Upload
sukardi-antoni
View
58
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
1
PUSAT KERAJINAN BATIK MADURA
CITRA PUSPITASARI 3207.100.081
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Batik merupakan salah satu budaya asli Indonesia. Kerajinan batik sudah
dikenal sejak lama di Indonesia, khususnya di tanah Jawa. Batik Indonesia,
sebagai keseluruhan teknik, teknologi, serta pengembangan motif dan budaya
yang terkait, oleh UNESCO telah ditetapkan sebagai Warisan Kemanusiaan
untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and
Intangible Heritage of Humanity) sejak 2 Oktober, 2009. Oleh karena itu,
sudah sewajarnya saat ini orang Indonesia mulai memperhatikan batik,
terlebih saat ini model pakaian dengan corak batik sudah bermacam-macam
dan modern, sehingga dapat digunakan dalam berbagai kesempatan.
Batik Indonesia memiliki beragam corak yang pada tiap daerah berbeda-
beda dan menjadi ciri khas daerah tersebut. Penamaan batik dari perbedaan
corak tersebut biasanya menurut nama daerah, misalnya Batik Jawa, Batik
Madura, dll. Batik Jawa pun memiliki ragam, misalnya Batik Cirebon yang
bermotif makhluk laut, Batik Pekalongan yang bermotif buketan, Batik
Lasem, dll. Batik Madura juga memiliki ragam, misalnya Batik Pamekasan,
Batik Tanjung Bumi, Batik Sumenep, Batik Sampang, dll. Batik memiliki dua
cara pembuatan, batik tulis dan batik cap.
Kebanyakan orang, baik dalam negeri maupun luar negeri, lebih mengenal
Batik Jawa dengan berbagai ragam nama dan coraknya, sedangkan Batik
Madura kurang dikenal. Namun saat ini perdagangan Batik Madura di
Indonesia dan mancanegara sudah mulai meluas, terutama setelah Jembatan
Suramadu beroperasi. Batik Madura rata-rata disukai karena motif dan warna
yang lebih ceria dan cerah. Namun tempat penjualan Batik Madura ini masih
tersebar sesuai wilayah masing-masing, sehingga menyulitkan pembeli.
Selain itu, walaupun batik merupakan warisan budaya, tidak banyak orang
Indonesia yang mengetahui cara pembuatan batik. Pengrajin batik saat ini
2
PUSAT KERAJINAN BATIK MADURA
CITRA PUSPITASARI 3207.100.081
kebanyakan merupakan penerus dari generasi-generasi sebelumnya, hal ini
menimbulkan kekhawatiran semakin lama pengrajin batik semakin sedikit.
Sedangkan permintaan konsumen terhadap kerajinan batik semakin
meningkat, sehingga memungkinkan terjadinya kelebihan permintaan
daripada penjualan, terutama pada kerajinan batik tulis.
Meningkatnya minat masyarakat terhadap batik madura, meningkat pula
kebutuhan adanya pasar yang menjual beragam corak Batik Madura dalam
satu wadah. Serta dalam upaya melestarikan agar nantinya kerajinan Batik
Madura tidak punah, diperlukan wadah dimana orang awam akan mengetahui
cara pembuatan batik dan tertarik untuk membuatnya sendiri, sehingga
jumlah pengrajin semakin banyak. Oleh karena itu, saya mengusulkan Pusat
Kerajinan Batik Madura sebagai judul Tugas Akhir saya sebagai respon
kebutuhan masyarakat dalam melestarikan kerajinan Batik Madura.
1.2. RUMUSAN MASALAH
a. Apakah batik madura itu?
b. Ada berapa macam Batik Madura?
c. Bagaimana cara pembuatan batik Madura tulis maupun cap?
d. Mengapa sarana yang menjual Batik Madura masih belum terpusat?
e. Apakah Pusat Kerajinan itu?
