Upload
tatang-taufik
View
120
Download
3
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Bahan paparan disampaikan pada Semiloka Penguatan Sistem Inovasi “Mengembangkan Bisnis dan Masyarakat Inovatif ” di Bandung, 26 November 2013
Citation preview
MENDORONG BUDAYA INOVASIDAN PENGEMBANGAN TEKNOPRENER
Dr. Tatang A. TaufikDeputi Kepala BPPT Bidang PKT
BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI
Semiloka Penguatan Sistem Inovasi“Mengembangkan Bisnis & Masyarakat Inovatif ”
Bandung, 26 November 2013
dan Bung Karno Pernah Mengingatkan Kita . . .
. . . dan sejarah akan menulis: di sana di antara benua Asia dan Australia, antara Lautan Teduh dan Lautan Indonesia, adalah hidup satu bangsa yang mula-mula mencoba untuk kembali hidup sebagai bangsa, tetapi akhirnya kembali menjadi satu kuli di antara bangsa-bangsa kembali
menjadi bangsa kuli dan kuli dari bangsa-bangsa (een natie van koelies, en een kolie onder de naties) . . .
(Bung Karno - Pidato HUT Proklamasi 17 Agustus 1963)
. . . . Bangsa yang tidak percaya kepada kekuatan dirinya sebagai suatu bangsa, tidak dapat berdiri sebagai suatu bangsa yang merdeka . . .
Bangsa yang sejahtera dan berkeadilan, mandiri, dan maju. . !
IPTEKIN
BUDAYA INOVASI
ArtiSehimpunan anggapan,norma, keyakinan, sikap, aturan formal maupun informal, kemampuan dan perilaku, serta praktik/ kebiasaan yang teraktualisasikan dalam hubungan (interaksi) sosial berbagai pihak atas inovasi atau “kebaruan” (hal-hal baru) dan idealisme pembaruan/ perbaikan, yang berlaku dalam suatu komunitas atau kelompok masyarakat.
Tercermin dari•Keterbukaan terhadap pandangan yang berbeda/baru•Toleransi terhadap, dan kemauan belajar dari kegagalan •Kemauan (willingness) menerima dan menggunakan metode/teknik dan/atau cara (pendekatan) baru yang berguna bagi inovasi•Ketanggapan/kesigapan/ ketangkasan mencoba (mengembangkan) kreasi-kreasi baru•Kemampuan beradaptasi dan belajar.
BUDAYA INOVASI : MENGAPA PENTING
1. Menjadi fondasi bagi perkembangan inovasi2. Dapat memperkuat modal sosial, terutama dalam bentuk
– Rasa saling percaya sebagai aset yang unik karena memiliki nilai namun “tidak” mempunyai ”harga.”
– Saling berbagi tanggung jawab dengan mitra kerja dan pemangku kepentingan lain.
– Membantu kerjasama/kemitraan produktif antar perusahaan dan antar sektor serta penguatan kohesi sosial.
– Mempercepat pembelajaran dan aliran pengetahuan.
UUD 1945 (Amandemen ke 4)BAB VI (PEMERINTAH DAERAH) •Pasal 18, Ayat (5) : “Pemerintahan daerah menjalankan otonomi seluas-luasnya, kecuali urusan pemerintahan yang oleh undang-undang ditentukan sebagai urusan Pemerintahan Pusat.”
BAB XA (HAK AZASI MANUSIA) •Pasal 28C, Ayat (1) : “Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya, demi meningkatkan kualitas hidupnya dan demi kesejahteraan umat manusia.”
BAB XIII (PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN) •Pasal 31, Ayat (5) : “Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat manusia.”
PERBAIKAN (?)
