45
BAB. IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1Gambaran Umum A. Gambaran Umum Kota Palu 1.Letak dan luas wilayah Secara astronomis wilayah Kota Palu terletak diantara 036 - 056 Lintang Selatan (LS) dan 119 o 45 - 121 o 1 Bujur Timur (BT). Berdasarkan kondisi alamnya Kota Palu dibatasi oleh laut (Teluk Palu) dan pegunungan (Pegunungan Gawalise dan Pegunungan Verbecs). Luas wilayah Kota Palu berdasarkan UURI No. 4 tahun 1994 adalah 45.279,00 Ha. Kota Palu terdiri atas 4 (empat) wilayah kecamatan yaitu: (1) Kecamatan Palu Barat terdiri dari 14 Kelurahan , (2) Kecamatan Palu Timur terdiri dari 5 kelurahan, (3) Kecamatan Palu Utara terdiri dari 8 kelurahan ,(4) Kecamatan Palu Selatan terdiri dari 9 kelurahan. 48

BAB.iv + Studi Perabot

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB.iv + Studi Perabot

BAB. IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum

A. Gambaran Umum Kota Palu

1. Letak dan luas wilayah

Secara astronomis wilayah Kota Palu terletak diantara 036 - 056

Lintang Selatan (LS) dan 119o45 - 121o1 Bujur Timur (BT). Berdasarkan

kondisi alamnya Kota Palu dibatasi oleh laut (Teluk Palu) dan pegunungan

(Pegunungan Gawalise dan Pegunungan Verbecs).

Luas wilayah Kota Palu berdasarkan UURI No. 4 tahun 1994 adalah

45.279,00 Ha. Kota Palu terdiri atas 4 (empat) wilayah kecamatan yaitu: (1)

Kecamatan Palu Barat terdiri dari 14 Kelurahan , (2) Kecamatan Palu Timur

terdiri dari 5 kelurahan, (3) Kecamatan Palu Utara terdiri dari 8 kelurahan ,(4)

Kecamatan Palu Selatan terdiri dari 9 kelurahan.

2. Keadaan Topografi

Keadaan topografi memberikan gambaran tentang kondisi bentang alam

yang diukur pada tingkat kemiringan kemiringan lereng. Topografi wilayah Kota

Palu berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Palu (RTRWK) 1999, yaitu

Datar yang dikelompokkan atas lereng 0 - 2 % (13,12%). Lereng 2 – 8 %

(22,15%), lereng 8 – 15 % (7,78%), lereng 15 – 25 % (10,48%), lereng 25 – 40 %

(20,97%), dan lereng > 40 % (25,50).

48

Page 2: BAB.iv + Studi Perabot

3. Iklim dan Kelembaban

Iklim adalah keadaan rata-rata cuaca dalam jangka waktu yang panjang

sedangkan cuaca adalah perubahan-perubahan karakter atmosfir tiap waktu. Kota

Palu berada pada kawasan wilayah Teluk Palu yang dilintasi garis Khatulistiwa,

sehingga Kota Palu sangat dipengaruhi oleh iklim tropis. Sebagaimana dengan

daerah-daerah lain di Indonesia, Kota Palu memiliki dua musim, yaitu musim

panas dan musim hujan. Musim panas terjadi antara bulan April – September,

sedangkan musim hujan terjadi pada bulan Oktober – Maret. Hasil pencatatan

suhu udara pada Stasiun Udara Mutiara Palu tahun 2004 bahwa rata-rata suhu

udara adalah 27,2oC. Suhu udara terendah terjadi pada bulan Pebruari yaitu

sebesar 25oC, sedangkan bulan bulan lainnya suhu udara berkisar antara 27 –

28oC. Kelembaban udara rata-rata tertinggi terjadi pada bulan Desember yang

mencapai 79%, sedangkan kelembaban udara rata-rata terendah terjadi pada bulan

Juni yaitu 69%. Curah hujan tertinggi yang tercatat pada Stasiun Mutiara Palu

tahun 2004 terjadi pada bulan Pebruari yaitu 7 mm, sedangkan curah hujan

terendah terjadi pada Januari, April, Juni dan November yaitu 2 mm. Sementara

itu kecepatan angin rata-rata berkisar antara 6 – 7 knots. Arah angin pada tahun

2004 masih berada pada posisi yang sama dengan tahun-tahun sebelumnya yaitu

datang dari posisi Barat Laut.

49

Page 3: BAB.iv + Studi Perabot

Gambar IV.1 Peta administrasi Kota Palu

( Sumber : Palu Ikonos,Arcview GIS.2003)

