Upload
farizmudzakkir-imran
View
270
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/12/2019 Benang Merah_Nurmayanti Zain
1/158
8/12/2019 Benang Merah_Nurmayanti Zain
2/158
ii
Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 19 Tahun 2002
Tentang Hak Cipta
Lingkup Hak CiptaPasal 2:
1. Hak Cipta merupakan hak eksklusif bagi Pencipta atauPemegang Hak Cipta untuk mengumumkan atau
memperbanyak ciptaannya, yang timbul secara otomatis
setelah sesuatu ciptaan dilahirkan tanpa mengurangi
pembatasan menurut peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
Ketentuan Pidana
Pasal 72:1. Barangsiapa dengan sengaja melanggar dan tanpa hakmelakukan perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal
2 Ayat (1) atau Pasal 49 Ayat (1) dan Ayat (2) dipidana
dengan pidana penjara masing-masing paling singkat 1
(satu) bulan dan/atau denda paling sedikit Rp 1.000.000,00
(satu juta rupiah), atau pidana penjara paling lama 7 (tujuh)
tahun dan/atau denda paling banyak Rp 5.000.000.000,00
(lima miliar rupiah).2. Barangsiapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan,mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu ciptaan
atau barang hasil pelanggaran hak cipta atau hak terkait
sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) dipidana dengan
pidana penjara paling lama 5 (lima tahun) dan/atau denda
paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).
8/12/2019 Benang Merah_Nurmayanti Zain
3/158
iii
(ditulis, diceritakan kembali dan
disusun oleh: Nurmayanti Zain)
Penerbit Nida Dwi Karya Publishing
Surabaya, 2013
8/12/2019 Benang Merah_Nurmayanti Zain
4/158
iv
BENANG MERAH
Oleh: Penulis Tamu Kemilau Cahaya EmasCopyright 2013 by Nurmayanti Zain
http://www.nurmayantizain.com
Penyunting : Maryam Ilda
Proofreader : Ummu Miqdad
Penata Letak : Andi Cempana Sari
Desain Sampul : Ulfa Febryanti ZainIlustrasi : Apple Heart Artwork & Illustration
Penerbit:
Nida Dwi Karya Publishing
Jl. Peneleh 9 nomor 60
Surabaya60274
Dirilis pertama kali melalui:
Website:www.nulisbuku.com
Email: [email protected]
Cetakan pertama: Februari 2013
xii + 144 hlm;
13 x 19 cm;
ISBN:
Hak cipta dilindungi oleh undang-undang. Dilarang mengutip
atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa izin
tertulis dari Penulis dan Penerbit.
http://www.nulisbuku.com/http://www.nulisbuku.com/8/12/2019 Benang Merah_Nurmayanti Zain
5/158
v
Buku ini dipersembahkan untuk dan hanya untuk
para pasangan yang super duper full of happiness
Ekachaeryanti Zain & Indra Sukmana Putra
Mardhiyah Nas & Nursyamsu IsmailBasmah Thariq & Armawi Fadli
Doa cinta untuk mempelai:
Barakallahu laka wa baraka 'alaika
wa jama'a bainakumaa fii khair
Semoga Allah memberikan berkah kepadamu dan memberikan
berkah atasmu serta menyatukan kalian berdua di dalam
kebaikan. Insya Allah. Aamiin.
8/12/2019 Benang Merah_Nurmayanti Zain
6/158
vi
Dear WriterTertawa dan tersentuh dalam satu waktu adalah rasa
yang akan kalian temukan dalam Benang Merah.
Temukan simpul Benang Merah-mu dan yakinlah dia
adalah jodohmu!
(Devania Annesya, Penulis Novel Ubur-Ubur Kabur dan
beberapa buku antologi, Surabaya)
Bukunya bagus, jujur saya suka. Ceritanya ringan
mengalir, bagus dibaca kalau lagi badmood. Soalnya
bukunya seperti penulisnya, dimanapun dia, dia sealu
membuat suasana menjadi lebih baik.
(Sufra Shofiyyah, Ners & Pengurus Forum Muslimah
Dakwah Kampus Indonesia, Makassar)
Benang merah bagus banget. Emm ... bingung mau ngasih
komentar apa. Waoooww aja, pokoknya.
(Cahya Edi Santosa, Peneliti di Pusat Teknologi
Penerbangan LAPAN, Serpong)
Benang Merah, di balik setiap halamannya tersimpan
makna cinta yang begitu lucu dan jujur. Dengan gaya
bahasa sederhana, penulis menyulap kisah cintanya
menjadi lebih hidup, mengesankan dan mengharukan.
(Rezki Amaliah, Pelajar SMA, Makassar)
8/12/2019 Benang Merah_Nurmayanti Zain
7/158
vii
Sungguh luar biasa isi yang terkandung dari tiap kisahnya.
Semuanya berisi nasihat yang berharga. Bagiku yang
sudah menjalani, menikmati dan menghayati pernikahanselama kurang lebih 16 tahun lamanya, pesan tersiratnya
memberikan nilai positif untuk bermuhasabah dalam
rangka menjaga keutuhan bahtera rumah tangga.
(Susana Dewi, Ibu Rumah Tangga, Sukoharjo)
Buku ini cocok dibaca untuk para calon pengantin.
Alurnya komplit mengaitkan manis dan pahit getirnya
bahtera rumah tangga. Dikemas dalam bentuk cerita
islami. Saya pribadi, ketika membaca buku ini, jadi ikut
membayangkan. Bagaimana jadinya bila saya menikah
nanti, akankah salah satu kisah dalam buku ini terjadi
dalam hidupku kelak?
(Sari Mutmainna Rifai, Penikmat Blog & Karyawan
Swasta, Makassar)
Keren sekali gaya menulisnya. Ditambah lagi ceritanya
bagus banget. Plus puisinya bikin nangis, Subhanallah
keren! Benang merah yang sangat menginspirasi. Ajaib,
tulisannya membuatku bangkit dan mau bermimpi lagi.Aku sadar, menelan mimpi saja tidak cukup.
(Wita Adriyana Wardani, Freelancer, Mataram)
Buku yang keren. Dalam kisahnya terselip nasihat yang
memukau, baik secara langsung maupun tidak. Maka tidak
beruntunglah orang yang tidak membacanya.(Nurfaisyah, Calon Apoteker, Makassar)
8/12/2019 Benang Merah_Nurmayanti Zain
8/158
viii
Membaca benang merah, tidak ada komentar lewat kata
yang bisa kutulis. Inginnya langsungactionsaja.
(Wulan Mayasari, Guru SD, Makassar)
Suka! Pengen selalu mengikuti karya-karya Nurmayanti
Zain. Soalnya tulisannya polos, apa adanya.
(Chyntia Puti Army, Karyawan Swasta, Pontianak)
Saya selalu suka ketika Maya bicara cinta. Tidak hanya
lewat tulisan tapi juga obrolan lepas kami yang tak pernah
direncanakan. Perasaan yang dalam namun tetap cerdas.
Kata-katanya gamblang tapi tetap santun, tetap berada di
koridor yang dilaluinya selama ini. Saya membaca karya
Maya tentang cinta merasa kurang. Kurang karena
ternyata lembaran kertas justru membatasi cintanya yang
luar biasa. Keep on writing, Kanda Maya. Keep on
fighting till the end.
(Mirna Andriani, Sarjana Teknik Elektro, Makassar)
Tiga kata untuk buku ini: manis, inspiratif dan
mengesankan.
(Khaerunnisa Said, Mahasiswi S2 Manajemen danKeuangan UNHAS, Makassar)
8/12/2019 Benang Merah_Nurmayanti Zain
9/158
ix
8/12/2019 Benang Merah_Nurmayanti Zain
10/158
x
Dear ReaderHai! Sebelum membaca isi buku lebih jauh,
biarkan aku memulainya dengan salam pertama. Jujur
saja, ini begitu mendebarkan. Dalam setiap detakan
jantung, aku tak henti-hentinya berucap syukur pada Allah
Subhanahu wa Taala, pada Sang Pemilik Hati manusia,
pada Rabb Semesta Alam.Alhamdulillah Tabaarakallahu
Taala.Begitu banyak nikmat yang terlimpah hingga buku
ini bisa terbit dan berada di tangan pembaca.
Ide penulisan buku ini berawal dari cinta. Yang
menjadi penggerak utama terselesaikannya buku ini juga
cinta. Rasa-rasanya semua karena cinta. Well, apa sih
yang tak bisa dilakukan oleh cinta? Ups, baiklah, aku
berlebihan. Lanjut cerita, karena kesukaanku terhadap
romantisme kisah anak Adam, aku pun berniat membuat
sebuah buku cinta. Namun tidak sembarang buku cinta.
Aku ingin sesuatu yang spesial.
Spesialnya itu seperti sebuah benang merah
transparan yang tersemat di jemari dua manusia. Uniknya,benang merah itu sudah terikat jauh hari bahkan sebelum
keduanya bertemu. Benang merah itu disebut takdir. Dan
tak ada yang pernah tahu bagaimana takdir hidup akan
menuntun kepada pertemuan manis bernama cinta. Ya,
ketika sepasang hati bertemu.
Benang merah menyuguhkan kisah-kisah nyatayang skenario cintanya ditulis langsung dari langit. Jadi
8/12/2019 Benang Merah_Nurmayanti Zain
11/158
xi
tidak sekadar karangan belaka. Fantastisnya lagi, aku
bersusah payah menghimpun beberapa tulisan fenomenal
dari Guest Writer Event di blog Kemilau Cahaya Emas(http://www.nurmayantizain.com). Dengan demikian, ada
begitu banyak rasa yang bisa terlihat dalam buku ini.
Para penulis tamu Kemilau Cahaya Emas adalah
orang-orang yang menorehkan tinta luar biasa dalam
kertasnya. Aku begitu bersyukur memiliki mereka sebagai
seorang teman berharga, baik secara nyata maupun maya.
Tahu tidak, terima kasih adalah kata yang ajaib.
Kata itu bisa membuat jiwa merasa sedikit bangga dan
membentuk hati menjadi kuat. Makanya izinkan aku
berterima kasih. Terima kasih telah meluangkan waktu
untuk membaca buku ini, entah dengan membelinya atau
meminjamnya. Terima kasih telah memberiku kesempatan
untuk menjadi seorang penulis. Terima kasih telah
mencoba mengambil hikmah dari tiap tulisan yang ada
dalam buku ini. Terima kasih.
Besar harapan, buku ini dapat menghangatkan hati
yang tengah menanti pasangan, merangkul hati yang
sementara berbagi kasih dalam bahtera rumah tangga yang
baru dan memenuhi panggilan hati yang telah terlebihdahulu mengikat janji setia seumur hidup. Singkatnya, aku
menyukai buku ini dan semoga kamu pun begitu.
Makassar, Safar 1434 H
Dengan Selaksa Cinta,
Nurmayanti Zain
8/12/2019 Benang Merah_Nurmayanti Zain
12/158
xii
impul enang MerahHalaman
Dear Writer........................................................... vi
Dear Reader.......................................................... x
Simpul Benang Merah......................................... xiiPrologue................................................................ 1
Masa Penantian Sekeping HatiMenyapa Cinta ...................................................... 10
Hanya .................................................................... 15
Jodoh itu? .............................................................. 17
Di Sudut Penantian ............................................... 21
Ketika Penulis Kebelet Nikah ............................... 25
Istikharah, Petunjuk Terindah ............................... 33
Rahasia Allah di Balik Jodoh ................................ 38
Nah Lho, Menikah itu Mahal? .............................. 43
Benang Merah Dua HatiWarna Cinta ........................................................... 51
Kupu-Kupu Cinta Untukku ................................... 53
Menikah: Bertemu dengan Cara yang Indah ......... 58
Ketika Kujatuh Cinta ............................................. 66Kupilih Engkau karena Dia ................................... 69
8/12/2019 Benang Merah_Nurmayanti Zain
13/158
xiii
Dear Zauji .............................................................. 72
Untukmu yang Berbahagia .................................... 77
Ketika Sepasang Hati BerikrarSang Penawan Hatiku ............................................ 90
Tentang Nikah ....................................................... 92
Jodoh di Ujung Dunia ............................................ 95
Hikmah Lara Cintaku ............................................ 100
Nikah, Ibadah yang Indah ..................................... 106
Menikahlah dengan Penuh Rasa Cinta .................. 109
Nano-Nano Pernikahan .......................................... 117
Menikah itu Tak Melulu Indah .............................. 124
Epilogue................................................................ 128
Tentang Penulis................................................... 132Mengenal Apple Heart....................................... 143
8/12/2019 Benang Merah_Nurmayanti Zain
14/158
8/12/2019 Benang Merah_Nurmayanti Zain
15/158
- 1 -
Prologue
I remember the first time we met
We stared at each other
None know yet that
There would be something
Day by dayYou slowly come to mind
Making my heart beat so fast
Making me feel something I've never felt before
Week by week
I found myself thinking about you
You are everywhere to me,
even if I close my eyes
Clear, then...
something strange has touched my soul
Aku bergeming. Perlahan, aku merasakan getarankecil melalui punggungnya. Ketika dia mempererat
pelukannya, isakan tangis pun mulai terdengar. Saat itu
aku berharap tubuhku bertabur cahaya. Aku berharap aku
benar-benar seorang putri cahaya. Sehingga aku tak perlu
khawatir jika gelap telah merayap di hatinya. Sebisa
8/12/2019 Benang Merah_Nurmayanti Zain
16/158
- 2 -
mungkin aku akan membawa pergi segala sedih dan pedih
yang dideritanya.
