Buku Juklak Hortikultura

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/16/2019 Buku Juklak Hortikultura

    1/31

  • 8/16/2019 Buku Juklak Hortikultura

    2/31

    PETUNJUK PELAKSANAAN KEGIATAN

    PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI PERDESAAN

    BERBASIS KOMODITI HORTIKULTURATAHUN 2008

    DIREKTORAT PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN

    DIREKTORAT JENDERAL PENGOLAHAN DAN

    PEMASARAN HASIL PERTANIAN

    DEPARTEMEN PERTANIAN

    1

  • 8/16/2019 Buku Juklak Hortikultura

    3/31

    KATA PENGANTAR

    Sehubungan dengan adanya Kegiatan Pengembangan

     Agroindustri Perdesaan Berbasis Komoditi Hortikultura pada tahun

    2008 terdiri dari 10 komoditas, dari total 55 paket, yang tersebar

    pada 20 Propinsi 54 Kabupaten, maka diperlukan pengelolaan

    anggaran maupun langkah-langkah operasional yang harus

    dilakukan secara profesional.

    Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Pengembangan AgroindustriPerdesaan Berbasis Komoditi Hortikultura Tahun Anggaran 2008

    disusun untuk memberikan petunjuk dan pedoman secara umum

    tentang pelaksanaan program/kegiatan dan anggaran belanja

    kinerja Pengolahan Hasil Pertanian di tingkat Pusat maupun Daerah,

    dalam rangka pencapaian sasaran program pembangunan nasional

    secara lebih efektif, efisien, akuntabel dan terukur.

    Semoga Petunjuk Pelaksanaan ini dapat dipedomani dan

    menjadi sumber inspirasi dalam menyukseskan pelaksanaan

    program dan anggaran kinerja Pengolahan Hasil Pertanian.

    Jakarta, Februari 2008

    Direktur Pengolahan Hasil Pertanian,

    Ir. Chairul Rachman, MM

    i

  • 8/16/2019 Buku Juklak Hortikultura

    4/31

    DAFTAR ISI

    Halaman

    KATA PENGANTAR i

    DAFTAR ISI ii

    1 Pendahuluan 1

    2 Tujuan 3

    3 Sasaran 3

    4 Penerima Bantuan 5

    5 Pengadaan 6

    6 Spesifikasi Teknis 6

    7 Pembinaan 10

    8 Pelaporan 10

    LAMPIRAN

    ii

  • 8/16/2019 Buku Juklak Hortikultura

    5/31

    1

    PETUNJUK PELAKSANAAN KEGIATAN

    PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI PERDESAAN

    BERBASIS KOMODITI HORTIKULTURATAHUN 2008

    1. 

    Pendahuluan

    Sebagai negara agraris, lebih dari 60% penduduk Indonesia

    terdiri dari masyarakat petani dan buruh tani yang umumnya

    tinggal di perdesaan. Sebagian besar dari petani dan buruh tani

    tersebut hanya melakukan kegiatan di bidang budidaya

    pertanian. Berdasarkan data yang ada, tingkat pendapatan

    petani hanya berkisar antara Rp. 1,5 juta – Rp. 3,5 juta per

    kapita per tahun, sedangkan pendapatan pelaku usaha pada

    sektor-sektor yang lain dapat mencapai dua kali lipat atau lebih

    dari rata-rata pendapatan petani tersebut.

    Namun kenyataannya lebih dari 80% petani dapatdikategorikan miskin dan jumlah penduduk miskin di sektor

    pertanian tersebut adalah lebih dari 60% dari total penduduk

    miskin di Indonesia. Jumlah pengangguran di sektor pertanian

    sekitar 50 % dari total pengangguran terbuka. Dengan demikian

    maka bagi Indonesia, jika dikaitkan dengan pengurangan

    kemiskinan, pengurangan pengangguran, peningkatan

    kesejahteraan rakyat, peningkatan daya saing dan kelestarian

    lingkungan, maka kondisi petani khususnya masyarakat

    perdesaan pada umumnya saat ini merupakan maslah terbesar

    untuk dipecahkan sekaligus juga potensi terbesar yang dihadapi

  • 8/16/2019 Buku Juklak Hortikultura

    6/31

    2

    petani dan masyarakat perdesaan dapat diselesaikan maka lebih

    dari separuh permasalahan mendasar bangsa akan terselesaikan.

