12
Calami Rhizoma Rimpang jaringau adalah rimpang Acorus calamu L., dibersihkan dari semua bagian tanaman lain, tetapi tidak dikupas, kadar minyak atsiri tidak kurang dari 2,5 % v/b. Pemerian. Bau khas aromatik; rasa pahit dan agak pedas. Makroskopik. Potongan rimpang berbentuk agak silindrik, pipih, agak bengkok, liat, tidak banyak bercabang. Pada bagian atas terdapat parut daun berbentuk segitiga yang terentang melintang, pada bagian bawah terdapat parut-parut akar berbentuk bundar, menonjol dan letaknya tidak beraturan dalam garis yang berkelok-kelok; permukaan rimpang berkerut memanjang dan berwarna coklat kekuningan hingga coklat. Bekas patahan serupa bunga karang, berpori atau agak berbutir, tidak atau agak berserat, warna agak putih atau agak coklat. Pada irisan melintang, endodermis tampak jelas sebagai garis berwarna gelap. Tebal silinder pusat 2 sampai 4 kali tebal korteks. Mikroskopik. Pada lapis terluar terdapat 1 lapis epidermis atau jaringan gabus. Pada korteks bagian luar terdapat hipodermis yang berupa jaringan kolenkimatik; pada korteks bagian dalam terdapat parenkim erenkimatik dengan rongga-rongga udara besar dan sel berbentuk bulat penuh berisi butir pati. Butir pati tunggal, bentuk bulat atau agak lonjong, ukuran 2 µm sampai 8 µm; kadang-kadang terdapat hilus di tengah; jarang terdapat butir pati majemuk. Rongga udara dibatasi oleh lempeng-lempeng sel setebal 1 deret sel. Pada pertemuan lempeng sel terdapat sel minyak dan sel yang berisi zat mirip zat samak berwarna coklat kekuningan; sel minyak mempunyai menggabus dan berukuran lebih besar dari sel parenkim; sel samak pada penambahan vanilin asam klorida LP berwarna merah. Berkas pembuluh tersebar, kolateral dan dikelilingi oleh suatu seludang serabut dengan beberapa serabut hablur. Berkas pembuluh yang terdapat dekat endodermis tidak berseludang serabut. Endodermis terdiri dari 1 lapis sel berdinding tipis. Silinder pusat terdiri dari parenkim erenkimatik; sel minyak seperti yang terdapat di korteks;

Calami Rhizoma

Embed Size (px)

DESCRIPTION

calami

Citation preview

Page 1: Calami Rhizoma

Calami RhizomaRimpang jaringau adalah rimpang Acorus calamu L., dibersihkan dari semua bagian

tanaman lain, tetapi tidak dikupas, kadar minyak atsiri tidak kurang dari 2,5 % v/b.

Pemerian. Bau khas aromatik; rasa pahit dan agak pedas.Makroskopik. Potongan rimpang berbentuk agak silindrik, pipih, agak bengkok, liat,

tidak banyak bercabang. Pada bagian atas terdapat parut daun berbentuk segitiga yang terentang melintang, pada bagian bawah terdapat parut-parut akar berbentuk bundar, menonjol dan letaknya tidak beraturan dalam garis yang berkelok-kelok; permukaan rimpang berkerut memanjang dan berwarna coklat kekuningan hingga coklat. Bekas patahan serupa bunga karang, berpori atau agak berbutir, tidak atau agak berserat, warna agak putih atau agak coklat. Pada irisan melintang, endodermis tampak jelas sebagai garis berwarna gelap. Tebal silinder pusat 2 sampai 4 kali tebal korteks.

