Upload
oniciustsiregar
View
235
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/16/2019 Buku Juklak Hortikultura
1/31
8/16/2019 Buku Juklak Hortikultura
2/31
PETUNJUK PELAKSANAAN KEGIATAN
PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI PERDESAAN
BERBASIS KOMODITI HORTIKULTURATAHUN 2008
DIREKTORAT PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN
DIREKTORAT JENDERAL PENGOLAHAN DAN
PEMASARAN HASIL PERTANIAN
DEPARTEMEN PERTANIAN
1
8/16/2019 Buku Juklak Hortikultura
3/31
KATA PENGANTAR
Sehubungan dengan adanya Kegiatan Pengembangan
Agroindustri Perdesaan Berbasis Komoditi Hortikultura pada tahun
2008 terdiri dari 10 komoditas, dari total 55 paket, yang tersebar
pada 20 Propinsi 54 Kabupaten, maka diperlukan pengelolaan
anggaran maupun langkah-langkah operasional yang harus
dilakukan secara profesional.
Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Pengembangan AgroindustriPerdesaan Berbasis Komoditi Hortikultura Tahun Anggaran 2008
disusun untuk memberikan petunjuk dan pedoman secara umum
tentang pelaksanaan program/kegiatan dan anggaran belanja
kinerja Pengolahan Hasil Pertanian di tingkat Pusat maupun Daerah,
dalam rangka pencapaian sasaran program pembangunan nasional
secara lebih efektif, efisien, akuntabel dan terukur.
Semoga Petunjuk Pelaksanaan ini dapat dipedomani dan
menjadi sumber inspirasi dalam menyukseskan pelaksanaan
program dan anggaran kinerja Pengolahan Hasil Pertanian.
Jakarta, Februari 2008
Direktur Pengolahan Hasil Pertanian,
Ir. Chairul Rachman, MM
i
8/16/2019 Buku Juklak Hortikultura
4/31
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
1 Pendahuluan 1
2 Tujuan 3
3 Sasaran 3
4 Penerima Bantuan 5
5 Pengadaan 6
6 Spesifikasi Teknis 6
7 Pembinaan 10
8 Pelaporan 10
LAMPIRAN
ii
8/16/2019 Buku Juklak Hortikultura
5/31
1
PETUNJUK PELAKSANAAN KEGIATAN
PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI PERDESAAN
BERBASIS KOMODITI HORTIKULTURATAHUN 2008
1.
Pendahuluan
Sebagai negara agraris, lebih dari 60% penduduk Indonesia
terdiri dari masyarakat petani dan buruh tani yang umumnya
tinggal di perdesaan. Sebagian besar dari petani dan buruh tani
tersebut hanya melakukan kegiatan di bidang budidaya
pertanian. Berdasarkan data yang ada, tingkat pendapatan
petani hanya berkisar antara Rp. 1,5 juta – Rp. 3,5 juta per
kapita per tahun, sedangkan pendapatan pelaku usaha pada
sektor-sektor yang lain dapat mencapai dua kali lipat atau lebih
dari rata-rata pendapatan petani tersebut.
Namun kenyataannya lebih dari 80% petani dapatdikategorikan miskin dan jumlah penduduk miskin di sektor
pertanian tersebut adalah lebih dari 60% dari total penduduk
miskin di Indonesia. Jumlah pengangguran di sektor pertanian
sekitar 50 % dari total pengangguran terbuka. Dengan demikian
maka bagi Indonesia, jika dikaitkan dengan pengurangan
kemiskinan, pengurangan pengangguran, peningkatan
kesejahteraan rakyat, peningkatan daya saing dan kelestarian
lingkungan, maka kondisi petani khususnya masyarakat
perdesaan pada umumnya saat ini merupakan maslah terbesar
untuk dipecahkan sekaligus juga potensi terbesar yang dihadapi
8/16/2019 Buku Juklak Hortikultura
6/31
2
petani dan masyarakat perdesaan dapat diselesaikan maka lebih
dari separuh permasalahan mendasar bangsa akan terselesaikan.