    Kebijakan nasional yang memfokuskan kepada pemecahanpermasalahan mendasar bangsa tersebut telah dicanangkan

    adalah Program Revitalisasi Pertanian, Perikanan dan Kehutanan

    (RPPK). Prinsip pelaksanaan RPPK adalah menempatkan profit

    center berada pada petani. Hal ini merupkan paradigma baru

    pembangunan yang harus dikuti oleh semua pihak yang terkait.

    Salah satu kebijakan dan strategi operasionaldalam RPPK (sesuai

    Naskah Revitalisasi Pertanian, Perikanan dan Kehutanan

    Indonesia 2005 yang diterbitkan oleh Kementrian Koordinator

    Bidang Perekonomian RI) adalah pengembangan Agroindustri

    Perdesaan.

    Pengembangan Agroindustri Perdesaan pada dasarnya

    merupakan upaya pembangunan ekonomi masyarakat dengan

    berbasis pada kegiatan agroindustri unggulan sesuai potensiwilayah/kawasan yang bersangkutan. Dengan pengembangan

    agroindustri perdesaan akan menempatkan profit centre berada

    di petani/perdesaan, sehingga dapat meningkatkan pendapatan

    petani/masyarakat di perdesaan, menyediakan lebih banyak

    lapangan kerja dan mendorong berkembangnya kegiatan

    ekonomi lainnya di perdesaan.

  • 8/16/2019 Buku Juklak Hortikultura

    7/31

    3

    2. 

    Tujuan

    Tujuan Kegiatan Pengembangan Agroindustri Perdesaan

    Berbasis Komoditi Hortikultura tahun 2008 yang difasilitasimelalui dana Tugas Pembantuan (TP) Ditjen PPHP adalah :

    a. 

    Mengembangkan industri pengolahan skala rumah tangga

    dan kecil yang termasuk dalam klasifikasi Usaha Menengah,

    Kecil dan Mikro (UMKM) sebagai rintitsan penumbuhan

    agroindustri perdesaan di wilayah yang bersangkutan.

    b. 

    Memfasilitasi berkembangnya usaha pengolahan hasil

    hortikultura agar produktif dan efisien sehingga

    menghasilkan berbagai produk olahan yang memiliki nilai

    tambah dan daya saing.

    c. 

    Mempercepat pertumbuhan ekonomi di perdesaan melalui

    pembentukan dan pengembangan agroindustri perdesaan

    berbasis komoditi unggulan daerah.

    3. 

    Sasaran

    Sasaran kegiatan Pengembangan Agroindustri Perdesaan

    Berbasis Komoditi Hortikultura pada tahun 2008 terdiri dari 10

    komoditas, terdiri dari total 55 paket, yang tersebar pada 20

    Propinsi 54 Kabupaten seperti terlihat pada Tabel berikut.

  • 8/16/2019 Buku Juklak Hortikultura

    8/31

    4

    Tabel 1. Distribusi Kegiatan Pengembangan Agroindustri

    Perdesaan Tahun Anggaran 2008

    NoKomoditas

     Agroindustri

    Perdesaan

    Propinsi, Kabupaten ∑ Paket

    1.  Jeruk NAD (Aceh Tengah), Sumut (Tanah Karo),

    Riau (Inhil), Sumbar ( 50 Kota, Solok

    Selatan), Jambi (Muara Bungo), Jatim

    (Ponorogo), Kalsel (Barito Kuala), NTT

    (TTS)

    9

    2. 

    Mangga Jabar (Cirebon, Indramayu, Majalengka),Jatim (Bondowoso, Situbondo, Pasuruan,

    Probolinggo, Kediri)

    8

    3.  Pisang NAD (Aceh Barat Daya), Sumut (Deli

    Serdang), Sumbar (Tanah Datar, Pasaman

    Barat), Bali (Buleleng), Kalteng

    (Kotawaringin Timur, Pulang Pisau, Kota

    Palangkaraya), NTT (Sikka, Ende)

    10

    4. 

    Nenas Jabar (Subang) 1

    5.  Salak Sumut (Tapanuli Tengah), Jateng

    (Magelang), Bali (Karang Asem)

    3

    6.  Cabe NAD (Simeleu, Aceh Gayo Lues), Lampung

    (Lampung Selatan), Gorontalo ( Bone

    Bolango)

    4

    7.  Bawang Merah Sulteng (Donggala, Banggai, Parigi

    Moutong, Kota Palu)

    4

    8. 

