Upload
others
View
8
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
KEPUTUSAN DEPUTI BIDANG PENGAWASAN OBAT DAN NPPZA
BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR HK.02.02.3.32.03.20.0003 TAHUN 2020
TENTANG
PEMBENTUKAN TIM REFORMASI BIROKRASI DI LINGKUNGAN
KEDEPUTIAN BIDANG PENGAWASAN OBAT DAN NPPZA
DEPUTI BIDANG PENGAWASAN OBAT DAN NPPZA
BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
REPUBLIK INDONESIA
Menimbang : a. bahwa untuk efektivitas pelaksanaan reformasi birokrasi di
lingkungan Kedeputian Bidang Pengawasan Obat dan NPPZA
Badan Pengawas Obat dan Makanan perlu dibentuk Tim
Reformasi Birokrasi di lingkungan Kedeputian Bidang
Pengawasan Obat dan NPPZA Badan Pengawas Obat dan
Makanan;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a, perlu menetapkan Keputusan Deputi Bidang
Pengawasan Obat dan NPPZA Badan Pengawas Obat dan
Makanan tentang Pembentukan Tim Reformasi Birokrasi di
Lingkungan Kedeputian Bidang Pengawasan Obat dan NPPZA
Badan Pengawas Obat dan Makanan;
Mengingat : 1. Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design
Reformasi Birokrasi 2010-2025;
2. Peraturan Presiden Nomor 80 Tahun 2017 tentang Badan
Pengawas Obat dan Makanan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2017 Nomor 180);
3. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 14 Tahun 2014 tentang Pedoman
Evaluasi Reformasi Birokrasi Instansi Pemerintah sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 30 Tahun 2018 tentang
Perubahan atas Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 14 Tahun 2014 tentang
Pedoman Evaluasi Reformasi Birokrasi Instansi Pemerintah
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 1220);
-2-
4. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 11 Tahun 2015 tentang Road Map
Reformasi Birokrasi 2015-2019 (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 985);
5. Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 26
Tahun 2017 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan
Pengawas Obat dan Makanan (Berita Negara Negara Republik
Indonesia Tahun 2017 Nomor 1745);
6. Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 12
Tahun 2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit
Pelaksana Teknis di Lingkungan Badan Pengawas Obat dan
Makanan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018
Nomor 784);
7. Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan
Nomor HK.04.1.24.08.15.4097 Tahun 2015 tentang Road
Map Reformasi Birokrasi Badan Pengawas Obat dan Makanan
Tahun 2015-2019;
8. Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan
Nomor HK.04.1.22.02.19.0761 Tahun 2019 tentang Pedoman
Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Dalam Rangka
Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas dari
Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani Pada Unit
Kerja di Lingkungan BPOM;
9. Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan
Nomor HK.04.01.1.22.04.19.1370 Tahun 2019 tentang
Pembentukan Tim Reformasi Birokrasi Badan Pengawas Obat
dan Makanan.
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : KEPUTUSAN DEPUTI BIDANG PENGAWASAN OBAT DAN NPPZA
TENTANG PEMBENTUKAN TIM REFORMASI BIROKRASI DI
LINGKUNGAN KEDEPUTIAN BIDANG PENGAWASAN OBAT DAN
NPPZA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN.
Kesatu : Membentuk dan menetapkan Tim Reformasi Birokrasi di
lingkungan Kedeputian Bidang Pengawasan Obat dan NPPZA
Badan Pengawas Obat dan Makanan, yang selanjutnya disebut
Tim RB Deputi I.
-3-
Kedua : Tim RB Deputi I sebagaimana dimaksud dalam diktum Kesatu,
terdiri atas:
a. Tim Pelaksana; dan
b. Tim Asesor Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi
Birokrasi (PMPRB) serta Monitoring dan Evaluasi
Pelaksanaan Reformasi Birokrasi.
Ketiga : Tim RB Deputi I sebagaimana dimaksud dalam diktum Kedua
memiliki susunan keanggotaan dan melaksanakan tugas
sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dalam Keputusan ini.