B. Gambaran umum perkembangan bidang Elektronik dan IT di Kota Palu

Peningkatan kualitas sumber daya manusia di kota Palu tentang teknologi

dan perangkat elektronik serta masuknya beragam produk dan informasi –

informasi terbaru akan perangkat – perangkat elektonik mulai dari yang sederhana

sampai yang paling mutakhir menyebabkan meningkatnya permintaan konsumen

50

Page 4: BAB.iv + Studi Perabot

pengguna elektronik di kota Palu. Sehingga para pedagang melihat potensi

tersebut sebagai suatu peluang usaha yang cukup menjanjikan. Sehingga pula

banyak berdiri dan dibukanya usaha-usaha penjualan produk elektronika mulai

dari elektonik rumah tangga sampai yang menjual perangkat IT dan Komunikasi

seperti Komputer dan Telepon Selular. Saat ini saja hampir di seluruh sudut kota

Palu terdapat usaha-usaha penjualan produk elektronik dan IT. Pada tahun 2005

toko penjualan komputer berjumlah 10 toko, dan pada Tahun 2007 telah

berjumlah 25 tempat penjualan khusus komputer. Atau rata-rata 5-6 toko dibuka

tiap tahunnya. Jumlah tempat – tempat usaha yang ada dikota Palu saat ini yaitu

Penjualan Telepon Selular berjumlah 74 Unit, Toko Elektronik Rumah Tangga

berjumlah 47 unit, sedangkan Toko Komputer berjumlah 33 Unit (Survey,2008).

Jumlah tersebut dipastikan akan terus bertambah seiring dengan perkembangan

dunia elektronik dan peningkatan daya beli masyarakat kota Palu. Sementara itu,

perangkat elektronik memang telah menjadi kebutuhan pokok masyarakat kota

Palu seiring dengan perkembangan Kota itu sendiri.

Melalui observasi lapangan yang penulis lakukan pada menjelang Hari raya

atau pada saat terjadinya puncak pengunjung terbanyak, dapat diketahui animo

masyarakat kota Palu terhadap perangkat elektronik yang diperoleh melalui

jumlah pengunjung pada sarana-sarana penjualan elektronik dan IT di kota Palu.

seperti yang dapat dilihat pada tabel berikut :

51

Page 5: BAB.iv + Studi Perabot

Tabel IV.1 Jumlah Rata-rata Pengujung menjelang Hari Raya / Puncak Pengujung

Nama Tempat Usaha

09.00 – 13.00

13.00 – 18.00

18.00 – 22.00

Jumlah Pengunjung

Prosentase [%]

MAHKOTA ELEKTRONIK

100 63 122 285 Orang 25,98

SPEED COMPUTER

82 66 Tutup 148 Orang 13,49

PLANET CELULER

212 222 230 664 Orang 60,53

Total 1097 100

( Sumber : Observasi. September 2008)

4.2 Penentuan Lokasi Studi

A. Pemilihan Lokasi Tapak

1. Dasar Pertimbangan Pemilihan Lokasi

Pertimbangan pemilihan lokasi tapak disesuaikan dengan Rencana Tata

Ruang Wilayah Kota Palu (RTRW) berdasarkan struktur ruang kota Palu

dalam 4 bagian wilayah kota, dimana rencana alokasi lahan untuk kawasan

perdagangan di Kota Palu seluas 256,749 ha atau 0,65 % luas Kota Palu

(BAPEDDA Kota Palu,2005).

Letak lokasi sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota

Palu (RTRW)

Merupakan peruntukan lahan sebagai Kawasan Perdagangan di

kota Palu

Mudah dicapai oleh umum dengan sarana transportasi yang baik.

Orientasi peruntukan tanah yang tersedia memungkinkan untuk

kebutuhan perencanaan.

52

Page 6: BAB.iv + Studi Perabot

Lokasi mempunyai daya tarik bagi masyarakat.

Kondisi sarana fisik yang memenuhi persyaratan teknis seperti

sarana lingkungan berupa air bersih, listrik, telepon dan lain-lain.

2. Site Terpilih

Berdasarkan pertimbangan diatas maka dipilih lokasi tapak yang terletak

di jalan Emi Saelan. Site termasuk dalam wilayah Kelurahan Tatura Utara,

Kecamatan Palu Timur, Kotamadya Palu sesuai dengan Rencana Tata Ruang

Wilayah Kota Palu (RTRW) Kota Palu dimana kawasan sepanjang Jalan Emi

Saelan ini ditetapkan sebagai kawasan perdagangan. Terdapat pula salah satu

fasilitas pusat perbelanjaan terbesar di kota Palu yaitu Mall Tatura.

Gambar IV.2 Peta Lokasi Site( Inset : Lokasi site)

53

Page 7: BAB.iv + Studi Perabot

B. Pencapaian Ke Lokasi Site

Dengan berada pada lokasi strategis di kawasan perdagangan, letak dari site

ini dengan mudah dapat di jangkau dengan dua arah jalur utama yaitu dari

pusat kota dari arah utara dan jalan Basuki Rahmat dari sebelah selatan.

Lokasi site terletak pada jalan primer kota yang merupakan jalur utama dalam

kota.

Gambar IV.3. Lokasi Site( Sumber : Palu Ikonos,Arcview GIS.2003)

C. Batas dan Luas Site

Ukuran luas site adalah ±9500 m2. Dengan Batas – batas Tapak sebagai

berikut :

o Utara : Ruko dan Permukiman

o Timur : Gudang dan lahan kosong

o Selatan : Showroom Mobil

o Barat : Jalan Emi Saelan

54

Page 8: BAB.iv + Studi Perabot

Gambar IV.4. Luas Site(Sumber : Palu Ikonos,Arcview

GIS.2003)

4.3 Analisis Tapak

A. Orientasi Tapak dan Perletakan Entrance

Berdasarkan kondisi existing yang ada maka orientasi tapak mengarah ke

sebelah barat. Sehingga dengan mempertimbangkan kontrol keamanan dan

kemudahan akses menuju bangunan. Maka entrance ditempatkan pada

sebelah barat Site yaitu yang berbatasan langsung dengan jalan Emi Saelan

melalui penempatan pintu masuk dan pintu keluar utama dalam tapak.

