Upload
rizki-saputera
View
65
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
BELAJAR EKONOMI
Pengenalan Ilmu Ekonomi
Ilmu Ekonomi berasal dari keinginan manusia untuk melakukan pemenuhan
kebutuhan materi pada suatu tatanan sosial masyarakat. Sejarah ilmu ekonomi
sudah lahir sejak zaman purbakala dimana dikala itu pemenuhan kebutuhan
barang dilakukan secara apa yang dinamakan sebagai barter, yakni barang
ditukar dengan barang.
Saat ini llmu ekonomi berkembang begitu pesat dan cabang-cabang ilmunya
juga turut berkembang seiring waktu.
Teori Ekonomi Dasar
Bila kita berbicara tentang ekonomi ada beberapa hal yang mesti kita pahami
terlebih dahulu . Kita mulai dari adanya kebutuhan akan barang , lalu ada
ketersediaan dari barang tersebut. Selanjutnya kelangkaan dari barang tersebut
yang mengakibatkan adanya nilai ekonomi dari barang yang ditransaksikan
tersebut.
Bila barang tersebut langka di pasaran , dalam hal ini terbatas produksinya
misalnya handphone yang limited edition, maka kebutuhan terhadap barang
tersebut bisa jadi meningkat . Sama halnya seperti sumber daya alam yang tak
dapat diperbaharui. Semakin langka sumbernya maka semakin memiliki nilai
ekonomi.
Oleh sebab itu kita mesti bijak dalam hal pengalokasiannya .Jadi ilmu ekonomi
adalah ilmu yang mengatur pengalokasian sumber daya yang dimiliki oleh kita
untuk memperoleh sumber daya lainnya dapat berupa barang atau jasa
sehingga terjadi efisiensi.
Mikroekonomi vs Makroekonomi
Mikro atau makro ekonomi sebenarnya adalah dua bidang ilmu ekonomi yang
mana perbedaan antara keduanya hanya didasarkan atas dari sudut pandang
kita melihat perekonomian tersebut.
Makroekonomi melihat keluaran (output) perekonomian secara nasional dimana
terdiri dari beberapa sumber daya dan bagaimana mengoptimalkan sumber daya
tersebut agar keluaran tadi semakin meningkat. Dan peran pemerintah atau
instrumen moneter suatu negara dapat berperan dalam hal meningkatkan
keluaran tersebut melalui kebijakan-kebijakan ekonomi yang pernah kita dengar
misalnya kebijakan moneter, kebijakan fiskal atau istilah-istilah lainnya seperti
tight money policy dsb. Bidang ini sangat menarik untuk dikaji terutama bila kita
ingin menjadi pengamat ekonomi.
Sementara itu Mikroekonomi membahas dari sudut pandang pelaku ekonomi
individual seperti kita atau perusahaan yang merupakan komponen yang
membentuk keseluruhan ekonomi serta interaksi ekonomi yang terjadi yang
membentuk suatu hukum ekonomi. Mikroekonomi juga memperlajari bagaimana
individu atau perusahaan bereaksi terhadap perubahan harga dalam pasar.
Mikro dan makro ekonomi adalah saling terkait dimana hukum ekonomi yang
diharapkan terjadi secara alamiah sesuai teori mikroekonomi bisa disebabkan
oleh suatu kebijakan makroekonomi oleh pemerintah atau lembaga keuangan
pusat. Inilah perbedaan utama antata yang disebut sebagai ekonomi pasar
dengan ekonomi terpimpin. Ekonomi pasar berharap bahwa sesuai hukum pasar
intervensi pemerintah / pengambil kebijakan tidaklah diperlukan dan hanya
kekuatan pasarlah yang berperan. Sementara ekonomi terpimpin adalah dimana
peran pemerintah sangat besar dalam rangka pengalokasian sumberdaya
ekonomi suatu negara yang menghasilkan output ekonomi yang seperti
diharapkan. Meskipun begitu kekuatan pengaruh pemerintah dan kekuatan pasar
ada batasannya.
Mikroekonomi
Hukum Permintaan dan Penawaran
Hukum permintaan dan penawaran adalah hukum dasar dari ilmu ekonomi
merupakan basis utama dari terjadinya suatu ekonomi pasar. Untuk
menjelaskannya mari kita lihat contoh sehari-hari.
Hukum Permintaan dan Kurva permintaan
Pernahkah anda membeli sebuah baju di sebuah pasar atau mal ? Bila anda
membeli baju tersebut dengan asumsi bahwa kualitas sudah terjamin, yang
dilihat selanjutnya adalah harga bukan ? Bila harganya relatif murah maka anda
akan mempertimbangkan untuk membeli lebih dari satu kan ? Dengan kata lain
masyarakat pembeli akan membeli lebih banyak baju bila harganya ada diskon.
Sedangkan pembelian akan berkurang bila harganya naik. Bila kita masukkan ke
dalam tabel maka akan terjadi sebagai berikut :
Tabel 1.0 Pembelian Baju
Harga Baju Jumlah Pembelian
80.000 1 potong
40.000 2 potong
20.000 3 potong
Jadi secara sederhana kita bisa mendefinisikan hukum permintaan adalah
dengan asumsi bahwa hal lainnya bersifat tetap maka bila harga suatu
barang/jasa naik maka permintaannya akan menurun dan begitu juga
sebaliknya. Yang dimaksud dengan kurva permintaan adalah kurva yang
terbentuk dari penentuan titik titik dalam grafik yang merepresentasikan hukum
permintaan dimana sumbu X-nya berupa kuantitas (Q=Quantity) dan sumbu Y
nya berupa Harga (P=Price) sehingga membentuk slope yang negatif / menurun
seperti berikut.
Gambar 1.0 Kurva permintaan
Hukum Penawaran dan Kurva Penawaran
Mari kita ambil dari contoh hidup kita sehari-hari.Misalkan kita adalah produsen /
pabrik dari baju yang dijual di pasar. Hukum penawaran mengisyaratkan bahwa
saat harga dari baju tersebut naik di pasaran, maka kita memproduksi lebih
banyak baju agar mendapatkan keuntungan. Dengan kata lain misalnya baju kita
adalah baju lebaran, saat harga baju tersebut meningkat maka akan semakin
banyak toko yang menawarkan baju tersebut karena berharap bisa meraup
untung yang lumayan.Bisa kita tabelkan sebagai berikut :
Tabel 1.1 Penawaran Baju
Harga
Baju
Jumlah
Penawaran
20.000 4 potong
40.000 8 potong
80.000 16 potong
Jadi secara sederhana dapat kita definisikan yaitu apabila harga suatu
barang/jasa naik maka kuantitas dari barang/jasa yang ditawarkan juga
meningkat dan juga sebaliknya. Yang dimaksud dengan kurva penawaran
adalah kurva yang terbentuk dari penentuan titik titik dalam grafik yang
merepresentasikan hukum penawaran dimana sumbu X-nya berupa kuantitas
(Q=Quantity) dan sumbu Y nya berupa Harga (P=Price) sehingga membentuk
slope yang positif/ menaik seperti berikut.
Gambar 1.1 Kurva Penawaran.
Hubungan antara Permintaan( D) dan penawaran (S) serta Equilibrium
Seperti contoh diatas, misalkan baju yang dijual telah dijual dengan harga yang
telah ditetapkan berdasarkan penelitian pasar sebesar Rp 40.000 maka jumlah
baju yang di produksi untuk ditawarkan sebesar 8 potong.Penelitian pasar
tersebut didasarkan bahwa untuk mencapai harga yang Rp 40.000 maka jumlah
yang produsen tawarkan hanya 8 potong , bila harganya bisa melebihi Rp 40.000
maka jumlah potong baju yang ditawarkan akan naik pula sesuai hukum
penawaran..Tetapi bila ternyata permintaan baju tersebut lebih dari 8 orang
maka sesuai hukum permintaan maka harga baju tersebut pasti akan naik
dengan sendirinya mengingat stoknya hanya 8 potong sementara permintaannya
lebih dari itu.
Bila pada suatu saat jumlah permintaan (D) dengan penawararan bertemu ,
yakni pada suatu titik perpotongan , maka kondisi tersebut adalah kondisi ideal
dimana jumlah barang yang diproduksi untuk ditawarkan sama dengan jumlah
dari permintaan terhadap barang tersebut. Kondisi ekonomi ini disebut dalam
keadaan equilibrium. Pada titik ini alokasi dari pemakaian sumberdaya untuk
menghasilkan barang adalah optimum effisien karena seluruh jumlah
barang/jasa yang diproduksi pas sekali dengan jumlah permintaan barang oleh
pasar.
Secara grafis maka hubungan ini dapat digambarkan sebagai berikut :
Gambar 1.2 Grafik Ekuilibrium
Di dalam dunia nyata kondisi seperti ini dimana jumlah permintaan sama dengan
jumlah penawaran tidak pernah terjadi dan hanya bersifat teoritis.
Disekuilibrium
Yang dimaksud dengan disekuilibrium adalah keadaan dimana kondisi harga
tidak ketemu pada titik ekuilibrium yaitu pada titik P* dan Q*. Ada beberapa jenis
kondisi disekuilibrium :
a. Kelebihan Penawaran (Excess Supply)
Mari kita lihat Grafiknya sbb :
Grafik 1.3. Kelebihan Penawaran
Yang dimaksud dengan kelebihan penawaran adalah suatu kondisi dimana
penetapan suatu harga (P1) mengakibatkan kuantitas penawaran (Q2) menjadi
lebih besar dari kuantitas permintaan yang sebenarnya (Q1). Ini mengakibatkan
terjadinya inefisiensi dalam hal pengaalokasian sumber ekonomi karena harga
ideal sebenarnya adalah menuju lebih kecil dari yang ditetapkan.
Contoh dari kelebihan penawaran ini adalah penetapan floor price (harga dasar)
oleh pemerintah misalnya UMR yang bertujuan menjaga penetapan upah
pekerja yang dapat memenuhi kebutuhan hidup minimum misalnya Rp. 725.000
tetapi bila hukum permintaan diikuti maka dengan besarnya jumlah tenaga kerja
maka kenyataannya masih banyak angkatan kerja yang bersedia bekerja
walaupun dibawah UMR.
b. Kelebihan Permintaan (Excess Demand)
Mari kita lihat Grafiknya sbb :
Grafik 1.4. Kelebihan Permintaan
Yang dimaksud dengan kelebihan permintaan adalah suatu kondisi dimana
dengan penetapan harga seharga P1 mengakibatkan kuantitas permintaan (Q2)
lebih besar dari pada kuantitas penawaran (Q1) sehingga terjadi pengalokasian
sumber ekonomi yang tidak optimum karena kuantitas yang sebenarnya diminta
pasar lebih besar dari yang ditawarkan.