1.3. LINGKUP PELAYANAN DAN MISI OBYEK
Lingkup pelayanan dalam Pusat Kerajinan Batik Madura ini dilihat dari
segi kegunaan, yaitu:
a. Lingkup perdagangan melalui pertokoan yang menjual beragam produk
Batik Madura dengan beragam coraknya, serta pusat tempat makan yang
menjual makanan khas Pulau Madura
b. Lingkup edukasi dan informasi
c. Lingkup rekreasi budaya
3
PUSAT KERAJINAN BATIK MADURA
CITRA PUSPITASARI 3207.100.081
Misi obyek rancang:
a. Wadah pelestarian warisan budaya Indonesia, khususnya Madura
b. Sarana untuk memasarkan Batik Madura secara lebih mudah dan terpusat
c. Sarana pembelajaran bagi masyarakat untuk mengetahui proses dan teknik
pembuatan batik
d. Sebagai salah satu obyek pariwisata bagi Pulau Madura
1.4. BATASAN SKALA PELAYANAN
Bangunan ini diperuntukkan bagi semua kalangan. Karena batik sudah
sangat dikenal oleh dunia sebagai warisan budaya Indonesia, maka sasaran
pengunjung yang diharapkan dapat ditarik oleh bangunan ini bukan hanya dari
dalam negeri, melainkan juga dari luar negeri. Berikut ini lingkup pengguna
dalam obyek rancang:
a. Masyarakat Indonesia dan mancanegara
b. Pengrajin batik madura
c. Masyarakat sekitar yang ingin mengapresiasi dan melestarikan Batik
Madura
4
PUSAT KERAJINAN BATIK MADURA
CITRA PUSPITASARI 3207.100.081
BAB 2
GAMBARAN UMUM DAN TINJAUAN OBYEK
2.1. JUDUL DAN DEFINISI OBYEK
Judul Tugas Akhir ini adalah Pusat Kerajinan Batik Madura, dengan
pengertian tempat dimana berbagai macam kerajinan Batik Madura dari Pulau
Madura diperjual-belikan dalam satu lokasi.
2.2. KORELASI OBYEK DENGAN TUNTUTAN KEBUTUHAN
Pulau Madura memiliki tiga daerah utama yang memproduksi batik
Madura, yaitu Bangkalan, Pamekasan, dan Sumenep. Bangkalan sendiri
memiliki dua macam batik khas, yaitu Tanjung Bumi dan Burneh. Hingga
saat ini pemasarannya masih tersebar dan dikelola oleh tiap-tiap daerah dan
pengrajinnya sendiri. Produsen menjual produknya di rumah pengrajin,
melalui media internet, dan ada pula yang menjual di kota-kota besar seperti
Surabaya dan Jakarta. Oleh karena itu dengan adanya Pusat Kerajinan Batik
Madura ini, diharapkan:
a. Mempermudah masyarakat untuk mendapatkan produk Batik Madura
dari berbagai daerah langsung pada satu tempat
b. Dapat ikut melestarikan warisan budaya batik Indonesia
c. Memperkenalkan macam-macam Batik Madura serta proses
pembuatannya
d. Menyediakan obyek wisata budaya lokal untuk menarik wisatawan
domestik dan asing
2.3. FASILITAS
2.3.1 FASILITAS UTAMA
a. Departmen Store
b. Toko
2.3.2 FASILITAS PENUNJANG
a. Kafetaria bagi makanan khas P. Madura
b. Kantor Pengelola
5
PUSAT KERAJINAN BATIK MADURA
CITRA PUSPITASARI 3207.100.081
c. Ruang Pameran
d. Panggung Show
e. Lift Panoramic
2.3.3 FASILITAS SERVIS
a. Gudang
b. Loading Dock
c. Musholla
d. Ruang MEP
e. Toilet Pengunjung
f. Ruang CCTV
2.4 PROGRAM RUANG
6
PUSAT KERAJINAN BATIK MADURA
CITRA PUSPITASARI 3207.100.081
BAB 3
TINJAUAN SITE
1. KARAKTER TAPAK
1.1. BENTUK TAPAK
Trapesium
1.2. TOPOGRAFI
Lahan ini memiliki kemiringan 0o
1.3. POSISI TAPAK
Tapak membentang dari selatan ke utara.Tapak berorientasi ke arah barat.