    Kentang Sumut (Tanah Karo, Simalungun),

    Bengkulu (Rejang Lebong), Jambi (Kerinci,

    Merangin), Jateng (Wonosobo), Bali

    (Gianyar)

    7

  • 8/16/2019 Buku Juklak Hortikultura

    9/31

    5

    No

    Komoditas

     Agroindustri

    Perdesaan

    Propinsi, Kabupaten ∑ Paket

    9. 

    Biofarmaka Bengkulu (Kepahiang), DIY (Kulon Progo),

    Sulut, (Minahasa Utara), Sultra (Buton,

    Konawe Selatan), NTT (Ngada), Papua

    (Keerom, Yakuhimo)

    8

    10.  Melati Jateng (Tegal) 1

    4. 

    Penerima Bantuan

    Penerima bantuan kegiatan Pengembangan Agroindustri

    Perdesaan Berbasis Komoditi Hortikultura diidentifikasi oleh

    Dinas Kab/Kota yang bersangkutan dengan memperhatikan hal-

    hal sebagai berikut :

    a. 

    Gapoktan yang berusaha dibidang pengolahan hasil

    hortikultura dan memiliki potensi dan prospek pasar yang

     jelas.

    b. 

    Gapoktan yang mempunyai aturan organisasi (AD/ART) yang

    baku dan disepakati oleh seluruh anggota.

    c. 

    Mempunyai dana operasional yang cukup dan manajemen

    usaha yang baik serta adanya pencatatan usaha secara

    teratur.

    d. 

    Mempunyai sumber daya manusia (pengelola dan operator)

    yang memadai dan terampile.

     

    Memiliki proposal kegiatan dan rencana penggunaan

    anggaran untuk mengembangkan usaha pengolahan hasil

    hortikultura

  • 8/16/2019 Buku Juklak Hortikultura

    10/31

    6

    f. 

    Gapoktan yang memiliki kesulitan dalam mengakses sumber

    daya modal perbankan, teknologi dan informasi pasar

    g. 

    Lolos seleksi dan disetujui oleh tim teknis Dinas lingkupPertanian Kab/Kota

    h. 

    Bersedia mengikuti petunjuk/ pembinaan dari Dinas lingkup

    Pertanian.

    5. 

    Pengadaan

    Pengadaan/pembangunan unit pengolahan hasil hortikultura

    dilaksanakan oleh Dinas Kab/Kota pelaksana Tugas Pembantuan

    untuk kegiatan Pengembangan Agroindustri Perdesaan Berbasis

    Komoditi Hortikultura tahun 2008 berpedoman kepada Keppres

    80 tahun 2003 beserta perubahannya sesuai peraturan

    perundang-undangan yang berlaku dengan memperhatikan

    Pedum (Pedoman Umum) Direktorat Jenderal Pengolahan dan

    Pemasaran Hasil Pertanian serta Petunjuk PelaksanaanDirektorat Pengolahan Hasil Pertanian. Pengadan alat/mesin

    melalui Pihak Ketiga diharuskan sekaligus dengan teknologi

    terkait yang diperlukan.

    6. 

    Spesifikasi Teknis

    Bantuan peralatan melalui dana Tugas Pembantuan, guna

    kelancaran pengembangan agorindustri perdesaan berbasis

    hortikultura meliputi pada beberapa lokasi dialokasikan peralatan

    bagi komoditas berikut (Spesifikasi rinci lihat lampiran).

  • 8/16/2019 Buku Juklak Hortikultura

    11/31

    7

    Pengadaan peralatan dilaksanakan disesuaikan dengan jumlah

    dana Tugas Pembantuan dan komoditi olahan :

    Tabel 2. Jenis Peralatan Pada Agroindustri Perdesaan Menurut

    Komoditas.

