4
BEBERAPA TEORI KETENAGAKERJAAN Ada dua teori penting dalam kaitan ketenagakerjaan. Pertama adalah teori Lewis (1959) yang mengemukakan bahwa kelebihan pekerja merupakan kesempatan dan bukan suatu masalah. Kelebihan pekerja satu sektor akan memberikan andil terhadap pertumbuhan out put dan penyediaan pekerja di sektor lain. Kedua adalah Teori Fei-Ranis (1961) yang berkaitan dengan negara berkembang yang mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: kelebihan buruh, sumber daya alamnya belum dapat diolah, sebagian besar penduduknya bergerak di sektor pertanian, banyak pengangguran, dan tingkat pertumbuhan penduduk yang tinggi. Menurut Fei-Ranis ada tiga tahap dalam kondisi kelebihan buruh. Pertama, di mana pengangguran semu dialihkan ke sektor industri dengan upah institusional yang sama. Kedua, tahap di mana pekerjaan pertanian menambah out put tetapi memproduksi lebih dari upah institusional yang mereka peroleh, dialihkan pula ke sektor industri. Ketiga, tahap ditandai awal pertumbuhan swasembada pada saat buruh pertanian menghasilkan out put lebih daripada perolehan upah institusional. Salah satu masalah yang biasa muncul dalam bidang angkatan kerja adalah ketidakseimbangan antara permintaan akan tenaga kerja (demand for labor) dan penawaran tenaga kerja (supply of labor), pada suatu tingkat upah (Kusumosuwidho, 1981). Ketidakseimbangan tersebut dapat berupa: (a) lebih besarnya penawaran dibandingkan permintaan terhadap tenaga kerja (adanya excess supply of labor) dan, (b) document.doc 1

Beberapa teori ketenagakerjaan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

 

Citation preview

Page 1: Beberapa teori ketenagakerjaan

BEBERAPA TEORI KETENAGAKERJAAN

Ada dua teori penting dalam kaitan ketenagakerjaan.

Pertama adalah teori Lewis (1959) yang mengemukakan bahwa kelebihan pekerja merupakan kesempatan dan bukan suatu masalah. Kelebihan pekerja satu sektor akan memberikan andil terhadap pertumbuhan out put dan penyediaan pekerja di sektor lain.

Kedua adalah Teori Fei-Ranis (1961) yang berkaitan dengan negara berkembang yang mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: kelebihan buruh, sumber daya alamnya belum dapat diolah, sebagian besar penduduknya bergerak di sektor pertanian, banyak pengangguran, dan tingkat pertumbuhan penduduk yang tinggi.

Menurut Fei-Ranis ada tiga tahap dalam kondisi kelebihan buruh. Pertama, di mana pengangguran semu dialihkan ke sektor industri dengan upah institusional yang sama. Kedua, tahap di mana pekerjaan pertanian menambah out put tetapi memproduksi lebih dari upah institusional yang mereka peroleh, dialihkan pula ke sektor industri. Ketiga, tahap ditandai awal pertumbuhan swasembada pada saat buruh pertanian menghasilkan out put lebih daripada perolehan upah institusional.

Salah satu masalah yang biasa muncul dalam bidang angkatan kerja adalah ketidakseimbangan antara permintaan akan tenaga kerja (demand for labor) dan penawaran tenaga kerja (supply of labor), pada suatu tingkat upah (Kusumosuwidho, 1981). Ketidakseimbangan tersebut dapat berupa: (a) lebih besarnya penawaran dibandingkan permintaan terhadap tenaga kerja (adanya excess supply of labor) dan, (b) lebih besarnya permintaan dibanding penawaran tenaga kerja (adanya excess demand for labor).

document.doc 1

Page 2: Beberapa teori ketenagakerjaan

Gambar Ketidakseimbangan Permintaan dan Penawaran Tenaga kerja

Keterangan:SL = Penawaran tenaga kerja (supply of labor)DL = Permintaan tenaga kerja (demand for labor)

document.doc 2

SL

E

D

NNe

0

W

W

1

SLExcess

SL

DL

NN1

0

W1

W

2N2

SL

Excess

DL

DL

N

N3

0

W2

W

N43

Page 3: Beberapa teori ketenagakerjaan

W = Upah riilN = Jumlah tenaga kerja

Penjelasan gambar:

(1) Jumlah orang yang menawarkan tenaganya untuk bekerja adalah sama dengan jumlah tenaga kerja yang diminta, yaitu masing-masing sebesar Ne pada tingkat upah keseimbangan We. Titik keseimbangan dengan demikian adalah titik E. Di sini ada excess supply of labor maupun excess demand for labor. Pada tingkat upah keseimbangan We maka semua orang yang ingin bekerja telah dapat bekerja. Berarti tidak ada orang yang menganggur. Secara ideal keadaan ini disebut full employment pada tingkat upah We tersebut.

(2) Pada gambar kedua terlihat adanya excess supply of labor. Pada tingkat upah W1 penawaran tenaga kerja (SL) lebih besar daripada permintaan tenaga kerja (DL). Jumlah tenaga kerja yang menawarkan dirinya untuk bekerja adalah sebanyak N2 sedangkan yang diminta hanya N1. Dengan demikian ada orang yang menganggur pada tingkat upah W1 ini sebanyak N1

N2.

(3) Pada gambar ketiga terlihat adanya excess demand for labor. Pada tingkat upah W2 permintaan akan tenaga kerja (DL) lebih besar daripada penawaran tenaga kerja (SL). Jumlah orang yang menawarkan dirinya, untuk bekeja pada tingkat upah W2 adalah sebanyak N3 orang, sedangkan yang diminta adalah sebanyak N4 orang.

document.doc 3