41
LEMBAGA KURSUS DAN PELATIHAN RIFTON METRO NILEK NASIONAL 12202.1.0044 TEKNIK AUDIO VIDEO JILID 1 REGULATOR MPLIFIER TAPE RECORDER

BUKU BELAJAR ELEKTRONIK JILID 1

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Mengenal dasar elektronika secara mandiri dan belajar merakit rangkaian elektronika sederhana.

Citation preview

Page 1: BUKU BELAJAR ELEKTRONIK JILID 1

LEMBAGA KURSUS DAN PELATIHAN

RIFTON METRONILEK NASIONAL 12202.1.0044

TEKNIK AUDIO VIDEO

JILID

1 REGULATOR MPLIFIER TAPE RECORDER

RADIO TRANSMITTER PEMANCAR

KATA PENGANTAR

MUSTOTO SUPARDI, A.MT

JL. HASANUDIN YOSOMULYO KOTA METRO LAMPUNG

PHONE 081369500567 - 085841124343

Page 2: BUKU BELAJAR ELEKTRONIK JILID 1

Puji syukur ke hadirat Allah swt. Atas karunia rahmat dan curahan nikmat sehingga kami dapat menyusun buku yang sederhana ini. Sholawat dan salam semoga tercurahkan kepada junjungan Nabi kita Muhammad SAW, para keluarganya, para sahabatnya dan orang-orang yangmengikuti jaan Alloh dan RasulNya

Saya amati bahwa perkembangan elektronika dewasa ini berkembang sangat pesat bagaikan tumbuhnya jamur di musim hujan. Hampir setiap rumah mempunyai pesawat elektronika. Pesawat-pesawat elektronika itu suatu saat pasti akan rusak. Untuk menormalkan kembali dari kerusakan itu diperlukan keahlian atau ketrampilan dalam mereparasi atau menservis pesawat elektronika tersebut.

Buku ini saya beri judul “TEKNIK AUDIO VIDEO” terdiri dari 3 jilid. Jilid I berisikan tentang yang berhubungan dengan audio, seperti, regulator, amplifier, Tape Recorder, radio dan Pemancar. Jilid II berisikan tentang yang berhubungan dengan audio dan video, yakni televisi hitam putih dan televisi warna. Sedang jilid 3 adalah membahas tentang Compac Disc, Video Compac Disc dan Digital Compac Disc Dilengkapi pula dengan skema diagram, tehnik reparasi dan klasifikasi kerusakan serta analisisnya. Tata letak, cara kerja,diagram skematic, service, pengukuran, pengarusan, komponen, contoh-contoh dan lain lebih lanjut dijelaskan dan dipraktekkan ketika berlangsungnya kursus elektronik di LPPK Rifton.

Buku ini sengaja kami susun sedemikian sederhana supaya mudah difahami dan dipraktekkan. Buku ini kami jadikan panduan dalam kursus elektronika di LPK Rifton 21C Yosomulyo Metro Pusat Kota Metro Lampung. Dalam penyusunan buku ini berdasarkan referensi buku – buku teknik elektronika, analisis dan pengalaman lapangan, sehingga bahasa dan isinya mudah difahami dan tidak menyimpang dari pesawat elektronik yang di pasaran. KURSUS ELEKTRONIK LPPK RIFTON siap membantu dalam mewujudkan manusia yang memiliki keahlian atau ketrampilan mereparasi berbagaimacam jenis pesawat elektronika (montir elektronik). Tujuan Kursus Elektrpnik Rifton adalah membekali para siswa agar mampu mandiri dan hidup sukses dunia akherat. Pembelajarannya dititk tekankan pada praktek dengan harapan tamat dari Pendidikan dan Pelatihan mahir dalam dunia perbengkelan elektronik. Kita usaha semaksimal mungkin untukmeraih cita-cita kita, kemudian bertawakkal kepada Alloh, serta berdo’a kepada Alloh agar usaha kita dikabulkan dan mendapat berkah dan Rridho Allioh SWT.

Semoga kehadiran kursus elektronik LPPK Rifton ini dapat membantu program pemerintah dalam mengurangi jumlah pengangguran. Allah swt. Akan senantiasa memperhatikan setiap hambaNya yang sungguh-sungguh berupaya untuk merubah nasip hidupnya.

Kami menyadari benar bahwa buku yang kami susun ini sangat sederhana dan masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu kepada penmbaca yang budiman untuk dapat melengkapinya dan memberi saran kepada kami untuk perbaikan dalam penyusunan berikutnya.

Metro, 10 Oktober 2010Penyusun,

Drs. Mustoto S. A,MTPimpinan LKP Rifton

DAFTAR ISI

Kata Pengantar 1

Daftar Isi 2

Multi tester 3

Kelistrikan 5

Pemahaman Komponen 5

1. Resistor 5

2. Kondensator 8

3. Induktor 11

4. Trafo 11

5. Dioda 13

6. Transistor 14

7. Integrated circuit 16

Switch 16

Catu Daya 16

P C B 18

Amplifier 19

Tone Control 22

Micro phone 23

Tape recorder 23

Radio 25

Assembling 28

Freqwensi 29

Pemancar 29

MULTI METERLembaga Kursus dan Pelatihan Elektronik Rifton Metro

Page 3: BUKU BELAJAR ELEKTRONIK JILID 1

Multi meter disebut juga multi tester, disebut juga AVO meter. A : Ampere, merupakan satuan kuat arus. V : Volt, merupakan satuan tegangan . O : Ohm, merupakan satuan tahanan atau hambatan .Multi meter adalah suatu alat untuk mengukur kuat arus, tegangan dan hambatan.

Cara membaca dan mempergunakan Multi Meter

A. Tegangan / Volt (V)Cara membaca dan mengukur tegangan AC dan DC adalah sama. Hanya perbedaannya terletak pada batas ukur dan skala. Arus AC pada batas ukur dan skala AC dan arus DC pada batas ukur dan skala DC. Batas ukur yang tertera itu mrupakan batas ukur maksimal/ kemampuan mengukur tegangan. Skala tempat membaca besar kecilnya tegangan sesuai dengan penunjukan jarum. Di dalam skala tertera nilaii tegangannya. Misal batas ukur 50 volt berarti batas ukur / kemampuan penunjukan tegangan 50 volt. . Tegangan yang lebih nilainya dari 50 volt jika diukur dengan batas ukur 50 maka tester akan rusak , batas ukur 250 batas ukur / kemampuan tester mengukur maksimal 250 V, lebih dari itu tester akan rusak. Garis melengkung itu merupakan skala dan di garis melengkung inilah tempat membaca nilai. Setrip tebal/besar merupakan batas skala dan dalam setiap skala ada strip-strip kecil. Jumlah skala 10 dan jumlah strip kecil dalam setiap skala ada 5 termasuk garis tebal(garis /batas skala). Di sekitar skala itu telah tercantum data atau nilanya berupa angka-angka yang akan dipergunakan untuk menghitung atau membaca hasil pengukuran. Batas ukur 10 tempat membacanya pada deretan angka 10 pada skala, batas ukur 50 tempat membacanya pada deretan angka 50 pada skala, batas ukur 250 tempat membacanya pada deretan angka 250 pada skala. Batas ukur 10 nilai setiap skala 1 dan nilai setiap satu strip kecil 0,2, batas ukur 50 nilai setiap skala 5 dan nilai setiap satu strip kecil 1, batas ukur 250 nilai setiap skala 25 dan nilai setiap satu strip kecil 5. Jikalau dijumlah jumlah nilai setiap sekala atau nilai setiap setrip itu akan sama dengan nilai batas ukurnya. Nilai setiap satu skala : Batas ukur 10 : 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10., bats ukur 50 : 5,10,15,20,25,30,35,40,45,50, batas ukur 250 : 25,50,75,100,125,150,175,200,225,250,dst Nilai ganjil seperti 1,3,5,7,9,5,15,25,35,45,75,125,175,225 tidak dicantumkan dalam multi meter.

BATAS

UKUR

NILAI SETIAP SKALA NILAI SETIAP 1 STRIP KECIL

10 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10 0,2

50 5,10,15,20,2530,35,40,45,50 1

250 25,50,75,100,125,150,175,200,225,250 5

500 50,100,150,200,250,300,350,400,450,500 10

1000 100,200,300,400,500,600,700,800,900,1000

20

PAPAN SKALA

SEKRUP PENGATUR

POSISI JARUM (PRESET)

TOMBOLPENGATUR POSISI

JARUM

JARUM PENUNJUK

SAKLAR JANGKAUAN

UKUR COMMON (+)

COMMON (-)

BATAS UKUR (RANGE)

SKALA , SKALA VOLT

Lembaga Kursus dan Pelatihan Elektronik Rifton Metro 03Lembaga Kursus dan Pelatihan Elektronik Rifton Metro 04

Page 4: BUKU BELAJAR ELEKTRONIK JILID 1

Lebih tepatnya dalam membaca nilai pengukuran dalam multi meter adalah dengan rumus sebagai berikut :

Batas ukur x PenunjukanS k a l a

Misal :Batas ukur x 50 volt. Jarum penunjuk pada angka 2 lebih dua strip. Maka cara menghitungnya: 50 (batas ukur) : 10 (jumlah skala) = 5. Berarti setiap skala nilainya 5. 5 (nilai satu skala) : 5 (jumlah strip dalam satu skala) = 1. Jadi satu strip dalam satu skala nilainya 1 . Sehingga dapat difahami : 2 x 50 ; 10 = 10, karena lebihnya dua strip dan setiap strip nilainya satu sehingga penunjukan itu sejumlah 10+2 = 12 volt.. Sebelum mengukur tegangan, terlebih dahulu perkirakan volt yang akan diukur baru memilih batas ukur. Batas ukur yang akan dipergunakan jangan sampai lebih kecil dari tegangan yang akan diukur. Misal perkiraan tegangan yang diukur 12 volt ac atau DC, maka batas ukur menggunakan x 50 AC atau DC. Kesalahan dalam memilih batas ukur akan menyebabkan multimeter rusak. Terlebih-lebih jika yang akan diukur itu tegangan menggunakan batas ukur ohm, maka multi tester akan langsung rusak.Mengukur tegangan AC bo;eh dibolak balik penyidik tester yang merah dan yang hitam karena tegangan AC tidak punya kutup yang tetap. Sedangkan mengukjur tegangan DC harus tidak boleh kebalik antara penyidik tester yang merah dengan penyidik tester yang hitam. Penyidik merah tempatkan pada positif (+) dan penyidik hitam tempatkan pada penyidik negatif (-). Kebalik dalam mengukur akan menyebabkan tester rusak.

B. Hambatan / Ohm ( )Mengukur nilai hambatan untuk mengetahui seberapa bayak nilai hambatan suatu benda atau komponen. Pengukuran dengan batas ukur ohm hanya dapat digunakan untuk mengukur selain arus atau tegangan. Bila batas ukur dengan ohm untuk mengukur tegangan atau arus maka tester itu akan rusak. Maka berhati-hatilah dalam mempergunakan multi meter ini. Perhatikan dengan seksama batas ukur dan cara membacanya sebelum mengukur. Skala tempat mebaca batas ukur ohm () tertera pada papan skala bagian paling atas. Pada papan skala telah dicantumkan jumlah nilainya. Batas ukur merupakan jumlah pengali dari batas ukur penunjukan jarum penunjuk pada skala. Misal batas ukur 100 , jarum penunjuk menunjuk pada skala angka 20. Berarti 100 x 20 = 2000 = 2 k. Batas ukur 1 K, jarum tester menunjuk pada skala angka 20, berarti 1 K x 20 = 20000 = 20 K. (1 K = 1000 ).Mula-mula penyidik merah tancapkan pada prop + dan penyidik hitam tancapkan pada prop -. Setelah itu pertemukan kedua penyidik itu lalu aturlah jarum penunjuk hingga mencapai nol ohm dengan pengatur nol ohm. Setelah itu baru melakukan pengukuran komponen dan selanjutnya menghitung seberapa banyak nilai hambatannya.Batas ukur x 1 digunakan untuk mengukur nilai hambatan 0 – 100 Batas ukur x 10 digunakan untuk mengukur nilai hambatan 10 – 1000 / 1 K Batas ukur x 100 digunakan untuk mengukur nilai hambatan 100 – 1000 / 1KBatas ukur x 1 K digunakan unutk mengukur nilai hambatan 1 K - 100 KBatas ukur x 10 K digunakan unutk mengukur nilai hambatan 10 K - 5 MC. Arus / Ampere (A)

Pengukuran ampere untuk mengetahui seberapa besar kuat arus yang mengalir pada suatu yang mengalirkan listrik. Hati-hati sebagian besar AVO meter hanya dapat mengukur maksimal 250 mA – 500 mA. Caranya adalah antara sumber tegangan dengan beban diseri dengan AVO meter. Penyidik merah (+) pada sumber tegangan arus + dan penyidik hitam (-) mendapat beban (jalur vcc +) . Sementara arus – dari sumber tegangan langsung mendapat beban (jalur vcc -). Nilai batas ukurnya tercantum dalam papan skala. Besar kecilnya nilai ampere sesuai dengan penunjukan.

Rumus penting dalam elektronika:I = Arus = Ampere = A V = Tegangan = Volt = V P = I x V V = I x RP = Daya = Watt = W V = P : I R = V : IR = Hambatan = Ohm = I = P : V = V x R

KELISTRIKAN

Listrik adalah sebuah energi yang dapat dimanfaatkan tenaga, daya dan panasnya. Oleh karena itu orang lalu mendaya gunakan listrik itu untuk kepentingan pabrik, rumah tangga dan juga untuk kepentingan pesawat elektronika. Listrik merupakan aliran elektron. Elektron merupakan bagian dari atom. Sedangkan atom merupakan partikel yang paling kecil dari suatu benda yang tak dapat dibagi-bagi lagi. Listrik merupakan tenaga kuat sedangkan elektronika merupakan tenaga lemah. Jadi ilmu listrik adalah ilmu yang mempelajari gerakan elektron. Ilmu elektronika adalah ilmu yang mempelajari pengendalian elektron.

Tegangan ListrikListrik mengandung muatan. Muatan listrik yang terkandung pada zat atau suatu benda dapat digerakkan dan akhirnya menghasilkan arus listrik. Besaran tegangan listrik diukur dengan menggunakan volt. Volt merupakan satuan dari tegangan.