Sontak pikiranku kosong. Tubuhku seakanmelayang ribuan kilo dari tanah, terbang bersama dia yang
kini berada dalam pelukanku. Dia yang begitu dekat
denganku. Hingga derau nafasnya menghembus pelan di
telingaku. Jujur, aku kehilangan akal. Di saat seperti ini
aku bahkan tidak tahu harus berkata apa. Lebih dari itu,
aku kebingungan, sebenarnya apa yang tengah terjadi?
Aku mengenalnya lebih baik dari siapapun.
Selama ini dia tak pernah bermuram durja apalagi
menunjukkan wajah murung lagi merana. Lalu saat ini aku
begitu cemas melihatnya. Bulir-bulir bening yang keluar
dari pelupuk matanya sangat membuatku gundah. Aku
nelangsa, kemana perginya senyum ceria yang selalu
ditampakkannya padaku?
Aku memilih membungkam mulutku dibanding
mencercanya dengan pertanyaan-pertanyaan menyelidik.
Karenanya, aku pun tidak berusaha mencari celah untuk
mengetahui apa yang sebenarnya dia tangisi. Hingga aku
tidak sadar waktu telah berjalan cukup lama. Dia pun
melepaskan pelukannya. Lambat-lambat dia mengambiltisu dan mengusap kelopak matanya.
"Maaf, aku tiba-tiba menangis di hadapan Maya.
Benar-benar cengeng ya?"
Aku menggeleng dan tersenyum, "Tidak cengeng.
Aku tidak tahu apa yang terjadi tapi aku mohon, jangan
cemas ya. Hilangkanlah risau. Insya Allah semua akanbaik-baik saja. Ada Allah. Kegundahan ini pasti bisa
8/12/2019 Benang Merah_Nurmayanti Zain
17/158
- 3 -
terlewati. Allah tidak akan pernah meninggalkan hamba
yang meminta pada-Nya. Allah Maha Tahu apa yang
terbaik untuk hamba-Nya. Saat ini adalah waktu yangtepat untuk lebih mendekatkan diri pada-Nya. Mari
perbanyak sujud di keheningan malam."
Dia tertegun. Lagi, air matanya jatuh tanpa aba-
aba. Tak lama, tangisnya pecah memenuhi tiap celah
dalam ruangan. Jantungku berdegup kencang mendengar
sesenggukannya yang lebih keras. Aku menggertakkan
gigi sekuat tenaga, menahan agar tak ada bulir air mata
yang menetes. Tiba-tiba saja aku tidak mau ikut menangis.
Entah kenapa, setidaknya kali ini aku ingin terlihat
sebagai sosok yang kuat nan tegar.
Menyadari kekakuan sikapku yang berusaha
menahan tangis, dia tersenyum merona lalu mengelus
kepalaku. Aku membalas senyumannya semanis mungkin.
Mata kami beradu, suasana pun menjadi hangat. Perlahan
dia menggenggam tanganku. Detik berikutnya, aku pun
membalas genggaman tangannya seraya menatapnya
lama. Dia berseru cantik, "Ini rahasia ya."
Aku mengangguk cepat. Dalam hati aku bertutur,
hanya ada satu alasan mengapa seorang perempuanmerahasiakan momen ketika dirinya menangis. Dan aku
menduga-duga mungkin itu juga terjadi padanya. Ya, ini
tentang cinta yang belum berbalas.
8/12/2019 Benang Merah_Nurmayanti Zain
18/158
- 4 -
8/12/2019 Benang Merah_Nurmayanti Zain
19/158
- 5 -
Masa Penantian Sekeping HatiA flower cannot blossom without sunshine,
and a human cannot live without love.
Max Muller (18231900)
Aku menuju ke ruang makan dan mendapatiYudi menyendok nasi terakhirnya. Langsung saja aku
duduk manis di sampingnya. Dia bertanya, "Bagaimana?
Sudah menemukan arti cinta?"Aku mengerlingkan mata,
"Iya dong! Cinta itu..."
"Eh tunggu ... tunggu ... tunggu...!!"Rahmat tiba-
tiba muncul. Aku hanya bisa menahan tawa melihatnya
membujuk Kak Hera dan Ulfa agar mau bergabung di
meja makan. Dia pun berkelakar, "Mari bicara cinta!"
Rahmat mendekati Kak Hera dan berbicara bak
seorang reporter, "Mari kita dengarkan pendapat seorang
ahli kesehatan mengenai cinta. Dokter, apa itu cinta?"
Kak Hera mengangguk, "Cinta itu hepatitis!"
Ruangan menjadi hening, meminta penjelasan
tambahan. Kak Hera tersenyum seraya berkata, "Cinta itu
peradangan pada hati karena gejolak tak terduga dari
seseorang yang dicintai. Jadi, cinta itu radang hati alias
hepatitis!"Kami berempat ber-ohh ria serempak.
8/12/2019 Benang Merah_Nurmayanti Zain
20/158
- 6 -
Aku menautkan alis, "Ng, cinta itu penyakit ya
dokter?" Cepat-cepat Kak Hera menggeleng, "Cinta itu
obat! Penyembuh dari segala macam penyakit. Bahkanseseorang yang tidak bisa terobati secara medis pun bisa
sembuh karena cinta."Aku termenung. Double statement
nih. Tadi katanya hepatitis eh ternyata obat. Obat
hepatitis? Hahaha, aku geli sendiri memikirkannya.
Rahmat berjalan ke arahku, "Sekarang kita
dengarkan pendapat seorang insinyur di bidang teknik
elektro. Apa itu cinta?"Aku mantap menjawab, "Cinta itu
energi! Berdasarkan hukum kekekalan, energi tidak dapat
diciptakan atau dimusnahkan, energi hanya dapat diubah
dari satu bentuk ke bentuk lain. Cinta tidak dapat dipaksa
datang atau diusir pergi. Cinta hanya bisa menjelma
menjadi rasa yang mengubah seseorang dari suatu
kondisi ke kondisi yang lain."
Celoteh panjang lebarku mengundang decak
kagum. Rahmat sampai menepuk bahuku, riang. Aku
tergelak, jelas saja aku bisa menjelaskan dengan mudah.
Sebelum ini aku sudah mengadakan riset tentang cinta
bahkan memenangkan sebuah kontes definisi cinta. Jadi
Masya Allah, wajar saja teori cintaku sudah begitu fasih.Yudi melirikku, spontan aku menjulurkan lidah.
"Lalu apa itu cinta menurut ahli ekonomi
manajemen? Simak jawabannya!"Rahmat mempersilakan
Yudi berbicara. Sedikit grogi, Yudi berucap, "Cinta itu
kurva permintaan dan pembelian! Bagaimanapun caranya
harus balance sehingga ditemukan titik tengah antarajumlah barang/jasa yang tersedia dengan harga pasar."
8/12/2019 Benang Merah_Nurmayanti Zain
21/158
- 7 -
Yudi berhenti sejenak lalu melanjutkan penjelasannya,
"Makanya cinta itu harus seimbang alias ada hubungan
timbal balik. Mencintai dan dicintai. Cuma dicintai? Wahsok populer sekali. Cuma mencintai? Ke laut aja deh!"
Aku tertawa, boleh juga nih definisi cintanya.
Yudi mengeluarkan jempolnya lalu mengusap hidungnya.
Gaya sekali anak itu. Lalu tiba-tiba Ulfa bersuara lantang,
"Cinta itu abstrak!" Empat pasang mata langsung
menatapnya tajam. "Nggak lulus ujian nih!" Seru Kak
Hera. "Masa begitu pendapat seorang anak hukum
internasional yang mengaku berintelejen dan berasas
keadilan?"Yudi menimpali.
Rahmat pun berteriak, "Definisi ditolak!" Tak
ketinggalan, aku bersorak huu yang membuat wajah Ulfa
semakin masam. Akhirnya tawa kami berempat meledak.
Setengah terdesak, Ulfa mencoba memperbaiki definisi
cintanya, "Cinta itu undang-undang! Sesuatu yang
mengikat dan harus diimplementasikan."
Lagi-lagi empat pasang mata menatapnya. Tak
elak lagi, definisi yang kaku itu langsung heboh ditertawai
dan dicela habis-habisan. Nasib si Putri Salju, kelamaan
tinggal sama kurcaci sih makanya definisi cintanya agak-agak aneh begitu. Ups, ahahahaha!
"Baiklah, sekarang giliran anak a-be-ge SMA
mengartikan cinta!" Rahmat berdehem keras meminta
perhatian. Dia pun berujar, "Cinta itu kentut!"
Mendengar hal itu, kami terbatuk keras dan
melongo. "Cinta itu kentut! Kalau ditahan, rasanya begitumenyakitkan. Tetapi kalau dikeluarkan, benar-benar
8/12/2019 Benang Merah_Nurmayanti Zain
22/158
- 8 -
memalukan!" Tergambar jelas kepuasan di wajah Rahmat
setelah ia rampung menjelaskan teori cintanya. Sambutan
tawa pun menghambur dari kami berempat."Biar kusimpulkan." Aku meredam kehebohan
yang terjadi. "Bila sedang jatuh cinta, dokter akan
berkata, cintaku adalah obatku. Sedang insinyur berkata,
terima kasih telah menjadi energiku. Cinta kita harus
balance untuk anak ekonomi. Dan ahli hukum akan
menegakkan undang-undang dalam cintanya. Lalu anak
SMA? Kau adalah kentutku!"
Asli, konyol sekali. Aku tak bisa menghentikan
tawaku hingga otot-otot perutku kaku. Yudi berkata
lantang, "Oh, aku kentuti kamu!"
Tawa lebih keras pun memecah siang hari yang
terik itu. Aku menggeleng, aku benar-benar tidak mau jika
ada orang yang mencintaiku dan berkata aku mengentuti
kamu! Ahahahaha, teramat sangat bodoh.
Mendengar aksi kami yang menggemparkan,
Mama keluar dari kamar. Rahmat segera mengambil alih,
"Di tengah-tengah kita sudah hadir seorang ahli radiologi
kedokteran gigi. Mari kita dengarkan definisi cinta
menurut beliau!" Mama yang awalnya sedikit heranlangsung ikut hanyut dalam pembicaraan kami.
"Cinta itu karang gigi! Hadirnya perlahan-lahan,
selapis demi selapis yang awalnya bening dan lunak
lama-lama menjadi lapisan kuat dan berwarna. Menempel
setiap saat dan jika dihilangkan akan terasa ngilu yang
begitu dalam." Sorak kekaguman pun bermunculan.
8/12/2019 Benang Merah_Nurmayanti Zain
23/158
- 9 -
Mama yang berdiri di sampingku menatap Kak
Hera lalu sontak mengetuk kepalaku, "Jangan cuma
bicara cinta. Beri bukti dong! Dimanakah pangeran yangakan membangunkan Sleeping Beauty-ku? Dimana pula
pangeran yang akan membawa sepatu kaca untuk
Cinderella-ku?"
