62
ISBN 978-979-18361-3-5 BUKU AJAR TEKNOLOGI SEHAT BUDIDAYA PISANG: Dari Benih Sampai Pasca Panen

BUKU AJAR - Pusat Kajian Hortikultura Tropika IPB · manfaatkan sebagai sayuran. Di beberapa Negara Amerika dan Afrika, buah pisang tidak hanya digunakan sebagai makanan tambahan

  • Upload
    others

  • View
    2

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BUKU AJAR - Pusat Kajian Hortikultura Tropika IPB · manfaatkan sebagai sayuran. Di beberapa Negara Amerika dan Afrika, buah pisang tidak hanya digunakan sebagai makanan tambahan

ISBN 978-979-18361-3-5

BUKU AJAR

TEKNOLOGI SEHAT BUDIDAYA PISANG:

Dari Benih Sampai Pasca Panen

Page 2: BUKU AJAR - Pusat Kajian Hortikultura Tropika IPB · manfaatkan sebagai sayuran. Di beberapa Negara Amerika dan Afrika, buah pisang tidak hanya digunakan sebagai makanan tambahan

© Pusat Kajian Hortikultura Tropika, LPPM-IPB 2012

Teknologi Sehat Budidaya Pisang

Cetakan Pertama 2012

ISBN 978-979-18361-3-5

Penyusun:

Dr. Ir. M. Rahmad Suhartanto, MSi

Dr. Ir. Sobir, MSi

Heri Harti, SP, MSi

Penerbit: Pusat Kajian Hortikultura Tropika, LPPM-IPB

Kampus IPB Baranangsiang, Jl. Raya Pajajaran Bogor

Telp : (0251) 8326881;8382201

Fax : (0251) 8326881

E-mail : [email protected], [email protected]

Web : http://www.pkht.ipb.ac.id

http://www.pkht.or.id

Hak Cipta dilindungi Undang-undang.

Dilarang memperbanyak seluruh atau sebagian karya tulis ini dalam bentuk dengan

cara apapun termasuk fotokopi tanpa ijin tertulis dari penerbit.

PUSAT KAJIAN HORTIKULTURA TROPIKA LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Page 3: BUKU AJAR - Pusat Kajian Hortikultura Tropika IPB · manfaatkan sebagai sayuran. Di beberapa Negara Amerika dan Afrika, buah pisang tidak hanya digunakan sebagai makanan tambahan

KATA PENGANTAR

Produksi pisang Indonesia pada tahun 2009 menduduki tempat keenam setelah

India, Cina, Filipina, Ekuador, Brasil, dengan besaran 6.273.060 ton atau 6 persen

dari produksi dunia (FAO, 2011). Dari segi nutrisi, pisang merupakan salah satu

komoditas yang berpeluang sangat tinggi untuk diversifikasi bahan pangan pokok di

Indonesia. Tingkat produktivitas pisang juga sangat tinggi dibandingkan dengan

sumber karbohidrat yang lain, beberapa pisang yang unggul dapat mencapai

produktivitas 30 - 40 ton/ha/tahun. Apabila dikonversi dengan jumlah karbohidrat,

dengan asumsi kandungan pati sebesar 25 persen, maka pisang unggul dapat

memproduksi karbohidrat sebesar 7.5 – 10 ton/ha/tahun. Pisang memiliki daya

adaptasi luas dan secara teknis dapat tumbuh baik pada lahan kering atau daerah

dengan curah hujan rendah.

Pada tahun 2010 produksi pisang Indonesia mengalami penurunan sebesar

618.460 ton (Deptan, 2011). Penurunan produksi pisang tersebut telah

mengakibatkan semakin rendahnya ketersediaan suplai pisang domestik.

Permasalahan utama dalam penurunan produksi pisang di Indonesia adalah

tingginya serangan penyakit serta belum diterapkannya prinsip Teknologi Sehat

Budidaya Pisang. Teknologi yang diterapkan meliputi semua sistem produksi

untuk menghasilkan buah yang bermutu, aman bagi konsumen serta menjaga

kelestarian lingkungan.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut di atas, perlu dilakukan pengelolaan

kebun pisang secara baik melalui penerapan Teknologi Sehat Budidaya Pisang.

Buku ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan ajar dan acuan dalam budidaya

pisang yang dikelola secara baik dan benar.

Pada kesempatan ini kami menyampaikan penghargaan dan terima kasih

kepada Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional

yang membiayai penelitian sehingga tersusun buku ajar ini . Terima kasih juga

disampaikan kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dalam penulisan

buku ini.

Kami menyadari bahwa buku ini masih belum sempurna, untuk itu saran dan

kritik yang membangun untuk perbaikan buku ini sangat kami harapkan.

Bogor, Februari 2012

Pusat Kajian Hortikultura Tropika

LPPM-IPB

Page 4: BUKU AJAR - Pusat Kajian Hortikultura Tropika IPB · manfaatkan sebagai sayuran. Di beberapa Negara Amerika dan Afrika, buah pisang tidak hanya digunakan sebagai makanan tambahan

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI .......................................................................................... i

DAFTAR TABEL .................................................................................. iii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................ iv

PENDAHULUAN .................................................................................. 1

PELUANG PASAR PISANG BAGI INDONESIA .............................. 3

PISANG DAN MAMFAATNYA .......................................................... 4

KEADAAN SENTRA PRODUKSI PISANG INDONESIA ................ 6

Pola Pembudidayaan dan Sentra Produksi Pisang di Indonesia ....... 6

Pembudidayaan Pisang Skala Kecil .................................................. 6

Pola Pembudidayaan Pisang Skala Perkebunan ................................. 7

BUDIDAYA PISANG ........................................................................... 9

Syarat Tumbuh ................................................................................... 9

Varietas Pisang Komersial ................................................................. 9

Kegiatan Budidaya Pisang ................................................................. 11

Penyediaan Benih/Bibit .................................................................. 11

Penyiapan Lahan ........................................................................... 13

Penanaman .................................................................................... 14

Irigasi/Pengairan ............................................................................. 18

Penjarangan Anakan ...................................................................... 19

Pemupukan dan Pembumbunan .................................................... 21

Sanitasi Lahan ............................................................................... 23

Pembungkusan (Pembrongsongan) dan Pemotongan Jantung ...... 26

Pengendalian Hama dan Penyakit pada Tanaman Pisang ............. 27

Panen ............................................................................................. 40

Page 5: BUKU AJAR - Pusat Kajian Hortikultura Tropika IPB · manfaatkan sebagai sayuran. Di beberapa Negara Amerika dan Afrika, buah pisang tidak hanya digunakan sebagai makanan tambahan

PASCA PANEN PISANG ..................................................................... 43

Penyisiran ........................................................................................... 43

Sortasi dan pengkelasan ..................................................................... 43

Pengemasan ....................................................................................... 46

Pengangkutan ...................................................................................... 50

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 52

Page 6: BUKU AJAR - Pusat Kajian Hortikultura Tropika IPB · manfaatkan sebagai sayuran. Di beberapa Negara Amerika dan Afrika, buah pisang tidak hanya digunakan sebagai makanan tambahan

DAFTAR TABEL

Nomor Halaman

1. Sentra Produksi di Indonesia ...................................................... 7

2. Standar mutu buah beberapa varietas pisang ............................. 45

Page 7: BUKU AJAR - Pusat Kajian Hortikultura Tropika IPB · manfaatkan sebagai sayuran. Di beberapa Negara Amerika dan Afrika, buah pisang tidak hanya digunakan sebagai makanan tambahan

DAFTAR GAMBAR

Nomor Halaman

1. Pohon industri pisang ................................................................. 5

2. Beberapa jenis pisang komersial di Indonesia ........................... 9

3. Jenis bibit pisang ........................................................................ 11

4. Jenis anakan pisang .................................................................... 12

5. Beberapa cara pengaturan jarak tanam pisang ........................... 14

6. Lubang tanam yang sudah diberi perlakuan dolomite ............... 15

7. Perlakuan solarisasi pada lubang tanam ..................................... 16

8. Penanaman pisang dengan baris tunggal dan baris ganda ......... 17

9. Pengairan pada tanaman pisang ................................................. 19

10. Tanaman yang akan dilakukan penjarangan ............................. 20

11. Kondisi tanaman yang sudah dilakukan penjarangan ................ 21

12. Jadwal dan dosis pemupukan pisang .......................................... 22

13. Aplikasi pupuk kandang ............................................................. 23

14. Lahan yang belum dilakuan sanitasi dan lahan yang sudah

dilakukan sanitasi ....................................................................... 25

15. Daun pisang yang perlu dibuang dari pertanaman ..................... 25

16. Pembungkusan jantung pisang ................................................... 26

17. Saat pemotongan jantung ........................................................... 27

18. Larva dan Imago (Cosmopolitus sordidus) dan gejala

serangan pada bonggol ............................................................... 28

19. Larva dan gejala serangan pengerek batang pisang

(Odoiparus longicolis) ............................................................... 29

20. Gejala serangan ngengat kudis (Odoiparus longicolis) pada

jantung dan buah pisang ........................................................... 31

21. Larva dan Imago dan gejala serangan ulat penggulung

Page 8: BUKU AJAR - Pusat Kajian Hortikultura Tropika IPB · manfaatkan sebagai sayuran. Di beberapa Negara Amerika dan Afrika, buah pisang tidak hanya digunakan sebagai makanan tambahan

daun pisang ................................................................................. 32

22. Gejala serangan layu fusarium pada pisang ............................... 35

23. Gejala penyakit layu darah pada tanaman pisang ...................... 36

24. Gejala penyakit Sigatoka pada tanaman pisang ........................ 38

25. Gejala penyakit kerdil atau Bunchy Top pada tanaman pisang . 40

26. Indeks kematangan pisang ......................................................... 42

27. Pengemasan buah pisang dengan keranjang bambu, peti kayu

dan kotak karton ......................................................................... 50

Page 9: BUKU AJAR - Pusat Kajian Hortikultura Tropika IPB · manfaatkan sebagai sayuran. Di beberapa Negara Amerika dan Afrika, buah pisang tidak hanya digunakan sebagai makanan tambahan

1

PENDAHULUAN

Tanaman pisang (Musa spp.) merupakaan tanaman hortikultura penting karena

kaya akan nilai gizi dan mempunyai nilai ekonomis yang tinggi. Tanaman

pisang juga dapat diolah menjadi produk olahan dan bagian tananam lainnya

dapat dimanfaatkan untuk bahan industri seperti pasta gigi dan serat.

Pisang merupakan komoditas kelompok buah-buahan tropis yang sangat

penting dalam perdagangan dunia, karena kontribusinya yang nyata terhadap

kebutuhan gizi dan kesehatan masyarakat. Produksi pisang di Indonesia pada

tahun 2007 mencapai sekitar 5.2 juta ton per tahun yang merupakan campuran

berbagai jenis pisang. Dari produksi pisang yang dihasilkan di Indonesia 90%

untuk konsumsi dalam negeri, sedangkan sisanya adalah untuk ekspor.

Konsumsi pisang pada tahun 2005 mencapai 7.85 kg/kapita/tahun atau sekitar

30% dari total konsumsi buah/kapita/tahun (Deptan, 2007). Seiring dengan

meningkatnya jumlah penduduk, pendapatan dan kesadaran akan manfaat buah

sebagai sumber karbohidrat, vitamin, mineral dan gizi lainnya, konsumsi

pisang mengalami trend meningkat dari waktu ke waktu. Selain itu pisang juga

merupakan salah satu komoditi yang berpeluang sangat tinggi untuk

diversifikasi pangan di Indonesia.