Arus Listrik Listrik hampir mirip dengan air. Air memiliki arus, demikian listrik. Arus air dinyatakan dengan liter/detik. Bila air mengalir ( berarus) dari dataran tinggi ke dataran rendah.

Lembaga Kursus dan Pelatihan Elektronik Rifton Metro 05 Lembaga Kursus dan Pelatihan Elektronik Rifton Metro 06

Page 5: BUKU BELAJAR ELEKTRONIK JILID 1

Besaran arus listrik dinyatakan dengan ampere. Ampere merupakan satuan dari kuat arus. Listrik mengalirkan arus dari tegangan yang tinggi ke tengan yang lebih rendah.

Macam – macam ListrikListrik mempunyai dua macam yaitu listrik AC dan listrik DC. Listrik AC (Alternating Curent) adalah listrik yang memiliki arus bolak balik. Dikatakan bolak balik karena arus yang mengalir tidak tetap, yaitu dari positif ke negatif dan dari negatif ke positif. Proses terjadinya listrik AC adalah karena perputaran benda / mahnet akan mrnimbulkan medan mahnet maka elektron akan bergerak mengikuti gerakan medan mahnet sehingga menimbulkan arus listrik ac. Arus apabila digambarkan dengan air yang bergelombang. Sumber listrik AC antara lain : dinamo, diesel, jenset. Listrik PLN dll.

Listrik DC (Derect Curent) adalah listrik yang memiliki arus searah. Dikatakan searah karena arus yang mengalir terus menerus tetap dari negatif ke positif. Proses terjadinya listrik DC karena adanya proses kimia. Bila digambarkan dengan air yang tenang. Arrus listrik DC tidak ada frekwensinya karena arusnya rata tidak bergelombang. Sumber arus DC seperti: accu, battery, adaptor, solar sel dll.

Semua bentuk pesawat elektronika akan dapat bekerja kalau menggunakan arus listrik DC, karena jaringan listrik PLN yang berarus AC secara langsung tidak dapat menghidupkan psawat elektronika mengingat listrik AC tidak mempunyai kutub yang tetap. Olehkarenanya harus dirubah menjadi arus listrik DC

PEMAHAMAN KOMPONEN

1. RESISTOR

Resistor ( R ) = hambatan atau tahanan Resistor adalah komponen yang dapat mengalirkan arus lisrik yang memiliki hambatan atau tahanan. Nilai hambatanya sesuai dengan besar kecilnya nilai resistor itu sendiri. Resistor dibagi 2 macam yaitu resistor tetap dan resistor tidak tetap.Satuan resistor adalah (ohm). 1000 = 1 K. 1000 K = 1 M (mega)

4700 = 4k7 / 4.7 k 1 M = 1000 K = 1.000.000 Ohm

A. Resistor tetap Resistor tetap adalah resistor yang memiliki nilai hambatan tetap /tidak berubah. Bahan pembuatan resistor dari nekelin dan arang. Resistor yang terbuat dari bahan nekelin

lebih kuat tahan terhadap panas. Besar kecilnya nilai resistor ditentukan dengan warna atau angka yang tertera pada badannya.

Cara membaca kode warna adalah sebagai berikut :

WARNA NILAI TOLERANSIHitam 0Coklat 1Merah 2

Jingga / Oranye 3Kuning 4Hijau 5Biru 6

Ungu 7Abu – abu 8

Putih 9Emas 5 Perak 10

Tanpa kode warna 20

Untuk lebih memudahkan dalam menghafal kode warna disingkat: hit-co-me-ji-ku-hi-bi-u-a-puCara menentukan nilai resistor

Gelang empat1. Gelang pertama menunjukkan angka pertama2. Gelang kedua menunjukkan angka kedua3. Gelang ke tiga menunjukkan angka jumlah banyakknya nol4. Gelang ke empat merupakan toleransi.

Gelang lima1. Gelang pertama menunjukkan angka pertama2. Gelang ke dua menunjukkan angka ke dua3. Gelang ke tiga menunjukkan agka ke tiga4. Gelang ke empet menunjukkan angka jumlah banyaknya nol5. Gelang ke lima merupakan toleransi

Lembaga Kursus dan Pelatihan Elektronik Rifton Metro 07 Lembaga Kursus dan Pelatihan Elektronik Rifton Metro 08

Page 6: BUKU BELAJAR ELEKTRONIK JILID 1

Misal : Gelang 1 kuning : 4Gelang pertama (1) Coklat : 1 Gelang 2 ungu : 7 Gelang kedua (2) Hitam : 0 = 1000 Gelang 3 hitam : 0Gelang ketiga (3) Merah ; 2 = 1 K Gelang 4 merah : 2Gelang keempat : emas Gelang 5 emas toleransi = 47000 = 47 K Gelang 1 coklat : 1 Gelang 2 Hitam : 0 = 10 Gelang 3 Hitam : 0 Gelang keempat : emas

Gelang 1 kuning : 4 Gelang 1 jingga : 3Gelang 2 ungu : 7 Gelang 2 putih : 9Gelang 3 merah : 2 Gelang 3 emas : ,Gelang keempat : emas Gelang 4 : perak : toleransi = 4700 = 4K7 / 4.7 K = 3,9 / 3 9

Gelang pertama coklat : 1 Gelang kedua hijau : 5 Gelang 1 kuning : 4 Gelang ketiga hitam : 0 Gelang 2 ungu : 7 Gelang keempat hitam : 0 Gelang 3 ketiga hitam : 0 Gelang kelima coklat : toleransi Gelang keempat jingga : 3 = 150 Gelang kelima coklat : toleransi = 470000 = 470 K

Resistor yang nilainya tertulis pada badannya. Ada yang menyebutnya micron. Ada yang menyebutnya balok-an, karena bentuknya seperti balok.

0,5 5 watt 4.7 3 watt

Resistor seri dan paralel

Nilai resistor yang dibutuhkan dapat juga dipenuhi dengan cara mensri atau memparalel. Cara semacam ini lebih hemat dan mudah ketimbang harus mencari resistor ke pasar sesuai dengan nilai yang di butuhkan dalam satuan resistor.

a. Rangkaian Seri

Resistor yang dirangkai seri nilai resistansinya merupakan jumlah dari seluruh resistor yang dirangkai. R1 + R2 + R3

RS = R1 + R2 + R3 Rs = Resistansi Seri. Rs = 3 K Ω = 3.000 Ω

b. Rangkaian ParalelResistor yang diparalel nilai resistansinya akan semakin kecil, terganting dari hasil perbandingan nilai masing-masing.

Rp = (R1 x R 2) Rp = Resistansi Paralel (R1 + R2)

atau 1 = 1 + 1 . . . sesuai banyaknya resistor Rp R1 R2 Rp = 2 K Ω x 2 K Ω

2 K Ω + 2 K Ω Rp = 1 K Ω

Rp = 1000 ΩB. Resistor tidak tetap

Resistor tidak tetap adalah resistor yang nilai hambatannya tidak tetap atau dapat berubah-rubah. Resistor tidak tetap i9ni adalah Variable Resistor (VR)Simbol :

1. TrimpotNilai tahanan pada trimpot dapat dirubah-rubah dengan memutar memakaiobeng. Trimpot ini ada yang stereo dan ada yang mono.

2. Potensio meterNilai tahanan pada potensio meter dan dirubah-rubah dengan memutar pada gagang putarannya. Potensio ada yang mono dan ada yang stereoLembaga Kursus dan Pelatihan Elektronik Rifton Metro 09

Lembaga Kursus dan Pelatihan Elektronik Rifton Metro 10

Page 7: BUKU BELAJAR ELEKTRONIK JILID 1

Trimpot Potensio

Jika VR ini di putar maka nilai hambatannya akan berubah sesuai dengan besar kecilnya putarannya. Sebagai titik ukurnya pada kaki yang tengah dengan samping kanan dan samping kirinya

A. Resistor khusus / Resistor tidak linier

Resistor khusus adalah resistor yang mempunyai sifat-sifat istimewa dan khusus . Resistor ini banyak digunakan pada pesawat elektronik dengan sistim suhu, cahaya dan tegangan. Resistor ini terdiri dari beberapa jenis sesuai dengan jenis penghantar atau bahan penghambatnya. Disebut resistor tidak linier Nilai hambatan tidak linier dipengaruhi oleh faktor lingkungan, misalnya suhu dan cahaya. yaitu :

3. NTC (Negative Temperature Control)NTC adalah resistor yang dapat dipengaruhi oleh suhu . Jika suhunya panas nilai hambatannya mengecil sehingga arus yang mengalir membesar. Jika suhunya dingin nilai hambatannya membesar sehingga arus yang mengalir mengecil.1. Nilai hambatannya 1 – 20 Ohm2. Daya listrik 1 – 3 watt3. Suhu kerja 27 C ke atas

4. PTC ( Positive Temperature Control )PTC dalah resistor yang dapat dipengaruhi oleh suhu. Jika suhunya panas, nilai hambatannya membear sehingga arus yang mengalir mengecil. Jika suhunya dingin, nilai hambatanya mengecil sehingga arus yang mengalir membesar.1. Hambatan 0 – 100 ohm2. Daya listrik 1 – 3 watt3. Suhu kerja 120 C – 273 C

Simbol :

5. LDR (Light Dependence Resistor)LDR adalah resistor yang dapat dikendalikan dengan cahaya yang diterimanya dan disebut juga resistor foto. Besar kecilny nilai hambatannya tergantung dari kekuatan cahaya yang diterimanya .

a mengukur dan mengetahui baik tidakanya resistor :Batas ukur pada Ohm meter. Kedua penyidik tester di tempelkan pada kedua kaki resistor. Kalau prnunjukanya jarum penunjuk sesuai dengan nilai yang ada pada resistor, berarti resistor itu baik. Jika tidak sesuai dengan nilai resistornya berarti rusak. Biasanya resistor rusak dapat diketahui dengan ciri resistor hambatannmya tidak ada, berarti resistor putus dan resistor yang molor nilainya, berarti nilai hambatannya bertambah besar dari nilai yang tercantum pada resistor

2. CONDENSATOR

Kondensator (C) terbuat dari dua buah plat penghantar yang berbentuk pipih saling berhadapan dan disekap dengan isolator atau dielektrika. Kondensator memiliki sifat melewatkan sinyal dan tidak melewatkan aus DC. (Sinyal arusnya AC). Fungsi kondensator adalah:a. Sebagai filter, yaitu mertakan / meredam arusb. Sebagai kopling (kopel), yaitu melewatkan atau menghantarkan sinyalc. Sebagai Bay pass , yaitu menyimpangkan sinyal

Satuan kondensator dinyatakan dengan farad (f)1 pF (picro farad) = 1000 F1 nF (nano farad) = 1000 pF1 uF (micro farad) = 1000 nF

Macam -macam kondensator

A. KONDENSATOR TETAP1. Kondensator polar (ELCO)

Lembaga Kursus dan Pelatihan Elektronik Rifton Metro 11 Lembaga Kursus dan Pelatihan Elektronik Rifton Metro 12

Page 8: BUKU BELAJAR ELEKTRONIK JILID 1

Kondensator polar adalah kondensator yang tempat input dan outputnya telah ditentukan. Kondensator ini adalah kondensator yang memiliki kutub + dan – sehingga pemasangannya tidak boleh kebalik. Yang termasuk kondensator polar adalah ELCO

(Electrolit Condensator) ( C ). Kondensator ini dapat menyimpan arus. Nilaii kapasitasnya 1 µF s.d. 10.000 uf. Nilai tkapasitasnya sperti angka pada tubuhnya.

Cara mengukur dan untuk mengetahui baik tidaknya elco : Batas ukur pada x . Sentuhkan kedua penyidik terter pada kedua kaki elco : a. Jika jarum bergerak / menunjuk ke kanan kemudian kembali kekiri (tempat semula)

berarti elco baikb. Jika jarum bergerak ke kanan kemudian berhenti, maka alco bocorc. Jika jarum tidak bergerak sama sekali, berarti elco rusak atau putusd. Jika jarum bergerak tidak sesuai dengan yang semestinya, maka elco berkurang

kapasistasnya atau soak

2. Kondensator non polarKondensator non polar adalah kondensator yang tidak memiliki kutub + dan – dan juga tidak ada ketentuan tempat input dan outputnya sehingga pemasangannya dapat bolak balik. Nilai kapasitasnya dibawah 1 uf.

Cara membaca nilai kapasitasnya yang ditunjukkan oleh angka yang tertera pada tubuhnya adalah sebagai beikut : angka pertama menunjukkan angka pertama angka kedua menunjukkan angka ke dua angka ke tiga menunjukkan angka banyaknya nolmisal : 102 104 222 47

1000 pf 100000 pf 2200 pf 47 pf 1 nf 100 nf 2n2 / 2.2 n

Kondensator/Capasitor Mika, kapasitas = 22 x 103 pF = 22.000 pF = 22 nF/100 VKapasitas = 22 nF, tegangan kerja AC 100

Volt. Kegunaan untuk: Filter, Kopling, Blok tegangan

DC

Kondensator/Capasitor Mika, kapasitas = 10 x 104 pF = 100.000 pF = 100 nF/250 V Kapasitas = 100 nF = 0,1 µF tegangan kerja AC

250 V Kegunaan untuk: Filter, Kopling, Blok tegangan DC

Berikut ini yang merupakan kondensator nonpolar adalah :

1. Kondensator mika , 2. Kondensator Keramik,3. Kondensator kertas. 4. Kondensator milar5. Kondensator tantolum6. Kondensator polyester

Cara mengukur dan unutk mengetahui baik tidaknyaBatas ukur pada x a. Jika jarum tidak bergerak sama sekali, berarti condensator baikb. Jika jarum bergerak walau sedikit, berarti kondensator itu rusak

Condensator seri dan paralelKondensator seri dan paralel penting untuk diketahui karena kondensator yang diseri atau yang diparalel dapat mempermudah atau meringankan dalam memenuhi nilai komponen dengan menseri atau memparalel sehingga tidak repot-repot mencari komponen yang dimaksud seperti aslinya. Kondensator seri yang berubah total pada nilai voltnya yakni menjadi penjumlahan sedangkan pada nilai kapasitasnya mengecil . Kondensator paralel yang berubah total pada nilai kapasitasnya yakni menjadi penjumlahan sedangkan pada nilai voltnya tidak

223100

V

104250

V

Lembaga Kursus dan Pelatihan Elektronik Rifton Metro 13

Page 9: BUKU BELAJAR ELEKTRONIK JILID 1

berubah samasekali, karena nilai voltnya memperkuat daya pada masing-masing kondensator yang diparalel itu.

