Upload
sherlydarlen
View
32
Download
2
Embed Size (px)
DESCRIPTION
BBF
Citation preview
1
Sinopsis Boys Before Flowers Episode 1
Di Korea, Shinhwa merupakan salah satu grup
perusahaan yang paling disegani. Tidak cuma
bergerak di bidang bisnis, grup yang konon
mendapat dukungan dari pemerintah tersebut
juga memiliki sebuah sekolah yang begitu
prestisius. Saking prestisiusnya, hanya anak-
anak terpilih alias dari keluarga terpandang
saja yang bisa masuk disana. Namun meski di
luar terlihat begitu sempurna, dimana para
lulusannya hampir pasti jadi orang
terpandang, ada rahasia kelam dibalik sekolah Shinhwa. Orang luar pertama yang merasakan
ketidakberesan itu adalah Geum Jan-di, anak sebuah pemilik laundry yang sehari-harinya bertugas
mengambil atau mengantar pakaian milik anak-anak sekolah Shinhwa. Suatu hari tanpa sengaja, ia
melihat salah seorang murid yang nekat hendak terjun dari atap gedung sekolah. Lewat sejumlah
kejadian kocak, Jan-di akhirnya sukses menyelamatkan siswa malang itu. Keruan saja, aksinya
menjadi bahan pembicaraan mulai di sejumlah forum internet hingga surat kabar. Imbasnya, citra
sekolah Shinhwa menjadi terancam oleh kejadian yang terekspos luas itu. Untuk mengatasinya,
pemimpin sekolah Shinhwa akhirnya mengambil keputusan yang cukup mencengangkan :
memberikan beasiswa untuk Jan-di yang notabene berasal dari kalangan bawah. Bisa dibayangkan,
bagaimana tercengang-cengangnya ayah-ibu dan adik gadis itu saat diberitahu langsung. Jan-di yang
semula menolak keras akhirnya luluh oleh bujukan kedua orangtuanya, dan berjanji untuk menjauhi
segala bentuk masalah. Di hari pertama bersekolah, ujian sudah datang dalam bentuk grup empat
orang pemuda (terdiri dari putra-putra orang paling berpengaruh di Korea) yang menamakan diri
mereka F4. Sikap mereka yang begitu arogan, ditambah seluruh murid sekolah Shinhwa yang begitu
menyembah keempatnya, membuat Jan-di jengkel sendiri dan melampiaskannya di sebuah sudut
sekolah yang sepi. Apes baginya, ternyata disitu juga ada salah satu personil F4 Yoon Ji-hoo. Untung
baginya, Ji-hoo begitu cuek dan dingin sehingga gadis itu malah berbalik simpati. Satu-satunya
teman yang tidak memandang Jan-di dengan sinis adalah Oh Min-ji, yang diam-diam memendam
rasa kagum pada pentolan F4 Goo Jun-pyo. Bisa dibayangkan, bagaimana reaksi gadis itu saat Jun-
pyo mempermalukan Min-ji akibat sebuah insiden kecil. Niatnya yang semula hendak menjauhi
keributan akhirnya berantakan oleh kejadian itu, bahkan Jan-di tanpa ragu-ragu memukul Jun-pyo.
Bisa ditebak, semua itu menjadi awal dari penderitaan yang harus diterima Jan-di akibat aksi
nekatnya itu. Apalagi, Jun-pyo (yang ternyata adalah anak pemilik grup Shinhwa) memiliki kekuasaan
absolut atas murid-murid Shinhwa.
2
Sinopsis Boys Before Flowers Episode 2
Posisi Jan-di semakin tidak menguntungkan
setelah tangan dan kakinya dipegang dengan
erat oleh tiga siswa. Namun sebelum
keadaan bertambah kacau, tiba-tiba muncul
Ji-hoo yang dengan santainya malah
menanyakan resep panekuk ke Jan-di yang
terduduk di lantai dan tidak bisa bergerak.
Melihat kehadiran Ji-hoo, tiga orang suruhan
Jun-pyo akhirnya kabur setelah melihat
sahabat bosnya itu bergeming. Simpati Jan-di terhadap Ji-hoo makin besar, dan secara tidak sengaja
ia kembali bertemu pria itu, yang kedapatan sedang mengagumi poster model terkenal sekaligus
alumnus Shinhwa bernama Min Seo-hyun, di malam hari. Cobaan bagi Jan-di setelah menerima nota
merah dari F4 belum berakhir. Keesokan harinya, ia terkaget-kaget ketika mengetahui kalau
digosipkan hamil di luar nikah. Tidak bisa mengendalikan amarahnya lagi, Jan-di langsung
mendatangi Jun-pyo. Senyum kemenangan pria itu langsung berubah saat melihat Jan-di mengambil
kuda-kuda...dan tiba-tiba menendangnya hingga terjatuh dengan jurus tendangan memutar.
Semuanya takut itu akan membuat Yang mulia Jun Pyo marah. Bukannya marah, Jun-pyo malah
tersenyum dan dengan cepat mengambil kesimpulan (yang salah) bahwa Jan-di menaruh hati
padanya. Sebaliknya, kejadian itu malah membuat Jan-di ketakutan kalau dirinya bakal dikerjai lebih
berat lagi. Mengendap-ngendap saat hendak masuk ke sekolah, mendadak ia dikejar dan ditangkap
oleh sekumpulan pria berpakaian parlente. Di dalam sebuah rumah mewah, Jan-di didandani habis-
habisan dan setelah selesai, digiring ke dalam satu ruangan. Bisa dibayangkan bagaimana kagetnya
Jan-di saat tahu siapa dalang semuanya : Jun-pyo. Dengan gayanya yang arogan, Jun-pyo
mengatakan bisa memberikan Jan-di kemewahan bila bersedia menjadi kekasihnya. Dapat ditebak,
Jan-di yang sakit hati langsung melepas semua pemberian Jun-pyo dan pergi. Sempat bertemu Ji-hoo
di perjalanan pulang, belakangan Jan-di baru tahu dari dua personil F4 yang lain (So Yi-jung dan Song
Woo-bin) bahwa sang model terkenal Min Seo-hyun adalah wanita yang dicintai pria tersebut. Bisa
ditebak, Jan-di yang sudah terlanjur menyukai Ji-hoo langsung patah hati dan yang menjadi sasaran
kemarahan adalah Jun-pyo yang semula
berusaha menghibur. Dasar nasib, Jan-di yang
sedang bersama sahabat karibnya Chu Ga-eul
kembali berpapasan dengan Jun-pyo di sebuah
perairan (meski awalnya gadis itu tidak ikut
berlibur bersama teman-teman sekelasnya).
Tidak memperdulikan pria yang membuatnya
sebal, Jan-di tidak bisa menolak saat Ji-hoo
muncul dan menawarkannya untuk datang ke
pesta penyambutan kembalinya Seo-hyun. Apes bagi Jan-di, ia dibohongi oleh tiga teman sekelasnya
Ginger-Sunny-Miranda atau trio GiSuMi (yang merupakan fans berat Jun-pyo) dan muncul di pesta
dengan kostum Wonder Woman. Seolah belum cukup, ia juga dipermalukan oleh ketiganya di
hadapan orang banyak. Melihat kejadian tersebut, Jun-pyo berniat untuk menolong Jan-di. Namun,
ia kalah cepat dengan Ji-hoo dan Seo-hyun, yang dengan tatapan dingin memarahi Ginger-Sunny-
3
Miranda. Tidak cuma itu, ia juga meminta Ji-hoo untuk mengantar Jan-di ke kamar. Seo-hyun
membantu Jan-di berdandan dan meminjami sepatunya. Sepasang sepatu yang sangat bagus. Kata
Seo-hyun " Sepatu yang bagus akan membawamu ke tempat yang bagus."
Sinopsis Boys Before Flowers Episode 3
Atas desakan Seo-hyun, Ji-hoo akhirnya
mengajak Jan-di berdansa. Bisa dibayangkan,
bagaimana berbunga-bunganya gadis itu. Jun-
pyo yang cemburu memutuskan untuk keluar
mencari udara segar, dan di pinggir kolam
renang melampiaskan kemarahannya. Sikap
Jun-pyo berubah saat melihat seekor serangga
didekatnya, ia langsung histeris dan saat
berusaha mengusir binatang itu, terjatuh ke
dalam air. Malang bagi pemuda itu, ia tidak bisa berenang dan pelan-pelan tenggelam. Beruntung,
kejadian tersebut dilihat oleh seorang siswa, dan dengan sigap Jan-di langsung terjun untuk
menyelamatkan Jun-pyo. Melihat tubuh sang musuh bebuyutan tidak bergerak, dengan panik Jan-di
memberikan pernapasan buatan. Mendadak mata Jun-pyo terbuka lebar dan bukannya bangkit, ia
menarik bahu Jan-di untuk mengulangi yang dilakukan sebelumnya. Keruan saja Jan-di marah, ia
langsung memukul Jun-pyo (yang dianggap tidak tahu diri) dan berjalan pergi sambil marah-marah.
Sejak kejadian itu, Jun-pyo terlihat sangat bahagia dan semakin getol mengerjai Jan-di. Saat sedang
menunggui gadis itu di kolam renang, muncul tiga orang rekan sekelas (penggemar) yang
menunjukkan rekaman Jan-di saat bersama Ji-hoo di taman, dan menyebut gadis itu sebagai orang
yang mata duitan. Diam-diam Jun-pyo dibakar cemburu, dan berusaha memaksa untuk berciuman
saat bertemu Jan-di. Penolakan gadis itu membuat Jun-pyo mengurungkan niatnya, ia merasa Jan-di
begitu benci terhadap dirinya, sehingga akhirnya ia memutuskan untuk berjalan pergi. Kejadian
tersebut membuat Jan-di sempat ketakutan ke sekolah, namun sebuah bingkisan berisi pakaian
pesta mewah dari Seo-hyun membuatnya tidak bisa lari lagi. Datang ke pesta ultah sang model
sendirian, ia langsung disambut oleh Yi-jung dan Woo-bin. Sempat berpapasan dengan Jun-pyo, yang
menatap dengan dingin, Jan-di terus dipuji oleh dua personil F4 tersebut. Tiba-tiba, Seo-hyun
muncul digandeng Ji-hoo untuk meniup lilin kue ultah. Ia juga menyampaikan pengumuman penting
yaitu bakal segera kembali ke Paris dan tidak akan pulang lagi ke Korea. Sontak, tiga personil F4
langsung paham kenapa Ji-hoo terlihat begitu muram beberapa hari belakangan, sementara mata
Jan-di langsung berkaca-kaca. Saat keduanya masuk kedalam kamar, Ji-hoo tidak tahan lagi dan
langsung menumpahkan semua perasaannya pada Seo-hyun, yang hanya bisa meminta maaf. Saat
keduanya berciuman, kejadian itu dilihat Jan-di. Apes bagi gadis itu, keberadaannya diketahui oleh Ji-
hoo dan Seo-hyun, untung dari belakang Ju-pyo muncul dan berhasil mengalihkan perhatian. Sambil
berjalan menjauh, Jun-pyo melingkarkan tangannya ke bahu Jan-di. Menemani gadis malang itu di
bar yang sepi, dengan caranya yang unik Jun-pyo berusaha menghibur Jan-di yang merasa dirinya
tidak berharga. Ucapan itu sukses membuat keduanya deg-degan, dan memutuskan untuk sama-
sama menenangkan diri sejenak. Saat kembali, Jun-pyo mendapati Jan-di sudah mabuk berat.
Mengira dirinya bakal dicium, Jun-pyo dikejutkan oleh Jan-di yang mendadak ambruk dan muntah di
pakaian mahal pria itu. Keesokan harinya saat bangun, Jan-di mendapati dirinya telah kembali
4
berada dirumah Jun-pyo. Sempat hendak mengamuk, ia langsung berubah malu saat diingatkan akan
kejadian malam sebelumnya. Baru saja hendak pulang, Jan-di tertahan karena kepulangan Kang Hee-
soo, presiden Shinhwa sekaligus ibu Jun-pyo. Panik saat tahu sang ibu bakal segera tiba, Jun-pyo
langsung menelepon rekan-rekan F4-nya untuk meminta nasehat soal masalah Jan-di. Sadar kalau
latar belakang gadis itu bakal membuat Hee-soo mengamuk, F4 menyamarkan Jan-di dengan
pakaian mahal dan mengenalkannya sebagai gadis dari keluarga terpandang. Tidak cuma itu, Jan-di
dikenalkan sebagai maskot F4 yang baru. Sudah tentu, Hee-soo tidak percaya begitu saja dan
meminta asistennya untuk mengecek latar belakang gadis itu. Sempat diminta untuk memeragakan
busana, siapa sangka penyamaran Jan-di sukses dan saat pulang, ia mendapat hadiah sebuah
kacamata renang berharga mahal. Keesokan harinya di sekolah, Jan-di mendapat kunjungan dari
Seo-hyun. Meski hatinya pedih, Jan-di berusaha sekuat tenaga membujuk Seo-hyun untuk tidak
pergi ke Paris demi Ji-hoo. Ia tidak sadar bahwa saat keduanya berbicara empat mata, ada Ji-hoo
yang tanpa sengaja menguping pembicaraan mereka.
Sinopsis Boys Before Flowers Episode 4
Saat mengantar Seo-hyun ke bandara
bersama F4, raut wajah Jan-di mulai
berubah tidak enak ketika tahu kalau Ji-hoo
tidak muncul. Sebelum pergi, Seo-hyun
berbisik pada Jan-di supaya gadis itu bisa
membuat Ji-hoo kembali tersenyum
sepeninggal dirinya. Setelah Seo-hyun naik
pesawat, barulah Ji-hoo muncul sehingga
Jan-di kesal. Namun, wajah Ji-hoo langsung
berubah berseri-seri sambil menunjukkan
tiket pesawat sambil menyebut kalau dirinya berencana untuk mengejar Seo-hyun. Lebih lanjut, ia
mengatakan bahwa keberaniannya muncul berkat Jan-di. Sebelum pergi, Ji-hoo mengecup kening
Jan-di (dan sukses membuat Jun-pyo cemberut...ooh I just love it). Selesai mengantar rekannya naik
pesawat, Jun-pyo tinggal berdua dengan Jan-di dan berusaha untuk menyampaikan sesuatu pada
gadis itu. Apes baginya, gemuruh pesawat membuat suaranya tidak terdengar. Keruan saja wajah
Jan-di kebingungan, sementara Jun-pyo tersenyum penuh kemenangan. Saat di sekolah, tanpa basa-
basi pewaris perusahaan Shinhwa itu mengingatkan Jan-di akan janji kencan mereka. Didekat
mereka, raut wajah Oh Min-ji sahabat Jan-di langsung berubah drastis. Tidak memperdulikan ucapan
Jun-pyo, Jan-di malah pergi berbelanja bersama sang ibu. Malamnya saat salju turun, ia mulai
merasa bersalah dan memutuskan untuk mendatangi tempat 'kencan' mereka. Sesampai disana, ia
terkejut melihat Jun-pyo masih disana sambil menggigil kedinginan. Merasa bersalah, Jan-di
membelikan Jun-pyo segelas kopi sambil naik ke puncak sebuah gedung. Kencan singkat mereka
terpaksa diperpanjang setelah pintu tempat tersebut terkunci rapat. Terpaksa bermalam disana, Jan-
di yang sempat mendorong Jun-pyo (saat merapat) terkejut mendapati tubuh pria itu begitu panas.
Dengan telaten, Jan-di menyelimuti Jun-pyo dengan selimut. Tanpa disadari, seseorang mengambil
gambar saat Jan-di dan Jun-pyo keluar dari gedung. Sempat mengira kalau dirinya bakal dimarahi,
Jan-di cuma bisa bengong saat mendapati kedua orangtuanya dirumah malah mensyukuri kejadian
itu. Kejutan berikut terjadi di sekolah, Jan-di disebut telah menjadi pacar Jun-pyo diiringi dengan
5
bukti foto mereka berdua. Bukannya membantah, dengan wajah serius Jun-pyo membenarkan dan
langsung melingkarkan tangannya di pundak Jan-di sambil membimbing gadis itu keluar dari aula.
Kabar tersebut membuat Min-ji jatuh sakit, namun begitu dikunjungi Jan-di dan mendengar
pengakuan sang sahabat soal keadaan yang sebenarnya, gadis itu langsung ceria lagi. Tapi Min-ji
langsung panik ketika melihat Jan-di mau membuka album kenangan TK Shinhwa miliknya Kuatir
melihat Jun-pyo, Yi-jung memutuskan untuk mencari tahu tentang Jan-di dari Ga-eul. Dengan
kharismanya, Yi-jung berusaha mempengaruhi Ga-eul supaya menasehati Jan-di soal Jun-pyo. Siapa
sangka, aksi tersebut malah membuat Ga-eul marah, dan aksi tersebut membuat Yi-jung yang
playboy diam-diam terpesona dengan sahabat karib Jan-di itu. Diajak ke sebuah klub malam oleh
Min-ji, Jan-di tidak sadarkan diri setelah diberi minum oleh seorang pria dan saat terbangun
keesokan harinya, mendapati dirinya di sebuah kamar dengan pakaian minim dan tulisan di kaca.
Sempat waswas dan mulai memikirkan hal terburuk, di sekolah Jan-di jadi bulan-bulanan para siswa
yang sebelumnya begitu baik (setelah tahu kalau ia kekasih Jun-pyo). Dengan mata terbelalak, Jan-di
melihat foto dirinya dalam keadaan tidak sadarkan diri bersama seorang pria. Usahanya untuk
membantah sia-sia, apalagi ketika Jun-pyo, yang tampil beda dengan rambut lurus dan seragam
sekolah, muncul. Melihat Jun-pyo yang semula ceria berubah dingin, Yi-jung dan Woo-bin
memutuskan untuk mencari tahu apa yang terjadi dengan dibantu oleh Ga-eul. Berkat cara mereka
yang khas, Yi-jung dan Woo-bin sukses menangkap pria yang difoto bersama Jan-di. Sementara itu,
Jun-pyo mendapat kunjungan dari Min-ji, yang memberikannya kunci kamar dimana Jan-di
kedapatan 'berselingkuh'. Dengan wajah sedih, Min-ji berusaha menghibur Jun-pyo sambil
menyebut bahwa Jan-di tidak pantas untuk ditangisi. Ucapan itu justru malah membuat pria itu
marah, dan sadar kalau perubahan sikap Min-ji ada hubungannya dengan apa yang dialami Jan-di.
Sinopsis Boys Before Flowers Episode 5
Perlakuan kasar para siswa Shinhwa ditambah
sikap dingin Jun-pyo membuat Jan-di nyaris
menyerah, ia sempat berharap akan muncul
penolong (Ji-hoo) namun harapannya sia-sia.
