Bowen’s Disease

Disusun oleh :Elfinsa Ismi Istiqomah

030 10 092

Pembimbing:dr. Sri Primawati Indraswari, Sp.KK, MM, MH

PendahuluanTumor (neoplasma) merupakan suatu massa abnormal jaringan yang pertumbuhannya melebihi serta tidak terkoordinasi dengan jaringan normal dan tetap berlebihan walaupun rangsangan yang memicunya telah berhenti.

Tumor prakanker berarti mempunyai kecendurungan berkembang menjadi kanker.

Bowen’s disease termasuk dalam tumor pra-kanker yang sering disebut sebagai karsinoma sel skuamosa in situ atau juga karsinoma intraepidermal yang termasuk kanker kulit non-melanoma.

[1] Djuanda. A, Hamzah. M, Aisah. S. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi 7. Jakarta: Balai Penerbit FKUI. 2015.[2] Ali Asra. Mc graw hill Speciality Board Review Dermatology- A Pictorial Riview Ed 2nd. Bowen disease. Medical Publishing Division : Texas. 2010. p 46–47, 73, 195–196, 196f, 290t.

Amerika

Kanker kulit non

melanoma

karsinoma sel basal: 800.000/ tahun

karsinoma sel basal: 200.000/ tahun

Kanker melano-

ma160.000/

tahun kematian 48.000/ tahun

Minesota

Bowen’s disease 14,9/ 100.000 orang

Indonesia

Terbanyak Tumor

kulit no. 3

Belum ada data

pasti

[1] Djuanda. A, Hamzah. M, Aisah. S. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi 7. Jakarta: Balai Penerbit FKUI. 2015.[2] Fauci, Anthony, S. Harrison's Principles of Internal Medicine, 14th Ed. New York: McGraw Hill, Inc.p 1998.[3] Oemiati Ratih, EkowatiRahajeng, Kristianto Antonius Yudi. Prevalensi tumor dan beberapa faktor yang mempengaruhinya di Indonesia. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. 2011

Di RSUD Kardinah pada tahun 2015 didapatkan insiden kanker kulit non-melanoma sebanyak 16 kasus. Terdiri dari karsinoma sel basal 5 kasus, dan

karsinoma sel skuamosa 11 kasus.

60%

40%

Prevalensi Kanker kulit non-melanoma berdasarkan Jenis kelamin di RSUD Kardinah

tahun 2015

Laki-laki

Perempuan

< 14 th 15 -24 th 25 - 44 th 45 - 64 th > 66 th0

2

4

6

8

10

12

Prevalensi Kanker kulit non-melanoma berdasarkan Kelompok usia tahun 2015

Jum

lah

Pasie

n

Sedangkan, insiden kanker kulit non-melanoma di RSUD Kardinah pada tahun 2016 hingga bulan april didapatkan sebanyak 3 kasus kasus. Terdiri dari

karsinoma sel basal 3 kasus, dan karsinoma sel skuamosa 0 kasus.

33%

67%

Prevalensi Kanker kulit non melanoma Berdasarkan Jenis Kelamin di RSUD Kardinah

Tahun 2016 hingga bulan april

Laki-laki

Perempuan

< 14 th 15 -24 th 25 - 44 th 45 - 64 th > 66 th0

0.2

0.4

0.6

0.8

1

1.2

Prevalensi Kanker kulit non-melanoma berdasarkan Kelompok usia tahun 2016

hingga bulan april

Jum

lah

Pasie

n

Anatomi

[1] Perdanakusuma, David. Anatomi Fisiologi Kulit dan Penyembuhan Luka. Surabaya: Surgetor 2008

Sistem sarafAda 3 macam serabut saraf yag terdapat pada

kulit, yaitu :

Serabut adrenergic : berfungsi vasokonstriksi

pembuluh darah, m erector papilare dan pengatur

sekresi kelenjar apokrin.

Serabut sensorik : berfungsi untuk menerima

rangsangan dari luar tubuh(serabut saraf

sensorik)

Serabut kolinergik : berfungsi

menginervasi kelenjar ekrin[1] Djuanda. A., Hamzah. M., Aisah. S. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi 7. Jakarta: Balai Penerbit FKUI. 2015

Vaskularisasi Kulit

Arteri Pleksus antara

papiler dan retikuler dermis

Pleksus antara dermis dan subkutis

Papilla dermis (1 arteri, 1 vena) Epidermis

[1] Perdanakusuma, David. Anatomi Fisiologi Kulit dan Penyembuhan Luka. Surabaya: Surgetor 2008

Fisiologi KulitFungsi

proteksiFungsi

ekskresiFungsi

absorbsi

Fungsi keratinisasi

Fungsi pembetukan

pigmen

Fungsi termoregulasi

Fungsi pembentukan

vitamin D

Fungsi presepsi

Peran imunologi kulit

[1] Djuanda. A., Hamzah. M., Aisah. S. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi 7. Jakarta: Balai Penerbit FKUI. 2015

Bowen’s diseaseDefinisi

Bowen’s disease adalah karsinoma sel skuamosa in situ atau karsinoma intraepidermal in situ, yang pertama kali dijelaskan oleh John T. Bowen pada tahun 1912 sebagai dermatosis pra-kanker

Bowen’s disease, karsinoma sel skuamosa berasal dari keratinosit epidermis, terbatas pada epidermis dan belum mencapai ke dermis.

