14
FRAMBUSIA I. Pendahuluan Frambusia merupakan suatu penyakit infeksi kronis yang menyerang terutama bagian kulit, tulang, dan jaringan kartilago. Frambusia bukan merupakan penyakit kelamin meskipun kuman penyebab penyakit ini adalah subspesies dari kuman penyebab penyakit sifilis yang merupakan penyakit kelamin. Penyakit ini terutama terjadi di daerah tropis yang memiliki komunitas masyarakat yang miskin dengan kondisi iklim yang hangat dan lembab seperti di Afrika, Asia, Amerika latin, dan Ocenia. Sekitar 75 penderita penyakit ini adalah anak ! anak di ba"ah usia #5 tahun terutama anak ! anak berusia antara $ ! #% tahun. &#'  Pada tahun #(5%)an terdapat sekitar 5% juta ! #5% juta kasus frambusia yang aktif di seluruh dunia *+a mba r #. Angka ini seca ra dra stis men uru n taja m sehing ga pre -al ens i penya kit ini men urun men capa i (5 set ela h dilaku kan ny a kampanye int ern asio nal pember anta san  penyakit frambusia oleh /O dan 01234F s ekitar tahun #(7% di $ negara. 1amun, pada tahun #(7%)an terjadi perubahan strategi pemberantasan penyakit frambusia yaitu menjadi  primary health care yang hasilnya tidak memuaskan sehingga penyakit ini berkembang lagi. Sejak tahun #(6% sampai tahun #((5 terus dilakukan usaha ! usaha untuk memberantas kembali penyakit ini namun usaha tersebut gagal dikarenakan kurangnya dukungan secara  politik dan sumber daya serta kurangnya koordinasi secara global dalam upaya  pemberantasan penyakit ini. +ambar #. istribusi geografis penyakit treponematosis secara endemik pada a"al tahun #(5%. Sumber8 http899""" ."ho.int9ya "s9epidemiology9en9 1

FRAMBOESIA TROPIKA

Embed Size (px)

DESCRIPTION

hbb

Citation preview

  • 5/21/2018 FRAMBOESIA TROPIKA

    1/14

    FRAMBUSIA

    I. PendahuluanFrambusia merupakan suatu penyakit infeksi kronis yang menyerang terutama bagian

    kulit, tulang, dan jaringan kartilago. Frambusia bukan merupakan penyakit kelamin meskipun

    kuman penyebab penyakit ini adalah subspesies dari kuman penyebab penyakit sifilis yang

    merupakan penyakit kelamin. Penyakit ini terutama terjadi di daerah tropis yang memiliki

    komunitas masyarakat yang miskin dengan kondisi iklim yang hangat dan lembab seperti di

    Afrika, Asia, Amerika latin, dan Ocenia. Sekitar 75 penderita penyakit ini adalah anak !

    anak di ba"ah usia #5 tahun terutama anak ! anak berusia antara $ ! #% tahun.

    '

    Pada tahun#(5%)an terdapat sekitar 5% juta ! #5% juta kasus frambusia yang aktif di seluruh dunia

    *+ambar #. Angka ini secara drastis menurun tajam sehingga pre-alensi penyakit ini

    menurun mencapai (5 setelah dilakukannya kampanye internasional pemberantasan

    penyakit frambusia oleh /O dan 01234F sekitar tahun #(7% di $ negara. 1amun, pada

    tahun #(7%)an terjadi perubahan strategi pemberantasan penyakit frambusia yaitu menjadi

    primary health care yang hasilnya tidak memuaskan sehingga penyakit ini berkembang lagi.

    Sejak tahun #(6% sampai tahun #((5 terus dilakukan usaha ! usaha untuk memberantas

    kembali penyakit ini namun usaha tersebut gagal dikarenakan kurangnya dukungan secara

    politik dan sumber daya serta kurangnya koordinasi secara global dalam upaya

    pemberantasan penyakit ini.