Volume ekspor pisang Indonesia untuk pasar manca negara mulai tahun 1995

sampai dengan 2000 mengalami peningkatan. Peningkatan nilai ekspor ini

selain disebabkan oleh meningkatnya volume pisang yang di minta juga oleh

bertambahnya negara pengimpor pisang dari Indonesia. Akan tetapi terjadi

penurunan nilai ekspor sejak tahun 2001 – 2002 dan kembali meningkat pada

tahun 2003-2006. Pasang surut nilai ekspor pisang Indonesia terutama

disebabkan oleh hancurnya perkebunan pisang di Halmahera dan lampung

akibatnya produksi pisang nasional Indonesia menjadi turun dratis. Adanya

Page 10: BUKU AJAR - Pusat Kajian Hortikultura Tropika IPB · manfaatkan sebagai sayuran. Di beberapa Negara Amerika dan Afrika, buah pisang tidak hanya digunakan sebagai makanan tambahan

2

penanaman baru di sentra-sentra produksi baru mendorong produksi pisang

nasional kembali mengalami peningkatan. Dalam pengembangan pisang di

Indonesia ditemukan beberapa permasalahan dalam budidaya tanaman antara

lain:

Bertambahnya permintaan pasar terhadap buah pisang tidak di imbangi oleh

peningkatan produksi pisang di Indonesia. Beberapa kendala permasalahan

yang menyebabkan kurang berkembangnya produksi pisang di Indonesia,

adalah :

1. Pola pembudidayaan yang belum jelas dan teratur.

2. Kurangnya penerapan teknologi budidaya pisang secara benar pada tingkat

petani.

3. Kultivar pisang yang di tanam masih beragam.

4. Ketersediaan dan penggunaan bibit pisang yang sehat dari kultivar unggul

masih terbatas.

5. Penyebaran hama dan penyakit penting tanaman pisang yang cukup luas di

sentra produksi pisang.

Page 11: BUKU AJAR - Pusat Kajian Hortikultura Tropika IPB · manfaatkan sebagai sayuran. Di beberapa Negara Amerika dan Afrika, buah pisang tidak hanya digunakan sebagai makanan tambahan

3

PELUANG PASAR PISANG BAGI INDONESIA

Produksi pisang dunia dari sekitar 120 negara di perkirakan di atas 68 juta ton

pertahun. Pisang merupakan jenis buah yang paling penting di kawasan Asia

Tenggara termasuk peringkat pertama dalam produksi buah-buahan di

Filipina, Indonesia dan Thailand, baik mengenai luas lahannya maupun

produksinya. Total produksi pisang Indonesia pada tahun 2007 adalah

5,270,131 ton. Produksi pisang Indonesia 90% diserap oleh pasar dalam

negeri. Peluang pasar dalam negeri masih cukup lebar terutama untuk

konsumsi hotel-hotel berbintang dan pasar swalayan yang membutuhkan

pisang dengan kualitas yang tinggi.

Berkembangnya pariwisata di Indonesia dan bertambahnya wisatawan asing

yang datang ke Indonesia menjadikan peluang pasar buah pisang semakin

meningkat. Keluhan yang datang dari pengusaha hotel-hotel berbintang adalah

belum ada supplier yang menyediakan buah-buahan salah satunya adalah

pisang dengan kualitas yang tinggi . walaupun pengiriman rutin sudah mulai

dirintis oleh beberapa supplier ke berbagai pasar swalayan dan hotel, namun

kualitasnya masih rendah.

Peluang pasar ke luar negeri sama cerahnya seperti pasar dalam negeri,

walaupun pasar luar negeri sudah dikuasai pengusaha pisang internasional.

Satu cara untuk dapat masuk ke pasar luar negeri adalah dengan

mengembangkan kemitraan dengan pengusaha internasional, seperti yang

telah dirintis oleh PT. Nusantara Tropical Fruits (NTF) dengan Del Monte,

Ekspor pisang Indonesia ke berbagai negara berasal dari produksi perkebunan

besar seperti PT. NTF dan PT.Global Agronusa Indonesia (GAI)

Page 12: BUKU AJAR - Pusat Kajian Hortikultura Tropika IPB · manfaatkan sebagai sayuran. Di beberapa Negara Amerika dan Afrika, buah pisang tidak hanya digunakan sebagai makanan tambahan

4

PISANG DAN MAMFAATNYA

Tanaman pisang merupakan tanaman yang serbaguna , mulai dari akar

(rhizome) sampai daun dapat dimanfaatkanoleh manusia. Bonggol pisang

banyak mengandung air dan pati yang kaya karbohidrat, jika dikeringkan

menjadi abu akan menghasilkan soda yang di gunakan sebagai bahan baku

sabun dan pupuk kalium. Air yang terkandung dalam bonggol secara

tradisional dapat di gunakan sebagai obat anti sakit perut, dan pendarahan pada

usus. Batangnya dapat digunakan sebagai penghasil serat untuk bahan baku

kain dan sebagai makanan ternak. Daunnya dapat di gunakan untuk

pembungkus berbagai makanan seperti nasi, makanan kecil dan lain-lain.

Produk utama tanaman pisang adalah buahnya. Buah pisang dimanfaatkan

dalam keadaan segar sebagai buah meja atau olahan. Buah pisang dapat

diproses menjadi tepung pisang, pure, bir, cuka, kripik, sale, dodol dan saus.

Jantung pisang atau bunga pisang dari beberapa kultivar tertentu dapat di

manfaatkan sebagai sayuran.

Di beberapa Negara Amerika dan Afrika, buah pisang tidak hanya digunakan

sebagai makanan tambahan namun sudah dikonsumsi sebagai buah segar atau

buah olahan sebagai makanan pokok . Nilai nutrisi yang terkandung dalam

buah pisang cukup tinggi . Kadungan gizi per 100 gram daging buah adalah

energi (116-128 kcal), protein (1%), lemak (0.3%), karbohidrat (27%), mineral

(Ca_15 mg, K_ 380 mg, Fe_0.5 mg, Na_1.2 mg), dan vitamin (Vit. A_0.3 mg,

Vit. B1_0.1 mg; B2_0.1 mg, B6_0.7 mg, Vit. C_20 mg). Kandungan Ca pada

buah pisang dapat menetralisir efek menetralisir efek garam dan MSG, K

dapat menjaga keseimbangan air tubuh, kenormalan tekanan darah, fungsi

jantung dan kerja otot dan vitamin B6 dan asam folat dapat berfungsi untuk

perkembangan otak dan mencegah kanker usus.

Page 13: BUKU AJAR - Pusat Kajian Hortikultura Tropika IPB · manfaatkan sebagai sayuran. Di beberapa Negara Amerika dan Afrika, buah pisang tidak hanya digunakan sebagai makanan tambahan

5

Gambar 1. Pohon industri pisang

Membungkus

Batang

Buah

Olahan Segar

Pasta Sale Keripik Permen

Pati Tali

Daun

Roti Snack

Sari buah

Tepung

Pisang

Page 14: BUKU AJAR - Pusat Kajian Hortikultura Tropika IPB · manfaatkan sebagai sayuran. Di beberapa Negara Amerika dan Afrika, buah pisang tidak hanya digunakan sebagai makanan tambahan

6

KEADAAN SENTRA PRODUKSI PISANG INDONESIA

Pola Pembudidayaan dan Sentra Produksi Pisang di Indonesia

Secara umum di Indonesia terdapat empat pola budidaya pisang di Indonesia,

yaitu: 1) pertanaman pekarangan, 2) sistem tumpasari,3) kebun pisang petani

gurem skala komersial dan 4) perkebunan pengusaha pisang. Pertanaman

pekarangan, sistem tumpasari dan kebun pisang petani gurem skala komersial

digolongkan pada pola pembudidayaan skala kecil karena skala luasan

kebunnya kurang dari 20 ha. Sedangkan perkebunan pengusaha pisang terdiri

dari dua golongan yaitu perkebunan skala menengah dan perkebunan skala

besar.

Pembudidayaan Pisang Skala Kecil

Pertanaman pisang di pekarangan dan sistem tumpasari di kebun petani banyak

tersebar di wilayah Indonesia. Tanaman pisang yang ditanam di pekarangan

digunakan untuk konsumsi keluarga dengan memanfaatkan masukan modal

yang minimal, sedangkan kelebihan hasilnya dijual ke pasar. Kultivar pisang

yang ditanam beragam, tergantung daerahnya. Pada sistem tumpasari, pisang

biasanya digunakan sebagai tanaman perawat atau naungan untuk tanaman

muda coklat, kopi, lada dan sebagainya. Tanaman pisang juga digunakan

sebagai tanaman sela pada perkebunan karet dan kelapa sawit yang baru di

bangun atau di tanam di bawah pohon kelapa yang sudah dewasa. Tanaman

pisang yang di tanam sebagai tanaman utama, biasanya ditumpasarikan dengan

tanaman semusim seperti sayuran atau palawija.

Pada kebun buah milik petani gurem, pisang di tanam sebagai tanaman

monokultur di lahan yang luasnya berkisar antara 1- 20 ha. Pemilihan kultivar

tergantung kepada permintaan konsumen dan kesesuaian dengan keadaan

Page 15: BUKU AJAR - Pusat Kajian Hortikultura Tropika IPB · manfaatkan sebagai sayuran. Di beberapa Negara Amerika dan Afrika, buah pisang tidak hanya digunakan sebagai makanan tambahan

7

agroklimat yang berlaku di daerah tersebut. Pengelolaan pada tanaman pisang

sudah lebih baik dari pengelolaan tanaman pisang pekarangan dan tanaman

pisang tumpasari. Pola pertanaman tumpasari dan kebun pisang petani gurem

tersebar di seluruh sentra produksi pisang di Indonesia

(Tabel 1)

Tabel 1 .Sentra Produksi di Indonesia

Propinsi Lokasi

Banten Serang

Jawa Barat Sukabumi, Cianjur, Bandung, Bogor, Indramayu,

Purwakarta

Jawa Tengah Demak, Kudus, Pati, Banyumas, Cilacap dan

Purbalingga

Jawa Timur Banyuwangi, Malang dan Sampang

Sumatra Utara Tapanuli Selatan, Tapanuli Utara, Deli Serdang

Padang Sidempuan dan Asahan

Sumatra Barat Tanah Datar dan Pariaman

Sumatra Selatan Lahat, Lematang Ilir, Ogan Kumering Ilir, Ogan

Kumering Ulu dan Musi Rawas

Jambi Batanghari

Lampung Lampung Tenggara dan Lampung Selatan

Bali Buleleng, Karangasem, Jembrana dan Tabanan

Pola Pembudidayaan Pisang Skala Perkebunan

Pembudidayan pisang skala perkebunan di Indonesia terdiri dari dua golongan

yaitu perkebunan skala menengah dan perkebunan skala besar perkebunan

skala menengah memiliki luasan lahan 50-100 hektar. Salah satu perkebunan

skala menengah di usahakan di Mojokerto Jawa Timur yaitu PT. Horti

Page 16: BUKU AJAR - Pusat Kajian Hortikultura Tropika IPB · manfaatkan sebagai sayuran. Di beberapa Negara Amerika dan Afrika, buah pisang tidak hanya digunakan sebagai makanan tambahan

8

Nusantara dengan luasan 100 ha. Jenis pisang yang di tanam adalah kultivar

Cavendish dengan tujuan pasar dalam negeri. Selain bertanam pisang, PT.

Horti Nusantara memproduksi bibit pisang asal kultur jaringan yang dapat

dijual ke luar perkebunan.