1. Condensator seriKondensator seri adalah kondensator dua atau lebih di gabungkan secara seri sehingga membentuk niali baru. Kondensator seri yang bertambah total nilai foltagenya sedasngkan nilai kapasitasnya.

C1XC2 C1+C2

C1 : 1 nF 1 nF x 1 nF = 1 nF = 0.5 nF = 500 pFC2 : 1 nF 1 nF + 1 nF 2 nFNilai voltmya menjadi c1+c2 = 16 v + 25 v = 36 volt

2. Condensator paralelKondensator paralel adalh dua buah atau lebih kondensator yang digabungkan secara paralel sehingga menjadi nilai baru. Yang total berubah pada nilai kapasitasnya sedangkan nilai voltnya tidak berubah. Nilai volt meripakan daya tahan dari masing-masing kondensator

C1 : 100 uf / 16 V C1+C2 C2 : 200 uf / 25 V 100 uf / 16 v + 200 uF / 25 V = 300 uf Voltnya tidak terjadi perubahan. Voltnya merupakan daya tahan masing2 condensator. Volt pada condensator baik diseri atau parallel tidak ada perubahan

B. KONDENSATOR TIDAK TETAP

Kondensator tidak tetap adalah kondensator yang nilai kapasitasnya tidak tetap. Nilai besar kecilnya kondensator ini bisa berubah-rubah sesua dengan yang dikehendaki. Kondensator ini juga disebut kondensator udara, disebut kondensator udara karena bahan dielektriumnya dari udara, yakni clari celah udara sebagai pemisah antara plat yang satu dengan plat yang lainnya. Yang termasuk kondensator udara ini adalah :

1. Variable Condensator (VARCO)Nilai kapasitas pada varco dapat dirubah-rubah dengan memutar pada as atau gagangnya. Komponen ini banyak dipakai untuk pesawat penerima radio. Fungsi varco ini adalah untuk sebagai tuning dan oscillator, atau untuk mecari gelombang atau mencari frekensi dari pemancar.

2. Condensator TrimerNilai kapasaitasnya dapat dirubag-rubah dengan memutar pada asnya dengan menggunakan obeng. Kondensator trimer banyak dijumpai pada pemancar dan radio.

3. L I L I T A N / INDUKTOR

Induktor adalah komponen listrik/elektronika yang digunakan sebagai beban induktif. Simbol induktor dapat dilihat pada gambar di bawah ini

Nilai induktansi sebuah induktor dinyatakan dalam satuan Henry. 1 Henry = 1000 mH (mili Henry). Induktor yang ideal terdiri dari kawat yang dililit, tanpa adanya nilai resistansi. Sifat-sifat elektrik dari sebuah induktor ditentukan oleh panjangnya induktor, diameter induktor, jumlah lilitan dan bahan yang mengelilinginya.Induktor dapat disamakan dengan kondensator, karena induktor dapat dipakai sebagai penampung energi listrik. Di dalam induktor disimpan energi, bila ada arus yang mengalir melalui induktor itu. Energi itu disimpan dalam bentuk medan magnit. Bila arusnya bertambah, banyaknya energi yang disimpan meningkat pula. Bila arusnya berkurang, maka induktor itu mengeluarkan energi. Rumus untuk menetukan induksi sendiri dari sebuah induktor gulungan tunggal ialah:

L = 4 x ( x r x (2xr/d + 0,33) 10-9 x n

Dimana: L = Induksi sendiri dalam satuan Henry (H)

Lembaga Kursus dan Pelatihan Elektronik Rifton Metro 14 Lembaga Kursus dan Pelatihan Elektronik Rifton Metro 15

Page 10: BUKU BELAJAR ELEKTRONIK JILID 1

r = jari-jari koker lilitand = diameter tebal kawat dalam cmn = jumlah lilitan

Fungsi pokok induktor adalah untuk menimbulkan medan maknet. Induktor berupa kawat yang digulung sehingga menjadi kumparan kemampuan induktor untuk menimbulkan medan magnet disebut konduktansi. Satuan induktansi adalah henry (H) atau milihenry (mH). Untuk memperbesar induktansi, di dalam kumparan disisipkan bahan sebagai inti. Induktor yang berinti dari bahan besi disebut elektromagnet Induktor memiliki sifat menahan arus AC dan konduktif terhadap arus DC

Lilitan disebut juga ciol disebut juga kumparan. Satuannya henry (H).1 H = 100 mH. 1mH = 1000 uH. Llilitan terbuat dari penghantar yang berisolasi email. Sifat lilitan adalah menahan sinyasl dan menghantarkan arus. Jenis – jenis kumparan :

a. Kumparan inti ferit digunakan pada rangkaian frekwensi menengahb. Kumparan inti udara digunakan pada rangkaian frekwensi tinggic. Kumparan inti besi digunakan pada rangkaian frekwensi rendah

4. TRANSFORMATOR (TRAFO)

Transformator disebut juga pengalih / pengatur tegangan. Trafo dapat mengalirkan/mengatur tenaga listrik secara induksi, yaitu dari satu kumparan ke kumparan lainnya tanpa perlu hubungan langsung antara kumparan dengan inti. Input trafo disebut kumparan primer dan output trafo disebut kumparan skunder. Output dari proses induksi adalah tegangan AC.

PRIMER SKUNDER

Transformator atau Trafo adalah komponen pasif yang dibuat dari kumparan-kumparan kawat laminasi, trafo memiliki kumparan primer dan kumparan sekunder. Perbandingan jumlah lilitan serta diameter kawat pada kumparan kumparan primer dan sekunder akan mempengaruhi perbandingan besarnya arus dan tegangan.

Prinsip kerja trafo menggunakan asas induksi resonansi antar kumparan primer dan sekunder. Apabila pada kumparan primer di aliri arus AC maka akan timbul medan magnit yang berubah-ubah fluktansinya, akibatnya kumparan sekunder yang berada pada daerah medan magnit akan membangkitkan gaya gerak listrik (GGL) atau tegangan induksi. Hal ini apabila tegangan primer di putus maka akan hilang tegangan sekundernya.

Prinsip kerja trafo dengan sistem induksi :

A. Jika kumparan primer trafo daliri listrik DC akan menyebabkan inti trafo menjadi mahnet dengan kutub tetap, maka inti skunder akan terpengaruh ke kutub mahnet yang tetap, sehingga elektron yang terkandung pada kumparan skunder juga tetap (diam), sehingga output trafo nol (tidak ada output)

B. Juka kumparan primer dialiri listrik AC akan menyebabkan inti trafo menjadi mahnet dengan kutub yang berpindah-pindah mengikuti listrik AC yang dialirkan, maka elektron yang terdapat pada skunder akan terpengaruh pada kutub mahnet sehingga terjadi kutub listrik bolak balik, dengan demikian terjadi output trafo.

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan tentang trafo ini :a. Trafo akan bekerja apabila pada kaki primernya mendapatkan arus listrik (positif +

dan negatif - )b. Kumparan kawat tembaga yang dilalui arus listrik akan timbul medan mahnet

disekitar lingkup gulungannyac. Sebaliknya, gulungan kawat tembaga yang dipengaruhi oleh mahnet akan timbul arus

listrik pada ujung kumparannya

Fungsi Trafo:

1. Memodulasikan arus / frekwensi dalam arti membesarkan, memperkuat, dan menstabilkan arus

2. Mengirimkan atau menginformasikan segala sesuatu kejadian yang terdapat pada kumparan primer dan kumparan skunder

3. Merubah tegangan atau menaikan / menurunkan tegangan listrik.

Macam-macam trafo

1. TRAFO STEP UP DAN STEP DOWN

Lembaga Kursus dan Pelatihan Elektronik Rifton Metro 16Lembaga Kursus dan Pelatihan Elektronik Rifton Metro 17

Page 11: BUKU BELAJAR ELEKTRONIK JILID 1

Apabila tegangan sekunder lebih besar dari tegangan primernya, maka Transformator tersebut berfungsi sebagai penaik tegangan (Step up), akan tetapi apabila tegangan sekunder lebih kecil dari tegangan primernya maka Transformator berfungsi sebagai penurun tegangan (Step down)

a. Trafo Step up digunakan menaikkan tegangan dari yang tegangan kecil menjadi besar. Seperti digunakan untuk Inverter dari primer 12 Volt DC menjadi 110, 220 Volt AC

b. Trafo step down digunakan untuk menurunkan tegangan dari yang besar menjadi kecil. Seperti digunakan untuk catu daya, dari arus primernya 110 atau 220 vol AC menjadi 3, 4.5, 6, 7.5, 9, 12, 15, 18, 24, 32, 42 volt AC

Trafo yang digunakan untuk catu daya atau power suply ada yang menggunakan jenis CT dan non CT. pada dasarnya sama antara CT dan non CT. Perbedaannya terletak pada skundernya dan sistem kerjanya. Hasilnyapun sama antara CT dan non CT. Dalam sistem CT, CT sebagai tegangan neteral / groung / nol. Sedangkan non CT yang berfungsi sebagai netral adalah angka nol ( 0 volt )Pada primernya ada yang 0 110 220 dan ada yang hanya 0 110 0 110,pemasangannya pada primer yang 0 110 dan 0 110 adalah dengan menggabungkan tep 110 dengan tep 0 yang berbeda lilitannya sehingga menjadi 220. Sementara di bagian skundernya: 3, 4.5, 6’ 7.5, 9, 12, 15, 18, 24, 32, 42 volt

2.TRAFO DAYATrafo daya adalah trafo yang dipakai untuk pesawat elektronika dengan tata letak yang disesuaikan dengan kebutuhan frekwensinya. Trafo daya terdiri dari ;

a. Trafo input (IT), trafo untuk penguat pertama atau penguat depan pada powerb. Trafo output (OT), trafo untuk penguat akhir pada powerc. Trafo MF (modulasi frekwensi), trafo untuk penguat frekwensi menengah . trafo

ini terdiri dari dari tiga macam : kuning, putih hitam atau hijaud. Trafo oscilator, trafo untuk membangkitkan frekwensi tinggi

3.TRAFO MF

5. DIODA

Dioda adalah suatu komponen yang terbuat dari bahan semi konduktor dan saling dipertenukan. Komponen ini hanya dapat dialiri arus listrik ke satu arah. Dioda memiliki dua kutub terminal yaitu kutub anoda / positif (+) dan kutub katoda / negatif (-). Kutub anoda / positif hanya dapat dialiri arus listrik positif (+), sedangkan kutub katoda / negatif (+) hanya dapat dilewati arus listrik negatif (-). Besar kecilnya nilai dioda dinyatakan dengan ampere (A). Cara mengukur dioda dengan multi meter dengan sistim arah mundur. Batas ukur pada x .

a. Sentuhkan penyidik merah pada kaki – dioda dan penyidik hitam pada + dioda, maka jarum bergerak. Sebaliknya jika penyidik merah ditempelkan pada kaki – dioda dan penyidik hitam disentuhkan pada kaki + dioda, maka jarum tidak bergerak. Penunjukkan jarum semacam ini bahwa dioda baik

b. Jika posisi penyidik disentuhkan pada dua kaki dioda + dan – dengan dibolak-balik kakinya dan jarum menunjuk semua dalam pengukuran dua bolak-balik itu, berarti dioda itu rusak atau bocor

c. Untuk lebih akuratnya gunakanlah batas ukur x ohm yang paling besar yang ada pada tester untuk mengetahui kebocorannya

Fungsi dan macam dioda

1. Penyearah tegangan

Listrik AC yang melewati dioda penyearah tegangan maka arus listrik AC itu akan disearahkan menjadi DC, yaitu yang tadinya arus listrik bolak balik ( + -) mengalir secara bergantian pada kutub anoda / +, maka dioda akan melewatkan arus listrik AC yang positif (+) dan kutub katoda (-). Dioda akan melewatkan arus listrik AC yang negatif (-). Kutub dioda + hanya dapat dilewati arus + dan kutub – dioda hanya dapat dilewati arus listrik – (negatif). Dioda kutub positifakan dapat melewatkan tegangan positif DC dan

Lembaga Kursus dan Pelatihan Elektronik Rifton Metro 18

Lembaga Kursus dan Pelatihan Elektronik Rifton Metro 19

Lembaga Kursus dan Pelatihan Elektronik Rifton Metro 20

Page 12: BUKU BELAJAR ELEKTRONIK JILID 1

tidak dapat melewatkan tegangan negatif DC. Dioda kutub negatif dapat melewatkan tegangan negatif DC dan tidak dapat melewatkan tegangan positif DC

DIODA BRIDGE

2. Penstabil tegangan / pembtas teganganDioda yuang berfunsi sebagai pembatas tegangan / penstabil tegangan disebut dioda zener (ZD). Agar arus atau tegangan tidak melebihi dari yang dikehendak maka dibatasi / distabilkan tegangannya dengan dioda zener ini. Dioda ini banyak dipasang pada regulator. Dioda zener ini ada yang terbuat dari jermanium dan silicon. Nilai pembatasanya dalam tegangan telah tercantum pada badannya. Contoh:Dz 6,2 V, 9,2 v, 12,5 v, 15 v dll.. Misalnya tegangan 15 V untuk dijadikan atau distabilkan menjadi 12 volt yaitu dengan memakai ZD 12 volt.

3. LED (Light Emiting Dioda)Dioda led ini juga disebut dioda cahaya karena dapat mengeluarkan atau memancarkan

cahaya atau sinar jika diberi tegangan maju.. Pertemuannya ditempelkan pada optik tembus cahaya. Bentunya da yang merah, putih, hijau, kuning.Dioda ini biasanya digunakan sebagai lampu indikator yakni untuk memberikan tanda akan kerjanya suatu rangkaian. Tapi ada juga led yang dapat mengeluarkan cahaya infra red seperti led yang digunakan pada remoute control. Pemasangan led harus dipasang resistor dari arus ke led, boleh pada anoda atau katoda led. Jika tidak dipasang led maka led itu akan langsung mati

4. DIODA VARAKTOR (DV)

Dioda detector dapat dijelaskan fungsinya pada pendeteksi sinyal modulasi. Varactor disebut juga Kapasitansi yang diatur tegangan, Varicap, Epicap dan Dioda tertala (tuning Dioda). Dioda Varactor banyak dipakai pada pesawat penerima TV, Penerima Radio FM dan peralatan komunikasi yang menggunakan frekuensi tinggi.