Mendadak dari belakang, muncul Jun-pyo yang
langsung merangkul dan menggendongnya pergi.
Melihat sosok Jun-pyo, Jan-di cuma bisa
menggerutu kecil sambil menyebut bahwa ia tidak
melakukan seperti yang dikira pria itu. Namun
dengan wajah kuatir sambil membopong Jan-di, Jun-pyo dengan suara pelan menyebut kalau dirinya
percaya dengan gadis lugu itu. Dirumahnya yang megah, Jun-pyo merawat luka Jan-di sambil
memarahi gadis itu karena membiarkan dirinya jadi bulan-bulanan. Namun saat membersihkan
wajah Jan-di, jantung Jun-pyo berdegup kencang. Untuk menutupinya, ia mendorong handuk dan
menyuruh Jan-di membersihkan wajahnya sendiri. Penyelidikan Yi-jung dan Woo-bin akhirnya
membawa mereka ke dalang dari peristiwa yang menimpa Jan-di, yang ironisnya ternyata adalah Oh
Min-ji sahabat dekat gadis itu. Di depan Jun-pyo, Min-ji akhirnya buka mulut tentang alasan
melakukan semuanya. Rupanya belasan tahun silam, Min-ji telah menyukai Jun-pyo dan bahkan
6
sempat mengusir seekor serangga yang membuat bocah laki-laki itu takut. Namun saat melihat
gambar Min-ji, Jun-pyo kecil langsung menginjak-injak buku gambarnya sambil menyebut kalau
dirinya tidak sudi bila suatu hari mempunyai istri seperti Min-ji yang buruk rupa. Ucapan itu rupanya
benar-benar membekas di hati Min-ji, yang sampai mengurung diri di rumah dan belakangan pergi
ke Jerman untuk melakukan beberapa kali operasi plastik untuk menyempurnakan wajahnya.
Dengan wajah dingin, Jun-pyo menyebut bahwa meski wajahnya sudah dirombak, Min-ji masih
seperti dulu. Paginya saat bangun, Jan-di dikagetkan oleh para staf rumah tangga Jun-pyo yang siap
melayani. Bahkan, kepala pelayan telah menyiapkan semua barang Jan-di yang rusak kecuali sepeda.
Begitu melihat sepeda pengganti, Jan-di langsung sumrigah...sampai ia melihat harga barang itu.
Saat Jan-di menikmati sarapan di rumah mewah
Jun-pyo, pria itu justru malah mengunjungi
rumah Jan-di. Diiringi oleh pandangan gugup
ayah-ibu dan adik gadis pujaannya, Jun-pyo
mencicipi sarapan seperti yang umumnya
dimakan orang kebanyakan dengan wajah
serius. Di sekolah, sikap para siswa-siswi
Shinhwa terhadap Jan-di berubah drastis.
Namun bukannya senang, Jan-di malah
marah melihat kemunafikan mereka. Saat
berpapasan dengan Min-ji, ia menampar gadis itu dua kali sebelum berjalan pergi. Namun, Min-ji
sadar kalau tamparan itu adalah bentuk perhatian Jan-di terhadap dirinya. Saat Jan-di kembali ke
meja kelasnya, ia menemukan sebuah boneka domba bersuara Min-ji, yang isinya mengucapkan
terima kasih pada gadis itu dan mengajaknya untuk suatu saat bertemu serta bersahabat lagi. Di
sekolah, Jun-pyo mengeluarkan pengumuman penting : Jan-di secara resmi telah menjadi kekasihnya
dan barang siapa mengganggu gadis itu maka akan berurusan dengannya. Kejutan tidak cuma
sampai disitu, Ji-hoo yang telah pulang dari Paris mendadak muncul. Setelah resmi menjadi kekasih
Jun-pyo, rumah Jan-di dibanjiri hadiah berupa barang elektronik dan peralatan rumah tangga.
Tindakan tersebut nyatanya malah membuat Jan-di tersinggung, ia melabrak Jun-pyo dan
mengingatkan pemuda itu supaya tidak mengulangi tindakan itu lagi. Kemunculan Ji-hoo mulai
membuat hati Jan-di resah, apalagi pemuda itu terlihat berbeda dari sebelum keberangkatannya ke
Paris. Ia tidak lagi murung melainkan selalu
dikelilingi gadis gadis, bahkan Ji-hoo tidak
segan menggoda Jan-di. Dengan caranya
yang unik, Jun-pyo sukses memaksa Jan-di
untuk berbelanja pakaian. Rupanya, sang
pewaris Shinhwa ingin mengajak
kekasihnya untuk berlibur bersama F4.
Tidak ketinggalan, ia juga sukses mengajak
Ga-eul (yang sempat kesal karena Yi-jung
membohonginya dengan menyebut Jan-di
terkena musibah). Di pulau yang begitu indah wow..New Caledonia bo, Jan-di terus terngiang-ngiang
akan mimpinya bertemu seorang peramal yang memprediksi apa yang bakal dialaminya.
Kekuatirannya makin menjadi saat Jun-pyo menarik tangannya ke sebuah tempat, sementara
sahabatnya Ga-eul yang diharap bisa menemani malah asyik dengan Yi-jung.
7
Sinopsis Boys Before Flowers Episode 6
Sambil tertawa karena siasatnya berhasil, Jun-pyo berlari ke arah air. Tidak mau kalah, Jan-di dengan
wajah serius mengatakan kalau ada ular di kaki Jun-pyo. Reaksi pria itu ternyata tidak kalah seru, ia
langsung melompat dan berlari menjauh sambil berteriak histeris. Ketika keduanya kembali
berkumpul dengan F4 dan Ga-eul di tepi pantai, Jan-di mengalami kram kaki dan mulai tenggelam.
Kejadian itu nyaris saja lepas dari pengamatan semua orang kalau saja Ga-eul tidak menyadari ada
sesuatu yang salah. Mendengar nama Jan-di, Jun-pyo langsung terbangun dari tidurnya. Sayang saat
berusaha menyelamatkan sang kekasih, Jun-pyo teringat trauma masa lalu akan air sehingga tidak
mampu bergerak. Satu-satunya harapan adalah Ji-hoo, yang langsung berenang secepat kilat dan
menyelamatkan Jan-di yang mulai tidak sadarkan diri karena tenggelam. Melihat kejadian itu, Jun-
pyo hanya bisa marah pada dirinya sendiri. Merasa bersalah karena tidak mampu menyelamatkan
Jan-di, Jun-pyo menjadi ekstra perhatian pada gadis itu (meski dengan caranya yang unik).
Malamnya, ia mendatangi kamar Jan-di dan mengalungkan gelang di pergelangan kaki gadis itu.
Dengan nada mengancam, Jun-pyo meminta Jan-di untuk tidak menghilangkan benda berharga
tersebut. Sempat berniat untuk mengobrol dengan Ga-eul, Jan-di akhirnya berjalan ke tepi pantai
dan bertemu Ji-hoo disana. Saat kembali Jan-di berpapasan lagi dengan Jun-pyo dengan penuh
perasaan bersalah. Ia tidak sadar kalau gelang kaki pemberian pria itu terjatuh di tepi pantai. Melihat
kalung kaki Jan-di hilang sementara kalung yang sama ada di pergelangan tangan Ji-hoo, Jun-pyo
sempat berusaha menenangkan diri...sampai Ji-hoo sendiri yang menyerahkan sambil mengatakan
bahwa benda itu milik Jan-di. Dalam keadaan terpukul, Jun-pyo kehilangan konsentrasi hingga
hidungnya berdarah akibat terkena bola. Dengan kemarahan yang sempat memuncak hingga
berusaha membalap Ji-hoo dengan perahu kecil miliknya, belakangan Jun-pyo mulai tenang. Ia
mengajak Jan-di naik helikopter dan menunjukkan sebuah bidang tanah berbentuk hati. Menyebut
bahwa itu hanya ditunjukkan pada gadis yang dicintai, Jun-pyo tidak sadar kalau wajah Jan-di terlihat
semakin resah. Dari Woo-bin dan Yi-jung, Jan-di akhirnya tahu kenapa Ji-hoo berubah drastis :
wanita yang dicintainya Seo-hyun telah bertunangan dengan pria kaya-raya. Mengacuhkan Jun-pyo
yang telah menunggu, Jan-di menyusul Ji-hoo yang berada di pinggir pantai. Dengan mata berkaca-
kaca, Jan-di berusaha menghibur Ji-hoo yang wajahnya tetap tenang. Karena terbawa suasana, Ji-
hoo mencium gadis itu. Apes bagi mereka, Jun-pyo melihat semuanya. Dengan marah, Jun-pyo
memukul Ji-hoo dan semakin terluka karena Jan-di telah membohonginya. Setelah kembali dari New
Caledonia, Jan-di kembali teringat akan sejumlah kejadian yang telah dilaluinya bersama Jun-pyo,
dan hanya bisa meminta maaf dalam hati. Ketika bertemu Ji-hoo keesokan harinya, ia meminta maaf
pada pria itu atas semua yang terjadi. Begitu pula dengan Ji-hoo, yang sadar kalau tindakannya telah
menyakiti Jan-di dan Jun-pyo. Begitu jam makan siang dimulai, Jun-pyo mengumpulkan seluruh
siswa Shinhwa dan menyampaikan pengumuman penting : Ji-hoo dikeluarkan sebagai anggota F4
dan bersama Jan-di bakal dikeluarkan dari sekolah dalam kurun waktu seminggu. Berjanji bakal
menyelesaikan semua masalah, Ji-hoo berpapasan dengan Yi-jung, yang menegurnya karena telah
berusaha merebut Jan-di dari Jun-pyo. Padahal, boleh dibilang Yi-jung adalah anggota F4 yang paling
memahami Ji-hoo. Woo-bin juga berusaha menenangkan Jun-pyo, namun ia malah balik diancam
bakal mengalami nasib yang sama seperti Ji-hoo.
8
Sinopsis Boys Before Flowers Episode 7
Tidak mau menyerah begitu saja, Jan-di bergegas memacu sepedanya ke rumah mewah Jun-pyo dan
sampai disana tak lama setelah mobil pria itu tiba. Namun dengan cepat Jun-pyo pindah ke kursi
pengemudi dan sambil menjulurkan lidah
untuk mengejek, memacu mobilnya keluar
rumah. Wajah Jan-di berubah putus asa,
namun mendadak sebuah mobil sport
berwarna putih berhenti didekatnya.
Pengemudinya adalah seorang wanita cantik,
yang langsung membukakan pintu dan
menyuruh Jan-di masuk supaya mereka bisa
mengejar Jun-pyo. Dalam keadaan bingung,
Jan-di menurut. Kejar-kejaran berakhir ketika
mobil sport putih itu berhasil menghadang mobil Jun-pyo, dan si wanita cantik langsung turun sambil
menodongkan pedang kendo ke arah pria itu sambil memarahinya yang telah bersikap tidak sopan
pada wanita (dalam hal ini Jan-di). Rupanya, sang wanita adalah Gu Jun-hee yang tidak lain adalah
kakak Jun-pyo. Meski galak, Jun-pyo ternyata tidak berkutik saat berhadapan dengan sang kakak.
Begitu sampai di rumah, Jun-pyo sengaja menolak untuk makan malam bersama (meski untuk itu ia
harus menahan lapar) sehingga Jun-hee 'hanya' ditemani oleh Jan-di, Woo-bin, dan Yi-jung. Dari
mereka, wanita itu akhirnya mendengar cerita tentang pertikaian sang adik dan Ji-hoo. Setelah
semuanya selesai, Jun-hee mengantar Jan-di
pulang dan mengucapkan terima kasih
karena gadis itu bisa membuka hati Jun-pyo
sehingga lebih manusiawi. Di tempat lain, Ji-
hoo mengajak Jun-pyo bertemu untuk
menyelesaikan konflik. Namun bukannya
tuntas, permusuhan keduanya malah
semakin runcing ketika Ji-hoo meminta Jun-
pyo menjauhi Jan-di. Jun-pyo tidak main-
main dengan ancamannya, ia mendatangi
kepala sekolah Shinhwa serta mengintimidasi supaya Ji-hoo dan Jan-di dikeluarkan. Tiba-tiba, Jun-
hee muncul dan menarik sang adik keluar sambil menjewer kupingnya. Setelah itu, ia mengajak para
personil F4 lain dan Jan-di untuk ikut. Begitu sampai dirumah, Jun-hee mengajukan proposal menarik
: Jun-pyo dan Ji-hoo bisa menyelesaikan konflik mereka lewat acara adu ketangkasan di bidang
olahraga, siapa yang menang bakal dipenuhi permintaannya. Jun-pyo berusaha protes, namun ia
kalah suara karena semua mendukung Jun-hee. Pertandingan pertama adalah bidang berkuda,
dimana Ji-hoo diunggulkan. Saat pertandingan, Ji-hoo unggul jauh namun akhirnya kalah karena Jun-
pyo mengambil jalan pintas. Meski menang, Jun-pyo harus bersedih karena akibat tindakannya, kuda
yang ditunggangi cedera parah dan dinyatakan tidak akan pernah bisa berlomba lagi. Pertandingan
kedua, Ji hoo yang memilih dan hasilnya adalah balap mobil. That's it Ji hoo pasti kalah, karena sejak
kematian kedua orangtuanya karena kecelakaan mobil, Ji Hoo tidak berani menyetir mobil. Dia bisa
mendapatkan SIM karena Seo-hyun yang mengajarinya. Jan di berusaha membujuk Ji hoo untuk
mundur sambil membawakan bubur abalon untuk Ji hoo, tapi Ji hoo menolak mundur. Jun Pyo yang
kebetulan tengah latihan di sirkuit, melihat mereka sehingga mobilnya selip. Sebelum pertandingan
9
dimulai, Ji-hoo sengaja memeluk dan mencium kening Jan-di tepat didepan Jun-pyo. Akibatnya
langsung terasa, mobil Jun-pyo mengalami selip ditengah pertandingan sehingga akhirnya Ji-hoo
menang. Karena kedudukan seimbang, akhirnya digelar pertandingan ketiga. Kali ini, yang memilih
adalah Jan-di : renang. Keruan saja Jun-pyo yang fobia terhadap air keberatan, namun Jun-hee
mengingatkan bahwa bila itu dilakukan, maka Ji-hoo yang dianggap menang. Supaya pertandingan
tetap dijalankan sekaligus memberi pelajaran pada Ji-hoo yang telah merebut kekasih sahabatnya
sendiri, Yi-jung menyebut siap menggantikan Jun-pyo bila yang lain tidak keberatan. Siapa sangka,
belakangan Jan-di juga buka suara dan menyebut kalau dirinya juga ingin menggantikan Ji-hoo.
Sudah tentu, pertarungan tidak seimbang itu jadi perbincangan. Bahkan, Ga-eul sempat memikirkan
sejumlah rencana untuk mencegah Yi-jung ikut pertandingan. Belakangan, Ga-eul menemui Yi-jung,
yang langsung bisa menebak tujuan kedatangan gadis itu. Kasus cinta segitiga Jan-di dengan Jun-pyo
dan Ji-hoo juga terdengar oleh keluarga gadis itu, yang kontan merasa kecewa. Atas nasehat sang
ayah, Jan-di menemui Jun-pyo untuk menjernihkan masalah sekaligus meminta maaf.
Sinopsis Boys Before Flowers Episode 8
Di hari pertandingan, siswa Shinhwa berkumpul untuk memberikan dukungan pada Yi-jung dan
Woo-bin yang mewakili Jun-pyo. Namun begitu duel renang dimulai, Ji-hoo yang mendapat giliran
pertama unggul dari Woo-bin. Namun di
giliran kedua, Jan-di yang sempat unggul
cukup jauh mulai tersusul oleh Yi-jung.
Mendadak, kolam renang menjadi gelap-
gulita karena lampu penerangan di sekitar
tempat itu mati. Melihat Jun-pyo melangkah
keluar, Jun-hee tersenyum lebar dan bisa
menebak apa yang terjadi. Berdasarkan
pengamatan terakhir, Jan-di dan Ji-hoo
dinyatakan sebagai pemenang. Setelah
mengumumkan hasilnya (tanpa kehadiran Jun-pyo), Jun-hee mengucapkan terima kasih pada Jan-di.
Setelah semuanya usai, Jan-di dikejutkan oleh ajakan kencan Ji-hoo. Dikamarnya, Jun-pyo tersenyum
simpul sambil bergumam kalau dirinya telah membalas hutangnya pada Ji-hoo. Rupanya di masa
lalu, Jun-pyo kecil pernah merusak mainan yang begitu disayangi Ji-hoo sehingga diam-diam dirinya
terus merasa bersalah. Perubahan sikap Jun-pyo membuat Yi-jung dan Woo-bin tersenyum lega
sekaligus kaget, begitu pula dengan Jun-hee yang mampu merasa kalau adik tercintanya sudah mulai
dewasa. Namun keesokan harinya, Jun-pyo mulai berubah mendengar Ji-hoo berkencan dengan Jan-
di. Ucapan Woo-bin dan Yi-jung yang berandai-andai membuat Jun-pyo semakin kelabakan, diam-
diam ia memutuskan untuk mengikuti Ji-hoo dan Jan-di. Kencan sendiri awalnya berjalan lancar,
sampai Ji-hoo mengajak Jan-di ke tempat dimana gadis itu pernah berkencan dengan Jun-pyo.
Dirumahnya, Ji-hoo berusaha mencium Jan-di namun gadis itu menghindar. Dari situ Ji-hoo sadar
bahwa sama seperti Seo-hyun, ia juga harus melepas Jan-di agar gadis itu bisa berbahagia bersama
Jun-pyo. Sayang, Jun-pyo tidak tahu akan hal itu dan akhirnya sempat terlibat adu jotos dengan Ji-
hoo saat keduanya bermain hoki es. Rupanya, Ji-hoo sengaja memanas-manasi Jun-pyo untuk
mengetahui bagaimana perasaannya terhadap Jan-di. Malamnya, Jan-di mendapat telepon dari Yi-
10
jung yang menyampaikan kabar genting : Jun-pyo mengalami kecelakaan dan dirawat dirumah sakit
dalam keadaan tidak sadarkan diri. Keruan saja, Jan-di menangis tersedu-sedu di sisi ranjang sambil
mengutarakan perasaannya pada Jun-pyo. Sambil tersenyum bandel, Jun-pyo mendadak bangun
sambil meminta Jan-di mengulang ucapannya. Keruan saja, gadis itu langsung mengamuk dan
tambah kesal saat tahu tiga personil F4 lainnya ada disana dan menjadi bagian dari rencana tersebut.