7
PUSAT KERAJINAN BATIK MADURA
CITRA PUSPITASARI 3207.100.081
1.4 BATAS TAPAK
Lokasi : Labang, kabupaten daerah Tk.II Bangkalan
Batas Utara : lahan kosong
Batas Selatan: lahan kosong
Batas Timur: lahan kosong
Batas Barat : jalan raya Suramadu
1.5 LUAS TAPAK
9660m2
1.6 SEMPADAN
GSB depan 10m. Tidak ada ketentuan GSB sisi yang lain, sehingga untuk keamanan saya tentukan batas sisi2nya minimal 5m.
1.7 KDB & KLB
KDB maksimal 60-80%
KLB 0.8 1.2 dengan pengembangan sistem blok
Rencana ketinggian bangunan untuk jenis pertokoan 1-2 lantai
1.8 SIRKULASI
1.8.1 ARAH DAN VOLUME KENDARAAN
Jalan di depan lahan merupakan jalan kembar yang membentang dari utara ke selatan.
Volume kendaraan cukup ramai pada hari libur. Pada hari biasa tidak terlalu ramai.
1.8.2 ARAH DAN VOLUME ORANG
U
8
PUSAT KERAJINAN BATIK MADURA
CITRA PUSPITASARI 3207.100.081
Di sekitar tapak belum ada pedestrian way. Namun di bahu jalan terdapat tanah kapur kosong yang menjadi jalan bagi pejalan kaki
Volume orang yang lalu lalang di daerah ini sedikit, karena lahan sekitar masih kosong. Namun, disepanjang lahan ini terdapat warung-warung, dan area tanah kapur ini sering dipakai sebagai tempat parkir truk.
1.9 KEBISINGAN
1.9.1 SUMBER KEBISINGAN
Sumber kebisingan berasal dari jalan utama, Jalan Raya Suramadu.
1.10 ARSITEKTUR DAN LINGKUNGAN
Arsitektur:
Daerah sekitar sebagian besar merupakan lahan kosong. Hanya terdapat warung2 di sepanjang jalan raya. Dan di seberang tapak, sisi jalan yang lain, terdapat rumah penduduk dengan arsitektur khas Madura, yaitu rumah dengan teras dengan kolom2 berjejer di teras; dan memiliki halaman rumah hanya berupa tanah.
Lingkungan:
Masih berupa tanah kosong.
1.11 PENAHANAN PANAS
Daerah paling panas pada tapak adalah sebelah utara, sehingga disarankan bagian yang menghadap utara tersebut tidak terlalu banyak bukaan, jika ada bukaan, naungan harus cukup sehingga tidak membuat bagian dalam bangunan menjadi panas. Pada sore hari, daerah barat, yaitu bagian yang akan menjadi fasade depan bangunan akan menjadi sangat terekspos matahari, sehingga naungan untuk entrance bangunan harus diperhatikan.
1.12 PEMBAYANGAN
Belum ada bangunan di sekitar tapak, jadi tidak ada pembayangan dari bangunan lain yang bisa menaungi bangunan pada tapak.
1.13 ALIRAN ANGIN
Angin bertiup paling kencang dari arah selatan dari arah laut.
1.14 CURAH HUJAN
9
PUSAT KERAJINAN BATIK MADURA
CITRA PUSPITASARI 3207.100.081
Curah hujan 2000mm/th.
1.15 SUHU
Suhu sekitar 250 C. Musim penghujan Oktober-April, kemarau April-Oktober.
1.16 KARAKTER LINGKUNGAN
1.16.1 SUSUNAN MASA SEKITAR TAPAK
Tidak ada massa bangunan di sekitar tapak. Hanya ada rumah penduduk, dengan susunan massa berjajar dengan pola persegi panjang.