Kebijakan nasional yang memfokuskan kepada pemecahanpermasalahan mendasar bangsa tersebut telah dicanangkan
adalah Program Revitalisasi Pertanian, Perikanan dan Kehutanan
(RPPK). Prinsip pelaksanaan RPPK adalah menempatkan profit
center berada pada petani. Hal ini merupkan paradigma baru
pembangunan yang harus dikuti oleh semua pihak yang terkait.
Salah satu kebijakan dan strategi operasionaldalam RPPK (sesuai
Naskah Revitalisasi Pertanian, Perikanan dan Kehutanan
Indonesia 2005 yang diterbitkan oleh Kementrian Koordinator
Bidang Perekonomian RI) adalah pengembangan Agroindustri
Perdesaan.
Pengembangan Agroindustri Perdesaan pada dasarnya
merupakan upaya pembangunan ekonomi masyarakat dengan
berbasis pada kegiatan agroindustri unggulan sesuai potensiwilayah/kawasan yang bersangkutan. Dengan pengembangan
agroindustri perdesaan akan menempatkan profit centre berada
di petani/perdesaan, sehingga dapat meningkatkan pendapatan
petani/masyarakat di perdesaan, menyediakan lebih banyak
lapangan kerja dan mendorong berkembangnya kegiatan
ekonomi lainnya di perdesaan.
8/16/2019 Buku Juklak Hortikultura
7/31
3
2.
Tujuan
Tujuan Kegiatan Pengembangan Agroindustri Perdesaan
Berbasis Komoditi Hortikultura tahun 2008 yang difasilitasimelalui dana Tugas Pembantuan (TP) Ditjen PPHP adalah :
a.
Mengembangkan industri pengolahan skala rumah tangga
dan kecil yang termasuk dalam klasifikasi Usaha Menengah,
Kecil dan Mikro (UMKM) sebagai rintitsan penumbuhan
agroindustri perdesaan di wilayah yang bersangkutan.
b.
Memfasilitasi berkembangnya usaha pengolahan hasil
hortikultura agar produktif dan efisien sehingga
menghasilkan berbagai produk olahan yang memiliki nilai
tambah dan daya saing.
c.
Mempercepat pertumbuhan ekonomi di perdesaan melalui
pembentukan dan pengembangan agroindustri perdesaan
berbasis komoditi unggulan daerah.
3.
Sasaran
Sasaran kegiatan Pengembangan Agroindustri Perdesaan
Berbasis Komoditi Hortikultura pada tahun 2008 terdiri dari 10
komoditas, terdiri dari total 55 paket, yang tersebar pada 20
Propinsi 54 Kabupaten seperti terlihat pada Tabel berikut.
8/16/2019 Buku Juklak Hortikultura
8/31
4
Tabel 1. Distribusi Kegiatan Pengembangan Agroindustri
Perdesaan Tahun Anggaran 2008
NoKomoditas
Agroindustri
Perdesaan
Propinsi, Kabupaten ∑ Paket
1. Jeruk NAD (Aceh Tengah), Sumut (Tanah Karo),
Riau (Inhil), Sumbar ( 50 Kota, Solok
Selatan), Jambi (Muara Bungo), Jatim
(Ponorogo), Kalsel (Barito Kuala), NTT
(TTS)
9
2.
Mangga Jabar (Cirebon, Indramayu, Majalengka),Jatim (Bondowoso, Situbondo, Pasuruan,
Probolinggo, Kediri)
8
3. Pisang NAD (Aceh Barat Daya), Sumut (Deli
Serdang), Sumbar (Tanah Datar, Pasaman
Barat), Bali (Buleleng), Kalteng
(Kotawaringin Timur, Pulang Pisau, Kota
Palangkaraya), NTT (Sikka, Ende)
10
4.
Nenas Jabar (Subang) 1
5. Salak Sumut (Tapanuli Tengah), Jateng
(Magelang), Bali (Karang Asem)
3
6. Cabe NAD (Simeleu, Aceh Gayo Lues), Lampung
(Lampung Selatan), Gorontalo ( Bone
Bolango)
4
7. Bawang Merah Sulteng (Donggala, Banggai, Parigi
Moutong, Kota Palu)
4
8.
