26
Berbagai pabrik industri dianatara bahan bakunya banyak mempergunakan zat-zat kimia organik maupun anorganik. Sebagai hasil pengolahannya selai menghasilkan produk-produk yang berguna bagi kehidupan manusia, juga fakta menunjukkan bahwa limbah-limbah negatif bagi kesehatan manusia dan kelestarian lingkungannya. Diantara efek limbah berbahanya terhadap kesehatan manusia adalah karena sifat toksik bahan yang dikandung dalam limbah tersebut. Berbagai jenis penyakit yang dapat terjadi karena limbah berbahaua adalah; penyakit pneumoniosis, silicosis, byssinosis, siderosis, talkosis dan berbagai jenis keracunan lainnya. Penyakit-penyakit yang ditimbulkan dari limbah berbahaya dapat bersifat akut dan kronis. Terutama limbah berbahaya toksis, dimana proses reaksinya sangat kompleks. Secara umu rantai reaksi menimbulkan efek terhadap kesehatan manusia dapat di bagi dalam tiga face, yaitu: (1) face paparan atau eksposisi, (2) face tokso-kenetik, dan (3) face tokso – dinamik. Face paparan dapat terjadi secara oral, melalui saluran pencemaran, atau melalui kulit. Pada face tokso-kinetik ada dua proses yang memainkan peranan penting, yaitu; 1. Transpor yang meliputi absorbsi yang disebut, dan ekskresi.

Bahan Esay Limbah Dlh Bem

Embed Size (px)

DESCRIPTION

nvhvgcgc

Citation preview

Page 1: Bahan Esay Limbah Dlh Bem

Berbagai pabrik industri dianatara bahan bakunya banyak mempergunakan zat-zat kimia organik maupun anorganik. Sebagai hasil pengolahannya selai menghasilkan produk-produk yang berguna bagi kehidupan manusia, juga fakta menunjukkan bahwa limbah-limbah negatif bagi kesehatan manusia dan kelestarian lingkungannya.Diantara efek limbah berbahanya terhadap kesehatan manusia adalah karena sifat toksik bahan yang dikandung dalam limbah tersebut. Berbagai jenis penyakit yang dapat terjadi karena limbah berbahaua adalah; penyakit pneumoniosis, silicosis, byssinosis, siderosis, talkosis dan berbagai jenis keracunan lainnya.Penyakit-penyakit yang ditimbulkan dari limbah berbahaya dapat bersifat akut dan kronis. Terutama limbah berbahaya toksis, dimana proses reaksinya sangat kompleks.Secara umu rantai reaksi menimbulkan efek terhadap kesehatan manusia dapat di bagi dalam tiga face, yaitu: (1) face paparan atau eksposisi, (2) face tokso-kenetik, dan (3) face tokso – dinamik.Face paparan dapat terjadi secara oral, melalui saluran pencemaran, atau melalui kulit. Pada face tokso-kinetik ada dua proses yang memainkan peranan penting, yaitu;1. Transpor yang meliputi absorbsi yang disebut, dan ekskresi.2. perubahan metabolik yang disebut juga botransformasi yang sering menyebabkan ketidakaktifan zat yang diserap.namun perubahan biokimiawi dalam organisme dapat mengakibatkan juga pembentukan senyawa aktif dan dengan demikian mengakibatkan bioaktivasi.Face tokso-dinamik meliputi interaksi antara molekul zat aktif atau zat racun dan tempat kerja spesifik, yaitu reseptor. Interaksi ini menghasilkan induksi suatu stimulus (rangsangan) yang dimulai dari proses biokimia dan biofisika dan akhirnya menyebabkan efek bagi kesehatan manusia.Efek – efek akut dari limbah berbahayaDi bawah ini penulis menyajikan beberapa efek terhadap kesehatan manusia yang ditimbulkan oleh limbah berbahaya yang bersifa akut.

Page 2: Bahan Esay Limbah Dlh Bem

No.Tipe Limbah A B C D E FLimbah = limbah pestisida (Obat = obat pembunuh hama)

1. Pestisida organic (astasin, chlorin)

+ + + +

2. Metyl Bromida +3. Herbisida (Obat-obat

pembasmi rumput)+

4. Pestisida fosfat organic + + + +5. Organo nitrogen

herbisida+ +

6. Insektisida (-embunuh serangga)

+ + + +

7. Pembasmi jamur +8. Almunium fosfat +9. Rotenone + +10. Cyanide waste + + + +

Logam = logam yang Toksik (racun)

11. Timah, lembaga, selenium, nikel, chromium

+ + +

12. Komposisi timah hitam organic

+ + +

13. Air raksa, dan lain-lain + + + +Sumber: Hazardous Waste Management, Reducing the Risk, Island Press, 1986. By B A Goldmant.

