Bismillah Esay Sbma Ringkas

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/22/2019 Bismillah Esay Sbma Ringkas

    1/21

    ESSAY

    STRATEGI BELAJAR AFEKTIF

    TRANSFORMATION OF CULTURE ANDCHARACTER VALUES

    SEBAGAI UPAYA MENGATASI TINDAK KEKERASAN

    DI LINGKUNGAN PENDIDIKAN

    Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

    Stategi Bela!a Menga!a Akuntansi

    D"senPengam#u$ Annisa Ratna Sai% M& S& E'&

    (leh$

    Nuul Ma)atus Sh"lihah **+,-.+*,*/

    PENDIDIKAN AKUNTANSI

    FAKULTAS EK(N(MI

    UNI0ERSITAS NEGERI Y(GYAKARTA

    .,*+

  • 7/22/2019 Bismillah Esay Sbma Ringkas

    2/21

    BAB I

    PENDA1ULUAN

    A. Lata Belakang

    Pendidikan pada dasarnya merupakan proses komunikasi yang didalamnya

    mengandung transformasi pengetahuan, nilai-nilai dan keterampilan-keterampilan,

    baik yang terjadi di dalam maupun di luar lembaga pendidikan yang berlangsung

    sepanjang hayat (life long process), dari generasi ke generasi. Pendidikan adalah hal

    yang sangat penting bagi setiap individu, masyarakat dan suatu bangsa.

    Pendidikan sebagai gejala manusiawi dan sekaligus upaya sadar , di dalamnya

    tidak terlepas dari keterbatasan-keterbatasan yang dapat melekat pada peserta didik,

    pendidik, interaksi pendidikan, serta pada lingkungan dan sarana pendidikan (wi

    !iswoyo, dkk. "#$$% &$). 'leh karena itu setiap unsur pendidikan tersebut harus

    diperhatikan agar tujuan pendidikan dapat terapai. eberhasilan proses

    pembelajaran melalui penerapan strategi pembelajaran menjadi faktor penting dalam

    mewujudkan tujuan pendidikan tersebut.

    Pada tahun "#$* ini, dunia pendidikan digunangkan oleh peristiwa yang

    ukup memalukan sekaligus memilukan. asus terbaru yaitu adanya tindak

    kekerasan senior terhadap juniornya sampai menyebabkan kematian korban.

    !ebelumnya lembaga pendidikan swasta dipertanyakan perijinannya karena terjadi

    tindak asusila oleh karyawan tehadap siswa. +idak sedikit pula berita tentang

    tawuran pelajar yang terjadi hampir di setiap tahunnya. elum lagi kenakalan-

    kenakalan remaja yang tidak lagi sembunyi-sembunyi dilakukan oleh seorangpelajar maupun kelompok pelajar. !ebenarnya apa yang salah dari sistem

    pendidikan di ndonesia

    /ika kita melihat dari kaamata pendidikan di masa lalu, sekitar abad $0

    ndonesia masih berada di jaman kerajaan. Pendidikan masih terbatas dan tertutup di

    kalangan bangsawan. ita mengenal adanya ulama-ulama slam membawa

    perubahan pada sistem tersebut. 1ereka membuka pondok pesantren sebagai wadah

    belajar segala kalangan. erkat peran mereka, pendidikan tentang agama khususnya

    Strategi Belajar Afektif:TRANSFORMATION OF CULTURE ANDCHARACTER VALUESPage 2

  • 7/22/2019 Bismillah Esay Sbma Ringkas

    3/21

    menjadi semakin baik. 2ali !anga menerapkan metode pembelajaran yang dapat

    diterima dengan baik oleh masyarakat. nti pengajaran mereka adalah berfokus pada

    perbaikan akhlak atau yang bisa kita sebut seara lebih umum sebagai sikap yang

    melekat pada diri manusia.

    Pendidikan tidak terlepas dari peran guru sebagai pentransfer nilai disamping

    tugasnya untuk menerdaskan siswa. !trategi pembelajaran merupakan hal yang

    perlu diperhatikan guru dalam proses pembelajaran. Paling tidak ada tiga jenis

    strategi yang berkaitan dengan pembelajaran, yakni ($) strategi pengorganisasian

    pembelajaran, (") strategi penyampaian pembelajaran, dan (3) strategi pengelolaan

    pembelajaran (4am5ah . 6no, "##&%*7). !eperti halnya 2ali !anga dengan

    strategi yang tepat masuk ke tengah masyarakat yang masih awam untuk

    menyebarkan ajaran yang dibawa. ita sebagai alon guru dapat menerapkan ara

    2ali !anga dalam menyampaikan nilai-nilai budi pekerti kepada siswa-siswa kita

    nanti. engan strategi yang tepat diharapkan guru mampu mengatasi berbagai

    masalah yang menimpa siswa.

    Pemakalah akan menjelaskan strategi pembelajaran seperti apa yang tepat

    bagi tantangan pendidikan di abad "#-an ini. !trategi yang mampu memperbaiki

    karakter siswa tidak seara instan karena ara instan pasti tidak akan bertahan lama.

    !trategi ini akan dipersiapkan seara matang sehingga siswa konsisten menjadi

    siswa berkarakter mulia dan terhindar bahkan menolong siswa lain terhindar dari

    hal-hal negatif.