Kentang Sumut (Tanah Karo, Simalungun),
Bengkulu (Rejang Lebong), Jambi (Kerinci,
Merangin), Jateng (Wonosobo), Bali
(Gianyar)
7
8/16/2019 Buku Juklak Hortikultura
9/31
5
No
Komoditas
Agroindustri
Perdesaan
Propinsi, Kabupaten ∑ Paket
9.
Biofarmaka Bengkulu (Kepahiang), DIY (Kulon Progo),
Sulut, (Minahasa Utara), Sultra (Buton,
Konawe Selatan), NTT (Ngada), Papua
(Keerom, Yakuhimo)
8
10. Melati Jateng (Tegal) 1
4.
Penerima Bantuan
Penerima bantuan kegiatan Pengembangan Agroindustri
Perdesaan Berbasis Komoditi Hortikultura diidentifikasi oleh
Dinas Kab/Kota yang bersangkutan dengan memperhatikan hal-
hal sebagai berikut :
a.
Gapoktan yang berusaha dibidang pengolahan hasil
hortikultura dan memiliki potensi dan prospek pasar yang
jelas.
b.
Gapoktan yang mempunyai aturan organisasi (AD/ART) yang
baku dan disepakati oleh seluruh anggota.
c.
Mempunyai dana operasional yang cukup dan manajemen
usaha yang baik serta adanya pencatatan usaha secara
teratur.
d.
Mempunyai sumber daya manusia (pengelola dan operator)
yang memadai dan terampile.
Memiliki proposal kegiatan dan rencana penggunaan
anggaran untuk mengembangkan usaha pengolahan hasil
hortikultura
8/16/2019 Buku Juklak Hortikultura
10/31
6
f.
Gapoktan yang memiliki kesulitan dalam mengakses sumber
daya modal perbankan, teknologi dan informasi pasar
g.
Lolos seleksi dan disetujui oleh tim teknis Dinas lingkupPertanian Kab/Kota
h.
Bersedia mengikuti petunjuk/ pembinaan dari Dinas lingkup
Pertanian.
5.
Pengadaan
Pengadaan/pembangunan unit pengolahan hasil hortikultura
dilaksanakan oleh Dinas Kab/Kota pelaksana Tugas Pembantuan
untuk kegiatan Pengembangan Agroindustri Perdesaan Berbasis
Komoditi Hortikultura tahun 2008 berpedoman kepada Keppres
80 tahun 2003 beserta perubahannya sesuai peraturan
perundang-undangan yang berlaku dengan memperhatikan
Pedum (Pedoman Umum) Direktorat Jenderal Pengolahan dan
Pemasaran Hasil Pertanian serta Petunjuk PelaksanaanDirektorat Pengolahan Hasil Pertanian. Pengadan alat/mesin
melalui Pihak Ketiga diharuskan sekaligus dengan teknologi
terkait yang diperlukan.
6.
Spesifikasi Teknis
Bantuan peralatan melalui dana Tugas Pembantuan, guna
kelancaran pengembangan agorindustri perdesaan berbasis
hortikultura meliputi pada beberapa lokasi dialokasikan peralatan
bagi komoditas berikut (Spesifikasi rinci lihat lampiran).
8/16/2019 Buku Juklak Hortikultura
11/31
7
Pengadaan peralatan dilaksanakan disesuaikan dengan jumlah
dana Tugas Pembantuan dan komoditi olahan :
Tabel 2. Jenis Peralatan Pada Agroindustri Perdesaan Menurut
Komoditas.
