15
81 BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1. Konsep Perencanaan Integrasi Gambar 5. 1 Perumusan Konsep Secara Umum Sumber: Analisis Secara umum perumusan konsep integrasi antara asrama mahasiswa, fasilitas olahraga dan pendidikan karakter merupakan upaya untuk membentuk sinergitas yang lebih optimal untuk membentuk pondasi mahasiswa berkualitas unggul. Asrama mahasiswa dijadikan “ruang incubator” bagi kampus sehingga setelah mahasiswa menyelesaikan tahun pertamanya mereka akan siap untuk mengembangkan kemampuannya ketingkat yang lebih tinggi. 5.2. Konsep Makro/Integrasi Zona Secara makro perencanaan asrama mahasiswa ini merupakan incubator yang menjadi masa peralihan antara kehidupan sekolah dan perkuliahan. Mahasiswa harus siap secara fisik dan mental dan memperkuat motivasi mereka mengikuti dunia perkuliahan. Perbedaan antara dunia sekolah dan perkuliahan menjadi hal yang harus diantisipasi oleh mahasiswa. Penjurusan menuju arah minat dan bakat mahasiswa dapat menjadi patokan perkembangan individu mahasiswa.

BAB V KONSEP PERANCANGANetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/68190/potongan/S1-2014... · Konsep Perencanaan Integrasi ... Jaringan air kotor dapat memiliki satu saluran ... pipa

  • Upload
    hangoc

  • View
    231

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB V KONSEP PERANCANGANetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/68190/potongan/S1-2014... · Konsep Perencanaan Integrasi ... Jaringan air kotor dapat memiliki satu saluran ... pipa

81

BAB V

KONSEP PERANCANGAN

5.1. Konsep Perencanaan Integrasi

Gambar 5. 1 Perumusan Konsep Secara Umum

Sumber: Analisis

Secara umum perumusan konsep integrasi antara asrama mahasiswa, fasilitas

olahraga dan pendidikan karakter merupakan upaya untuk membentuk sinergitas

yang lebih optimal untuk membentuk pondasi mahasiswa berkualitas unggul.

Asrama mahasiswa dijadikan “ruang incubator” bagi kampus sehingga setelah

mahasiswa menyelesaikan tahun pertamanya mereka akan siap untuk

mengembangkan kemampuannya ketingkat yang lebih tinggi.

5.2. Konsep Makro/Integrasi Zona

Secara makro perencanaan asrama mahasiswa ini merupakan incubator yang

menjadi masa peralihan antara kehidupan sekolah dan perkuliahan. Mahasiswa harus

siap secara fisik dan mental dan memperkuat motivasi mereka mengikuti dunia

perkuliahan. Perbedaan antara dunia sekolah dan perkuliahan menjadi hal yang harus

diantisipasi oleh mahasiswa. Penjurusan menuju arah minat dan bakat mahasiswa

dapat menjadi patokan perkembangan individu mahasiswa.

Page 2: BAB V KONSEP PERANCANGANetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/68190/potongan/S1-2014... · Konsep Perencanaan Integrasi ... Jaringan air kotor dapat memiliki satu saluran ... pipa

82

Untuk memenuhi konsep tersebut, penataan asrama secara makro harus

mewadahi kebutuhan penghuni asrama secara keseluruhan. Selain mewadahi

kegiatan olahraga mahasiswa, kawasan ini juga harus memberikan kondisi

lingkungan yang baik dan mendukung kesehatan mahasiswa. Dengan menggunakan

arboretum sebagai pelingkup kawasan, lingkungan dari kawasan ini akan tetap

terjaga alamnya.

