1

Click here to load reader

Brachial Plexus Injury

Embed Size (px)

DESCRIPTION

cidera pleksus bracihialis

Citation preview

Page 1: Brachial Plexus Injury

Brachial Plexus Injury

Dengan perkembangan kemajuan ilmu kedokteran jumlah bayi lahir dengan tehnik bantuan lahir dengan forcept sudah mulai menurun. Hal ini ditunjukkan oleh hasil penelitian oleh Eng (1971). Sehingga angka kelahiran anak dengan “brachial plexus injury” juga menurun. Tetapi walaupun dengan demikian kita tidak boleh melupakan bahwa masih banyak anak dengan lahir dengan bantuan dengan seperti forcept axilar, terutama pada negara yang belum berkembang / maju. Seperti di Indonesia angka kelahiran dengan Brachial Plexus injury yang pasti belam pernah diadakan survey secara menyeluruh sehingga jumlah anak dengan kelaian tersebut tidak tercatat.

Kemungkinan untuk RS-RS yang besar, lengkap dan bertaraf international seperti dikota-kota besar tidak menjadi halangan kalau kalau terjadi kelaian pada masa kehamilan maka seorang ibu akan memilih melahirkan dengan operasi Caesar. Tetapi tidak dengan demikian dengan RS yang berada di kota kecil dan jauh dari perlengkapan yang modern, maka kemungkinan seorang ibu melahirkan dengan bantuan yang sederhana seperti forcept axilar atau bahkan dengan tarikan bantuan bidan yang ditarik axilarnya pada saat akan mengakibatkan terjadinya penekanan pada axilar atau kalau melahirkan dengan vakum terjadi tarikan pada kepala dan leher. Keadaan-keadaan tersebut akan mengakibatkan tertekan atau tertariknya pleksus braklialis. Sehingga akan menimbulkan suatu keadaan injuri pada pleksus brachial yang disebut dengan “brachial plexus injury”. Yang masuk dalam dala kelompok ini adalah: erb’s palsy dan klumpke paralysis.