1.16.2 BENTUK DAN GAYA ARSITEKTUR LINGKUNGAN SEKITAR TAPAK
Gaya arsitektur sekitar tapak hanya terdapat rumah khas Madura, yaitu rumah dengan teras dengan kolom2 berjejer di teras; dan memiliki halaman rumah hanya berupa tanah.
2. POTENSI SITE
2.1 Potensi:
Karena salah satu tujuan dari obyek rancang sebagai salah satu obyek wisata Pulau Madura, jadi lokasi ini cukup strategis.
Dekat dengan jembatan suramadu, sehingga aksesnya cukup mudah
Di daerah sekitarnya masih belum ada obyek sejenis yang mampu menyaingi obyek rancangan
2.2 Masalah:
Berdasarkan RTRK, kawasan lahan ini merupakan salah satu kawasan pengembangan bagi perumahan penduduk. Namun seiring dengan adanya Jembatan Suramadu, daerah setelah jembatan Suramadu menjadi daerah industri.
Kawasan ini cukup rawan dan masih sepi, sehingga butuh sistem keamanan khusus.
Dekat perumahan penduduk
10
PUSAT KERAJINAN BATIK MADURA
CITRA PUSPITASARI 3207.100.081
Sulitnya penyediaan air bersih
3. VIEW
SISI SISI TAPAK
Ketiga sisi tapak merupakan lahan kosong
Sedangkan sisi barat tapak merupakan Jalan Raya Suramadu.
5
1
2
3 4 5 6
7
8 9
1
2 3 4
5 6
7
8 9
1
10 SISI SISI
11
PUSAT KERAJINAN BATIK MADURA
CITRA PUSPITASARI 3207.100.081
BAB 4
TEMA DAN KONSEP PERANCANGAN
4.1 TINJAUAN TEMA
Tema yang digunakan dalam bangunan ini adalah berani. Karakter masyarakat Madura yang unik, yang penulis simpulkan dengan berani dalam menampilkan pribadinya apa adanya dan berani dalam membela harga dirinya sehingga tertampilkan dalam karya batik mereka dengan pewarnaan yang tegas dan perpaduan warna yang berani sehingga menarik perhatian penikmat batik dan membuat Batik Madura semakin dicari, membuat penulis memilih tema berani sebagai tema obyek rancang Pusat Kerajinan Batik Madura. Tema ini diharapkan dapat merepresentasikan Batik Madura dan karakter masyarakatnya sehingga dapat menarik perhatian pengunjung obyek rancangan sebagai obyek pariwisata budaya.
Karakter berani yang diterapkan dalam bangunan ini menggunakan pendekatan kontras. Berikut ini penjabaran kontrasyang dipergunakan dalam bangunan:
Unsur-unsur yang dapat dipergunakan untuk mencapai kekontrasan di atas, yaitu:
a. Warna
Berdasarkan teori psikologi warna, warna yang mencerminkan keberanian adalah warna merah. Namun, karena pendekatan tema yang digunakan adalah kontras-
12
PUSAT KERAJINAN BATIK MADURA
CITRA PUSPITASARI 3207.100.081
harmoni, maka keberanian dari warna dapat dicapai dari perbedaan yang mencolok dengan permainan warna namun tetap menyatu.
Karakter Warna Kuning : terang dan kehangatan
Hijau : alami, sehat, dan menyegarkan
Biru : tenang dan menyejukkan
Ungu: agung dan keindahan
Merah: Panas penuh energi
Orange: kreatif dan optimis
Jingga kuning : lincah
Coklat: alami
Putih: bersih dan murni
Hitam: Keabadian, keagungan
Pink: Romantis sensual ceria jiwa muda
Abu-abu : menenangkan
b. Bentuk
Bentuk bangunan yang berbeda tipe dan digabungkan dapat mencapai kekontrasan. Hal ini dikarenakan karakter tiap garis dan bentuk berbeda.
