14
ANALISIS TOKOH UTAMA DALAM CALA IBI  KARYA NUKILA AMAL BERDASARKAN PENDEKATAN PSIKOLOGI SASTRA Oleh: Marlina A. Pendahuluan Karya sastra adalah refleksi pengarang tentang hidup. Bagi seorang sastrawan, kar ya yan g dibuat nya ada lah seb uah kelah ira n baru bag i dir iny a. Kelahiran yan g menghimpun segala pengalaman dan membuat perpaduannya dengan dunia imaji yang membuat dirinya semakin bermakna. Bagi seorang pengarang, karyanya adalah bagian dari diri yang menggambarkan kreativitas dan kepekaannya terhadap apa yang dialaminya dal am kehidupan. Kehid upa n yan g dipadu den ga n day a ima jin asi dan kreasi yang did uku ng pu la ol eh pe nga laman dan pen gamatan atas keh idu pan itu lah yan g aka n mewakili begitu banyak hal yang pernah ditemuinya dalam kehidupan. Karya sastra sebagai miniatur kehidupan memindahkan berbagai lukisan kehidupan dal am seb ua h kar ya yan g ind ah. Dis aji kan da lam rente tan ba has a yan g men unt un pembaca memasuki sebuah dunia, pengarang mencoba menuntun pembaca memasuki seb uah dun ia ba ru yan g dic ip tak ann ya. Jiw a-j iwa man usi a pa da tok oh yan g dib uat pengarang, latar kehidupan yang digambarkan lewat deskripsi kata, gejolak batin dan berbagai pertentangan hidup menjadi hal yang menarik untuk dibahas dan digauli dengan penuih perasaan. ovel Cala Ibi  karya ukila !mal, menyeruak dan menggetarkan sastra "ndonesia. Cala Ibi  telah menyumbangkan warna baru dalam jagad sastra kita dan memiliki peluang besar untuk hadir sebagai karya sastra besar yang abadi dan universal. #ebuah koreografi kata yang tangkas, indah, metaforis, dan bernas dengan kalimat-kalimat yang menjelma menjadi rangkaian aforisma. Cala Ibi  mengeksplorasi hakikat nama, peristiwa dan cerita, maya dan nyata, diri dan ilusi, tapi juga memperkarakan kodrat kata dan bahasa itu sendiri. #eorang ahli filsafat dan seorang ahli sastra. Keduanya dipertemukan oleh novel $ala "bi. !da pengalaman surealistik antara mimpi dan kenyataan yang keluar masuk. ovel ini mengisahkan tentang tokoh %aya, seorang gadis yang bertemu dengan dirinya 1

calaibipsikologisastra-121120203114-phpapp01

Embed Size (px)

DESCRIPTION

dd

Citation preview

  • 5/25/2018 calaibipsikologisastra-121120203114-phpapp01

    1/14

    ANALISIS TOKOH UTAMA DALAM CALA IBIKARYA NUKILA AMAL BERDASARKAN

    PENDEKATAN PSIKOLOGI SASTRA

    Oleh: Marlina

    A. Pendahuluan

    Karya sastra adalah refleksi pengarang tentang hidup. Bagi seorang sastrawan,

    karya yang dibuatnya adalah sebuah kelahiran baru bagi dirinya. Kelahiran yang

    menghimpun segala pengalaman dan membuat perpaduannya dengan dunia imaji yang

    membuat dirinya semakin bermakna. Bagi seorang pengarang, karyanya adalah bagian

    dari diri yang menggambarkan kreativitas dan kepekaannya terhadap apa yang dialaminya

    dalam kehidupan. Kehidupan yang dipadu dengan daya imajinasi dan kreasi yang

    didukung pula oleh pengalaman dan pengamatan atas kehidupan itulah yang akan

    mewakili begitu banyak hal yang pernah ditemuinya dalam kehidupan.

    Karya sastra sebagai miniatur kehidupan memindahkan berbagai lukisan kehidupan

    dalam sebuah karya yang indah. Disajikan dalam rentetan bahasa yang menuntun

    pembaca memasuki sebuah dunia, pengarang mencoba menuntun pembaca memasuki

    sebuah dunia baru yang diciptakannya. Jiwa-jiwa manusia pada tokoh yang dibuat

    pengarang, latar kehidupan yang digambarkan lewat deskripsi kata, gejolak batin dan

    berbagai pertentangan hidup menjadi hal yang menarik untuk dibahas dan digauli dengan

    penuih perasaan.

    ovel Cala Ibikarya ukila !mal, menyeruak dan menggetarkan sastra "ndonesia.