Page 3: Bahan Esay Limbah Dlh Bem

Keterangan: + = efek-efeknya pada manusia menurut pembuktian secara statistik.A = Kerusakan susunan sarafB = Kerusakan system pencernaanC = Kerusakan system neorologisD = Kerusakan system pernafasanE = Kerusakan pada kulitF = KematianEfek – efek kronis dari limbah berbahayaLimbah berbahaya di samping dapat menimbulkan efek akut bagi kesehatan manusia ternyata pencemaran dalam waktu lama dapat pula menimbulkan efek kronis bagi keselamatan manusia dan makhluk hidup lainnya. untuk lebih jelasnaya dapat dilihat pada tabel di bawah iniEfek – efek kronis dari Limbah Berbahaya TertentuNo. Tipe Limbah A B C D1. Pestisida organik * * * +2. Halogenated organic phenoxy

herbicides* * * *

3. Pestisida fosfat organic * * *4. Herbisida organo nitrogen * * *5. Timah, tembaga, selenium,

chromium fan nikel+

6. Air Raksa +7. Cadmium +8. Halogenated organic + +Sumber: Hazardous Waste Management Reducing the Risk Island Press, 1996. By B.A Goldmant.Keterangan

= Efek-efek pada manusia yang dapat dibuktikan secaa statisitik.

Page 4: Bahan Esay Limbah Dlh Bem

+ = Efek-efek pada binatang dalam labolatorium yang dapat dibuktikan secara statistik

A = Efek karsinogenik (,menimbulkan kanker) B = Efek mutagenic (mutasi gen/kromosom) C = Efek teratogenik D = Kerusakan system reporduksiSumber artikel: Buku Lingkungan Hidup & Kelestariannya oleh Prof. Dr. H. Imam Supardi, dr Sp.MkBaca juga artikel lingkungan di sini:

Definisi Limbah Berbahaya Definisi limbah berbahaya di bagi menjadi 2 yaitu Definisi umum dan definisi menurut beberapa negara. 1. Definisi umum Limbah berbahaya adalah limbah mempunyai karakter fisik, kimiawi, ataupun b...

KaBuka-buka file lama di hard disk external, terus nemu satu file laporan tugas PLI (pengelolaan limbah industri) pas waktu kuliah di TL dulu. Karena menurutku topiknya menarik, di-share di blog kayaknya gak ada salahnya, tentunya dengan beberapa editan di sana-sini biar gak kayak format laporan. Check it out.

DEFINISI LIMBAH INDUSTRILimbah adalah buangan yang kehadirannya pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungannya karena tidak mempunyai nilai ekonomi. Sedangkan limbah industri adalah limbah yang dihasilkan dari suatu industri. Jenis dan karakteristik limbah industri sangat beragam sesuai dengan jenis industri itu sendiri. Limbah industri membutuhkan pengolahan bila ternyata mengandung senyawa pencemaran yang berakibat menciptakan kerusakan terhadap lingkungan atau paling tidak berpotensial menciptakan pencemaran. Untuk itu, diperlukan teknologi-teknologi pengolahan limbah yang baik.

Page 5: Bahan Esay Limbah Dlh Bem

KARAKTERISTIK LIMBAH INDUSTRIBerdasarkan karakteristiknya, limbah industri dapat dibagi menjadi empat bagian:1. Limbah cair biasanya dikenal sebagai entitas pencemar

air. Komponen pencemaran air pada umumnya terdiri atas bahan buangan padat, bahan buangan organik, dan bahan buangan anorganik.

2. Limbah padat . Limbah padat adalah limbah yang sesuai dengan sifat benda padat merupakan sampingan hasil proses produksi. Pada beberapa industri tertentu, limbah ini sering menjadi masalah baru sebab untuk proses pembuangannya membutuhkan satu pabrik pula.

