bisnis_2010-12-13_145

Embed Size (px)

Citation preview

  • TRANSPORTASI & LOGISTIKBisnis Indonesia, Senin, 13 Desember 2010 i5

    TRANSIT

    Tiki incar kenaikan omzet 25%

    JAKARTA: Perusahaan kurir domestik PTCitra Van Titipan Kilat (Tiki) memperkirakandapat meraup pertumbuhan omzet hingga25% pada 2010 dibandingkan periode yangsama pada tahun sebelumnya.

    Menurut Manager Operasional Tiki AhmadFerwito, tahun ini Tiki berhasil memenuhitarget pertumbuhan omzet sebesar 10%-15% pada 9 bulan pertama 2010. Kata dia,hal tersebut dipicu oleh ramainya frekuensipengiriman barang pada Idulfitri tahun ini.

    Pada hari Lebaran kemarin omzet kitameningkat hingga 30% dibandingkan bulan-bulan biasanya, kata Ahmad kepada Bisnispekan lalu.

    Ia mengatakan arus pengiriman barangpada hari Lebaran merupakan saat palingsibuk Tiki sepanjang 2010. Bahkan, katanyaarus pengiriman barang untuk Natal dantahun baru tidak sesibuk saat Lebaran.

    Menurut Corporate Account Manager TikiFerry Wirasaputra, frekuensi pengirimanbarang pada akhir tahun hanya meningkatuntuk rute tertentu, seperti Manado dandaerah-daerah di Indonesia bagian timur.(BISNIS/18)

    BISNIS/AJI/T. PURNAMA

    Order kapal batu bara sepi JAKARTA: Operator pelayaran kapal curah

    (bulk carrier) nasional kesulitan mencari muatan batu bara ekspor dari Indonesia menyusul kebijakan perdagangan yang menga-nut sistem FOB (freee on board).

    Dengan FOB, tarif angkutan ditentukan oleh negara tujuan ekspor sehingga pelaku pelayaran kesulitan memperhitung-kan biaya angkut.

    Padahal, potensi produksi batu bara nasional tahun ini yang menjadi pangsa muatan angkutan itu diperkirakan mencapai 270 juta ton dengan peluang ekspor 180 juta ton.

    Selain kesulitan mencari muatan, ongkos

    angkut (freight) komoditas ekspor batu bara dari Indonesia ke China Selatan dengan menggu-nakan kapal berbendera Merah Putih turun US$6 per ton menjadi US$14 per ton dibandingkan Juni sebesar US$20 per ton.

    Sebaliknya ongkos angkut komoditas dari China Selatan ke Indonesia lebih rendah lagi yakni hanya US$10 per ton menyusul sepinya permintaan muatan.

    Perkembangan freight batu bara IndonesiaChina 2010 (US$ per ton)

    2723

    17 1720

    1714 14

    Jun Jul Sep Des

    IndonesiaChina Utara IndonesiaChina Selatan

    Sumber: INSA, diolah

    Pelayaran tuntut revisi KM cabotageINSA: Tidak ada progres dari kesepakatan untuk kapal offshore

    OLEH TULARJI Bisnis Indonesia

    JAKARTA: Pelaku usa-ha pelayaran mendesak

    pemerintah merevisiPeraturan Menteri Per-hubungan No. KM.26/-

    2006 guna memberikanperlakuan khusus ter-

    hadap kapal kelompokC dalam melakukan per-

    gantian bendera.

    Kapal kelompok C tersebutmencakup jack up rig, seismic2D/3D, drill ship, MODU dan con-struction ship, yang diatur dalamPeraturan Menhub No. KM.26/-2006 tentang PenyederhanaanSistem dan Prosedur PengadaanKapal dan Penggunaan/Penggan-tian Bendera Kapal

    Operator pelayaran nasionalmenjamin selain kapal jenis ka-pal tertentu tersebut, sudah terse-dia yang berbendera Merah Putih

    sesuai ketentuan asascabotage.

    Wakil Ketua UmumDewan Pengurus PusatIndonesian NationalShipowners Association(INSA) L. Sudjatmikomengatakan kapal-ka-pal selain yang di-masukkan ke dalam ke-lompok C tersebut saatini sudah bisa disedia-kan oleh pelayaran na-sional.

    Untuk itu, katanya, pemerintahtidak perlu melakukan revisi atauamendemen atas UU No.17 tahun2008 tentang Pelayaran yang di-dalamnya mengatur masalahketentuan asas cabotage di In-donesia.

    Penyediaan kapal kelompok C [jack up rig, seismic 2D/3D, drillship, MODU dan construction ship]tidak memerlukan perubahanUU, katanya dalam jumpa pers disela-sela AGM 36th FASA (Fe-deration Asean Shipowners Asso-ciation), Jumat 10 Desember.

    Teddy Yusaldi, Ketua Bidang

    Tug and Barge, menilai untuk me-mastikan asas cabotagebisa ber-laku efektif mulai 7 Mei 2011,pemerintah tidak perlu meng-ubah UU No.17 tahun 2008 ten-tang Pelayaran.

    Menurut dia, yang diperlukanhanya merevisi Peraturan Men-hub Nomor KM.26/2006.

    Revisi itu diperlukan untukmemberikan perlakuan khususterhadap kapal jack up rig, seis-mic 2D/3D, drill ship, MODU danconstruction ship asing yang akanberganti bendera ke dalam ne-geri. Karena bidang usahanyabukan pemegang SIUPAL,

    ujarnya.