Keempat : Tim Pelaksana sebagaimana dimaksud dalam diktum Kedua
huruf a terdiri atas:
a. Kelompok Kerja 1 Bidang Manajemen Perubahan;
b. Kelompok Kerja 2 Bidang Penguatan Sistem Pengawasan;
c. Kelompok Kerja 3 Bidang Penguatan Akuntabilitas Kinerja;
d. Kelompok Kerja 4 Bidang Penguatan Kelembagaan;
e. Kelompok Kerja 5 Bidang Penguatan Tata Laksana;
f. Kelompok Kerja 6 Bidang Penguatan Sistem Manajemen
Sumber Daya Manusia Aparatur Sipil Negara;
g. Kelompok Kerja 7 Bidang Penguatan Peraturan Perundang-
undangan; dan
h. Kelompok Kerja 8 Bidang Peningkatan Kualitas Pelayanan
Publik.
Kelima : Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
diktum Kedua, Tim RB Deputi I mengacu pada Rencana Aksi Road
Map Reformasi Birokrasi Kedeputian Bidang Pengawasan Obat
dan NPPZA Badan Pengawas Obat dan Makanan Tahun 2019.
Keenam : Tim RB Deputi I sebagaimana dimaksud dalam diktum Kesatu
berkoordinasi dengan Kelompok Kerja Tim Pelaksana Reformasi
Birokrasi Badan Pengawas Obat dan Makanan dan
bertanggungjawab kepada Deputi Bidang Pengawasan Obat dan
NPPZA selaku Ketua Tim Pelaksana Reformasi Birokrasi
Kedeputian Bidang Pengawasan Obat dan NPPZA Badan
Pengawas Obat dan Makanan.
-4-
Ketujuh : Segala biaya yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas Tim RB
Deputi I dibebankan pada Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran
Badan Pengawas Obat dan Makanan.
Kedelapan : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 17 Maret 2020
DEPUTI BIDANG PENGAWASAN OBAT DAN NPPZA
BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN,
RITA ENDANG
Tembusan Yth:
1. Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan
2. Sekretaris Utama Badan Pengawas Obat dan Makanan selaku Ketua Tim Pelaksana
Reformasi Birokrasi Badan Pengawas Obat dan Makanan;
3. Inspektur Utama selaku Koordinator Tim Asesor PMPRB dan Monev Reformasi
Birokrasi Badan Pengawas Obat dan Makanan; dan
4. Yang bersangkutan.
LAMPIRAN
KEPUTUSAN DEPUTI BIDANG PENGAWASAN OBAT DAN NPPZA
BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR HK.02.02.3.32.03.20.0003 TAHUN 2020
TENTANG PEMBENTUKAN TIM REFORMASI BIROKRASI DEPUTI BIDANG
PENGAWASAN OBAT DAN NPPZA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
SUSUNAN KEANGGOTAAN DAN URAIAN TUGAS TIM REFORMASI BIROKRASI DEPUTI
BIDANG PENGAWASAN OBAT DAN NPPZA
BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
A. TIM PELAKSANA
Ketua : Deputi Bidang Pengawasan Obat dan NPPZA.
Sekretaris : 1. Direktur Registrasi Obat
2. Kepala Sub Direktorat Penilaian Uji Klinik dan Pemasukan Khusus
3. Kepala Sub Bagian Kesekretariatan Deputi Bidang Pengawasan Obat
dan NPPZA
Anggota :