3. Limbah gas dan partikel . Limbah gas dan parikel adalah limbah yang memanfaatkan udara sebagai media. Pabrik mengeluarkan gas, asap, partikel, debu melalui udara, dibantu angin memberikan jangkauan pencemaran yang cukup luas. Gas, asap, dan lain-lain berakumulasi/bercampur dengan udara basah mengakibatkan partikel tambah berat dan malam hari turun bersama embun.

4. Limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) . Merupakan sisa suatu usaha atau kegiatan yang mengandung bahan berbahaya dan atau beracun yang karena sifat, konsentrasinya, dan jumlahnya secara langsung maupun tidak langsung dapat mencemarkan, merusak, dan dapat membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta makhluk hidup lainnya. Pengelolaan Limbah B3 adalah rangkaian kegiatan yang mencakup reduksi, penyimpanan, pengumpulan, pengangkutan, pemanfaatan, pengolahan, dan penimbunan limbah B3. Pengelolaan Limbah B3 ini bertujuan untuk mencegah, menanggulangi pencemaran dan kerusakan lingkungan, memulihkan kualitas lingkungan tercemar, dan meningkatan kemampuan dan fungsi kualitas lingkungan.

PENGOLAHAN LIMBAHLimbah membutuhkan pengolahan bila ternyata mengandung senyawa pencemaran yang berakibat menciptakan kerusakan terhadap

Page 6: Bahan Esay Limbah Dlh Bem

lingkungan — atau paling tidak — potensial menciptakan pencemaran. Suatu perkiraan harus dibuat lebih dahulu dengan jalan mengidentifikasi sumber pencemaran, kegunaan jenis bahan, sistem pengolahan, banyaknya buangan dan jenisnya, kegunaan bahan beracun dan berbahaya yang terdapat dalam pabrik.Dengan adanya perkiraan tersebut, maka program pengendalian dan penanggulangan pencemaran perlu dibuat. Sebab limbah tersebut baik dalam jumlah besar atau sedikit dalam jangka panjang atau jangka pendek akan membuat perubahan terhadap lingkungan, maka diperlukan pengolahan agar limbah yang dihasilkan tidak sampai mengganggu struktur lingkungan.Namun demikian, tidak selamanya harus diolah sebelum dibuang ke lingkungan. Ada limbah yang langsung dapat dibuang tanpa pengolahan, ada limbah yang setelah diolah dimanfaatkan kembali. Dimaksudkan tanpa pengolahan adalah limbah yang begitu keluar dari pabrik langsung diambil dan dibuang. Ada beberapa jenis limbah yang perlu diolah dahulu sebab mengandung polutan yang dapat mengganggu kelestarian lingkungan. Limbah diolah dengan tujuan untuk mengambil barang-barang berbahaya di dalamnya dan atau mengurangi/menghilangkan senyawa-senyawa kimia atau nonkimia yang berbahaya dan beracun.Pengolahan limbah berkaitan dengan sistem pabrik. Ada pabrik yang telah mempergunakan peralatan dengan kadar buangan rendah sehingga buangan yang dihasilkannya tidak lagi perlu mengalami pengolahan. Bagi pabrik seperti ini memang telah dirancang dari awal pembangunan. Buangan dari pabrik berbeda satu dengan yang lain.Perbedaan ini menyangkut pula dengan perbedaan bahan baku dan perbedaan proses. Suatu pabrik sama-sama mengeluarkan limbah air, namun terdapat senyawa kimia yang berbeda pula. Karena banyaknya variasi pencemar antara satu pabrik dengan pabrik lain maka banyak pula sistem pengolahan.Demikian banyak macam parameter pencemar dalam suatu buangan, akibatnya membutuhkan berbagai tingkatan proses pula. Limbah

Page 7: Bahan Esay Limbah Dlh Bem

memerlukan penanganan awal. Kemudian pengolahan berikutnya. Pengolahan pendahuluan akan turut menentukan pengolahan kedua, ketiga, dan seterusnya.

Gambar 1. Mekanisme Pengolahan Limbah

Penetapan efisiensi peralatan dan standar buangan yang diinginkan akan mempengaruhi ketelitian alat, volume air limbah, sistem perpipaan, pemasangan pipa, pilihan bahan kimia, dan lain-lain.Dalam mendesain peralatan, variabel tadi harus dapat dihitung secara tepat. Belum ada suatu jaminan bahwa satu unit peralatan dapat mengendalikan limbah sesuai dengan yang dikehendaki. Adapun jenis

Page 8: Bahan Esay Limbah Dlh Bem

kegiatan dalam pengolahan air limbah dapat diuraikan dalam tabel berikut.