    DipertanyakanPaulis A. Djohan,

    Presiden Direktur PTEra Indoasia Fortune,membenarkan amen-demen UU Pelayarantidak diperlukan untukmemastikan kapal-ka-pal yang diperlukanuntuk kegiatan eksplo-rasi, eksploitasi mau-

    pun produksi migas bisa berben-dera Merah Putih.

    Menurut dia, merevisi Perta-ruran Menhub No. KM.26/2006dengan memasukkan pasal per-lakuan khusus berupa memper-mudah pergantian bendera ter-hadap kapal jack up rig, seismic2D/3D, drill ship, MODU dan con-struction ship sudah cukup.

    Paulis mempertanyakan komit-men pelaksanaan kesepakatan pe-nutupan operasional kapal asingsesuai dengan hasil pertemuanantara Ditjen Perhubungan LautKemenhub, Badan Pelaksana Ke-giatan Usaha Hulu Migas (BPMi-

    gas) dan INSA pada 17 Juli 2009. Pada rapat itu, disepakati bah-

    wa pelaksanaan asas cabotagedisektor offshore dilakukan denganmembuat tiga kelompok kapal.Kelompok A yakni jenis tug-boats, mooring boats, utility ves-sels, barges, landing craft, oil bar-ges, security boats, sea trucks, crewboats, crane barges, pilot barges,dan anchor boat ditutup bagi ka-pal asing mulai 1 Januari 2010.

    Adapun, kapal kelompok Byakni jenis accomodation bargesukuran 250 feet ke atas, anchorhandling and tugs , anchor han-dling and tug supply , ASD tug-boats, platform supply vessel, se-ismic vessel, crane barge, floatingstorage and offloading, floatingproduction storage and offloadingditutup bagi asing mulai 1 Janua-ri 2011.

    Adapun kapal kelompok Cyakni jack up rig, drill ship, sub-mersible rig, dan cable laying shipmasih perlu diskusi lebih lanjut.

    Kenapa sejak kesepakatan itutidak ada progresnya, katanya.([email protected])

    BISNIS/RAHMATULLAH

    LAYANAN BANDARA: Sejumlah calon penumpang melintas di ruang keberangkatanterminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Jakarta, belum lama ini. Kementerian Per-hubungan mengakui kualitas pelayanan penumpang pesawat, terutama saat berada di bandaratidak dapat mengimbangi pesatnya pertumbuhan industri penerbangan di Indonesia.

    Tender kapal offshore diusutBISNIS INDONESIA

    JAKARTA: Badan Pelaksana KegiatanUsaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Mi-gas) segera mengusut pelaksanaan tenderkapal, menyusul dugaan tidak transparan-nya tender pengadaan kapal offshore (le-pas pantai) oleh kontraktor kontrak kerjasama.

    Saya akan checkdulu ke deputy terkait.Dan nanti saya perintahkan deputy ituuntuk menjelaskan soal proses tenderyang dilaksanakan oleh K3S, ujar KepalaBP Migas R. Priyono kepada Bisnis, pekanlalu.

    Dia mengungkapkan hal tersebut me-nanggapi pernyataan Johnson Williang Su-tjipto, Ketua Umum Dewan Pengurus Pu-sat Indonesian National Shipowners Asso-ciation (DPP INSA) yang menyebutkan pe-laksanaan tender pengadaan kapal offshoreoleh K3S tidak pernah transparan.

    Menurut Johnson, perusahaan pela-yaran anggota INSA tidak pernah dili-batkan dalam proses tender.

    Pernah perusahaan pelayaran anggotaINSA sekali ikut tender, tapi pelaksanaan-nya tidak transparan.

    Dia mengatakan hal tersebut seusaiacara penyerahan kapal Lentera Bangsamilik Perusahaan Pelayaran PT Trada

    Maritime Tbk Jumat, 3 Desember 2010.Menurut Johnson, rencana sejumlah

    perusahaan pelayaran nasional melakukanekspansi usaha ke sektor penyediaanarmada offshore berskala besar jenis FSOterganjal, karena tender pengadaan olehoperator migas tidak transparan.

    Selama 2010, ada lima kontrak FSO yangjadwalnya sudah berakhir yakni FSO CintaNatomas (Indonesia), FSO Ladinda (Indo-nesia), FSO Raisis (Indonesia), FSO Ma-dura Jaya(Singapura), dan FSO Gas Con-cord (Singapura).

    Sementara itu, tender pengadaan tigaFSO yang digelar K3S pada awal 2010 hing-ga kini belum diketahui pemenangnya. Se-baliknya kapal yang ditender justru me-minta agar diberikan dispensasi penggu-naan berbendera asing.

    Johnson menambahkan hingga akhirtahun ini belum ada K3S membuka ten-der pengadaan kapal FSO. Padahal peng-operasian kapal berbendera asing sudahhampir berakhir masa kontraknya danmulai 1 Januari 2011 harus digantikan olehkapal berbendera Merah Putih.

    Menurut dia, penggantian kapal berben-dera RI itu wajib ditender ulang tetapihingga kini belum ada satu pun yang di-tender oleh KKKS (kontraktor kontrak ker-ja sama). (K47)

    Kapal offshore yang beroperasi di Indonesia

    Uraian Kapal (Unit)

    Jumlah kapal 531Berbendera Dalam Negeri 468Berbendera Asing 63Kontrak hingga melampaui 1 Januari 2011 16

    SSuummbbeerr:: BPMigas