Mikroskopik. Pada lapis terluar terdapat 1 lapis epidermis atau jaringan gabus. Pada korteks bagian luar terdapat hipodermis yang berupa jaringan kolenkimatik; pada korteks bagian dalam terdapat parenkim erenkimatik dengan rongga-rongga udara besar dan sel berbentuk bulat penuh berisi butir pati. Butir pati tunggal, bentuk bulat atau agak lonjong, ukuran 2 µm sampai 8 µm; kadang-kadang terdapat hilus di tengah; jarang terdapat butir pati majemuk. Rongga udara dibatasi oleh lempeng-lempeng sel setebal 1 deret sel. Pada pertemuan lempeng sel terdapat sel minyak dan sel yang berisi zat mirip zat samak berwarna coklat kekuningan; sel minyak mempunyai menggabus dan berukuran lebih besar dari sel parenkim; sel samak pada penambahan vanilin asam klorida LP berwarna merah. Berkas pembuluh tersebar, kolateral dan dikelilingi oleh suatu seludang serabut dengan beberapa serabut hablur. Berkas pembuluh yang terdapat dekat endodermis tidak berseludang serabut. Endodermis terdiri dari 1 lapis sel berdinding tipis. Silinder pusat terdiri dari parenkim erenkimatik; sel minyak seperti yang terdapat di korteks; berkas pembuluh amfivasal di silinder pusat tidak berseludang serabut.Serbuk: Warna coklat kekuningan. Fragmen pengenal adalah parenkim dengan rongga udara besar; parenkim dengan sel minyak; sel dengan zat warna coklat kekuningan; butir pati, fragmen pembuluh kayu; hablur kalsium oksalat; serabut hablur

IDENTIFIKASIA. Pada 2 mg serbuk rimpang tambahkan 5 tetes asam sulfat p terjadi warna hitam.B. Pada 2 mg serbuk rimpang tambahkan 5 tetes asam sufat 10N; terjadi warna

coklat.C. Pada 2 mg serbuk rimpang tambahkan 5 tetes asam klorida pekat, terjadi warna

hitam.D. Pada 2 mg serbuk rimpang tambahkan 5 tetes asam klorida encer P; terjadi

warna coklat muda.E. Pada 2 mg serbuk rimpang tambahkan 5 tetes larutan Natrium Hidroksida P 5%

b/v; terjadi warna coklat tua.

Page 2: Calami Rhizoma

F. Pada 2 mg serbuk rimpang tambahkan 5 tetes larutan Kalium Hidroksida P 5% b/v; terjadi warna coklat tua.

G. Pada 2 mg serbuk rimpang tambahkan 5 tetes amonia (25%) P; terjadi warna coklat.

H. Pada 2 mg serbuk rimpang tambahkan 5 tetes kalium yodida P 6% b/v; terjadi warna coklat muda.

I. Pada 2 mg serbuk rimpang tambahkan 5 tetes larutan besi(III) klorida P 5% b/v; terjadi warna kuning coklat dengan bintik hitam.

J. Mikrodestilasikan 20 mg serbuk rimpang pada suhu 2400 selama 90 detik menggunakan tanur TAS, tempatkan hasil mikrodestilasi pada titik pertama dari lempeng KLT silika gel GF254 P.

Timbang 500 mg serbuk rimpang campur dengan 5 ml metanol P dan panaskan dalam tangas air selama 2 menit, dinginkan, saring, cuci endapan dengan metanol P secukupnya hingga diperoleh 5 ml filtrat. Pada titik kedua dari lempeng KLT tutulkan 20 µl filtrat dan pada titik ketiga tutulkan 10 µl zat warna I LP. Eluasi dengan dikloroetana P dengan jarak rambat 15 cm, keringkan lempeng di udara selama 10 menit, eluasi lagi dengan benzen P dengan arah eluasi dan jarak rambat yang sama. Amati dengan sinar biasa dan dengan sinar ultraviolet 366nm. Semprot lempeng dengan anisaldehid asam sulfat LP, panaskan pada suhu 1100 selama 10 menit, amati dengan sinar biasa dan dengan sinar ultraviolet 366nm. Pada kromatogram tampak bercak-bercak dengan warna dan hRx sebagai berikut:

No hRx Sinar Biasa Sinar UV 366 nmTanpa pereaksi

Dengan pereaksi

Tanpa perekasi

Dengan perekasi

1. 16-28 - Kelabu - Kelabu2. 35-41 hijau Hijau Hijau Hijau3. 84-98 - Lembayung - Lembayung4. 119-130 - Lembayung

muda- Lembayung

muda5. 155-160 - Hijau - Hijau

Catatan : Harga hRx dihitung terhadap bercak warna merah dari kromatogram zat warna I LP

Kadar abu. Tidak lebih dari 6,8%Kadar abu yang tidak larut dalam asam. Tidak lebih dari 2,1%.Kadar sari yang larut dalam air. Tidak kurang dari 2,4%Kadar sari yang larut dalam etanol. Tidak kurang dari 2,8%.Bahan organik asing. Tidak lebih dari 2%.Penetapan kadar. Lakukan penetapan kadar menurut cara yang tertera pada penetapan kadar minyak atsiri.Penyimpanan. Dalam wadah tertutup baik.