    No Komoditas Produk Olahan Peralatan Keterangan

    1 Jeruk Juice

    Sari Buah

    Instant

    Mesin blanching

    Mesin juicer/blender

    Mesin pemasak

    Sterilisator

    Mesin cup sealer

    Mesin evaporator*

    Mesin pengemas*

    * Utk Instant

    2 Mangga Juice

    Sari Buah

    Mesin blanching

    Mesin juicer/blender

    Mesin pemasak

    Sterilisator

    Mesin cup sealer

    Manisan Slicer

    Mesin pemasak

    (konsentrator)

    Mesin pengering

    Mesin pengemas

    Puree Mesin juicer/blender

    Mesin mixer

    PasteurisatorMesin pengemas

    3 Pisang Keripik Mesin perajang

     Vacuum frying

    Spinner

    Mesin Pengemas

  • 8/16/2019 Buku Juklak Hortikultura

    12/31

    8

    No Komoditas Produk Olahan Peralatan Keterangan

    Sale Mesin pemipih pisang

    Pengukus

    Mesin pengering

    Mesin pengemas

    4 Nenas Juice

    Sari Buah

    Mesin blanching

    Mesin juicer/blender

    Mesin penyaring

    (screener)

    Mesin pemasak

    Sterilisator

    Mesin cup sealer

    Selai/jam Mesin juicer/blender

    Mesin mixer

    Sterilisator

    Mesin pengemas

    5 Cabe Bubuk Mesin pengukus

    Oven pengering

    Mesin Penepung

    Mesin pengemas

    Saos Slicer

    Mesin pengaduk

    (mixer)

    Mesin Penyaring

    Mesin Pemasak

    Mesin Pencuci Botol

    Pasteurisator

    Mesin Pengisi Botol

    Mesin Penutup Botol

  • 8/16/2019 Buku Juklak Hortikultura

    13/31

    9

    No Komoditas Produk Olahan Peralatan Keterangan

    6 Bw. Merah Bw. Goreng Mesin

    pengiris/perajang

    Mesin penggoreng

    Mesin peniris minyak

    Mesin pengemas

    Tepung Mesin perajang

    Oven pengering

    Mesin Penepung

    Mesin penyaring

    (vibrator screen)

    Mesin pengemas

    7 Kentang Keripik Mesin pengupas

    Mesin perajang

    Mesin penggoreng

    (vacuum frying)

    Mesin pengatus

    minyak

    Mesin pengemas

    French fries Mesin pengupas

    Mesin perajang

    Mesin pengemas

    Mesin Pembeku

    (freezer)

    8 Biofarmaka Minuman Instan

    Simplisia

    Mesin perajang

    (slicer)

    Mesin pengering

    Mesin Penepung*

    * Utk instan

    9 Melati Minyak

  • 8/16/2019 Buku Juklak Hortikultura

    14/31

    10

    No Komoditas Produk Olahan Peralatan Keterangan

    10 Salak Keripik Slicer

    Mesin penggoreng

    (vacuum frying)

    Mesin pengatus

    minyak

    Mesin pengemas

    Manisan Slicer

    Mesin pemasak

    Mesin pengemas

    Dodol Mesin pemasak

    Mesin pengaduk

    Mesin pencetak dodol

    7. 

    Pembinaan

    Pembinaan dilakukan oleh Ditjen PPHP Departemen

    Pertanian, Dinas Propinsi dan Dinas Kab/Kota terkait, serta pihak

    pengembang/kontraktor (rekanan) yang ditetapkan oleh Dinas.

    Pembinaan meliputi baik aspek teknis maupun manajemen

    usaha.

    Penerima bantuan mempunyai kewajiban memelihara unit

    pengolahan hortikultura yang dibangun.

    8. 

    Pelaporan

    Kelompok penerima bantuan wajib menyampaikan laporan

    kepada Dians Kabupaten/Kota mengenai kondisi unit pengolahan

    hortikultura serta perkembangan usaha kelopok setiap 6 bulan

  • 8/16/2019 Buku Juklak Hortikultura

    15/31

    11

    atau sewaktu-waktu bila ada permasalahan/perkembangan yang

    nyata (signifikan).

    Dinas Kabupaten/Kota wajib menyampaikan laporan kepadaDitjen PPHP dan Dinas Pertanian Propinsi mengenai kondisi

    pemanfaatan dana Tugas Pembantuan serta perkembangan

    usaha kelompok yang difasilitasi setiap 6 bulan atau sewaktu-

    waktu bila ada permasalahan/perkembangan yang nyata

    (signifikan).