    Cala Ibitelah menyumbangkan warna baru dalam jagad sastra kita dan memiliki peluang

    besar untuk hadir sebagai karya sastra besar yang abadi dan universal. #ebuah koreografi

    kata yang tangkas, indah, metaforis, dan bernas dengan kalimat-kalimat yang menjelma

    menjadi rangkaian aforisma. Cala Ibimengeksplorasi hakikat nama, peristiwa dan cerita,

    maya dan nyata, diri dan ilusi, tapi juga memperkarakan kodrat kata dan bahasa itu

    sendiri.

    #eorang ahli filsafat dan seorang ahli sastra. Keduanya dipertemukan oleh novel

    $ala "bi. !da pengalaman surealistik antara mimpi dan kenyataan yang keluar masuk.

    ovel ini mengisahkan tentang tokoh %aya, seorang gadis yang bertemu dengan dirinya

    1

  • 5/25/2018 calaibipsikologisastra-121120203114-phpapp01

    2/14

    yang lain bernama %aia, pertemuan dengan naga bernama $ala "bi, sosok bernama &jung

    dan 'epi. Dari tokoh-tokoh inilah banyak pergumulan antara maskulinitas dan feminitas,

    mondar-mandirnya dunia nyata dan mimpi, rasio dan hati, kata dan rasa, keteraturan dan

    ketakteraturan, dan seterusnya.

    ovel ini juga memuat kesan karnaval, nokturnal, verbal. Karnaval

    mengindikasikan suatu keadaan yang ramai, sementara nokturnal berkaitan dengan

    malam yang memiliki dua macam keadaan. %alam sering diisi dengan kegiatan yang gila-

    gilaan, dugem (dunia gemerlap) misalnya. 'api di satu sisi juga puitis karena malam

    mengindikasikan sesuatu yang biasanya romantis.

    B. Landasan Teoreis

    1. Pende!aan Psi!olo"i Sasra

    "stilah psikologi sastra menurut *ellek dan *aren memiliki empat kemungkinan

    pengertian antara lain+ () studi psikologi pengarang sebagai tipe atau sebagai pribadi, ()

    studi proses kreatif, () studi hukum dan tipe-tipe psikologi yang diterapkan pada karya

    sastra, dan (/) mempelajari dampak sastra pada pembaca (psikologi pembaca). Keempat

    hal tersebut merupakan kemungkinan yang dimungkinkan menjadi pembahasan dalam

    psikologi sastra. !dapun *ellek dan *aren kemudian menekankan bahwa kemungkinan

    ketiga merupakan pengertian yang paling berkaitan dengan karya sastra. (*ellek dan

    *aren, 001+02)

    !danya penelitian psikologi sastra dipengaruhi oleh beberapa hal, yakni adanya

    anggapan bahwa karya sastra merupakan produk dari suatu kejiwaan dan pemikiran

    pengarang yang berada pada situasi setangah sadar (subconcious), dan setelah jelas baru

    dituangkan ke dalam bentuk secara sadar (conscious). !ntara sadar dan tidak sadar selalu

    mewarnai proses imajinatif pengarang. Di samping itu, perwatakan tokoh secara psikologis

    juga termasuk dalam pemikiran dan perasaan pengarang ketika menciptakan karya sastra.

    Demikian juga halnya dengan inspirasi. "nspirasi sebagai sebuah bagian tak

    terpisahkan dari proses kreatif pengarang dalam menciptakan karya sastra merupakan

    sebutan tradisional untuk faktor yang ada dalam alam bawah sadar ketika proses

    penciptaan. "nspirasi pada mitos kepercayaan 3unani dihubungkan dengan dewi-dewi

    2

  • 5/25/2018 calaibipsikologisastra-121120203114-phpapp01

    3/14

    %use(musik) dan putri-putri ingatan. Demikian juga dikatakan bahwa para penyair berada

    dalam keadaan yang lain daripada biasanya bila ia sedang mendapatkan inspirasi (*ellek

    dan *aren, 001+ 04)

    Dua penjelasan tersebut menekankan bahwa ketika seorang pengarang

    melakukan sebuah proses kreatif, jiwa pengarang tersebut cenderung dikuasai sebuah

    dorongan bawah sadar. "ni tak dapat dipungkiri lagi karena pada dasarnya, ketika

    penciptaan itu terjadi, inspirasi dan alam bawah sadar pengarang memasuki sebuah

    dimensi lain dari dunia nyatanya. "maji dan inspirasi membawa pengarang untuk membuat

    sebuah dunia lain yang dipengaruhi oleh kondisi jiwanya saat itu. #ementara jiwamerupakan bagian terpenting dalam sebuah kajian psikologi.