Perkebunan pisang skala besar terdapat di Lampung (PT. Nusantara Tropikal

Fruits) dan Maluku Utara (PT. Global Agronusa Indonesia) dengan target

pengembangan lahan seluas 2000 -5000 ha. Produksi pisang yang di hasilkan

oleh perkebunan tersebut setiap tahunnya di atas 100 000 ton dengan

produktivitas lebih dari 100 ton/ha. Jenis pisang yang diusahakan adalah

kultivar cavendish dengan tujuan utama untuk ekspor.

Page 17: BUKU AJAR - Pusat Kajian Hortikultura Tropika IPB · manfaatkan sebagai sayuran. Di beberapa Negara Amerika dan Afrika, buah pisang tidak hanya digunakan sebagai makanan tambahan

9

BUDIDAYA PISANG

Syarat Tumbuh

Suhu : Optimum pada kisaran 26-28C.

Altitude : Di bawah 800 m dpl, tapi masih mungkin sampai 1000 m dpl.

Pengairan : Perlu air teratur 20-60 mm/minggu

Tanah : pH 4.5-8.5, kedalaman solum >75 cm, kedalaman air > 120

cm, kemiringan 15%<, peka tanah salin. Terbaik pada tanah

dengan solum dalam, berdrainase baik, dengan kandungan

humus tinggi seperti tanah vulkanik atau tanah aluvial.

Hindari tanah tergenang.

Lokasi : Dekat dengan industri pendukung atau jalur agribisnis

Varietas Pisang Komersial

Varietas pisang komersial di dunia adalah: Cavendish, Baby banana, Monkey

banana. Varietas pisang komersial di Indonesia : Ambon, Raja, Tanduk,

Barangan, Uli, Mas, dll. Koleksi pisang Indonesia sekitar 420 jenis.

Gambar 2. Beberapa jenis pisang komersial di Indonesia

Page 18: BUKU AJAR - Pusat Kajian Hortikultura Tropika IPB · manfaatkan sebagai sayuran. Di beberapa Negara Amerika dan Afrika, buah pisang tidak hanya digunakan sebagai makanan tambahan

10

Alur Agribisnis Pisang

Penentuan dan Penyediaan Bibit Penentuan dan Penyiapan Lahan

Penanaman

Pengairan

Sanitasi lahan

Pembungkusan Buah

Pengendalian HPT

Panen

Pencucian dan desinfeksi

Sortasi dan Pengkelasan

Pangemasan

Distribusi

Penjarangan anakan

Pemupukan

Page 19: BUKU AJAR - Pusat Kajian Hortikultura Tropika IPB · manfaatkan sebagai sayuran. Di beberapa Negara Amerika dan Afrika, buah pisang tidak hanya digunakan sebagai makanan tambahan

11

Kegiatan Budidaya Pisang

Kegiatan budidaya pisang dimulai dari penyediaan benih dan bibit sampai

panen sesuai dengan alur agribisnis pisang di atas. Setelah kegiatan panen

perlu juga dilakukan kegiatan pasca panen yang baik sampai pisang

dipasarkan. Langkah-langkah kegiatan budidaya pisanga dalah sebagai

berikut:

Penyediaan Benih/Bibit

Sumber bibit harus diperoleh dari induk yang sehat dan diperoleh dari lahan

yang bebas penyakit terutama penyakit layu fusarium dan layu bakteri serta

penyakit bunchy top. Sumber bibit dapat berasal dari anakan, bonggol (cormit

/bits) dan kultur jaringan. Pada umumnya petani menggunakan bibit yang

berasal dari anakan dan belahan bonggol. Bibit yang siap ditanam berukuran

40-50 cm bila dari kultur jaringan, atau anakan berumur 6 bulan.

G

Gambar 3. Jenis bibit pisang. A. anakan; B. bonggol dan C. kultur jaringan

Gambar 3. Jenis bibit pisang. A. anakan; B. bonggol dan C. kultur jaringan

A B C

Page 20: BUKU AJAR - Pusat Kajian Hortikultura Tropika IPB · manfaatkan sebagai sayuran. Di beberapa Negara Amerika dan Afrika, buah pisang tidak hanya digunakan sebagai makanan tambahan

12

A. Sistem Penyediaan Benih dari Anakan

Gambar 4. Jenis anakan pisang

1. Pilih tanaman induk yang sudah berbuah dan sehat

2. Pilih tanaman dari lahan yang bebas penyakit terutama penyakit layu

fusarium dan layu bakteri

3. Pilih anakan pedang bukan anakan air

4. Pisahkan anakan dari bonggol induknya

5. Benih dikumpulkan di tempat yang teduh, akar dibersihkan dari tanah,

daun dikurangi

6. Buang mata tunas yang timbul

7. Benih diseleksi menurut besar dan tinggi untuk mendapatkan benih yang

seragam

8. Sebelum ditanam ditanam ke polibag, benih direndam dengan campuran

agens antagonis bakteri (Pseudomonas fluurescens + Bacillus substilis)

Page 21: BUKU AJAR - Pusat Kajian Hortikultura Tropika IPB · manfaatkan sebagai sayuran. Di beberapa Negara Amerika dan Afrika, buah pisang tidak hanya digunakan sebagai makanan tambahan

13

selama 24 jam atau boleh juga direndam dengan fungisida Benlate atau

Dithane M-45 dengan konsentrasi 2 g/liter air selama 2 jam

B. Penyediaan Benih dari Bonggol

1. Pilih bonggol dari tanaman yang dewasa, sehat serta bebas dari hama dan

penyakit

2. Bersihkan bonggol dan buang akarnya dengan tidak merusak mata tunas

3. Belah bonggol menurut ukuran mata tunas dengan ukuran 10 x 10 x 10 cm

4. Bonggol yang sehat adalah bila dibelah berwarna putih

6. Untuk mengurangi serangan penyakit sebelum ditanam ke polibag, rendam

bonggol dalam campuran agens antagonis bakteri (Pseudomonas

fluurescens + Bacillus substilis) selama 2 jam atau boleh juga direndam

dengan fungisida Benlate atau Dithane M-45 dengan konsentrasi 2 g/liter

air selama 2 jam

C. Benih dari Kultur Jaringan

1. Pilih bahan explan yang dari induk yang disertifikasi bebas penyakit

sistemik.

2. Diperbanyak dengan penggunaan ZPT yang berimbang.

3. Planlet tidak melebihi subkultur ke V.

4. Diaklimatisasi dalam media yang bebas penyakit tular tanah.

5. Off-type kurang dari 5%.

Penyiapan Lahan

Pembersihan lahan. Lahan harus dibersihkan dari dari hal-hal yang

dapat menganggu pertumbuhan tanaman. Lahan dibersihkan mulai

dari membuang batu besar, gulma, tunggul batang dan sebagainya yang

Page 22: BUKU AJAR - Pusat Kajian Hortikultura Tropika IPB · manfaatkan sebagai sayuran. Di beberapa Negara Amerika dan Afrika, buah pisang tidak hanya digunakan sebagai makanan tambahan

14

dapat menganggu sistem perakaran tanaman dan penyerapan unsur

hara. Selain itu juga disiapkan bedengan dan akses jalan.

Pengaturan jarak tanam. Jarak tanam tergantung varietas, varietas

ukuran kecil sekitar 2X2.5 m, besar 3X3. Bisa juga berupa barisan 1.5-

2 X 4-6 m. Populasi tanaman per ha, tergantung dari layout tanah.

Arah barisan dalam pengaturan jarak tanam harus sejajar dengan arah

terbit metahari.

Gambar 5. Beberapa cara pengaturan jarak tanam pisang, A. Pola tanam sejajar

dan teratur, jarak tanam 3 x 3 meter; B. Pola tanam berseling, jarak tanam 3 x 2 m

Penanaman

Pembuatan lubang tanam.

3 m

3 m

3 m

3 m

A

3 m

2 m

2 m

3 m 3 m 3 m

3 m 3 m 3 m

2 m

2 m

3 m

B

Matahari

Terbit

Page 23: BUKU AJAR - Pusat Kajian Hortikultura Tropika IPB · manfaatkan sebagai sayuran. Di beberapa Negara Amerika dan Afrika, buah pisang tidak hanya digunakan sebagai makanan tambahan

15

Pembuatan lubang tanam diperlukan untuk memperbaiki lingkungan

perakaran pisang agar bibit pisang yang ditanam mampu tumbuh dengan

cepat. Pembuatan lubang tanam sebaiknya dilakukan 2-3 minggu

sebelum tanam. Ukuran lubang tanam kira-kira 50 x 50 x 50 cm. Pada

saat pembuatan lubang tanam harus dipisahkan tanah lapisan atas (arak

kiri) dan tanah lapisan bawah arah kanan. Apabila tanah masam,

sebaiknya pada lubang tanam diberi kapur/dolomite sebanyak 200-500

g/lubang. Lubang tanam dibiarkan terbuka selama 2 minggu dengan

tujuan member kesempatan tanah menyerap oksigen dan sinar matahari.

Sebaiknya lubang tanam diberi perlakuan solarisasi yaitu menutup

lubang tanam dengan plastik PVC selama 2-3 minggu. Tujuan dilakukan

solarisasi adalah untuk mematikan mikrorganisme yang merugikan

tanaman pisang.

Gambar 6. Lubang tanam yang sudah diberi perlakuan dolomite dan

dibiarkan terbuka

Kapur/dolomit

Page 24: BUKU AJAR - Pusat Kajian Hortikultura Tropika IPB · manfaatkan sebagai sayuran. Di beberapa Negara Amerika dan Afrika, buah pisang tidak hanya digunakan sebagai makanan tambahan

16

Gambar 7. Perlakuan solarisasi pada lubang tanam

Penutupan lubang tanam.

Penutupan lubang tanam dilakukan dengan tujuan untuk mengembalikan

kelembaban tanah ke kondisi semula. Penutupan lubang tanam dapat

dilakukan 2-3 hari sebelum tanam. Pada saat penutupan lubang tanam

ditambahkan pupuk kandang yang sudah dicampur agensia hayati

sebanyak 10 – 20 kg per lubang tanam. Satu minggu sebelum penutupan

lubang tanam, pupuk kandang dicampur dengan agensia hayati

Trichoderma sp. Sebanyak 100 – 200 g Trichoderma sp dicampur

dengan 10 kg pupuk kandang. Setelah dicampur pupuk kandang

dimasukkan ke dalam karung dan diperam selama 1 minggu dalam

keadaan lembab. Pada saat penutupan lubang pupuk kandang yang

sudah dicampur dengan agensia hayati, setengah bagian dimasukan

kedalam lubang tanam dan setengah bagian dicampurkan dengan tanah

bagian atas (top soil). Pada saat penutupan lubang tanam, tanah bagian

atas (top soil) dimasukkan terlebih dahulu baru disusul tanah bagian

bawah (sub soil).

Page 25: BUKU AJAR - Pusat Kajian Hortikultura Tropika IPB · manfaatkan sebagai sayuran. Di beberapa Negara Amerika dan Afrika, buah pisang tidak hanya digunakan sebagai makanan tambahan

17

Penanaman

Penanaman dilakukan sebaiknya pada awal musim hujan atau akhir

musim kemarau, agar tanaman pada saat pertumbuhan awal tidak

mengalami kekeringan. Sebelum ditanam bibit yang sudah disiapkan

terlebih dahulu diberi perlakuan dengan cara merendam dalam agens

antagonis seperti bakteri Pseudomonas fluorescens dan Bacillus substilis

dengan konsentrasi 109/ml selama 24 jam. Kalau agens antagonis sulit

diperoleh, bibit dapat direndam dulu ke dalam larutan fungisida Benlate

atau Duthane M-45 selama 2 jam. Sementara menunggu bibit direndam,

lubang tanam yang sudah ditutup, dilubangi kembali seukuran dengan

bonggol atau bibit. Setelah bibit direndam, bibit siap ditanam. Bibit

dimasukkan ke dalam lubang tanam dengan posisi tegak dan ditanam

sampai sebatas 5 – 10 cm di atas pangkal tanah, kemudian lubang ditutup

kembali dengan tanah galian. Penanaman pisang dapat dilukukan

dengan baris tunggal dan baris ganda.