Berikut ini karakter-karakter garis:
Garis horizontal : santai , istirahat, ketenangan, dan kepuasan
Garis vertikal : keagungan, dramatis, dan menimbulkan inspirasi
Gabungan garis horisontal-vertikal : perjuangan antara gravitasi dengan kekuatan bahan
Garis lengkung : berirama, santai, dan tenang
13
PUSAT KERAJINAN BATIK MADURA
CITRA PUSPITASARI 3207.100.081
Garis lingkaran, elips, dan oval : pasti, kuat terkurung, tenang bersatu, jika kesemuanya di kombinasikan akan menimbulkan karakter dinamika
Bentuk spiral : laju pergerakan yang tak terfriksi
Garis tajam & patah : keras, kasar, giat, kuat, dan jantan
c. Tekstur
Penggunaan tekstur yang bertolak-belakang juga dapat mempengaruhi kesan bangunan. Misalnya penggunaan tekstur halus seperti kaca yang disandingkan dengan semen ataupun bebatuan yang tidak teratur dan kasar teksturnya
4.2 PRINSIP RANCANGAN BERDASARKAN TEMA
Prinsip rancangan yang digunakan adalah prinsip perancangan simbolisme Egon Schirmbeck. Dalam bukunya Egon menyatakan prinsip simbolik:
...Dalam kaitannya dengan hal ini dapat disederhanakan yaitu upaya arsitek untuk dapat memberikan kejutan-kejutan pada ruang layaknya permainan anak-anak yang dapat selalu membekas di benak orang yang ikut dalam permainan.
Secara keseluruhan kesan berani pada bangunan dapat dicapai dengan kekontrasan-kekontrasan yang digunakan pada elemen bangunan.
4.3 KONSEP PERANCANGAN
1. ISSUE CIRCULATION
Goal: Fasilitas harus menyediakan sistem sirkulasi yang jelas dan mudah bagi pengunjung, sehinga pengunjung tidak bingung mau mengarah kemana. Sistem sirkulasi juga harus memudahkan pengelola dalam menjalankan tugasnya.
PR1: Sistem sirkulasi baik di dalam maupun di luar bangunan dengan sendirinya dapat menjelaskan bagi pengunjung dan membuat pengunjung memahami orientasinya
Konsep:
- Alur utama sirkulasi jelas
14
PUSAT KERAJINAN BATIK MADURA
CITRA PUSPITASARI 3207.100.081
- Sirkulasi utama dari lobby menerus dan dapat menjangkau banyak ruang
- Visual dari lobby dapat menjangkau ke ruang-ruang utama
- Pengelompokan fungsi ruang yang jelas
- Terdapat elemen penanda ruang dan arah
PR 2: Sirkulasi utam harus mengakomodasi difable dan pengunjung yang memiliki keterbatasan mengenai mobilitas
Konsep:
- Penyediaan ramp untuk entrance ke bangunan dengan kemiringan yang cukup landai
- Penyediaan elevator untuk pengunjung berkursi roda untuk akses ke lantai 2
- Alternatif desain bangunan hanya dibuat 1 lantai
- Jalur pejalan kaki cukup lebar dan menggunakan material yang tidak menyebabkan guncangan terlalu besar
PR 3: Sistem sirkulasi informasi memudahkan pengawasan bangunan
Konsep:
- Terdapat akses sendiri bagi pengelola gedung
- Terdapat jaringan komputerisasi untuk pengawasan bangunan, seperti CCTV
PR4: Perbedaan sistem sirkulasi bagi pengunjung, karyawan, dan distributor barang
Konsep:
- Arus sistem sirkulasi dibedakan menurut pengguna
- Sirkulasi masuk ke bangunan dan parkir bagi karyawan berada di belakang gedung
- Sirkulasi bagi distributor barang langsung diarahkan ke loading dock
15
PUSAT KERAJINAN BATIK MADURA
CITRA PUSPITASARI 3207.100.081
2. ISSUE SECURITY
Goal: Fasilitas memberikan jaminan keamanan bagi pengunjung, karyawan, dan barang-barang yang berada di dalam fasilitas
PR 1: Pengadaan sistem keamanan yang menjamin keamanan pengguna
Konsep:
- Pengadaan CCTV yang menyala 24 jam
- Ada petugas keamanan gedung yang mengawasi CCTV dan berkeliling
- Bangunan dan ruang-ruang didalamnya memiliki sistem lock
- Pada setiap akses pintu keluar dan pintu masuk fasilitas terdapat petugas keamanan gedung yang memeriksa kendaraan.
