151
Master Guide Reinforcement 1 DAFTAR ISI Daftar Isi ………………………………………………………………………………………….. 1 Kata Pengantar………………………………………………………............................................. 2 Kode Etik Master Guide………………………………………………………………………...... 3 Kode Etik Pecinta Alam………………………………………………………………………...... 4 Perencanaan Perjalanan…………………………………………………………………………... 5 Peralatan dan Perbekalan Perjalanan……………………………………………………………... 13 Kesehatan Perjalanan dan Penanganan Gawat Darurat…………………………………………... 20 Mengatasi Henti Nafas dan Henti Jantung………………………………..................................... 23 Teknik Membalut dan Evakuasi………………………………………………………………...... 36 Navigasi Darat……………………………………………………………..................................... 40 Teknik Peta Kompas……………………………………………………….................................... 45 GPS (Global Positioning System)…………………………………………………………….….. 49 Ilmu Penaksiran…………………………………………………………………………………... 51 Survival…………………………………………………………………………………………… 57 Shelter dan Bivak………………………………………………………………………………… 60 Membuat Api……………………………………………………………………..………….….... 63 Pengetahuan Pisau dan Kampak………………………………………………………………….. 65 Jerat dan Perangkap………………………………………………………………………………. 66 Air……………………………………………………………………………………….………… 69 Cara Mendapatkan air…………………………………………………………………………….. 71 Botani dan Zoologi………………………………………………………………………………... 73 Panjat Tebing…………………………………………………………………………………….... 78 Teknik Pemanjatan………………………………………………………………………………... 104 Teknik Turun/Rappeling……………………………………………………………………….…. 106 Olah Raga Arus Deras……………………………………………………………………………. 107 Teknik Penyeberangan………………………………………………………………………….… 118 Search and Rescue……………………………………………………………………………….... 123 Komunikasi Lapangan…………………………………………………………………………….. 129 Manajemen Bencana…………………….………………………………………………………... 132 Tanggap Darurat…………………………………………………………………………………... 141 Daftar Pustaka………………………………………………………………………………….…. Lampiran……………………………………………………………………………………….…. 146 147

Buku Pintar MGR

  • Upload
    ninik

  • View
    121

  • Download
    18

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Petualang

Citation preview

  • Master Guide Reinforcement 1

    DAFTAR ISI

    Daftar Isi .. 1 Kata Pengantar............................................. 2 Kode Etik Master Guide...... 3 Kode Etik Pecinta Alam...... 4 Perencanaan Perjalanan... 5 Peralatan dan Perbekalan Perjalanan... 13 Kesehatan Perjalanan dan Penanganan Gawat Darurat... 20 Mengatasi Henti Nafas dan Henti Jantung..................................... 23 Teknik Membalut dan Evakuasi...... 36 Navigasi Darat..................................... 40 Teknik Peta Kompas.................................... 45 GPS (Global Positioning System)... 49 Ilmu Penaksiran... 51 Survival 57 Shelter dan Bivak 60 Membuat Api....... 63 Pengetahuan Pisau dan Kampak.. 65 Jerat dan Perangkap. 66 Air. 69 Cara Mendapatkan air.. 71 Botani dan Zoologi... 73 Panjat Tebing.... 78 Teknik Pemanjatan... 104 Teknik Turun/Rappeling.. 106 Olah Raga Arus Deras. 107 Teknik Penyeberangan. 118 Search and Rescue.... 123 Komunikasi Lapangan.. 129 Manajemen Bencana.... 132 Tanggap Darurat... 141 Daftar Pustaka.. Lampiran..

    146

    147

  • Master Guide Reinforcement 2

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur patut kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rakhmat-Nya Buku

    Pintar Pelatihan Master Guide Reinforcement ini bisa diselesaikan.

    Buku Pintar Pelatihan Master Guide Reinforcement ini disusun dari berbagai sumber, baik yang berupa

    buku, ataupun pengalaman-pengalaman yang penyusun peroleh sendiri selama mengikuti Master

    Guide Reinforcement baik sebagai peserta maupun sebagai panitia sejak tahun 2007.

    Adapun tujuan dari diterbitkannya Buku Pintar Master Guide Reinforcement ini yaitu untuk

    mempermudah Siswa Master Guide Reinforcement dan para Master Guide maupun Calon Master

    Guide yang membaca Buku Pintar Master Guide Reinforcement ini memahami isi dari tiap materi yang

    diberikan sehingga bisa mengurangi kesalahan penafsiran yang mungkin terjadi.

    Buku Pintar Master Guide Reinforcement ini tidak bisa memberikan pengetahuan yang cukup dan

    memadai bagi siswa Master Guide Reinforcement guna berpetualang di alam bebas. Hanya dengan

    latihan yang kontinyu buku ini dapat terasa manfaatnya.

    Terima kasih tidak lupa saya sampaikan kepada Pdt. K.R Sagala sebagai Direktur Pemuda Advent

    UIKB, Pdt Jacky P. Runtu sebagai Direktur Pemuda Avent Konferens DKI Jakarta dan Sekitarnya, dan

    Kakak-kakak Master Guide mulai dari Situ Pendiri, Situ Perintis, Sahabat Rimba dan Semut Gunung

    atas dukungan yang diberikan dalam menyusun Buku Pintar Master Guide Reinforcement ini.

    Akhirnya, saya sampaikan kepada para siswa Master Guide Reinforcement, semoga dapat

    menyelesaikan dengan baik semua tahapan yang harus dijalani selama mengikuti Master Guide

    Reinforcement, dan tetap berpegang teguh pada tujuan anda menjadi seorang Master Guide, yaitu :

    Keselamatan dan Pelayanan

    Penyusun

    MG. Robert F. Damaling

    MG-01036-0407

  • Master Guide Reinforcement 3

    KODE ETIK MASTER GUIDE

    Keselamatan dan Pelayanan

    Dengan rahmat Tuhan Serwa sekalian alam, saya akan menggunakan setiap

    atribut dan pelatihan yang saya terima sebagai Master Guide yang baik

    dan manusiawi.

    Menuntun anak muda kepada kehidupan yang Allah kehendaki di Alkitab.

    1. Menyediakan kepemimpinan dan bimbingan pada anak muda dimana saya

    berada.

    2. Meneladani hidup Yesus yang menuntun pada kedamaian dan kegembiraan.

    3. Saya akan berusaha meningkatkan pelayanan saya dan pengabdian diri

    kepada Tuhan dalam setiap tanggung jawab dimana saya dipanggil untuk

    melaksanakannya.

    4. Saya akan mencoba bekerja dengan giat untuk menyelamatkan anak muda

    dimana saja saya berada.

    5. Melayani dengan setia disemua bidang pelayanan yang dipercayakan gereja.

    6. Mempergunakan waktu dan tenaga saya untuk memelihara kehidupan anak

    muda.

    7. Menyelidiki metode metode baru dan bermanfaat bagi anak muda zaman

    ini.

    8. Membangkitkan semangat anak muda untuk memberikan hidup mereka

    untuk pelayanan pemimpin besar mereka

    Kiranya Tuhan menolong saya dan memenuhi saya dengan kuasanya

    untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab saya sebagai Master

    Guide hari ini dan selama lamanya Amin.

  • Master Guide Reinforcement 4

    KODE ETIK PECINTA ALAM

    Pecinta Alam Indonesia sadar bahwa alam beserta isinya adalah ciptaan Tuhan

    Yang Maha Esa

    Pecinta Alam Indonesia adalah (sebagian) bagian dari masyarakat Indonesia sadar

    akan tanggung jawab kepada Tuhan, Bangsa, dan Tanah Air

    Pecinta Alam Indonesia sadar bahwa Pecinta Alam adalah sebagian dari makhluk

    yang mencintai alam sebagai anugerah Yang Maha Kuasa

    Sesuai dengan hakekat diatas, kami dengan kesadaran menyatakan :

    1. Mengabdi kepada Tuhan Yang Maha Esa

    2. Memelihara alam beserta isinya serta menggunakan sumber alam sesuai

    dengan kebutuhannya

    3. Mengabdi kepada Bangsa dan Tanah air

    4. Menghormati Tata Kehidupan yang berlaku pada masyarakat sekitar serta

    menghargai manusia dan kerabatnya

    5. Berusaha mempererat tali persaudaraan antara Pecinta Alam sesuai dengan

    Azas Pecinta Alam

    6. Berusaha saling membantu serta menghargai dalam pelaksanaan pengabdian

    terhadap Tuhan, Bangsa dan Tanah air

    7. Selesai

    Disyahkan bersama dalam

    Gladian Nasional ke-4

    Ujung Pandang, 1974

  • Master Guide Reinforcement 5

    asrat untuk berpetualang di alam terbuka menyebabkan para penggiatnya melakukan

    berbagai kegiatan petualangan dan perjalanan, mulai dari pendakian gunung, penyusuran

    pantai, pengarungan sungai berarus deras, sampai dengan perjalanan .besar. yang sering

    disebut ekspedisi. Berbagai tujuan melandasi perjalanan tersebut, mulai perjalanan

    eksplorasi, survei, maupun hanya sekedar jalan-jalan. Semua jenis perjalanan tersebut memerlukan

    persiapan yang baik, mengingat kondisi alam yang apabila tidak dapat kita atasi dengan baik akan

    membawa kita pada keadaan yang membahayakan jiwa.

    Namun sebaliknya, jika bermacam rintangan dapat kita atasi, maka akan memberikan semacam

    kenikmatan dan kepuasan berpetualang.

    Dalam upaya mengatasi kondisi alam yang selalu berubah itu, sebelum melakukan suatu perjalanan

    kita wajib melakukan perencanaan yang matang. Bagaimana kira-kira medan yang akan kita hadapi,

    bagaimana cuacanya, bagaimana cara mengatasinya, apa yang akan kita makan disana, segalanya harus

    dipikirkan masak-masak. Perencanaan perjalanan yang matang akan membantu kita mengatasi segala

    macam hambatan yang mungkin timbul.

    KEMAMPUAN BAGI PENGGIAT ALAM TERBUKA

    Banyak kecelakaan yang terjadi dalam kegiatan alam terbuka (KAT) yang disebabkan oleh kurangnya

    pengetahuan dan ketrampilan yang dimiliki oleh penggiatnya. Sesungguhnya hal ini dapat dihindari

    dengan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan berkegiatan dialam terbuka sehingga mempunyai

    kemampuan yang memadai.

    Collin Mortlock, seorang pakar pendidikan alam terbuka mengkategorikan kemampuan yang

    diperlukan oleh para penggiat di alam terbuka sbb:

    1. Kemampuan Teknis, yang berhubungan dengan ritme dan keseimbangan gerakan serta efisiensi

    penggunaan perlengkapan.

    2. Kemampuan kebugaran, mencakup kebugaran spesifik yang dibutuhkan untuk kegiatan tertentu,

    kebugaran jantung dan sirkulasinya, serta kemampuan pengkondisian tubuh terhadap tekanan

    lingkungan alam.

    3. Kemampuan kemanusiaan, yaitu pengembangan sikap positif kesegala aspek untuk meningkatkan

    kemampuan. Hal ini mencakup determinasi, percaya diri, kesabaran, konsentrasi, analisis diri,

    kemandirian, serta kemampuan untuk memimpin dan dipimpin.

    4. Kemampuan pemahaman lingkungan, yaitu pengembangan kewaspadaan terhadap bahaya dari

    lingkungan yang spesifik.

    Keempat kemampuan tersebut tidak mudah untuk dikuasai dengan baik. Namun perlu diingat bahwa

    penguasaan kemampuan tersebut sangat diperlukan dalam berkegiatan dialam terbuka.

    Konsep keempat kemampuan itu mungkin lebih sederhana kalau kita kaitkan langsung dengan kegiatan

    kita mempersiapkan diri untuk melakukan kegiatan di alam terbuka seperti perjalanan pendakian

    gunung.

    H PERENCANAAN PERJALANAN

  • Master Guide Reinforcement 6

    TAHAPAN PERENCANAAN PERJALANAN

    Adapun tahap - tahap perencanaan perjalanan adalah sebagai berikut :

    1. Pembekalan kemampuan memilih, mengatur, serta menggunakan peralatan, perlengkapan dan

    perbekalan selama perjalanan seperti kemampuan teknis menggunakan peta dan kompas,

    kemampuan berbivak, membuat api, dsb.

    2. Pembekalan kemampuan fisik yang prima. Untuk itu diperlukan latihan fisik yang bisa menjaga

    dan meningkatkan kebugaran.

