47
BACKGROUND INFORMATION REPUBLIK AFRIKA SELATAN GAMBARAN SINGKAT PERKEMBANGAN TERKINI REPUBLIK AFRIKA SELATAN DAN HUBUNGAN BILATERAL RI-AFRIKA SELATAN I. PETA NEGARA 1 On World Map On Africa Map

background info afrika selatan - pak sigit.doc

Embed Size (px)

Citation preview

BACKGROUND INFORMATION REPUBLIK KOREA

BACKGROUND INFORMATION REPUBLIK AFRIKA SELATAN

GAMBARAN SINGKAT PERKEMBANGAN TERKINI REPUBLIK AFRIKA SELATAN

DAN HUBUNGAN BILATERAL RI-AFRIKA SELATANI. PETA NEGARA

II. PROFIL NEGARANama Resmi:Republic of South Africa

Bentuk Negara:Republik

Ibu Kota: Ibukota Pemerintahan : Pretoria Ibukota legislatif

: Cape Town Ibukota Yudikatif

: Bloemfontein

Luas Wilayah: 1.219.090 km

Lagu Kebangsaan:'Nkosi Sikelel' iAfrika' (God Bless Africa)/ Die Stem van Suid-Afrika'

Populasi:54.002.000 Jiwa (Statistic South Africa)

Bahasa Nasional:English, Afrikaans, Zulu, Xhosa, Tsonga, Swati, Southern Sotho, Tswana, Venda, Northern Sotho, Ndebele

Agama/ Kepercayaan:Nasrani (kristen dan katolik) 68,62%; Budha (0,009%), kepercayaan tradisional (0,29%), Hindu (1,23%), Yahudi (1,67%), Islam (14,59%), Atheis (15,09%), Taois (0,0008%).

Mata Uang:Rand (ZAR) (kurs 1 US$ 11.5660 Rand, Januari 2015)

Hari Nasional:27 April (Freedom Day)

Kepala Negara:Presiden Jacob Zuma (sejak 2009)

Kepala Pemerintahan:Presiden Jacob Zuma (sejak 2009)

Menteri Luar Negeri:Maite Nkoana-Mashabane (sejak Mei 2009)

Partai yang Memerintah:African National Congress (ANC)

PDB:US$ 331,54 Milyar (PDB nominal, SA reserve Bank, 2015)US$ 261, 25 Milyar (PDB riil SA reserve Bank, 2015)

PDB per Kapita:US$ 6.139 (PDB Nominal, SA reserve Bank, 2015)

Cadangan Devisa:US$ 41,6 milyar (Data, SA reserve bank 2015) per 14 Desember 2014

Komoditas ekspor utama Afrika Selatan:Emas, berlian, platinum, bahan tambang, mesin-mesin

Komoditas impor utama Republik Afrika Selatan:Mesin-mesin, kimia, produk-produk minyak bumi, alat-alat iptek, bahan pangan

Keikutsertaan dalam Organisasi Internasional:ACP, AfDB, AU, BIS, BRICS, C, CD, FAO, FATF, G-20, G-24, G-77, IAEA, IBRD, ICAO, ICC (national committees), ICRM, IDA, IFAD, IFC, IFRCS, IHO, ILO, IMF, IMO, IMSO, Interpol, IOC, IOM, IPU, ISO, ITSO, ITU, ITUC (NGOs), MIGA, MONUSCO, NAM, NSG, OECD (Enhanced Engagement, OPCW, Paris Club (associate), PCA, SACU, SADC, UN, UNAMID, UNCTAD, UNESCO, UNHCR, UNIDO, UNITAR, UNSC (temporary), UNWTO, UPU, WCO, WFTU (NGOs), WHO, WIPO, WMO, WTO, ZC

III. DATA SINGKAT HUBUNGAN BILATERALPembukaan Hubungan Diplomatik:12 Agustus 1994, sebelumnya telah disetujui pembukaan Kantor Kepentingan RI di Pretoria (LORI Liaison Office of the Republic of Indonesia) pada tanggal 10 Februari 1994

Perwakilan Pemerintah kedua negara:Indonesia:

KBRI Pretoria dan Konsulat Jenderal RI di Cape Town

Republik Afrika SelatanKedutaan Besar Republik Afrika Selatan di Jakarta

Perwakilan Diplomatik:Duta Besar RI di Pretoria : Drs. Suprapto Martosetomo

Duta Besar Republik Afrika Selatan di Jakarta: Mr. Pakamisa Augustine Sifuba

Kemitraan Strategis:Joint Declaration on Strategic Partnership for a Peaceful and Prosperous Future between the Government of the Republic of Indonesia and the Government of the Republic of South Africa (Ditandatangani 17 Marett 2008)

Data Perdagangan RI-Republik Afrika Selatan

:Nilai Perdagangan Jan-Nov 2014:

US$ 1,64 Milyar Ekspor Afsel ke Indonesia Jan-Nov 2014

US$ 420.44 JutaImpor Afsel dari Indonesia Jan-Nov 2014

US$ 1,23 MilyarNeraca Perdagangan Jan-Okt 2014:

Deficit terhadap Indonesia US$ -805.59 juta (migas surplus US$ 20,31 Juta dan non-migas defisit US$ - 825.9 juta)Nilai Perdagangan 2013:

US$ 1,38 MilyarEkspor Afsel ke Indonesia 2013:

US$ 513 Juta

Impor Afsel dari Indonesia 2013

US$ 870 JutaNeraca Perdagangan 2013

Deficit terhadap Indonesia: US$ -357 Juta (migas US$ - 18 Juta dan non-migas US$ 338 juta)

* (Sumber: Kementerian Perdagangan RI)

Investasi langsung (FDI) Republik Afrika Selatan di Indonesia:Q3 2014:

US$ 0,5 Juta, 1 proyek

2011:

US$ 1,2 Juta, 3 proyek * (Sumber: BKPM)

Ekspor Utama RI ke Afrika Selatan :Perhiasan, dan batu batu semi perhiasan (43%); Lemak hewani, nabati dan juga minyak termasuk CPO (18%); Karet dan produk turunannya (12%); Kendaraan Otomotif (7%), Kertas dan Papan Kertas (4%), alat alat elektronik rumah tangga (4%), Filamen buatan (3%), produk alas kaki (3%), produk keramik (2%) * (Sumber: ITPC Johannesburg)

Impor utama RI dari Afrika Selatan:Pulp Kertas (37%), Base Metal (32%); Bahan bahan kimia industri (9.2%), Makanan hasil proses, minuman, cuka, tenbakau, dan barang industri pengganti tembakau (7.52%); Produk Mineral (4.9%); Mesin, alat alat mekanik dan kelistrikan, serta elektronik (3.69%). Produk Nabati (1,54%) * (Sumber: DTI Afsel)

Sektor unggulan investasi Republik Afrika Selatan di RI:Tidak ada Data

Wisatawan Afrika Selatan ke Indonesia :(2005)12,374; ( 2006) 7,526; (2007) 13,404; (2008); 15,012 (2009) 15,831; (2010) 12,691; (2011) 15,579; (2012); 17,228; (2013) 12,757 * (Sumber: Kemenparekraf)

Wisatawan/ Pengunjung Indonesia ke Afrika Selatan:2013: 6.254 orang

2012: 6.113 orang

2014: 4.279 orang * (Sumber: Statistic South Africa)

Pelajar Afrika Selatan di Indonesia (berdasar visa tujuan sosial):2013 (Juni Desember) : 128 orang

2014 : 112 orang * (Sumber: KBRI Pretoria)

Pelajar Indonesia ke Afrika Selatan:Per 2014 : 43 orang * (Sumber: KBRI Pretoria)

Pertemuan Tingkat Kepala Negara Terakhir:Kunjungan Kenegaraan Presiden Soesilo Bambang Yudoyono ke Afrika Selatan, Maret 2008

Kunjungan Kenegaraan Terakhir:-Presiden Soesilo Bambang Yudoyono ke Afrika Selatan bulan Maret 2008- Presiden Thabo Mbeki ke Indonesia bulan April 2005

Pertemuan Tingkat Menlu Terakhir:Pertemuan Bilateral Menlu tanggal 1 Maret 2014 di Jakarta, di sela CEAPAD II

IV. HUBUNGAN PERDAGANGAN REPUBLIK AFRIKA SELATAN DENGAN ANGGOTA ASEAN Januari November 2014 (dalam US$) NEGARA TUJUANEKSPORREPUBLIK AFRIKA SELATANIMPOR

REPUBLIK AFRIKA SELATANTOTAL

PERDAGANGANPERINGKATNILAI

PERDAGANGANPANGSA

PASAR

EKSPOR

(%)

Thailand414.949.938,262.096.363.961,912.511.313.900118,5732058

Singapura718.030.744,521.604.764.866,092.322.795.611232,1391367

Malaysia562.035.847,74888.442.076,521.450.477.924325,15678761

Vietnam154.550.821,83952.193.765,481.106.744.58746,917712128

Indonesia 325.199.364,87725.700.023,481.050.899.388514,55596006

Filipina62.437.456,05111.609.652,70164.309.86462,358867356

Myanmar4.214.826,171.372.719,575.587.54670,188656093

Brunei 1.983.369,655.550,611.988.92080,088775848

Laos466.897,83280.270,43747.16890,020898399

* (data SARS South Africa)V. PERBANDINGAN REPUBLIK AFRIKA SELATAN DENGAN INDONESIA

PembandingIndonesiaRepublik Afrika Selatan

Luas Wilayah1.904.569 km21.219.090 km

Penduduk245.862.034 jiwa (2015)*data kemendagri54.002.000 Jiwa (2015)*data Statistic SA

GDP Per KapitaUS$ 3.648 (2013) * data BPSUS$ 6.139 (2014) * data SARB

GDP NominalUS $868,3 Milyar (2013)US$ 610,4 Milyar (hingga Q3 2014)

* data World Bank dan BPSUS$ 331,54 Milyar (2014) * data SARB

Cadangan DevisaUS$ 111,862 Milyar (Desember 2014) * data Bank IndonesiaUS$ 41,6 Milyar (Desember 2014) * data SARB

Foreign Direct InvestmentJan Sep 2014 (1$ = 10.500)

US$ 21,74 Milyar (2014) * data BKPMUS$ 41,52 Milyar (Aset 2014) *data SARB

Total Perdagangan Internasional Jan-Nov 2014Januari Nov 2014

US$ 325,41 Milyar(defisit US$ 2.07 Milyar) * data Kementerian PerdaganganJanuari Nov 2014

US$ 164,79 Milyar (Defisit US$ 8,75 Juta)

* data SARS

VI. PERKEMBANGAN DALAM NEGERI REPUBLIK AFRIKA SELATAN1. POLITIK1.1. Politik Dalam Negeri Afrika Selatan1.1.1. Perkembangan Kondisi Masyarakat Afrika Selatan1. Afrika Selatan (Afsel) merupakan negara yang menyatakan diri sebagai Rainbow Nation mengingat latar belakang dan komposisi masyarakat Afsel yang beranekaragam. Istilah Rainbow Nation dicetuskan oleh mantan presiden kulit hitam pertama Afsel yaitu mendiang Nelson Mandela yang mengutamakan rekonsiliasi dan persatuan bangsa pasca rezim apartheid. Masyarakat Afsel memberikan penghormatan yang tinggi kepada mendiang Nelson Mandela dengan menyebutnya sebagai Father of the Nation dan juga meneladani falsafah Nelson Mandela yaitu Ubuntu yang merupakan konsep semangat persatuan dan keselarasan dalam hidup bersosialisasi serta dalam menjaga nilai-nilai demokrasi.

