Upload
rheena-amaliyah
View
27
Download
7
Embed Size (px)
DESCRIPTION
teori akuntansi
Citation preview
BEHAVIOURAL RESEARCH IN ACCOUNTING
I. BEHAVIOURAL ACCOUNTING RESEARCH: DEFINITION AND SCOPE
Behavioural accounting research didefinisikan sebagai:
The study of the behaviour of accountants or the behaviour of non-accountants as they
are influenced by accounting functions and reports.
Behavioural accounting research (BAR), penelitian pasar modal dan penelitian teori agency
dapat disebut penelitian ‘positif’ dalam pengertian bahwa mereka dikaitkan dengan
menemukan ‘fakta’: penelitian pasar modal menanyakan ‘bagaimana reaksi pasar sekuritas
terhadap informasi akuntansi?’; teori agensi menanyakan ‘apakah insentif ekonomi
mempengaruhi dalam memilih metode akuntansi?’; dan behavioural research menanyakan
‘bagaimana sebenarnya orang-orang menggunakan dan memproses informasi akuntansi?’
bagaimanapun, mereka juga sangat berbeda dalam banyak hal. Untuk instansi, penelitian
pasar modal melihat pada level makro pasar sekuritas agregat, sedangkan teori agensi dan
behavourial accounting fokus pada level mikro pribadi manager dan perusahan. Penelitian
pasar modal dan teori agency diambil dari disiplin ilmu ekonomi dan mengesampingkan
motivasi aktual orang-orang dengan asumsi bahwa setiap orang merupakan pemaksimal
kekayaan. Behavioural accounting, pada sisi lain, diambil dari ilmu yang yang lain seperti
psikologi, sosiologi dan teori organisasi, dan umumnya tidak membuat anggapan tentang
bagaimana orang-orang berkelakuan (behave), Terlebih, itu tujuan untuk mengetahui
mengapa orang-orang berkelakuan sebagaimana yang mereka lakukan. Konsekuensinya,
tiga kelompok penelitian akuntansi yang ini dimaksudkan untuk menjawab tipe yang sangat
berbeda pertanyaan tentang praktik akuntansi.
Tipe utama BAR dalam area ini yang telah diketahui seperti human judgement theory
(HJT) atau human information processing (HIP) dan meliputi pertimbangan dan pembuatan
keputusan akuntan dan auditor dan mempengaruhi fungsi output pada pembuatan
pertimbangan dan keputusan pengguna.
1
II. WHY IS BAR IMPORTANT?
Terdapat beberapa alasan yang sangat bagus bahwa BAR sangat penting untuk praktisi
akuntasi dan yang lain:
1. telah dicatat pada awal bab ini bagaimana kelompok penelitian akuntansi yang lain
seperti pasar modal dan teori agency tidak diperlengkap untuk menjawab pertanyaan
tentang bagaimana orang-orang menggunakan dan memproses informasi akuntansi.
Untuk mengisi kekosongan ini kita membutuhkan penelitian yang secara spesifik
menguji aktivitas pengambilan keputusan dari penyaji, pengguna, dan auditor
informasi akuntansi.
2. BAR dapat memberikan arti berharga dalam jenis cara yang berbeda pada hasil,
proses, dan reaksi pengambil keputusan pada fakta-fakta (keterangan) informasi
akuntansi dan metode komunikasi. Kita dapat menggunakannya untuk memperbaiki
pengambilan keputusan dalam berbagai macam cara.
3. BAR berpotensi menyediakan informasi yang bermanfaat untuk regulator akuntansi
seperti Australian Accounting Standart Board (AASB). Sebagai tujuan pokok dalam
akuntansi adalah untuk menyediakan informasi ‘bermanfaat untuk keputusan’,
anggota AASB terus berhadapan dengan masalah dimana metode akuntansi dan
tipe pengungkapan apa yang akan terbukti ‘bermanfaat’ untuk pengguna laporan
keuangan (financial statement).
4. BAR juga dapat mengarahkan pada efisiensi dalam praktik kerja akuntan dan profesi
yang yang lain. Seperti, keahlian senior dan pengalaman anggota sebuah
perusahaan akuntansi dapat dicatat dan dimanfaatkan oleh metode BAR untuk
mengembangkan sistem keahlian yang terkomputerisasi untuk suatu variasi dalam
konteks pengambilan keputusan (decision making).
Development of behavioural accounting research
Istilah BAR pertama kali muncul dalam literatur pa tahun 1967, tetapi penelitian HJT menjadi
fondasinya dalam literatur psikologi dengan karya seminal Ward Edward pada tahun 1954.
