Upload
reza-akbar
View
226
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
7/22/2019 Batoh Profile
1/27
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pembangunan kesehatan sebagai salah satu upaya pembangunan nasional
diarahkan guna tercapainya kesadaran, kemauan dan kemampuan untuk hidup
sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan yang
optimal.
Pembangunan kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua
komponen bangsa yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya. Dalam kerangka mencapai tujuan tersebut,
pembangunan kesehatan dilaksanakan secara terarah, berkesinambungan dan
realistis sesuai pentahapannya.
Kesinambungan dan keberhasilan pembangunan kesehatan ditentukan oleh
tersedianya pedoman penyelenggaraan pembangunan kesehatan baik berupa
dokumen perencanaan maupun metode dan cara penyelenggaraannya.
UndangUndang Nomor 17 tahun 2007, tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Nasional (RPJPN) memberikan arah pembangunan ke depan bagi bangsa
Indonesia. Di dalamnya juga telah tercantum arah pembangunan kesehatan dalam
20 tahun ke depan sampai dengan tahun 2025. Dalam Undang-Undang tersebut
antara lain ditetapkan bahwa pembangunan kesehatan diselenggarakan dengan
berdasarkan perikemanusiaan, pemberdayaan dan kemandirian, adil dan merata,
serta pengutamaan dan manfaat dengan perhatian khusus pada penduduk rentan,antara lain ibu, anak, manusia usia lanjut (manula), dan keluarga miskin.
Sistim Kesehatan Nasional (SKN) 2009 sebagai penyempurnaan dari SKN
sebelumnya merupakan bentuk dan cara penyelenggaraan pembangunan
kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah bersama seluruh elemen bangsa dalam
rangka untuk meningkatkan tercapainya pembangunan kesehatan dalam
mewujudkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Sistim KesehatanNasional
(SKN) 2009 yang disempurnakan ini diharapkan mampu menjawab dan merespon
7/22/2019 Batoh Profile
2/27
2
berbagai tantangan pembangunan kesehatan di masa kini maupun di masa yang
akan datang.
Adanya SKN yang disempurnakan tersebut menjadi sangat pentingkedudukannya mengingat penyelenggaraan pembangunan kesehatan pada saat ini
semakin kompleks sejalan dengan kompleksitas perkembangan demokrasi,
desentralisasi, dan globalisasi serta tantangan
lainnya yang juga semakin berat, cepat berubah dan, sering tidak menentu.
Diharapkan SKN 2009 ini terkait dan mengacu pada arah dan tahapan
pembangunan kesehatan yang ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Bidang Kesehatan (RPJPK) Tahun 2005-2025. Dalam kaitan ini
penyelenggaraan SKN 2009 tersebut perlu sesuai dengan tahap-tahap pelaksanaan
pembangunan kesehatan di lapangan.
Pada kesempatan ini saya ingin menyampaikan penghargaan yang
setinggi-tingginya dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua
pihak atas perhatian, bantuan dan masukan serta kontribusinya dalam penyusunan
dan perumusan SKN tersebut.
1.2 Pengertian Puskesmas
Pusat Kesehatan Masyarakat (puskesmas) adalah salah satu sarana
pelayanan kesehatan masyarakat yang amat penting di Indonesia. Puskesmas
merupakan organisasi fungsional yang langsung memberikan pelayanan kesehatan
menyeluruh bagi masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk usaha-usaha
kesehatan pokok. Pelayanan kesehatan yang diberikan oleh puskesmas adalah
pelayanan promotif (promosi peningkatan kesehatan), preventif (upaya
pencegahan), kuratif (pengobatan) dan rehabilitatif (pemulihan kesehatan).
Dengan demikian puskesmas dapat dikatakan adalah sebagai ujung tombak
pelayanan kesehatan dasar.
Sesuai dengan Kepmenkes RI No. 128/Menkes/SK/II/2004 Puskesmas
adalah unit pelaksana teknis daerah (UPTD) kesehatan kabupaten/kota yang
bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah
kerja.