Senyum di wajah Kak Hera merekah. Mama
berseru misterius, "Entah kenapa, Mama bisa mendengar
derap langkah kedua pangeran itu semakin mendekat ke
istana ini. Kita nantikan saja kedatangannya dengan
penuh do'a, sabar dan ikhlas."
Rona merah menghias situasi kala itu. Rahmat,
Yudi dan Ulfa tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk
berkoar tidak jelas sambil memukul-mukulkan tangan ke
meja. Aku hanya bisa mengerling dan menjawab, Kita
nantikan saja.
Makassar, April 2012 Miladiyah.
Jumadil Awwal 1433 Hijriyah.
8/12/2019 Benang Merah_Nurmayanti Zain
24/158
- 10 -
Menyapa Cinta
Akhirnya datang juga, hari dimana aku harus
menguras otak atas ilmu yang telah kuterima, hari ujian.
Aku mendesah ragu -apa aku akan bisa- tapi segera
kusisihkan kerapuhan itu. Ini adalah ujian dan aku harus
siap menghadapinya.
Baik, aku pun segera duduk manis menunggu
guru membagikan soal ujian. Aku bergetar membaca soal
yang ada di hadapanku. Hanya ada satu tanya di sana.
Apa itu cinta?
Hmm, pertanyaan yang begitu menggelitik. Aku
pun mencoba mulai menulis di lembar jawaban. Satu
menit, sepuluh menit hingga tiga puluh menit berlalu, aku
menghela napas. Lembar jawabanku masih kosong,
tanganku bergeming, tak mampu menuliskan apapun.
Ternyata, hidup selama puluhan tahun tidak menjamin akubisa menjawab soal ini.
Aku melirik kanan-kiri, melihat wajah-wajah
merona yang tengah menekuni kertas di hadapannya.
Sedikit iri -karena aku tahu- dari awal aku memang paling
payah dengan mata pelajaran ini. Aku pun membenamkan
kepala di atas kedua lenganku yang bersinggungan.
Jegglekk!!!
8/12/2019 Benang Merah_Nurmayanti Zain
25/158
- 11 -
Eh, kegelapan seketika menyelimuti ruangan. Ma-
ma-ti lampu? Tapi ini kan siang hari...(?!) Tiba-tiba
sebuah cahaya mungil muncul. Entah kenapa cahaya itupunya pesona yang tak bisa kulawan. Seperti black hole,
aku tertarik masuk hingga ke titik pusarannya.
Aku terhempas ke ruangan dengan gemerlap
cahaya menyapu mataku. Hai. Sebuah suara yang tak
asing di telinga menyapa. Aku menoleh, bahkan ketika
aku tak bisa melihat sosoknya aku tahu itu dia, sang
listrik. Ng, aku tersadar. Apa cinta juga seperti itu?
Hampir. Bedanya, ketika aku bisa mengukur listrik,
menentukan parameter besaran bahkan mengontrol
distribusinya, ternyata aku tak bisa melakukan itu pada
cinta.
Satu-satunya hal yang tak terukur bahkan
mencapai titik tak hingga dari suatu deret hitungan ialah
cinta, energi yang tak terdefinisi. Aku tercengang, itu
berarti berlaku hukum kekekalan, "energi tidak dapat
diciptakan atau dimusnahkan, energi hanya dapat diubah
dari satu bentuk ke bentuk lain".
Cinta memang demikian, tak bisa dipaksa untuk
datang ataupun pergi. Namun cinta bisa menjelma menjadimotivator ketika down, menjadi obat manjur bagi orang
sakit dan tentu saja menjadi cahaya ketika gelap
menghampiri.
Sebelum sempat aku berpikir lebih jauh ~zing~
sebuah pusaran lain terbuka, menghisap diriku dan lagi-
lagi menghempaskanku begitu saja. Ketika membukamata, aku terkesima atas apa yang terlihat. Hai. Peri-peri
8/12/2019 Benang Merah_Nurmayanti Zain
26/158
- 12 -
kecil yang beterbangan di hamparan bunga menyapaku. Di
kejauhan, aku bisa melihat anak-anak kecil bermain di
dalam rumah coklat. Tak ketinggalan para putri danpangeran yang bersanding di istana awan. Aku yakin, ini
negeri dongeng. Luar biasa, bertabur keajaiban.
Ng, aku tersadar. Apa cinta juga seperti ini? Hm,
penuh hal-hal ajaib yang membuat apapun bisa terjadi.
Lalu keajaiban itu sendiri adalah sebuah ilusi, tak nyata
alias maya. Kesimpulannya, cinta itu maya. Kalau benar
demikian, apa boleh kukatakan cinta itu adalah aku? Dan
karena aku adalah seorang maya yang nyata, jadi cinta itu
juga nyata, keajaiban yang nyata.
Brrrr-rrrr, sebuah pusaran yang lain tiba-tiba
muncul tepat di bawahku, tak ayal aku jatuh bebas ke
dalamnya. Aku disambut dengan limpahan air yang
menggenang. Hai. Aku mencari arah panggilan itu,
rupanya sosok berkilau dengan semburat pink yang
menyapaku, dialah hati. Alisku menaut, mencari alasan
mengapa dia menangis.
Aku mengamati sekeliling, begitu banyak jejak
kaki yang tertinggal di sini. Dengan cemas, kutatap lekat
sang hati, apakah ada cinta yang melukaimu? Akumemang tidak menemukan bekas luka tetapi tidak berarti
tidak terluka.
Ng, aku tersadar. Cinta bisa melahirkan tangis dan
luka, entah karena rasa maaf atau karena rasa hilang.
Sesaat aku termenung dan tidak menyadari, perlahan tapi
pasti hati dibawa pergi oleh seseorang. Lamunanku buyar
8/12/2019 Benang Merah_Nurmayanti Zain
27/158
- 13 -
-gelagapan- aku mencoba berlari sekuat tenaga, mengejar
bayang-bayang orang itu.
Siapa dia?
Aku kehilangan arah kemana perginya orang itu.
Aku merenggut pasrah, di saat seperti ini satu-satunya
tempat mengadu adalah kembali ke Sang Pemilik Hati.
Aliran air yang menyentuh kulitku menciptakan
aura tenang nan hangat. Terlebih lagi ketika aku tengah
menghadap kepada-Nya. Tak ada sekat ataupun dinding,
aku mengeluarkan semua hal yang telah terpikirkan,
semua hal yang sedang dipikirkan bahkan semua hal yang
tak mampu aku pikirkan.
Samar-samar, aku merasa ada seseorang yang
mendekat, membawa sang hati kembali ke hadapanku
dengan secarik kertas bertuliskan irama tiga baris.
Hey, I forgot your name. May I call you, mine?
And ... if you forget my name,
you absolutely can call me, yours.
Aku tersenyum dengan pipi kemerahan. Ng, aku
tersadar. Ya, dia adalah sosok yang memberikan tulang
rusuknya padaku. Aku masih belum tahu siapa dan
bagaimana dia.
Namun aku ingin dan percaya dia seperti yang
diwasiatkan oleh Rasulullah Shallallahu'alaihi wa Sallamkepada setiap wali, "Jika seseorang yang kalian ridhai
8/12/2019 Benang Merah_Nurmayanti Zain
28/158
- 14 -
agama dan akhlaknya melamar (puterimu) kepadamu,
maka nikahkanlah dengannya. Jika tidak, fitnah dan
kerusakan yang luas akan terjadi di muka bumi" (HR. AtTirmidzi).
Jegglekk!
Aku membuka mata. Kepalaku masih terbenam di
antara kedua lipatan lenganku. Tadi itu apa? Hm, aku
tidak tahu. Yang jelas, saat ini tanganku telah bergerak
lancar menorehkan kata demi kata di lembar jawaban.
Aku melihat jawabanku dengan puas, cinta itu... Memang
tak seindah atau sememukau jawaban orang lain tetapi
sungguh aku sudah benar-benar berpikir keras.
Aku melihat beberapa orang telah maju dan
mengumpulkan lembar jawabannya. Namun, aku masih di
bangkuku, menatap jawaban yang telah aku rampungkan.
Aku tidak ingin tergesa-gesa. Aku akan menunggu sampai
waktu ujian berakhir dan itu artinya Takdir Allah telah
memanggilku.
For people who love me
I love you but God loves you more
8/12/2019 Benang Merah_Nurmayanti Zain
29/158
- 15 -
Hanya
Seperti pohon-pohon perindu batin
Yang menunggu ranting mengaitkan lengannya
Kuingin berjalan di sisimu dengan iman
Mengaitkan lenganku lenganmu dalam ikatan
Memeluk dirimu dalam satu keindahan
Menjangkau hatimu dalam sebuah sunnah
Cinta memandang manusia sebagai wadah
Manusia kemudian menggenggam dan memeluknya erat
Semuanya terkisahkan rapi pada lembaran Lauhul Mahfuz
Semua tulang-tulang rusuk akan kembali ke fitrahnya
Semua cinta akan kembali pada asal-Nya
Jika sepucuk surat dan doamu tak ada namaku
Maka patut bagi diriku untuk menunggu
Malam ini
merangkai peristiwa esok
yang tak kutahu
Malam iniwajah dan hatiku merona
8/12/2019 Benang Merah_Nurmayanti Zain
30/158
- 16 -
Sesekali mematut diri di depan cermin
Tersenyum simpul dengan rona merah madu
Penikmat hati menunggu saat wajahnya diperlihatkan
Pasti ronamu tak lepas dari rona merah malu
Berjalan lintas takdir dalam lembar album hidup
Menunggu tinta takdir itu menetapkan imamku
Saat ini kucoba menghilangkan akal dari kalutku
Mencoba berjalan sesuai fitrah dengan iman
Sampaikanlah cintamu cintaku hanya pada-Nya
(Hima Rain, 24 Tahun, Makassar)
8/12/2019 Benang Merah_Nurmayanti Zain
31/158
- 17 -
Jodoh itu
Suatu ketika seseorang bertanya kepadaku, apaitu jodoh? Umm... sejujurnya aku pun belum benar-benar
tahu apa istilah yang tepat untuk menyempurnakan
pertanyaan itu. Memang jodoh itu apa? Lho? Kenapa akujadi penasaran sendiri dibuatnya. Umm... toh tidak ada
salahnya juga aku ikut mencari, baiklah, aku mulai malam
ini. Bismillah, Ya Allah aku mencarinya karena-Mu.
Aku pernah mendapat nasihat dari seorang bapak,
dia berkata, Suatu hari nanti, kamu menikah dengan
perempuan manapun yang kamu cintai, silakan, tidak ada
yang melarang. Pesan bapak hanya satu, kamu sendiri
yang bisa mengukur dengan hatimu, perempuan seperti
apa yang pantas untukmu dan keluargamu.
Masya Allah, ternyata yang namanya jodoh itu
tidak sembarang pilih, tidak hanya untuk pribadi tapi juga
untuk keluarga, mungkin di sinilah letak ridhonya orang
tua. Baiklah aku akan lebih berhati-hati mencari, agar
benar-benar menjadi pelembut hati.
Malam ini nampak bulan sabit begitu cantik,
sangat memesona ketika memandangnya, meskipun di
sampingnya tidak ditemani bintang-bintang. Apa jodoh
secantik itu? Umm... nyatanya meskipun di sudut langit
lain pekat, siapa yang tahu di atasnya terang benderang.Benar kan? Berarti kembali hati yang melihat, bukan
8/12/2019 Benang Merah_Nurmayanti Zain
32/158
- 18 -
hanya pandangan kasat mata. Aku mengangguk pelan,
terkadang pandangan mata hanya menyilaukan, sedangkan
hati terselip kejujuran.Di tengah pencarian, mataku menangkap
seseorang yang sedang serius memandang wajahnya di
cermin. Rupanya dia baru saja selesai memotong rambut,
ada sisa potongan rambut di kerah bajunya. Aku
menghampirinya, ada aroma kopi yang pekat di
sekitarnya. Sepertinya baru juga diseduh. Langsung saja
otakku liar, menghubung-hubungkan dengan kata jodoh
yang sedang aku cari maknanya. Cermin! Umm... aku rasa
jodoh itu cermin, cerminan diri tepatnya. Makanya sudah
digariskan, bahwa yang baik untuk yang baik, yang buruk
untuk yang buruk. Dan hanya dengan bercermin, kita tahu
kualitas diri, sudah pantaskah mendapatkan yang baik?
