Upload
truongkhanh
View
227
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
49
BAB V
PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
5.1 PROGRAM DASAR PERENCANAAN
Sekolah Alam di Kabupaten Gunungkidul memiliki karakter yang kuat dan khas, yang
mencirikan alam di wilayah pengunungan batuan karst dan kekayaan lanskap dan sosial budaya,
mempertimbangkan aspek iklim tropis serta mendukung upaya penggunaan energi yang efisien dan
pemanfaatan maksimal potensi tata cahaya dan udara.
Desain tata ruang dalam mencerminkan efisiensi penggunaan ruang, fleksibel dengan
desain detail teknis bangunan, desain yang terintegrasi dengan struktur, mekanikan dan elektrikal
serta perawatan bangunan yang tepat guna dan efisien bagi sebuah bangunan pendidikan sekolah
alam.
Desain ruang luar yang memfasilitasi penyediaan kegiatan belajar mengajar outdoor,
communal space pada sekolah dan lanskap bangunan yang selaras dan berkesinambungan dengan
lingkungan sekitar.
Dalam dasar perencanaan program ruang yang ditulis dalam landasan program
perencanaan dan perancangan arsitektur sekolah alam, ialah landasan program ruang yang
beracuan pada kegiatan jenis kegiatan yang spesifik seperti aktivitas indoor dan outdoor,
berdasarkan hasil studi banding lapangan dan data pribadi sesuai latar belakang permasalahan.
5.1.1 Program Ruang
Tabel 5.1 Tabel Program Ruang Kelompok Kegiatan Utama (KBM)
Nama Ruang Kapasitas Jumlah Unit Luas (m2)
Saung Kelas 31 orang 10 747
Laboratorium 31 orang 3 371
Ruang Audio Visual 31 1 50
Levatory 12 10 64
Sirkulasi 30% 369.42
Total Fungsi Kegiatan Utama 1600.42
Tabel 5.2 Tabel Program Ruang Kelompok Kegiatan Penunjang
Nama Ruang Kapasitas Jumlah Unit Luas Ruang (m2)
Ruang Kepala 5 1 15
Ruang Staff 15 1 70
Ruang Tamu 10 1 20
Ruang Guru 24 1 107,5
Ruang UKS 1 17
Masjid 350 1 380
Green House 1 168
Perpustakaan 31 1 107,2
50
Workshop 31 1 210
Kantin 330 1 370
Levatory 4 11 12,88
Sirkulasi 30% 446,274
Total Fungsi Kegiatan Penunjang 1933.854
Tabel 5.3 Tabel Program Ruang Kegiatan Outdoor
Nama Ruang Kapasitas Jumlah Unit Luas Ruang (m2)
Area Berkebun 1 300
Area Berternak 10 hewan 1 70
Area Outbond 1 300
Playground 3 150
Amphiteather 350 orang 1 340
Lapangan Olahraga 1 840
Parkir Mobil 10 1 150
Parkir Motor 20 1 40
Sirkulasi 30% 657
Total Fungsi Kegiatan Outdoor 2847
Tabel 5.4 Tabel Program Ruang Kegiatan Servis
Nama Ruang Kapasitas Jumlah Unit Luas Ruang (m2)
Ruang Staff 31 1 62
Pos Jaga 2 1 4
Dapur 1 92.5
Gudang 2 32
Menara Air 1 9
ME 1 12
Levatory 1 2 3
Sirkulasi 30% 131,5
Total Fungsi Kegiatan Servis 569,5
Bangunan KBM : 1600 m2
Bangunan Penunjang : 1934 m2
Bangunan Servis : 570 m2
Kegiatan Outdoor : 2.847 m2 +
Total : 6.951 m2
Sirkulasi 30% : 2.085 m2
Luas Total : 9.036 m2
51
5.1.2 Tapak Terpilih
Lokasi perencanaan terletak pada Desa Nglanggeran Kecamatan Patuk Kabupaten
Gunungkidul, Provinsi Yogyakarta. Luas area perancangan sebesar 10.882 m2 . KDH area
perancangan berkisar 40% sementara KDB area perancangan berkisar 50% jumlah lantai yang
diizinkan adalah 2 level lantai.