Gambar 8. Penanaman pisang dengan baris tunggal (A) dan baris ganda

(B)

A B

Page 26: BUKU AJAR - Pusat Kajian Hortikultura Tropika IPB · manfaatkan sebagai sayuran. Di beberapa Negara Amerika dan Afrika, buah pisang tidak hanya digunakan sebagai makanan tambahan

18

Irigasi/Pengairan

Pengairan dilakukan untuk membantu penyediaan air yang cukup untuk

pertumbuhan dan produksi tanaman. Hal-hal yang harus diperhatikan

dalam penyediaan air adalah air yang digunakan untuk penyiraman tidak

tercemar zat berbahaya dan limbah pabrik serta bibit penyakit. Pengairan

harus disesuaikan dengan musim, umur tanaman dan fase pertumbuhan

tanaman. Pengairan dapat dilakukan dengan penyiraman, irigasi sprinkle,

irigasi tetes dan pembuatan selokan di antara bedengan tanaman. Namun

biasanya teknik pengairan yang banyak dilakukan adalah dengan

penyiraman. Irigasi tetes dan sprinkle banyak digunakan untuk perkebunan

besar.

Pengairan lahan harus dilakukan paling lambat 3 – 4 hari setelah tanam jika

ditanam pada saat tidak turun hujan. Penyiraman dilakukan dengan gembor

atau selang dari atas permukaan tanah sekitar pohon sampai tanah terlihat

basah pada kedalaman minimal 20 cm. Penyiraman dapat dilakukan pada

pagi atau sore hari, sekurang-kurangnya 2 kali seminggu apabila tidak turun

hujan. Tanaman pisang yang kekurangan air dapat menyebabkan

pertumbuhan tanaman terhambat. Kekurangan air pada fase pertumbuhan

vegetative dapat mempengaruhi kecepatan perkembangan daun dan jumlah

bunga menjadi sedikit, sehingga produksi buah menjadi rendah.

Kekurangan air pada fase pembungaan dapat menurunkan jumlah buah dan

kekurangan air pada periode pembentukan buah dapat mempengaruhi

ukuran dan kualitas buah, tandan buah pendek dan ukuran kecil.

Page 27: BUKU AJAR - Pusat Kajian Hortikultura Tropika IPB · manfaatkan sebagai sayuran. Di beberapa Negara Amerika dan Afrika, buah pisang tidak hanya digunakan sebagai makanan tambahan

19

Gambar 9. Pengairan pada tanaman pisang

Penjarangan Anakan

Penjarangan anakan dilakukan dengan tujuan mengurangi persaingan hara

antar tanaman dan meningkatkan pertumbuhan tanaman, produktivitas dan

kualitas hasil. Membiarkan anakan pada tanaman pisang dapat mengurangi

produksi. Saat penjarangan juga berperan penting dalam managemen

produksi. Ada dua tipe anakan yang dihasilkan yaitu anakan muda dengan

daun yang sempit (anakan pedang) dan anakan dengan daun yang lebar

(anakan air). Satu rumpun maksimum dengan 1-2 anakan yang berbeda umur.

Penjarangan dilakukan setiap 3 bulan. Anakan yang dibuang adalah yang

tumbuhnya mengarah pada jalan kebun. Anakan yang dipilih untuk dipelihara

adalah anakan yang berdaun pedang, tingginya 20-40 cm, pertumbuhan

kuncup daun baik. Dengan pembuangan anakan ini pohon induk akan berbuah

Page 28: BUKU AJAR - Pusat Kajian Hortikultura Tropika IPB · manfaatkan sebagai sayuran. Di beberapa Negara Amerika dan Afrika, buah pisang tidak hanya digunakan sebagai makanan tambahan

20

dengan arah pertumbuhan buah ke jalan untuk memudahkan pemanenan. A-

nakan berumur 6 bulan dapat dijadikan sebagai bahan tanaman untuk inisiasi

kebun baru.

Penjarangan anakan dapat dilakukan dengan cara mematikan anakan

dengan metode sebagai berikut:

a) Potong anakan sebatas permukaan tanah, congkel bagian tengah batang

lalu tuangkan 2 – 3 ml (½ sendok teh) minyak tanah.

b) Dapat juga menggunakan 2,4 – D 50% sebanyak 2 – 12 tetes pada

batang semu anakan yang telah mencapai tinggi 30 – 60 cm. Anakan

yang lebih kecil dosisnya dapat dikurangi.

Gambar 10. Tanaman yang akan dilakukan penjarangan

Anakan yang

dibuang

(anakan air)

Anakan yang

dipelihara

(anakan pedang)

Page 29: BUKU AJAR - Pusat Kajian Hortikultura Tropika IPB · manfaatkan sebagai sayuran. Di beberapa Negara Amerika dan Afrika, buah pisang tidak hanya digunakan sebagai makanan tambahan

21

Gambar 11. Kondisi tanaman yang sudah dilakukan penjarangan

Pemupukan dan Pembumbunan

Pemupukan dilakukan dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan unsure

hara tanaman dan mendapatkan pertumbuhan tanaman yang optimum,

produksi yang tinggi dan kualitas yang baik sesuai dengan standar yang

ditetapkan serta memperkuat pertumbuhan tanaman pisang. Jenis pupuk

yang digunakan adalah:

Bahan organik: pupuk kandang, kompos

Pupuk kimia yang terdiri dari N (urea, ZA, KNO3, NPK), N (urea, Za,

KNO3, NPK), P (TSP, SP-36) dan K (KCl, KNO3)

Pemupukan dilakukan dengan cara:

Membuat parit di sekeliling rumpun dengan jarak minimal 50 cm dari

pohon dengan kedalaman 10-15 cm

Pupuk ditebarkan disepanjang parit sesuai dosis

Page 30: BUKU AJAR - Pusat Kajian Hortikultura Tropika IPB · manfaatkan sebagai sayuran. Di beberapa Negara Amerika dan Afrika, buah pisang tidak hanya digunakan sebagai makanan tambahan

22

Setelah pupuk diberikan parit ditutup dan dilanjutkan dengan

pembumbunan

Lingkaran tajuk diusahakan bersih dari rumput/gulma

Aplikasi pupuk organik dilakukan pada saat penyiapan lubang tanam

dengan dosis 10-20 kg/lubang tanam. Sedangkan aplikasi pupuk kimia

dilakukan tiga sampai empat kali dalam satu tahun. Pemupukan I : satu

bulan setelah tanam (Urea 150g, SP-36 100g, KCl 200g), pemupukan II, III

& IV selang 3 bulan dari pemupukan sebelumnya (Urea 150g, SP-36 100g

dan KCl 450g.

KEGIATAN

PEMUPUKAN KE DAN BULAN

1 2 3 4

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

Pemupukan

- Organik

20

kg/lubang

- Urea

150

g/tanaman

150

g/tanaman 150 g/tanaman 150 g/tanaman

- TSP

100

g/tanaman

100

g/tanaman 100g/tanaman 100 g/tanaman

- KCl

200

g/tanaman

450

g/tanaman 450 g/tanaman 450 g/tanaman

Page 31: BUKU AJAR - Pusat Kajian Hortikultura Tropika IPB · manfaatkan sebagai sayuran. Di beberapa Negara Amerika dan Afrika, buah pisang tidak hanya digunakan sebagai makanan tambahan

23

Gambar 12. Jadwal dan dosis pemupukan pisang

Gambar 13. Aplikasi pupuk kandang

Sanitasi Lahan

Sanitasi lahan dilakukan bertujuan untuk membersihkan gulma dan

tanaman sakit di sekitar pertanaman agar tanaman dapat tumbuh optimal.

Gulma yang tumbuh di sekitar pertanaman pisang kalau tidak dibersihkan

dapat menimbulkan persaingan hara antara gulma dan tanaman, sehingga

akan mengurangi suplai hara ke tanaman. Sementara tanaman yang sakit

kalau tidak dibersihkan dapat menjadi sumber penyakit bagi tanaman

lainnya.

Pengendalian gulma penting dilakukan pada 3 bulan pertama. Pengendalian

gulma pada tanaman pisang umumnya dilakukan secara manual atau

mekanis. Pengendalian secara manual dilakukan dengan membuang gulma

minimal 100 cm sekeliling tanaman pisang. Pengendalian dapat dilakukan

dengan menggunakan alat seperti cangkul, kored dan parang. Parang yang

digunakan untuk memotong tanaman yang sakit tidak boleh digunakan lagi

Page 32: BUKU AJAR - Pusat Kajian Hortikultura Tropika IPB · manfaatkan sebagai sayuran. Di beberapa Negara Amerika dan Afrika, buah pisang tidak hanya digunakan sebagai makanan tambahan

24

untuk tanaman sehat, kecuali parang tersebut dibersihkan dahulu dengan

klorox ataupun bayclin agar penyakit tidak menular ke tanaman yang sehat.

Pengendalian secara manual atau mekanis harus dilakukan dengan hati-hati

agar tidak melukai perakaran tanaman.

Untuk perkebunan skala luas, dengan alas an pertimbangan ekonmi

penyiangan dapat dilakukan dengan penyemprotan herbisida.

Penyemprotan herbisida dapat dilakukan apabila tanaman sudah cukup

tinggi (1- 1.5 m) dan apabila tanaman sudah ada yang terserang layu

fusarium. Penyemprotan dengan herbisida dapat dilakukan 4-5 kali dalam

satu tahun. Herbisida yang digunakan dari herbisida yang berbahan aktif

Ametryne, simazine, diuron, paraquat dan glyphosate. Pemelihan masing-

masing bahan aktif tergantung pertumbuhan tanaman. Umur tanaman 1 –

4 bulan dapat menggunakan ametryne, umur tanaman 5 – 6 bulan

menggunkan paraquat, umur diatas 6 bulan menggunakan glyphosate.

Kegiatan penyiangan sebaiknya diikuti dengan pembersihan kebun,

terutama pemotongan daun-daun yang telah tua dan juga daun-daun yang

kering. Hal ini dilakukan untuk memberikan sirkulasi udara dan masuknya

cahaya matahari yang baik ke dalam pertanaman. Daun yang dibuang

adalah daun dengan lebih dari 50% terserang bercak penyakit, daun tua

yang telah menguning dan daun yang menaungi dan menggesek jantung dan

atau buah yang dalam masa tumbuh dan berkembang.

Page 33: BUKU AJAR - Pusat Kajian Hortikultura Tropika IPB · manfaatkan sebagai sayuran. Di beberapa Negara Amerika dan Afrika, buah pisang tidak hanya digunakan sebagai makanan tambahan

25

Gambar 14. Lahan yang belum dilakuan sanitasi (A), lahan yang sudah

dilakukan sanitasi (B dan C)

Gambar 15. Daun pisang yang perlu dibuang dari pertanaman

A B

C

Daun yang

perlu dibuang

Page 34: BUKU AJAR - Pusat Kajian Hortikultura Tropika IPB · manfaatkan sebagai sayuran. Di beberapa Negara Amerika dan Afrika, buah pisang tidak hanya digunakan sebagai makanan tambahan

26

Pembungkusan (Pembrongsongan) dan Pemotongan Jantung

Tujuan dilakuan pembungkusan buah adalah untuk mencegah timbulnya

serangan hama dan penyakit pada buah pisang, terutama hama kudis dan

penyakit darah. Pembungkusan dilakukan pada saat seludang pisang pertama

belum membuka dan jantung sudah mulai merunduk. Sebelum dibungkus

sebaiknya jantung pisang disemprot terlebih dahulu dengan pestisida, untuk

mencegah berdiamnya serangga pada jantung pada saat jantung sudah

dibungkus. Pembungkusan dapat dilakukan dengan plastik plastik berwarna

biru (polyethilen) atau plastik dursban, yang diikatkan ke pangkal tandan

dengan mengusahakan seludang atas tidak masuk ke dalam plastik brongsong.

