26
BUKU SAKU ELEMEN MESIN Disusun oleh : GATHUT PARMAN PAMUNGKAS (122130093) DEESHA FAISAL PRADANA (122130104) DESI WAHYU EKASARI (122130108) OLIVIA O. TIMBAYO (122130116) Dosen Pembimbing : Moch. Chaeron, S.T., M.T.

BUKU SAKU ELEMEN MESIN.pptx

Embed Size (px)

Citation preview

BUKU SAKU ELEMEN MESIN

BUKU SAKU ELEMEN MESINDisusun oleh :GATHUT PARMAN PAMUNGKAS (122130093)DEESHA FAISAL PRADANA (122130104)DESI WAHYU EKASARI (122130108)OLIVIA O. TIMBAYO (122130116)Dosen Pembimbing :Moch. Chaeron, S.T., M.T.Dasar Dasar Perhitungan Kekuatan Elemen MesinDasar dasar perhitungan kekuatan elemen mesinKonsep Dasar elemen mesinMeminda (mereview) Beberapa Hukum Dasar dan Statika Benda Tegar Diagram benda Bebas (Free Body Diagram)Pengertian Elemen MesinElemen Mesin adalah bagian dari suatu alat untuk memindahkan energi/beban yang mempunyai efisiensi mekanis, termis, hidrolis, maupun elektris.Contoh mekanis pesawat angkat, dongkrak, mesin pres, mesin tekuk, mesin perkakas Contoh termis ketel uap, motor bakar, mesin uap, turbin uap Contoh hidrolis pompa air, turbin airContoh elektrik pembangkit listrik, motor listrik Bagian-bagian dari mesin tersebut di atas terdiri dari: baut, pegas, poros, bantalan, kopling, roda gigi, pulli dsbReview beberapa hukum dasar dan statika benda tegarHukum Paralelogram Gaya: Dua buah gaya yang bereaksi pada suatu titik dapat diganti dengan sebuah gaya resultan, yang apabila ujung keduanya dihubungkan dengan garis, akan membentuk jajaran genjang.Hukum tranmisibilitas gayaSistem gaya yang dikenakan pada benda tegar akan memberikan aksi yang sama, asal terletak pada garis kerja.

Hukum I newtonHukum I Newton: Bila Resultan gaya (F) dan atau momen (M) yang dikenakan benda sama dengan nol maka sistem akan seimbang F = 0 disebut kesetimbangan gaya M = 0 disebut kesetimbangan momen Hukum II newtonHukum II Newton: Jika resultan gaya/momen yang dikenakan pada benda tidak sama dengan nol, maka benda tersebut akan mendapat percepatan linier atau anguler berbanding lurus dengan resultan yang bersangkutan.a = F/m (untuk gerak lurus)a = M/I (untuk gerak melingkar)

Hukum III Newton: Setiap benda yang mendapat gaya aksi akan memeberikan gaya reaksi yang besarnya sama dengan gaya aksi, namun arahnya berlawanan.

F aksi = - F reaksi

Keseimbangan gayaDua buah gaya seimbang jika harganya sama, berlawanan arah, dan segaris kerja Gaya yang bekerja dalam kesetimbangan, bila dijumlahkan scr geometris akan membentuk segibanyak tertutup Tiga buah gaya atau lebih seimbang terletak pd satu bid (koplanar) dan berpot pd satu titik (konkuren)

Keseimbangan Momen Momen adalah perkalian antara gaya dengan lengan gaya yang tegak lurus dengan arah gaya Momen resultan dari beberapa buah gaya sama dengan jumlah momen komponennyaJumlah momen sama dengan nol jika pusat momen terletak pada garis kerja gaya dan jumlahnya sama dengan nol

POROSsecara istilah poros adalah elemen mesin yang berbentuk batang dan umumnya berpenampang lingkaran, berfungsi untuk memindahkan putaran atau mendukung sesuatu beban dengan atau tanpa meneruskan daya.