  • 8/16/2019 Buku Juklak Hortikultura

    16/31

    12

    LAMPIRAN

  • 8/16/2019 Buku Juklak Hortikultura

    17/31

    13

     ALAT/MESIN PENGOLAHAN PISANG

     A. KERIPIK PISANGa.

     

    Mesin Perajang/Pengiris Pisang

    Bahan

    •  Disk pisau : Baja

    •  Pisau : Stainless Steel

    •  Frame : Besi

    •  Hopper : Stainless Steel

    • 

    Jumlah Pisau : 2 buah

    •  Posisi disk : Horizontal

    •  Penggerak : Motor dinamo

    b. 

    Mesin Penggorengan (Vacuum frying)

    Uraian Model 1 Model 2

    Kapasitas (kg masukan /

    proses)5-6 kg 8-10 kg

    Lama proses (menit) 55-75 55-75

    Type Horizontal Horizontal

    Bahan BakarLPG dengan kontrol suhu

    otomatis

    LPG dengan kontrol suhu

    otomatis

    Pendingin sirkulai air sirkulai air

     Volume minyak goreng

    (liter)52 liter 70-80 liter

    Kebutuhan LPG (Kg/jam) 0.2-0.3 0.30-0.35

  • 8/16/2019 Buku Juklak Hortikultura

    18/31

    14

    Uraian Model 1 Model 2

    Kebutuhan daya (watt)0,75 - 1 HP (600-750

    watt)

    2 HP (1500 watt)

    Instalasi listrik rumah

    minimum1300 watt/220V 2200 watt/220V

    Dimensi bak air 182 x 122 x 65 cm 182 x 122 x 65 cm

    Dimensi total 182 x 125 x 125 cm 182 x 130 x 135 cm

    Kelengkapan

    Sealer kemasan,

    pengaktus minyak

    (spinner), tool kit

    Sealer kemasan, pengaktus

    minyak (spiner), tool kit,

    Garansi (bulan) 1 th 1 th

    c. 

    Mesin Pengemas Pedal Sealer (Dengan Kaki)

    Power supply 110 V, 220-240 V/50-60 Hz 1 Phase

    Power consumption 150 W

    Max. seal length 300 mm

    Max. seal tickness 2 x 0.15 mm

    Seal width 2 mm

    Macine weight 8.6 kg

  • 8/16/2019 Buku Juklak Hortikultura

    19/31

    15

    B. SALE PISANG

    Spesifikasi mesin pemipih sale pisang 

    • 

    Dimensi : 130 x 70 x 120 cm•  Penggerak : motor bensin 5,5 PK

    •  Frame : Kanal U 5

    •  Transmisi : V belt, rantai

    •  Rol pemipih : stainless steel 8 inchi dan 6 inchi

    Pengering Sale Pisang / Manisan 12 Rak  

    •  Dimensi : 70x50x160 cm

    •  Frame : Pipa besi kotak 2,5 x 2,5 cm

    •  Dinding : Stainless Steel dan Alumunium

    •  Pemanas : burner LPG

    •  Temperatur : terkontrol

    •  Distribusi panas : blower

    • 

    Jumlah rak : 12 buah

     Alat Pengering mini

    • 

    Kapasitas : 5 rak @ 4 – 7 kg/rak per pengeringan

    • 

    Ukuran (pxlxt) : 1060 x 1040 x 1300 mm

    • 

    Berat : 40 kg

    • 

    Pemanas : Kompor minyak tanah, solar gas atau

    tungku kayu

  • 8/16/2019 Buku Juklak Hortikultura

    20/31

    16

     ALAT PENGOLAHAN JERUK

     A. SARI BUAH JERUK

    1. Mesin Juicer (blender)

    Spesifikasi mesin blender buah

    •  Penggerak : motor bensin 5,5 PK

    •  Kapasitas : 60 kg / jam (bisa diperbesar)

    •  Bahan : wadah - pisau stainless steel

    •  Frame : besi

    •  Putaran : 3700 rpm

    2. Mixer dengan pemanas

    •  Bahan

    o  Frame : pipa besi kotak 2x4 cm

    Tabung / silinder : Stainless Steel 304•  Dimensi (pxlxt) cm : 70 x 60 x 85 cm (menyesuaikan)