No Komoditas Produk Olahan Peralatan Keterangan
1 Jeruk Juice
Sari Buah
Instant
Mesin blanching
Mesin juicer/blender
Mesin pemasak
Sterilisator
Mesin cup sealer
Mesin evaporator*
Mesin pengemas*
* Utk Instant
2 Mangga Juice
Sari Buah
Mesin blanching
Mesin juicer/blender
Mesin pemasak
Sterilisator
Mesin cup sealer
Manisan Slicer
Mesin pemasak
(konsentrator)
Mesin pengering
Mesin pengemas
Puree Mesin juicer/blender
Mesin mixer
PasteurisatorMesin pengemas
3 Pisang Keripik Mesin perajang
Vacuum frying
Spinner
Mesin Pengemas
8/16/2019 Buku Juklak Hortikultura
12/31
8
No Komoditas Produk Olahan Peralatan Keterangan
Sale Mesin pemipih pisang
Pengukus
Mesin pengering
Mesin pengemas
4 Nenas Juice
Sari Buah
Mesin blanching
Mesin juicer/blender
Mesin penyaring
(screener)
Mesin pemasak
Sterilisator
Mesin cup sealer
Selai/jam Mesin juicer/blender
Mesin mixer
Sterilisator
Mesin pengemas
5 Cabe Bubuk Mesin pengukus
Oven pengering
Mesin Penepung
Mesin pengemas
Saos Slicer
Mesin pengaduk
(mixer)
Mesin Penyaring
Mesin Pemasak
Mesin Pencuci Botol
Pasteurisator
Mesin Pengisi Botol
Mesin Penutup Botol
8/16/2019 Buku Juklak Hortikultura
13/31
9
No Komoditas Produk Olahan Peralatan Keterangan
6 Bw. Merah Bw. Goreng Mesin
pengiris/perajang
Mesin penggoreng
Mesin peniris minyak
Mesin pengemas
Tepung Mesin perajang
Oven pengering
Mesin Penepung
Mesin penyaring
(vibrator screen)
Mesin pengemas
7 Kentang Keripik Mesin pengupas
Mesin perajang
Mesin penggoreng
(vacuum frying)
Mesin pengatus
minyak
Mesin pengemas
French fries Mesin pengupas
Mesin perajang
Mesin pengemas
Mesin Pembeku
(freezer)
8 Biofarmaka Minuman Instan
Simplisia
Mesin perajang
(slicer)
Mesin pengering
Mesin Penepung*
* Utk instan
9 Melati Minyak
8/16/2019 Buku Juklak Hortikultura
14/31
10
No Komoditas Produk Olahan Peralatan Keterangan
10 Salak Keripik Slicer
Mesin penggoreng
(vacuum frying)
Mesin pengatus
minyak
Mesin pengemas
Manisan Slicer
Mesin pemasak
Mesin pengemas
Dodol Mesin pemasak
Mesin pengaduk
Mesin pencetak dodol
7.
Pembinaan
Pembinaan dilakukan oleh Ditjen PPHP Departemen
Pertanian, Dinas Propinsi dan Dinas Kab/Kota terkait, serta pihak
pengembang/kontraktor (rekanan) yang ditetapkan oleh Dinas.
Pembinaan meliputi baik aspek teknis maupun manajemen
usaha.
Penerima bantuan mempunyai kewajiban memelihara unit
pengolahan hortikultura yang dibangun.
8.
Pelaporan
Kelompok penerima bantuan wajib menyampaikan laporan
kepada Dians Kabupaten/Kota mengenai kondisi unit pengolahan
hortikultura serta perkembangan usaha kelopok setiap 6 bulan
8/16/2019 Buku Juklak Hortikultura
15/31
11
atau sewaktu-waktu bila ada permasalahan/perkembangan yang
nyata (signifikan).
Dinas Kabupaten/Kota wajib menyampaikan laporan kepadaDitjen PPHP dan Dinas Pertanian Propinsi mengenai kondisi
pemanfaatan dana Tugas Pembantuan serta perkembangan
usaha kelompok yang difasilitasi setiap 6 bulan atau sewaktu-
waktu bila ada permasalahan/perkembangan yang nyata
(signifikan).
