19
Bentuk – Bentuk Preairan Umum A. Perairan Darat Perairan darat adalah semua bentuk perairan yang terdapat di darat. Bentuk perairan yang terdapat di darat meliputi, mata air, air yang mengalir di permukaan bergerak menuju ke daerah-daerah yang lebih rendah membentuk sungai, danau, rawa dan lain-lain yang memiliki suatu pola aliran yang dinamakan Daerah Aliran Sungai (DAS). Tata air yang berada di wilayah daratan tersebut dipelajari oleh suatu ilmu yang disebut hidrologi. Menurut jenisnya Perairan Darat dapat di golongkan menjadi beberapa bagian yaitu : 1. Sungai Adalah saluran alami yang berfungsi mengalirkan air hujan, air tanah, air salju yang mencair ke danau atau ke laut. A.Jenis-Jenis Sungai 1.Berdasarkan jenis sumber airnya o Sungai hujan o Sungai mata air o Sungai gletser ( dari salju yang mencairr ) o Sungai campuran ( campuran dari ketiga sumber diatas ) 2.Berdasarkan volume airnya o Sungai ephemeral ( sungai yang mengalir saat terjadinya hujan atau setelah hujan ) o Sungai intermiten ( sungai yang mengalir hanya pada saat musim penghujan ) o Sungai pherenial ( sungai yang mengalir sepanjang tahun ) 3.Berdasarkan arah aliran airnya

bub jr.docx

Embed Size (px)

Citation preview

Bentuk Bentuk Preairan Umum A. Perairan DaratPerairan darat adalah semua bentuk perairan yang terdapat di darat. Bentuk perairan yang terdapat di darat meliputi, mata air, air yang mengalir di permukaan bergerak menuju ke daerah-daerah yang lebih rendah membentuk sungai, danau, rawa dan lain-lain yang memiliki suatu pola aliran yang dinamakan Daerah Aliran Sungai (DAS). Tata air yang berada di wilayah daratan tersebut dipelajari oleh suatu ilmu yang disebut hidrologi.Menurut jenisnya Perairan Darat dapat di golongkan menjadi beberapa bagian yaitu :1. SungaiAdalah saluran alami yang berfungsi mengalirkan air hujan, air tanah, air salju yang mencair ke danau atau ke laut.A. Jenis-Jenis Sungai

1. Berdasarkan jenis sumber airnya

Sungai hujan Sungai mata air Sungai gletser ( dari salju yang mencairr ) Sungai campuran ( campuran dari ketiga sumber diatas )

2. Berdasarkan volume airnya

Sungai ephemeral ( sungai yang mengalir saat terjadinya hujan atau setelah hujan ) Sungai intermiten ( sungai yang mengalir hanya pada saat musim penghujan ) Sungai pherenial ( sungai yang mengalir sepanjang tahun )

3. Berdasarkan arah aliran airnya

Sungai konsekuen ( arah alirannya sesuai dengan struktur geologisnya) Sungai subsekuen ( arah aliran tegak lurus dengan sungai konsekuen ) Sungai obsekuen ( arah alirannya berlawanan dengan sungai konsekuen dan menuju sungai subsekuen ) Sungai resekuen ( arah alirannya sesuia dengan sungai konsekuen ) Sungai insekuen ( sungai yang arah alirannya tidak teratur )

4. Berdasarkan struktur geologinya

Sungai antiseden ( sungai yang mampu mempertahankan alirannya ) Sungai reverse ( sungai yang tidak mampu mengimbangi pengangkatan sehingga terjadi perubahan arah aliran ) Sungai superposed ( sungai yang mengalir pada suatu dartan paneplain sehingga struktur batuan tersingkap )

B. Pola Aliran Sungai

a) Pola radialDapat dibedakan menjadi pola radial memusat ( Sentripetal ) dan pola radial menyebar ( Sentrifugal ). Pola radial memusat terjadi di daerah yang berupa basin sedangkan pola radial menyebar terjadi di daerah yang berbentuk kubah ( dome ).

b) Pola dendritikPola aliran yang tidak teratur. Anak sungai bermuara ke induk sungai dengan sudut tumpul . pola ini ada pada daerah dataran rendah

Pola Aliran Dendritik

c) Pola trellisPola ini terdapat pada daerah lipatan. Aliran dari anak sungai sejajar dengan sungai induk , dan alirannya bertemu membentuk sudut siku-siku

Pola Aliran Trellis

d) Pola annularAnnular adalah sungai utama melingkar dengan anak sungai yang membentuk sudut hampir tegak lurus. Berkembang di dome dengan batuan yang berseling antara lunak dan keras.