1. Kelompok Kerja 1 - Bidang Manajemen Perubahan.
a. Susunan Keanggotaan Kelompok Kerja 1
Koordinator : Direktur Registrasi Obat
Sekretaris : Kepala Sub Direktorat Registrasi Obat Baru dan Produk
Biologi
Anggota :
1) Kepala Sub Direktorat Pengawasan Sarana Produksi Bahan Baku Obat
dan NPP
2) Kepala Sub Direktorat Standardisasi Khasiat dan Keamanan Obat
3) Kepala Sub Direktorat Pengawasan Sarana Distribusi Obat dan NPP
Regional I
4) Kepala Seksi Pengawasan Label Produk Tembakau
5) Kepala Seksi Penilaian Uji Klinik
6) Kepala Seksi Registrasi Ulang dan Variasi Obat Baru
7) Kepala Seksi Standardisasi Obat Generik dan Zat Adiktif
8) Dra. Dedeh Endawati, Apt., M. Biomed (PFM Ahli Madya Direktorat
Pengawasan KMEI)
9) Vemy Primastuti, S.Si, Apt. (PFM Ahli Muda Direktorat Pengawasan
Produksi Obat dan NPP)
10) Nina M. Kadri, S. Farm., Apt. (PFM Ahli Pertama Direktorat
Standardisasi Obat dan NPPZA)
-2-
b. Tugas Kelompok Kerja 1 – Bidang Manajemen Perubahan
Mengubah secara sistematis dan konsisten dari sistem dan mekanisme
kerja organisasi serta pola pikir dan budaya kerja individu atau unit kerja
di dalamnya menjadi lebih baik sesuai dengan tujuan dan sasaran
reformasi birokrasi, dengan cara antara lain :
1) mengoordinasi peningkatan komitmen pimpinan dan pegawai dalam
melakukan reformasi birokrasi di lingkungan Deputi Bidang
Pengawasan Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor, dan Zat Adiktif
Badan Pengawas Obat dan Makanan, melalui:
a) menyusun Tim Reformasi Birokrasi;
b) menyusun Road Map Reformasi Birokrasi; dan
c) melakukan pemantauan dan evaluasi reformasi birokrasi.
2) mengoordinasi terjadinya perubahan pola pikir dan budaya kerja di
lingkungan Deputi Bidang Pengawasan Obat, Narkotika, Psikotropika,
Prekursor, dan Zat Adiktif Badan Pengawas Obat dan Makanan; dan
3) menurunkan risiko kegagalan yang disebabkan kemungkinan
timbulnya resistensi terhadap perubahan.
2. Kelompok Kerja 2 - Bidang Penguatan Sistem Pengawasan.
a. Susunan Keanggotaan Kelompok Kerja 2
Koordinator : Direktur Pengawasan Distribusi dan Pelayanan Obat,
Narkotika, Psikotropika dan Prekursor
Sekretaris : Kepala Sub Direktorat Pengawasan Sarana Distribusi
Obat dan NPP Regional II
Anggota :
1) Kepala Seksi Inspeksi Sarana Distribusi Obat, NPP, dan Bahan Obat
Regional II
2) Kepala Seksi Inspeksi Sarana Produksi Bahan Baku Obat dan NPP
3) Kepala Seksi Pengawasan Promosi dan Iklan Produk Tembakau
4) Kepala Seksi Registrasi Ulang dan Variasi Obat Generik
5) Dra. Ernawati Mangunatmadja, Apt. (PFM Ahli Madya Direktorat
Standardisasi Obat dan NPPZA)
6) Dra. Erliza, Apt. (PFM Ahli Madya Pengawasan Produksi Obat dan
NPP)
7) Joan Aprilla Arland S.Si., Apt. (PFM Ahli Pertama Direktorat
Pengawasan Distribusi dan Pelayanan Obat dan NPP)
8) Dra. Herawati, Apt., M. Biomed (PFM Ahli Madya Direktorat Registrasi
Obat)
-3-
9) Dewi Nopitasari, S. Farm., Apt. (PFM Ahli Muda Direktorat Pengawasan
Keamanan Mutu dan Ekspor Impor Obat dan NPPZA)
10) Ayu Chandra Dewi, S. Farm., Apt. (PFM Ahli Pertama Direktorat
Standardisasi Obat dan NPPZA)
b. Tugas Kelompok Kerja 2 - Bidang Penguatan Sistem Pengawasan
Meningkatkan penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan bebas dari
Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme di lingkungan Deputi Bidang Pengawasan
Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor, dan Zat Adiktif Badan Pengawas
Obat dan Makanan, dengan cara antara lain:
1) meningkatkan kepatuhan dan efektivitas terhadap pengelolaan
keuangan negara melalui:
a) pembuatan kebijakan, sosialisasi, penanganan, evaluasi
penanganan gratifikasi di lingkungan Deputi Bidang Pengawasan
Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor, dan Zat Adiktif Badan
Pengawas Obat dan Makanan; dan
b) mengelola Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) di
lingkungan Deputi Bidang Pengawasan Obat, Narkotika,
Psikotropika, Prekursor, dan Zat Adiktif Badan Pengawas Obat dan
Makanan.