    3. Pembekalan mental sehingga siap untuk menghadapi tantangan dan kegiatan berat dialam.

    Kekuatan mental ini hanya dapat ditumbuhkan dari dalam diri sendiri.

    4. Pembekalan pemahaman yang baik terhadap kondisi alam yang akan dihadapi. Mencakup

    bagaimana memilih waktu berkegiatan yang tepat disesuaikan dengan kondisi alam dan

    lingkungan.

    FAKTOR PERENCANAAN PERJALANAN

    1. Faktor Alam

    Mencakup pemahaman mengenai lokasi tujuan, medan yang akan ditempuh, iklim di daerah yang

    akan dituju, dan hal lain yang berkaitan dengan lingkungan. Pengantisipasian hal ini adalah dengan

    melakukan studi literatur yang baik, analisis peta, pengumpulan informasi dari pemerintah

    setempat.

    2. Faktor Peserta

    Merupakan hal yang berhubungan dengan personil peserta perjalanan, mencakup pemilihan

    personil, leader, hierarki, diskripsi kerja dan tanggung jawab masing-masing, serta kemampuan

    setiap peserta perjalanan.

    3. Faktor Penyelenggaraan

    Mencakup faktor teknis, non teknis, serta semi teknis.

    Faktor teknis

    Berhubungan langsung dengan tingkat kesulitan medan. Beberapa hal yang termasuk didalamnya

    yaitu penyiapan kemampuan personil, skenario dan sistem operasi, sistem pendokumentasian, serta

    hal yang berkaitan dengan masalah safety.

    Faktor non teknis

    Daya dukung operasi yang tidak berhubungan dengan tingkat kesulitan medan. Mencakup masalah

    administrasi organisasi dan pendukung operasi global.

    Faktor semi teknis

    Faktor ini hanya terdapat dalam ekspedisi-ekspedisi besar dan kompleks. Berhubungan langsung

    dengan tingkat kesulitan medan tapi bersifat non teknis. Misalnya masalah komunikasi, base camp

    team, advance-team, take in & out team, rescue team, dsb.

  • Master Guide Reinforcement 7

    PERENCANAAN KEGIATAN

    Kegiatan akan dapat berjalan dengan baik apabila mulai dari awal suatu kegiatan telah direncanakan

    baik yang bersifat teknis maupun non teknis.

    Suatu rencana yang baik akan membagi kegiatan tersebut menjadi sejumlah tahapan yang mengacu

    pada waktu yang tersedia dan cakupan pekerjaan. Keterlambatan dapat terjadi karena harus menunggu

    selesainya tahapan dan ketidak tahuan kapan pekerjaan lain dapat dimulai.

    Rencana kegiatan tersebut dapat bervariasi tergantung bentuk kegiatan yang akan dilakukan.

    Contoh : Jadwal Persiapan Dalam Perjalanan Kecil

    Gambaran diatas tidak menunjukkan waktu, karena hanya menekankan pada gambaran kerjanya.

    Setelah rencana kerja tersebut dibuat baru kemudian dapat dibuat skedul waktu (time skedul) untuk

    kegiatan tersebut.

    Untuk suatu perjalanan yang telah sering dan tidak terlalu rumit dilakukan, tahapan-tahapan diatas

    secara otomatis kita lakukan.

    Leave No Trace

    Ketrampilan Leave No Trace dirancang untuk hujan tropis di Amerika Latin. Konsep

    dasarnya berlaku pada hampir semua daerah tropis lainnya, dan dapat digunakan

    sebagai dasar untuk mengembangkan petunjuk pada lokal Leave No Trace.

    Prinsip Leave No Trace ini direkomendasikan sebagai tuntunan untuk

    meminimalkan bekas-bekas kehadiran anda di keindahan alam bebas serta daerah yang dilindungi di

    hutan hujan tropis.

    Leave No Trace Program adalah Pendidikan yang dirancang untuk memperkecil dampak sosial dan

    dampak lingkungan itu dalam area ini dan didasarkan pada prinsip sebagai berikut:

    Prinsip Leave No Trace

    Perencanaan dimuka dan persiapan Berkemah dan berpergian diatas permukaan tanah yang tahan dan awet Berkemaslah luar dalam (tidak hanya barang di ransel anda saja)

  • Master Guide Reinforcement 8

    Buanglah kotoran dengan benar Biarkan apa yang ada temukan Minimkan penggunakan dan akibat dari api unggun Latihlah diri untuk bertanggung jawab terhadap lingkungan perjalanan

    Rencana kedepan dan Persiapan

    Disainlah perjalanan anda dengan hati-hati agar cocok dengan tujuan dan tingkat pengetahuan outdoor

    anda, ini merupakan langkah yang pertama dalam PERSIAPAN. Perjalanan ke hutan tropik yang

    dipersiapkan dengan cermat akan lebih selamat, menyenangkan dan baik pada lingkungan.

    Pilih tujuan atau maksud yang layak.

    Untuk perjalanan backpacking yang lebih advance, bawalah makanan yang cukup, air dan shelter yang

    harus cukup untuk diri sendiri. Hindarilah perencanaan perjalanan yang over ambisius atau terlalu sulit,

    sehingga anda mempunyai energy untuk lebih pemeliharaan lingkungan alam disekitar anda.

    Kenal daerah dan apa yang akan dihadapi.

    Tanyakanlah pada penduduk setempat mengenai keadaan medannya, cuaca, peraturan dan kehidupan

    liar yang terdapat didaerah yang akan dikunjungi. Informasi ini akan sangat membantu anda dalam

    perencanaan rute anda serta juga pakaian, peralatan, air, bahan bakar dan makanan. Petugas PPH atau

    jagawana juga merupakan sumber informasi yang bagus tentang kebiasaan penduduk setempat.

    Gunakanlah visitor center atau informasi yang tersedia lainnya.

    Dapatkan ijin dan ikuti aturan badan yang berwenang

    Badan yang mengelola daerah yang dilindungi bekerja keras menyediakan informasi dan melindungi

    daerah tersebut. Dengan mengikuti aturan dan anjuran tentang dimana dan bagaimana cara melakukan

    perjalanan dan berkemah, maka anda secara tidak langsung telah ikut melindungi flora dan fauna pada

    daerah yang dilindungi ini.

    Saat mengunjungi alam bebas (daerah yang agak jauh dari peradaban) Praktekan dengan keras tehnik

    Leave No Trace. Karena area yang jauh tersebut akan meningkatkan kemampuan anda dalam

    berpetualang dengan soliter, perjalanan di daerah ini juga lebih memerlukan usaha dan kemampuan.

    Pada perjalanan multi day backpack atau perjalanan di sungai, tempat mendirikan tenda yang tertentu

    sangat susah untuk dijumpai dan akan terserah pada anda untuk mendirikan dan merubuhkan areal

    camping Leave No trace anda.

    Kunjungan dalam group kecil.

    Dan jika mungkin, selama musim atau hari-hari dimana tingkat kunjungan sedikit. Group kecil akan

    lebih tenang, lebih personal dan akan tidak begitu terlihat pada orang lain dan binatang liar.

    Cobalah untuk memperhatikan jumlah group anda dalam perjalanan hiking atau tour alam bebas.

    Kenali aturan local mengenai jumlah maksimal dalam satu grup sebelum melakukan perjalanan.

    Jika akan mendirikan tenda, pilihlah tempat yang cukup luas untuk menampung keseluruhan grup

  • Master Guide Reinforcement 9

    tanpa memperlebar ukuran dari campsites atau membuka areal camp sites baru. Jika cara ini tidak

    mungkin, pecahlah kelompok jadi beberapa kelompok dan dirikan tenda ditempat terpisah.

    Pilih peralatan dan pakaian yang layak.

    Untuk membantu anda untuk tidak meninggalkan jejak (Leave No Trace), bawalah peralatan yang

    serba guna dan hanya bawa yang benar-benar kamu butuhkan. Kompor camping yang ringan dan

    portable shelter seperti tenda yang free standing, akan memberikan anda fleksibilitas dalam pemilihan

    tempat camping yang tidak mudah rusak. Dimanapun anda pergi di alam bebas, skop tangan kecil yang

    untuk berkebun akan sangat berguna untuk menggali lobang guna menguburkan kotoran manusia untuk

    meminimalkan impact yang terjadi pada lingkungan sekitar.

    Bungkus ulang makanan

    Jika anda akan menyediakan sendiri makanan untuk perjalanan anda, rencanakan makanan anda

    dengan hati-hati untuk mengurangi sampah yang akan anda bawa ke alam bebas. Bungkus ulang

    makanan yang dipacking dengan kotak, botol dan kaleng kedalam kantong isi ulang atau kantong

    plastik, ini akan mengurangi berat dan tempat.

    Stay safe.

    Dengan memelihara diri sendiri dan group anda saat perjalanan di alam bebas, anda akan berada pada

    posisi melindungi lingkungan. Berhati-hatilah pada perjalanan anda dan kemampuan camping serta

    juga kelompok anda, sehingga anda tetap bisa terkontrol. Peliharalah jalan setapak yang anda gunakan

    jangan potong kompas (memotong jalan setapak yang telah ada), gunakanlah peta dan kompas.

    Bawalah P3K kit dan kenali cara penggunaannya. Tinggalkan copy dari rencana perjalanan anda pada

    orang yang anda kenal.

    Pack It in, Pack It Out

    Pertimbangkanlah kata-kata " Leave No Trace" sebagai tantangan untuk membawa kembali semua

    yang anda bawa masuk hutan. Apakah anda melakukan perjalanan dengan kaki, mobil atau kapal,

    bungkus semua sampah anda dan buanglah kedalam tong sampah atau tempat pembuangan yang resmi.

    Lebih baik lagi jika anda mau untuk mengambil sampah yang anda temukan di sepanjang perjalanan

    dan biarkan tanah dan air tetap bersih saat anda menemukannya.

    Buang kotoran manusia dengan benar.

    Untuk menghindari polusi pada sumber air, penyebaran penyakit, atau pengalaman yang tidak

    menyenangkan pada orang lain di belakang kita. Dan jika ditemukan adanya toilet yang tersedia,

    gunakanlah fasilitas tersebut.

  • Master Guide Reinforcement 10

    Empat petunjuk untuk membuang kotoran manusia:

    Hindari mencemarkan sumber air

    Hindari kontak dengan serangga dan binatang

    Maksimal breakdown

    Minimalkan kemungkinan dari dampak social

    Catholes

    Cara ini adalah cara yang selalu digunakan dalam pembuangan kotoran manusia saat toilet atau kakus

    tidak tersedia. Lubang ini harusnya berada jauh dari pada sumber air, jalan setapak, campsites dan

    daerah lain yang mungkin akan dilewati oleh aliran air hujan. Sebagai petunjuk umum, gali lobang

    dengan jarak 20 meter dari jenis-jenis lokasi diatas. Tempat ini haruslah tersembunyi dari lalu lalang

    orang-orang. Lobang ini haruslah berjauhan satu sama lain, jadi carilah dengan cermat lokasi

    pembuangan ini selama dalam perjalanan anda.

    Untuk penampungan yang cukup terhadap kotoran manusia dalam lubang ini, pilihlah tempat yang

    berupa tanah atau humus organic dari pada tempat yang berpasir. Galilah lubang kira-kira dengan

    dalam 20cm dan lebar 15 cm. Hati-hati jangan sampai merusak akar pohon sewaktu menggali.

    Untuk penutup lubang tutup lagi dengan tanah galiannya dan buatlah tersamar dengan menutupi

    atasnya dengan bahan-bahan alami (daun dan ranting yang gugur).

    Hindarilah membuang kotoran kedalam sungai atau aliran air. Menutupi kotoran dengan batu juga

    bukanlah penyelesaian yang baik. Penanganan yang buruk terhadap lubang kotoran akan menyebabkan

    kemungkinan ditemukan oleh pengunjung lain, sebagai tambahan menutup lubang dengan batu akan

    menjadikan proses pembusukan dan penghancuran kotoran berjalan lama karena terbatasnya

    kelembaban dan panas.

    Urine:

    Air seni hanya mempunyai sedikit efek pada tumbuhan atau lahan dan sedikit saja ancamannya kepada

    kesehatan manusia. Sebagai sedikit perhatian pada pengunjung lain, saat buang air kecil menjauhlah

    dari orang lain, jalan setapak, area camp. Menuangkan air diatas air seni akan mengurangi baunya.

    Toilet paper

    Pergunakan kertas toilet yang non-dyed, non perfume. Toilet paper adalah sampah dan bungkuslah

    dengan plastik untuk menghilangkan baunya.