I. Strategi jangka panjang : sistem pendidikan dan pelatihan (pembelajaran)
II. Strategi jangka pendek – menengah : 1. Kembangkan ekosistem yang mendukung2. Ciptakan kisah-kisah sukses
a. Mendorong kelompok-kelompok masyarakat (mis. usia muda, perempuan, dsb.)
b. Memperkuat modal sosial berkreasi-berinovasi dalam “kelompok-kelompok” penting/berpengaruh
c. Memotivasi dan mengembangkan panduan d. Mulai dari hal-hal (yang seolah nampak) “kecil”, tetapi dapat menjadi “titik
masuk” mengubah kebiasaan menjadi sikap dan tindakan yang terbuka terhadap hal-hal baru dan tindakan-tindakan pembaruan
3. Contohkan dari diri, lingkungan & lembaga sendiri4. Role model (model panutan).5. Insentif6. Apresiasi.
PENGEMBANGAN TEKNOPRENERDALAM KERANGKA STRATEGIS PENGUATAN SISTEM INOVASI
Visi & Misi Pembangunan –
“Tema Besar”
Kerangka Kerangka Kebijakan InovasiKebijakan Inovasi
Tema Tema InisiatifInisiatifStrategisStrategis SIDSID KlasterKlaster
IndustriIndustriJaringanJaringanInovasiInovasi TeknoprenerTeknoprener Pilar-pilarPilar-pilar
TematikTematik
Flagship ProgramsElemen Penguatan Sistem
CONTOH PRAKARSA PUSAT INOVASI Pengembangan 16 (2009) & 19 (2010) PI-UMKM yang
berfungsi sebagai simpul dari jaringan kemitraan yang memberikan jasa layanan sebagai lembaga intermediasi untuk menumbuh-kembangkan UMKM inovatif.
Advisory /konsultansi, memberikan bantuan & pendampingan daerah mitra.
Inkubasi Teknologi – 2 (2009) & 3 (2010) Tenant Graduate :PT. Medixe Sekawan Utama (Alat alat Kesehatan rumah sakit ), PT. Imsatech Engineering (Mesin pengolah air dan limbah cair berbasis membran), CV. Bukit Organik (Sayuran dan peternakan organik).
Advisory /konsultansi, memberikan bantuan & pendampingan (Balai Inkubator Teknologi)
Faktor Lokalitas & Konteks GlobalDAERAH/NEGARA DAERAH/NEGARA ~ ~ SISTEM INOVASI ~ SISTEM INOVASI ~ MakroMakro
• Himpunan SDM & Entitas Organisasi• Hubungan - Jaringan - Interaksi
• Kolaborasi - Sinergi
SISTEM INOVASI - KLASTER INDUSTRISISTEM INOVASI - KLASTER INDUSTRI ~ Meso~ Meso
• SDM• Kompetensi• Spesialisasi
Bisnis/OrganisasiBisnis/Organisasi ~ Mikro ~ Mikro
ProdukProduk(Barang dan/atau
Jasa)
PERAN PUSAT INOVASI DALAM MODERNISASI & MEMBANGUN KEUNGGULAN (DAYA SAING) BISNIS DAN INDUSTRI/EKONOMI
PPusat usat IInovasinovasi
PengembanganBisnis Baru
PerbaikanBisnis yang Ada
(Existing)
InvestasiDari Luar
Faktor keunggulanlokalitas
Keterkaitan
Investasi (& perdagangan)
Ke Luar
RantaiNilai Inovasi
& Difusi
Pengetahuan &Kompetensi
Penyediaan pengetahuan/ teknologi
Pembelajaran, termasuk Litbangyasa
Daya Saing yang Lebih Tinggi Investasi untuk Inovasi
ROI yang Lebih Tinggi
RantaiNilai
Produksi
Interaksi & Keterkaitan
Siklus yang Makin Menguat(Dari vicious cycle menjadi
virtuous cycle)
Pusat Inovasi
IN
KU
BA
TO
R
PJPB (BDSP)
• PJPB (BDSP) : Penyedia Jasa Pengembangan Bisnis (Business Development Service Provider)
• Inkubator : Inkubator bisnis berbasis teknologi
INOVASI & MODERNISASI SUMBER PERKEMBANGAN EKONOMI
PUSAT INOVASI DALAM PENGEMBANGAN TEKNOPRENER (BISNIS INOVATIF)
• PUSAT INOVASI (PI) adalah suatu organisasi atau unit organisasi yang berfungsi sebagai simpul, hub atau gateway dari jaringan kemitraan yang memberikan jasa layanan terpadu untuk menumbuhkembangkan bisnis-bisnis yang inovatif, khususnya UMKM inovatif.