8/16/2019 Buku Juklak Hortikultura
16/31
12
LAMPIRAN
8/16/2019 Buku Juklak Hortikultura
17/31
13
ALAT/MESIN PENGOLAHAN PISANG
A. KERIPIK PISANGa.
Mesin Perajang/Pengiris Pisang
Bahan
• Disk pisau : Baja
• Pisau : Stainless Steel
• Frame : Besi
• Hopper : Stainless Steel
•
Jumlah Pisau : 2 buah
• Posisi disk : Horizontal
• Penggerak : Motor dinamo
b.
Mesin Penggorengan (Vacuum frying)
Uraian Model 1 Model 2
Kapasitas (kg masukan /
proses)5-6 kg 8-10 kg
Lama proses (menit) 55-75 55-75
Type Horizontal Horizontal
Bahan BakarLPG dengan kontrol suhu
otomatis
LPG dengan kontrol suhu
otomatis
Pendingin sirkulai air sirkulai air
Volume minyak goreng
(liter)52 liter 70-80 liter
Kebutuhan LPG (Kg/jam) 0.2-0.3 0.30-0.35
8/16/2019 Buku Juklak Hortikultura
18/31
14
Uraian Model 1 Model 2
Kebutuhan daya (watt)0,75 - 1 HP (600-750
watt)
2 HP (1500 watt)
Instalasi listrik rumah
minimum1300 watt/220V 2200 watt/220V
Dimensi bak air 182 x 122 x 65 cm 182 x 122 x 65 cm
Dimensi total 182 x 125 x 125 cm 182 x 130 x 135 cm
Kelengkapan
Sealer kemasan,
pengaktus minyak
(spinner), tool kit
Sealer kemasan, pengaktus
minyak (spiner), tool kit,
Garansi (bulan) 1 th 1 th
c.
Mesin Pengemas Pedal Sealer (Dengan Kaki)
Power supply 110 V, 220-240 V/50-60 Hz 1 Phase
Power consumption 150 W
Max. seal length 300 mm
Max. seal tickness 2 x 0.15 mm
Seal width 2 mm
Macine weight 8.6 kg
8/16/2019 Buku Juklak Hortikultura
19/31
15
B. SALE PISANG
Spesifikasi mesin pemipih sale pisang
•
Dimensi : 130 x 70 x 120 cm• Penggerak : motor bensin 5,5 PK
• Frame : Kanal U 5
• Transmisi : V belt, rantai
• Rol pemipih : stainless steel 8 inchi dan 6 inchi
Pengering Sale Pisang / Manisan 12 Rak
• Dimensi : 70x50x160 cm
• Frame : Pipa besi kotak 2,5 x 2,5 cm
• Dinding : Stainless Steel dan Alumunium
• Pemanas : burner LPG
• Temperatur : terkontrol
• Distribusi panas : blower
•
Jumlah rak : 12 buah
Alat Pengering mini
•
Kapasitas : 5 rak @ 4 – 7 kg/rak per pengeringan
•
Ukuran (pxlxt) : 1060 x 1040 x 1300 mm
•
Berat : 40 kg
•
Pemanas : Kompor minyak tanah, solar gas atau
tungku kayu
8/16/2019 Buku Juklak Hortikultura
20/31
16
ALAT PENGOLAHAN JERUK
A. SARI BUAH JERUK
1. Mesin Juicer (blender)
Spesifikasi mesin blender buah
• Penggerak : motor bensin 5,5 PK
• Kapasitas : 60 kg / jam (bisa diperbesar)
• Bahan : wadah - pisau stainless steel
• Frame : besi
• Putaran : 3700 rpm
2. Mixer dengan pemanas
• Bahan
o Frame : pipa besi kotak 2x4 cm
o
Tabung / silinder : Stainless Steel 304• Dimensi (pxlxt) cm : 70 x 60 x 85 cm (menyesuaikan)
• Daya listrik maksimal : 500 W / 220 AV
• Kapasitas : 20-50 kg / proses
• Bahan bakar panas : Burner LPG
• Transmisi rpm : Gear box, pulley, V belt, 20-40 rpm
• Kontrol suhu : Sistem suhu terkontrol otomatis /
analog
8/16/2019 Buku Juklak Hortikultura
21/31
17
3. Kotak Sterilisasi
