2
CALCITONIN Disekresikan oleh sel parafolikular (C-cell) dari kelenjar tiroid. Fungsi utamanya adalah untuk menghambat penyerapan tulang yang dimediasi oleh osteoclast. Sekresi calcitonin berada di bawah control ion [Ca 2+ ]. C cell menggunakan CaR yang sama dengan sel paratiroid untuk mendeteksi perubahan konsentrasi kalsium. Mekanismenya, C cell akan mensekresi banyak calcitonin dalam keadaan hypercalemia, dan tidak akan mensekresinya jika dalam kondisi hypocalcemia. Peningkatan konsentrasi kalsium dalam plasma menstimulasi sekresi kalsitonin. Stimulus utama sekresi kalsitonin adalah meningkatnya konsentrasi plasma ion kalsium. Efek kalsitonin terjadi dalam 3 cara: 1. Efek cepat, untuk mengurangi aktivitas osteoklas 2. Efek kedua, dan efek yang lebih berkepanjangan, adalah menurunkan pembentukan osteoklas baru. Perbedaan utama sistem feedback kalsitonin dan paratiroid. Yang pertama, mekanisme kerja kalsitonin membutuhkan waktu yang lebih singkat, mencapai puncak aktivitasnya dalam waktu 1 jam, sedangkan paratiroid membutuhkan waktu beberapa jam. Perbedaan kedua adalah efek kalsitonin terhadap tubuh lebih singkat dari paratiroid. Meskipun demikian, hingga saat ini belum ada bukti bahwa calcitonin memegang peranan penting dalam menjaga homeostasis kalsium. ini dinuktikan dengan (1) dalam kasus pengangkatan kelenjar tiroid, tidak berpengaruh pada calcium handling dan bone metabolism. (2) sekresi calcitonin berlebih, seperti pada carcinoma, tidak banyak mempengaruhi homeostasis mineral. Karena itulah, peran calcitonin pada manusia sedang dalam pencarian. Calcitonin juga sangat berperan beberapa hal Pertama, calcitonin bisa dijadikan sebagai tumor marker dalam MCT (Medullary Carcinoma of the Thyroid). Kedua, calcitonin bisa digunakan untuk terapi Paget’s Disease of Bone, hypercalcemia, dan osteoporosis. Sumber : Guyton & Hall Medical Pgysiology Greenspan’s Basic & Clinical Endocrinology

CALCITONIN

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: CALCITONIN

CALCITONIN

Disekresikan oleh sel parafolikular (C-cell) dari kelenjar tiroid. Fungsi utamanya adalah untuk menghambat penyerapan tulang yang dimediasi oleh osteoclast. Sekresi calcitonin berada di bawah control ion [Ca2+]. C cell menggunakan CaR yang sama dengan sel paratiroid untuk mendeteksi perubahan konsentrasi kalsium. Mekanismenya, C cell akan mensekresi banyak calcitonin dalam keadaan hypercalemia, dan tidak akan mensekresinya jika dalam kondisi hypocalcemia.

Peningkatan konsentrasi kalsium dalam plasma menstimulasi sekresi kalsitonin. Stimulus utama sekresi kalsitonin adalah meningkatnya konsentrasi plasma ion kalsium. Efek kalsitonin terjadi dalam 3 cara:

1. Efek cepat, untuk mengurangi aktivitas osteoklas2. Efek kedua, dan efek yang lebih berkepanjangan, adalah menurunkan pembentukan

osteoklas baru.

Perbedaan utama sistem feedback kalsitonin dan paratiroid. Yang pertama, mekanisme kerja kalsitonin membutuhkan waktu yang lebih singkat, mencapai puncak aktivitasnya dalam waktu 1 jam, sedangkan paratiroid membutuhkan waktu beberapa jam. Perbedaan kedua adalah efek kalsitonin terhadap tubuh lebih singkat dari paratiroid.

Meskipun demikian, hingga saat ini belum ada bukti bahwa calcitonin memegang peranan penting dalam menjaga homeostasis kalsium. ini dinuktikan dengan (1) dalam kasus pengangkatan kelenjar tiroid, tidak berpengaruh pada calcium handling dan bone metabolism. (2) sekresi calcitonin berlebih, seperti pada carcinoma, tidak banyak mempengaruhi homeostasis mineral. Karena itulah, peran calcitonin pada manusia sedang dalam pencarian.

Calcitonin juga sangat berperan beberapa hal Pertama, calcitonin bisa dijadikan sebagai tumor marker dalam MCT (Medullary Carcinoma of the Thyroid). Kedua, calcitonin bisa digunakan untuk terapi Paget’s Disease of Bone, hypercalcemia, dan osteoporosis.

Sumber : Guyton & Hall Medical Pgysiology

Greenspan’s Basic & Clinical Endocrinology

NOVIE SALSABILA

130110090113