Contoh dari kelebihan permintaan ini adalah penetapan ceiling price oleh
pemerintah sebagai suatu kebijakan harga tertinggi misalnya Harga Eceran
Tertinggi (HET) untuk minyak tanah. Pada saat stok minyak tanah sedang
terbatas pada suatu wilayah, maka harga tertinggi ditetapkan agar rakyat banyak
yang pada umumnya berstatus sosial ekonomi kurang makmur sanggup
membeli minyak tersebut, padahal bila hukum permintaan dituruti dengan
permintaan / demand minyak tanah begitu tinggi , harga bisa melonjak naik
melebihi ketentuan pemerintah.
Elastisitas
Pernahkah anda mengalami suatu saat dimana saat terjadi pengumuman di
media bahwa suatu produk (MP3Player) mengalami penurunan harga (diskon)
sehingga anda memutuskan untuk segera membeli barang tersebut.Pada saat
yang sama kenaikan harga produk (Beras) tidak membuat anda menunda untuk
membeli barang tersebut karena merupakan kebutuhan pokok.
Yang dimaksud dengan elastisitas adalah sejauh mana pengaruh dari perubahan
harga terhadap perubahan permintaan atau perubahan penawaran dari suatu
barang. Misalnya bila terjadi suatu kenaikan barang sebesar X maka perubahan
kuantitas permintaan barang tersebut Y, bisa sedikit (kecil) atau banyak.Bila
perubahan kuantitas pemintaan/ penawaran tersebut besar maka disebut elastis,
dan sebaliknya tidak elastis.
Seperti contoh diatas ada suatu produk barang atau jasa yang bilamana terjadi
perubahan harga, maka jumlah kuantitas barang/jasa yang dibeli tersebut tidak
begitu berubah disebabkan merupakan barang yang tingkat kebutuhannya
esensial untuk sehari-hari, nah barang/jasa seperti ini disebut barang yang
elastis. Sebaliknya barang/jasa yang bila terjadi suatu kenaikan harga sedikit
apalagi kenaikan tajam akan sangat mempengaruhi keinginan konsumen untuk
menunda pembelian barang tersebut sehingga kuantitas penjualan barang
tersebut turun banyak disebut sebagai barang yang inelastis (tidak elastis).
Rumus dari elastisitas adalah sbb :
Elastisitas = (% Perubahan Kuantitas / % Perubahan Harga)
Bila elastisitas tersebut lebih besar atau sama dengan 1 maka disebut sebagai
elastis bila kurang dari 1 disebut tidak elastis. Secara matetamatis grafik
elastisistas digambarkan sebagai sebuah garis dimana bila gradien garisnya
lebih besar atau sama dengan 1 maka disebut sebagai elastis dan bila
gradiennya kurang disebut inelastis ( tidak elastis)
Secara grafis bisa kita lihat bahwa barang elastis digambarkan dengan garis
yang seperti menuju datar.
Grafik 2.1. Elastisitas Permintaan yang elastis
Sebaliknya grafik permintaan barang yang tidak elastis memiliki garis yang
cendrung menuju tegak atau slope negatif yang lebih curam seperti gambar
berikut.
Grafik 2.2 Elastisitas Permintaan yang inelastis
Grafik penawaran juga demikian; kemiringan(slope) positif lebih mendatar untuk
yang penawaran barang elastis.
Grafik 2.3. Elastisitas Penawaran yang elastis
Grafik penawaran juga demikian; kemiringan(slope) positif lebih curam untuk
yang penawaran barang tidak elastis.
Grafik 2.4 Elastisitas Penawaran yan inelastis
Faktor-faktor yang mempengaruhi elastisitas permintaan
1. Tersedianya barang substitusi.Artinya bila semakin banyak tersedia
barang substitusi /pengganti maka semakin elastislah permintaan
tersebut. Sebaliknya bila substitusi dari barang tersebut tidak tersedia di
pasaran maka elastisitas permintaan barang tersebut disebut tidak elastis.
2. Daya beli pendapatan / penghasilan. Bila jumlah barang yang mampu
dibeli berkurang karena adanya kenaikan harga tetapi tidak diimbangi
kenaikan penghasilan. Bila hal tersebut terjadi maka permintaan terhadap
barang tersebut bisa dikatakan elastis.
3. Waktu. Artinya bila suatu barang yang dibeli tadinya berperiode tertentu
misalnya 1 x sehari ,tetapi karena adanya kenaikan harga yang
mengakibatkan frekwensi pembeliannya berubah menjadi 1 x seminggu
maka permintaan barang tersebut dikatakan elastis.
Elastisitas Pendapatan dari Permintaan (Income Elasticity of Demand)
Bila terjadi kenaikan pendapatan maka permintaan juga akan naik. Begitu juga
bila terjadi penurunan penghasilan maka permintaan akan turun pula.Tingkat
kenaikan pendapatan yang mengakibatkan kenaikan dari permintaan ini disebut
elastisitas pendapatan dari permintaan.
Rumusnya adalah sbb :
QDy = Elastisitas Pendapatan dari Permintaan
Q = Kuantitas (Sebelum 1 sesudah 2)
Y = Pendapatan
Makroekonomi
Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya ilmu Makroekonomi adalah ilmu yang
membahas permasalahan ekonomi dari sudut pandang keseluruhan ekonomi itu
sendiri. Ilmu ini menganalisa perekonomian nasional dan global dan melihat total
output yang terjadi untuk barang dan jasa, pertumbuhan ekonomi , tingkat inflasi,
pengangguran, neraca pembayaran dan nilai tukar.
Dari sekian banyak aspek makro ekonomi , yang akan dibahas disini adalah
yang akan kita gunakan nantinya sebagai teori, indakator atau variabel untuk
melakukan analisa atau mengukur kinerja perekonomian. Seorang ekonom yang
disebut sebagai seorang ekonom beraliran Keynesian mempercayai bahwa
pengaruh kebijakan pemerintah akan sangat berpengaruh dan dapat
menstabilkan pertumbuhan ekonomi dari suatu negara.
Beberapa Indikator Makroekonomi yang akan dibahas antara lain :
GDP (Gross Domestik Product = PDB / produk domestik bruto) dan
Pertumbuhan ekonomi (r)
Yang dimaksud dengan GDP adalah total pendapatan suatu negara atau sama
dengan total pendapatan ekonomis seluruh penduduk dalam suatu
perekonomian nasional.
Dengan mengetahui GDP ini maka kita dapat mengetahui banyak hal misalnya :
kelompok negara manakah suatu negara apakah kaya, berkembang atau
miskin.Hal penting lainnya yang bisa kita ketahui adalah perubahan struktur
produksi suatu negara yaitu apakah negara tersebut berbasis atau
menggantungkan diri dari sektor pertanian lalu berubah menjadi negara industri
baru, dan lain sebagainya.
Untuk menghitung GDP ini ada beberapa cara yaitu :
1. Pendekatan Produksi (Production Approach) , yakni dengan melakukan
penjumlahan nilai tambah kotor (gross value added) dari seluruh sektor
produksi.
2. Pendekatan Pendapatan (Income Approach) , yakni dengan menghitung
pendapatan sesuai aliran barang produksi tersebut
3. Pendekatan Pengeluaran (Expenditure Approach), yakni dengan
menjumlahkan total akhir dari unit-unit dalam perekonomian.Pendekatan
ini sering dipakai dengan rumus yang terkenalnya sbb :
Y = C + I + G Untuk perekonomian tertutup atau
Y= C + I + G + (X - M) untuk perekonomian terbuka
Dimana : Y = pengeluaran (Expenditure) , C = konsumsi, I=Investasi , G =
pengeluaran pemerintah, X = Ekspor, I = Impor
Dalam hal ini (rumus diatas) total pengeluaran mesti sama dengan total
pendapatan sehingga saling memperngaruhi.
Perbedaan GDP dan GNP
GDP = Total pendapatan yang dihasilkan dalam suatu negara termasuk yang
dihasilkan oleh orang asing yang bekerja pada negara tersebut, sementara
GNP (Gross National Produk)= Total pendapatan yang dihasilkan oleh warga
negara tersebut baik yang ada di dalam negeri maupun diluar negeri dan tidak
termasuk pendapatan WNA yang ada di dalam negeri.
Untuk menghitung pertumbuhan ekonomi , maka rumusnya adalah sbb
dimana : r = pertumbuhan ekonomi tahunan pada tahun t terhadap tahun t-1
Untuk mendapat data lebih akurat digunakan perhitungan rata-rata untuk periode
tertentu beberapa tahun. Misalnya dari tahun 2002-2006 maka dihitung dahulu
pertumbuhan tiap tahunnya pada tahun 2002,2003,2004,2005 dan 2006. Lalu
hasilnya dirata-ratakan dengan dibagi 5 (tahun).
Metode lainnya selain metoda diatas ada juga misalnya metode end to end , dan
metode regresi tetapi tidak akan kita bahas disini.
Inflasi dan Indeks Harga Konsumen (IHK)
Inflasi adalah kondisi dimana telah terjadi kenaikan nilai dari barang dan jasa
sehingga menurunkan daya beli dari konsumen. Inflasi ini sangat penting artinya
bagi pelaku atau penetap kebijkan ekonomi karena sering dipakai patokan
sebelum memutuskan suatu hal penting misalnya menaikkan atau menurunkan
suku bunga bank bagi bank sentral, penetapan kenaikan gaji karyawan bagi
pengusaha dan lainnya.
Untuk mengukur tingkat infasi secara nasional yaitu dengan melihat Indeks
harga konsumen. Yang dimaksud dengan Indeks harga konsumen adalah
perbandingan harga barang dan jasa yang sama pada tahun tertentu terhadap
tahun dasar.
Rumusnya sbb :
IHK = Harga Xt / Harga Xtd
Dimana Harga Xt = harga produk X pada tahun ini , Harga Xt-1 = harga
produk X pada tahun dasar, yg telah ditetapkan sebelumnya
Sementara rumus sederhana untuk menghitung Inflasi adalah :
dimana IHK adalah Indeks Harga Konsumen pada tahun t dan t-1
Untuk mempelajari inflasi ini ada baiknya kita tengok beberapa jenis inflasi yang
ada :
1. Inflasi akibat kebijakan pemerintah (Policy Induced Inflation), dari
namanya kita tahu bahwa ini adalah akibat kebijakan pemerintah yakni
kebijakan ekspansi moneter. Contohnya bila pemerintah atau bank sentral
menurunkan suku bunga bank sentral dapat berakibat investasi meningkat
sehingga uang yang beredar di masyarakat semakin meningkat dan
akhirnya terjadi inflasi. Lawan dari Policy Induced Inflation adalah Inflasi
yang bukan akibat dari kebijakan pemerintah misalnya karena kondisi
alam yang mengakibatkan kelangkaan barang tertentu sehingga uang
beredar luas untuk membeli barang tersebut yang tentu saja dalam
kondisi lebih mahal dari pada biasanya.
2. Cost Plus Inflation, yaitu inflasi yang diakibatkan kenaikan dari biaya-biaya
produksi sementara efisiensinya belum menyesuaikan. Contohnya
kenaikan dari biaya untuk memproduksi suatu barang karena salah satu
faktor produksinya naik.
3. Demand Pull Inflation, yaitu inflasi yang diakibatkan oleh adanya kenaikan
permintaan dari barang atau sekumpulan barang tertentu.