    Atau mengubur toilet paper lebih baik ketimbang membiarkannya dipermukaan tanah, tapi tidak

    disarankan karena mengubur toilet paper akan butuh waktu lama untuk hancur, bahkan kadang akan

    muncul keluar atau di gali dan dirobek-robek oleh binatang.

    Minimalkan penggunaan sabun dan sisa makanan pada air buangan

    Untuk menghindari tercemarnya sumber air saat mencuci baju atau piring anda. Sabun hendaknya tidak

    masuk ke dalam telaga atau sungai kecil, jadi gunakanlah dengan hati-hati dan hanya seperlunya.

  • Master Guide Reinforcement 11

    Jika mandi, basahilah badan terlebih dahulu dan kemudian saat memakai sabun dan membilas badan

    lakukan jauh dari sumber air (kira-kira 60 meter). Prosedur ini memfilter sabun dari air bilasan sebelum

    mencapai sumber air. Mencuci baju juga usahakan menjauh dari sumber air.

    BIARKAN APA YANG ANDA JUMPAI

    Orang-orang datang ke alam bebas adalah untuk menikmati kondisi alami dan pengalaman di

    lingkungan yang menghasilkan kejuatan dan tantangan. Membuat orang-orang merasakan kesendirian

    dan menemukan dan membiarkan kehidupan liar, tumbuhan, batu karang, artifak arkeologi dan objek

    menarik lainnya tanpa mengganggunya. Istilah popular untuk ini adalah " Take nothing but picture;

    leave nothing but footprints."

    MINIMALKAN PENGGUNAAN DAN DAMPAK DARI API

    Leave No Trace mendorong anda untuk membatasi penggunaan api dan menganjurkan untuk memasak

    dengan menggunakan kompor portable dengan jenis bahan bakar apapun. Api yang dibuat dengan

    ceroboh akan mengancam bentuk alami dan keseimbangan ekologi dari tempat tersebut karena

    pemakaian dari kayu-kayunya, dan menyebabkan kebakaran hutan. Banyak tempat yang dilindungi

    melarang untuk membuat api unggun atau mengijinkannya pada tempat tertentu. Pertimbangkanlah

    walaupun anda membutuhkan api unggun. Sweater, raincoat dan kompor portable yang ringan akan

    mengurangi kebutuhan akan api unggun. Kompor merupakan perlengkapan yang dianjurkan untuk

    mengurangi dampak camping karena portablenya, cepat untuk memasak dan tidak meninggalkan

    dampak pada camp site.

    Jika anda tetap harus memilih membuat api, ada alternative baru pada metode pembuatan api yang

    membuat anda bisa tetap mempraktekkan Leave No Trace etika.

    Ada lima konsep untuk diingat saat membuat api :

    1. Ketahuilah Regulasi dan kondisi cuaca

    Hindari membuat api saat berangin atau di daerah yang kering. Selalu ingat bahwa api unggun

    untuk beberapa daerah hanya diijinkan pada tempat-tempat tertentu.

    2. Pilih lokasi yang tahan lama terhadap api

    Carilah permukaan yang benar-benar tahan terhadap panas dan api dari api unggun. Jika ada,

    buatlah api pada tempat yang tersedia, dan bersihkan sisanya untuk pengguna berikutnya.

    3. Gunakan pohon mati dan pohon rubuh

    Api unggun seharusnya dibuat ditempat banyak tersedianya kayu dan berlimpah. Kumpulkan

    cabang dan ranting pohon yang berserakan ditanah. Mematahkan ranting dan dahan dari pohon

    akan merusak pohon tersebut dan meninggalkan guratan yang akan memberikan dampak negatif

    pada pemandangan sekitarnya. Luangkanlah waktu untuk berjalan beberapa menit dari lokasi camp

    dan kumpulkanlah kayu diarea yang luas dan jangan sampai membuat suatu area menjadi kosong

    dari ranting-ranting dan dahan yang berserakan ditanah ini juga akan berpengaruh terhadap humus

    dan permukaan tanah. Gunakan kayu kecil, kayu bakar hendaknya besar diameternya tidak lebih

  • Master Guide Reinforcement 12

    dari pergelangan tangan orang dewasa. Kayu dengan ukuran ini bisa dipatahkan menjadi berbagai

    ukuran yang sesuai dengan kebutuhan, dan akan lebih mudah terbakar hingga menjadi abu.

    4. Bakarlah api unggun anda hingga sampai menjadi abu

    Disaat bekas api unggun mulai dingin untuk disentuh, jika ada arang bisa dihancurkan dengan

    tangan (pakai sarung tangan) hinga menjadi abu. Abu ini bisa ditebarkan disekitar permukaan

    tambuhan.

    5. Gunakan Leave No Trace pembuatan api didaerah yang dilindungi

    Jika disuatu daerah tidak mempunyai tempat untuk membuat api unggun yang telah ditentukan, dan

    anda tetap untuk memilih membuat api unggun, gunakan satu dari tehnik berikut ini:

    Api unggun dipalangi dengan kerikil.

    Didekat sungai besar sepanjang pantai, api bisa dibuat dengan menggali pasir. Pastikan area tersebut

    akan tergenang disaat sungainya meluap atau pantainya pasang.

    Saat arang telah terbakar sampai jadi abu dan padam, pindahkanlah semua abu dan tebarkanlah secara

    melebar dan tutuplah lubang bekas api tersebut. Jika dilakukan dengan hati-hati, akan sangat sedikit

    sekali abu yang tertinggal setelah dibersihkan, dan ini akan terkikis habis selama sungai meluap.

    Api Gundukan Tanah

    Api juga bisa dibuat diatas platform atau gundukan tanah, bentuk seperti ini mudah untuk dihilangkan

    saat anda selesai memakainya. Pertama cari bahan alami dari tanah, pasir atau kerikil yang telah lama

    tertumpuk. Lubang yang diakibatkan oleh pohon tumbang merupakan juga pilihan lain. Pergunakan

    pots atau kantong untuk membawa material ini ke tempat api dan untuk membawanya kembali

    ketempat semula setelah selesai memakainya.

    Buatlah bentuk lingkaran, dan ratakan atasnya, tebalnya kira-kira 15 sampai 20cm dan kira-kira

    diameternya 50cm (6inci x 24inchi) dengan tanah, Penempatan trap atau alas dibawah lahan, akan

    memudahkan saat pembersihannya. Ketebalan dari gundukan tanah merupakan hal yang kritis, karena

    ini untuk membatasi trap dan tanah landasan dibawahnya dari panas api tersebut. Begitu api padam dan

    dingin, debu yang tertinggal bisa berserakan, sebagaimana disebutkan diatas dan bahan mineral itu

    akan kembali ke sumbernya serta bercampur, ini akan mengurangi tanda-tanda bahwa tempat tersebut

    pernah dipakai. Keuntungan dari membuat jenis api seperti ini adalah, bisa membuatnya diatas

    berbagai macam permukaan, walaupun diatas permukaan daun yang berjatuhan atau rumput pendek,

    tanpa merusak permukaan atau lahan tersebut.

  • Master Guide Reinforcement 13

    Selain keterampilan dan pengetahuan tentang hidup di alam bebas yang baik, untuk menjamin

    kenyamanan dan keamanan kita dalam melakukan kegiatan di alam bebas diperlukan pula peralatan

    dan perbekalan yang baik. Karena tujuan dari setiap perjalanan adalah dapat kembali ke rumah dalam

    keadaan sehat walafiat maka kita tidak boleh membiarkan ada peluang sedikitpun bagi bahaya yang

    akan timbul.

    Bila kita akan menuju suatu tempat, maka kita harus mengetahui dengan baik tentang cara mencapai

    tempat tersebut, bagaimana keadaan lingkungan/alam yang akan kita hadapi serta kebiasaan yang

    berlaku di daerah tersebut. Pengetahuan tentang kebiasaan penduduk daerah tersebut sangat perlu agar

    kita memperoleh penerimaan yang baik dari penduduk setempat. Hal ini akan kita perlukan karena

    orang terdekat yang bisa memberikan pertolongan bila kita mendapat kesulitan adalah penduduk

    setempat. Informasi tentang hal-hal tersebut dapat kita peroleh dari orang-orang yang pernah

    mengunjungi daerah tersebut atau dari literatur-literatur yang ada.

    PERALATAN

    Peralatan yang baik akan sangat membantu kita dalam melakukan kegiatan alam terbuka dan kita akan

    dapat selalu dalam keadaan sehat untuk melakukan aktivitas karena kita melakukan kegiatan dialam

    bebas bukan untuk menyiksa diri. Prinsip dalam pemilihan peralatan yang akan kita bawa adalah

    sebagai berikut : semua barang yang kita butuhkan ada dalam tas kita dan tidak ada peralatan yang

    tidak kita butuhkan dalam tas kita.

    Secara umum peralatan dapat kita bagi menjadi :

    Peralatan dasar, yaitu peralatan yang selalu kita perlukan setiap saat seperti pakaian, peralatan

    memasak dan makan/minum, peralatan MCK dan perlengkapan pribadi.

    Peralatan khusus, yaitu peralatan yang dibutuhkan sesuai dengan medan perjalanan atau tujuan

    perjalanan apakah untuk penelitian, dokumentasi, pemanjatan tebing dan sebagainya.

    Peralatan tambahan, yang bisa dibawa atau tidak dan lebih kepada hal-hal kenyamanan.

    PERALATAN DASAR

    Yang akan dibahas disini adalah peralatan untuk medan gunung hutan.

    SEPATU

    Sepatu yang baik mempunyai syarat-syarat sebagai berikut :

    Terbuat dari bahan yang kuat (misal : kulit) namun tidak menyakiti kaki

    pemakainya

    Melindungi kaki sampai mata kaki untuk mencegah bahaya terkilir.

    Nyaman dipakai, karena itu pakailah sepatu yang telah dikenal oleh kaki anda/bukan pinjaman

    Bentuk sol bawah dapat menggigit ke segala arah agar pemakainya tidak mudah tergelincir

    PERALATAN DAN PERBEKALAN

    PERJALANAN

  • Master Guide Reinforcement 14

    Sepatu lapangan ABRI cukup baik dengan beberapa modifikasi seperti memberi lubang dibagian

    sampingnya untuk ventilasi udara dan mengeluarkan air yang terperangkap didalamnya dan diberi

    alas tambahan sehingga lebih lunak.

    Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menangani kaki dan sepatu adalah :

    Untuk mencegah lecet, mungkin kita perlu memberi plester pada bagian-bagian kaki yang

    bergesekan dengan sepatu.

    Jagalah kebersihan kaki dan kaus kaki dengan mengusahakan agar kita selalu memakai kaus kaki

    yang kering.

    Jangan mengeringkan sepatu pada panas yang ekstrim karena akan mengakibatkan sepatu menjadi

    kaku dan kulit sepatu pecahpecah.

    Rajin-rajinlah menyemir sepatu agar kulit sepatu anda selalu dalam keadaan lembut sehingga

    nyaman dipakai.

    Gunakanlah sepatu yang tidak terlalu sempit atau lebih longgar (dengan memperhatikan kaos kaki

    yang digunakan).

    KAUS KAKI

    Kaus kaki berguna untuk melindungi kulit kaki dari gesekan langsung dengan sepatu dan menjaga agar

    kaki selalu dalam keadaan hangat. Kaus kaki yang baik akan dapat menjaga kaki kita dapat bernafas.

    Kaus kaki yang terbuat dari katun atau wool akan sangat baik untuk memenuhi syarat-syarat di atas.

    Ketebalan kaus kaki yang akan kita gunakan tentunya disesuaikan dengan medan yang akan dilalui,

    demikian pula panjangnya kaus kaki. Akan sangat berguna bila kita membawa lebih dari satu pasang

    kaus kaki karena bila melakukan perjalanan dengan kaus kaki yang basah maka kaki akan mudah lecet.

    Untuk lebih nyaman, gunakan dua lapis kaus kaki. Bagian dalam kita gunakan kaus kaki yang terbuat

    dari bahan katun yang lembut

    dan bagian luarnya kaus kaki yang lebih tebal.

    CELANA LAPANGAN

    Karena kegiatan berjalan adalah kegiatan utama dalam melakukan perjalanan di

    medan gunung hutan maka celana lapangan yang baik harus dapat menjamin bahwa

    gerakan yang dilakukan tidak menyiksa diri kita.

    Celana lapangan yang baik mempunyai syarat sbb :

    Terbuat dari bahan katun yang lembut namun kuat.

