Upload
ais-hamidah-ps
View
95
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang masalah
Di era globalisasi sekarang ini segala kehidupan penuh dengan tantangan, teknologi
pun berkembang semakin pesat sehingga persaingan pun semakin ketat. Sumber
daya alam yang terkandung pun kini mulai dimanfaatkan secara besar –besaran
untuk memenuhi kebutuhan manusia. Berbagai macam industri pun mulai
bertumbuhan, eksplor alam secara besar – besaran demi memenuhi kebutuhan
manusia, ironisnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi tidak disertai denga
kesadaran akan pentingnya lingkungan hidup. Sehingga para pelaku – pelaku industri
selalu memproduksi segala macam benda namun, tidak mempedulikan hasil buangan
dari produksi tersebut baik yang berupa asap, limbah cair maupun padat.
Pada akhirnya manusia pulalah yang menerima akibat dari adanya polusi yang
mendominasi kehidupan. Bukan saja manusia tapi organisme lain seperti tumbuhan
dan hewan pun menjadi sasarannya.
Dewasa ini dampak polusi terhadap lingkungan dan kesehatan manusia sangat jelas
terlihat namun tidak mendapat suatu perhatian yang khusus padahal dalam
pembelajaran ilmu sains selain dituntut untuk memajukan teknologi manusia juga
dituntut untuk memelihara alam ini. Sehingga semestinya pendidikan IPA dengan
segala isi dan karakternya bisa memberikan sumbangan yang lebih riel terhadap
peserta didik agar ia memiliki bekal yang memadai sehingga dapat bertahan hidup
sekaligus dapat menjaga kelestarian hidup.
Dampak polusi merupakan bagian dari pendidikan IPA yang umumnya memiliki
peran penting dalam peningkatan mutu pendidikan, khususnya di dalam
menghasilkan peserta didik yang berkualitas, yaitu manusia yang mampu berfikir
kritis, kreatif, logis dan berinisiatif dalam menanggapi isu di masyarakat yang
diakibatkan oleh dampak perkembangan IPA dan teknologi.
Dewasa ini, sekolah menerjemahkan pendidikan IPA khususnya pokok bahasan
dampak polusi sebagai transfer of knowledge yang dimiliki guru kepada peserta didik
dengan hapalan-hapalan teori, sekedar untuk bisa menjawab soal-soal ujian, tetapi
1
seringkali tidak sanggup untuk menterjemahkannya ke dalam realitas yang ada di
sekelilingnya. Guru menjelaskannya hanya sebatas produk dan sedikit
proses. Padahal, dalam membahas dampak polusi tidak cukup hanya menekankan
pada produk, tetapi yang lebih penting adalah proses untuk membuktikan atau
mendapatkan suatu teori atau hukum sehingga peserta didik dapat lebih peka terhadap
lingkungannya.
Salah satu cara untuk dapat menciptakan sumber daya manusia berkualitas, guru
dalam mengajar dapat menggunakan beberapa metode dan pendekatan. Dalam hal
ini, pendekatan yang paling sesuai dengan perkembangan Iptek adalah pendekatan
Sains Teknologi Masyarakat ( STM ), karena pendekatan ini memungkinkan siswa
berperan aktif dalam pembelajaran dan dapat menampilkan peranan Sains dan
Teknologi di dalam kehidupan masyarakat. Dengan menggunakan pendekatan STM
dalam pembelajaran IPA, guru dapat memulai dengan isu yang dikemukakan oleh
siswa yang ada di masyarakat.
Dengan menggunakan pendekatan STM dalam pembelajaran IPA siswa tidak hanya
sekedar menerima informasi dari guru saja, karena dalam hal ini guru sebagai
motivator dan fasilitator yang mengarahkan siswa agar dapat memberikan saran-saran
berdasarkan hasil pengamatannya di masyarakat.
Menurut pengalaman guru SMK Plus Fatahillah Gegesik Kabupaten Cirebon, banyak
dijumpai kasus dimana siswa kelas XI SMK Plus Fatahillah Gegesik Kabupaten
Cirebon banyak yang bosan dan justru tidak menunjukkan kepedulian apapun
terhadap lingkungan dari sikap siswa khususnya mengenai dampak polusi bagi
lingkungan dan kesehatan meskipun disampaikan dengan pendekatan STM yang
idealnya dengan pendekatan ini dapat memberikan hasil yang positif bagi siswa.