Jenis inflasi lainnya tidak dibahas disini.
Tingkat Pengangguran (Unemployment Rate) dan Angkatan Kerja
Yang dimaksud dengan angkatan kerja adalah jumlah orang yang bekerja
ditambah orang yang telah berumur produktif tetapi tidak bekerja. Tingkatan
ekonomi suatu negara dapat dilihat dari tingkat penganggurannya.Dari angka ini
dapat diketahui bagaimana daya serap tenaga kerja suatu ekonomi yang
tumbuh. Dan dari tingkat pengangguran ini kita bisa menilai bagaimana kinerja
suatu pemerintah dalam mengatasi permasalahan ekonominya.
Rumus-rumusnya adalah sbb :
Tingkat Pengangguran = (jumlah orang tidak bekerja / Total Angkatan kerja)
x 100%
Tingkat Partisipasi Kerja = (angkatan kerja / jumlah penduduk dewasa) x
100%
Kebijakan Ekonomi Moneter, Fiskal (Model IS-LM)
Sebelum kita membahas tentang kebijakan moneter atau fiscal maka ada
beberapa hal yang mesti kita pahami terlebih dahulu yakni :
Apa itu Keynesian Cross ?
Apa itu Kurva IS
Apa itu Kurva LM
Keynesian Cross , sesuai namanya ditemukan oleh John Maynard Keynes
(1883-1946) adalah bagian penting dari Model IS-LM . IS-LM sendiri berasal dari
kata Investment/ Savings dan Liquidity Preference / Money.
Keynesian Cross sebenarnya berasal dari suatu grafik fungsi pengeluaran..
Fungsi pengeluaran tersebut adalah suatu rencana pengeluaran (planned
expenditure) untuk membeli barang dan jasa oleh pemerintah.
Rumusnya : E = C + I + G , dimana C = C(Y-T)
Berikut grafiknya.
Gambar 2.0 Fungsi Pengeluaran
Dari grafik diatas kita bisa melihat bahwa slopenya positif yang berarti semakin
tinggi Y (pendapatan) maka semakin tinggi pula E (Pengeluarannya). Variabel
yang bisa menaikkan E antara lain I(investasi) dan G (pengeluaran pemerintah)
Keseimbangan ekonomi
Keseimbangan ekonomi adalah kondisi dimana pendapatan pemerintah (Y)
sama dengan pengeluaran pemerintah E. Y=E dan terbentuk garis 45 derajat .
Bila grafik keseimbangan ekonomi digabung dengan fungsi pengeluaran sebagai
pendapatan maka diperoleh apa yang dinamakan sebagai Keynisian Cross.
Seperti grafik berikut :
Gambar 2.1 Keynisian Cross
Grafik I-S
Grafik I-S adalah penggambaran dari fungsi Pendapatan (Y) terhadap bunga
bank (i). Fungsi I-S ini mirip dengan Fungsi Investasi. Bila I dinaikkan (sesuai
grafik Keynisian Cross) maka E dan Y juga meningkat.
Gambar 2.2 Grafik I-S
Government Multiplier Effect
G - Multiplier Effect dalam perekonomian adalah effect pengganda yang terjadi
akibat naiknya pengeluaran pemerintah.
Sesuai Grafik sebelumnya untuk E=C+I+G maka bila secara matematis bila G
dinaikkan maka E juga meningkat. Peningkatan E berarti peningkatan pula Y
(pendapatan) dengan meningkatnya Y (pendapatan) maka biasanya konsumsi
juga meningkat ( C ) . Dan begitu seterusnya . Inilah efek pengganda (multiplyer
yang terjadi).
Secara grafis bisa kita lihat
Gambar 2.3 Goverment Multiplyer Effect
Kebijakan Fiskal
Bila kita lihat pada grafik IS maka kenaikan G (kenaikan pengeluaran
pemerintah) ini akan mengakibatkan pergeseran (shifting ) IS ke kanan karena
bunga tidak berubah Dan ini mengakibatkan kenaikan Y (pendapatan). Inilah
mengapa bila pemerintah melakukan kebijakan Fiskal ,yakni menambah atau
mengurangi pengeluarannya maka dapat mempengaruhi pendapatan. Kebijakan
fiscal yang menambah pengeluran pemerintah disebut Ekspansi Fiscal (kurva
geser ke kanan/luar) dan sebaliknya disebut Fiscal Contraction.
Kebijakan Ekonomi Moneter
Kebijakan moneter adalah kebijakan yang dilakukan pemerintah dalam rangka
mengatur jumlah uang yang beredar di masyarakat, merangsang investasi, dan
melakukan stabilisasi pasar uang .
Karena terkait sekali dengan jumlah penawaran uang (money supply) maka
unsur dalam grafik LM juga mencakup bunga bank ( r ), dan tingkat pendapatan.
Ada 2 grafik utama yang mesti dipahami dalam memahami kebijakan moneter
dan keduannya saling berhubungan. Yang pertama grafik penawaran uang
terhadap pendapatan.
Gambar 1.0 Grafik Fungsi Moneter
Bila dilihat diatas pada grafik A. Permintaan uang dinotasikan dengan L shifting
ke kanan atas atau dengan kata lain terjadi peningkatan yang diakibatkan oleh
grafik B yakni peningkatan pendapatan (dari Y1 ke Y2). Dan bila kita lihat lagi
grafik A perhatikan bahwa r meningkat artinya suku bunga pasar akan meningkat
secara otomatis.
Dari sinilah makanya grafik LM kemiringannya positif.
Grafik IS - LM
Setelah kita pelajari baik grafik IS maupun LM kita diatas maka kita dapat
memahami bahwa kebijakan fiskal atau pun moneter adalah menggeser-geser
kurva IS atau LM dari kiri ke kanan atau sebaliknya. Lalu dengan sendirinya kita
bisa melihat dampaknya terhadap suku bunga (r) ataupun pendapatan.
Titik temu antara kurva IS dan LM disebut titik keseimbangan pasar. Kurva IS
mewakili pasar barang dalam kebijakan fiskal pemerintah dan LM mewakili pasar
uang.
Istilah yang perlu kita ketahui bila kurva tersebut digeser yakni :
IS shifting ke kanan disebut fiskal ekspansif
IS shifting ke kiri disebut fiskal kontraktif
LM shifting ke kanan disebut moneter expansif
LM shifting ke kiri disebut moneter kontraktif
Dari sini setidaknya kita sudah mengenal istilah-istilah yang digunakan
ekononom beraliran Keynisian bila menyatakan tentang suatu istilah ekonomi.
Contohnya :
Perhatikan grafik dibawah ini :
Bila Bank Sentral melakukan kebijakan moneter ekspansif maka dapat
meningkatkan pendapatan masyarakat karena berakibat penurunan suku bunga.
Atau dengan kata lain BS melakukan kebijakan tersebut dengan menurunkan
suku bunga. Dalam hal ini suku bunga BS.
Suku bunga yang turun tentu saja membuat masyarakat berpikir bahwa lebih
baik uangnya diinvestasikan ke sektor riil saja ketimbang disimpan di bank.
Analisa Ekonomi
Analisa ekonomi adalah suatu usaha melakukan penelitian secara mendalam
tentang suatu kondisi perekonomian dengan melihat beberapa data pendukung
yang dinanamakan indikator ekonomi sehingga kita dapat menyimpulan dengan
metoda ilmiah kondisi ekonomi yang berlansung.
Kondisi ekonomi yang ada sebenarnya bersifat relatif. Karena sebenarnya yang
kita usahakan adalah mencapai suatu analisis obyektif dan yang bisa kita
lakukan hanyalah membandingkan dengan target dari perekonomian yang ingin
dicapai atau kondisi ideal yang ada.
Bila analis atau pembaca lain melihat analisis kita, bisa jadi akan sangat menolak
karena ada satu atau beberapa indikator/data atau faktor yang telah terabaikan.
Bisa juga karena analisis kita memakai data yang telah usang alias tidak up to
date. Atau penggunaan perhitungan statistik yang berbeda misalnya untuk
mendapatkan trend. Bisa juga menolak karena beranggapan bahwa indikator
ekonomi yang ada tidak sesuai dengan kondisi riil perekonomian yang dia lihat
sehari-hari. Jadi kalau menerima bantahan dari orang lain sah-sah aja. Ini adalah
bagian dari demokrasi.
Suatu analisa juga terkadang dapat berfokus pada suatu topik atau suatu sisi.
Dan dibantu oleh data pendukung mengenai topic tersebut. Kelemahannya
adalah bisa jadi analisis tersebut menggiring pembaca untuk melihat hanya dari
sisi pandang tersebut dan melupakan sisi lainnya.
Jadi untuk mencapai suatu analisis yang baik memang perlu usaha keras , rajin
melihat data yang ada, pantau berita-berita ekonomi, pengumuman pemerintah.
Juga dengan menelaah kajian-kajian yang telah dikeluarkan oleh lembaga-
lembaga ekonomi baik akademis, NGO, think tank atau lainnya yang memang
ahli di bidangnya.
Hal lain yang tak kalah pentingnya adalah belajar mencintai bidang ekonomi ini
karena dengan minat yang tinggi maka usaha akan mudah untuk dilaksanakan.
Manajemen
Manajemen adalah cabang ilmu ekonomi yang berfungsi merencanakan,
mengatur, mengimplementasikan, dan melakukan pengawasan terhadap suatu
organisasi agar secara ekonomis mencapai profit.
Teori mengenai manajemen sebenarnya luas. Yang akan kita bahas beberapa
bagian sertanya terapannya dalam bisnis sehari-hari.
Sesuai definisi diatas terdapat 4 unsur penting dalam manajemen yang selalu
dikemukakan dalam teori tentang manajemen yakni :
Perencanaan (Planning)
Semua pekerjaan yang baik dimulai dengan perencanaan yang baik. Ada yang
bilang bahwa perencanaan yang baik adalah 60% dari pekerjaan tersebut atau
bahkan lebih. Jadi perencanaan adalah tahap menetapkan skenario apa yang
akan kita lakukan, menuliskan langkah-langkah yang akan kita lakukan dengan
mempertimbangkan situasinya yakni situasi yang ideal sampai situasi terburuk
bila terjadi.
Pengorganisasian (Organizing)
Yaitu mengumpulkan sumberdaya manusia lalu melakukan penunjukan jabatan
masing-masing. Lalu memberikan tugas dan wewenang terhadap masing-
masing orang(pejabat) dalam organisasi dengan tujuan agar tujuan organisasi
tercapai.Dalam penunjukkan ini maka sang manager mesti jeli melihat skill dan
kapabilitas dari tiap SDMnya agar tidak menempatkan orang di tempat/pekerjaan
yang salah. Dan berlaku sebaliknya yakni "the right man on the right job". Seperti
tubuh manusia maka bila tiap bagian dalam tubuh/organisasi melakukan
pekerjaan masing-masing dengan baik maka 'tubuh' tersebut akan berfungsi
dengan sempurna dan tidak ada 'komplikasi'.