Jika plastik polyethilen biru tidak ada bisa juga digunakan karung bekas

maupun plastik biasa. Secara berkala harus dilakukan pemeriksaan untuk

mencegah tersangkutnya seludang yang sudah terlepas agar tidak membusuk

pada tandan buah.

Gambar 16. Pembungkusan jantung pisang

Pemotongan ontong dilakukan untuk mengoptimalkan penyerapan unsur

hara oleh bakal buah. Pemotongan dilakukan bila buah terakhir yang

normal sudah melengkung ke atas. Pemotongan dapat dilakukan dengan

menggunakan pisau ataupun parang. Setelah memotong satu jantung,

parang harus dibersihkan dengan bayclin atau dicuci dengan detergen

Page 35: BUKU AJAR - Pusat Kajian Hortikultura Tropika IPB · manfaatkan sebagai sayuran. Di beberapa Negara Amerika dan Afrika, buah pisang tidak hanya digunakan sebagai makanan tambahan

27

sebelum digunakan untung memotong jantung yang lainnya. Bekas

potongan jantung diolesi dengan bakterisida seperti Agrept, untuk

menghindari penyakit layu bakteri.

Gambar 17. Saat pemotongan jantung (A), buah pisang yang ibungkus

dengan plastik berwarna biru (B) dan buah pisang yang

dibungkus dengan karung plastik biasa

Pengendalian Hama dan Penyakit pada Tanaman Pisang

Hama penting pada tanaman pisang dan cara pengendaliannya

1. Penggerek bonggol Cosmopolitus sordidus (Germ)

(Colepotera: Curculionidae)

Gejala: Larva kumbang moncong menggerek dan membuat lorong-

lorong pada bonggol dan batang pisang dan menjadi pupa atau

kepompong di lorong-lorong yang dibuatnya. Kemudian larva

memakan ujung akar dan jaringan pengangkut. Sebagian besar

jaringan bonggol akan rusak, akibatnya akan menurunkan

kemampuan pengambilan air dan hara sehinggan mengakibatkan

daun pisang akan layu dan pelepahnya mudah patah. Apabila

batang ditebang, akan tampak lorong-lorong yang dibuat oleh

serangga ini.

Page 36: BUKU AJAR - Pusat Kajian Hortikultura Tropika IPB · manfaatkan sebagai sayuran. Di beberapa Negara Amerika dan Afrika, buah pisang tidak hanya digunakan sebagai makanan tambahan

28

Pengendalian:

1. Cara kultur teknis: kumbang penggerek dapat bertahan selama 9 bulan

pada batang pisang. Oleh karena itu, lakukan pembersihan tempat

berlindung dan tempat makan serangga dewasa dengan sanitasi kebun

dan membersihkan pelepah, memusnahkan batang pisang yang telah

dipanen atau terserang hama ini . Untuk memerangkap dan menarik

serangga betina meletakkan telur dapat digunakan perangkap umpan

rhizom. Setelah itu umpan dimusnahkan dengan dibakar.

2. Cara mekanis: kumbang yang ada dalam batang/bonggol pisang

dimatikan

3. Cara Biologi: dengan musuh alami yaitu dengan predator larva

Plaesius javanicus Er, Hololepta sp, Chrysophilus ferrugineus dan

Ceromasra sphenopori dan pengendalian dengan parasitoid

Beauveria bassiana dan Metarrhizium sp

4. Cara kimia: dengan insektisida sistemik seperti karbofuran

Gambar 18. Larva dan Imago Cosmopolitus sordidus (A dan B) dan gejala

serangan pada bonggol (C)

A B

C

Page 37: BUKU AJAR - Pusat Kajian Hortikultura Tropika IPB · manfaatkan sebagai sayuran. Di beberapa Negara Amerika dan Afrika, buah pisang tidak hanya digunakan sebagai makanan tambahan

29

2. Penggerek Batang (Odoiparus longicolis Oliver)

(Colepotera:Curculionidae).

Gejala: Secara umum infestasi dimulai pada tanaman umur 5 bulan.

Gejala awal dari infestasi adalah adanya lubang gerekan pada

batang. Kumbang menyerang batang tanaman pisang.

Tanaman menjadi layu, bila batangnya dibelah terlihat adanya

lubang gerek yang memanjang. Larva dan imagonya merusak

batang.

Pengendalian:

1. Sanitasi kebun dengan memotong batang pisang yang terserang

sampai ke permukaan tanah, kemudian dipotong kecil-kecil dan

dibenamkan ke dalam tanah.

2. Penggunaan musuh alami yaitu predator Plaesius sp

3. Penggunaan insektisida seperti karbofuran

Gambar 19. Larva dan gejala serangan pengerek batang pisang

(Odoiparus longicolis)

Page 38: BUKU AJAR - Pusat Kajian Hortikultura Tropika IPB · manfaatkan sebagai sayuran. Di beberapa Negara Amerika dan Afrika, buah pisang tidak hanya digunakan sebagai makanan tambahan

30

3 Ngengat Kudis Pisang (Nacoleia octasema Meyr. )

(Lepidoptera: Pyralidae)

Gejala: Larva hidup berkelompok, makan dan berkembang pada bunga

dan kulit buah pisang yang masih muda. Serangannya

menyebabkan perkembangan buah menjadi terlambat dan dapat

menimbulkan terjadinya kudis pada kulit buah pisang, terutama

sering ditemukan pada sisir yang terakhir pada tandan pisang

yang terserang. Serangan berat akan menurunkan kualitas buah

dan buah menjadi abnormal. Serangga ini juga dapat menjadi

vektor penyakit layu bakteri (penyakit darah).

Pengendalian:

1. Cara mekanis: membungkus tandan pisang dengan kantong plastik

dusrban sejak fase pembungaan hingga panen.. Pemotongan jantung

pisang yang sudah tidak produktif lagi dilakukan untuk membuang

sisa larva yang bersembunyi di dalamnya.

2. Cara biologi: dilakukan dengan memanfaatkan musuh alaminya

berupa parasitoid dari famili Tachnidae dan Braconidae.

3. Cara kimia: dilakukan dengan menggunakan insektisida yaitu

menyuntikkan insektisida pada tangkai tandan buah pisang yang baru

mekar.

Page 39: BUKU AJAR - Pusat Kajian Hortikultura Tropika IPB · manfaatkan sebagai sayuran. Di beberapa Negara Amerika dan Afrika, buah pisang tidak hanya digunakan sebagai makanan tambahan

31

Gambar 20. Gejala serangan ngengat kudis (Odoiparus longicolis) pada

jantung dan buah pisang

4. Penggulung Daun Pisang (Erionata thrax Linnaeus)

(Lepidoptera: Hesperidae)

Gejala: Daun yang diserang ulat biasanya digulung menyerupai tabung,

dan apabila dibuka akan ditemukan larva di dalamnya. Larva

memotong bagian tepi daun kemudian digulung mengarah ke

dalam. Larva yang masih muda memotong tepi daun secara

miring, lalu digulung hingga membentuk tabung kecil. Apabila

daun dalam gulungan tersebut sudah habis, maka larva akan

pindah ke tempat lain dan membuat gulungan yag besar. Larva

ditutupi oleh semacam lilin berwarna putih. Apabila serangan

Page 40: BUKU AJAR - Pusat Kajian Hortikultura Tropika IPB · manfaatkan sebagai sayuran. Di beberapa Negara Amerika dan Afrika, buah pisang tidak hanya digunakan sebagai makanan tambahan

32

berat, daun akan habis dan tinggal pelepah daun yang penuh

dengan gulungan daun sehingga dapat menurunkan produksi

pisang.

Gambar 21. Larva dan Imago (A, B) dan gejala serangan ulat

penggulung daun pisang (Erionata thrax) (D)

Pengendalian:

1. Cara mekanis: Daun pisang yang terserang dipotong, kemudian larva

yang ada di dalamnya dimatikan atau dimusnahkan.

2. Cara biologi: dengan menggunakan parasitoid telur Oencyrtus

erionatae Ferr, parasitoid larva muda Apanteles erionatae Wlk,

parasitoid pupa Xanthopimpia gampsara dan parasitoid lainnya yaitu

Agiommatus spp., Anastatus sp., Brachymeria sp dan Pediobius

erionatae

C

A

B

Page 41: BUKU AJAR - Pusat Kajian Hortikultura Tropika IPB · manfaatkan sebagai sayuran. Di beberapa Negara Amerika dan Afrika, buah pisang tidak hanya digunakan sebagai makanan tambahan

33

3. Cara kimia: dengan insektisida kontak maupun racun perut misalnya

insektisida yang mengandung bahan aktif diazinon, endosulfan,

dieldrin dan dimethoat. Penyemprotan dilakukan saat telur menetas.

Penyakit penting pada tanaman pisang dan cara pengendaliannya

1. Layu fusarium/Panama

Penyebab : Fusarium oxysporum Schlecht f.sp. cubense

Gejala : Gejala yang menyolok dari layu fusarium pada awalnya adalah

terjadi penguningan tepi daun pada daun-daun yang lebih tua.

Gejala menguning berkembang dari daun tertua menuju ke daun

termuda. Daun-daun yang terserang secara berangsur-angsur

layu pada tangkainya atau lebih umum pada dasar ibu tulang

daun dan menggantung ke bawah menutupi batang semu. Rata-

rata lapisan luar batang palsu terbelah dari permukaan tanah

atau terjadi retakan memanjang pada batang semu. Pada bagian

dalam apabila dibelah, terlihat garis-garis coklat atau hitam

menuju ke semua arah, dari batang (bonggol) ke atas melalui

jaringan pembuluh ke pangkal daun dan tangkai. Daun-daun

termuda menampakkan gejala yang paling akhir dan seringkali

berdiri tegak.

Pengendalian:

1. Budidaya:

a. Hindarkan penanaman pisang pada lahan yang pernah terserang

penyakit layu Fusarium.

b. Pada lubang tanaman ditaburi arang sekam untuk menghambat

penyebaran cendawan.

Page 42: BUKU AJAR - Pusat Kajian Hortikultura Tropika IPB · manfaatkan sebagai sayuran. Di beberapa Negara Amerika dan Afrika, buah pisang tidak hanya digunakan sebagai makanan tambahan

34

c. Gunakan bibit yang sehat bebas dari cendawan (kalau

memungkinkan gunakan bahan perbanyakan hasil kultur

jaringan)

d. Jangan menanam bonggol, anakan atau bibit dan membawa tanah

dari daerah yang sudah terinfeksi penyakit layu Fusarium.

e. Mensterilkan alat-alat pertanian dengan disenfektan seperti

detergen dan bayclin

2. Mekanis :

a. Eradikasi tanaman terserang. Untuk tanaman dalam rumpun,

tanaman dimatikan dengan suntikan minyak tanah sebanyak 5 cc

dan area dengan kisaran 1,5 m dari tanaman/rumpun ditaburkan

arang sekam.

b. Untuk isolasi kawasan, lahan baru dipisahkan dari lahan yang

terserang dengan dibuatkan parit sedalam Rhizosphere (perakaran)

pisang lalu arang sekam ditaburkan ¾ tinggi parit dan dibuat

drainase yang tidak mempengaruhi kebun baru.