Kotak sterilisasi adalah tempat untuk mensterilkan produk agar
hiegenis• Body stainless steel
• Dimensi : 2x1,5x1 m
• Sistim pemanasan : Kompor / LPG
4. Cup sealer semi otomatis
• Kapasitas 500 cup / jam
• Daya 300 watt
• Dimensi 45 x 49 x 76 cm
5. Cup selaer manual
•
Kapasitas : 100 cup/jam
•
Ukuran (pxlxt) : 400x300x420
•
Bahan : napotik, besi siku, teflon•
Penggerak : manual
•
Transmisi : listrik 250 watt, 220 volt
8/16/2019 Buku Juklak Hortikultura
22/31
18
ALAT/MESIN PENGOLAHAN SALAK
DODOLMesin Pengaduk
Spesifikasi mesin pengaduk dodol / selai (Double Jacket)
Bahan
• Frame : pipa besi kotak 2x4 cm
• Tabung / silinder : Stainless Steel 304
•
Dimensi (pxlxt) cm : 70 x 60 x 85 cm (menyesuaikan)
•
Daya listrik maksimal : 500 W / 220 AV
•
Kapasitas : 20-50 kg / proses
• Bahan bakar panas : Burner LPG
•
Transmisi rpm : Gear box, pulley, V belt, 20-40 rpm
Spesifikasi alat pencetak dodol
•
Bagian : Pengepres, pisau baki cetakan• Bahan :
o Pengepres : SS & besi
o Baki cetakan : Kayu Jati
o Pisau : SS dan Baja putih
• Dimensi :
o Baki cetakan : 30 X 40 (cm)
o Unit pisau : 2 Unit
o Unit 1 : Jarak pisau 2 cm, jumlah pisau 15
o Unit 2 : Jarak pisau 4 cm, jumlah pisau 10
8/16/2019 Buku Juklak Hortikultura
23/31
19
o 1 paket = 1 unit pengepres dan 10 unit baki cetakan
(jumlah baki menyesuaikan)
8/16/2019 Buku Juklak Hortikultura
24/31
20
ALAT/MESIN PENGOLAHAN MANGGA
A.
MANISAN MANGGA
Alat pengering mini
• Kapasitas : 5 rak @ 4 – 7 kg/rak per pengeringan
•
Ukuran (pxlxt) : 1060 x 1040 x 1300 mm
•
Berat : 40 kg
•
Pemanas : Kompor minyak tanah, solar gas atau
tungku kayu
B.
JUICE MANGGA
Mesin blanching
•
Bahan : Stainless steel
•
Bahan bakar : LPGJuice extractor
•
Kapasitas : 25 – 30 kg/jam
• Bahan : stainless steel dan besi
•
Penggerak : motor listrik 1 HP
Mesin pemasak
•
Bahan frame : besi
•
Bahan tabung as, pengaduk : stainless steel
• Kapasitas : 100 ltr
•
Volume ruang pengaduk : 190 ltr
• Penggerak : dinamo 2 HP
8/16/2019 Buku Juklak Hortikultura
25/31
21
ALAT/MESIN PENGOLAHAN BIOFARMAKA
A. Mesin pembuat minuman instanMesin evaporator
• Kapasitas : 20 kg / proses (menyesuaikan)
• Bahan stainless steel
B. Mesin Ekstrak Jamu
Fungsi : mesin ekstraksi adalah mesin untuk membuat ekstrak
jamu, dll
• Spesifikasi mesin ekstraksi
• Kapasitas : 50 liter / proses
• Bahan : Stainless Steel
• motor : 1/2 HP
• Sistem : double Jacket
•
Pemanas : Kompor LPG• Kelengkapan : mesin destilasi, kondensor
C. Mesin slicer empon-empon
•
Penggerak : Motor listrik ½ HP
• Kapasitas : 50 kg/jam
D. Mesin Pengemas
Pedal Sealer (Dengan Kaki)
8/16/2019 Buku Juklak Hortikultura
26/31
22
Power supply 110 V, 220-240 V/50-60 Hz 1 Phase
Power consumption 150 W
Max. seal length 300 mmMax. seal tickness 2 x 0.15 mm
Seal width 2 mm
Macine weight 8.6 kg
8/16/2019 Buku Juklak Hortikultura
27/31
23
ALAT/MESIN PENGOLAHAN KENTANG
a.