Untungnya kemarahan Jan-di tidak berlangsung lama, ia tidak menolak saat diajak menonton sebuah
film di bioskop pribadi Jun-pyo. Sama-sama gugup, keduanya nyaris saja berciuman kalau saja ponsel
Jan-di tidak berdering secara tiba-tiba. Cuma bisa tersenyum mendengar suara keras Jun-pyo, yang
menunjukkan perhatiannya dengan cara unik, Jan-di dikejutkan oleh kunjungan pria itu. Yang
membuatnya protes, Jun-pyo dengan seenaknya memanggil kedua orangtuanya dengan sapaan
Ayah dan Ibu. Apa yang terjadi berikutnya sama sekali tidak pernah dibayangkan Jan-di : Jun-pyo
meminta ijin supaya diperbolehkan tidur bersama keluarga gadis itu. Sia-sia usaha Jan-di untuk
menolak, karena ia kalah suara.
Sinopsis Boys Before Flowers Episode 9
Sejumlah kejadian lucu dialami Jun-pyo, yang selama ini hidup bergelimang kemewahan. Dari
keluarga Geum, ia belajar cara meracik kimchi, saling menggosok punggung antar anggota keluarga,
hingga memakan cemilan atau fish-cake
yang dijual di pinggir jalan (pojangmacha)
Teringat akan sejumlah kejadian itu, Jun-pyo
mendadak tertawa sehingga mengundang
perhatian Woo-bin dan Yi-jung. Mendengar
dua rekannya belum pernah merasakan apa
yang dialaminya, dengan sok tahu pria itu
menyebut kalau Woo-bin dan Yi-jung belum
tahu apa-apa tentang hidup. Berusaha untuk
tampil tenang, Jun-pyo berusaha
menyembunyikan kegembiraannya saat ditelepon Jan-di. Sempat jual mahal (dengan cara yang unik
sehingga Yoo-jung dan Woo-bin cuma bisa tersenyum lebar), pemuda itu pura-pura ajakan kencan
Jan-di. Namun keesokan harinya, Jun-pyo muncul dan melihat Jan-di ditemani Ga-eul. Rupanya, Ga-
eul mengajak kekasihnya Su-pyo. Selain datang terlambat, Su-pyo yang tidak tahu siapa Jun-pyo
mencandai pria itu. Dibelakang mereka, Jan-di dan Ga-eul cuma bisa menahan napas. Diluar dugaan,
Jun-pyo (sambil mengertakkan gigi) mampu menahan emosi meski terus dicela oleh Su-pyo. Saat
terpisah dari Ga-eul dan Jan-di, sebuah kejadian membuat pria itu hilang kesabaran dan memukuli
Su-pyo hingga babak-belur. Keruan saja aksi tersebut membuat Jan-di kaget, apalagi Jun-pyo tidak
mau minta maaf dan pergi begitu saja. Sempat dinasehati Ji-hoo, Jan-di akhirnya tahu apa penyebab
perbuatan Jun-pyo : rupanya, Su-pyo adalah seorang playboy yang menduakan Ga-eul. Setelah
menghajar Su-pyo dengan tendangan memutarnya, Jan-di yang merasa bersalah mendatangi tempat
dimana F4 berkumpul. Tidak sadar akan kehadiran gadis itu, Jun-pyo tetap ngotot kalau dirinya tidak
11
bersalah dihadapan Ji-hoo dan Woo-bin. Kaget saat diberitahu Jan-di ada dibelakangnya, Jun-pyo
akhirnya menerima permintaan maaf gadis itu (yang menyodorkan sebuah apel, dalam bahasa
Hangul kata maaf dan apel dieja sama). Di tempat lain, Yi-jung yang tidak sengaja bertemu Ga-eul
(yang sedang patah hati) berusaha menghiburnya. Setelah sempat memberikan nasehat, Yi-jung
mengajak Ga-eul ke sebuah klub malam dan disana keduanya bertemu dengan Su-pyo yang sedang
bersama kekasih barunya. Dengan caranya yang elegan, Yi-jung berhasil memikat gadis itu,
kemudian memainkan saksofon sambil menyebut karyanya dipersembahkan untuk Ga-eul. Dari
kejauhan, diam-diam jantung Ga-eul berdetak lebih kencang saat melihat senyum Yi-jung yang
begitu mempesona. Setelah berbaikan, Jun-pyo mengajak Jan-di ke sebuah taman bermain yang
sudah dihiasi lampu warna-warni. Terkesan dengan apa yang ada dihadapannya, Jan-di menyebut
bahwa semua seperti suasana Natal. Ucapan itu langsung ditimpali Jun-pyo, yang mengaku sejak
kecil tidak punya kenangan manis saat Natal tiba. Ia menyebut bahwa kebahagiaan yang
dirasakannya adalah saat bersama keluarga Geum.
Sinopsis Boys Before Flowers Episode 10
Menjelang hari Valentine, Jan-di mulai
membuat coklat untuk diberikan pada
orang yang dianggap begitu berarti
untuknya. Meski sedikit gengsi, gadis itu
mulai membuat motif coklat yang
menyerupai wajah dan rambut Jun-pyo.
(Gu Hye Sun benar2 ilustrator yang bagus,
rambut Jun Pyo benar2 kelihatan ikal ..cute
) Dengan sedikit malu-malu (dan pura-pura
tidak sengaja lewat), Jan-di memberikan coklat buatannya pada Jun-pyo di kantor Shinhwa, dapat
ditebak Jun Pyo benar2 terkesan sampai dia tidak rela coklatnya dimakan Jan di. Secara kebetulan, di
tempat tersebut diadakan kontes dengan hadiah ponsel. Setengah memaksa, Jan-di berhasil
membuat Jun-pyo mengikuti acara itu. Apes bagi keduanya. Saat sedang menggendong Jan-di,
mendadak Nyonya Kang lewat dan menatap tajam Jun-pyo. Pemuda itu langsung ditarik ibunya ke
kantor untuk dimintai penjelasan, dan dengan suara tinggi Jun-pyo meminta sang ibu untuk tidak
mengganggu Jan-di. Sudah tentu
permintaan tersebut tidak dituruti, Nyonya
Kang malah mendatangi kediaman
keluarga Geum untuk menawarkan uang
300 juta won dengan syarat Jan-di harus
memutuskan hubungan dengan Jun-pyo.
Sudah tentu ucapan tersebut membuat ibu
Jan-di marah, ia menuangkan garam ke
atas kepala Nyonya Kang sambil
mengusirnya pergi. Ayah, adik , dan Jan-di langsung terharu melihat sikap sang ibu, namun
kekaguman mereka buyar ketika wanita itu menyebut 300 juta won terlalu sedikit. Apa yang
dilakukan ibu Jan-di ternyata membuat keluarga Geum mulai jatuh dalam kesulitan. Pasalnya,
12
tempat laundry mereka mendadak menolak untuk memperpanjang masa sewa. Bisa ditebak, semua
adalah berkat siasat Nyonya Kang yang begitu berkuasa. Karena usaha laundry mereka dipaksa untuk
tutup, keluarga Geum mencari nafkah dengan berjualan makanan di pinggir jalan. Bisa ditebak,
berita tersebut langsung disambut oleh Nyonya Kang. Ingin membuktikan dirinya tidak main-main,
wanita dingin itu meminta sopir mobilnya melewati tempat keluarga Kang berjualan sambil
mengajak Jun-pyo. Dengan polosnya, Jan-di langsung menawarkan barang jualannya sebelum
kemudian tertawa gugup melihat kehadiran Nyonya Kang di bangku belakang mobil. Dengan
tersenyum sinis, Nyonya Kang meminta supaya mobil kembali dijalankan. Begitu melihat sosok Jan-
di, mata Jun-pyo langsung membelalak. Namun permintaannya supaya mobil dihentikan sia-sia,
karena tangan sang ibu mencengkramnya (benar2 posesif ini Mama Kang..) Hati Jan-di bagai diiris-
iris melihat sikap Nyonya Kang, dan mendadak dari belakang terdengar suara Jun-pyo
memanggilnya. Saking terkejutnya, gadis itu hanya bisa terdiam menanti sosok Jun-pyo yang terus
mendekat. Berjalan dengan latar belakang matahari terbenam, Jun-pyo sempat memarahi Jan-di
karena tidak memberitahunya soal kondisi keluarga Geum. Namun, dengan cepat gadis itu
menjawab bahwa ia tidak ingin sang kekasih terus membantu keluarganya setiap ada dalam
kesulitan. Untungnya setelah memperingatkan soal Nyonya Kang, Jun-pyo berhasil membuat Jan-di
berjanji untuk mau bercerita bila ada masalah yang menyangkut sang ibu. Tidak cuma itu, Jan-di juga
menyebut tidak akan meninggalkan Jun-pyo hanya karena perbuatan Nyonya Kang. Masalah baru
menimpa keluarga Geum ketika mobil toko mereka dirusak oleh preman. Mau tidak mau, Jan-di
kembali harus mencari kerja sampingan. Secara kebetulan, Ji-hoo bertemu dengannya di tempat
pengisian bensin, dan hanya bisa melihat dengan penuh rasa kuatir saat gadis itu mulai mimisan.
Penghematan tidak cuma dilakukan Jan-di tapi juga sang adik, yang bahkan rela untuk tidak makan
siang di kantin. Dengan sedikit ragu-ragu, Jan-di memutuskan untuk mendatangi tempat di kartu
nama yang sempat diberikan padanya oleh seorang pelanggan restaurant. (Mencurigakan..)
Sinopsis Boys Before Flowers Episode 11
Mulai curiga melihat kostum yang tidak biasa, ketakutan Jan-di terbukti ketika sang sutradara mulai
memaksanya. Untungnya muncul seorang pemuda penyelamat, yang mengantar Jan-di pulang dan
menyebut nama lengkap gadis itu saat berpamitan. Di sekolah, Jan-di kembali bertemu dengan pria
yang ternyata adalah siswa kelas 1 bernama
Lee Jae-ha. Dengan terang-terangan, Jae-ha
mengaku kagum dengan sosok Jan-di yang
berani berhadapan langsung dengan F4.
untuk menutupi profesinya sebagai model
serabutan, Jae-ha sengaja berdandan seperti
seorang kutu buku. Menutupi perkenalannya
dengan Jae-ha dari Jun-pyo, Jan-di menerima
tawaran sahabat barunya untuk menjadi
model pendamping. Sempat kelabakan saat Jae-ha menyebutnya sebagai kekasih, Jan-di langsung
menerima tawaran begitu mendengar bayaran yang diberikan cukup memuaskan. Mendengar keluh-
kesah Jun-pyo soal Jan-di yang mendadak jarang muncul, Ji-hoo tanpa sengaja bertemu dengan gadis
13
itu saat bersama Jae-ha. Jan-di kelabakan untuk memberi alasan, namun secara tersirat Ji-hoo
meminta gadis itu untuk tidak mengulangi perbuatannya sebelum kemudian memacu motornya.
Dari belakang, Jae-ha tersenyum penuh misteri. Usaha Jan-di untuk menutupi profesi barunya
akhirnya terbongkar juga, Jun-pyo langsung marah besar saat mendapati sang kekasih difoto
bersama model yang ternyata siswa Shinhwa. Saat berusaha menjelaskan kebohongannya, Jan-di
dikejutkan oleh Jun-pyo yang tiba-tiba memukul Jae-ha setelah ditertawakan sang yunior. Keruan
saja Jan-di dan Jun-pyo kembali bertengkar dan dalam keadaan histeris, Jan-di menyebut ingin
kembali ke masa saat dirinya belum mengenal Jun-pyo dan F4. Untuk kedua kalinya, Jan-di kembali
mendapat memo merah yang membuatnya jadi sasaran di sekolah. Namun kali ini ia tidak sendirian,
Jae-ha menyebut siap menjaga gadis itu. Hubungan Jan-di dan Jae-ha yang semakin akrab membuat
Ji-hoo kuatir, ia mengajak Jan-di untuk bicara empat mata. Kepada gadis itu, Ji-hoo menyebut tidak
percaya kalau Jun-pyo sejahat yang diceritakan Jae-ha. Setelah pembicaraan mereka selesai, Jan-di
mulai berjalan pelan menuju kelas. Masuk ke kelas yang telah dikosongkan, Jan-di sempat tidak
sadar kalau terjadi kebocoran gas. Begitu kabut tebal mulai terlihat, Jan-di dengan panik terus
menggedor-gedor jendela kaca sebelum akhirnya ambruk tidak sadarkan diri. Beruntung Jae-ha
melihat kejadian itu, ia langsung memecahkan kaca dan menyelamatkan Jan-di yang tidak sadarkan
diri. Bukannya dibawa ke rumah sakit, Jae-ha malah membopong Jan-di kerumahnya. Saat berusaha
mencium gadis yang tidak sadarkan diri itu, mendadak teleponnya berbunyi. Dengan suara pelan,
Jae-ha meyakinkan sang penelepon yang tidak lain adalah Nyonya Kang kalau Jan-di sudah bisa
diatasi, dan mengingatkan wanita itu untuk menyiapkan bayarannya. Hilangnya Jan-di membuat Ga-
eul panik, ia mendatangi markas F4 dan meminta mereka untuk membantu menemukan temannya.
Ji-hoo memerintahkan seorang siswa untuk menghubungi Jun-pyo, yang memilih untuk menyepi
setelah bertengkar dengan Jan-di, sementara Woo-bin dan Yi-jung memacu mobilnya untuk mencari
dimana Jan-di berada. Saat tersadar, Jan-di kaget mendapati dirinya telah pingsan selama dua hari di
rumah Jae-ha. Saat hendak pulang usai mengucapkan terima kasih, mendadak Jae-ha menghalangi
sambil meminta gadis itu menjauhi Jun-pyo. Melihat gelagat yang tidak beres, Jan-di mulai
ketakutan. Ketika pria itu mulai mencengkram lengannya dan berusaha mencium, Jan-di langsung
menampar Jae-ha sambil menyatakan tetap percaya pada Jun-pyo. Mengucapkan salam perpisahan
sambil berjalan pergi, Jan-di kembali tidak sadarkan diri setelah Jae-ha membekapnya dengan kain
yang telah dicelupkan dengan cairan kloroform. Begitu sampai dirumah, Jun-pyo mulai merasa tidak
enak setelah mendengar kabar kalau Jan-di menghilang. Ketakutannya terbukti setelah menerima
amplop berisi foto Jan-di yang diikat beserta segenggam rambut gadis itu, Jun-pyo langsung
bergegas pergi. Tak berapa lama, rekan-rekan F4-nya tiba di kediaman keluarga Gu
14
Sinopsis Boys Before Flowers Episode 12
Jun-pyo yang merangsek masuk langsung disergap oleh anak buah Jae-ha, yang langsung
memerintahkan supaya pria itu dihajar. Namun meski memuntahkan darah, Jun-pyo bergeming dan
menolak ketika diminta supaya melepaskan Jan-di. Jan-di semakin tidak tega melihat Jun-pyo yang
tidak berdaya, dan dengan cepat
menggunakan tubuhnya untuk menangkis
kursi yang hendak dipukulkan Jae-ha.
Akibatnya, gadis itu langusng jatuh pingsan.
Untungnya tak lama kemudian muncul Ji-
hoo, Yi-jung, dan Woo-bin. Tanpa kesulitan,
ketiganya mampu menguasai keadaan dan
meringkus Jae-ha. Saat tersadar, Jan-di telah
terbaring di rumah sakit dengan Jun-pyo,
yang duduk di kursi roda, disampingnya.
Bukannya berusaha menghibur, Jun-pyo malah memarahi Jan-di yang nekat menggunakan tubuhnya
untuk melindungi pria itu. Keruan saja, Jan-di tidak terima dan keduanya kembali adu mulut.
Keadaan dirumah Jan-di tidak kalah genting, sang ayah diseret oleh para penagih hutang dan
diancam bakal diambil salah satu organ tubuhnya kalau tidak bisa melunasi. Dalam keadaan putus
asa, ibu Jan-di mendatangi Nyonya Kang dan sambil berlutut, memohon supaya presiden grup
Shinhwa itu mau menolong keluarganya. Melihat wanita itu mempermalukan dirinya ..omg Ibu Jan di
bahkan menaburkan garam ke atas kepalanya, Nyonya Kang tersenyum puas dan langsung
menolong ayah Jan-di dengan melunasi hutang-hutangnya. Ketika Jan-di pulang kerumah, kedua
orangtuanya langsung menjelaskan apa yang terjadi serta imbasnya terhadap hubungan sang putri
dengan Jun-pyo. Berdasarkan keputusan bersama, Jan-di mendatangi Nyonya Kang untuk
mengembalikan hutang keluarganya. Seperti yang bisa ditebak, perang antara keduanya dimulai
yang diakhiri dengan penolakan Jan-di untuk berpisah dengan Jun-pyo. Tidak tahu apa yang terjadi,
Jun-pyo bersama F4 mengajak Jan-di dan Ga-eul berlibur di tempat ski. Sempat ragu-ragu akibat
ucapan Woo-bin, Jun-pyo akhirnya memberanikan diri untuk memberikan hadiah berupa kalung
bermotif unik kepada Jan-di. Hadiah kalung dari Jun-pyo kontan membuat trio siswi populer Shinhwa
Jin-Sun-Mi iri, ketiganya diam-diam merebut kalung tersebut. Kontan saja, Jan-di langsung kelabakan
dan akhirnya mengaku kepada Jun-pyo. Sempat jengkel, Jun-pyo melampiaskan kekesalannya pada
boneka salju sebelum akhirnya masuk kembali ke kabin. Mengira kalau yang didengarnya adalah
langkah kaki Jan-di, wajah Jun-pyo langsung sumrigah dan sudah bersiap untuk memarahinya lagi.
Siapa sangka, yang muncul ternyata adalah anak buah Nyonya Kang. Meski sempat melawan, Jun-
pyo akhirnya mengikuti mereka. Saat mencari kalungnya yang hilang, Jan-di dikerjai oleh trio
penggemar F4 Jin-Sun-Mi tanpa sadar kalau dirinya dijebak. Keruan saja, ia tidak bisa lolos saat badai
salju datang. Tanpa sengaja, Ji-hoo mendengar tentang Jan-di, dan langsung menghubungi Jun-pyo.
