22
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang masalah Di era globalisasi sekarang ini segala kehidupan penuh dengan tantangan, teknologi pun berkembang semakin pesat sehingga persaingan pun semakin ketat. Sumber daya alam yang terkandung pun kini mulai dimanfaatkan secara besar –besaran untuk memenuhi kebutuhan manusia. Berbagai macam industri pun mulai bertumbuhan, eksplor alam secara besar – besaran demi memenuhi kebutuhan manusia, ironisnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi tidak disertai denga kesadaran akan pentingnya lingkungan hidup. Sehingga para pelaku – pelaku industri selalu memproduksi segala macam benda namun, tidak mempedulikan hasil buangan dari produksi tersebut baik yang berupa asap, limbah cair maupun padat. Pada akhirnya manusia pulalah yang menerima akibat dari adanya polusi yang mendominasi kehidupan. Bukan saja manusia tapi organisme lain seperti tumbuhan dan hewan pun menjadi sasarannya. Dewasa ini dampak polusi terhadap lingkungan dan kesehatan manusia sangat jelas terlihat namun tidak mendapat suatu perhatian yang khusus padahal dalam pembelajaran ilmu sains selain dituntut untuk memajukan teknologi manusia juga dituntut untuk memelihara alam 1

Bab Pnlitian

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Bab Pnlitian

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang masalah

Di era globalisasi sekarang ini segala kehidupan penuh dengan tantangan, teknologi

pun berkembang semakin pesat sehingga persaingan pun semakin ketat. Sumber

daya alam yang terkandung pun kini mulai dimanfaatkan secara besar –besaran

untuk memenuhi kebutuhan manusia. Berbagai macam industri pun mulai

bertumbuhan, eksplor alam secara besar – besaran demi memenuhi kebutuhan

manusia, ironisnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi tidak disertai denga

kesadaran akan pentingnya lingkungan hidup. Sehingga para pelaku – pelaku industri

selalu memproduksi segala macam benda namun, tidak mempedulikan hasil buangan

dari produksi tersebut baik yang berupa asap, limbah cair maupun padat.

Pada akhirnya manusia pulalah yang menerima akibat dari adanya polusi yang

mendominasi kehidupan. Bukan saja manusia tapi organisme lain seperti tumbuhan

dan hewan pun menjadi sasarannya.

Dewasa ini dampak polusi terhadap lingkungan dan kesehatan manusia sangat jelas

terlihat namun tidak mendapat suatu perhatian yang khusus padahal dalam

pembelajaran ilmu sains selain dituntut untuk memajukan teknologi manusia juga

dituntut untuk memelihara alam ini. Sehingga semestinya pendidikan IPA dengan

segala isi dan karakternya bisa memberikan sumbangan yang lebih riel terhadap

peserta didik agar ia memiliki bekal yang memadai sehingga dapat bertahan hidup

sekaligus dapat menjaga kelestarian hidup.

Dampak polusi merupakan bagian dari pendidikan IPA yang umumnya memiliki

peran penting dalam peningkatan mutu pendidikan, khususnya di dalam

menghasilkan peserta didik yang berkualitas, yaitu manusia yang mampu berfikir

kritis, kreatif, logis dan berinisiatif dalam menanggapi isu di masyarakat yang

diakibatkan oleh dampak perkembangan IPA dan teknologi.

Dewasa ini, sekolah menerjemahkan pendidikan IPA khususnya pokok bahasan

dampak polusi sebagai transfer of knowledge yang dimiliki guru kepada peserta didik

dengan hapalan-hapalan teori, sekedar untuk bisa menjawab soal-soal ujian, tetapi

1

Page 2: Bab Pnlitian

seringkali tidak sanggup untuk menterjemahkannya ke dalam realitas yang ada di

sekelilingnya. Guru menjelaskannya hanya sebatas produk dan sedikit

proses. Padahal, dalam membahas dampak polusi tidak cukup hanya menekankan

pada produk, tetapi yang lebih penting adalah proses untuk membuktikan atau

mendapatkan suatu teori atau hukum sehingga peserta didik dapat lebih peka terhadap

lingkungannya.  