    Celana yang terbuat dari bahan jeans sangat tidak dianjurkan karena bila basah

    akan menjadi sangat berat dan tidak mudah kering. Sedangkan celana yang

    terbuat dari katun selain menyerap keringat juga mudah kering.

    Desain celana memberikan ruang gerak yang leluasa bagi kaki kita. Hal ini dapat

    diperoleh dengan memberi lipatan pada bagian lutut dan ukuran pipa celana yang

    tidak terlalu sempit. Bagian pantat celana terdiri dari dua lapis karena bagian ini paling mudah

    sobek. Jahitan celana juga harus kuat.

  • Master Guide Reinforcement 15

    Celana yang baik mempunyai saku yang cukup. Bila tidak ada sakunya maka tidak akan berguna

    namun bila terlalu banyak saku akan sangat mengganggu. Saku celana sebaiknya mempunyai

    penutup agar isi di dalamnya tidak mudah keluar.

    BAJU LAPANGAN

    Prinsip baju lapangan sama dengan celana lapangan yaitu terbuat dari bahan

    yang nyaman dipakai, menyerap keringat, mudah kering namun cukup kuat.

    Sebaiknya baju lapangan yang digunakan berlengan panjang karena akan

    berguna untuk melindungi dari sengatan matahari, duri tanaman, atau

    udara dingin. Jumlah pakaian (baju dan celana) yang dibawa dalam perjalanan

    disesuaikan dengan medan yang dilalui dan lamanya perjalanan.

    Jangan pernah membiarkan diri anda memakai pakaian basah karena hal

    ini akan sangat membahayakan. Bawalah pakaian ganti/cadangan yang cukup.

    TOPI LAPANGAN

    Topi lapangan berguna untuk melindungi kepala dari kemungkinan cedera akibat ranting/duri

    tumbuhan, melindungi dari curahan hujan ataupun panas matahari terutama kepala bagian belakang.

    Topi yang digunakan terbuat dari bahan yang kuat, biasanya katun, dan akan sangat baik bila diberi

    lubang ventilasi udara.

    Ada beberapa topi lapangan yang bisa digunakan sesuai medan dan keperluannya. Untuk medan

    gunung hutan sebaiknya menggunakan topi rimba. Sedangkan untuk medan padang rumput atau pantai

    kita dapat menggunakan topi yang lebih lebar seperti topi cowboy. Bila memakai topi yang terlalu

    lebar pada perjalanan gunung hutan hanya akan mengganggu pergerakan.

    SARUNG TANGAN

    Kegunaan sarung tangan disini adalah untuk melindungi tangan saat menyibak semak duri atau saat

    menggunakan golok tebas.

    Karena itu sarung tangan sebaiknya terbuat dari kulit yang pas dengan ukuran tangan namun tidak

    terlalu kaku agar tidak mengganggu gerakan tangan kita.

    IKAT PINGGANG

    Kegunaan ikat pinggang selain agar celana tidak melorot juga untuk menaruh benda-benda yang kita

    butuhkan dengan cepat seperti pisau pinggang, golok tebas air minum atau peralatan P3K.

    Dengan demikian ikat pinggang yang kita gunakan harus terbuat dari bahan yang kuat seperti kulit atau

    bahan lain yang kuat. Perhatikan bagian kepala ikat pinggang terutama jahitan antara ikat pinggang

    dengan tali ikat pinggang, bagian ini biasanya yang paling rentan terhadap kelapukan.

    Tali ikat pinggang yang terlalu kecil atau terlalu besar akan sangat mengganggu.

    RANSEL

    Ransel berguna untuk membawa segala peralatan yang kita butuhkan, karena itu kita harus

    menghindari ransel sebagai beban tambahan. Dengan kata lain kita harus memilih ransel yang kuat

    namun ringan.

  • Master Guide Reinforcement 16

    Selain itu ransel juga harus terbuat dari bahan water proof. Perhatian lebih sebaiknya diberikan

    pada bagian jahitan ransel tersebut apakah kuat atau tidak.

    Ada beberapa jenis ransel yaitu ransel dengan rangka dalam dan ransel dengan rangka luar. Ransel

    dengan rangka luar lebih cocok untuk medan terbuka seperti padang rumput atau pantai. Untuk

    medan gunung hutan, rangka dalam akan lebih cocok karena bila

    menggunakan rangka luar akan mengganggu pergerakan bila

    menyangkut pada ranting pohon. Rangka ransel ini akan berguna

    untuk membagi beban agar merata keseluruh tubuh.

    Kapasitas ransel yang dipilih disesuaikan dengan jumlah barang

    yang akan dibawa. Kantung- kantung tambahan yang ada pada

    ransel lebih bersifat praktis dan selera pribadi masing-masing.

    Ransel yang baik adalah yang nyaman dipakai walaupun

    membawa beban berat. Kenyamanan ransel dapat diberikan

    dengan pemberian bahan yang cukup lunak dan lembut dibagian

    yang bersentuhan dengan punggung, sabuk ransel dan tali

    penyandang yang dapat diatur.

    Carilah kombinasi penyetelan yang paling nyaman untuk anda agar beban yang berat tidak terasa

    terlalu berat.

    Saat ini dipasaran banyak beredar bermacam-macam jenis dan merek ransel. Jangan terlalu terpaku

    dengan harga yang mahal karena belum tentu ransel yang lebih murah lebih buruk dari ransel yang

    mahal.

    Untuk memilih ransel yang paling sesuai dengan kebutuhan harus teliti memilihnya. Untuk perjalanan-

    perjalanan tertentu mungkin kita perlu membawa daypack bila kita melakukan perpindahan-

    perpindahan singkat (misal: penelitian, dokumentasi).

    PERALATAN NAVIGASI

    Peralatan navigasi bisa diibaratkan sebagai mata kita untuk mengetahui lokasi tempat kita berada. Alat

    navigasi terdiri dari: kompas,peta, busur derajat/protaktor, pinsil/bolpoin dan sebagainya.

    Penjelasan lebih lanjut lihat materi navigasi darat.

    PERALATAN MASAK

    Peralatan masak terdiri dari :

    Kompor lapangan

    Bahan bakar

    Tempat memasak

    Wadah air

    Pematik/pembuat api

    Sendok garpu

    Trangia

  • Master Guide Reinforcement 17

    Ada bermacam-macam kompor lapangan yang tersedia dipasaran. Yang paling umum saat ini adalah

    kompor parafin dan kompor gas. Sedangkan yang relatif baru adalah kompor dengan bahan bakar

    spirtus. Masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan tersendiri.

    Kompor dengan bahan bakar parafin ringkas bentuknya. Namun tidak tahan pada badai angin kencang.

    Kompor gas menghasilkan panas yang lebih baik dibanding kompor parafin namun sangat riskan.

    Sering terjadi tabung gas meledak karena selang tersumbat.

    Kompor dengan bahan bakar spirtus tidak terpengaruh oleh angin dan panas yang dihasilkan lebih baik

    dibanding parafin dan gas. Namun bahan bakar yang diperlukan mempunyai volume yang lebih besar

    dari parafin

    Tempat masak yang biasa digunakan adalah misting yang biasa dipakai oleh kalangan ABRI/ militer.

    Ada dua macam bentuk misting yaitu :

    kotak

    bulat, pilih sesuai selera anda.

    Ada bermacam-macam wadah air, yaitu : bool air mineral, vedples, maupun jerigen.

    Yang harus diperhatikan adalah, wadah air sesuai dengan kapasitas yang dibutuhkan dan mempunyai

    penutup yang rapat.

    Pemantik api atau korek api banyak macamnya, ada yang berbentuk batang, dengan bahan bakar gas

    ataupun minyak. Kita harus selalu menjaga agar korek api kita dalam keadaan kering. Caranya, untuk

    korek api dengan bahan bakar minyak atau gas kita bungkus dengan kantung plastik agar batu

    pemantik tidak terkena air. Sedangkan untuk korek api batang, kita dapat memindahkan / menukar

    wadah korek dengan tabung film yang kedap air.

    LAMPU SENTER

    Lampu senter harus disertakan dan baterai cadangan. Gnakan lampu senter dungan kualitas cahaya

    yang baik, bentuknya ringkas dan tidak boros. Bila sedang tidak digunakan, untuk mencegah agar

    senter tidak menyala secara tidak sengaja, kita dapat mensiasati dengan membalik salah satu baterai

    atau memberi isolasi pada salah satu kutub baterai.

    Untuk penerangan malam hari dalam waktu yang lama kita dapat menggunakan lilin.

    PISAU

    Pisau berguna untuk membantu dalam memasak dan membuat api unggun.

    Beberapa jenis pisau yang dapat kita bawa adalah :

    Golok tebas

    Pisau pinggang

    Pisau saku multiguna

    Pisau harus terbuat dari bahan yang baik seperti baja, ukurannya sesuai dan mempunyai sarung

    pelindung. Ada beberapa jenis pisau seperti pisau bowie, pisau lempar, pisau skinner(pengulit) dan

    sebagainya. Pisau yang baik biasanya berasal dari swiss.

  • Master Guide Reinforcement 18

    PERALATAN TIDUR

    Peralatan tidur yang disarankan : Sepasang pakaian tidur Kauskaki tebal Matras Sleeping bag Sarung tangan Kupluk/balaklava Ponco

    PELUIT

    Peluit yang baik adalah peluit whistle/ pramuka karena bunyinya stabil tidak tergantung kekuatan

    meniup.

    PERALATAN KHUSUS

    Peralatan kusus berkaitan dengan medan dan tujuan perjalanan. Bila akan mengadakan kegiatan

    pendakian tebing harus membawa tali static dan dinamic, harnes, dsb. Bila akan mengadakan arung

    sungai kita harus membawa peralatan pengarungan. Untuk kegiatan dokumentasi kita harus

    menyiapkan peralatan dokumentasi.

    PERALATAN TAMBAHAN

    Peralatan ini tidak harus dibawa namun untuk kenyamanan ada baiknya disertakan :

    Putis, Pembalut betis agar otot-ototnya tetap fit. Gaiter, Melindungi kaki dari pacet, duri, dan mencegah sepatu kemasukan pasir Kelambu, Melindungi dari nyamuk dan lebah Semir sepatu

    SURVIVAL KIT

    Adalah peralatan yang diperlukan dalam keadaan darurat/kondisi survival.

    Isinya antara lain :

    Alat menjahit Alat sol Tali sepatu cadangan Korek api Gunting kecil Perlengkapan P3K Alat pancing Alat jerat

    MENYUSUN PERLENGKAPAN KE DALAM RANSEL (PACKING)

    Kenyamanan dalam membawa beban selain ditentukan oleh struktur ransel yang baik juga dipengaruhi

    penyusunan barang saat mengemasnya. Yang menjadi dasar adalah keseimbangan beban. Ini

    tergantung kepada cara kita menumpukkan berat beban pada tubuh sedemikian rupa, sehingga dapat

    bekerja secara efisien.

    Survival Kits

  • Master Guide Reinforcement 19

    Dalam batas-batas tertentu rangka yang dimiliki oleh ransel banyak memberikan kenyamanan. Rangka

    ini membuat posisi tubuh lebih nyaman saat menggendong beban. Namun bagaimanapun canggihnya

    desain ransel yang anda miliki, akan sedikit artinya apabila anda tidak mampu menyusun barang-

    barang anda dengan baik. Yang perlu diperhatikan antara lain :

    Kelompokkan barang-barang sesuai dengan kebutuhan dan bungkus dengan kantong plastik yang

    baik terutama pakaian ganti, peralatan navigasi, dsb.

    Tempatkan barang-barang yang lebih berat setinggi dan sedekat mungkin dengan punggung.

    Barang-barang yang relative lebih ringan (sleeping bag, pakaian tidur) tempatkan dibagian bawah,

    barang yang setiap saat diperlukan ditempatkan di atas.

    Matras tidur yang dimasukkan kedalam ransel dapat membantu mempertahankan bentuk ransel dan

    mempermudah penyusunan barang kedalam ransel, sehingga menjadi padat.

    Buatlah checklist dari semua perlengkapan. Kalau mungkin dengan

    beratnya, agar dapat dengan mudah menyusunnya.

    Cara menyusun perlengkapan kedalam ransel (lihat gambar) :

    1. Benda terberat dekat punggung, antara bahu dan pinggul.

    2. Benda yang agak berat

    3. Agak ringan dan tidak terlalu padat.

    4. Yang teringan diletakkan dibagian atas dan bawah.

    PERBEKALAN

    Harus mempunyai kandungan gizi, vitamin, dan kalori sesuai kebutuhan tubuh.

