76
Ballistik Forensik (Firearms and Riffles) Ferryal Basbeth Email [email protected] HP 0815 1361 1827 http://www.freewebs.com/link_forensik_ku

Ballistik Forensikasdasdas

Embed Size (px)

DESCRIPTION

asdadsadassdddassdsdasdasdasdasdasdas

Citation preview

Page 1: Ballistik Forensikasdasdas

Ballistik Forensik(Firearms and Riffles)

Ferryal BasbethEmail [email protected]

HP 0815 1361 1827http://www.freewebs.com/link_forensik_ku

Page 2: Ballistik Forensikasdasdas

Ballistics

Berhubungan dengan Senjata api Bulet,dan Selongsong Peluru.

Ada 3 fase Balistik :•Internal Ballistic•External Ballistic•Terminal Ballistic

Page 3: Ballistik Forensikasdasdas

Internal Ballistics• Mekanisme penembakan yang

terjadi didalam senjata apiterbentuknya BALLISTICSIGNATURE, yaitu :

• Dimulai dari terpukulnya primer,ledakan mesiu, Pergerakan buletdidalam laras, dan terpukulnyaselongsong peluru

Page 4: Ballistik Forensikasdasdas

BALISTIK INTERNA

Senjata apiA. Menurut cara menembak terbagi atas:

1. Senjata api genggam (hand gun), didisain untukmenembak dari genggaman tangan.

2. Senjata api laras panjang (rifle / shotgun), didisainuntuk menembak dengan disandarkan pada bahu.

Page 5: Ballistik Forensikasdasdas

B. Menurut jenisnya, senjata api terbagi atas:

1. Revolver.

2. Derringer.

3. Single shot pistols.

4. Auto-loading pistol.

5. Senapan (Rifle).

6. Shotgun.

7. Submachine gun

8. Machine gun.

Page 6: Ballistik Forensikasdasdas

C. Menurut kecepatan peluru, senjata api terbagiatas:

1. Senjata api kecepatan sedang (mediumvelocity), disini termasuk revolver dan pistol.

2. Senjata api kecepatan tinggi (high velocity),seperti rifle,submachine gun dan machine gun.

Page 7: Ballistik Forensikasdasdas

D. Menurut jenis alur larasnya senjata apiterbagi atas:

1. Laras beralur (rifled barrel) ke kiri atau kekanan.

2. Laras licin (smooth bore barrel).

Pada laras yang beralur, peluru akanmelesat lebih stabil dan lebih cepat diudara. Alur ini juga akan meninggalkanbekas guratan pada peluru, yang dapatberguna untuk identifikasi jenis senjata. Dansemakin panjang laras semakin tinggikecepatan peluru.

Page 8: Ballistik Forensikasdasdas

Alur laras danpeluru

A : PEMATANG / LAND

B : ALUR / GROOVE

C : KALIBER / DIAMETER

Page 9: Ballistik Forensikasdasdas

1. PISTOL terkokang2. TRIGGER dipicu - terjadi FIRING3. PIN (dark gray) terlepas, memukul dan meledakkan

PRIMER4. GUNPOWDER terbakar, terbentuk

GAS, menekan BULLET kedalam BARREL5. BULLET terdorong kedepan memaksa Tenaga balik

ke BREACH6. EXTRACTOR (green) memegang

CASING dg BREACH, menarikCASING dari CHAMBER

7. EJECTOR (red) memukul sisi berlawanan dariCASING, menyebabkan CASING terlempar

8. Gerakan balik BREACH mengokang kembalimekanisme FIRING

9. Tegangan SPRING menekan BREACH kedepan,mengisi peluru baru ke CHAMBER

10. Pengulangan rangkaian penembakan

Mekanisme PenembakanSemi - otomatik

Page 10: Ballistik Forensikasdasdas

Faktor yang mempengaruhikarakteristik anak peluru

1. Bentuk dasar Peluru2. Jejak Putaran alur

(Twist) pada larassenjata

3. Kondisi Land danGroove pada larassenjata i

i

Page 11: Ballistik Forensikasdasdas

Ballistics Signature

Selongsong peluru

Bulet/Anak Peluru

Page 12: Ballistik Forensikasdasdas

Bentuk Anak Peluru :

