22
51 VI. ANALISIS LINGKUNGAN PERUSAHAAN Analisis lingkungan merupakan tahap awal dalam manajemen strategi yang bertujuan untuk memantau lingkungan Gapoktan. Lingkungan Gapoktan mencakup semua faktor yang berpengaruh terhadap Gapoktan baik secara langsung dan tidak langsung. Lingkungan Gapoktan terdiri dari lingkungan internal dan eksternal Gapoktan. 6.1 Analisis Lingkungan Internal 6.1.1 Manajemen Perencanaan Perencanaan merupakan investasi di depan untuk meraih suatu keberhasilan dan membantu sebuah perusahaan mencapai pengaruh maksimal dari suatu usahanya. Perencanaan yang dilakukan Gapoktan Silih Asih masih belum memiliki perencaan yang tertulis dalam jangka pendek, menengah, dan panjang dilihat dari belum mepunyai visi dan misi yang tertulis. Peran ketua sangat penting, karena dengan adanya ketua dapat membantu pengembangan usaha dalam unit bisnis beras SAE. Manajemen yang dilakukan oleh Gapoktan adalah manajemen sederhana. Keputusan yang diambil adalah demokrasi. Demokrasi merupakan suatu sistem atau mekanisme yang berdasarkan atas kedaulatan rakyat. Demokrasi yang dilakukan oleh Ketua Gapoktan adalah keputusan-keputusan yang dilakukan untuk kepentingan Gapoktan tidak semata-mata untuk keuntungan pribadi melainkan ketua mempercayakan kepada pengurus dan anggota demi keberhasilan Gapoktan itu sendiri. Perencaanaan dilakukan oleh para pengurus dan kemudian disepakati oleh anggota. Ketua Gapoktan merupakan ketua yang berjiwa wirausaha yang tinggi, disiplin dan tanggung jawab untuk meningkatkan produktivitas beras SAE dan memenangkan persaingan. Ketua Gapoktan tersebut sangatlah pekerja keras dan ulet dalam mengelola Gapoktannya. Pengorganisasian

BAB VI Analisis Lingkungan Perusahaan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Analisis Lingkungan Perusahaan,bisnis,sekolah,materi kuliah lingkungan perusahaan

Citation preview

Page 1: BAB VI Analisis Lingkungan Perusahaan

51

VI. ANALISIS LINGKUNGAN PERUSAHAAN

Analisis lingkungan merupakan tahap awal dalam manajemen strategi

yang bertujuan untuk memantau lingkungan Gapoktan. Lingkungan Gapoktan

mencakup semua faktor yang berpengaruh terhadap Gapoktan baik secara

langsung dan tidak langsung. Lingkungan Gapoktan terdiri dari lingkungan

internal dan eksternal Gapoktan.

6.1 Analisis Lingkungan Internal

6.1.1 Manajemen

Perencanaan

Perencanaan merupakan investasi di depan untuk meraih suatu

keberhasilan dan membantu sebuah perusahaan mencapai pengaruh maksimal dari

suatu usahanya. Perencanaan yang dilakukan Gapoktan Silih Asih masih belum

memiliki perencaan yang tertulis dalam jangka pendek, menengah, dan panjang

dilihat dari belum mepunyai visi dan misi yang tertulis. Peran ketua sangat

penting, karena dengan adanya ketua dapat membantu pengembangan usaha

dalam unit bisnis beras SAE. Manajemen yang dilakukan oleh Gapoktan adalah

manajemen sederhana. Keputusan yang diambil adalah demokrasi. Demokrasi

merupakan suatu sistem atau mekanisme yang berdasarkan atas kedaulatan rakyat.

Demokrasi yang dilakukan oleh Ketua Gapoktan adalah keputusan-keputusan

yang dilakukan untuk kepentingan Gapoktan tidak semata-mata untuk keuntungan

pribadi melainkan ketua mempercayakan kepada pengurus dan anggota demi

keberhasilan Gapoktan itu sendiri. Perencaanaan dilakukan oleh para pengurus

dan kemudian disepakati oleh anggota. Ketua Gapoktan merupakan ketua yang

berjiwa wirausaha yang tinggi, disiplin dan tanggung jawab untuk meningkatkan

produktivitas beras SAE dan memenangkan persaingan. Ketua Gapoktan tersebut

sangatlah pekerja keras dan ulet dalam mengelola Gapoktannya.

Pengorganisasian

Page 2: BAB VI Analisis Lingkungan Perusahaan

52

Tujuan pengorganisasian adalah mencapai upaya yang terkoordinasi

dengan cara menentukan tugas dan hubungan otoritas. Sejak didirikannya

Gapoktan Silih Asih, usaha beras SAE telah menjadi bagian dari salah satu unit

usaha yang terdapat didalamnya. Kegiatan usaha yang dilakukan Gapoktan Silih

Asih dalam Beras SAE adalah dari budidaya yang dilakukan dengan SOP dimulai

dari kualiti control yang dipegang oleh masing-masing ketua sampai

penggilingan. Kemudian menjemur, mengayak, menampi dan packing. Struktur

Organisasi KKT untuk pemasaran, P4S meningkatkan SDM dalam hal teknologi,

UPJA untuk meningkatkan sesuai tepat waktu dalam penolahan lahan sampai

prosessing beras. P3A mitra cai untuk mendistribusikan air.

Pendekatan yang dilakukan adalah top down, kepala Gapoktan tidak

menganggap anggota sebagai bawahan melainkan sebagai rekan kerja. Karena

peran serta anggota terlibat dalam kegiatan Beras SAE sehingga antara ketua dan

pengurus lainnya serta dengan anggota saling membantu untuk meningkatkan

kesejahteraan Gapoktan Silih Asih. Administrasi yang ada di Gapoktan Silih Asih

masih rendah dengan terlihat belum rapi dalam pengelolaan system administrasi

yang ada pada Gapoktan Silih Asih.

Pemotivasian

Proses mempengaruhi orang untuk meraih tujuan-tujuan

tertentu.Pemberian motivasi terhadap karyawan penting dilakukan karena terkait

dengan loyalitas para karyawan terhadap unit usaha Beras SAE sehingga para

karyawan tetap merasa nyaman selama bekerja. Merubah pola pikir para petani

dari cangkul nanam panen menjadi meproduk hasil sesuai keinginan pasar.