3. Biologis :

Pemanfaatan musuh alami seperti Pseudomonas florescens,

Trichoderma sp. dan Gliocladium sp. dengan aplikasi :

Aplikasi 1 : diberikan pada 2 minggu sebelum tanam dengan dosis :

Trichoderma sp dan Gliocladium sp sebanyak 100 g/5 kg kompos

jadi yang setara dengan konsentrasi 108 spora/cell atau 100-200

gr/ 10-20 kg pupuk kandang

Pseudomonas florescens sebanyak 100 cc/5 kg kompos padi jadi

yang setara dengan konsentrasi 108 CFU (Cell Fraction Unit).

Aplikasi 2 : diberikan 3-4 bulan setelah tanam (bersamaan dengan

penjarangan anakan) dengan dosis :

Page 43: BUKU AJAR - Pusat Kajian Hortikultura Tropika IPB · manfaatkan sebagai sayuran. Di beberapa Negara Amerika dan Afrika, buah pisang tidak hanya digunakan sebagai makanan tambahan

35

Trichoderma sp dan Gliocladium sp sebanyak 50 g/5 kg kompos

padi jadi yang setara dengan konsentrasi 108 spora/cell atau 50

gr/10 kg pupuk kandang

Pseudomonas florescens sebnayak 100 cc/5 kg kompos padi jadi

yang setara dengan konsentrasi 108 CFU (Cell Fraction Unit).

4. Cara Kimia yaitu untuk melakukan sterilisasi permukaan seperti

penggunaan beberapa jenis fungisida. Sebelum ditanam bibit pisang

diberi perlakuan dengan cara merendam bibit dengan fungisida

sistemik ataupun desinfektan.

Gambar 22. Gejala serangan layu fusarium pada pisang

2. Penyakit Darah (Blood Disease)

Penyebab: Blood Disease Bacterium (BDB)

Gejala: Daun menguning terkulai, buah busuk dan bila disayat tampak

bercak coklat kemerahan pada daging buah atau membusuk

berlendir. Kelayuan menyeluruh terjadi pada tanaman muda.

Page 44: BUKU AJAR - Pusat Kajian Hortikultura Tropika IPB · manfaatkan sebagai sayuran. Di beberapa Negara Amerika dan Afrika, buah pisang tidak hanya digunakan sebagai makanan tambahan

36

Pada sayatan batang atau bonggol terlihat coklat berlendir

merah menyerupai darah, dan tanaman mati mengering. Bila

infeksi terjadi saat keluar jantung, maka tanaman segera layu

tanpa didahului penguningan daun dan buah tidak terbentuk.

Serangan pada tanaman yang telah membentuk buah

menyebabkan pembusukan pada buah. Gejala luar penyakit

layu bakteri ini hampir sama dengan layu fusarium. Keduanya

dapat dibedakan dengan memperhatikan gejala dalam. Pada

penyakit darah, batang yang dipotong mengeluarkan lendir

kemerahan dan terjadi perubahan warna pada bagian dalam

buah.

Gambar 23. Gejala penyakit layu darah pada tanaman pisang

Page 45: BUKU AJAR - Pusat Kajian Hortikultura Tropika IPB · manfaatkan sebagai sayuran. Di beberapa Negara Amerika dan Afrika, buah pisang tidak hanya digunakan sebagai makanan tambahan

37

Pengendalian:

1. Budidaya:

a. Gunakan bibit yang sehat bebas dari bakteri (kalau memungkinkan

gunakan bahan perbanyakan hasil kultur jaringan). Jika

menggunakan anakan maka dianjurkan untuk mengambil anakan

dari rumpun sehat yang terletak minimal radius 20 m dari rumpun

asal bibit tidak ada pisang sakit

b. Segera potong jantung setelah sisir terakhir terbentuk.

c. Penutupan tandan pisang hingga menutupi bekas potongan jantung

(pembrongsongan)

d. Jangan menanam bonggol, anakan atau bibit dan membawa tanah

dari daerah yang sudah terinfeksi penyakit layu bakteri.

e. Mencuci alat-alat pertanian dengan fungisida.

f. Rotasi tanaman dengan tanaman yang bukan inangnya selama tiga

tahun

g. Menghindari terjadinya luka pada akar

2. Mekanis :

Eradikasi tanaman terserang dengan Untuk tanaman/rumpun,

tanaman dimatikan dengansuntikan minyak tanah sebanyak 5 cc.

3. Biologi

Pemanfaatan agen antagonis seperti Pseudomonas fluorescens dan

Bacillus sustilis dengan atau tanpa kompos. Aplikasi dilakukan pada

saat tanam dan secara periodik selama pertumbuhan tanaman.

4. Kimia

Penyemprotan insektisida sistemik pada waktu keluarnya bunga pada

tandan bunga. Hal ini untuk mencegah penularan penyakit darah

melalui serangga yang mengisap nektar bunga.

Page 46: BUKU AJAR - Pusat Kajian Hortikultura Tropika IPB · manfaatkan sebagai sayuran. Di beberapa Negara Amerika dan Afrika, buah pisang tidak hanya digunakan sebagai makanan tambahan

38

3. Penyakit Sigatoka

Penyebab: Mycospaerella musicola Mulder

Gejala: Timbul bintik-bintik kuning atau hijau kecoklatan (sejajar

dengan tulang daun) pada daun ke-3 dan ke-4. Bercak ini

kemudian berubah menjadi coklat tua sampai hitam. Pusat bercak

berwarna keabu-abuan, sedangkan tepi bercak berwarna coklat

atau hitam yang dikelilingi oleh halo berwarna kuning. Pada

umumnya penyakit tidak mematikan tanaman, tetapi penyakit

menyebabkan daun pisang lebih cepat menjadi kering, sehingga

jumlah daun kurang dari kebutuhan tanaman pisang agar dapat

berkembang dengan baik.

Pengendalian:

1. Budidaya:

a. Gunakan bibit yang sehat bebas dari cendawan M. musicola.

b. Menanam pisang di lahan yang tidak miskin hara. Kesuburan

tanah harus dipertahankan dengan pemupukan yang tepat

c. Perbaikan drainase dan mengurangi anakan agar iklim mikro

disekitar tanaman tidak terlalu lembab.

d. Mencuci alat-alat pertanian dengan fungisida.

2. Mekanis

Untuk mengurangi sumber infeksi daun-daun mati disekeliling pohon

dipotong dan dibakar

3. Kimia

Penyemprotan fungisida mankozeb (Dithane M-45) atau propineb

(antracol)

Page 47: BUKU AJAR - Pusat Kajian Hortikultura Tropika IPB · manfaatkan sebagai sayuran. Di beberapa Negara Amerika dan Afrika, buah pisang tidak hanya digunakan sebagai makanan tambahan

39

Gambar 24. Gejala penyakit Sigatoka pada tanaman pisang

4. Penyakit kerdil pisang

Penyebab: Virus Banchy top (Banana Bunchy Top Virus (BBTV))

Gejala: Daun muda tampak lebih tegak, pendek, lebih sempit dan

tangkainya lebih baik dari yang normal. Daun menguning dan

menjadi rapuh/mudah patah. Tanaman terlambat

pertumbuhannya dan daun-daun membentuk roset pada ujung

batang palsunya. Vektor pembawa virus adalah kutu Pentalonia

nigronervosa.

Pengendalian:

1. Budidaya:

a. Gunakan bibit yang sehat bebas dari BBTV (kalau memungkinkan

gunakan bahan perbanyakan hasil kultur jaringan).

b. Jangan menanam bonggol, anakan atau bibit dan membawa tanah

dari daerah yang sudah terinfeksi penyakit BBTV.

c. Sanitasi kebun dari tanaman inang kutu seperti Heliconia sp,

Canna sp dan Musa textillis.

Page 48: BUKU AJAR - Pusat Kajian Hortikultura Tropika IPB · manfaatkan sebagai sayuran. Di beberapa Negara Amerika dan Afrika, buah pisang tidak hanya digunakan sebagai makanan tambahan

40

2. Mekanis

Eradikasi tanaman terserang dengan membongkar dan membakarnya,

untuk tanaman dalam rumpun, tanaman dimatikan dengan suntikan

minyak tanah sebanyak 5 cc.

3 Kimia

Untuk memberantas vektor, gunakan insektisida sistemik terutama

pada tanaman di pembibitan.

Gambar 25. Gejala penyakit kerdil atau Bunchy Top pada tanaman pisang

Panen

Kegiatan panen yang baik dilakukan bertujuan untuk mendapatkan buah

segar dengan kualitas semaksimal mungkin. Sebelum melakukan

pemanenan terbaik dahulu harus diketahui indikator atau petunjuk bahwa

Page 49: BUKU AJAR - Pusat Kajian Hortikultura Tropika IPB · manfaatkan sebagai sayuran. Di beberapa Negara Amerika dan Afrika, buah pisang tidak hanya digunakan sebagai makanan tambahan

41

pisang tersebut sudah dapat dipanen. Beberapa indikator panen pisang

diantaranya adalah umur sejak muncul jantung, pola lingkar buah, kuran

dan kekerasan buah.

Contoh kriteria panen untuk pisang Cavendish dengan tujuan pemasaran

pasar lokal:

- Tepi buah pisang tidak bersudut tetapi rata

- Buah tampak berisi/padat

- Bunga yang mengering pada ujung buah muda dipatahkan

- Warna kulit buah dari hijau muda menjadi hijau tua

- Daun bendera pada tanaman sudah mengering

- Pisang seperti ini akan matang penuh dalam waktu 1 – 2 minggu

Secara umum pada dataran rendah waktu panen pisang berkisar 85 – 100

hari setelah muncul jantung, sedangkan di dataran tinggi dapat mencapai 98

– 115 hari setelah muncul jantung.

Cara pemanenan pisang yang baik adalah sebagai berikut:

1. Untuk panen pisang digunakan parang/golok yang tajam dan bersih

2. Panen dilakukan pada waktu pagi (7.00 – 10.00) atau sore (15.00 –

17.00) dalam keadaan cerah

3. Kayu/bambu penyangga pohon diturunkan perlahan-lahan

4. Batang ditebang setinggi 2/3 dari tinggi batang agar tandan tidak

menyentuh tanah

5. Tandan dipotong pada sebelah atas buku tandan atau kira-kira 30 cm

diatas sisir pertama

6. Setelah dipotong, tandan dibalikan supaya getah yang menetes keluar

tidak mengenai buah

7. Tandan pisang diangkut dengan gerobak atau alat angkut lainnya ke tempat

pengumpulan. Waktu pengangkutan, letakan posisi tandan pisang tegak lurus

Page 50: BUKU AJAR - Pusat Kajian Hortikultura Tropika IPB · manfaatkan sebagai sayuran. Di beberapa Negara Amerika dan Afrika, buah pisang tidak hanya digunakan sebagai makanan tambahan

42

(posisi tangkai buah menghadap ke bawah). Diantara tandan diberi sekat

busa atau daun pisang kering.