• PI diharapkan mampu berperan sebagai salah satu “ujung tombak” aktivitas penelitian, pengembangan dan perekayasaan (litbangyasa) atau aktivitas inovasi yang bermuara pada dampak ekonomi, sosial & budaya (inovasi & kewirausahaan, difusi & pembelajaran).
BENTUK DASAR (AWAL) PUSAT INOVASI
Bentuk PI “standar” sebagai awal pengembangan :1.PI – PJP/BDSP (Penyedia Jasa Pengembangan Bisnis atau Business Development Service Provider) “bisnis inti”-nya adalah memberikan layanan terpadu pengembangan inovasi bisnis kepada UMKM yang sudah ada agar berkembang menjadi UMKM Inovatif2.PI - Inkubator Bisnis “bisnis inti”-nya adalah memberikan layanan terpadu menginkubasikan para calon pewirausaha (tenant) agar menjadi Teknoprener Baru/Pemula (UMKM Inovatif Baru/Pemula) atau PPBT (Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi).
Catatan : Variasi pengembangan PI dapat dilakukan sesuai dengan keadaan/konteks relevannya.
PI
PI
PI
PI
PI
PI
PI
PI
Center of Excellence (Competence)
Pusat Inovasi memiliki suatu fungsi “antarmuka” yang bisa dibentuk dari:• Peningkatan lembaga yang telah ada (mis. Litbangyasa, perguruan tinggi, dll.);
dan/atau• Pembentukan organisasi yang baru.
Pemda setempat
BPPT & Mitra
Lembaga Pembiayaan
Lembaga Litbangyasa
Lembaga Terkait
Entitas Lain
UMKM
Kerangka
SI / KI / JI
Stakeholders Kunci
SI : Sistem InovasiKI : Klaster IndustriJI : Jaringan Inovasi
HUBUNGAN ANTARA BPPT DENGAN PUSAT INOVASI(ATAU PI UMKM)
PELAYANAN “MINIMUM” SEBAGAI PI
1. Jasa Layanan Berbasis Teknologi/Pengetahuan (mis. : desain, prototyping, pengujian, inkubasi bisnis berbasis teknologi, pengembangan bisnis, dsb.)
2. Pengembangan SDM Bisnis (UMKM).
3. Intermediasi/Jejaring Bisnis (UMKM).
4. Fasilitasi Akses Pembiayaan.
PI (PI UMKM) wajib memberikan layanan terpadu di bidang :
Catatan :1 & 2 : pelayanan teknis dari “kompetensi inti” PI 3 & 4 : peran intermediasi/fasilitasi PI
MEMBANGUN “KEBERLANJUTAN (SUSTAINABILITY)”
UKMatau Calon
PI
UKM InovatifRp +
4 Iayanan
Rp ++ APBN/D, CSR, Lisensi, BH, dsb...
+++
PERCONTOHAN BPPT 2012 - 2013
1. Balai Inkubator Teknologi (BIT) – BPPT2. FAKULTAS TEKNIK – UNS ~ “Kurikulum Teknoprener” &
Pusat Inovasi3. Beberapa PI berbentuk Inkubator Bisnis & BDSP di
Perguruan Tinggi dan Daerah Otonom:– Koridor Ekonomi (KE) Sumatera : Kab. Pelalawan – Riau; – KE Jawa : Kota Cimahi – Jabar; Kota Pekalongan – Jateng;– KE Kalimantan : Kab. Kapuas Hulu – Kalbar;– KE Bali-NT : Kab. Bangli – Bali.