Memberikan motivasi “Tuhan tidak akan merubah suatu kaum apabila kaum itu

tidak mau berubah”. Motivasi untuk petani agar aktif menjadi pengusaha dalam

sektor pertanian. Dalam Gapoktan silih Asih Ketua dengan para anggota membina

hubungan baik agar terciptanya Gapoktan yang maju dan menampung saran-saran

dari anggota untuk menuju perbaikan.

Pengelolaan Staff

Secara umum, perekrutan tenaga kerja pada unit usaha beras SAE tidak

melalui prosedur yang formal dan terstruktur. Selain itu, tidak ada persyaratan

atau kualifikasi khusus yang mengharuskan setiap calon tenaga kerja memiliki

Page 3: BAB VI Analisis Lingkungan Perusahaan

53

keterampilan tentang cara pembuatan beras SAE. Satu hal terpenting yang harus

dimiliki oleh calon tenaga kerja unit usaha Beras SAE adalah semangat kerja yang

tinggi, ulet, dan cekatan dalam melakukan setiap pekerjaan.

Anggota yang direkrut untuk Gapoktan adalah orang yang produktif dan

mau mengikuti aturan. Komunikasi yang terjalin antara ketua dan anggota tidak

kaku sehingga memudahkan dalam kegiatan Gapoktan. Rekrutmen anggota

sederhana dan tidak sulit. Anggota dikasihtau peraturaannya hak dan

kewajibannya, yang memilih ketua kelompok tani. Dilakukannya wawancara semi

resmi. Gaji dan upah onfarm dijual lebih tinggi dari harga pasar. Namun demikian

kompetensi SDm masih rendah.

Pengendalian

Pengendalian merujuk pada semua aktivitas yang diarahkan. Ketua

Gapoktan memantau apa saja yang terjadi terhadap aktivitas anggota dalam

menerapkan program yang telah direncanakan. Penetapan standar kinerja

menearpkan SOP dan sesuai aturan yang diterapkan untuk masing-masing

tugasnya. Penilaian kinerja dilakukan oleh pemantauan ketua agar dapat dilihat

anggota mana saja yang baik.

6.1.2 Proses produksi

Dalam kegiatan beras SAE, awalnya dari budidaya padi sehat yaitu :

Pengolahan tanah

Pengolahan lahan pada tanah gembur dan subur, perkembangan biota

tanah yang baik menjamin system perakaran tanaman yang sempurna serta

memudahkan pengaturan air pada tingkat lahan usaha tani. Kemudian dibajak satu

kali dan digaru satu kali. Kamalir sedalam mata cangkul dengan lebar 30 cm.

Penggunaan benih

Benih berlabel biru (ES) bercap BPSB dan tidak kadaluarsa sehingga daya

tahan minimum 90 % dan kebutuhan benih 8-15 kgatauha.

Bercocok tanam

Dengan bercocok tanam, maka diperoleh tanaman yang tetap tejamin

kesegarannya, sehat dan menjamin anakan yang lebih produktif, serta membuat

Page 4: BAB VI Analisis Lingkungan Perusahaan

54

jarak tanam larikan untuk memudahkan pemeliharaan dan penghematan

penggunkan pupuk serta cakupan unsure hara menjadi luas. Jarak tanam dalam

barisa 12,5 antar barisan 25 cm. Jarak kelompok barisan tanaman 50 cm (sistem

legowo)

Pengaturan air

Pada saat tanam, keadaan air hanya ada di parit untuk memperoleh aerasi

dan pertumbuhan biota tanah yang sempurna serta kulaitas tani hemat air.

Kelemahan yang ada adalah kurangnya ketersediaan air karena dipengaruhi oleh

cuaca yang tak menentu.

Pemupukan

Dalam proses pemupukan menggunkan pupuk kompos sebagai pupuk

dasar dengan dosis 2-5 tonatauha yang disebarkan secara merata sebelum tanam,

kemudian diberikan pupuk pertama pada umur 20-25 HST dan pupuk susulan

kedua pada umur 40-50 HST.

Pengendalian hama

Menggunakan pupuk suplemen organic agar penggunaan varietas yang

tahan hama penyakit dan menggunakan varietas agensi hayati dan peneyediaan

pestisida nabati dari jenis tanaman yang mengandung racun.

Pemeliharaan

Pemeliharaan dilakukan dengan penyiangan, penggemburan tanah,

menekan ersaingan pemakaian unsur hara dan tanaman tumbuh sehat dan anakan

lebih produktif. Penyiangan pertama dilakukan pada umur 20-22 HST sambil

melakukan penyulaman dan penyiangan kedua dilakukan pada 15 hari.

Panen dan pasca panen

Pemanenan dilakukan setelah padi menguning diatas 90 % atatu cukup

umur. Umur panen tergantung varietas dan ketinggian tempat agar kualitas beras

bagus. Pemanenan dilakukan dengan menggunkan sabit bergerigi, menggunakan

alas yang lebar, alat perontok atau bating bertirai dan menggunakan karung yang

baik atau tidak bocor.

Page 5: BAB VI Analisis Lingkungan Perusahaan

55

Produksi yang dilakukan dalam beras SAE adalah sebagai berikut :

Panen padi kemudian padi itu dijemur dalam waktu 2,5 hari di tempat

penggilingan

Kemudian di giling dalam mesin penggiling agar pecah kulitnya kemudian

memakai pemutih

Diayak, agar terpisah gabah dan beras

Kemudian dimasukkan ke dalam mesin selip

Kemudian dimasukkan dalam karung dalam ukuran 50 kg per karungnya

Setelah itu, dibawa ke lumbung beras SAE dan di sana diayak lagi biar

menir dan berasnya terpisah

Kemudian ditampi ( dibuang gabah dan beras mati)

Dicampur dengan pandan wangi dan IR

Kemudian dikemas dalam proses pengemasan

Gambar4. Alur proses produksi beras SAE

Pengadaan kering panen (GKP) bebas pestisida

Penjemuran gabah selama 2 hari (3-4 jam) kadar air 14-15 %

Giling 1 pecah kulit gabah dan penyaringan gabah pecah kulitatautidak

Giling 2

Sosoh beras

Proses pengayakan beras

Penyortiran beras kepala

Penimbangan dan pengemasan

Pengepresan pengepakan dan pengangkutan

Page 6: BAB VI Analisis Lingkungan Perusahaan

56

Saprotan yang digunakan untuk proses produksi adalah benih label biru,

pupuk organik, NPK, PPC, pestisida nabati, agensi hayati. Dalam proses produksi

beras SAE memiliki tenaga kerja sebanyak delapan perempuan yang tugasnya

mengayak dan menapi, satu laki-laki yang tugasnya mengemas kemasan beras

SAE, di tempat lumbung beras SAE, sementara di tempat penggilingan empat

laki-laki dan satu perempuan. Sehingga semua tenaga kerja di tempat proses

produksi adalah empat belas orang. Produk yang dihasilkan oleh Gapoktan silih

asih adalah produk yang ekonomis dan berdaya saing tinggi.