Tabel 1. Jenis Kegiatan dan Tujuan Pengolahan Limbah

Tabel 2. Parameter Pencemar dan Alternatif Metode Pengolahan

Page 9: Bahan Esay Limbah Dlh Bem

chie, Oktober 2012

Pengelolaan Limbah Buruk, 8 Perusahaan Dapat Rapor Merah

Jambi Independent

Jumat, 23 Januari 2015 14:57

Page 10: Bahan Esay Limbah Dlh Bem

ilustrasi/ist

JAMBI - Komisi III DPRD sebut masih ada perusahaan di Provinsi Jambi yang mendapat rapor merah dari Kementerian Lingkungan Hidup terkait peringkat dalam pengelolaan lingkungan hidup. Ketua Komisi III, Hilalatil Badri, menyebutkan, berdasarkan Surat Keputusan Menteri Lingkungan Hidup nomor 349 tahun 2013 masih terdapat puluhan perusahaan yang masuk kategori merah.

Setidaknya menurut Hilal ada 8 perusahaan yang mendapat rapor merah dari penilaian Kementerian Lingkungan Hidup. Perusahaan-perusahaan tersebut di antaranya merupakan perusahaan pengolahan sawit dan juga karet yang menurut Hilal tersebar di Provinsi Jambi seperti di Batanghari, Muarojambi, Tanjung Jabung Barat, Tanjung Jabung Timur.

Page 11: Bahan Esay Limbah Dlh Bem

Dari hasil turun ke lapangan yang dilakukan Komisi III kepada dua perusahaan yang mendapat rapor merah, Komisi III menemukan dua perusahaan tersebut tidak memiliki Pengolahan Limbah. "Setelah kami lihat di lapangan dua sampel di dua perusahaan. PT Kurnia Tunggal Nugraha, PT Era Sakti Wira Forestama keduanya perusahaan sawit di Muarojambi, kondisinya limbahnya sangat mengkhawatirkan masyarakat, yang kita lihat limbahnya langsung dibuang ke Sungai Batanghari," katanya, Sebagaimana diberitakan Jambi Independent (harian satu grup dengan RadarPena.com di WSM Media Group), Jumat (23/1).

Kondisi ini menurut Hilal berlangsung sejak tahun 2012 silam, rombongan Komisi III yang juga di dalamnya turut Wakil Ketua DPRD Provinsi Jambi, Zoerman Manap, saat di lokasi juga tidak menerima penjelasan lengkap dari pihak perusahaan kenapa hal tersebut masih berlangsung. "Kita datang juga tidak bisa ketemu manajernya, hanya stafnya yang menemui, kenapa bisa masih terjadi seperti ini kita juga pertanyakan," katanya.

Menurut Hilal tidak adanya pengolahan limbah dapat berdampak tidak baik terhadap lingkungan dan juga kesehatan masyarakat. "Kalau terus menerus akan berdampak terhadap masyarakat kita, kalau sekarang memang belum kelihatan, ini pencemaran air Sungai Batanghari, di sana kan adan macam-macam biota sungai, belum ke manusia yang sehari-hari menggunakan air Sungai Batanghari, kita lihat kebanyakan orang kita ini mandi masih di Sungai Batanghari," katanya.

Komisi III menurutnya akan menindaklanjuti dengan memanggil pihak

Page 12: Bahan Esay Limbah Dlh Bem

perusahaan dan juga Badan Lingkungan Hidup (BLHD) Provinsi Jambi untuk mempertanyakan itu. "Komisi III Akan menindaklanjuti, setelah turun kami akan hearing dengan BLHD dan juga perusahaan kalau memang mereka tidak kooperatif ya kita akan tindak lanjuti ke pemerintah pusat, kalau perlu izinnya ke depan perpanjangannya ya kita harus hentikan, kenapa, karena dari tahun ke tahun kita lihat tidak ada perbaikan," sebut Hilal.

Perusahaan menurutnya mestinya punya iktikad baik agar ada perubahan, jika hal ini terus berlangsung menurutnya akan berdampak terhadap terhadap masyarakat, "Memang kalau sekarang memang belum kelihatan, tetapi jangka panjang bakal berdampak," katanya.

