By: Dian P.E. Laksmiyanti, S.T, M.T

Materi:

1. Pengertian sistem AC (Air Conditioning)

2. Manfaat AC

3. Sistem Kerja AC

4. Tipe-tipe AC

5. Perhitungan Beban Pendindingian

Pengertian:

AC (Air Conditioning) adalah suatu proses pengolahan udara untuk mengontrol secara serentak temperatur udara, kelembaban, kebersihan, dan distribusi udara untuk memenuhi kondisi yang disyaratkan, yaitu: dapat memperbaiki ventilation effectiveness, mencegah draft, dan dumping (ASHRAE 55,2004).

Manfaat:

1. Pengondisian udara untuk kenyamanan termal

Menyegarkan udara dari ruangan untuk memberikan kenyamanan kerja bagi orang yang melakukan kegiatan tertentu.

2. Pengondisian udara untuk industri

Menyegarkan udara dari ruangan karena diperlukan untuk proses industri, penyimpanan bahan, peralatan atau barang yang ada di dalamnya (Arismunandar dkk, 2005:2)

Air bisa masuk ke dalam bangunan melalui selubung bangunan yang mempunyai celah. Air selalu berusaha

masuk ke dalam bangunan secara alami. Air yang ada

dalam bangunan dapat dipindahkan dengan pompa yang dialirkan ke permukaan atas air (Lechner, 2001:484)

Hal yang sama jika temperatur

luar ruangan lebih tinggi daripada temperatur dalam ruangan. Satu-satunya cara

adalah dengan memindahkan panas dengan mesin yang mampu memompa bahang

(refrigeration machine) (Lechner, 2001:484).

Menjangkau ¾ dari jarak total keseluruhan ruangan(Lechner,

2001:506)

Hanya dapat menjangkau sebagian kecil dari volume

ruangan (Lechner, 2001:506)

Mempercepat percampuran udara (mixing) (Lechner,

2001:507)

Letak balok tidak boleh menghalangi aliran udara

(Lechner, 2001:507)

Pengkondisian udara (air conditioning) adalah proses perlakuan udara dalam bangunan yang meliputi suhu, kelembaban, kecepatan dan arah angin, bau, serta distribusinya untuk menciptakan kenyamanan bagi penghuni. Sistem AC: 1. all air system 2. air and water system 3. All water system 4. atau refrigerant.

Tipe bangunan & Kebutuhan

All Air System

All Water System

Air-Water System

Direct Refrigerant

Dimensi ruang besar (airflow rate yang tinggi)

Yes

No No No

Jam kerja yang sama Yes No No No

Jumlah pengunjung atau penghuni yang tinggi

Yes No No No

Multizone (convention hall, dept.store, restoran, supermarket, cinema)

Yes No No Yes (restoran & cinema)

Tidak ada ventilasi langsung pada bangunan

Yes No No

Yang paling banyak digunakan adalah sistem Direct Refrigerant Karakteristiknya: Biasanya hanya menghasilkan satu temperatur air

flow dan folumetric rates yang sudah ditentukan Kebersihan udara dan kontrol kelembaban sedikit

lebih baik dari all air system Unit biasanya fabrikasi Kebanyakan, kemampuannya hanya melayani satu

zona Jika space terlalu lebar biasanya digunakan dua atau

lebih unit Perlu ruang mesin untuk outdoor di dekat ruangan

atau bisa juga diinstalasi di atap

Unit di dalam atau di berdampingan dengan zona berpenghuni

Compresor dan fan biasanya berisik Unit sebelum dipasang di tes dulu d pabrik Instalasi lebih mudah Biaya awal murah, maintenance dan repair bisa

lebih mahal dari all air Peralatan lebih tidak awet jika dibandingkan

dengan sisem lainnya (tidak lebih dari 10tahun) Biasanya komponen indoor legih awet dari

padaoutdoornya Energy eficient lebih jelek dibnding all air system

Tipe tunggal dikenal sebagai tipe dengan unit jadi satu dikenal dengan sebutan AC Window. (AC tipe ini tidak lagi dugunakan)

(Lin dkk, 2005:299)

• Mendinginkan udara dari atas

• Temperatur di bawah lebih tinggi daripada di atas

• Pola aliran udara mixing ventilation karena vertical air temperature hampir seragam/uniform.

1. OVER HEAD/MIXING SYSTEM/CEILING AIR CONDITIONING SYSTEM

Ceiling Suspended Type

Ceiling Mounted Cassette

1. OVER HEAD/MIXING SYSTEM/CEILING AIR CONDITIONING SYSTEM

Ceiling mounted Cassette

Corner Type

Wall Mounted Type

Ceiling Suspended Cassette Type

Low vertical momentum mixing tidak cukup baik

• Tidak menggunakan prinsip vertical momentum vertical air stratification

• Distribution homogenously at floor level

Displacement ventilation lebih efektif memindahkan air yang berpolusi daripada over head system (Lechner, 2001::511)

Lantai ditinggikan untuk meletakkan supply AC. Udara mengalir dari bawah ke return AC yang ada di plafond (Lechner, 2001:512)

2. DISPLACEMENT VENTILATION/ FAC (FLOOR AIR CONDITIONING)

2. DISPLACEMENT VENTILATION/ FAC (FLOOR AIR CONDITIONING)

Floor Standing Type

2. UNDER FLOOR AIR CONDITIONING

• Higher velocity than DV mixing (percampuran udara)di occupied zone (zone antara 7,5-180 cm di atas lantai dan 60 cm dari dinding) dan membuat stratification pada upper zone. (Sekhar dkk, 2002)

• Temperatur lebih tinggi pada supply daripada MV lebih hemat energi (Bauman dkk, 2001)

• Localized air distribution (Bauman dkk, 2001)

• Strong Vertical momentum mixing terjadi (Lin dkk, 2005)

Saves Energy Conserves space Offers a wide selection of models Operates over a broad temperature provides superior design flexibility Enhances ease of use Delivers ultimate reliability Simplifies installation precise room temperature control auto swing LCD remoter controller low operating sound design auto restart function

Comfortable and economical Adapts easily to any floor plan. Short installation time Central control system. Efficient space utilization High reliability. Low operating sound of height Offers are made selection of models Lang piping design Can be installed for each floor Air refreshing treatment Light weight outdoor units Wide range of control system Short design times

• Satu outdoor (54 PK) untuk beberapa indoor (64 indoor)

• Hemat listrik (50% ari AC konvensional)

• Tidak bising

• Hemat tempat

• Mengatur jadwal serta temperatur AC, kecepatan angin, dan arah angin secara komputerasisai

• Freon menggunakan R-410 A (ozon free)

• Bisa digunakan untuk 9 tipe AC yang berbeda

• Pipa Tembaga (Refrigerant) yang digunakan lebih sedikit sehingga menguntungkan dalam pembuatan Shaft dan penghematan Support atau gantungan pipa.

• Instalasi Mudah dan Cepat • Sistem Kontrol: Individual (pakai Remote Control), I-Touch Control & I-Manager,Mudah Penginstalan dan Commision

• Memiliki COP (Coefisien Of Performance) yang besar pada keadaan beban penuh ataupun pada beban sebagian.

- Efisiensi konsumsi energi

- Cooling load outputs (Q evp)

- power consumption (Wcomp)