Fasilitas yang dimiliki dalam proses produksi adalah mesin press sebanyak

satu buah, timbangan 0-50 kg sebanyak satu buah, timbangan 5 kg sebanyak satu

buah, mesin ayak sebanyak satu buah dan mesin jahit karung sebanyak satu buah.

Rata-rata satu minggu menghasilkan tiga atau dua kali borongan. Tenaga kerja

digaji sesuai kecepatannya dalam menapi dan mengayak, semakin banyak beras

SAE yang ditapi dan diayak semakin banyak gaji yang dihasilkan. Dalam

menyelesaikan satu karung beras, tenaga kerja mendapatkan gaji Rp 5000atau

karung. Dalam satu hari biasanya menghasilkan 1,6 ton beras. Dengan adanya

fasilitas yang ada itu merupakan kekuatan yaitu ketersediaan sarana dan

prasarana. Prospek usaha ini pun baik dan ramah lingkungan karena

menngunakan teknologi ramah lingkungan. Inovasi dan variasi produk dari beras

Gapoktan Silih Asih meliputi beras lisung kiwari dan beras gemar.

SOP peraturan kerja penggilingan dan pengayakan beras SAE

1. Setiap pekerja atau penampi beras harus menggunakan pakaian seragam

yang bersih, sopan, berlengan panjang dan berukuran pas

2. Setiap pekerja atau penampi beras tidak diperbolehkan menggunakan

perhiasan selama dalam proses pekerjaan

3. Selama bekerja bagi laki-laki tidak diperkenankan memakai kaos singlet

4. Pekerja di penggilingan dan penyortiran beras sebaiknya menggunakan

penutup hidung selama bekerja

5. Setiap pekerja harus menjaga kebersihan tangan

6. Setiap pekerja tidak diperkenankan berkuku panjang

7. Setiap pekerja yang sakit menular diperkenankan untuk tidak masuk

Page 7: BAB VI Analisis Lingkungan Perusahaan

57

8. Pekerja disarankan melakukan pemeriksaan kesehatan umum setiap 6

bulan sekali

9. Tidak boleh meludah di lingkungan kerja

SOP pengemasan beras SAE

1. Ambil kantong 57lastik atau karung. Kantong plasticataukarung yang

bermerk beras sehat dan cek kondisi kantong atau karung lihat bagian

bawah

2. Masukkan beras campuran ke kantongataukarung. Gunakan takaran dari

plastic dan beras rata dengan permukaan

3. Timbang beras dalam kantongataukarung. Gunakan timbangan dan posisi

jarum harus sesuai dan tepat dengan berat isi bersih yang tertera di

kantong atau karung

4. Press kantong atau jahit karung beras. Gunakan alat sealer 30 cmatau

mesin jahit dan cek kerekatan plastic setelah dipress.

SOP Penggilingan dan pengayakan beras SAE

1. Pilih dan ambil karung berisi gabah bebas pestisida yang telah kering

giling.

2. Giling gabah pecah kulit dan giling ulang gabah yang belum pecah

3. Giling beras sebanyak dua kali dan tamping dalam beras khusus

4. Beras hasil giling ayak

5. Beras hasil pengayakan ditampi dan disortir dari kotoranataukulit gabah

SOP penjemuran gabah kering simpan beras SAE

1. Ambil karung berisi gabah kering panen (GKP)

2. Jemur gabah dan ratakan dengan ketebalan yang sama

3. Gabah setiap beberapa jam dibolak balik secara merata

4. Gabah diangkat dan dimasukkan ke dalam karung

6.1.3 Pemasaran

Pemasaran merupakan pendefinisian, pengantisipasian, penciptaan serta

kebutuhan dan keinginan konsumen akan barang dan jasa. Pemasaran terkait

dengan 4P, yaitu aspek produk, harga, distribusi, dan aspek promosi.

Page 8: BAB VI Analisis Lingkungan Perusahaan

58

Produk

Beras SAE merupakan beras yang diproduksi dengan menggunakan

teknologi pertanian yang ramah lingkungan. Beras SAE bebas residu pestisida

golongan Organoklorin, Organophospate, Karbanet, dan Piretoid. Beras SAE

memiliki karakteristik yang khas yaitu memiliki warna nasi yang putih, pulen dan

wangi. Beras SAE memiliki surat izin PIRT yaitu keputusan kepala dinas

kesehatan kabupaten bogor P-IRT NO. 215320101119 dengan pemberian

sertifikasi produksi pangan industri rumah tangga.

Harga

Tabel 11. Daftar harga beras SAE adalah sebagai berikut :

No Item Harga Agen Retail 1 HET

1. Beras SAE (2,5 kg) 22.500 26.000 30.000

2. Beras SAE (5 kg) 43.500 51.000 59.000

3. Beras SAE (20 kg) 170.000 196.000 226.000

4. Beras SAE (25 kg) 210.000 242.000 279.000

5. Beras SAE (50 kg) 405.000 467.000 538.000

Harga berlaku di wilayah JABODETABEKPUNJUR, selain wilayah itu

dikenakan biaya transportasiatauangkut pengiriman sesuai tarif.

Tempat

Beras SAE yang diproduksi Gapoktan Silih Asih terletak di Desa Ciburuy,

Kecamatan Cigombong Kabupaten Bogor.

Distribusi

Saluran distribusi. Sebagian mengandalkan LPS. Jadi lebih besar

koperasi.ke perusahaan .koperasi oryza sativa, STPP,BBPKH, peruamahan depok

Jakarta, bogor, dinas. Rumah sakit pmi, cibinong. Jadi ada agen-agen.

Adapun tiga saluran pemasaran yang dilakukan Gapoktan koperasi yaitu dari

koperasi ke LPS ke distributor ke konsumen. Kemudian koperasi ke LPS ke

konsumen dan yang ketiga dari koperasi ke konsumen.