Actualisasikan (Actuating/Directing)
Rencana yang matang yang telah dibuat saatnya dileksekusi. Pengeksekusian
rencana mesti sebaik mungkin. Bila terjadi hal yang tidak seperti diharapkan
maka lakukanlah rencana B. Istilahnya "Plan B or C". Eksekusi ini dilakukan oleh
tiap anggota organisasi sesuai tanggung jawabnya masing-masing.Harapannya
masing-masing dapat melakukan tugasnya secara baik dan bila dibutuhkan
kerjasama maka selayaknya kerjasama dilakukan sebagai tim yang solid.
Pengendalian (Controlling)
Agar pekerjaan tercapai sesusai target maka perlu adanya pengendalian yang
dilakukan oleh supervisor (superior) dari tiap anggota organissasi.Pengendalian
ini dilakukan agar tercapai baku mutu (benchmark) yang telah ditetapkan
sebelumnya terhadap tiap tugas tersebut. Pengendalian ini termasuk juga
melakukan evaluasi akhir setelah pekerjaan selesai, menerima feedback dengan
tujuan agar pekerjaan berikutnya lebih baik
Manajemen Umum biasanya terdiri dari beberapa cabang yakni:
1. Manajemen Pemasaran
2. Manajemen Sumber Daya Manusia
3. Manajemen Produksi
4. Manajemen Keuangan
Manajemen Sumber Daya Manusia
MSDM adalah limu manajemen yang mengelola sumber daya perusahaan yaitu
Sumber Daya Manusia mulai dari rekrutmen, penempatan serta pengembangan
karir SDM tersebut.
Orientasi dan Penempatan
Pendahuluan
Setelah karyawan direkrut dan diseleksi, langkah berikutnya adalah orientasi dan
pelatihan untuk memberikan mereka informasi dan keterampilan yang mereka
butuhkan untuk melaksanakan pekerjaan baru. Orientasi dan pelatihan adalah
proses-proses yang mencoba menyediakan bagi seorang karyawan informasi,
keahlian-keahlian, dan pemahaman atas organisasi dan tujuannya.
Orientasi Karyawan.
Orientasi karyawan memberikan informasi kepada karyawan baru mengenai latar
belakang tentang perusahaan & pekerjaan. Pada intinya orientasi adalah proses
sosialisasi karyawan baru terhadap pimpinan perusahaan. Sosialisasi adalah
proses penanaman dalam diri karyawan tentang sikap, standar, nilai-nilai, dan
pola perilaku yang diharapkan oleh organisasi dan departemen. Program
orientasi dimulai dari pengenalan informal yang singkat sampai program formal
yang panjang. Biasanya karyawan diberikan buku panduan tentang jam kerja,
penilaian kinerja, pembayaran gaji, dan liburan/cuti.
Fungsi Orientasi :
a. Membantu karyawan baru untuk berkinerja lebih baik dengan penyajian
informasi yang dibutuhkan tentang aturan dan praktik perusahaan.
b. Mengurangi kegugupan atau kecanggungan karyawan dalam memulai
pekerjaan yang baru.
Program Orientasi.
Orientasi adalah aktivitas-aktivitas yang menyangkut pengenalan individu
terhadap organisasi, penyediaan landasan bagi karyawan baru agar mulai
berfungsi secara efektif dan menyenangkan pada pekerjaan yang baru. Orientasi
meliputi pengenalan karyawan baru terhadap perusahaan, fungsi-fungsi, tugas-
tugas dan orang-orangnya.
Tiga permasalahan baru yang dihadapi oleh karyawan baru :
1. Masalah-masalah dalam memasuki suatu kelompok
2. Harapan yang naïf. Perusahaan biasanya lebih menyukai
memberitahukan kepada karyawan baru tentang gaji, bonus, liburan
daripada norma-norma karyawan.
3. Lingkungan pekerjaan yang pertama kali.
Dua tipe orientasi yang biasanya diadakan oleh satu perusahaan yaitu : Induksi
dan sosialisasi.
Induksi
Yaitu tahap awal karyawan baru mempelajari apa yang akan dilakukan , dimana
tempat meminta bantuan, dan apa peraturan kebijakan dan prosedur yang
penting dan seterusnya. Yang akan dipelajari adalah :
Sejarah organisasi.
Deskripsi produk dan jasa yang dihasilkan organisasi.
Struktur, otoritas, dan hubungan tanggung jawab didalam organisasi.
Hukum peraturan dan kebijakan-kebijakan hal-hal mengenai keselamatan
kerja, jam makan siang, dan metode-metode komunikasi formal.
Kibijakan mengenai sumber daya manusia yang meliputi kompensasi,
tunjangan dan jasa-jasa karyawan lainnya.
Menjumpai rekan-rekan karyawan lainnya dengan segera.
Proses orientasi dan pengalaman kerja karyawan yan pertama kalinya
mempunyai efek signifikan pada komitmen karir jangka panjang karyawan
terhadap organisasi.. apabila harapan antara karyawan baru dan perusahaan
sesuai maka akan terjadi iklim kerja yang baik.
Sosialisasi
Adalah proses yan berjangka panjang dimana karyawan baru mempelajari
norma-norma system nilai dan pola perilaku yang diisyaratkan organisasi atau
kelompok.
Tujuan umum sosialisasi meliputi tiga aspek :
Perolehan keahlian-keahlian dan kemampuan kerja
Penerapan perilaku-perilaku yang tepat
Penyesuaian terhadap norma-norma dan nilai-nilai kelompok kerja
Kapan dilangsungkannya sosialisasi ?
1. pada saat seorang individu pertama kali memasuki sebuah organisasi
2. Pada saat individu naik jabatan
Para manajer haruslah memikirkan bagaimana aktivitas pelatihan dan
pengembangan tertentu guna mensosialisasikan karyawan-karyawan mereka.
Mereka haruslah menentukan apakah mereka menginginkan perilaku karyawan
baru yang inovatif ataukah penyesuain diri, dan apa hasil strategi sosialisasi
dalam hasil yang diinginkan. Manajer setelah itu dapat merancang aktivitas
pelatihan dan pengembangan yang akan dibahas pada bab berikutnya.
Muatan dan Tanggung Jawab atas Orientasi
Program-program orientasi formal biasanya tergantung pada departemen
sumber daya manusia dan penyelia. Program orientasi dua tingkat (two-tiered
orientation program) digunakan karena isu-isu yang dicakup dalam orientasi
masuk dalam dua kategori luas. Berikut ini topik-topik yang dicakup dalam
program orientasi karyawan :
Merencanakan, Mengemas, dan mengevaluasi Program Orientasi
Karyawan baru membutuhkan informasi spesifik dalam 3 (tiga) bidang utama
yaitu :
1. Standar, pengharapan, norma, tradisi dan kebijakan perusahaan.
2. Perilaku sosial seperti pelaksanaan yang disetujui, iklim kerja dan
pengetahuan tentang rekan-rekan sejawat dan penyelia.
3. Aspek-aspek tehnik kerja.
Beberapa garis besar untuk program orientasi :
1. Orientasi haruslah bermula dengan jenis informasi yang paling relevan
dan segera untuk kemudian dilanjutkan dengan kebijakan yang lebih
umum tentang organisasi. Orientasi haruslah berlangsung dengan
kecepatan yang membuat karyawan tetap nyaman.
2. Bagian paling signifikan dari orientasi adalah sisi manusianya,
memberikan pengetahuan baru kepada karyawan abru tentang seperti
apa penyelianya dan rekan sejawat, berapa lama waktu yang dibutuhkan
untuk mencapai standar kerja.
3. Karyawan-karyawan baru hendaknya didorong dan diarahkan dalam
lingkungannya oelh karyawan dan penyelia yang berpengalaman.
4. Karyawan baru hendaknya diperkenalkan kepada rekan sekerjanya
secara perlahan
5. Karyawan baru diberikan waktu yang cukup untuk mandiri sebelum
tuntutan-tuntutan pekerjaan atas mereka semakin meningkat.
Pendekatan-pendekatan terhadap orientasi yang patut dihindari :
1) Penekan pada kertas kerja. Jadi karyawan hanya diberikan penjelasan
singkat dan diberikan langsung kepada penyelianya. Akibatnya adalah
si karyawan tidak merasa bagian dari perusahaan.
2) Tinjauan yang kurang lengkap menganai dasar-dasar pekerjaan
3) Tugas-tugas karyawan baru tidak signifikan, dimaksudkan untuk
mengajarkan pekerjaan dari dasar.
4) Memberikan informasi terlalu cepat, yang menyebabkan karyawan
kewalahan dan cepat lemas.
Evaluasi Program Orientasi
Paling tidak setahun sekali program orientasi harus ditelaah guna menentukan
apakah program tersebut memenuhi tujuan dan menentukan perbaikan-
perbaikan pada masa yang akan dating. Oleh karena itu adanya umpan balik
sangan diharapkan dari orang yang terlibat dalam program ini. Umpan balik ini
dapat dilakukan melalui wawancara dengan karyawan baru yang telah bermasa
dinas satu tahun, dan melalui kuesioner.
Hal ini untuk menjawab pertanyaan berikut :
Apakan program ini telah tepat ?
Apakah program tersebut dapat dipahami ?
Apakah program menarik ?
Apakah program fleksibel ?
Apakah program tersangkut pribadi ?
Penempatan Pegawai
Seperti yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya kebutuhan pegawai dapat
dipenuhi melalui dua cara, yaitu melalui luar dan dalam organisasi sendiri.
Biasanya, pegawai yang berasal dari dalam lingkungan organisasi tidak
memerlukan orientasi, dengan anggapan bahwa mereka telah mengerti tentang
perusahaan secara keseluruhan. Akan tetapi anggapan tersebut tidak
seluruhnya benar, bagaimanapun juga, mereka pasti mempunyai persepsi yang
sama yaitu: akan dan dapatkan mereka menerima dan melakukan pekerjaan
yang baru ?
Penempatan adalah penugasan atau penugasan kembali kepada seorang
pegawai untuk suatu pekerjaan yang baru. Sebagaian besar placement ini
ditentukan oleh manager lini. Penyelia melakukan konsultasi pada atasan tetang
masa depan setiap pegawai. Dan peran HR departemen adalah memberikan
masukan pada kebijakan manajemen dan memberikan bantuan konsultasi bagi
pegawai.
Tipe-tipe dari placement adalah : Promosi, Transfer dan Demosi
(Penurunan/lawan dari Promosi).
Promosi
Promosi terjadi apabila kepindahan pegawai dari posisi yang satu ke posisi ke
posisi lain yang: lebih tinggi tanggung jawabnya, lebih tinggi bayarannya dan
atau tingkat di organisasi.
Promosi dilakukan berdasarkan :
a. Merit Based Promotion, terjadi apabila karyawan/pegawai tersebut
mempunyai kemampuan yang luarbiasa di posisi atau jabatan yang saat
ini di duduki. Adapu permasalahannya dengan ini adalah :
1. Apabila promosi ini dilakukan atas dasar penilaian sepihak, artinya
penilian yang dilakukan oleh segelintir orang saja. Jika ini terjadi tentu
akan sangat merugikan organisasi.