    5ada dasarnya, psikologi sastra ditopang oleh tiga pendekatan sekaligus.

    Pertama, pendekatan tekstual yang mengkaji aspek psikologis tokoh dalam karya sastra.

    Kedua, pendekatan reseptif-pragmatik yang mengkaji aspek psikologis pembaca sebagai

    penikmat karya sastra yang terbentuk dari pengaruh karya yang dibacanya, serta proses

    resepsi pembaca dalam menikmati karya sastra. Ketiga, pendekatan ekspresif yang

    mengkaji aspek psikologis penulis ketika melakukan proses kreatif yang terproyeksi lewatkaryanya, baik penulis sebagai pribadi maupun wakil masyarakatnya (6oekhan, 002+44)

    #ejalan dengan pernyataan di atas, dalam pengkajian psikologi sastra ini akan

    digunakan beberapa pendekatan. #ebagian menggunakan pendekatan tekstual, yang

    mengkaji aspek psikologis tokoh dalam karya sastra. #ebagian lagi menggunakan

    pendekatan ekspresif, yang mengkaji aspek psikologis sang pengarang, yakni ukila !mal

    ketika melakukan proses kreatif yang teproyeksi lewat karyanya, baik pengarang sebagai

    pribadi maupun wakil masyarakatnya.

    5sikologi sastra dari aspek tekstual, pada awalnya memang tak bisa lepas dari

    prinsip-prinsip 7reud tentang psikologi dalam. Buku 7reud tentang interpretasi mimpi telah

    banyak mengilhami para peneliti psikologi teks. 8endaknya dalam meneliti psikologi

    sastra, para peneliti mampu menggali sistem berpikir, logika, angan-angan, dan cita-cita

    hidup yang ekspresif. 5erasaan takut,phobi, was-was, histeris, aman dan sebagainya juga

    menjadi objek kajian psikologi sastra yang pelik. 'erlebih jika teks sastra sudah mulai

    membicarakan tentang (yang disebut oleh 7reud) illution. Karena hal tersebut sulit

    3

  • 5/25/2018 calaibipsikologisastra-121120203114-phpapp01

    4/14

    dikendalikan dan dikontrol, sehingga peneliti sering mengalami kebingungan. #angat sulit

    membedakan antara illutiondengan mimpi. #elain menggunakan teori 7reud yang masih

    sedikit berkaitan dengan teori dasarnya (berhubungan dengan sensibilitas), kami juga

    menggunakan teori Jung. Karena dari beberapa tokoh psikologi kepribadian, seperti

    *illard !llport, *illiam #heldon, Burrhus 7rederic #kinner, #igmund 7reud, $arl 9ustav

    Jung, :rich 7romm, 6ansom 6ogers, ;ictor :. 7rankl, dan !braham 8arold %aslow, hanya

    7reud dan Junglah yang memiliki teori tentang mimpi (Dream Analysis).

    #ebagai gambaran, mula-mula kami akan mengungkap apakah teks sastra

    melalui pelaku-pelakunya dapat merefleksikan unsur-unsur psikologi atau tidak. Darisitulah mungkin akan muncul hal-hal yang menyebabkan faktor kejiwaan dominan dalam

    teks sastra. amun, tidak terpaku pada kajian narasi dalam substansi tokoh saja,

    melainkan perlu mencermati apakah kajian tersebut berhubungan dengan realitas atau

    tidak.

    #$ Ha!i!a To!oh

    Dalam pembicaraan sebuah fiksi ada istilah tokoh, penokohan, dan perwatakan.

    Kehadiran tokoh dalam cerita fiksi merupakan unsur yang sangat penting bahkan

    menentukan.

    5endefinisian istilah tokoh, penokohan dan perwatakan banyak diberikan oleh

    para ahli, berikut ini beberapa definisi tersebut+ 'okoh menunjuk pada orangnya, pelaku

    cerita (urgiyantoro, 222+

  • 5/25/2018 calaibipsikologisastra-121120203114-phpapp01

    5/14

    5anuti #udjiman mencerikan definisi penokohan adalah penyajian watak tokoh

    dan penciptaan citra tokoh (00+ ). 8al senada diungkapkan oleh 8asim dalam

    (7anani, 00=+ 1) bahwa penokohan adalah cara pengarang untuk menampilkan watak

    para tokoh di dalam sebuah cerita karena tanpa adanya tokoh, sebuah cerita tidak akan

    terbentuk.