Berdasarkan keterangan di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian, dengan
judul “Pengaruh Pendekatan Sains Teknologi Masyarakat Terhadap Kepedulian
Lingkungan Pada Pokok Bahasan Dampak Polusi Pada Siswa Kelas XI Semester 2 di
SMK Plus Fatahillah Jagapura .“
2. Rumusan masalah
a. Identifikasi Masalah
Wilayah Penelitian
2
Wilayah Penelitian ini adalah mengenai materi pengajaran IPA dan implikasinya
terhadap kepedulian lingkungan karena akan meneliti tentang “Pengaruh
Pendekatan Sains Teknologi Masyarakat Terhadap Kepedulian Lingkungan Pada
Pokok Bahasan Dampak Polusi Pada Siswa Kelas XI Semester 2 di SMK Plus
Fatahillah Jagapura
b. pendekatan Penelitian
Pendekatan dalam penelitian ini mempergunakan pendekatan kuantitatif
c. Jenis Masalah
Jenis masalah dalam penelitian ini adalah mengkaji Pengaruh Pendekatan Sains
Teknologi Masyarakat Terhadap Kepedulian Lingkungan Pada Pokok Bahasan
Dampak Polusi Pada Siswa Kelas XI Semester 2 di SMK Plus Fatahillah Jagapura
d. Pembatasan Masalah
Agar masalah ini terarah dan jelas, sehingga tidak menimbulkan kerancuan dan
kekeliruan, maka penulis membatasi masalah ini sebagai berikut :
1. Penguasaan dampak polusi, dalam hal ini penulis membatasi hanya konsep
mengenai dampak polusi terhadap lingkungan dan kesehatan.
2. Penelitian ini dilaksanakan di SMK Plus Fatahillah Gegesik Kabupaten
Cirebon.
e. Pertanyaan penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas, maka rumusan
masalahnya, yaitu:
1. Bagaimana respon siswa terhadap pembelajaran dengan menggunakan
pendekatan sains tenologi masyarakat?
2. Sejauh mana pendekatan sains teknologi masyarakat (STM) dapat
meningkatkan kepedulian lingkungan pada siswa untuk kompetensi dasar
Mendeskripsikan dampak polusi terhadap kesehatan manusia dan lingkungan ?
3. Apakah terdapat pengaruh pendekatan sains teknologi masyarakat (STM)
terhadap kepedulian lingkungan pada siswa untuk kompetensi dasar
Mendeskripsikan dampak polusi terhadap kesehatan manusia dan lingkungan
3
4. Seberapa besar pengaruh pendekatan sains teknologi masyarakat (STM)
meningkatkan kepedulian lingkungan pada siswa untuk kompetensi dasar
Mendeskripsikan dampak polusi terhadap kesehatan manusia dan lingkungan.
3. Tujuan penelitian
a. tujuan utama pendekatan STM dalam pemebelajaran IPA adalah menghasilkan
siswa yang cukup mempunyai bekal pengetahuan sehingga mampu mengambil
keputusan penting tentang masalah – masalah dalam masyarakat.
b. Melalui pendekatan sains teknologi masyarakat (STM) dapat mengajak siswa
untuk lebih peka terhadap lingkungan sekitar.
c. Melalui pendekatan sains teknologi masyarakat (STM) memberikan
pengalaman belajar siswa untuk membangun kecakapan hidupnya secara
mandiri.
d. Mengembangkan kreatifitas guru sebagai fasilitator dalam proses pembelajaran
sehingga mtu pembelajaran dapat ditingkatkan.
4. Manfaat hasil penelitian
a. membantu guru dalam menginformasikan solusi terhadap permasalahan yang
dihadapi dalam meningkatkan penguasaan materi dampak polusi terhadap
kesehatan manusia dan lingkungan
b. meningkatkan kreativitas guru dalam mengajar sehingga pembelajaran tidak
monoton;
c. meningkatkan kepekaan guru terhadap teknologi dalam konsep sains dan
keterkaitannya dengan kehidupan sehari-hari;
d. meningkatkan pemahaman siswa terhadap konsep sains dan keterkaitannya
dengan kehidupan sehari-hari khususnya IPA;
e. meningkatkan kepedulian siswa terhadap lingkungan khususnya terhadap dampak
polusi yang di temui dalam kehidupan sehari – hari.
f. Menciptakan lingkungan yang terpelihara di lingkungan sekolah;
g. meningkatkan kepekaan siswa terhadap lingkungan sekitar;
h. meningkatkan pemahaman siswa mengenai keterkaitan sains dan teknologi dalam
kehidupan masyarakat.