2) meningkatkan status opini Badan Pemeriksa Keuangan terhadap
pengelolaan keuangan negara melalui koordinasi pencanangan,
pengembangan, monitoring, dan evaluasi atas pembangunan zona
integritas di lingkungan Deputi Bidang Pengawasan Obat, Narkotika,
Psikotropika, Prekursor, dan Zat Adiktif Badan Pengawas Obat dan
Makanan menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) / Wilayah
Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM); dan
3) menurunkan tingkat penyalahgunaan wewenang di lingkungan Deputi
Bidang Pengawasan Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor, dan Zat
Adiktif Badan Pengawas Obat dan Makanan melalui:
a) pembuatan kebijakan, penanganan, evaluasi penanganan atas
pengaduan masyarakat terhadap Badan Pengawas Obat dan
Makanan;
b) mengelola pelaksanaan whistle blowing system dan melakukan
evaluasinya; dan
-4-
c) melakukan sosialisasi, penanganan, dan evaluasi atas benturan
kepentingan di lingkungan Deputi Bidang Pengawasan Obat,
Narkotika, Psikotropika, Prekursor, dan Zat Adiktif Badan
Pengawas Obat dan Makanan.
3. Kelompok Kerja 3 - Bidang Penguatan Akuntabilitas Kinerja.
a. Susunan Keanggotaan Kelompok Kerja 3
Koordinator : Direktur Pengawasan Produksi Obat, Narkotika,
Psikotropika dan Prekursor.
Sekretaris : Kepala Subdit Pengawasan Sarana Produksi Obat dan
NPP
Anggota :
1) Kepala Sub Direktorat Pengawasan Sarana Pelayanan Obat dan NPP
2) Kepala Sub Direktorat Pengawasan Mutu, Informasi dan Promosi Obat
dan NPP
3) Kepala Seksi Standardisasi Mutu Obat dan NPP
4) Kepala Seksi Registrasi Obat Generik
5) Kepala Seksi Pengawasan Sarana Pelayanan Kategori II Obat dan NPP
6) Nurul Prasetyorini, S.Si, Apt. (PFM Ahli Muda Direktorat Pengawasan Produksi Obat dan NPP)
7) Yunita Ermawati, S. Farm., Apt. (PFM Ahli Pertama Direktorat
Registrasi Obat)
8) Nita Widhatiningsih, S. Farm., Apt. (PFM Ahli Muda Direktorat
Standardisasi Obat dan NPPZA)
9) Wilia Indarwati, S. Farm., Apt. (PFM Ahli Pertama Direktorat
Pengawasan Keamanan Mutu dan Ekspor Impor Obat dan NPPZA)
b. Tugas Kelompok Kerja 3 – Bidang Penguatan Akuntabilitas Kinerja
Meningkatkan kapasitas dan akuntabilitas kinerja Deputi Bidang
Pengawasan Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor, dan Zat Adiktif
Badan Pengawas Obat dan Makanan, dengan cara antara lain:
1) koordinasi keterlibatan pimpinan dalam penyusunan perencanaan
kinerja dan pemantauan penyampaian kinerja secara berkala;
2) melaksanakan peningkatan kapasitas sumber daya manusia yang
menangani akuntabilitas kinerja;
3) menyusun pedoman akuntabilitas kinerja;
4) melakukan pengukuran kinerja berbasis elektronik; dan
5) melakukan pemutakhiran data kinerja secara berkala.