2. Mayoritas penduduk Afsel merupakan warga kulit hitam yang masih memiliki trauma terhadap rezim apartheid di masa lampau. Masyarakat kulit hitam di Afsel selama ini memberikan dukungan yang besar kepada ANC (African National Congress) sebagai partai politik yang pernah dipimpin oleh Nelson Mandela dengan warisan yang membawa Afsel terlepas dari rezim apartheid. Namun demikian, dengan perkembangan yang terjadi saat ini, masyarakat kulit hitam di Afsel mulai kehilangan sosok pemimpin ANC yang menjadi panutan dan dikagumi oleh seluruh bangsa, seperti Nelson Mandela. Banyak masyarakat kulit hitam yang menyatakan tetap mendukung ANC sebagai partai politik yang dinilai telah membebaskan mereka dari rezim apartheid, namun mereka mengharapkan munculnya tokoh pemimpin yang baru yang memiliki semangat Nelson Mandela. 3. Pasca wafatnya mantan Presiden Nelson Mandela, partai ANC sudah mulai mengalami perpecahan di tubuh partai karena kehilangan figur penting ANC. Jacob Zuma, Presiden Afsel saat ini yang juga sebagai ketua partai ANC dianggap belum dapat menjadi sosok pemimpin yang diharapkan oleh anggota partai karena diduga terlibat dalam berbagai kasus korupsi, terutama kasus pembangunan kediaman pribadi Jacob Zuma di Nkandla, Kwazulu-Natal yang ditengarai menggunakan anggaran negara sebesar Rand 246 juta (equivalent US$ 24,6 juta). Selain itu juga banyak para tokoh ANC mendapatkan tuduhan melakukan korupsi.4. Keadaan tersebut diperparah lagi oleh keadaan Pemerintahan Afsel yang saat ini dipimpin oleh ANC masih belum bisa menyelesaikan beberapa masalah utama Rakyat Afsel yakni masalah memajukan pendidikan, lowongan kerja, kesetaraan kaum perempuan, penurunan kemiskinan, pemerataan pemilikan tanah pertanian dan kesetaraan kesejahteraan bagi masyarakat kulit hitam Afsel.5. Demikian juga keputusan politik dalam pemajuan kapasitas Rakyat Afrika Selatan di bidang ekonomi, meskipun Pemerintah Afsel telah menetapkan kebijaksanaan program Black Economy Empowerment (BEE) yang berupaya untuk meningkatkan peran dan partisipasi masyarakat kulit hitam dalam kegiatan perekonomian, namun masih dirasakan kurang lancar proses transisi penguasaan ekonomi oleh masyarakat kulit hitam. Hal ini disebabkan oleh sikap trauma masyarakat Afsel terhadap rezim apartheid dan sikap masyarakat kulit putih yang masih meneruskan pola hidup lama sebagai masyarakat yang sudah lebih awal menguasai perekonomian Afsel dan terkesan ingin mempertahankannya. 6. Menyatunya masyarakat kulit putih dan kulit hitam Afsel seperti yang diharapkan Nelson Mandela masih dirasakan jauh dari harapan. Masyarakat kulit putih yang masih memiliki kematangan dalam berpolitik dan menguasai ekonomi, dirasakan masih belum rela untuk mengalihkan kemampuannya tersebut. Pada saat yang sama, masyarakat kulit hitam meskipun di dalam undang-undang Afsel telah diberikan hak mutlak memimpin negara, tetapi masih dirasakan belum memiliki kematangan dalam berpolitik dan menjalankan roda ekonomi. Pada saat yang sama, undang-undang tidak memberikan kesempatan bagi kaum masyarakat kulit putih untuk memegang tampuk kepemimpinan.1.1.2. Perkembangan kondisi partai politik utama Afsel

7. Pemilu Afsel yang telah dilaksanakan pada tanggal 7 Mei 2014 telah memenangkan kembali secara mayoritas partai ANC (dengan perolehan suara sebesar 62,15%) untuk memimpin kembali Parlemen dan Pemerintahan Afsel. Berdasarkan konstitusi bahwa Ketua ANC akan menjadi Presiden Afsel untuk masa 5 (lima) tahun mendatang (2014 2019). Dengan menguasai parlemen secara mayoritas dan pemegang jabatan Presiden, sudah dapat diperkirakan ANC akan leluasa menjalankan kebijakan dan program politik dan ekonomi dalam dan luar negeri Afsel. 8. Selain memimpin Pemerintahan dan Parlemen, ANC juga menguasai 8 (delapan) dari 9 (sembilan) Propinsi di Afsel, yang mana 1 (satu) propinsi dikuasai oleh partai DA (Democratic Alliance). Dengan demikian ANC memegang kepala pemerintahan daerah ( gubernur dan walikota) dan keadaan ini sangat menguntungkan partai ANC dalam pengumpulan suara dalam pemilu kecamatan (municipality election) mendatang di tahun 2016 dan pemilu nasional (national election) Afsel berikutnya di tahun 2019.9. ANC sebagai partai terbesar di Afsel akan mengadakan pemilihan ketua baru pada tahun 2017. Pemilihan ketua ANC akan menjadi sangat krusial karena seandainya Presiden Jacob Zuma tidak terpilih lagi sebagai Ketua ANC, maka sangat dimungkinkan Ketua ANC yang baru akan menggantikan Jacob Zuma sebagai Presiden Afsel 2017-2019. Berdasarkan Konstitusi Afsel, ketua partai adalah Presiden Afsel kecuali jika partai pemenang pemilu menghendaki lain. Presiden Jacob Zuma telah mengindikasikan bahwa Afsel telah siap untuk memiliki Presiden perempuan pada tahun 2019. Oleh karena itu, para pengamat politik telah memiliki spekulasi bahwa ANC di tahun 2017 akan dipimpin oleh seorang tokoh politik perempuan.10. Pemilu tahun 2014 tersebut telah melibatkan born free generation, yaitu masyarakat Afsel yang lahir setelah tahun 1994 dan melaksanakan hak pilihnya untuk pertama kali. Suara mereka adalah independen yang tidak terpengaruh pada masa lalu dan merupakan target bagi partai-partai baru yang pada umumnya terbentuk dari pecahan ANC sebagai ruling party, misalnya Congress of the People (COPE), Economic Freedom Fighters (EFF) dan Partai Agang SA.

11. Dalam pemilu tersebut, Partai DA (Democratic Alliance) sebagai partai kedua terbesar di Afsel telah mendapatkan jumlah suara yang lebih banyak dibandingkan pada pemilu sebelumnya (tahun 2009). Keadaaan kaum muda yang tidak terpengaruh masa lalu dan anggota dan konstituen yang merasa kurang puas dengan hasil kinerja ANC telah banyak memberikan suaranya kepada partai DA.

12. Demikian juga keadaan, partai EFF (Economy Freedom Fighter) sebagai partai ketiga terbesar di Afsel, telah mendapat dukungan suara seperti yang didapatkan partai DA. Bahkan mengalirnya suara pada pemilu 2014 tersebut dipengaruhi oleh janji politik yang tegas dan lugas yang disampaikan oleh pemimpin EFF, Julius Malema bahwa EFF akan membebaskan tanah perkebunan yang dimiliki oleh masyarakat kulit putih dan membagikan tanah tersebut kepada masyarakat kulit hitam, menyediakan lowongan kerja sebanyak-banyaknya dan mengadakan pemerataan penguasaan ekonomi kepada masyarakat kulit hitam.

13. Kampanye pada waktu Pemilu 2014 dan propaganda yang selalu didengungkan oleh Julius Malema tersebut sangat mendapatkan perhatian oleh masyarakat kulit hitam yang masih kurang beruntung saat ini. Para pengamat menilai meskipun propaganda tersebut masih jauh dari harapannya, namun keadaan ekonomi yang secara makro seperti inflasi yang diikuti dengan kenaikan harga-harga dan tidak adanya perbaikan-perbaikan ekonomi oleh Pemerintah, maka bisa dimungkinkan akan terjadinya tindakan-tindakan yang merugikan negara Afsel.

