Upload
riyono-pinasthi
View
45
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
dr. Ardhiyanti Puspita Ratna
FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS ISLAM AL AZHAR MATARAM
2012
manusia →makhluk daratan→ menyesuaikan diri dengan kehidupan di daratan
situasi kehidupan diudara/dlm air → hal asing→ stress
Perubahan sekitar tubuh ex.perubahan tekanan udara → gangguan tubuh
Tekanan udara → menurun pada saat naik/ascend, dan akan meninggi bila descend
2
kerusakan jaringan dan sekuelenya akibat perbedaan tekanan udara (tekan barometrik) dalam rongga udara fisiologis tubuh thd tekanan di sekitarnya.
3
Paling sering terjadi pada penerbangan dan penyelaman dengan scuba
manifestasi yang sering → kerusakan sinus paranasalis, paru-paru, telinga tengah, penyakit dekompresi, emboli udara dalam arteri.
Barotrauma juga bisa diinduksi oleh pemasangan ventilator mekanik
4
Makin tinggi lokasi semakin renggang udara→semakin kecil tekanan udara
perubahan tekanan→ Hukum Boyle→volume gas berbanding terbalik dengan tekanan → P1xV1 = P2xV2
5
bagian tubuh berbentuk rongga, ex : cavum tympani, sinus paranasalis, gigi yang rusak, traktus digestivus dan traktus respiratorius
saat tekanan udara di sekitar tubuh menurun/meninggi →perbedaan tekanan udara antara di rongga tubuh dengan di luar→ penekanan/penghisapan mukosa dinding rongga dengan segala akibatnya
Barotrauma terjadi bilamana ruang berisi gas dalam tubuh menjadi ruang tertutup
6
7
Barotrauma yang terjadi pada tubuh, 5 kondisi di bawah ini harus ditemukan :1. Harus ada udara2. Tempatnya harus dipisahkan oleh dinding
yang keras3. Tempatnya harus tertutup4. Tempatnya harus memiliki pembuluh darah5. Terjadi perubahan tekanan dari lingkungan
sekitar
8
Terjadi pada kondisi penyelaman dengan SCUBA, menahan nafas, maupun kondisi iatrogenik pada perawatan ventilasi mekanik
Barotrauma yang berefek pada paru adalah trauma pada paru selama naik ke permukaan air dari kedalaman.
9
naik ke permukaan air→ P atm↓,volume paru ↑ → udara di buang→ pernapasan normal→ P akan N ≠ kerusakan.
Beberapa kondisi, udara tertampung di alveoli walaupun dilakukan pernapasan normal.
tumpukan udara alveoli tidak dapat dibuang → alveoli pecah ketika naik ke permukaan air.
alveoli pecah→udara keluar ke cavitas pleura. udara menembus jaringan→ emphysema subcutaneous atau
emphysema mediastinal udara menembus peredaran darah→ arteri ruptur & alveoli
pecah. Bila gelembung gas menembus system peredaran darah →
suplai darah ke organ ↓
10
Komplikasi barotrauma : kolaps paru penyakit dekompresi → nitrogen dalam
aliran darah yang bertekanan tinggi. Emboli udara →gelembung udara yang
terbentukpada saat turun ke kedalaman dari permukaan air → berbahaya jika menghentikan aliran darah ke organ→ jantung, paru & otak
11
adalah penyakit yang disebabkan oleh pelepasan dan pengembangan gelembung gas dari fase larut dalam darah atau jaringan akibat penurunan cepat tekanan disekitarnya, sehingga menyebabkan kerusakan pada jaringan tubuh
12
Bila menggunakan udara bertekanan tinggi sebagai media pernapasan untuk menyelam, → semakin dalam dan semakin → semakin banyak gas yang larut dan tetimbun → hukum Henry :” volume gas yang larut dalam suatu cairan sebanding dengan tekanan gas diatas cairan itu”
oksigen (02) dikonsumsi didalam tubuh→ tinggal nitrogen (N2) → gas lembam
13
Tipe 1 nyeri musculoskeletal, manifestasi kulit dan
limfatik, dan beberapa gejala nonspesifik seperti malaise, anoreksia, dan rasa lelah.
tidak memerlukan terapi atau rekompresi singkat. Tipe 2
defek system saraf pusat (SSP), gangguan kardiorespiratorik, dan neuropati perifer.