Cukup cerdik meski sebagai tawanan, Jun-pyo akhirnya lolos dan langsung mencari Jan-di ditengah
badai salju yang semakin lebat. Ia akhirnya menemukan Jan-di terbaring lemah, dan tanpa berpikir
panjang langsung membopong gadis itu ke sebuah kabin. Melihat kekasihnya menggigil kedinginan,
Jun-pyo melepas mantelnya dan memberikannya pada Jan-di. Tersentuh oleh kebaikan hati Jun-pyo,
Jan-di berjanji bakal mengabulkan apapun permintaan pria itu. Dengan tersenyum tipis, Jun-pyo
meminta dibuatkan bekal makan siang, yang langsung diangguki Jan-di. Ditengah suasana yang
begitu romantis, keduanya berciuman dengan mesra. Keesokan harinya setelah badai reda, Jun-pyo
15
dan Jan-di kembali ke tempat dimana rekan-rekan F4nya dan Ga-eul berada. Ji-hoo yang berhasil
menemukan kalung Jan-di langsung mengembalikannya ke gadis itu, yang kemudian disibukkan oleh
kegiatan baru : membuat bekal untuk Jun-pyo (it's Jun Pyo rice). Telah menunggu cukup lama, Jan-di
tidak sadar kalau Jun-pyo harus segera terbang ke luar negeri karena sang ayah mendadak jatuh
pingsan saat berada di China. Tahu kalau Jan-di akan terus menunggu, Jun-pyo meminta Ji-hoo untuk
menjemput gadis itu. Muncul dengan sepeda motor, Ji-hoo meminta Jan-di untuk bergegas karena
pesawat Jun-pyo bakal berangkat. Sayang kedatangan mereka terlambat, pesawat grup Shinhwa
telah terbang dan Jan-di hanya bisa menatap dengan cucuran air mata. Dari atas pesawat, Jun-pyo
mengirim pesan singkat yang isinya meminta Jan-di untuk menunggu kepulangannya...dan
mengungkapkan perasaan terdalamnya pada sang kekasih.
Sinopsis Boys Before Flowers Episode 13
Tak terasa waktu berlalu begitu cepat, Jan-di telah memasuki tahun terakhir sekolah sementara tiga
rekannya di F4 tengah menikmati hari-hari mereka di universitas. Praktis, hubungannya dengan Jun-
pyo terputus sejak pria itu terbang ke Makau. Meski berusaha untuk mengenyahkan pikiran buruk,
ekspresi Jan-di langsung berubah sendu
setiap kali mendengar nama Jun-pyo
disebut. Untungnya dibalik kesedihan,
kehidupan keluarga Jan-di yang sempat
morat-marit mulai membaik setelah
ayahnya diterima kerja di perusahaan baru.
Bertemu Ji-hoo di kolam renang, Jan-di
dipaksa untuk memeriksakan bahunya yang
cedera ke rumah sakit. Sempat melihat Ji-
hoo bersama seorang pria tua yang kerap
datang ke restoran tempatnya bekerja, Jan-di diberitahu bahwa meski cederanya bakal sembuh,
namun ia sudah tidak bisa lagi mengejar karir di dunia renang. Berita tersebut kontan membuat Jan-
di tambah terpukul. Di pinggir kolam, ia menumpahkan isi hatinya pada Ji-hoo sambil berderai air
mata. Dengan lembut, pria itu berusaha menghibur Jan-di. Meski berat, Jan-di akhirnya mulai
mengemasi perlengkapan renangnya termasuk kacamata pemberian Jun-pyo. Tidak sengaja melihat
sebuah serial televisi, Jan-di memutuskan untuk mengejar Jun-pyo hingga ke Makau. Sempat
berusaha meminta supaya gajinya dibayar dimuka untuk tiket pesawat namun gagal, Jan-di berusaha
untuk mendapat nominal yang diinginkan dengan menjual bubur. Beruntung bagi Jan-di, tempat
jualannya yang semula sepi langsung berubah ramai berkat kemunculan F4 minus Jun-pyo. Setelah
berhasil mendapat uang tiket pesawat, Jan-di diminta untuk melakukan renang terakhirnya sambil
disaksikan tiga rekan-rekannya di F4 dan Ga-eul sebelum kemudian berangkat ke Makau. Begitu tiba
di Makau, Jan-di langsung menuju hotel dimana Jun-pyo menginap. Sayang, usahanya untuk
menemui pria itu (dengan berbagai gerak tangan yang kocak dan bahasa Inggris campur Korea yang
terpatah-patah) dihalang-halangi oleh petugas keamanan. Sambil memikirkan langkah berikutnya,
Jan-di memutuskan untuk melihat-lihat keramaian. Ia nyaris saja tidak menyangka kalau seorang
pencopet mengincar dompetnya, namun ia diselamatkan oleh seorang gadis cantik bernama Ha Jae-
kyung. Sempat menghabiskan waktu bersama, keduanya akhirnya berpisah. Melihat kesempatan
16
yang ada, Jan-di berhasil menyelinap masuk ke dalam hotel dengan berpura-pura menjadi bagian
dari rombongan turis. Terus menjelajahi satu-persatu ruangan yang ada, gadis itu akhirnya tiba di
bar hotel. Didalam ruangan mewah itulah Jan-di akhirnya bertatapan muka dengan Jun-pyo, namun
kebahagiaannya tidak berlangsung lama. Tidak cuma melihat Jun-pyo yang begitu bahagia saat
bersanding bersama wanita lain, namun ekspresi wajah pria itu berubah dingin saat tatapan
keduanya bertemu. Kebingungan karena reaksi Jun-pyo diluar harapannya, Jan-di memutuskan
untuk mengikuti seorang bocah yang menawarkan penginapan murah. Siapa sangka, gadis itu malah
digiring ke tempat sepi dimana sekelompok berandal telah menanti. Dalam keadaan terdesak,
mendadak muncul Ji-hoo, Yi-jung, dan Woo-bin sebagai penyelamat (rada aneh juga kok mereka bisa
tahu ya..Jan di ada di gang itu..) Setelah membereskan para berandalan, yang ekstra ketakutan
melihat sosok Woo-bin, Jan-di dan rekan-rekan F4nya memutuskan untuk menginap di hotel sambil
menghubungi Jun-pyo. Penolakan yang dilakukan sang pemimpin membuat ketiga rekannya mulai
yakin ada sesuatu yang salah. Ketika ditanya soal Jun-pyo, Jan-di berusaha mengelak namun
ucapannya semakin menguatkan kecurigaan Ji-hoo. Disaat ketiga personil F4 dan Jan-di menikmati
keindahakn malam di Makau, Jun-pyo sibuk menyelesaikan urusan bisnisnya bak seorang pengusaha
ulung.
Sinopsis Boys Before Flowers Episode 14
Jan di bersedih hati karena Jun Pyo mengacuhkannya ketika berada di Casino Hotel Venetian, F3
menghiburnya dengan mengajak Jan di berkeliling naik gondola. Dari arah yang lain, ada seorang
gadis menyanyikan Santa Lucia di atas gondola dengan nada fals. F3 merasa gadis itu sangat
memalukan tapi Jan di mengenalinya dan berkata bahwa gadis itu adalah penyelamatnya. Pada saat
yang lain Presdir Kang dan Jun Pyo
menyambut kedatangan pengusaha besar
dari Amerika (grup JK). F3 mengajak Jan di
makan di sebuah restaurant, tapi Ji hoo
melihat Jun Pyo dan ibunya bersama
dengan tamunya di restaurant itu. Dia
segera mengalihkan mereka untuk pindah
restaurant. Jun Pyo mendapat kiriman MMS
ternyata foto-foto Jan di bersama F3, Jun
Pyo tampak resah. Ji Hoo bertanya apa Jan di menyesal pergi ke Macau, Jan di berdalih paling tidak
dia berkesempatan datang ke tempat yang bagus. Tapi paling tidak dia ingin bertemu Jun Pyo sekali
dan menanyakan kabarnya. Jan di merasa dia seperti bermimpi sendirian
17
tapi Ji hoo mengatakan dia tidak bermimpi. "Ini bukan mimpi, paling tidak sekarang kau ada di
depanku," kata Ji hoo. Merasa terlalu terbuka, Ji hoo pamit tidur. Kemudian Jan di menulis karakter
"J" di kaca, tapi kemudian menghapusnya. Tidak tahu apakah yang dimaksud adalah Jun Pyo atau Ji
Hoo .. Pak Jung berhasil mempertemukan Jun Pyo dengan F3 di aula basket. Jun Pyo menyambut
dingin mereka. Saat Yi Jung mengatakan Jan di datang juga di Macau, Jun Pyo berkata "Mengapa aku
harus menemuinya ?" Yi Jung murka dan memukul Jun Pyo. Woo Bin bertanya apa yang mengubah
Jun Pyo, dan dia menjawab 700 ribu karyawan ShinHwa. Tanggungjawab dan beban itulah yang
mengubahku dan dia berjalan pergi. F3 menemui Jan di. Dari ekspresi mereka Jan di tahu bahwa Jun
Pyo tidak akan menemuinya. F3 menghibur Jan di dengan bermain petak umpet. Ji hoo menarik Jan
di ke satu sudut agar tidak terlihat oleh Woo Bin, tapi ketika melihat Jun Pyo di sebuah iklan, Jan di
mulai menangis dan Ji Hoo menenangkannya. Ji Hoo menemui Jun Pyo dan meminta bantuannya
agar bertemu dengan Jan di. Jun Pyo heran mengapa Ji Hoo meminta sebagai bantuan ? Kata Ji hoo
"Paling tidak itu yang dapat aku lakukan untuknya." Menjelang Subuh, Ji Hoo mengajak Jan di jalan2
dan mempertemukannya dengan ...Jun Pyo. Jan di terluka dengan sikap Jun Pyo yang dingin. Kata
Jan di,"Mengapa kau seperti ini, bagimu aku ini.. " Jun Pyo menjawab,"Noda yang ingin
kuhilangkan." Jun Pyo berjalan meninggalkan Jan di, dia benar2 memutuskan hubungannya dengan
Jan di. Jan di yang terluka dihibur oleh gondolier yang membawanya berkeliling dengan gondola
(diiringi lagu “Con te partiro”). Jun Pyo menghambur masuk ke ruangan ibunya dan murka. Jun Pyo
meminta ibunya untuk tidak mengganggu Jan di lagi atau dia akan menghancurkan semuanya. Di
Seoul, adik Jan di sakit dan orang tuanya membawanya ke dokter yang ternyata adalah kakek yang
sering datang ke restaurant tempat Jan di bekerja (Kakek Ji Hoo). Sementara itu,Jan di yang bersedih
dihibur oleh Ji hoo. Saat Jan di melihat2 sepatu, secara kebetulan Jun Pyo melihatnya, dia
memandang Jan di sekilas dan kemudian berlalu. Jae kyung melihat sepatu yang sama dan tertarik,
ketika dia akan mengambil sepatu itu, Jun Pyo juga mengambilnya. Mereka berebut sepatu dengan
menggelikan. Tapi Jun Pyo akhirnya menang. Presdir Kang lega karena Jun Pyo dan Jan di akhirnya
dapat berpikir realistis. Jun Pyo pura2 bekerja, padahal dia melihat foto2 dan rekaman yang dibuat
Jandi. Ketika Ji Hoo dan Jan di akan check out, ada yang mengenali Ji Hoo. Ternyata Ming teman Ji
hoo. Ming membujuk mereka untuk tinggal di rumahnya. Ming benar2 menyukai Ji Hoo dia bertanya
apa Jan di pacar Ji hoo. Ji Hoo balik bertanya, menurutmu ? Ming berkata Ji Hoo pasti menyukai
gadis itu. Jun Pyo sedih ketika tahu Jan di dan Ji Hoo sudah check out dari hotel. Sementara itu Ji Hoo
dan Jan Di berkeliling menikmati kota Macau yang sangat indah.
18
Sinopsis Boys Before Flowers Episode 15
Jan-di baru sadar saat berada di sebuah kuil, kekuatirannya dilihat oleh Ji-hoo yang langsung
mengambil tindakan. Rupanya, pria itu meminjam sebuah gitar dan untuk menggantikan uang (dan
dompet) Jan-di yang hilang, Ji-hoo
mengamen ditengah kerumunan orang-
orang. Bisa ditebak, penonton langsung
memberi aplause meriah sementara Jan-
di dari kejauhan cuma bisa menatap
dengan kagum. Dalam perjalanan pulang
ke rumah Ming, Jan-di yang rusak
sepatunya kembali dibuat tertegun oleh
aksi Ji-hoo, yang rela membopongnya.
Keduanya tidak sadar kalau Jun-pyo
yang berada di dalam mobil terus memandangi mereka. Keesokan harinya, setelah sempat diselingi
kejadian memalukan dengan Ji-hoo (Ji hoo masuk ke toilet yang tidak terkunci dan Jan di ada di
dalamnya. Tapi Ji hoo meninggalkan pesan di meja makan untuk Jan di yang berisi "memori
dihapus.."), Jan-di memutuskan untuk kembali ke Korea. Di bandara, ia sempat berdebat dengan Ji-
hoo saat mengajukan tawaran untuk mengganti tiket pesawat kelas satu dengan kelas ekonomi.
Namun, ucapan pria itu langsung menuntaskan perdebatan dengan cepat. Ditengah pertemuan
bisnis, Jun-pyo diingatkan oleh asisten kepercayaannya Tuan Jung kalau pesawat Jan-di bakal
terbang ke Seoul di sore hari. Saat waktu tersisa dua jam, Jun-pyo berhasil meloloskan diri dan
langsung menuju ke bandara. Namun didepan matanya, ia melihat Ji-hoo sedang berlutut
memakaikan sepatu ke Jan-di. Kontan saja adu mulut antara kedua personil F4 itu tidak bisa
dihindari, Jun-pyo tidak bisa lagi menahan emosinya saat Ji-hoo mengatakan tidak akan melepas Jan-
di untuk kedua kalinya. "Aku mundur sebagai teman, aku sudah memberimu kesempatan. Sekarang
aku tidak akan mundur lagi." Namun ketika Jan-di mengkonfrontirnya, Jun-pyo tidak bisa berkata
apa-apa dan hanya bisa terduduk di lantai menyaksikan gadis yang dicintainya pulang bersama Ji-
hoo. Setelah kembali ke Korea, Jan-di kerap tidak fokus dengan pekerjaannya sampai suatu saat ia
ditugaskan untuk mengantar makanan ke sebuah klinik. Untuk pertama kalinya setelah sekian lama,
Jan-di mulai optimis menghadapi hidup tanpa Jun-pyo. Namun semua ternyata hanya berlangsung
sementara. Setelah melihat berita tentang Shinhwa Group di televisi, secara kebetulan ia bertemu
dengan Jun-hee. Saat dibawa pulang ke rumah keluarga Goo, pertahanan Jan-di akhirnya runtuh.
Bukan cuma Jun-hee, pasangan Ga-eul dan Yi-jung juga penasaran dengan perubahan sifat Jun-pyo
yang begitu drastis. Untuk memastikan kecurigaannya, Yi-jung meminta Ga-eul mengajak Jan-di
19
untuk datang ke pesta ultah Jun-pyo. Siapa sangka, Jan-di ternyata juga mendapat undangan....dari
Nyonya Kang. Sempat merasa kalau ia seharusnya tidak muncul, Jan-di malah 'ditodong' Nyonya
Kang untuk tampil memainkan piano sambil bernyanyi untuk Jun-pyo. Untungnya, penampilan gadis
itu tidak mengecewakan. Sempat sedikit kecewa karena gagal menjatuhkan mental Jan-di, Nyonya
Kang ternyata masih punya satu kejutan lagi. Rupanya, Nyonya Kang berniat mengumumkan
pertunangan Jun-pyo dengan Jae-kyung. Sadar kalau ibunya mulai berulah, Jun-pyo meminta Jan-di
mengikutinya. Pemuda itu tidak sadar, yang ditariknya justru bukanlah Jan-di melainkan Jae-kyung.
Kesalahpahaman itu kontan membuat Jan-di makin terpuruk, sementara Jun-pyo baru sadar kalau
dirinya telah menarik gadis yang salah saat berada ditengah taman. Tidak terima dengan perlakuan
sang pewaris Shinhwa, Jae-kyung langsung melompat ke punggung Jun-pyo sambil mengigit telinga
pria itu. Dalam perjalanan pulang dengan taksi, Jan-di berpura-pura tegar sambil mengatakan ke Ji-
hoo kalau dirinya tidak perduli dengan Jun-pyo. Sadar kalau yang dikatakan gadis itu bukanlah
kebenaran, Ji-hoo membela Jun-pyo sambil menyebut sahabat baiknya itu pasti tidak tahu apa-apa.
Sinopsis Boys Before Flowers Episode 16
Jun Pyo mengunjungi Ji Hoo yang memberikan kado dari Jan di (boneka kucing merah dengan
rambut ikal). Di sekolah, Jae Kyung mengenali Jan Di dan memutuskan untuk menjalin persahabatan
dengan gadis itu. Jae Kyung melihat Jun Pyo dan F3 mendekat. Dia memanggil Jun Pyo dengan
sebutan tunanganku dan berkata akan menjinakkan Jun Pyo. Jae Kyung benar2 ingin berteman
dengan Jan di, bahkan dia mengajak Jan di dan Ga
Eul berjalan2 dan berbelanja. Mengetahui bahwa
Jan di cukup mengenal Jun Pyo, Jae Kyung meminta
Jan Di menjadi penasihat cintanya tanpa tahu
hubungan Jan di dengan Jun Pyo sebelumnya. Yi
Jung dan Woo Bin menggoda Jun Pyo tentang Jae
Kyung dan khawatir kalau pertunangan mereka
menjadi benar2 serius. Sementara itu Jae Kyung
mendadak mengunjungi rumah jan di dan menginap di sana. Jae Kyung tampaknya benar2 mulai
menyukai Jun Pyo dan bertanya apakah Jan di menyukai seseorang. Jan di tidak menjawab, tapi dari
ekspresinya Jae kyung tahu bahwa memang ada seseorang. Di sekolah Jun Pyo bertanya mengapa
Jan di berhenti berenang dan berjalan mengikutinya. Dari jauh Jae Kyung melihat mereka dan
menyusul mereka. Jan di berjalan cepat dan melihat Ji Hoo, dia meminta Ji hoo mengantarnya. Jae
Kyung salah paham, dia mengira Ji Hoo adalah pria yang disukai Jan di dan mengajak kencan ganda
yang langsung ditolak oleh ketiganya. F2 berusaha menarik perhatian jae Kyung tapi gagal. Mereka
berencana mendekatkan Jan di dan Jun Pyo kembali. Yi Jung pura2 berkencan dengan Ga Eul yang
langsung berhasil membuat Jan di khawatir akan Ga Eul. Dia meminta bantuan Ji hoo, tapi Ji Hoo
tidak mengangkat ponselnya. Jan Di meminta bantuan Jun Pyo untuk mengintai Yi Jung dan Ga Eul
yang berhasil mulai mendekatkan mereka kembali. Saat di hotel, Presdir Kang memergoki mereka
dan langsung murka. Dia ingin memukul Jan di dan berhasil dihalangi Jun Pyo, kemudian justru Jun
Pyo yang ditampar dan diseret pulang. Dengan frustasi Jun Pyo mengirim pesan kepada Ji hoo untuk
menjemput Jan di, setelah itu dia membanting Ponselnya. Ji Hoo mendapati Jan di di klinik sedang
mengepel lantai untuk mengalihkan kesedihan. Ji hoo memeluk Jan di untuk menenangkannya.