    Tidak asing bagi tubuh atau mulut

    Mudah memasaknya

    Tahan lama

    Jenis dan rasa yang variatif

    Susunan menu yang baik

  • Master Guide Reinforcement 20

    Dalam perjalanan, kesehatan merupakan komponen utama yang harus kita perhatikan

    baik secara individu maupun secara kelompok. Kesehatan ini tidak hanya pada saat

    perjalanan saja tetapi harus kita nikmati pula setelah perjalanan. Untuk tujuan itu ada

    beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilan perjalanan kita yakni :

    1. Persiapan fisik

    Diluar peralatan dan perlengkapan, fisik dan kesegaran jasmani membutuhkan persiapan yang tak

    kalah pentingnya. Fisik yang baik tidak bisa dicapai dalam waktu yang singkat tetapi harus dengan

    latihan yang teratur dan kontinyu. Dasar yang paling penting bagi pendaki gunung adalah tenaga

    aerobik, sebab kegiatannya sangat dipengaruhi oleh suplai oksigen melalui peredaran darah ke otot-

    otot badan. Oleh karena itu harus dilakukan latihan-latihan aerobik secara teratur seperti lari atau

    bersepeda.

    Selain aerobik, kekuatan dan ketahanan otot juga perlu dilatih. Otot-otot itu adalah otot bahu,

    punggung, pinggang, dan kaki. Hal ini dapat dilatih dengan menggunakan beban seperti

    mengangkat barbel dan sejenisnya.

    2. Persiapan Mental

    Meskipun mental seseorang akan terbentuk dengan sendirinya dan sudah bawaan lahir, tetapi

    pengembangannya dapat dilakukan secara perlahan-lahan dalam waktu yang panjang, yang salah

    satunya dengan meningkatkan latihan fisik. Keseimbangan antara faktor fisik dan mental harus

    selalu kita usahakan baik dalam perjalanan maupun kehidupan sehari-hari. Khusus untuk alam

    bebas kita harus percaya pada kemampuan kita untuk menangani segala hal. Motivasi yang baik

    dapat juga meningkatkan mental. Mendorong motivasi seseorang merupakan hal yang cukup susah,

    karena kita harus tahu segala hal mengenai pribadi, pembawaan, sifat dan kegemaran orang

    tersebut. Hal ini harus kita lakukan secara hati-hati dan perlahan-lahan sehingga tidak

    menyinggung perasaan yang menimbulkan antipati dan mematikan motivasi.

    3. Daya Tahan Tubuh

    Daya tahan tubuh ini sangat dipengaruhi beberapa faktor antara lain :

    a. Kebutuhan oksigen

    Oksigen merupakan komponen yang sangat penting bagi proses penyediaan energi dalam tubuh

    yang diolah dari makanan. Seringkali harus kita lakukan aklimatisasi untuk menyesuaikan

    kemampuan tubuh dengan kadar oksigen disuatu tempat.

    b. Kebutuhan cairan

    Dalam kondisi normal manusia tidak dapat hidup tanpa air. Manusia dapat hidup 3 hari tanpa

    air, tetapi dapat pula mencapai 8 hari dalam suhu 20 sampai 30 derajat.

    KESEHATAN PERJALANAN

    DAN PENANGANAN GAWAT DARURAT

  • Master Guide Reinforcement 21

    c. Makanan

    Untuk aktifitas alam terbuka jumlah kalori yang diperlukan seseorang adalah 2500 s/d 3500

    kalori per hari. Sumber makanan yang dapat kita peroleh untuk kondisi di atas adalah

    karbohidrat, lemak, dan protein; dengan komposisi 75% karbohidrat dan 25% lemak.

    d. Suhu lingkungan

    Suhu lingkungan sangat mempengaruhi daya taha tubuh, karena akan berpengaruh langsung

    pada kondisi tubuh yang akan dapat menyebabkan kematian pada suhu dingin dan kejang-panas

    atau kematian pada suhu panas. Suhu tubuh manusia lebih mudah menyesuaikan pada suhu

    panas daripada suhu dingin, karena suhu lingkungan yang rendah mengakibatkan kalori yang

    diperlukan oleh tubuh lebih besar untuk mempertahankan suhu tubuh tetap normal.

    POKOK-POKOK P3K

    a. Jangan panik bukan berarti lamban dalam bertindak, tetapi tetap tenang sehingga dapat bekerja

    secara efektif.

    b. Perhatikan pernafasan korban, langkah-langkah yang harus dilakukan :

    bebaskan jalan pernafasan

    berikan nafas buatan bila korban tidak bernafas

    lakukan resusi jantung dan paru-paru jika denyut nadi tidak ada

    c. Hentikan perdarahan yang terjadi dengan jalan tekan kuat-kuat tempat perdarahan dengan kasa dan

    sapu tangan lalu ikat. Letakkan bagian yang mengalami pendarahan lebih tinggi dari bagian yang

    lain. Bila perlu ikat dengan torniquet.

    d. Perhatikan tanda-tanda shock dan patah tulang.

    e. Jangan berikan makanan dan minuman pada korban yang tak sadar.

    f. Jangan terburu-buru memindahkan korban kecuali bila keadaan korban tidak memungkinkan (

    korban kebakaran ).

    Obat dan Peralatan

    a. Obat-obatan

    Obat penghilang rasa sakit dan demam seperti aspirin, paracetamol, dll

    Obat sakit perut seperti new diatab, oralit, trisulfa, dll

    Obat keracunan seperti Norit

    Obat anti alergi seperti CTM

    Obat anti malaria seperti pil kina

    Obat flu dan batuk

    Obat tetes mata

    Alkohol

    Salep luka bakar

    Obat gosok seperti balsam, minyak kayu putih

    Krim pelindung kulit seperti Pabanox, Sunscream

    Krim anti memar seperti trombophop

    Chlor ethyl spray

    Obat luka baru seperti Bethadine, dll

  • Master Guide Reinforcement 22

    b. Peralatan

    Buku petunjuk P3K

    Mitella (pembalut segitiga)

    Plester

    Kasa steril dan kapas

    Perban

    Gunting, pinset, pisau kecil

    Cotton bud, jarum kecil dan peniti

    Lampu senter, dll

  • Master Guide Reinforcement 23

    Tubuh kita dapat bertahan beberapa minggu tanpa adanya makanan dan beberapa hari

    tanpa adanya minum. Namun, tubuh kita tidak dapat bertahan lama jika tanpa oksigen.

    Terdapat rumusan yang sudah diketahui internasional untuk urutan pertolongan pada

    korban, yaitu ABC (Airway-Breathing-Circulation). Airway ditempatkan pada urutan

    pertama karena masalah airway akan mematikan paling cepat. Komponen yang penting

    dari sistem pernapasan adalah hidung dan mulut, faring, epiglotis, trakea, laring, bronkus dan paru.

    Normalnya, manusia akan berusaha bernapas melalui hidung, dan pada keadaan tertentu akan bernapas

    melalui mulut. Udara yang masuk akan mengalami proses penghangatan dan pelembaban. Pada korban

    yang tidak sadar, lidah akan terjatuh kebelakang rongga mulut. Hal ini dapat menyebabkan gangguan

    pada airway.

    A : Airway (Jalan Nafas)

    Membuka jalan napas

    Lidah merupakan penyebab utama tertutupnya jalan napas pada korban tidak

    sadar. Pada korban yang tidak sadar, lidah akan kehilangan kekuatan ototnya

    sehingga akan terjatuh kebelakang rongga mulut. Hal ini mengakibatkan

    tertutupnya trakea sebagai jalan napas. Pada kasus-kasus tertentu, korban

    membutuhkan bantuan pernapasan. Sebelum diberikan bantuan pernapasan,

    jalan napas korban harus terbuka. Ada dua manuver yang lazim digunakan

    untuk membuka jalan napas, yaitu head tilt / Chin lift dan jaw trust.

    Head tilt / Chin lift

    Tehnik ini hanya dapat digunakan pada korban tanpa cedera kepala, leher, dan tulang belakang. Tahap-

    tahap untuk melakukan tehnik ini adalah :

    1. Letakkan tangan pada dahi korban (gunakan tangan yang paling dekat dengan dahi korban).

    2. Pelan-pelan tengadahkan kepala pasien dengan mendorong dahi kearah belakang.

    3. Letakkan ujung-ujung jari tangan yang satunya pada bagian tulang dari dagu korban. Jika korban anak-anak, gunakan

    hanya jari telunjuk dan diletakkan dibawah dagu.

    4. Angkat dagu bersamaan dengan menengadahkan kepala. Jangan sampai mulut korban tertutup. Jika korban anak-anak,

    jangan terlalu menengadahkan kepala.

    5. Pertahankan posisi ini.

    MENGATASI HENTI NAFAS DAN

    HENTI JANTUNG

  • Master Guide Reinforcement 24

    Jaw trust

    Tehnik ini dapat digunakan selain tehnik diatas. Walaupun tehnik ini menguras tenaga, namun

    merupakan yang paling sesuai untuk korban dengan cedera tulang belakang. Tahap-tahap untuk

    melakukan tehnik ini adalah :

    1. Berlutut diatas kepala korban. Letakkan siku pada lantai di kedua sisi kepala korban. Letakkan tangan di kedua sisi kepala korban.

    2. Cengkeram rahang bawah korban pada kedua sisinya. Jika korban anak-anak, gunakan dua atau tiga jari dan letakkan pada sudut rahang.

    3. Gunakan gerakan mengangkat untuk mendorong rahang bawah korban keatas. Hal ini menarik lidah menjauhi tenggorokan.

    4. Tetap pertahankan mulut korban sedikit terbuka. Jika perlu, tarik bibir bagian bawah dengan kedua ibu jari.

    Penilaian jalan napas

    Patensi (tetap mempertahankan) jalan napas sangat diperlukan untuk pernapasan yang adekuat. Jika

    korban sadar dan dapat berbicara dengan baik, maka dapat disimpulkan bahwa jalan napasnya paten

    (tidak ada sumbatan). Jika korban mengalami penurunan kesadaran, maka perlu diperhatikan lebih

    lanjut mengenai patensi jalan napasnya. Biasanya korban dengan penurunan kesadaran terdapat darah,

    muntahan, atau air liur yang berlebihan pada jalan napasnya. Apabila jalan nafas sudah baik dan yakin

    tidak ada sumbatan maka diteruskan ke prosedur selanjutnya yaitu breathing (pernapasan).

    B : Breathing (Pernapasan)

    Defenisi Bernapas adalah usaha seseorang secara tidak sadar/otomatis untuk melakukan pernafasan. Tindakan

    ini merupakan salah satu dari prosedur resusitasi jantung paru (RJP).

    Untuk menilai seseorang bernafas secara normal dapat dilihat dari berapa kali seseorang bernapas

    dalam satu menit, secara umum :

    Frekuensi/jumlah pernapasan 12-20x/ menit (dewasa), anak (20-30x/ menit), bayi (30-40x/ menit)

    Dada sampai mengembang

    Pernapasan dikatakan tidak baik/tidak normal jika terdapat keadaan berikut ini:

    Ada tanda-tanda sesak napas : peningkatan frekuensi napas dalam satu menit

    Ada napas cuping hidung (cuping hidung ikut bergerak saat bernafas)

    Ada penggunaan otot-otot bantu pernapasan (otot sela iga, otot leher, otot perut)

    Warna kebiruan pada sekitar bibir dan ujung-ujung jari tangan

    Tidak ada gerakan dada

    Tidak ada suara napas

    Tidak dirasakan hembusan napas

    Pasien tidak sadar dan tidak bernapas

    Tindakan-tindakan ini dapat dilakukan bila pernapasan seseorang terganggu:

    Cek pernapasan dengan melihat dada pasien dan mendekatkan pipi dan telinga ke hidung dan mulut

    korban dengan mata memandang ke arah dada korban (max 10 detik)

  • Master Guide Reinforcement 25

    Bila korban masih bernapas namun tidak sadar maka posisikan korban ke posisi mantap (posisikan

    tubuh korban miring ke arah kiri) dan pastikan jalan napas tetap terbuka; segera minta bantuan dan

    pastikan secara berkala (tiap 2 menit) di cek pernapasannya apakah korban masih bernapas atau

    tidak.