Atau justru diri sendiri saja masih buruk. Naudzubillah.
Yang pasti kuncinya selalu memperbaiki diri.
Lalu bagaimana dengan kopi? Pemanisnya adalah
gula bukan? Ya... aku rasa jodoh juga seperti kopi yang
dibubuhi gula. Membuat diri jadi lebih lengkap dan manis.
Wow! kalau sudah seperti itu pantas saja banyak yang
bersungguh-sungguh mencari jodohnya. Katanya untukmelengkapi hidupnya, ibadahnya dan hatinya. Aku mulai
mengerti sekarang.
Pencarianku berlanjut, ada yang bilang katanya
jodoh itu kedamaian, seperti seseorang yang sedang
merasa tenang ketika apa yang selama ini dia pertanyakan
mendapatkan jawaban yang sesuai. Ternyata pertanyaanpun banyak yang tidak (belum) berjodoh dengan jawaban.
8/12/2019 Benang Merah_Nurmayanti Zain
33/158
- 19 -
Seperti pertanyaanku yang satu ini (tentang jodoh) yang
masih aku cari.
Sebagian lain bilang, "Jodoh itu rezeki." Sepertimahasiswa yang resah itu, rupanya dia belum diterima
kerja setelah sepagian mencari, berarti dia memang belum
berjodoh dengan pekerjaan. Toh pengertian jodoh ternyata
luas. Karena jodoh itu pelengkap, seperti pensil bertemu
dengan penghapusnya.
Ya... apapun pengertiannya, jodoh itu adalah
takdir. Saat aku mengejarnya, mempertahankannya, kalau
memang bukan milikku, apa mungkin bisa aku gapai?
Bisa jadi justru yang aku tidak perhatikan malah itulah
jodohku, semua itu masih rahasia yang akan terungkap di
waktu yang tepat. Aku hanya berdoa, jika dia memang
milikku, jaga hatinya untukku, tetap untukku dan hanya
untukku.
Ada juga yang bilang jodoh itu tidak perlu dicari,
sudah disiapkan. Jika memang sudah waktunya, pastilah
dia akan datang. Yang harus dilakukan adalah berikhtiar
dengan cara yang benar. Yang pasti nasihat terbaik ketika
bicara tentang jodoh hanya ada dua, yakni diam dan sabar.
Seandainya saja aku diberi kesempatan untukmengintip sebentaaar saja siapa yang ditakdirkan jadi
jodohku. Untuk sekedar menyapanya, melihat kualitas diri
apakah aku sudah pantas mendapatkannya. Tapi hidup ini
bukan sekedar pengandaian bukan?
Sudah cukup banyak aku mendapatkan jawaban
tentang jodoh, tapi rasanya masih butuh waktu yangpanjang untuk benar-benar mendapati jawaban yang tepat.
8/12/2019 Benang Merah_Nurmayanti Zain
34/158
- 20 -
Ya... sampai jodohku benar-benar datang. Seperti dari
awal aku katakan, saat ini aku masih mencari. Mencari
karena Allah, untuk mendapatkan hati yang mencintaikukarena Allah. Insya Allah.
(Ahmad Fauzi, 24 Tahun, Jakarta Selatan)
8/12/2019 Benang Merah_Nurmayanti Zain
35/158
- 21 -
Di Sudut Penantian
Di Sudut Penantian. Menguak misteri langit.
Mengurai jejak pelangi. Menghembus bersama angin.
Subhanallah, hidup itu tentang mencari.
Mencari ridha-Nya.
Pernikahan, Al-Quran telah melukiskan warnaikatan suci ini dengan siluet kelembutan berikut pernik
ekstase keindahan. Menuai benih-benih cinta yang
membuahkan pahala, dari yang bersifat wajib hingga yang
sepele seperti mencandai isteri. Di sana ada getar cinta,
debaran kasih, resonansi kecemburuan, cambukan
tanggung jawab hingga sorot mata kesepahaman.
Ah, pernikahan. Tidak muluk, tapi tetap anggun
menjadi topik yang mempercepat laju adrenalin. Inilah
tanda kekuasaan Sang Khalik atas setiap makhluk yang
diciptakan-Nya. Hanya mereka yang mau menggunakan
akalnya saja yang membuka mata lebar-lebar akan satu
dari sekian banyak isyarat ke-Maha-Kuasaan-Nya.
Wanita shalihah, kata sang Nabi adalah sebaik-
baik perhiasan dunia maka wajarlah jika ini menjadi
simbol kebahagiaan berjuluk sakinah, mawaddah,
warahmah. Islam, telah memberi garis penegas bahwa
wanita berhak menentukan kriteria calon suami yang baik.Inilah penghormatan Islam atas wanita, madrasah tiada
8/12/2019 Benang Merah_Nurmayanti Zain
36/158
- 22 -
henti, tanpa jeda bagi sang penyejuk mata kelak. Maka,
rasa aman untuk menjadi pendamping dan tugas
kewanitaannya kelak diberikan jaminan oleh Islam.Adalah Al Khansa binti Khidam riwayat Bukhari
mengeluhkan perjodohannya oleh sang Ayah.
Sesungguhnya ayahku telah menikahkan aku dengan
keponakannya, sedang aku tidak menyukainya. Sang
Nabi dengan lembut memberi nasihat untuk meridhai
keputusan sang Ayah. Sebagai wanita shalihah yang
memahami sikap terbaik seorang anak kepada sang Ayah,
dia pun menerima keputusan tersebut. Tapi, kata-kata
selanjutnya dari Khansa inilah yang diabadikan dalam
hadits Nabi. Lihatlah, bagaimana wanita mukminah yang
tumbuh dalam pekatnya wahyu berargumen, Aku ingin
supaya semua mengetahui bahwasanya tidak ada hak bagi
orang tua untuk memaksakan pernikahan putrinya.Islam
menegaskan bahwa pernikahan sejatinya juga dibangun
atas dasar hati yang lapang menerima satu sama lain.
Wanita shalihah menetapkan untuk dirinya pilihan
bijak dalam menentukan kriteria calon suami, tidak
sekedar ketampanan, penampilan yang klimis nan necis,
kekayaan yang memicingkan mata atau kriteria lain yangtelah menjadi keumuman wanita dalam memilih.
Garis penegasan Islam berikutnya adalah agama
dan akhlaknya. Sebuah DNA yang akan diwariskan secara
genetis kepada sang buah hati kelak. Inilah penjagaan
Islam atas spesies manusia. Wanita muslimah tidak slebor
dan konyol terseret oleh kilau penampilan danketampanan. Sebuah standar nisbi yang kelak mudah
8/12/2019 Benang Merah_Nurmayanti Zain
37/158
- 23 -
lapuk oleh perjalanan waktu. Kriteria tinggi badan, kulit
putih nan bersih, sorot mata tajam bak elang, tubuh atletis,
dan sejumput kriteria yang seperti kata pepatah bagaimencari jarum dalam tumpukan jerami. Langka.
Ah, pernikahan itu sejatinya menemukan belahan
jiwa, memadukan kesepadanan, merekatkan jalinan
silaturrahim antara dua keluarga. Tidak muluk, sederhana!
Tapi, di situ ada kata pilihan, memilih atau dipilih.
Mengutip buku tentang para pejuang oleh Salim A. Fillah.
Di sana ada kisah tentang kriteria seorang Ikhwan kepada
Akhawat. Hanya satu kriteria, sang Akhawat harus
memiliki tiga halaqah pengajian yang kompak padu.
Maka, terjadilah proses nazhar. Kriteria telah dimiliki,
namun sang Akhawat menyebutkan kekurangan-
kekurangan yang dimilikinya. Tidak bisa masak, tidak
terbiasa mencuci. Sang Ikhwan memilih untuk maju, toh
di kota besar banyak rumah makan dan laundry. Poin
sentralnya adalah kejujuran, keterbukaan dan apa yang
penting. Bukan seberapa banyak kriteria yang terpenuhi.
Yang penting juga adalah apa visi dan misi jalinan
pernikahan itu kelak ketika telah dibangun. Toh, tidak ada
yang mencari tukang cuci dan koki kan? Tapi, sungguhdahsyat! Setelah beberapa waktu, adanya perasaan
diterima oleh sang suami akhirnya sang isteri belajar
memasak. Dan ternyata ia bisa jauh melebihi harapan
standar sang suami serta hal-hal lain yang menjadi tugas
mulia seorang isteri dalam rumah tangga.
Yah, pernikahan itu tentang saling mengenal,kejujuran, keterbukaan yang akan berhulu pada satu kata
8/12/2019 Benang Merah_Nurmayanti Zain
38/158
- 24 -
yaitu iman. Iman yang menggerakkan, iman yang
menjadikan getar cinta memenuhi langit, menjadikan
debaran kasih melengkung pelangi, menjadikan resonansikecemburuan menyimpul asa hingga kokoh, menjadikan
cambukan tanggung jawab kian berpacu, dan menjadikan
sorot mata kesepahaman menyudahi riak-riak konflik.
Yah, itulah iman.
(Rezky Batari Razak, 25 Tahun, Makassar)
8/12/2019 Benang Merah_Nurmayanti Zain
39/158
- 25 -
Ketika Penulis Kebelet Nikah
Setiap manusia harus memiliki sahabat.
Seorang yang bisa diajak berbagi kesusahan.
Permisalan manusia yang memiliki teman.
Bagaikan tangan dengan bahu dan jari-jemari.
(Syarif Al-Abbasi)
Hidup memang erat dengan yang namanyaperjuangan. Dan tentunya setiap perjuangan membutuhkan
pengorbanan. Sehingga dalam pengembaraan dunia ini,
dibutuhkan sebuah visi dan misi. Terlebih lagi, sosok
pendamping yang membantu mewujudkannya.
Seperti sesuatu yang sakral, menentukan pilihan
hidup butuh pemikiran yang matang. Karena baik tidaknya
perjalanan itu bergantung siapa yang akan menemani. Satu
hal yang menarik bagi seorang penulis, jika sudah
waktunya dan kebelet nikah.
Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah
Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri,
supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya,
dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang.
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar
terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir.
(Terjemahan QS. Ar-Ruum ayat 21)
8/12/2019 Benang Merah_Nurmayanti Zain
40/158
- 26 -
Saya terinspirasi dengan sabda Nabi akan hal ini,
Menikahlah! karena dengannya rezeki kalian akan
bertambah.Jika dipahami secara sepintas barangkali kita
mengatakan, Bagaimana mungkin rezeki bertambah,
padahal beban dan tanggung jawab hidup juga
bertambah?
Tak perlu bingung, kalau kita melihat hadits
Rasulullah yang lain, bukankah dikatakan salah satu
penyebab tertundanya rezeki itu gara-gara dosa dan
maksiat yang dilakukan? Utamanya, menikah adalah salah
satu pintu rezeki karena menikah akan lebih menjaga diri
seseorang dari ujian syahwat.
Terlebih lagi, saya pernah mendapati seorang
teman bertanya kepada Ustadz, Kenapa akhir-akhir ini
saya merasa ada gangguan jin?
Segeralah menikah! Karenasetelah menikah, jin
tidak mau lagi tinggal bersamamu!"jawab Ustadz dengan
singkat.
Waduh, sampai masalah gangguan jin pun turut
andil gara-gara masih jomblo. Karena boleh jadi ketika
masih bujang alias tidur sendirian, pikiran selalu terbangke hal-hal aneh. Maka setelah menikah, jin akan malu atau
mungkin cemburu pada keharmonisan pasangan suami
istri.
Setelah menikah pula, pandangan akan lebih
terjaga dan tidak perlu lagi memikirkan sosok yang belum
tentu berjodoh. Jadi ketika pintu maksiat telatdiminimalisir maka rezeki pun akan bertambah.
8/12/2019 Benang Merah_Nurmayanti Zain
41/158
- 27 -
Secara logika, kalau misalnya rezeki seorang laki-
laki 2 miliar, lalu menikah dengan perempuan yang
rezekinya 2 miliar juga, maka rezeki laki-laki danperempuan yang sudah menjadi suami istri itu tentu akan
bertambah menjadi 4 miliar. Bukankah begitu?