[1] Bowen JT. A study of Two cases of Chronic Atypical Epithelial proliferation. J Cut Dis 1912; 30: 241-55[1] Mark P Eid.  Bowen Disease. 2009. Available from: http://emedicine.medscape.com/article/1100113-overview

Lapisan kulit pada Karsinoma Sel Skuamosa (Kanker Kulit Non Melanoma) 11

[1] Cox N. H., D. J. Eedy, C. A. Morton. British Journal of Dermatologists. Guidelines for management of Bowen's disease. UK: British Association of Dermatologists.  2006. p11-5

Epidemiologi Bowen’s disease.

Tidak adanya data kesehatan nasional

Minnesota 14.9 kasus dari 100.000 orang kulit putih.

Hawai 142 kasus dari 100.000 orang

kulit putih.10

[1] Cox N. H., D. J. Eedy, C. A. Morton. British Journal of Dermatologists. Guidelines for management of Bowen's disease. UK: British Association of Dermatologists.  2006. p11-5[2] Djuanda. A., Hamzah. M., Aisah. S. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi 7. Jakarta: Balai Penerbit FKUI. 2015

Etiologi

Radiasi seperti sinar ultraviolet, photochemotherapy, radiotherapy ( sinar X atau radium)

Ras (kulit putih > kulit hitam)

Bahan karsinogen (arsen)

Imunosupresan (pengobatan AIDS/ penyakit kanker)

HPV beresiko tinggi (HPV tipe 16, -18, -31 dan -35)

Trauma

[1] Jamez WD, Berger TG, Elston D. Andrews’ Diseases of The Skin: Clinical Dermatology. Tenth Edition. Canada: Saunders Elsevier. 2006. p 652-56[2] Mihalis EL, Wysong A, Boscardin WJ, et al Factors affecting sunscreen use and sun avoidance in a U.S. national sample of organ transplant recipients. Br J Dermatol. 2013 Feb;168(2):346-53

Histopatologik

• Sel tampak membesar diluar batas, inti berwarna keungu-unguan dan anak inti kecil yang mutipel serta mencolok. Membentuk kumpulan yang mengelilingi keratinosit non neoplastik

[1] Jamez WD, Berger TG, Elston D. Andrews’ Diseases of The Skin: Clinical Dermatology. Tenth Edition. Canada: Saunders Elsevier. 2006

Gambaran Klinis Bowen’s disease

Serang bagian Kulit

Jari-jari, badan dan tungkai

Mukosa vulva dan vagina

Cavum nasi dan laring

Anogenital

Asimptomatik Simptomatik

Bercak kemera

han

Diskret perlah

an besar,

batas tegas

Lentikular

sampai plakat

Skuama krusta halus

Kadang tampak

kutil

Gatal

sakit

ulserasi dapat berdar

ah.

ulkus (tanda invasif)

[1] Wolff K, Johnson RA, Suurmond D. Fitzpatrick’s Color Atlas and Synopsis of Clinical Dermatology. Fifth Ed. New York: McGraw-Hill[2] Martis John J. S, MARTIS J ,et al. Bowen’s Disease on the Anterior Abdominal Wall. Journal of Clinical and Diagnostic Research. 2009

Karsinoma Sel Skuamosa

Intraepidermal pada kuku

Makula erimatosa, skuamosa

Tumor soliter dengan hasil biopsi

menunjukkan Bowen’s disease

[1] Martis John J. S, MARTIS J ,et al. Bowen’s Disease on the Anterior Abdominal Wall. Journal of Clinical and Diagnostic Research. 2009[2] Cox N. H., D. J. Eedy, C. A. Morton. British Journal of Dermatologists. Guidelines for management of Bowen's disease. UK: British Association of Dermatologists

Karsinoma sel

skuamosa in situ

Erythroplasia of Queyrat, squamous cell carcinoma in situ of the glans penis 2

[1] Ali Asra. Mc graw hill Speciality Board Review Dermatology- A Pictorial Riview Ed 2nd. Bowen disease. Medical Publishing Division : Texas. 2010

Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan Dermatologi

Pemeriksaan HPV

Biopsi kulit dan

Histopatologik

[1] Djuanda. A., Hamzah. M., Aisah. S. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi 7. Jakarta: Balai Penerbit FKUI. 2015