    Gambar : Posisi mantap

    Jika korban bernapas tidak efektif (bernapas satu-satu, ngap-ngap, atau tidak bernapas) :

    Aktifkan sistem gawat darurat (bila ada orang lain minta orang lain untuk mencari/menghubungi gawat darurat)

    Buka jalan napas dengan menengadahkan kepala korban dan menopang dagu korban (head tilt dan chin lift)

    Gambar : Buka jalan nafas; mendengar, melihat dan merasakan

    hembusan nafas

    Pastikan tidak ada sumbatan dalam mulut korban; bila ada sumbatan dapat dibersihkan dengan sapuan jari-balut dua jari anda dengan kain dan usap dari sudut bibir sapu ke dalam dan ke arah

    luar

    Berikan napas buatan dengan menarik napas biasa lalu tempelkan bibir anda ke bibir korban dengan perantaraan alat pelindung diri (face mask, face shield) lalu hembuskan perlahan >1

    detik sambil jari tangan anda menutup hidung korban dan mata anda melihat ke arah dada

    korban untuk menilai pernapasan buatan yang anda berikan efektif atau tidak (dengan naiknya

    dada korban maka pernapasan buatan dikatakan efektif)

    Berikan nafas buatan 2x lalu periksa denyut nadi korban (menggunakan jari telunjuk dan jari tengah raba bagian tengah jakun, lalu geser ke arah samping hingga teraba lekukan di pinggir

    jakun tersebut) didaerah leher seperti pada gambar; bila tidak ada denyut maka masuk ke

    langkah CPR.

  • Master Guide Reinforcement 26

    Gambar : Periksa denyut pembuluh darah arteri karotis

    Bila ada denyut nadi maka berikan napas buatan dengan frekuensi 12x/menit/1 tiap 5 detik sampai korban sadar dan bernapas kembali atau tenaga paramedis datang; dan selalu periksa

    denyut nadi korban apakah masih ada atau tidak setiap 2 menit

    C : Circulation (Sirkulasi)

    Defenisi

    Sistem sirkulasi atau pompa darah pada tubuh manusia dilakukan oleh jantung. Jantung berfungsi

    memompa darah ke seluruh tubuh. Pada keadaan henti jantung dimana jantung berhenti berdenyut dan

    berhenti memompakan darah ke seluruh tubuh, maka organ-organ tubuh akan kekurangan oksigen.

    Organ yang paling rentan untuk terjadi kerusakan akibat kekurangan oksigen adalah otak. Hal ini

    disebabkan karena sel-sel otak mengkonsumsi energi yang berasal dari oksigen saja. Tanpa oksigen,

    proses hidup sel otak akan terganggu. Dalam waktu 4-6 menit tanpa oksigen, sel-sel otak akan mulai

    mengalami kerusakan. Setelah 8-10 menit sel otak akan rusak permanen.

    Tindakan resusitasi jantung paru diharapkan dapat membantu mengalirkan darah ke seluruh

    tubuh walaupun tidak seoptimal kerja jantung. Untuk membantu sirkulasi dapat dilakukan

    kompresi jantung atau kompresi dada.

    Tanda-tanda henti jantung

    Pada korban yang dicurigai terjadi henti jantung harus diperiksa terlebih dahulu sebelum dilakukan

    kompresi jantung. Korban yang mengalami henti jantung sudah pasti dalam keadaan tidak sadarkan

    diri. Periksa segera jalan nafas dan apakah ada usaha bernafas (Breathing). Setelah itu kita periksa

    denyut jantung dengan meraba denyut arteri karotis. Dengan menggunakan jari telunjuk dan jari tengah

    raba bagian tengah jakun, lalu geser ke arah samping hingga teraba lekukan di pinggir jakun tersebut.

    Rasakan denyut hingga 10 detik. Bila tidak dirasakan sama sekali denyut jantung lakukan kompresi

    dada.

    Langkah-langkah kompresi jantung :

    1. Letakkan korban di tempat yang datar dan keras 2. Bebaskan dada korban dari baju yang dikenakan korban 3. Perlu diingat sebelum melakukan kompresi dada jalan nafas harus dipastikan tetap bebas 4. Letakkan punggung telapak tangan kanan atau tangan yang dominan tepat di tengah-tengah tulang

    dada diantara kedua puting susu.

    5. Letakkan tangan yang satu lagi diatas tangan yang dominan tadi.

  • Master Guide Reinforcement 27

    6. Pastikan kedua tangan dapat saling terkait dengan stabil 7. Arahkan bahu agar tepat berada diatas kedua telapak tangan tersebut hingga lengan menjadi lurus 8. Dengan menggunakan bantuan berat badan, lakukan penekanan ke dada korban hingga kedalaman

    4-5 cm.

    9. Lakukan kompresi ini sebanyak 30 kali kemudian diselingi dengan nafas buatan sebanyak 2 kali. Ini merupakan satu siklus.

    10. Setelah lima siklus, dapat diperiksa kembali apakah sudah ada denyut jantung. Bila belum ada, ulangi kembali siklus.

    Bila dilakkan dengan benar, kompresi dada luar dapat menghasilkan tekanan sistolik lebih dari 100

    mmHg, dan tekanan rata - rata 40 mmHg pada arteri karotis.

    GANGGUAN UMUM

    Adalah terganggunya fungsi seluruh tubuh akibat suatu kecelakaan.

    Macam gangguan umum :

    1. Lena

    Penyebab berkurangnya peredaran darah ke otak yang disebabkan oleh emosi yang hebat, rasa

    nyeri, keadaan lemah setelah sakit, terlampau banyak mengeluarkan tenaga dalam kondisi perut

    kosong, gejala yang timbul pada korban seperti : Pusing, telinga berdenging, mual, mata

    berkunang-kunang, keluar keringat dingin, dan denyut nadi lemah.

    Pertolongan :

    Tidurkan telentang korban dan kepala agak rendah, longgarkan pakaian dan usahakan korban

    menghirup udara segar. Kemudian beri selimut agar badan segar kembali. Setelah korban sadar dan

    dapat minum beri air hangat.

  • Master Guide Reinforcement 28

    2. Shock

    Disebabkan karena jumlah darah yang beredar dalam pembuluh darah sangat kurang dan

    merupakan kelanjutan dari lena. Gejala yang timbul pada korban :

    Seperti gejala pada lena, yang banyak disebabkan oleh pendarahan (ke luar maupun ke dalam) dan

    luka bakar yang cukup luas sehingga korban pingsan.

    Pertolongan :

    Baringkan korban di tempat yang segar udaranya dengan kepala lebih rendah dari kaki (kecuali jika

    ada luka di kepala), tenangkan korban dan hentikan pendarahan yang terjadi dan secepatnya dibawa

    ke Rumah sakit.

    3. Pingsan

    Kondisi dimana fungsi otak terganggu sedemikian rupa sehingga korban tidak sadarkan diri.

    Gejala yang timbul :

    Tidak menyahut jika dipanggil, tidak bereaksi saat diberi rangsangan, biasanya korban terbaring

    tidak bergerak tetapi pernapasan dan denyut nadi ada.

    Pertolongan :

    Baringkan korban di tempat teduh dan segar, miringkan kepala korban supaya korban muntah,

    longgarkan pakaiannya dan selimuti agar tidak kedinginan, dan scepatnya bawa korban ke RS

    untuk mendapat pertolongan lebih lanjut.

    4. Mati Suri

    Adalah keadaan lanjut dari pingsan dimana pernapasan tidak nampak, denyut nadi hilang, biji mata

    melebar dan tidak bereaksi terhadap penyinaran, muka pucat agak kebiruan.

    Pertolongan :

    Baringkan korban telentang, dan longgarkan pakaian korban; hilangkan segala barang yang dapat

    menyumbat pernapasan kemudian lakukan pernapasan buatan atau kalau perlu pijat jantung. Segera

    hubungi dokter untuk penanggulangan lebih lanjut.

    5. Penyakit pegunungan

    Sering disebut Mountain Sickness yang diakibatkan makin berkurangnya kadar oksigen pada

    daerah yang tinggi yang akan mempengaruhi aktivitas pendaki karena kekurangan suplai oksigen

    atau hipoksia.

    Gejala :

    Korban pusing, letih, rasa kantuk yang hebat, mual, pucat, sesak napas, kemudian tubuh menjadi

    panas, perasaan gelisah, telinga berdenging, dan sukar tidur.

    Pertolongan :

    Beri istirahat yang cukup sehari atau dua hari, bila tidak ada perubahan bawa korban ke tempat

    yang lebih rendah.

    6. Gangguan setempat

    Adalah kecelakaan yang terasa sakit pada bagian tubuh yang terkena

    Macam gangguan setempat :

    a. Luka

    Macam-macam luka :

    Luka iris

    Luka tusuk

  • Master Guide Reinforcement 29

    Luka memar

    Luka robek

    Pertolongan yang harus diberikan dengan menghentikan perdarahan mencegah infeksi dan

    kerusakan lebih lanjut dengan cara-cara yang mudah dan cepat.

    b. Luka gigitan ular

    Untuk jenis ulat Colubridae (ular belang, sendok/kobra), tanda-tanda gigitannya tidak begitu

    jelas tetapi langsung mempengaruhi susunan saraf. Biasanya disertai sesak napas dan luka

    gigitan tidak terasa tetapi sangat mematikan.

    Untuk jenis ular Viperidae (ular puspa, ular tanah), tanda-tandanya gigitannya akan

    menimbulkan bercak darah diseluruh tubuh disertai batuk dan kencing darah karena

    mempengaruhi sistem peredaran darah. Luka gigitannnya terasa nyeri dan bengkak.

    Berdasarkan tipe gigi bisa, ular dikelompokkan menjadi 4 bagian, yaitu :

    Aglypha : tidak mempunyai gigi bisa, seperti sanca

    Phistoglypha : mempunyai gigi bisa dibelakang, misalnya ular cincin emas

    Proteroglypha : mempunyai gigi bisa didepan yang efektif untuk menyalurkan bisa

    Solenoglipha : mempunyai gigi bisa di depan dan dapat dilipat.

    Macam-macam bisa :

    Neurotoksin : menyerang saraf dan bersifat bertentangan dengan transmisi jaringan syaraf.

    Menyebabkan kelumpuhan pada alat pernafasan dan rusaknya jeringan otak.

    Hemotoksin : menyerang darah dan sistem peredarannya, menguraikan protein,

    menyebabkan sel darah rusak.

    Kardiotoksin : menyerang otot jantung

    Miktotoksin : menyerang cairan tubuh

    Jika kita mengamati dengan teliti, ada beberapa hal

    yang dapat membedakan ular yang berbisa tinggi dan

    berbisa rendah. Beberapa ciri dibawah adalah petunjuk

    umum yang bisa digunakan, meskipun belum secara

    tepat menunjukkan tingkatan bisa ular.

    a. Ular berbisa rendah Gerakannya cepat, takut pada musuh, agresif

    Beraktifitas pada siang hari

    Membunuh mangsanya dengan membelit

    Bentuk kepalanya bulat telur (oval)

    Tidak memiliki taring bisa

    Gigitannya tidak mematikan

    Setelah menggigit langsung lari

    b. Ular berbisa tinggi

    Gerakannya lambat, tenang, penuh percaya diri

    Efek gigitan Trimeresurus setelah 10 hari

  • Master Guide Reinforcement 30

    Beraktifitas pada malam hari (nocturnal)

    Membunuh mangsanya dengan menyuntikkan bisa

    Bentuk kepalanya cenderung segitiga sempurna

    Memiliki taring bisa, racun mematikan

    Kanibal

    Setelah menggigit, masih tinggal ditempat

    c. Pengecualian

    Berikut ini yang tidak sesuai dengan ketentuan

    - Berbisa tinggi, tetapi kepalanya oval (bulat telur), agresif, keluar siang, malam,

    contohnya :

    Ular King Kobra - Ophiophagus hannah , kepala oval, agresif, siang dan malam

    Ular Kobra Naja naja sputratix, berbisa tinggi, tetapi kepala oval, gerakan tenang

    Ular weling - Bungarus candidus, kepala oval, berbisa tinggi

    Ular welang - Bungarus fasciatus, kepala oval, gerakan tenang, berbisa tinggi

    Ular picung/pudak seruni - berbisa tinggi, kepala oval tapi gerakannya gesit, keluar

    siang hari.

    Semua jenis ular laut, berbisa, gerakan lamban di pasir/pantai

    Semua jenis ular phyton dan ular boa, tidak berbisa, cari makan malam hari.

    Pertolongan :

    Segera lakukan tahapan penanganan sbb :

    Satu JANGAN PANIK !

    Dua Amankan posisi penolong dan korban. Terutama dari bahaya lain seperti gigitan ular itu lagi, lokasi yang curam, dll. Jika diri sendiri yang tergigit, ambil posisi yang aman, jauhi ular.

    Tiga Imobilisasi pasien dan Lakukan pembalutan elastic diatas luka gigitan untuk menghentikan dan

    memperlambat laju bisa menuju ke jantung.