Page 9: BAB VI Analisis Lingkungan Perusahaan

59

Saluran pemasaran 1

Saluran pemasaran 2

Saluran pemasaran 3

Promosi

Promosi yang dilakukan masih terbatas, yaitu dari mulut ke mulut, serta

mengandalkan bantuan dari LPS. LPS sebagai sarana untuk pelayanan dan

pemasaran beras sehat. Promosi yang dilakukan lagi adalah mengikuti pameran-

pameran beras dan setiap hari jumat mengikuti pameran di Departemen Pertanian,

Jakarta.

Adapun bauran pemasaran yang terdiri dari segmentasi, target dan

positioning.

Segmentation

Segmentasi yang ditawarkan beras SAE Gapoktan Silih Asih adalah

semua konsumen dan tidak membedakan jenis kelamin karena beras merupakan

konsumsi bagi setiap orang karena beras merupakan pangan yang selalu

dikonsumsi masyarakat Indonesia.

Targeting

Target beras SAE yaitu kepada kalangan menengah ke atas, tetapi tidak

menutup kemungkinan menengah ke bawah juga mengkonsumsi beras SAE

karena harganya lumayan diatas harga beras konvensional.

Positioning

Koperasi LPS Distributor

Koperasi LPS

Koperasi

Konsumen

Konsumen

konsumen

Page 10: BAB VI Analisis Lingkungan Perusahaan

60

Kesan yang ditawarkan adalah beras sehat yang berkualitas dan praktis

dan bebas dari pestisida dan rasanya pun enak, pulen, wangi. Beras SAE

merupakan konsumsi pangan sebagian besar masyarakat Indonesia.

6.1.4 Keuangan

Keuangan merupakan salah satu aspek penting dalam suatu perusahaan.

Sumber keuangan yang dimiliki Gapoktan adalah modal sendiri dan modal

pinjaman. Modal awal untuk mengembangakan unti usaha beras SAE adalah 5

juta rupiah kemudian mendapatkan pinjaman dari LUEP (lembaga usaha ekonomi

pedesaan) sebesar 200 juta per 7 bulan. Dengan bunga 1 % per tahun sehingga

harus mengembalikan 214 juta. Dana pinjaman yang diperoleh dari LUEP sekitar

tahun 2006-2008. Kemudian dari LPS juga mendapatkan modal sebesar 70 juta

pada tahun 2005-2006.

Setelah itu, Gapoktan Silih Asih mendapatkan dana pinjaman dari modal

Gemar sebesar 600 juta untuk usaha beras SAE dan 400 juta untuk usaha yang

lainnya. Dana semuanya adalah 1 milyar rupiah. Dana pinjaman modal Gemar

diberikan pada tahun 2010-2011. Jangka waktu pengembalian adalah 10 tahun

dan tidak menggunakan bunga. Gemar adalah gerakan multiaktivitas agribisnis

yang diberikan pemerintah. Dengan adanya modal seperti itu maka Gapoktan

Silih Asih mempunyai kekuatan yaitu ketersediaan modal.

Sistem keuangan yang dilakukan Gapoktan Silih Asih menggunakan

computer dan manual untuk mencatat pengeluaran, pendapatan, permintaan,

produksi beras dll. Bukti keuangan yang dimiliki adalah bukti pembelian, bukti

penjualan, bukti pengeluaran, bukti pemasukan dan bukti penerimaan kas.

6.1.5 Penelitian dan Pengembangan

Penelitian dan pengembangan yang dilakukan adalah dengan adanya

pengendalian hama yaitu menggunakan jamur bufferia untuk menginfeksi hama

dan NPS agar memakan larva kupu-kupu putih. Penetapan varietas padi yang akan

ditanam, sehingga dapat mengidentifikasi hamaataupenyakit yang dominan dan

menggunkan benih label biru tahan tungro yaitu bondoyuda, kalmias, membramo

Page 11: BAB VI Analisis Lingkungan Perusahaan

61

dan tukak tunda. Pelembagan benih padi menggunkan bahan desinfektan (larutan

garaatauabu dapur). Sistem tanam yang dilakukan untuk beras SAE yaitu system

tanam legowo (jarak kelompok barisan tanaman 50 cm). Kemudian dengan

adanya agensi hayati dan teknis biimbingan pasar yang dilakukan Gapoktan.

Beras “SAE” merupakan beras yang diproduksi dengan teknologi ramah

lingkungan. BERAS SAE (Sehat Aman Enak) dinyatakan bebas pestisida

berdasarkan uji laboratorium BB BIOGEN BOGOR No.

080atauLBatauVIIatau2006. Merek Terdaftar No. DOO 2007005776 Dinas

Kesehatan Bogor P-IRT No. 215320119. Pelatihan yang diajarkan kepada petani

yang dilakukan adalah teknik tekonogi budidaya, pemuatan pupuk, pestisida, dan

motivasi untuk anggota.

6.1.6 Sistem informasi manajemen

Informasi menghubungkan semua fungsi bisnis dan menyediakan landasan

bagi semua keputusan manjerial. Tujuan sistem informasi manajemen adalah

meningkatkan kinerja sebuah bisnis dengan cara meningkatkan kualitas keputusan

manajerial. Sistem Informasi yang digunakan Gapoktan Silih Asih adalah

computer dan internet. Dengan menggunakan computer dan internet memudahkan

Gapoktan untuk menjalankan tugasnya.

6.2 Lingkungan Eksternal

Analisis lingkungan eksternal merupakan analisis yang digunakan untuk

mengidentifikasi dan mengetahui apa saja yang mempengaruhi perusahaan dari

lingkungan luar seperti peluang dan ancaman. Penerapan strategi yang dilakukan

perusahaan yaitu untuk mengambil peluang yang ada dan mengatasi ancaman dari

luar. Untuk menganalisis faktor eksternal perusahaan, harus mengetahui informasi

tentang faktor-faktor seperti ekonomi, sosial, budaya, lingkungan, demografi,

politik, pemerintah, hukum, dan teknologi.

Page 12: BAB VI Analisis Lingkungan Perusahaan

62

6.2.1 Ekonomi

Tabel 12. PDRB per kapita (juta rupiah) tahun 2007-2009Tahun Harga berlaku Harga konstan2007 11.363,43 6.238,192008 12.477,36 6.351,302009 13.660,14 6.398,10

Pendapatan per kapita merupakan hasil bagi antara pendapatan regional

dengan jumlah penduduk. Saat ini indicator ekonomi makro yang menyajikan

perolehan pendapatan wilayah, baru terbatas pada PDRB. PDRB merupakan

indicator yang menunjukkan kemampuan daerah tersebut untuk menghasilkan

nilai tambah. Dengan demikian PDRB per kapita merupakan pendekatan yang

masih valid terhadap pendapatan perkapita. PDRB per kapita mengalami

peningkatan dari tahun ke tahun kondisi ini menggambarkan bahwa kemampuan

daya beli masyarakat pun meningkat.meningkat. Permintaaan pasar akan beras

sehat pun terbuka luas dengan meningkatnya permintaan dari konsumen.