Prinsip kerja pada Dioda Varactor, lapisan pengosongan (Depletion Layer) diantara Junction P dan N terdapat Kapasitansi transisi atau disebut juga Kapasitansi Pengosongan yaitu antara kapasitansi barier dan kapasitansi persambungan.

Semakin besarnya tegangan yang diumpankan pada Varaktor akan memperkecil nilai Kapasitansi transisi, hal ini diakibatkan seolah-olah melebarnya depletion layer atau memperjauh jarak lempengan-lempengan pembentuk Capasitor didalam dioda tersebut. Oleh karena itu Varaktor adalah Dioda yang nilai kapasitansinya dikendalikan oleh tegangan.Dioda faraktor ini terbuat dari silikon yang memiliki keistimewaan khusus yaitu apabila diberi tegangan maju akan berfungsi sebagai kapasitor atau kondensator dengan besar kapasitas tertentu. Keistimewaan laian bahwa dioda varaktor ini adalah cara pengaturan kapasitas oleh arus listrik sehinggajarak jauhpun kapasitasnya dapat diatur dibandingkan dengan varco yang pengaturan kapasitasnya secara mekanik [manual] Atau dengan kata lain dioda varaktor dapat memindah |atau mencari gelombang atau mengendalikan \mengontrol secara automaticdengan jarak jauh Umum digunakan pada pengontrol[remoute] yang dapat mengendalikan dengan jarak jauh Umum digunakan pada remoute control, yang dapat mengendalikan darti jarak jauh.

5. Diode Foto (DF)Dioda foto kebalikan dari LED, yakni tidak dapat menghasilkan / mengeluarkan cahaya

Lembaga Kursus dan Pelatihan Elektronik Rifton Metro 21

Lembaga Kursus dan Pelatihan Elektronik Rifton Metro 22

Page 13: BUKU BELAJAR ELEKTRONIK JILID 1

Dari akibat kuat arus. Kuat arus yang timbul akibat intensitas cahaya dan temperatur yang diterimanya. Dalam keadaan tegangan maju akan mengalirkan arus kecil sekali yang besarnya tergantung pada intensitas cahaya dan temperatur yang diterima.. Dioda Foto dapat dijumpai pada televisi warna hanya saja dalam tegnologi IC ini sudah dikemas dalam bentuk IC beserta rangkaian lainnya.

6, T R AN S I S T O R ( TR )

Transistor berasal dari kata Transfer : mengirim dan Resistor : menghambat atau menahan. Transistor dapat dinamai sebuah generator pembangkit dan penggerak pulsa-pulsa atau gelembung-gelembung getaran serta membentuk getaran listik yang berfasa tunggal. Oleh sebab itu transistor mempunyai azas kerja sebagai berikut :Penggerak, pemodul, pengirim dan penyekat arus listrik dan frekwensi. Transistor lebih terkenal sebagai penguat baik arus atau sinyal

Jenis dan bagan transistora. PNP (Positif Negatif Positifb. NPN (Negatif Positif Negatif)

Transistor baik dari jenis PNP maupun NPN mempunyai tiga elektroda yang masing-Basis (B) : sebagai pengendali dan sebagai pintu masuknya signal (input)Colektor (C) : Sebagai pintu keluarnya (out put) dari hasil proses transistor yang Berupa frekwensi dan getaran listrik satu fasa (searah) . Hasil outmya

sesuai dengan inputnyaEmitor (E) : Sebagai pintu atau gerbang masuknya arus listrik

Kedua jenis transistor (PNP – NPN) itu mempunyai kegunaan yang sama hanya saja pada kutub pengarusannya yang berbeda.

Transistor jenis PNP : Transistor jenis NPN :Basis pada potensial negatif Basis pada potensial positifColektor pada potensial negatif Colektor pada potensial positifEmitor pada potensial positif Emitor pada potensial negatifTransistor jenis NPN :

Cara menentukan jenis PNP dan NPN serta kaki menetukan Basis, Colektor dan Emitor

Untuk dapat menentukan jenis PNP atau NPN maka harus mengetahui terlebih dahulu basisnya. Kalau sudah mengetahui kaki basisnya sudah otomatis mengetahui jenis transistornya, setelah itu baru menentukan kaki kolektor dan emitornya. Ada dua cara untuk menentukannya, yaitu cara pertama: dengan mengamati tanda-tanda petunjuk kaki kolektor yang biasa terdapat pada tubuh transistor itu sendiri. Kadang menggunakan titik atau kotak pada kaki Colektor . Cara kedua dengan menggunakan multi meter. Sebagaimana mengukur dioda dengan tester diatas, maka cara menentukan kaki transistor basis, colektor dan emitornya pun sama. Batas ukur tester pada x Bila salah satu kaki transistor ditempelkalkan penyidik merah (+) dan penyidik hitam (-) ditempelkan pada kedua kaki yang lainnya secara bergantian, posisi yang demikian ini jarum bergerak/menunjuk. Jika dibalik, penyidik hitam ditempelkan pada kaki yang semula ditempeli penyidik merah dan penyidik merah ditempelkan pada kedua kaki yang lainya yang semula ditempeli penyidik hitam, dalam posisi ini jarum diam/tidak bergerak. Cara seperti ini dapat disimpulkan bahwa kaki transistor yang ditempeli penyidik merah jarum bergerak dan ditempeli penyidik hitam tak bergerak adalah BASIS. Selanjutnya kedua kaki transistor yang lainnya adalah Colektor dan Emitor. Dengan demikian dapat diketahui pula bahwa transistor itu jenis PNP. Cara ini juga untuk dapat mengetahui apakah transisto itu baik atau tidak (rusak). Jika gerak jarum tidak seperti ketentuan diatas berarti transisitor itu rusak. Untuk lebih meyakinkan baik atau rusaknya transistor pergunakan batas ukur pada nilai ohm yang paling besar.Bila salah satu kaki transistor ditempelkalkan penyidik hitam (-) dan penyidik merah (+) ditempelkan pada kedua kaki yang lainnya secara bergantian, posisi yang demikian ini jarum bergerak/menunjuk. Jika dibalik, penyidik merah ditempelkan pada kaki yang semula ditempeli penyidik hitam dan penyidik hitam ditempelkan pada kedua kaki yang lainya yang semula ditempeli penyidik merah, dalam posisi ini jarum diam/tidak bergerak. Cara seperti ini dapat disimpulkan bahwa kaki transistor yang ditempeli penyidik hitam jarum bergerak dan ditempeli penyidik merah tak bergerak adalah BASIS. Selanjutnya kedua kaki transistor yang lainnya adalah Colektor dan Emitor. Dengan demikian dapat diketahui pula bahwa transistor itu jenis NPN. Cara ini juga untuk dapat mengetahui apakah transisto itu baik atau tidak (rusak). Jika gerak jarum tidak seperti ketentuan diatas berarti transisitor itu rusak. Untuk lebih meyakinkan baik atau rusaknya transistor

Lembaga Kursus dan Pelatihan Elektronik Rifton Metro 23 Lembaga Kursus dan Pelatihan Elektronik Rifton Metro 24

Page 14: BUKU BELAJAR ELEKTRONIK JILID 1

Lembaga Kursus dan Pelatihan Elektronik Rifton Metro 25 Lembaga Kursus dan Pelatihan Elektronik Rifton Metro 26

pergunakan batas ukur pada nilai ohm yang paling besar. Ada jtransistor yang cara pengukurannya berbeda dengan Cara pengukuran seperti dikemukakan diatas misalnya transistyor pada horizontal output televisi warna, akan dijelaskan pada pembahasan televisi warna.

Untuk mentukan kaki COLEKTOR dan EMITOR nya adalah dengan memperhatikan secara seksama penunjukannya dengan cara seperti diatas. Colektor nilai hambatannya lebih kecil dari nilai hambatan Emitor. Pengukuran dengan multimeter tanpa mengunakan alat bantu untuk mengetahui kaki kolektor dan emitor tidak akan bisa dan kalau bisa sangat sedikit sekali, sebab abtara emitor dan kolektor bisa dikatakan penunjukannya sama, olehkarena itu perlu alat bantu dan tau cara-caranya. Cara yang paling tepat untuk mengetahui kaki Colektor dan Emitor, yakni dengan menggunakan alat bantu resistor. (diterangkan pada waktu kursus)

Cara menentukan kaki transistor jenis NPN dan PNP adala:Transistor jenis NPN Basis penyidik tester hitam, Kolektor penyidik merah, Emitor penyidik merahTransistor jenis PNP,Basis penyidik tester merah, Kolektor penyidik hitam, Emitor penyidik hitam

Untuk lebih mudahnya dalam menentukan jenis transistor dsan kaki basis, kolektor dan emitor4nya, perhatikan nomer seri dan bentuk transistor berikut ini :

Nomor seri : A jenis PNP untuk freqwensi tonggi Nomor seri : B jenis PNP untuk freqwensi rendahNomor seri : C jenis NPN untuk freqwensi tinggiNomor seri : D jenis NPN unutk freqwensi rendah

Ada juga kode transistor yang tidak beraturan

BD 139 jenis NPN BD 140 jenis PNPMJ 2955 jenis PNP 2N 3055 jenis NPNTIP 31 jenis NPN TIP 32 jenis PNP

6. INTEGRATED CIRCUIT ( IC )

Integrated Circuit merupakan gabungan dri beberapa komponen elektronika, misalnya:Transistor-transistor, resistor-resistor dan dioda-dioda dengan maksud untuk memperoleh integrasi yang kompak, praktis dan sangat luas penggunaannya. IC tidak ada ketentuan kaki-kakinya dan tidak ada ketentuan dalam mengukurnya sehingga untuk mengetahui IC itu baik atau tidak ialah dengan memperhatikan gejala yang terjadi atau dengan dengan membandingkan dengan IC yang sama yang normal. Hti-hati dalam menentukan rusak tidaknya IC.

Keuntungan menggunakan IC : Kerugian menggunakan IC :a. Rangkaianya sederhana a. Daya tidak dapat besar sekalib. Miniatur pesawat b. Salah satu sistem rusak maka rusak

semuac. Kwalitas dari sistem terjmin c. Tidak dapat dimodifikasid. Daya listrik yang diperlukan tidak besar d. Tidak ada standar kakinyae. Efisien tempat dan kemasannya

SWITCH (SAKLAR)

Switch(sw) atau saklar adalah alat untuk menghubungkan atau tidak menghubungkan, menyambung atau memutus. Titik hubung terletak pada kaki tengah. Kaki tengah merupakan porosnya dan yang terjadi penyaklaran pada kaki sanping kanan dan kirinya.Berearti ada tiga kaki dalam sistim penyaklaran tengah, (sebagai poros/sumber), samping kanan dan samping kirinya sebagai yang akan mendapatkan kaki tengah yang akan disaklar. Saklar ada yang mono dan ada yang setereo. Saklar ada dua macam yaitu saklar mekanik dan saklar otomatis. Saklar manual adalah saklar yang di kendalikan secara manual. Yang termasuk saklar manual adalah saklar geser, saklar putar (rotary) dan saklar tekan. Sedangkan saklar otomatis itu adalah RELAY yaitu saklar yang dikendalikan secara otomatis yaitu dengan cara memberi kan tegangan AC atau DC. Pada kedua lilitan jika diberi tegangan akan terjadi penyaklaran pada bagian switchnya dan ketika tidak ada tegangan pada lilitan relay akan terjadi penyaklaran sebaliknya.

Page 15: BUKU BELAJAR ELEKTRONIK JILID 1

Lembaga Kursus dan Pelatihan Elektronik Rifton Metro 28Lembaga Kursus dan Pelatihan Elektronik Rifton Metro 27

CATU DAYA (ADAPTOR)

Catu daya disebut juga power suplay adaptor (PSA). Catu daya adalah sumber tegangan DC dan bertugas memberi arus listrik DC pada pesawat elektronika. Sebab tanpa adanya arus listrik DC maka pesawat elektronik tidak dapat kerja. Catu daya ada yang mutunya baik dan ada yang tidak. Adaptor biasanya untuk frekwensi rendah dan jika untuk frekwensi tinggi sebaiknya adaptor ditambah dengan regulator. Terlebih-lebih untuk televisi harus ada regulatornya. Regulator adalah rangkaian pengatur dan penguat arus . Dalam regulator akan lebih baik lagi jika ada pembatas tegangan untuk membatasi agar arus atau tegangan tidak melebihi dari yang dibutuhkan

Blok diagram :

TRAFO STUP DOWN PENYERAHAH FILTER EGULATOR

Sistim kerja; Trafo bagian primer mendapatkan AC dari PLN 220 atau 110 kemudian terjadi induksi sehingga dapat menghasilkan pada skundernya arus AC sesuai dengan data yang tertera pada trafo bagian skunder. Dari trafo bagian skunder yang beraruskan AC kemudian disearahkan oleh dioda dengan mempertemukannya, dioda bagain positif (+) akan melewatkan araus listrik AC yang positif (+) dan dioda bagian negatif negatif (-) akan melewatkan arus listrik AC yang negatif (-), setelah itu di filter atau diredam atau diratakan dengan elco. Sampai di sini adalah rangkaian adaptor. Kemudian untuk lebih mematangkan atau menguatkan arus diberi regulator.

Contoh adaptora. Adaptor sistem penyearah setengah gelombang

b. Adaptor sistem penyearah gelombang penuh

a. Adaptor sistem penyearahan gelombang penuh dengan trafo CT

Adaptor yang baik adalah adaptor yang disearahkan dengan sistem penyearahan gelombang penuh. Supaya adaptor itu mutunya baik maka adaptor itu perlu adanya regulator. Didalam regulator dipasang komponen yang berfungsi untuk pembatas / penstabil tegngan. Pembatas tegangan ini berlu diberi agar tegangan tidak melebihi dari yang diperlukan. Pembatas tegangan ada yang berbentuk dioda zener dan yang berbentuk IC. Besar kecilnya nilai yang akan dipergunakan telah tercantum dalam tubuh komponen tersebut. Dioda zener telah diungkapkan di atas. Misal pembatas tegangan IC. IC 78xx digunakan untuk membatasi/menstabilkan tegangan + sedangklan IC 79xx digunakan untuk membatsi/menstabilkan tegangan -7805 = 5 volt + 7812 = 12 volt + 7906 = 6 volt - 7806 = 6 volt + 7815 = 15 volt + 7909 = 9 volt - 7809 = 9 volt + 7818 = 18 volt + 7912 = 12 volt -Kaki pertama input , kaki kedua (tengah) ground dan kaki ke tiga output. Output sama dengan input. Jika outputbya + maka inputnyapun juga harus + begitu sebaliknya. Catu daya / adaptor agar dapat diatur besar kecilnya tegangan maka dipasang veriable resistor pada output pembatas tegangan itu, hanya saja besarnya tegangan tidak dapat melebihi pembatas tegangannya. Misalnya pembatas tegangannya 12 volt, maka tegangannya tidak akan dapat melebihi 12 volt. Besar tegangannya minimal 0 volt dan maksimum 12 volt.. Misal: tegangan 12 volt dipasang IC 78 12 atau Dz 12 volt, maka tegangan yang keluar menjadi 12 volt.