-5-
4. Kelompok Kerja 4 - Bidang Penguatan Kelembagaan.
a. Susunan Keanggotaan Kelompok Kerja 4
Koordinator : Direktur Pengawasan Produksi Obat dan NPP
Sekretaris : Kepala Sub Direktorat Pengawasan Produk Biologi dan
Sarana Khusus
Anggota :
1) Drs. Harry Wahyu, Apt.
2) Kepala Sub Direktorat Pengawasan Mutu, Informasi dan Promosi Obat
dan NPP
3) Kepala Sub Direktorat Pengawasan Keamanan Obat dan NPP
4) Kepala Sub Direktorat Registrasi Obat Baru dan Produk Biologi
5) Kepala Sub Direktorat Penilaian Uji Klinik dan Pemasukan Khusus
6) Kepala Seksi Inspeksi Produk Biologi dan Sarana Khusus
7) Kepala Seksi Inspeksi Sarana Distribusi Obat, NPP dan Bahan Obat
Regional I
8) Hariadi Soleh, S.Si, Apt. (PFM Ahli Muda Direktorat Pengawasan
Produksi Obat dan NPP)
b. Tugas Kelompok Kerja 4 - Penguatan Kelembagaan
Meningkatkan efisiensi dan efektivitas organisasi secara proporsional sesuai
dengan kebutuhan pelaksanaan tugas masing-masing, sehingga organisasi
menjadi tepat fungsi dan tepat ukuran, dengan caramelakukan evaluasi
yang menganalisis kesesuaian struktur organisasi/unit kerja dengan kinerja
yang akan dihasilkan.
5. Kelompok Kerja 5 - Bidang Penguatan Tata Laksana.
a. Susunan Keanggotaan Kelompok Kerja 5
Koordinator : Direktur Standardisasi Obat, Psikotropika, Prekursor,
dan Zat Adiktif.
Sekretaris : Kepala Sub Direktorat Standardisasi Khasiat dan
Keamanan Obat
Anggota :
1) Kepala Sub Direktorat Registrasi Obat Generik
2) Kepala Sub Direktorat Pengawasan Keamanan Obat dan NPP
3) Kepala Seksi Penilaian Uji Bioekivalensi
4) Kepala Seksi Standardisasi Khasiat dan Keamanan Obat Baru, Produk
Biologi dan Obat Pengembangan Baru
5) Kepala Seksi Pengawasan Penerapan Farmakovigilans
-6-
6) Teti Hastati, S. Si, Apt., MKM
7) Tumiur Gultom, S. Farm., Apt.
8) Linda Andriyani, S. Si., Apt.
b. Tugas Kelompok Kerja 5 - Bidang Penguatan Tata Laksana
Meningkatkan efisiensi dan efektivitas sistem, proses, dan prosedur kerja
yang jelas, efektif, efisien, dan terukur, antara lain dengan cara:
1) menyusun peta proses bisnis yang sesuai dengan tugas dan fungsi
Badan Pengawas Obat dan Makanan serta dijabarkan dalam Standar
Operasional Prosedur (SOP);
2) mengoordinasi penerapan Sistem Manajemen Mutu atau Quality
Management System (QMS) di lingkungan Deputi Bidang Pengawasan
Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor, dan Zat Adiktif Badan
Pengawas Obat dan Makanan;
3) melakukan evaluasi dan penyesuaian peta proses bisnis dan SOP
terhadap perkembangan tuntutan efisiensi dan efektivitas birokrasi;
4) mengoordinasi penyusunan rencana dan pelaksanaan Sistem
Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) di lingkungan Deputi Bidang
Pengawasan Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor, dan Zat Adiktif
Badan Pengawas Obat dan Makanan; dan
5) mengoordinasi penerapan, monitoring, dan evaluasi pelaksanaan
kebijakan keterbukaan informasi publik.