Gambar 5. 2 Diagram Integrasi Kawasan Makro

Sumber: Analisis

Gambar 5. 3 Perancangan Secara Makro

Sumber: Analisis

5.3. Konsep Messo

Secara messo, perencanaan konsep integrasi kawasan menjadi hal yang

diutamakan. Untuk mengintegrasikan antara kawasan fasilitas olahraga dan asrama

mahasiswa dibutuhkan suatu zona yang menjadi peralihan yang mewadahi kegiatan

yang dibutuhkan keduanya. Zona ini merupakan zona penting yang disebut plaza dan

Page 3: BAB V KONSEP PERANCANGANetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/68190/potongan/S1-2014... · Konsep Perencanaan Integrasi ... Jaringan air kotor dapat memiliki satu saluran ... pipa

83

menjadi pusat kegiatan dan interaksi. Area ini merupakan area publik yang

menyediakan fasilitas fasilitas pendukung pada bangunan yang juga dapat digunakan

pengunjung yang selesai berolahraga.

Gambar 5. 4 Perancangan Secara Messo

Sumber: Analisis

Gambar 5. 5 Skema Konsep Messo Sumber: Analisis

5.3.1. Konsep Integrasi Kawasan Olahraga dan Asrama / Plaza

Asrama mahasiswa merupakan tempat bagi mahasiswa menghabiskan waktu

terlama dalam waktu sehari. Mahasiswa berisitirahat dan melakukan berbagai

kegiatan didalamnya. Kegiatan yang dilakukan harus diseimbangi dengan kegiatan

olahraga untuk tetap menjaga kesehatan dan kebugaran jasmani. Dengan

mengintegrasikan fasilitas olahraga dan asrama mahasiswa akan dapat dengan

mudah mengakses fasilitas tersebut. Mahasiswa akan lebih sering berolahraga tanpa

harus mengkhawatirkan jarak tempuh yang jauh.

Selain mahasiswa dari asrama, pengunjung juga datang pada wilayah ini untuk

berolahraga. Untuk itu dibutuhkan suatu penyelsaian desain yang dapat mewadahi

kebutuhan pengunjung. Kebutuhan dari mahasiswa dan pengunjung dapat di

integrasikan sehingga antara keduanya timbul interaksi sosial.

Page 4: BAB V KONSEP PERANCANGANetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/68190/potongan/S1-2014... · Konsep Perencanaan Integrasi ... Jaringan air kotor dapat memiliki satu saluran ... pipa

84

5.3.1.1. Fasilitas Peralihan Antara Asrama dan Olahraga

Pada wilayah ini terdapat dua karakter yang berbeda yaitu fasilitas

olahraga yang tersedia bersifat lebih privat dan digunakan untuk permainan

yang lebih serius. Sedangakan pengunjung dan mahasiswa yang berolahraga

pada kawasan ini tidak selalu berolahraga dengan serius. Mayoritas dari

pengunjung dan mahasiswa hanya berjogging disekitar area dan bermain

permainan kecil hanya untuk bersenang-senang.

Solusi yang diberikan yaitu dengan penambahan beberapa fasilitas

olahraga kecil yang dapat digunakan bagi mahasiswa dan pengunjung untuk

sekedar bermain dan bersenang senang. Beberapa permainan kecil yang dapat

diakomodasi bagi pengunjung diantaranya seperti lapangan voli, lapangan

basket dan bulutangkis.

5.3.1.2. Rest Zone

Rest zone adalah area yang dapat digunakan bagi pengunjung yang

selesai berolahraga untuk beristirahat. Pengunjung dan penghuni asrama dapat

saling berinteraksi pada area ini. Fasilitas yang diberikan berupa tempat duduk

dan area teduh sehingga pengunjung dapat beristirahat dengan santai. Rest

zone merupakan daerah peralihan antara bangunan asrama dan fasilitas

olahraga yang sifatnya lebih ke ruang publik.

5.3.1.3. Retail

Retail merupakan fasilitas yang dapat memenuhi kebutuhan dari

mahasiswa dan pengunjung setelah selesai berolahraga. Retail diletakkan pada

lantai satu bangunan asrama. Retail menjual minuman dan kebutuhan lainnya

saat berolahraga seperti suplemen dan obat-obatan. Selain itu fasilitas retail

juga menyediakan peralatan olahraga pelengkap sederhana seperti bola basket,

bola voli, shuttlecock dan lainnya.