• Utuh• Penyok• Fragmentasi

Page 13: Ballistik Forensikasdasdas
Page 14: Ballistik Forensikasdasdas

Contoh Peluru

.455,56 mm .38 9 mm 7,62 mm .22 Shotgun

Page 15: Ballistik Forensikasdasdas

AMUNISI SENJATA GENGGAM

Page 16: Ballistik Forensikasdasdas

AMUNISI RIFLE DAN MACHINE GUN

Page 17: Ballistik Forensikasdasdas

AMUNISI SHOOTGUN

Page 18: Ballistik Forensikasdasdas

BERBAGAI BENTUK PELURU

Page 19: Ballistik Forensikasdasdas

Senjata Api Rakitan

Pistol Cal. 7,65 mm

Senjata api Pulpen Kaliber 9mm

Revolver Cal. .38

SENJATA API GENGGAM

Page 20: Ballistik Forensikasdasdas

Senjata Api Laras Panjang

Mausser Cal. 7,62 mm

M 16 Cal. 5,56 mm

Page 21: Ballistik Forensikasdasdas

Prinsip Identifikasi Balistik :

• Setiap senjata api yang ditembakkanakan menimbulkan bekas pada bulet dancartridge case

• Bekas/tanda disebabkan kontak antarabulet/cartridge dengan laras, firing pin,extractor, ejector, dan bagian lain darisenjata api

• Bekas/tanda inilah yang dikenal denganistilah BALLISTIC SIGNATURE atauSIDIK SENJATA API

• BALLISTIC SIGNATURE menjadi prinsipdasar dalam proses identifikasi

Page 22: Ballistik Forensikasdasdas

Prinsip Identifikasi Balistik :

Page 23: Ballistik Forensikasdasdas
Page 24: Ballistik Forensikasdasdas

• Perbedaan metode pembuatan pabrik akanmenimbulkan bekas alat yg unik padapermukaan Breech senjata api

Breech Block Face Breech Block Face Marks

Page 25: Ballistik Forensikasdasdas

External BallisticsMempelajari• Sebutir bulet yang melesat meninggalkan mulut laras

sampai ke sasaran• Dan arah terlemparnya selongsong peluru

Page 26: Ballistik Forensikasdasdas

Saat melesat diudara, peluru akan mengalami berbagai gaya yangmempengaruhinya yaitu:

1. Energi kinetik, yaitu energi yang dimiliki peluru saat melesat di udara. Inidapat dihitung dengan rumus (KE)=1/2 MV2.

2. Koefisien balisik, merupakan faktor yang mempengaruhi besarnya energikinetik peluru yang sampai pada target, ini dipengaruhi oleh bentukpeluru.

3. Tahanan udara (drag), yaitu yang mempengaruhi pergerakan lurus peluru.Semakin cepat, semakin besar kaliber dan semakin tebal jaringan yangterkena maka semakin besar tahanannya.

Page 27: Ballistik Forensikasdasdas

Proses Eksternal

Gerakan anakpeluru sebelummengenaisasaran :

1. Yaw(Olengan)

2. Precession(Pusaran)

3. Nutation(Putaran)

Akibat berbgai gaya tersebut, peluru tidak terbang diamlurus menuju target, tetapi mengalami berbagaipergerakan. Gaya rotational yang mempertahankanpeluru pada sumbu lurus saat melesat di udara.

Page 28: Ballistik Forensikasdasdas
Page 29: Ballistik Forensikasdasdas

Terminal Ballistics

Mempelajari perilaku bulet setelahmengenai target

Page 30: Ballistik Forensikasdasdas

BALISTIK TERMINAL(Balistik luka)

A. Ada tiga hal yang terjadi apabila pelurumengenai jaringan yaitu:

1. Kerusakan dan robekan (laceractionand crushing).

2. Gelombang kejut ( shock wave).

3. Terjadinya lubang (cavitation).

Page 31: Ballistik Forensikasdasdas

B. Besarnya kerusakan dan kemampuanpeluru merobek jaringan, dipengaruhi oleh:

1. Energi kinetik peluru.

2. Kecepatan peluru (velocity)

3. Masa peluru (mass).

4. Konstruksi peluru ( construction).

5. Bentuk peluru (shape).

6. Anggukan dari peluru ( yaw andthumbling ).

Page 32: Ballistik Forensikasdasdas

C. Saat peluru mengenai jaringan, secaramekanik peluru akan merobek dan membelahjaringan yang ada di depannya sertamenghasilkan lubang yang disebut lubangutama (primary cavity). Bersamaan dengan itupeluru menghasilkan juga lubang sementara (temporary cavity ), yang akan bertahan sampai10 detik. Ini dapat disamakan seperti sebuahspeedboat yang membelah air.