    •  Daya listrik maksimal : 500 W / 220 AV

    •  Kapasitas : 20-50 kg / proses

    •  Bahan bakar panas : Burner LPG

    •  Transmisi rpm : Gear box, pulley, V belt, 20-40 rpm

    •  Kontrol suhu : Sistem suhu terkontrol otomatis /

    analog

  • 8/16/2019 Buku Juklak Hortikultura

    21/31

    17

    3. Kotak Sterilisasi

    Kotak sterilisasi adalah tempat untuk mensterilkan produk agar

    hiegenis•  Body stainless steel

    •  Dimensi : 2x1,5x1 m

    •  Sistim pemanasan : Kompor / LPG

    4. Cup sealer semi otomatis

    •  Kapasitas 500 cup / jam

    •  Daya 300 watt

    •  Dimensi 45 x 49 x 76 cm

    5. Cup selaer manual

    • 

    Kapasitas : 100 cup/jam

    • 

    Ukuran (pxlxt) : 400x300x420

    • 

    Bahan : napotik, besi siku, teflon• 

    Penggerak : manual

    • 

    Transmisi : listrik 250 watt, 220 volt

  • 8/16/2019 Buku Juklak Hortikultura

    22/31

    18

     ALAT/MESIN PENGOLAHAN SALAK

    DODOLMesin Pengaduk

    Spesifikasi mesin pengaduk dodol / selai (Double Jacket)

    Bahan

    •  Frame : pipa besi kotak 2x4 cm

    •  Tabung / silinder : Stainless Steel 304

    • 

    Dimensi (pxlxt) cm : 70 x 60 x 85 cm (menyesuaikan)

    • 

    Daya listrik maksimal : 500 W / 220 AV

    • 

    Kapasitas : 20-50 kg / proses

    •  Bahan bakar panas : Burner LPG

    • 

    Transmisi rpm : Gear box, pulley, V belt, 20-40 rpm

    Spesifikasi alat pencetak dodol 

    • 

    Bagian : Pengepres, pisau baki cetakan•  Bahan :

    o  Pengepres : SS & besi

    o  Baki cetakan : Kayu Jati

    o  Pisau : SS dan Baja putih

    •  Dimensi :

    o  Baki cetakan : 30 X 40 (cm)

    o  Unit pisau : 2 Unit

    o  Unit 1 : Jarak pisau 2 cm, jumlah pisau 15

    o  Unit 2 : Jarak pisau 4 cm, jumlah pisau 10

  • 8/16/2019 Buku Juklak Hortikultura

    23/31

    19

    o  1 paket = 1 unit pengepres dan 10 unit baki cetakan

    (jumlah baki menyesuaikan)

  • 8/16/2019 Buku Juklak Hortikultura

    24/31

    20

     ALAT/MESIN PENGOLAHAN MANGGA

     A. 

    MANISAN MANGGA

     Alat pengering mini

    •  Kapasitas : 5 rak @ 4 – 7 kg/rak per pengeringan

    • 

    Ukuran (pxlxt) : 1060 x 1040 x 1300 mm

    • 

    Berat : 40 kg

    • 

    Pemanas : Kompor minyak tanah, solar gas atau

    tungku kayu

    B. 

    JUICE MANGGA

    Mesin blanching

    • 

    Bahan : Stainless steel

    • 

    Bahan bakar : LPGJuice extractor

    • 

    Kapasitas : 25 – 30 kg/jam

    •  Bahan : stainless steel dan besi

    • 

    Penggerak : motor listrik 1 HP

    Mesin pemasak

    • 

    Bahan frame : besi

    • 

    Bahan tabung as, pengaduk : stainless steel

    •  Kapasitas : 100 ltr

    • 

     Volume ruang pengaduk : 190 ltr

    •  Penggerak : dinamo 2 HP

  • 8/16/2019 Buku Juklak Hortikultura

    25/31

    21

     ALAT/MESIN PENGOLAHAN BIOFARMAKA

     A. Mesin pembuat minuman instanMesin evaporator

    •  Kapasitas : 20 kg / proses (menyesuaikan)

    •  Bahan stainless steel

    B. Mesin Ekstrak Jamu 

    Fungsi : mesin ekstraksi adalah mesin untuk membuat ekstrak

     jamu, dll

    •  Spesifikasi mesin ekstraksi

    •  Kapasitas : 50 liter / proses

    •  Bahan : Stainless Steel

    •  motor : 1/2 HP

    •  Sistem : double Jacket

    • 

    Pemanas : Kompor LPG•  Kelengkapan : mesin destilasi, kondensor

    C. Mesin slicer empon-empon

    • 

    Penggerak : Motor listrik ½ HP

    •  Kapasitas : 50 kg/jam

    D. Mesin Pengemas

    Pedal Sealer (Dengan Kaki)

  • 8/16/2019 Buku Juklak Hortikultura

    26/31

    22

    Power supply 110 V, 220-240 V/50-60 Hz 1 Phase

    Power consumption 150 W

    Max. seal length 300 mmMax. seal tickness 2 x 0.15 mm

    Seal width 2 mm

    Macine weight 8.6 kg

  • 8/16/2019 Buku Juklak Hortikultura

    27/31

    23

     ALAT/MESIN PENGOLAHAN KENTANG

    a. 