20
Keesokan harinya, Jan di berpapasan dengan F4 yang melewatinya tanpa menghiraukannya. Tiba2
ponsel Jan di berdering dan suara Jan di tampak panik. Ji hoo menoleh dan melihat dengan khawatir.
Ternyata ibu Jan di jatuh sakit dan tidak dapat bekerja sebagai cleaning service. Jan di
menggantikannya.
Sinopsis Boys Before Flowers Episode 17
Ji Hoo menyaksikan rekaman video dirinya ketika masih kecil bersama kakeknya. Mantan Presiden
Yoon juga melakukan hal yang sama. Jun pyo menghadapi ibunya yang menghendakinya segera
meresmikan pertunangannya dengan Jae Kyung. Perjanjian antara Shinhwa dan JK grup adalah
perjanjian besar. Jun Hee masuk dan menyuruh Jun Pyo keluar. Kata Jun Hee,"Apakah belum cukup
juga dengan aku ? Ibu ingin Hotel, Ibu menjual putrimu. Ibu menginginkan investasi,Ibu menjual
putramu ?" Apa yang akan ibu lakukan
kalau ibu membutuhkan yang lainnya, Ibu
tidak mempunyai anak lagi. Sementara itu,
Jan di sibuk dengan pekerjaan cleaning
service menggantikan ibunya. Ji Hoo lewat
dan melihatnya. Untuk sementara Ji hoo
berhenti kemudian menyingsingkan
lengan bajunya dan mulai membantu Jan
Di. Jan di sedikit malu tapi sangat
berterima kasih. Mereka membersihkan ruangan bersama bahkan sedikit mesra. Beberapa saat
kemudian, Ji Hoo menunggu Jan Di di luar toilet. Ketika Jan Di tidak juga keluar, Ji Hoo khawatir dan
mendapati Jan Di pingsan di toilet. Ji Hoo membawa Jan di ke rumahnya dan memanggil dokter. Kata
dokter Jan di kelelahan. Ji hoo menunggui Jan Di tidur, saat melihat jari Jan di yang berdarah Ji hoo
teringat saat Jan di membalut jarinya. Ji Hoo mencium tangan Jan di. Saat itu Jun Pyo masuk ke
rumah Ji Hoo dan melihatnya. Untuk sesaat Jun Pyo tertegun tapi berbalik dan pergi diam2. Di dalam
mobil, Jun Pyo teringat kata2 Ji Hoo di airport Macau kemudian dia tertawa dan menangis pada saat
bersamaan karena frustrasi. Keesokan harinya, Jun Pyo berpapasan dengan Jan Di dan
mengacuhkannya meskipun dia melihat hidung Jan Di berdarah. Merasa kecewa saat Jun Pyo
berjalan melewatinya, Jan di tidak melihat ketika Jun Pyo menoleh ke arahnya. Jun Pyo kesal dan
menendang tembok. Malam hari, Jae Kyung memanggil Jan di keluar dan menemuinya di taman. Jae
Kyung menangis karena terlalu bahagia. Dia mengaku kepada Jan di bahwa dia jatuh cinta kepada
Jun Pyo. Jan di mengucapkan selamat. Jun Pyo dan Jae Kyung mulai tampil bersama secara resmi di
acara peluncuran ponsel terbaru Shinhwa. F4 mengucapkan salam kepada Jae Kyung dan Jun Pyo
tampak tidak terlalu antusias. Jun Pyo dan Jae Kyung meninggalkan acara lebih awal untuk acara
kencan resmi mereka. Sepanjang jalan, Jae Kyung berusaha menarik perhatian Jun Pyo tapi Jun Pyo
tampak tidak tertarik. Jae Kyung menyuapkan popcorn ke mulut Jun Pyo, menyeretnya ke museum
Teddy Bear, dan mengajak naik Cable car (Namsan Tower). Ketika Jun Pyo menolak, Jae Kyung
mengejek Jun Pyo takut ketinggian. Saat di cable car, Jun Pyo melihat pesan yang ditulisnya saat
bersama Jan Di. Tiba2 cable car tergoncang dan Jun Pyo secara refleks merangkul Jae Kyung. Jae
Kyung tentu saja sangat menikmati moment ini. Di sekolah, Ji Hoo berjalan mendekati Jan di. Jan di
merasa dia tidak akan mampu menjadi dokter. Tapi kalaupun dia tidakmenjadi dokter,dia tetap
dapat membantu di klinik kakek Ji Hoo. Perhatian mereka terpecah oleh Jae Kyung yang berjalan
sambil merangkul tangan Jun Pyo di halaman dalam. Jae Kyung merasa tidak pasti dengan
21
pertunangan mereka dan terus bergelayutan di tangan Jun Pyo. Hal ini mengganggu Jun Pyo dan
bertanya apa yang harus dilakukannya agar mau melepaskan tangannya. Jae Kyung meminta Jun Pyo
menciumnya. Jun Pyo mencium Jae Kyung dan terlihat oleh Jan Di serta Ji Hoo. Ji Hoo refleks
memeluk Jan Di agar Jan di tidak melihatnya, tapi Jan di sudah terlanjur melihatnya. Sementara itu
Jae Kyung mengajukan 100 daftar permintaan kepada Jun Pyo. Ji Hoo dapat merasakan perasaan
sakit Jan di, dia mengikuti Jan di sampai Jan di terbentur pintu kaca. Jan di meminta Ji Hoo
membawanya pergi. Ji Hoo membawa Jan di ke tepi sungai. Ji Hoo berkata Jan di pasti seekor
berang2 di kehidupan yang lampau. Dia pekerja keras, lucu, dan memerlukan air untuk bertahan
hidup. Jan di mulai merasa lebih baik dan ingin mentraktir Ji Hoo makan. Saat mereka tiba di
restaurant mereka bertemu dengan Jun Pyo dan Jae Kyung. Sementara itu, Ga Eul mulai hari
pertama kursus tembikar yang diajar oleh seorang wanita bernama Eun Jae. Yi Jung memergoki
ayahnya menggoda seorang wanita muda dan dia sangat marah dan terluka. Ketika di restaurant,Jae
Kyung mengikuti lomba makan mie dan memenangkan kupon yang dia berikan untuk Jan di. Jae
Kyung mengajak mereka untuk berlibur di resort milik keluarganya. Yi Jung mabuk berat setelah
bertengkar dengan ayahnya dan memimpikan Eun Jae, Akhirnya 4J (Jun Pyo, Jan Di, Ji Hoo, Jae
Kyung) check in di resort Jae Kyung. Jae Kyung memperlihatkan cincin tunangannya kepada Jan di
dengan inisial J love J. Jan di mengamati kalungnya di pinggir kolam. Tiba2 dia kehilangan
keseimbangan dan cincin itu jatuh ke kolam. Jan Di berenang untuk mengambilnya tapi bahunya
sakit dan dia hampir tenggelam. Jun Pyo datang menolong Jan Di. Jan Di heran sejak kapan Jun Pyo
dapat berenang. Jun Pyo berkata dia belajar agar Jan di tidak perlu diselamatkan oleh pria lain. "Aku
lebih baik tenggelam daripada melihatmu diselamatkan oleh pria lain." Saat Jun Pyo menggendong
Jan di, Jae Kyung dan Ji Hoo mendatangi mereka. Ji Hoo mengambil Jan di dari tangan Jun Pyo.
Setelah mereka pergi, Jae Kyung menemukan kalung Jan di di pinggir kolam. Sementara itu, Yi Jung
memandang kakaknya dari luar cafe. Yi Jung merasa kakaknya telah menghianatinya dan
meninggalkan beban untuk meneruskan usaha tembikar keluarga di tangannya. Di resort, Jun Pyo
berdiri sendirian di kolam dan tidak dapat percaya bagaimana dia dapat mundur dan membiarkan Ji
Hoo menjaga Jan Di. Tiba2 Jae Kyung masuk dan memeluk punggung Jun Pyo. Jan Di yang ingin
kembali ke kolam mencari kalungnya melihat mereka.
Sinopsis Boys Before Flowers Episode 18
Di kolam, Jun Pyo melepaskan tangan Jae Kyung
dan mengatakan bahwa jae Kyung akan
menemukan pria yang pantas untuknya. Jae
Kyung bertanya apakah Jun Pyo menyukai
seseorang dan Jun Pyo mengiyakan. Jae Kyung
menutup telinganya dan berteriak dia tidak mau
mendengar dan berlari meninggalkan Jun Pyo.
Jan di merasa shock dan duduk sendiri
kebingungan. Ji Hoo mengajak Jan di ke tempat
yang lebih tenang. Saat tangan Jan di gemetaran, Ji Hoo menggenggam tangannya. Ji Hoo
memainkan gitar untuk menghibur Jan disampai Jan di tertidur. Saat itu Ji Hoo melihat Jun Pyo
22
berjalan meninggalkan resort dan mengirim pesan kepadanya : Aku pulang duluan. Sendirian di
suitenya, Jae Kyung memakan satu box ice cream sambil mengamati kalung Jan di dan
membandingkan dengan cincin pertunangannya. Dia teringat pertemuan pertamanya dengan Jan di
di Macau. Jae Kyung mulai menyadari bahwa Jan di adalah gadis yang dicintai Jun Pyo. Sementara
itu, Woo Bin mabuk berat dan merasa malu dengan background keluarganya. Yi Jung menyadarkan
Woo Bin. Kemudian, Yi Jung mabuk sendirian dan berkelahi dengan sekelompok orang yang melukai
tangannya. Woo Bin datang menolong Yi Jung. Di Resort, Jan di sarapan dengan Ji Hoo. Jae Kyung
menghampiri mereka dengan ceria dan mengatakan bahwa semalam adalah malam yang bersejarah
baginya dan Jun Pyo. Jun Pyo bahkan terlalu malu dan pulang duluan. Jan di kaget dan menjatuhkan
garpu. Ji Hoo tahu Jae Kyung berbohong. Jae Kyung kemudian pergi sambil menahan perasaannya. Ji
Hoo dan Jan Di berjalan2 di kuil Budha. Mereka berdoa dan saling menulis harapan. Seorang Bhiksu
mendekat dan mengatakan kepada Ji Hoo bahwa Jan di adalah bunga teratai yang harus dijaga. Jan
di akan membangun keluarga untuk Ji Hoo. Saat tiba di rumah, Jan di kaget melihat orang tuanya
mulai mengepak baju. Mereka akan menyusul paman Jan di berdagang ikan di kampung nelayan. Jan
di tinggal sendirian dengan Kang San. Pagi hari di rumah Jun Pyo semua sibuk, Jun Pyo heran.
Ternyata Jae Kyung datang dan sibuk menyiapkan sarapan untuk Jun Pyo. Sesaat Jun Pyo tampak
tergerak hatinya oleh usaha Jae Kyung. Jae Kyung menunjukkan cincin pertunangan kepada Jun Pyo
dan meminta Jun Pyo memasangkan cincin di tangannya. Jun Pyo ragu tapi kemudian
mengembalikan cincin kepada Jae Kyung dan pergi. Jun Pyo menemui Yi Jung dan bertanya tentang
bahu Jan di. Yi Jung berkata bahwa Jan di terluka akibat menahan kursi yang dipukulkan ke arah Jun
Pyo. Jun Pyo duduk termenung sendirian di tepi kolam renang. Sementara itu, Jan di dan Kang San
pindah ke apartemen kecil yang murah. Mereka berjanji akan saling membantu. Presdir Kang pergi
ke Vancouver dan meminta Tuan Jung mengawasi Jun Pyo. Tuan Jung mengirimkan foto Jan di
kepada Jun Pyo. Suatu hari, saat Jan di pulang ke rumah bersama Kang San, mereka dikejutkan
dengan kemunculan Jun Pyo. Jun Pyo berdalih dia pindah ke apartemen sebelah karena harus
berlatih kehidupan yang keras sebagai bekal ilmu kepemimpinan. Sementara itu, Ga Eul dan Eun Jae
semakin akrab dan mulai sharing sebagai teman. Jan di menemukan stok keperluan rumah dalam
jumlah besar di apartemennya, dia tahu itu dari Jun Pyo. Jun Pyo beralasan dia membeli terlalu
banyak. Mereka makan mie bersama dan Jun Pyo menghabiskan semua mienya (dia baru pertama
kali makan mie instant) dan bahkan meminta mie lagi. Ga Eul memutuskan untuk mengakui
perasaannya kepada Yi Jung dan mengajak Yi Jung berkencan. Yi Jung mengira Ga Eul bercanda. Ga
Eul berkata dia menyukai Yi Jung. Yi Jung menolak Ga Eul : pertama, aku tidak berhubungan dengan
gadis baik2, kedua aku tidak berhubungan dengan gadis bodoh, dan ketiga aku tidak berhubungan
dengan gadis yang terhubung dengan temanku. Jan di yang sedang belajar terganggu oleh teriakan
Jun Pyo dari apartemen sebelah. Ternyata Jun Pyo ketakutan karena kecoa. Setelah Jan di mengusir
kecoa itu, Jun Pyo meminta Jan di tinggal sampai dia tertidur :) Jan di kembali ke apartemennya dan
mendapati Jae Kyung di situ. Keesokannya, Jan di bertemu Ji Hoo dan mengeluhkan tugas seni rupa
dari dosennya. Ji Hoo yang mewarisi galery mengajak Jan di ke galery dan menutup galery untuk
umum agar Jan di dapat mengamati lukisan. Jan di melihat hiasan bunga teratai di toko dan bertanya
mengapa bunga teratai tumbuh di lumpur. Ji hoo teringat kata2 Bhiksu di Kuil Budha. Ji Hoo yang
tertidur dibangku dilukis oleh Jan di. Saat Ji Hoo bangun, dia memberikan hadiah bunga teratai
kepada Jan di. Jun Pyo sedang bergegas mengepak bajunya dan meminta Tuan Jung untuk
merahasiakan hal ini dari ibunya. Tiba2 Jae Kyung masuk dan membuat Jun Pyo kesal. Jae Kyung
tidak peduli bahkan dia melemparkan dirinya ke tempat tidur Jun Pyo. Jun Pyo menendang kaki Jae
Kyung dan menyuruhnya bangun tapi Jun Pyo kehilangan keseimbangan dan jatuh menimpa Jae
23
Kyung. Mau taruhan denganku ? Tantang Jae Kyung.
Sinopsis Boys Before Flowers Episode 19
Setelah terjatuh di tempat tidur, Jun Pyo segera bangkit dan menjauh dari Jae Kyung. Jae Kyung
menantang Jun Pyo main video game yang dimenangkan oleh Jae Kyung. Jae Kyung senang sekali
dan memaksa Jun Pyo menemaninya sepanjang hari sebagai bayarannya. Woo Bin menasihati Yi
Jung yang mabuk berat, tiba2 ponsel Yi Jung berdering. Ternyata ibu Yi Jung - yang sedang di rumah
sakit - mencarinya. Yi Jung yang masih dalam
kondisi merusak diri sendiri menelepon Ga
Eul dan bertanya apakah Ga Eul masih ingin
berkencan dengannya. Yi Jung mengajak Ga
Eul ke bar yang berakhir mengecewakan.
Belum cukup, Yi Jung mengajak Ga Eul
bertemu dengan ayahnya. Ayah Yi Jung
sangat ramah kepada Ga Eul, Yi Jung yang
sebal bertanya apakah ayahnya mau
meminjam Ga Eul. Ga Eul tersinggung dan menyiram wajah Yi Jung. Sementara itu, Jae Kyung
mengajak Jun Pyo berbelanja di supermarket. Ternyata Jae Kyung berbelanja untuk Jan Di. Jae Kyung
mengajak Jun Pyo ke apartemen Jan Di. Karena Jan Di tidak di rumah mereka memutuskan memasak
mie instant dan berakhir dengan berebut makan mie instant. Jun Pyo baru sadar kalau Kang San
sama sekali belum dapat bagian. Kang San tidak terlalu berselera karena hampir tiap hari makan mie.
Jun Pyo bertanya apa yang diinginkan Kang San. Pizza kata Kang San. Mereka heran kemana Jan Di
pergi, Kang San tidak tahu karena Jan Di tidak punya ponsel. Jun Pyo heran karena dia sudah
memberi Jan Di ponsel. Kang San mengatakan bahwa ponselnya diberikan pada orang tua mereka.
Mendengar itu, Jae Kyung menyeret Jun Pyo ke gerai ponsel. Setelah pulang dari galery, Ji Hoo
mengantar Jan di ke klinik. Jan Di mengundang Ji Hoo masuk. Ji Hoo masuk dan melihat foto
keluarganya yang membuatnya ingat dengan masa kecilnya. Dokter Yoon masuk dan heran melihat Ji
Hoo, tapi dia tidak dapat menyembunyikan rasa senangnya. Dokter Yoon minta maaf karena telah
membuat Ji Hoo menderita. Ji Hoo sakit hati dan pergi. Dokter Yoon menyuruh Jan di menyusul Ji
Hoo. Ji Hoo pergi tanpa membawa motornya. Jan di berlawanan arah dengan Ji Hoo sehingga dia
memutuskan untuk menunggu di depan rumah Ji Hoo. Tepat pada saat Ji Hoo sampai dan jatuh
pingsan di pelukan Jan Di. Yi Jung pulang dalam keadaan mabuk dan tidak dapat membuka pintunya.