1.2. Politik Luar Negeri Afsel

1.2.1. Kerja sama regional Afrika

14. Pemerintah Afrika Selatan telah menggunakan kesempatan memperingati hari ke-20 tahun kemerdekaannya menegakkan kebijakan luar negeri Afrika Selatan yang berkomitmen untuk terus memainkan peran positif menuju kawasan Afrika dan kawasan regional lainnya. 15. Perdamaian dan stabilitas politik di kawasan Afrika akan tetap menjadi prioritas pemerintah Afrika Selatan, dimana kebijakan luar negeri ini didasarkan pada kenyataan bahwa negara Afrika Selatan tidak akan dapat berkembang secara stabil, berkelanjutan dan terintegrasi dalam pembangunan di Afrika, jika tidak adanya perdamaian di negara-negara tetangganya

16. Sebagai negara yang bertetangga dengan landlocked countries, Afsel telah memberikan perhatian khusus kepada negara-negara seperti Lesotho, Swaziland dan Botswana. Kekuatan politik dan ekonomi Afsel sangat mempengaruhi perkembangan politik dan ekonomi ketiga negara tetangga tersebut. Dalam hubungan politik dan keamanan, Pemerintah Afsel selalu diminta untuk membantu menyelesaikan permasalahan jika terjadi perkembangan politik dan keamanan yang kurang menguntungkan negara tetangga. Demikian juga, dalam mengembangkan politik, negara tetangga selalu menggunakan kemajuan ekonomi dan infrastruktur Afsel untuk pembangunan ekonomi dan investasi di negaranya. Dengan demikian, Afsel menjadi menjadi rujukan bagi negara tetangga dalam melaksanakan politik luar negerinya.17. Selanjutnya, pelaksanaan politik luar negeri Afsel memberikan prioritas pada peningkatan kerja sama regional di kawasan dengan berpartisipasi aktif dalam organsiasi regional kawasan yaitu African Union (AU), SADC (yang beranggotakan Angola, Botswana, Kongo, Lesotho, Malawi, Maurutius, Mozambique, Namibia, Seychelles, Afsel, Swaziland, Tanzania, Zambia dan Zimbabwe), Southern African Customs Union/SACU (yang terdiri dari Botswana, Lesotho, Namibia, Afsel dan Swaziland) dan Common Market for Eastern and Southern Africa/COMESA (yang terdiri dari Burundi, Comoros, Republik Demokratik Kongo, Djibouti, Mesir, Eritrea, Ethiopia, Kenya, Libia, Madagaskar, Malawi, Mauritius, Rwanda, Seychelles, Sudan, Swaziland, Uganda, Zambia dan Zimbabwe).

18. Pemerintah Afsel dalam menjalankan politik luar negerinya selalu berpegang pada pemenuhan African Agenda yang bertujuan untuk sebagai berikut:

a. Penguatan AU beserta perangkatnya, termasuk pemberian dukungan kepada Pan-African Parliament, pembentukan lembaga finansial AU, memfasilitasi implementasi AU Gender Declaration, integrasi AU dengan SADC.

b. Berkontribusi pada agenda SADC untuk melakukan integrasi program aksi Regional Indicative Strategic Development Plan(RISDP)

c. Penguatan dan pemberian bantuan teknis kepada SADC, khususnya Sekretariat SADC dan Integrated Committee of Ministers (ICM).

d. Berperan aktif dalam Post-conflict Reconstruction and Development (PCRD) di Afrika, khususnya di Republik Demokratik Kongo dan Sudan.

e. Berperan aktif dalam menjaga perdamaian, keamanan dan stabilitas di Kawasan melalui pembentukan the African Standby Force, dukungan terhadap stabilisasi di Sahara Barat, pengiriman pasukan perdamaian di Pantai Gading, serta penguatan kerja sama bilateral dengan negara-negara di Afrika.

19. Sebagai Ketua Organ Politik, Pertahanan dan Kerjasama Keamanan Southern Africa Development Community (SADC), Afrika Selatan bertanggung jawab untuk mempromosikan perdamaian, keamanan dan menjaga stabilitas di kawasan tersebut, Afrika Selatan belum lama ini juga telah sukses memimpin observer missions pada pemilu di Mozambik, Bostwana, Namibia dan Mauritius dan bersiap menyambut pemilu di Zambia dan Lesotho pada awal tahun 2015.

20. Peran Afsel sebagai Ketua Organ Politik, Pertahanan dan Kerja sama Keamanan SADC, sangat berperan yakni dapat dilihat dari reaksi cepat Afsel dalam mengurangi secara baik potensi krisis politik dan keamanan di Kerajaan Lesotho yang memiliki konsekuensi yang mengancam keamanan bertetangga dengan Afsel dan keamanan di Afrika. Demikian juga, Afsel terus memainkan perannya dalam upaya membawa perdamaian dan stabilitas di negara Democratic Republic Congo (DRC).

21. Dalam menghadapi persaingan dua kekuatan antara RRT dan AS di Afrika, dalam posisi strategisnya di benua Afrika, Afsel terlibat sangat intensif di dalam proses konsultasi pembentukan visi benua Afrika untuk 50 tahun ke depan, yang dikenal dengan agenda 2063, yang bergulir di bawah moto Africa We Want. Visi ini akan segera diadopsi pada kesempatan African Union Summit, tanggal 29-30 Januari 2015. dimana para pemimpin negara-negara Afrika akan bertemu dan merumuskan rencana plan of action 10 tahun ke depan. Agenda 2063 akan banyak berpengaruh pada pola integrasi regionalisme Afsel di bidang ekonomi dan politik melalui koridor SADC. 1.2.2. Kerja sama Multilateral

22. Afsel menerapkan kebijakan luar negeri yang pragmatis namun tetap berhati-hati dalam menyikapi gejolak global. Selain itu, Afsel sebagai negara yang pernah mengalami sejarah kelam apartheid, Afsel senantiasa mendukung gerakan anti kolonialisme dan condong kepada negara-negara yang pernah mengalami penjajahan. Dalam melaksanakan politik luar negerinya, Afsel menerapkan kebijakan luar negeri yang mendukung kepentingan dalam negeri, terutama dalam hal pertumbuhan perekonomian, mengingat Afsel masih menghadapi tingkat pengangguran yang cukup tinggi, yaitu 25,26% (2013).

23. Para pengamat dan pelaksana politik Afsel melihat ketegangan Barat Rusia karena masalah Ukrania tidak dapat disamakan dengan suasana perang dingin atau mengarah pada munculnya kembali perang dingin. Pandangan Afsel terhadap kemungkinan terjadinya perang dingin di masa datang secara jelas tidak dinyatakan oleh para kalangan pemerintahan dan pengamat. Namun keterlibatan Afsel dalam berbagai organisasi regional/internasional atau grup baru telah menunjukan arah Afsel dalam menghadapi berbagai gejolak politik dan ekonomi internasional yang mengarah kepentingan dalam negeri Afrika Selatan.24. Pemerintah Afrika Selatan juga telah menggunakan kesempatan memperingati hari ke-20 tahun kemerdekaannya dari Rejim Apartheid, menegakkan kebijakan luar negeri Afrika Selatan yang berkomitmen untuk terus memainkan peran positif menuju pembentukan kawasan Multilateral yang demokratis terus menghapuskan bentuk-bentuk penjajahan baru. Sebagai anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Afsel selalu ikut mendukung dan berpatisipasi aktif agenda dan keputusan menjaga perdamaian dunia.2. EKONOMI2.1. Perekonomian Dalam Negeri Afrika Selatan 2.1.1. Kondisi Secara Umum

25. Perekonomian Afrika Selatan adalah yang terbesar kedua setelah Nigeria, dimana Pendapatan Domestik Brutonya (PPP) mencakup 24% dari total keseluruhan benua Afrika. Afrika Selatan juga mendapat predikat upper-middle income country dari Bank Dunia (dimana hanya 4 negara di benua Afrika yang mendapat predikat tersebut, yaitu Afrika Selatan, Botswana, Gabon, dan Mauritius). Selepas tahun 1996 (setelah dilepaskannya sanksi internasional), perekonomian Afrika Selatan mengalami peningkatan drastis, dimana PDB nya membesar berkali kali lipat menjadi 300 Milyar Dollar lebih di tahun 2014, dan cadangan devisa meningkat dari yang hanya 3 Milyar Dollar pada tahun 1996 menjadi lebih dari 100 Milyar Dollar pada tahun ini. Saat ini demografi Afrika Selatan didominasi oleh penduduk berpendapatan kelas menengah yang menganut sistem demokrasi semenjak berakhirnya rezim apartheid. 26. Berdasarkan struktur perekonomiannya, Afrika Selatan memiliki keunggulan komparatif dan kompetitif di sektor : Produksi pertanian, pertambangan, dan manufaktur terkait dua sektor tersebut. Afrika Selatan telah melampaui fase yang semula melandaskan perekonomiannya pada sektor primer dan sekunder (pada abad 20) menjadi perekonomian yang didorong oleh sektor sektor tersier (mencakup 65% dari seluruh industri). Perekonomian Afrika Selatan terdiversifikasi menjadi beberapa sektor kunci, yaitu : pertambangan, pertanian, perikanan, manufaktur dan perakitan kendaraan, food processing, pakaian dan tekstil, telekomunikasi, energi, jasa keuangan dan bisnis, real estate, pariwisata, transportasi, serta perdagangan grosir serta eceran. 27. Afrika Selatan memiliki perekonomian yang relatif terbuka, dengan perdagangan internasional (ekspor dan impor) yang mencakup 65% dari PDB nasional. RRT, UE, AS, dan Jepang adalah beberapa negara yang menjadi mitra dagang terbesar Afrika Selatan. Perdagangan intra Afrika juga terus meningkat secara signifikan selama 10 tahun terakhir. Adapun produk ekspor utama Afrika Selatan adalah: Emas, berlian, platinum, bahan tambang, dan mesin-mesin.