    Mesin PengupasDimensi : 43 x 43 x 72.5 Cm

    Kapasitas pengupasan : 8 Kg / 2 menit

    Listrik : 370 Watt

     Voltase : 220 V/ 50 Hz/ 1P

    b. 

    Mesin Perajang Serba Guna

    •  Dimensi : 275x580x455 mm

    •  Diameter pisau / disc : 204 mm

    •  Kapasitas produksi : 120 kg / jam

    •  Listrik : 470 watt, 220V, 50 Hz, 1 P

    •  Berat mesin : 30 kg

    • 

    c. Mesin pembeku•  Suhu -26°C

    •  Roda

    •  Kunci

    •  Drainase

    •   Voltase 180-240 V

  • 8/16/2019 Buku Juklak Hortikultura

    28/31

    24

    Dimensi (mm)

    Panjang Lebar TinggiIsi (Lt) Watt

    Kapasitas

    Beku/24

    Jam

    Kapasitas

    PenyimpananBasket

    Berat

    (Kg)

    550 580 825 105 95 8 kg 60 kg 1 29

    720 650 850 194 115 14 kg 110 kg 1 54

    920 650 850 295 135 22 kg 150 kg 1 63

    1260 650 850 386 190 24 kg 220 kg 2 71

    1560 650 850 490 280 26 kg 280 kg 2 82

    1700 650 860 607 232 38 kg 300 kg 2 82

  • 8/16/2019 Buku Juklak Hortikultura

    29/31

    25

     ALAT PENGOLAHAN BAWANG MERAH

    a. Mesin Pengiris/PerajangBahan

    • 

    Disk pisau : Baja

    • 

    Pisau : Stainless Steel

    • 

    Frame : Besi

    •  Hopper : Stainless Steel

    • 

    Jumlah Pisau : 2 buah

    • 

    Posisi disk : Horizontal

    • 

    Penggerak : Motor dinamo

    b. Mesin Penggoreng

    2 Tank 2 Basket @ 12.5 liter

    Type : WYA - 772Dimensi : 60 x 65 x 55 cm

    Dimensi Pan : 19 x 21 x 12 cm

    Kapasitas Tank : 2 x 12.5 L

    Power ( BTU ) : 22.800

  • 8/16/2019 Buku Juklak Hortikultura

    30/31

    26

    c. Mesin Peniris minyak

    Kapasitas  1,5 kg  5 kg Dimensi (pxlxt) 46 x 31 x 40 cm 60 x 45 x 53 cm

    Frame Pipa besi Pipa besi

    Silinder Stainless Steel Stainless Steel

    Keranjang bahan Vorporasi SS Vorporasi SS

    Ukuran keranjang Diameter 19, tinggi 14

    cm

    Diameter 32 , tinggi 24

    cm

    Daya 125 watt 250 wattRpm 700-900 rpm 900 - 1200 rpm

    d. Mesin Pengemas

    Pedal Sealer (Dengan Kaki)

    Spesifikasi Model Facility Pedal Sealer (pengoperasian dengan

    kaki)

    Power supply 110 V, 220-240 V/50-60 Hz 1 Phase

    Power consumption 200 W

    Max. seal length 300 mm

    Max. seal tickness 2 x 0.15 mm

    Seal width 2 mm

    Macine weight 8.6 kg

  • 8/16/2019 Buku Juklak Hortikultura

    31/31

    27

     ALAT/MESIN PENGOLAHAN CABE

    SAOS CABESlicer

    Kapasitas 200 kg/jam

    Dimensi : 1100 x 800 x 1200 mm

    Penggerak : Power E 3 hp

    Mesin Pengaduk (Vertical mixer)

    Power gear motor : 0,75 Kw

    Kapasitas 100 liter

    Kompr

    Kompresor

    Meja cuci

    SUS 304 : 1000 x 2000 mm