Gambar IV.5. Perletakan Entrance( Sumber : Analisis)

55

Page 9: BAB.iv + Studi Perabot

B. Sirkulasi dan Parkir Dalam Tapak

Berdasarkan pola alur kegiatan, maka sirkulasi dalam tapak dipisahkan

menjadi Tiga yaitu sirkulasi pengunjung, pengelola dan Dropping (Bongkar

muat). Yang penempatannya terpisah.

Diagram 1. Pola Alur Kendaraan Pengunjung

Diagram 2. Pola Alur Kendaraan Dropping (Bongkar Muat)

Diagram 3. Pola Alur Kendaraan Pengelola / pedagang

Gambar IV.6. Diagram Pola Sirkulasi Kendaraan

Sedangkan untuk parkir, berdasarkan pelaku kegiatan, terbagi atas dua yaitu

parkir pengunjung dan parkir khusus pengelola dan pedagang. Terdapat pula

parkir pada basement untuk pengelola/pedagang dan untuk antisipasi pada

saat meningkatnya jumlah kendaraan.

Gambar IV.7 Perletakan Parkir & Sirkulasi

( Sumber : Analisis)

56

Page 10: BAB.iv + Studi Perabot

C. View ke Site

Dengan kondisi eksisting tapak dan pengaturan open space, maka ditentukan

bentuk massa bangunan dalam tapak dan pengaturan potensi fasade bangunan

dengan mempertimbangkan Pola orientasi massa dalam tapak terhadap

pencapaian, aspek visual bangunan dan arah pandang yang baik dari

bangunan.

Gambar IV.8 View ke Site( Sumber : Analisis)

D. Studi terhadap Bentuk Massa Bangunan

Ada beberapa pertimbangan dalam pengolahan Bentukan Massa pada

bangunan Pusat Perdagangan Elektronik yaitu, :

1. Bentuk yang massa yang modern, efisensi namun tetap mencitrakan

bangunan komersial.

2. Kondisi bentuk tapak.

57

Page 11: BAB.iv + Studi Perabot

maka, ada beberapa Alternatif bentukan massa bangunan dalam tapak yang

menggunakan beberapa bentuk – bentuk dasar seperti persegi dan lingkaran.

Yaitu:

Alternatif I Alternatif II

Gambar IV.9 Alternatif Bentukan Massa Bangunan( Sumber : Analisis)

Dengan pertimbangan – pertimbangan diatas maka, pola tata massa yang

digunakan adalah alternatif I, sebagai bentuk yang dianggap mencitrakan

modern dan efisien serta tidak kaku. Bentuk dasar lingkaran dapat

menetralisir bentuk persegi agar tidak tampak kaku serta dapat menjadi pusat

atraktif kegiatan dalam bangunan. Sedangkan efisiensi ruang dapat dicapai

dengan bentuk massa Persegi.

4.4 Analisis Kegiatan dalam Pusat Perbelanjaan Elektronik dan IT

Jenis kegiatan yang ada pada Pusat Perbelanjaan Elektronik dan IT

berdasarkan aktivitas pelaku terdiri dari : Kegiatan Pengelola, Kegiatan

Pengunjung, Kegiatan Pedagang, dan Kegiatan Bongkar Muat. Adapun pola alur

kegiatan dalam Pusat Perbelanjaan Elektronik dan IT dapat di uraikan dalam

diagram berikut, yaitu:

58

Page 12: BAB.iv + Studi Perabot

Kegiatan Pengelolaan

Kegiatan Pengunjung

Kegiatan Pedagang

Kegiatan Bongkar Muat (Dropping)

Gambar IV.10 Diagram Pola Kegiatan Pelaku

4.5 Analisis Kebutuhan dan Besaran Ruang pada Bangunan Pusat

Perdagangan Elektronik dan IT

Sebagai Pusat perdagangan Elektronik yang khusus menjual barang-

barang elektronik, tempat ini direncanakan dapat mewadahi kegiatan promosi,

transaksi, dan layanan purna jual.

A. Analisis Kebutuhan Ruang

Analisa kebutuhan ruang berdasarkan macam kegiatan yang ada dalam

bangunan Pusat Elektronik dan IT diuraikan dalam tabel sebagai berikut :

Tabel IV.2. Kebutuhan Ruang berdasarkan Aktivitas Pelaku

59

Datang

Datang

Keliling

Keliling

Membeli Barang

Membeli Barang

Bermain Game/maka

n

Bermain Game/maka

n

PULANG

PULANG

Datang

Datang

Bekerja di meja/pos

Bekerja di meja/pos Mengontr

olMengontr

olPulan

gPulan

g

Datang

Datang

Persiapan Jual

Persiapan Jual Pulan

gPulan

g

Menjaga Toko/sta

nd

Menjaga Toko/sta

nd

Mengatur

Barang

Mengatur

Barang

Diantar

Diantar

Dibawa ke

gudang

Dibawa ke

gudang

Di pajang

Di pajang

Di Kemaskembali

Di Kemaskembali

Di antar ke

pembeli

Di antar ke

pembeli

Page 13: BAB.iv + Studi Perabot

PELAKU KEGIATAN KEBUTUHAN RUANG SIFATPENGELOLA Datang

Berjalan kaki Berkendaraan Memasuki bangunan

Pendestrian Parkir Entrance

PublikPublikPublik

Kegiatan Dalam BangunanKegiatan Manajerial Kegiatan pimpinan Kegiatan Wakil Pimpinan Kegiatan Sekretaris