Komisi III menurutnya bakal menindaklanjuti dengan mengirimkan surat ke Kementerian Lingkungan Hidup, "Kalau memang mereka tidak ada iktikad baik tentu akan kita tindak lanjuti, kita akan konsultasikan ke Menteri Lingkungan Hidup apa tindak lanjut ke depan kita akan desak, presure harus ambil tindakan, kalau perlu penyetopan pabrik dulu sebelum memenuhi standar sesuai aturan yang berlaku," katanya.

"Kalau nampaknya tidak ada iktikad baik, kucing-kucingan ya kita akan bicara atas dasar aturan hukum yang berlaku," bilangnya.

Apalagi menurutnya perizinan ke depan menjadi wewenang Provinsi menurut UU no 23 tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah, DPRD menurutnya bisa mengusulkan ke Pemerintah Provinsi untuk tidak kembali memperpanjang izin perusahaan-perusahaan yang masih mendapat rapor merah penilaian Kementerian Lingkungan Hidup. "Apalagi nanti izin-izin akan dikeluarkan provinsi menurut UU no 23

Page 13: Bahan Esay Limbah Dlh Bem

tahun 2014, kalau mereka tidak kooperatif kita minta izin mereka tidak diperpanjang lagi. Kita minta di stop," katanya.

Komisi III menurut Hilal juga sudah meminta BLHD Provinsi untuk turun ke lapangan mengambil sampel air limbah yang dialirkan ke Sungai Batanghari, "Kita minta BLHD ambil sampel sejauh mana pencemarannya, besok mereka kita minta turun," kata Hilal.

Anggota Komisi III lainnya, Budiyako, mengatakan, DPRD Provinsi Jambi sebelumnya kesulitan untuk mengawasi perusahaan-perusahaan terkait pengelolaan limbah mereka, pasalnya hal ini dikarenakan perizinan yang sebelumnya tidak melalui satu pintu. "Kita susah mengawasi karena izinnya bermacam-macam ada di kabupaten, di provinsi bahkan juga di pusat. Dengan diberlakukannya UU no 23 tahun 2014 ini kita bisa awasi," katanya.

Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLHD) Provinsi Jambi, Rosmeli, mengatakan, perusahaan-perusahaan yang mendapat rapor merah akan langsung diambil alih pembinaannya oleh Kementerian Lingkungan hidup. Ditanya sanksi ke perusahaan yang masih tidak mengindahkan lingkungan menurut Rosmeli bakal dikenakan sanksi dari pemerintah. "Sampai sekarang baru sebatas pembinaan langsung, setelah itu baru terbit SK Menteri tentang sanksi administrasi paksaan pemerintah," katanya.

- See more at: http://radarpena.com/read/2015/01/23/15016/24/2/Pengelolaan-Limbah-Buruk-8-Perusahaan-Dapat-Rapor-Merah#sthash.1Yt7IyAj.dpuf

Page 14: Bahan Esay Limbah Dlh Bem

Kebijakan Pemerintah dalam Penanganan Pencemaran UdaraThis is the critical point. Kita sebagai masyarakat yang tidak punya wewenang mengatur pabrik-pabrik, selain menanam pohon di lingkungan sekitar ataupun rajin olahraga di pagi hari demi kesehatan. Kita hanya bisa berharap kepada pemerintah untuk mengurus dan mengatur sarana-prasarana yang menjadi sumber pencemar udara. Pemerintah kita faktanya memang sudah mengeluarkan kebijakan-kebijakan untuk menangani masalah pencemaran udara. Mari kita lihat kebijakannya berikut ini :

1. Dasar-Dasar Kebijakan Pengendalian Pencemaran Udara :2. Undang-undang No.23 tahun 1997 Tentang Pengelolaan

Lingkungan Hidup3. Peraturan Pemerintah No.41 Tahun 1999 Tentang Pengendalian

Pencemaran Udara4. Undang-undang No.23 tahun 1997 Tentang Pengelolaan

Lingkungan Hidup5. Pasal 6 ayat (1) : “setiap orang berkewajiban memelihara

kelestarian fungsi lingkungan hidup serta mencegah dan menanggulangi pencemaran dan perusakan lingkungan hidup”.

6. Pasal 14 ayat (1) : “untuk menjamin pelestarian fungsi lingkungan hidup, setiap usaha dan/ atau kegiatan dilarang melanggar baku mutu dan kriteria baku kerusakan lingkungan hidup”.