Allah Azza wa Jalla menyuruh, Dan
kawinkanlah orang-orang bujang (lelaki dan perempuan)
dari kalangan kamu, dan orang-orang yang shalih dari
hamba-hamba kamu, lelaki dan perempuan. Jika mereka
miskin, Allah akan memberikan kekayaan kepada mereka
dari limpah karunia-Nya, karena Allah Maha Luas
(rahmat-Nya dan limpah karunia-Nya), lagi Maha
Mengetahui.(Terjemahan QS. An-Nur ayat 32)
Bayangkan! Allah sendiri yang langsung
memberikan jaminan rezeki. Jadi tentu saja masalah
lahiriyah niscaya tercukupi. Lalu bagaimana dengan
perkara batiniyah? Lihatlah, Apabila seorang hamba
telah menikah, berarti dia telah menyempurnakan
setengah agamanya, maka hendaklah dia bertaqwa
kepada Allah pada setengah yang lainnya.(HR. Baihaqi)
Nah! Insya Allah menikah akan mencukupkan
kebutuhan lahiriyah dan batiniyah seorang anak Adam.Jadi tunggu apa lagi? Bagi penulis yang kebelet nikah, ada
dua pilihan yang diberikan, menikah tepat waktu atau
pada waktu yang tepat!
Menikah Tepat WaktuPrinsip ini seolah sama dengan penerbangan ataupunpertandingan, apalagi pertemuan. Bahkan sekaliber lomba
8/12/2019 Benang Merah_Nurmayanti Zain
42/158
- 28 -
secara umum, terkhusus lagi lomba kepenulisan yang
syarat akan tepat waktu. Ya, walaupun telah ada target
kapan mengakhiri masa lajang. Tetap saja menikahbukanlah perkara deadline. Untuk sisi penulis sendiri
terlebih saya, sungguh mengimpikan adanya launching
buku di hari pernikahan. Sekalian menjadi kado terindah
buat sang kekasih. Cita-cita ini selalu saya sampaikan
kalau ada yang bertanya. Bahkan saya pernah bercanda,
Kalau perlu maharnya buku best seller!
Di zaman ulama dahulu, yang namanya menikah
tepat waktu itu ada. Semisal selesai mempelajari suatu
ilmu atau pas berumur 25 tahun sesuai sunnah Nabi. Ada
juga yang mengakhirkannya karena takut disibukkan
hingga lupa menuntut ilmu. Bahkan sekaliber Ibnu
Taimiyyah atau Imam Nawawi rahimahumullah- tidak
menikah seumur hidup. Bukan berarti menyelisihi sunnah
Nabi, tetapi mereka sibuk mempelari, mengumpulkan dan
menulis hadits. Waktu bagi mereka benar-benar
bermanfaat. Saking sibuknya, ada yang 20 tahun tidak
makan malam dengan tangan kanannya. Bukan karena
cacat melainkan disuapi oleh saudara perempuannya
karena mata begitu sibuk membaca dan tangan begitu aktifmenulis.
Seorang dosen pernah mewariskan satu wasiat,
Jangan menikah sebelum selesai S2! Jangan terburu-
buru menikah, hanya karena melihat teman begitu
cerianya setelah menikah. Jadinya juga berharap
merasakan hal yang sama. Padahal belum tentu apa yangkita lihat itu sesuai kenyataan. Telinga juga harus
8/12/2019 Benang Merah_Nurmayanti Zain
43/158
- 29 -
mendengar realita hiruk-pikuk setelah menikah. Jangan
cuma pikirkan enaknya tidak mau anaknya."
Setidaknya itu menjadi pengalaman beliau.Pastinya agak sulit konsentrasi belajar ketika sudah
berkeluarga. Memang benar apa yang dikatakan Nabi,
Sesungguhnya anak bisa membuat seseorang menjadi
bakhil, penakut, jahil dan bersedih. (HR. AlHakim)
Menikah itu menghalangi menuntut ilmu bahkan
kadang membuat orang bakhil. Mau membeli buku, harus
berpikir dua kali karena lebih mendahulukan membeli
susu untuk anaknya. Mau berlama-lama di majelis ilmu,
tak mampu konsentrasi karena istri dan anak sudah
menunggu. Mau pergi berjihad, tiba-tiba jadi penakut,
siapa yang akan menjaga keluarganya. Apalagi mau
menulis, terpaksa harus fokus sambil menjaga anak!
Menikah pada Waktu yang TepatNah, kalau pilihan ini bagaimana? Boleh disimpulkan opsi
ini lebih fleksibel. Artinya, tetap ada target kapan
menikahnya, tetapi sewaktu-waktu bisa berubah sesuai
kondisi dan kebutuhan.
Rasulullah mengatakan, Wahai pemuda,
barangsiapa di antara kalian telah mampu menikah.
Maka segeralah menikah. Karena sesungguhnya menikah
itu lebih menjaga kemaluan dan memelihara pandangan
mata. Barangsiapa yang belum mampu menikah maka
hendaklah ia berpuasa. Karena berpuasa menjadi benteng
(dari gejolak birahi). (HR. Bukhari)
8/12/2019 Benang Merah_Nurmayanti Zain
44/158
- 30 -
Meskipun target menikah umur 25 tahun tetapi
ketika belum sanggup maka tidak masalah menunda
hingga benar-benar siap. Atau setelah sarjana tetapi masihjuga belum siap maka mengakhirkan untuk suatu kebaikan
juga tidak jadi masalah. Karena terkadang ada sesuatu
yang akan lebih indah jika memang tepat pada waktunya.
Pepatah Arab mengatakan, Siapa yang tergesa-gesa
mengambil sesuatu sebelum waktunya maka suatu saat
dia akan dihukumi kegagalan mendapatkannya.
Jika melihat kondisi zaman sekarang yang penuh
fitnah. Suatu masa dimana fitnah wanita sudah tak bisa
dipungkiri. Kata Rasulullah, Tidaklah aku tinggalkan
sepeninggalku fitnah (cobaan) yang lebih berbahaya bagi
kaum lelaki dari (fitnah) wanita. (Muttafaqun alaihi)
Maka salah satu solusinya adalah segera menikah,
demi menjaga kesucian diri dari segala cobaan syahwat.
Ulama menggolongkan, menikah itu hukumnya berbeda-
beda. Bergantung kondisi seseorang. Ia bisa menjadi wajib
jika sudah mampu secara fisik dan finansial serta tidak
bisa lagi membendung hawa nafsunya. Menjadi mubah
atau sunnah kalau sudah mampu fisik maupun finansial,
tetapi hawa nafsunya masih bisa ditahan. Bahkan haramkalau sekedar memenuhi kebutuhan syahwat saja tetapi
belum siap menjalankan hidup setelahnya.
Menikah memang syarat dengan pribadi
seseorang. Boleh jadi ada yang justru setelah menikah
lebih semangat belajarnya atau prestasi kerjanya lebih
meningkat. Spesialnya lagi kalau pasangan suami istrimemiliki visi yang sama. Seperti seorang penulis, tiba-tiba
8/12/2019 Benang Merah_Nurmayanti Zain
45/158
- 31 -
semangat menulisnya meningkat drastis. Ternyata
pasangannya juga penulis. Antarpasangan ada sharing
kepenulisan, akhirnya satu buku ditulis berdua. Semangatmenulisnya akan lebih banyak dipengaruhi oleh siapa
yang pendampingnya. Akan lebih sejalan jika memiliki
latar belakang yang sama.
Dengan demikian, menikah pada waktu yang
tepat, juga membutuhkan pilihan yang tepat. Kalau
memang belum mendapatkan waktu dan pilihan yang
tepat. Maka tidak ada salahnya ditunda untuk sementara,
sampai benar-benar telah terpenuhi. Seseorang pernah
berkata, Setiap yang kita cintai belum tentu kita nikahi,
tetapi yang kita nikahi tentu kita akan mencintainya.
Ulama dahulu sangat berhati-hati dalam memilih
pasangannya. Tentu, seorang penulis seyogianya lebih
berpikir dewasa lagi. Pilihan pasangan hidup sangat
menentukan bagaimana impian melahirkan generasi
penulis ke depannya. Orang-orang kagum pada Imam
Syafii yang bisa menghafal Al-Quran di usia tujuh
tahun. Atau Hasan Al-Bashri yang begitu luas ilmunya.
Ataupun ulama-ulama lainnya. Sayangnya pikiran sering
luput menelaah, siapa ibundanya para ulama. Tentumereka adalah orang-orang pilihan. Maka menikah tak
harus menjadi sesuatu yang dipaksa-paksakan. Apalagi
terburu-buru. Karena ini menyangkut perjuangan dalam
mengarungi samudra kehidupan.
Jadi menikah bagi seorang penulis hendaknya
lebih mendapat perhatian yang lebih banyak. Terkhususbagaimana pasangan hidupnya nanti. Karena dari sinilah
8/12/2019 Benang Merah_Nurmayanti Zain
46/158
- 32 -
cikal bakal lahirnya penulis-penulis handal. Setidaknya
ada yang selalu memberikan dukungan dan motivasi untuk
terus menulis. Pernah seorang teman memberikan tipsmemilih pasangan dengan tiga si. Koleksi, seleksi dan
resepsi. Betul-betul harus melalui proses yang tidak
gampang. Rasulullah juga pernah mewasiatkan, Pilihlah
karena kecantikannya, keturunannya, hartanya dan
agamanya. Jika tak mendapatkan keempatnya, cukuplah
karena agamanya. Untuk seorang penulis kalau boleh
saya tambahkan parameter yang kelima, Pilihlah karena
dia penulis!
Satu hal yang tak luput dari orang-orang shalih
dahulu, sekiranya kita mengetahui besok hari kematian
atau kiamat, maka hendaklah permintaan terakhir seorang
hamba untuk bisa menikah terlebih dahulu. Karena malu
rasanya menghadap Rabb dalam keadaan bujangan. Maka
kalau ada penulis yang kebelet nikah, saya akan menyeru,
Jangan menikah tepat waktu, tetapi menikahlah pada
waktu yang tepat! Apa yang Allah pilihkan untukmu itulah
yang terbaik!"
Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangansupaya kamu mengingat akan kebesaran Allah.
(Terjemahan QS.Adz-Dzaariyaat ayat 49)
(Muhammad Scilta Riska, 22 Tahun, Makassar)
8/12/2019 Benang Merah_Nurmayanti Zain
47/158
- 33 -
Istikharah, Petunjuk Terindah
Damai kurasakan saat mata ini menatap langitmalam yang berhamburan bintang. Kerlap-kerlip
menghiasi pemandangan alam, menghibur mataku yang
terlalu jenuh memandangi layar monitor. Angin segarbegitu nikmat kurasakan saat ini, sayangnya HP-ku
berdering, mengusik ketenangan.
Ukhti, aku ingin menikahimu.
Jlepp!
Suara hatiku kian risau dan tak menentu. Seperti
membaca berita duka, ada rasa yang berpendar mengharu
tak percaya. Senang rasanya jika seseorang berani
menyatakan rasa ini apalagi tak banyak basa-basi.
Namun, tidak seperti ini yang ingin kurasa.
Bagaimana bisa seorang yang baru kukenal menyatakan
hal seperti ini? Aku belum tahu dia, wataknya seperti apa,
temannya seperti apa, keluarganya bagaimana.
Pikiranku runyam, lelaki yang kusebut sebagai si
sombong malah menghampiri dan menyatakan berita
hatinya kepadaku. Ah, kenapa su'udzon lebih dahulu
mampir hanya karena melihat penampilannya yang begitu
cuek dan tak ramah senyum?
8/12/2019 Benang Merah_Nurmayanti Zain
48/158
- 34 -
Aku merasakan risau yang istilah zaman sekarang
lebih dikenal dengan kata galau. Yah, inilah hati. Gundah
gulana tak dapat menyentuh jalan keluar sesungguhnya.
Istikharah ukh...
Suara itu berbisik dalam hati, tapi entah kenapa
begitu sulit bagiku untuk istikharah. Aku cinta ibadah,
shalat malam pun rajin kulakukan tapi mengapa untuk
istikharah saja masih belum terjamah olehku? Yaa Allah,
ampuni diriku ini yang selalu berbuat khilaf. Aku berdoa
dalam malam dingin-Mu.
