Upload
ahmad-fajri
View
11
Download
2
Embed Size (px)
DESCRIPTION
laporan bpfr bahan pakan
Citation preview
5/20/2018 BPFR laporan
1/16
LAPORAN PRAKTIKUMBAHAN PAKAN DAN FORMULASI RANSUM
Disusunoleh:
SlametWidodo
/11/313168/PT/05993
Kelompok XVI
Asisten :Ismiatun
LABORATORIUM TEKNOLOGI MAKANAN TERNAKBAGIAN NUTRISI DAN MAKANAN TERNAK
FAKULTAS PETERNAKANUNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA2013
5/20/2018 BPFR laporan
2/16
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan praktikum Bahan Pakan dan Formulasi Ransum disusun
untuk memenuhi syarat guna menempuh Mata Kuliah Bahan Pakan dan
Formulasi Ransum di Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada pada
Semester 4.
Telah diperiksa dan dinyatakan memenuhi syarat oleh asisten
pembimbing untuk diterima pada tanggal
Yogyakarta, April 2013
Mengetahui
AsistenPembimbing
Ismiatun
5/20/2018 BPFR laporan
3/16
KATA PENGANTAR
Pujisyukur kami panjatkankehadiratTuhan Yang MahaEsa yang
telahmelimpahkanrahmatdanhidayahNyasehinggaLaporanBahanPakan
Dan FormulasiRansuminidapatterselesaikan.
LaporaninidisusunsebagaisyaratuntukmengikutimatakuliahBahanPak
an Dan FormulasiRansum di LaboratoriumTeknologi
MakananUniversitasGadjahMada Yogyakarta.
Tersusunnyalaporaninitidaklepasdaribantuanberbagaipihak,
untukitudalamkesempataninipenyususnmengucapkanterimakasihkepada:
1. Kepala Laboratorium Teknologi Makanan Ternak Prof. Dr. Ir.
RistiantoUtomo,SU, yang jugadosenpengajarmatakuliahBahanPakan
Dan FormulasiRansum.
2. Prof. Dr. Mohamad Soejono M.Sc, M.S; Ir. Subur Priyono Ph.D; Prof.
Dr. Ir. Ali Agus DAA., DEA; Andriyani Astuti S.Pt., M.Sc., selaku dosen
mata kuliah Bahan Pakan dan Formulasi Ransum
3. Para asisten yang telahmembimbingdalampelaksanaanpraktikum.
4. Semuapihak yang
telahmembantubaiksecaralangsungmaupuntidaklangsung.
Penyusunselaluberusaha agar
terciptanyakesempurnaandalamlaporanini, tidaklepasdariitu,
penyususnselalumembutuhkan saran dankritk agar
dalampembuatanlaporan-laporanberikutnyamenjadilebihbaik.
Penyusunberharapsemogalaporaninibermanfaatbagipenyusunpribadi
danparapembaca padaumumnya.
Yogyakarta, April 2013
5/20/2018 BPFR laporan
4/16
PENDAHULUAN
Bahanpakanmerupakanbahan yang
dapatdigunakansebagaipakanternak.Bahanpakanharusmemenuhipersyar
atanyaitu: disukaiternak, bermanfaatbagi yang memakannya,
dapatdicernasebagianatauseluruhnyasertatidakmenimbulkanefektoksik.
Bahanpakandapatbersumberdaritanamanmaupunhewan.Bahanpakan
yang berasaldaritanamanmisalnyasajahijuan,
Heydanjeramikering.Bahanpakan yang
berasaladarihewanmisalnyasajatepungtulang, tepungikandantepungbulu.
Masing-masingbahanpakanmemilikispesifikasi yang
berbedaantarasatudengan yang
lainnya.Bahanpakandapatdiklasifikasikandalam 8 kelompokyaitu:
hijauandanjeramikering, pakanhijauan, silage, pakansumberenergi,
sumber protein, sumber mineral, sumber vitamin danbahanpakanaditif.