- Pada entrance gedung terdapat petugas keamanan yang memeriksa barang-barang pengunjung
- Pada entrance gedung terdapat detektor logam yang memeriksa pengunjung
4.4 TRANSFORMASI KONSEP PERANCANGAN
4.4.1 SIRKULASI
16
PUSAT KERAJINAN BATIK MADURA
CITRA PUSPITASARI 3207.100.081
4.4.2 SECURITY
17
PUSAT KERAJINAN BATIK MADURA
CITRA PUSPITASARI 3207.100.081
BAB V
APLIKASI KONSEP RANCANGAN PADA OBYEK
5.1 KONSEP GUBAHAN MASSA, RUANG LUAR, DAN BENTUK
Bangunan diorientasikan menghadap ke jalan utama dengan bentuk bangunan memanjang. Titik tangkap utama dari bangunan berasal dari atap yang berwarna merah, yang kontras dengan warna mayoritas bangunan, yaitu abu-abu.
Sirkulasi bangunan menggunakan sistem sirkulasi satu arah dengan pembedaan pintu keluar-masuk. Pintu masuk berada agak ke selatan sekitar 15m dari belokan jalan, sedangkan pintu keluar berada di utaranya dengan jarak dari belokan jalan utama sekitar 30m. Pintu keluar diletakkan agak jauh dari belokan untuk antisipasi kemacetan karena pengunjung yang akan langsung belok ke jalan yang mengarah ke Bangkalan.
18
PUSAT KERAJINAN BATIK MADURA
CITRA PUSPITASARI 3207.100.081
Bagian depan bangunan menjadi area plasa sekaligus drop off pengunjung dan parkir motor serta bus. Sedangkan untuk parkiran mobil bagi pengunjung, disediakan di basement.
19
PUSAT KERAJINAN BATIK MADURA
CITRA PUSPITASARI 3207.100.081
20
PUSAT KERAJINAN BATIK MADURA
CITRA PUSPITASARI 3207.100.081
BAB VI
UTILITAS
6.1 PENGHAWAAN
Bangunan ini menggunakan sistem penghawaan buatan dengan menggunakan AC. AC yang digunakan pada bangunan ini ada dua macam, AC sentral dan AC split. AC sentral digunakan pada bangunan utama. Sedangkan AC split digunakan untuk bangunan kantor.
Pada sistem AC sentral, dipakai media air es dengan temperature sekitar 50C. Air es diproduksi dalam chiller, mesin pembuat air es yang menggunakan refrigerant sebagai zat pendingin. AHU diletakkan di tiap lantai.
6.2 FIRE PROTECTION
Untuk mendeteksi bahaya kebakaran digunakan detektor dan alarm. Prinsip kerja: api/asap/gas detektor alarm pemberitahuan kepada pengunjung melalui sirine sistem menghidupkan pompa air kebakaran dan mematikan mesin AC dan sistem elektrikal alat pemadaman aktif (sprinkler). Sistem detektor yang digunakan adalah smoke detektor yang menggunakan
21
PUSAT KERAJINAN BATIK MADURA
CITRA PUSPITASARI 3207.100.081
sistem CO dan sprinkler air. Sedangkan sistem pemadamannya juga menggunakan sistem CO dan sprinkler air.
6.3 SISTEM SANITASI DAN PLUMBING
Menggunakan sistem Upfeed. Air bersih ditampung pada ground reservoir kemudian dipompa ke unit-unit keluaran.
