43
dr. Ardhiyanti Puspita Ratna FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM AL AZHAR MATARAM 2012

Baro Trauma

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Baro Trauma

dr. Ardhiyanti Puspita Ratna

FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS ISLAM AL AZHAR MATARAM

2012

Page 2: Baro Trauma

manusia →makhluk daratan→ menyesuaikan diri dengan kehidupan di daratan

situasi kehidupan diudara/dlm air → hal asing→ stress

Perubahan sekitar tubuh ex.perubahan tekanan udara → gangguan tubuh

Tekanan udara → menurun pada saat naik/ascend, dan akan meninggi bila descend

2

Page 3: Baro Trauma

kerusakan jaringan dan sekuelenya akibat perbedaan tekanan udara (tekan barometrik) dalam rongga udara fisiologis tubuh thd tekanan di sekitarnya.

3

Page 4: Baro Trauma

Paling sering terjadi pada penerbangan dan penyelaman dengan scuba

manifestasi yang sering → kerusakan sinus paranasalis, paru-paru, telinga tengah, penyakit dekompresi, emboli udara dalam arteri.

Barotrauma juga bisa diinduksi oleh pemasangan ventilator mekanik

4

Page 5: Baro Trauma

Makin tinggi lokasi semakin renggang udara→semakin kecil tekanan udara

perubahan tekanan→ Hukum Boyle→volume gas berbanding terbalik dengan tekanan → P1xV1 = P2xV2

5

Page 6: Baro Trauma

bagian tubuh berbentuk rongga, ex : cavum tympani, sinus paranasalis, gigi yang rusak, traktus digestivus dan traktus respiratorius

saat tekanan udara di sekitar tubuh menurun/meninggi →perbedaan tekanan udara antara di rongga tubuh dengan di luar→ penekanan/penghisapan mukosa dinding rongga dengan segala akibatnya

Barotrauma terjadi bilamana ruang berisi gas dalam tubuh menjadi ruang tertutup

6

Page 7: Baro Trauma

7

Page 8: Baro Trauma

Barotrauma yang terjadi pada tubuh, 5 kondisi di bawah ini harus ditemukan :1. Harus ada udara2. Tempatnya harus dipisahkan oleh dinding

yang keras3. Tempatnya harus tertutup4. Tempatnya harus memiliki pembuluh darah5. Terjadi perubahan tekanan dari lingkungan

sekitar 

8

Page 9: Baro Trauma

Terjadi pada kondisi penyelaman dengan SCUBA, menahan nafas, maupun kondisi iatrogenik pada perawatan ventilasi mekanik

Barotrauma yang berefek pada paru adalah trauma pada paru selama naik ke permukaan air dari kedalaman.

9

Page 10: Baro Trauma

naik ke permukaan air→ P atm↓,volume paru ↑ → udara di buang→ pernapasan normal→ P akan N ≠ kerusakan.

Beberapa kondisi, udara tertampung di alveoli walaupun dilakukan pernapasan normal.

tumpukan udara alveoli tidak dapat dibuang → alveoli pecah ketika naik ke permukaan air.

alveoli pecah→udara keluar ke cavitas pleura. udara menembus jaringan→ emphysema subcutaneous atau

emphysema mediastinal udara menembus peredaran darah→ arteri ruptur & alveoli

pecah. Bila gelembung gas menembus system peredaran darah →

suplai darah ke organ ↓

10

Page 11: Baro Trauma

Komplikasi barotrauma : kolaps paru penyakit dekompresi → nitrogen dalam

aliran darah yang bertekanan tinggi. Emboli udara →gelembung udara yang

terbentukpada saat turun ke kedalaman dari permukaan air → berbahaya jika menghentikan aliran darah ke organ→ jantung, paru & otak

11

Page 12: Baro Trauma

adalah penyakit yang disebabkan oleh pelepasan dan pengembangan gelembung gas dari fase larut dalam darah atau jaringan akibat penurunan cepat tekanan disekitarnya, sehingga menyebabkan kerusakan pada jaringan tubuh

12

Page 13: Baro Trauma

Bila menggunakan udara bertekanan tinggi sebagai media pernapasan untuk menyelam, → semakin dalam dan semakin → semakin banyak gas yang larut dan tetimbun → hukum Henry :” volume gas yang larut dalam suatu cairan sebanding dengan tekanan gas diatas cairan itu”

oksigen (02) dikonsumsi didalam tubuh→ tinggal nitrogen (N2) → gas lembam

13

Page 14: Baro Trauma

Tipe 1 nyeri musculoskeletal, manifestasi kulit dan

limfatik, dan beberapa gejala nonspesifik seperti malaise, anoreksia, dan rasa lelah.

tidak memerlukan terapi atau rekompresi singkat. Tipe 2

defek system saraf pusat (SSP), gangguan kardiorespiratorik, dan neuropati perifer.