Ga Eul datang dan membantu Yi Jung masuk ke dalam rumah. Ketika Ga Eul akan pergi, Yi Jung
meraih tangan Ga Eul dan menariknya. Jan Di merawat Ji Hoo yang jatuh sakit. Mengira Ji Hoo tidur,
Jan di meraba pipi Ji Hoo. Ji Hoo meraih tangan Jan Di dan memegangnya dengan erat. Jan Di tinggal
di sisi Ji Hoo semalaman dan menyiapkan bubur untuk Ji Hoo sebelum pulang keesokan harinya. Jun
Pyo menunggu Jan Di semalaman dan heran mengapa Jan Di tidak pulang. Saat bertemu Jan Di, Jun
Pyo menginterogasi Jan Di. Tapi Jan Di berteriak bahwa itu bukan urusan Jun Pyo. Presdir Kang
pulang ke rumah dan merasa senang mendengar Jun Pyo bersama Jae Kyung dan bertanya pada
Tuan Jung apa tidak ada yang harus dilaporkan lagi. Ternyata Presdir Kang memiliki foto Jan di
bersama Jun Pyo. Jun Pyo menyiapkan meja penuh makanan dengan berbagai macam pizza diluar
sekolah Kang San dengan tulisan "Kang San kuatlah dan makanlah !" Jan Di merasa apartemen Jun
24
Pyo terlalu sepi. Jun Pyo mengalami kesulitan menyalakan kompor sehingga dia makan mie instant
tanpa dimasak. Presdir Kang datang membawa Jun Pyo pulang. Saat meninggalkan apartemen Jun
Pyo melihat Ji Hoo dan memberi isyarat ke arah apartemen Jan Di. Ji Hoo datang bersama Yi Jung
dan Woo Bin untuk melihat tempat tinggal Jan Di. Kemudian datang tamu tak diundang. Presdir Kang
datang mengunjungi Jan Di dan menegurnya karena mendekati Jun Pyo. Seperti biasa, Presdir Kang
sangat kejam dengan perkataannya. F3 membela Jan Di yang membuat mereka juga ditegur oleh Ibu
Jun Pyo itu. Keesokan harinya, F3 dan Ga Eul datang membantu Jan Di membereskan apartemennya.
Mereka sangat menikmati kegiatannya. Jun Pyo dikurung dan tidak diperbolehkan keluar. Jae Kyung
mendapat izin masuk ke kamar Jun Pyo. Jae Kyung mengajak Jun Pyo ke apartemen Jan Di. Ternyata
F3, Jan Di dan Ga Eul sedang berkumpul mengelilingi meja penuh lilin. Melihat kedatangan Jun Pyo
dan Jae Kyung, Ga Eul mengajak bermain Permainan Kebenaran. Jika seseorang ditanya dia harus
mengatakan yang sebenarnya, kalau menolak menjawab orang itu harus mencium si penanya. Ji Hoo
sempat mencium Yi Jung :) Presdir Kang mencari cara mengusir Jan Di dengan rencana merobohkan
apartemen Jan Di. Ternyata dia sudah mengambil alih apartemen itu dan ingin merobohkannya
untuk proyek yang lain. Yi Jung mengamati kaus tangan pemberian Ga Eul dan menyukainya. Setelah
tidak memiliki tempat tinggal, Jan Di harus mengirim Kang San kepada orang tuanya. Kang San
berteriak kepada Jan Di, "Kakak, aku kira Kak Jun Pyo masih menyukaimu."
Sinopsis Boys Before Flowers Episode 20
Saat Yi Jung menemui Ga Eul di tempat kursus tembikarnya, dia mengenali hiasan yang dipinjam Ga
Eul dari Eun Jae. Hal itu membuat Yi Jung terkejut dan berlari keluar. Setelah mengantar adiknya
pergi, Jan di berusaha menelepon seseorang mungkin Ji Hoo atau Ga Eul tapi tidak ada jawaban. Jan
di mencoba mencari tempat untuk tidur di stasiun bawah tanah tapi diusir oleh seorang
gelandangan yang mabuk. Jan di kemudian
berjalan ke arah klinik. Di rumah keluarga
Gu, Jun Hee bertengkar lagi dengan ibunya.
Jun Hee memikirkan Jan di dan
meneleponnya tepat pada saat Jan di jatuh
pingsan di jalan karena kelelahan. Jan di
tersadar dan berada di rumah keluarga Gu.
Jun Hee meminta Jan di tinggal di rumahnya.
Jan di bersedia setelah dibujuk Jun Hee tapi
dia tidak ingin tinggal secara gratis. Jun Hee
mengangkat Jan di menjadi pelayan di rumah keluarga Gu. Jun Hee harus berangkat ke Amerika
maka Jan di bekerja di bawah pengawasan Nenek. Nenek mengenalkan Jan di sebagai pelayan baru,
Jun Pyo sangat terkejut apalagi ketika Nenek mengumumkan bahwa Jan di akan menjadi pelayan
pribadi Jun Pyo. Jun Pyo tentu saja sangat senang dan mulai memberikan banyak tugas kepada Jan
di. Seperti membuat mie instant dan meminta Jan di menungguinya makan. Ketika menunggui Jun
Pyo makan, Jan di tertidur dan Jun Pyo memberikan selimut kepada Jan di. Pagi harinya, Jun Pyo
memecat pelayan yang akan membangunkannya. Jan di masuk dan meminta Jun Pyo menarik
keputusannya. Saat Ga Eul berangkat ke tempat kursus dia menyadari bahwa Eun Jae adalah wanita
yang dicintai Yi Jung. Saat Jan di dan Ga Eul sama2 mengeluhkan kehidupan cinta mereka, Jae Kyung
25
masuk ke restaurant dan ingin membeli bubur untuk Jun Pyo. Jan di heran karena Jun Pyo baik2 saja
dan Ga Eul langsung menutup mulut Jan di. Dokter Yoon mengalami sakit di dadanya,Jan di sangat
khawatir dan merasa bahwa Dokter Yoon tidak boleh tinggal sendirian. Jan di pergi ke rumah Ji Hoo
dan bertanya apakah ada kamar ekstra. Ji Hoo mengira Jan Di akan pindah ke rumahnya tapi
ternyata Jan di membawa Dokter Yoon masuk. Keduanya protes bahkan Ji Hoo marah kepada Jan di
tapi Jan di berhasil membujuk kedua pria itu. Jun Pyo dan Woo Bin makan malam bersama. Woo Bin
bertanya tentang pembantu baru Jun Pyo dan Jun Pyo berkata bahwa pembantunya sedang libur.
Jae Kyung datang membawakan bubur karena mengira Jun Pyo sakit. Woo Bin menggoda Jun Pyo
atas perhatian Jae Kyung. Jun Pyo memanggil Jan Di dengan walkie-talkie. Jan Di menolak karena
libur. Jun Pyo minta Jan di menemaninya menonton film horor karena takut nonton sendiri. Tentu
saja hal ini membuat mereka menjadi dekat. Tiba2 Jae Kyung datang, Jan Di panik dan sembunyi di
lemari baju Jun Pyo. Jae Kyung meminta Jun Pyo menemaninya nonton film horor karena ia takut
nonton sendirian. Film yang sama. Jun Pyo pura2 tidur. Jae Kyung pulang setelah sebelumnya
mencium pipi Jun pyo. Jun Pyo membuka lemarinya dan mendapati Jan Di tertidur nyenyak. Jun pyo
menggendong Jan Di ke kamarnya. Dokter Yoon menyiapkan sarapan untuk Ji Hoo . Jan di terbangun
dengan kaget karena mimpi buruk. Dia mimpi Jae Kyung memarahinya. Jan Di langsung pergi ke
rumah Ji hoo dan mengajak kakek dan cucu itu untuk berangkat. Di klinik Jan di menyuruh Ji Hoo
membantu. Ji Hoo membantu dengan memainkan harmonika untuk pasien2 Dokter Yoon yang
sangat mengaguminya. Ga Eul mengunjungi Yi Jung dan bertanya kenapa Yi Jung tidak mau
mengakui perasaannya. YiJung tidak suka dengan cara Ga Eul mencampuri hidupnya. Pagi hari di
rumah keluarga Gu, Jan di bersiap membangunkan Jun Pyo. Jan Di menempelkan jam weker besar di
telinga Jun Pyo. Jun Pyo menyembunyikan dirinya di bawah selimut. Jan Di menarik selimut Jun Pyo
dan kehilangan keseimbangan sehingga jatuh menimpa Jun Pyo. Jun Pyo memeluk Jan Di dan
berkata : Hanya lima menit, biarlah seperti ini lima menit saja dan aku akan bangun. Biarpun aku
memelukmu seperti ini, aku tidak merasa kau benar2 ada di sini." Tiba2 Jae Kyung masuk ke kamar
Jun Pyo.
Sinopsis Boys Before Flowers Episode 21
Jae Kyung masuk ke kamar Jun Pyo dan tertegun dengan apa yang dia lihat. Jan di berusaha
menjelaskan tapi tidak tahu apa yang harus dikatakannya. Untuk membuat suasana semakin
keruh...Presdir Kang masuk ke dalam. Tentu saja Presdir Kang murka dan ingin mengusir Jan Di.
Nenek masuk dan membela Jan Di. Jae
Kyung masuk dan herannya dia dapat
mengerti posisi Jan Di. Jae Kyung tidak
marah kepada Jan Di, itu membuat Jan Di
merasa bersalah. Jae Kyung menegaskan
biarpun dia tahu hubungan Jun Pyo dan Jan
Di, dia tidak akan menyerah. Jae Kyung
memohon kepada Presdir Kang agar tidak
memecat Jan Di dengan syarat dia juga
diperbolehkan tinggal di rumah keluarga Gu.
Tentu saja Presdir Kang setuju. Ga Eul bertanya kepada Eun Jae bagaimana dia dan Yi Jung bisa
putus. Yi Jung menunggu di luar studio dan memandang Eun Jae sampai ponsel Eun Jae berdering. Yi
26
Jung memutuskan untuk mengikuti Eun Jae dan dia sangat shock ketika tahu bahwa kekasih Eun Jae
adalah kakak kandungnya. Saat di rumah keluarga Gu, Presdir kang mengumumkan bahwa Jae Kyung
akan tinggal di rumahnya dan bahwa pernikahan Jun Pyo dan Jae Kyung akan dimajukan karena
keduanya sudah dewasa dan kedua orang tua sudah setuju. Jun Pyo menolak tapi diabaikan bahkan
mereka harus syuting iklan ponsel Shinhwa yang terbaru sekaligus mengumumkan hubungan
mereka. Jae Kyung meminta Jan Di ke kamarnya dan mennjukkan kepada Jan Di baju pengantin yang
akan dipakainya nanti. Ternyata itu baju pengantin Presdir Kang wow.. Jae Kyung juga meminta
pendapat Jan Di tentang perhiasan yang dihadiahkan oleh Presdir Kang. Lebih kejam lagi, Jae Kyung
bahkan meminta Jan Di menjadi pendamping pengantin baginya. Poor Jan Di.. Ji Hoo dan kakeknya
pergi memancing bersama. Kakek Yoon memberikan cincin kawin ibu Ji Hoo kepadanya. Di markas
F4, iklan ponsel terbaru ShinHwa sudah keluar dan Jun Pyo sangat kesal. F3 bertanya apa yang akan
dilakukan Jun Pyo. Kata Jun Pyo : Aku tidak tahu. Ji Hoo mengatakan hanya Jun Pyo yang dapat
memutuskan apa yang akan dia lakukan. Merasa kesal,Jun Pyo merenggut undangan dan
melemparkannya. Jan Di benar2 terpuruk melihat iklan itu, Itulah masa depan Gu Jun Pyo, di sanalah
Gu Jun Pyo seharusnya berada. Dokter Yoon menelepon Jan Di dan meminta Jan Di menemuinya.
Ternyata tidak ada Dokter Yoon, melainkan Ji Hoo. Dokter Yoon mengatur kencan buta untuk
mereka. Merasa geli dengan hal ini, Ji Hoo dan Jan di memutuskan untuk jalan2 dan mengikuti
lomba foto pasangan pengantin. Mereka sangat serasi dan berhasil meraih hadiah utama. Di
rumah,Ji Hoo memandang "Foto pengantin" mereka dan mengeluarkan cincin ibunya dan
mendampingkan keduanya. Kemudian semuanya pergi ke Pulau Jeju untuk pernikahan Jun Pyo. Jun
Pyo tidak dapat mengerti mengapa Jae Kyung meminta Jan Di menjadi pendamping pengantin
untuknya. Dia lebih tidak mengerti mengapa Jan Di menerimanya. Ji Hoo bertanya pada Jun Pyo :
Menurutmu siapa yang paling merasa berat sekarang ? Jae Kyung bertemu dengan Jan Di. Kata Jae
Kyung : Terima kasih sudah datang. Aku tidak yakin apa yang kulakukan, aku tahu hubungan kalian.
Maaf aku pura2 tidak tahu. Biasanya aku tidak seperti itu. Aku benar2 pengecut. Jan Di menjawab,
itu karena aku yang tidak jujur sejak awal. Jae Kyung berkata maaf biarpun aku tahu, aku tetap tidak
dapat melepaskan Gu Jun Pyo. Keduanya pun berpelukan. F4 bermain sepakbola untuk melepas
penat sampai hanya Jun Pyo yang tertinggal di lapangan. Di padang bunga, Ga Eul memikirkan apa
yang dikatakan Eun Jae tentang hubungannya dengan Yi Jung. Yi Jung melihat ga Eul dan
mendatanginya. Ga Eul tidak dapat mengerti tentang pernikahan yang telah diatur seperti Jun Pyo.
Sementara Yi Jung tidak terlalu heran dengan hal itu mengingat posisi keluarga mereka. Ji Hoo
mengajak Jan Di berjalan2 dan setelah di dalam ruangan, dia mendesak Jan Di untuk segera
membuat keputusan, karena Jan Di sudah tidak punya waktu lagi. Ji Hoo berkata : Sejak pertama kali
bertemu denganmu, aku hanya ingin kau bahagia dan tidak menangis lagi. Aku takut setelah hari ini,
kau tidak dapat tersenyum lagi. Jun Pyo tidak bersemangat ketika makan bersama keluarganya dan
dia bertemu pandang dengan Jan Di. Jun Hee menemui Jun Pyo dan bertanya bagaimana persiapan
Jun Pyo. Jun Pyo balik tanya apa yang dipertaruhkan ? Segalanya, kata Jun Hee. Keluarga, Grup
Shinhwa, dan mungkin namamu Gu Jun Pyo. Jun Hee tidak akan menyalahkan Jun Pyo apapun
pilihannya. Jun Hee sendiri merasa tidak mampu melawannya. Jun Hee mengaku tidak mungkin
baginya untuk meninggalkan segalanya. Jun Hee tidak punya keberanian untuk hidup sebagai orang
biasa. Jun Hee akan mendukung Jun Pyo. Jun Pyo menemui Ji Hoo dan meminta Ji Hoo memukulnya.
Ji Hoo menolaknya, Jun Pyo memaksa. Akhirnya Ji Hoo memukul Jun Pyo sehingga jatuh terguling.
Kata Jun Pyo : Aku tetap tidak bisa melepaskan Jan Di. Jae Kyung bercakap2 dengan Jan Di mencoba
memilih baju pengantin mana yang akan dia kenakan. Jun Pyo meminta Jae Kyung menemuinya. Di
depan altar Gereja, mereka berdiri berdampingan dan Jae Kyung mulai membacakan sumpah dan
27
menjawab "Aku bersedia". Jae Kyung bertanya pada Jun Pyo dan Jun Pyo menjawab: Aku tidak bisa.
Jae Kyung tertawa dan berkata ini hanya bercanda. Jun Pyo menjawab, ini bukan bercanda
monyet..bukan maksudku Ha Jae Kyung. Aku mencintai wanita lain. Jun Pyo meminta maaf kepada
Jae Kyung. On the wedding day, Jun Pyo meminta Woo Bin untuk mematahkan lengannya. Woo Bin
hampir melakukannya dan F2 memandangnya dengan ngeri. Jan Di masuk dan menegur Jun Pyo. Jan
Di tidak suka cara Jun Pyo melarikan diri dari masalah. Jun Pyo meraih bahu Jan Di dan berkata :
Katakan padaku untuk tidak pergi.
Sinopsis Boys Before Flowers Episode 22
Jun Pyo memohon pada Jan Di untuk melarangnya pergi, Jan Di tidak dapat mengatakan apapun.
Petugas datang meminta Jan Di bersiap2. Jan Di pergi mengikuti orang itu. Ternyata mereka
menyergapnya dan menutup mulutnya. Presdir Kang mengirim pesan kepada Jun Pyo dengan
gambar Jan Di diikat. Pesannya jelas, Jun Pyo harus segera menikah atau Jan Di dalam bahaya. F3
masuk ke ruang upacara, diikuti Jun Pyo yang melangkah tanpa semangat. Jae Kyung masuk dan
berdiri disamping Jun Pyo. Ketika Pendeta mulai bertanya apakah ada yang keberatan dengan
pernikahan ini, berbicara sekarang atau
tidak sama sekali. Tiba2 Jae Kyung
mengangkat tangannya. Semua shock,
apalagi ketika F3 dan Ga Eul juga ikut
berdiri. Jae kyung meminta maaf tidak
dapat menikah dengan Jun Pyo. Jun Pyo
heran mengapa Jae Kyung melakukannya.
Jae Kyung hanya berkata : Aku adalah
orang yang asyik/I used to be a pretty
cool person. Jae Kyung menyuruh bodyguardnya menyelamatkan Jan Di dan membawa Jan Di ke
sebuah yacht. Jun Pyo segera menuju yacht dan bertemu dengan Jan Di yang masih keheranan.
Keduanya berpelukan dengan lega. Mereka pergi dengan yacht itu. Jun Hee memandang dengan
lega. Yi Jung membawa Ga Eul berjalan2 dengan mobil. Ga Eul tidak dapat berhenti menangis karena
terharu dan lega. Ji Hoo berkuda di padang dan mulai teringat kata2 Jun Pyo kemarin malam. Kata
Jun Pyo : Aku kira lebih baik untuk Jan di jika aku mengirimkannya kepadamu daripada bersamaku
dan membuatnya selalu dalam kesulitan. Aku bahkan tidak dapat membayangkannya. Tapi jika aku
harus melakukannya, orang itu haruslah dirimu. Tapi tetap saja aku tidak mampu melakukannya. Ji
Hoo pulang dari berkuda dan menemukan Jae Kyung telah menantinya. Ji Hoo bertanya apakah Jae
Kyung menyesal melepaskan Jun Pyo. Kata Jae Kyung : Aku akan menyesalinya sampai mati. Tapi ada
beberapa orang seperti kita yang tidak terlalu ambisius dalam mendapatkan sesuatu. Jae Kyung
menyerahkan kalung Jan Di kepada Ji Hoo. Dia akan pulang ke New York besok pagi. Sebelum pergi
Jae Kyung berkata pada Ji Hoo : Betapa aku sangat berharap inisial JJ itu adalah Ji Hoo dan Jan Di. Jun
Pyo dan Jan Di tiba di villa yang sudah dihias dengan romantis. Agak canggung dengan romantisme
yang mendadak, mereka saling pandang dengan bahagia. Jun Pyo mengajak Jan Di berdansa dan Jan
Di bertanya mengapa Jun Pyo menyukainya, dia tidak cantik, tidak kaya, tidak terkenal, tidak punya
apa2. Jun Pyo menjawab karena aku telah punya semuanya itu. Kau hanya perlu menjadi Geum Jan
28
Di. Mereka melihat bintang bersama dan Jun Pyo bertanya : Tahukah kau apa impianku ? Jawab Jan
Di : Melihat bintang bersama anak laki2mu. Jun Pyo tertawa : kau benar2 berpikiran sederhana.