Salah satu cara untuk dapat menciptakan sumber daya manusia berkualitas, guru

dalam mengajar dapat menggunakan beberapa metode dan pendekatan.  Dalam hal

ini, pendekatan yang paling sesuai dengan perkembangan Iptek adalah pendekatan

Sains Teknologi Masyarakat ( STM ), karena pendekatan ini memungkinkan siswa

berperan aktif dalam pembelajaran dan dapat menampilkan peranan Sains dan

Teknologi di dalam kehidupan masyarakat.  Dengan menggunakan pendekatan STM

dalam pembelajaran IPA, guru dapat memulai dengan isu yang dikemukakan oleh

siswa yang ada di masyarakat.

 Dengan menggunakan pendekatan STM dalam pembelajaran IPA siswa tidak hanya

sekedar menerima informasi dari guru saja, karena dalam hal ini guru sebagai

motivator dan fasilitator yang mengarahkan siswa agar dapat memberikan saran-saran

berdasarkan hasil pengamatannya di masyarakat.  

Menurut pengalaman guru SMK Plus Fatahillah Gegesik Kabupaten Cirebon, banyak

dijumpai kasus dimana siswa kelas XI SMK Plus Fatahillah Gegesik Kabupaten

Cirebon banyak yang bosan dan justru tidak menunjukkan kepedulian apapun

terhadap lingkungan dari sikap siswa khususnya mengenai dampak polusi bagi

lingkungan dan kesehatan meskipun disampaikan dengan pendekatan STM yang

idealnya dengan pendekatan ini dapat memberikan hasil yang positif bagi siswa.

Berdasarkan keterangan di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian, dengan

judul “Pengaruh Pendekatan Sains Teknologi Masyarakat Terhadap Kepedulian

Lingkungan Pada Pokok Bahasan Dampak Polusi Pada Siswa Kelas XI Semester 2 di

SMK Plus Fatahillah Jagapura .“

2. Rumusan masalah

a. Identifikasi Masalah

Wilayah Penelitian

2

Page 3: Bab Pnlitian

Wilayah Penelitian ini adalah mengenai materi pengajaran IPA dan implikasinya

terhadap kepedulian lingkungan karena akan meneliti tentang “Pengaruh

Pendekatan Sains Teknologi Masyarakat Terhadap Kepedulian Lingkungan Pada

Pokok Bahasan Dampak Polusi Pada Siswa Kelas XI Semester 2 di SMK Plus

Fatahillah Jagapura

b. pendekatan Penelitian

Pendekatan dalam penelitian ini mempergunakan pendekatan kuantitatif

c. Jenis Masalah

Jenis masalah dalam penelitian ini adalah mengkaji Pengaruh Pendekatan Sains

Teknologi Masyarakat Terhadap Kepedulian Lingkungan Pada Pokok Bahasan

Dampak Polusi Pada Siswa Kelas XI Semester 2 di SMK Plus Fatahillah Jagapura

d. Pembatasan Masalah

Agar masalah ini terarah dan jelas, sehingga tidak menimbulkan kerancuan dan

kekeliruan, maka penulis membatasi masalah ini sebagai berikut :

1. Penguasaan dampak polusi, dalam hal ini penulis membatasi hanya konsep

mengenai dampak polusi terhadap lingkungan dan kesehatan.

2. Penelitian ini dilaksanakan di SMK Plus Fatahillah Gegesik Kabupaten

Cirebon.

e. Pertanyaan penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas, maka rumusan

masalahnya, yaitu:

1. Bagaimana respon siswa terhadap pembelajaran dengan menggunakan

pendekatan sains tenologi masyarakat?