4
5. Kerangka Pemikiran
Ilmu pengetahuan alam atau sains (science) diambil dari kata latin Scientia yang arti
harfiahnya adalah pengetahuan, tetapi kemudian berkembang menjadi khusus Ilmu
Pengetahuan Alam atau Sains. Sund dan Trowbribge merumuskan bahwa Sains
merupakan kumpulan pengetahuan dan proses. Sedangkan Kuslan Stone
menyebutkan bahwa Sains adalah kumpulan pengetahuan dan cara-cara untuk
mendapatkan dan mempergunakan pengetahuan itu. Sains merupakan produk dan
proses yang tidak dapat dipisahkan. "Real Science is both product and process,
inseparably Joint" (Agus. S. 2003: 11) Sains sebagai proses merupakan langkah-
langkah yang ditempuh para ilmuwan untuk melakukan penyelidikan dalam rangka
mencari penjelasan tentang gejala-gejala alam. Langkah tersebut adalah merumuskan
masalah, merumuskan hipotesis, merancang eksperimen, mengumpulkan data,
menganalisis dan akhimya menyimpulkan. Dari sini tampak bahwa karakteristik yang
mendasar dari Sains ialah kuantifikasi artinya gejala alam dapat berbentuk kuantitas
di samping itu IPA juga dipandang sebagai suatu ilmu pengetahuan yang dekat
dengan alam dimana dengan mengetahui gejala alam kita dapat pula menjaga
kelestariannya.
Namun dalam realita yang ada sekarang pelajaran IPA adalah salah satu hambatan
kebanyakan siswa sekaligus dipandang hanya sebagai pelajaran teori tanpa apllikasi
sehingga siswa hanya terfokus pada kemajuan akademik (produk) tanpa memahami
aplikasinya (proses).
Dampak polusi merupakan pencemaran baik dari udara, air dan tanah berdasarkan
tingkat pencemar (kadar polutan) yang berdampak pada kesehatan dan lingkungan
(biotik maupun abiotik). Materi ini sangaterat kaitannya dengan kepedulian
lingkungan.
Kepedulian lingkungan dalah sebuah sikap dimana seseorang merasa peka terhadap
lingkungan dengan cara melestarikan, menjaga dan memelihara sumber daya alam
yang ada di muka bumi ini dari mulai lingkungan sekitar hingga ke seluruh penjuru
dunia.
Sains-Teknologi-Masyarakat (STM) yang diterjemahkan dari akronim bahasa Inggris
STS (“Science-Technology-Society”) adalah sebuah gerakan pembaharuan dalam
5
pendidikan IPA. Pembaharuan ini mula-mula terjadi di Inggris dan Amerika,
sekarang sudah merebak ke negara-negara lain. Pendekatan STM dalam pendidikan
IPA diyakini oleh pakar-pakar di Amerika sebagai pendekatan yang tepat, sebab
pendekatan ini berusaha untuk menjembatani materi di dalam kelas dengan situasi
dunia nyata di luar kelas yang menyangkut perkembangan teknologi dan situasi sosial
kemasyarakatan. Hal ini menggambarkan bahwa pendekatan STM dijalankan untuk
mempersiapkan peserta didik dalam menghadapi masa depan dan lebih peka terhadap
lingkungan / dunia nyata yang berada di sekitarnya.
Pendekatan ini menuntut agar peserta didik diikutsertakan dalam penentuan tujuan,
perencanaan, pelaksanaan, cara mendapatkan informasi, dan evaluasi pembelajaran.
Adapun yang digunakan sebagai penata (organizer) dalam pendekatan STM adalah
isu-isu dalam masyarakat yang ada kaitannya dengan Sains dan Teknologi. Dalam
pendekatan ini siswa diajak untuk meningkatakan kreativitas, sikap ilmiah,
menggunakan konsep dan proses sains dalam kehidupan sehari-hari sehingga timbul
rasa kecintaan terhadap alam.
Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa dengan pendekatan STM idealnya siswa
dapat lebih memahami tentang pentingnya lingkungan dalam kehidupan sehingga
mereka bisa mengaplikasikannya dengan mencintai dan memelihara lingkungannya.