7. Pasal 14 ayat (2) : “ketentuan mengenai baku mutu lingkungan hidup, pencegahan dan penanggulangan pencemaran serta pemulihan daya tampungnya diatur dengan pengaturan pemerintah”.

8. Pasal 15 ayat (1) : “setiap rencana usaha dan/atau kegiatan yang kemungkinan dapat menimbulkan dampak besar dan penting terhadap lingkungan hidup, wajib memiliki analisis mengenai dampak lingkungan hidup”.

Page 15: Bahan Esay Limbah Dlh Bem

Dulu air sungai mengaliri Desa Pintubosi, dan Desa Gasaribu ini jernih, kini keruh. Ikan-ikanpun mati. Foto: Ayah S Karokaro

Air sungai di sepanjang Desa Pintubosi, Kecamatan Laguboti, dan Desa Gasaribu, Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara, berkualitas buruk bahkan beracun. Pencemaran ini, diduga dampak pengolahan limbah pabrik tepung tapioka, PT Hutahaean. Ikan-ikan di sungai itu mati.

Demikian diungkapkan Forum Mahasiswa Teknik Kimia Institut Teknologi Medan (ITM) asal Toba Samosir, pada Rabu (16/7/14) di Medan. Mereka baru saja menyelesaikan pemeriksaan laboratorium kualitas air sungai di daerah mereka.

Para mahasiswa ini berangkat ke Desa Pintubosi dan Gasaribu awal Juli 2014, mengambil sampel air dan meneliti penyebab utama berbagai jenis ikan mati tiba-tiba. Hasil pengujian memperlihatkan, ikan-ikan mati karena kualitas air sungai sepanjang Desa Pintubosi dan desa Gasaribu, buruk. PH air mengandung senyawa asam cukup tinggi.

Page 16: Bahan Esay Limbah Dlh Bem

Beni Anggiat Purba, tim dari forum mahasiswa ini mengatakan, dari pemeriksaan laboratorium diketahui dalam cairan sampel air sungai itu ditemukan senyawa kimia karbon, hidrogen dan oksigen cukup tinggi. Bahkan, mengandung asam sianida (HCN), yang bersifat racun dengan kadar 51-97 mg perkg.

Kadar HCN tinggi, jarang ditemukan dalam air sungai di desa yang masih alami ini. Dari ikan emas dan nila yang mati bagian insang ditemukan lendir dan bahan padat cukup kental. Setelah ditelusuri, selama dua tahun terakhir, aliran sungai tercemar pembuangan limbah cair pabrik Hutahaean.

Dengan kadar HCN setinggi itu, mengindikasikan perusahaan membuang limbah pengolahan tepung mengandung racun ke sungai. Dalam pengolahan ubi kayu, limbah HCN boleh dibuang setelah pengolahan di bawah 50 mg/kg. Jika diatas ambang batas, tergolong racun.

“Ini sangat berbahaya apalagi masyarakat menggunakan air sungai untuk minum, mencuci, dan mandi, dan lain-lain.”

Dia menyarankan, perusahaan melakukan fermentasi sebanyak mungkin, untuk mengurangi kadar HCN yang sudah setengah beracun. Jika fermentasi makin sering, makin banyak pula cairan HCN keluar. Setelah itu, baru dapat membuang limbah cair ke alam, dengan catatan kadar harus di bawah 50 mg/kg.

Kasmin Simanjuntak, Bupati Toba Samosir, ketika dikonfirmasi mengatakan, sudah pernah membuat teguran tertulis kepada perusahaan agar memperbaiki pembuangan limbah pabrik. Karena tidak ada tindak lanjut, dia langsung mengeluarkan surat perintah penghentian pengoperasian sementara pabrik itu.

Dia menilai, perusahaan dianggap tidak mengindahkan peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan peraturan lain. Izin pengoperasian baru akan keluar, katanya, jika perusahaan memperbaiki instalasi

Page 17: Bahan Esay Limbah Dlh Bem

pengolahan air limbah (IPAL) dan baku mutu lingkungan sesuai ketentuan.