    B. Rumusan Masalah

    1. agaimana perkembangan dan kondisi pendidikan ndonesia sampai abad "#

    2. 8pa saja faktor penyebab permasalahan kekerasan di lingkungan sekolah

    3. 8pa saja upaya yang sudah dilakukan dalam mengatasi kekerasan di lingkungan

    !ekolah

    4. agaimana strategi pembelajaran untuk mengatasi permasalahan kekerasan di

    lingkungan sekolah

    Strategi Belajar Afektif:TRANSFORMATION OF CULTURE ANDCHARACTER VALUESPage 3

  • 7/22/2019 Bismillah Esay Sbma Ringkas

    4/21

    C. Tu!uan

    1akalah ini disusun bertujuan untuk mengetahui dan menjelaskan%

    1. Perkembangan dan kondisi pendidikan ndonesia sampai abad "#

    2. 8lasan permasalahan kekerasan di lingkungan sekolah

    3. 6paya yang !udah ilakukan dalam 1engatasi ekerasan di 9ingkungan

    !ekolah

    4. !trategi pembelajaran untuk mengatasi permasalahan kekerasan di lingkungan

    sekolah.

    Strategi Belajar Afektif:TRANSFORMATION OF CULTURE ANDCHARACTER VALUESPage 4

  • 7/22/2019 Bismillah Esay Sbma Ringkas

    5/21

    BAB II

    PEMBA1ASAN

    A. PERKEMBANGAN DAN K(NDISI PENDIDIKAN IND(NESIA

    1. Pen'i'ikan 'i In'"nesia Masa Lalu

    1asa lalu sebelum abad :: dalam hal pendidikan untuk ndonesia dapat

    dibagi seara urutan waktu kurang lebih sebagai berikut% (a) 5aman pra-kolonial

    yang lebih rini dapat dibagi ke dalam masa prasejarah dan masa sejarah, (b)

    5aman kolonial ketika sistem pendidikan ;modern< dari =ropa diperkenalkan,

    dan () 5aman kemerdekaan > yang berlangsung hingga sekarang, sebelum dan

    sesudah abad ::.

    i luar sistem persekolahan ;modern< seperti yang semula diperkenalkan

    oleh kolonialis elanda, terdapat berbagai ;institusi< pendidikan dalam lingkup

    masyarakat-masyarakat tradisional, baik dalam keterkaitannya dengan berbagai

    kebudayaan etnik maupun dengan berbagai sistem pemerintahan tradisional

    yang dalam banyak hal juga sedikit-banyak terkait dengan etnisitas. ata

    etnografi dari berbagai suku bangsa menyebutkan betapa tugas pendidikan itu

    dikenali, meski tidak selalu diwadahi dalam suatu organisasi sosial tertentu,

    namun tugas pelaksana pendidikan itu diamanatkan oleh kebudayaan yang

    bersangkutan.

    Strategi Belajar Afektif:TRANSFORMATION OF CULTURE ANDCHARACTER VALUESPage 5

  • 7/22/2019 Bismillah Esay Sbma Ringkas

    6/21

    +okoh pertama adalah >.1. !oewardi !oerjaningrat, atau lebih dikenal

    sebagai i 4ajar ewantara, yang mendirikan perguruan +aman !iswa pada 3

    /uli $?"" di @ogyakarta. 9engkapnya nama perguruan itu adalah Nationaal

    Onderwijs Instituut +aman !iswa. !ebagai tokoh pergerakan nasional, i 4ajar

    ewantara tidak ragu menantumkan kata nationaal pada nama

    perguruannya, dan dengan itu yang dimaksudkannya tentulah kenasionalan

    ndonesia yang bersatu untuk mengupayakan kemerdekaan bangsa dari belenggu

    penjajahan. Aalsafah pendidikan yang dikembangkannya bertolak dari

    penekanan kepada pembentukan kemandirian dalam hubungan yang

    berkomunikasi hangat antara guru dan murid. Aalsafah pendidikannya yang

    terkenal yang diungkapkan dalam bahasa /awa berbunyai% ing ngarsa sung

    tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani, sebagai pedoman

    perilaku bagi guru yang artinya% di depan memberi teladan, di tengah

    menyemangati, dan mengiringkan dari belakang sambil memberi kekuatan.

    +okoh ini mendorong diberikannya juga bahan-bahan ajar yang digali dari

    kebudayaan setempat, sehingga dapat dikatakan bahwa kiprahnya dalam

    penyelenggaraan pendidikan itu adalah juga merupakan suatu gerakan budaya.

    +eratat bahwa pada tahun $?*" abang +aman !iswa berjumlah $?? sekolah

    tersebar di beberapa daerah, terutama di pulau-pulau /awa, ali, !umatra,

    alimantan, !ulawesi, dan 1aluku, dengan pada waktu itu mempunyai sekitar

    &7# orang guru.

    +okoh pendidikan terkemuka kedua yang perlu disebut adalah =ngkoe

    1ohammad !jafei yang pada 3$ 'ktober $?"& mendirikan Perguruan >uang

    Pendidik B! ayutanam di suatu desa keil bernama ayutanam di !umatra

    arat. 8da lima garapan utama yang dikembanghkan dalam perguruan tersebut,yaitu% (a) kemerdekaan berpikir (dalam bentuk inovasiCkreativitas), (b)

    pengembangan ilmu pengetahuan, talentaCbakat (sebagai rakhmat +uhan), dan

    potensi diri, () kemandirian dan entrepreneurship, (d) etos kerja, serta (e)

    akhlak mulia (sebagai pengejawantahan dari agama, etika, dan estetika).