Tabel 13. PDRB Kabupaten Bogor atas dasar harga berlaku tahun 2006-2009No Lapangan usaha 2006 2007 2008 20091. Pertanian, perkebunan,

Peternakan, Kehuatanan dan Perikanan

2.091.009,87 2.439.762,17 2.662.442,43 2.904.499,04

2. Pertambangan dan penggalian

510.672,58 583.972,74 705.284,45 800.324,90

3. Industri Pengolahan 28.800.577,71 32.304.257,86 36.063.100,58 40.428.2604. Listrik, Gas dan Air

bersih1.463.090,42 1.660.347.05 1.936.331,22 2.059.574,60

5. Bangunan 1.444.729,87 1.687.648,42 2.079.205,89 2.465.044,656. Perdagangan, hotel dan

restoran6.935.058,45 8.037.785,30 9.674.902,80 11.435.852,36

7. Pengangkutan dan komunikasi

1.835.578,16 2.049.535,56 2.396.127,48 2.798.037,98

8. Keuangan, persewaan dan jasa perusahaan

662.988,12 751.008,09 875.666,95 992.733,03

9. Jasa-jasa 1.575.325,41 1.765.902,49 1.996.349,64 2.199.461,99

Dari data di atas PDRB Kabupaten Bogor yang memiliki peranan penting

yaitu Industri pengolahan kemudian Perdagangan, hotel dan restoran serta

pertanian yang memberikan sumbangan besar terhadap PDRB. Ketersediaan

bahan baku merupakan peluang yang termasuk dalam faktor ekonomi dengan

melakukan kemitraan untuk bahan baku dengan gapoktan lainnya.

Page 13: BAB VI Analisis Lingkungan Perusahaan

63

6.2.2 Sosial budaya, demografi dan lingkungan

Usaha beras merupakan usaha agribisnis yang rentan terhadap pengaruh

iklim dan cuaca karena sifat komoditas pertanian adalah mudah rusak. Perubahan

cuaca yang tak menantu mempengaruhi produksi beras SAE. Proses produksi padi

dimulai dari tanam hingga panen tidak dijamin berhasil semuanya yang

dipengaruhi oleh kesuburan tanah, curah hujan dan ketersediaan air. Jika dalam

musim kemarau, maka ketersediaan air sangat rendah. Budaya masyarakat kita

menjadikan beras sebagai pangan utama, sehingga sering sekali kita mendengar

masyarakat bilang “belum makan sebelum mengkonsumsi nasi” padahal dalam

kenyataannya mereka sudah makan jagung, singkong, roti atapu sebagainya.

Kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan terlihat dari konsumsi

masyrakat yang melihat kandungan gizi dari makanan tersebut.

Demografi atau kependudukan ilmu yang mempelajari kependudukan

manusia, yang didalamnya meliputi ukuran, struktur, distribusi penduduk serta

bagaimana jumlah penduduk berubah setiap waktu akibat kelahiran, kematian,

migrasi serta penuaan.

Trend back to nature ini adalah trend kembali ke alam termasuk ke dalam

faktor lingkungan. Trend back to nature ini, gaya hidup sehat dan mementingkan

kesadaran akan kesehatan dengan mengkonsumsi makanan-makanan sehat.

Tabel 14. Jumlah penduduk Kabupaten BogorNo. Tahun Jumlah penduduk1. 2007 4.251.8382. 2008 4.340.5203. 2009 4.477.344

Jumlah penduduk Kabupaten Bogor dati tahun ke tahun mengalami

peningkatan. Semakin tumbuhnya peningkatan penduduk maka permintaan akan

beras semakin meningkat juga.

6.2.3 Politik, kebijakan pemerintah dan hukum

Stabilitas politik dan keamanan merupakan aspek yang penting untuk

keberlangsungan suatu usaha karena pelaku usaha akan nyaman atau tidak

nyaman terhadap usaha yang dijalankannya. Beberapa kebijakan pemerintah

tentang beras adalah GO organic 2010 yang dicanangkan pemerintah melalui

departemen Pertanian. Program ini memberikan pedoman dan persyaratan kepada

Page 14: BAB VI Analisis Lingkungan Perusahaan

64

para petani untuk tata cara bertani secara organic yang telah disepakati secara

internasional oleh CAC (Codex Alimentarius Commision) dan IFOAM

(International federation of Organic agriculture Movement), sehingga akhirnya

produk pertanian Indonesia dapat diakui secara Internasional (Ditjen BPPH-

Deptan 2002). Program tersebut mewujudkan pembangunan agribisnis

berwawasan lingkungan dengan visis mewujudkan Indonesia sebagai salah satu

produsen pangan organic sesuai SNI. Gapoktan Silih Asih ini masih dalam proses

untuk menuju organic karena belum mempunyai sertifikasi organik.

Program pemerintah yang diberikan kepada Gapoktan Silih Asih

Bantuan pupuk organic UPT

Penunjukkan kluster untuk kecamatan Caringin, Cigombong, dan Cijeruk

Pelatihan pertanian organic, pertanian agensi hayati dan pestisida nabati

Pameran produk yang difasilitasi oleh Dinas Pertanian dan Kehutanan

Kabupaten Bogor

Program sosial

Pelatihan manajemen, teknis, MPM dan SOP

Jika ada anggota Gapoktan yang sakit, maka ada cadangan uang untuk

biaya pengobatan

Perbaikan jalan

Penyuluhan pengolahan limbah Rumah Tangga

Kerjasama dengan Pemerintah Daerah dan bermitra dengan beberapa

Gapoktan merupakan peluang dalam kebijakan pemerintah untuk menjaga

kesinambungan ketersediaan bahan baku dan menjaga hubungan baik dengan

Gapoktan lainnya dan pemerintah setempat. Peranan LPS pun dalam bidang

pemasaran sangat membantu Gapoktan Silih Asih untuk memasarkan produknya

ke tempat-tempat yang lebih banyak lagi.