Beban yang didukung oleh poros pada umumnya adalah roda gigi, roda daya (fly wheel), roda ban (pulley), roda gesek, dan lain lain. Poros hampir terdapat pada setiap konstruksi mesin dengan fungsi yang berbeda beda. Dilihat dari fungsinya poros dibedakan menjadi: 1. poros dukung : misalnya gandar, poros motor

2. poros transmisi : misalnya poros motor listrik, poros gigi transmisi pada gear box

3. gabungan antara dukung dan transmisi: misalnya poros pada roda mobil

Poros adalah salah satu elemen terpenting dari setiap mesin. Peran utama poros yaitu meneruskan tenaga bersamasama dengan putaran. Pada aplikasi di dunia industri, poros digunakan untuk mentransmisikan daya. Poros dapat diklasifikasikan sebagai berikut :a. Poros transmisi/ShaftPoros semacam ini mendapat beban puntir murni atau beban puntir dan lentur. Daya yang ditransmisikan kepada poros melalui kopling, roda gigi, puli sabuk, atau sproket rantai, dan lainlain.

b. Spindel Poros transmisi yang relatif pendek, seperti poros utama pada mesin bubut, dimana beban utamanya berupa puntiran, disebut spindel. Syarat yang harus dipenuhi poros ini adalah deformasinya harus kecil dan bentuk serta ukurannya harus teliti.c. Line shaftPoros ini berhubungan langsung dengan mekanisme yang digerakkan dan berfungsi memindahkan daya dari motor penggerak ke mekanisme tersebut.

Adapun hal-hal penting yang perlu diperhatikan dalam perencanaan sebuah poros, yaitu:1) Kekuatan poros Poros transmisi mengalami beban puntir atau lentur maka kekuatannya harus direncanakan sebelumnya agar cukup kuat dan mampu menahan beban.2) Kekakuan porosLenturan yang dialami poros terlalu besar maka akan menyebabkan ketidaktelitian atau getaran dan suara. Oleh karena itu kekakuan poros juga perlu diperhatikan dan disesuaikan dengan mesin.3) Putaran kritisPutaran kerja poros haruslah lebih rendah dari putaran kritisnya demi keamanan karena getarannya sangat besar akan terjadi apabila putaran poros dinaikkan pada harga putaran kritisnya.4) Korosi Poros-poros yang sering berhenti lama maka perlu dipilih poros yang terbuat dari bahan yang tahan korosi dan perlu untuk dilakukannya perlindungan terhadap korosi secara berkala.5) Bahan porosPoros yang biasa digunakan pada mesin adalah baja dengan kadar karbon yang bervariasi. GolonganKadar C (%)Baja lunakBaja liat Baja agak kerasBaja kerasBaja sangat keras-0,150,2-0,30,3-0,50,5-0,80,8-1,2Tabel Penggolongan Bahan Poros

keterangan : Km = faktor koreksi momen lentur M = Momen lentur (kg.mm) Kt = faktor koreksi momen puntir T = momen puntir (kg .mm)

BANTALANBantalan merupakan salah satu bagian dari elemen mesin yang memegang peranancukup penting karena fungsi dari bantalan yaitu untuk menumpu sebuah poros agarporos dapat berputar tanpa mengalami gesekan yang berlebihan. Bantalan haruscukup kuat untuk memungkinkan poros serta elemen mesin lainnya bekerja denganbaik.Pada umumya bantalan dapat diklasifikasikan menjadi 2 bagian yaitu :a.Bantalan Luncurb.Bantalan gelindingPada bantalan ini terjadi gesekan luncur antara poros dan bantalan karenapermukaan poros ditumpu oleh permukaan bantalan dengan perantaraan lapisan pelumas. Berdasarkan konstruksinya bantalan luncur dibedakan menjadi:a) Bantalan Luncur Radial Bantalan ini untuk mendukung gaya radial dari batang torak saat berputar.Konstruksinya terbagi / terbelah menjadi dua agar dapat dipasang pada poros.

Berdasarkan konstruksinya, bantalan luncur terbagi menjadi 3 Jenis, yaitu:

1. Bantalan luncur radial (Jurnal bearing)Bantalan ini untuk mendukung gaya radial dari batang torak saat berputar. Konstruksinya terbagi / terbelah menjadi dua agar dapat dipasang pada poros engkol

2. Bantalan luncur aksial (Thrust bearing)Bantalan ini menghantarkan poros engkol menerima gaya aksial yaitu terutama pada saat terjadi melepas / menghubungkan plat kopling saat mobil berjalan. Konstruksi bantalan ini juga terbelah / terbagi menjadi dua dan dipasang pada poros jurnal bagian paling tengah.