    eberapa ungkapan yang bermuatan falsafah pendidikan dari tokoh ini antara

    lain adalah% /angan minta buah mangga kepada pohon rambutan, tapi

    jadikanlah setiap pohon menghasilkan buah yang manisD !alah satu alat besar

    Strategi Belajar Afektif:TRANSFORMATION OF CULTURE ANDCHARACTER VALUESPage 6

  • 7/22/2019 Bismillah Esay Sbma Ringkas

    7/21

    yang bisa mengubah keadaan kita dan menolong mengejar ketinggalan-

    ketinggalan adalah Pendidikan yang bersifat aktif positif dan belajar menurut

    bakatD arang siapa yang mengeluh, ia kalahD angsa ndonesia tak dapat

    tidak akan mendapat manfaat yang sangat besar apabila juga berpikir kritis dan

    logisD Pelajaran pekerjaan tangan tidak hanya mengenai ketrampilan saja,

    banyak lagi sangkutannya dengan perkembangan jiwa si pelajar, /adilah

    engkau, menjadi engkau, dan lain-lain. iranya kutipan-kutipan itu dapat

    menggambarkan pendekatannya dalam melaksanakan upaya pendidikan. apat

    pula dikatakan bahwa =ngkoe 1ohammad !jafei telah lebih dahulu menerapkan

    pendekatan pendidikan yang jauh di kemudian hari dirumuskan orang sebagai

    student-centered learning.

    emikianlah suatu latar singkat mengenai penyelenggaraan pendidikan di

    masa lalu di kawasan ndonesia, yang sudah tentu hanya terpusat pada

    jangkauan pusat-pusat tertentu yang ada dari 5aman ke 5aman, yang sudah tentu

    tidak diranang semerata seperti sekarang ketika Pemerintah >epublik ndonesia

    dari waktu ke waktu mengusahakan agar penyelenggaraan pendidikan

    dilaksanakan semerata mungkin untuk semua daerah.

    2. Pen'i'ikan Nasi"nal De2asa Ini

    erbagai atatan positif dapat dikemukakan mengenai hasil pendidikan

    kita selama ini, antara lain sebagai berikut ini. eberhasilan banyak sarjana

    lulusan perguruan tinggi kita dalam berbagai profesi, ataupun bidang akademis

    menunjukkan kualitas berbagai perguruan tinggi kita. emikian pula halnya

    dengan keberhasilan mereka dalam melanjutkan studi di berbagai perguruan

    tinggi terkenal di luar negeri. 4al yang sama diikuti pula oleh lulusan

    pendidikan menengah kita.

    erbagai lulusan pendidikan menengah dan pendidikan tinggi telah

    berkiprah dengan baik pula di berbagai profesi atau jabatan, walaupun tidak

    terkait dengan keahlian bidang pendidikannya. ni menunjukkan, bahwa selama

    pendidikan mereka tidak hanya memperoleh ilmu, melainkan juga memperoleh

    kearifan, memiliki sikap dan menyerap nilai-nilai yang ditumbuhkan selama

    belajar, baik melalui hakikat ilmu pengetahuan yang dipelajarinya, maupun

    Strategi Belajar Afektif:TRANSFORMATION OF CULTURE ANDCHARACTER VALUESPage 7

  • 7/22/2019 Bismillah Esay Sbma Ringkas

    8/21

    melalui proses belajar atau kehidupan yang bermakna yang mereka alami dalam

    masyarakat kampus atau sekolah mereka.

    erbagai prestasi keilmuan telah ditunjukkan siswa dalam berbagai kontes

    keilmuan yang diadakan setiap tahun, baik dalam lingkup nasional, regional,

    ataupun internasional, tetapi tidak dapat dikatakan menunjukkan pula

    keberhasilan pendidikan kita. ni adalah prestasi sekelumit siswa pandai yang

    dilatih seara khusus dan intensif dalam jangka waktu tertentu. 6ntuk ini

    dilakukan upaya yang luar biasa, jauh melebihi yang diberikan pada anak-anak

    yang justru memerlukan bantuan belajar. ni merupakan kejanggalan dalam

    paradigma pendidikan yang adil.

    Pengalaman menunjukkan, bahwa banyak lulusan sekolah menengah

    termasuk mahasiswa yang tahu banyak, tetapi tidak paham apa yang mereka

    ketahui. ni menunjukkan motivasi belajar para siswa lebih pada menari ija5ah

    daripada menari ilmu atau pengetahuan.

    erbagai fenomena yang berkembang dalam masyarakat, seperti

    banyaknya korupsi dan B, serta maraknya tawuran dan kekerasan di berbagai

    lapisan masyarakat, menunjukkan ketidakberhasilan pendidikan kita

    menanamkan nilai-nilai luhur dan sikap terpuji di setiap jenjang pendidikan.

    1ahasiswa lebih suka mengutarakan pendapat melalui unjuk rasa daripada

    menyampaikan seara santun hasil analisis dan berbagai alternatif penyelesaian

    yang dapat mereka rumuskan atas sesuatu permasalahan. ni adalah suatu ontoh

    lain tentang ketidak-berhasilan tersebut. ni mengungkapkan dengan jelas belum

    sepenuhnya tepenuhi apa yang diungkapkan dalam paradigma pendidikan

    nasional% pendidikan nasional yang berfungsi mengembangkan kemampuan dan

    membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangkamenerdaskan kehidupan bangsa.

    3. Tantangan #en'i'ikan a3a' ke4.*

    !ama halnya dengan dunia lmu Pengetahuan, kehidupan ekonomi abad

    :: mengalami konvergensi dari ekonomi kelangkaan kearah ekonomi yang

    dikendalikan oleh informasi, di mana ?3E seluruh pengetahuan di dunia ini

    sudah didigitalkan. 9ebih dari 0#E kekayaan negara negara industri maju

    Strategi Belajar Afektif:TRANSFORMATION OF CULTURE ANDCHARACTER VALUESPage 8

  • 7/22/2019 Bismillah Esay Sbma Ringkas

    9/21

    dibangkitkan oleh informasi dan usaha jasa yang juga merupakan industri di

    mana bahan mentahnya bukan berupa tanah, mesin, tenaga kerja, dan bahan

    baku alam melainkan pengetahuan (2estland, "##").