7/22/2019 Batoh Profile
3/27
3
1.3 Wilayah Kerja Puskesmas
Secara nasional, wilayah kerja Puskesmas meliputi satu kecamatan atau
sebagian dari kecamatan tetapi apabila disuatu kecamatan terdapat lebih dari satu
puskesmas, maka tanggung jawab wilayah kerja dibagi antar puskesmas, dengan
memperhatikan keutuhan konsep wilayah. Faktor kepadatan penduduk, luas
daerah, letak geografis, dan keadaan infrastruktur lainnya merupakan bahan
pertimbangan dalam menentukan wilayah kerja Puskesmas. Untuk perluasan
wilayah jangkauan pelayanan kesehatan maka Puskesmas perlu ditunjang dengan
unit pelayanan yang lebih sederhana yang disebut Puskesmas pembantu dan
Puskesmas keliling ditambah dengan Polindes.
1.4 Jenis Pelayanan Puskesmas
Puskesmas harus mampu mendiagnosis masalah kesehatan dan
mengidentifikasi potensi yang tersedia di wilayah kerja. Pelayanan di puskesmas
diselenggarakan dengan prinsip komprehensif, integratif, berkesinambungan, dan
adanya dukungan sistem rujukan yang berurutan. Pelayanan yang diberikan
meliputi upaya peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan penyakit
(preventif), penyembuhan penyakit (kuratif), dan pemulihan kesehatan
(rehabilitatif).
1.5 Visi Puskesmas
Visi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas
adalah tercapainya Kecamatan Sehat menuju terwujudnya Indonesia Sehat.
Kecamatan Sehat adalah gambaran masyarakat kecamatan masa depan yang ingin
dicapai melalui pembangunan kesehatan, yakni masyarakat yang hidup dalamlingkungan dan dengan perilaku sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau
pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata serta memiliki derajat
kesehatan yang setinggi-tingginya.
Indikator Kecamatan Sehat yang ingin dicapai mencakup 4 indikator utama
yakni (1) lingkungan sehat, (2) perilaku sehat, (3) cakupan pelayanan kesehatan
yang bermutu serta (4) derajat kesehatan penduduk kecamatan.
7/22/2019 Batoh Profile
4/27
4
Rumusan visi untuk masing-masing Puskesmas harus mengacu pada visi
pembangunan kesehatan Puskesmas di atas yakni terwujudnya Kecamatan Sehat,
yang harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi masyarakat serta wilayah
Kecamatan setempat.
1.6 Misi Puskesmas
Misi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh puskesmas
adalah mendukung tercapainya misi pembangunan kesehatan nasional. Misi
tersebut adalah :
1. Menggerakkan Pembangunan Berwawasan Kesehatan di WilayahKerjanya.
Puskesmas akan selalu menggerakkan pembangunan sektor lain yang
diselenggarakan di wilayah kerjanya, agar memperhatikan aspek
kesehatan, yaitu pembangunan yang tidak menimbulkan dampak negatif
terhadap kesehatan, setidak-tidaknya terhadap lingkungan dan perilaku
masyarakat.
2. Mendorong Kemandirian Hidup Sehat bagi Keluarga dan Masyarakat diWilayah Kerjanya.
Puskesmas akan selalu berupaya agar setiap keluarga dan masyarakat yang
bertempat tinggal di wilayah kerjanya makin berdaya di bidang kesehatan,
melalui peningkatan pengetahuan dan kemampuan menuju kemandirian
untuk hidup sehat.
3. Memelihara dan Meningkatkan Mutu, Pemerataan dan KeterjangkauanPelayanan Kesehatan yang Diselenggarakan.
Puskesmas akan selalu berupaya menyelenggarakan pelayanan kesehatanyang sesuai dengan standar dan memuaskan masyarakat, mengupayakan
pemerataan pelayanan kesehatan serta meningkatkan efisiensi pengelolaan
dana sehingga dapat dijangkau oleh seluruh anggota masyarakat.