    +ambar #. istribusi geografis penyakit treponematosis secara endemik pada a"al tahun #(5%.Sumber8 http899"""."ho.int9ya"s9epidemiology9en9

    1

  • 5/21/2018 FRAMBOESIA TROPIKA

    2/14

    +ambar :. istribusi geografis penyakit treponematosis secara endemik pada a"al tahun #((%.Sumber8 http899"""."ho.int9ya"s9epidemiology9en9

    ;eterangan gambar 8

    Pinta

  • 5/21/2018 FRAMBOESIA TROPIKA

    3/14

    Gambar 3, propinsi endemik penyakit frambusia di Indonesia

    Sumber8http899""".searo."ho.int9419Section#%9Section:#?9Section:#?5C#%6:6.htm

    Beberapa daerah seperti propinsi Sumatra Selatan, Bengkulu, >ampung, ;alimantan

    Selatan, dan ;alimantan =imur masih terdapat laporan adanya penyakit frambusia sampai

    pada tahun :%%:. @asih banyaknya penyakit frambusia di 2ndonesia disebabkan kurangnya

    komitmen secara politik dan prioritas terhadap pemberantasan penyakit frambusia, kurangnya

    pengetahuan dan kemampuan dari tenaga kesehatan untuk mendiagnosis dan mengobati

    penyakit frambusia. Fokal infeksi penyakit ini banyak terdapat di daerah yang jauh dari

    perkotaan dan sulit untuk dijangkau.&:'

    II. Definisi

    Frambusia adalah suatu penyakit infeksi kronik yang terjadi terutama di daerah tropis

    yang hangat dan lembab dengan karakteristik adanya benjolan ! benjolan di kulit "ajah,

    tangan, kaki, dan daerah genital.&?'*medterms medical dictionary

    Frambusia adalah suatu penyakit menular di daerah tropis yang disebabkan oleh

    kuman spirochaeta *Treponema pertenue yang sangat menyerupai kuman penyebab penyakit

    sifilis, ditandai dengan lesi kulit yang ulseratif dan infeksius serta akan mengakibatkan

    kelainan pada tulang dalam perkembangan penyakit selanjutnya.&'

    adi, dari kedua definisi di atas dapat disimpulkan bah"a frambusia adalah suatu

    penyakit infeksi kronis dan menular yang terjadi di daerah tropis, disebabkan oleh kuman

    Treponema pertenuedengan karakteristik adanya lesi di kulit "ajah, tangan, kaki, dan daerah

    genital dimana pada tahap perkembangan penyakit selanjutnya akan mengakibatkan kelainan

    pada tulang.

    3

    http://www.searo.who.int/EN/Section10/Section2134/Section2135_10828.htmhttp://www.searo.who.int/EN/Section10/Section2134/Section2135_10828.htm
  • 5/21/2018 FRAMBOESIA TROPIKA

    4/14

    III. Sinonim[5]

    ipid yang terkandung adalah kardiolipin dan kolesterol. /al

    4

  • 5/21/2018 FRAMBOESIA TROPIKA

    5/14

    ini juga merupakan hal yang tidak laDim untuk bakteri. ;ardiolipin akan merangsang

    pembentukan antibodi Eassermann yang merupakan diagnostik untuk penyakit sifilis.

    Treponema pertenuemembutuhkan media yang mempunyai p/ antara 7,: ! 7, dan

    temperatur antara ?% ! ?7G3 serta lingkungan yang bersifat mikroaerofilik untuk hidupnya.

    Organisme ini tidak dapat dikembangbiakkan dalam media buatan tetapi dapat bertahan

    selama beberapa hari dalam media 1elson. @edia 1elson ini mengandung serum albumin

    yang sudah dikristalisasi, 3O: terlarut, sistein atau glutation, asam piru-at, dan serum yang

    mengandung faktor ultrafiltrasi.

    VI. &am'a!an (linis[5]

    Frambusia merupakan penyakit menular dimana penularan infeksinya terjadi jika

    adanya kontak kulit secara langsung dengan kulit seseorang yang terinfeksi oleh penyakit ini.