Mesin PengupasDimensi : 43 x 43 x 72.5 Cm
Kapasitas pengupasan : 8 Kg / 2 menit
Listrik : 370 Watt
Voltase : 220 V/ 50 Hz/ 1P
b.
Mesin Perajang Serba Guna
• Dimensi : 275x580x455 mm
• Diameter pisau / disc : 204 mm
• Kapasitas produksi : 120 kg / jam
• Listrik : 470 watt, 220V, 50 Hz, 1 P
• Berat mesin : 30 kg
•
c. Mesin pembeku• Suhu -26°C
• Roda
• Kunci
• Drainase
• Voltase 180-240 V
8/16/2019 Buku Juklak Hortikultura
28/31
24
Dimensi (mm)
Panjang Lebar TinggiIsi (Lt) Watt
Kapasitas
Beku/24
Jam
Kapasitas
PenyimpananBasket
Berat
(Kg)
550 580 825 105 95 8 kg 60 kg 1 29
720 650 850 194 115 14 kg 110 kg 1 54
920 650 850 295 135 22 kg 150 kg 1 63
1260 650 850 386 190 24 kg 220 kg 2 71
1560 650 850 490 280 26 kg 280 kg 2 82
1700 650 860 607 232 38 kg 300 kg 2 82
8/16/2019 Buku Juklak Hortikultura
29/31
25
ALAT PENGOLAHAN BAWANG MERAH
a. Mesin Pengiris/PerajangBahan
•
Disk pisau : Baja
•
Pisau : Stainless Steel
•
Frame : Besi
• Hopper : Stainless Steel
•
Jumlah Pisau : 2 buah
•
Posisi disk : Horizontal
•
Penggerak : Motor dinamo
b. Mesin Penggoreng
2 Tank 2 Basket @ 12.5 liter
Type : WYA - 772Dimensi : 60 x 65 x 55 cm
Dimensi Pan : 19 x 21 x 12 cm
Kapasitas Tank : 2 x 12.5 L
Power ( BTU ) : 22.800
8/16/2019 Buku Juklak Hortikultura
30/31
26
c. Mesin Peniris minyak
Kapasitas 1,5 kg 5 kg Dimensi (pxlxt) 46 x 31 x 40 cm 60 x 45 x 53 cm
Frame Pipa besi Pipa besi
Silinder Stainless Steel Stainless Steel
Keranjang bahan Vorporasi SS Vorporasi SS
Ukuran keranjang Diameter 19, tinggi 14
cm
Diameter 32 , tinggi 24
cm
Daya 125 watt 250 wattRpm 700-900 rpm 900 - 1200 rpm
d. Mesin Pengemas
Pedal Sealer (Dengan Kaki)
Spesifikasi Model Facility Pedal Sealer (pengoperasian dengan
kaki)
Power supply 110 V, 220-240 V/50-60 Hz 1 Phase
Power consumption 200 W
Max. seal length 300 mm
Max. seal tickness 2 x 0.15 mm
Seal width 2 mm
Macine weight 8.6 kg
8/16/2019 Buku Juklak Hortikultura
31/31
27
ALAT/MESIN PENGOLAHAN CABE
SAOS CABESlicer
-
Kapasitas 200 kg/jam
-
Dimensi : 1100 x 800 x 1200 mm
-
Penggerak : Power E 3 hp
Mesin Pengaduk (Vertical mixer)
-
Power gear motor : 0,75 Kw
-
Kapasitas 100 liter
-
Kompr
Kompresor
Meja cuci
-
SUS 304 : 1000 x 2000 mm