6. Kelompok Kerja 6 - Bidang Penguatan Sistem Manajemen Sumber Daya Manusia
Aparatur Sipil Negara.
a. Susunan Keanggotaan Kelompok Kerja 6
Koorddinator : Direktur Pengawasan Distribusi dan Pelayanan Obat,
Narkotika, Psikotropika dan Prekursor
Sekretaris : Kepala Sub Direktorat Pengawasan Sarana Pelayanan Obat
dan NPP
Anggota :
1) Kepala Seksi Tata Operasional Direktorat Pengawasan Distribusi dan
Pelayanan Obat dan NPP
2) Kepala Seksi Tata Operasional Direktorat Registrasi Obat
3) Kepala Seksi Tata Operasional Direktorat Pengawasan Produksi Obat
dan NPP
4) Kepala Seksi Tata Operasional Direktorat Standardisasi Obat, NPPZA
-7-
5) Kepala Seksi Tata Operasional Direktorat Pengawasan Keamanan Mutu
dan Ekspor Impor Obat dan NPPZA
6) Kepala Seksi Surveilan Keamanan Obat dan NPP
7) Dwi Ary Restuti, S. Farm., Apt.
8) Pratri Priya Wijaya, S. Kom
9) Siti Rofiiqotun Sa’da, S. Farm., Apt. (PFM Ahli Pertama Direktorat
Registrasi Obat)
b. Tugas Kelompok Kerja 6 - Bidang Penguatan Sistem Manajemen Sumber
Daya Manusia Aparatur Sipil Negara
Meningkatkan profesionalisme sumber daya manusia aparatur di
lingkungan Deputi Bidang Pengawasan Obat, Narkotika, Psikotropika,
Prekursor, dan Zat Adiktif Badan Pengawas Obat dan Makanan, yang
didukung oleh sistem rekrutmen dan promosi aparatur berbasis
kompetensi, transparan, serta memperoleh gaji dan bentuk jaminan
kesejahteraan yang sepadan, antara lain dengan cara:
1) meningkatkan ketaatan terhadap pengelolaan sumber daya manusia
aparatur di lingkungan Deputi Bidang Pengawasan Obat, Narkotika,
Psikotropika, Prekursor, dan Zat Adiktif Badan Pengawas Obat dan
Makanan melalui melakukan perencanaan kebutuhan pegawai sesuai
dengan kebutuhan organisasi;
2) meningkatkan disiplin sumber daya manusia aparatur di lingkungan
Deputi Bidang Pengawasan Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor,
dan Zat Adiktif Badan Pengawas Obat dan Makanan melalui penegakan
aturan disiplin/kode etik/kode perilaku pegawai;
3) meningkatkan efektivitas manajemen sumber daya manusia aparatur
di lingkungan Deputi Bidang Pengawasan Obat, Narkotika,
Psikotropika, Prekursor, dan Zat Adiktif Badan Pengawas Obat dan
Makanan melalui:
a) penetapan kinerja individu;
b) pelaksanaan evaluasi jabatan;
c) pengembangan sistem informasi kepegawaian; dan
d) meningkatkan profesionalisme sumber daya manusia aparatur di
lingkungan Deputi Bidang Pengawasan Obat, Narkotika,
Psikotropika, Prekursor, dan Zat Adiktif Badan Pengawas Obat dan
Makanan melalui pengembangan pegawai berbasis kompetensi.
-8-
7. Kelompok Kerja 7 - Bidang Penguatan Peraturan Perundang-undangan.
a. Susunan Keanggotaan Kelompok Kerja 7
Koordinator : Direktur Standardisasi Obat, Psikotropika, Prekursor,
dan Zat Adiktif.