2. Sejauh mana pendekatan sains teknologi masyarakat (STM) dapat

meningkatkan kepedulian lingkungan pada siswa untuk kompetensi dasar

Mendeskripsikan dampak polusi terhadap kesehatan manusia dan lingkungan ?

3. Apakah terdapat pengaruh pendekatan sains teknologi masyarakat (STM)

terhadap kepedulian lingkungan pada siswa untuk kompetensi dasar

Mendeskripsikan dampak polusi terhadap kesehatan manusia dan lingkungan

3

Page 4: Bab Pnlitian

4. Seberapa besar pengaruh pendekatan sains teknologi masyarakat (STM)

meningkatkan kepedulian lingkungan pada siswa untuk kompetensi dasar

Mendeskripsikan dampak polusi terhadap kesehatan manusia dan lingkungan.

3. Tujuan penelitian

a. tujuan utama pendekatan STM dalam pemebelajaran IPA adalah menghasilkan

siswa yang cukup mempunyai bekal pengetahuan sehingga mampu mengambil

keputusan penting tentang masalah – masalah dalam masyarakat.

b. Melalui pendekatan sains teknologi masyarakat (STM) dapat mengajak siswa

untuk lebih peka terhadap lingkungan sekitar.

c. Melalui pendekatan sains teknologi masyarakat (STM) memberikan

pengalaman belajar siswa untuk membangun kecakapan hidupnya secara

mandiri.

d. Mengembangkan kreatifitas guru sebagai fasilitator dalam proses pembelajaran

sehingga mtu pembelajaran dapat ditingkatkan.

4. Manfaat hasil penelitian

a. membantu guru dalam menginformasikan solusi terhadap permasalahan yang

dihadapi dalam meningkatkan penguasaan materi dampak polusi terhadap

kesehatan manusia dan lingkungan

b. meningkatkan kreativitas guru dalam mengajar sehingga pembelajaran tidak

monoton;

c. meningkatkan kepekaan guru terhadap teknologi dalam konsep sains dan

keterkaitannya dengan kehidupan sehari-hari;

d. meningkatkan pemahaman siswa terhadap konsep sains dan keterkaitannya

dengan kehidupan sehari-hari khususnya IPA;

e. meningkatkan kepedulian siswa terhadap lingkungan khususnya terhadap dampak

polusi yang di temui dalam kehidupan sehari – hari.

f. Menciptakan lingkungan yang terpelihara di lingkungan sekolah;

g. meningkatkan kepekaan siswa terhadap lingkungan sekitar;

h. meningkatkan pemahaman siswa mengenai keterkaitan sains dan teknologi dalam

kehidupan masyarakat.

4

Page 5: Bab Pnlitian

5. Kerangka Pemikiran

Ilmu pengetahuan alam atau sains (science) diambil dari kata latin Scientia  yang arti

harfiahnya adalah pengetahuan, tetapi kemudian berkembang menjadi khusus Ilmu

Pengetahuan Alam atau Sains. Sund dan Trowbribge merumuskan bahwa Sains

merupakan kumpulan pengetahuan dan proses. Sedangkan Kuslan Stone

menyebutkan bahwa Sains adalah kumpulan pengetahuan dan cara-cara untuk

mendapatkan dan mempergunakan pengetahuan itu. Sains merupakan produk dan

proses yang tidak dapat dipisahkan. "Real Science is both product and process,

inseparably Joint" (Agus. S. 2003: 11) Sains sebagai proses merupakan langkah-

langkah yang ditempuh para ilmuwan untuk melakukan penyelidikan dalam rangka

mencari penjelasan tentang gejala-gejala alam. Langkah tersebut adalah merumuskan

masalah, merumuskan hipotesis, merancang eksperimen, mengumpulkan data,

menganalisis dan akhimya menyimpulkan. Dari sini tampak bahwa karakteristik yang

mendasar dari Sains ialah kuantifikasi artinya gejala alam dapat berbentuk kuantitas

di samping itu IPA juga dipandang sebagai suatu ilmu pengetahuan yang dekat

dengan alam dimana dengan mengetahui gejala alam kita dapat pula menjaga

kelestariannya.