2. Peter Principle , yang menyatakan bahwa dihirarki untuk tetap
bersikukuh pada incompetence level. Meskipun tidak selalu benar,
tetapi prinsip ini menyarankan bahwa: “ cemerlang di satu posisi
jabatan belum tentu cemerlang pula di jabatan atau posisi yang lain.
b. Seniority-based Promotions, senior disini adalah orang yang telah
bekerja/mengabdi telah cukup lama di organisasi. Bagian yang paling
rasional dari pendekatan ini adalah untuk menghidari bias promosi dan
kebutuhan manajemen mengembangkan pegawai yang senior.
Transfer dan Demosi
Transfer terjadi apabila perpindahan satu jabatan ke jabatan lain yang posisinya
relatif sama dalam tanggung jawab, gaji dan atau di tingkat organisasi.
Sedangkan demosi terjadi apabila kepindahan dari satu jabatan ke posisi lain
yang posisinya lebih rendah dalam tanggung jawab, gaji, adan atau tingkatan di
organisasi.
Fleksibilitas dari perusahaan adalah kunci sukses, pembuat keputusan harus
dapat merelokasi untuk dapat mempertemukan tantangan diluar dan didalam.
Cara yang biasa dilakukan adalah dengan transfer. Transfer sangat
menguntungkan untuk memberikan kesempatan kepada pegawai untuk dapat
menemukan suasana baru dan bidang pekerjanan yang baru pula, dengan
harapan dapat membuat pekerjaan lebih bervariasi.
Dual career families, terjadi apabila jika salah satu pasangan suami istri
dipindahkan ketempat lain maka, pasangannya akan berpengaruh pula.
Demosi biasanya dikonotasikan negative. Karyawan dipindahkan karena
berprestasi buruk.
Job Posting Programs (program penempatan Jabatan)
Job-Posting Program menginformasikan pada karyawan tentang jabatan kosong
yang tidak terisi dan berkualifikasi. Biasayan diumumkan melalui media intern
perusahaan. Pengajuan lamaran diri sendiri dapat dilakuakan atas rekomendasi
dari penyelia adan atau atas inisiatif sendiri. Tujuan dari program ini adalah untuk
membantu HRD memenuhi posisi yang kosong dan mempertemukan keinginan
pegawai.
Separations (pemisahan)
Separation adalah sebuah keputusan antara perusahaan/manajemen dan
pegawai untuk berpisah. Bentuk-bentuk Separations adalah absen untuk
sementara waktu, Attrition, layoff, PHK.
a. Absen untu sementara waktu
Pegawai kadangkala memerlukan meninggalkan pekerjaannya untuk
sementara waktu. Dengan alasan kesehatan, keluarga, pendidikan,
rekreasi dan keinginan lain. Di sini HRD harus dapat menerapkan
kebijakan yang jelas untuk menghidari pemutusan hubungan kerja.
b. Attrition
Adalah hal yang normal dalan separasi di organisasi sebagai akibat dari
pengunduran diri, pensiun atau kematian ( dari sisi pegawai) Meskipun
secara secara perlahan, separation kandangkala menimbulkan
permasalahan bagi perusahaan. Biasanya pegawai-pegawai baru tidak
dapat memnuhi kualifikasi yang cocok untuk menduduki posisi yang
ditinggalkan dan akan butuh waktu untuk mengnormalkan jalannya
perusahaan.
Salah satu solusinya adalah dengan mempensiunkan awal, sehingga
perusahaan dapat mempersiapkan tongkat estafet pada yang junior
c. Layoff
Layoff terjadi karena pertimbangan bisnis dan ekonomi yang
mengakibatkan karyawan di rumahkan untuk sementara waktu.
Pengrumahan ini biasanya hanya beberapa bulan saja (sementara) akan
tetapi jika tidak kunjung pulih kondisi perusahaan maka dimungkinkan
untuk penghentian selamannya/permanen.
d. Termination (PHK)
Terjadi apabila si karyawan melanggar aturan-aturan perusahaan dan
terpaksa dikeluarkan secara paksa. Baisanya sikaryawan akan diberi
pesangon sebualan gaji atau lebih tergantung pada kebijakan
perusahaan.
Persoalan-persoalan pada Penempatan.
1. Efektifitas.
Keefektifan dari penempatan pegawai tergantung pada minimnya
persoalan antara pegawai dan perusahaan. Untuk mengurangi
gangguan/masalah ini, keputusan promosi dan transfer harus disesuaikan
dengan seleksi yang telah dibahas pada bab sebelumnya. Demikian pula
halnya dengan demosi harus mengacu pada atauran kedisipilan yang
akan dibahas pada bab mendatang.. sekali penempatan diputuskan maka
seharusnya membawa perubahan kearah yang lebih baik dan
meminimkan persengketaan.
2. Legal Complience (pemenuhan peraturan)
Biasanya di pengaruhi oleh :
1) Berdasarkan kesamaan dimata hokum, (ras, agama, sex, umur dll)
2) Perserikatan buruh yang diatur undang-undang
3) Hak untuk menolak jika melakukan pekerjaan yang membahayakan
keselamatan pribadi
4) Hak untuk menolak pekerjaan jika melanggar hukum yang berlaku.
Pencegahan Separasi
1. Berhenti secara sukarela
Dapat dicegah oleh HRD dengan perencaan karir yang baik, suasana
kerja yang nyaman, orietasi, memberiakan tantangan baru dll.
2. Kematian
Hal ini adalah hal yang pasti terjadi, namun HRD harus dapat menekan
seminimal mungkin kecelakaan yang menyebabkan kematian terjadi, yaitu
dengan kontrol K3
3. Layoff
Dapat dihindari dengan perencanaah jauh kedepan, dengan pelatahin
yang baik dan terencana akan menghasilkan karyawan yang professional,
sehingga dapat selalu memenangkan persaingan.
4. PHK
Dihindari dengan suasana kerja yang harmonis.
Manajemen Keuangan
Manajemen Keuangan adalah proses yang memusatkan diri pada pemeliharaan
dan penciptaan nilai dan kekayaan. Sebagian besar peranannya adalah
memutuskan perihal . pengelolaan keuangan yang dapat menciptakan asset
misalnya kapan saatnya membeli saham, kapan peluncuran produk baru, kapan
membeli asset baru utk mengganti asset lama, kapan saatnya meminjam ke
bank, investasi ke obligasi dan sebagainya.
Manajer Keuangan adalah pelaku manajemen keuangan yang bertanggung
jawab kepada direksi.
Prinsip Dasar Keuangan
Ada beberapa prinsip penting dari MK yang mesti dipahami sebelum mendalami
Manajemen Keuangan. Prinsip ini penting dipahami sebab merupakan sifat
dasar dari keuangan yang merupakan dasar logika berpikir sebelum
memutuskan suatu keputusan keuangan misalnya investasi.
Resiko Tinggi Pengembalian Tinggi dan sebaliknya (High Risk – High
Return)
Ini adalah prinsip utama dimana kita jangan berharap untuk mendapatkan
pengembalian tinggi bila tidak ingin beresiko tinggi.
Contoh : Bila anda memiliki uang sebanyak 100 juta dan disimpan di dalam
bentuk deposito akan memperoleh besarnya bunga 7% yang tentu lebih kecil
dibandingkan apabila anda menginvestasikan kedalam bentuk membuat suatu
usaha kecil yang dapat menjanjikan profit sehingga mendapat pengembalian
misalnya 30% dari modal.Tetapi melakukan usaha bisnis resikonya jelas ada dan
lebih besar ketimbang menyimpan dalam bentuk deposito.
Kesimpulan : Bila anda ditawarkan akan memperoleh bunga dari suatu investasi
yang besarnya relative besar resikonya juga besar .Oleh sebab itu anda wajib
menanyakan cara perusahaan tersebut memperoleh laba.
Nilai Waktu dari Uang
Setiap uang yang anda terima hari ini adalah lebih baik dari setiap uang yang
anda terima di masa depan.
Artinya bila uang itu segera kita terima maka segera pula uang tersebut dapat
kita investasikan dan kita dapat memperoleh untung dibandingkan bila uang kita
terima belakangan.
Arus Kas adalah lebih baik dari Laba
Dalam suatu perusahaan jumlah arus kas yang terjadi adalah lebih baik
dibandingkan Laba karena pengukuran tingkat kekayaan dilakukan berdasarkan
arus kas bukan laba.
Penambahan Arus Kas Penting
Perubahan secara incremental dari arus kas adalah hal penting. Biasanya
komponen penambahnya adalah pemasukan pendapatan melalui penjualan.
Sulit untuk menemukan proyek yang menghasilkan laba
Walaupun kelihatannya mudah pada kenyataannya dalam realita, untuk mencari
proyek yang menghasilkan laba itu sulit. Manajer Keuangan mesti lebih jeli
dalam menentukan pilihan investasi.
Pasar Modal yang Efisien
Bentuk Pasar Modal yang efisien adalah yang mana pasarnya bergerak cepat
dan harga-harga dari produk investasinya sesuai nilai pasar.
Beberapa Rumus Dasar Manajemen Keuangan
Nilai Masa Depan (Future Value) dari Nilai Kini
FV = PV (1+i)^n
Dimana : PV = Nilai kini, FV = Nilai Masa Depan, i= bunga, n = tahun
Contoh :Bila kita memiliki uang 100 juta, berapakah nilai uang kita 1 tahun
yang akan datang dengan suku bunga 10 % ?
Jawab :
DIK : PV=Rp 100 juta , i=10%=0.1 , n = 1 ,
DIT : FV= ?.
JWB : FV = 100 juta(1+0,1)^1 = 110 juta.
Nilai Kini dari Nilai Masa Depan
PV = FV / [ (1 + i)^n )]
Dimana : PV = Nilai kini, FV = Nilai Masa Depan, i= bunga, n = tahun
Contoh : Untuk mendapatkan uang 120 juta 2 tahun yang akan datang,
berapakah nilai uang yang mesti kita sediakan kini bila suku bunganya 10
% ?
Jawab :
DIK : FV= 120 juta , i=10%=0.1 , n = 2 ,
DIT : PV= ?.
JWB : PV = 120juta / [ (1 + 0.1)^2 )] = 110 juta / 1.21 = 99,2 juta
Kewirausahaan
Kewirausahaan adalah cabang ilmu ekonomi yang mengajarkan bagaimana kita
bisa mandiri dalam memulai suatu usaha dalam rangka mencapai profit serta
mengembangkan seluruh potensi ekonomi yang dimiliki
Banyak orang yang beranggapan bahwa orang bisa berbisnis sendiri adalah
bakat. Pada cabang ilmu ekonomi ini kita ditantang untuk melakukan langkah-
langkah kongkrit dalam memulai usaha kecil dan mengembangkannya sehingga
menjadi suatu enterprise yang memiliki daya saing tinggi.