6.2.4 Teknologi

Teknologi yang digunakan dalam beras SAE adalah teknologi

PTT(pengelolaan tanaman terpadu) dan ICM (integrated croop management).

Metode PTT ayng dilakukan adalah pengolahan lahan, panen dan pasca panen,

PCC, tanam dangkal, tanam tunggal, dan benih muda aerob. Sedangkan ICM

tanaman dibuat untuk kebutuhan konsumen dan keinginan memproduksi beras.

Page 15: BAB VI Analisis Lingkungan Perusahaan

65

Teknologi yang digunakan dalam ICM adalah panca usaha, sapta usaha, metode

SRI, dan IPAT BO. Panca usaha terdiri dari pengolahan lahan, bibit unggul,

pengairan, pemupukan dan pemberantasan hama serta sapta usaha ditambah

dengan panen dan pasca panen. Metode SRI yaitu penggunaan pupuk organic,

benih muda, tanam dangkal, benih tunggal dan penggunaan air. IPAT BO yaitu

intensifikasi padi aerob terkendali bahan organik.

10 unsur teknologi padi yang akan digunakan untuk unit usaha beras adalah

1. Benih berlabel biru (benih sebar)

2. Pengolahan lahan yang sempurna sampai melumpur dan kedap air

3. Tata guna air

4. Poloulasi tanam sebanyak 200 ribu rumpunatau ha

5. Pola tanam yaitu padi, padi dan palawija

6. Pergiliran varietas. Misalnya tahun ini padi ciherang tahun berikutnya

padi pandan wangi

7. Pemupukan berimbang

8. Pengendalian hama terpadu menggunakan IPM (integrated pest

management) dengan penggunaan pestisida yang bijaksana

9. Penggunaan PPC (pupuk pelengkap cair) dan ZPT (Zat perangsang

tumbuh)

10. Panen dan pasca panen

6.2.5 Kompetitif

Portensi dan ancaman pendatang baru

1. Skala Ekonomis

Banyaknya pendatang baru yang ingin mengusahakan beras semi organic

dengan tumbuh kembangnya kelompok tani atau Gapoktan dengan skala yang

kecil, karena pendatang baru yang ingin masuk ke dalam pasar harus memiliki

persyaratan yang khusus untuk beras sehat kerana beda dengan beras

konvensional yang mudah untuk masuk ke pasarnya. Beras sehat mempunyai

target tersendiri untuk konsumen-konsumennya. Sehingga pendatang baru sulit

untuk masuk industry beras semi organic karena harus mengeluarkan biaya per

unit yang lebih besar.

Page 16: BAB VI Analisis Lingkungan Perusahaan

66

2. Differensiasi produk.

Differensiasi produk yaitu menciptakan merk karena dengan menciptakan

merk harus mengeluarkan pengeluaran yang jauh lebih besar guna mencari

pelanggan yang loyal akan produk si pendatang baru. Karakteristik beras sehat

yaitu ramah lingkungan sehingga sulit untuk pendatang baru masuk

3. Kebutuhan Modal

Kebutuhan modal yang ada pada Gapoktan Silih Asih yaitu cukup besar

sehingga ketika para Gapotan atau kelompok tani ingin masuk ke dalam pasar ini

harus mempunyai modal yang cukup besar untuk bersaing dengan Gapoktan Silih

Asih

4. Hambatan biaya bukan karena skala

Gapoktan Silih Asih bermitra dengan LPS DD Republika yang

memberikan keuntungan yaitu dalam segi pemasaran dan pembuatan teknologi

saprotan yang ramah lingkungan. Gapoktan Silih asih pun bekerjasama dengan

Pemerintah daerah dalam segi pameran untuk mempromosikan produknya

sehingga akan sulit pendatang baru untuk masuk

5. Akses ke saluran distribusi

Akses Saluran distribusi Gapoktan ini mudah karena bekerjasama dengan

Gapoktan lain untuk pengadaan bahan baku untuk perkembangan Gapoktan

tersebut. Akses saluran distribusi untuk pendatang baru masih rendah

6. Kebijakan Pemerintah

Pemerintah dapat membatasi atau bahkan melarang masuknya pendatang

baru ke dalam industri melalui tindakan pembatasan akses ke bahan baku,

sehingga pendatang baru harus mengurus surat perizinan yang cukup sulit

Persaingan sesama perusahaan dalam industri

Tingkat persaingan yang ada di kecamatan Cigombong masih merupakan

pesaing yang mencoba untuk masuk ke dalam industry beras sehat lumayan

banyak karena dengan adanya slogan Back to nature, pengusaha beras semakin

sadar akan pentingnya kesehatan sehingga dengan adanya pesaing merupakan

ancaman bagi Gapoktan Silih Asih. Contohnya adalah Gapoktan Suka Galih.

Gapoktan Suka Galih berdiri tanggal 30 november 2007, di Kampung citugu Rt

04atau11 Desa Tugu Jaya Kecamatan Cigombong Kabupaten Bogor. Gapoktan

Page 17: BAB VI Analisis Lingkungan Perusahaan

67

Suka Galih terdiri dari Kelompok Tani Suka Galih 1, Suka Galih 2, Berkah Jaya,

Waluya, Cibogo, Benteng Barokah Jaya dan Warga Saluyu. Kegiatan yang ada

pada Gapoktan tersebut adalah beras sehat dan beras tersebut masih belum ada

merk tersendiri. Produksi beras sehatnya sebagian besar masih untuk konsumsi,

pemasarannya sangat terbatas dan promosi yang dilakukan pun masih sangat

rendah. Keuangan Gapoktan Silih Asih terdapat pada modal PUAP sebesar Rp

100 juta rupiah. Gapoktan Suka Galih diketuai oleh Bapak Haji Ujang Supanda.

Gapoktan ini memiliki visi dan misi yang tertulis. Visinya adalah terciptanya

kesejahteraan para petani. Misinya adalah mewujudkan para petani yanf terampil

dan peduli terhadap pertanian.

Produk substitusi

Komoditas beras memiliki produk substitusi pangan yang setara yaitu

jagung, ubi, singkong, roti. Namun beras masih menjadi budidaya masyarakat

Indonesia jika belum makan nasi sama saja dengan belum makan.

