38
BELL’S PALSY 2010 Maria Belladonna Dept. of Neurology Faculty of Medicine Diponegoro University SEMARANG

BELL’S PALSY

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BELL’S PALSY

BELL’S PALSY

2010

Maria Belladonna

Dept. of NeurologyFaculty of Medicine Diponegoro UniversitySEMARANG

Page 2: BELL’S PALSY

DEFINISI

Paresis N.VII perifer akut Penyebabnya tidak diketahui (idiopatik)

Page 3: BELL’S PALSY

EPIDEMIOLOGI

20-25/10.000 penduduk Di 4 RS di Indo : frek ↑ usia 21-30 th Pria > wanita Faktor pencetus1. Paparan udara dingin2. Kehamilan (terutama trimester III)3. Hipotiroidisme : mixedema4. DM5. Hipertensi arterial6. Herediter : sempitnya kanalis fasialis

Page 4: BELL’S PALSY

ANATOMI N. FASIALIS

Nervus fasialis mempunyai 3 nukleus yaitu :1. Nukleus Motorik Utama • Di ventrolateral tegmentum pons bagian kaudal. • Mensarafi otot-otot wajah a. KelompoK ventral otot-otot bawah wajah inervasi dari korteks motorik

kontralateral b. Kelompok dorsal otot-otot atas wajah inervasi dari kedua sisi korteks

motorik (bilateral) • Lintasan ini menjelaskan pengendalian otot-otot volunter

wajah kelumpuhan sentral & perifer

Page 5: BELL’S PALSY
Page 6: BELL’S PALSY

2. Nukleus Parasimpatis • Tingkat ganglion genikulatumganglion

pterigopalatinake glandula lakrimalis dan glandula mukosa nasal

• Ganglion submandibularis impuls ke glandula sublingualis dan submandibularis merangsang salivasi”bau”

• Pengeluaran airmata stimuli sentral dari hipotalamus (emosi) formasio retikularis dan nukleus spinalis saraf trigeminus (iritasi konjungtiva)

Page 7: BELL’S PALSY

3.. Nukleus sensorik • Neuron ganglion genikulatum pengecapan 2/3 anterior

lidah • Nukleus traktus solitariusstasiun penghubung dari serat

pengecap • Serat aferen dari telinga luar, kanalis auditorius, permukaan

luar membran timpanibergabung berjalan melalui ganglion genikulatum ke nukleus trigeminus dalam batang otak

Page 8: BELL’S PALSY

Anatomi Nervus Fasialis

Saraf motorik ketepi bergabung nervus intermedius serabut sekretomotorik dan serabut sensorik

Inti motorik – kelompok dorsal - Kelompok ventral-Cabang pertama: nervus stapedius-Cabang kedua : Khorda timpani-Mensarafi seluruh otot wajah.

Page 9: BELL’S PALSY
Page 10: BELL’S PALSY
Page 11: BELL’S PALSY

ETIOLOGI

1. Teori ISKEMIK VASKULER Sangat populer & banyak diterima Terjd ggn regulasi sirkulasi darah ke N.VIIVasokonstriksi arteriole iskemik dilatasi kapiler

pe↑ permeabilitas

Tekan kapiler&venulae TransudasiTek dd kapiler limfe

keluar cairan >> oklusi

Page 12: BELL’S PALSY

ETIOLOGI

2. Teori INFEKSI VIRUS- bukti adanya riw. Infeksi virus sebelum Bell’s palsy- Mirip “viral neuropathy” saraf lain- Terlibatnya ganglion genikulatum = Herpes simpleks yg lain- Proses reaktivasi virus Herpes (simplex tipe I)- Tapi pada beberapa studi : virus (-)

3. Teori HEREDITERWillbrand : 6% herediter (autosomal dominan)canalis fasialis sempit

4. Teori IMMUNOLOGIAkibat reaksi imunologi thd infeksi virus yang timbul inflamasi & edema canalis fasialis

Page 13: BELL’S PALSY

PATOGENESIS Tipe I (sembuh sempurna). Blok konduksi saraf yang reversibel (neuropraksi) akibat kompresi

mendadak karena edema disekitar saraf dan akibat spasme pembuluh darah.

Paresis ringan, sebagian mengalami kelumpuhan komplit, penyembuhan baik

Tipe II (sinkinesia & gejala sisa lain). Akibat degenerasi saraf, impuls dari 1 akson menyebar ke akson yang

berdekatan.

Sinkenesis & gejal sisa lainnya.

Tipe III. Degenerasi Walerian - hambatan pengantar akson - paralisis -

degenerasi (korda timpani, N. akustik & vestibuler).

Sensori 2/3 anterior lidah terganggu

Page 14: BELL’S PALSY

LETAK LESI

Tinggi lesi Kelumpuhan Augesia Hiperakusis Hiposekresi

sesisi Lakrimalis

Supra Genikuli + + + +

Genikuli + + + +

Supra Stapedia + + + -

Infra Stapedia + + - -

For Stylomastoideus + - - -

Page 15: BELL’S PALSY

KLINIS

Timbul mendadak, disadari penderita/perlahan < 4 hari

Umumnya mengenai 1 sisi, tapi bisa 2 sisi Sisi wajah yang terkena :1. Hilangnya semua gerak volunter (lumpuh total)2. Lipatan nasolabialis hilang, sudut mulut turun,

kelopak mata tak dapat dipejamkan, kerut dahi hilang ekspresi wajah tidak ada.