    &ntuk mengenal watak tokoh dan penciptaan citra tokoh terdapat beberapa cara,

    yaitu+

    a. %elalui apa yang diperbuat oleh tokoh dan tindakan-tindakannya, terutama sekali

    bagaimana ia bersikap dalam situasi kritis.

    b. %elalui ucapan-ucapan yang dilontarkan tokoh.

    c. %elalui penggambaran fisik tokoh. 5enggambaran bentuk tubuh, wajah dan cara

    berpakaian, dari sini dapat ditarik sebuah pendiskripsian penulis tentang tokoh cerita.

    d. %elalui jalan pikirannya, terutama untuk mengetahui alasan-alasan tindakannya.

    e. %elalui penerangan langsung dari penulis tentang watak tokoh ceritanya. 8al itu tentu

    berbeda dengan cara tidak langsung yang mengungkap watak tokoh lewat perbuatan,ucapan, atau menurut jalan pikirannya (#umardja, 00=+

  • 5/25/2018 calaibipsikologisastra-121120203114-phpapp01

    6/14

    a. Dimensi fisiologis, adalag ciri-ciri badan, misalnya usia (tingkat kedewasaan), jenis

    kelamin, keadaaan tubuh, ciri-ciri muka, dan lain sebagainya.

    b. Dimensi sosiologis, adalah ciri kehidupan masyarakat, misalnya status sosial,

    pekerjaan, peranan dalan masyarakat, tingkat pendidikan, dan sebagainya.

    c. Dimensi psikologis, adalah latar belakang kejiwaan, misalnya mentalitas, tingkat

    kecerdasan dan keahlian khusus dalam bidang tertentu (#atoto, 00+ //-/1).

    %$ Pe&'ahasan

    ($ Des!ri)si Cala Ibi

    %embaca Cala Ibimengesankan betapa samar dan remangnya perbedaan

    antara prosa dan puisi yang selama ini dilekatkan pada dunia sastra. $ala "bi bukan

    prosa, bukan pula puisi, tapi barangkali sekaligus keduanya. ovel ini berkisah tentang

    satu tokoh dalam dua dunia yang berbeda. ovel Cala Ibiberkisah tentang satu tokoh

    dalam dunia yang berbeda. 3akni %aya dan %aia. #aat pagi telah menjelma, maka iabernama %aya, memulai kesibukan layaknya wanita karier di Jakarta. amun, bila malam

    telah tiba, namanya bukan lagi %aya, melainkan %aia. Dalam malam-malam itulah %aia

    dibawa sang naga bernama $ala "bi menembus batas ruang dan waktu, mengarungi

    lautan mimpi yang tak bertepi. Di dalam mimpinya, ia pernah berada pada suatu tempat

    entah abad berapa di tanah leluhurnya, %aluku, %aia melihat terang yang paling nyalang.

    !da dukun perempuan bernama Bai 9una 'obana yang namanya pernah menjadi sejarah

    di pulau itu. %aia juga melihat peristiwa dan hal lain yang pernah menjadi sejarah di pulau

    itu. #ejak para penjajah memperebutkan rempah-rempah di sana, hingga peristiwa

    masuknya agama "slam ke pulau tersebut. Demikianlah %aia mengarungi dunianya

    dengan $ala "bi. Dengan petualangan yang tak pernah berakhir, bahkan dengan

    berakhirnya novel ini sekalipun, %aia kemudian bertemu dengan sosok-sosok misterius

    lain seperti &jung dan 'epi yang kemudian melahirkan tangisan seorang bayi dari sebuah

    persetubuhan yang singkat, dalam kabut pekat.

    6

  • 5/25/2018 calaibipsikologisastra-121120203114-phpapp01

    7/14

    #$ Ka*ian Psi!olo"is dala& Cala Ibi

    ukila !mal sebagai penulis baru yang langsung mendobrak dunia sastra dengan

    Cala Ibinya, datang menyenandungkan irama lain yang teramat indah, namun acapkali

    dianggap tidak penting, yaitu mimpi. Dalam usaha menyibak rahasia ketidaksadaran

    manusia, 7reud menggunakan teknik analisis mimpi. "a mencoba menganalisis dan

    menginterpretasikan simbol-simbol yang terkandung dalam mimpi-mimpi pasiennya,

    sebuah usaha menemukan makna laten dalam hidup manusia. Dalam Cala Ibi, sebagian

    besar yang tertulis adalah kisah-kisah mengenai mimpi. %impi seorang tokoh bernama

    %aya, yang mengalami permasalahan dalam keluarganya, antara ia, ayah dan ibunya.