4. Memelihara dan Meningkatkan Kesehatan Perorangan, Keluarga danMasyarakat beserta Lingkungannya.
Puskesmas akan selalu berupaya memelihara dan meningkatkan kesehatan,
mencegah dan menyembuhkan penyakit, serta memulihkan kesehatan
7/22/2019 Batoh Profile
5/27
5
perorangan, keluarga dan masyarakat yang berkunjung dan yang bertempat
tinggal di wilayah kerjanya, tanpa diskriminasi dan dengan menerapkan
kemajuan ilmu dan teknologi kesehatan yang sesuai. Upaya pemeliharaan
dan peningkatan yang dilakukan puskesmas mencakup pula dari aspek
lingkungan yang bersangkutan.
1.7 Fungsi Puskesmas
Adapun fungsi-fungsi puskesmas, adalah sebagai berikut :
1. Pusat Penggerak Pembangunan Berwawasan KesehatanPuskesmas selalu berupaya menggerakkan dan memantau
penyelenggaraan pembangunan lintas sektor termasuk oleh masyarakat
dan dunia usaha di wilayah kerjanya, sehingga berwawasan serta
mendukung pembangunan kesehatan. Di samping itu Puskesmas aktif
memantau dan melaporkan dampak kesehatan dari penyelenggaraan setiap
program pembangunan di wilayah kerjanya. Khusus untuk pembangunan
kesehatan, upaya yang dilakukan Puskesmas adalah mengutamakan
pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit tanpa mengabaikan
penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan.
2. Pusat Pemberdayaan MasyarakatPuskesmas selalu berupaya agar perorangan terutama pemuka masyarakat,
keluarga dan masyarakat termasuk dunia usaha memiliki kesasaran,
kemauan dan kemampuan melayani diri sendiri dan masyarakat untuk
hidup sehat, berperan aktif dalam memperjuangkan kepentingan kesehatan
termasuk sumber pembiayaannya, serta ikut menetapkan,
menyelenggarakan dan memantau pelaksanaan program kesehatan.Pemberdayaan perorangan, keluarga dan masyarakat ini diselenggarakan
dengan memperhatikan kondisi dan situasi, khususnya sosial budaya
masyarakat setempat.
3. Pusat Pelayanan Kesehatan Strata PertamaPuskesmas bertanggung jawab menyelenggarakan pelayanan kesehatan
tingkat pertama secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan.
7/22/2019 Batoh Profile
6/27
6
Pelayanan kesehatan tingkat pertama yang menjadi tanggung jawab
Puskesmas meliputi :
a) Pelayanan Kesehatan PeroranganPelayanan kesehatan perorangan adalah pelayanan yang bersifat
pribadi (private goods) dengan tujuan utama menyembuhkan
penyakit dan pemulihan kesehatan perorangan tanpa mengabaikan
pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit. Pelayanan
perorangan tersebut adalah rawat jalan dan untuk puskesmas
tertentu ditambah dengan rawat inap.
b) Pelayanan Kesehatan MasyarakatPelayanan kesehatan masyarakat adalah pelayanan yang bersifat
publik (public goods) dengan tujuan utama memelihara dan
meningkatkan kesehatan serta mencegah penyakit tanpa
mengabaikan penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan.
Pelayanan kesehatan masyarakat tersebut antara lain adalah
promosi kesehatan, pemberantasan penyakit, penyehatan
lingkungan, perbaikan gizi, peningkatan kesehatan keluarga,
keluarga berencana, kesehatan jiwa masyarakat serta berbagai
program kesehatan masyarakat lainnya.
1.8 Tujuan Pelayanan Kesehatan oleh Puskesmas
Pelayanan Kesehatan Masyarakat (Public Health Service) adalah
bagian dari pelayanan kesehatan yang tujuan utamanya adalah untuk
meningkatkan kesehatan dan mencegah penyakit dengan sasaran utamanya adalah
masyarakat. Tujuan pelayanan kesehatan oleh Puskesmas adalah meningkatkanderajat kesehatan masyarakat dan mendukung tercapainya tujuan pembangunan
kesehatan nasional yakni meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan
hidup sehat bagi setiap orang yang bertempat tinggal di wilayah kerja Puskesmas
agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
7/22/2019 Batoh Profile
7/27
7
1.9 Tujuan PenulisanFakultas Kedokteran dalam sistem pendidikannya berorientasi kepada
masyarakat, dalam hal ini mahasiswa yang menjalani Kepaniteraan Klinik Senior
pada laboratorium Kesehatan Masyarakat dan Kedokteran Komunitas, salah satu
tugasnya adalah ditempatkan di Puskesmas.