Gambar 5.1 Site Lokasi Perencanaan
52
Batas-Batas Tapak :
Utara : Lahan Kosong
Selatan : Lahan Kosong
Timur : Permukiman
Barat : Sungai
KDB : 50%
KLB : 1- 2 Lantai
Luas Tapak : 10.882 m2
Total Luas Bangunan : 15.485 m2
Luas Lantai dasar yang diizinkan (X)
X = KDB x Luas Tapak
X = 0,5 x 10.882 m2
X = 5441 m2
Tabel 5.5 Luas Lantai Dasar
Bangunan
Luas
Bangunan
Lantai Dasar
(%)
Luas Lantai Dasar
(m2)
Fungsi KBM 1600 100 1600
Bangunan Penunjang 1934 100 1934
Bangunan Servis 570 100 570
Parkir 265 100 265
Total 4369
Sumber : Analisa
Luas Lantai yang diizinkan : 5.441 m2
Luas Lantai Dasar + Sirkulasi(20%) : 4369 + 874
Luas Total : 5.243 m2 (diizinkan)
5.2 PROGRAM DASAR PERANCANGAN
Dalam program perancangan untuk menjadikan sekolah alam yang tepat guna maka perlu
program yang mengatur kinerja dan teknis bangunan sekolah alam. Ditentukan dari beberapa
standar yang sudah dibahas pada bab sebelumnya dan dengan penambahan isu isu teknologi pada
saat sekarang yang menyesuaikan dengan konteks tapak sekolah alam.
5.2.1 Aspek Kinerja
A. Ventilasi / Pengkondisian Udara
53
Ventilasi / pengkondisian udara merupakan hal yang sangat utama di Sekolah Alam. Untuk itu,
semua bangunan yang memiliki dinding, terdapat bukaan sebagai pengaliran udara dan agar terjadi
sistem cross ventilation. Untuk area kelas memang memiliki konsep terbuka dengan tujuan
merasakan hawa alam dan belajar sambil melihat alam.
B. Pencahayaan
Pencahayaan alami sangat diutamakan di Sekolah Alam, terutama pada ruang belajar. Untuk itu,
pencahayaan buatan tidak terlalu banyak digunakan. Kecuali jika digunakan pada malam hari pada
kegiatan kegiatan tertentu seperti acara training atau camping. Dan pada ruang ruang khusus yang
membutuhkan pencahayaan buatan.
C. Elektrikal
Untuk memanfaatkan energi yang ada, maka digunakan rangkaian pembangkit listrik tenaga
matahari. Energi yang banyak digunakan oleh PLN adalah energi yang tidak bisa diperbaharui
seperti bahan bakar minyak tanah, gas, batu bara dan lain lain. Sedangkan Energi Matahari tersedia
sangat melimpah.
Gambar 5.2 Contoh gambar Solar Cell
Sumber : http://www.static.howstuffworks.com
Beberapa keutungan memakai pembangkit listrik tenaga matahari diataranya:
Sumber energi yang tidak pernah habis dan sangat ramah lingkungan
Dapat dipakai dimana saja
Tanpa bahan bakar dan bebas polusi
Tidak memerlukan perawatan khusus
Dapat digunakan untuk berbagai macam alat listrik termasuk lampu penerangan
Dapat digunakan untuk lampu emergency ketika aliran listrik PLN ada gangguan
54
Komponen pembangkit listrik tenaga matahari yang dibutuhkan adalah:
1. Panel Surya
Panel surya berfungsi mengubah cahaya matahari menjadi energi listrik. Bentuk modul dari
panel surya memberikan keindahan pemenuhan kebutuhan listrik untuk berbagai skala
kebutuhan.
Gambar 5.3 Contoh Panel Surya
Sumber : http://www.panelsuryajakarta.com
2. Electric Box System
Electric Box System (EBS) berfungsi untuk mengatur lalu lintas listrik dari panel surya ke beban,
menyimpan arus listrik yang dihasilkan oleh panel surya sebelum dimanfaatkan untuk
menggerakkan beban. EBS ini sangat fleksibel dalam penempatan karena bentuknya yang
portable.
Gambar 5.4 Contoh Electric Box System
Sumber : http://www.panelsuryajakarta.com
5.2.2 Aspek Struktur
Sistem struktur yang digunakan adalah truss. Penggunaan sistem struktur truss yang
mengandalkan kemampuan menahan tarik dan tekan batang, dimaksudkan agar bangunan
memiliki line-weight structure (ringan), terutama pada atap. Untuk bangunan bangunan publik
55
digunakan jenis struktur space beam, sedangkan untuk saung kelas digunakan struktur truss kuda
kuda kayu. Struktur yang digunakan adalah post beam, karena jumlah lantai hanya maksimal 2 level
lantai. Pondasi yang digunakan adalah pondasi telapak, hal ini dikarenakan pondasi ini dapat
menahan gaya geser bumi, yang biasa terjadi pada lahan berkontur.