Namun dalam realita yang ada sekarang pelajaran IPA adalah salah satu hambatan

kebanyakan siswa sekaligus dipandang hanya sebagai pelajaran teori tanpa apllikasi

sehingga siswa hanya terfokus pada kemajuan akademik (produk) tanpa memahami

aplikasinya (proses).

Dampak polusi merupakan pencemaran baik dari udara, air dan tanah berdasarkan

tingkat pencemar (kadar polutan) yang berdampak pada kesehatan dan lingkungan

(biotik maupun abiotik). Materi ini sangaterat kaitannya dengan kepedulian

lingkungan.

Kepedulian lingkungan dalah sebuah sikap dimana seseorang merasa peka terhadap

lingkungan dengan cara melestarikan, menjaga dan memelihara sumber daya alam

yang ada di muka bumi ini dari mulai lingkungan sekitar hingga ke seluruh penjuru

dunia.

Sains-Teknologi-Masyarakat (STM) yang diterjemahkan dari akronim bahasa Inggris

STS (“Science-Technology-Society”) adalah sebuah gerakan pembaharuan dalam

5

Page 6: Bab Pnlitian

pendidikan IPA. Pembaharuan ini mula-mula terjadi di Inggris dan Amerika,

sekarang sudah merebak ke negara-negara lain. Pendekatan STM dalam pendidikan

IPA diyakini oleh pakar-pakar di Amerika sebagai pendekatan yang tepat, sebab

pendekatan ini berusaha untuk menjembatani materi di dalam kelas dengan situasi

dunia nyata di luar kelas yang menyangkut perkembangan teknologi dan situasi sosial

kemasyarakatan. Hal ini menggambarkan bahwa pendekatan STM dijalankan untuk

mempersiapkan peserta didik dalam menghadapi masa depan dan lebih peka terhadap

lingkungan / dunia nyata yang berada di sekitarnya.

Pendekatan ini menuntut agar peserta didik diikutsertakan dalam penentuan tujuan,

perencanaan, pelaksanaan, cara mendapatkan informasi, dan evaluasi pembelajaran.

Adapun yang digunakan sebagai penata (organizer) dalam pendekatan STM adalah

isu-isu dalam masyarakat yang ada kaitannya dengan Sains dan Teknologi. Dalam

pendekatan ini siswa diajak untuk meningkatakan kreativitas, sikap ilmiah,

menggunakan konsep dan proses sains dalam kehidupan sehari-hari sehingga timbul

rasa kecintaan terhadap alam.

Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa dengan pendekatan STM idealnya siswa

dapat lebih memahami tentang pentingnya lingkungan dalam kehidupan sehingga

mereka bisa mengaplikasikannya dengan mencintai dan memelihara lingkungannya.

Berdasarkan pemikiran di atas maka hubungan antara variabelnya dapat digambarkan

sebagai berikut :

X Y

Keterangan :

X : Pendekatan Sains teknologi masyarakat

Y : Kepedulian lingkungan

: Pengaruh

6. Hipotesis

Berdasarkan kerangka pemikiran di atas, dapat disusun hipotesis yaitu :

6

Page 7: Bab Pnlitian

Ho : “ Tidak ada Pengaruh Pendekatan Sains Teknologi Masyarakat Terhadap

Kepedulian Lingkungan Pada Pokok Bahasan Dampak Polusi Pada Siswa

Kelas XI Semester 2 di SMK Plus Fatahillah Jagapura”

Ha : “ Ada Pengaruh Pendekatan Sains Teknologi Masyarakat Terhadap

Kepedulian Lingkungan Pada Pokok Bahasan Dampak Polusi Pada Siswa

Kelas XI Semester 2 di SMK Plus Fatahillah Jagapura”

7. METODE PENELITIAN

1. Waktu Dan Tempat Penelitian

a. Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan dalam waktu tiga bulan terhitung dari mulai tanggal 25

Januari sampai dengan 25 maret 2010.

b. Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan di SMK Plus Fatahillah Jagapura Kecamatan Gegesik

Kabupaten Cirebon.