28. Pertumbuhan perekonomian yang lebih cepat, penciptaan lapangan pekerjaan, Black Economic Empowerment, dan koreksi ketidakseimbangan sosial dalam konteks fiskal dan moneter adalah target utama pembangunan jangka menengah Pemerintahan Presiden Zuma. Tingginya tingkat pengangguran di Afrika Selatan tetap menjadi tantangan terbesar dalam pengelolaan perekonomian dalam negeri Afrika Selatan, hal ini diperparah dengan eksploitasi oleh politikus faksi yang berkuasa dan juga serikat pekerja. Pertentangan akan terus terjadi antara kaum moderat dan sayap kiri, yang hingga kini masih saling berebut dalam melakukan intervensi terhadap ekonomi. Namun demikian, berdasarkan tu ntutan masyarakat yang pragmatis, pada akhirnya belum ada perubahan kebijakan perekonomian yang signifikan selama 10 tahun terakhir. Perecepatan reformasi lahan tanpa mencederai petani potensial atau menjauhkan investor masih menjadi tantangan tersendiri bagi Afrika Selatan. 29. Dalam rezim perpajakan Afrika Selatan, Value added Tax (VAT) sangat menonjol dan berkontribusi besar terhadap perekonomian. VAT dibabankan secara flat. Pajak korporat telah dipotong dari yang sebelumnya 29% menjadi 28% pada bulan April 2008. Pajak sekunder perusahaan dihilangkan dan diganti dengan pajak yang langsung dikenakan pada dividen (pendapatan saham) para pemegang saham sebesar 15%. Marjin pajak pendapatan pribadi adalah mencapai 40%. Wilayah ekonomi khusus (SEZ) menawarkan konsesi pajak bagi investor. 2.1.2. Black Economic Empowerment 30. Pasca apartheid, Afrika Selatan menerapkan kebijakan, yang dianggap oleh banyak pihak sebagai bentuk affirmative action terhadap suatu ras tertentu. Kebijakan yang disebut sebagai black economic empowerment (BEE) diklaim bukan sebagai inisiatif moral untuk memperbaiki kesalahan masa lalu. BEE dianggap sebagai strategi pertumbuhan yang pragmatis dalam rangka mengoptimalkan potensi ekonomi nasional, termasuk membantu kaum kulit hitam untuk masuk kedalam arus utama perekonomian nasional. 31. Dalam merealisasikan BEE, instrumen yang digunakan oleh Pemerintah Afrika Selatan adalah dengan menerbitkan suatu score card yang harus dipenuhi oleh setiap institusi komersil atau non komersil. Adapun isi dari score card dimaksud adalah ownership (20 poin), Management Control (10 poin), Employment Equity (10 poin), Skills Development (20 poin), Preferential Procurement (10 poin), Enterprise Development (10 poin), Residual (10 poin sektor akan ditentukan). Kesemua kriteria ini akan dinilai berdasarkan kehadiran dan keikutsertaan warga kulit hitam Afrika Selatan di dalamnya. Tingkat kepatuhan terhadap BEE juga diukur berdsarkan ukuran perusahaan: Generic Enterprise (dengan nilai turnover sebesar 50 Juta Rand); Qualifying Small Enterprise ( nilai turnover : 10 50 juta Rand), dan Exempted Micro Enterprise (nilai turnover : dibawah 10 juta Rand). BEE memberikan status bagi perusahaan tersebut, tergantung tingkat kepemilikan warga kulit hitamnya (level 1, 2, dan 3). Dengan memiliki status BEE yang kuat atau skor yang tinggi, maka perusahaan akan dinilai lebih kompeten dalam mengikuti tender pemerintah atau BUMN yang menguntungkan.32. Pemenuhan scorecard ini sangat penting dan fundamental bagi kelangsungan suatu perusahaan, karena hanya dengan pemenuhan Broad Based Black Economic Empowerment Scorecard, maka sebuah perusahaan dapat mendapatkan sertifikat dan status dari kementerian keuangan. Sementara itu, tanpa adanya sertifikat BEE rating, maka suatu perusahaan akan didisqualifikasi dan dianggap usahanya tidak legal. 2.1.3. Dinamika Perekonomian Afrika Selatan tahun 2014 33. Pada tahun 2014, konstruksi perekonomian Afrika Selatan didominasi oleh beberapa sektor. Adapun jenis sektor dan kontribusinya terhadap ekonomi adalah sbb: Pertanian, Kehutanan dan Perikanan (2,39%); Pertambangan (7.51%); Manufaktur (11.90%); Air dan Listrik (3.02%); Konstruksi/kontraktor (3.49%); Perdagangan Grosir, Eceran, Katering dan Akomodasi (13.42%); Transportasi, Pergudangan, dan Komunikasi (9.14%); Keuangan, Asuransi, Real Estate, dan Jasa Niaga (18.40%); Pelayanan (5.12%); Pelayanan Umum Pemerintah (15.35%).

34. Untuk memperkuat efek dari penurunan plafon pengeluaran, Kementerian Keuangan Afrika Selatan akan membekukan non-essential goods and services pada periode 2014/2015. Strategi konsolidasi fiskal ini dilakukan, dikarenakan pula oleh rendahnya tingkat kolektibilitas pajak nasional. Dengan adanya reformasi kebijakan dan administratif pajak disamping penghematan, diprediksikan bahwa pada tahun anggaran 2015/16 pendapatan negara akan meningkat sebesar 12 Milyar Rand (US$ 120 Juta), sementara untuk 2016/17 memperoleh tambahan 15 Milyar Rand (US$ 150 Juta), dan pada periode 2017/18 diperoleh kenaikan sebesar 17 Milyar Rand (US$ 170 juta). 35. Pertumbuhan ekonomi Afrika Selatan mengalami penurunan yang sangat drastis dari angka yang diprediksikan di awal tahun 2014. Prediksi dan target yang dicanangkan Pemerintah, Afrika Selatan adalah 2.7%, sementara hingga akhir tahun 2014, pertumbuhan ekonomi ada di rataan 1,4%. Disinyalir, melemahnya pertumbuhan ekonomi Afrika Selatan dikarenakan terjadinya serangkaian unjuk rasa buruh di sektor pertambangan mineral yang terjadi secara massif. Setelah gelombang pemogokan selama 5 bulan oleh pekerja platinum, Afrika Selatan disambut dengan pemogokan 220.000 pekerja metal yang tergabung dalam National Union of Metalworkers of South Africa (NUMSA). Pemerintah Afrika Selatan mengalami kerugian produksi mineral yang merupakan pilar perekonomian utama Afrika Selatan. Pemerintah Afrika Selatan akhirnya menyetujui skema peningkatan upah minimum menjadi 10.000 Rand per bulan pada tahun pertama dan meningkat menjadi 12.000 Rand per bulan pada tahun selanjutnya, sesuai dengan permintaan.

36. Pemerintah Afrika Selatan melalui Menteri Keuangannya mengakui bahwa pengelolaan hutang Afrika Selatan memang tidak sustainable. Administrasi Menteri Keuangan Nene telah memproyeksikan bahwa akan ada defisit PDB sebesar 4.1%, 1% lebih lebar dari prediksi yang sebelumnya. Sementara itu proporsi hutang terhadap PDB diprediksi akan mencapai 45.9%, meningkat dari posisi saat ini yaitu 42.8%. Nilai konkrit gross national debt diprediksikan akan mencapai angka 2.5 Trilliun Rand (US$ 250 Milyar), sementara debt service akan mencapai 9.3% per tahun. 37. Afrika Selatan saat ini tengah mengalami krisis energi, dimana Pemerintah setempat terpaksa mengeluarkan kebijakan pemadaman secara massal sektoral. Hal ini pernah terjadi pada tahun 2008 dan mengakibatkan kerugian yang sangat besar (sebesar 300 Milyar Rand) terhadap perekonomian Afrika Selatan. Hingga November 2014, pemadaman energi (load shedding) di Afrika Selatan telah mengakibatkan kerugian yang sama besarnya dengan pada tahun 2008. Penyebab utamanya adalah pada gangguan teknis berat pada coal silo yang mempengaruhi conveyor belt yang mengangkut batu bara ke 6 unit pembangkit berkapasitas 3.600 Mwatt. Akhirnya, seluruh pembangkit tersebut masing masing hanya mampu menghasilkan 600 mw, oleh karenanya mengurangi sekitar 10% dari total output nasional.

38. Analisa prediksi kondisi perekonomian Afrika Selatan, menunjukkan kemungkinan akan terjadi dinamika indeks inflasi pada kuartal pertama tahun 2015. Melalui prediksi dengan teknik regresi linear menggunakan data 11 bulan kebelakang, CPI Index dan prosentase CPI year on year Afrika Selatan menunjukkan hal sebagai berikut:

Januari

2015Februari

2015 Maret

2015April

2015 Mei 2015 Juni

2015 Juli

2015

CPI Index112.46112.94113.42113.90114.38114.86115.34

CPI YoY6.045.955.835.705.655.645.60

39. Berdasarkan data tersebut, diramalkan akan terjadi kenaikan inflasi CPI index dari 111.5 menjadi 112.5 pada dua bulan pertama dan tren kenaikan yang terus terjadi hingga Juli 2015. Hal ini berarti, akan terus terjadi kenaikan harga barang konsumen selama 6 bulan kedepan. Sedangkan data prosentase year on year, meskipun terlihat ada penurunan prosentasi inflasi, namun indeks Consumer Price Index (CPI) tetap mengalami kenaikan, artinya harga kebutuhan hidup akan tetap meningkat.

40. Pengukuran lain melalui business cycle composite index yang dikeluarkan oleh badan pusat statistik Pemerintah Afrika Selatan, menunjukkan bahwa pada bulan Oktober 2014 terjadi penurunan indeks yang diakibatkan oleh penurunan indeks harga ekspor dan peningkatan jumlah suplai uang di Afrika Selatan. Hal ini menunjukan bahwa dengan meningkatnya nilai suplai uang, maka akan terjadi inflasi kenaikan harga barang yang lebih besar lagi untuk 2- 4 bulan ke depan karena penurunan nilai mata uang yang berakibat mahalnya harga komoditas.2.2. Hubungan Ekonomi Luar Negeri Afrika Selatan2.2.1. Perdagangan Luar Negeri Afrika Selatan Tabel Ekspor Afrika Selatan ke dunia

Sumber: ITPC Johannesburg dari WTA (diolah)41. Perkembangan negara tujuan utama ekspor Afrika Selatan periode Januari Desember 2013 terlihat bahwa China menjadi partner dagang utama dengan menduduki ranking nomor satu. Nilai ekspor Afrka Selatan ke China pada periode Januari Desember 2013 mencapai 83.436,58 juta USD, namun terjadi peningkatan jumlah ekspor sebanyak 11,82% dibandingkan periode sama tahun 2012 dengan pangsa sebesar 13,57%. Disusul oleh Amerika pada peringkat kedua dengan jumlah ekspor sebesar 6.980,06 juta USD atau turun sebanyak -7,82% dan pangsa 8,37%, diikuti Unidentified country dengan jumlah ekspor sebesar 6.955,55 juta USD atau turun sebanyak -22,98% dan pangsa 8,34% dan seterusnya.

Sumber: ITPC Johannesburg dari WTA (diolah)42. Indonesia menempati ranking ke-32 sebagai tujuan ekspor Afrika Selatan selama periode Januari Desember 2013 dengan nilai ekspor sebesar 513,46 juta USD atau mengalami penurunan sebanyak -16,58% dengan pangsa sebanyak 0,62%.