5.3.2. Konteks Budaya Melayu yang Religius dan Sosialis.

Riau adalah provinsi yang memiliki suku melayu sebagai mayoritas dan

sejarah penduduk masyarakat Riau. Suku melayu tersebut merupakan etnis yang

termasuk dalam rumpun ras Austronesia. Suku melayu dalam pengertian ini, berbeda

dengan konsep bangsa melayu yang terdiri dari Indonesia, Malaysia, brunei

Darussalam dan singapura.

Page 5: BAB V KONSEP PERANCANGANetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/68190/potongan/S1-2014... · Konsep Perencanaan Integrasi ... Jaringan air kotor dapat memiliki satu saluran ... pipa

85

Penduduk daerah Riau umumnya adalah pemeluk agama islam yang taat.

Agama islam didaerah ini telah dianut penduduk sejak masuknya agama islam yang

diperkirakan sejak abad ke-11 dan 12 Masehi. Karakter religius ini dapat dilihat dari

tiap kampong yang memiliki mesjid. Selain itu juga pakaian adat melayu yang

digunakan oleh siswa-siswi sekolah dan pegawai negri yang berupa pakaian muslim

yang ditambah dengan penggunaan songket. Setiap hari jumat pagi setiap sekolah

mengadakan kegiatan ibadah bersama sebelum kegiatan belajar-mengajar dimulai.

Kebudayaan yang religius ini harus tetap dijaga dan dilestarikan. Konsep ini

diaplikasikan dengan pembangunan rumah ibadah yang memiliki pelataran halaman

yang luas dan dapat menampung banyak mahasiswa untuk setiap kegiatan

keagamaan. Fasilitas ini juga dapat digunakan bagi pengunjung yang berolahraga

sehingga tidak khawatir untuk mencari tempat ibadah.

5.4. Konsep Arsitektur Bangunan dan Lingkungan

Gambar 5. 6 Perencanaan Kawasan Olahraga-Asrama

Sumber: Analisis

Perancangan arsitektur bangunan dan lingkungan kawasan asrama dan fasilitas

olahraga adalah sinergitas kawasan yang saling berhubungan dan mempengaruhi satu

dan yang lainnya. Fungsi antara spasial dan fungsional menjadi saling berhubungan

untuk optimalitas pendidikan karakter. Pada lingkungan asrama terdapat area

peralihan dari fasilitas olahraga. Area ini merupakan pusat interaksi utama zona

integrasi terjadi. Mahasiswa yang selesai berolahraga dapat beristirahat pada area ini

dan menikmati fasilitas bersama yang disediakan.

Page 6: BAB V KONSEP PERANCANGANetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/68190/potongan/S1-2014... · Konsep Perencanaan Integrasi ... Jaringan air kotor dapat memiliki satu saluran ... pipa

86

Gambar 5. 7 Perspektif Mata Burung Kawasan Asrama-Olahraga

Sumber: Analisis Pada lingkungan asrama terdapat plaza yang dibuat sebagai ruang interaksi

yang besar. Untuk optimalitas pendidikan karakter, kualitas dari plaza sangat

mempengaruhi. Desain plaza pertama yaitu plaza yang terdapat pada zona peralihan

asrama dan olahraga. Sifatnya lebih public. Dan plaza kedua terletak di tengah massa

bangunan asrama dan sifatnya lebih nyaman dan tertutup.

5.4.1. Konsep Masa Bangunan

5.4.1.1. Alternatif 1

Gambar 5. 8 Proses Pembentukan Massa Bangunan

Sumber: Analisis

Proses pembentukan massa bangunan dapat dilihat seperti gambar yang

diatas (Gambar 5.6). Pembentukan massa melalui proses pertimbangan

kebutuhan dan view yang dapat diberikan bagi pengunjung dan penghuni

asrama.