Penelitian yang akan dilaksanakan ini merupakan penelitian eksperimental dengan

menggunakan Randomized Pretest-Postest Control-Group Design yaitu dengan

menggunakan 2 kelas dengan perlakuan berbeda Dua kelas tersebut yaitu kelas

kontrol dengan pembelajaran konvensional dan kelas eksperimen dengan

pembelajaran model STM.

2. Populasi dan sampel

Populasi penelitian ini adalah siswa SMK Kelas XI dengan penentuan sampel

penelitian dilakukan dengan teknik sampling acak (random sampling).

3. Instrumen penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrument dengan tipe

objektif yaitu pilihan ganda yang mempunyai empat pilihan yaitu : A, B, C, dan

D. Instrumen ini mengukur aspek dengan kategori ingatan, pemhaman, aplikasi,

dan analysisis.

Instrument yang lain yang akan digunakan adalah berupa angket. Angket

diberikan setelah postes. Angket berisi pertanyaan dan pernyataan siswa tentang

penerapan model STM dalam pembelajaran.

4. Teknik pengumpulan data

7

Page 8: Bab Pnlitian

a. Observasi, dilakukan dengan pengamatan langsung terhadap objek penelitian.

b. Wawancara , ini digunakan untuk mengetahui kondisi dan segala sesuatu yang

akan disiapkan dalam penilitian wawancara ini dilakukan dengan pihak

sekolah.

c. Tes, dilakukan untuk memperoleh data tentang kemampuan siswa kelas XI

SMK Plus Fatahillah Gegesik Kabupaten Cirebon dalam menyelesaikan soal-

soal pokok bahasan dampak polusi.

5. Teknik Analisis data

Pengolahan data pada hasil penelitian akan dilakukan dengan langkah-langkah

sebagai berikut:

Untuk melihat peningkatan kepedulian lingkungan pada siswa kelas eksperimen

dan kontrol maka digunakan gain ternormalisasi (Hake dalam Mertzel, 2003)

dengan rumus

dan kriteria gain ternormalisasi (Hake, …) seperti pada tabel berikut.

Tabel 2

Kriteria Gain Ternormalisasi

Indeks Interpretasi

0,00 – 0,30 Rendah

0,31 – 0,70 Sedang

0,71 – 1,00 Tinggi

Kemudian pada indeks gain dapat dilakukan pengolahan data.

Pengolahan data dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1) Uji prasyarat berupa uji normalitas dan homogenitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data terdistribusi normal atau

tidak. Uji homogenitas dua varians dilakukan dengan menentukan varians data

penelitian dan menghitung homogenitas (F)

2) Uji hipotesis

8

Page 9: Bab Pnlitian

Jika pada uji prasyarat data terdistribusi normal dan homogen maka uji hipotesis

dilakukan dengan uji paramtrik. Namun jika data tidak terdistribusi normal dan

tidak homogen maka digunakan uji nonparametrik.