Bowen’s disease (plak

eritematosa berbatas tegas)

Penyakit Paget

Psoriasis

Karsinoma sel basal

multisentrik superfisial,

Melanoma amelanotik

Tinea corporis

Ekzema numular

Liken planus,

Keratosis seboroik

yang teiritasi

Keratosis aktinik

Veruka vulgaris

[1] Djuanda. A., Hamzah. M., Aisah. S. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi 7. Jakarta: Balai Penerbit FKUI. 2015

PenatalaksanaanKemoterapi Topical (10 – 92%)

• Krim 5-Fluorourasil• Krim Imiquimod 5%

Terapi Photodynamic (porfirin)

• Kuretase + kauterisasi (80 – 90% )• kompres perban setelah operasi sama seperti yang digunakan pada ulkus kronis pada kaki. Hal ini dapat mencegah ulserasi

Bedah Eksisi (95%)

Kuretase (66 – 92%)

Radioterapi sinar-X (89 – 100%)

[1] Cox N. H., D. J. Eedy, C. A. Morton. British Journal of Dermatologists. Guidelines for management of Bowen's disease. UK: British Association of Dermatologists.  2006[2] Ahmed, I., J., S. Berth-Jones, Charles Holmes, C. J. O. Callaghan, and A. Ilcyhyshyn. Comparison of cryotherapy with curettage in the treatment of Bowen's disease: a prospective study. UK:  British Journal of Dermatology. 2000

PencegahanHindari paparan sinar matahari, intensitas terik matahari paling tinggi (antara jam 10 pagi hingga 4 sore)

Penggunaan topi

Pakaian pelindung

Tabir surya (SPF 30/ lebih)

Pemeriksaan kulit/ 6-12 bulan

[1] Naylor, Mark. The Epidemic of Nonmelanoma Skin Cancer: Prevention, Diagnosis, and Treatment. 2004. Available: http://cme.medscape.com/viewarticle/478435

Prognosis

Bowen’s disease dubia ad bonam

tidak diobati dapat menjadi karsinoma sel skuamosa invasif (3-

5%)

Metastasis kelenjar getah

bening

Tanda adanya kanker kulit non melanoma

dan keganasan internal (etiologi: arsen)

Tanda daerah vulva adanya kegansan

uterus , serviks dan vagina.29

[1] MacKie Rona M. Skin Cancer. United Kingdom: Martin Dunitz. 1989. p 87-93

III. RINGKASAN

Bowen’s disease termasuk dalam tumor pra-kanker yang berarti mempunyai kecenderungan untuk menjadi kanker. Sel ini tidak invasif atau ganas (kanker) namun memiliki potensi untuk menjadi karsinoma sel skuamosa invasif jika tidak ditangani (3-5%.)

Diagnosis Bowen’s diseae sudah dapat dipastikan dari temuan histopatologik, maka terapi dengan cyrotherapy, kemoterapi topical seperti krim 5-FU, radioterapi atau dengan bedah eksisi komplit (sebagai pilihan terapi jika biopsi pada bagian lesi paling tebal didapatkan gambaran karsinoma sel skuamosa yang invasif)2

Sebagai pencegahan hindari paparan sinar matahari ketika intensitas terik matahari paling tinggi, penggunaan topi dan pakaian pelindung dan penggunaan tabir surya spektrum ganda. Pasien juga harus diingatkan untuk melakukan pemeriksaan lengkap seluruh kulit.28,29

[1] Ali Asra. Mc graw hill Speciality Board Review Dermatology- A Pictorial Riview Ed 2nd. Bowen disease. Medical Publishing Division : Texas. 2010. p 46–47, 73, 195–196, 196f, 290t.[1] Djuanda. A, Hamzah. M, Aisah. S. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi 7. Jakarta: Balai Penerbit FKUI. 2015. [1] Jamez WD, Berger TG, Elston D. Andrews’ Diseases of The Skin: Clinical Dermatology. Tenth Edition. Canada: Saunders Elsevier. 2006. p 652-56

DAFTAR PUSTAKA1. Djuanda. A., Hamzah. M., Aisah. S. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi 7. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.

2015. 2. Ali Asra. Mc graw hill Speciality Board Review Dermatology- A Pictorial Riview Ed 2nd. Bowen disease.