Pola aliran annulare) Pola rectangularPola aliran terjadi pada daerah patahan. Anak-anak sungai yang menuju induk sungai membentuk sudut siku-siku

Pola Aliran Rectangular

2. DanauAdalah tubuh air dalam jumlah besar yang menempati basin di wilayah daratan. Suatu genangan dapat disebut danau jika paling tidak memiliki tiga kriteria yaitu :1. Mempunyai permukaan air yang cukup luas sehingga mampu menimbulkan gelombang2. Air cukup dalam sehingga terdapat strata suhu pada kedalaman air tersebut3. Vegetasi yang mengapung tidak cukup untuk menutupi seluruh permukaan danau

Danau terjadi dari berbagai sebab

a) Danau Glasialterjadi dari akibat adanya erosi dan pengendapan akibat aktivitas gletser di lereng-lereng bukit atau pegunungan

Danau Glasial Akibat Dari Mencairnya Es

b) Danau VulkanikTerbentuk akibat adanya aktivitas vulkanik. Kaldera yang terbentuk akibat letusan berapi tergenang oleh air hujan. Danau seperti ini disebu juga danau crater

Danau Maninjau merupakan contoh danau vulkanik

c) Danau TektonikTerbentuk akibat adanya gerakan lempeng tektonik, gerakan ini dapat menyebabkan terjadinya patahan sehingga terbentuk lembah kemudian terisi air hujan dan membentuk suatu genangan yang disebut danau

Danau Singkarak merupakan contoh danau tektonik

d) Danau Tekto-VulkanikTerbentuk akibat adanya gerakan tektonik dan vulkanik sehingga terjadi patahan dan gunung berapi. Bekas gunung berapi menjadi suatu basin yang kemudian terisi air hujan dan terjadi danau

Danau Toba merupakan contoh danau tekto-vulkanike) Danau KarstTerbentuk akibat adanya prose solusi atau pelarutan kapur oleh air sehingga terbentuk suatu dolin/dolina jika dolin ini terisi air hujan maka terbentuk danau

Danau Lais da Rims di Swiss merupakan contoh danau karst

f) Danau AliranSungai yang besar biasanya membentuk kelokan aliran sungai di hilir sungai tersebut, yang disebut meander. Hasil erosi oleh sungai yang terendapkan akan menutup aliran sungai pada meander sehingga meander sungai terpisah dari aliran sungai yang baru. Jika sisa aliran ini terisi lebih lanjut oleh air, maka akan terbentuk danau oxbow atau danau tapal kuda. Danau Oxbow sering dijumpai di beberapa sungai di Kalimantan.

Contoh Danau Oxbow

g) Danau LagunaTerjadi akibat kombinasi antara angin dan ombak yang menyebabkan terjadinya tanggul pasir di sepanjang pantai dan kemudian membentuk suatu laguna

Danau San Juan merupakan contoh danau laguna

h) Danau BuatanTerjadi akibat pembendungan sungai oleh manusia

Waduk Gajah Mungkur merupakan contoh danau buatan

3. TelagaTelaga hampir sama dengan danau, hanya luasnya lebih sempit. Telaga tidak memiliki tingkatan suhu pada kedalamannya dan belum ada gelombang yang mengabrasi. Munculnya telaga sama dengan awal terjadinya sebuah danau

Telaga ngebel di Ponorogo dimanfaatkan sebagai tempat rekreas

4. RawaAdalah suatu daerah datar atau sedikit cekung yang tergenang oleh air. Rawa airnya bersifat asam, warna airnya kemerahan, dan kurang baik untuk irigasi

Rawa Terbesar Di Dunia, Rawa Sudd

5. Air TanahAdalah air yang terdapat di bawah permukaan tanah yang dibatasi oleh satu atau dua lapisan tanah atau batuan yang kedap air. Pada saat ini air tanah mempunyai peranan yan penting untuk mencukupi kebutuhan hidup manusia

Sumur dimanfaatkan untuk mencukupi kebutuhan hidup

B. Perairan Laut

Perairan Laut adalah wilayah permukaan bumi yang tertutup oleh air asin. Perairan laut dari pantai sampai ke dasar laut sampai ke dasar laut. Ilmu yang mempelajari tentang keadaan lautan disebut oceanografi. Luas laut dibandingkan dengan daratan adalah 7 : 3.