Kasus-kasus ini lebih berat dan perlu penanganan segera
14
kondisi yang disebabkan masuknya udara dari paru ke cavitas dada & menekan paru sehingga terjadi kolaps paru.
Gejalanya sangat bervariasi, tergantung kepada jumlah udara yang masuk kedalam rongga pleura dan luasnya paru-paru yang mengalami kolaps
15
Apabila trauma pada vena yang besar dekat jantung→ udara masuk sirkulasi.
bila peningkatan tekanan atmosfer dengan cepat dapat mengakibatkan gelembung gas dalam darah & jaringan, selain itu pembuluh darah paru dapat rupture, sehingga udara di atmosfer masuk melalui rupture pembuluh darah → masuk ke sistem sirkulasi
16
17
Presentasi klasik emboli gas akibat barotrauma paru-paru hilangnya segara kesadaran yang dapat cepat
menyebabkan kematian atau manifestasi seperti stroke (hemiplegia, monoplegia) pada waktu tiba dipermukaan,
presentasi neurologic klasik dari PD akibat gelembung-gelembung dari gas larut adalah ascending paraplegia (spinal bends).
gangguan penglihatan, nyeri dada, kejang dan terkadang disertai busa bercampur darah di mulut
18
kasus ringan dapat diobati dengan menghirup 100% O2 pada tekanan permukaan
Pengobatan terpenting adalah rekompresi. Tiba di RUBT maka rekompresi dengan 100%
O2 dengan tekanan paling sedikit kedalaman 18 meter (2,8 ATA)
Rekompresi mengurangi diameter gelembung sesuai Hukum Boyle dan akan menghilangkan rasa sakit serta mengurangi kerusakan jaringan
19
Obat-obatan yang dapat diberikan selama rekompresi adalah infuse cairan bila ada dehidrasi atau syok
obat anti pembekuan darah (heparin), digitalis bila terjadi gagal jantung, anti oksidan (vitamin E, C, beta karoten)
untuk mengantisipasi pembekuan oksidan (radikal bebas) yang merusak sel tubuh pada terapi oksigen hiperbarik
20
1. Etiologi : Ventilasi mekanik w/out ARDS Pembedahan Asma COPD Penyakit intersitial paru Pneumocystic carinii pneumonia
21
Sering terjadi di ICU Publikasi American Journal of
Respiratory Critical Care med. April 2002 → 13% pasien dg cedera paru akut & ARDS menderita barotrauma awal setelah 4 hr
Berhubungan langsung dg peningkatan PEEP
22
Pada pasien dengan ventilator mekanik dan kondisi paru patologis, kondisi anatomis paru sangat heterogen→respon yg berbeda thd volume udara yg masuk → maldistribusi tidal volume
sebagian alveoli sangat teregang → tekanan intraalveolar↑ → tegangan alveoli dan selubung perivascular ↑
Udara merobek selubung perivascular → perivascular interstitial emphysema (PIE)
23
24
Pneumothorax Interstitial emphysema Pneumomediastinum Pneumopericardium Subcutaneous emphysema Pneumoperitoneum
25
Evakuasi udara dengan tindakan bedah maupun pemasangan chest tube
Pengaturan tidal volume yang lebih rendah untuk pencegahan.
26
kerusakan di bagian dalam telinga yang disebabkan oleh tidak samanya tekanan udara di kedua gendang pendengar.
27
MT memisahkan MAE dan telinga bagian dalam. Jika tekanan udara MAE dan telinga bagian dalam
timpang→ MT cedera. Eustachian tube→ mempertahankan keseimbangan
tekanan pada kedua gendang pendengar → udara luar memasuki telinga bagian dalam.
Jika tekanan udara luar berubah tiba-tiba,udara bergerak lewat eustachian tube → menyamakan tekanan di telinga bagian dalam.