Tabel Impor Afrika Selatan dari Dunia

Sumber: ITPC Johannesburg dari WTA (diolah)43. Perkembangan impor non migas Afrika Selatan dari dunia, sebagian besar dikuasai oleh China dengan menduduki peringkat pertama, dengan jumlah impor sebesar 15.976,53 juta USD dengan pangsa sebanyak 15,91% atau dinilai meningkat sebanyak 9,49% dibanding dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Diikuti dengan Negara Jerman, Saudi Arabia, Amerika Serikat, Jepang dan India serta seterusnya. Pada peringkat importir komoditas barang di pasar Afrika Selatan. Indonesia menduduki peringkat ke-26 dengan jumlah nilai impor yang mencapai sebesar 870,05 juta USD, pangsa sebanyak 0,87% atau mengalami penurunan sebanyak -5,2%, dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya yang telah mencapai sebesar 917,74 juta USD.

Sumber: ITPC Johannesburg dari WTA (diolah) 2.2.2. Kerjasama Perdagangan Internasional

44. Berikut adalah kerjasama perdagangan yang dijalin oleh Afrika Selatan dengan negara negara mitranya:

Jenis KerjasamaNegara yang terlibatTujuan/ Terms UtamaProduk

Customs Union

Southern African Customs Union (SACU)Customs UnionSouth Africa, Botswana, Lesotho, Namibia and SwazilandPergerakan barang bebas bea (duty free) dengan common external tarrif untuk barang yang memasuki negara SACUSemua Produk

Free Trade Agreements (FTAs)

Southern African Development Community (SADC) FTAFree Trade Agreement12 SADC Member StatesSebuah FTA dengan bebas bea untuk 85% dari semua barang yang diperdagangkan. Pada tahun 2008. Namun saat ini sedang dinegosiasikan untuk menjadi FTA penuh untuk tariff semua jenis barang Hampir semua Produk

Trade, Development and Cooperation Agreement (TDCA)Free Trade AgreementSouth Africa and the European Union (EU)UE menawarkan liberalisasi perdagangan untuk 95% dari tariff nya untuk produk asli Afrika Selatan pada tahun 2010. Dan Pada tahun 2012 Afrika menawarkan 86% dari tariff nya bebas bagi UE.Saat ini tengah dilakukan review dari perjanjian ini, dalam rangka meluaskan cakupan produk. Perundingan dilakukan dibawah EPA antara SADC dan UE.

EFTA-SACU Free Trade Agreement (FTA)Free Trade AgreementSACU dan the European Free Trade Association (EFTA) -Iceland, Liechtenstein, Norway and SwitzerlandPengurangan Tariff untuk produk produk tertentuBarang-barang industrial (termasuk produk maritim) dan produk pertanian hasil proses.

Preferential Trade Agreements (PTAs)

SACU-Southern Common Market (Mercosur) PTAPreferential Trade AgreementSACU dan Argentina, Brazil, Paraguay dan UruguayPengurangan tariff untuk produk tertentu.

Sekitar 1,000 product lines bagi masing masing Negara

Zimbabwe/South Africa bilateral trade agreementBilateral Preferential Trade AgreementSouth Africa dan ZimbabwePreferential rates of duty, rebates dan kuota untuk barang tertentu. Ditandantangani tahun 1996, tujuan utamanya untuk mengurangi tarif produk tekstil ke Afsel

Non-reciprocal Trade Arrangements

Generalised System of Preferences (GSP)Skema pereferensi dagang satu arah berdasarkan WTO yang tidak mengikat bagi penerimanyaDitawarkan kepada Afrika Selatan oleh EU, Norway, Switzerland, Russia, Turkey, the US, Canada dan JepangProduk dari negara berkembang yang layak untuk akses pasar preferensialProduk industrial dan pertanian tertentu.

Africa Growth and Opportunity Act (AGOA)Bantuan Perdagangan Satu ArahDiberikan oleh AS untuk 39 negara Sub-Saharan African (SSA) Preferential access ke pasar AS dengan tariff yang lebih rendah atau tanpa tariff7,000 tariff produk

Perjanjian Lain

Trade, Investment and Development Cooperation Agreement (TIDCA)Cooperative framework agreementSACU dan ASMembuat aturan bagi peserta untuk menegosiasikan dan menandatangani perjanjian terkait SPS, kerjasama bea cukai, dan TBT. Termasuk membuat forum yang mengatur kepentingan bersama.

Trade and Investment Framework Agreement (TIFA)Bilateral agreementAfrika Selatan dan ASMenyediakan forum bilateral untuk membicarakan isu isu perdagangan dan investasi

Negosiasi Perdagangan Saat ini

SACU-India PTAPreferential Trade AgreementSACU dan IndiaPengurangan Tarif untuk produk produk tertentuSACU dan India sedang dalam proses negosiasi tariff

SADC-EAC-COMESA Tripartite FTAFree Trade Agreement26 negara dengan PDB gabungan US$860 Milyar serta populasi 560 juta orang. The Tripartite Framework didasari Lagos Plan of Action dan Abuja Treaty yang membangun the African Economic Community (AEC). FTA akan dinegosiasikan dalam jangka waktu 3 tahun kedepan dengan tambahan dua tahun. Cakupan: perdagangan barang dan jasa pada tahap pertama dan area lain pada tahap kedua.

Sumber: Department of Trade and Industri Afrika Selatan3. SOSIAL BUDAYA45. Total populasi penduduk di Afrika Selatan adalah 54.002.000 Jiwa, dengan komposisi berdasarkan ras : 80,2 % kulit hitam, 8,8% kulit berwarna, 2,5% Asia, 8,4 % kulit putih. Sebagian besar masyarakat Afrika Selatan memeluk agama nasrani (kristen dan katolik) dengan prosentasi sebesar 68,62%; Budha (0,009%), kepercayaan tradisional (0,29%), Hindu (1,23%), Yahudi (1,67%), Islam (14,59%), Atheis (15,09%), Taois (0,0008%). 46. Tingkat pengangguran Afrika Selatan pada tahun 2014: triwulan pertama adalah 24,5%; triwulan kedua 25,5%, dan triwulan ketiga 25,4%. Penyerapan tenaga kerja untuk tahun 2014 berdasarkan industri adalah sebagai berikut: Industri JasaProsentase penyerapan tenaga kerja (%)

Pertanian4,51

Pertambangan2,90

manufaktur11,44

Utility0,78

Konstruksi8,41

Perdagangan21,00

Transportasi6,13

Industri Jasa13,29

pelayanan komumal dan sosial 23,08

Domestic household (ART)8,47

47. Dalam menggambarkan tingkat pendidikan masyarakat Afrika selatan, berikut adalah grafik pencapaian tingkat pendidikan Afrika Selatan untuk tahun 2014, sbb (sumber: Statistic South Africa):

Berdasarkan grafik di atas dapat diketahui bahwa mayoritas populasi masyarakat kulit hitam Afrika Selatan masih berpendidikan rendah (less than matric/ dibawah SMU) sebesar 53.6%. Sementara masyarakat kulit putih mendominasi demografi masyarakat berpendidikan tinggi/ Universitas dengan prosentase 46,3% dari total populasi VII. GAMBARAN UMUM HUBUNGAN BILATERAL RI-REPUBLIK AFRIKA SELATAN48. Indonesia dan Afrika Selatan memiliki sejarah yang sama dalam merasakan pahitnya di bawah kungkungan penjajah. Indonesia selama hampir 350 tahun berada di bawah kekuasan Belanda sehingga akhirnya dapat merdeka pada tahun 1945. Maka, ketika para pejuang anti-apartheid berjuang untuk membebaskan negerinya dari cengkeraman rezim apartheid kulit putih, Indonesia senantiasa memberikan dukungan di fora internasional. Dan mungkin masih ingat, ketika pada era apartheid (sebelum tahun 1994) paspor para pejabat Republik Indonesia di-stempel dengan kata-kata: not allow to enter South Africa.

49. Pembukaan hubungan diplomatik antara Republik Indonesia dan Republik Afrika Selatan diawali dengan penandatanganan Komunike Bersama Indonesia Afrika Selatan oleh masing-masing Wakil Tetap nya di PBB pada tanggal 12 Agustus 1994.

50. Sebelumnya, Indonesia dan Afrika Selatan telah menyetujui pembukaan hubungan konsuler semenjak tanggal 10 Februari 1994 dengan dibukanya kantor kepentingan RI di Pretoria (LORI Liaison Officel of the Republic of Indonesia).51. Dengan ditandatanganinya Komunike Bersama pada tanggal 12 Agustus 2004 tersebut, maka status LORI berubah menjadi Kedutaan Besar Republik Indonesia. Dan pada tanggal 23 Mei 1995, Duta Besar RI pertama, Bpk. Drs. Rahadi Iskandar, menyerahkan surat-surat kepercayaan kepada Presiden Nelson Mandela.52. Kepala Perwakilan RI di Pretoria yang pernah bertugas semenjak pembukaan LORI hingga sekarang adalah sebagai berikut:

Anwar Yassin (Februari 1994 Mei 1995)

Drs. Rahadi Iskandar (Mei 1995 September 1998)

Harsoyo Sudirman, SH (Nopember 1998 September 2001)

Abdul Nasier, SH, LLM (September 2002 September 2005)

Drs. Sugeng Rahardjo (Desember 2005 Desember 2008

Drs. Sjahril Sabarudin (Januari 2008 Januari 2014)

Drs. Suprapto Martosetomo (Maret 2014 sekarang)

53. Adapun kerjasama bilateral yang telah disepakati oleh Indonesia dan Afrika Selatan adalah sebagai berikut:

NO.JUDUL PERJANJIANTEMPAT & TGL TTDSTATUS PENGESAHANSTATUS PEMBERLAKUAN

1Pernyataan Bersama pada waktu Kunjungan Kenegaraan Yang Mulia Ms. Maite Nkoana-Mashabane, Menteri Kerjasama dan Hubungan Internasional Republik Afrika Selatan ke Indonesia

Joint Statement on the Occasion of the Visit of H.E. Ms. Maite Nkoana-Mashabane, Minister for International Relations and Cooperation of the Republic of South Africa, to IndonesiaJakarta, 01-03-2014Ratifikasi Tidak Diperlukan