Regulator merupakan penguat perataan arus DC atau untuk pada catu daya sehingga dapat mencukupi arus yang dibutuhkan oleh sebuah pesawat. Biasanya di gunakan untuk rangkaian yang frekwensinya tinggi seperti TV, Pra amp head, oscilator, mixer radio, pre amp mic dll. ngkaian yang frekwensinya rendah tidak memerlukan regulator, seperti audio amplifier

Page 16: BUKU BELAJAR ELEKTRONIK JILID 1

Lembaga Kursus dan Pelatihan Elektronik Rifton Metro 29Lembaga Kursus dan Pelatihan Elektronik Rifton Metro 30

Contoh adaptor yang yang diberi regulatora. Contoh regulator dengan penstabil/pembatas tegangan dioda zener

b. Adaptor dengan regulator dengan pembatas/ penstabil tegangan IC

c. Contoh regulator dengan diberi variable resistor

Trafo : 3 Ampere VR : 50 K Dz : 12 voltD 1 – 4 : 3 ampere R ; 100 OhmC1 : 4700 uf / 16 volt Q1 : D 313C2 : 1000 uf / 16 volt Q2 : 2N 3055

Arus AC yng keluar dari trafo skunder 15 volt kemudian disearahkan dengan 4 dioda sehingga arus listriknya menjadi arus DC yakni + dan – denagn tegangan 15 v DC. Kemudian difilter / diratakan arusnya oleh C1 tegangannya menjadi 18 v, karena elco menyimpan arus sekitr 3 volt. C untuk filter nilainya semakin besar semakin baik. Tegangan 18 V ini bisa dikecilkan dengan VR, minimumnya 0 volt dan maksimumnya 15 volt. Tegangan 15 volt ini selanjutnya dikuatkan arusnya dengan Q1 dan Q2. Q1 merupakan penguat awal, Q2 merupakan penguat tingkat akhir atau disebut power regulator. Output dari regulatornya adalah kaki colektor power regulator. Selanjutnya siap untuk mengoprasikan pesawat elektronika.

f. Adaptor Simetris

Adaptor simetris ini mengeluarkan tiga kutub, yaitu positif ( + ), negative ( - ) dan graond. diperuntukkan pada rangkaian yang membutuhkan arus + - dan Ground. Adaptor ini memiliki tiga kutub, yaitu + - dan ground.Arus listrik AC dari skunder 18 volt , jika diukur dari CT, dan 18 volt juga jika diukur dari CT yang satunya, sehingga jika diukur pada dua ujung skunder yang bukan CT tengannya menjadi 36 volt.Tengan AC tersebut kemudian disearahkan dengan dioda sehingga arusnya menjadi DC,. Penyearahan itu menghasilkan tegangan + - dan ground. + dengan ground (-) = 18 V, - dengan ground (+) = 18 volt dan + dengan - = 36. Kemudian tegangan itu difilter dengan dua elco.

PCB (PRINTED CIRCUIT BOARD)

PCB adalah papan rangkaian tercetak yang berguna untuk menempatkan komponen dalam kesatuan rangkaian. Dalam membuat lay out PCB harus berhati-hati. Perkirakan seberapa banyak komponen yang akan diterapkan dalam PCB untuk memperhitungkan besar kecilnya PCB. Tata letak komponen panjang pendeknya harus disesuaikan dengan wujud aslinya. Misalnya untuk tata letak resistor diberi jarak sekitar 1,5 cm sebab wujud aslinya resistor berkisar 1cm, begitu juga yang lainya. Apalagi untuk IC jaraknya kaki ke kaki yang lainnya harus disesuaikan dengan jarak kaki IC wujud aslinya sebab tidak

Page 17: BUKU BELAJAR ELEKTRONIK JILID 1

Lembaga Kursus dan Pelatihan Elektronik Rifton Metro 31

sama jaraknya antara tata letak PCB dengan dengan wujud aslinya maka akan menyebabkan kaki IC tidak bisa masuk kedalam desain PCB itu.

PCB regulator dengan Dioda Zener

AMPLIFIER

Power amplifier berfungsi menguatkan getaran listrik suara (AF) yang berasal dari penguat-penguat pre amp sebelumnya, kekuatan power amplifier dinyatakan dengan Watt yang dayanya dari 1 Watt hingga ratusan bahkan ribuan Watt.

Semakin besar daya dari suatu penguat AF semakin keras hasil audio yang dikeluarkannya tetapi loud speaker yang digunakan harus cukup memadai disesuaikan dengan daya output dari penguat AF itu sendiri. Secara teknis ada beberapa metode membuat amplifier antara lain; Output Transformer Less(OTL), Output Capasitor Less (OCL), dan Bridge Transformer Less (BTL). Penguat jenis OTL pada outputnya dihubungkan melalui condensator dan catu daya yang digunakan umumnya catu daya biasa yang hanya memilki jalur (V- / 0 v) dan (V+).. Penguat OCL memiliki daya keluaran yang lebih tinggi serta menggunakan catu daya tegangan ganda yaitu (V+), (V0/ gnd) dan (V-), dan untuk penguatan BTL adalah merupakan gabungan dua buah penguat amplifier yang harus identik sama persis. Teknik ini adalah teknik multipikasi daya atau pembalik fasa yang kemudian dikenal dengan nama bridge transformer less (BTL) atapun penguatan dengan metode jembatan, penguatan jembatan secara teknis akan menghasilkan daya yang lebih besar setidaknya 2,8 kali lebih besar dari kekuatan audio sebelumnya.

Amplifier adalah penguat geteran listik. Getaran listrik = freqwensi = signal. Freqwensi suara/audio = 20 s.d. 20.000 Hz. Jika telah melebihi dari getran itu, maka sudah tidak dapat diikuti oleh pendengaran telinga. Satuan freqwensi Hertz (Hz). Amplifier adalah menguatkan suara yang telah dirubah getarannya menjadi getaran listrik. Yang perlu diketahui dalam amplifier itu adalah :1. Tegangan (volt) 2. Ground 3. Output 4. Input. Tegangan + dan groun digunkan untuk memberikan arus pada rangkaian amplifier, Output terhu bung dengan speaker dan inputnya ke out radio/ tape / VCDAudio amplifier merupakan rangkaian penguat akhir audsio dan telah lengkap dengan tone control

1. D R I V E R

Driver merupakan kemudi atau penggerak . Bagian ini memproses lanjut output dari bagian pre amp, dimana bagian ini mempunyai sifat tidak sensitif dikarenakan signal yang akan diproses sudah agak besar. Driver ini juga merupakan penguatan sebelum penguatan tingkat akhir yaitu power ampli. Driver merupakan input amplifier. Input driver berasal dari pre amp head, pre amp mic, MF radio. Sedangkamn outputnya debrikan pada loud speaker. Driver juga termasuk penguatan kedua. Penguatan pertama adalah pre amp dan penguatan ke tiga adalah power amplifier. Input ampli biasanya dimulai dari volume

2. P O W E R (OUTPUT)

Power merupakan penguat daya. Rangkaian ini melanjutkan proses dari driver output. Rangkaian power ini merupakan penguatan tingkat akhir dan penentu kuat lemahnya amplifier. Semakin besar dayanya akan semakin keras suaranya begitu pula semakin kecil dayanya akan semakin lemah suaramya. Outputnya diteruskan ke loud speakar untuk dirubah signalnya menjadi suara atau bunyi sesuai dengan bunyi / suara aslinya.

Page 18: BUKU BELAJAR ELEKTRONIK JILID 1

Lembaga Kursus dan Pelatihan Elektronik Rifton Metro 32

Lembaga Kursus dan Pelatihan Elektronik Rifton Metro 33

Power atau output amplifier diberikan ke loud speaker untuk dirubah getaran listrik menjadi suara sehingga dapat kita dengar. Driver merupakan input amplifier yang biasanya telah dilengkapi dengan tone control (pengatur nada) bass, treble dan volume. Dan volume merupakan input ampliMencari input amplifier dengan mengurut dari pre amp mic atau pre amp head atau dari MF radio karena pre amp mic atau pre amp head atau MF radio outputnya diteruskan ke input amplifier. Biasanya input amplifier ditandai dari volume, sedangkan mencari output amplifier dengan mengurut dari speaker

Sistem dan macam power amplifiera.Power Push Pull, Power ini sangat keras suaranya dan yang paling cocok untuk suara vokal (suara manusia) dan speakernya adalah horn atau corong, seperti power ampli yang sering dipakai pada masjid-masjid, sekolah-sekolah, musholla,musholla dll. Power ini terdiri dari dua trafo sebagai taro out (OT) dan trafo input (IT) dan pwerkuat dengan transistor-transistor yang berada diatara trafo IT dan OT. IT sebagai pembalik fasa , transistor yang berada diantara IT dan OT merupakan pendorong kerjanya OT dan OT merupakan Out Trafo atau merupakan power ampli.

b. Power OCL ( Output Condensator Less ), penguat daya dengan sistem output tanpa kopling condensator. Power ini membutuhkan tiga kutub arus listrik, yaitu + - dan ground sehingga catu dayanyapun harus catu daya kembar. OCL mutu suaranya sangat baik, hanya saja kerasnya tidak seperti power push pull.OCL ini spesial untuk suara bass dan trable dan juga fokal. OCL banyak sekali dipergunakan terutama untuk suara musik, misalnya organ tunggal, karaoke, pertunjukkan musik dll. Hati hati dalam menghidupkannya sebab sangat rawan terhadap kerusakan. Kabel speaker yang saling bertemu (konslet) akan menyebabkan power OCL rusak dan sebaliknya power OCL rusak akan menyebabkan speaker juga ikut rusak sebab out power OCL diantara tegangan + dan – sehingga kalau tidak ada sinyal, outputnya 0 volt. Sebelum menghidupkan dengan memasang speaker, pastikan dulu bahwa powernya normal. Untuk mengetahui power OCL normal yaitu dengan cara mengukur pada outputnya dengan batas ukur AC volt x 10, jika tidak ada sinyal, maka tidak ada arus sehingga tegangan 0 volt. Jika ada sinyal maka jarum tester akan bergerak-gerak sesuai dengan

kuat lemahnya sinyal. Jika ternyata diukur outputnya ada arus atau tegangannya dikala tidak ada sinyal maka itu pertanda powernya tidak normal / rusak sehingga kalau langsung diberikan ke speaker maka speakernya akan rusak. Untuk mengamankan power OCL dan speakernya adalah dengan memasang rangkaian protector (pelindung). Rangkaian berfungsi melindungi speaker ketika powernya rusak sehingga speakernya tidak ikut rusak dan melindungi powernya ketika bersentuhan kabel speaker atau speakernya rusak sehingga powernya tidak rusak. Untuk menambah daya watt pada power OCL ini yaitu dengan menambah transistor power pemasangannya sama dengan transistor power sebelumnya, hanya pada out ke speaker dengan memberi resistor yang nilainyapun sama dengan resistor transistor ke out speaker sebelumnya.

c. Power OTL Output Trafo Less ), penguat daya dengan sistem output tanpa trafo.Power OTL hampir sama dengan OCL, hanya saja OTL arus listrik yang diperlukan + dan - dan outputnya dengan menggunakan kopling condensator.

Page 19: BUKU BELAJAR ELEKTRONIK JILID 1

Lembaga Kursus dan Pelatihan Elektronik Rifton Metro 34 Lembaga Kursus dan Pelatihan Elektronik Rifton Metro 35

d. Power Intregrated Circuit (IC). Power IC bisa juga memakai sistim OTL atau OCL, hanya saja dikemas sedemikian rupa dalam bentuk IC. Untuk mengetahui baik tidaknya IC dengan memperhatikan gejalanya. Yang paling penting dalam Kebanyakan outputnya 0.5 volt. Dalam power IC ini harus diketahui benar letak kaki + ground input dan output.

Power AMPLIFIER tda 2002 / 2003

B T L

SPEAKER

Loud speaker input dari output power amplifier. Loud speaker merupakan alat yang merubah getaran listrik menjadi suara dari signal yang dihasilkan oleh power amplfier. Speaker harus di sesuaikan dengan besarnya daya yang dikeluarkan oleh power amplifier. Alat ini mempunyai mutu yang berbeda beda sehingga yang mutunya bagus maka suara yang dikeluarkanpun baik. Macam speaker ini adalah:1. Suf Woofer, special untuk suara bass (rendah)2. Medium, special untuk suara vokal (menengah/medium)3. Tweeter, special suara trable (tinggi) 4. Full Range, speaker yang bisa memproses suara bass, medium dan trable. Untuk memperbagus suara lagi output dari power amplifier dipasang alat Cross over sebelum ke speaker, yaitu suatu rangkaian yang terdiri dari coil dan condensator yang dapat memproses pemisahan suara bass, medium dan trable sehingga ada tiga output dari cross over yait output bass, output medium dan output trable.

TONE CONTROL

Tone control adalah pengatur nada. Nada yang diaturnya adalah nada bass/rendah, medium/sedang dan treble/tinggi.