Rindu bertepi
Menanti hadirnya nanti
Namun mimpi selalu menghantui
Risau inikah jalan yang terbaik yang harus kulalui?
Selang sehari kemudian, aku membalas sms itu
dengan penuh ketakutan. Antara cemas dan takut.
Semenjak kemarin aku tak bisa tidur. Dan kunyatakan
untuk dia, "Jangan terlalu berharap banyak karena akumasih muda."
Pikirku ini jawaban yang tepat. Tiba-tiba dia
merasa bersalah lalu meminta maaf dan tak ingin
mengangguku lagi. Satu bulan berikutnya, aku tak pernah
lagi mendapatkan pesan darinya. Aku jadi merasa tak
nyaman karenanya. Apakah akhirnya aku memiliki rasauntuk dia?
8/12/2019 Benang Merah_Nurmayanti Zain
49/158
- 35 -
Akhirnya kucoba menghubunginya kembali,
menjelaskan padanya cara terbaik menjalani fase ini.
Kuharap dia mendengarkanku. Tak lupa, kuterangkansecara singkat agar dia tetap berlapang dada kalaupun
pada akhirnya keputusanku tetap tidak bisa menerimanya.
Suatu sore, kutuangkan cerita yang begitu
membelit hatiku itu pada ukhti terbaik yang pernah
kukenal. Aku mulai bercerita sejengkal demi sejengkal.
Aku... aku ragu padanya. Hingga saat ini pun,
aku tetap ragu tapi belum jua beristikharah. Setahuku, dia
bukan lelaki tarbiyah. Setahuku, dia bekerja di luar pulau,
jauh dari keramaian penduduk. Setahuku, dia belum
sempurna sesuai keinginanku.
Aku adalah seorang akhawat yang menginginkan
ketenangan jiwa ketika berada dalam bahtera rumah
tangga. Rasaku bergejolak, ingin mendapatkan lelaki
yang tertarbiyah dan mengerti agama. Memulai rumah
tangga dengan mengajari pasangan akan membutuhkan
ekstra kesabaran. Di situlah dakwah yang begitu intens
teruji. Sayangnya, bagiku itu terasa begitu sulit.
Kerisauanku menyatakan ragu. Dia lelaki yang
lebih muda setahun dariku, bisakah dia mengertikeadaanku? Dia lelaki yang begitu mengharapkan wanita
shalihah sebagai pasangannya. Dia lelaki yang ingin
sekali membangun sebuah keluarga samara.
Aku berhenti sejenak, menghela beberapa potong
napas. Lalu momen itu digunakan dengan baik oleh ukhti,
seorang saudari seiman yang sedari tadi mengenyamceritaku.
8/12/2019 Benang Merah_Nurmayanti Zain
50/158
- 36 -
Ukhtifillah berkata, Saudariku, ketika ragu
menyerangmu, nyatakanlah hal itu kepada-Nya melalui
shalat istikharah. Ingat, tidak semua akhawat tarbiyahakan mendapatkan lelaki yang tarbiyah pula. Faktanya,
lelaki yang tarbiyah berjumah lebih sedikit dibanding
akhawat. Ketika mengharap lelaki yang tarbiyah pula,
tentunya kita harus mempersiapkan hati untuk
kemungkinan poligami kan? Berpikirlah dengan bijak
wahai saudariku, lelaki yang buruk di matamu, bisa saja
yang terbaik untukmu di mata Allah.
Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia
amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai
sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah
mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.
(Terjemahan QS. Al Baqarah ayat 216)
Aku tertegun mendengar kalimat berikut yang
dilontarkannya, Cobalah tetap tenang. Lalu apakah ada
seseorang yang menarik hatimu? Jangan sungkan untuk
memberitahu murobbiyah jika ada lelaki yang kau
idamkan sebagai pendamping hidup. Hal itu bisa menjadi
comblangan terbaik untukmu. Atau jika keadaan yang
terjadi adalah sebaliknya, kau bisa meminta sang ikhwanuntuk segera melamar. Aku mengangguk tersenyum
penuh terima kasih padanya.
Kini aku berada di penghujung istikharah. Aku
percaya inilah jalan terbaik, akan kulakukan terus-
menerus hingga akhirnya mendapatkan petunjuk
meyakinkan yang begitu menentramkan jiwa. Ya, karenaistikharah merupakan petunjuk terindah.
8/12/2019 Benang Merah_Nurmayanti Zain
51/158
- 37 -
Rasulullah Shallallahualaihi wa Sallam mengajari
kami shalat istikharah dalam setiap perkara/urusan yang
kami hadapi, sebagaimana beliau mengajarkan kami suatusurah dari Al-Quran. Beliau berkata, Jika salah seorang
di antara kalian berniat dalam suatu urusan, maka
lakukanlah shalat dua rakaat yang bukan shalat wajib,
kemudian berdo'alah (HR. AlBukhari)
(Annur El Karimah, 24 Tahun, Tegal)
8/12/2019 Benang Merah_Nurmayanti Zain
52/158
- 38 -
Rahasia Allah di Balik Jodoh
Saya tidak tahu apakah saya yang terlalu luguatau bodoh untuk merasakan perasaan cinta. Saya juga
tidak tahu apakah saya harus memilih antara berbakti
kepada orang tua atau mengikuti kata hati saya. Dan saatini, setelah berbagai konflik hati, perasaan dan pemikiran,
saya harus bisa berbakti kepada orang tua dan juga
mengikuti kata hati saya dalam memilih calon suami.
Berbakti kepada orang tua merupakan salah satu
perjuangan dan pengabdian anak kepada orang tuanya,
termasuk ketika memutuskan untuk memilih calon
pendamping sesuai dengan keinginan mereka. Dijodohkan
atau dikenalkan sudah pernah saya rasakan, bukan sekali
dua kali, bahkan lebih. Apa yang saya lihat ketika itu
adalah bentuk ujian yang diberikan oleh Allah kepada
saya, karena saya tahu Allah itu selalu sayang kepada
semua hamba-Nya.
Secara global, kita dapat mengetahui apakah
seorang laki-laki benar-benar serius untuk menyatakan
niatnya berumah tangga bila dia bertemu dengan orang tua
si wanita, gentleman istilahnya. Lelaki yang dijodohkan
dengan saya itu pun telah menunjukkan tindakan
gentleman-nya kepada orang tua saya. Saya pun percaya.
Meskipun begitu, tidak ada jaminan sama sekali apakahsaya dan dia benar-benar memiliki tujuan yang sama.
8/12/2019 Benang Merah_Nurmayanti Zain
53/158
- 39 -
Kenyataannya kami berpisah karena dia mendua,
karena rupanya saya hanya persinggahan sementaranya,
karena saya ternyata tidak sesuai dengan kriteria yangdiharapkannya. Asa terputus. Siti Nurbaya ala dunia
modern pun kembali menjalani hal yang sama.
Satu masa telah berlalu, kembali saya membuka
lembaran baru dengan seorang laki-laki yang mengaku
jatuh cinta pada saya karena shaum yang saya lakukan.
Cerita ini terjadi jauh sebelum ada novel-novel atau film-
film Islami yang bertema sama, sehingga saya tidak
merasa bukan pencuri drama. Hehehe.
Sosok laki-laki itu adalah orang yang baik, dia
mengenalkan saya pada orang tua dan adiknya.
Alhamdulillah mereka sangat welcomedan berharap agar
kami segera menikah.
Suatu ketika, di salah satu malam Ramadhan,
bertempat di Masjid Raya, dia menghampiri saya. Dengan
gugup dan ekspresi tegang dia mengambil sebuah kotak
mungil dari dalam kantong celana dan membukanya di
hadapan saya. Subhanallah, ada sebuah cincin mungil di
sana. Dia melamar saya di depan Masjid Raya! Suatu
kenangan indah yang tidak akan pernah saya lupakan.Tentu saja saya menerimanya dan dia berjanji akan
berbicara resmi dengan orang tua saya.
Ternyata, ibu tidak sependapat dengan rencana
kami. Kembali saya berpusat pada birrul walidain lalu
memutuskan proses dengannya. Demi orang tua dan demi
restu yang tidak didapatkan, akhirnya kami berpisah.Cincin mungil yang sempat melingkar manis di jari pun,
8/12/2019 Benang Merah_Nurmayanti Zain
54/158
- 40 -
saya kembalikan padanya. Dia laki-laki paling baik yang
pernah saya temui. Saya berharap dia akan bertemu
dengan seorang wanita yang lebih baik dari saya.Lanjut cerita, saya kembali menjalin hubungan
dengan seorang laki-laki yang tegas, keras, berkarakter
dan sangat berkharisma. Dia membentuk saya menjadi
seorang wanita yang tangguh, cerdas tapi tetap lembut.
Sangat banyak ilmu yang saya dapatkan darinya. Dia
selalu dapat menempatkan diri sebagai pendamping,
sahabat, teman ataupun guru.
Secara lisan dia memang telah melamar saya
meski tanpa memberikan tanda mata. Kami sudah
mengetahui kalau hubungan ini juga akan sulit
mendapatkan restu dari kedua belah pihak orang tua, tapi
dia bersikukuh untuk mempertahankan saya. Karenanya,
saya pun memintanya untuk segera bertemu orang tua.
Janji dan hanya janji yang selalu diungkapkannya.
Kecewa demi kecewa saya dapatkan karena masih
menunggu realisasi kebenaran semua perkataannya.
Apakah dia sangat takut? Ya, dia mengakuinya. Lantas,
apakah harus saya yang bertindak untuk memulai langkah
masa depan hubungan ini? Saya tidak tahu karena semakinsaya memikirkannya semakin kecewa perasaan saya.
Hingga saat ini saya merasakan kejenuhan yang teramat
sangat. Bukankah bila dia benar-benar serius untuk
membangun rumah tangga maka dia akan melakukan
apapun untuk meminta restu dari orang tua saya?
Sementara, saya sendiri sudah tidak sanggupmenahan keinginan untuk segera berumah tangga, menjadi
8/12/2019 Benang Merah_Nurmayanti Zain
55/158
- 41 -
istri yang shalihah dan menjadi ibu yang bijaksana. Ah,
keinginan untuk menjadi seorang ibu benar-benar
mengusik dan mengganggu benak saya.Pernikahan memang terlihat tidak mudah karena
kita hanya bergelut memikirkannya. Namun bila kita
berani bertindak dan berani mengambil risiko serta
tanggung jawabnya, Insya Allah akan selalu ada jalan atau
solusi. Bukankah Allah juga telah menyatakan bahwa
pernikahan akan membuka pintu rezeki, jadi mengapa
harus takut menikah dalam keadaan tidak mapan?
Bukankah menikah adalah tindakan yang mulia daripada
terus menjalin hubungan yang tidak tentu arah?
Terlalu banyak pertanyaan yang ada di benak
saya. Dan saya tidak pernah mengerti tentang
ketakutannya untuk segera menyunting saya. Saya tidak
tahu sampai kapan saya bisa bertahan untuk menunggu.
Namun sepertinya saya lebih memilih untuk memberikan
kesempatan ini kepada orang lain yang memang bisa
bertindak berani dan bertanggung jawab. Telah lama saya
pasrah dan istikharah, berharap keputusan yang terbaik
dari Allah. Semakin saya fokus pada istikharah, semakin
kuat pula rasa ragu di dalam hati saya. Apakah inimemang pertanda? Hati saya juga mulai berontak, tidak
ingin terpaku pada janji yang entah kapan akan terlaksana.
Bila dulu saya selalu menggunakan perasaan
untuk mempertahankan hubungan, maka sekarang saya
harus menggunakan logika secara penuh demi
mewujudkan masa depan yang saya inginkan. Ternyatabenar sebuah kalimat yang pernah saya baca, Bila Anda
8/12/2019 Benang Merah_Nurmayanti Zain
56/158
- 42 -
menjalin hubungan dengan seorang pria, maka
gunakanlah perasaan. Tetapi bila Anda ingin menikah,
maka gunakanlah logika.Jodoh itu salah satu rahasia terbesar dari Allah,
tidak ada yang pernah tahu secara pasti siapa jodohnya.
Pasrah bukanlah harga mati, sedangkan memilih juga
bukan merupakan parameter mutlak dalam menentukan
siapa yang pantas menjadi pendamping hidup kita.