Kewirausahaan adalah usaha kreatif yang dibangun berdasarkan inovasi untuk
menghasilkan sesuatu yang baru, memiliki nilai tambah, memberi manfaat,
menciptakan lapangan kerja, dan hasilnya berguna bagi orang lain. Pengusaha
adalah orang yang berwirausaha
Wirausaha adalah orang yang berjiwa kreatif dan inovatif yang mampu
mendirikan, membangun dan mengembangkan, memajukan, dan menjadikan
perusahaanya unggul.
Hakikat Wirausaha adalah orang-orang yang memiliki kemampuan melihat dan
menilai kesempatan-kesempatan bisnis; mengumpulkan sumberdaya-
sumberdaya yang dibutuhkan untuk mengambil tindakan yang tepat, mengambil
keputusan, serta memiliki sifat, watak, dan kemampuan untuk mewujudkan
gagasan inovatif ke dalam dunia nyata. Secara kreatif dalam rangka meraih
sukses/meningkatkan pendapatan.
Seseorang Wirausaha tidak hanya dapat berencana dan berkata-kata, tetapi
juga berbuat, merealisasikan rencana-rencana dalam pikirannya kedalam suatu
tindakan yang berorentasi pada sukses. Oleh karena itu, dibutuhkan kreativitas,
yaitu pola pikir tentang sesuatu yang baru, serta inovasi yang bermakna tindakan
dalam melakukan sesuatu yang baru.
Ciri dan Sifat.
Percaya diri : Keyakinan, kemandirian, individualitas dan optimis
Berorientasi tugas dan hasil : Kebutuhan akan prestasi, berorientasi pada
laba, memiliki ketekunan dan ketabahan, memiliki tekad yang kuat, suka
berkerja keras, energy dan memiliki inisiatif.
Pengambilan Risiko : Memiliki kemampuan mengambil risiko dan suka
pada tantangan
Kepemimpinan : Berjiwa pemimpin, dapat bergaul dengan orang lain, dan
suka terhadap saran dan kritik yang membangun.
Keorisinilan : Memiliki inovasi dan kreativitas tinggi, fleksibel, serba bisa,
dan memiliki jaringan bisnis yang luas.
Berorentasi Kemasa depan : Persepsi dan memiliki cara pandang / cara
pikir yang berorentasi pada masa depan.
Jujur dan Tekun : Mengutamakan kejujuran dalam berkerja dan tekun
dalam menyelesaikan pekerjaan.
Sikap Wirausaha
Disiplin : Disiplin atas ketetapan waktu, kualitas pekerjaan, system kerja,
kesepakatan yang dibuat, dan taat azas.
Komitmen Tinggi : Memiliki komitmen tinggi, jelas, terarah dan bersifat
progresif ( berorentasi pada kemajuan) atas kesepakatan yang telah
dibuat dengan seseorang, baik terhadap dirinya sendiri maupun orang
lain. Selain itu, juga jelas, terarah, dan bersifat progresif (berorentasi pada
kemajuan). Komitmen pada konsumen adalah pelayanan prima yang
berorentasi pada kepuasan konsumen, kualitas produk yang sesuai
dengan harga produk yang ditaarkan dan Problem silving bagi masalah
konsumen akan berimabas pada pembeli yang terus meningkat sehingga
profit perusahaan meningkat.
Jujur : Kejujuran sangat melekat pada konsumen pemasaran yang
berorentasi pada kepuasan konsumen. Wirausahawan harus menjungjung
tinggi kejujuran dalam melakukan kegiatan usahanya sehingga akan
mendapatkan konsumen aktual dan potensi, baik jangka pendek maupun
jangka panjang.
Kreatif dan Inovatif : Untuk memenangkan persaingan maka seorang
wirausahawan harus memiliki daya kreatifitas yang tinggi. Daya kerativitas
tersebut sebaiknya dilandasi oleh cara berpikir maju, penuh dengan
gagasan-gagasan baru yang berbeda dibandingkan dengan produk-
produk yang telah ada selama ini dipasar. Gagasan-gagasan yang kreatif
umumnya tidak dapat dibatasi oleh ruang, bentuk ataupun waktu. Justru
sering kali ide-ide genius yang memberikan terobosan-terobosan baru
dalam dunia usaha awalnya dilandasi oleh gagasan-gagasan kretif yang
kelihatannya mustahil. Namun, gagasan-gagasan yang baik pun jika tidak
diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari hanya akan menjadi
mimpi belaka. Gagasan-gagasan yang harus umumnya membutuhkan
daya inovasi yang tinggi dari wirahusahawan yang bersangkutan.
Kreativitas yang tinggi tetap membutuhkan sentuhan inovasi agar laku di
pasar. Inovasi yang dibutuhkan adalah kemampuan wirausahawan dalam
menambahkan nilai guna / Niat minat manfaat terhadp suatu produk dan
menjaga mutu produk yang memperhatikan “market oriented” atau apa
yang sedang laku dipasar. Dengan bertambahnya nilai guna atau menfaat
pada suatu produk maka meningkat pula harga jual produk tersebut
dimata konsumen.
Mandiri : Seorang Wirausaha harus memiliki sipat mandiri dalam
mengelola usahanya. Yakni tidak tergantung pihak lain, dalam mengambil
keputusan atau bertindak, termasuk mencukupi kebutuhan usahanya.
Realitas : Penetapan keputusan bisnis harus realitis, objektif, dan rasional
dengan melihat realitas di lapangan dan menyeleksi masukan atau saran
dari luar.
Kemampuan Wirausaha
Wirausaha adalah seseorang yang memiliki jiwa dan kemampuan yang bersifat
kreatif dan inovatif, mampuh menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda.
Mampu memulai usaha, mampu membuat suatu yang baru, mampu mencari
peluang, berani menanggung risiko dan mampu mengembangkan ide dan
meramu sumber daya dengan memiliki kemampuan :
Memiliki pengetahuan tentang usaha yang akan dilakukan atau ditekuni.
Memiliki imajinasi, ide, dan perspektif, serta tidak mengandalkan sukses
masa lalu.
Memiliki pengetahuan praktis misalnya pengetahuan teknik, desain,
processing, pembukaan, administrasi dan pemasaran.
Kemampuan untuk menemukan dan berkreasi.
Berpandang jauh ke dapan.
Kemampuan berhitung dan kemampuan memprediksi keadaan masa
yang akan datang.
Kemampuan untuk berkomunikasi, bergaul, dan berhubungan dengan
orang lain.
Kompetensi
Seseorang Wirausaha harus memiliki kopetensi sebagai berikut :
Harus mengetahui semua yang terkait dengan aktivitas bisnis yang akan
dilakukan
Mengetahui dasar-dasar pengolahan bisnis, misalnya cara merancang
usaha, mengorganisasikan dan mengendalikan perusahaan, termasuk
dapat memperhitungkan, memprediksi, mengadministrasikan dan
membuka kegiatan-kegiatan usaha. Mengetahui manajeman bisnis berarti
memehami kiat, cara, proses, dan pengelolaan semua sumber daya
perusahaan secara efektif dan efisien.
Memiliki sikap yang sempurna terhadap usaha yang dilakukan. Ia harus
bersikap sebagai pedagang, industriawan, pengusaha, eksekutif yang
sungguh-sungguh, dan tidak setengah hati.
Memiliki modal yang cukup. Modal tidak hanya bentuk materi, tetapi juga
rohani, kepercayaan dan keteguhan hati merupakan modal utama dalam
usaha. Oleh karena itu, harus cukup waktu cukup uang, cukup tenaga,
tempat dan mental.
Memiliki kompetensi dalam bidang keuangan, mengatur pembelian,
penjualan, pembukuan, dan berhitung laba rugi, ia harus mengetahui
bagaimana mendapatkan dana dan cara menggunakannya.
Kemampuan untuk mengukur waktu seefisien mungkin. Mengatur,
menghitung, dan menepati waktu sesuai dengan komitmen.
Kemampuan merencanakan, mengatur, mengarahkan, menggerakan,
(memotifasi), dan mengendalikan orang dalam menjalankan perusahaan.
Produk yang memberi kepuasan kepada pelanggan dengan menyediakan
barang atau jasa yang bermutu, bermanfaat, dan memuaskan.
Mengetahui strategi/ cara bersaing. Ia harus dapat mengungkap
kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dirinya dan pesaing. Ia
harus menggunakan analisis baik terhadap dirinya sendiri maupun
terhadap pesaing.
Membuat aturan/ pedoman yang jelas / tersurat didalam perusahaan.
Memiliki kompetensi dalam bidang rencana bangun sesuai dengan bentuk
usaha yang akan dipilih. Misalnya, kemampuan dalam bidang teknik
produksi dan desain produksi. Ia harus betul-betul mengetahui bagaimana
barang dan jasa itu dihasilkan dan disajikan.
Memiliki kompetensi dalam menemukan pasar yang cocok,
mengidentifikasi pelanggan, dan menjaga kelangsungan hidup
perusahaan. Ia harus mengetahui bagamana menemukan peluang pasar
yang spesifik, misalnya peluang dan haraga khusus yang belum digarap
pesaing.
Kompetensi dalam mengembangkan hubungan personal, seperti
kemampuan berelasi dan menjalin kemitraan antar perusahaan. Ia harus
mengetahui hubungan interpersonal secara sehat.
Keterampilan (skill) yang dibutuhkan
Keterampilan yang diperlukan untuk melakukan tugas-tugas khusus,
seperti sekretaris, akuntan, auditor, dan ahli gambar.
Keterampilan untuk memahami, mengerti, berkomunikasi, dan berelasi
dengan orang lain dalam organisasi.
Keterampilan personal untuk berpikir abstrak, untuk mendiagnosis dan
untuk menganalisis situasi yang berbeda, dan melihat situasi luar.
Keterampilan konseptual sangat penting untuk memperoleh peluang
pasar baru dan menghadapi tantangan.
Keterampilan untuk merumuskan masalah dan memilih cara bertindak
yang terbaik untuk memecahkan masalah tersebut. Ada tiga tahapan
utama dalam pengambilan keputusan, yaitu:
o Merumuskan masalah, mangumpulkan fakta, dan mengidentifikasi
alternatif pemecahannya;
o Mengevaluasi setiap alternatif dan memilih alternatif yang terbaik;
o Mengimplementasikan alternatif yang terpilih, menindaklanjutinya
secara periodik, dan mengevaluasi keefektifan yang telah dipilih
tersebut.
Keterampilan dalam menggunakan dengan mengatur waktu seefisien dan
seproduktif mungkin.
Keterampilan dan sikap individu.
Pengetahuan tentang bisnis yang akan dimasuki.
Kemantapan dalam menentukan tujuan perusahaan.
Keunggulan dalam menemukan peluang bisnis.
Kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan.
Kemampuan untuk meminimalkan ancaman terhadap perusahaan.
Faktor-Faktor pada Wirausaha
Kreatif menghasilkan sesuatu yang baru dengan menambahkan nilainya.
Pertambahan nilai ini tidak hanya diakui oleh wirausahawan semata,
namun juga oleh audiens yang akan menggunakan hasil kreasi tersebut.