8. Pada tempat pengumpulan tandan pisang diberi alas untuk menghindari buah

rusak/tergores

Standar kematangan buah dapat ditentukan dengan beberapa indeks

kematangan:

Indeks 1 (bentuk buah terisi penuh, warna hijau segar, 100-200 hari setelah

bunga mekar)

Indeks 2 ( warna buah hijau terang)

Indeks 3 (warna buah hijau semburat kuning)

Indeks 4 (warna buah kuning semburat hijau)

Indeks 5 (warna buah kuning dengan ujung hijau)

Indeks 6 (warna buah kuning merata)

Gambar 26. Indeks kematangan pisang

Page 51: BUKU AJAR - Pusat Kajian Hortikultura Tropika IPB · manfaatkan sebagai sayuran. Di beberapa Negara Amerika dan Afrika, buah pisang tidak hanya digunakan sebagai makanan tambahan

43

PASCA PANEN PISANG

Dalam perencanaan operasional suatu pertanaman peranan sistem

penanganan pasca panen haruslah menjadi salah satu pertimbangan penting

karena pada rantai penanganan pasca panen inilah produk yang dihasilkan

harus memperoleh sentuhan akhir sebelum disodorkan kepada konsumen.

Disamping akan memberikan nilai tambah dari produk, penanganan pasca

panen juga sangat berperan dalam hal mempertahankan mutu serta mengurangi

susut panen yang biasanya menjadi ciri khas dari produk hortikultura yang

bersifat mudah rusak (perishable). Peranan penanganan pasca panen juga

sangat erat terkait dalam aktivitas agribisnis, karena kemampuan dalam

menembus saingan pasar sangat terkait bukan hanya pada mutu produk, tetapi

juga kepada kemampuan membuat penjadualan pasokan pasar serta terkait

juga kemampuannya dalam perluasan jangkauan pasar.

Penanganan pasca panen pisang meliputi beberapa kegiatan yaitu:

1. Penyisiran

Penyisiran dilakukan dengan pisau yang tajam dengan memotong batang

tandan di sekitas sisiran buah. Penyisiran sebaiknya dilakukan mulai dari sisir

paling bawah, terus ke atas. Pada saat penyisiran harus dihindari pelukaan

pada buah agar kemulusan buah tetap terjaga. Irisan bekas sisiran harus

dirapikan setelah itu sisiran diberi daun atau kertas koran untuk menghindari

agar getah buah tidak menetes pada buah.

2. Sortasi dan pengkelasan

Sortasi dilakukan dengan memisahkan buah yang rusak, cacat, memar, busuk

dan berukuran sangat kecil dari buah yang utuh dan bermutu. Pengkelasan

dilakukan untuk memisahkan pisang menjadi beberapa kelas berdasarkan

ukuran, warna dan kematangan yang seragam.

Pengkelasan buah pisang

Page 52: BUKU AJAR - Pusat Kajian Hortikultura Tropika IPB · manfaatkan sebagai sayuran. Di beberapa Negara Amerika dan Afrika, buah pisang tidak hanya digunakan sebagai makanan tambahan

44

Dalam perdagangan Internasional, buah pisang dikelompokkan menjadi tiga

kelas mutu yaitu kelas super, kelas A dan kelas B. Buah untuk kelas Super dan

A pada umumnya banyak dipasarkan untuk ekspor dan supermarket.

Sedangkan buah kelas B merupakan buah yang tidak termasuk kelas super dan

A, tetapi masih memenuhi syarat untuk diperdagangkan. Buah kelas B hanya

untuk konsumen lokal.

Kelas Super

Pisang yang masuk dalam kelas ini haruslah berkualitas super. Buah harus

sesuai dengan karakteristik varietas, memiliki bentuk sempurna, bebas dari

cacat kecuali cacat yang sangat kecil pada permukaan yang tidak tampak serta

tidak mempengaruhi penampilan umum, kualitas, kualitas simpan dan

keberadaan produk dalam kemasan.

Kelas A

Pisang dalam kelas ini haruslah berkualitas baik dan berkarakter sesuai dengan

varietas dan memiliki bentuk sempurna. Kerusakan kecil sebagai berikut yang

masih dapat ditoleransi pada buah.

- Kerusakan pada bentuk dan warna buah, asal tidak mempengaruhi

penampilan umum, kualitas dan penampilan dalam kemasan.

- Kerusakan kulit buah seperti lecet dan goresan tidak lebih dari 2% dari total

permukaan.

- Seluruh cacat dan kerusakan tidak boleh mempengaruhi daging buah.

Kelas B

Pisang yang masuk dalam kelas ini adalah pisang yang tidak masuk Kelas

Super dan Kelas A tapi masih memenuhi kriteria minimum. Kerusakan sebagai

berikut masih diperbolehkan asalkan tidak mempengaruhi penampilan umum,

kualitas, dan penampakan kemasannya.

Page 53: BUKU AJAR - Pusat Kajian Hortikultura Tropika IPB · manfaatkan sebagai sayuran. Di beberapa Negara Amerika dan Afrika, buah pisang tidak hanya digunakan sebagai makanan tambahan

45

- Kerusakan pada bentuk dan warna, selama masih mempertahankan

sifat-sifat varietasnya

- Kerusakan kulit buah seperti goresan, memar, burik asalkan tidak

melebihi 5% dari total permukaan

- Seluruh kerusakan tidak boleh mempengaruhi daging buah.

Ketentuan Mengenai Ukuran

Ukuran ditentukan berdasarkan rata-rata panjang jari buah, dengan

panjang minimum 5 cm, sesuai dengan tabel berikut.

Kode Ukuran Panjang Jari Buah (cm)

I ≥ 20.0

II 15.0 – 19.9

III 10.0 – 14.9

IV 5.0 – 9.9

Tabel 2. Standar mutu buah beberapa varietas pisang

No Varietas Panjang

jari (cm)

Diameter

(cm)

Berat sisir

(kg)

Jumlah

jari/sisir

(buah)

1 Pisang

Barangan

Merah

12 – 18 3 – 4 1.45 –

1.86

12 – 20

2 Pisang

Barangan Putih

13 – 15 3 – 3.5 11.5 – 2 15 – 21

3 Pisang Ambon

kuning

16 – 20 4 – 6 1.9 – 2.5 15 – 22

4 Pisang Ambon

Lumut

15 – 20 3 – 3.5 1.9 – 2.5 15 – 22

5 Pisang Ambon

Putih

15 – 20 3.5 – 4 1.5 – 1.7 14 – 24

6 Pisang

Cavendish

13 – 20 3.5 – 5.0 2.0 – 2.5 16 – 24

7 Pisang Raja

Bulu

15 – 20 3.5 – 4.5 1.4 – 2.0 13 – 17

8 Pisang Raja

Sere

10 – 15 3 – 4 1 – 1.9 13 – 18

9 Pisang Susu 8 – 15 3 – 5 0.9 – 1.6 6 – 13

Page 54: BUKU AJAR - Pusat Kajian Hortikultura Tropika IPB · manfaatkan sebagai sayuran. Di beberapa Negara Amerika dan Afrika, buah pisang tidak hanya digunakan sebagai makanan tambahan

46

3. Pengemasan

Pengemasan dilakukan untuk menjaga mutu buah, khususnya pada saat

pengangkutan dan penyimpanan. Pengemasan merupakan suatu usaha

untuk melindungi produk dari penurunan mutu dan kerusakan mekanis,

fisik, kimia serta mikrobiologi, sehingga tetap memiliki nilai jual yang

tinggi pada saat diterima oleh konsumen. Adanya wadah atau pembungkus

dapat mencegah atau mengurangi kerusakan, melindungi bahan pangan

yang ada di dalamnya dari bahaya pencemaran dan gangguan fisik

(gesekan, benturan, getaran).

Wadah Kemasan

Wadah yang digunakan dalam industri buah segar dan pengalengan pada

saat itu adalah keranjang-keranjang besar berbentuk silinder atau kotak-

kotak. Ukuran wadah-wadah ini terutama ditentukan oleh bobot yang dapat

diangkat seorang dengan tangan. Kemasan untuk wadah pengiriman harus

dapat melindungi produk dari kerusakan mekanik, memungkinkan

pertukaran panas dan menghilangkan panas dari kebun serta panas

respirasi. Beberapa sifat kemasan distribusi yang baik adalah:

1. Sesuai dengan produk yang dikemas.

2. Cukup kuat untuk melindungi produk dari resiko yang terjadi selama

pengangkutan dan penyimpanan.

3. Memiliki lubang ventilasi yang cukup.

4. Mudah dibongkar tanpa menimbulkan kerusakan.

5. Menyediakan informasi terhadap produk yang dikemas, tempat

produsen dan tujuan pengiriman.

Bentuk bahan kemasan buah pisang berbeda sesuai dengan tujuan

pengiriman. Perdagangan antar daerah biasanya digunakan keranjang

bambu, perdagangan antar pulau dengan menggunakan peti kayu dan

Page 55: BUKU AJAR - Pusat Kajian Hortikultura Tropika IPB · manfaatkan sebagai sayuran. Di beberapa Negara Amerika dan Afrika, buah pisang tidak hanya digunakan sebagai makanan tambahan

47

perdagangan antar negara biasanya menggunakan peti karton

bergelombang. Beberapa wadah kemasan yang dapat digunakan di

Indonesia adalah keranjang bambu, peti kayu dan kardus (kotak karton).

Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan.

Kemasan Keranjang Bambu

Keranjang bambu merupakan alat pengemasan pisang yang sering

digunakan di daerah Jawa Tengah, Jawa Barat dan Jakarta. Namun pada

setiap daerah tersebut berbeda bentuk dan ukurannya. Dua macam ukuran

alat kemas yang digunakan adalah:

Keranjang bambu dengan diameter bagian atas 36 cm, diameter bagian

bawah 25 cm yang dapat memuat sisiran pisang sebanyak satu tandan.

Keranjang dengan diameter bagian atas 50 cm, diameter bagian bawah

40 cm dan tingginya 40 cm, mempunyai kapasitas 60-70 kg.

Biasanya keranjang bambu mempunyai kapasitas berkisar antara 40-100

kg atau lebih. Umumnya keranjang bambu kurang kuat dan tidak sanggup

melindungi produk yang dikemas terhadap tekanan yang datang dari

berbagai arah, sehingga mengakibatkan produk tersebut mengalami

banyak kerusakan.

Kemasan Peti Kayu

Peti kayu merupakan bahan pengemas tertua yang diketahui oleh manusia.

Kemasan peti kayu tetap memegang peranan penting dalam perdagangan

antar negara berkembang di masa mendatang, meskipun masalah

lingkungan dan pembuangan semakin meningkat sehubungan dengan

penggunaan kemasan kayu dalam pengangkutan ke negara-negara industri.

Page 56: BUKU AJAR - Pusat Kajian Hortikultura Tropika IPB · manfaatkan sebagai sayuran. Di beberapa Negara Amerika dan Afrika, buah pisang tidak hanya digunakan sebagai makanan tambahan

48

Peti kayu merupakan bentuk rusuk-rusuk kayu terbuka, dapat memberikan

perlindungan pada produk namun tidak dapat digunakan untuk

melindunginya dari kondisi iklim pada saat berada di tempat penyimpanan.

Peti kayu memiliki beberapa kelebihan, yaitu:

Memiliki kekuatan yang lebih dibandingkan dengan kemasan lain.

Kekuatan peti kayu tidak dipengaruhi oleh air dan kelembaban udara.

Dapat digunakan lagi hingga 10-20 kali tanpa kehilangan kekuatan.

Namun, peti kayu memiliki kelemahan yaitu dengan banyaknya

ventilasi pada peti dapat membahayakan produk yang dikemas.

Kemasan peti kayu cukup ekonomis untuk tujuan pengangkutan jarak

jauh maupun jarak dekat, serta dapat mempertahankan kondisi buah

segar selama pengangkutan dan penyimpanan.