Adapun tujuan penulisan laporan ini adalah :
1. Sebagai laporan pertanggung jawaban dan melengkapi tugas Family Medicinepada Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Ilmu Kedokteran Komunitas
Fakultas Kedokteran UNSYIAH.
2. Rangkuman pelatihan diri dalam memperoleh pengalaman bila menjadi dokteryang bertugas sebagai calon pemimpin di tingkat kecamatan yaitu Puskesmas.
3. Mempelajari dan mengetahui secara aktual dan jelas jenis kegiatan-kegiatanyang dilaksanakan di Puskesmas, tujuannya dan manfaatnya bagi masyarakat.
7/22/2019 Batoh Profile
8/27
8
BAB II
DEMOGRAFI DAN KEADAAN PENDUDUK
PUSKESMAS BATOH
2.1 Geografi
Kecamatan Lueng Bata merupakan kecamatan hasil pemekaran dari
Kecamatan Baiturrahman. Secara demografi Puskesmas Batoh berada di desa
Batoh, Kecamatan Lueng Bata yang terletak lebih kurang 4 Km dari pusat Kota
Banda Aceh.
Puskesmas Batoh mempunyai batas-batas wilayah sebagai berikut :
Sebelah barat dengan Kecamatan Meuraxa Kota Banda Aceh Sebelah timur dengan Kecamatan Ingin Jaya Kabupaten Aceh
Besar
Sebelah utara dengan Kecamatan Kuta Alam Kota Banda Aceh Sebelah selatan dengan Kecamatan Darul Imarah Kabupaten Aceh
Besar.
Kecamatan Lueng Bata mempunyai luas wilayah 534,34 Km2, dengan
Desa batoh sebagai desa terluas (133,500 Km2), sedangkan Desa Lampaloh
merupakan desa terkecil dengan luas wilayah 13,325 Km2. Kecamatan Lueng
Bata memiliki 9 (sembilan) desa sebagai berikut :
Tabel 1. Desa dan luas wilayah kerja Puskesmas Batoh
No. Desa Luas wilayah (km2)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Batoh
Blang Cut
Cot Mesjid
Lamdom
Lampaloh
Suka Damai
Lamseupeung
Panterik
133.500
52.250
33.550
73.750
13.325
30.225
76.850
51.300
7/22/2019 Batoh Profile
9/27
9
9. Lueng Bata 69.375
Total 534.125
Sumber Data : TU Puskesmas Batoh
2.2 Demografi
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk
dalam wilayah Kecamatan Lueng Bata adalah 22.371 jiwa yang tergabung dalam
1325 Kepala Keluarga, terdiri dari 11.125 jiwa laki-laki dan 11.246 jiwa
perempuan.
Jumlah penduduk terbanyak terdapat di Desa Batoh sebanyak 5.405 jiwa
dan yang terendah di Desa lampaloh sebanyak 561 jiwa.
2.3. Lingkungan Fisik dan Biologi
Pembangunan di wilayah Kecamatan Lueng Bata diarahkan pada
pembangunan yang berwawasan kesehatan sanitasi dasar bagi masyarakat yang
berkaitan langsung dengan masalah kesehatan seperti pembangunan drainase,
penyediaan air bersih, jamban sehat, perumahan sehat, pembangunan tempat-
tempat umum, tempat pengelolaan makanan yang bersih.
2.3.1 Tempat-Tempat Umum
Tempat umum merupakan tempat dimana orang berkumpul untuk
melakukan berbagai kegiatan, baik secara langsung ataupun tidak langsung.
Pengawasan terhadap lingkungan tempat-tempat umum bertujuan untuk
menciptakan lingkungan yang sehat dan mencegah penularan penyakit dalam
masyarakat.
Hasil pengawasan (Controlling) terhadap tempat-tempat umum di Wilayah
Kecamatan Lueng Bata dapat dilihat pada Tabel 2.