Pengklasifikasianbahanpakanini di dasarkanataskonsentari nutrient
dankegunaandaribahanpakantersebut. Nutrient merupakansemuabahan
yang terkandungpadasebuahbahanpakan yang
dapatdimanfaatkanolehtubuhternakgunamelangsungkan proses
fisiologisdidalamtubuhnya.
Kandungan nutrient yang adadalamsuatubahanpakandapat di
analisisdengan 2 metodeyaituanalisisserat van
soestdananalisisproksimat.Kedua system
analisistersebutmemilikispesifikasi yang berbeda, namun system analisis
yang paling
banyakdigunakanadalahanalisisproksimat.Analisisproksismatlebihseringdi
gunakankarenahasil yang
diperoilehdarianalisisinimendekatikomposisiaslidaribahan yang diuji.
5/20/2018 BPFR laporan
5/16
ANALISIS PROKSIMAT
Jeramijagung
Hasil dan Pembahasan
Pengamatan Fisik
Hasil pengamatan secara fisik terhadap warna, rasa, bau serta
tekstur maka diperoleh data sebagai berikut:
Parameter Pengamatan
Tekstur Halus
Warna Hijau
Bau Harum
Rasa Hambar
Berdasarkan hasil pengamatn terhadap paarameter fisik bahan
pakan yang digunakan untuk praktikum maka diketahui bahwa bahan
pakan tersebut memiliki tekstur yang halus, warna hijau, berbau harum,
serta memiliki rasa yang hambar. Berdasarkan atas parameter fisik yang
diperoleh tersebut maka dapat diketahui bahwa bahan pakan yang
digunakan merupakan jerami jagung.
Jeramijagungsebagaipakanternakruminansiadigunakanterutamase
bagaipenggantisumberseratataumenggantikan 50%
darirumputatauhijauan.Dalamproduksibiomasjagungcacah,
jagungdipanensemasatongkolnyamasihmudayaitupadasaattanamanberum
ur 6575
harisetelahtanambagivarietasjagungdengankisaranumurmasakfisiologis
90110 hari.Untuktujuanini,
tanamanjagungdipanendengancaradipotongbatangnyapadapermukaantan
ah, kemudianseluruhbagiantanaman (batang, daun, tongkolmuda)
dicacahdenganmesinmenjadiberukuransekitar 5 cm, yang
selanjutnyadiprosesmenjadisilage maupunhay(SubandidanZubachtirodin,
2004)
5/20/2018 BPFR laporan
6/16
Jeramijagungmerupakantanamanjagung yang
sudahdiambilbuahnya.Jeramijagungdapatdisebutsebagailimbahdari
proses produksijagung.
Jeramijagungmasihdapatdigunakansebagaibahanpakanbagiternakterutam
abagiternakruminansiakarenakandungannutrienyamasih relative tinggi.
Tabel 2.KandunganNutrient JeramiJagung
No Kadungan Peresntase
1 EkstrakEter 1,25 %
2 Protein Kasar 5,56 %
3 Abu 8,42 %
4 EtrakTanpa Nitrogen 53,32 %
5 SeratKasar 33,8 %
Sumber : Laboratorium Ilmu Makanan Ternak Departemen Peternakan FP-USU (2005)
AnalisisProksimat
Analisis proksimat atau analisis Weendedikembangkan
dari Weende Experiment Stationdi Jerman oleh Henneberg dan Stokmanpada tahun 1865, yaitu suatu metode analisis dan menggolongkan
komponen yang ada pada makanan. Cara ini dipakai hampir di seluruh
dunia dan disebut analisis proksimat (proximate analysis). Analisis ini
didasarkan atas komposisi susunan kimia dan kegunaannya (Tillmanet
al., 1998). Hasilpengamatanterhadapbahan yang
diamatipadapraktikumbahanpakandanformulasiransumadalahsebagaiberik
ut :
Tabel 3.Hasilanalisisproksimatjeramijagung
No Parameter Nilai (%)
1 Bahan Kering 25,622 Abu 11,453 Serat Kasar 28,84 Protein Kasar 3,45 EkstrakEter -0,466 BETN 56,8
Total 100 %
5/20/2018 BPFR laporan
7/16
5/20/2018 BPFR laporan
8/16
Penetapan kadar air. Air adalah nutrien yang paling sederhana
namun sukar penentuannya dalam analisis proksimat. Penentuan air
dilakukan dengan pemanasan 105C secara terus-menerus sampai
sampel bahan beratnya tetap (konstan) (Tillman et al., 1998). Cara yang
digunakanuntukmengetahukadar air
padapraktikuminiadalahdengancarapengovenanbahanpadasuhu 55C
kemudiandiovenkembalipadasuhu 105C. bahan yang
telahdiovenkemudianditimbangberatnyadandibandingkandenganberatbah
ansebelumdioven.