“Ini berbahaya, limbah yang dibuang sudah tercemar dan mengandung racun. Masyarakat saya selama ini menggunakan air sungai itu loh. Bahayakan jika terus dibiarkan. Itu sebabnya kita lakukan penghentian pengoperasian sementara,” kata Simanjuntak. Sang bupati sendiri kini menjadi tersangka oleh Polda Sumut, dalam kasus dugaan korupsi di kabupaten pemekaran itu.

Dungdung Simanjuntak, office manager Hutahaean, menyatakan, telah memperbaiki sistem pengolahan limbah pabrik. Selama ini, proses pengolahan limbah dianggap memenuhi standar baku mutu lingkungan.

“Kita tidak pernah membuang limbah beracun ke aliran sungai. Sudah kita dalami, ternyata bukan kesalahan peralatan, tetapi ada operator kurang cermat. Semua sudah kita perbaiki. Kami tidak ada niat merusak lingkungan dengan membuang limbah pabrik.”

7 Temuan BPK Terkait Buruknya Pengelolaan Limbah di DKIHarianterbit.com | Jumat, 19 Desember 2014 22:44:00 WIB | Dilihat : 1712

Kali di Jakarta semuanya sudah tercemar limbah

Jakarta, HanTer - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Perwakilan DKI Jakarta melakukan pemeriksaan kinerja pengelolaan air limbah domestik di Provinsi DKI Jakarta pada tahun

Page 18: Bahan Esay Limbah Dlh Bem

anggaran 2014. Dari pemeriksaan tersebut, BPK mengeluarkan tujuh rekomendasi untuk segera ditindaklanjuti oleh Pemprov DKI Jakarta.

Kepala BPK Perwakilan DKI Jakarta, Efdinal mengatakan pemeriksaan kinerja pengelolaan air limbah domestik di Jakarta bertujuan untuk menilai efektifitas pengelolaan air limbah domestik yang dilakukan oleh tujuh instansi di lingkungan Pemprov DKI Jakarta.

Ketujuh instansi tersebut adalah Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) DKI, Dinas Tata Ruang, Dinas Kebersihan, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), Dinas Pengawasan dan Penertiban Bangunan (P2B), Dinas Pekerjaan Umum (PU) dan PD Pengolahan Air Limbah (PAL) Jaya.

“Kami menemukan ada sebanyak tujuh temuan dari laporan hasil pemeriksaan yang membuat pengelolaan air limbah di Jakarta menjadi lemah dan tidak optimal dalam melayani warga Jakarta,” katanya.

Tujuh temuan tersebut adalah, pengelolaan limbah domestik di DKI Jakarta belum diatur dalam peraturan daerah. Temuan kedua, Pemprov DKI Jakarta belum mengorganisasikan pengelolaan limbah domestik dengan optimal.

Temuan ketiga, Pemprov DKI belum melaksanakan pemeliharaan Instalansi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Komunal secara berkala dan berkelanjutan. Lalu temuan keempat, upaya pengelolaan air limbah domestik grey water (air limbah buangan dapur) belum optimal.

“Temuan kelima, kinerja pengolahan limbah tinja (black water) belum optimal serta pengawasan atas penyedotan dan pengelohan limbah septic tank lemah,” ujarnya.

Selanjutnya, temuan keenam adalah pengembangan jaringan air limbah

Page 19: Bahan Esay Limbah Dlh Bem

terpusat (off site) untuk pelanggan rumah tangga belum optimal. Temuan ketujuh, penerbitan dokumen rencana tata letak bangunan (RTLB) dan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) belum memperhatikan perencanaan atas Instalansi Air Limbah Domestik.

“Ketujuh temuan tersebut menghambat efektifitas perencanaan, pelaksanaan dan monev. Sehingga pengelolaan limbah domestik yang dilakukan Pemprov DKI belum sepenuhnya efektif, lemah, dan belum optimal,” tuturnya.

Juga belum sepenuhnya efektif dapat memitigasi secara dini pencemaran sungai dan permukaan air laut pada Teluk Jakarta. Pencemaran terindikasi penyebab terbesarnya adalah pencemaran limbah domestik yang disebabkan oleh limbah grey water.

“Upaya pengelolaan air limbah domestik yang belum optimal ini mengakibatkan pencemaran yang luar biasa di 13 sungai Jakarta dan teluk-teluk yang ada. Pemprov DKI juga belum melakukan pemeliharaan IPAL dengan optimal, yang mengakibatkan adanya kebocoran yang berujung pada pencemaran sumber air,” jelasnya.(Sammy)