Sekretaris : Kepala Sub Direktorat Standardisasi Produksi dan
Distribusi Obat dan NPPZA
Anggota :
1) Kepala Sub Direktorat Pengawasan Sarana Distribusi Obat dan NPP
Regional I
2) Kepala Seksi Standardisasi Distribusi Obat dan NPPZA
3) Kepala Seksi Standardisasi Produksi Obat dan NPPZA
4) Kepala Seksi Penilaian Pemasukan Khusus
5) Kepala Seksi Pengawasan Informasi dan Promosi Obat dan NPP
6) Kepala Seksi Pengawasan Sarana Pelayanan Kategori II Obat dan NPP
7) Juwita Manik, S. Farm., Apt. (PFM Ahli Pertama Direktorat Pengawasan
Produksi Obat dan NPP)
b. Tugas Kelompok Kerja 7 - Bidang Penguatan Peraturan Perundang-
undangan
Meningkatkan efektivitas pengelolaan peraturan perundang-undangan di
bidang pengawasan Obat dan Makanan yang dikeluarkan oleh Badan
Pengawas Obat dan Makanan, yaitu antara lain dengan cara:
1) melakukan identifikasi, analisis, pemetaan, dan revisi peraturan
perundang-undangan di lingkungan Deputi Bidang Pengawasan Obat,
Narkotika, Psikotropika, Prekursor, dan Zat Adiktif Badan Pengawas
Obat dan Makanan yang mempunyai risiko tumpang tindih/tidak
harmonis/tidak sinkron; dan
2) melakukan deregulasi peraturan terkait pelayanan publik.
8. Kelompok Kerja 8 - Bidang Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik.
a. Susunan Keanggotaan Kelompok Kerja 8
Koordinator : Direktur Registrasi Obat
Sekretaris : Kepala Sub Direktorat Registrasi Obat Generik
Anggota :
1) Kepala Sub Direktorat Pengawasan Ekspor Impor Obat dan NPP
2) Kepala Seksi Pengawasan Ekspor Impor NPP
3) Kepala Seksi Penilaian Sarana Distribusi Obat NPP, Bahan Obat
Regional I
-9-
4) Dra. Neviyenti, Apt. (PFM Ahli Madya Direktorat Registrasi Obat)
5) Tuti Indriyawati, S. Si., Apt. (PFM Ahli Muda Direktorat Pengawasan
Distribusi dan Pelayanan Obat NPP)
6) Indri Arya Astuti, S. Farm., Apt. (PFM Ahli Muda Direktorat Pengawasan
Produksi Obat NPP)
b. Tugas Kelompok Kerja 8 - Bidang Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
Meningkatkan kualitas pelayanan publik di lingkungan Deputi Bidang
Pengawasan Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor, dan Zat Adiktif
Badan Pengawas Obat dan Makanan, dengan cara antara lain:
1) memperkuat dan mengembangkan best practices peningkatan kualitas
pelayanan, pengawasan, dan sistem pemberdayaan masyarakat
melalui melakukan review dan perbaikan kebijakan/pedoman standar
pelayanan dan pengawasan;
2) meningkatkan kualitas pelayanan dan pengawasan yang berbasis
sistem manajemen mutu yang diakui secara internasional melalui:
a) melakukan sosialisasi/pelatihan dalam upaya meningkatkan
penerapan budaya pelayanan prima;
b) meningkatkan sarana layanan terpadu/terintegrasi dan
kemudahan pengaksesan informasi;
c) melakukan inovasi layanan;
3) meningkatkan indeks kepuasan masyarakat terhadap penyelenggaraan
pelayanan publik di lingkungan Deputi Bidang Pengawasan Obat,
Narkotika, Psikotropika, Prekursor, dan Zat Adiktif Badan Pengawas
Obat dan Makanan melalui:
a) meningkatkan pengelolaan pengaduan pelayanan;
b) melakukan penilaian kepuasan pelayanan;
c) peningkatan pemanfaatan teknologi informasi;
4) melakukan promosi pelaksanaan reformasi birokrasi dan
pemberdayaan masyarakat, berdasarkan data yang didapat dari hasil
monitoring maupun data dari Tim PMPRB melalui media informasi.