Maafkan aku Jan Di karena tidak dapat memenuhi janji yang kubuat. Mereka pun berciuman.
Keesokan harinya F3 dan Ga Eul mengunjungi Jun Pyo dan Jan Di untuk sarapan bersama dan ikut
berbahagia dengan mereka. Saat Ji Hoo menyerahkan kalung Jan Di kembali. Jan Di teringat bahwa
Jae Kyung akan berangkat pagi ini. Jun Pyo dan Jan Di segera ke bandara. Mereka bertemu Jae Kyung
dan mengucapkan terima kasih dan perpisahan. Kata Jae Kyung : Jika kalian sampai putus, aku akan
merasa bersalah sampai aku mati. Jadi kalau kalian mau putus, kalian harus melapor dan meminta
izinku. Setelah kembali ke Seoul, Presdir Kang sangat marah dan mengurung Jun Pyo. Presdir Kang
menemui Jan Di dan menyalahkannya atas kegagalan merger dengan grup JK saat itu Dokter Yoon
masuk dan membela Jan Di. Kata Dokter Yoon, Jan Di adalah calon cucu menantunya, urusan Jan Di
adalah urusannya juga. Semua kaget termasuk Presdir Kang, tapi dia merasa senang. Dokter Yoon
mengajak Jan Di tinggal di rumah Ji Hoo dan berhasil membujuk Ji Hoo dan Jan Di. Yi Jung tidak
menerima pesan Eun Jae karena dia merusakkan pesan Eun Jae tanpa sengaja. Tuan Jung meminta
Jan Di menjaga seorang pria setengah baya yang sedang koma. Jan Di heran tapi bersedia
menjaganya. Tuan Jung sangat senang karena pria ini sudah seperti keluarga untuknya. Jun Pyo
berterima kasih pada Ji Hoo karena mau menjaga Jan Di, tapi Ji Hoo merasa takut. Woo Bin
menghibur Jan Di agar tidak terlalu mengkhawatirkan Jun Pyo, dia juga berterima kasih karena Jan Di
maka Ji Hoo menjadi lebih relaks dan bisa bertemu kakeknya lagi. Jan Di membacakan buku untuk
pria yang sedang koma itu dan tuan Jung sangat puas dengan kerja Jan Di. Ji Hoo membantu Jan Di
memotong rambutnya. Jan Di berterima kasih dan menawarkan untuk membantu mencuci mobil Ji
Hoo yang berakhir dengan perang air (mereka benar2 seperti pacaran..sedikit mengkhawatirkan,
tapi buat aku pendukung pasangan Ji Hoo-Jan Di benar2 priceless..). Mereka duduk di bangku dan Ji
Hoo membaca buku puisi. Kemudian Ji Hoo membaca satu puisi dengan keras : Aku hanya ingin
mengatakan kepadamu...bahwa aku mencintaimu. Aku ingin mengatakannya dengan keras. Puisi itu
ditujukan kepada Jan Di yang ternyata tertidur, Jan Di tidak mendengarnya. Ga Eul berusaha
meyakinkan Yi Jung untuk memakai tangannya lagi berlatih membuat tembikar, tapi Yi Jung
menolaknya. Jun Pyo dan Woo Bin bersiasat dan berhasil mengelabui anak buah Presdir Kang. Jun
Pyo berhasil mengajak Jan Di untuk berkencan, tapi Jan Di harus menjaga seorang anak kecil. Jadi
mereka berkencan sambil membawa anak itu. Mereka pergi ke kebun binatang dan bersenang-
senang.
Sinopsis Boys Before Flowers Episode 23
Jun Pyo dan Jan Di menghabiskan waktu bersama di kebun binatang. Jun Pyo ingin melindungi Jan Di
terutama dari ibunya yang kejam. Jan Di tidak
ingin dilindungi. Kata Jan Di ; Aku telah
menerima banyak, darimu, F4,dan Jae Kyung
aku ingin kesamaan, aku akan menghadapi
sendiri apa yang harus kuhadapi. Kemudian
anak lelaki kecil yang bersama mereka
berbisik kepada Jun Pyo karena ingin buang
air, Jun Pyo segera membawanya ke toilet.
29
Lucu sekali. Jun Pyo menggendong anak yang tertidur di bahunya berjalan pulang dengan Jan Di.
Kata Jun Pyo : Ini aneh, aku merasa seperti mimpi. Tuan Jung menelpon Jun Pyo dan memintanya
pulang. Jun Pyo enggan tapi harus pulang. Dia menyerahkan anak itu kepada Jan Di dan berjalan
pulang. Yi Jung memeriksa potongan puzzle keramik yang diberikan Eun Jae, tertulis karakter dalam
bahasa Mandarin "once in a life time". Ga Eul berlari masuk ke studio terengah2 katanya : Aku
menemukannya ! Ga Eul membawa Yi Jung ke atas sebuah bangunan tinggi. Ga Eul menutup mata Yi
Jung dan saat membukanya tepat pada saat matahari terbit dan Yi Jung melihat dua papan iklan
besar bertuliskan : Aku mencintaimu dan Yi Jung. Ternyata Eun Jae ingin membawa Yi Jung ke
tempat ini untuk menyatakan perasaannya. Saat matahari terbit yang dapat diartikan sekali seumur
hidup. Menyadari ini, Yi Jung menangis tak terkendali. Dokter yoon, Ji Hoo, dan Jan Di pergi
memancing bersama. Jan Di menyiapkan ikan kukus kesukaan Dokter Yoon. Dokter Yoon
memberikan penjelasan kepada Ji Hoo bahwa dia merasa bersalah atas kematian orang tua Ji Hoo
dan meninggalkan Ji Hoo karena tidak ingin kehilangan cucunya itu. Tapi hidup sendiri seperti ini
membuatnya juga menderita. Dokter Yoon merasa lega dan dia meminta Ji Hoo mengambil alih
yayasan seninya dan kliniknya jika dia meninggal kelak. Jan Di mengambil foto Ji Hoo dan Dokter
Yoon. Ga Eul datang ke studio Yi Jung dengan bersemangat karena Yi Jung
meneleponnya. Yi Jung kelihatan lebih baik dan mereka menginjak tanah liat bersama. Situasi
menjadi mesra dan Yi Jung hampir mencium Ga Eul kalau saja ponsel Ga Eul tidak berdering. Saat
berjalan pulang, Dokter Yoon menerima telepon yang membuatnya jengkel dan jantungnya kambuh.
Ji Hoo membeku melihat itu, tapi Jan Di langsung mengambil obat dan meminta Ji Hoo membawa
Dokter Yoon ke rumah sakit. Di Rumah Sakit, Jan Di berkata pada Ji Hoo kalau kakeknya tidak ingin Ji
Hoo tahu mengenai penyakitnya. Ji Hoo tampak terpukul. Ternyata Presdir Kang sekali lagi dibalik
semua itu. Sambil memandangi foto2 Jan Di bersama Dokter Yoon dan Ji Hoo. Presdir Kang
berencana mengambil alih Yayasan seni Dokter Yoon dan ingin menyingkirkan Jan Di dengan
mengganggu orang2 yang dicintainya. Untungnya ada yang lebih berarti bagi gadis itu selain uang
kata Presdir Kang. Jun Pyo masuk dan berkata bahwa dia akan berusaha menjalin kembali kerjasama
dengan grup JK dan bersedia menerima semua aturan dan larangan ibunya dengan satu syarat :
Jangan mengganggu Jan Di. Ibunya setuju asal Jun Pyo ingat janjinya. Jun Pyo masuk ke bekas kamar
Jan Di dan membelai baju seragam Jan Di. Nenek masuk dan berkata bagaimana Jun Pyo dapat
mengurus ShinHwa jika dia tidak dapat menjaga kekasihnya. Dilahirkan sebagai lelaki tidak otomatis
membuatmu pria sejati. Kau harus mengalami semuanya sampai menjadi pria sejati. Jun Pyo sangat
berterima kasih dan memeluk Nenek. Jan di menemukan lukisan yang dibuat Dokter Yoon saat
mengemasi bajunya. Dia memberikan pada Ji Hoo yang sangat tersentuh melihatnya. Ga Eul
bercerita ternyata Ayahnya yang bekerja di salah satu anak perusahaan ShinHwa telah dipensiun
dini. Jan Di sadar ini pasti pekerjaan Presdir Kang. Jan Di tahu bahwa Ji Hoo dan Dokter Yoon akan
30
menjadi korban berikutnya. Ketika Ji Hoo dan Jan Di berjalan2 di rumah sakit, mereka melihat piano,
Ji Hoo memainkan untuk Jan Di. Biarpun Ji Hoo selalu tersenyum, Jan Di tahu ada beban di hati Ji
Hoo. Ji Hoo dan Jan Di berjalan di dekat sungai, Ji hoo berkata ada tiga hal yang ingin dilindunginya :
Kakek, yayasan, dan...kau. Tapi pada saat bersamaan lampu2 di jembatan menyala dan bunyi air
mancur sangat keras sehingga kata2 Ji Hoo yang terakhir tenggelam, Ji Hoo sangat kesal tapi dia
hanya menghela nafas. Jan Di tenggelam dalam pikirannya, Jan Di sangat menyayangi Ji Hoo dan
Dokter Yoon. Bagi Jan Di, Ji Hoo adalah sinar mentari untuknya. Jan Di sudah membuat keputusan
untuk pergi. Jan Di sudah berpamitan dengan pasiennya yang sedang koma. Ketika Jan Di pergi,
tangan pria itu bergerak. Jan Di kemudian menghadap kepada Presdir Kang. Setelah itu Jan Di
memberi salam dengan temannya waktu menjadi pelayan di keluarga Gu. Kemudian Jan Di berteriak
memanggil Jun Pyo. Jun Pyo panik melihat Jan di di rumahnya dan berusaha menyembunyikan Jan
Di, tapi Jan Di mengajak Jun Pyo kencan berdua. Mereka berpiknik keluar, main sepeda, dan makan
siang (akhirnya Jun Pyo mendapatkan Jun Pyo's rice nya) Jun Pyo bertanya, kenapa kau tidak pernah
berkata bahwa kau menyukaiku ? Aku sudah mengatakannya berkali-kali. Jan Di menjawab, aku
harus mengatakannya ? Aku menyukaimu, sangat. Sampai aku tidak dapat menghentikannya biarpun
kucoba dan aku sangat marah karena tidak dapat melupakanmu biarpun aku ingin. Kemudian Jan Di
menarik Jun Pyo dan menciumnya. Dalam perjalanan pulang, Jun Pyo sangat gembira tetapi Jan Di
jadi lebih pendiam. Ternyata dia telah membuat perjanjian dengan Presdir Kang agar jangan
mengganggu teman2nya lagi sebagai gantinya dia akan pergi meninggalkan Jun Pyo. Kencan ini
adalah kencan perpisahan Jan Di dengan Jun Pyo. Jan Di meminta Jun Pyo berhenti dan
mengeluarkan koper.Jun Pyo bertanya apa ada kejutan lagi. Jan Di berkata mereka berbeda dan dia
akan pergi. Jun Pyo kaget. Saat bus datang, Jan Di bersiap pergi. Jun Pyo bertanya, selain sebagai
pewaris Shinhwa apakah kau pernah menganggapku sebagai seorang pria ? Jan Di menjawab : Tidak.
Kemudian dia pergi meninggalkan Jun Pyo yang berteriak memanggilnya dan menangis. Jan Di juga
menangis di dalam bus. Jan Di sampai di pesisir pantai tempat orangtuanya bekerja. Orang tua Jan Di
terlibat hutang lagi. Setelah kepergian Jan Di, F2 khawatir atas perubahan Jun Pyo dan Ji Hoo yang
sangat drastis. Kalau Ji Hoo tenggelam dalam pekerjaannya, Jun pyo justru mabuk2an tak terkendali
di bar. Saat Jun pyo pulang dalam keadaan mabuk, dia melewati mesin boneka di jalan. Dia teringat
waktu kencan dengan Jan Di dia gagal mendapatkan boneka untuk Jan Di. Dia mencobanya lagi dan
tetap saja gagal. Dia menjadi marah dan merusak mesin. Akhirnya Jun pyo ditangkap polisi dan
dimasukkan penjara. Sampai Jun Hee datang melihatnya dalam sel dengan pandangan mata kosong.
Sinopsis Boys Before Flowers Episode 24
Ibu Jan di menanyakan apa yang telah terjadi dan tidak dapat dibohongi oleh Jan Di. Akhirnya Jan Di
mengaku bahwa dia dan Gu Jun Pyo sudah beakhir. Sudah berakhir. Apa lagi yang dapat kuharapkan
? Yi Jung menemui Ga Eul dan menanyakan tentang Jan Di. Ga Eul tidak mengetahuinya, sebaliknya
Ga Eul bertanya tentang Jun Pyo, Yi jung menjawab : Dia kacau sekali. Saat Yi Jung mulai
membicarakan hubungan mereka sendiri, Ga Eul justru berkata : Kau tidak perlu tertekan karena
aku. Aku tahu perasaanmu, dan aku tidak akan mencarimu lagi. Yi Jung terlihat agak tidak setuju
dengan arah pembicaraan Ga Eul (mungkinkah Yi Jung mulai menyukai Ga Eul..) Tuan Jung
memutuskan memberitahu hal yang sebenarnya kepada Gu Jun Hee. Dia mempertemukan Jun Hee
dengan pria yang koma itu yang ternyata adalah..ayahnya. Oh my.. Jun Hee sangat shock dan marah
31
kepada ibunya : Aku bahkan tidak ingin memanggilmu ibu, bagaimana seseorang bisa bertindak
begitu jauh. Presdir Kang berkata sebelum pingsan, ayah Jun Hee ingin dia menjaga perusahaan.
Harga diriku tidak menginginkan perusahaan hancur. Kata Jun Hee : Harga diri..? Apa kau sedang
berkata bahwa kau berkata kepada anak2mu bahwa ayahnya sudah meninggal dan menipu seluruh
dunia hanya karena harga dirimu ? Jun Pyo masuk karena mendengar keributan dan tidak percaya
apa yang dia dengar. Jun pyo pergi untuk melihat sendiri dan dia benar2 terpukul dan marah.
Bukannya dia tidak mau membantu mengurus ShinHwa, tapi lebih karena perasaan kecewa karena
ditipu dan dimanipulasi oleh Ibunya. Dia melarikan mobil dengan marah dan teringat oleh semua
kata2 Jan Di. Ji Hoo duduk sendiri memikirkan Jan Di sambil memandang foto "Pernikahan" mereka
dan cincin ibunya yang dia pakai sebagai kalung. Ji Hoo berhalusinasi dia melihat Jan Di tidur di kursi
di sampingnya. Ji Hoo tersenyum lega, tapi ketika dia mengulurkan tangan ingin menyentuh Jan Di,
dia tersadar Jan Di tidak ada. Ji Hoo tanpa sengaja melihat Jan Di di sebuah berita yang meliput
tentang pasar ikan di sebuah pantai dengan Jan Di di latar belakang. Antena Jan Di berfungsi lagi
he..he Jun Pyo berubah lebih dingin, dia menolak mengunjungi ayahnya lagi. Ketika ibunya mencoba
berbicara padanya (Bicaralah pada ibumu) Jun Pyo berkata : Ibu ? Apakah kau pernah benar2
menjadi ibuku sesaat saja ? F3 mencoba membujuk Jun Pyo untuk menemui Jan Di karena mereka
sudah tahu alamatnya. Tapi Jun Pyo menolak. Ji Hoo meninggalkan secarik kertas (Alamat Jan Di) dan
berkata dia pergi, terserah Jun Pyo mau pergi tidak. Saat Sauna, Woo Bin membujuk Jun Pyo untuk
pergi tapi Jun Pyo menolak. Kata Jun Pyo : Aku tidak dapat menjanjikan apapun kepadanya. Aku
tidak dapat berjanji untuk selalu membuatnya tertawa atau bahagia atau percaya kepadaku.
Menjadi seorang anak dari orang yang begitu kejam, aku bahkan sudah membenci diriku sendiri. Apa
yang akan dirasakannya, dia bahkan sudah cukup menderita sekarang. Woo Bin : "Tapi dia adalah
Geum Jan Di, dia mungkin akan berpikir lain." Jun Pyo : "Itulah mengapa semakin tidak mungkin.
Karena dia adalah wanita yang kucintai." Di desa nelayan, orang tua Jan Di mengalami hal sulit lagi.
Ternyata mereka berhutang dengan jaminan bahwa Jan di akan menjadi menantu ShinHwa.
Sekarang semua orang tidak percaya kepada mereka dan menagih hutang orang tua Jan Di. Saat
keadaan kacau, Ji Hoo datang dan membereskan hutang mereka. Semua orang terpesona kepada Ji
Hoo dan berpikir apakah dia sang pewaris ShinHwa. Seorang pria (mantan CEO ShinHwa yang
dipecat dan ditinggal oleh isteri dan anaknya) melihat kejadian itu. Ji Hoo dan Jan Di berjalan di tepi
pantai,Jan di heran bagaimana Ji Hoo bisa menemukannya. Aku mendengar alarm darurat. Jan di
merasa tidak enak Ji Hoo sudah membayar semua hutang keluarganya. Ji Hoo berkata : Kau telah
memberiku lebih. Setelah bercakap2 sesaat, Ji Hoo memberikan kalung dengan cincin ibunya. Dia
menjelaskan, cincin itu dulu milik neneknya, kemudian menjadi milik ibunya : Aku juga tidak tahu
sejak kapan mulainya, tapi aku tidak bisa tanpa kau. Jan di memandang cincin itu, dia
mengembalikannya kepada Ji Hoo : Aku kira aku dapat melupakannya ..bahwa aku telah
melupakannya..Tapi .. Kemudian Jan Di menarik kalung Jun Pyo yang dikenakannya. Aku tidak
dapat..aku tidak dapat membuang Gu Jun Pyo begitu saja. Jan di meminta maaf. Ji Hoo mengerti dan
menarik Jan di ke dalam pelukannya. Ji Hoo menghiburnya dan mengatakan tidak apa2. Jun Pyo
lewat dan melihat saat Ji Hoo memeluk Jan Di, tanpa tahu bahwa Jan Di sedang mengaku pada Ji
Hoo perasaannya pada Jun Pyo. (Hmm..tipikal Kdrama he..he) Jun Pyo memutuskan untuk berjalan2
di sekitar lingkungan Jan Di, saat dia melihat mantan CEO ShinHwa. Jun Pyo heran. Pada saat itu dia
melihat Ji Hoo dan pria itu tampaknya ingin menabrak Ji Hoo dengan mobil. Ji Hoo tidak sadar saat
akan ditabrak, Jun pyo lari menerjang Ji Hoo. Akibatnya fatal..Ji Hoo terluka tapi Jun Pyo lebih parah
karena dia justru yang terkena langsung dan tubuh Jun Pyo terhempas di kaca dan kap mobil. Ji Hoo
bagaikan terbang lari mendekati Jun Pyo dan memanggil bantuan Di rumah sakit, Jun Hee marah
32
kepada ibunya : Apa sekarang kau puas ? Apa kau tahu apa yang disukai Jun Pyo..apa makanan
kesukaannya ? Setelah tahu Jun Pyo sudah ditangani dengan baik, Presdir Kang pergi karena ada
rapat. Jun Hee meledak lagi : Siapa yang lebih penting, Jun Pyo atau ShinHwa..? Presdir Kang
berjalan dan saat sendirian dia hampir jatuh. Saat dia duduk di sebuah bangku, Jan Di duduk
disampingnya. Kata Jan Di : Jun Pyo menyukai telur gulung, dan bakso ikan di pojangmacha (Kaki
lima). Dia bisa menghabiskan 20 tusuk sekali makan. Dia suka menyiapkan bekal makan siang dan
pergi piknik. Dia juga suka melihat bintang melalui teleskop yang dihadiahkan oleh orangtuanya.