    Empat Tenangkan korban, jangan banyak melakukan aktifitas/gerakan yang menguras tenaga dan

    mempercepat detak jantung

    Lima Kenali ular yang menggigit (LANGKAH VITAL dan PENTING !) Jika dapat mengenali ular,

    sesuaikan tindakan pertolongan sesuai dengan karakter efek bisanya terhadap manusia.

    Ingat perbedaan berbisa rendah dan berbisa tinggi ! dan yang utama :

    - Jika luka gigitan terdapat dua titik yang nyata, berarti berbisa tinggi - Jika luka gigitan membentuk huruf U dengan jumlah luka banyak berarti tidak berbisa. - Jika tidak dapat mengenali jenis ular, anggap bahwa itu ular yang berbisa tinggi dan

    selanjutnya, usahakan untuk menghafalkan ciri ciri ular itu dan jika perlu, bunuh ular tersebut untuk di bawa ke bagian medis.

  • Master Guide Reinforcement 31

    Enam Lakukan tindakan pertolongan pertama

    Penanganan gigitan ular tidak berbisa.

    Hanya akan menimbulkan luka sobek atau luka lecet dan gatal.

    - Lepaskan pembalut elastic

    - Cuci luka dengan air dan sabun atau pembersih luka (Revanol)

    - Beri obat antiseptik.

    - Jika perlu, tutup luka dengan kassa atau biarkan tetap terbuka agar cepat kering. Ingat! Ular

    tidak perlu dibunuh.

    Penanganan gigitan ular berbisa menengah

    Akan mengakibatkan pembengkakan pada daerah sekitar luka, perubahan warna, dan jika

    kondisi tubuh tidak fit, akan terasa demam panas dingin sekitar 2 s.d. 7 hari.

    - Lepaskan pembalut

    - Cuci luka dengan pembersih luka yang ada (revanol)

    - Beri antiseptic

    - Jika perlu, tutup luka dengan kain kassa atau biarkan tetap terbuka agar cepat kering

    - Usahakan korban beristirahat sebentar

    - Beri makanan atau minuman berkalori dan berprotein tinggi.

    - Beri vitamin tambahan

    Ingat ! ular tidak perlu dibunuh............

    Bila tergigit ular jenis raksasa, ular python

    Mengakibatkan pendarahan terbuka dan luka sobek.

    - Posisikan bagian luka di atas dari posisi jantung untuk mencegah pendarahan, lebih baik

    dalam posisi berbaring.

    - Hentikan Pendarahan ! dengan melakukan prosedur penanganan pendarahan terbuka atau

    dapat pula dengan teknik torniquet.

    - Istirahatkan dan tenangkan korban

    - Upayakan untuk evakuasi ke rumah sakit dengan tetap memperhatikan pendarahan agar

    tidak terbuka lagi.

    - Beri makanan atau minuman berkalori dan berprotein tinggi

    - Beri vitamin tambahan

    - Ingat.. ular ini tidak beracun tetapi akan tetap berbahaya jika korban kehilangan banyak

    darah.

    - Saat melepas gigitan dari korban, jangan paksakan dengan menarik kepala ular, tapi mulut

    harus dibuka ! Perhatikan juga belitan ular.

    Bila tergigit ular yang berbisa tinggi

    Efeknya berbeda beda sesuai jenis racun yang terkandung di dalam bisa ular. Efek gigitan pada

    umumnya :

  • Master Guide Reinforcement 32

    - Pembengkakan pada luka, diikuti perubahan warna

    - Rasa sakit di seluruh persendian tubuh

    - Mulut terasa kering

    - Pusing, mata berkunang kunang

    - Demam, menggigil

    - Efek lanjutan akan muntah, lambung dan liver (hati) terasa sakit, pinggang terasa pegal,

    akibat dari usaha ginjal membersihkan darah.

    Penanganan jika tergigit dengan efek di atas:

    - Posisikan bagian yang terluka lebih rendah dari posisi jantung

    - Ikat diatas luka sampai berkerut. Setiap 10 menit, kendorkan 1 menit

    - Buat luka baru deagn kedalam sekitar 1 cm dengan pisau, cutter, silet (yang disterilkan atau

    tidak, tergantung situasi). Buat luka pada mulai dari bagian atas, melalui lubang luka akibat

    taring. INGAT ! irisan luka baru jangan horisontal tetapi vertikal.

    - Keluarkan darah sebanyak mungkin dengan cara mengurut kearah luka baru. korban akan

    terasa sangat kesakitan, sehingga perlu dilakukan dengan hati hati tetapi tetap berlanjut.

    Saat mengurut, ikatan dapat dikendorkan. Upaya pengeluaran dapat dibantu dengan alat

    khusus snake bite, alat suntik (tanpa jarum), batang muda pohon pisang, teknik

    menggunakan tali senar, dll....

    - Tidak dianjurkan melakukan proses pengeluaran darah dan racun dengan menyedot melalui

    mulut. Karena itu sangat beresiko pada si penolong karena racun dapat mengkontaminasi

    mulut, gigi, gusi bahkan tertelan hingga lambung dan usus.

    - Proses itu dilakukan berulang ulang hingga darah berwarna merah kehitaman dan berbuih

    keluar semua dan berganti dengan darah berwarna merah segar.

    - Evakuasi korban. Bawa ke ahli ular untuk penanganan pengeluaran bisa ular lebih lanjut

    atau dapat pula dibawa ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan suntikan antivenom

    yang tepat. Usahakan mendapatkan antivenom monovalen sesuai karakter bisa ular yang

    menggigit (haemotoxin atau neurotoxin)

    - Informasikan pada dokter bila korban elergi terhadap obat tertentu, identifikasi.

    - Perawatan merupakan hal yang penting. Usahakan untuk selalu berkonsultasi agar luka

    cepat kering.

    INGAT !

    Tidak semua efek gigitan berbisa tinggi seperti diatas. Jika yang diserang hanya syaraf,

    maka tidak terjadi pembangkakan, demam, pusing, muntah dll. Penanganan gigitan ular

    welang, ular weling, ular laut, ular pudak seruni membutuhkan teknik khusus karena

    spesifikasi racunnya berbeda.

    Tujuh

    - Jangan beri minuman beralkohol

    - Korban tetap berusaha untuk sadar

    - Berikan semua jenis makanan dan minuman yang bergizi

    - Jangan bergerak berlebihan, istirahat yang cukup

    - Jika perlu, segera evakuasi ke rumah sakit

    c. Sengatan Binatang

    Pertolongan :

  • Master Guide Reinforcement 33

    Ambil sengat yang tertinggal, cuci bekas sengatan dengan air garam kemudian air hangat

    beberapa kali. Untuk ubur-ubur dengan alkohol, amoniak atau dengan aseton. Oleskan obat

    gosok untuk mengurangi rasa sakit.

    d. Patah Tulang

    Macam patah tulang : terbuka (tulang menonjol keluar dan berhubungan langsung dengan udara

    luar) dan tertutup.

    Tanda-tanda patah tulang : sakit pada bagian yang patah bila tersentuh atau digerakkan, tidak

    bisa digerakkan, sekitar luka bengkak dan kebiruan atau tulang mencuat keluar.

    Pertolongan :

    Pada luka tertutup tidak perlu membuka pakaian yang menutupi seperti pada patah tulang

    terbuka. Bila terjadi perdarahan lakukan perawatan, lakukan pembidaian yang ditentukan, dan

    segera bawa ke RS.

    Syarat pembidaian :

    Panjang bidai cukup untuk luka

    Bidai harus pipih, lembut, dan empuk

    Ikatan cukup jumlahnya dan tidak terlalu ketat atau longgar

    Ikatan dilakukan pada atas dan bawah luka

    e. Pendarahan

    Cara menghentikan pendarahan :

    Tekan ditempat pendarahan dengan setumpuk kasa steril atau kain bersih dilipat tebal, tutup

    daerah luka dan tekan, segera bawa ke RS. Selama itu angkat bagian yang terluka lebih

    tinggi dari letak jantung.

    Tekan pada tempat-tempat tertentu, seperti pangkal pembuluh nadi yang terluka.

    Tekan dengan tourniquet

    Torniquet adalah balutan yang menjepit sehingga aliran darah dibawahnya terhenti.

    Caranya :

    Buat ikatan pada anggota tubuh yang cidera

    Selipkan batang kayu dibawah ikatan tersebut

    Kencangkan dengan memutar kayu tersebut

    Agar kedudukan kayu tidak berubah, ikat ujung satunya

    Torniquet hanya dilakukan pada luka pendarahan hebat, kendurkan selama 30 detik tiap 10

    menit.

    f. Terkilir

    Disebabkan adanya hentakan yang keras terhadap sebuah sendi dengan arah yang salah

    sehingga jaringan pengikat antara tulang rusak dan menimbulkan pendarahan yang

    menggumpal dibawah kulit, menyebabkan pembengkakan.

    Pertolongan :

    Kompres bagian yang terluka dengan es selama 30 menit dan balut dengan pembalut elastis

    atau mitella.

    g. Keracunan

    1) Racun yang ditelan

  • Master Guide Reinforcement 34

    Makanan. Tindakan utama adalah dengan mengusahakan makanan yang ditelan keluar

    dengan menekan langit-langit tenggorokannya dengan jari. Kemudian beri norit atau

    arang yang telah ditumbuk dan dilarutkan ke air.

    Alkohol. Usahakan agar muntah dan bilas lambung dengan soda kue (1 sendok teh

    dalam segelas air) tiap jam. Dapat pula diberikan kopi pekat.

    Obat. Usahakan korban muntah dan beri kopi pekat. Bilas lambung dengan usu atau

    soda kue, rangsang supaya korban muntah. Bila racun termakan lebih dari 3 jam

    pembilasan lambung tidak boleh dilakukan apabila racunnya bersifat korosif seperti

    korosif sepert asam, basa keras, bensin dan minyak tanah.

    2) Racun yang terisap

    Pertolongannya : singkirkan korban dari tempat keracunan ke tempat berudara segar dan

    berikan pernapasan buatan.

    3) Racun melalui kulit

    Pertolongannya : lepas pakaian yang terkena racun dan bilas kulit dengan air mengalir.

  • Master Guide Reinforcement 35

    1. Teknik Membalut

    a. Membalut dengan mitella

    Mitella terbuat dari kain yang berbentuk segitiga sama kaki dengan panjang 90 cm.

    Cara-cara membalut dengan mitella lihat gambar :

    TEKNIK MEMBALUT DAN EVAKUASI

  • Master Guide Reinforcement 36

    b. Membalut dengan Pembalut Pita

    Cara-cara membalut dengan Pembalut Pita lihat gambar :

  • Master Guide Reinforcement 37

  • Master Guide Reinforcement 38

    2. Teknik Evakuasi

    a. Mengusung untuk jarak dekat

    Apabila korban tidak menunjukkan tanda-tanda patah tulang

    leher, tulang belakang, tulang tengkorak, dan gegar otak; maka

    korban dapat ditarik.

    b. Melalui lorong sempit

    Apabila korban pingsan dan harus kita bawa keluar dari

    terowong atau lorong, ikat tangan korban dan gantungkan pada

    leher penolong, penolong merangkak.

    c. Dengan selimut

    Digunakan untuk mengusung korban yang pingsan sebagai ganti

    tandu.

  • Master Guide Reinforcement 39

    d. Korban yang sadar tetapi tidak bisa jalan sendiri dapat kita usung.

    e. Mengusung korban yang tidak mampu berjalan.

    Cara mengusung korban yang tidak mampu berjalan sendiri dan lemas.

    Meskipin sadar, korban hanya mampu menggantungkan tangannya secara

    pasif di leher penolong.

    f. Mengusung korban yang membutuhkan sedikit bantuan.

    Cara mengusung korban yang sadar, mampu berjalan dan hanya

    memerlukan bantuan.

  • Master Guide Reinforcement 40

    Navigasi darat merupakan teknik menentukan posisi dan arah lintasan di peta maupun

    pada medan sebenarnya (khususnya di daratan). Keahlian ini sangat mutlak dimiliki oleh

    penggemar kegiatan alam terbuka karena akan memudahkan perjalanan kita ke daerah

    yang khususnya belum kita kenal sama sekali. Disamping itu, keahlian ini sangat

    berguna dalam usaha pencarian korban kecelakaan, tersesat atau bencana alam. Untuk itu dibutuhkan

    pemahaman kompas dan peta serta teknik penggunaannya

    PETA DARAT

    Hakekat Peta

    Peta adalah gambaran permukaan bumi diatas bidang

    datar dalam ukuran diperkecil yang kebenaranya dapat

    dipertanggung jawabkan secara visual atau matematis

    yang menyajikan informasi tentang bumi.