2
Aplikasi penelitian pada akuntansi dan auditing dapat terima tahun 1974 ketika Ashton
mempublikasikan sebuah studi percobaan (experimental) pertimbangan pengendalian
internal oleh auditor.
Banyak ilmu (diantaranya sains politik, teori organisasi, sosiologi dan statistika)
memainkan perannya dalam perkembangan BAR, tetapi jelas sekali ilmu perilaku yang
paling penting dalam hubungan kontribusi psikologi. Perkembangan penelitian HJT dalam
akuntansi memberikan banyak pada adaptasi metode penelitian telah digunakan dengan
baik dalam literatur psikologi, model Brunswik lens. Teknik ini mewakili pendekatan
penelitian baru yang sangat kuat yang dapat diaplikasikan pada pertanyaan lama yang
memperhatikan pengguna data.
An overview of approaches to understanding information processing
Dasar tujuan penelitian HJT adalah untuk menjelaskan cara yang orang-orang gunakan dan
bagian proses informasi akuntansi (dan lainnya) dalam suatu fakta konteks pengambilan
keputusan. Kita gambarkan proses pengambilan keputusan seseorang adalah sebuah
‘model’. Sehingga, contohnya, kita mungkin menggunakan penelitian teknik HJT terhadap
‘model’ (atau menggambarkan) cara pemrosesan petugas pinjaman bank dengan berbagai
cara pokok informasi akuntansi (atau ‘isyarat’ seperti yang mereka sebutkan) seperti laba
dan figur arus kas untuk membuat suatu keputusan tentang apakah akan menyetujui suatu
pinjaman dari suatu perusahaan. Walaupun model Brunswik lens metode yang
mendominasi untuk pengembangan model pembuatan keputusan, juga terdapat dua
pendekatan penelitian. Satu di sebut ‘process tracing’, yang lain diketahui sebagai
paradigma ‘probabilistic judgement’, dimana dalam memproses keputusan mewakili
kemungkinan pernyataan berdasarkan pada teorema Baye.
The Brunswik lens model
Sejak pertengahan tahun 1970, model Brunswik lens telah digunakan sebagai kerangka
analitis dan dasar untuk pendapat penelitian yang paling memerlukan ramalan (seperti
3
kebangkrutan) dan/atau evaluasi (seperti pengendalian internal). Peneliti menggunakan
model lens untuk meneliti hubungan antara mutliple cues (atau sebagian informasi) dan
keputusan, pendapat, atau prediksi, dengan mencari aturan dalam merespon untuk cues
tersebut.
III. REPRESENTATIVENESS: THE EVIDENCE
1. availability: the evidence
Dasar dari aturan ini bahwa selayaknya penilaian didasarkan dari hal mendapatkan
kembali memori instansi terkait atau konstruksi skenario yang masuk akal. Semakin
banyak instansi yang dipanggil kembali, atau semakin hebat kebebasan untuk memanggil
kembali instansi atau menghasilkan penjelasan yang masuk akal untuk sebuah event,
semakin tinggi kemungkinan penilaian keterjadian sebuah event. Bagaimanapun, ini
membutuhkan sampel probabilitas yang besar untuk memperbaiki keakuratan prediksi.
2. anchoring and adjustment: the evidence
Joyce dan Biddle menggunakan praktik auditor sebagai subjek dalam memeriksa efek
perubahan dalam sistem pengendalian internal pada keluasan uji subtantif (uji audit yang
dirancang untuk mencari keberadaan dollar errors dalam akun).
3. expert judgement and rules of thumb
Penelitian ini melibatkan penilaian ahli yang dikaitkan dengan menentukan proses-proses
pemikiran ahli dan faktor penentu keahlian. Newell dan Simon menyediakan rerangka
analitis dengan teori mereka tentang rasionalitas yang dibatasi.
IV. ACCOUNTING AND BEHAVIOUR
Akuntansi ada sebagai sebuah fungsi yang mengatur aktivitas individu atau sekelompok
individu (didefinisikan sebagai entitas akuntansi). Terdapat pandangan yang berbeda pada
akuntansi, mengindikasikan bahwa terdapat angka perspektif akuntansi yang mungkin.
4
Bahkan dalam suatu periode peraturan pemerintah difokuskan pada pengungkapan
akuntansi oleh perusahaan, terdapat seribu pilihan dan asumbi dibutuhkan antara alternatif
teknik akuntansi dalam persiapan laporan keuangan untuk entitas perusahaan (PT).