4. Gerakan Nasional : GIN (GERBANG INDAH NUSANTARA)– Jaringan GIN Daerah Otonom– Relawan Indonesia Berinovasi
Menko Ekonomi
TECHNOPRENEURSHIP CAMP
Kapuas Hulu
Ka BPPT di PUSPIPTEK
Serang
Pelalawan
UNS
Total peserta :2013 : 789 orang2011 - 2013 : 2097
Proses inkubasi :•Pelalawan : 10 Kaphul : 5•Pekalongan : 5 Bangli : 15•BIT : 3 ( 1 Cimahi; 1 Bandung)
PERKIRAAN BERDASARKAN PENGALAMAN
1. Jika diasumsikan bahwa di setiap kabupaten/kota memiliki rata-rata sebanyak 2 Pusat Inovasi (PI) dan setiap PI mampu melayani/menghasilkan 3 - 5 unit bisnis inovatif (teknoprener) baru per tahun, maka akan tumbuh sekitar• 6 - 10 unit bisnis inovatif (teknoprener) baru per tahun di setiap
kabupaten/kota;• 3.000 - 5.000 unit bisnis inovatif (teknoprener) baru per tahun di
Indonesia; dan • diperkirakan akan tumbuh 30.000 - 50.000 unit bisnis inovatif
(teknoprener) baru dalam kurun 10 tahun di Indonesia;
2. Jika diasumsikan bisnis inovatif (teknoprener) baru adalah 10% dari keseluruhan bisnis baru, maka dalam kurun 10 tahun diperkirakan akan tumbuh HANYA sekitar 300.000 – 500.000 unit bisnis baru di Indonesia.
TANTANGAN
• Jika dibutuhkan 5 juta bisnis baru dalam kurun 10 tahun, maka diperlukan tumbuh 500.000 unit bisnis baru per tahun;
• Jika diasumsikan bisnis inovatif (teknoprener) baru adalah 10% dari keseluruhan bisnis baru (= 50.000 unit bisnis inovatif/teknoprener baru), maka diperlukan rata-rata 100 unit bisnis inovatif/teknoprener baru tumbuh per tahun di setiap kabupaten/kota;
• Jika diasumsikan setiap Pusat Inovasi (PI) mampu melayani/menghasilkan 10 unit bisnis inovatif (teknoprener) baru per tahun, maka diperlukan minimal 10 PI di setiap kabupaten/kota.
MEMBANGUN KEJAYAAN BINIS INDONESIAMELALUI PENGEMBANGAN PUSAT INOVASI :PERLU KOLABORASI SINERGIS MULTIPIHAK
KNOWLEDGEPOOL
Pengembangan Iptek
Pengembangan SDM
Pusat Inovasi:1.Perguruan Tinggi
2.Lembaga Litbangyasa3.Swasta/BUMN/BUMD
4.Pemerintah Daerah (SKPD)
Solusi Pembangunan
1. Daerah-daerah otonom2. Usia muda3. Kelompok perempuan
PSI : MEMBAWA PEMBANGUNAN DAERAH YANG PROGRESIF & BERKUALITAS, INKLUSIF, DAN BERKELANJUTAN
PenguatanPenguatanSistemSistemInovasiInovasi
IPTEKINIPTEKIN
UntukUntukSemuaSemua
. . . dalam keselarasan
kita maju . . .