Presdir Kang tidak mengatakan apapun, saat dia akan pergi Jan di mengatakan : Jangan khawatir, dia
pasti tidak apa2. Ternyata Presdir Kang menyuruh sopirnya melewati pedagang kaki lima dan
meneteskan air mata. Ji Hoo teringat kata2 Jun Pyo sebelum pingsan : Kubilang, tidak boleh selain
dirimu. Jan di menunggui Jun Pyo dan menangis memohon agar Jun Pyo bangun. Saat semua
kembali ke Seoul, ada kabar gembira..Jun Pyo sadar. Jan Di tentu saja senang, ternyata Jun Pyo tidak
mengingatnya. Kata dokter, Jun Pyo menderita selective amnesia yaitu amnesia hanya kepada orang
tertentu karena peristiwa yang menyedihkan atau membuat trauma. (dasar Kdrama..aneh he..he
selective amnesia ) Jan di terus berusaha mengingatkan Jun Pyo kepadanya. Hal itu sangat
mengganggu Jun Pyo. Jun Pyo bahkan berpikir Jan Di adalah pacar Ji Hoo. Di rumah sakit, Jan di
berteman dengan Jang Yoo Mi, seorang gadis yang dirawat karena kakinya patah kecelakaan ski. Yoo
Mi menolong Jun Pyo karena Jun Pyo tidak ingin dibantu Jan Di. Mereka berdua menjadi dekat.
(Sebel..) F3 berusaha mencari cara agar Jun Pyo kembali mengingat Jan Di. Dari mulai peristiwa ice
cream, menempelkan kartu nama di dahi Jun Pyo sampai tendangan berputar ala Geum Jan Di yang
sukses membuat Jun Pyo naik pitam dan mengusir Jan Di. Jun Pyo berteriak pada Ji Hoo, jaga dia
jangan mendekatiku. Ji Hoo mencoba menghibur Jan Di. Saat melihat bintang bersama Yoo Mi, Jun
Pyo teringat sesuatu - saat di pulau Jeju bersama Jan Di tapi dia tidak ingat wajah Jan Di - Aku kira
aku melupakan hal yang penting, tapi aku tidak tahu apa itu. Aku merasa frustrasi. F3 datang
menemui Jun Pyo dan melihatnya bersama Yoo Mi, mereka tidak suka melihatnya. Ji Hoo bertanya :
"Apa kau tidak mengingatnya ?" Jun Pyo : "Apa yang harus kuingat ?" Ji Hoo : "Geum Jan Di, bukan. "
Jun Pyo : "Kau terus saja berkata tentang Geum Jan Di, mengapa aku harus mengingat pacarmu ?"
Bahkan Jun Pyo bilang kalau Jan Di tidak cocok jadi pacar Ji Hoo dan Ji Hoo harus cari pacar yang
lebih baik lagi. Dan Ji Hoo pun murka, dia hampir saja memukul Jun Pyo kalau saja tidak dihalangi
oleh F2 dan Jan Di Ji Hoo meminta maaf kepada Jan Di, kata Jan Di : Aku bukan takut kau
melukainya, tapi kalau kau memukulnya kau yang lebih terluka. Ji Hoo mengatakan Jan di tidak perlu
berlagak berani. Aku bukan berlagak berani, tapi karena kau ada di sini, kau yang memberiku
kekuatan."
33
Sinopsis Boys Before Flowers Episode 25 - Final Episode
Pagi2 sekali Jan Di menaruh lunch box di samping tempat tidur Jun Pyo dengan bercanda Jan Di
"memantrainya" : Abra kadabra buatlah Jun Pyo mengingat Jan Di..:) Tak lama Yoo Mi masuk ke
kamar Jun Pyo. Jun Pyo terbangun dan melihat lunch box itu. Jun Pyo tanya apa itu, Yoo Mi
membukanya dan voila...Jun Pyo's rice komplit. Jun Pyo seperti teringat sesuatu dan saat dia
mencoba telur gulung dia mengingat suatu kenangan yang menyenangkan. Jun Pyo tanya apa ini
bikinan Yoo Mi, dan Yoo Mi mengiyakan
(hiihh..ini anak..) Sesuatu yang harus kuingat
itu kau kan..? F2 makan siang di restaurant
bubur yang membuat Jan Di dan Ga Eul
memandang mereka dengan penuh tanda
tanya. Kemudian mereka memberikan kabar
gembira : Jun Pyo sudah pulang. Jan Di
meloncat gembira dan langsung menuju
rumah Jun Pyo. Yi Jung dan Ga Eul berjalan
belakangan. Yi Jung ingin mengatakan dua
hal pada Ga Eul, pertama kabar buruk dan
kemudian kabar baik. Yi Jung mengawali dari berita buruk, Dia akan pergi ke luar negeri selama 4
atau 5 tahun. Berita baiknya : Kalau aku kembali, kau yang akan pertama kali kutemui. Itu kalau kau
belum menemukan soulmate-mu. Bukan pernyataan cinta sih, tapi tentu saja Ga Eul sangat senang.
Karena ingin segera bertemu Jun Pyo, Jan Di langsung masuk ke kamar Jun Pyo dan bertemu Yoo Mi
di sana. Mereka sedang melihat bintang. Jun Pyo bilang Ji Hoo tidak disini dan seharusnya Jan Di
menjaga pacarnya. Yoo Mi mengundang Jan Di masuk dan menawarkan teh. Melihat Jun Pyo yang
tampak akrab dengan Yoo Mi, Jan Di merasa tidak enak dan permisi pergi. Yoo Mi menyusul Jan Di
dan berkata : Orang yang seharusnya diingat oleh kak Jun Pyo itu adalah kau kan ? Yoo Mi
menghibur Jan Di bahwa dia akan membantu Jun Pyo mengingat Jan Di. Tapi saat Jan Di mengintip
ke dalam, Yoo mi tidak menepati janjinya. Jan Di marah dan pergi keluar dan ..menabrak Ji Hoo. Ji
Hoo berkata : Jangan melarikan diri. Ji Hoo menarik Jan Di untuk masuk : Kau tidak dapat
disingkirkan seperti ini. Tapi apa yang mereka lihat membuat hati Jan Di semakin sakit. Jun Pyo dan
Yoo Mi tertidur di sofa dengan mesranya. Jan Di berkata pada Ji Hoo bahwa dia dan Jun Pyo sudah
berakhir. Ji Hoo tidak terima, aku tidak dapat membiarkan kalian berdua putus dengan alasan yang
konyol seperti ini. Ini bukan tentang Yoo Mi, pada akhirnya Geum Jan Di dan Gu Jun Pyo hanya
sampai di sini. Keesokan hari, Yoo Mi membuatkan satu kotak makan siang untuk Jun Pyo. saat
mencoba telur gulung, Jun Pyo merasa rasanya tidak seperti yang diingatnya. Jun Pyo merasa ada
yang salah, Jun Pyo berkata dengan frustrasi : Jan Di gadis rumput liar itu, ada sesuatu..aku tidak
dapat melupakan ekspresinya. Yoo Mi tersinggung dan merasa Jun Pyo terlalu kejam kepadanya
padahal dia yang selama ini disisinya (oh..come on) Jun Pyo dan Yoo Mi mengadakan pesta
perpisahan di pinggir kolam renang. Mereka akan belajar ke Amerika bersama. Yoo Mi menemui Jan
Di dan mengatakan bahwa dia sudah berusaha membuat Jun Pyo mengingat Jan Di kembali dan
hasilnya Jun Pyo tidak dapat mengingatnya. Maaf tapi aku menyukai Jun Pyo juga demikian pula
sebaliknya. Kami tidak mampu menguasai hati kami. Ji Hoo mengajak Jan Di ke pinggir kolam, saat Ji
Hoo pergi untuk mengambilkan Jan Di minuman, Jun Pyo berjalan ke arah Jan Di. Melihat Jan Di, Jun
Pyo berbalik. Jan Di bertanya apakah Jun Pyo ingat kalung yang dia pegang. Jun Pyo melihatnya dan
bertanya bagaimana aku bisa mengetahuinya. Jan Di mengembalikan kalung itu kepada Jun Pyo.
34
Kata Jun Pyo : Mengapa aku harus mengambil barang seperti itu, kalau kau tidak suka buang saja.
Baik, kata Jan Di yang langsung melemparkan kalung itu ke kolam. Jan Di : "Gu Jun Pyo, aku akan
bertanya satu hal lagi. Apakah kau bisa berenang?" Jun Pyo : "Berenang ? Aku tidak berenang." Jan
Di : "Kau tidak berenang atau tidak bisa ?" Jun Pyo : "Aku punya kenangan buruk saat kecil jadi aku
tidak belajar berenang." Jan Di : "Tidak. Kau bisa berenang." Jan Di : "Kau hampir tidak takut pada
apapun, tapi kau takut pada serangga. Kau idiot yang berpikir lebih baik semua rusukmu hancur
daripada melihat jari pacarmu terluka. Kau orang bodoh yang tidak dapat membedakan kata privacy
dan pride. Kau bilang kau benci anak2 tapi kau ingin melihat bintang bersama anak lelakimu. Kau
orang kesepian yang penuh dengan cinta." Jun Pyo bingung : Apa yang kau inginkan ? Kata Jan Di :
Panggil namaku..setelah itu dia berjalan mundur dan menjatuhkan badannya ke kolam. Tubuh Jan Di
sekaku papan saat membentur permukaan air..so beautiful. Di dasar kolam, Jan Di memungut kalung
Jun Pyo. Tapi tidak muncul ke permukaan. Jun Pyo shock dan membeku, kemudian sebuah ingatan
muncul. Dia teringat saat Jan Di hampir tenggelam dan kemudian dia berbisik ..Jan Di. Setelah itu dia
berteriak ...JAN DI..! Lalu dia berlari ke kolam dan mulai menyelam. Jun Pyo meraih Jan Di yang
pingsan dan membawanya ke permukaan. Dengan panik menerapkan CPR dan saat Jan Di sadar dia
bertanya : Sekarang kau ingat ? Jun Pyo meminta maaf dan memeluknya. Jan Di meminta Jun Pyo
memanggil namanya lagi dan dia lega. Yoo Mi berjalan pergi. Kemudian semua kembali normal, Jun
Pyo membujuk Jan Di untuk menghadiri wisuda sekolah. Jan Di menolak. Jun Pyo mengajak Jan Di
kencan dan seperti yang dulu ada suara motor yang keras jadi ada sebagian pesan yang hilang. Jun
Pyo berkata : kalau sampai terlambat, kau benar2 mati. Jan Di tidak berniat datang ke wisuda, tapi
tiba2 sebuah limousine mendekat(kiriman Jun Pyo) dan beberapa orang meminta Jan Di masuk dan
mengantarnya ke pesta perpisahan. Di pesta, Jan Di berdansa dengan Woo Bin, Yi Jung, dan
kemudian Ji Hoo. Jan Di : Aku seperti Alice in Wonderland, apakah dia tahu dia bagaikan solaris
bagiku. Dia benar2 kiriman dari Surga. Aku tidak mungkin dapat melupakannya. Kau adalah
soulmateku, Ji Hoo sunbae terima kasih. Saat Jun Pyo tidak muncul, F3 heran. Jan di ingat dan segera
ke menara Namsan. Jun Pyo sudah menunggu di sana. Bukankah aku sudah bilang kau akan mati
kalau terlambat ? Tapi Jun Pyo tidak marah, dia menjentikkan jarinya dan lampu2 menyala di
menara Namsan. Kalian F4 benar2 pintar berbuat seperti ini kata Jan Di kagum. Jun Pyo bilang ini
cuma hal kecil. Jun Pyo mengajak Jan Di ke mobil gantung dan Jan Di menunjuk ke arah tulisan Jun
Pyo di dinding mobil. Ini benar2 memalukan, aku tidak dapat menikah sekarang karena ini. Jun Pyo
tidak merasa ada masalah. Kalau begitu menikah saja denganku. Jun Pyo dengan bangga berkata
kepada yang lain : Sekarang kau tidak dapat menikah (maksudnya Jan Di tdk mungkin menikah
karena sudah bermalam dg Jun Pyo di cable car) Jun Pyo serius : Ayo kita menikah. Aku akan ke
Amerika, kau ikutlah denganku. Aku akan mencoba memimpin ShinHwa, kalau tidak berhasil aku
yang akan menutupnya dengan tanganku sendiri. Jan Di tidak dapat menerimanya begitu saja. Saat
aku ke Macau, aku pergi karena keinginanku sendiri. Seperti dirimu, aku juga mempunyai impianku
dan keinginanku sendiri. Aku juga harus mengejar mimpiku. Jadi pergi dan kembalilah. Saat kau
kembali sebagai pria sejati, aku akan mempertimbangkan lamaranmu. Itu bukan penolakan, mereka
menjadi lebih santai dan Jun Pyo berkata : Hei, kau yakin..kalau kau kehilangan diriku kau akan
menyesal. Jan Di menjawab : Kau yang akan menyesal kalau kehilangan diriku. Jun Pyo mengakuinya
: Benar,aku pasti akan menyesal sampai mati. Kemudian mereka berciuman. Then..Four Years Later
Ga Eul berjalan ke tempat kerjanya dan melihat tayangan TV di jalan. Ternyata Gu Jun Pyo sedang
diinterview oleh TV Korea karena prestasinya sebagai Manager Direktur ShinHwa. Jun Pyo berhasil
menjadi headline majalah financial. Reporter mulai bertanya masalah pribadi, apakah Jun Pyo tidak
kesepian. Jun Pyo bertanya apakah ini masalah cinta ? Reporter sempat terkejut dengan
35
keterbukaan Jun Pyo. Kata Jun Pyo : Tentu saja aku pernah merasa kesepian tapi karena janji yang
kubuat dengan seseorang aku bisa bertahan. Mama Kang (akhirnya aku memanggilnya Mama)
melihat dengan perasaan bangga, dia melihat TV dengan suaminya yang sudah mulai sehat. Jun Hee
juga melihat dari kantornya di...ruang Kepala Sekolah ShinHwa. Wow.. Yi Jung pulang dari luar negeri
dan langsung menuju ke sebuah TK. Ternyata itu tempat kerja Ga Eul yang baru. Dia tersenyum
melihat Ga Eul mengajar anak2 TK membuat tembikar. Yi Jung : Kau masih saja menekan tanganmu
dengan keras. Ga Eul terkejut sekaligus senang Yi Jung datang. Seorang anak bertanya : Paman,
apakah Paman baru datang dari luar negeri? Dari Swedia ya ? Yi Jung heran bagaimana anak itu bisa
mengetahuinya. saat Yi Jung mengiyakan, anak lain langsung berkata : Ah..Paman ini pacar Ibu Guru
yang langsung membuat Ga Eul menutup mulut anak itu. Yi Jung benar2 menikmati moment yang
menyenangkan ini. Seseorang masuk ke ruang praktek Dokter Yoon dan mengambil stetoskop di
meja Dokter Yoon. Pagi itu Jan Di berlari mengejar bus tour. Ternyata Jan Di berhasil menjadi
mahasiswa Kedokteran. Saat di bus, seniornya memarahinya karena selalu terlambat dan membuat
masalah. Jan Di minta maaf dan duduk di bangku paling belakang. Seseorang tidur di sampingnya,
tiba2 orang itu berkata : Kau dapat masalah lagi ya? Saat orang itu membuka topi, ternyata dia Yoon
Ji Hoo. Ji Hoo dan Jan Di masuk Kedokteran ShinHwa, Ji Hoo sudah di tahun terakhir dan cukup
sukses tapi seperti biasa Jan Di agak mengkhawatirkan. Mereka pergi untuk field trip pengobatan
gratis. Ji Hoo bertanya tentang kuliah Jan Di yang dijawab dengan penuh keluh kesah. Kata Jan Di :
Aku tidak dapat meminta kakak untuk membantuku karena kakak sudah mau lulus. Kata Ji Hoo :
Kalau aku harus mengulang lagi untuk membantumu, aku mau. (Ha..masih usaha juga Ji Hoo ini
he..he) Tapi percakapan mereka terganggu oleh deru helikopter yang keras yang membuat debu
beterbangan. Tiba-tiba : Hei..orang biasa.! Apa kau mendengarku..hei Geum Jan Di .. Ternyata Gu
Jun Pyo, dia berteriak dengan loud speaker dan menyuruh Jan Di menemuinya di pantai. Saat Jan Di
tiba di pantai, dia melihat Jun Pyo berdiri. Awalnya Jan Di ragu2 apa kau benar Gu Jun Pyo. Jun Pyo :
"Bebek buruk rupa kalau memakai baju putih bisa juga menjadi bangau putih (maksudnya
angsa..olok2 khas Jun Pyo)." Jan Di benar2 yakin itu Jun Pyo. Kau benar2 Gu Jun Pyo lalu
mendekatinya. Jun Pyo memeluk Jan Di dan berkata : Aku sangat merindukanmu sampai mau mati
rasanya. Kemudian Jun Pyo berlutut dan mengeluarkan cincin : Geum Jan Di, menikahlah denganku.
Tentu saja saat itu ada suara2 yang mengganggu mereka : Ji Hoo : "Aku keberatan dengan lamaran
itu." Yi Jung : "Aku juga." Woo Bin : "Aku juga, kalian berdua tidak dapat bersepakat tanpa
persetujuan kami."