Mulai Berlaku01-03-2014 Tanggal Penandatanganan

Masa BerlakuTidak tercantum dalam Naskah

Cara PengakhiranTidak tercantum dalam Naskah

2Memorandum Saling Pengertian antara Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia dan Departemen Hubungan dan Kerjasama Internasional Republik Afrika Selatan mengenai Kerja Sama Penelitian dan Pengembangan Kebijakan

Memorandum of Understanding between the Ministry of Foreign Affairs of the Republic of Indonesia and the Department of International Relations and Cooperation of the Republic of South Africa on Mutual Cooperation on Policy Research and DevelopmentJakarta, 01-03-2014Ratifikasi Tidak Diperlukan

Mulai Berlaku01-03-2014 Tanggal Penandatanganan

Masa Berlaku3 (tiga) tahun dan dapat diperpanjang untuk periode 3 (tiga) tahun berikutnya atas kesepakatan bersama Para Peserta melalui pemberitahuan secara tertulis

Cara PengakhiranMoU ini dapat diakhiri kapan saja oleh salah satu Peserta dengan memberikan pemberitahuan awal kepada Peserta lainnya 6 (enam) bulan sebelumnya

3Memorandum Saling Pengertian antara Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia dan Departemen Perdagangan dan Industri Republik Afrika Selatan mengenai Kerjasama Pengembangan Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah

Memorandum of Understanding between the Ministry for Cooperatives and Small and Medium Enterprises of the Republic of Indonesia and the Department of Trade and Industry of the Republic of South Africa concerning Cooperatives and Small and Medium Enterprises Development Cooperation East London, 23-11-2012Ratifikasi Tidak Diperlukan

Mulai Berlaku23-11-2012 Tanggal Penandatanganan

Masa Berlaku3 (tiga) tahun dan akan di perpanjang secara otomatis untuk jangka waktu 3 (tiga) tahun

Cara PengakhiranDapat dilakukan melalui Pemberitahuan tertulis kepada Pihak lainnya 90 hari sebelumnya

4Pernyataan Wakil Pimpinan pada Kemitraan Baru Strategis Asia-Afrika, Tshwane, 17 Maret 2008

Co-Chairs' Statement on the New Asian-African Strategic Partnership, Tshwane, 17 March 2008Tshwane, 17-03-2008Ratifikasi Tidak Diperlukan

Mulai Berlaku17-03-2008 Tanggal Penandatanganan

Masa BerlakuTidak tercantum dalam Naskah

Cara PengakhiranTidak tercantum dalam Naskah

5Memorandum Saling Pengertian antara Pemerintah Republik Indonesia dengan Pemerintah Republik Afrika Selatan tentang Kerja Sama Kebudayaan

Memorandum of Understanding between the Government of the Republic of Indonesia and the Government of the Republic of South Africa on Cultural Co-operationTshwane, 17-03-2008Ratifikasi Tidak Diperlukan

Mulai Berlaku17-03-2008 Tanggal Penandatanganan

Masa Berlaku5 tahun dan dapat diperpanjang otomatis setiap 5 tahun berikutnya

Cara PengakhiranDapat dilakukan melalui pemberitahuan tertulis 6 bulan sebelum masa berlaku berakhir

6Memorandum Saling Pengertian antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Republik Afrika Selatan tentang Kegiatan Kerja Sama di Bidang Pertahanan

Memorandum of Understanding between the Government of the Republic of Indonesia and the Government of the Republic of South Africa on Cooperatives Activities in the Field of DefenceTshwane, 17-03-2008Ratifikasi Tidak Diperlukan

Mulai Berlaku17-03-2008 Tanggal Penandatanganan

Masa Berlaku5 tahun dan dapat diperpanjang otomatis setiap 5 tahun berikutnya

Cara PengakhiranDapat dilakukan melalui pemberitahuan tertulis 90 hari sebelum masa berlaku berakhir

7Deklarasi mengenai Kerja Sama Pengembangan Industrial Otorita Batam Republik Indonesia dan Coega Development Cooperation Republik Afrika Selatan

Declaration of Intent on Cooperation between Batam Industrial Development Authority (BIDA) of the Republic of Indonesia and Coega Development Cooperation of the Republic of South AfricaPretoria, 17-03-2008Ratifikasi Tidak Diperlukan

Mulai Berlaku17-03-2008 Tanggal Penandatanganan

Masa Berlaku5 tahun dan dapat diperpanjang otomatis setiap 5 tahun berikutnya

Cara PengakhiranDapat dilakukan melalui pemberitahuan tertulis 6 bulan sebelum masa berlaku berakhir

8Memorandum Saling Pengertian antara Otoritas-Otoritas yang Kompeten dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan Indonesia, Republik Indonesia dan Pusat Intelejensi Keuangan Republik Afrika Selatan mengenai Kerja Sama dalam Pertukaran Intelejen Keuangan yang Berhubungan dengan Pencucian Uang dan Keuangan Teroris

Memorandum of Understanding between the Competent Authorities of the Indonesian Financial Transaction Reports and Analysis Centre of the Republic of Indonesia and the Financial Intelligence Centre of the Republic of South Africa concerning Cooperation in the Exchange of Financial Intelligence related to Money Laundering and Financing of TerroristPretoria, 19-11-2006Ratifikasi Tidak Diperlukan

Mulai Berlaku29-11-2006 Tanggal Penandatanganan

Masa BerlakuTidak terbatas

Cara PengakhiranDapat dilakukan melalui pemberitahuan tertulis 30 hari sebelum masa berlaku berakhir

9Pernyataan Bersama mengenai Pembentukan Komite Dagang Bersama antara Republik Indonesia dan Republik Afrika Selatan

Joint Statement on the Establishment of the Joint Trade Committee between the Republic of Indonesia and the Republic of South AfricaNo Place, 19-04-2005Ratifikasi Tidak Diperlukan

Mulai Berlaku19-04-2005 (Tanggal Penandatanganan)

Masa BerlakuTidak tercantum dalam Naskah

Cara PengakhiranTidak tercantum dalam Naskah

10Memorandum Saling Penegertian antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Republik Afrika Selatan mengenai Kerja Sama Pengembangan Pertanian

Memorandum of Understanding between the Government of the Republic of Indonesia and the Government of the Republic of South Africa on Agriculture Development CooperationJakarta, 19-04-2005Ratifikasi Tidak Diperlukan

Mulai Berlaku19-05-2005 Tanggal Penandatanganan

Masa Berlaku3 tahun dan dapat diperpanjang otomatis setiap 3 tahun berikutnya

Cara PengakhiranDapat dilakukan melalui pemberitahuan tertulis 3 bulan sebelum masa berlaku berakhir

11Memorandum Saling Pengertian antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Republik Afrika Selatan tentang Pembentukan Komisi Bersama untuk Kerjasama Bilateral

Memorandum of Understanding between the Government of the Republic of Indonesia and the Government of the Republic of South Africa on the Establishment of a Joint Commission for Bilateral CooperationDurban, 23-03-2004Ratifikasi Tidak Diperlukan

Mulai Berlaku23-03-2004 (Tanggal Penandatanganan)

Masa Berlaku5 tahun dan dapat diperpanjang otomatis setiap 5 tahun berikutnya

Cara PengakhiranDapat dilakukan melalui pemberitahuan tertulis 6 bulan sebelum masa berlaku berakhir

12Persetujuan Dagang antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Republik Afrika Selatan

Trade Agreement between the Government of the Republic of Indonesia and the Government of the Republic of South AfricaCape Town, 20-11-1997Ratifikasi Sudah DilakukanPeraturan PerundanganKeppres No.88 tahun 1998 tanggal 23 Juni 1998 Lembaran Negara No.101

Mulai BerlakuTanggal penerimaan Notifikasi terakhir

Masa Berlaku3 tahun dan dapat diperpanjang otomatis setiap 3 tahun berikutnya

Cara PengakhiranDapat dilakukan melalui pemberitahuan tertulis 3 bulan sebelum masa berlaku berakhir

13Persetujuan Hubungan Udara antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Afrika Selatan

Air Transport Agreement between the Government of the Republic of Indonesia and the Government of the Republic of South Africa Cape Town, 20-11-1997Ratifikasi Sudah DilakukanPeraturan PerundanganKeppres No.44 tahun 1998 tanggal 10 Maret 1998 Lembaran Negara No.62

Piagam / NotifikasiNota No.261/EK/IV/98/29 tanggal 29 April 1998 dari Indonesia mengenai Pemberlakuan PersetujuanMulai BerlakuTanggal Nota Pemberitahuan terakhir

Masa BerlakuTidak terbatas

Cara PengakhiranDapat dilakukan setelah salah satu Pihak mengirimkan Pemberitahuan untuk mengakhirinya, Persetujuan ini akan berakhir 12 bulan setelah tanggal penerimaan Pemberitahuan, Pengakhiran harus di informasikan kepada ICAO sebelum 14 hari setelah menerima Pemberitahuan Pengakhiran dari salah satu Pihak

Catatan KhususPersetujuan ini harus didaftarkan kepada Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO)

14Persetujuan antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Republik Afrika Selatan mengenai Penghindaran Pajak Berganda dan Pencegahan Pengelakan Pajak atas Pendapatan dan atas Kekayaan

Agreement between the Government of the Republic of Indonesia and the Government of the Republic of the South Africa for the Avoidance of Double Taxation and the Prevention of Fiscal Evasion with Respect to Taxes on IncomeJakarta, 15-07-1997Ratifikasi Sudah DilakukanPeraturan PerundanganKeppres No.148 tahun 1998 tanggal 18 September 1998 Lembaran Negara No.41

Mulai BerlakuTanggal penerimaan Nota Pemberitahuan terakhir

Masa BerlakuTidak terbatas

Cara PengakhiranDapat dilakukan melalui pemberitahuan tertulis sebelum tanggal 30 Juni pada tahun kalender setelah 5 tahun berlaku

15Deklarasi Bersama mengenai Kemitraan Strategis untuk Masa Depan Damai dan Sejahtera antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Republik Afrika Selatan

Joint Declaration on Strategic Partnership for a Peaceful and Prosperous Future between the Government of the Republic of Indonesia and the Government of the Republic of South AfricaTshwane, 01-01-1970Ratifikasi Tidak Diperlukan