Salam Inovasi Indonesia
Terima KasihDB PKT
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)Gedung II BPPT, Lt 13
Jl. MH. Thamrin 8, Jakarta 10340Telp. (021)-316 9441Fax. (021)-319 24127
Gedung Pusat Inovasi & Bisns Teknologi BPPT – Kawasan PUSPIPTEKTangerang Selatan
Telp. (021)-7579 1349Fax. (021)-7579 1348http://www.bppt.go.idhttp://portal.gin.web.id
Gerakan Membangun Sistem Inovasi, Daya Saing dan Kohesi Sosial di seluruh Wilayah Nusantara
STRATEGI GENERIK PENGEMBANGAN BUDAYA INOVASI
1. Kaji budaya yang kini berkembang, dan identifikasi faktor-faktor penting yang mempengaruhi
2. Susun tujuan & sasaran pengembangan budaya inovasi beserta “petarencana”nya (roadmap)
3. Sosialisasikan dan galang dukungan untuk implementasi4. Implementasikan, monev & perbaiki terus-menerus5. Dukung dan sebarluaskan keberhasilan-keberhasilan
(kemajuan).6. Kembangkan komunitas implementasi yang lebih luas.
PENGEMBANGAN TEKNOPRENER – MENGAPA PENTING?
• Bisnis inovatif merupakan sumber potensial inovasi, pertumbuhan ekonomi dan pembangunan ekonomi yang inklusif dan berdimensi kewilayahan, dan modernisasi ekonomi daerah dan nasional (Studi GEM, Global Entrepreneurship Monitor).
• Bisnis pemula yang inovatif (yang umumnya berskala kecil dan menengah/UKM) atau perusahaan pemula berbasis teknologi (PPBT) merupakan sumber utama perkembangan inovasi, pertumbuhan ekonomi & modernisasi ekonomi, termasuk dalam mendukung penciptaan lapangan pekerjaan (GEM, beragam tahun).
• UKM merupakan mayoritas pelaku bisnis di Indonesia, tetapi jumlah entrepreneur di Indonesia masih rendah : 0,26% (dari “ideal” > 2 atau 4%)
PENGEMBANGAN TEKNOPRENER – MENGAPA PENTING?
• Berbagai faktor seperti motivasi, pengetahuan & keterampilan, kesempatan, kebijakan, lingkungan usaha, sosial budaya & ekosistem yang kondusif mempengaruhi/ menentukan perkembangan inovasi & bisnis yang inovatif
• Beragam bentuk “kegagalan/kelemahan pemerintah (government failures), kegagalan pasar (market failures), dan kegagalan sistem/sistemik (systemic failures)” membuat perkembangan teknoprener tidak dapat hanya diserahkan kepada “mekanisme pasar” biasa memerlukan intervensi (kebijakan).
ILUSTRASI LAYANAN PI UNTUK BISNIS YANG SUDAH ADA : IDENTIFIKASI FOKUS PADA 10 JENIS INOVASI DALAM BISNIS
1. Model Bisnis (Business Model)Bagaimana mendapatkan imbalan
2. Jaringan (Networking)Bagaimana membentuk kepemilikan.
Keuangan
3. Proses Inti (Core Process)Bagaimana memberikan nilai tambah terhadap yang ditawarkan
4. Enabling ProcessBagaimana mendukung porses inti
5. Kinerja Produk (Product Performance)Bagaimana merancang penawaran inti
6. Sistem Porduk (Product System)Bagaimana meningkatkan penawaran inti
7. Layanan (Service)Bagaimana tetap berhubungan dengan pelanggan setelah pemeblian
8. ChannelBagaimana menyampaikan penawaran ke pasar
9. BrandBagaimana mengkomunikasikan penawaran
10. Customer ExperienceBagaimana mengintegrasikan hubungan pelanggan keseluruhan
Proses. Penawaran (Offering)
Delivery
Sumber : Doblin Group (Larry Keeley)
1. IKLIM/LINGKUNGAN (bagi inovasi dan bisnis).2. PENYEDIA (SUPPLY) & PENGGUNA (DEMAND). 3. KETERKAITAN/INTERAKSI, JARINGAN,
PELAYANAN.4. BUDAYA KREATIF-INOVATIF.5. FOKUS - KETERPADUAN, KOORDINASI -
KOHERENSI.6. DINAMIKA GLOBAL.