Hasilpenimbangantersebutkemudiandigunakanuntukmenghitungkadar air
dalambahanpakan.
Berdasarkanpraktikum yang telahdilakuakan, diketahuibahwakadar
air yang terdapatdalamjeramijagungadalah
75,8%sehinggadapatdikehuibahankeringnyasebesar 24,2 %.
MenurutTabranydkk. (2007),
kandunganbahankeringdalamjeramijagungadalah25,35%.Hasil yang
diperolhdaripraktikumsudahmendekatihasildariliteratur.
Penetapankadarabu.Abu adalah sisa pembakaran sempurna dari
suatu bahan yang dibakar pada suhu 550-600C selama beberapa waktu
sehingga senyawa organiknya akan keluar. Abu terdiri dari campuran
berbagai oksida mineral sesuai dengan macam mineral dalam bahan
pakan serta mineral tersebut dapat berasal dari senyawa organik misal:
fosfor oksida, yang berasal dari protein (Akoso, B.T. 1996).
Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilaksanakn diketahui
bahwa kadar abu yang terdapat dalam jerami jagung adalah 11,45%.
Menurut MarlinadanSurayah (2004), kadarabudalamjeramijagungadalah
11,46%. Hasil yang diperolehdaripraktikumsudahsesuaidenganliteratur.
Kadar serat kasar.Serat kasar menurut analisis proksimat adalah
semua senyawa organik yang tidak larut dalam perebusan dengan larutan
H2SO4 1,25% dan perebusan dengan larutan NaOH 1,25% selama 30
menit. Dalam perebusan senyawa organik akan larut kecuali serat kasar
5/20/2018 BPFR laporan
9/16
dengan berbagai campurannya. Yang termasuk dalam serat kasar adalah
hemisellulosa, pentosan, lignin dan cutine (Akoso, B.T. 1996).
Berdasarkan hasil pengukuran serat kasar yang terdapat dalam
bahan jerami jagung diketahui bahwa serat kasar dalam jerami jagung
adalah 28,8%. Menurut MarlinadanSurayah (2004),
kadarseratkasardalamjeramijagungadlah 39,68%.
Hasilpraktikumapabiladibandingkandengan literature
makadiketahuibahwahasilpraktikumtersebutbelumsesuai. Kadar
seratkasardalamjeramijagungdapatdipengaruhiolehbeberapafaktor,
antaralain :umurtanamansaatdipanen, jenisjagung, tempattumbuh.
Protein Kasar. Protein terutama terdiri atas asam amino penting
yang merupakan kebutuhan dasar untuk semua proses kehidupan.
Protein mengandung unsur C, H, O, N. beberapa protein juga
mengandung sulfur, fosfat dan zat besi. Di dalam tubuh, protein
dipergunakan hewan untuk membangun semua bagian lunak tubuh serta
untuk pembentukan berbagai hormon dan enzim (Akoso, B.T. 1996).
Karena protein rata-rata mengandung 16% Nitrogen, maka kadar protein
kasar adalah hasil nilai kali dari jumlah nitrogen dalam bahan pakan
dengan faktor 6,25% (Tillman et al., 1998).
Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilaksanakn diketahui
bahwa kadar protein kasar yang terdapat dalam jerami jagung adalah
3,4%. MarlinadanSurayah (2004), kadar protein
kasardalamjeramijagungadalah 4,6%.