    Perekonomian global abad :: dikendalikan oleh jaringan teknologi

    informasi, di mana semua transaksi dilakukan seara online, investasi dan pasar

    modal dilakukan tanpa melihat gejolak kehidupan nyata, keuali dengan ara

    melihat angka-angka di monitor. 8ngka-angka itu berubah dari menit ke menit,

    seiring dengan gejolak yang terjadi dalam ekonomi perdagangan, politik, sosial,

    bahkan oleh ;ulah< tokoh dunia. alam kondisi pasar global semaam ini, maka

    apa yang terjadi di satu negara, pengaruhnya akan terasa di negara lain.

    lmu Pengetahuan dan +eknologi saling terkait mengembangkan ekologi

    kependidikan dan kesadaran berkomunikasi, bernegara dan berbangsa.

    2alaupun perbatasan alami negara tradisional masih berlaku tetapi dengan tak

    sepenuhnya disadari munul sekat baru berujud tepian-tepian teknologik dan

    sains. 6raian berikut akan paparan seara garis besar dari beberapa komponen

    inti dalam sistem pendidikan yang perlu mendapat perhatian.

    a. Pendidikan dalam 1engembangkan eterampilan dan lmu Pengetahuan

    b. Pendidikan sebagai Penyalur dan Pengembang arakter 9uhur

    c. Pendidikan sebagai Pembangun +umbuhnya >asa ebangsaan

    B. KEKERASAN DI LINGKUNGAN SEK(LA1

    1. Bentuk kekeasan 'i lingkungan sek"lah

    a. Ferbal

    Gontoh kasus kekerasan verbal%

    1) 1enghina karena kondisi ekonomi

    2) 1engejek nama siswa atau nama orang tua yang aneh

    3) 1enghina karena kondisi tubuh atau ara biara yang kurang sempurna

    Strategi Belajar Afektif:TRANSFORMATION OF CULTURE ANDCHARACTER VALUESPage 9

  • 7/22/2019 Bismillah Esay Sbma Ringkas

    10/21

    4) 1enertawakan siswa yang bertindak eroboh di tempat umum

    b. Aisik

    Gontoh kasus kekerasan fisik%

    1) 1enubit

    2) 1enganiaya seara individu maupun berkelompok

    3) 1elakukan tindakan asusila

    4) 1enampar siswa

    2. Fakt"45akt" #en6e3a3 Kasus Kekeasan 'i Sek"lah

    a. Aaktor nternal

    1) 2atakCepribadian yang eras

    +empramen adalah karakterisktik atau kebiasaan yang terbentuk dari

    respon emosional. 4al ini mengarah pada perkembangan tingkah laku

    personalitas dan sosial anak. !eseorang yang aktif dan impulsif lebih

    mungkin untuk berlaku bullying dibandingkan orang yang pasif atau

    pemalu.

    2) einginan eksistensi diri

    iasanya mereka takut jika tindakan bullying menimpa diri mereka

    sehingga mereka mendahului berlaku bullying pada orang lain untuk

    membentuk itra sebagai pemberani. 1eskipun beberapa pelaku bullying

    merasa tidak suka dengan perbuatan mereka, mereka tidak sungguh-

    sungguh menyadari akibat perbuatan mereka terhadap orang lain.

    b. Aaktor =ksternal

    1) ondisi keluarga

    =ra globalisasi telah merambah ke seluruh elemen kehidupan pada segala

    lapisan masyarakat dan tidak mengenal perbedaan jenis kelamin. Para

    Strategi Belajar Afektif:TRANSFORMATION OF CULTURE ANDCHARACTER VALUESPage 10

  • 7/22/2019 Bismillah Esay Sbma Ringkas

    11/21

    orang tua disibukkan dengan kegiatan dan pekerjaan masing-masing,

    terutama di kota-kota besar. 8kibatnya pola asuh anak dan pendidikan

    keluarga terhadap anak kurang diperhatikan. 'rang tua mulai eroboh

    dan teledor mengarahkan dan mebimbing anak-anaknya sehingga

    mayoritas anak-anak berkembang menyimpang dari harapan (!iti B.4).

    2) ondisi lingkungan pergaulan

    Para korban perlakuan bullying sebenarnya tidak melakukan satu

    kesalahan apapun. iasanya mereka adalah anak-anak yang pendiam,

    sabar, pemalu, memiliki sedikit teman, rendah diri, dan kurang peraya

    diri. 1ereka diperlakukan buruk karena terlihat lemah dan tidak mau

    melawan sehingga perlakuan buruk itu terus dilakukan seara berulang-

    ulang oleh para pelaku bullying. !ebagian anak menjadi korban bullying

    karena mereka terlihat berbeda atau aneh, misalnya beda agama, beda

    suku, terlalu tinggi atau terlalu pendek, warna kulit, bentuk tubuh terlalu

    kurus atau gemuk, bahkan bisa disebabkan oleh nama yang dianggap

    luu atau sulit untuk dilafalkan. !eseorang yang bergaul dengan

    kelompok yang beraktivitas negatif mayoritas akan terpengaruh

    perilakunya. Aaktor lingkungan yang mendukung kea rah positif snagat

    diperlukan.

    3) ondisi !ekolah

    Peserta didik mengikuti pendidikan di sekolah hanya sekitar H jam per

    hari, atau kurang dari 3#E. !elebihnya (H#E), peserta didik berada

    dalam keluarga dan lingkungan sekitarnya. /ika dilihat dari aspek

    kuantitas waktu, pendidikan di sekolah berkontribusi hanya sebesar 3#E

    terhadap hasil pendidikan peserta didik. !ehingga peran orangtua dan

    guru merupakan suatu usaha yang saling berkesinambungan, saling bahu

    membahu dalam pendidikan anak. !eperti pada fungsi pendidikan

    nasional yaitu membentuk karakter, pihak sekolah hendaknya mengawasi

    perkembangan emosional dan perilaku siswa di sekolah.