Kasus-kasus ini lebih berat dan perlu penanganan segera

14

Page 15: Baro Trauma

kondisi yang disebabkan masuknya udara dari paru ke cavitas dada & menekan paru sehingga terjadi kolaps paru.

Gejalanya sangat bervariasi, tergantung kepada jumlah udara yang masuk kedalam rongga pleura dan luasnya paru-paru yang mengalami kolaps

15

Page 16: Baro Trauma

Apabila trauma pada vena yang besar dekat jantung→ udara masuk sirkulasi.

bila peningkatan tekanan atmosfer dengan cepat dapat mengakibatkan gelembung gas dalam darah & jaringan, selain itu pembuluh darah paru dapat rupture, sehingga udara di atmosfer masuk melalui rupture pembuluh darah → masuk ke sistem sirkulasi

16

Page 17: Baro Trauma

17

Page 18: Baro Trauma

Presentasi klasik emboli gas akibat barotrauma paru-paru hilangnya segara kesadaran yang dapat cepat

menyebabkan kematian atau manifestasi seperti stroke (hemiplegia, monoplegia) pada waktu tiba dipermukaan,

presentasi neurologic klasik dari PD akibat gelembung-gelembung dari gas larut adalah ascending paraplegia (spinal bends).

gangguan penglihatan, nyeri dada, kejang dan terkadang disertai busa bercampur darah di mulut

18

Page 19: Baro Trauma

kasus ringan dapat diobati dengan menghirup 100% O2 pada tekanan permukaan

Pengobatan terpenting adalah rekompresi. Tiba di RUBT maka rekompresi dengan 100%

O2 dengan tekanan paling sedikit kedalaman 18 meter (2,8 ATA)

Rekompresi mengurangi diameter gelembung sesuai Hukum Boyle dan akan menghilangkan rasa sakit serta mengurangi kerusakan jaringan

19

Page 20: Baro Trauma

Obat-obatan yang dapat diberikan selama rekompresi adalah infuse cairan bila ada dehidrasi atau syok

obat anti pembekuan darah (heparin), digitalis bila terjadi gagal jantung, anti oksidan (vitamin E, C, beta karoten)

untuk mengantisipasi pembekuan oksidan (radikal bebas) yang merusak sel tubuh pada terapi oksigen hiperbarik

20

Page 21: Baro Trauma

1. Etiologi : Ventilasi mekanik w/out ARDS Pembedahan Asma COPD Penyakit intersitial paru Pneumocystic carinii pneumonia

21

Page 22: Baro Trauma

Sering terjadi di ICU Publikasi American Journal of

Respiratory Critical Care med. April 2002 → 13% pasien dg cedera paru akut & ARDS menderita barotrauma awal setelah 4 hr

Berhubungan langsung dg peningkatan PEEP

22

Page 23: Baro Trauma

Pada pasien dengan ventilator mekanik dan kondisi paru patologis, kondisi anatomis paru sangat heterogen→respon yg berbeda thd volume udara yg masuk → maldistribusi tidal volume

sebagian alveoli sangat teregang → tekanan intraalveolar↑ → tegangan alveoli dan selubung perivascular ↑

Udara merobek selubung perivascular → perivascular interstitial emphysema (PIE)

23

Page 24: Baro Trauma

24

Page 25: Baro Trauma

Pneumothorax Interstitial emphysema Pneumomediastinum Pneumopericardium Subcutaneous emphysema Pneumoperitoneum

25

Page 26: Baro Trauma

Evakuasi udara dengan tindakan bedah maupun pemasangan chest tube

Pengaturan tidal volume yang lebih rendah untuk pencegahan.

26

Page 27: Baro Trauma

kerusakan di bagian dalam telinga yang disebabkan oleh tidak samanya tekanan udara di kedua gendang pendengar.

27

Page 28: Baro Trauma

MT memisahkan MAE dan telinga bagian dalam. Jika tekanan udara MAE dan telinga bagian dalam

timpang→ MT cedera. Eustachian tube→ mempertahankan keseimbangan

tekanan pada kedua gendang pendengar → udara luar memasuki telinga bagian dalam.

Jika tekanan udara luar berubah tiba-tiba,udara bergerak lewat eustachian tube → menyamakan tekanan di telinga bagian dalam.