Page 7: BAB V KONSEP PERANCANGANetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/68190/potongan/S1-2014... · Konsep Perencanaan Integrasi ... Jaringan air kotor dapat memiliki satu saluran ... pipa

87

prosesnya dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Proses pertama yaitu dengan mengalokasikan ruang bagi ruang parkir dan

area plaza. Ruang parkir ditunjukan dengan warna orange dan plaza

ditunjukan dengan warna ungu.

b. Proses kedua memperlihatkan area ruang parkir dan area plaza.

c. Ruang yang tersedia bagi bangunan asrama di offset untuk sirkulasi.

Kemudian ditarik garis yang mendukung view dari plaza kearah jalan.

d. Ruang yang tersedia dibagi dua yaitu untuk asrama pria dan asrama

wanita. Kemudian salah sisinya di extrude kedalam untuk menciptakan

ruang publik.

e. Pada ruang yang tercipta di extrude bangunan dengan bentuk berundak-

undak agar tercipta ruang positif ditengah plaza.

Gambar 5. 9 Konsep Massa Bangunan 1

Sumber: Analisis 5.4.1.2. Alternatif 2

Gambar 5. 10 Konsep Massa Bangunan 2

Sumber: Analisis

Massa bangunan kedua memiliki konsep yang sama dengan alternatif

satu yaitu masa bangunan yang berundak-undak. Namun antara alternative satu

Page 8: BAB V KONSEP PERANCANGANetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/68190/potongan/S1-2014... · Konsep Perencanaan Integrasi ... Jaringan air kotor dapat memiliki satu saluran ... pipa

88

dan dua memiliki perbedaan pada plaza yang berada di tengahnya. Plaza yang

berada ditengah merupakan optimalisasi ruang publik. Massa bangunan yang

berundak undak merupakan upaya optimalisasi ruang diskusi diluar bangunan.

Gambar 5. 11 Plaza Alternatif 2

Sumber: Analisis

5.4.2. Konsep Zonasi Ruang

5.4.2.1. Alternatif 1

Gambar 5. 12 Skema Konsep Zonasi Vertikal 1

Sumber: Analisis Secara vertikal, hubungan ruang yang paling erat hubungannya terletak

pada lantai satu. Lantai satu merupakan area peralihan antara kegiatan pada

zona olahraga dan asrama. Secara umum lantai satu merupakan lantai yang

bersifat publik. Fasilitas yang disediakan merupakan fasilitas kebutuhan dari

mahasiswa dan pengunjung. Pusat perlengkapan kebutuhan mahasiswa terletak

pada lantai satu.

Lantai dua, tiga dan empat merupakan lantai yang diutamakan untuk

fungsi hunian. Fasilitas edukasi yang lebih privat dilitakkan pada lantai dua

agar tidak terganggu oleh aktivitas yang ada dilantai satu. Fasilitas tersebut

diantaranya perpustakaan dan ruang belajar. Setiap lantai diberikan ruang

terbuka diatasnya yang dapat digunakan mahasiswa untuk bersantai.

Page 9: BAB V KONSEP PERANCANGANetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/68190/potongan/S1-2014... · Konsep Perencanaan Integrasi ... Jaringan air kotor dapat memiliki satu saluran ... pipa

89

5.4.2.2. Alternatif 2

Gambar 5. 13 Skema Konsep Zonasi Vertikal 2

Sumber: Analisis Konsep dua memiliki dua plaza yaitu plaza yang berbatasan langsung

dengan fasilitas olahraga dan plaza yang berada diantara masa bangunan

asrama. Lantai satu dan dua digunakan untuk fasilitas penunjang kegiatan

asrama dan kegiatan peralihan antar zona. Fasilitas tersebut merupakan fasilitas

integrasi antara asrama dan fasilitas olahraga. Sedangkan pada lantai

tiga,empat dan lima sepenuhnya diperuntukan bagi hunian mahasiswa.