Page 20: BUKU BELAJAR ELEKTRONIK JILID 1

Lembaga Kursus dan Pelatihan Elektronik Rifton Metro 36

Lembaga Kursus dan Pelatihan Elektronik Rifton Metro 37

20 Hz s.d. 500 Hz : nada Bass500 Hz s.d. 3000 Hz : nada medium/vokal3000 Hz s.d. 20.000 Hz : nada tinggiTone control ini sangat dibutuhkan untuk mendapatkan keindahan nada sesuai dengan yang diinginkan. Komponen yang sangat berpengaruh untuk mengatur nada bass, medium dan treble adalah condensator. Rangkaian Aqualizer dan galaxi termasuk tone cdontrol. Hanya saja galaxi pengaturan nadanya telah ditentukan sedemikian rupa sehingga keindahan nadanya tak dapat dirubah-rubah. Tone control dipasang setelah pre amp sebelum driver, dan inputnya diambil dari volume, output tone control diberikan ke driver. Biasanya amplifier inputnya diambil dari rangkaian tone control yakni pada input volume. Untuk memahami cara kerja tone control harus fahan terhadap cara kerja komponen-konponen yang ada pada tone control khususnya condensator. Semakain tinggi nilai farad condensator maka akan seakin rendah frekuensi yang dapat melewatinya, sebaliknya semakin kecil nilai faradnya akan semakin tinggi frekwensi yang dapat melewatinya. Tone control yang paling baik adalah tone control yang terdiri dari beberapa pengaturan. Misalnya urntuk suara bass dan treble masing-masing menggunakan 8 atau 10 vareable resistor sebagai pengatur nada-nada yang diinginkan . Secara umum hanya terdiri dari satu vareable resistor dari masing-masing bass dan trebleyang akan digunakan untuk mengatur nada-nada itu sehingga nada yang akan dikehendaki hasilnya kurang memuaskan.

Contoh pengatur nada pasif

Contoh pengatur nada aktif

Contoh pengatur nada aqualizer dengan 5 channel

MICROPHONE

Micro : kecil Phone : suara. Microphone adalah suara yang lemah atau kecil. Komponenya adalah mic baik dynamic atau condnsor. Mic berfungsi merubah suara menjadi getaran listrik. Signal yang dihasilkan dari mic ini masih sangan kecil / lemah sehingga perlu dimodulasikan kembali dan dikuatkan. Rangkaian untuk memodulasikan dan untuk menguatkan signal itu adalah rangkaian pra amp mic. Sinyal yang telah telah dikuatkan oleh rangkaian pre amp mic kemudian deberikan kerangkaian amplifier.

Page 21: BUKU BELAJAR ELEKTRONIK JILID 1

Lembaga Kursus dan Pelatihan Elektronik Rifton Metro 38 Lembaga Kursus dan Pelatihan Elektronik Rifton Metro 39

TAPE RECORDER

Tape dibaca tip merupakan pesawat elektronika yang dapat menimbulkan bunyi, merekam suara dan menghapus suara dengan menggunakan pyta atau casette. Tape recorder terdiri dari dua bagian, yaitu bagian mekanik dan bagian elektronik. Mekanik ini yang berperan dalam proses berputarnya roda kaset. Alat mekanik yang berperan memutarkan roda adalah:a. Roda karet pres e. Roda karet gelangb. Roda gigi kaset f. Roda-roda gigi pengigitc. Roda gila g. Per – per lunakd. Dinamo, ada yang kodenya CW (mutar kiri) dan ada yang CCW (mutar kanan)

Sedangkan dalam bagian elektronik memproses terjadinya bunyi atau suara yang sama dengan suara dalam kaset. Ada tiga macam proses yang dapat dilakukan oleh tape ini, yaitu:

A. Proses Play / memainkan, yaitu proses mengoprasikan untuk mendapatkan bunyi atau suara sesuai dengan pyta atau kasetnya

B. Proses Recording / merekam, yaitu proses menyimpan getaran suara dalam pytaC. Proses Erase / menghapus, yaitu proses menghapus getaran suara yang ada dalam

kaset sehingga pyta yang terkena proses erase ini akan menjadi netral (tidak ada getaran suara yang tersimpan). Getaran suaranya menjadi kosong.

A. Blok diagram tape ketika Play

1. Kaset, adalah alat yang didalamnya ada pyta. Di pyta itu suara atau bunyi tersimpan.Pyta mengandung serbuk mahnet. Suara yang keluar dari loud speaker akan sesuai dengan isi pytanya.

2. Head, komponen untuk merubah getaran mahnet menjadi getaran listrik. Getaran listrik yang dihasilkan oleh head ini masih sangat kecil/lemah (micro) sehingga perlu dikuatkan kembali.

3. Pre amp head, merupakan rangkaian pre penguatan. Rangkaian ini memodulasikan dan menguatkan getaran listrik yang dihasilkan dari head yang masih sangat lemah. Signal yang keluar dari pre amp head ini juga masih kecil sehingga perlu adanya penguatan lagi.

4. Driver, merupakan rangkaian penggerak dan penguat signal dari pra amp head untuk selanjutnya diberikan ke rangkaian power amplifier.

5. Power amplifier, Merupakan rangkaian penguatan tingkat akhir. Power ini menguatkan signal dari driver yang masih kecil. Signal yang keluar dari power ini sudah cukup besar sehingga sudah dapat dirubah menjadi suara. Hasil dari penguat daya ini selanjutnya diberikan ke loud speaker.

6. Loud Speaker, merubah getaran listrik menjadi suara. Speaker ini mengeluarkan7. suara atau bunyi sesuai dengan isi kasetnya dalam pyta.

A. Blok diagram tape ketika proses Recording / merekam

1. Mic 3. Driver 5. casette2. Pre amp mic 4. Head

321 4 5 6

21 3 4 5

Page 22: BUKU BELAJAR ELEKTRONIK JILID 1

Lembaga Kursus dan Pelatihan Elektronik Rifton Metro 40

Lembaga Kursus dan Pelatihan Elektronik Rifton Metro 41

B. Blok diagram tape ketika proses erase / menghapus isi pyta

1. Oscilator, membangkitkan freqwensi untuk menghapus2. Alat erase, komponen untuk menhgapus isi pyta3. Pyta casetteOscilator membangkitkan frqwensi erase untuk diberikan pada alat erasa guna untuk penghapusan kaset selanjutnya erase menyentuh pyta dan seketika itu pyta terhapus isinya. Pyta yang mengandung serbuk mahnet., jika tersentuh dengan head maka head akan merubah getaran mahnet yang ada dalam pita itu menjadi getaran listrik, tetapi jika tersentuh alat erase maka getaran mahnet yang merupakan isi suara dalam pita akan hilang. Proses erase ini sebenarnya telah terjadi ketika tape dalam proses recorder / merekam.

Proses erase dan recording: Ketika pyta berputar dan tersentuh oleh alat erase, maka ketika itu getaran mahnet (isi suara) pada pyta hilang dan setelah getaran mahnetnya hilang diisi kembali dengan melalui head yang menyentuh pyta dengan isi yang sesuai dengan apa yang dikirimkan oleh mic yang diperkuat oleh pra amp mic..

R A D I O

Dalam menerima gelombang radio terdapat beberapa sistem ppenerimaan yaitu :1. Sistem AM (Amplitudo modulasi) panjang gelombang : 450 – 1600 KHz2. Sistem SW (Short Wave) panjang gelombang : 2.3 - 24 MHz3. Sistem FM (Freqwensi Modulas) panjang gelombang : 88 - 108 MHz

Sistem penerimaan Amplitudo Mudulasi disebut juga radio sistem Super Heterodine.

Freqwensi radio menumpangkan pada freqwensi carier (pembawa) atas freqensi audio. Dalam keadaan penumpangan tersebut freqwensi radio akan beruah-rubah sesuai dengan naik turunnya freqwensi suara. Apabila freqwensi suara naik, maka freqwensi radio akan bertambah cepat, dan apabila freqfreqwensi suara turun maka freqwensi radio akan rendah. Gelombang audio yang dipancarkan oleh stasiun pemancar dan diterima oleh pembawa penerima melalui antena adalah gelombang termodulasi. Gelombnag termodulasi ini sesuai dengan stasiun pemancar. Dan bagian yang tepat memodulasi adalah varco sebagai pemilih sinyal yang diinginkan.

Blok diagram pesawat penerima radio

Blok diagram semua sistem radio adalah sama, AM/MW, SW dan FM. Perbedaannya terletak pada rangkaian tuning / tuner atau disebut juga penala yang terdiri dari penangkap gelombamng, mixer dan oscilator. Blok diagram radio

Keterangan blok diagram

ANTENABahan antena dari konduktor kawat amtena pecut berfungsi untuk menanghkap gelombang elektromagnetik dan mengubahnya menjadi listrik. Antena sebenarnya berfungsi sebagai penguatan dalam menangkap gelombang yang pancarkan oleh stasiun pemancar

1. PENGUAT RFBerfungsi untuk memperkuat tegangan sinyal bermodulasi Amplitudo Modulasi. Bahannya terdiri dari coil dasn batang ferit. Coil menentukan gelombang radio, Batang ferit: gunanya untuk memperkuat gelombang bermodulasi dari antena

2. OSCILATORAdalah sejenis coil yang berintikan batang ferit yang kadang-kadang diberi tanda warna: Merah untuk gelombang MW dan dan Biru untuk elombang SW.Rangkaian oscilator berungsi sebagai pembangkit freqwensi tinggi. Oscilator ini menghasilkan signal sinus dengan frqwensi variable yang akan diberikan pada mixeruntuk dicampur . Komponen yang paling kompeten pada rangkaian ini adalah trafo oscilator dan condensator. Biasanya untuk AM/MW berwarna merah dan unutk SW berwarna hitam atau biru.

3. M I X E RBerfungsi utnuk mencampur sinyal dari bagian Rfdengan frekuensi oscilator. Sinyal yang keluar dari bagian mixer adalah IF / MF = 455 KHz dalam bentuk getaran rendah.Mixer merupakan rangkaian pencampur antara freqwensi yang dibangitkan oleh oscilator dengan freqwensi yang ditangkap oleh rangkaian penangkap, hasil dari campuran ini akan menghasilkan freqwensi baru yang disebut freqwensi antara atau freqwensi

1 2 3

1

2

3 4 5 6 7

8

Page 23: BUKU BELAJAR ELEKTRONIK JILID 1

Lembaga Kursus dan Pelatihan Elektronik Rifton Metro 42Lembaga Kursus dan Pelatihan Elektronik Rifton Metro 43

menengah ( MF / IF ). Dengan demikian dapat diketahui bahwa sinyal yang keluar dari bagian mixer adalah freqwensi menengah (MF/IF), SW : 425 KHz, MW / AM: 455 KHz dan FM : 10,7 MHz. Komponen yang biasa digunakan dalam rangkaian ini adalah Transistor, condensator dan resisitor.

4. MEDIUM FREQWENSI ( MF )Sinyal yang datang dari mixer dan osilator adalah sinyal sinus dengan frekuensi tertentu dimana getarannya belum cukup / masih lemah. Informasi suara diterima lagi oleh bagian MF untuk diperkuat dengan penguatan dua tingkat yaitu MF1 dan MF2. Getaran sinyal frekuensi yang telah diperkuat inilah yang akan dimasukkan ke dalam detektor. Bahan MF (IF) Trafo MF1 feritnya dicat kuning, trafo MF2 feritnya dicat putih, Trafo MF3 feritnya dicat hitam. Rangkaian ini merupakan penguat freqwensi menengah atau freqqwensi antara. Signal yang dihasilkan oleh mixer (freqensi menengah) masih lemah sehingga perlu diperkuat lagi. Hasil penguatan freqwensi oleh rangkaian MF / IF kemudian diteruskan pada rangkaian detektor untuk dideteksi, sehingga jika rangkaian ini telah bekerja kan terdengar suara desis / desah pada speaker. Penguatan freqwensi menengah ini ada yang tiga tingkat dan ada yang dua tingkat. Komponen pada rangkaian ini biasanya terdiri dari Trafo, transistor, resistor dan kondensator. Trafo MF 1 feritnya kuning, trafo MF 2 feritnya putih dan Trafo MF 3 feritnya hitam.

5. DETEKTOR Detektor merupakan bagian yang dapat memisahkan gelombang suara (audio) terhadap gelombang pembawa (carier) dari tingkat IF (MF) sehingga sinyal ang keluar hanya tinggal sinyal audio. Sinyal audio inilah yang akan keluar ke speaker atau ke penguat suara. Biasanya mengguankan satu dioda dibantu dengan 3 kondensator dan 2 resistor. Detektor adalah rangkaian pemisah. Nama lain adalah demodulator yaitu mengeluarkan modulasi. Rangkaian detektor berfungsi untuk memisahkan freqwensi pembawa (carier) dengan frekwensi suara (mengeluarkan freqwensi suara). Juga dapat dikatakan bahwa detektor berfungsi unruk menyeleksi atau memisahkan freqwensi tinggi dengan freqwensi rendah (freqwensi audio). Kemudian hasil dari pemisahan ini diteruskan ke rangkaian audio amplifier untuk dikuatkan tingkat akhir. Biasanya rangkaian detektor adalah dioda kristal dibantu dengan kondensator dan resistor.Dioda kristal berfungsi untuk memisahkan reqwensi tenggi dengan freqwensi rendah, Kondensator berfungsi untuk menyimpangkan (bay pass) freqwensi tinggi agar tidak kembali ke

tempat semula. Resistor berfungsi untuk menghalangi ke freqwensi tinggi agar tidak masuk melalui resistor akan tetapi mellui condensator simpang (bay pass). Rangkaian detektor berfungsi untuk menyeleksi atau memisahkan frekuensi tinggi dengan frekuensi rendah (audio).

6. AUDIO AMPLIFIERpemisahan detektor agar dapat dirubah menjadi suara oleh loud speaker.Rangkaian audio amplifier ini terdiri dari rangkaian driver dan rangkaian power. Rangkaian driver merupakan penguatan freqensi audio tingkat awal dan rangkaian power amplifier merupakan penguatan freqweni audio tingkat akhir. Hasil dari penguatan itu diteruskan ke speaker untuk dirubah menjadi suara. Rangkaian tone control biasanya diletakkan sebelum driver sehingga input audio amplifier terdapat pada tone control (volume). Jika rangkaian ini normal maka disentuh pada inputnya akan bunyi (ndreeed). Rangkaian power audio amplifier bemacam-macam sistemnya: yaitu sistem push pull, OTL, OCL dan Integrated Circuit. Dalam contoh power amplifier radio AM ini menggunkan power pus pull.a. Driver amplifierBagian ini disebut penguat awal audio karena bagian inilah yang mula-mula meakukan penguataan terhadap getaran suara dari detektor. Penguat ini dilakukan satu tingkat dengan menggunakan 1 transistor 3 resistor dan 2 kondensator.Audio amplifier adalah rangkaian sebagai penguat freqwensi suara hasil dari b. Powe amplifierPower amplifier disebut penguat akhir karena pada penguatan ini dilakukan oleh transistor ang bekerja bergantian dan dapat memberikan hasil penguatan yang cukup besar, sehingga mampu menggetarkan membran lod speaker 20 Hz – 20 KHz

8. SPEAKER

Page 24: BUKU BELAJAR ELEKTRONIK JILID 1

Lembaga Kursus dan Pelatihan Elektronik Rifton Metro 44 Lembaga Kursus dan Pelatihan Elektronik Rifton Metro 45

Speaker terdiri dari :a. Magnet tetap dimana kutub utamanya (kutub utara) dilingkari oleh kutub selatan

dan antara kedua kutub terdapat ruang udarab. Kumparan (movibg coil) berupa gulungan kawat dean terletak bebas di ruang

udara antara kedua kutub magnetc. Corong kertas berventuk kerucut yang disebut membrand. Rangka dari logam.