Dengan Bismillah, saya akan mengambil
keputusan kembali dalam kehidupan perjodohan saya.
Demi mencapai tujuan pernikahan, saya harus lebih
selektif lagi menerima lamaran dari seorang laki-laki.
Hanya Allah yang Maha Mengetahui apa-apa yang
tersembunyi, baik itu kebaikan ataupun keburukan.
Semoga Allah mempermudah jalan saya untuk menikah.
Aamiiin Yaa Robbal Aalamiin.
(Irda Handayani, 27 Tahun, Medan)
8/12/2019 Benang Merah_Nurmayanti Zain
57/158
- 43 -
Nah Lho, Menikah itu Mahal?
Dalam Islam tidak ada satu hal pun yang sulit,semuanya mudah. Termasuk di dalamnya menikah.
Menikah bisa dikatakan sah apabila telah memenuhi
syarat dan rukunnya. Dimana syarat sahnya nikah adalahadanya dua mempelai, saksi, wali, syahadat, ijab qabul
dan mahar (maskawin).
Sebenarnya semua itu bisa dilakukan dengan
harga minimal rupiah untuk mahar. Misalnya saja, Saya
terima nikahnya fulanah binti fulan dengan mas kawin
uang seratus ribu rupiah dibayar tunai." Namun pada
zaman sekarang, apakah cukup dengan demikian?
Gaya hidup masyarakat saat ini tidak semudah
dan semurah itu. Gaya hidup sekarang mendorong banyak
orang untuk saling pamer keistimewaan pernikahan
mereka. Sehingga tak jarang menyebabkan banyak
kalangan muda sulit menikah dengan alasan minimnya
modal (seperti saya, hehehe).
Saya beralasan demikian karena di daerah saya,
menikah bisa menghabiskan biaya jutaan bahkan puluhan
juta hanya untuk selamatan. Sepupu saya misalnya. Dia
akan menikah Insya Allah tanggal 12 Syawal tahun ini.
Banyak hal yang harus dia persiapkan, mulai dari renovasi
rumah, beli sapi buat lauk, sewa terop, sewa soundsystem, sewa video dan lain sebagainya.
8/12/2019 Benang Merah_Nurmayanti Zain
58/158
- 44 -
Hal itu setelah saya kalkulasi sendiri bisa-bisa
menghabiskan hampir 30 juta! Waw!! Biaya yang tidak
sedikit! Nah lho, menikah itu mahal?
(Abdur Rosyid, 23 Tahun, Probolinggo)
8/12/2019 Benang Merah_Nurmayanti Zain
59/158
- 45 -
8/12/2019 Benang Merah_Nurmayanti Zain
60/158
- 46 -
8/12/2019 Benang Merah_Nurmayanti Zain
61/158
- 47 -
Benang Merah Dua HatiYou dont know gravitation is not responsible
for those people who falling in love.
Albert Einstein (1879 - 1955)
Ada seseorang yang kusukai. Sejak pertama kalibertemu dengannya, aku tahu dia berbeda. Tingkahnya
yang polos, senyumnya yang ceria, tuturnya yang lembut,
semuanya aku suka. Bahkan gurat kesepian, luap amarah
dan sendu tangisnya tidak membuat perhatianku teralihkan
darinya. Malah aku semakin terpaku padanya.
Sayang, dia sama sekali tidak tahu bahwa aku ada.
Maksudku, tentang keberadaanku. Mungkinkah dia tahu
tapi pura-pura tidak tahu...(?) Eh, aku lebih suka berpikir
mungkin dia benar-benar tidak tahu bahwa aku ada di sini,
untuk dirinya.
Ada seseorang yang kusukai. Masih dia, seorang
yang sama. Akhirnya dia menemukanku. Iya, dengan
susah payah aku keluar dari tempat persembunyian. Aku
mencoba mengenalkan diri dengan baik dan santun.
Sungguh, ini bukan keahlianku. Aku tahu, aku sangat
kaku, bicara pun masih blepotan.
Dengan semua kekurangan itu aku katakan, akutulus, benar-benar tulus melepas ketakutanku untuk
8/12/2019 Benang Merah_Nurmayanti Zain
62/158
- 48 -
mengajaknya bicara. Saat itu aku begitu ingin tahu apa
pendapatnya tentangku. Anehkah diriku? Err-rr, aku
bukan seorang yang memiliki kemampuan membacapikiran jadi aku tidak tahu apa yang dipikirkannya saat itu.
Ada seseorang yang kusukai. Hanya dia seorang.
Masih tetap orang yang sama. Ketika aku merasa lebih
dekat dengannya, aku memberanikan diri untuk
mengungkapkan perasaanku.
Tahukah apa yang terjadi? Dia membalas
ucapanku dengan kalimat Bahasa Inggris yang katanya
berasal dari Shakespeare, tokoh favoritnya. "You say that
you love rain, but you open your umbrella when it rains.
You say that you love the sun, but you find a shadow spot
when the sun shines. You say that you love the wind, but
you close your windows when wind blows. This is why I
am afraid, you say that you love me too." Aku masih
belum bisa Bahasa Inggris. Aku harus mencari tahu apa
artinya.
Ada seseorang yang kusukai. Tak ada lagi selain
dia. Seseorang yang menjawab rasa sukaku dengan
kalimat puitis asing. Membuatku berkutat di google
translate selama beberapa menit. Aku pikir dia akanmengerti dengan apa yang ada di hatiku. Namun, ternyata
siluet ragu terlintas di hatinya.
Dia bercerita luwes bahwa di masa lalu hatinya
telah begitu banyak terluka, membuatnya merana dan
terjatuh dalam kegelapan yang berlapis-lapis. Jujur saja,
tanpa memberitahuku tentang hal itupun, aku sudah tahu.Makanya aku begitu marah pada orang-orang yang pernah
8/12/2019 Benang Merah_Nurmayanti Zain
63/158
- 49 -
melukai dan menyakitinya. Aku tahu semua hal tentang
dia dan tak sedikit pun dari kisah masa lalunya mampu
meruntuhkan rasaku. Aku menyukai dirinya apa adanya.Ada seseorang yang kusukai. Siapa lagi kalau
bukan dia? Masih sosok yang sama. Masih kekakuan yang
sama. Satu hal yang membuatku bahagia, dia tidak pernah
menertawakanku. Aku jadi tidak mampu untuk tidak
menjaganya. Apapun yang dia butuhkan, akan kuberikan.
Aku benar-benar tidak bisa melihat air matanya jatuh.
Suatu ketika dia memintaku membawanya ke
masa ketika dia belum pernah bertemu denganku.
Sehingga dia bisa mengambil jalan yang berbeda dan saat
ini tidak ada ingatan tentangnya dalam khayalku. Aku
menduga dia menginginkan hal itu karena tidak ingin aku
merasa tersakiti.
Namun, kenanganku tentangnya terlalu berharga
untuk dilupakan. Aku tidak bisa dan aku pun berharap dia
tidak melupakanku. Jangan lupakan aku. Jangan
menghapus kenangan tentangku. Walau aku sadar, sejak
awal dia laksana bintang yang memendarkan cahaya.
Seorang yang tak mampu tergapai. Laksana bintang yang
begitu gemerlap bergantung di langit. Sedang aku hanyabisa memerhatikan sinarnya, menjaganya dari bumi dan
berharap dia menjadi bintang yang paling berkilau.
Ada seseorang yang kusukai. Satu-satunya, dia
selamanya. Sosok yang memalingkan duniaku. Apakah
aku akan bisa mendapat orang lain yang seperti dirinya?
Pertanyaan menarik. Tapi untuk saat ini, aku tidak inginmenjawabnya.
8/12/2019 Benang Merah_Nurmayanti Zain
64/158
- 50 -
Yang aku inginkan hanyalah berusaha sekuat
tenaga melukis kebahagiaan di hidupnya. Tak ada yang
tahu, apakah pada akhirnya aku hanya akan membuatnyamenangis. Atau malah aku yang menangis. Satu yang
pasti. Ada seseorang yang kusukai.
Makassar, 28 Mei 2012 Miladiyah
7 Rajab 1433 Hijriyah
8/12/2019 Benang Merah_Nurmayanti Zain
65/158
- 51 -
Warna Cinta
Kalau ditanya, "Apa warna cinta?"
Apa jawaban yang akan kau berikan?
Merah? Pink? Oranye? Ungu? Kuning?
Hijau? Biru muda? Hitam? Putih?
Hmm ... kalau menurutku, cinta itu warna putih. Putih?
Putih ya putih saja. Di atas putih, warna seperti apapun,
sehalus dan sesamar apapun, pasti akan tampak dengan
jelas. Bukankah begitu?
Semburat pink yang kadang nampak kadang tidak itumuncul ketika doki-doki (berdebar-debar, red) bertemu
dengan orang yang dicintai.
Garis keunguan itu adalah rasa rindu dan kesepian. Yang
merah sekali itu saat sedang bertengkar karena cemburu.
Yang oranye cerah ceria itu menampakkan rasa kagum
dan simpati yang meluap-luap.
Yang kuning berpendar di pojok itu berisi tawa dan
senyumnya. Kalemnya hijau itu menandakan telah
hadirnya seorang sahabat sejati.
8/12/2019 Benang Merah_Nurmayanti Zain
66/158
- 52 -
Sedangkan yang biru muda yang agak susah hilangnya ini
penuh jejak peninggalan air mata saat berpisah. Namun,
suatu hari nanti ... segelap apa pun tampaknya sekarang.Suatu hari nanti pasti ada warna lain yang menyapunya.
Eh, hitam? Tentu saja tidak, hitam itu warna untuk orang
asing, tak dikenal, tak terdefinisi.
Nah, bukankah cinta itu seperti ini? Penuh emosi. Marah,
senang, sedih dan bahagia. Walau kadang tidak jelas mana
di atas mana. Dan betapapun kerasnya usaha kita untuk
menyembunyikan perasaan itu ... karena cinta warnanya
putih, pasti akan kelihatan juga.
8/12/2019 Benang Merah_Nurmayanti Zain
67/158
- 53 -
Kupu- Kupu Cinta Untukku
Cinta ibarat
meraih seekor kupu-kupu
semakin dikejar, semakin jauh terbang meninggalkanmu.
Biarkan kupu-kupu itu terbang kemana saja ia suka
siapa tahu bila ia lelah dan tak sadar akan hadirmu
ia bakal mengibaskan sayapnya ke arahmu
dalam keadaan yang tidak kau sangka
menumpang berteduh dari badai duniawi.
Bila kupu-kupu itu
tetap terbang meninggalkanmu.
Mungkin saja kupu-kupu yang kau kejar
bukan kupu-kupu yang Allah persiapkan untukmu.
Lembayung senja di kaki langit kota Makassarmenghanyutkan diriku pada samudra kenangan yang
timbul tenggelam terhempas ombak kehidupan. Pikiranku
terombang-ambing di antara riuh gelombang yang
membawaku melintasi lorong waktu hingga akhirnya
membuat diriku terdampar pada suatu tepian masa yangsangat kukenal.
8/12/2019 Benang Merah_Nurmayanti Zain
68/158
- 54 -
Aku berdiri tegak, terpaku pada tepian masa,
menatap hadirmu di hadapanku. Harus kuakui saat itu
dirimu adalah The Most Beautiful Girl in The World.Semua akan nampak indah saat engkau mendampingiku,
sehingga aku sempat menduga-duga, mungkinkah engkau
memiliki Sentuhan Midas?
Aku tak kenal siapa Midas. jawabmu sambil
menebar senyum yang memesona, seakan-akan dirimu
bisa membaca pikiranku. Midas adalah tokoh mitologi
Yunani yang terkenal karena kemampuannya untuk
mengubah semua yang dia sentuh menjadi emas,
demikianlah aku mencoba menjelaskan siapa sebenarnya
Midas. Tapi aku lebih suka menjadi diriku sendiri.
katamu mencoba menghentikanku membandingkanmu
dengan Midas.
Tak seperti gadis lain yang pernah kukenal,
dirimu memang sangat apa adanya dan selalu menjadi diri
sendiri. Itulah yang kusukai dari dirimu. Semua moda
transportasi di kota Makassar sudah pernah kita tumpangi
bersama. Mulai dari ojek motor, taksi, pete-pete hingga
becak beroda tiga. Kecuali bentor, karena pada zaman
kehadiranmu, belum ada yang namanya bentor (becakmotor, red).