Kemasan Kotak Karton

Kotak karton bergelombang (corrugated fibre box) banyak digunakan di

dalam pengemasan dengan tujuan ekspor. Pisang diatur dalam kotak karton

dalam bentuk sisir dengan derajat ketuaan masih hijau tapi sudah cukup tua

(green mature), bukan dalam keadaan matang (sudah berwarna kuning).

Kemasan kotak karton memiliki kekurangan yaitu jika dalam kondisi

lembab kekuatannya akan berkurang. Sedangkan beberapa kelebihan dari

kemasan tersebut adalah:

Memiliki bobot yang lebih ringan.

Memiliki permukaan yang halus.

Memiliki sifat meredam getaran yang baik.

Mudah untuk dirakit dan ringkas dalam penyimpanan.

Mudah didaur ulang untuk dapat digunakan kembali.

Page 57: BUKU AJAR - Pusat Kajian Hortikultura Tropika IPB · manfaatkan sebagai sayuran. Di beberapa Negara Amerika dan Afrika, buah pisang tidak hanya digunakan sebagai makanan tambahan

49

Bahan Pengisi

Kerusakan mekanik pada pengemasan pisang dapat diminimalkan dengan

pemberian bahan pengisi yang tepat, seperti daun pisang yang diletakkan

di antara sisir buah dan dinding kemasan. Bahan pengisi digunakan untuk

mengurangi terjadinya kememaran buah selama pengisian. Beberapa di

antaranya hanya berupa susunan perintang (penyekat) untuk mencegah laju

bergeraknya buah yang terlalu tinggi sehingga dapat menghindarkan

terjadinya kememaran.

Bahan pengisi yang sering digunakan oleh petani adalah daun pisang

kering. Pemilihan bahan pengisi tergantung kepada nilai ekonomi dan

ketersediaan bahan. Bahan pengisi yang sering digunakan untuk pisang

tujuan pasar lokal adalah daun pisang, kertas bekas atau karung untuk

melindungi buah dari tepi kemasan yang kasar.

Page 58: BUKU AJAR - Pusat Kajian Hortikultura Tropika IPB · manfaatkan sebagai sayuran. Di beberapa Negara Amerika dan Afrika, buah pisang tidak hanya digunakan sebagai makanan tambahan

50

Gambar 27. Pengemasan buah pisang dengan keranjang bambu, peti kayu

dan kotak karton

Page 59: BUKU AJAR - Pusat Kajian Hortikultura Tropika IPB · manfaatkan sebagai sayuran. Di beberapa Negara Amerika dan Afrika, buah pisang tidak hanya digunakan sebagai makanan tambahan

51

4. Pengangkutan

Pengangkutan dapat dilakukan melalui darat, laut dan udara. Pengangkutan

melalui darat merupakan pengangkutan yang paling penting dan akan tetap

menjadi sarana pengangkutan utama yang digunakan oleh negara-negara

berkembang di daerah tropik. Buah-buahan seperti pisang memiliki sifat

sangat mudah rusak. Kerusakan dipercepat dengan adanya luka dan memar

selama proses pengangkutan dari produsen sampai ke tangan konsumen.

Buah pisang tidak boleh menguning ataupun menjadi matang selama

pengangkutan. Bila dalam pengangkutan ada kemasan yang 5 % dari isinya

menjadi matang, perlu diadakan perbaikan untuk mencegah hal ini.

Pengangkutan pisang untuk tujuan pasar domestik tidak melibatkan

pengggunaan sistem alat pendingin. Pisang diangkut ke pasar lokal dalam

bentuk curahan maupun dalam wadah kemasan, umumnya dengan

menggunakan angkutan jeep, truk atau bus. Pada saat pengangkutan tandan

pisang diletakkan dalam posisi tegak lurus (posisi tangkai buah menghadap

ke bawah) dan antara satu tandan dengan tandan lainnya diberi penyekat.

Page 60: BUKU AJAR - Pusat Kajian Hortikultura Tropika IPB · manfaatkan sebagai sayuran. Di beberapa Negara Amerika dan Afrika, buah pisang tidak hanya digunakan sebagai makanan tambahan

52

DAFTAR PUSTAKA

Agrilink. 1999. Tropical Banana Information Kit. Key Issues p 36 – 37.

Queensland

Departemen Pertanian. 1993. Buku Petunjuk Teknis dan Pelabelan Jeruk

Bebas Penyakit dan Pisang Kultur Jaringan. Jakarta

Departemen Pertanian. 1994. Penuntun Budidaya Buah-Buahan (Pisang).

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Jakarta. 126 hal.

Direktorat Budidaya Tanaman Buah Direktorat Jenderal Bina Produksi

Hortikultura. Tahun 2003. Indeks Kematangan Buah Pisang.

Jakarta

Direktorat Budidaya Tanaman Buah, Dirjen Hortikultura. Departemen

Pertanian. 2006. Pedoman Mutu Pisang. Jakarta

Direktorat Budidaya Tanaman Buah, Dirjen Hortikultura. Departemen

Pertanian. 2006. Kebun Buah Percontohan Pisang . Jakarta

http//www. deptan.go.id. 2006. Pedoman Teknis Irigasi Tekan. Jakarta

J.C. Robinson. 1999. Bananas and Plantations. CABI Publishing, New

York. 238 p.

Kalsoven, L.G.E. 1981. The pest on crops in Indonesia. P.T. Ichtiar Baru-

Van Hoeve. Jakarta. 710 hal

Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat. 2001. Studi

Pengembangan Komoditas Unggulan. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Mitchell, F. G. 1992. Cooling horticultural commodities, p:53-68. In: A. A.

Kader (Ed.). Postharvest Technology of Horticultural Crops. University

of California Division of Agricultural and Natural Resources, Oakland,

California. 296 p.

Noer, C. G. S., Grace, J. 1998. Mempelajari Pengaruh Jenis Kemasan dan Cara

Pengemasan terhadap Mutu Tomat Segar (Lycopersicum esculentum

Mill) Selama Pengangkutan di Daerah Sumatera Utara. Skripsi. Fakultas

Teknologi Pertanian IPB, Bogor. 65 hal.

O’Brien, M. 1986. Penanganan secara curahan, hal. 388-420. Dalam

Pantastico (Ed.). Fisiologi Pasca Panen, Penanganan dan Pemanfaatan

Buah-Buahan dan Sayur-Sayuran Tropika dan Sub Tropika. Gadjah

Mada University Press, Yogyakarta.

Page 61: BUKU AJAR - Pusat Kajian Hortikultura Tropika IPB · manfaatkan sebagai sayuran. Di beberapa Negara Amerika dan Afrika, buah pisang tidak hanya digunakan sebagai makanan tambahan

53

Paine, F. A. 1977. The Packing Media. Blackie and Son. LTD, Great Britanian.

Pantastico, Er. B. 1980. Technical consultation on refrigeration and packaging

of fruits and vegetables within the cooperative marketing system in the

Philippines. PHTRC-UPLB Report No. PHI/76/001 FAO/UNDP.

Pantastico, Er. B., H. Subramanyam, M. B. Bhatti, N. Ali dan E. K. Akamine.

1986. Petunjuk-petunjuk untuk pemanenan hasil, hal. 91-119. Dalam

Pantastico (Ed.). Fisiologi Pasca Panen, Penanganan dan Pemanfaatan

Buah-Buahan dan Sayur-Sayuran Tropika dan Sub Tropika. Gadjah

Mada University Press, Yogyakarta. 904 hal.

Peleg, K. 1985. Produce Handling Packing and Distribution. The AVI

Publishing Comp. Inc. Westport, Connecticut.

Pusat Kajian Buah-buahan Tropika. 1998. Desain dan Analisis Investasi

Agribisnis Pisang. Bogor.

Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura. 1987. Produksi Pisang di

Indonesia. Jakarta.

Pusat Kajian Buah-buahan Tropika. 2004. Eksplorasi Bakteri dari Tanaman

Famili Graminae dan Potensinya sebagai Pengendali Hayati Penyakit

Layu Fusarium Pisang. Laporan Rusnas Pengembangan Buah Unggulan

Indonesia. Bogor.

Pusat Kajian Buah-buahan Tropika. 2004. Pemanfaatan Trichoderma dan

Gliocladium. Laporan Rusnas Pengembangan Buah Unggulan

Indonesia. Bogor

Pusat Kajian Buah-buahan Tropika. 2004. Kajian Pemanfaatan Bakteri

Rizosfer Pseudomonas Kelompok Fluorescence dan Bacilus sp. Laporan

Rusnas Pengembangan Buah Unggulan Indonesia. Bogor

Pusat Kajian Buah-buahan Tropika. 2004. Uji Antagonisme Jamur Endofit

terhadap F. oxysporum f.sp. cubense in vitro. Laporan Rusnas

Pengembangan Buah Unggulan Indonesia. Bogor

Pusat Kajian Buah-buahn Tropika. 2005. Laporan RUSNAS Pengembangan

Buah-buahan Unggulan Indonesia. Bogor

Pusat Kajian Buah-buahan Tropika. 2005. Pengembangan Agens Biokontrol

Pseudomonas dan Bacillus terhadap Penyakit Darah. Laporan Rusnas

Pengembangan Buah Unggulan Indonesia. Bogor

Pusat Kajian Buah-buahan Tropika. 2006. Produksi Pisang Raja berdasar

Standar Prosedur Operasional (SPO) di Cianjur. Laporan RUSNAS

Pengembangan Buah Unggulan Indonesia. Bogor.

Page 62: BUKU AJAR - Pusat Kajian Hortikultura Tropika IPB · manfaatkan sebagai sayuran. Di beberapa Negara Amerika dan Afrika, buah pisang tidak hanya digunakan sebagai makanan tambahan

54

Pusat Kajian Buah-buahan Tropika. 2006. Pengembangan Agen Antagonis

untuk Pengendalian Penyakit Layu pada Pisang. Laporan Rusnas

Pengembangan Buah Unggulan Indonesia. Bogor

Pusat Kajian Buah-buahan Tropika. 2006. Pengendalian Hayati Fusarium

oxysporum f.sp.cubense dengan Solarisasi dan Agen Antagonis. Laporan

Rusnas Pengembangan Buah Unggulan Indonesia. Bogor

Pusat Kajian Buah-buahan Tropika. 2007. Pelatihan Aspek Penting Benih

Tanaman Buah. Bogor

Rancangan Standardisasi Nasional Indonesia Pisang. 2007.

Sacharow, S. and Griffin. 1980. Principles of Food Packaging. The AVI

Publishing Comp. Inc. Westport, Connecticut.

Stover. R.H dan Simmonds, N.W. 1987. Bananas. Bristol. Longman.

Suhartanto. M.R, Sobir, Heri Harti. Pengembangan Pisang sebagai Penopang

Ketahanan Pangan. 2010. Laporan Penelitian Hibah Kompetitif

Penelitian Strategis Nasional. Bogor

Sunarjono, H., Ismiyati, S. Kusumo dan Wardah. 1989. Produksi Pisang di

Indonesia. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura, Jakarta.

120 hal.

Syarief, R., S. Santausa dan St. I. Budiwati. 1989. Teknologi Pengemasan

Pangan. Laboratorium Rekayasa Pangan, Pusat Antar Universitas

Pangan dan Gizi, IPB, Bogor. 604 hal.

Subijanto, S., C. P. Yik, O. K. Bautista and P. Mohd. Salleh. 1990. Handling

practices of banana for the local market, p: 126-135. In: Hassan, A. and

Er. B. Pantastico (Eds.). Banana, Fruit Development, Postharvest

Physiology, Handling & Marketing in ASEAN. ASEAN Food Handling

Bureau, Mala ysia. 147p