4
5
1
6 2
3
Kerangka Kebijakan Inovasi : Heksagon
ISU SISTEMIK YANG PERLU DIBENAHI : KATA KUNCI
1. IKLIM/LINGKUNGAN YANG KONDUSIF
Hal-hal mendasar/fundamental bagi perkembangan IPTEKIN :•Regulasi•Dokumen referensi strategis formal•Pelayanan publik, termasuk perijinan•Infrastruktur (umum & khusus)•Investasi dalam IPTEKIN•Insentif •Pemerintah yang pro-inovasi & pro-bisnis inovatif
2. KELEMBAGAAN & DAYA DUKUNG IPTEKIN + KEMAMPUAN IPTEKIN DUNIA USAHA
Sisi pasokan IPTEKIN :•Kelembagaaan IPTEKIN (khususnya Pusat Inovasi)•SDM (pengembangan/supply talenta)•Aset intelektual dan dukungan pengetahuan/inovasi (peningkatan kapasitas) pebisnis•Insentif
Sisi “permintaan” IPTEKIN :•Kemampuan IPTEKIN dunia usaha, khususnya UKM• Bisnis-bisnis pro-inovasi : “permintaan” yang berkembang &
“menyehatkan” bisnis inovatif•Insentif
3. KOLABORASI & PELAYANAN BERBASIS IPTEKIN
• Kemitraan produktif (kemitraan, jaringan pengetahuan & bisnis)
• Kelembagaan, termasuk antara lain intermediasi• Fasilitasi, bimbingan, bantuan teknis • Model bisnis• Pelayanan berbasis IPTEKIN/inovatif (dukungan
pengembangan bisnis inovatif, dukungan inkubasi bisnis inovatif pemula/baru layanan dari Pusat Inovasi)
• Insentif
4. BUDAYA INOVASI
• Sistem pendidikan dan pelatihan• Lingkungan “spesifik” yang mendukung• Mindset, motivasi, perbaikan ”sistem nilai, sikap, perilaku,
tradisi” atas kreativitas-keinovasian & kewirausahaan• Motivasi, panduan• Model panutan (role model) • Kelompok-kelompok masyarakat (mis. usia muda, perempuan,
dsb.)• Pemberdayaan & partisipasi ~ Modal sosial berkreasi-
berinovasi• Insentif
5. FOKUS & KOHERENSI
• Konsensus “tema besar” PSI• Mekanisme pelaksanaan peran, koordinasi dan
kemitraan antar pemangku kepentingan • Penyelesaian isu harmonisasi/sinkronisasi lintas-
bidang, lintas daerah, daerah-pusat (& internasional) untuk memperoleh sinergi maksimum
• strategi bisnis & pasar• opsi model bisnis
Tidak berhenti pada tataran “konsep” / rencana, tetapi implementasi operasional.
6. PENYELARASAN DINAMIKA GLOBAL
• Langkah-langkah beradaptasi terhadap dinamika global (mis. standar, HKI, lingkungan, perdagangan internasional, HAM, demokrasi, dsb.)
• Mendorong/memperkuat kemitraan internasional
• Membangun/memperkuat global positioning & branding dengan kekuatan keunikan lokal
• Mendorong menjadi global trend setter – atas dasar keunggulan/keunikan lokal.