Ruang Pimpinan Ruang Wakil Pimpinan Ruang Sekretaris

PrivatePrivatePrivate

Kegiatan Pengelolaan Umum Kabag. Keuangan Head Security Head Maintenance Humas Head Marketing Head MEE Personalia

Ruang Kabag. Keuangan Ruang Head Security Ruang Head

Maintenance Ruang Humas Ruang Head Marketing Ruang Head MEE Ruang Personalia

PrivatePrivatePrivatePrivatePrivatePrivatePrivate

Kegiatan Servis Pengelola Menunggu Pembinaan dan Pertemuan Penyimpanan dan

Perlengkapan Makan dan Minum Peribadatan

Ruang Tunggu Ruang Rapat Gudang Kantin/Restoran Musholla

ServicePrivateServicePublikPublik

PENGUNJUNG Datang Berjalan kaki Berkendaraan Memasuki bangunan

Pendestrian Parkir Entrance

PublikPublikPublik

Kegiatan Dalam BangunanKegiatan Promosi Memilih bentuk promosi Pameran tidak tetap

Hall / Ruang Informasi Hall / Atrium

PublikPublik

Kegiatan Perdagangan Mencari penjualan Melihat display produk Melakukan transaksi Melakukan pembayaran Melakukan service

elektronik

Hall Retail/Toko Retail/Toko Kasir Ruang Service Elektronik

PublikPublikPublikPublikPublik

Kegiatan Penunjang Ibadah Makan dan minum Istirahat, duduk-duduk Buang Air Keamanan Parkir

Musholla Kantin/Restoran Hall Lavatory Ruang Jaga Parkir

PublikPublikPublikPublikPublikPublik

Datang

60

Page 14: BAB.iv + Studi Perabot

PEDAGANG Berjalan kaki Berkendaraan Memasuki bangunan

Pendestrian Parkir Entrance

PublikPublikPublik

Kegiatan Dalam BangunanKegiatan Promosi Memamerkan produk

elektronik Menjual produk elektronik

Hall / retail / stand Retail / toko

PublikPublik

Kegiatan Penunjang Ibadah Makan dan minum Keamanan Parkir

Musholla Kantin/Restoran/food

court Ruang Jaga Parkir

PublikPublikPublikPublik

SUPPLIER DatangKegiatan Bongkar Muat Kendaraan Bongkar Muat barang Menyimpan barang

Parkir Dropping Dock Gudang

PrivatePrivatePrivate

B. Analisis Besaran Ruang

Untuk menentukan besaran ruang yang optimal dan efektif, perlu

diperhatikan beberapa hal, diantaranya :

Jumlah pengguna/pelaku kegiatan.

Jenis dan fungsi kegiatan yang diwadahi.

Jenis dan dimensi perabot masing-masing ruang.

Standar ruang gerak untuk masing-masing ruang.

Keleluasaan dan kenyamanan pengunjung

Adapun rumus yang digunakan untuk menentukan besaran ruang :

Luas = total dimensi perabot + standar pergerakan manusia + flow Sirkulasi

Berdasarkan analisa pelaku dan kegiatan maka dapat ditentukan kebutuhan

dan besaran ruang Pusat Perdagangan Elektronik, yaitu :

61

Page 15: BAB.iv + Studi Perabot

1. Kelompok Ruang Pengelola

a. Ruang Pimpinan

Standar luas kapasitas 3 orang 0.90 x 3

= 2,70 m2

Meja Kantor 2,85 x 2,10 = 5,98

m2

Lemari arsip 1,10 x 2,00 x 2

= 4,40 m2

Kursi hadap 0,45 x 0,50 x 2

= 0,45 m2

Area Sofa tamu & meja 3,00 x 2,00

= 6,00 m2

File cabinet 1,00 x 1,20 = 1,20

m2

Sirkulasi 20 % 20% x 21,18

= 4,24 m 2

24,93 m2

Dibulatkan 25 m2

b. Ruang Sekretaris

Standar luas kapasitas 1 orang 0.90 x 1

= 0.9 m2

Meja Biro 2,85 x 2,10 = 5,98

m2

Lemari arsip 1,10 x 2,00 x 2

= 4,40 m2

Kursi hadap 0,45 x 0,50 x 2

= 0,45 m2

62

Page 16: BAB.iv + Studi Perabot

File cabinet 1,00 x 1,20 = 1,20

m2

Sirkulasi 20 % 20% x 12,93

= 2,58 m 2

15,51 m2

Dibulatkan 16 m2

c. Ruang Kepala Bagian Keuangan, head maintenance, head humas,

head marketing dan head personalia.