    %aya merasa menjadi satu-satunya perempuan berkedudukan penting. !da keengganan

    dan sungkan menyebut prestasinya sebagai kesuksesan. >rang tuanya tak menganggap

    prestasinya sebagai kebanggaan dan justru mengejarnya dengan harapan agar lekas

    menikah, memperoleh momongan.

    %aya sebagai seorang pribadi yang sering mengalami mimpi bisa jadi memiliki apa

    yang dikatakan Jung sebagai sisi gelap (Shadow). Shadowmengandung dua aspek primer

    + satu berhubungan dengan ketidaksadaran personal, dan yang lain dengan

    ketidaksadaran kolektif. Jung percaya, terkadang Shadowbekerja sama dengan insting

    seksual (7reudian) dan kehendak untuk berkuasa (!dlerian). Shadow juga memiliki sisi

    positif di samping sisi negatif. %aia seolah menjadi shadowdari diri %aya yang nyata.

    %aia menjadi Shadow positif dari pribadi %aya. Dalam kenyataan, secara implisit, %aya

    merasa punya ego yang tinggi untuk menolak pertunangan, pernikahan dan anak.

    #edangkan dalam mimpinya, %aia memiliki kebalikan karakter yang positif dari sikap

    %aya. %aya memiliki keinginan untuk menikah, dan mempunyai anak. "ni terlihat dari

    mimpinya pada halaman Ilalangdan Mengibu-Anak. Berikut kutipannya+

    ?Pemandangan seorang ibu menyusui bayinya. iba-tiba kau rasa! bahwa hal itu

    bukanlah sebuah pemandangan biasa yang telah sering kau lihat di mana-mana. Malam

    itu tampak di luar yang biasa. Kau berdiri mematung menatap pemandangan di depanmu.

    erkesima.? (%engibu-!nak+ =1-=

  • 5/25/2018 calaibipsikologisastra-121120203114-phpapp01

    8/14

    Dalam psikoanalisis, teknik analisis mimpi digunakan 7reud untuk menyibak

    rahasia ketidaksadaran pasien. 'ugas 7reud adalah menganalisis dan

    menginterpretasikan simbol-simbol yang terkandung dalam mimpi-mimpi pasiennya

    sebagai sebuah usaha untuk menemukan makna laten. %akna laten itu sendiri berarti

    suatu makna tersembunyi, tidak nampak, tapi memiliki potensi untuk muncul. Dari berbagai

    pengalaman klinis, 7reud yakin bahwa simbol-simbol tersebut memiliki makna universal.

    'ongkat, ular, pohon, misalnya, menyimbolkan penis. Kotak, pintu, lemari kayu, adalah

    representasi vagina. Di samping makna universal tersebut, 7reud juga percaya bahwa

    simbol-simbol tersebut harus dipertimbangkan dan diinterpretasikan dalam konflik unik

    individu. #imbol-simbol yang memiliki makna ganda inilah yang membuat analisis menjadi

    sulit.Jika mencoba menganalisis simbol-simbol dalam mimpi %aya, maka akan ditemukan

    banyak sekali simbol yang dapat diterjemahkan, seperti sang naga,mutiara @aila, jatuh,

    kota kata-kata, tuan tanah, kamar kuning, penjara merah, dan pertemuan dengan &jung

    dan 'epi. #imbol-simbol dan peristiwa dalam mimpi %aya tentu memiliki makna laten yang

    dimaksudkan oleh 7reud. %ungkin sang aga bisa bermakna sebuah keberanian. aga

    memang tidak ada dalam dunia nyata, tetapi dalam kepercayaan orang 'ionghoa

    dianggap sebagai mahluk yang kuat, besar, identik dengan api, dapat terbang, dan

    memiliki sifat pelindung. %aya sebagai seorang gadis yang menolak untuk segera

    menikah, tidak memberontak dengan cara yang kasar. Kesabarannya yang tanpa

    pemberontakan justru menjadi kekuatan sejati seorang perempuan. Karena kekuatan

    perempuan justru berada pada kelemahannya. Dalam mimpinya mengenai jatuh, %aia

    tentu mengalami puncak pengalaman psikologi yang begitu membuat jantungnya

    berdebar-debar. Bersatunya antara rasa takut, pasrah, dan kosong. Bahkan dalam

    kekosongan itu %aia sempat berpikiran yang tidak-tidak dan berimajinasi sepuas hati. Jadi,

    mimpi adalah tempat meluapkan semua imajinasi. %aya menciptakan dunianya sendiri.