8. LANGKAH – LANGKAH PENELITIAN

Dalam melakukan penelitian penulis menempuh langkah-langkah sebagai berikut:

A. Menentukan Sumber Data

sumber data teoritis yaitu dari kepustakaan yang ada relevansinya dengan

penelitian

B.Sumber data empiris yaitu sumber data yang diambil berdasarkan penelitian

dan pengamatan langsung dari SMK Plus Fatahillah Gegesik Kabupaten

Cirebon

9

Page 10: Bab Pnlitian

BAB II

LANDASAN TEORITIS

1. STM sebagai pendekatan

Suatu pendekatan dalam pembelajaran dapat diartikan berbagai usaha untuk

mendekati tujuan pembelajaran agar tujuan pembelajaran tercapai. Poedjiadi (2005)

mencontohkan dengan pendekatan pendaratan yang dilakukan seorang pilot ketika

cuaca tidak memungkin untuk saat itu mendarat, pilot akan berusaha mencari jalan

lain atau bila perlu berkeliling terlebih dahulu untuk mencari celah agar dapat

mendarat dengan aman.

Ada banyak pendekatan diantaranya pendekatan lingkungan, pendekatan inquiry,

pendekatan masalah, pendekatan interaktif, keterampilan proses, pendekatan nilai dan

lain-lain. Suatu pendekatan dapat menggunakan lebih dari satu metode atau bahkan

lebih dari satu pendekatan dapat dilakukan bersama-sama dalam satu pembelajaran.

Sains, teknologi dan masyarakat adalah hal yang tidak dapat dipisahkan dan selalu

saling mempengaruhi. Teknologi lahir karena kebutuhan dan sains berawal dari sifat

ingin tahu manusia. Tapi penemuan-penemuan di bidang sains kemudian memicu

perkembangan teknologi sabagai contoh penemuan dalam bidang kelistrikan tadinya

hanya dari sifat keingin tahuan tentang gejala-gejala yang ditimbulkan misalnya

listrik statis sampai tercipta alat-alat canggih yang menggunakan listrik. Tetapi

perkembangan teknologi misalnya dibuatnya mikroskop elektron memicu

perkembangan sains yang lain. Sedangkan masyarakat yang selalu memiliki

kebutuhan dan banyak rasa ingin tahu siap menggunakan teknologi dan menjelajahi

sains.

Tujuan yang ingin dicapai dari pendekatan STM dalam pembelajaran adalah

pendekatan interdisiplin ilmu dalam pembelajaran sains, memberikan siswa

10

Page 11: Bab Pnlitian

pengetahuan tentang keadaan dunia yang sebenarnya, memberikan kesempatan siswa

untuk membentuk pemahaman yang kritis tentang hubungan sains, teknologi dan

masyarakat, dan mengembangkan kapasitas dan kepercayaan diri siswa untuk

mengaplikasikan sains dalam kehidupan sehari-harinya. (wikipedia article, 2008).

Menurut Yager (dalam Sugianti,2001) karakteristik pendekatan STM adalah sebagai

berikut:

1. Adanya masalah yang diidentifikasi

2. Penggunaan sumber daya masyarakat dan lingkungan sebagai bahan pemecahan

masalah.

3. Siswa aktif turut serta dalam pemecahan masalah.

4. Belajar dapat dilakukan di luar kelas, tidak harus selalu di dalam kelas.

5. Terfokus pada dampak sains dan teknologi yang dirasakan siswa.

6. Sains tidak hanya berisi konsep-konsep saja, malainkan juga proses baik proses

penemuan, pengembangan dan pengendalian.

7. Penekanan pada keterampilan proses.

8. Penekanan pada kesadaran karier yang berkaitan dengan Sains dan Teknologi.

9. Turut serta sebagai warga negara dalam pemecahan masalah yang ada di

masyarakat

10. Siswa memiliki kebebasan dalam proses belajar.

STM sebagai Model Pembelajaran

Suatu model pembelajaran merupakan rencana, pola atau pengaturan kegiatan

guru dan siswa yang menunjukkan adanya interaksi antara unsur-unsur yang terkait

dalam pembelajaran yakni guru, peserta didik dan media termasuk bahan ajar atau

materi subjek. Terdapat berbagai macam model pembelajaran diantaranya yang

disebutkan dalam Models of Teaching karangan Bruche Joyce dan Marsha Weil dan

dikelompokkan menjadi empat rumpun besar yaitu model pemrosesan informasi,

pribadi, interaksi sosial dan tingkah laku.