Memiliki komitmen yang tinggi terhadap apa yang ingin dicapai dan
dihasilkan dari waktu dan usaha yang ada.
Siap menghadapi risiko yang mungkin timbul, baik risiko keuang¬an, fisik,
dan risiko sosial.
Penghargaan yang utama adalah independensi atau kebebasan yang
diikuti dengan kepuasan pribadi. Sedangkan reward berupa uang
biasanya dianggap sebagai suatu bentuk derajat kesuksesan usahanya.
Bisnis
Dewasa ini bisnis berjalan sangat cepat, lebih kompleks, dan lebih dituntut
tanggung jawabnya. Siklus barang dan jasa memiliki daur hidup yang pendek
dengan hitungan bulan, hari, bahkan jam. Konsumen menginginkan barang
bermutu, murah, gampang didapat, cepat pengirimannya, dan purna jualnya
baik. Karyawan perusahaan ingin memperoleh gaji yang sepadan dengan tenaga
yang dikeluarkan, suasana kerja yang kondusif, tata kerja yang terstruktur, media
kerja yang mendukung. Pengusaha menginginkan produknya disukai pasar, laku
terjual, biaya produksi rendah, bahan baku mudah didapat, karyawan
profesional, peraturan pemerintah yang menunjang bisnis dan distribusi lancar.
Bisnis adalah aktivitas yang, dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang
atau perusahaan dalam bentuk jasa atau barang untuk memperoleh laba. Bisnis
menciptakan banyak peluang berdasarkan kreativitas dan inovasi yang
ditampilkan dengan melibatkan beberapa, puluhan, ratusan, bahkan ribuan
orang guna menghasilkan jasa atau produk yang dibutuhkan konsumen. Bisnis
bisa dilakukan dengan cara manual maupun memanfaatkan teknologi canggih
sebagai sarana produksi dengan melibatkan aspek-aspek manajemen, finansial,
marketing, human resources.
Bisnis yang berhasil dan baik akan berkontribusi positif bagi peningkatan kualitas
dan standar hidup masyarakat, terlibat dalam kegiatan amal, menghasilkan
pemimpin bagi masyarakat, dan menjadi contoh bagi bisnis-bisnis lainnya.
Laba adalah selisih antara penerimaan dan biaya-biaya operasional dalam
proses bisnis. Laba merupakan hasil yang diperoleh pengusaha atas investasi
dana, waktu, dan risiko yang mungkin timbul dalam membangun,
mengembangkan, dan memajukan perusahaannya. Pendapatan atas laba
memungkinkan perusahaan meningkatkan taraf hidup karyawannya,
membangun bisnis baru, membayar pajak sehingga membantu pemerintah
dalam pembangunan. Terdapat juga organisasi nirlaba (non-profit organization)
yang berperan penting di masyarakat dengan mengutamakan pelayanan publik
di atas laba, seperti museum, panti asuhan, rumah jompo, organisasi amal, dan
lain-lain.
Evolusi Bisnis
Para pengusaha telah menjalankan bisnis atau usahanya sesuai perkembangan
zaman, mulai dengan pola tradisional hingga memasuki era internet saat ini.
Pola tradisional yang masih serba manual berangsur-angsur berubah ke sistem
otomasi yang menggunakan teknologi canggih dalam proses bisnisnya. Proses
perubahan ini disebut "Evolusi Bisnis", yakni proses terjadinya aktivitas bisnis
dari masa ke masa sesuai kondisi dan perkembangan teknologi, ekonomi, sosial,
dan budaya saat itu.
Periodisasi evolusi bisnis dapat dijelaskan sesuai perkembangan berikut:
Era Kolonial abad ke-17 dan sebelumnya. Usahanya terkait dengan
produksi pertanian dan perkebunan di pedesaan di mana aspek
ekonominya ditentukan oleh sukses tidaknya pertanian dan perkebunan
tersebut.
Revolusi Industri tahun 1760-1850. Mengubah proses manufaktur yang
memakai banyak pekerja manual dengan sistem pabrik untuk produksi
massal menggunakan mesin-mesin dan alat-alat khusus.
Era Kewirausahaan akhir 1800-an. Munculnya banyak wirausaha barn
sebagai reaksi atas ditolaknya sistem monopoli oleh pengusaha-
pengusaha besar dan adanya undang-undang antitrust.
Era Produksi sebelum 1920-an. Ahli organisasi bisnis dengan konsep
Scientific Management mengarahkan manajemen perusahaan untuk fokus
pada proses produksi melalui spesialisasi tugas dan peningkatan
produktivitas.
Era Pemasaran sejak 1950-an. Berkembang filosofi bisnis barn berupa
konsep pemasaran yang membentuk kesadaran, preferensi, serta selera
konsumen dan didasarkan atas keinginan pelanggan dan kemudian
perusahaan menyediakannya.
Era Global tahun 1980-an. Dunia usaha merambah keberbagai belahan
dunia akibat kemudahan transportasi dan kemajuan teknologi komputer,
sistem informasi, sistem produksi, serta se¬makin efisiennya sistem
distribusi dan pembiayaan internasional.
Era Informasi tahun 1990-an. Akibat tingginya pengguna internet yang
memudahkan perdagangan di semua sektor perekonomian maupun
sektor jasa menjadi sarana yang mudah dan cepat dalam proses business
to business (B2B). Teknologi informasi (IT) telah mengubah wajah dunia
dan aktivitas bisnis demikian dinamisnya tanpa terhalang ruang dan jarak.
Aplikasi e-commerce, e-government, e-banking, e-education, dan
berbagai aplikasi lainnya merupakan bagian tak terpisahkan dari sistem
bisnis di era informasi. Komunikasi bisnis berlangsung secara on-line
melalui internet dengan biaya relatif murah dibandingkan dengan pola
konvensional, seperti e-mail (surat elektronik), mailing list (sarana diskusi),
dan pembuatan homepage atau situs perusahaan untuk memperkenalkan
perusahaan tersebut ke Publik.
Sumber Daya
Dalam melaksanakan suatu usaha atau bisnis tentu dibutuhkan sumber daya
atau yang disebut faktor-faktor produksi untuk menghasilkan barang dan jasa,
meliputi sumber daya manusia, modal, wirausaha, sumber daya fisik, dan
sumber daya informasi. Sumber daya atau faktor produksi ini sering disingkat
sebagai 5M, yakni Man, Money, Machine, Material, Managerial.
Sumber daya ini bila digunakan secara baik, terukur, dan terarah akan menjadi
faktor penentu perkembangan dan keberhasilan suatu usaha. Oleh karenanya,
seorang wirausaha harus jeli dan piawai dalam menggerakkan dan
memberdayakan sumber daya yang ada secara optimal untuk menghasilkan
barang atau jasa sesuai sasaran perusahaan.
Sumber daya manusia (human resources) adalah tenaga kerja yang terlibat
dalam proses produksi, baik secara fisik maupun intelektual dengan berbagai
keahlian dan keterampilan masing-masing, mulai dari CEO (chief executive
officer) sebuah perusahaan besar hingga cleaning service.
Modal (money) adalah biaya yang dibutuhkan oleh pengusaha un¬tuk
menjalankan aktivitas bisnis atau menghasilkan produk barang dan jasa. Modal
dapat berasal dari investasi yang ditanam, laba yang ditambahkan kembali ke
bisnis tersebut ataupun pinjaman dari pihak lain.
Wirausaha (entrepreuneur) adalah orang yang berjiwa kreatif dan inovatif yang
menjadi motor penggerak berlangsungnya suatu proses bisnis atau proses
produksi, mampu melihat peluang usaha, dan siap menanggung risiko atas
usaha yang dijalankan.
Sumber daya alam (natural resources) meliputi semua input produktif alamiah
yang bermanfaat berupa tanah, bangunan, hasil hutan, hasil taut yang digunakan
dalam suatu proses produksi.
Sistem Ekonomi
Dunia usaha saat ini berada pada tataran sistem ekonomi dunia yang dibedakan
atas dua macam sistem utama, yakni sistem ekonomi terpimpin dan sistem
ekonomi pasar.
Sistem Ekonomi Terpimpin adalah sistem ekonomi di mana faktor
produksi, keputusan produksi, dan alokasinya ditentukan dan dikontrol
oleh pemerintah pusat. Sistem ekonomi ini dianut oleh negara-negara
Rusia, Eropa Timur, Korea Utara yang mengandung paham komunisme-
sosialisme (sistem setengah terpimpin). Sistem ekonomi ini dicetuskan
oleh Karl Marx, ekonom Jerman (abad ke-19) yang mendasarkan semua
sistem produksi dimiliki dan dikuasai oleh pemerintah. Sistem ini mulai
ditinggalkan oleh negara-negara Eropa Timur yang mulai beralih ke
sistem ekonomi pasar.
Sistem Ekonomi Pasar adalah sistem ekonomi di mana faktor produksi,
keputusan produksi, dan alokasinya ditentukan dan dikontrol oleh individu-
individu. Pembeli dan penjual melaksanakan transaksi berdasarkan
hukum penawaran dan permintaan.
o Hukum Permintaan: Permintaan barang oleh konsumen akan
meningkat saat harga turun, dan permintaan barang menurun saat
harga naik.
o Hukum Penawaran: Penawaran barang oleh produsen akan
meningkat saat harganya naik, dan lebih sedikit saat harganya
turun.
o Permintaan dan penawaran atas suatu produk atau jasa dapat
menghasilkan kondisi keseimbangan harga, surplus, ataupun
defisit.
o Keseimbangan harga (equilibrium price) adalah harga di mana
jumlah barang yang diminta sama dengan jumlah barang yang
ditawarkan.
o Surplus adalah kondisi di mana jumlah barang yang ditawarkan
melebihi jumlah barang yang diminta.
o Defisit adalah kondisi di mana jumlah barang yang ditawarkan lebih
sedikit dari jumlah barang yang diminta.
Persaingan Usaha
Monopoli, terjadi ketika pasar atau industri memiliki satu produsen
sehingga harga dikendalikan sepenuhnya oleh pemasok tunggal tersebut
Oligopoli, terjadi jika dalam suatu industri hanya terdapat sedikit penjual
karena untuk masuk ke industri tersebut butuh investasi yang sangat
besar.
Persaingan Monopolistik, terjadi pada perusahaan bersekala besar atau
kecil dimana perusahaan lebih mudah untuk masuk atau keluar dari pasar
tersebut. Biasanya perusahaan di persaingan monopolistik menciptakan
diferensiasi untuk prodiknya.
Persaingan sempurna, terjadi apabila jumlah perusahaan dalam suatu
industri banyak dan bersekala kecil sehingga tidak terdapat perusahaan
tertentu yang dapat mempengaruhi harga pasar.