    Dan kenyataan menjadi referensi dunia mimpinya. Dalam Mutiara "aila, @aila beberapa

    kali mengajak %aia beriteraksi. Beberapa kali @aila mengacaukan barang-barangnya, tapi

    %aia tak bisa berbuat apa-apa. 8al itu menunjukkan bahwa %aya memiliki ketakutan dan

    ketidaksiapan memiliki anak. Ketakutan dan ketidaksiapan itu makin membesar ketika

    tekanan-tekanan dari kedua orang tuanya muncul.

    8

  • 5/25/2018 calaibipsikologisastra-121120203114-phpapp01

    9/14

    Dalam Cala Ibi%aya mendeskripsikan mimpi itu sendiri. Baginya, ?Dalam mimpi, apa-

    apa dan siapa-siapa, adalah bukan apa adanya, tapi sebuah ujaran, penyampaian,

    pengingatan, peringatan, rekaman, perjalanan kehidupan, kenyataan...dunia itu indah, tak

    nyata, di luar segala...tuturan bahasanya lembut, berlapis, manis, lirisAseperti perempuan,

    seperti puisi,...? (halaman ). Jika dikaitkan dengan pengertian di atas, maka mimpi-mimpi

    %aya merupakan sebuah ujaran dari representasi kehidupannya penyampaian pesan-

    pesan tersirat, pengingatan bahwa ia sudah dewasa dan sudah layak menikah peringatan

    bahwa sebagai seorang perempuan tidak sepantasnya menolak pernikahan dan menjadi

    perawan tua rekaman masa lalunya perjalanan kehidupannya dari kecil hingga dewasa

    terkadang menyembunyikan dan menunjukkan kenyataan, dan sebagainya.

    Dalam pandangan 7reud, mimpi merupakan usaha yang samar dalam

    mewujudkan suatu harapan. Dalam kehidupan nyata, %aya merasa memiliki masalah

    dengan keinginan kedua orang tuanya, dengan cerita-cerita dari bibinya mengenai sebuah

    pernikahan. Dari situ %aya merasa kehilangan sebagian harapannya untuk bisa hidup

    bebas (dalam artian tidak terkekang oleh seorang lelaki) dalam hidupnya. "a juga merasa

    kehilangan sesuatu dari kedua orang tuanya, memberi jarak antara ia dan orang tuanya.

    5erasaan kehilangan tersebut pernah muncul dalam salah satu mimpinya. Dalam

    pandangan 7reud, mimpi merupakan usaha yang samar dalam mewujudkan suatu

    harapan. Dalam kehidupan nyata, %aya merasa memiliki masalah dengan keinginan

    kedua orang tuanya, dengan cerita-cerita dari bibinya mengenai sebuah pernikahan. Dari

    situ %aya merasa kehilangan sebagian harapannya untuk bisa hidup bebas (dalam artian

    tidak terkekang oleh seorang lelaki) dalam hidupnya. "a juga merasa kehilangan sesuatu

    dari kedua orang tuanya, memberi jarak antara ia dan orang tuanya. 5erasaan kehilangan

    tersebut pernah muncul dalam salah mimpinya. #eperti kutipan berikut ? Ia yang pernah

    begitu sempurna waktu kecil dulu. eman! pahlawan! lutut dan dadanya tumpuan tangisan.

    Kau rasakan kehilangan itu #dan $irasat aneh muncul tiba-tiba% ia akan terluka! karena

    sebuah dosa-dosanya ataukah dosamu! kau tak tahu&. Kau telah besar kini! dirinya

    menghilang ketika kau berangkat dewasa! dirinya men'elma harapan keinginan beban

    kewa'iban,...? (6umah #iput Berpaku+ 4) %aka mimpi seperti menjadi alternatif untuk

    memunculkan harapan kembali. %aya berharap ibunya bisa mengerti dirinya, bahwa ia

    belum ingin menikah. %enurut 7reud, harapan-harapan tersebut merupakan motif tak

    9

  • 5/25/2018 calaibipsikologisastra-121120203114-phpapp01

    10/14

    sadar yang tidak dapat diterima individu, atau pada hakikatnya bersifat erotik. #ebagai

    contoh untuk bagian ini, dalam mimpi %aia melihat dan mengetahui sejarah beranak-

    pinaknya Bai 9una 'obona hingga menjadi %aluku seperti sekarang ini. "a menyaksikan

    bersetubuhnya seorang wanita dan seorang lelaki dengan penggambaran sebagai berikut+

    ?Satu perempuan bersetubuh dengan lelaki. "elaki memasuki! lelaki merasuki.