STRATEGI PSI : STRATEGI MULTIDIMENSI
1. LOKALITAS TERITORIAL ~ keragaman daerah, kewilayahan, geografis, sosio kultural, sistem pemerintahan ekosistem daerah
2. INDUSTRIAL ~ keragaman & karakteristik industri daya saing industrial & industri berpotensi unggul
3. PENGETAHUAN ~ jaringan inovasi (hubungan, kemitraan, dinamika interaksi) dinamika perkembangan & pemanfaatan pengetahuan
4. AKTOR INOVASI ~ teknoprener penguatan bisnis inovatif & modernisasi/revitalisasi bisnis (ekonomi)
5. KONTEKS KHUSUS pilar-pilar tematik spesifik yang relevan & urgen.
INISIATIF (PRAKARSA) STRATEGIS PENGUATAN SISTEM INOVASI
1. Penguatan Sistem Inovasi Daerah : sebagai wahana untuk memperkuat pilar-pilar bagi penumbuhkembangan kreativitas-keinovasian di tingkat daerah, di mana penguatan sistem inovasi daerah merupakan bagian integral dari penguatan sistem inovasi nasional.
2. Pengembangan Klaster Industri : sebagai wahana untuk mengembangkan potensi kolektif “sektora/industrial” terbaik kewilayahan dan meningkatkan daya saing industrial.
3. Pengembangan Jaringan Inovasi : sebagai wahana membangun keterkaitan dan kemitraan antar aktor utama, serta mendinamisasikan aliran pengetahuan, inovasi, difusi, dan pembelajaran.
4. Pengembangan Teknoprener : sebagai wahana modernisasi bisnis/ekonomi & sosial, serta mengembangkan budaya inovasi.
5. Penguatan Pilai-pilar Tematik SI : sebagai wahana memperbaiki elemen-elemen penguatan sistem yang bersifat tematik dan kontekstual.
ILUSTRASI KETERKAITAN PROGRAMDALAM KONTEKS “PERCONTOHAN DI DAERAH”
Penguatan Sistem Inovasi Daerah &Pengembangan Tematik
Pengembangan Klaster Industri Unggulan Daerah
Pengembangan Jaringan Inovasi
Pengembangan Teknoprener
Sistem Pendidikan dan Litbang
Pendidikan dan Pelatihan Profesi
Pendidikan Tinggi dan Litbang
Litbang Pemerintah
Sistem Industri
Perusahaan Besar
UKM “Matang/ Mapan”
PPBT
IntermediariesLembaga Litbangyasa
Brokers
Konsumen (permintaan akhir)Produsen (permintaan antara)
Permintaan (Demand)
Framework ConditionsKondisi Umum dan Lingkungan Kebijakan pada Tataran Internasional, Pemerintah Nasional, Pemerintah Provinsi, dan
Pemerintah Kabupaten/Kota
PerbankanModal Ventura
Supra- dan Infrastruktur KhususHKI dan
InformasiDukungan Inovasi dan
BisnisStandar dan
Norma
Sistem Politik
Pemerintah
Penadbiran (Governance)
Kebijakan RPT
REFORMASI KEBIJAKAN DAN TATAKELOLA INOVASI DAERAHREFORMASI KEBIJAKAN DAN TATAKELOLA INOVASI DAERAHPEMBANGUNAN HIJAUPEMBANGUNAN HIJAU
POTENSI UNGGULAN DAERAHPOTENSI UNGGULAN DAERAH
PembeliIndustri Inti
Industri Terkait
IndustriPendukung
Industri Pemasok
Lembagapendukung
Klaster Industri
KAPASITAS INOVATIF DAERAHKAPASITAS INOVATIF DAERAH
Pemerintah Bisnis
Litbangyasa & PT
RPJPN RPJMN
RPJPD RPJMD
DRD, Komite Inovasi Daerah, Tim Koordinasi & Pokja
JARINGAN INOVASI DAERAHJARINGAN INOVASI DAERAH
Unggulan daerah yang memiiliki daya ungkit paling besar bagi pereknomian daerah