Mulai Berlaku17-03-2008 Tanggal Penandatanganan

Masa BerlakuTidak tercantum dalam Naskah

Cara PengakhiranTidak tercantum dalam Naskah

VIII. HUBUNGAN POLITIK BILATERAL 54. Hubungan politik Indonesia dan Afrika Selatan merupakan warisan dari kedua pendiri negara. Presiden Soekarno yang memimpin kemerdekaan Indonesia dan pembentukan Konperensi Asia-Afrika telah menginspirasi Pendiri negara Afrika Selatan, Neslon Madela memerdekakan Rakyat Afsel dari penjajahan rejim Apartheid. Hubungan yang bersejarah ini terus ditingkatkan sampai saat ini melalui saling kunjung pejabat tinggi dan kerjasama kedua negara.55. Pada tanggal 1 Maret 2014 di Jakarta, Indonesia dan Afrika Selatan selaku co-chair melakukan launching fase ke-2 NAASP capacity building program untuk Palestina (dalam kerangka CEAPAD II). Dalam kesempatan tersebut, Menlu RI dan Menlu Afsel melakukan pertemuan bilateral membahas perkembangan dan upaya peningkatan hubungan bilateral kedua negara. Kedua Menlu antara lain menyepakati agar Plan of Action implementasi Kemitraan Strategis antar kedua negara dapat segera difinalisasi sebelum pelaksanaan SKB ke-2 RI-Afsel. Selain itu, pada kesempatan kunjungan dimaksud, juga dilakukan penandatanganan MoU between the Ministry of Foreign Affairs of the Republic of Indonesia and the Department of International Relations and Cooperation of the Republic of South Africa on Mutual Cooperation on Policy Research and Development (BPPK Kemlu RI dengan PRAU DIRCO). Sebagai tindak lanjut, dalam kunjungan delegasi Dirt Afrika yang dipimpin oleh Dir. Afrika pada tanggal 1 Oktober 2014, Delegasi Dit. Afrika telah mengadakan pertemuan dengan Deputy DG Ambassador A. Sooklal dan telah membahas MoU SKB RI Afsel.

56. Dalam rangka pembentukan Plan of Action of the Strategic Partnership RI Afrika Selatan , Dir Afrika, Kemlu RI dan DIRCO telah diadakan pembahasan umum mengenai draft Plan of Action (PoA). Pihak Afsel secara umum dapat menerima isi draft PoA, dengan beberapa catatan dan usulan amandemen. Disepakati bahwa consolidated text draft PoA kiranya dapat difinalisasi bersama selambatnya akhir Desember 2014 melalui pertukaran nota diplomatik, sehingga siap ditandatangani Menlu kedua negara pada kesempatan SKB ke-2.

57. Indonesia dan Afsel telah mengadopsi MoU on Joint Commission for Bilateral Cooperation RI Afsel (MoU SKB RI AFSEL) dalam Sidang Komisi Bersama (SKB RI Afsel ke-1) di Batam, Indonesia pada tahun 2008. Setelah tertunda cukup lama, dalam Joint Statement Menlu RI dan Menlu Afsel dalam kesempatan pertemuan bilateral pada tanggal 1 Maret 2014 di Jakarta, kedua Menlu telah menyatakan komitmennya untuk melaksanakan SKB RI Afsel ke-2 pada tahun 2014.

58. Sesuai dengan arahan Kemlu, Duta Besar RI telah menyarankan SKB (Sidang Komisi Bersama) ke-2 dapat dilaksanakan pada bulan Mei/ Juni 2015, setelah Konperensi Asia Afrika berlangsung dalam bulan April 2015

59. Ditingkat Internasional, Afsel telah memberikan dukungannya pada pencalonan Indonesia pada Dewan ITU (International Telecomunication Union). Pemerintah Afsel telah memberikan dukungan bagi pencalonan Indonesia di Dewan ITU 2014 2018 dan Pencalonan Bapak Meiditomo Sutyarjoko sebagai Anggota Radio Regulation Board (RRB) ITU periode 2014 2018. Demikian juga, Pencalonan Indonesia pada United Nations Human Rights Council (UNHRC), untuk periode tahun 2015 2017, Indonesia dan Afrika Selatan melakukan asli saling dukung. 60. Adapun kegiatan saling kunjung pemimpin kedua negara dan pejabat tinggi, adalah sebagai berikut :

Presiden Nelson Mandela ke Indonesia, September 1994 dan Juli 1997 Presiden Soeharto ke Afsel, November 1997 Presiden Abdurrahman Wahid ke Afrika Selatan, April 2000 Presiden RI Megawati Soekarnoputri ke Afsel, September 2002. Presiden Thabo Mbeki, tanggal 1920 April 2005 (state visit) dilanjutkan dengan kehadirannya pada KTT AA 2005 dan Peringatan 50 tahun KAA 1955 Wakil Presiden RI H.M. Jusuf Kalla ke Afrika Selatan September 2005 Deputy Presiden Afsel, Phumzile MlamboNgcuka ke Indonesia, April 2006 Kunjungan Kenegaraan Presiden SBY ke Afsel pada bulan Maret 2008

IX. HUBUNGAN BILATERAL EKONOMI Perdagangan Luar Negeri

NERACA PERDAGANGAN DENGAN NEGARA MITRA DAGANG

(Nilai : Ribu US$)

Uraian20092010201120122013Trend(%) 2009-2013Jan-OktPerub.(%) 2014/2013

20132014

TOTAL PERDAGANGAN834.808,41.197.310,92.142.367,42.353.483,91.895.266,126,061.642.992,91.646.474,40,21

MIGAS55.268,83.148,824.302,842.744,21.614,5-35,971.247,620.986,61.582,15

NON MIGAS779.539,61.194.162,12.118.064,52.310.739,71.893.651,627,571.641.745,31.625.487,8-0,99

EKSPOR484.569,2680.723,11.436.590,81.691.502,81.270.335,032,811.092.478,41.226.035,712,23

MIGAS41,560,722.700,541.203,7251,0175,06250,9336,934,27

NON MIGAS484.527,7680.662,31.413.890,31.650.299,01.270.084,032,481.092.227,51.225.698,812,22

IMPOR350.239,2516.587,9705.776,6661.981,1624.931,115,10550.514,5420.438,7-23,63

MIGAS55.227,33.088,11.602,41.540,41.363,5-55,51996,720.649,71.971,81

NON MIGAS295.011,9513.499,8704.174,2660.440,7623.567,619,11549.517,8399.789,0-27,25

NERACA PERDAGANGAN134.330,0164.135,2730.814,21.029.521,7645.403,964,47541.963,8805.596,948,64

MIGAS-55.185,8-3.027,321.098,139.663,3-1.112,50,00-745,8-20.312,8-2.623,65

NON MIGAS189.515,8167.162,5709.716,1989.858,3646.516,452,70542.709,6825.909,852,18

Sumber: BPS, Processed by Trade Data and Information Center, Ministry of Trade

61. Dalam dimensi perdagangan luar negeri, Indonesia adalah tujuan ekspor Afrika Selatan nomer 32 dan negara pengimpor terbesar no 26 dari seluruh mitra dagang Afrika Selatan. Tren ekspor Indonesia ke Afrika Selatan dari 2007 2013 menunjukkan tren yang positif, yaitu 7.02%. Perdagangan Indonesia dan Afrika Selatan secara keseluruhan juga menunjukan tren yang positif, yaitu 26.06%. Setiap tahun, dalam kurun waktu 5tahun tersebut, Indonesia selalu mendapat surplus perdagangan.62. Terhitung hingga Oktober, untuk tahun 2014, ekspor Indonesia ke Afrika Selatan adalah sebesar US$ 1,23 Juta, mengalami kenaikan sebesar 12,23% dibanding dengan periode yang sama tahun 2013. Sementara untuk total perdagangan Indonesia dan Afrika Selatan adalah US$ 1,65 Milyar, angka ini juga mengalami kenaikan sebesar 12.23% untuk periode yang sama tahun 2013. 63. Berdasarkan observasi statistik impor pada tahun 2014, diperoleh data bahwa komoditas yang sangat besar diimpor oleh Afrika Selatan dikategorikan beberapa produk berikut: Alat Alat mekanikal dan instrumen elektronik (US$ 25,8 Milyar), produk mineral dan pertambangan (US$ 22,9 Milyar) , alat alat transportasi (US$ 10,081 Milyar), dan produk kimia industri (US$ 6,2 Milyar). PANGSA PASAR KOMODITAS EKSPOR UNGGULAN INDONESIA DI AFRIKA TAHUN KomoditasImpor dari Indonesia(Dalam US$)Impor dari dunia(Dalam US$)Prosentase Impor dari Indonesia

Udang

Udang (beku)935,00053,662,0001.74

Tidak Beku780009200084.78

Kopi13,985,00076,440,00018.30

Minyak Kelapa Sawit213,201,000308,555,00069.10

Kakao

Kakao biji000.00

Kakao Bubuk05,889,0000.00

Kakao Minyak/lemak0249,0000.00

Karet dan Produk Karet82,771,0001,455,984,0005.68

Tekstil

Pakaian Jadi Bukan Tenun0882,397,0000.00

Pakaian Jadi Tenun0879,395,0000.00

Alas Kaki

Alas kaki (sol karet)9,334,000356,024,0002.62

Alas kaki kulit22,463,000233,920,0009.60

Elektronika

Elektronika (khususnya perlengkapan telepon dan radio)13,050,00010,516,781,0000.12

Kendaraan Bermotor

Mobil (termasuk wagon)58,242,0005,494,689,0001.06

Kendaraan Pengangkut (truk)9,683,0001,241,821,0000.78

Komponen Kendaraan Bermotor01,265,103,0000.00

Furniture0810,532,0000.00

64. Berdasarkan data yang diperoleh dari UNCOMTRADE (database perdagangan internasional yang dirilis oleh PBB), dapat disimpulkan bahwa, disamping produk udang, kelapa sawit, karet dan alas kaki, produk unggulan Indonesia masih belum bisa meraih pasar Afrika Selatan dengan optimal (dengan pangsa rata rata di bawah 3%). Berdasarkan data dan observasi yang diperoleh, disimpulkan salah satu penyebabnya adalah belum diprosesnya produk produk unggulan Indonesia pada kelas yang lebih tinggi (value added process)contohnya untuk Kakao biji tidak ada permintaan dari Afrika Selatan, namun untuk after process productnya, seperti minyak Kakao dan Bubuk Kako, permintaanyya cukup tinggi, namun tidak bisa dipenuhi oleh eksportir Indonesia. Indonesia sebagai negara yang memiliki keunggulan komparatif juga belum mengakses pasar produk pakaian jadi di Afrika Selatan yang cukup tinggi permintaannya dan juga memiliki trend yang sangat positif. Selain itu, Indonesia sebagai salah satu produsen komponen kendaraan bermotor di Asia, tidak memanfaatkan permintaan yang cukup besar dari Afrika Selatan, sebagaimana terlihat tidak tidak diekspornya komoditas tersebut ke Afrika Selatan pada tahun 2014.