Page 33: Ballistik Forensikasdasdas

KEADAAN SAAT PELURU MENGENAI JARINGAN

Page 34: Ballistik Forensikasdasdas

D. Lubang sementara sangat destruktifefeknya,terutama pada luka tembak kepala kibatshootgun. Tetapi pada senjata genggam, karenatekanan dan kemampuan menyibak jaringan yangdiakibatkan tidak begitu besar, maka tidak begitumempengaruhi besarnya kerusakan luka tembak.Sebaliknya pada senapan oleh karena besarnyaenergi kinetik yang dihasilkan, akanmengakibatkan lubang dan gelombang tekananyang lebih besar. Sehingga dapat merobek ataumenghancurkan organ yang berada dekatlintasan luka tembak tersebut.

Page 35: Ballistik Forensikasdasdas

E. Pada saat senjata api meletus, peluru akandiikuti oleh:

1. Api dan gas panas.

2. Asap.

3. Mesiu yang terbakar dan tidak terbakar.

Page 36: Ballistik Forensikasdasdas

Investigasi Balistik Terminal

• Bila ada luka berbentuk lubang, apakah itu luka tembak?• Bila luka tembak : LTM atau LTK?• Arah masuknya anak peluru?• Jarak Tembakan?• Berapa diameter anak peluru :

– Untuk kaliber senjata– Jenis senjata api– Perkiraan posisi

• Apa sebab kematiannya?

Page 37: Ballistik Forensikasdasdas
Page 38: Ballistik Forensikasdasdas
Page 39: Ballistik Forensikasdasdas
Page 40: Ballistik Forensikasdasdas
Page 41: Ballistik Forensikasdasdas
Page 42: Ballistik Forensikasdasdas
Page 43: Ballistik Forensikasdasdas
Page 44: Ballistik Forensikasdasdas

LUKA TEMBAK MASUK

Page 45: Ballistik Forensikasdasdas

LUKA TEMBAK MASUK

Page 46: Ballistik Forensikasdasdas

Luka tembak keluar

Page 47: Ballistik Forensikasdasdas

Luka tembak tempel

Page 48: Ballistik Forensikasdasdas

Hard contact gunshot entryHard contact gunshot entry, right temple. No soot isseen on the skin surface. The wound edge is stellate. Amuzzle imprint (arrow) is evident. (Courtesy of the Officeof the Chief Medical Examiner, Chapel Hill, NC.)

Page 49: Ballistik Forensikasdasdas

Luka tembak tempel pada kepala

• Contact wound of entrancewith powder on the edgesand slight splitting of theskin.

• Skin splits are common incontact wounds of thehead; the skin is forced backbecause of the pressurebuildup occurring betweenthe skin and the bone of theskull

Page 50: Ballistik Forensikasdasdas
Page 51: Ballistik Forensikasdasdas

LTK < LTM

Luka tembak masuk lebih besar Luka tembak keluar lebih kecil

Page 52: Ballistik Forensikasdasdas

Luka tembak bentuk tidak spesifik

Luka tembak ini mempunyai bentuk yang tidakspesifik terutama ditembakkan dengan suduttajam

Tanda panah menunjukkan luka tembakkeluar yang terlihat lebih kecil dari lukatembak masuk

Page 53: Ballistik Forensikasdasdas

Tangensial Gunshot Wound (Luka tembak serempet)

Page 54: Ballistik Forensikasdasdas

Luka tembak serempet (graze wound)

These are graze wounds from bullets

This is another example of a graze wound ora “gutter” wound. The bullet passed throughthe soft tissues of the chest before it enteredthe arm

Page 55: Ballistik Forensikasdasdas
Page 56: Ballistik Forensikasdasdas

Cara matiSemua informasi antara TKP dan luka tembak harus digabungkan agar dapatmenentukan cara mati dan sebab mati. Korban melakukan bunuh diri. Senjataditemukan di TKP.