Daya tawar menawar pembeli

Permintaan beras SAE dari tahun ke tahun mengalami peningkatan

sedangkan persediaan beras masih kurang. Posisi tawar-menawar antara pembeli

yang tinggi akan meningkatkan harga beras SAE sendiri

Daya tawar menawar pemasok

Keberadaan pemasok mempunyai peranan yang penting dalam kelancaran

proses produksi suatu Gapoktan. Gapoktan Silih asih mempunyai banyak

pemasok dengan harga kesepakatan kedua belah pihak. Pada Beras SAE

Gapoktan Silih Asih, pemasok memiliki daya tawar-menawar yang tidak terlalu

kuat karena Gapoktan Silih Asih tidak hanya bergantung pada satu pemasok

melainkan banyak pemasok. Artinya, jika pasokan dari satu gapoktan kurang

memenuhi standar maka Gapoktan Silih Asih masih mempunyai pasokan lainnya

untuk memenuhi kebutuhan pasokan.

6.3 Identifikasi Faktor Kekuatan, Kelemahan, Peluang, dan Ancaman

Gapoktan

6.3.1 Identfikasi Kekuatan dan Kelamahan

Berdasarkan analisis internal didapatkan faktor kunci sukses, kemudian ditentukan yang termasuk kedalam kekuatan dan kelemahan. Kekuatan merupakan sumberdaya, keterampilan, atau keunggulan terhadap pesaing dan

Page 18: BAB VI Analisis Lingkungan Perusahaan

68

kebutuhan pasar sedangkan kelemahan merupakan keterbatasan dalam sumberdaya, keterampilan, dan kapabilitas yang menghambat kinerja Gapoktanm

Kekuatan-kekuatan yang dimiliki Gapoktan Silih Asih antara lain :

1. Ketua yang berjiwa wirausaha tinggi, disiplin dan bertanggung jawab

Gapoktan Silih Asih memiliki ketua yang berjiwa wirausaha yang tinggi,

disiplin dan bertanggung jawab untuk mengembangkan usaha beras SAE dan

meningkatkan kesejahteraan petani sehingga merubah image petani dari yang

petani tradisional menjadi petani modern yang bisa disejajarkan dengan pelaku

usaha lainnya. Ketua menjaga kontinuitas beras dengan cara bermitra dengan

Gapoktan agar ketersediaan bahan baku terus berkesinambungan.

Walaupun latar belakang pendidikan Bapak Haji Zakaria sebagai ketua

sangat rendah, hanya lulusan SD namun Beliau sangat cerdas dan mencari ilmu

dari pengalaman. Pengalaman Pengetahuan Beliau sangat luas dan pintar

berbahasa inggris. Beliau sangat banyak dan Beliau dikenal oleh masyarakat

setempat dan pengusaha-pengusaha lainnya di Bogor. Gapoktan ini mendapat

dukungan dari berbagai pihak diantaranya dari Desa, Kecamatan, Dinas Pertanian

Kabupaten Bogor, LPS.

Ketua Gapoktan Silih Asih sangat berwibawa dan tebuka dalam

menjalankan tugasnya karena Beliau sangat sopan terhadap anggota-anggotanya

sehingga dalam menjalankan tugasnya sebagai ketua tidak terlepas dari semua

partisipasi pengurus dan anggota untuk memajukan Gapoktan Silih Asih.

Beliaupun mempunyai banyak relasi dalam bidang usaha yang dijalankan agar

dapat bekerjasam dengan para relasi bisnisnya.

2. Produk yang memiliki nilai ekonomis dan berdaya saing tingggi

Beras SAE merupakan beras yang bebas pestisida dan menggunakan

teknologi ramah lingkungan sehingga nilai ekonomisnya tinggi dibandingkan

beras konvensional.

3. Prospek usaha yang baik dan ramah lingkungan

Pertanian sehat merupakan proses budidaya yang memprioritaskan pada

bahan-bahan alami yang ramah lingkungan untuk menjaga kualitas hasil

pertanian. Gapoktan Silih Asih dalam mengembangkan beras SAE adalah prospek

usaha yang baik dan ramah lingkungan, karena tidak menggunakan pestisida dan

Page 19: BAB VI Analisis Lingkungan Perusahaan

69

bahan-bahan kimia lainnya yang dapat mengganggu kesuburan tanamannya.

Dengan adanya teknologi ramah lingkungan menghilangkan ketergantungan

petani akan bahan-bahan kimia, mengembalikan kesuburan dan kesehatan lahan

pertanian, melestarikan keanekaragaman hayati dan mengembangkan kreatifitas

petani dalam mengelola usaha taninya.

4. Inovasi dan variasi produk

Inovasi dan variasi produk yang ada dalam Gapoktan Silih Asih merupakan

kekuatan dalam pengembangan beras SAE. Dengan adanya inovasi, maka produk

itu tidak stuck terhadap satu produk saja.

5. Surat izin PIRT

Gapoktan Silih Asih menghasilkan beras SAE yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi karena Gapoktan tersebut selalu berusaha untuk menyediakan bibit unggul. Beras “SAE” merupakan beras yang diproduksi dengan teknologi ramah lingkungan. BERAS SAE (Sehat Aman Enak) dinyatakan bebas pestisida berdasarkan uji laboratorium BB BIOGEN BOGOR No. 080atauLBatauVIIatau2006. Merek Terdaftar No. DOO 2007005776 Dinas Kesehatan Bogor P-IRT No. 215320119.

6. Ketersediaan sumber modal

Modal yang digunakan Gapoktan untuk mengembangkan usaha unit bisnis beras

SAE cukup tersedia, karena Gapoktan mendapatkan dana gemar sebanyak 1

milyar rupiah yang akan dikembangkan untuk Gapoktan. Modal tersebut

digunakan untuk meningkatkan produksi beras SAE

7. Ketersediaan Sarana dan prasarana

Sarana dan prasarana yang ada sudah cukup untuk melakukan usaha beras SAE.

Tempat produksi yang cukup dan dengan didukung oleh beberapa peralatan yang

cukup untuk membuat usaha beras SAE. Sarana dan prasarana yang dimiliki

untuk membuat produksi beras SAE yaitu mesin penggilingan, ayakan beras,

mesin pengayak beras, mesin siller, kemasan beras, mesin jahit dan timbangan

serta tempat balai pertemuan untuk mengadakan rapat-rapat, tempat penggilingan,

tempat pengayakan serta adanya koperasi yang berguna untuk pemasaran

Gapoktan.

Kelemahan-kelemahan yang dimiliki Gapoktan Silih Asih antara lain :

1. Administrasi yang masih rendah

Page 20: BAB VI Analisis Lingkungan Perusahaan

70

Gapoktan Silih asih masih rendah dalam administrasi terbukti dari visi dan

misi yang belum tertulis. Pencatatan tentang keuangan masih belum rapi sehingga

administrasinya pun masih rendah. Administrasi yang dilakukan Gapoktan masih

belum terlalu modern sehingga masih butuh penataan administrasi yang lebih baik

lagi.