    ;uman treponema penyebab penyakit frambusia ini mempunyai lokasi infeksi a"al di

    epidermis. >esi kulit yang mengalami ulserasi pada tahap a"al perkembangan penyakit ini

    banyak mengandung kuman spirochaeta tersebut yang nantinya dapat dengan mudah

    ditularkan melalui kontak langsung kulit dengan kulit dan kuman tersebut dapat masuk ke

    jaringan kulit akibat adanya abrasi kulit, luka gigitan, atau ekskoriasi. Beberapa ahli juga

    mengemukakan bah"a transmisi penyakit ini juga dapat dibantu oleh lalat atau melalui

    peralatan dalam rumah tangga.

    Seperti pada penyakit syphilis, frambusia diklasifikasikan menjadi stadium yaitu 8

    #. Stadium primer

    Setelah terjadi masa inkubasi yang berlangsung antara ( ! (% hari, lesi primer atau

    granuloma *mother ya"s, gambar akan muncul pada permukaan kulit tempat inokulasi dari

    kuman spirochaeta tersebut. Bagian tubuh yang paling sering menjadi tempat inokulasi

    kuman tersebut adalah "ajah, leher, bokong, tungkai ba"ah, kaki, lengan, dan tangan. 3iri

    khasnya adalah lesinya tidak mengalami perlunakan, gatal, terdapat infiltrat, nodul kecil yang

    eritematosa dengan ukuran secara horiDontal antara # ! 5 cm. Seringkali permukaannya

    menjadi papilomatosa dan krusta *gambar 5. >esi primer biasanya hanya satu, tetapi bisa

    juga terdapat papul satelit yang dapat berkonfluens menjadi plakat. >esi tersebut lama !

    kelamaan akan menjadi ulkus *chancre of ya"s dengan dasar papilomatosa yang dapat

    ditutupi oleh krusta yang ber"arna kuning. apat terjadi pembesaran kelenjar getah bening.

    E@other

  • 5/21/2018 FRAMBOESIA TROPIKA

    6/14

    +ambar . @other esi ini lunak, ber-egetasi, tidak gatal, berkelompok, papul

    merah kekuningan dan plakat yang berbentuk seperti mother ya"s namun berukuran lebih

    kecil *H : cm dan disebut frambesiomas. Saat lesinya tumbuh, kelainan ini akan mengalami

    erosi dan ditutupi oleh eksudat fibrin yang sangat infeksius yang mengering menjadi krusta.

    4ksudat ini akan menarik perhatian lalat ! lalat yang nantinya dapat membantu penyebaran

    penyakit ini.Paronichia dapat berkembang pada stadium ini.

    Pionamas dapat muncul di berbagai tempat pada tubuh. Bercak ! bercak

    papulosIuamosa yang kering dan plak ! plak *Pianidas, yang menyerupai lesi pada sifilis

    stadium 22 dapat muncul di berbagai tempat pada tubuh. Pada lipatan ! lipatan tubuh, lesi

    tersebut menyerupai kondiloma lataJ di membran mukosa, lesi tersebut menyerupai bercak !

    bercak mukosa yang hipertrofi. Plak hiperkeratotik yang terdapat di telapak tangan dan

    telapak kaki berupa fisura dan mengalami ulserasi *"orm)eaten soles. ;elainan bentuk yang

    sangat nyeri pada telapak kaki ini disebut crab ya"s *gambar $. isebut demikian

    disebabkan pasien berjalan dengan sangat perlahan dan terdapat krusta yang menggantung.