Page 57: Ballistik Forensikasdasdas

Self inflictedKorban bunuh diri dengan menutup keduatangannya untuk menghilangkan barang bukti

Page 58: Ballistik Forensikasdasdas

Suicidal gunshot wound (Head)Bunuh diri pada kepala. Tanpak bercak darah padapunggung tangan kanan dimana tangan tersebutyang menembak. (firing hand)

Page 59: Ballistik Forensikasdasdas

Homicide and suicide2 korban ditemukan di ruang makan. Tanda panah menunjukkan senjata.Korban adalah laki-laki dan perempuan. Korban laki-laki mengeluarkanbanyak darah dari kepalanya

Page 60: Ballistik Forensikasdasdas

Homicide and suicideKorban perempuan terdapat luka tembak dikepalatanpa luka tembak di tempat lainnya. Pada kepalatanpak banyak mengeluarkan darah. Tanpak lukatembak jarak dekat pada daerah pipi

Page 61: Ballistik Forensikasdasdas

Homicide and suicideLuka tembak pada pipi kemudian dilakukan pencucian dan didapatkan kelim tatoo.Diameter kelim tatoo juga ditentukan untuk uji balistik test firing comparisson. Padakorban laki-laki ditemukan luka tembak tempel. Akhir kesimpulan TKP dan penemuanotopsi korban melakukan pembunuhan dan bunuh diri.

Page 62: Ballistik Forensikasdasdas

Luka tembak pada rongga mulut

Korban mati karena luka tembak tapitanpa luka tembak keluar.Pada pemeriksaan ditemukan lidahditutupi oleh gun residuPada pemeriksaan lebih lanjutditemukan luka tembak masuk padalangit-langit atas.

Page 63: Ballistik Forensikasdasdas

Luka tembak pada mulutLuka robek pada mulut dapat disebabkan oleh luka tembak masukpada mulut, demikian juga perdarahan disekitar mata dapat terjadikarena adanya patah tulang dasar kepala.

Page 64: Ballistik Forensikasdasdas

Luka Tembak pada rongga mulutLuka tembak pada rongga mulut cukup meningkatkantekanan dalam rongga kepala yang dapat menyebabkanpatah tulang terbuka tulang kepala. Patah tulang inibukan merupakan luka tembak keluar.

Page 65: Ballistik Forensikasdasdas

Intraoral self inflicted gunshotPada luka tembak intra oral jelaga dapat terdepositdiantar gigi geligi

Page 66: Ballistik Forensikasdasdas

Intraoral self-inflicted shotgun wound.Injuries remote from the wound track. Cerebellartonsillar contusions (arrows). Brainstem hemorrhages(arrowheads). Formalin fixed brain.

Page 67: Ballistik Forensikasdasdas

Luka tembak pada rongga mulutLuka tembak pada rongga mulut dapat menyebabkan atapkepala terbang dan luka terbuka lebar pada kepala. Korbansedang dilakukan pertolangan medis

Page 68: Ballistik Forensikasdasdas

Kelim Jelaga dan kelim tattooLuka tembak pada kepala sering memberikan kelim jelaga yangberlebihan. Bila luka dilakukan pencucian maka tampak kelimtattoo disekitar luka yang menunjukkan luka tembak dari jarakdekat.

Page 69: Ballistik Forensikasdasdas

Luka Tembak Jarak DekatIni adalah contoh luka tembak jarak dekat dimanaditemukan kelim tatoo tanpa kelim jelaga. Senjataditembakkan sekitar 1-3 feet dari korban

Page 70: Ballistik Forensikasdasdas

Temuan otopsi pada luka tembak dikepalaTanpak jaringan otak yang hilang dan perjalanananak peluru di jaringan otak

Page 71: Ballistik Forensikasdasdas

Gun Residue AnalysisPetugas forensik sedang mengambil gun residue untukdianalisis

Page 72: Ballistik Forensikasdasdas

Kotoran yang ada disekitar kerah ini bukan dari gunresidue tetapi berasal dari peluru yang menyerempetpada baju

Page 73: Ballistik Forensikasdasdas

Jelaga pada tanganAdanya kelim jelaga pada tangan dapat mengindikasikan posisitangan sewaktu senjata ditembakkan.Powder (stippling) on the hand indicates theposition of the hand at the time the gun was fired

Page 74: Ballistik Forensikasdasdas

Gunshot Residue (GSR)

GSR dapat dipakai untuk menentukan :• Jarak tembak• Pelaku penembak

Page 75: Ballistik Forensikasdasdas

Uji Penentuan Jarak

Tempel 6 inci 12 inci 18 inci Jauh

Page 76: Ballistik Forensikasdasdas