Gambar 5. 14 Potongan Konsep 2

Sumber: Analisis Berdasarkan gambar potongan diatas terdapat jalur sirkulasi diantara dua

masa bangunan asrama. Jalur tersebut merupakan penghubung antar dua plaza

yang terdapat dalam kawasan ini. Jalur sirkulasi dibuat dengan level yang

berbeda beda agar dapat digunakan juga bagi pengunjung atau mahasiswa

untuk beristirahat. Konsep dengan membagi dua plaza bertujuan untuk

memfasilitasi mahasiswa yang menginginkan suasana yang lebih akrab dan

privasi terlepas dari kegiatan olahraga. Plaza kedua dapat digunakan sebagai

ruang diskusi outdoor bagi mahasiswa.

Page 10: BAB V KONSEP PERANCANGANetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/68190/potongan/S1-2014... · Konsep Perencanaan Integrasi ... Jaringan air kotor dapat memiliki satu saluran ... pipa

90

5.4.3. Konsep Utilitas

5.4.3.1. Sanitasi

Jaringan air bersih menggunakan down feed system, yaitu air dari tanah

dipompa dan dikumpulkan ke dalam tangki kemudian dipompa ke tangki yang

terdapat di atas gedung dan disalurkan ke dalam bangunan dari atas ke bawah.

Memperbanyak sumur resapan disekeliling bangunan agar terjadi penyerapan

maksimal terhadap tumpahan air hujan.

Untuk jaringan air kotor dibagi menjadi dua yaitu black water dan grey

water. Jaringan air kotor dapat memiliki satu saluran (one pipe system) atau

dua saluran yang berbeda (two pipe system), atau gabungan keduanya dengan

pipa mendatar yang berbeda dan pipa vertikal yang sama (single stack system).

Sedangkan pada jaringan air lemak harus memiliki treatment khusus untuk

memisahkan lemak dan air.

5.4.3.2. Pencegahan Kebakaran

5.4.3.2.1. Sistem Deteksi

Deteksi musibah kebakaran dilakukan dengan tiga alat utama

yaitu heat detector, flame detector dan smoke detector. Ketiga alat

ini akan mendeteksi apabila ada asap, panas danlidah api.

Sehingga apabila terjadi kebakaran, alat-alat tersebut akan

mengeluarkan early warning system dan akan mengaktifkan

sprinkler.

5.4.3.2.2. Sistem Hydrant

System hydrant digunakan pada saat terjadi kebakaran.

Hydrant akan mengalirkan air yang berasal dari menara air atau

dari system hydrant kota. Hydrant yang digunakan ada dua jenis

yaitu hydrant yang didalam ruangan dan diluar ruangan. Air yang

digunakan untuk hydrant dalam adalah air yang berasal dari

menara air dan hydrant luar berasal dari sistem hydrant kota.

5.4.3.3. Jaringan Listrik dan Penangkal Petir

Jaringan elektrikal bersumber pada energi listrik yang berasal dari PLN

dan genset yang dipergunakan pada kondisi darurat dan untuk menjaga

Page 11: BAB V KONSEP PERANCANGANetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/68190/potongan/S1-2014... · Konsep Perencanaan Integrasi ... Jaringan air kotor dapat memiliki satu saluran ... pipa

91

keberlangsungan pasokan listrik.Sedangkan untuk penangkal petir yang

digunakan adalah penghantar-penghantar di atas atap berupa elektroda-

elektroda logam.

5.4.3.4. Jaringan Telekomunikasi dan Internet

Jaringan telekomunikasi menggunakan sistem Private Automatic Branch

eXchange yang menghubungkan telepon di dalam suatu gedung ke jaringan

komunikasi internal gedung tersebut serta menghubungkan jaringan telepon

gedung ke layanan komunikasi publik dan sebaliknya. Untuk jaringan internet

menggunsksn wi–fi. serta LAN System (Local Area Network) untuk

memudahkan sistem pemindaian data koleksi data dijital dalam bangunan.