Disamping model-model yang diperkenalkan oleh Bruche Joyce dan Marsha

Weil, dalam buku karangan Anna Poedjiadi diperkenalkan model pembelajaran STM.

Pada awalnya STM merupakan pendekatan sebelum akhirnya menjadi model setelah

melalui proses yang lama melalui hasil-hasil penelitian, skripis, tesis dan disertasi

11

Page 12: Bab Pnlitian

diperoleh kesimpulan bahwa STM sebagai pendekatan dapat menjangkau siswa yang

tergolong pada kelompok berkemampuan rendah dalam kelas karena dirasakan oleh

siswa lebih menarik, nyata dan aplikatif. Dari analisis terhadap penelitian-penelitian

tersebut tampak adanya pola-pola tertentu dari langkah-langakah yang dilakukan

dalam proses pembelajaran. Misalnya, suatu hal yang tidak boleh diabaikan adalah

adanya pemantapan konsep yang menuntut kejelian guru, untuk mencegah terjadinya

miskonsepsi. Dengan demikian pendekatan STM layak di sebut sebagai model.

2. Dampak Polusi

Perubahan kualitas terhada udara, air dan tanah bisa berupa perubahan fisis dan

kimiawi. Perubahan kimiawi dapat berupa pengurangan atau penambahan salah satu

komponen kimia yang terkandung dalam udara, air atau tanah yang disebut polutan.

Polutan polutan tersebut akan mempengaruhi kesehatan manusai dan menimbulkan

dampak negatif pada lingkungan baik abiotik maupun biotik.

Dampak polusi udara air dan tanah dalam kesehatan dapat mengakibatkan timbulnya

berbagai macam penyakit. Dalam hal ini terbagi menjadi tiga kelompok yaitu :

1. pencemaran yang mlai menyebabkan iritasi

2. pencemaran yang menyebabkan reaki pada tubuh dan menyebabkan penyakit

kronis

3. pencemaran yang memiliki kadar polutan sangat besar dan menimbulkan

kematian.

Dampk pada lingkungan bisa berupa terjadinya hujan asam, efek rumah kaca,

kerusakan lapisan ozon, keracunan organisme air serta rusaknya terumbu karang.

Sehingga estetetika lingkungan rusak dan nutrisi tanah pun berkurang.

Dari ringkasan materi tersbut yang membahas tentang dampak polusi terhadap

kesehatan dan lingkungan dapat dijadikan sebagai materi untuk menumbuhkan rasa

peka terhadap lingkungan dengan mengambil isu yang beredar di masyarakat.

3. Kepedulian Lingkungan

Kepedulian lingkungan adalah sikap dimana seseorang berusaha memelihara

lingkungan sekitar dengan melakukan tindakan – tindakan yang dapat menjaga

tatanan kehidupan tanpa merusak organisme dan komponen kehidupa yang lain.

Adapun indikator dari kepedulian terhadapa lingkungan adalah sebagai berikut :

12

Page 13: Bab Pnlitian

mengurangi jajan/membeli produk makanan dan minuman dengan kemasan

plastik. Dengan demikian penggunaan kemasan plastik sekali pakai/ tak dapat

didaur ulang dapat dikurangi. plastik terbuat dari campuran bahan kimia yang

sangat sulit diurai atau dihancurkan secara alami.

Menyayangi makhluk hidup, baik hewan maupun tumbuhan unatuk menjaga

keseimbangan alam.

Siswa membiasakan diri hemat penggunaan alat elektronik (lampu, televisi, AC

dll) jika tidak diperlukan. Tak hanya di rumahnya sendiri tapi juga disekolah.