    Strategi Belajar Afektif:TRANSFORMATION OF CULTURE ANDCHARACTER VALUESPage 11

  • 7/22/2019 Bismillah Esay Sbma Ringkas

    12/21

    !ebagaimana rendahnya tingkat pengawasan di rumah, rendahnya

    pengawasan di sekolah berkaitan erat dengan berkembangnya perlaku

    bullying di kalangan siswa. Pentingnya pengawasan dilakukan terutama

    di tempat bermain dan lapangan, karena biasanya di kedua tempat

    tersebut perilaku bullying kerap dilakukan. Penanganan yang tepat dari

    guru atau pengawas terhadap peristiwa bullying adalah hal yang penting

    karena perilaku bullying yang tidak ditangani dengan baik akan

    meyebabkan kemungkinan perilaku itu terulang.

    !elama ini pihak sebagai kepanjangan tangan sekolah hanya

    menunggu laporan dari siswa tentang ada atau tidaknya kasus-kasus

    bullying, padahal semestinya sekolah harus proaktif melihat kondisi

    siswa di lapangan. 8danya anggapan siswa yang berhubungan dengan

    guru merupakan siswa yang bermasalah menyebabkan banyak siswa

    terutama korban takut dan malu jika harus melapor.

    9eden 1arpaung ("##*) mengungkapkan bahwa hal-hal yang mempengaruhi

    terjadinya kejahatan terhadap kesusilaan adalah

    a. Penataan hukum perundang-undangan yang kurang tepat

    b. 1inimnya peran orang tua dalam mengawasi anaknya

    c. >endahnya sistem pengawasan pihak sekolah

    d. >a5ia berkesinambungan di tempat publik masih lamban

    e. Penanganan perkara tindak pidana kesusilaan berlarut-larut dan hasil

    akhirnya menimbulka ketidakadilan

    f. Penayangan berita-berita tindak kekerasan yang kurang terkontrol

    g. urangnya penyuluhan masyarakat %Pengajian dan P

    3. Dam#ak tin'akan Kekeasan 'i sek"lah

    Strategi Belajar Afektif:TRANSFORMATION OF CULTURE ANDCHARACTER VALUESPage 12

  • 7/22/2019 Bismillah Esay Sbma Ringkas

    13/21

    !emakin epat bullying dihentikan, akan semakin baik hasilnya bagi korban.

    'leh karena jika pola bullying ini terus berlanjut dan tidak diegah, akan

    menimbulkan konsekwensi jangka panjang bagi korban. =fek bullying di

    sekolah antara lainD

    $. bolos sekolah sampai taraf tinggiD

    ". tidak hormat kepada guruD

    3. melarikan diri dari sekolah saat jam pelajaran berlangsungD dan

    *. siswa membawa senjata sebagai bentuk pertahanan diri.

    8kibat jangka panjang yang serius bagi pelaku bullying juga perlu mendapat

    perhatian khusus. etika dewasa mereka enderung menjadi manusia agresif

    yang memiliki kesempatan untuk melakukan tindak kriminal.

    C. UPAYA YANG SUDA1 DILAKUKAN DALAM MENGATASI KEKERASAN

    DI LINGKUNGAN SEK(LA1

    erbagai pihak telah mengupayakan solusi untuk mengatasi rendahnya

    kualitas pendidikan di ndonesia. ari beberapa faktor penyebab yang sudah

    disebutkan sebelumnya, kita dapat membenahi satu per satu. !alah satunya dikutip

    dari news.metrotvnews.com, pada aara seminar ongres 2anita ndonesia, =rman

    !yamsudin, irektur Pembinaan P86 emendikbud, menjelaskan bahwa telah

    dirumuskan tiga jurus jitu penangan kasus kejahatan di lingkungan sekolah yaitu%

    1. Penambahan jam pelajaran agama dan budi pekerti dari tingkat sekolah dasar

    sampai perguruan tinggi

    2. ntegrasi kurikulum tentang etika guru, hak anak, kesehatan reproduksi, dan

    pengenalan tumbuh kembang anak

    3. !anksi tegas bagi guru yang jadi pelaku kejahatan seksual terhadap anak.

    +iga ara itu, menurut =rman, akan dilengkapi dengan $$ petunjuk teknis

    (juknis). /uknis berisi soal etika guru dan murid, kesehatan reproduksi, dan batasan

    kontak fisik antara guru dan murid.

    +urmudi, salah seorang ivitas akademika menulis dalam artikelnya bahwa

    salah satu program untuk menghindari tindak kekerasan di sekolah yaitu program

    Strategi Belajar Afektif:TRANSFORMATION OF CULTURE ANDCHARACTER VALUESPage 13

  • 7/22/2019 Bismillah Esay Sbma Ringkas

    14/21

    Anti-bullying. ProgramAnti-bullying didesain untuk mengajarkan kerjasama siswa

    atau pelatihan untuk moderator (penengah) sebaya dalam intervensi atau dalam

    teknik-teknk penyelesaian perekokan, sebagai bentuk dukungan teman sebaya.

    6ntuk itu, disarankan oleh ullying.org untuk memperhatikan tip-tip berikut ini%

    1. enali perilaku bullying.

    2. 1enjauhlah.

    3. /angan ikut mem-bully

    *. +olonglah korban, dan jangan sekali-sekali melawan pelaku bullyingjika anda

    tidak yakin anda ukup aman untuk melakukannya.