Medical Publishing Division : Texas. 2010. p 46–47, 73, 195–196, 196f, 290t.3. Fauci, Anthony, S. Harrison's Principles of Internal Medicine, 14th Ed. New York: McGraw Hill, Inc.p 1998:

303, 548, 1099T.4. Lim Pei-wen, Sharen. Skin Cancer. US: Ensiklo. 2008. 5. Agung, Gusti. Tumor Ganas Dini Kulit. Cermin Dunia Kedokteran. Jakarta: FKUI, Rumah Sakit Cipto

Mangunkusumo,.1985.6. Oemiati Ratih, EkowatiRahajeng, Kristianto Antonius Yudi. Prevalensi tumor dan beberapa faktor yang

mempengaruhinya di Indonesia. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. 2011.7. Perdanakusuma, David. Anatomi Fisiologi Kulit dan Penyembuhan Luka. Surabaya: Surgetor 2008.8. Price, Wilson. Patofisiologi, Konsep Klinis Proses-proses Penyakit. Jakarta: EGC. 1995.9. Bowen JT. A study of Two cases of Chronic Atypical Epithelial proliferation. J Cut Dis 1912; 30: 241-55 10. Mark P Eid. Bowen Disease. 2009. Available from:

http://emedicine.medscape.com/article/1100113-overview11. Cox N. H., D. J. Eedy, C. A. Morton. British Journal of Dermatologists. Guidelines for management of

Bowen's disease. UK: British Association of Dermatologists. 2006. p11-512. Jamez WD, Berger TG, Elston D. Andrews’ Diseases of The Skin: Clinical Dermatology. Tenth Edition.

Canada: Saunders Elsevier. 2006. p 652-56 13. Mihalis EL, Wysong A, Boscardin WJ, et al. Factors affecting sunscreen use and sun avoidance in a U.S.

national sample of organ transplant recipients. Br J Dermatol. 2013 Feb;168(2):346-53. 14. Yamaoka Hanako, et al. Multiple bowen;s disease in a Patient with history of Possible Arsenic Exposure: A

Case Report. Japan: Departement of Dermatology Hiratsuka Kyosai Hospital. 2010. p35-6.

15. Eedy DJ. Summary of inaugural meeting of the Skin Care in Organ Recipients Group. UK: held at the Royal Society of Medicine, 7 October 2004. Br J Dermatol 2005; 153:6–10.

16. Que´reux G, N’Guyen JM, Dre´no B. Human papillomavirus and extragenital in situ carcinoma. Dermatology. 2004. p 209:40–5.

17. Mitsuishi T, Kawana S, Kato T, Kawashima M. Human papillomavirus infection in actinic keratosis and Bowen’s disease: comparative study with expression of cell-cycle regulatory proteins p2, p53, PCNA, Ki-67, and Bcl-2 in positive and negative lesions.Hum Pathol. 2003. p 34:886–92.

18. Robbins dan Kumar. Buku Ajar Patologi I: Neoplasi. Jakarta: EGC. 1995. p 206-7; 256-719. Wolff K, Johnson RA, Suurmond D. Fitzpatrick’s Color Atlas and Synopsis of Clinical Dermatology. Fifth Ed. New

York: McGraw-Hill. 2005. p273-520. Baran Robert. Bowen’s disease and squamous cell carcinoma of the nail unit. France: Nail Disease Centre. 2005.

p3-5.21. Martis John J. S, MARTIS J ,et al. Bowen’s Disease on the Anterior Abdominal Wall. Journal of Clinical and

Diagnostic Research. 2009. p1431-3322. Ahmed, I., J., S. Berth-Jones, Charles Holmes, C. J. O. Callaghan, and A. Ilcyhyshyn. Comparison of cryotherapy

with curettage in the treatment of Bowen's disease: a prospective study. UK: British Journal of Dermatology. 2000. p143:759-766.

23. Morton, Colin, A., Colin Whitehurst, John H. McColl, James V. Moore, and Rona M. MacKie. Photodynamic Therapy for Large or Multiple Patches of Bowen Disease and Basal Cell Carcinoma. Archives Dermatology . 2001. p137:319-324.

24. Morton CA, Whitehurst C, McColl JH, et al. Photodynamic therapy for large or multiple patches of Bowen disease and basal cell carcinoma. Arch Dermatol 2001; 137:319-324.

25. Bell, H. K. and L. E. Rhodes. Bowen's disease—a retrospective review of clinical management. Clinical and Experimental Dermatology. 1999. p336-339.

26. Kelly A. Paul, Taylor Susan C. Dermatology for skin of color. Carsinoma sel skuamosa in situ. New york: Mc Graw hill Medical Inc. 2009. p293.

27. Chung, Y. L., J. D. Lee, D. Bang, J. B. Lee, K. B. Park, and M.G. Lee. Treatment of Bowen's disease with a specially designed radioactive skin patch. Eupore: European Journal Nuclear Medicine. 2000. p27(7):842-6.

28. Naylor, Mark. The Epidemic of Nonmelanoma Skin Cancer: Prevention, Diagnosis, and Treatment. 2004. Available: http://cme.medscape.com/viewarticle/478435

29. MacKie Rona M. Skin Cancer. United Kingdom: Martin Dunitz. 1989. p 87-93