7/22/2019 Batoh Profile
10/27
10
Tabel 2. Tempat-tempat umum di wilayah kerja
No. Jenis Tempat Umum JumlahMemenuhi
Syarat
Tidak Memenuhi
Syarat
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
Hotel/Losmen
Pasar
Bioskop
Mesjid/Meunasah
Rumah Kecantikan
Kolam Renang
Barbershop
Taman Hiburan
Terminal
Rumah Sakit Bersalin
Asrama
8
1
0
10
6
1
10
0
1
1
3
2
0
0
8
6
1
9
0
1
1
2
6
1
0
2
0
0
1
0
0
0
1
Total 41 30 11
Sumber Data : TU Puskesmas Batoh
2.3.2 Tempat Pengelolaan MakananPengawasan terhadap tempat pengelolaan makanan dilakukan dengan
memperhatikan syarat-syarat kesehatan tempat pengelolaan makanan.
Tabel 3. Tempat pengelolaan makanan di wilayah kerja Puskesmas Batoh
No Jenis TPM JumlahTPM yang
Diperiksa
TPM yang
Memenuhi Syarat
1.
2.3.
4.
5.
6.
7.
Rumah makan & Restoran
Warung KopiJasa Boga
Industri Makanan
Pedagang Kaki Lima
Industri Rumah Tangga
TPM lain
13
223
1
7
1
3
13
223
1
5
1
2
2
182
1
2
1
1
Total 50 47 27
Sumber Data : TU Puskesmas Batoh
7/22/2019 Batoh Profile
11/27
7/22/2019 Batoh Profile
12/27
12
8. SPAG.9. Asisten Apoteker.10. Analis Laboratorium.11. APK.12. Pekerja Kesehatan.13. AKZI.14. FKM.
2.5 Sarana Kesehatan
Puskesmas Batoh untuk mendukung tugas-tugas operasionalnya
mempunyai kelengkapan sarana berupa 1 (satu) buah bangunan induk, 4 (empat)
buah rumah dinas. Puskesmas Batoh memiliki fasilitas penunjang dalam
mendukung tugas-tugas operasionalnya sehingga jangkauan pelayanan Puskesmas
lebih luas dan merata hingga ke seluruh wilayah kerjanya, berupa: Puskesmas
pembantu sebanyak 1 (satu) unit, yaitu Pustu Lueng Bata dan 3 (tiga) Pos Bersalin
Desa (Polindes).
Tabel 4. Pustu dan polindes wilayah kerja puskesmas Batoh
No. Nama Pustu dan Polindes Jumlah
1.
2.
3.
4.
Pustu Lueng Bata
Polindes Cot Mesjid
Polindes Lamdom
Polindes Blang Cut
1
1
1
1
Untuk mendukung tugas-tugas operasionalnya Puskesmas ini dilengkapi
dengan 2 (dua) unit mobil Puskesmas keliling dan 8 (delapan) buah kendaraan
roda dua, yang membantu dalam kegiatan seperti :
Memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat melalui Posyandu Melakukan Penyuluhan Kesehatan Melakukan rujuk medik bagi kasus gawat darurat
Melakukan penyelidikan tentang KLB
7/22/2019 Batoh Profile
13/27
7/22/2019 Batoh Profile
14/27
14
2. Di luar gedung (posyandu, sekolah, meunasah, balai desa, dll).
2.8 Kesehatan Lingkungan
Tujuan dari program kesehatan lingkungan adalah meningkatkan
kesehatan lingkungan pemukiman melalui sanitasi dasar, pengawasan mutu
lingkungan dan tempat-tempat umum guna terciptanya lingkungan sehat, bersih,
indah serta tidak berpengaruh buruk terhadap kesehatan.
Kegiatan yang di lakukan untuk mencapai tujuan tersebut antara lain :
Penyehatan sarana air bersih. Penyehatan pembuangan kotoran. pengawasan pengelolaan sampah. Pengawasan sanitasi tempat-tempat umum dan tempat pembuatan
penjualan makanan dan minuman (TTU dan TPM).