Laut dapat di klasifikasikan berdasarkan :

A. Menurut terjadinya

Laut menurut terjadinya dibedakan menjadi :

Laut Transgresi

Laut yang meluas, terjadi karena daratan rendah yang tergenang oleh air laut. Pada perairan Indonesia terdapat dua wilayah yang merupakan termasuk laut transgresi yakni Dangkalan Sunda dan Dangkalan Sahul.

Laut Ingresi

Laut yang dalam, terjadinya karena dasar laut mengalami penurunan. Pada perairan Indonesia laut - laut yang merupakan jenis laut ingresi adalah: Laut Banda (kedalaman 7.440 meter), Laut Maluku, Laut Flores, Laut Sulawesi. Di luar Indonesia perairan laut yang merupakan jenis laut ingresi adalah: Laut Jepang (kedalaman 4.000 meter), Laut Karibia (kedalaman 5.505 meter).

Laut Regresi

Laut yang menyempit, terjadinya karena menyempitnya luas permukaan laut karena kegiatan erosi dan sedimentasi yang tiada henti-hentinya serta berlangsung selama berabad-abad mengakibatkan semakin meluasnya dataran pantai. Pada perairan Indonesia

B. Menurut kedalamannya

Laut menurut kedalamannyanya dapat dibedakan menjadi beberapa zona :

Zona pesisir (littoral zone)

Wilayah laut antara garis batas air pasang naik dengan garis batas air pasang surut. Wilayah ini tergenang pada saat pasang naik sedangkan pada surut wilayah ini tidak tergenang air laut.

Zona laut dangkal (neuritic zone)

Wilayah laut yang dangkal antara batas pasang surut sampai kedalaman 200 meter. Zona ini kaya akan ikan dan tumbuh-tumbuhan laut, karena masih terdapat sinar matahari yang menyebabkan fotosintesis dapat berjalan baik (matahari dapat menembus air laut hingga kedalaman 90 meter). Pada zona ini pula plankton dapat tumbuh dengan subur karena terdapat banyak oksigen, dan masih terdapat ombak yang menyebabkan tersebarnya plankton sebagai makanan utama ikan.

Zona laut dalam (bathyal zone)

Wilayah laut yang dalam dengan kedalamannya antara 200 meter hingga kedalaman 1.000 meter. Karena sinar matahari sudah tidak dapat menembus zona ini maka tumbuhan mulai berkurang namun binatang masih banyak terdapat di wilayah laut ini.

Zona laut sangat dalam (abyssal zone)

Wilayah laut yang kedalamannya lebih dari 1.000 meter, zona ini merupakan zona yang sangat gelap sehingga sudah tidak terdapat lagi tumbuh-tumbuhan yang dapat hidup, namun masih ada binatang - binatang yang dapat hidup pada wilayah yang memiliki organ yang dapat menimbulkan cahaya sendiri.

C. Menurut letaknya

Laut menurut letaknya, laut diklasifikasikan menjadi:

Laut tepi

Laut yang terletak di tepi benua dan dipisahkan dari samudera oleh pulau-pulau. Perairan laut yang termasuk ke dalam klasifikasi laut tepi antara lain : Laut Jepang, Laut Cina Selatan, Laut Utara

Laut tengah

Laut yang terletak diantara benua - benua. Perairan laut yang termasuk ke dalam klasifikasi laut tengah antara lain : Laut tengah, Laut Australia, Laut Karibia, Teluk Meksiko.

Laut pedalaman

Laut yang hampir seluruhnya di kelilingi dengan daratan. Perairan laut yang termasuk ke dalam klasifikasi laut pedalaman antara lain : Laut Baltik, Laut Hitam, Laut (Danau) Kaspia.