Mengurangi penggunaan kertas. Dengan cara menggunakan kembali sisi

belakang kertas yang telah dipakai. Kayu sebagai bahan baku kertas, telah

menyebabkan berkurangnya luasan hutan. Sehingga volume gas-gas karbon

diudara makin bertambah.

Menaerapkan konsep reduce (mengurangi). Recycle (mendaur ulang), re use

(menggunakan kembali) dan mengganti penggunaan bahanl-bahan yang tidak

ramah lingkungan dengan yang ramah llingkungan. Misalnya membeli produk-

produk makanan atau minuman yang menggunakan kemasan ramah ligkungan

dan sebagainya.

menjaga kebersihan lingkungan dari mulai lingkungan kelas hingga sekolah dan

diharapkan akhirnya pada lingkungan masyarakat.’

menjaga kelestarian alam, dengan cara menanam pohon dan tanaman hijau

lainnya untuk mengurangi tingginya kadar polutan dalam udara sehari –hari

menggunakan kendaraan ramah lingkungan pada saat datang ke sekolah seperti

bersepeda dan jalan kaki

4. Pengaruh Pendekatan Sains Teknologi Masyarakat Terhadap Kepedulian Lingkungan

Pada Pokok Bahasan Dampak Polusi Pada Siswa Kelas XI semester 2 di SMK Plus

Fatahillah Jagapura

Penerapannya di dalam kelas sesungguhnya tidak membutuhkan konsep ataupun

proses yang terlalu unik. Sebagaimana menurut pandangan National Science

TeachersAssociation (1990:1), there are no concepts and/or processes uniqe to STS.

Hanya saja, ada beberapa prinsip yang harus dimunculkan dalam pendekatan STM

menurut National Science Teachers Association (1990:2) yaitu sebagai berikut:

13

Page 14: Bab Pnlitian

1) Peserta didik melakukan identifikasi terhadap persoalan dan dampak yang

ditimbulkan dari persoalan tersebut yang muncul di sekitar lingkungannya

2) Menggunakan sumberdaya lokal untuk mencari informasi yang dapat digunakan

dalam penyelesaian persoalan yang telah berhasil diidentifikasi

3) Menfokuskan pembelajaran pada akibat yang ditimbulkan oleh sains dan

teknologi bagi peserta didik

4) Pandangan bahwa pemahaman terhadap konten sains lebih berharga daripada

sekedar mampu mengerjakan soal

5) Adanya penekanan kepada keterampilan proses yang dapat digunakan peserta

didik untuk menyelesaikan persoalannya sendiri

6) Adanya penekanan pada kesadaran akan pentingnya lingkungan untuk

keberlangsungan sains dan teknologi tanpa merusak tatanan alam.

7) Adanya penekanan pada kesadaran berkarir, terutama karir yang berhubungan

dengan sains dan teknologi

8) Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk memperoleh pengalaman

tentang aturan hidup bermasyarakat yang dapat digunakan untuk menyelesaikan

persoalan yang telah diidentifikasi

Pendekatan STM menghajatkan agar peserta didik mampu merespon setiap

perkembangan di masyarakat secara scientific, itu berarti bahwa peserta didik

diarahkan untuk memiliki thinking skills dan academic skills sekaligus kepekaanya

terhadap lingkungan yang mereka temui sehari – hari sehingga bisa eksis hidup di

masyarakat dan tetap memelihara lingkungannya.

Dari pembahasan diatas dapat diduga bahwa pembelajaran dengan model sains

teknologi masyarakat dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam belajar efektif

dan kreatif, dimana siswa dapat membangun sendiri pengetahuannya, menemukan

pengetahuan dan keterampilannya sendiri melalui proses bertanya, kerja kelompok,

belajar dari hal yang benar – benar baru dan terkini serta dapat membangun

pengertian dan pemecahan suatu masalah. sehingga peningkatan hasil belajar yang

didapat bukan hanya sekedar hasil menghapal materi belaka namun berimbas juga

pada sikap mereka dalam kehidupan.

14