Diare merupakan salah satu penyakit yang berbasis lingkungan, 2 faktor
yang sangat dominan yang mempengaruhi kejadian diare yaitu penyediaan air
bersih dan pembuangan tinja, kedua faktor ini akan berinteraksi bersama dengan
perilaku manusia yaitu melalui makanan dan minuman maka dapat menimbulkan
kejadian diare. Angka kesakitan diare di Puskesmas Batoh periode 18 Februari-2
Maret 2013 dapat dilihat pada grafik berikut:
Tabel 5. Jumlah Penderita Diare di Puskesmas Batoh Kota Banda Aceh
Periode 18 Februari-2 Maret 2013
Tanggal
7/22/2019 Batoh Profile
15/27
15
yaitu sebanyak 15 pasien, sedangkan jumlah kunjungan pada periode 28 Januari
sampai 1 Februari 2013 yaitu 12 pasien.
Tabel 6. Distribusi 10 penyakit pasien di Puskesmas Batoh Kota Banda Aceh
Periode 21 Januari - 1 Februari 2013
2.9 Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana
Upaya kesehatan ibu dan anak adalah upaya di bidang kesehatan yang
menyangkut pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil, ibu melahirkan, ibu
menyusui, bayi, anak balita, serta anak pra-sekolah.
No. Jenis Penyakit Jumlah
1. ISPA 366
2. Hipertensi 311
3. Diabetes mellitus 176
4. Observasi Febris 97
5. Penyakit Otot dan Tulang 65
6. Penyakit Kulit dan alergi 59
7. Dispepsia 51
8. Diare 27
9. Kecelakaan ruda paksa 19
10. Asma 19
11. Lain-lain 13
Jumlah 1363
7/22/2019 Batoh Profile
16/27
7/22/2019 Batoh Profile
17/27
7/22/2019 Batoh Profile
18/27
7/22/2019 Batoh Profile
19/27
19
Bersama petugas di bagian P2M ini telah dilakukan penyuluhan terhadappenyakit-penyakit menular ditempat penampungan dan pengobatan
pengungsi.
Memberikan pelayanan pengobatan bagi penderita penyakit menular, sepertimalaria, diare, TBC paru, DHF dan rabies.
Program pemberantasan demam berdarah. Telah dilakukan penyemprotan (foging) terhadap daerah disekitar Puskesmas.
2.12 Upaya Pelayanan dan Pengobatan Medis
Pelaksanaan program ini pada setiap hari kerja. Pasien yang berkunjung ke
Puskesmas Batoh sebagian besar memilih berobat jalan. Bila penderita
memerlukan pengobatan lebih lanjut, penderita dirujuk ke Rumah Sakit yang
memiliki fasilitas dan sarana yang lebih lengkap. Jumlah kunjungan 10 penyakit
terbanyak pada Batoh periode 21 Januari - 1 Februari 2013 dapat dilihat pada
Tabel 13 berikut ini :
Tabel 11. Jumlah Kunjungan Pasien pada Puskesmas Batoh Kota Banda
Aceh Periode 21 Januari - 1 Februari 2013
No Tanggal
Puskesmas Batoh
Askes JKA Jamkesmas Jumlah
1 2126 Jan 2013 30 446 265 741
2 28 Jan 1 Feb
2013
27 483 112 622
Jumlah 57 929 377 1363
Dari tabel di atas dapat diketahui jumlah kunjungan pasien pada Periode
21 Januari - 1 Februari 2013 dengan jumlah kunjungan 1363 pasien.
2.13 Usaha Kesehatan Sekolah
Tujuan program ini untuk meningkatkan derajat kesehatan serta membina
dan mengembangkan nilai dan tingkah laku menuju hidup sehat pada anak usia
sekolah. Upaya-upaya yang dilakukan meliputi :
a. Upaya promotif dengan meningkatkan derajat kesehatan siswab. Upaya preventif
7/22/2019 Batoh Profile
20/27
20
c. Upaya kuratifd. Upaya rehabilitatifKegiatan ini dilaksanakan dengan mengadakan kunjungan ke sekolah-
sekolah dengan melakukan :
a. Penyuluhan kesehatan dan penyelenggaraan pendidikan kesehatan.b. Pemeriksaan kesehatan umum dan gigi.c. Pengukuran tinggi dan berat badan.d. Pelatihan dokter kecil.e. Penjaringan anak sekolah.f. Imunisasi (BIAS) DT dan TT.g. Pengobatan.h. Rujukan.