2. Kurangnya ketersediaan air

Air yang digunakan tergantung pada musim, jadi ketika musim kemarau,

air yang didapat sangatlah terbatas sehingga dapat mengganggu pola tanam padi.

3. Manajemen SDM petani yang masih rendah

Tingkat pendidikan petani pada Gapoktan Silih Asih termasuk golongan

yang rendah yaitu lulusan SD, SMP. Kompetensi petani pun kurang kompeten

sehingga manajemen yang dimiliki petani masih terbatas.

6.3.2 Identifikasi Peluang dan Ancaman

Berdasarkan analisis lingkungan eksternal didapatkan faktor kunci sukses kemudian ditentukan peluang dan ancaman tersebut. Peluang merupakan situasi penting yang menguntungkan dalam lingkungan Gapoktan sedangkan ancaman merupakan situasi yang tidak menguntungkan dalam lingkungan Gapoktan.

Peluang-peluang yang dihadapi oleh Gapoktan Silih Asih antara lain :

1. Trend Back to nature

Gaya hidup sehat telah menjadi trend baru masyarakat dunia dengan

slogan “Back to Nature”. Orang makin menyadari bahwa penggunaan bahan-

bahan kimia non-alami, seperti pupuk dan pestisida kimia sintetis serta hormon

tumbuhan, dalam produksi pertanian ternyata berdampak negatif terhadap

kesehatan manusia dan lingkungan hidup. Gaya hidup yang demikian ini telah

mensyaratkan adanya penjaminan bahwa produk pertanian harus mempunyai

atribut aman dikonsumsi (food safety attributes), memiliki kandungan nutrisi

tinggi (nutritional attributes) dan ramah terhadap lingkungan (eco-labelling

attributes).

2. Jumlah penduduk yang meningkat

Dengan adanya jumlah penduduk yang meningkat di Indonesia dan

kabupaten Bogor maka akan meningkatkan pula konsumsi akan pangan sehingga

jumlah penduduk yang meningkat menjadi peluang

Page 21: BAB VI Analisis Lingkungan Perusahaan

71

3. Kerjasama dengan Pemerintah Daerah setempat dan bermitra dengan

beberapa Gapoktan lain

Dinas Pertanian merupakan suatu instansi yang bertanggung jawab dalam

sector pertanian dan Dinas Pertanian Kabupaten Bogor bertanggung jawab

terhadap keadaan dan perkembangan Gapoktan Silih Asih. Gapoktan Silih Asih

berhubungan baik dengan Dinas Pertanian. Hal ini dapat dilihat dari interkasi

antara keduanya, Gapoktan Silih Asih memasarkan Beras SAE nya kepada Dinas

Pertanian, dan Dinas pertanian membantu Gapoktan Silih Asih dalam pameran-

pameran yang ada di Kabupeten Bogor. Gapoktan tersebut banyak mendapatkan

pelatihan dan penyuluhan tentang padi sehat.

4. Ketersediaan bahan baku

Bahan baku yang diterima pemasok merupakan peluang bagi Gapoktan

silih asih untuk kesinambungan pasokan karena bahan baku berasal dari mitra

Gapoktan Silih asih yang ingin bekerjasama. Jadi ketersediaan bahan baku dari

banyak pasokan akan menjamin kelangsungan untuk Gapoktan Silih Asih

5. Meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya gizi hidup sehat

“kesehatan adalah harta yang paling berharga dalam hidup ini". Sehat dan

bugar adalah dua kunci yang sebaiknya dimiliki oleh setiap orang agar hidup ini

menjadi lebih bermakna. Untuk mewujudkannya antara lain dapat kita lakukan

melalui pengaturan makanan.Seiring dengan makin meningkatnya kesadaran

masyarakat akan pentingnya hidup sehat, maka tuntutan konsumen terhadap

bahan pangan juga kian bergeser. Bahan pangan yang kini mulai banyak diminati

konsumen bukan saja yang mempunyai komposisi gizi yang baik serta

penampakan dan cita rasa yang menarik, tetapi juga harus memiliki fungsi

fisiologis tertentu bagi tubuh. Fungsi yang demikian dikenal sebagai fungsi tertier

(tertiary function). Semakin tinggi tingkat kemakmuran dan kesadaran seseorang

terhadap kesehatan, maka tuntutan terhadap fungsi bahan pangan tersebut akan

semakin tinggi pula.

6. Permintaan pasar terhadap beras sehat semakin terbuka luas

Keterbatasan persediaan beras yang ramah lingkungan menyebabkan terjadinya

peningkatan permintaan yang belum terpenuhi oleh beberapa produsen beras sehat

termasuk Gapoktan Silih Asih

Page 22: BAB VI Analisis Lingkungan Perusahaan

72

7. Peranan LPS dalam pemasaran

LPS merupakan lembaga yang membantu dalam segi pemasaran Gapoktan Silih

Asih. LPS membantu memasarkan beras SAE ke daerah-daerah Jakarta, Bogor

dan sekitarnya. LPS sangat membantu Gapoktan dalam mencari daerah

pemasaran.

Ancaman-ancaman yang dihadapi Gapoktan Silih Asih antara lain :

1. Perubahan cuaca yang tak menentu

Kabupaten Bogor merupakan Kabupaten yang tidak menentu cuacanya

karena Bogor dikatakan kota hujan, sehingga dengan tidak menentunya cuaca

akan mempengaruhi keberlangsungan produksi beras SAE. Sehingga terlihat

bagaimana produksi beras di saat musin kemarau dan hujan, dan hasilnya pun

tidak dapat diperkirakan dengan baik.

2. Persaingan dalam industri

Persaingan dalam industryimerupakan ancaman untuk gapoktan Silih Asih

karena dengan adanya pesaing dapat menjadikan Gapoktan untuk meningkatkan

kualitas dan kuantitas beras SAEdan memenangkan persaingan.

3. Adanya diversifikasi produk pangan

Meskipun beras merupakan makanan pokok sebagian masyarakat

Indonesia tetapi dengan adanya diversifikasi produk pangan menjadi ancaman

untuk Gapoktan Silih Asih agar terus mempertahankan produknya agar tidak

tergantikan oleh produk pangan yang lainnya.