    5. Gatatlah tempat-tempat yang sering dijadikan lokasi bullying.

    1enurut da Bovianti, beberapa strategi penting yang dilakukan sekolah

    untuk menghentikan bullying adalah sebagai berikut.

    1. 1enyediakan pengawasan yang baik untuk anakCsiswa.

    2. 1emberikan konsekuensi yang efektifCtegas untuk pelaku.

    3. 8danya komunikasi yang baik antara orangtua dan guru.

    4. 1emberi kesempatan pada semua siswa untuk mengembangkan keterampilan

    interpersonal yang baik.

    5. 1eniptakan konteks sosial yang mendukung dan menyeluruh yang tidak

    mentolerir perilaku agresif dan kekerasan.

    6. Iuru memberikan ontoh perilaku positif dalam mengajar, melatih, membina,

    berdoa, dan berbagai bentuk reinforcement lainnya.

    7. !ekolah hendaknya proaktif dengan membuat program pengajaran keterampilan

    sosial,problem solving, manajemen konflik, dan pendidikan karakter.

    Strategi Belajar Afektif:TRANSFORMATION OF CULTURE ANDCHARACTER VALUESPage 14

  • 7/22/2019 Bismillah Esay Sbma Ringkas

    15/21

    D. STRATEGI PEMBELAJARAN AFEKTIF TRANSFORMATION OF

    CULTURE AND CHARACTER VALUES UNTUK MENGATASI

    PERMASALA1AN KEKERASAN DI LINGKUNGAN SEK(LA1

    !ikap (afektif) erat kaitanya dengan nilai yang dimiliki seseorang. !ikap

    merupakan refleksi dari nilai yang dimiliki. 'leh karenanya, pendidikan sikap pada

    dasarnya adalah pendidikan nilai. erdasarkan "$st entury !artnership "earning

    #ramework, didefinisikan sejumlah aspek berbasis karakter dan perilaku yang

    dibutuhkan manusia abad ::, yaitu%

    1. "eadershipJ sikap dan kemampuan untuk menjadi pemimpin dan menjadi yang

    terdepan dalam berinisiatif demi menghasilkan berbagai terobosan-terobosanD

    2. !ersonal $esponsibility J sikap bertanggung jawab terhadap seluruh perbuatan

    yang dilakukan sebagai seorang individu mandiriD

    3. %thics J menghargai dan menjunjung tinggi pelaksanaan etika dalam

    menjalankan kehidupan sosial bersamaD

    4. !eople &kills J memiliki sejumlah keahlian dasar yang diperlukan untuk

    menjalankan fungsi sebagai mahluk individu dan mahluk sosialD

    5. Adaptability J mampu beradaptasi dan beradopsi dengan berbagai perubahan

    yang terjadi sejalan dengan dinamika kehidupanD

    6. &elf-'irection J memiliki arah serta prinsip yang jelas dalam usahanya untuk

    menapai ita-ita sebagai seorang individuD

    7. Accountability J kondisi di mana seorang individu memiliki alasan dan dasar

    yang jelas dalam setiap langkah dan tindakan yang dilakukanD

    8. &ocial $esponsibility J memiliki tanggung jawab terhadap lingkungan

    kehidupan maupun komunitas yang ada di sekitarnyaD dan

    9. !ersonal !roductivityJ mampu meningkatkan kualitas kemanusiaannya melalui

    berbagai aktivitas dan pekerjaan yang dilakukan sehari-hari.

    Strategi Belajar Afektif:TRANSFORMATION OF CULTURE ANDCHARACTER VALUESPage 15

  • 7/22/2019 Bismillah Esay Sbma Ringkas

    16/21

    anks menambahkan bahwa selain keahlian dan karakter tersebut, dibutuhkan

    pula kemampuan seorang individu untuk menghadapi permasalahan-permasalahan

    sosial yang nyata berada di hadapan mereka pada abad ::, terutama terkait

    dengan%

    1. (lobal awareness J kemampuan dalam melihat tren dan tanda-tanda jaman

    terutama dalam kaitannya dengan akibat yang ditimbulkan oleh globalisasiD

    2. #inancial, economic, business and entrepreneurial literacy J keahlian dalam

    mengelola berbagai sumber daya untuk meningkatkan kemandirian berusahaD

    3. ivic literacy J kemampuan dalam menjalankan peran sebagai warga Begara

    dalam situasi dan konteks yang beragamD dan

    4. %nvironmental awarenessJ kemauan dan keperdulian untuk menjaga kelestarian

    alam lingkungan sekitar.

    8da " sikap manusia dalam menghadapi fenomena kekerasan (Arans 1agnis

    !. , "###%$HH-$0$) yakni% $) Pasivisme %iam dan Pasrah, dan ") 1anusia yang

    >esistensiCagresivitas. 6ntuk mengatasinya perlu strategi belajar yang tepat.

    Pembelajaran aktif dan afektif tanpa kekerasan dapat menjadi pilihan baru untukkeadilan. Iuru harus mampu mentransformasi nilai-nilai kebaikan kepada siswa.

    alam http%CCwww.thefreeditionary.omCtransformation, arti kata

    transformationadalah )a* +he act or an instance of transforming. )b* +he state of

    being transformed. 8tau dalam bahasa ndonesia sederhananya adalah suatu aksi

    atau keadaan yang mengakibatkan sesuatu berubah atau diubah. Iuru bersama

    lingkungan di sekitar siswa akan melakukan aksi perubahan bersama kea rah

    perbaikan melalui nilai-nilai budaya dan karakter yang diintegrasikan pada setiap

    mata pelajaran.