Standar luas kapasitas 3 orang 0.90 x 3

= 2,70 m2

Meja Biro 2,85 x 2,10 = 5,98

m2

Lemari arsip 1,10 x 2,00 = 2,20

m2

Kursi hadap 0,45 x 0,50 x 2

= 0,45 m2

File cabinet 0,60 x 0,60 = 0,36

m2

Sirkulasi 20 % 20% x 9,89

= 1,98 m 2

11,87 m2

Dibulatkan 12 m2

Jadi, masing-masing mendapat luas ruang 12 m2

d. Ruang head security dan head MEE

Standar luas kapasitas 2 orang 0.90 x 2

= 1,80 m2

63

Page 17: BAB.iv + Studi Perabot

Meja Biro 2,85 x 2,10 x 2

= 11,96 m2

Kursi hadap 0,45 x 0,50 x 4

= 0,90 m2

File cabinet 0,60 x 0,60 x 2

= 0,72 m2

Sirkulasi 20 % 20% x 15,38

= 3,08 m 2

18,40 m2

Dibulatkan 18 m2

e. Area tempat kerja staff 10 unit

Standar luas kapasitas 1 orang 0.90 x 1

= 0.90 m2

Meja Biro 2,10 x 1,00 = 2,10

m2

File cabinet 0,60 x 0,60 = 0,36

m2

Sirkulasi 20 % 20% x 3,36

= 0,67 m 2

4,03 m2

Dibulatkan 4 m2

Digabung menjadi 4 x 10 = 40 m2

f. Ruang Rapat kapasitas 10 orang

Standar luas kapasitas 10 orang 0.90 x 10

= 9,00 m2

Meja meeting 3,00 x 1,00

= 2,10 m2

64

Page 18: BAB.iv + Studi Perabot

Kursi hadap 0,45 x 0,50 x 10

= 2,25 m2

Lemari arsip 1,10 x 2,00 = 2,20

m2

Flow Sirkulasi 20 % 20% x 15,55 = 3,11

m 2

18,66 m2

Dibulatkan 19 m2

g. Resepsionis dan ruang tunggu

Standar luas kapasitas 2 orang 0.90 x 2

= 1,80 m2

Meja resepsionis 0,60 x 2,20

= 1,32 m2

Meja Tamu 1,25 x 0,55 = 0,69

m2

Area kursi tamu 2,70 x 5,00

= 13,5 m2

Kursi resepsionis 0,45 x 0,50 x 2

= 0,45 m2

Flow Sirkulasi 30 % 20% x 17,76 = 3,55

m 2

21,31 m2

Dibulatkan 21 m2

jadi, luas kelompok ruang pengelola keseluruhan adalah :

No. Nama Ruang Jumlah Pelaku [orang]

Luas Ruang [m2]

Jumlah Unit Luas Total [m2]

1 Ruang Pimpinan 3 25 1 252 Ruang Sekretaris 1 16 1 163 Ruang Kabag Keuangan 3 12 1 124 Ruang Head Personalia 3 12 1 125 Ruang Humas 3 12 1 126 Ruang Head Marketing 3 12 1 12

65

Page 19: BAB.iv + Studi Perabot

7 Ruang Head Maintenance 3 12 1 128 Ruang Head Security & MEE 2 18 1 189 Area Kerja Staf 1 4 10 40

10 Ruang Rapat 10 19 1 1911 Ruang Tunggu & resepsionis 2 21 1 2112 Sirkulasi 20% 39,8

Jumlah 238,8

Tabel IV.3. Kelompok Ruang Pengelola

2. Kelompok Typical Retail store

a. Retail Elektronik

Standar luas kapasitas 8 orang 1.44 x 5

= 11,52 m2

Asumsi luas area display Produk

(mis,Kulkas & Mesin cuci) 0,8 x 0,75 x 10 = 6,00

m2

Area Pelayanan dan back fixture 2,85 x 6,00

= 17,10 m2

Sirkulasi 30 % 30% x 34,62

= 10,38 m 2

45 m2

b. Retail Toko Komputer

Standar luas kapasitas 5 orang 1,44 x 5

= 7,20 m2

Asumsi area penyimpanan 3,00 x 2,00 = 6,00

m2

Area Pelayanan dan back fixture 2,85 x 6,00

= 17,10 m2

Sirkulasi 30 % 20% x 30,3

= 9,09 m 2

39,39 m2

Dibulatkan 40 m2

c. Retail Toko Handphone besar

Standar luas kapasitas 10 orang 1,44 x 10

= 14,40 m2

Area Pelayanan dan back fixture 4,11 x 4,00

= 16,44 m2

Sirkulasi 20 % 20% x 30,84

= 6,17 m 2

66

Page 20: BAB.iv + Studi Perabot

37,01 m2

Dibulatkan 37 m2

d. Retail Toko Handphone Kecil

Standar luas kapasitas 2 orang 1,44 x 2

= 2,88 m2

Area Pelayanan 1,80 x 3,00

= 5,40 m2

Back fixture (lemari) 3,00 x 0,60

= 1,80 m2

Sirkulasi 20 % 20% x 10,08

= 2,01 m 2

12,09 m2

Dibulatkan 12 m2

e. Retail Service

Standar luas kapasitas 5 orang 1,44 x 5

= 7,20 m2

Asumsi area penyimpanan 3,00 x 2,00 = 6,00

m2

Sirkulasi 30 % 20% x13,20

= 2,64 m 2

15,84 m2

Dibulatkan 16 m2

untuk mendapatkan jumlah unit retail, dengan mempertimbangkan

beberapa hal, antara lain:

Asumsi jumlah rata – rata pengunjung tiap retail

Tingkat prosentase pengunjung

Jumlah pengunjung usaha-usaha penjualan elektronik dan IT

jadi, luas kelompok Typical Retail store keseluruhan adalah :

67

Page 21: BAB.iv + Studi Perabot

No. Nama Ruang

Asumsi Jumlah

Pengunjung [orang/unit]

Luas Ruang [m2]

Prosentase pengunjung

Jumlah Unit Luas Total [m2]

1 Retail Elektronik rumah Tangga

8 45 25,98 % 33 1485

2 Retail Komputer 5 40 13,49 % 27 10803 Retail Ponsel Besar 10 37 30,20 % 30 11104 Retail Ponsel Kecil 4 9 30,33 % 76 6845 Retail service 5 12 10 % 20 2406 Sirkulasi 20% 920

Jumlah 5519

Tabel IV.4. Kelompok Ruang Typical Retail Store

3. Kelompok Sarana Penunjang

a. Musholla

Standar luas kapasitas 41 0rang 0.86 m2 x

41= 35,26 m2

Asumsi Tempat wudhu

= 5 m2

Flow sirkulasi 30 % x 40,26

= 12,08 m2

52,34 m2

Dibulatkan 52 m2

b. Restaurant

Standar luas Area makan kapasitas 100 orang 4,50 x

100 = 450 m2

Dapur dan Gudang 25 % dari Area Makan

25% x 450 = 112,5 m2

Standar Ruang Kasir kapasitas 3 orang 6,00 x

3 = 18 m2

Sirkulasi 30 % x 580,5

= 174,15 m 2

754,65

m2

Dibulatkan 755 m2

c. ATM

Standar 1 unit room ATM (single) 1,50 x

3,20 = 4,80 m2

Jumlah yang direncanakan 4 x 4,80 m2 =

19,20 m2

68

Page 22: BAB.iv + Studi Perabot

d. Lavatory

Asumsi Luas wc laki-laki (4 wc & 3 Urinoir)

5,27 x 4,00 = 21,08 m2

Asumsi Luas wc Wanita ( 4 Wc & Washtafel) 5,27 x

4,00 = 21,08 m 2

42.16

m2

Dibulatkan 42 m2

e. Game centre & Warnet

Standar luas Area Komputer (KBU) 2,70 x

1,50 = 4,05 m2

Game Centre kapasitas 20 user 4,05 x

20 = 81 m2

Warnet kapasitas 20 user 4,05 x 20 =

81 m2

Meja Kasir 0,60 x 2,20 =

1,32 m2

Kursi Kasir 0,45 x 0,50 =

0,225 m2

Sirkulasi 30 % x 163,55

= 49,06 m 2

212,61

m2

Dibulatkan 213 m2

jadi, luas kelompok Sarana Penunjang keseluruhan adalah :

No. Nama Ruang Kapasitas [orang]

Luas Ruang [m2]

Jumlah Unit Luas Total [m2]

1 Musholla 40 44 1 522 ATM centre 4 4,8 4 19,203 Warnet / game centre 40 213 1 2134 Lavatory 10 42 4 1684 Restaurant 100 755 1 7555 Sirkulasi 20% 241,44

Jumlah 1448,64

Tabel IV.5. Kelompok Ruang Penunjang

69

Page 23: BAB.iv + Studi Perabot

4. Hall / Ruang terbuka

a. Entrance

Jumlah pengguna yang berada di entance

6 % x 1000 = 60 orang

Standar ruang gerak 60 orang 1,5 x

60 = 90 m2

Sirkulasi 30 % x 90 =

27 m 2

117 m2

b. Ruang Pameran temporer

Asumsi Jumlah Pengunjung 50% x

1000 = 500 orang

Standar ruang gerak 500 orang 1,5 x

500 = 750 m2

Sirkulasi 30 % x 750

= 225 m 2

975 m2

c. Atrium

Kapasitas 1000 orang 0,95 x

1000 = 950 m2

Sirkulasi 30 % x 950

= 285 m 2

832

m2

d. Koridor

Kapasitas 1000 orang 1,5 x

1000 = 1500 m2

Sirkulasi 30 % x 1500

= 450 m 2

1950

m2

jadi, luas kelompok Hall / Ruang terbuka keseluruhan adalah :

No. Nama Ruang Jumlah Luas Ruang Jumlah Unit Luas Total

70

Page 24: BAB.iv + Studi Perabot

Pelaku [orang]

[m2] [m2]