    Satuperempuan merasa dirinya bagai terbelah! tapi terasa indah. Dan tiba-tiba ia telah

    setengah! merasai betapa saat itu dirinya terindah. Ditatapnya wu'ud diri baru yang

    tampak aneh itu #tubuh ini! tubuhnya! tubuhku&. Keadaan utuh! luruh tubuh! dua yang satu!

    satu yang setengah! keutuhan setelah terbelah! luruh yang mengutuh. Seluruh. Setubuh.

    Keutuhan itu. Sempurna.? ('uan 'anah+

  • 5/25/2018 calaibipsikologisastra-121120203114-phpapp01

    11/14

    @ain halnya dalam pandangan Jung, mimpi merupakan ledakan spontan dari

    materi yang direpresikan dalam ketidaksadaran personal dan kolektif. %anifestasi yang

    terepresi itu, menurut Jung, sebenarnya tidak selalu berupa usaha pemahaman kebutuhan

    seksual atau agresif, seperti dikonsepsikan 7reud. #ebagai gantinya, Jung mengartikan

    mimpi sebagai usaha untuk menyelesaikan masalah dan konflik yang dihadapi seseorang

    pada masa sekarang dan memiliki makna bagi perkembangan mereka ke arah yang sehat.

    %aya dengan masalah-masalah yang ia hadapi, berupa tekanan-tekanan psikologi dari

    kedua orang tuanya yang terus mempertanyakan mengapa ia memutuskan pertunangan

    yang ada dan sikap-sikap yang seolah-olah terus memaksanya untuk mencari jodoh,

    membuat dirinya yang lain (yakni %aia) untuk mencari pemecahan atau sekedar harapan

    dalam mimpinya.

    Jung mengatakan bahwa mimpi merupakan kompensasi dalam kehidupan.Jika dalam

    kehidupan nyata %aya ialah seorang gadis yang memiliki masalah dengan keinginan

    kedua orang tuanya, maka dalam mimpi pun muncul %aia dengan tekanan-tekanan

    psikologis yang sama.%aia dengan sifat yang tidak jauh berbeda dengan aslinya. %aia

    berusaha menyesuaikan diri dan kepribadian %aya.>rang yang sangat pemalu, misalnya,

    bisa bermimpi bahwa mereka dikagumi dalam pesta. Dalam analisis mimpinya, Jung

    menggunakan beberapa cara+

    a. %etode amplifikasi (Method o$ Ampli$ication)

    #eperti asosiasi bebas yang dimulai dengan simbol tertentu dan bergerak lebih jauh, Jung

    menggunakan metode amplifikasi untuk menganalisis konflik dan problema yang dihadapi

    pasiennya. Dalam proses, makna ganda dari simbol menjadi jelas ketika pasien

    mengalami insight dengan problema yang mereka hadapi. #eringkali asosiasi pasien

    dimulai dengan arah yang ditentukan oleh analis. !nalis mencoba melihat satu serial

    mimpi pasiennya. Jung percaya bahwa analisis satu seri mimpi itu penting karena dapat

    menginterpretasikan problem dan konflik pasien dengan lebih akurat. Jung juga melihat

    bahwa mimpi-mimpi seseorang sepanjang hidup merupakan gambaran proses individuasi.

    #ebagai contoh penggunaan metode ini, secara sederhana dapat diketahui dari mimpinya

    bahwa konflik atau problem yang dihadapi %aya, salah satunya adalah perihal jodoh.

    b. 'es !sosiasi Kata ((ord-Association est)

    11

  • 5/25/2018 calaibipsikologisastra-121120203114-phpapp01

    12/14

    Jung adalah pelopor teknik eksperimental yang disebut dengan tes asosiasi kata. Dia

    menggunakannya sebagai tes analisis mimpi. 5rosedur terapi ini melibatkan pasien dalam

    merespon stimulus kata dengan kata-kata apapun yang terjadi padanya. Jung mencatat

    tenggang waktu antara presentasi inisial stimuli dan respon yang diberikan pasien, serta

    penggunaan waktu laten sebagai indikator kemungkinan pertahanan dan konflik dalam diri

    pasien. !sumsinya adalah bahwa dalam interval waktu yang lebih panjang, maka lebih

    besar pula wilayah konflik dalam psike yang ditarik. Besar tidaknya wilayah konflik individu

    diketahui karena kondisi-kondisi berikut+

    a) 5asien mengulang stimulus kata beberapa kali seolah dia tidakmendengarnya.

    b) %ereka salah mendengar satu atau beberapa kata

    c) %ereka memberi respon lebih dari satu kata

    d) %ereka memberi reaksi tidak bermakna

    e) %ereka gagal merespon semuanya.