65. Peningkatan hubungan dan kerjasama di bidang ekonomi antara Indonesia dan Afrika Selatan juga ditandai antara lain dengan meningkatnya intensitas pengiriman misi ekonomi dari Afrika Selatan ke Indonesia dan sebaliknya. Pada acara TEI 2013, delegasi bisnis Afrika Selatan mencapai 100 orang. Buyers dari Afrika Selatan merupakan ke-4 terbesar nilai transaksinya selama TEI 2013, dengan nilai 4,78% dari total transaksi. Pada tahun 2014 tercatat sejumlah delegasi bisnis dari Afrika Selatan ke Indonesia antara lain delegasi eksportir buah, outward selling mission serta delegasi bisnis Afrika Selatan pada TEI 2014 yang mencapai 37 orang. Sebaliknya delegasi bisnis Indonesia telah berpartisipasi dalam berbagai pameran di Afrika Selatan seperti pameran Africa Big Seven, Saitex dan Decorex.Kerjasama Ekonomi Indonesia Afrika Selatan

66. Adapun kerjasama bilateral ekonomi yang telah dilakukan antara Indonesia dan Afrika Selatan adalah sebagai berikut:

Persetujuan antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Republik Afrika Selatan mengenai Penghindaran Pajak Berganda dan Pencegahan Pengelakan Pajak atas Pendapatan dan atas Kekayaan (15 Juli 1997) Persetujuan Hubungan Udara antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Afrika Selatan (20 November 1997) Persetujuan Dagang antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Republik Afrika Selatan (20 November 1997) Memorandum Saling Penegertian antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Republik Afrika Selatan mengenai Kerja Sama Pengembangan Pertanian (19 April 2005) Memorandum Saling Pengertian antara Otoritas-Otoritas yang Kompeten dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan Indonesia, Republik Indonesia dan Pusat Intelejensi Keuangan Republik Afrika Selatan mengenai Kerja Sama dalam Pertukaran Intelejen Keuangan yang Berhubungan dengan Pencucian Uang dan Keuangan Teroris (19 November 2006)Investasi

67. Hubungan investasi Indonesia dan Afrika Selatan belum berkembang secara baik. Tercatat pada tahun 2014 kuartal ketiga, pengusaha Afrika Selatan telah melakukan investasi ke Indonesia sebesar US$ 0.5 Juta untuk 1 proyek. Catatan ini adalah yang pertama setelah pada tahun 2011 terdapat 3 proyek di bidang perhotelan dan resor senilai US$ 1,2 Juta. Ekonomi Pertahanan (alutsista)68. Afrika Selatan adalah negara yang memiliki industri pertahanan yang sangat maju. Beberapa perusahaan besar, seperti Daenel dan Paramount adalah perusahaan industri persenjataan peninggalan masa apartheid yang memiliki spesifikasi teknologi persenjataan yang sangat maju dan banyak dimanfaatkan oleh NATO dan negara negara maju lain. Pasca apartheid, banyak mantan prajurit dan pasukan khusus Afrika Selatan (yang mengundurkan diri) membentuk firma swasta yang bergerak di industri keamanan serta menjadi tentara bayaran di berbagai perusahaan mercenary internasional, seperti Sandline, Blackwaters, dan juga Halliburton.

69. Indonesia membeli beberapa persenjataan dari Afrika Selatan, contohnya : senjata berspesifikasi tinggi (sniper riffle), amunisi senjata artileri, rudal berteknologi tinggi (UNCOMTO), dan juga alat komunikasi kendaraan perang (tank dan kapal). 70. Terlepas dari sektor swasta nya yag sangat maju dalam hal industri pertahanan dan keamanan, namun demikian tentara nasional Afrika Selatan pasca apartheid (mayoritas kulit hitam), tidak memiliki kapasitas personal tempur yang baik dan terstandar internasional. Oleh karenanya, berpotensi bagi Indonesia untuk melakukan kerjasama militer untuk pendidikan personel (pertukaran perwira pendidikan). Forum Komunikasi Ekonomi71. Republik Indonesia dan Republik Afrika Selatan hingga kini memiliki 2 forum komunikasi, yaitu Joint Trade Commission (JTC) dan Joint Agricultural Cooperation Commission (JACC). 72. JTC dibentuk ditandai dengan penandatanganan deklarasi pembentukan JTC pada tanggal 19 April 2005. JTC sudah berlangsung sebanyak 2 kali, masing masing di Afrika Selatan dan Indonesia. Pada JTC terakhir pada tahun 2012, disepakati untuk dilakukan pertukaran informasi terkait joint feasibility study untuk melakuka kerjasama tarif preferensial (preferential trade agreement) dan juga penandatanganan MoU Special Economic Zone (SEZ) Afrika Selatan dan juga Batam International Free Trade Zone Area (BIFZA). JTC ke 3 direncanakan untuk dilaksanakan pada tahun 2014, namun masih terhalang isu persetujuan tanggal pelaksanaan oleh pihak Afrika Selatan (Department of Trade and Industry). MoU SEZ BIFZA masih dalam proses pertukaran draft. 73. JACC pertama direncanakan untuk dilaksanakan pada tahun 2014, tapi hingga kini masih belum bisa terlaksana diakibatkan belum didapatkannya kepastian tanggal dari Kementerian Pertanian Republik Indonesia.X. KERJA SAMA SOSIAL BUDAYAKerja Sama Kebudayaan

74. Telah ditandatangani Memorandum Saling Pengertian antara Pemerintah Republik Indonesia dengan Pemerintah Republik Afrika Selatan tentang Kerja Sama Kebudayaan )Memorandum of Understanding between the Government of the Republic of Indonesia and the Government of Republic of South Africa pada tanggal 17 Maret 2008 di Pretoria. Perjanjian ini berlaku selama 5 tahun dan secara otomotis akan diperpanjang 5 tahun berikutya, kecuali ada pernyataan tertulis terkait pembatalan oleh salah satu atau Pemerintah Indonesia maupun Afrika Selatan. 75. Sebagai wujud komitmen mantan Presiden Afrika Selatan, Thabo Mbeki yang disampaikan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ketika melakukan kunjungan ke Afrika Selatan pada tahun 2008, Pemerintah Afrika Selatan melalui Kedubesnya di Jakarta pada tanggal 16 April 2010 telah menyerahkan secara simbolis kepada Dirjen Aspasaf di Kemlu bantuan sebesar US$ 1 juta. Bantuan tersebut dimaksudkan untuk mendukung pembangunan Pusat Pelatihan Usaha Kecil Menengah (UKM) di Banda Aceh, khususnya dalam rangka proses rekonstruksi dan pemulihan kehidupan ekonomi masyarakat Aceh pasca Tsunami 2004.76. Bentuk kerjasama budaya lain antar aIndonesia dan Afrika Selatan adalah dibuatnya perjanjian terkait joint stamp Pada tanggal 12 September 2011, Indonesia dan Afrika Selatan telah menandatangani Arrangement kerja sama penerbitan prangko bersama (Joint Issue of Stamps) di Jakarta. Penandatanganan tersebut kemudian ditindaklanjuti kegiatan launching prangko seri bersama di Cape Town, Afrika Selatan pada tanggal 15 Oktober 2011.77. Dalam periode 2006-2013, sebanyak delapan orang peserta Afsel telah mengikuti sejumlah pelatihan yang diselenggarakan RI antara lain di bidang SMEs (2006), microfinance (2008), good governance (2012), pendidikan diplomat (Sesdilu Internasional tahun 2012) dan pertanian (water management tahun 2013).

78. Di bidang pendidikan, kerja sama RI-Afsel telah terjalin dalam pemberian Beasiswa Darmasiswa, Beasiswa Seni dan Budaya Indonesia, Beasiswa Kemitraan Negara Berkembang serta Beasiswa Kementerian Agama. Selama periode 2007-2013, sekitar 50 mahasiswa Afsel tercatat sebagai penerima beasiswa tersebut.79. Salah satu manifestasi dari perjanjian ini adalah rencana disumbangkannya rumah budaya Indonesia Bala Lampoa yang akan berfungsi sebagai pusat budaya dan perpustakaan di Cape Town Afrika Selatan. Namun demikian, Rencana hibah perpustakaan Balla Lampoa kepada Afsel yang menjadi komitmen Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono pada saat kunjungan ke Afrika Selatan tahun 2008, hingga saat ini masih belum dapat diwujudkan. Hal tersebut mengingat pihak Afsel belum memberikan tanggapan resmi terhadap draft MoU mengenai hibah perpustakaan dimaksud dengan alasan beban biaya pemeliharaan dan berpotensi menjadi isu politik sensitif, khususnya dalam kondisi sosial politik Afrika Selatan saat ini yang masih menghadapi tantangan memperkuat kesatuan sebagai masyarakat majemuk.Kerja Sama Pariwisata

80. Jumlah wisatawan Indonesia ke Afrika Selatan mengalami sedikit kenaikan dan penurunan dalam kurun waktu 3 tahun terakhir (2013: 6.254 orang, 2012: 6.113 orang, dan 2011: 4.279 orang). Sementara itu, menurut data yang diperoleh dari Kemenparekraf RI, pada tahun 2013, wistawan Afrika Selatan ke Indonesia adalah sejumlah 16.298 orang) 81. Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Pariwisata, ITPC dan bekerjasama dengan fungsi ekonomi KBRI Pretoria, setiap tahun mengikuti event internasional di bidang pariwisata yang dikenal dengan nama Gateway Show. Pada acara ini, Indonesia mempromosikan berbagai aspek kebudayaan nasional dan juga komoditas pariwisata nasional kepada masyarakat Afrika Selatan. KBRI Pretoria Maret 2015On World Map

On Africa Map

PAGE 4