3. Tanda Bell (+) : bila penderita diminta memejamkan mata, terlihat : lagoftalmus & bola mata berputar ke atas (dorsotarsi)

Page 16: BELL’S PALSY

KLINIS

4. Kedipan mata berkurang iritasi debu/angin

5. Saat bernafas, pipi menggembung (paresis m. Buccinator) makanan cenderung mengumpul antara pipi & gusi ke sisi lain

6. Ggn pengecapan 2/3 lidah depan (korda timpani terkena)

7. Hiperakusis (saraf ke m.stapedius terlibat)8. Ggn produksi air mata (lesi pada ganglion

geniculatum) tes schimmer

Page 17: BELL’S PALSY
Page 18: BELL’S PALSY
Page 19: BELL’S PALSY

DIAGNOSA

Pemeriksaan neurologis (N. Kranialis). EMG. THT. Tes Schrimer. Tes sekresi kelenjar ludah. Rontgen. Pemeriksaan tambahan (lab, titer virus

dalam darah).

Page 20: BELL’S PALSY
Page 21: BELL’S PALSY

Tes Schirmer (tes sekresi air mata)

Caranya : Kertas filter Whatman panjang 40 mm, lebar 5 mm, lipat 15 mm pada ujungnya. Bagian yang dilipat diletakkan di forniks inferior. Ditunggu 5 menit, dilihat bagian kertas yang basah.

Nilai normal: 10 – 30 mm. Hiposekresi - 10 mm

Page 22: BELL’S PALSY
Page 23: BELL’S PALSY

DIAGNOSIS BANDING

Otitis media supurativa & mastoiditis Kolesteatoma Herpes zoster otikus. SGB Tumor intra kranial. Trauma (post op, kapitis). Leukimia Multiple sklerosis Pykt sistemik : DM, hipotiroid

Page 24: BELL’S PALSY

TERAPI

Medikamentosa.: kortikosteroid, NSAID Serratio peptidase

Rehabilitasi medik. Perawatan mata. Pembedahan.

Page 25: BELL’S PALSY
Page 26: BELL’S PALSY

Fisioterapi

infra Red Tujuan : - meningkatkan aliran darah super- fisial. - Merelaksasikan spasme otot super- fisial. - Mengurangi nyeri.

Page 27: BELL’S PALSY

Shortwave Diathermy

Pemanasan dalam Tujuan: - Membantu resolusi inflamasi - Mengurangi nyeri. - Menambah vaskularisasi. - Merangsang relaksasi otot. - mengurangi edema dan eksudasi.

Page 28: BELL’S PALSY

Microwave Diathermy

Pemanasan dalam Tujuan: - Meningkat sirkulasi. - Meninggikan nilai ambang nyeri di ujung-ujung saraf - Mengurangi spasme otot.

Page 29: BELL’S PALSY

Stimulasi Listrik

*Galvanisasi - arus searah. - dapat diberikan pada otot denervasiTujuan: - stimulasi otot. - memperbaiki vaskularisasi. - memperlambat atrofi - mencegah kontraktur.

Page 30: BELL’S PALSY

Stimulasi Listrik

Faradisasi - arus bolak balik - diberikan otot yang suplai saraf nya masih intak.Tujuan:- menstimulasi otot- Reedukasi dari aksi otot- Meningkatkan sirkulasi- Mencegah / meregangkan perlengketan.

Page 31: BELL’S PALSY

Massage Wajah

Manipulasi sistemik Maksud perbaikan, pemulihan Pada fase akut gentle massage secara perlahan

dan berirama Gentle massage mengurangi edema,relaksasi

otot, mempertahankan tonus otot

Page 32: BELL’S PALSY

Latihan gerak volunter otot wajah

Diberikan setelah stadium akut Latihan di depan kaca : - mengangkat alis tahan 5 detik. - mengerutkan dahi - menutup mata - mengangkat sudut mulut - tersenyum. - bersiul / meniup.

Page 33: BELL’S PALSY

Okupasi terapi

latihan berkumur latihan minum dengan sedotan latihan meniup lilin latihan mengerutkan dahi

Page 34: BELL’S PALSY

Ortotik Prostetik

“Y” plester Tujuan: - sudut mulut yang sakit tidak jatuh - mencegah teregangnya otot Zygomaticus.

Page 35: BELL’S PALSY

Home Program

Kompres hangat sisi wajah yg sakit Massage wajah latihan tiup lilin, berkumur, makan mengunyah

disisi yang lemah, minum dengan sedotan Perawatan mata

Page 36: BELL’S PALSY

PROGNOSIS

Ugo Fisch score: - Istirahat : 20 x .... % = - Angkat alis : 10 x ....% = - Tutup mata : 30 x ....% = - Tersenyum : 30 x ....% = - Mencucu : 10 x ....% =

Page 37: BELL’S PALSY

PROGNOSIS

85% membaik dalam 3 minggu. 15% membaik dalam 3 bulan. 70% sembuh sempurna. 30% sembuh dengan gejala sisa. Usia lanjut lebih buruk dari usia muda.

Page 38: BELL’S PALSY

KOMPLIKASI

Kontraktur dan spasme otot wajah. (hemifasial spasme)

Sinkinesis. Fenomena air mata buaya. Neuralgia genikulatum.