Page 3: Calami Rhizoma

Isi simplisiaMinyak atsiri 1,5%-3,5% dengan komponen utama asaril-aldehida, eugenol dan

asaron, zat pahit akorin, amilum dan tanin.

Penggunaan simplisiaInsektisida, demam nifas.

Coriandri FructusPemerian : Buah yang diremas berbau aromatik, khas; rasa khas, lama-lama agak pedas.

Makroskopik : Buah kremokarp, merikarp saling berlekatan pada tepi sehingga buah berbentuk bulat; garis tengah 2 mm sampai 5 mm, warna kuning kecoklatan atau coklat keunguan; pada ujung buah terdapat 5 sisa daun kelopak kecil dan satu stilopodium pendek; pada permukaan tiap merikarp terdapat 4 rusuk sekunder yang membujur, menonjol dan lurus; diantara rusuk sekunder terdapat 5 rusuk primer membujur, berkelok-kelok dan kurang meninjol; gagang buah pendek atau tidak ada. Pada potongan melintang melalui pertengahan merikarp terlihat perikarp sangat tipis, tebal kurang dari 0,5 mm; endosperm dari masing-masing merikarp berbentuk ginjal, warna putih kelabu. Pada potongan membujur merikarp, terlihat embrio berwarna lebih muda dari endosperm dan terdapat di bagian ujung dari endosprem. Karpofor berwarna putih, memanjang dari pangkal sampai ujung buah.

Mikroskopik : Merikarp: Epikarp terdiri dari selapis sel kecil berdinding agak tebal, tidak berlignin, kutikula tipi; banyak sel epikarp berisi hablur kalsium oksalat berbentuk prisma kecil, juga terdapat stomata dengan 3 sampai 5 sel tetangga, terutama pada epikarp di bagian ujung buah; tidak terdapat rambut penutup. Mesokarp terdiri dari beberapa macam jaringan, yaitu: jaringan parenkim dengan sel-sel termampat dan berdinding tipis; jaringan sklerenkimatik yang tersusun membujur, terdiri dari serabut berdinding tebal, berlignin, lumen sempit; jaringan sklerenkimatik yang tersusun arah tangensial, terdiri dari serabut berdinding tebal ,berlignin; di daerah rusuk utama terdapat berkas pembuluh kayu spiral dan cincin, di daerah rusuk sekunder jaringan sklerenkim hampir semua terdiri dari serabut yang tersusun arah tangensial; lapisan terdalam mesokarp terdiri dari beberapa lapis sel parenkim besar berbentuk poligonal, dinding tipis, tetapi terdapat juga parenkim berdinding agak tebal dan bernoktah; ruang antar sel banyak; pada daerah komisural tiap merikarp terdapat 2 saluran minyak berbentuk jorong dengan epitelium berwarna coklat, di dalam saluran terdapat minyak atsiri. Pada buah yang masih muda tedapat juga saluran minyak di mesokarp bagian punggung yang apabila buah bertambah masak, saluran menjadi termampat dan susut menjadi rongga bentuk pipih arah tangensial. Endokarp terdiri dari satu lapisan sel yang pada pandangan tangensial tampak terdiri dari sel-sel berbentuk memanjang dan tersusun dalam kelompok-kelompok sel yang berlainan arah( sel parket), sel endokarp tidak berlignin. Spermoderm terdiri dari sel-sel yang berbentuk poligonal memanjang, dinding tipis, sebelah dalam spermoderm terdapat jaringan termampat berwarna coklat. Endosperm terdiri dari sel-sel parenkim besar berbentuk poligonal, dinding

Page 4: Calami Rhizoma

tebal dan berlignin; sel berisi banyak tetes-tetes minyak lemak dan butir-butir aleuron yang mengandung hablur renik kalsium oksalat berbentuk roset. Embrio terdiri dari sel-sel kecil berdinding tipis.Serbuk: Warna coklat muda kekuningan atau coklat kemerahan, bau khas aromatik. Fragmen pengenal adalah serabut sklerenkim mesokarp; fragmen endokarp berikut parenkim mesokarp; fragmen epikarp dengan hablur kalsium oksalat bentuk prisma; fragmen epikarp dari bagian ujung buah; fragmen mesokarp berikut endokarp, spermoderm dan endosperm; fragmen pembuluh kayu, hablur kalsium oksalat berbentuk prisma dan roset. Tidak terdapat rambut penutup atau butir pati.