5.4.4. Konsep Pencahayaan

Gambar 5. 15 Konsep Pencahayaan Makro

Sumber: Analisis

Perancangan konsep pencahayaan secara umum menggunakan dua metode.

Metode pertama yaitu menggunakan vegetasi yang ada disekitar site untuk

memberikan area teduh pada area plaza. Metode kedua yaitu menggunakan konsep

masa bangunan untuk memasukan cahaya kedalam bangunan ataupun menolak

cahaya untuk kenyamanan thermal dalam bangunan.

Untuk pencahayaan dalam bangunan, pada interior menggunakan banyak

bukaan sehingga memungkinkan untuk masuknya pencahayaan alami didalam

bangunan (gambar 5.12 kiri). Sedangkan pada malam hari pada ruang ruang grup

diberi pencahayaan yang memiliki warna yang berbeda-beda. Cahaya ini dapat

dilihat dari luar sehingga pada malam hari fasad bangunan akan terlihat penuh

dengan warna.

Page 12: BAB V KONSEP PERANCANGANetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/68190/potongan/S1-2014... · Konsep Perencanaan Integrasi ... Jaringan air kotor dapat memiliki satu saluran ... pipa

92

Gambar 5. 16 Konsep Pencahayaan Interior

Sumber: Analisis

5.4.5. Konsep Struktur

Perancangan sistem struktur memenuhi beberapa persyaratan sebagai berikut:

a. Kelayakan (service ability)

b. Kestabilan (stability)

c. Kekuatan (strength)

d. Keamanan (safety)

e. Keawetan (durability)

Secara umum, struktur bangunan dapat dibagi menjadi 3 bagian, yaitu base

structure (pondasi), struktur rangka bangunan (kolom-balok), dan upper structure

(struktur atap). Ketiganya harus membentuk suatu kesatuan sistem struktur yang

tertutup, kokoh, dan kaku (rigid). Untuk perancangan asrama mahasiswa ini

menggunakan struktur beton dan rangka baja.

Gambar 5. 17 Potongan Struktur dan Skylight

Sumber: Analisis

Page 13: BAB V KONSEP PERANCANGANetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/68190/potongan/S1-2014... · Konsep Perencanaan Integrasi ... Jaringan air kotor dapat memiliki satu saluran ... pipa

93

Gambar 5. 18 Isometri Struktur

Sumber: Analisis

5.4.6. Konsep Lansekap

Gambar 5. 19 Konsep Suasana Peneduh Lansekap

Sumber: Analisis Penataan lansekap kawasan asrama dan fasilitas olahraga yaitu dengan

memperbanyak pohon-pohon besar dan rimbun. Dengan memperbanyak pohon

merupakan salahsatu upaya untuk memperbanyak ruang terbuka hijau dan

menciptakan paru-paru pada kawasan olahraga dan asrama. Pepohonan yang lebat

dapat menjadi barier anti polusi dan kebisingan pada bangunan asrama. Selain itu

kawasan hijau memiliki pengaruh baik tehadap kondisi pisikologis mahasiswa.

5.5. Konsep Pendidikan Karakter

5.5.1. Visualisasi dan Pisikologis Interior

Kenyamanan dari visualisasi akan mempengaruhi kondisi dari pisikologis

mahasiswa. Untuk mencapai tujuan pendidikan karakter yang optimal, harus

memperhatikan jiwa pisikologis mahasiswa. Mahasiswa dengan pisikologis yang

baik akan membawa suasana hati lebih santai dan tenang.