    Beberapa lesi mungkin berbentuk anular atau sirsinar *tinea ya"s. >esi ! lesi yang terdapat

    di "ajah sering seperti gambaran seboroik dan psoriaform. Periostitis yang sangat nyeri

    merupakan gejala yang paling sering ada stadium a"al penyakit ya"s. +ambaran turnip)like,jaringan lunak dengan gambaran fusiformis yang membengkak yang terdapat di bagian

    6

  • 5/21/2018 FRAMBOESIA TROPIKA

    7/14

    proksimal dari falang pada periostitis, merupakan gambaran yang klasik, gambaran ini

    disebut sebagai ghoul hands. +ambaran ini juga terdapat di metakarpal, metatarsal, dan

    tulang tibia. Orang ! orang yang terinfeksi pada stadium ini akan memasuki periode laten

    dengan reakt-itas serologis tanpa tanda ! tanda atau gejala ! gejala klinis dari penyakit

    frambusia. >esi ! lesi yang ada akan menghilang dan tidak menimbulkan bekas luka tetapi

    penyakit ini dapat muncul kembali 5 tahun kemudian. ;etika penyakit frambusia ini muncul

    kembali, lesi cenderung timbul di daerah perioral, perianal, periaksila dengan gambaran

    bercak ! bercak yang transien, basah, dan ber"arna keabu ! abuan.

    +ambar $. 3rab

  • 5/21/2018 FRAMBOESIA TROPIKA

    8/14

    menakutkan dari penyakit frambusia ini adalah mutilasi rinofaringitis yang disebut gangosa,

    yang akan mengakibatkan kerusakan berat dari hidung, maksila, bibir atas, dan bagian sentral

    dari "ajah hingga terjadi perforasi dari hidung dan palatum. /al ini terjadi pada sekitar #

    dari pasien yang tidak diobati.

    @eskipun penyakit frambusia ini tidak berhubungan dengan kelainan yang terdapat

    pada mata, sistem saraf, dan sistem kardio-askular, terdapat juga laporan kasus yang jarang

    seperti atrofi disk optikus, mieloneuropati, dan aneurisma.

    +ambar 7. Saber shin.Sumber8 ;lein, 3. 1. 1o- #$,:%%7. Artikel *Kenereal isease Lesearch

    >aboratory dan tes LPL *Lapid Plasma Leagin dimana tes ! tes tersebut akan

    memberikan hasil yang positif pada setiap stadium dari penyakit kecuali pada lesi

    yang sangat a"al.

    8

  • 5/21/2018 FRAMBOESIA TROPIKA

    9/14

    :. =es serologi treponemal untuk sifilis yaitu =P/A *Treponema pallidum

    /emagglutination, @/A)=P *@icrohemagglutination Treponema pallidum, F=A)

    ABS *Fluorescent =reponema Antibody Absorption terdapat : macam yaitu untuk

    2g+ dan 2g@.

    Pemeriksaan lain yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan biopsi kulit yang

    mengalami lesi dari penyakit ini akan menunjukkan kelainan histologi. ;elainan histologi

    pada stadium a"al frambusia berupa gambaran hiperplasia epidermal papilomatosa,

    spongiosis fokal, mikroabses intradermal. ;uman ! kuman treponema ini ditemukan di

    lapisan epidermis.

    VIII. Diagnosis[-]

    iagnosis penyakit frambusia ini dilakukan berdasarkan pemeriksaan pada seseorang

    yang diduga menderita penyakit ini dengan tanda ! tanda adanya lesi kulit yang kronik dan

    lesi pada tulang serta bertempat tinggal di daerah tropis dimana merupakan daerah

    penyebaran kuman Treponema pallidumssppertenue.

    iagnosis frambusia dapat ditegakkan melalui pemeriksaan mikroskop lapangan

    gelap, tes serologi untuk treponema *KL> dan LPL atau non treponema *=P/A dan F=)

    ABS. Pada kebanyakan kasus, diagnosis ditegakkan hanya melalui penemuan klinis melalui

    pemeriksaan fisik saja dikarenakan kurangnya fasilitas yang tersedia untuk melakukan

    pemeriksaan laboratorik terutama di daerah ! daerah terpencil. Penyakit kelamin sifilis dapat

    dijadikan diagnosis banding dengan penyakit frambusia ini. Frambusia dan penyakit kelamin

    siflis harus dipisahkan berdasarkan anamnesis dan penemuan klinis secara fisik, hal ini harus

    dilakukan jika tidak dapat dilakukannya pemeriksaan laboratorik yang dapat membedakan

    kedua penyakit tersebut melalui pemeriksaan serologi. Selain daripada penyakit ! penyakit