Morfologi Dasar Laut

Morfologi dasar laut terdiri atas :

Landas Kontinen (Continental Shelf)Wilayah laut yang dangkal disepanjang pantai yang kedalamannya kurang dari 200 meter dengan sudut kemiringan lereng kira-kira 0,4%

Dangkalan (Plat)Merupakan perluasan dari landas kontinen dengan kedalam lebih kurang 200 meter dan masih merupakan kelanjutan benua.

Lereng Benua (Continental Slope)Merupakan kelanjutan dangkalan dengan sudut kemiringan lereng 4% hingga 6%

Dasar Samudera (Ocean Floor)Dasar Samudera terdiri atas,

1. Dasar Samudera Landai (Deep Sea Plain)Dasar laut dengan kedalaman lebih dari 1000 meter, bentuk dasar laut landai.

2. Laut Dalam (The Deeps)Dasar laut dalam yang berbentuk palung laut.

Relief Dasar Samudera

Relief Dasar Samudera (Ocean Floor) membentuk pola dasar samudera dengan berbagai macam tipe, yakni:1. Gunung Laut2. Gunung Dasar Laut3. Guyot4. Punggung Laut5. Ambang Laut (Drempel)6. Lubuk Laut (Bekken / Basin)7. Palung Laut (Trog)

Pengukuran Kedalaman Laut

Pengukuran Kedalaman Laut dapat dilakukan dengan mudah. Para ahli oceanografi mengukur kedalaman laut / samudera dengan menggunakan cara :

1. Draad Louding2. Echo Louding

Susunan Sifat Air Laut

Suhu Air Laut

Suhu Air Laut pada Perairan Indonesia yang terletak di daerah tropik, maka hampir sepanjang tahun suhu lapisan permukaan air lautnya tinggi, berkisar 26 C - 30 C. Perubahan temperatur (amplitudo) air laut, kecil karena air laut lambat menjadi panas dan lambat menjadi dingin. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor:

1. Air laut selalu bergerak sehingga panas yang diterimanya dijalarkan dan disebar kemana-mana

2. Permukaan air laut bertindak sebagai cermin sehingga panas matahari yang diterimanya dipantulkan kembali. Sedangkan panas yang diterima air sebagian digunakan untuk penguapan.

3. Pada malam lambat menjadi dingin karena:a) Uap air di atas permukaan air laut yang telah menjadi dingin menghalangi pelepasan panas. b) Permukaan air laut yang mengkilat menghalangi pelepasan panas.

Suhu air laut makin ke dalam makin turun temperaturnya, pada kedalaman lebih kurang 4.000 meter, temperaturnya antara 1 C - 2 C.

Kadar Garam Air Laut (Salinitas)

Kadar Garam Air Laut (Salinitas) adalah banyaknya garam (dalam gram) yang terdapat pada 1 kilogram air laut. Kadar garam tersebut dinyatakan dalam persen (%) atau permil (0/00).Tinggi rendahnya kadar garam pada air laut sangat tergantung kepada banyak sedikitnya :

1. Penguapan2. Sungai yang bermuara ke laut tersebut3. Curah hujan4. Pemasukan air dari samudera di sekitarnya.5. Air yang berasal dari gletser

Kepadatan

Kepadatan air laut adalah 1,026 - 1,028. Jika dibandingkan dengan air murni, air laut memiliki kepadatan yang lebih besar karena mengandung banyak garam-garaman.

TekananTekanan air laut tidak sama besarnya pada kedalaman yang berbeda, makin dalam tingkat kedalaman laut maka makin besar tekanannya. Tekanan udara tiap m permukaan air laut sebesar 10.000 kilogram harus diperhitungkan sebagai faktor penghitung dalam mengukur tekanan air laut. Berat untuk 1 meter air laut lebih kurang 1150 kilogram. Jadi tekanan air laut pada kedalaman 100 meter adalah: 100 x 1150 kg + 10.000 kg = 125.000 kg/m.

DAFTAR PUSTAKA

https://pesonageografi.wordpress.com/2011/02/19/perairan-darathttps://arisudev.wordpress.com/2011/12/17/berbagai-jenis-danauhttp://uniqpost.com/49161/berpetualang-penuh-tantangan-di-sudd-rawa-terbesar-di-duniaSumber :http://geografi.sekolah virtual.or.idhttp://rahmatkusnadi6.blogspot.com/2010/10/perairan-laut.html