Untuk interior kamar, warna yang digunakan adalah warna yang terang dengan

saturasi yang rendah untuk menghasilkan kesan terbuka dan tenang. Untuk cat

interior kamar yaitu warna putih menuju krem. Penggunaan warna dengan tone

Page 14: BAB V KONSEP PERANCANGANetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/68190/potongan/S1-2014... · Konsep Perencanaan Integrasi ... Jaringan air kotor dapat memiliki satu saluran ... pipa

94

seperti ini akan menimbulkan kesan hangat. Selain itu dengan nilai saturasi yang

rendah, warna akan mudah untuk memantulkan cahaya.

Gambar 5. 20 Contoh Pemilihan Warna Kamar

Sumber: Analisis

Untuk interior fasilitas seperti ruang belajar dan ruang diskusi, pemilihan

warna yang digunakan yaitu warna putih untuk cat dan furniture yang warna-warni.

Penggunaan warna yang ceria akan mempengaruhi pisikologi dari mahasiswa untuk

lebih semangat dalam melakukan kegiatan. Penggunaan warna-warni pada furniture

diterapkan di elemen tertentu sehingga warna tidak menjadi dominan terhadap ruang.

Gambar 5. 21 Contoh Interior

Sumber: http://9gag.com/gag/7068441 16 april 2013 10:31

Gambar 5. 22 Sketsa Interior Ruang Belajar

Sumber: Analisis

Pemilihan warana yang digunakan pada perabotan dan elemen interior

disesuaikan dengan warana dan karakteristiknya. Warna yang dipilih memiliki

karakteristik tertentu dan akan mempengaruhi jiwa pisikologis mahasiswa. Karakter

yang terbangun dapat dilihat pada gambar 5.16.

Page 15: BAB V KONSEP PERANCANGANetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/68190/potongan/S1-2014... · Konsep Perencanaan Integrasi ... Jaringan air kotor dapat memiliki satu saluran ... pipa

95

Gambar 5. 23 Pilihan Warna Furnitur dan Interior

Sumber: Analisis

5.5.2. Fasilitas Penunjang Pendidikan Karakter

Bangunan asrama yang berorientasi pada pendidikan karakter, harus memiliki

fasilitas-fasilitas pendukung yang lengkap. Penjelasan mengenai fasilitas apa saja

yang diperlukan telah dijelaskan pada bab sebelunya (Bab III). Fasilitas-fasilitas

tersebut terbagi atas fasilitas yang disediakan khusus bagi sesama penghuni asrama

dan antara penghuni asrama dan pengunjung.

Untuk memahami fasilitas apa saja yang dibutuhkan mahasiswa, sebelumnya

dilakukan pangamatan mengenai behavior setting. Untuk program khusus yang

diberikan oleh pengelola dalam rangka pendidikan karakter disediakan fasilitas

seperti auditorium dan lainnya. Sedangkan untuk program yang merupakan inisiatif

dari mahasiswa, harus didesain agar semuanya dapat terpenuhi. Program tersebut

diantaranya program pengembangan diri, rekreasi dan interaksi.

5.5.3. Kesehatan Jasmani

“Mensano in corpora sano” yang berarti didalam tubuh yang sehat terdapat

jiwa yang kuat. Keunggulan dari integrasi asrama dan fasilitas olahraga dalam

pendidikan karakter adalah mahasiswa penghuni asrama akan termotivasi untuk

sering berolahraga. Dengan kesehatan yang terjaga, untuk melakukan kegiatan

lainnya akan terasa lebih mudah. Pikiran akan lebih jernih untuk menerima pelajaran.

Kegiatan olahraga yang dilakukan secara rutin akan membentuk jiwa yang

kompetitif dan sportif dalam diri mahasiswa. Dalam kawasan ini terdapat berbagai

macam mahasiswa dari jurusan yang berbeda-beda. Jiwa kompetisi akan tumbuh

antar individu yang berbeda. Dengan area yang memungkinkan terjadinya interaksi,

keakraban dan sportifitas antar individu juga akan terbangun.