    yang disebabkan oleh treponema, beberapa penyakit yang ada di daerah tropis dapat

    menyerupai penyakit frambusia ini. >esi pada kulit harus dibandingkan dengan impetigo,

    ektima, lepra, ulkus tropika, leismaniasis kutaneus, sarkoidosis, psoriasis, penyakit akibat

    defisiensi -itamin, skabies, dan penyakit infeksi -irus seperti moluskum kontagiosum atau

    benjolan kecil yang terdapat di telapak kaki. >esi tulang yang terdapat pada penyakit

    frambusia dapat menyerupai lesi tulang yang terdapat pada penyakit kelamin sifilis,

    tuberkulosis, osteomielitis bakterialis, dan sickle cell anemia.

    9

  • 5/21/2018 FRAMBOESIA TROPIKA

    10/14

    I/. Penatala)sanaan[--]

    Oleh karena frambusia adalah suatu penyakit infeksi maka pengobatan penyakit

    frambusia ini dapat diberikan obat ! obatan antibiotik yang sesuai terhadap kuman penyebab

    penyakit ini. Antibiotik yang merupakan pilihan utama untuk mengobati penyakit ini adalah

    Penisilin yang kerja lama yaitu Penisilin + Aluminium @onostarate *PA@ dengan dosis

    tunggal sebesar #,: juta unit intramuscular untuk de"asa dan %,$ juta unit intramuscular

    untuk anak ! anak di ba"ah usia #% tahun. Obat ini akan menyembuhkan penyakit tersebut

    dan membuat pasien bebas dari infeksi dalam "aktu : jam.

    Penisilin dikontraindikasikan untuk pasien ! pasien yang mempunyai ri"ayat

    hipersensiti-itas dengan obat golongan ini. Belum ada laporan mengenai strain yang resisten

    terhadap penisilin.

    Berdasarkan tingkat seropositif di antara anak ! anak, pengobatan yang dianjurkan

    dalam komunitas tersebut adalah sebagai berikut 8

    #. aerah yang sangat endemikpengobatan dilakukan terhadap seluruh populasi.

    :. aerah yang endemik pengobatan dilakukan terhadap kasus yang aktif, orang ! orang

    yang kontak terhadap kasus dan semua anak ! anak di ba"ah usia #5 tahun.

    ?. aerah yang kurang endemik pengobatan dilakukan terhadap kasus yang aktif dan

    orang yang kontak dengan kasus baik di dalam rumah, sekolah, ataupun tempat kerja.

    Pasien ! pasien yang memiliki hipersensiti-itas terhadap penisilin dapat diberikan

    obat ! obatan seperti tetrasiklin, eritromisin, atau doksisiklin yang efektif untuk pengobatan

    penyakit frambusia. osis obat ! obatan tersebut adalah sebagai berikut 8

    #. =etrasiklin dosis untuk de"asa sebesar 5%% mg sebanyak dua kali sehari dan dosis

    untuk di atas 6 tahun sebesar :5% mg sebanyak dua kali sehari selama #5 hari.

    :. 4ritromisin dosis untuk de"asa sebesar 5%% mg sebanyak dua kali sehari dan 6

    mg9kgBB untuk anak ! anak di atas usia 6 tahun dan dosis yang lebih kecil untuk

    anak ! anak di ba"ah usia 6 tahun selama #5 hari.

    ?. oksisiklin dosis untuk de"asa sebesar #%% mg sebanyak dua kali sehari dan :,5

    mg9kgBB dengan dosis terbagi dua per hari untuk anak ! anak di atas usia 6 tahun

    selama #5 hari.

    10

  • 5/21/2018 FRAMBOESIA TROPIKA

    11/14

    /. (om"li)asi[-]

    =anpa pengobatan, sekitar #% dari indi-idu ! indi-idu yang terinfeksi penyakit ini

    akan menyebabkan terjadinya perubahan bentuk dan fungsi tubuh dalam 5 tahun ke depan

    dikarenakan penyakit ini menyebabkan kerusakan secara besar ! besaran terhadap kulit dan

    tulang. Penyakit ini juga dapat menyebabkan deformitas dari kaki, hidung, palatum, dan

    rahang atas.