1 Entrance Hall 60 112 2 1172 Ruang Pameran temporer 500 975 1 9752 Atrium 1000 832 1 8323 Koridor 1000 1872 1950

Jumlah 3874

Tabel IV.6. Kelompok Ruang terbuka / Hall

5. Kelompok Ruang Service & Maintenance

a. Ruang MEE

Asumsi kebutuhan ruang Trafo, Genset , dan PABX

160 m2

Operator 1 orang

1,44 m 2

161,44 m2

Dibulatkan 161m2

b. Ruang A.H.U

Standar Ruang AHU 6,00 x

3,00 = 18 m2

c. Ruang Plumbing

Asumsi kebutuhan Ruang Pompa

30 m2

Asumsi kebutuhan Ruang Reservoir

70 m 2

100 m2

d. Lift

Standar Lift penumpang Kapasitas 630 kg

1,80 x 2,10 = 3,78 m2

Jumlah luas 2 unit lift 3,78 x

2 = 7,56 m2

Standar Lift Barang Kapasitas 1600 kg 2,40 x

3,00 = 7,20 m 2

14,76

m2

e. Ruang bongkar Muat

Asumsi kebutuhan Ruang

30 m2

71

Page 25: BAB.iv + Studi Perabot

f. Gudang

Asumsi kebutuhan Ruang Penyimpanan

40 m2

jadi, luas kelompok Ruang Service & Maintenance keseluruhan adalah :

No. Nama Ruang Kapasitas [orang]

Luas Ruang [m2]

Jumlah Unit Luas Total [m2]

1 Ruang MEE 1 161 1 1612 Ruang A.H.U - 18 4 723 Plumbing - 100 1 1004 Lift - 14,76 3 14,765 Ruang Bongkar Muat 30 1 306 Gudang 40 5 200

Jumlah 577,76

Tabel IV.7. Kelompok Ruang Service & Maintenance

Jadi, rekapitulasi luas keseluruhan ruang dalam bangunan adalah sebagai berikut :

1. Kelompok Ruang Pengelola = 239 m2

2. Kelompok Typical Retail Store = 5519 m2

3. Kelompok Sarana Penunjang = 1449 m2

4. Hall / ruang terbuka = 3874 m2

5. Kelompok Ruang Service = 578 m 2

= 11659 m2

Untuk menentukan jumlah lantai maka, perlu di ketahui luas lantai dasar

dengan menggunakan perbandingan KDB/BCR (Building Coverge Ratio) yaitu

menggunakan perbandingan 60 : 40.

Lantai dasar bangunan = Luas Site x 0,4

= 9500 m2 x 0,4 = 3800 m2

Jumlah Lantai = Luas kebutuhan ruang / luas lantai dasar

= 11659 m2 / 3800 m2

= 3,0

72

Page 26: BAB.iv + Studi Perabot

Jadi, jumlah Lantai bangunan Pusat Perdagangan Ellektronik dan IT

berjumlah 3 lantai pelayanan

6. Parkir

a. Parkir mobil

1 mobil berbanding dengan 100 m2 luas lantai bangunan.

Jumlah mobil = (11659 m2 : 100 m2) x 1 mobil = 116 mobil.

Standar luas parkir 1 mobil = 20 m2-25 m2

Luas parkir mobil = 116 x 20 m2 = 2320 m2

b. Parkir motor

2 motor berbanding dengan 100 m2 luas lantai bangunan.

Jumlah motor = (11659 m2 : 100 m2) x 2 motor = 232 motor

Standar luas parkir 1 motor = 2 m2-2,5 m2

Luas parkir motor = 232 x 2.5 m2 = 580 m2

7. Pos petugas Parkir

2 buah pos petugas Parkir 3 x 3 = 9 m2

8. Pos Jaga

2 buah pos petugas Parkir 4 x 4 = 16 m2

9. Area Hijau

luas area hijau adalah :

= ( 9500 m2 x 0,6) - luas Parkir

= 5700 m2 - 2925 m2 = 2775 m2

Sumber :

1. Time Saver For Building Types

73

Page 27: BAB.iv + Studi Perabot

2. Data Arsitek, Jilid I Edisi 2

3. Data Arsitek, Jilid I Edisi 33

4. Dimensi Manusia Dan Ruang Interior

4.6 Analisis Pengelompokan ruang Perlantai

Pengelompokan ruang-ruang ini untuk menentukan tata letak kelompok

ruang kegiatan tiap lantai. Kelompok ruang kegiatan dibagi berdasarkan jenis

produk penjualan serta aktivitas pelaku.

Tabel IV.8. Kelompok Ruang Perlantai

LANTAI

2

Ruang Pameran temporer

Retail handphone Kecil Food court

Warnet & Game Musholla Lavatory Ruang Lift

LANTAI

1

Retail Komputer Retail service Retail Handphone

besar Retail handphone Kecil

Retail service Lavatory Ruang Lift

LANTAIDASAR

Entrance Atrium Retail Elektronik Retail service

Lavatory Ruang Lift

Gudang Dropping dock Parkir pengunjung Plaza

BASEMENT

Kantor Pengelola Parkir Pengelola Lavatory

Gudang Ruang Lift Ruang M.E.E

( Sumber : analisis)

4.7 Analisis Sirkulasi Dalam Bangunan

A. Sirkulasi Horizontal

Fasilitas untuk kemudahan sirkulasi pengunjung pada lantai yang sama

dalam bangunan yaitu berupa koridor, hall dan jembatan.

74

Page 28: BAB.iv + Studi Perabot

Gambar IV.11 Fasilitas untuk sirkulasi pengunjung

( Sumber : analisis)

B. Sirkulasi Vertikal

Menetapkan sarana sirkulasi antar lantai berupa tangga, lift, maupun

eskalator pada jarak tertentu yang dapat memudahkan pengunjung dalam

bergerak mencapai lantai tujuannya.