    Macam Peta

    Secara menyeluruh peta dapat digolongkan

    berdasarkan skala/kedar tujuan penggunaan cakupan

    daerah proyeksi gambar tanda dan simbol peta

    kecocokan informasi tingkat ketelitian survei proses

    terjadinya dan isi/ informasinya.

    Dari sudut pandang isi/informasi yang dimuat suatu

    peta terdapat 2 jenis peta berdasar golongan ini, yakni :

    Peta topografi

    Peta tematik

    Peta topografi inilah yang kita gunakan dalam kegiatan navigasi darat

    .

    PETA TOPOGRAFI

    UMUM

    Topografi merupakan gabungan kata topos yang berarti tempat dan graphi yang berarti menggambar

    yang berasal dari bahasa Yunani kuno.

    Jadi peta topografi berarti peta yang menggambarkan posisi mendatar dan posisi tegak dari semua

    benda yang membentuk atau berada di permukaan bumi.

    Isinya terdiri dari 4 ciri, yakni : relief (ketinggian), perairan (seperti Sungai danau), tumbuhan (hutan,

    semak, kelapa) dan hasil budaya manusia (jalan raya, bangunan, jembatan). Peta ini biasa di sebut peta

    umum karena isinya yang lebih lengkap.

    NAVIGASI DARAT

  • Master Guide Reinforcement 41

    Berdasar warnanya, tanda peta mempunyai arti sebagai berikut :

    Hitam berarti benda-benda buatan manusia

    Biru berarti medan yang berhubungan dengan air

    Merah berarti benda buatan manusia yang dibuat dari bahan batu

    Coklat berarti begian bentuk medan (ketinggian)

    Hijau berarti perumahan, tumbuhan, perkampungan, dan sebagainya.

    Menurut bentuknya tanda peta terdiri atas:

    Titik, yang menyatakan lokasi atau tempat seperti letak kota, letak titik ketinggian.

    Garis, yang menyatakan bentuk-bentuk yang berwujud garis, seperti garis pantai, batas hutan, jalan,

    dan lain-lain.

    Gambar , yang menyatkan bentuk garis berpola yang menyatakan tumbuhan misal.

    Luas, yang menyatakan begian medan atau benda medan yang berbentuk daerah.

    Huruf, yang bisa berupa singkatan huruf depan

    Keterangan tepi peta

    Judul peta pada margin atas tengah, yang di ambil dari salah satu nama Geografi atau tempat yeng

    terbesar/terkenal dari daerah pada peta tersebut.

    Nama daerah yang dipetakan pada margin atas kiri , yang diambil dari nama daerah tingkat I

    (tergantung pada versi peta)

    Nomor helai peta pada margin atas kanan.

    Petujuk letak peta pada margin bawah kiri, yang menunjukan letak peta tersebut dari peta

    keseluruhan

    Pembagian daerah pada mergin bawah kanan yang menjelaskan pembagian daerah dari propinsi

    hingga kecamatan.

    Utara pada margin bawah kiri , yang menunjukan utara peta, utara megnetis, serta utara

    sebenarnya.

    Legenda pada margin bawah tengah yang menyajikan keterangan/penjeklasan arti simbol yang

    ada.

    ARAH PETA

    Untuk mengetahui arah peta yang perlu diperhatikan adalah arah utara peta dengan cara

    memperhatikan arah huruf-huruf tulisan pada peta yang juga berarti arah utara peta. Pada tanda-tanda

    peta juga terdapat penunjuk arah utara peta, utara sebenarnya serta utara magnetis

    Utara sebenarnya (US) adalah arah ke kutub utara bumi yang dilalui oleh garis bujur/meridian.

    Utara magnetis (UM) adalah arah kekutub utara megnet yang ditunjukan oleh jarum kompas

    Utara Grid (UG/UP) adalah garis utara yang ditunjukan oleh garis vertikal pada peta yang juga

    disebut Utara Peta.

    Karena pengaruh rotasi bumi, letak kutub megnetis bergeser dari tahun ke tahun yang menyebabkan

    terjadinya variasi magnetis. Untuk tujuan praktis variasi magnetis dan iktilaf (Penyimpangan arah

  • Master Guide Reinforcement 42

    utara) dapat kita abaikan. Tetapi untuk kepentingan yang membutuhkan ketelitian yang tinggi, kondisi

    diatas harus ikut kita perhitungkan juga

    Iktilaf Peta adalah beda sudut antara utara sebenarnya dengan utara peta, yang terjadi karena

    perataan jarak paralel garis bujur peta bumi menjadi garis koordinat vertikal yang di gambarkan

    pada peta, atau sudut antara US dan UP.

    Iktilaf Magnetis adalah beda sudut antara utara sebenarnya dengan utara megnetis. IM kebarat

    apabila ujung jarum kompas ada di sebelah barat US Sebaliknya IM ketimur apabila ujung jarum

    kompas ada di sebelah timur US

    Iktilaf Peta-Magnetis, adalah beda sudut utara peta dengan utara magnetis

    Variasi Magnetis, adalah perubahan/ pergeseran sudut utara megnetis dari waktu ke waktu.

    Pergeseran positif menunjukan pergeseran kearah timur sedang negatif berarti pergeseran kearah

    barat.

    SKALA

    Skala atau kedar adalah perbandingan jarak pada peta dengan jarak mendatar di medan. Terdapat 2

    jenis skala pada peta, yakni skala angka dan skala garis. Untuk skala angka, perbandinagan langsung

    ditunjukan dalam satuan yang sama (cm) sedang pada skala garis terdapat beberapa ruas garis yang

    masing-masing menunjukan jarak tertentu (km).

    Kontur

    Adalah garis khayal diatas permukaan bumi yang menghubungkan titik-titik yang tingginya sama. Sifat

    dari kontur adalah :

    Pebedaan tinggi antara 2 kontur adalah setengah dari angka ribuan pada skala yang dinyatakan

    dalam satuan meter.

    Kontur yang rendah selalu mengelilingi kontur yang lebih tinggi, kecuali pada kawah/depresi

    Antar kontur tidak akan saling berpotongan

    Kontur yang menjorok kedalam merupakan lembahan dan bisa terdapat sungai

    Kontur yang menjorok keluar merupakan punggungan.

    Kontur terputus-putus menyatakan ketinggian setengah atau lebih dari perbedaan tinggi antara 2

    buah kontur berurut.

    Makin rapat kontur menunjukan daerah yang makin terjal/curam.

    Mengenal Tanda Medan

    Disamping legenda sebagai pengenal tanda medan, bentukanbentukan alam yang cukup mencolok dan

    mudah dikenali dapat kita pergunakan juga sebagai tanda medan. Tanda medan harus kita ketahui dan

    kita cocokan pada peta sebelum kita memulai pengembaraan.

    Tanda Medan yang cukup mudah untuh di amati dapat berupa :

    Puncakan gunung atau bukit dan bentukan-bentukan tonjolan lain yang cukup ekstrim,

    Punggungan merupakan rangkaian kontur yang menyerupai huruf U menjorok menjauhi puncak

    Lembahan merupakan rangkaian kontur yang menyerupai huruf V menjorok mendekati puncak.

    Saddle, daerah pertemuan 2 ketinggian

  • Master Guide Reinforcement 43

    Belokan kujalan sungai jembatan ujung jalan

    Garis batas pantai muara sungai, tanjung, dan teluk yang mudah kita kenali.

    Masih banyak tanda medan yang dapat kita kenali dan kita cocokan dengan keadaan di alamnya. Jam

    terbang akan sangat menambah pengetahuan tentang tanda medan ini.

    Selain peta, peralatan Navigasi darat lainya antara lain :

    KOMPAS

    Adalah alat penunjuk arah, yakni arah utara

    maknetis bumi yang di sebabkan oleh sifat

    kemagnetisannya karena sifat ini maka

    jauhkan kompas terutama pada saat

    mempergunakannya dari pengaruh benda-

    benda yang terbuat dari baja atau besi,

    karena akan menyebabkan penunjuk yang

    salah pada jarumnya

    Bagian-bagian Kompas

    Secara garis besar, kompas terdiri dari :

    Badan, tempat komponen lain berada

    dan terlindungi

    Jarum, yang selalu menunjukan arah

    utara magnetis bumi

    Skala penunjuk, Menunjukan

    Pembagian derajat/mil sebagai sistem

    satuan arah mata angin.

    Jenis Kompas

    Terdapat banyak jenis kompas yang ada yang dapat kita pergunakan dalam perjalanan secara garis

    besarnya dapat kita bedakan sebagai berikut :

    Kompas orienteering untuk tujuan praktis tetapi mempunyai akurasi yang kurang baik. Sering

    disebut sebagai kompas Silva (nama merk)

    Kompas bidik membutuhkan peralatan navigasi lain untuk kelengkapanya, tetapi akurasinya sangat

    tinggi. Kompas bidik ini dapat kita bedakan berdasar kaca pembacanya : kompas lensa, kompas

    Prismatik, kompas Optik

  • Master Guide Reinforcement 44

    kompas orienteering

    Cara Pemakain Kompas

    Dalam pemakaiannya, usahakan dalam keadaan Horisontal dengan arah garis utara megnetis bumi.

    Hindarkan benda-benda yang terbuat dari besi/baja agar tidak terjadi penyimpangan dalam penunjukan

    jarum kompas.

    Busur derajat atau Protaktor

    Busur derajat atau protaktor terdapat beberapa bentuk derajat yang dapat kita gunakan yakni lingkaran,

    setengah lingkaran, segi empat dari bujur sangkar, tetapi untuk kepraktisan dan kelengkapannya,

    protaktor lebih menjanjikan, karena disamping pembagian arah mata angin dalam derajat dan mil juga

    tersedia skala pengukuran panjang dan tali pusat untuk memperpanjang pengikiran dan mempermudah

    perhitungan azimuth dan back azimuth.

    ketinggian dan peralatan tercanggih untuk menentukan posisi secara langsung dengan menggunakan

    bantuan satelit yakni GPS (Global Positioning System)

    Menentukan Koordinat

    Koordinat adalah kedudukan sesuatu pada peta, yang merupakan pertemuan garis tegak dan mendatar

    dari suatu lembaran peta topografi.

    Sistem koordinat yang resmi ada dua macam :

    Koordinat Geografis, sering disebut sistem Garis Bujur dan Lintang.

    Sumbu yang digunakan adalah garis Bujur ( Bujur barat dan Timur) yang tegak lurus terhadap

    Khatulistiwa dan garis lintang (lintang Utara dan Selatan) yang sejajar dengan khatulistiwa.

    Koordinat ini dinyatakan dalam satuan menit, derajat, dan detik.

    Koordinat Grid, dalam sistem ini kedudukan suatu titik dinyatakan dalam ukuran jarak terhadap

    titik acuan (Grid). Untuk wilayah Indonesia titik acuan nol terdapat di sebelah barat Jakarta pada 60

    derajat LU dan 98 derajat BT (tergantung versi peta) . Cara pembacaanya selalu dari barat ke timur

    (kiri ke kanan) kemudian dari Selatan ke Utara ( bawah ke atas). Sistem ini dapat di bagi beberapa

    cara pembacaan yaitu 4 angka, 6 angka, 8 angka, dst.

  • Master Guide Reinforcement 45

    1. Orientasi Peta

    Orientasi peta adalah menyamakan kedudukan peta dengan medan sebenarnya (secara praktis,

    menyamakan Utara Peta dengan Utara sebenarnya). Untuk keperluan orientasi ini, kita perlu

    mengenal tanda-tanda medan yang ada di lokasi. Ini bisa dilakukan dengan menanyakan kepada

    penduduk setempat nama-nama gunung, bukit, sungai ataupun tanda-tanda medan lainnya. Atau

    dengan mengamati kondisi bentang alam yang terlihat dan mencocokkan dengan gambaran kontur

    yang ada di peta.

    Untuk keperluan praktis, Utara Kompas (Utara Magnetis) dapat dianggap satu titik dengan Utara

    Sebenarnya, tanpa memperhitungkan adanya deklinasi.

    Langkah-langkah orientasi peta adalah :

    a. Cari tempat terbuka agar dapat melihat tanda-tanda medan yang menyolok.

    b. Letakkan peta pada bidang datar

    c. Samakan Utara Peta dengan Utara Kompas, dengan demikian letak peta akan sesuai bentang

    alam yang dihadapi.