Jika eustachian tube obstruksi→ udara tidak bisa bergerak ke dalam dan keluar telinga bagian dalam →mendorong/menarik MT
28
29
Kongesti hidung karena alergi atau infeksi
Sumbatan pada tuba eustachius Peradangan tenggorokan Menyelam dalam jangka waktu lama Naik kepermukaan dengan cepat
setelah penyelaman
30
Gejala descent barotrauma: Nyeri (bervariasi) pada telinga yang terpapar. Kadang ada bercak darah dihidung atau
nasofaring. Rasa tersumbat dalam telinga/tuli konduktif.
Gejala ascent barotrauma: Rasa tertekan atau nyeri dalam telinga. Vertigo. Tinnitus/tuli ringan. Barotrauma telinga dalam sebagai komplikasi.
31
Grade 0 : bergejala tanpa tanda-tanda kelainan. Grade 1 : injeksi membrane timpani. Grade 2 : injeksi, perdarahan ringan pada
membrane timpani. Grade 3 : perdarahan berat membrane timpani. Grade 4 : perdarahan pada telinga tengah
(membrane timpani menonjol dan agak kebiruan. Grade5 : perdarahan pada meatus eksternus +
rupture membrane timpani.
32
Untuk mengurangi nyeri telinga atau rasa tidak enak pada telinga: membuka tuba eustakius dan mengurangi
tekanan → mengunyah permen karet, menguap, atau perasat valsava ≠ infeksi saluran nafas atas.
dekongestan, antihistamin atau kombinasi keduanya selama 1-2 minggu/sampai gejala hilang
antibiotic tidak diindikasikan kecuali bila terjadi perforasi di dalam air yang kotor.
33
Ruptur atau perforasi gendang telinga, infeksi telinga akut, kehilangan pendengaran yang menetap, tinnitus yang menetap, dan vertigo
34
Rongga tubuh lain yang sering terganggu adalah sinus paranasalis.
Dinding sinus dilapisi mukosa dan muaranya pada cavum nasi.
Ada 4 buah sinus → sering terganggu sinus maxilaris dan sinus frontalis
Kelainan →Barosinusitis. Prosentase kejadiannya 1,17 — 1,5%
35
Sinus barotrauma terjadi ketika terjadi perbedaan tekanan antara udara di dalam sinus dengan tekanan di luar.
Penderita dapat merasakan nyeri di sekitar tulang pipi atau di bagian atas mata, kadang juga dapat terjadi infeksi sinus, perdarahan dari hidung, dan sakit kepala
36
Sinus berhubungan dengan nasopharynx → saluran udara →terbuka →udara keluar masuk dan mengeluarkan sekret
saluran normal sinus tersumbat saat turun → udara pernapasan tidak bisa masuk untuk mengimbangi tekanan jaringan→ pembengkakan dan perdarahan jaringan →menempati rongga
waktu naik→ruangan terisi udara→darah dan lendir dikeluarkan paksa.
Proses ini terjadi melalui saluran sinus yang pada mulanya tersumbat
37
38
Sinusitis ( infeksi atau allergi) →pembengkakan dan kongesti jaringan → hambatan mekanis .
Rhinitis (“hayfever”) = sinusitis. Polip ( pertumbuhan jaringan kecil yang
dapat menutupi saluran sinus) Lipatan jaringan yang berlebihan Sumbatan oleh lendir yang mengering Radang saluran pernapasan bagian atas
39
rasa sakit atau tertekan disekitar sinus yang terganggu. → Rasa sakit bertambah sampai terjadi perdarahan → tekanan dalam sinus = tekanan jaringan→rasa sakit ↓.
Waktu naik rasa sakit ↓ tapi menetap selama beberapa jam.
Darah atau lendir keluar dari hidung atau mulut dan sering ditemukan pada masker ( Face mask).
40
drainase sinus →membebaskan saluran dan sumbatan
antibiotika →mencegah infeksi, analgetika penyelaman dan penerbangan
dihentikan dulu →gejala telah sembuh sepenuhnya dan faktor penyebabnya diatasi.
41
Tidak menyelam bila ada infeksi pada saluran napas bagian atas, infeksi sinus, atau sinusitis alergika dan rhinitis
Perubahan bentuk yang disebabkan oleh pecahnya tulang hidung harus diperbaiki.
Pemakaian decongestan naik dan turun secara perlahan lahan
42
43