Gambar IV.12 Sirkulasi Vertikal( Sumber : analisis)

4.8 Analisis Pola Penataan Ruang

75

Page 29: BAB.iv + Studi Perabot

Konfigurasi pola tata ruang yang direncanakan pada Pusat Perbelanjaan

Elektronik adalah konfigurasi Radial. Dimana merupakan Kombinasi dari linear

dan terpusat.

Gambar IV.13 Pola Penataan Ruang( Sumber : analisis)

4.9 Analisis Penampilan Bangunan

A. Studi Karakteristik Teknologi Informasi

Adapun konsep yang akan diambil adalah transformasi karakteristik

Teknologi Informasi kedalam citra bangunan. Konsep tersebut pada dasarnya

ingin mengangkat keunggulan teknologi yang ada pada jaringan informasi antar

perangkat pengolah data atau komputer. Setelah mengumpulkan data-data baik

dari majalah, internet dll, maka karateristrik dunia teknologi Informasi yang

nantinya akan di transformasi kan kedalam bangunan yaitu :

Menggunakan sistem teknologi yang mutakhir (High Tech)

Aksesibilitas tinggi dan cepat, sehingga terkesan ringan

Jangkauan nya lebih luas dan tak terbatas

Menembus batas ruang dan waktu

76

Konfigurasi ruang yang terpusat

menjadi center point dari

bangunan. Pada pusat lingkaran

berfungsi sebagai atrium dan void

Pola ruang linear untuk efisensi

ruang.

Page 30: BAB.iv + Studi Perabot

B. Studi terhadap Citra Visual Bangunan

Citra penampilan bangunan pusat perdagangan elektronik mengambil

analogi dari kesan yang terdapat pada karateristrik dunia teknologi informasi.

Maka Metode Tranformasi yang digunakan yaitu analogi metafora. Dimana

karakteristrik IT yang akan di transformasikan kedalam bangunan yaitu

Hightech, ringan, dan tak terbatas.

1. Ringan

Ringan mengandung arti melayang, ini dianalogikan ke dalam suatu

benda yang melayang seperti : kapas, kertas, awan,burung. Ada juga

benda yang melayang/terbang karena menggunakan bantuan benda

lain seperti : pesawat.

2. Tak Terbatas

Di analogikan sebagai sebuah ruang tanpa batas, yang menyerupai

alam semesta (luar Angkasa).

Dari kedua analogi di atas, dapat di simpulkan bahwa karakter dunia

teknologi informasi dapat di analogikan sebagai sebuah pesawat luar angkasa.

Yang nantinya akan di transformasikan kedalam citra visual bangunan pusat

perdagangan elektronik dan IT.

77

Page 31: BAB.iv + Studi Perabot

Gambar IV.14 Analogi Pesawat luar angkasa( Sumber : New Form, 1997)

3. High Tech Architecture

Menurut frase pembentuk kata, hightech berarti teknologi tinggi.

Dalam dunia industri beberapa contoh penerapan High Tech yaitu

seperti Komputer, Chip silikon, Ponsel. Sedangkan pada arsitektur,

High Tech dapat didefinisikan sebagai Bangunan dengan gaya

istimewa ( khusus ). Kajian secara fisik dari HighTech yaitu berupa

penggunaan material berteknologi tinggi seperti Kaca dan Baja.

Karakter High Tech (arsitektur) yaitu Keleluasaan ekspresi dan

Fleksibilitas menunjukan ketegasan atau kejelasan kejujuran dari

suatu ekspresi yang biasa digunakan untuk mewujudkan ide pada

produksi industri yang memprioritaskan pada fleksibilitas.

78

Page 32: BAB.iv + Studi Perabot

Gambar IV.15 Penggunaan Kaca dan Baja( Sumber : Echo tech, 1997)

Kaca sebagai salah satu material yang digunakan sebagai karena

memberikan kesan hightech, transparan dan ringan. Penggunaan

konstruksi baja sebagai jawaban akan material prefabrikasi yang cepat

dalam hal pemasangan dan jawaban akan terwujudnya bangunan

berteknologi tinggi.

4.10. Elemen Penunjang

A. Bill Board

Pada Pusat Perbelanjaan Elektronik ini direncanakan menggunakan bill

board sebagai unsur penunjang bangunan komersial. Bill board yang di

gunakan merupakan billboard elektronik berupa banner elektronik dan Neon

Box. Perletakan billboard diletakan pada bagian depan fasade yaitu pada

fasade sebelah barat bangunan. Sehingga dapat menarik pandangan orang

yang melintas di depan bangunan.

Gambar IV.16Contoh Bill Board( Sumber :dokumentasi Penyusun)

79

Page 33: BAB.iv + Studi Perabot

B. Skylight Roof

Skylight roof atau jendela pada atap terletak di atas Void yang berfungsi

baik itu sebagai daya tarik visual pengunjung ketika berada di Atrium dan

juga sebagai saluran untuk masuknya cahaya alami sehingga dapat

menghemat penggunaan energi.

Gambar IV.17 Contoh Skylight( Sumber :Indonesia Shopping Mall,2006)

C. Entrance

Entrance merupakan elemen bangunan yang dapat berperan sebagai

identitas sebuah bangunan komersil. Sehingga menjadikan entrance bagian

yang paling mencolok dan menjadi focal point pada fasade bangunan.

80