    /I. Pem'e!antasan[-0]

    3ara ! cara pemberantasan untuk penyakit frambusia dapat dilakukan sebagai berikut 1

    A. 0paya pencegahan.

    alaupun penyebab infeksi sulit dibedakan dengan teknik yang ada pada saat

    ini. Begitu pula perbedaan gejala)gejala klinis dari penyakit tersebut sulit ditemukan.

    engan demikian membedakan penyakit treponematosis satu sama lainnya hanya

    didasarkan pada gambaran epidemiologis dan faktor lingkungan saja. /al)hal yang

    diuraikan pada butir)butir berikut ini dapat dipergunakan untuk manangani penyakit

    frambusia dan penyakit golongan treponematosis non -enereal lainnya.

    o >akukanlah upaya promosi kesehatan umum, berikan pendidikan kesehatan

    kepada masyarakat tentang treponematosis, jelaskan kepada masyarakat untuk

    memahami pentingnya menjaga kebersihan perorangan dan sanitasi)sanitasi yang

    baik, termasuk penggunaan air dan sabun yang cukup dan pentingnya untuk

    meningkatkan kondisi sosial ekonomi dalam jangka "aktu panjang untuk

    mengurangi angka kejadian.

    o @engorganisir masyarakat dengan cara yang tepat untuk ikut serta dalam upaya

    pemberantasan dengan memperhatikan hal)hal yang spesifik di "ilayah tersebutJ

    periksalah seluruh anggota masyarakat dan obati penderita dengan gejala aktif

    atau laten. Pengobatan kontak yang asimtomatis perlu dilakukan dan pengobatan

    terhadap seluruh populasi perlu dilakukan jika pre-alensi penderita dengan gejala

    aktif lebih dari #%. Sur-ei klinis secara rutin dan sur-eilans yang

    berkesinambungan merupakan kunci sukses upaya pemberantasan.

    o Sur-ei serologis untuk penderita laten perlu dilakukan terutama pada anak)anak

    untuk mencegah terjadinya relaps dan timbulnya lesi infektif yang menyebabkan

    penularan penyakit pada komunitas tetap berlangsung.

    11

  • 5/21/2018 FRAMBOESIA TROPIKA

    12/14

    o @enyediakan fasilitas pelayanan kesehatan yang mamadai untuk dapat melakukan

    diagnosa dini dan pengobatan dini sebagai bagian dari rencana kampanye

    pemberantasan di masyarakat. /endaknya fasilitas diagnosa dan pengobatan dini

    terhadap frambusia ini merupakan bagian yang terintegrasi pada fasilitaspelayanan kesehatan setempat yang permanen.

    o >akukan penanganan terhadap penderita cacat dan penderita dengan gejala lanjut.

    B. Penga"asan penderita, kontak dan lingkungan sekitarnya

    o >aporan kepada instansi kesehatan yang ber"enang8 i daerah endemis tertentu di

    beberapa negara tidak sebagai penyakit yang harus dilaporkan, membedakan

    treponematosis -enereal dan non -enereal dengan memberikan laporan yang tepat

    untuk setiap jenis, adalah hal yang penting untuk dilakukkan dalam upaya e-aluasiterhadap kampanye pemberantasan di masyarakat dan penting untuk konsolidasi

    penanggulangan pada periode selanjutnya.

    o 2solasi8 =idak perluJ hindari kontak dengan luka dan hindari kontaminasi

    lingkungan sampai luka sembuh.

    o isinfeksi serentak8 bersihkan barang)barang yang terkontaminasi dengan

    discharge dan buanglah discharge sesuai dengan prosedur.