    Kegagalan merespon kata-kata juga mencerminkan konflik tersembunyi.

    c. 'erapi @ukisan

    'eknik lain yang digunakan Jung dalam menganalisis mimpi adalah terapi lukisan. Jung

    mendorong pasien untuk mengekspresikan perasaan atau pemikiran yang tidak disadari

    dalam lukisan. 'erapi dengan cara melukis menolong pasien memperjelas simbol yang

    mereka lihat dalam mimpi dan mendorong pasien untuk menyelesaikan masalahnya

    secara aktif. Dalam pandangan Jung, terapi lukisan memiliki efek terapis yang real. $ara

    tersebut dapat menggerakkan pasien dari pusat kematian menuju ke arah realisasi diri.

    Dari ketiga terapi yang dipaparkan oleh $arl 9ustav Jung, yang paling tepat dan

    diterapkan serta dimanfaatkan oleh %aya adalah asosiasi kata. "a tidak menyembunyikan

    mimpinya. %alah menuliskannya pada sebuah buku tertentu, yang khusus dibuat untuk

    mencatat mimpi-mimpi yang pernah dialaminya. "a berusaha mengingat baik tiap kata,

    kalimat yang diucapkan tokoh-tokoh dalam mimpinya, ataupun peristiwa dalam mimpinya.

    Dengan demikian, konflik yang dialami %aya tidak tersembunyi.

    12

  • 5/25/2018 calaibipsikologisastra-121120203114-phpapp01

    13/14

    D. Kesi&)ulan

    ovel Cala Ibi merupakan novel yang dari segi kajian psikologi sastra merupakan

    novel yang menggambarkan studi hukum dan tipe-tipe psikologi yang diterapkan pada

    karya sastra. 'okoh %aya dan %aia sebagai tokoh yang dikaji dalam studi ini merupakan

    sentral dari cerita yang memberikan penggambaran dua dunia yang berbeda, antara

    terangnya siang dan gulitanya malam. %elalui dua tokoh ini pula ukila !mal sebagai

    penulis mencoba memasukkan jiwa tokoh perempuan yang mencoba mengungkapkan

    harapan dan hasratnya untuk mendapat sebuah pengakuan dan sejuta keinginan yang tak

    akan mungkin diraihnya karena adanya kekangan. 'okoh %aya digambarkan sebagai

    seorang manusia yang mendapat tekanan akibat sebuah keadaan yang dialaminya, baik

    dari keinginan orang tuanya untuk menjodohkan dia atau hasratnya untuk menjadi sosok

    gadis lain yang jauh di luar dari sifat aslinya, menemukan sebuah dunia lain melalui

    mimpinya.

    %impi merupakan media yang digunakan oleh pengarang untuk memasuki dunia,

    karena melalui mimpi inilah tokoh dapat menguasai dunianya yang seolah terkekang oleh

    ketidakberdayaannya sebagai perempuan, bahkan seorang manusia. %elalui mimpi ini

    pula pergolakan batin, tekanan-tekanan hidup tokoh, hingga lamunan-lamunan erotisnya

    dipaparkan secara mendalam oleh pengarang. 5engarang mencoba memasuki alam

    bawah sadarnya dan menciptakan dunia lain seperti apa yang diharapkannya. amun

    demikian, pengarang sendiri tidak selalu menyatakan pengungkapannya dalam bahasa

    yang gamblang, melainkan lebih banyak dalam narasi kata-kata yang kaya akan metafor,

    sehingga pembaca dituntut untuk memasuki jiwa dari tulisan ini untuk dapat memahami

    karya ini secara utuh.

    Kajian psikologi sastra novel ini akan mengajak pembaca untuk memahami jiwa

    tokoh sebagai gambaran dari manusia yang tak pernah lepas dari hasrat dan impian.

    %elalui metafor-metafor yang tertuang dengan begitu kaya di sana, pembaca akan

    dituntun untuk memasuki jiwa tokoh dan memaknai simbol-simbol yang dijadikan media

    untuk mengungkapkan hasrat, harapan, dan impian pengarang yang diciptakannya melalui

    tokoh.

    13

  • 5/25/2018 calaibipsikologisastra-121120203114-phpapp01

    14/14

    E. Bahan Re0erensi

    !mal, ukila. 22/. Cala Ibi. Jakarta+ 9ramedia 5ustaka &tama.

    Burhan urgiyantoro. 222. eori Pengka'ian )iksi. 3ogyakarta.+ 9ajah %ada &niversity

    5ress.

    Djojosuroto, Kinayati. 22