Kerangka Kebijakan Inovasi/KKI (Heksagon)
Daya Saing Daerah & Kohesi Sosial
Daya Saing Industri
Daya Saing Bisnis
Teknoprener
Inovasi, Difusi & Pembelajaran
ILUSTRASI ARAH IMPLEMENTASI PERCONTOHAN DI DAERAH
Pusat Inovasi
KERANGKA STRATEGIS PENGUATAN SISTEM INOVASI
Visi & Misi Pembangunan Daerah –
“Tema Besar”
Flagship Programs
Kerangka Kerangka Kebijakan InovasiKebijakan Inovasi
Tema Tema InisiatifInisiatifStrategisStrategis SIDSID KlasterKlaster
IndustriIndustriJaringanJaringanInovasiInovasi TeknoprenerTeknoprener Pilar-pilarPilar-pilar
TematikTematik
Elemen Penguatan Sistem
CONTOH PENENTUAN “TEMA BESAR”
1. Pelajari “Visi & Misi “ Kepala Daerah2. Gali isu-isu sangat penting dalam pembangunan daerah3. Rumuskan & sepakati 2 – 3 “prakarsa terpenting” yang dapat :
a. memberikan ungkitan besar dalam memecahkan tantangan pembangunan daerah (kontribusi besar dalam pembangunan daerah) melalui PSI
b. memberikan peran, perbaikan peran dan sinergi para pemangku kepentingan Pemda, pelaku bisnis, akademisi (komunitas IPTEKIN)
c. memberikan ruang partisipasi luas masyarakatd. sedapat mungkin dapat menjadi (membantu memperkuat) branding
daerah (regional branding/identity).
4. Terjemahkan kepada sasaran-sasaran strategis kelima pilar.
KERANGKA GENERIK UNTUK MEMBANGUN KEMITRAAN
Aktivitas pada Tataran Nasional
Aktivitas pada Tataran Daerah
NA & RUU Sistem Pengkajian & Audit Teknologi; Climate
Change;Biosecurity;Ren. Energy;
Oceans; Biotech
Tekno-ekonomi; Mamin;
Obat bahan alam;TIK/Elektronika; Barang modal;
Alat angkut
Ekosistem Inovasi daerah;
Region-to-region partnerships
Teknopolitan/ Technopark
Contoh
Penguatan Sistem Inovasi
Pusat Inovasi (mis., inkubator
bisnis)
Pilar-pilar Penguatan Sistem Inovasi(Flagship Programs)
Contoh
Ekowisata;Industri kreatif;
Sawit
Green/Clean Tech.:E-Dev
AirInfrastruktural
(mis. Energi listrik)
Kurikulum di Pendidikan Tinggi;
Pusat Inovasi;Insentif
pemerintah;Pendanaan
inovasi;
Teknometer;Teknopolitan;HR Mobility;Knowledge
Management;NCE
Roadmap PSID;RINA – RIDA;
Sub-national RIS;International RIS
Kota/Daerah Cerdas --- Smart & Green Cities (Regions)
CONTOH IDEALISASI – TEKNOPRENER PELALAWAN 2016
• Mencapai > 0,25% rasio Anggaran Teknoprener (AT)/APBD• Pembiayaan Teknoprener di Daerah = 5 x AT
Proses6
Kerangka Kebijakan
Inovasi
• 10 UKM Inovatif• Skema Pembiayaan Bisnis Inovatif
① Mengembangkan iklim yang kondusif bagi inovasi dan bisnis
② Memperkuat kelembagaan dan daya dukung iptek/litbangyasa dan mengembangkan kemampuan absorpsi oleh industri, khususnya UKM
③ Menumbuhkembangkan kolaborasi bagi inovasi dan meningkatkan difusi inovasi, serta meningkatkan pelayanan berbasis teknologi
④ Mendorong budaya inovasi⑤ Menumbuhkembangkan dan memperkuat
keterpaduan pemajuan sistem inovasi⑥ Penyelarasan dengan perkembangan global
Program Pengembangan
Teknprener
Input
Kinerja • 3 Pusat Inovasi (di Pangkalan Kerinci, Teknopolitan, Lokasi lain)
Investasi Teknoprener