Ukuran speaker : a. Garis tengah konus diukur dengan inchi, 1” = 2,54 cm. Dalam praktej terdapat

ukuran speaker 3” 4” 6” 9” 12” dllb. Tenaga listrik yang dibutuhkan speaker diukur dengan wattc. Impedence speaker diukur dengan ohm. Misal: Speaker dengan ukuran 12” 3

ohm 4 watt. Berarti garis tengan konusnya 12” impedencenya 3 ohm dan tenaganya 4 watt.. Impedence adalah perpaduan dari perubahan DC dan perubahab AC

Cara kerja speaker ini adalah Bila pada kumparan speaker dimasukkan getaran AF akan menerbitkan kuat lapang magnit dimana kutub berpindah-pindahtempat kumparan speaker yang dilalui getaran AF menerbitkan kuat lapang berubah-rubah (kutubnya berpindah-pindah) .

Fungsi loud speaker adalah mengubah getaran listrik suara menjadi getaran suara (audio). Getaran listrik suara yang telah disesuaikan impedensinya oleh trafo OT dengan lod speaker, oleh speaker diubah menjadi getaran suara dengan frekuansi terdengar oleh telinga manusia yaitu antara 20 Kz – 20 KHz. Bagian ini sebagai penentu akhir dalam proses penerimaan pesawat radio.Loud speaker merubah freqensi suara hasil penguatan audio amplifiermenjadi suara.Besar kecilnya nilai speaker disesuaikan dengan kekuatan po wer amplifiernya.

8. CATU DAYACatu daya merupakan sumber arus listrik DC untuk disalurkan keseluruh rangkaian pesawat penerima radio. Catu daya dapat digunakan adaptor, accu, batery , solar sel .. Besar kecilnya tegangan disesuaikan dengan tegangan yang dibutuhkan oleh masing-masing rangkaian radio.

Rangkaian Radio AM / SW secara keseluruha

ASSEMBLING

Page 25: BUKU BELAJAR ELEKTRONIK JILID 1

Lembaga Kursus dan Pelatihan Elektronik Rifton Metro 46

Lembaga Kursus dan Pelatihan Elektronik Rifton Metro 47

Merakit ada dua macam yaitu merakit rangkaian dan merakit komponen. Merakit rangkaian adalah menghubungkan komoponen yang satu dengan yang lainnya sehingga menjadi suatu rangkaian. Merakit pesawat adalah menghubungkan antar satu rangkaian dengan rangkaiannya yang lain suhingga menjadi suatu pesawat yang dapat dinikmati. Merakit suatu hal yang sangat menarik karena merupakan hasil dari karyanya sehingga hasilnyapun akan memuaskan dirinya. Merakit suatu hal yang sangat mudah, sebab yang perlu diketahui tidaklah banyak dan sangat sederhana. Hal-hal yang harus difahami untuk keperluan dalam perakitan :

a. Setiap rangkaian mempunyai input dan outputb. Output dari rangkaian mendapatkan input rangkaian berikutnyac. Setiap rangkaian memerlukan tegangan B+ dan groundd. Faham terhadap urutan-urutan rangkaiane. Besar kecilnya tegangan dari sumber tegangan disesuaikandengan

keperluan dari masing-masing rangkaianf. Merakit rangkaian atau pesawat yang lay out PCB atau rangkaiannya dari

pasaran sudah diberi tanda (ditulisi) pada tempat masuknya input, output, B+ dan groundnya

g. Merakit pesawat mono berbeda dengan stereo. Perbeda Pesawat yang mono hanya memiliki satu sinyal atau satu jalur, sedangkaian pesawat stereo memiliki pulsa doubel dan jalurnyapun doubel, misalnya jalur R (Right): jalur kanan, jalur L (Left) : jalur kiri, Input dari jalur R hanya akan keluar melalui rangkaian R, sedangkan input dari jalur L hanya akan keluar dari rangkaian L . Kemudian untuk menyeimbangkan atau mengecilkan salah satu dari rangkaian LR itu digunakan BALANCE berupa VR.

FREQUENCY

Freqwensi adalah getaran listrik (ac) atau gelombang atau signal. Satuan freqwensi adalah Hz / cicle. Satu gelombang/freqwensi = 1 hHz.1 KHz = 1000 Hz1MHz = 1.000.000 Hz = 1000 KHz

Gelombang audio (gelombang bunyi) adalah gelombang yang dapat didengar oleh manusia frekuensinya adalah 20HZ – 20 KHz. Gelombang audio ini disebut gelombang bumi. Salah satu sifat gelombang bumi adalah membutuhkan medium untuk perambatannya sehingga mudah meredam atau diserap oleh lapisan bumi dan hanya dapat mencapai jangkauan yang relatif pendek. Untuk mengirimkan informasi dalam jangakauan yang jauh dibutuhkan gelombang yanghampir tidak meredam. Sifat demikian dimiliki oleh gelombang elektromagnetik yang dihasilkan bila elektron mengalami perubahan energi.Gelombang radio adalah gelombang elektromagnetik yang digunakan sebagai alat komunikasi, gelombang radio memiliki frekuensi 104 Hz –1012. Gelombang radio hampir tidak diserap oleh lapisan bumi sehingga mencapai jarak yang jauh. Ketika gelomabng radio menumpangkan pada gelomabng radio terjadi proses gelombang termodulasi.Gelombang termodulasi adalah pada saat gelombang audio menumpangkan pada gelombang radio. Pencampuran antara gelombang audio dan gelombang radio disebut carrier atau disebut gelombang pembawa. Gelombang pembawa berjalan di udara besas pada ionosfir yang ada pada lapisan udara gelombang radio merambat di udara pada gelombang radio ionosfir yang disebut ether (tempat berjalan frekuensi).Kecepatan suara dalam merambat 350 m / detik sedangkan kecepatan frekuensi radio 300.000.000 m / detik.

Dibawah ini merupakan frekuensi-frekuansi yang terdengar dan tidak terdengar,, memancar dan tidak memancar:1 (LF), Freqwensi rendah, 0 – 20000 Hz, Terdengar, tidak memancar, freqwensi

audio / freqwensi suara2. Medium Freqwensi (MF), Freqwensi menengah, 20000 – 500000 Hz, tak terdengar, memancar

Page 26: BUKU BELAJAR ELEKTRONIK JILID 1

Lembaga Kursus dan Pelatihan Elektronik Rifton Metro 48

Lembaga Kursus dan Pelatihan Elektronik Rifton Metro 49

1. High Freqwensi (HF), Freqwensi tinggi, 500.000 – 30.000.000 Hz, tidak dapat di dengar, memancar, freqwensi radio / pemancar radio

2. Very High Freqwensi (VHF), Freqwensi sangat tinggi, tidak terdengar, memancar, pemancar televisi

3. Ultra High Freqwensi (UHF), Freqwensi ultra tinggi, 500 MHz – 1000 MHZ, tidak terdengar, memancar, pemancari televisi

4. Extra High Freqwensi (EHF), Freqwensi ekstra tinggi, tak terdengar, memancar, pemancar satelit

Freqwensi Radio ;MW / AM (Modulasi Wave/Amplitudo Modulasi : 500 KHz – 1600 KHzSW1 (Short Wave) : 2 MHZ – 7 MHZSw2 (Short Wave) ; 7 MHz – 13 MHzSW3 (Short Wave) : 13 MHz – 30 MHzFM (Freqwensi Modulasi) : 88 MHz – 108 MHz

a. Hubungan antara freqwensi dan pola pemancar dikaitkan dengan atmosfir bumib. Pemancar AM, terpantul oleh atmosfir ke bumi, daya pancarnya kira-kira 100 Km, ,

terpengaruh dengan cuacac. SW1, terpantul oleh atmosfir ke bumi, daya pancarnya kira-kira 1000 Km, terpengaruh dengan

cuacad. SW2, terpentul oleh atmosfir ke bumi, daya pancarnya kira-kira 5.000 Km – 10.000 Km,

terpengaruh dengan cuacae. Pemancar FM, tidak terpantul atmosfir ke bumi, daya pancarnya tidak begitu jauh, tidak

terpengaruh oleh cuaca. Freqwensi FM termasuk freqwensi TV UHF. VHF, UHV dan EHF daya pancarnya tidak begitu jauh. Supaya daya pancarnya dapat jauh harus dipasang satelit

Sebagai pemantul buatan. Dan di bumipun dipasang lagi pemancar relay atau pemancar sambungan

PEMANCAR F M

Komunikasi pada dasarnya adalah pertukaran informasi antara dua tempat yang berjauhan. Sinyal suara pada dasarnya tidak dapat langsung dipancarkan karena sinyal suara bukan gelombang elektromanetik. Jika sinyal suara dirubah menjadi gelombang elektromanitik sekalipun maka berapa panjang antena yangdibutuhkan. Untuk dapat mengirimkan sinyal suara yang lebih mudah maka sinyal suara tersebut terlebih dahulu ditumpangkan dengan sinyal radio dengan frekuensi yang lebih tinggi dari sinyal suara. Metoda untuk menumpangkan sinyal suara pada sinyal radio disebut modulasi. Modulasi yang sering pakai adalah Modulasi Amplitudo (AM ; amplitudo modulatiom), modulasi frekuensi (FM ; Frkuency Modulation) dan modulasi Pasa( PM : Phase M odulation) Modulasi laian adalah kombinasi dari ketiga metode modulasi ini.

Sistrm pemancar secara umum terdiri dari :

Sumber suara yang dapat digunakan adalah bermacam-macam, Misal: Tape, CD player, MP3 player, microphone bahkan radiopun dapat digunakan. Segala jenis catu dayapun dapat dipakai dalam sistem pemancar FM asalkan dapat menghasilkan tegangan yang sesuai dan arus yang cukup.Bagaian yang penting dalam sistem pemancar ini adalah antena, saluran transmisi dan pemancara itu sendiri. Pemancar FM secara umum terdiri dari blok-blok bagian

Sumber suara yang dapat digunakan adalah bermacam-macam, Misal: Tape, CD player, MP3 player, microphone bahkan radiopun dapat digunakan. Segala jenis catu dayapun dapat dipakai dalam sistem pemancar FM asalkan dapat menghasilkan tegangan yang sesuai dan arus yang cukup.

Bagaian yang penting dalam sistem pemancar ini adalah antena, saluran transmisi dan pemancara itu sendiri. Pemancar FM secara umum terdiri dari blok-blok bagian

Sumber suara (Tape / CD / Microphone player) P e m a n c a r

F I N A L BUFEROSILATOR

CATU DAYA

Page 27: BUKU BELAJAR ELEKTRONIK JILID 1

Lembaga Kursus dan Pelatihan Elektronik Rifton Metro 50Lembaga Kursus dan Pelatihan Elektronik Rifton Metro 51

OSILATORInti dari sebuah pemancar adalah osilator. Untuk dapat membangun sistem komunikasi hang baik harus dimulai dengan osilator yang dapat bekerja sempurma, Pada sistem komunikasi, osilator menghasilkan sinal sinus yang dipakai sebagai sinyal pembawa. Sinyal iformasi kemudian ditumpangkan pada sinyal pembawa dengan proses modulasi. Osilator dengan frekuensi yang bisa dirubah tersebut fariable frequency oscilator (VFO). VFO mempunyai kelebihan pada deviase frekuensinya yang lebar. Untuk menghasilkan frekuensi 88 MHz – 108 MHz dapat dakai VFO.Karena pada VFO dipakai induktor dan kapasitor sebagai pembantu frekuensi maka kesetabilan VFO sangat tergantung dari kesetabilan nilai induktor dan kapasitor. Komponen pada VFO yang mudah terpengaruh oleh suhu menyebabkan VFO mempunyai kestabilan yang rendah. VFO yang frkuensinya bisa berubah karena diberi teganga tertentu pada inputnya disebut sebagai VCO (Voltage Controled Oscilator). FCO paling banyak dipakai dalam rangkaian osilator FM karena sinyal suara langsung dapat dimasukkan pada input VCO.

BUFER / PENYANGGASemuan jenis osilator memburuhkan bufer atau penyangga. Bufer berfungsi untuk menstabilkan frekuensi amplitudo osilator akibat dari pembebanan tingakt seklanjutnya. Biasanya penyangga terdiri dari satu atau dua tingkat penguat transistor yang dibias sebagai kelas A. Dengan penguat kelas A akan didapatkan penguatan liniaritas yang tinggi, meskipun demikian penguat kelas A memiliki efisiensi yang paling rendah dibandingkan dengan kelas lain. Osilator yang dilengkapi dengan bufer biasanya disebut sebagai exciter. Dan exciter sbenarnya sudah dapat dipakai sebagai pemancar FM dengan daya yang relatif kecil.