Tanpa ada sedikit pun rasa gengsi di raut wajahmu
yang ayu, engkau tetap hadir dengan senyum saat menaiki
aneka transportasi tersebut. Gerakmu yang sigap dan
luwes saat menduduki kursi penumpang mirip dengan
kupu-kupu yang sedang mengepakkan kedua sayapnya.
8/12/2019 Benang Merah_Nurmayanti Zain
69/158
- 55 -
Kupu-kupu cinta dengan sayap yang indah
terbang kemanapun yang diinginkan. Terbang mengarungi
langit biru, menatap keindahan taman-taman cinta yangpenuh dengan bunga-bunga yang sedang mekar dan
kelopaknya menebar aroma harum semerbak mewangi.
Semakin tinggi tujuanmu, semakin kau kepakkan sayapmu
menembus angkasa, hingga akhirnya kepakan itu berhenti
saat mendengar kata pernikahan.
Pernikahan bukan hanya berarti wujud dari
penyatuan dua hati yang saling memadu kasih. Juga bukan
hanya sekedar memadukan dua badaniah dalam hakikat
melahirkan keturunan-keturunan yang akan meneruskan
pelanjut silsilah kebanggaan keluarga. Namun pernikahan
adalah penyatuan dua keluarga dengan karakter yang
berbeda, saling melengkapi dan saling menerima segala
kelebihan dan kekurangan yang ada serta saling
menyempurnakan dalam pandangan Allah.
Spontan, pandanganmu menjadi nanar. Bibirmu
diam seribu bahasa. Kau menatapku dengan kesedihan
yang teramat dalam. Aku pun tak kuasa melihat betapa
rapuhnya dirimu saat itu. Perlahan bola matamu
mengalirkan sungai bening di kedua pipimu.Dalam tangismu, kau mengajakku untuk
mengikuti langkah nurani imanmu menuju. Namun, aku
tak bisa. Sungguh, aku tak tergerak walau selangkah pun.
Kala itu panggilan imanku lebih kuat untuk menangkal
semua yang mencoba mengalihkanku dari keimanan
kepada-Nya, bahkan untuk alasan dirimu sekalipun.Ketika aku yang akhirnya mencoba mengajakmu untuk
8/12/2019 Benang Merah_Nurmayanti Zain
70/158
- 56 -
bersatu dalam keimananku, engkau pun menyatakan
keenggananmu.
Bagimu agamamu dan bagiku agamaku, kalimatAllah yang indah ini selalu hadir mengingatkanku dalam
segala kekhilafan. Dan setelah proses melangkah bersama
selama dua tahun lebih, akhirnya semua menjadi sirna
begitu saja.
Dont look back, begitulah nasihat dari rekan
kerja, kerabat dan keluargaku. Ya, bagaimana mungkin
aku bisa mengenangmu kembali dengan hasrat cinta yang
sama seperti sedia kala, sedangkan untuk menghadirkan
sosokmu ke dalam mimpi saja sudah tak mampu aku
lakukan lagi.
Maka di kehidupan selanjutnya, kupu-kupu itu
pun kembali mengibaskan kedua sayapnya. Kupu-kupu itu
membumbung tinggi ke angkasa hingga akhirnya terbang
meninggalkanku. Tidak mengapa, karena aku mengerti
mungkin saja engkau yang pernah singgah sejenak dalam
asaku bukanlah kupu-kupu yang Allah Subhanahu wa
Taalapersiapkan untukku.
Kembali aku tenggelam dalam gelombang
samudra melintasi pusaran lorong waktu, hingga seorangwanita yang berhijab melambaikan tangannya ke arahku.
Aku pun menghampirinya sembari hatiku
mengucap syukur alhamdulillah akan keindahan yang
terbentang luas di hadapanku, saat merekam kembali
situasi kala kami berdua duduk mengucap janji ijab qabul
dan Allah menjadi saksinya. Duhai mujahidahku,mewangilah hingga ke syurga.
8/12/2019 Benang Merah_Nurmayanti Zain
71/158
- 57 -
Love is the most painful feeling
if it's focused toward human.But love will be so beautiful feeling
if it's pointed toward Allah Subhanahu wa Ta'ala.
(Hariyanto Wijoyo, 46 Tahun, Makassar)
8/12/2019 Benang Merah_Nurmayanti Zain
72/158
- 58 -
Menikah: Bertemu dengan Cara yang Indah
Ia tidak lagi ingat betul, kapan tepatnya iamengikrarkan janji itu. Sebuah janji pada suatu malam
yang hening, sebelum benar-benar terkatup matanya untuk
terlelap. Yang ia ingat hanyalah, setelah itu, ia tidakpernah lagi berpikir akan menjalani hubungan
sebagaimana yang umumnya dijalani oleh kawan-kawan
seusianya.
Ya, malam itu ia telah berjanji, untuk tidak akan
pernah pacaran seumur hidupnya. Ia berjanji bukan
kepada siapa-siapa melainkan kepada dirinya sendiri. Juga
kepada Allah yang ia yakini Maha Menyaksikan.
Maka malam itu, tanpa pemahaman agama yang
benar-benar menyeluruh, dan tanpa landasan dalil-dalil
apapun, ia telah memutuskan hal tersebut. Suatu
keputusan yang di masa depan menjadi sebuah tonggak
yang akan selalu ia syukuri.
Keputusan yang selanjutnya terus ia upgrade
sehingga tidak hanya sekadar menjadi janji-tanpa-alasan,
namun lebih dari itu, sebuah jalan hidup yang memiliki
kejelasan tuntunan.
bagaimana penyair merangkai kata,
untuk sebuah perjumpaansaat kita pertama kali saling bersitatap
8/12/2019 Benang Merah_Nurmayanti Zain
73/158
- 59 -
lalu dengan yakin, jiwa kita sungkurkan
pada bukti tanda kebesaranNya
pada bukti sebuah perjanjian agungmitsaqan ghaliza...
Saat itu, cukup baginya pengalaman-pengalaman
yang dicurhatkan sahabat-sahabatnya. Cukup dengan itu,
ia mengambil kesimpulan bahwa tidak ada sama sekali
manfaat yang bisa diharapkan dari pacaran. Hal-hal yang
katanya indah itu, ternyata semu. Bahwa segala
kesenangan itu, akan berakhir pada titik yang
mengenaskan, patah hati. Maka, ia tidak pernah lagi
memikirkannya. Meski tidak begitu jelas baginya, namun
ia menduga bahwa pasti ada jalan lain untuk
mengekspresikan perasaan cinta.
sebab ini pun dimulai dengan cinta
cintaNya yang meneguhkan
masing-masing langkah kita di jalan cahaya
lalu siapa yang mengira jika kemudian
alur kita saling bersinggungan di sebuah masa
di titik yang teramat indahmaka sebagaimana ia dimulai
semoga demikian pula kelak ia selesai;
dengan cinta
Hingga akhirnya ia mengerti, bahwa jalan itu ada
dan telah disiapkan sebagai solusi yang teramat indah.Bahwa Islam, agamanya, tidak hanya sekadar melarang
8/12/2019 Benang Merah_Nurmayanti Zain
74/158
- 60 -
sebuah jalan, tanpa menunjukkan adanya jalur lain sebagai
solusi. Maka, ditutupnya jalan ke arah zina (semacam
pacaran) dan ditemukannya solusi pada jalur pernikahan.Pernikahan menjadi jawaban atas ekspresi cinta yang
secara fitrah dimiliki oleh setiap manusia. Pernikahan
adalah sebuah langkah untuk menjadikan hal-hal yang
sebelumnya haram menjadi berberkah.
Maka layaknya juga rezeki dan maut, pernikahan
pun merupakan sebuah misteri yang benar-benar hanya
dapat terjawab oleh takdir. Tidak ada yang benar-benar
tahu dengan siapa ia akan menikah kecuali setelah
pernikahan itu telah terjadi. Lalu segalanya pun akan
menjadi manis, saat kita menjadi saksi bagaimana Allah
dengan teramat indah menyusun skenario hidup seorang
hamba yang tidak pernah dapat tertebak itu.
Ia pun berpikir, apakah jodohnya adalah
seseorang yang saat ini berada jauh darinya, sama sekali
belum ia kenal dan mengenalnya, dan wajahnya menjadi
teramat asing? Layaknya apa yang Allah takdirkan pada
seorang sahabatnya yang dipinang oleh seorang pemuda
yang bermukim di pulau yang berbeda. Lalu kemudian
mereka melalui proses yang sesuai syariat, hinggakemudian bersatu dalam sebuah pernikahan.
maka jika saja kita menghitung berbagai nikmat ini
lalu menakarnya dengan selaksa kesalahan diri
maka tidak layaklah lagi ada ruang untuk berdusta
bahwa atas segalanya,
8/12/2019 Benang Merah_Nurmayanti Zain
75/158
- 61 -
termasuk dengan perjumpaan kita,
tidak ada yang tertakdir dengan sia-sia
Ataukah ternyata jodohnya adalah seseorang yang
saat ini berada di dekatnya. Telah familiar wajahnya, atau
bahkan pernah terlibat lama dengannya di bangku sekolah
masa lampau atau interaksi formal semacamnya.
Seperti yang terjadi pada seorang kerabatnya yang
harus menjalani penantian panjang menuju pernikahan,
namun pada akhirnya ternyata menikah dengan seseorang
yang pernah satu sekolah dengannya, dulu. Ah, semua itu
tentu belum dapat tertebak saat ini.
Maka ia pun akan selalu takjub dengan bagaimana
Allah menggambarkan pernikahan dengan frasa mitsaqan
ghaliza, perjanjian yang kokoh.
Deretan kata yang hanya muncul tiga kali dalam
kitab suci, pertama saat Allah mengambil perjanjian
dengan Nabi Nuh, Nabi Musa, Nabi Ibrahim, dan Nabi
Isa dalam Al Ahzab ayat tujuh.
Kedua, seperti yang terabadikan dalam An Nisa
ayat 154, ketika Allah mengangkat bukit Thur di atas
kepala bani Israil dan menyuruh mereka bersumpah setiapadaNya.
Dan yang terakhir, ketiga, saat Sang Rabb
menggambarkan tentang pernikahan dalam An Nisa ayat
21. Hal ini tentu menunjukkan, betapa mitsaqan ghaliza
pada pernikahan ini tentu bukanlah senda gurau belaka.
Pernikahan, bukanlah sekadar bertemunya lelakidan wanita untuk memenuhi kebutuhan biologis mereka.
8/12/2019 Benang Merah_Nurmayanti Zain
76/158
- 62 -
Pun bukan cuma masalah mempertahankan spesies agar
tidak punah. Lebih dari itu, dalam sebuah pernikahan,
terdapat sebuah tanggung jawab besar nan berat. Bukanhanya dalam lingkup sebuah keluarga kecil yang baru saja
terbentuk itu.
Namun lebih luas lagi, bahkan ia merupakan
tanggung jawab kepada ummat ini. Seolah setelah ijab dan
qabul ditunaikan, ummat ini akan segera menagih; atas
apa yang telah terkokohkan saat itu, apa kontribusi yang
dapat dirasakan oleh masyarakat yang lebih luas?
Huff, menegangkan yah?
Bagaimana tidak! Seorang lelaki yang
sebelumnya melajang, setelah menikah akan bertanggung
jawab atas wanita yang dipilihnya, juga atas anak-
anaknya. Ia harus mencari nafkah, dan memastikan setiap
bulir nasi, keping uang, dan tegukan air itu adalah halal
dan berkah. Ia harus melindungi, memberikan rasa aman,
keadilan, dan kelembutan dalam waktu yang bersamaan.
Seorang wanita, setelah menikah akan
mengalihkan ketaatannya dari yang sebelumnya kepadakedua orang tuanya, beralih kepada lelaki yang menjadi
suaminya. Ia harus dapat mengurus rumah tangganya
dengan apik, memberikan ketenangan, menjaga harta dan
kehormatan suaminya saat ditinggal, dan menjadi permata
hati yang senantiasa membawa keindahan.
Sepasang suami dan istri, bagaimanapun kondisimereka, dituntut untuk mampu menghadirkan generasi-
8/1