22
PUSAT KERAJINAN BATIK MADURA
CITRA PUSPITASARI 3207.100.081
Untuk air kotor, air buangan dari kotoran manusia akan langsung di salurkan ke septictank. Sedangkan untuk air buangan, akan diproses di WWTP untuk kemudian ditampung ke dalam bak penampungan air bekas untuk digunakan kembali sebagai air penyiram tanaman.
23
PUSAT KERAJINAN BATIK MADURA
CITRA PUSPITASARI 3207.100.081
6.4 ELEKTRIKAL
Daya listrik diperoleh dari pusat kemudian dialirkan pada bangunan. Tetapi untuk antisipasi pemadaman lampu, disediakan genset bagi bangunan ini.
6.5 PENCAHAYAAN
Menggunakan pencahayaan buatan dan alami. Pencahayaan alami dibutuhkan sebagai asupan bagi tanaman yang berada dalam angunan.
24
PUSAT KERAJINAN BATIK MADURA
CITRA PUSPITASARI 3207.100.081
Sistem pencahayaan alami:
Bagian utara bangunan dibiarkan terbuka tanpa penutup atap untuk memasukkan cahaya matahari ke dalam bangunan. Untuk memaksimalkan masuknya cahaya pada bangunan agar sampai ke lantai 1, maka bagian atap dibuat tinggi 8m, dan pada lantai 2 dibuat banyak void.
25
PUSAT KERAJINAN BATIK MADURA
CITRA PUSPITASARI 3207.100.081
6.6 KOMUNIKASI
Komunikasi pada bangunan ini yang penting adalah dari area informasi yang berada di lobby, dari area informasi ini pegawai dapat menyampaikan informasi penting bagi pengunjung, dari mikrofon di pusat informasi suara disalurkan ke pengeras suara di tiap lantai. Selain itu pengunjung juga dapat melaporkan informasi penting di pusat informasi untuk kemudian diumumkan melalui pengeras suara.
26
PUSAT KERAJINAN BATIK MADURA
CITRA PUSPITASARI 3207.100.081
BAB VII
STRUKTUR
7.1 PENENTUAN SISTEM STRUKTUR
Bangunan ini menggunakan sistem struktur rigid frame kolom balok. Dimensi kolom diameter 100cm dengan balok 80x100cm, bentang kolom yang dipergunakan 10m.
Untuk struktur penyangga atap menggunakan rangka batang. Material yang digunakan adalah pipa baja dengan pipa baja utama diameter 310mm, sedangkan sambungan yang melintang menggunakan pipa baja diameter 200mm.
27
PUSAT KERAJINAN BATIK MADURA
CITRA PUSPITASARI 3207.100.081
LAMPIRAN
28
PUSAT KERAJINAN BATIK MADURA
CITRA PUSPITASARI 3207.100.081
29
PUSAT KERAJINAN BATIK MADURA
CITRA PUSPITASARI 3207.100.081
30
PUSAT KERAJINAN BATIK MADURA
CITRA PUSPITASARI 3207.100.081
TAMPAK DEPAN
TAMPAK SAMPING KIRI
31
PUSAT KERAJINAN BATIK MADURA
CITRA PUSPITASARI 3207.100.081
TAMPAK BELAKANG
TAMPAK SAMPING KANAN
32
PUSAT KERAJINAN BATIK MADURA
CITRA PUSPITASARI 3207.100.081
DAFTAR PUSTAKA
Neufert, Ernest. Data Arsitek jilid II.1985. Jakarta: Erlangga
Littlefield, David. Metric Handbook Planning and Design Data third edition. 2008.
United Kingdom: Architectural Press
Poerbo, Hartono. Utilitas Bangunan. 1998. Jakarta: Djambatan
Data Annual 1
Urban Environmental Design
Rumah Tradisional Madura
www.wikipedia.org
www.designbuild-network.com
www.google.com
www.pemoeda-pemoedi.blogspot.com
dll