Lingkungan Bisnis
Organisasi bisnis berada dalam suatu lingkungan bisnis yang mempengaruhi
aktivitas bisnisnya. Yang terdiri atas lingkungan ekonomi, teknologi, hukum ,
1). Lingkungan Ekonomi
Lingkungan ekonomi adalah situasi elonomi pada saat aktivitas bisnis
berlangsung. Situasi ini terkait dengan pertumbuhan ekonomi dan stabilitas
ekonomi. Faktor- faktor berkut perlu dipahami terkait lingkungan ekonomi, yakni
produk domestik Bruto ( PDB/GDP ) standar hidup, produktivitas, jumlah out put
inflasi dan jumlah pengangguran
Produk domestik bruto ( gross domestic product/ GDP ) adalah nilai total
barang dan jasa yang diproduksi pada satu periode tertentu oleh
perekonomian nasional melalui faktor produk domestik. GDP menunjukan
tingkat pertumbuhan ekonomia suatu negara. Apabila GDP naik berarti
negara tersebut mengalami pertumbuhan ekonomi karena jumlahnya
output-nya naik, GDP perkapita berarti GDP perorang yang menunjukan
kesejahteraan rata-rata perorang suatu negara, sedangkan GDP Riil
berarti GDP yang telah disesuaikan
Produktivitas adalah ukuran pertumbuhan ekonomi melalui perbandingan
jumlah yang di produksi dengan jumlah sumber daya untuk
memproduksinya, jika dengan faktor produksi yang sedikit dapat dapat
dihasilkan produk dalam jumlah yang sangat berarti produktivitasnya
tinggi. Semakn tinggi produktivitas maka standar hidup semakin
meningkat pula.
Neraca perdagangan adalah selisih antara nilai ekonomi produk ekspor
dengan produk impor. Neraca perdagangan positif apabila nilai ekspor
lebih besar dari pada nilai impor. Dan negatif ( defisit perdagangan )
apabila sebaliknya.
Hutang nasional adalah jumlah dana yang belum dibayar pemerintah
kepada negara pemberi pinjaman ( kreditor) . untuk mengatasi masalah ini
pemerintah dapat menggalakan pajak dan menjual surat hutang ( bonds)
kepada masryakat.
Inflasi adalah peristiwa dimana teerjadi kenaikan harga yang meluas di
seluruh sistim ekonomi suatu negara. Inflasi merugikan karena
mengurang daya beli uang anda. Angka inflasi dapat dihitung dari
perubahan indeks harga. dibagi indeks harga konsumen ( consumer price
indeks = CPI ) awal dikali 100%. Misal CPI tahun 2007 = 365.5 dan CPI
tahun 2008 = 370.8 mak angka inflasi = ( 370.8 – 365.5)/( 365.5) x 100%
= 1.45%
Resesi adalah periode menurunya jumlah output yang di ukur oleh GDP
riil. Pada saat resesi produsen membutuhkan lebih sedikit karyawan atau
tenaga kerja sehingga penganggurn meningkat. Resesi yang parah dan
berlarut-larut sehingga mencapai titik terparah di sebut sebagai Depresi.
Kebijakan fiskal. Adalah kebijakan ekonomi pemerintah dalam
mengumpulkan dan mengeluarkan pendapatnya. Usaha yang dilakukan
pemerintah indonesia guna menngkatkan pendapatan negara melalui
pajak merupakan contoh kebijakan fiskal.
Kebijakan moneter. adalah kebijakan ekonomi pemerintah dalam
pengendalian uang negara melalui Bank Sentral, seperti menaikkan atau
menurunkan suku bunga. Untuk merangsang perekonomian maka
kebijakan moneter pemerintah adalah dengan menurunkan suku bunga.
Untuk menstabilkan harga, mengurangi tingkat pengangguran dan
fluktuasi produksi, pemerintah dapat menerapkan kebijakan fiskal dan
moneter secara bersamaan. Kebijakan ini disebut kebijakan stabilisasi.
2). Lingkungan Teknologi
Lingkungan teknologi, meliputi teknologi produk (manufaktur) dan jasa serta
teknologi bisnis adalah pengetahuan manusia, peralatan, metode kerja, sistem
pengolahan, peralatan elektronika, peralatan komunikasi, perangkat keras
maupun perangkat lunak yang digunakan.
Teknologi proses bisnis seperti penerapan Perencanaan Sumber Daya
Perusahaan atau ERP (Enterprise Resource Planning) merupakan inovasi
teknologi bisnis terbaru untuk mengelola dan mengorganisasi proses
perusahaan di tingkat lini produk, departemen, dan lokasi geografis (manajemen
bahan baku, perencanaan produksi, manajemen pesanan, laporan keuangan).
3). Lingkungan Hukum-Politik
Lingkungan hukum dan politik berperan dalam membuat aturan bisnis tentang
apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan dalam bisnis. Undang-undang tentang
perlindungan konsumen, hukum bisnis, regulasi bisnis, antitrust, dan pengaruh
pemerintah atas suatu aktivitas bisnis menjadi bagian dari proses bisnis.
4). Lingkungan Sosial Budaya
Lingkungan sosial-budaya terkait dengan adat-istiadat, kebiasaan, nilai, dan
karakteristik demografis masyarakat di tokasi tempat usaha berada. Pilihan dan
selera konsumen dapat berbeda-beda, bervariasi atau berubah untuk masa
waktu tertentu untuk tiap daerah yang berbeda.
Investasi
Teori Investasi
Definisi
Investasi adalah mengeluarkan sejumlah uang atau menyimpan uang pada
sesuatu dengan harapan suatu saat mendapat keuntungan financial. Contoh
investasi adalah pembelian berupa asset financial seperti obligasi, saham ,
asuransi. Dapat juga pembelian berupa barang seperti mobil atau property
seperti rumah atau tanah.
Lebih luasnya investasi dapat berarti pembelian barang modal untuk produksi
dalam suatu usaha misalnya pembelian mesin. Bahkan pemberian pendidikan
dan pelatihan bagi karyawan yang membuat lebih mahir dalam bekerja bisa
dikatakan sebagai investasi. Kesamaan dari semua investasi diatas adalah
harapan memperoleh keuntungan (gain) di kemudian hari.
Investasi yang akan kita bahas bahas disini adalah investasi berupa asset
financial dan lquid yang terjadi di pasar uang, pasar komoditi berjangka dan
pasar saham diantaranya : saham, obiligasi, derivatif.
Ada beberapa kesalahan yang sering dilakukan investor saat melakukan
investasi diantaranya :
1. Tidak memiliki rencana investasi yang jelas. Karena ini terkait dengan
masa depan investor tersebut, maka tanpa memiliki konsep yang kuat
investasinya bisa merupakan suatu kesalahan.
2. Investor terkadang kurang sabar dan ingin segera menikmati keuntungan
padahal investasi adalah suatu program jangka panjang dan kita mesti
bisa menerawang jauh ke depan dan jangan mengambil langkah yang
emosional dan terlalu cepat.Tetapi mesti melakukan langkah-langkah
yang terukur.
3. Investor terkadang memperoleh informasi yang terlalu berlebih sehingga
mengaburkan analisis yang telah baik yang diperoleh sebelumnya.
4. Calon investor gampang terpengaruh gimik (rencana bisnis) yang
menjanjikan kaya dalam sekejap (get rich quick scam). Dan melupakan
hukum ekonomi yang paling mendasar yaitu High Risk High Return
(Pengembalian tinggi pasti beresiko tinggi pula). Misalnya bila uang
diinvestasikan ke deposito bank maka bunga yang didapat akan lebih
rendah daripada bila diinvestasikan ke suatu bisnis seperti bisnis
makanan yang dapat memperloleh pengembalian 100% dari modal.
Jenis-jenis Investasi
Saham (stock)
Saham adalah bagian kepemilikan dari suatu perusahaan. Tujuan pembelian
bagian dari kepemilikan ini adalah agar memperoleh keuntungan akibat naiknya
nilai perusahaan yang dikelola oleh manajemen yang baik. Keuntungan ini dibagi
dalam bentuk yang dinamakan dividen.
Saham sendiri terdiri dari 2 jenis yaitu saham biasa (common stock) dan saham
preferen (preferred stock).Bedanya pemilik saham preferen didahulukan hak-
haknya di dahulukan misalnya pembagian dividennya serta pembagian
kekayaannya.Tetapi pemegang saham preferen ini tidak memiliki suara dalam
RUPS.
Bursa saham : Saham yang telah dibuka untuk umum diperjual belikan di Bursa
saham (stock exchange). Keputusan perusahaan untuk menjual sahamnya ke
publik di istilahkan sebagai go-public.Perusahaannya biasanya namanya
ditambah Tbk (terbuka). Penawaran Perdana Saham disebut IPO (Initial Public
Offering)
Obligasi (bonds)
Obligasi adalah surat perjanjian hutang yang dikeluarkan perusahaan untuk
medapatkan sumber dana dan tambahan modal. Penerbit obligasi memiliki
kewajiban untuk mengembalikan pokok pinjamannya serta membayar bunganya.
Obligasi ini ditetapkan untuk jangka waktu yang pasti serta dapat
diperjualbelikan.
Cara kerja obligasi adalah sbb :
Nilai awal pinjaman disebut principal atau nilai muka (face value) akan dibayar
kembali saat telah mencapai tanggal jatuh tempo (maturity date). Tiap tahun atau
bulan selama masa berlaku dibayarkan bunga yang disebut coupon sesuai rate
yang telah ditentukan.
Jenis-jenis obligasi diantaranya : zero coupon bond, floating rate bond, callable
bonds, putable bonds ,convertable bonds,investment rate bonds, dan junk
bonds.
Contoh :
Seorang membeli obligasi senilai 10.000.000 (face value) dengan tawaran
coupon rate sebesar 12% dan jatuh tempo (maturity date) 3 tahun maka tiap
bulannya ia memperoleh 10 juta x 0.12 x 1/12 = 100.000 selama tiga tahun.
Ini beda dengan saham yang merupakan bagian kepemilikan dari perusahaan.
Keuntungan dari saham diperoleh bila performance perusahaan dijalankan
dengan baik oleh dewan direksi sehingga menghasilkan deviden. Juga berbeda
dengan deposito yang merupakan tabungan yang memiliki jangka waktu tertentu
untuk dapat diambil kembali serta mendapatkan bunga dengan nilai tertentu.
Biasanya deposito berlaku untuk 1 bulan, 3 bulan atau 1 tahun. Uang yang kita
setor di Bank tidak dihutangkan ke Bank dan tidak dapat digunakan untuk
membiayai pembangunan.
Derivatif
Derivatif adalah instrumen keuangan yang didasarkan atas asset financial yang
mendasarinya (underlying asset).Asset yang mendasarinya tentu saja memiliki
nilai tertentu. Derivatifnya yang diperdagangkan di bursa.
Contohnya : futures, options, derivatif khusus.
Cara kerjanya : Contohnya futures adalah derivative yang diperdagangkan di
pasar futures yang mana perdagangannya didasarkan atas komoditi yang
memiliki nilai tertentu.
Keunggulan dari derivatif ini yakni dapat dilakukannya hedging.Yaitu suatu cara
untuk melindungi investor untuk tidak terlalu merugi bila asset yang
diperdagangkan mengalami penurunan nilai.