    o ;arantina8 =idak perlu

    o 2munisasi terhadap kontak8 =idak perlu

    o 2n-estigasi terhadap kontak dan sumber infeksi8 Seluruh orang yang kontak

    dengan penderita harus diberikan pengobatan, bagi yang tidak memperlihatkan

    gejala aktif diperlakukan sebagai penderita laten. Pada daerah dengan pre-alensi

    rendah, obati semua penderita dengan gejala aktif dan semua anak)anak serta

    setiap orang yang kontak dengan sumber infeksi.

    o Pengobatan spesifik8 Penisilin, untuk penderita #% tahun ke atas dengan gejala

    aktif dan terhadap kontak, diberikan injeksi dosis tunggal benDathine penicillin +

    *Bicillin #,: juta unit 2@J %,$ juta unit untuk penderita usia diba"ah #% tahun.

    3. 0paya penanggulangan "abah.

    >akukan program pengobatan aktif untuk masyarakat di daerah dengan pre-alensi

    tinggi. =ujuan utama dari program ini adalah8

    o pemeriksaan terhadap sebagian besar penduduk dengan sur-ei lapangan.

    o pengobatan terhadap kasus aktif yang diperluas pada keluarga dan kelompok

    masyarakat sekitarnya berdasarkan bukti adanya pre-alensi frambusia aktif.

    12

  • 5/21/2018 FRAMBOESIA TROPIKA

    13/14

    o lakukan sur-ei berkala dengan tenggang "aktu antara # ! ? tahun sebagai bagian

    integral dari pelayanan kesehatan masyarakat pedesaan di suatu negara.

    . 2mplikasi bencana.

    =idak pernah terjadi penularan pada situasi bencana tetapi potensi ini tetap ada padakelompok pengungsi didaerah endemis tanpa fasilitas sanitasi yang memadai.

    4. =indakan 2nternasional.

    0ntuk melindungi suatu negara dari risiko timbulnya reinfeksi yang sedang

    melakukan program pengobatan massal aktif untuk masyarakat, maka negara tetangga

    di dekat daerah endemis harus melakukan penelitian untuk menemukan cara

    penanganan yang cocok untuk penyakit frambusia. =erhadap penderita yang pindah

    mele"ati perbatasan negara, perlu dilakukan penga"asan. @anfaatkan Pusat

    ;erjasama /O.

    /II. (esim"ulan

    Pada a"alnya, usaha pemberantasan penyakit frambusia oleh kampanye internasional

    yang dilakukan oleh /O dan 01234F sangat mengejutkan karena hampir memberantas

    semua kasus penyakit frambusia yaitu sebanyak (5 dari total kasus. 1amun, karena

    kurangnya komitmen dari berbagai negara di dunia termasuk di 2ndonesia, usaha

    pemberantasan penyakit frambusia mengalami kegagalan. Oleh karena itu, perlunya

    meningkatkan komitmen dari berbagai negara di dunia termasuk di 2ndonesia untuk

    memberantas penyakit ini.

    Pemberantasan penyakit frambusia ini bukan merupakan hal yang sulit karena

    penyakit ini dapat diberantas dengan hanya menggunakan antibiotik saja. Antibiotik yang

    dapat digunakan adalah penisilin, tetrasiklin, eritromisin, atau doksisiklin. Pengobatan

    ditujukan kepada penderita maupun indi-idu lain yang berisiko terkena penyakit ini

    berdasarkan sur-ei epidemiologi yang dilalukan oleh pihak kesehatan masyarakat dan perlu

    dilakukan skrining secara periodik. Sur-ei ulangan perlu dilakukan setelah $ bulan

    pengobatan utama dan dilanjutkan setiap : tahun sekali sampai dinyatakan bah"a daerah

    tersebut bebas penyakit frambusia.

    iharapkan dengan adanya komitmen untuk memberantas penyakit ini dari seluruh

    negara ! negara di dunia khususnya daerah yang sangat endemik terhadap penyakit ini akan

    dapat memberantas penyakit frambusia ini secara total sehingga dunia dapat dikatakan bebasa

    dari panyakit frambusia.

    13

  • 5/21/2018 FRAMBOESIA TROPIKA

    14/14

    DAFAR PUSA(A

    #. Anonim. Fact Sheets