3. Bantalan khususYaitu kombinasi antara bantalan radial dan aksialCOUPLING AND CLUTCHCOUPLING (KOPLING TETAP)Defenisi Kopling dan Jenis-jenisnya Kopling adalah suatu elemen mesin yang berfungsi untuk mentransmisikan daya dari poros penggerak (driving shaft) ke poros yang digerakkan (driven shaft), dimana putaran inputnya akan sama dengan putaran outputnya. Tanpa kopling, sulit untuk menggerakkan elemen mesin sebaik-baiknya. Dengan adanya kopling pemindahan daya dapat dilakukan dengan teratur dan seefisien mungkinBeberapa syarat yang harus dipenuhi oleh sebuah kopling adalah:1. Mampu menahan adanya kelebihan beban.2. Mengurangi getaran dari poros penggerak yang diakibatkanoleh gerakan dari elemen lain.3. Mampu menjamin penyambungan dua poros atau lebih.4. Mampu mencegah terjadinya beban kejut.Untuk perencanaan sebuah kopling kita harus memperhatikan kondisi-kondisi sebagai berikut:1. Kopling harus mudah dipasang dan dilepas2. Kopling harus dapat mentransmisikan daya sepenuhnya dariporos3. Kopling harus sederhana dan ringan4. Kopling harus dapat mengurangi kesalahan hubungan padaporos

Kopling tetap terbagi atas:1. Kopling kakuKopling kaku dipergunakan bila kedua poros harus dihubungkan sumbu segaris, dan dipakai pada poros mesin dan transmisi umum di pabrik-pabrik, kopling ini terdiri atas :a. Kopling bus b. Kopling flens kaku c. Kopling flens tempa 2. Kopling luwes Kopling luwes ( fleksibel ) memungkinkan adanya sedikit ketidaklurusan sumbu poros yang terdiri atas: a. Kopling flens luwes b. Kopling karet ban c. Kopling karet bintang d. Kopling gigi e. Kopling rantai3. Kopling universalKopling universal digunakan bila kedua poros akan membentuk sudut yang cukup besar, terdiri dari: a. Kopling universal hook b. Kopling universal kecepatan tetap Kopling universal digunakan bila poros penggerak dan poros yang digerakkan membentuk sudut yang cukup besar.

4. Kopling Fluida

Penerusan daya dilakukan oleh fluida sehingga tidak ada hubungan antara kedua poros. Kopling Fluida sangat cocok untuk mentransmisikan putaran tinggi dan daya yang besar.Keuntungannya adalah getaran dari sisi penggerak dan tumbukan dari sisi beban tidak saling diteruskan. Demikian pula pada waktu terjadi pembebanan lebih, penggerak mula tidak akan terkena momen yang akan melebihi batas kemampuan.Kopling Tidak Tetap (Clutch)Kopling tidak tetap adalah kopling yang digunakan untuk menghubungkan poros penggerak dan poros yang digerakkan dengan putaran yang sama saat meneruskan daya. Kopling juga dapat melepaskan hubungan kedua poros tersebut dalam keadaan diam maupun berputar tanpa harus menghentikan putaran dari poros penggerak. Kopling tak tetap meliputi: 1. Kopling cakar, terdiri dari: a. Kopling cakar persegi b. Kopling cakar spiralc. Kopling kerucutd. Kopling friwil2. Kopling pelat, terdiri dari: a. Menurut jumlah pelatnya: Kopling pelat tunggal Kopling pelat banyakb. Menurut cara pelayanannya: Kopling pelat cara manual Kopling pelat cara hidrolik Kopling pelat cara pneumaticc. Menurut pelumasannya: Kopling pelat kering Kopling pelat basahSecara umum kopling pelat adalah kopling yang menggunakan satu pelat atau lebih yang dipasang diantara kedua poros serta membuat kontak dengan poros tersebut, sehingga terjadi penerusan daya melalui gesekan antara sesamanya. Konstruksi kopling ini cukup sederhana, dapat dihubungkan dan dilepaskan dalam keadaan berputar karena itu kopling ini sangat banyak dipakai.