A. Coriandri Fructus

No hRx Sinar Biasa Sinar UV 366 nmTanpa pereaksi

Dengan pereaksi

Tanpa perekasi

Dengan perekasi

1. 60-70 - Biru Muda Biru Muda Biru2. 85-93 - Ungu - Ungu3. 110-120 - Biru Muda Biru Muda Biru4. 145-155 - Ungu - Ungu

Catatan : Harga hRx dihitung terhadap bercak warna biru dari kromatogram zat warna I LP.

Kadar abu. Tidak lebih dari 6,5%Kadar abu yang tidak larut dalam asam. Tidak lebih dari 1,5%Kadar sari yang larut dalam air. Tidak kurang dari 14%Kadar sari yang larut dalam etanol. Tidak kurang dari 11%Bahan organik asing. Tidak lebih dari 2%Penetapan kadar. lakukan penetapan kadar menurut cara yang tertera pada Penetapan kadar miyak atsiri.Penyimpanan. Dalam wadah tertutup baik.

Isi simplisiaMinyak atsiri mengandung d-linalool, geraniol, borneol.

Penggunaan simplisiaKarminatif, spasmolitik, stomakik.

Page 5: Calami Rhizoma

Nama Simplisia : Calami RhizomaNama lain : Dringo, Jaringau,Calamus, SweetflagNama tanaman asal : Acorus calamusKeluarga : AraceaeZat berkhasiat utama/ isi : Minyak atsiri mengandung egenol, asaron, asaril aldehida. Zat pahit akorin, zat penyamak, pati, akoretin, tannin. Kadar minyak atsiri tidak kurang dari 2,5% v/b.Penggunaan : Bahan pewangi, karminativa, insektisida, demam nifas.Pemerian : Bau khas aromatik, rasa pahit, agak pedas.Bagian yang digunakan : Akar tinggal

TINOSPORAE CAULI

1.1.Tinosporae Crispa L

a.Klasifikasi ilmiah :

Gambar: tanaman Tinosporae crispa

Gambar: Simplisia kering Tinosporae Caulis Klasifikasi : Kerajaan: Plantae

Page 6: Calami Rhizoma

Divisi : MagnoliophytaKelas : MagnoliopsidaOrdo : RanunculalesFamili : MenispermaceaeGenus : TinosporaSpesies : T. CrispaNama bionomal : Tinospora crispa (L.) Miers ex Hoff.fSinonim : - Tinospora rumplili Boerl

-Tinospora tubcrculata (lamk) Bcaume ex. Hyene Nama daerah : Jawa : andawali, sunda : antawali dan gandel, bratawali, putawali (jawa), nusatenggara dan bali :antawali indonesia : brotowali 2.2 Deskripsi tanaman :

Perdu memanjat, tinggi batang sampai 2,5 cm , berkutil – kutil yang

rapat , pepaganya mudah terkelupas . Daunya bertangkai panjang sampai 16 cm , bentuknya seperti jantung atau agak membundar telur tetapi brujungnya runcing, lebar 6 cm sampai 13 cm, perbungaan berbentuk tandan semu dengan 1 sampai 3bunga bersama–sama, menggantung [panjang 7 cm sampai 25 cm . B unga (jantan) berganggang pendek 3 mm sampai 4 mm, kelopak 6, hijau panjang lebih kurang 3,5 mm, daun mahkota 3, panjang lebih kurang 8 mm .

2.3 Keanekaragaman

Keaneka ragamanya kecil .

2.4 Ekologi dan penyebaran Terdapat didaerah tropis terutama di asia.

2.5 Budidaya Belum dibudidayakan secara teratur . Tanaman ini mudah

diperbanyak dengan stek batang yang biasanya memanjat. Melingkari tumbuhan lain. Tanaman ini memerlukan sandaran lain sebagai tumpuan untuk memanjat keatas.

2.6 Pemeriaan Tidak berbau, rasa sangat pahit 2.7 Makroskopis

Potongan batang berwarna hijau kecoklatan, warna tidak rata, bertojolan bersslur-alur membujur, lapisan luar mudah terkupas.