Jika eustachian tube obstruksi→ udara tidak bisa bergerak ke dalam dan keluar telinga bagian dalam →mendorong/menarik MT

28

Page 29: Baro Trauma

29

Page 30: Baro Trauma

Kongesti hidung karena alergi atau infeksi

Sumbatan pada tuba eustachius Peradangan tenggorokan Menyelam dalam jangka waktu lama Naik kepermukaan dengan cepat

setelah penyelaman

30

Page 31: Baro Trauma

Gejala descent barotrauma: Nyeri (bervariasi) pada telinga yang terpapar. Kadang ada bercak darah dihidung atau

nasofaring. Rasa tersumbat dalam telinga/tuli konduktif.

Gejala ascent barotrauma: Rasa tertekan atau nyeri dalam telinga. Vertigo. Tinnitus/tuli ringan. Barotrauma telinga dalam sebagai komplikasi.

31

Page 32: Baro Trauma

Grade 0 : bergejala tanpa tanda-tanda kelainan. Grade 1 : injeksi membrane timpani. Grade 2 : injeksi, perdarahan ringan pada

membrane timpani. Grade 3 : perdarahan berat membrane timpani. Grade 4 : perdarahan pada telinga tengah

(membrane timpani menonjol dan agak kebiruan. Grade5 : perdarahan pada meatus eksternus +

rupture membrane timpani.

32

Page 33: Baro Trauma

Untuk mengurangi nyeri telinga atau rasa tidak enak pada telinga: membuka tuba eustakius dan mengurangi

tekanan → mengunyah permen karet, menguap, atau perasat valsava ≠ infeksi saluran nafas atas.

dekongestan, antihistamin atau kombinasi keduanya selama 1-2 minggu/sampai gejala hilang

antibiotic tidak diindikasikan kecuali bila terjadi perforasi di dalam air yang kotor.

33

Page 34: Baro Trauma

Ruptur atau perforasi gendang telinga, infeksi telinga akut, kehilangan pendengaran yang menetap, tinnitus yang menetap, dan vertigo

34

Page 35: Baro Trauma

Rongga tubuh lain yang sering terganggu adalah sinus paranasalis.

Dinding sinus dilapisi mukosa dan muaranya pada cavum nasi.

Ada 4 buah sinus → sering terganggu sinus maxilaris dan sinus frontalis

Kelainan →Barosinusitis. Prosentase kejadiannya 1,17 — 1,5%

35

Page 36: Baro Trauma

Sinus barotrauma terjadi ketika terjadi perbedaan tekanan antara udara di dalam sinus dengan tekanan di luar.

Penderita dapat merasakan nyeri di sekitar tulang pipi atau di bagian atas mata, kadang juga dapat terjadi infeksi sinus, perdarahan dari hidung, dan sakit kepala

36

Page 37: Baro Trauma

Sinus berhubungan dengan nasopharynx → saluran udara →terbuka →udara keluar masuk dan mengeluarkan sekret

saluran normal sinus tersumbat saat turun → udara pernapasan tidak bisa masuk untuk mengimbangi tekanan jaringan→ pembengkakan dan perdarahan jaringan →menempati rongga

waktu naik→ruangan terisi udara→darah dan lendir dikeluarkan paksa.

Proses ini terjadi melalui saluran sinus yang pada mulanya tersumbat

37

Page 38: Baro Trauma

38

Page 39: Baro Trauma

Sinusitis  ( infeksi atau allergi) →pembengkakan dan kongesti jaringan → hambatan mekanis .

Rhinitis (“hayfever”) = sinusitis. Polip ( pertumbuhan jaringan kecil yang

dapat menutupi saluran sinus) Lipatan jaringan yang berlebihan Sumbatan oleh lendir yang mengering Radang saluran pernapasan bagian atas

39

Page 40: Baro Trauma

rasa sakit atau tertekan disekitar sinus yang terganggu. → Rasa sakit bertambah sampai terjadi perdarahan → tekanan dalam sinus = tekanan jaringan→rasa sakit ↓.

Waktu naik rasa sakit ↓ tapi menetap selama beberapa jam.

Darah atau lendir keluar dari hidung  atau mulut dan sering ditemukan pada masker ( Face mask).

40

Page 41: Baro Trauma

drainase sinus →membebaskan saluran dan sumbatan

antibiotika →mencegah infeksi, analgetika penyelaman dan penerbangan

dihentikan dulu →gejala telah sembuh sepenuhnya dan faktor penyebabnya diatasi.

41

Page 42: Baro Trauma

Tidak menyelam bila ada infeksi pada saluran napas bagian atas, infeksi sinus, atau sinusitis alergika dan rhinitis

Perubahan bentuk yang disebabkan oleh pecahnya tulang hidung harus diperbaiki.

Pemakaian decongestan naik dan turun secara perlahan lahan

42

Page 43: Baro Trauma

43