Burchell et al. meringkas peran signifikan akuntansi dalam konteks ekonumi yang luas:
Data akuntansi sekarang digunakan dalam awalan dan implementasi pengawasan untuk
stabilisasi ekonomi, harga dan pengendalian upah, untuk peraturan industri khusus dan
sektor komersial dan perencanaan pengembangan ekonomi nasional dalam kondisi
perang dan damai juga dalam kondisi makmur dan depresi.
Tidak lagi menunjukkan hanya sebagai sebuah kumpulan kalkulatif rutin, sekarang
berfungsi sebagai keterpaduan dan mekanisme yang berpengaruh untuk manajemen
sosial dan ekonomi.
Lebih lanjut, penting untuk mempertimbangkan faktor yang memppengaruhi perubahan
dalam sistem akuntansi dan sifat dasar pelaporan akuntansi. Menurut Zimmerman, sistem
akuntansi adalah komponen dasar dalam suatu arsitektur organisasi, manajer senior dengan
konstan mencari untuk mengadopsi arsitektur dengan memastikan struktur terbaik pada
perusahaan. Zimmerman menjelaskan, 2 observasi penting mengenai faktor yang
mempengaruhi sistem akuntansi:
1. perubahan sistem akuntansi jarang terjadi dalam suatu vacuum. Perubahan sistem
akuntansi umumnya terjadi pada saat ada perubahan dalam strategi bisnis perusahaan
dan perubahan organisasional yang lain.
2. perubahan dalam arsitektur organisasional perusahaan, termasuk perubahan dalam
sistem akuntansi, kemungkinan besar terjadi dalam merespon terhadap perubahan
stategi bisnis perusahaan disebabkan oleh goncangan eksternal dari teknologi dan
perubahan kondisi pasar.
Karena itu informasi akuntansi secara signifikan berpengaruh pada perilaku individu antara
suatu entitas dan eksternal terhadapnya. Bagaimanapun, hal itu mempunyai pengaruh
5
terhadap 2 hal, pada individu (atau sekelompok individu) langsung dan tidak langsung
mempengaruhi struktur sistem akuntansi dan pengungkapan informasi.
V. LIMITATIONS OF BAR
Kontradiksi yang paling sering (dan membuat frustasi) antara penemuan penelitian yang
serupa yang berarti bahwa pemrosesan informasi manusia jauh lebih kompleks dari pada
pengembangan teori dan metode penelitian terkini.
Maines berargumentasi:
3 level kritikan yang menolak penelitian ini membatasi dampaknya. Pertama, studi pada
topik yang sama menghasilkan hasil yang bertentangan, menghalangi petunjuk konklusif
untuk keputusan pengawasan. Selanjutnya, subjek penelitian dan pengaturan yang
digunakan dalam penelitian seringkali berbeda dari yang mereka temukan dalam
pembuatan keputusan riil. Terakhir, peneliti akuntansi menanyakan apakah pengawasan
dipengaruhi oleh penelitian pada pembuat keputusan individual.
VI. MASALAH BAGI AUDITOR
Sama halnya dengan behavioural accounting research dapat memberikan pertanyaan
tentang bagaimana orang-orang menggunakan dan memproses informasi akuntansi,
behavioural auditing research dapat memeriksa bagaimana auditor melakukan tugas audit
dan membuat opini audit.
Behavioural auditing research memeriksa karakteristik auditor yang high-performing
dan faktor yang mempengaruhi opini auditor. Hasilnya menunjukkan bahwa auditor spesialis
industri membutuhkan auditor lain ketika mereka dalam lingkungan spesialisasi industri.
Mereka hadir untuk memproses bagian kecil informasi secara lebih efisien dan efektif untuk
mencerminkan eksistensi dari laporan keuangan. Penelitian eksperimental juga
6
menunjukkan bahwa terdapat interaksi kompleks antara pengalaman dan keadaan (context)
dalam keputusan pelaporan auditor. Apalagi, penelitian ini menunjukkan bahwa investor
memberi reaksi bahwa independensi auditor lemah ketika auditor menerima pendapatan
layanan non-audit dari klien yang mereka audit bahkan jika auditor independen secara
aktual tidak terpengaruh. Bagaimanapun, penelitian eksperimental mendapatkan tantangan
ketika mereka mencoba untuk merealisasikan keseimbangan dan kesederhanaan dalam
desain penelitian.
7