Hasilpraktikumtersebutsudahmendekatiliteratur yang digunakan.
Kadar Ekstrak Eter. Lemak kasar adalah campuran beberapa
senyawa yang larut di dalam pelarut lemak (eter, petroleum, bezen,
alkohol 100%). Lemak di dalam tubuh ternak berfungsi sebagai penghasil
asam-asam lemak dan energi. Unsur nutrisi ini dicerna menjadi asam-
asam lemak dan gliserol yang sebagian diubah menjadi energi, sedang
yang lainnya disimpan sebagai lemak tubuh yang akhirnya akan
menghasilkan asam amino nonessensial (Kartadisatra, H.R. 1997).
5/20/2018 BPFR laporan
10/16
Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilaksanakn diketahui
bahwa kadar Ekstrak Eter yang terdapat dalam jerami jagung adalah -
0,49%.Menurut MarlinadanSurayah (2004), kadarekstraketer yang
terdapatdalamjeramijagungadalah 0,8%. Hasil yang
diperolehdaripraktikumsudahmendekatihasil yang adapadaliteratur.
BETN (Bahan Ekstrak Tanpa Nitrogen). BETN berisi zat-zat
mono, tri, di dan polisakarida terutama pati dan kesemuanya larut dalam
asam dan basa dalam analisis serat kasar dan mempunyai daya cerna
tinggi. Pada serat kasar misalnya kandungan BETN dihitung dari total
energi (Akoso, B.T. 1996).
Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilaksanakn diketahui
bahwa kadar Bahan Ekstrak Tanpa Nitogen yang terdapat dalam jerami
jagung adalah 56,84%. Menurut MarlinadanSurayah (2004),
kadarbahanektraktanpaitrogenadalah 43,46%. Hasil yang
diperolehdaripraktikumbelumsesuaidenganliteratur yang digunakan.
5/20/2018 BPFR laporan
11/16
Kesimpulan
Berdasakan hasil praktikum dan pembahasan maka dapat
disimpulkan bahwa bahan pakan yang diuji dengan analisis proksimat
adalah jerami jagung. Jerami jagung yang diuji memiliki karakteristik fisik
berupa tekstur yang halus, warna hijau gelap, bau harum dan rasa
hambar. Bahan kering jerami jagung diketahui sebesar 25,6%. Kandungan
abu sebesar 11,45%. Kadar serat kasar sebesar 28,8%. Kadar protein
sebsesar 3,4%. Kadar ekstraketersebesar -0,49. Kadar ekstraktanpa
nitrogen sebesar 31,4%.
5/20/2018 BPFR laporan
12/16
DAFAR PUSTAKA
Akoso, B.T. 1996. Kesehatan Sapi, Panduan bagi Petugas Teknis,Mahasiswa, Penyuluh dan Peternak, Jakarta, Kanisius.
H. Tabrany, S. Hardjosuwignjo, E.B. Laconidan A. Daryanto. 2007.HasilIkutanPertanianSebagaiPakanRuminansia di JawaTengah.Journal media peternakan.Vol 32.
Kartadisastra. H.R. 1997. Penyediaan dan Pengelolaan Pakan TernakRuminansia. Yogyakarta. Kanisius.
Marlina, Nina danSurayahAskar. 2004.Komposisikimiabeberapabahanlimbahpertaniandanindustripengolahanhasilpertanian.
ProsidingTemuTeknisNasionalTenagaFungsionalPertanian 2004.
Tillman, A.D., H. Hartadi, S. Reksohadiprodjo, S. Prawiro Kusuma Dan S.Lebdosoekoekojo. 1998. Ilmu Makanan Ternak Dasar. GadjahMada University Press, Yogyakarta.