2.8 Mikroskopis Epidermis terdiri dari 1 lapisan sel berbentuk segi empat memanjang,

dinding tipis dngan kutikula agak tebal . dibawah epidermis terdapat beberapa lapis sel gabus, bentuk segi empat memanjang , dinding agak tebal. Kambium galus terdiri dari beberapa lapis sel berdinding tipis. Korteks [parenkim matik dengan sel-sel berbentuk membulat, mengandung butir-butir pati, minyak atau hablur kalsium oksalat membentuk prisma. Di sebelah luar tiap berkas

Page 7: Calami Rhizoma

pengangkut terdapat serabut skerenkim yang tidak terputus yang pada lapisan terluarnya disertai serabut hablur yang disertai hablur kalsium oksalat berbentuk prisma. Empulur parenkimatik berisi butir pati, sel getah dan berkas pembuluh kolateral. Parenkim diantara floem dan serabut skelrenkim terkadang-kadang termempet atau terkoyak-koyak. Butir patu di korteks atau empulur hampir bulat panjang atau lonjong. Pada umumnya lonjong. Sel-sel getah terdapat dalam deretan membujur diantara sel parenkim. Berkas pembuluh kolateral, terpisah satu dengan yang lain oleh jaringan parenkim .

Serbuk warna kuning, kelabu. Fragmen pengenal adalah serabut hablur dengan hablur kalsium oksalat berbentuk prisma, butir-butir pati tunggal, umumnya berbentuk lonjong ; pembuluh kayu dengan penebalan tangga dan pembuluh kayu bernoktha , fragmen gabus, serabut dan kalsium oksalat berbentuk prisma,

Page 8: Calami Rhizoma
Page 9: Calami Rhizoma

2.9 Identifikasi a. pada 2 mg serbuk batang tambahkan asam sulfat P, terjadi warna

coklat hitam. b. pada 2 mg serbuk batang tambahkan 5 tetes larutan natrium hidroksida P 5% b/, terjadi warna coklat.c. pada 2 mg serbuk batang tambahkan 5 tetes larutan kalium hidroksida P 5% b/, terjadi warna coklat.d. pada 2 mg serbuk batang tambahkan 5 tetes amonia (25%) P ; terjadi warna coklat.e. timbang 0,5 g serbuk, campurkan dengan 5 ml metanol P dan didihkan diatas penangas air selama 2 menit, dinginkan, saring lalu cuci endapan dengan metanol P, secukupnya sehingga diperoleh 5 ml filtrat. Pada titik pertama dari lempeng KLT silikagel Gf254 P, tutulkan 20 µm filtrat dan pada titik kedua 10 µm zat warna II L. Elusi dengan campuran benzen P etanol mutlak P ( 80+20) dengan jarak rambat 15 cm. Amati dengan sinar ultraviolet 366 nm. Semprot lempeng dengan vanilin sulfat LP panaskan dalam suhu 110 0C selama 10 menit. Amati dengan sinar biasa dan sinar ultraaviolet 366 nm. Pada kromatogram nampak berck-bercak dengan warna dan HRf sebagai berikut :

HRf Dengan

sinarBiasa Dengan sinar

uv366 nm

Tanpa pereaksi

Dengan pereaksi

Tanpa pereaksi

Dengan pereaksi

1.13 - 192. 20 – 253. 66 – 724. 90 – 965. 121 – 1286. 139 – 148

______

Biru lembayung

Merah____

__

MerahLembayung

KuningBiru

Biru lembayung

Merah____

Catatan : harga hRx dihiung terhadap bercak warna kuning dan kromatogram dari zat warna II LP Kadar abu tidak lebih dari 7,2 %Kadar abu yang tidak larut dalam asam. Tidak lebih dari 0,9%Kadar sari yang larut dalam etanol. Tidak lebih dari 15,4 %Kadar sari yang larut dalam etanol. Tidak kurang dari 4,4 %Bahan organic asing tidak lebih dari 2 %Penyimpanan dalam wadah tertutup baik. 2.10 Kandungan Kimia

Page 10: Calami Rhizoma

Pati, glikosida, pikroretrosida, alkaloid, biberin dan palmatin, zat pahit pikroretin, dan harsan.

2.11 Efek Farmakologi

Antipiretikum; Tonikum; Antiperiodikum; Diuretikum; Antidiabetik