    >atna 1egawangi ("##3) menyebut tiga unsur yang harus dilakukan dalam

    model pendidikan karakter.

    $. nowing the good. 6ntuk membentuk karakter, anak tidak hanya sekadar tahu

    mengenai hal-hal yang baik, namun mereka harus dapat memahami kenapa perlu

    melakukan hal itu. ;!elama ini mereka tahunya mana yang baik dan buruk,

    namun mereka tidak tahu alasannya

  • 7/22/2019 Bismillah Esay Sbma Ringkas

    17/21

    ". #eeling the good. onsep ini menoba membangkitkan rasa inta anak untuk

    melakukan perbuatan baik. i sini anak dilatih untuk merasakan efek dari

    perbuatan baik yang dia lakukan. /ika Aeeling the good sudah tertanam, itu akan

    menjadi mesin atau kekuatan luar biasa dari dalam diri seseorang untuk

    melakukan kebaikan atau menghindarkan perbuatan negatif.

    3. Acting the good. Pada tahap ini, anak dilatih untuk berbuat mulia. +anpa

    melakukan apa yang sudah diketahui atau dirasakan oleh seseorang, tidak akan

    ada artinya. !elama ini hanya imbauan saja, padahal berbuat sesuatu yang baik

    itu harus dilatih, dan menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari.

    1. M"'el Pen'i'ikan A3a' .*

    a. Pemanfaatan +eknologi Pendidikan

    b. Peran !trategis IuruCosen dan Peserta idik

    c. 1etode elajar 1engajar reatif

    d. 1ateri 8jar yang ontekstual

    e. !truktur urikulum 1andiri berbasis ndividu

    2. Pegesean Paa'igma Pen'i'ikan

    a. dari berpusat pada guru menuju berpusat pada siswa

    b. dari satu arah menuju interaktif

    c. dari isolasi menuju lingkungan jejaring

    d. dari pasif menuju aktif-menyelidiki

    e. dari mayaCabstrak menuju konteks dunia nyata

    f. dari pribadi menuju pembelajaran berbasis tim

    g. dari luas menuju perilaku khas memberdayakan kaidah keterikatan

    h. dari stimulasi rasa tunggal menuju stimulasi ke segala penjuru

    Strategi Belajar Afektif:TRANSFORMATION OF CULTURE ANDCHARACTER VALUESPage 17

  • 7/22/2019 Bismillah Esay Sbma Ringkas

    18/21

    i. dari alat tunggal menuju alat multimedia

    j. dari hubungan satu arah bergeser menuju kooperatif

    k. dari produksi massa menuju kebutuhan pelanggan

    l. dari usaha sadar tunggal menuju jamak

    m. dari satu ilmu pengetahuan bergeser menuju pengetahuan disiplin jamak

    n. dari kontrol terpusat menuju otonomi dan keperayaan

    o. dari pemikiran faktual menuju kritis

    p. dari penyampaian pengetahuan menuju pertukaran pengetahuan

    3. Stategi Bela!a A5ekti5 Transformation of Culture And Charater Values

    a. nput

    1) Iuru siap menjadi transformer nilai-nilai budaya dan karakter.

    2) 9ingkungan sosial masyarakat siap sebagai supporting system guru

    dalam mentransformasi nilai-nilai budaya dan karakter bagi siswa.

    3) !iswa bersikap terbuka terhadap perubahan ke arah lebih baik.

    b. Proses

    1) !etiap kelas akan dibagi menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari

    7-$# siswa

    2) !etiap kelompok akan memiliki pihak pengawas yaitu satu orang guru.

    3) Iuru akan mengawasi penerapan nilai-nilai karakter dan budaya yang

    ditugaskan kepada siswa pada mata pelajaran masing-masing

    Strategi Belajar Afektif:TRANSFORMATION OF CULTURE ANDCHARACTER VALUESPage 18

  • 7/22/2019 Bismillah Esay Sbma Ringkas

    19/21

    4) Iuru tidak hanya mengawasi siswa di sekolah namun sampai kepada

    lingkungan keluarga dan pergaulannya di luar sekolah dengan bantuan

    wawanara dengan orang tua atau teman dekat siswa.

    5) Iuru berfokus pada siswa yang perlu mendapat perhatian khusus

    (berperilaku kurang baik) untuk mendekatinya seara personal

    sedangkan kepada siswa yang sudah berkelakuan baik dapat ikut

    membantu guru menyukseskan transformation of culture and

    character values.

    6) 9ingkungan sekolah yang dibangun adalah lingkungan yang harmonis

    baik dari petugas kebersihan, satpam, guru, petugas +6, dan lain-

    lainya. ukan hanya tugas guru dalam membangun karakter siswa

    yang berbudaya.

    c. 'utput (9uaran)

    4asil didik menyadari pentingnya toleransi atas keanekaragaman etnis-

    budaya-bahasa dan agama serta menerapkan karakter moral sebagai dasar

    tindakan dan perbuatan.d. Outcome

    +erbentuknya bangsa yang beradab dan berkarakter serta berbudaya.

    Peranan guru sebagai fasilitator untuk membantu siswa

    mempertimbangkan berbagai konflik kemanusiaan, melihat inkonsistensi

    dan ketidaksesuaian ara berfikir dalam mengatasi masalah-masalah nilai-

    nilai kemanusiaan.