9. Tim Pelaksana selain sebagaimana dimaksud pada angka 1 sampai dengan
angka 8, Tim Pelaksana juga mempunyai tugas:
a. merumuskan rencana aksi Road Map Reformasi Birokrasi Deputi Bidang
Pengawasan Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor, dan Zat Adiktif
Badan Pengawas Obat dan Makanan;
b. merumuskan quick wins;
-10-
c. menjadi agen perubahan;
d. melaksanakan koordinasi, kerjasama, dan fasilitasi kepada semua
pemangku kepentingan dalam pelaksanaan reformasi birokrasi di
lingkungan Kedeputian Bidang Pengawasan Obat dan NPPZA Badan
Pengawas Obat dan Makanan;
e. melakukan internalisasi dan sosialisasi kepada pegawai dan masyarakat
tentang reformasi birokrasi di lingkungan Kedeputian Bidang Pengawasan
Obat dan NPPZA Badan Pengawas Obat dan Makanan;
f. mengikutsertakan dan/atau bekerjasama dengan para pakar dan
pemangku kepentingan;
g. melaporkan perkembangan hasil kerjanya kepada Ketua Tim Pelaksana
serta menembuskan kepada Tim Monitoring dan Evaluasi, paling sedikit
setiap 3 (tiga) bulan; dan
h. menyiapkan data dan dokumen pendukung sebagai bahan penilaian PMPRB
bagi Tim Asesor PMPRB.
B. TIM ASESOR PMPRB DAN MONEV RB
a. Susunan Keanggotaan Tim Asesor PMPRB dan Monev RB
Ketua : Direktur Pengawasan Keamanan Mutu dan Ekspor Impor Obat,
dan NPPZA
Sekretaris : Kepala Sub Direktorat Pengawasan Produk Tembakau
Anggota :
1) Dra. Nurma Hidayati, Apt., M. Epid
2) Kepala Sub Direktorat Standardisasi Mutu Obat dan NPP
3) Kepala Seksi Pengawasan Ekspor Impor Obat
4) Kepala Seksi Pengawasan Mutu Obat dan NPP
5) Kepala Seksi Registrasi Obat Baru
6) Kepala Seksi Registrasi Produk Biologi
7) Kepala Seksi Penilaian Sarana Distribusi Obat NPP Regional II
8) Kepala Seksi Inspeksi Sarana Pelayanan Kategori I Obat dan NPP
9) Kepala Seksi Standardisasi Mutu Obat Baru, Produk Biologi dan Produk
Khusus
10) Reni Setyawati, SKM, M. Epid (PFM Ahli Muda Direktorat Pengawasan
Keamanan Mutu dan Ekspor Impor Obat dan NPPZA)
11) Shanty Milani, S. Si., Apt. (PFM Ahli Madya Direktorat Registrasi Obat)
-11-
b. Tugas Tim Asesor PMPRB dan Monev RB sebagai berikut:
1) menetapkan langkah-langkah kerja yang harus ditempuh dalam proses
penilaian;
2) melakukan penilaian mandiri paling sedikit 1 (satu) kali dalam 1 (satu)
tahun;
3) menyusun rencana aksi tindak lanjut atas hasil penilaian mandiri untuk
perbaikan pelaksanaan dan pencapaian reformasi birokrasi di lingkungan
Deputi Bidang Pengawasan Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor, dan
Zat Adiktif Badan Pengawas Obat dan Makanan sesuai masing-masing area
perubahan;
4) melakukan pengolahan data hasil PMPRB masing-masing area perubahan;
5) melakukan penyusunan Laporan Hasil PMPRB Deputi Bidang Pengawasan
Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor, dan Zat Adiktif Badan Pengawas
Obat dan Makanan;
6) melakukan konsensus atas pengisian kertas kerja sebelum menetapkan
nilai PMPRB Deputi Bidang Pengawasan Obat, Narkotika, Psikotropika,
Prekursor, dan Zat Adiktif Badan Pengawas Obat dan Makanan;
7) menyampaikan laporan PMPRB ke Ketua PMRRB Badan Pengawas Obat dan
Makanan;
8) memastikan hasil evaluasi telah ditindaklanjuti oleh Tim Pelaksana pada
setiap area perubahan;
9) mengoordinasi percepatan implementasi pelaksanaan reformasi birokrasi
pada setiap area perubahan; dan
10) melaporkan pekembangan hasil kerja setiap area perubahan kepada ketua
Tim Monev, paling sedikit setiap 3 (tiga) bulan.
DEPUTI BIDANG PENGAWASAN OBAT DAN NPPZA
BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN,
Rita Endang