2.14 Perawatan Kesehatan Masyarakat
Tujuan program ini antara lain :
a. Masyarakat memahami pengertian dan perbedaan antara sehat dengan sakitb. Meningkatkan kemampuan individu, masyarakat untuk melaksanakan upaya
perawatan dasar untuk mengatasi masalah kesehatan.
c. Menangani kelompok keluarga rawan yang memerlukan pembinaan danasuhan keperawatan.
d. Melayani kelompok khusus (panti) yang memerlukan pembinaan danasuhan keperawatan dasar.
e. Melayani kasus-kasus tertentu yang memerlukan penanganan tindak lanjutdan asuhan keperawatan di Puskesmas dan di rumah.
Kegiatan perawatan masyarakat di Puskesmas meliputi :a. Penyuluhan di dalam dan di luar gedung Puskesmas.
b. Pelayanan kesehatan.c. Rujukan.d. Pelatihan kader.e. Pembentukan Pos Upaya Kesehatan Kerja (UKK) setempat.
2.15 Kesehatan Gigi dan Mulut
7/22/2019 Batoh Profile
21/27
7/22/2019 Batoh Profile
22/27
7/22/2019 Batoh Profile
23/27
7/22/2019 Batoh Profile
24/27
24
2.22 Peran Serta Masyarakat
Tujuan dari program peran serta masyarakat ini antara lain :
Meningkatkan kemampuan pemimpin/tokoh masyarakat dalam merintisdan menggerakkan upaya kesehatan di masyarakat
Meningkatkan kemampuan organisasi masyarakat dalam penyelenggaraanupaya kesehatan
Meningkatkan kemampuan masyarakat dan organisasi masyarakat dalammenggali, menghimpun dan mengelola dana sarana masyarakat untuk
upaya kesehatan.
Merangsang dan memotivasi masyarakat untuk dapat menggali potensiyang ada pada desa dan masyarakat itu.
Posyandu merupakan salah satu bentuk upaya pelayanan kesehatan yang
dilaksanakan oleh, dari, dan bersama masyarakat untuk memberdayakan dan
memberikan kemudahan kepada masyarakat guna pelayanan kesehatan bagi ibu
dan anak balita.
Di Posyandu, masyarakat bisa mendapatkan 5 pelayanan kesehatan utama yaitu :
Kesehatan ibu dan anak Keluarga Berencana Imunisasi Gizi Pencegahan dan penanggulangan diare. Pencegahan dan penanggulangan DBD
Jumlah posyandu di Kecamatan Lueng Bata sebanyak 10 Posyandu dari 9
desa di wilayah kecamatan Lueng bata, yaitu 1 posyandu di setiap desa Lueng
Bata, Panteriek, blangCut, Lamseupeung, Batoh, Suka damai, Lamdom,
Lampaloh dan 2 posyandu di desa Cot Mesjid. Penambahan jumlah posyandu bisa
saja dilakukan di waktu mendatang sehubungan dengan meningkatnya jumlah
masyarakat yang ingin mendapatkan pelayanan posyandu.
Persentase Posyandu menurut strata di wilayah kecamatan Lueng Bata tahun 2010
Posyandu Pratama 50% Posyandu Madya 40% Posyandu Purnama 10%
7/22/2019 Batoh Profile
25/27
25
Posyandu Mandiri 0%Diharapkan persentase posyandu purnama/mandiri sesuai standar
pelayanan minimal (SPM) 40%. Jumlah posyandu di kecamatan Lueng bata tahun
2009 sebanyak 10 posyandu dengan jumlah kader aktif 49 orang. Rasio kader
terhadap posyandu minimal 5 kader untuk 1 posyandu dan untuk posyandu strata
mandiri diharapkan 10 kader.
7/22/2019 Batoh Profile
26/27
7/22/2019 Batoh Profile
27/27