    BAB III

    PENUTUP

    ekerasan di lingkungan sekolah disebabkan oleh faktor internal maupun

    eksternal dari siswa. Pentransferan nilai-nilai karakter dalam pembelajaran harus

    memperhatikan 3 peran pendukung siswa yaitu lingkungan keluarga, sekolah, dan

    sosial masyarakat. !trategi pembelajaran dengan penerapan karakter seperti pada

    Strategi Belajar Afektif:TRANSFORMATION OF CULTURE ANDCHARACTER VALUESPage 19

  • 7/22/2019 Bismillah Esay Sbma Ringkas

    20/21

    kurikulum "#$3 masuk pada setiap mata pelajaran yang diajarkan. alam strategi

    belajar tranforming of culture and character values, guru akan diberi tanggung jawab

    terhadap satu kelompok siswa dengan beranggotakan maksimal $# orang.

    Iuru yang humanis memiliki sikap tahu diri, bijaksana, bertolak dari

    keterbatasannya maka mengambil sikap yang wajar, terbuka, melihat berbagai

    kemungkinan. ersikap positif terhadap siswa, tidak terhalang oleh kepiikan

    primordialisme, suku, bangsa, agama, etnik, warna kulit, dan lain-lain. a anti

    kepiikan, fanatisme, kekerasan, penilaian-penilaian mutlak, tidak mudah mengutuk

    pandangan siswa. !ebaliknya, ia bersikap terbuka, toleran, mampu menghormati

    keyakinan siswa walaupun ia sendiri kurang menyetujuinya, serta mampu melihat

    yang positif di balik perbedaan.

    !trategi belajar tranforming of culture and character values tidak hanya

    membutuhkan guru sebagai aktor utama namun peran parasupporting system seperti

    lingkungan sekolah (petugas kebersihan, petugas +6, satpam, dll), lingkungan

    keluarga, dan lingkungan sosial masyarakat harus mampu bekerja sama saling men

    gawasi terhadap perilaku siswa.

    DAFTAR PUSTAKA

    Strategi Belajar Afektif:TRANSFORMATION OF CULTURE ANDCHARACTER VALUESPage 20

  • 7/22/2019 Bismillah Esay Sbma Ringkas

    21/21

    KKKKKK. "#$#. inamika Pendidikan.ajalah. @ogyakarta% AP 6B@.

    adan !tandar Basional Pendidikan. "#$#.!aradigma !endidikan Nasional Abad I.

    oni !etiawan. "#$*. +iga jurus emotong $antai ekerasan seksual di &ekolah.

    iakses melalui http%CCnews.metrotvnews.omCreadC"#$*C#7C$?C"*3"0HCtiga-jurus-

    memotong-rantai-kekerasan-seksual-di-sekolahpada tanggal "$ 1ei "#$* pukul

    $7%"*.

    Arans 1agnis !useno. "###. elawan ekerasan +anpa ekerasan. @ogyakarta%

    Pustaka Pelajar.

    da Bovianti. Aenomena ekerasan di 9ingkungan Pendidikan./urnal. 1elalui

    http%CCejournal.stainpurwokerto.a.idCindeL.phpCinsaniaCartilewAileC"##C$0Hpada

    tanggal "* 1ei "#$* pukul $&%*7

    9eden 1arpaung. "##*. ejahatan terhadap esusilaan dan asalah !revensinya.

    /akarta% !inar Irafika.

    !iti Burina 4akim. 1enanamkan Bilai-Bilai Pembentuk arakter 1elalui Gerita

    inatang. /urnal .!urakarta% 6niversitas 1uhammadiyah !urakarta. iakses

    melaluihttp%CCpublikasiilmiah.ums.a.idCbitstreamChandleC$"3*7&H0?C$7$HC$&K!iti

    E"#BurinaE"#4akim.pdfseMueneN$ pada tanggal "* 1ei "#$* pukul $&%30

    +urmudi. 1engenali ekerasan alam Pendididikan an 6paya 1eniadakannya 8tau

    1emperkeil >esiko +indak ekerasan. /urnal. iakses melalui

    http%CCfile.upi.eduCirektoriCAP1P8C/6>.KP=B.K18+=18+8C$?&$#$$"$?

    0H#3$-+6>16CA$"-Ainal-raft-ekerasanKdalamKPendidikan-+urmudi.pdf

    pada tanggal "$ 1ei "#$* pukul $7%3#.

    2ina !anjaya."#$3.&trategi !embelajaran 0erorientasi &tandar !roses

    !endidikan./akarta%enana Prenademedia Iroup.

    Strategi Belajar Afektif:TRANSFORMATION OF CULTURE AND CHARACTER VALUES Page 21

    http://news.metrotvnews.com/read/2014/05/19/243287/tiga-jurus-memotong-rantai-kekerasan-seksual-di-sekolahhttp://news.metrotvnews.com/read/2014/05/19/243287/tiga-jurus-memotong-rantai-kekerasan-seksual-di-sekolahhttp://ejournal.stainpurwokerto.ac.id/index.php/insania/articlewFile/200/187http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._MATEMATIKA/196101121987031-TURMUDI/F12-Final-Draft-Kekerasan_dalam_Pendidikan-Turmudi.pdfhttp://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._MATEMATIKA/196101121987031-TURMUDI/F12-Final-Draft-Kekerasan_dalam_Pendidikan-Turmudi.pdfhttp://news.metrotvnews.com/read/2014/05/19/243287/tiga-jurus-memotong-rantai-kekerasan-seksual-di-sekolahhttp://news.metrotvnews.com/read/2014/05/19/243287/tiga-jurus-memotong-rantai-kekerasan-seksual-di-sekolahhttp://ejournal.stainpurwokerto.ac.id/index.php/insania/articlewFile/200/187http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._MATEMATIKA/196101121987031-TURMUDI/F12-Final-Draft-Kekerasan_dalam_Pendidikan-Turmudi.pdfhttp://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._MATEMATIKA/196101121987031-TURMUDI/F12-Final-Draft-Kekerasan_dalam_Pendidikan-Turmudi.pdf