F I N A L Final disebut juga penguat daya atau power. Sinyal yang didapat dari exciter masih sangat lemah. Untuk mendapatkan sinyal yang lebih besar dibutuhkan penguat daya frekuensi radioatau final . Parameter-parameter yang perlu diperhatikan pada penguat daya frekuensi radio adalah:

a.Band width dan faktor kwalitasTiap kanal dari pemancar FM stereo membutuhkan bandwidth 75 KHz. Sedangkan bandwidth frekuensi kerja radio FM adalah 20MHz. Frekuensi kerja dari rangkaian (f) dibandingkan dengan bandwidthnya (Bw) dapat dinyatakan dengan faktor kualitas (Q). Q = f / Bw. Rangkaian penguat dengan faktor kwalitas yang sangat tinggi sulit sekali dibuat dan rangkaian cenderung berisolasi. Contoh dari penguat dengan faktor kwalitas tinggi dan mem\ang didesaian agar berisolasi adalah osilator. Biasanya penentuan faktor kualitas penguat didapatkan dari frekuansi tengah dari frekuensi kerja dibandingkan dengan bandwidth. Sebagai contoh diinginkan penguat yang bekerja pada frekuensi 88MHz sd. 108MHz. Berarti frekuensi tengahnya adalah 100MHz. Sedangkan bandwidthnya adalah 20MHz. Dengan demikian dibutuhkan penguat dengan fakor kualitas. Dengan faktor kualitas yang maki rendah memang akan didapatkan keluaran yang lebih kecil. Tetapi akan didapatkan kemudian pada penalaan.b. Penguatan tiap tingkat dan daya input output tiap tingkat.Transistor dengan daya keluaran besar biasanya membutuhkan daya masukan yang lebih besar pula. Olehkarena itu penguat dengan daya keluaran besar biasanya dibuat beberapa tingkat agar didapatkan daya yang cukup untuk menggerakkan transistor tingkat akhir. Tiap transistor mempunyai penguatan. Untuk transistor dengan daya keluaran yang kecil biasanya mempunyai penguatan yang besar. Sebaliknya untuk transistor dengan daya keluaran yang besar penguatannya justru mengecil. Dengan demikian dapat disimpulan bahwa penguatan daya keluran adalah hal yang saling bertolak belakang

c. Impedensi input dan output tiap tingkatPada penguat daya frekuensi radio impedensi sumber dan impeensi beban tiap tingkat harus sama. Dengan semikian tiap daya yang dihasilkan oleh sumber akan diserap seluruhnya oleh beban (terjadi transfer daya maksimal). Keadaan terjadi dimana kesamaan impedensi dinamakan keadaan match. Jika impedensi yang ada belum sama maka impedensi tersebut harus disamakan dengan matching.

d. Linieritas dan efisiensiLinieritas dan ifisiensi adalah hal yang bertolak belakang. Dengan linieritas penguat yang tinggi akan didapatkan efiensi yang rebdah, dan dengan linieriatas penguat yang rendah akan didapatkan efisiensi yang tinggi. Pada pemancar FM, linieritas dan sinyal tidak begitu berpengaruh karena informasi dari sinyal FM ada frekuensinya. Lain halnya dengan pemancar AM yang memmerlukan linieritas sinyal yang tinggi karena informasi dari sinyal AM terletak pada amplitudonya. Untuk pemancar FM penguatan transistor

Page 28: BUKU BELAJAR ELEKTRONIK JILID 1

Lembaga Kursus dan Pelatihan Elektronik Rifton Metro 52

Lembaga Kursus dan Pelatihan Elektronik Rifton Metro

*Catu Daya *Amplifier *Radio *Tape *Pemancar *Televisi *VCD / DVD *Monitor Komputer *Peralatan Rumah Tangga

Lembaga Kursus dan Pelatihan Elektronik Rifton Metro 53

yang dibias sebagai kelas Cbisa menjadi pilihan. Pada kelas C transistor tidak dibias sama sekali sehingga transistor akan menghantar hanya pada saat ada setengan gelombang positif pada basisnya (NPN). Walaupun demikian keluaran kelas C masih dapat menghasilkan gelombang sinus yang utuh karena adanya induktor pada kolektor akan menghasilkan setengah gelombang.

A N T E N A

Antena adalah bagaian yang paling penting dari sistim pemancar. Antena berfungsii sebagai alat yang meradiasikan gelombang radio. Sebagai bagian dari sistim penerima antena berfungsi sebagai bagian yang dapat menangkap radiasi gelombang radio. Pemancar yang ideal akan meradiasikan gelombang radio ke segala arah. Antena yang

ideal disebut sebagai antena isotropis. Sebagai gambaran, jika antena isotropis diletakkan pada titik pusat dari para bola maka antena isotropis akan mengisi semua ruang yang ada pada bola tersebut dengan radiasi gelombang radio. Beberapa parameter-parameter antena adalah :

a. PolaritasPolaritas dobedakan menjadi polaritas vertikal dan horizontal. Sebagai gambaran sederhana; sebuah antena diletakkan mempunyai polaritas vertikal jika antena tersebut diletakkan pada posisi vertikal terhadap bumi. Antena pada polaritas vertikal akan menghasilakan gelombang radio dengan polaritas vertikal juga. Untuk menangkap gelombang radio dengan polaritas vertikal pada penerima radio juga dibutuhkan antena dengan polaritas yang sama.

b. Penguatan AntenaAntena adalah komponen yang pasif. Secara harfiah antena tidak mungkin menguatkan sinyal yang diberikan kepadanya. Penguatan pada antena sebenarnya adalah seberapa banyak antena tersebut meradiasikan gelombang radio ke arah yang diinginkan. Sebagai referensi dipakai antena isotropi 0 dB

c. PengarahanAntena dibedakan menjadi omnidirectional (segala arah) dan Bidirection (dua arah). Antena Omnidirectional dapat dikatakan meradiasikan gelombang radio yang sama kuat ke segala arah.

Antena berfungsi sebagai penguat pemancaran atau penerimaan gelombang elektromahnetik. Jauh dekatnya pemancaran dapat ditentukan juga dari mutu pemancar dan tinggi rendahnya antena selain kwalitas pesawatnya. Antena dibuat dari bahan almunium atau kawat tembaga, antara yang satu dengan yang laian tidak bersentuhan dan hanya menempel pada isolator. Kabel yang digunakan untuk menghubungkan antara pesawat pemancar dengan antena adalah kabel cocail. Panjang antena ditentukan oleh lamda ( ). Lamda adalah panjang gelombang atau kecepatan cahaya. 1 lamda = 300 cm. Khusus untuk macam atena yagi: bagian belakang disebut reflektor (pemantul) dan bagian depan disebut derektor (pengarah). Untukmenerima dan mengirim sebaiknya dari arah depan. Antena yang paling digunakan untuk komunikasi dua arah dan memiliki efektifitas kerja mendekati sempurna adalah enis antena yagi. Antena jenis yagi digunakan untuk penerimaan siaran FM dan pemancaran siaran FM yang memiliki band frekuensi 88 MHz – 108 MHz.

Page 29: BUKU BELAJAR ELEKTRONIK JILID 1

INER OPEN DIPOLE

INER GAMMA MATCH

Lembaga Kursus dan Pelatihan Elektronik Rifton Metro 54Lembaga Kursus dan Pelatihan Elektronik Rifton Metro 55

Isitengah Almunium

TITIK PENCARIAN / PENELUSURAN JALUR RANGKAIAN

Page 30: BUKU BELAJAR ELEKTRONIK JILID 1

Lembaga Kursus dan Pelatihan Elektronik Rifton Metro 56Lembaga Kursus dan Pelatihan Elektronik Rifton Metro 57

Pencarian atau pengurutan rangkaian sangat penting dalam memahami dan menemukan setiap blok rangkaian sehingga akan mengetahui batasan blok-blok dari setiap rangkaian. Dalam titik pengurutan ada 4 yang sangat penting untuk diketemukan dan difahami, yakni:

1. Tegangan, merupakan arus untuk menghidupkan rangkaian2. Ground, merupakan arus untuk menghidupkan rangkaian3. Output, merupakan tempat keluarnya rangkaian4. Input, merupakan tempat masuknya rangkaian

Seorang montir akan dapat menyelesaikan pekerjaannya jika ia mampu memperbaiki pesawat yang tidak normal . Pesawat yang tidak normal karena adanya komponen atau jalur yang rusak atau tidak benar. Sedangkan untuk mengganti atau atau memperbaiki komponen atau jalur yang rusak itu apabila mampu menemukannya. Untuk dapat menemukan bagian yang rusak itu harus dilakukan pengurutan atau pencaraian, nah disinilah pentingnya pencarian atau pengurutan jalur rangkaian. Itu semua bisa dilkukan jika faham terhadap gejala kerusakannya. Penelusuran rangkaian akandapat dilakukan jika faham akan blok diagram dari setiap pesawat yang akan ditelusuri jalurnya dan faham terhadap cara kerja dan fungsi setiap rangkaian. Yang perlu diprhatikan dalam penelusuran jalur ini adalah bahwa B+ atau vcc berasal dari catu daya dan setiap input akanb mendapatkan output dari satu rangkaian ke rangkaian berikutnya.

PENGUKURAN

Pengukuran sangat penting dilakukan untuk mengetahui normal atau tidaknya suatu rangkaian, komponen atau jalur. Fungsi pengukuran untuk mengetahui standar tegangan terhadap pesawat yang dihadapi. Misal, seorang montir elektronik mereparasi power amplifier. Diukur pada titik vcc atau B+ = 3 volt. Sedangkan berdasarkan standar tegangan yang dilakukan tatkala mengukur yang normasl 12 volt. Dengan demikian akan diketahui bahwa rangkaian power itu tidak normal. Setelah diketemukan rangkaian blok yang dicurigai tidak normal, kemudian dilakukan pengukuran pada jalur dan komponen serta mengukur tegangannya untuk mengetahui baik atau tidaknya .

Untuk mengukur jalur dan komponen dalam reangkaian, harus tidak ada tegangannya dengan mematikan pesawatnya terlebih dahulu. Sebab batas ukur yang akan digunakan adalah batas ukur Ohm. Apabila batas ukur ohm digunakan untuk mengukur arus atau tegangan maka multi meter itu akan rusak.

b.Dalam mengukur tegangan dalam rangkiana atau komponen , maka pesawat harus dihidupkan atau rangkaian teraliri arus/tegangan. Rangkaian yang pelu diukur adalah :

1. Tegangan 2. Output 3. Input

Namun paling penting diukur adalah output dan tegangannya. Seseorang akan dapat mengukur tegangan pada komponen atau inpput, output dan teganganny apabila mampu menemukannya titik yang akan diukur

PENTINGNYA PEELUSURAN DAN PENGUKURAN

Kegunaan pada pengurutan dan pengukuran adalah untuk keperluan reparasi. Gejala kerusakan yang sudah dianalisis kemudian diadakan pencarian atau pengurutan guna menemukan rangkaian dan komponen yang dicurigai tidak normal / rusak. Kemudian diadakan pengukuran tegangan dengan berpedoman pada perkiraan standar teganagan seperti diatas untuk menentukan normal atau tidak rangkaian atau komponen itu. Tegangan pada TR tegangan Basis lebih besar sekitar 0.5 volt dari tegangan emitornya Dari situ akan diketahui komponen yang dicurigai rusak atau tidak normal, selanjutnya diadakan pengukuran komponen . Ingat ketika mengukur komponen dalam PCB, maka rangkaian dalam PCB itu harus tidak ada arus/tegangan (pesawat harus dimatikan), gunakan batas ukur ohm. Jika batas ukur ohm untuk mengukur tegangan maka tester akan rusak. Batasa ukur yang diguinakan dalam mengukur dioda dan transistor dalam PCB adalah X 1 ohm, sebab jika yang digunakan batas ukur lebih dari X 1 ohm akan kelihatan dioda dan transistor itu rusak pada tidak. Yang paling tepat mengukur komponen itu adalah komponen itu dicabut dari pCB kemudian diadakan pengukuran dan pada komponen dioda dan TR memakai batas ukur ohm yang paling besar sehingga dapat mengetahui komponen yang bocor atau rusak. Misalnya batas ukur X 1 K dapat mengukur hambatan maksimal 500 K ohm, Batas ukur X 10 K dapat mengukur hambatan maksimal 5 M ohm dan batas ukur X 100 K dapat mengukur hambatan maksimal 50 M ohm. Contoh Sebuah resistor yang memiliki nilai hambatan 1M ( 1.000.000 ohm) tidak dapat diukur dengan batas ukur X 1K karena maksimal pengukuran batas ukur X 1 K 500 K ohm. Hambatan 1 M hanya dapat diukur dengan batas ukur X 10 K atau 100 K. Mengukur transistor pada aarnya sama dengan mengukur dioda. Diukur dari satu sisi tester bergerak sedang diukur dengan sisi yang berlawanan tidak bergerak, itu berarti normal. Jika diukur dari dua sisi yang berlawanan bergerak semua berarti rusak. Transistor dan dioda yang rusaknya bocor 2 M tidak dapat dideteksi dengan batas ukur X 1 ohm. Unutk dapat mengukurnya memakai batas ukur X 10 K atau 100 K.

Perhatian

a. Ketika mengukur dengan tegangan jangan memakai batas ukur x ohmb. Ketika menyolder, menelusuri rangkaian maka pesawat harus dimatikan / pesawat

tidak ada tegangannyac. Perhatikan baik-baik batas ukur yang akan digunakan.

M E R A K I T

Page 31: BUKU BELAJAR ELEKTRONIK JILID 1

Lembaga Kursus dan Pelatihan Elektronik Rifton Metro 58

Merakit ada dua macam yaitu merakit rangkaian dan merakit komponen. Merakit rangkaian adalah menghubungkan komoponen yang satu dengan yang lainnya sehingga menjadi suatu rangkaian. Merakit pesawat adalah menghubungkan antar satu rangkaian dengan rangkaiannya yang lain suhingga menjadi suatu pesawat yang dapat dinikmati. Merakit suatu hal yang sangat menarik karena merupakan hasil dari karyanya sehingga hasilnyapun akan memuaskan dirinya. Merakit suatu hal yang sangat mudah, sebab yang perlu diketahui tidaklah banyak dan sangat sederhana. Hal-hal yang harus difahami untuk keperluan dalam perakitan :

a. Setiap rangkaian mempunyai input dan outputb. Output dari rangkaian mendapatkan input rangkaian berikutnyac. Setiap rangkaian memerlukan tegangan B+ dan groundd. Faham terhadap urutan-urutan rangkaiane. Besar kecilnya tegangan dari sumber tegangan disesuaikandengan keperluan

dari masing-masing rangkaianf. Merakit rangkaian atau pesawat yang lay out PCB atau rangkaiannya dari

pasaran sudah diberi tanda (ditulisi) pada tempat masuknya input, output, B+ dan groundnya

g. Merakit pesawat mono berbeda dengan stereo. Perbeda Pesawat yang mono hanya memiliki satu sinyal atau satu jalur, sedangkaian pesawat stereo memiliki pulsa doubel dan jalurnyapun doubel, misalnya jalur R (Right): jalur kanan, jalur L (Left) : jalur kiri, Input dari jalur R hanya akan keluar melalui rangkaian R, sedangkan input dari jalur L hanya akan keluar dari rangkaian L . Kemudian untuk menyeimbangkan atau mengecilkan salah satu dari rangkaian LR itu digunakan BALANCE berupa VR.

Contoh