5/20/2018 BPFR laporan
13/16
LAMPIRANPerhitunganJeramijagung
Penentuan kadar air
Sampel I
Diketahui:
- bobot sampel = 1,0033 gr
- bobot silica disc + sampel ( sebelum oven) = 21,4254 gr
- bobot silica disc + sampel (oven 105 oC) = 21,3229 gr
Kadar air = %100awalbobot
105ovensetelahsdsampel-ovensebelumsdsampel
= %1001,0033
21,3229-21,4254
= 24,25 %
Kadar bahan kering = 100% - kadar air
100 % - 24,25 % = 75,75 %
Sampel II
Diketahui:
- bobot sampel = 1,0400 gr
- bobot silica disc + sampel ( sebelum oven) = 22,6025 gr
- bobot silica disc + sampel (oven 105 oC) = 21,4920 gr
Kadar air = %100awalbobot
105ovensetelahsdsampel-ovensebelumsdsampel
= %1001,0400
21,4920-22,6025
= 27 %
Kadar bahan kering = 100% - kadar air
100 % - 27 % = 73 %
Kadar air rata-rata =2
7375,75
= 74,37%
5/20/2018 BPFR laporan
14/16
Penentuan kadar abu
Sampel I
Diketahui :
- bobot silica disc = 20,4421 gr
- bobot sampel sebelum tanur = 0,9008 gr
- bobot silika + sampel (tanur) (Z) = 20,5257 gr
Kadar abu = %100dibakarsebelumsampel
sdbobot-nur)setelah tasdsampel(bobot
= %1000,9008
20,4421-20,5257
= 11,5 %
Sampel II
Diketahui :
- bobot silica disc = 21,5625 gr
- bobot sampel sebelum tanur = 0,9295 gr
- bobot silika + sampel (tanur) (Z) = 21,6689 gr
Kadar abu = %100dibakarsebelumsampel
sdbobot-nur)setelah tasdsampel(bobot
= %1000,9295
21,5625-21,6689
= 11,4 %
Kadar abu rata-rata =2
11,411,5
= 11,45%Penentuan kadar serat kasar
Sampel I
Diketahui:
- bobot sampel oven 105 = 21,9734 gram
- bobot sampel setelah tanur = 21,6930 gram
- bobot sampel awal = 1,0010 gram
5/20/2018 BPFR laporan
15/16
Kadar serat kasar = %100awalsapelbobot
tanursampelbobot-105ovensampelbobot
= %1001,0010
21,6930-21,9734
= 28,01%
Sampel II
Diketahui:
- bobot sampel oven 105 = 19,7763 gram
- bobot sampel setelah tanur = 19,4862 gram
- bobot sampel awal = 1,0040 gram
Kadar serat kasar = %100awalsapelbobot
tanursampelbobot-105ovensampelbobot
= %1001,0040
19,4862-19,7763
= 28,8%
Kadar seratkasar rata-rata =2
28,828,01
= 28,42%
Penentuan kadar protein kasar
Sampel I
Diketahui:
- bobot sampel = 0,5004 gram
- volume titrasi blanko = 0,3 ml
- volume sampel titrasi = 2 ml
Kadar protein kasar =Z
100%6,250,014NY)-(X
=0,5004
100%6,250,0140,10,3)-(2
= 2,97%
Sampel II
Diketahui:
5/20/2018 BPFR laporan
16/16
- bobot sampel = 0,5025 gram
- volume titrasi blanko = 0,3 ml
- volume sampel titrasi = 2,8 ml
Kadar protein kasar =Z
100%6,250,014NY)-(X
=0,5025
100%6,250,0140,10,3)-(2,6
= 4%
Kadar protein kasar rata-rata =2
42,97
= 3,4%
Penentuan kadar ekstraketer
Sampel I
Diketahui:
- bobot sampel sebelum ekstraksi = 1,0582 gram
- bobot sampel setelah ekstraksi = 1,0615 gram
- bobot sampel awal = 0,7024 gram
Kadar Ekstrak Eter = %100sampelawalbobot
ekstraksistlhbobot-ekstraksisblmbobot
= %1000,7024
1,0615-1,0582
= - 0,46%
Penentuan kadar Ekstrak Tanpa Nitrogen
ETN bahankering
= 100 %(% Kadar abu + % Kadar SK + % Kadar PK + %
Kadar EE)
= 100 %(11.45+28.8+3.4+(0,46))=56,84 %