Berdasarkan pemikiran di atas maka hubungan antara variabelnya dapat digambarkan
sebagai berikut :
X Y
Keterangan :
X : Pendekatan Sains teknologi masyarakat
Y : Kepedulian lingkungan
: Pengaruh
6. Hipotesis
Berdasarkan kerangka pemikiran di atas, dapat disusun hipotesis yaitu :
6
Ho : “ Tidak ada Pengaruh Pendekatan Sains Teknologi Masyarakat Terhadap
Kepedulian Lingkungan Pada Pokok Bahasan Dampak Polusi Pada Siswa
Kelas XI Semester 2 di SMK Plus Fatahillah Jagapura”
Ha : “ Ada Pengaruh Pendekatan Sains Teknologi Masyarakat Terhadap
Kepedulian Lingkungan Pada Pokok Bahasan Dampak Polusi Pada Siswa
Kelas XI Semester 2 di SMK Plus Fatahillah Jagapura”
7. METODE PENELITIAN
1. Waktu Dan Tempat Penelitian
a. Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan dalam waktu tiga bulan terhitung dari mulai tanggal 25
Januari sampai dengan 25 maret 2010.
b. Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan di SMK Plus Fatahillah Jagapura Kecamatan Gegesik
Kabupaten Cirebon.
Penelitian yang akan dilaksanakan ini merupakan penelitian eksperimental dengan
menggunakan Randomized Pretest-Postest Control-Group Design yaitu dengan
menggunakan 2 kelas dengan perlakuan berbeda Dua kelas tersebut yaitu kelas
kontrol dengan pembelajaran konvensional dan kelas eksperimen dengan
pembelajaran model STM.
2. Populasi dan sampel
Populasi penelitian ini adalah siswa SMK Kelas XI dengan penentuan sampel
penelitian dilakukan dengan teknik sampling acak (random sampling).
3. Instrumen penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrument dengan tipe
objektif yaitu pilihan ganda yang mempunyai empat pilihan yaitu : A, B, C, dan
D. Instrumen ini mengukur aspek dengan kategori ingatan, pemhaman, aplikasi,
dan analysisis.
Instrument yang lain yang akan digunakan adalah berupa angket. Angket
diberikan setelah postes. Angket berisi pertanyaan dan pernyataan siswa tentang
penerapan model STM dalam pembelajaran.
4. Teknik pengumpulan data
7
a. Observasi, dilakukan dengan pengamatan langsung terhadap objek penelitian.
b. Wawancara , ini digunakan untuk mengetahui kondisi dan segala sesuatu yang
akan disiapkan dalam penilitian wawancara ini dilakukan dengan pihak
sekolah.
c. Tes, dilakukan untuk memperoleh data tentang kemampuan siswa kelas XI
SMK Plus Fatahillah Gegesik Kabupaten Cirebon dalam menyelesaikan soal-
soal pokok bahasan dampak polusi.
5. Teknik Analisis data
Pengolahan data pada hasil penelitian akan dilakukan dengan langkah-langkah
sebagai berikut:
Untuk melihat peningkatan kepedulian lingkungan pada siswa kelas eksperimen
dan kontrol maka digunakan gain ternormalisasi (Hake dalam Mertzel, 2003)
dengan rumus
dan kriteria gain ternormalisasi (Hake, …) seperti pada tabel berikut.
Tabel 2
Kriteria Gain Ternormalisasi
Indeks Interpretasi
0,00 – 0,30 Rendah
0,31 – 0,70 Sedang
0,71 – 1,00 Tinggi
Kemudian pada indeks gain dapat dilakukan pengolahan data.
Pengolahan data dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1) Uji prasyarat berupa uji normalitas dan homogenitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data terdistribusi normal atau
tidak. Uji homogenitas dua varians dilakukan dengan menentukan varians data
penelitian dan menghitung homogenitas (F)
2) Uji hipotesis
8
Jika pada uji prasyarat data terdistribusi normal dan homogen maka uji hipotesis
dilakukan dengan uji paramtrik. Namun jika data tidak terdistribusi normal dan
tidak homogen maka digunakan uji nonparametrik.
8. LANGKAH – LANGKAH PENELITIAN
Dalam melakukan penelitian penulis menempuh langkah-langkah sebagai berikut:
A. Menentukan Sumber Data
sumber data teoritis yaitu dari kepustakaan yang ada relevansinya dengan
penelitian
B.Sumber data empiris yaitu sumber data yang diambil berdasarkan penelitian
dan pengamatan langsung dari SMK Plus Fatahillah Gegesik Kabupaten
Cirebon
9
BAB II
LANDASAN TEORITIS
1. STM sebagai pendekatan
Suatu pendekatan dalam pembelajaran dapat diartikan berbagai usaha untuk
mendekati tujuan pembelajaran agar tujuan pembelajaran tercapai. Poedjiadi (2005)
mencontohkan dengan pendekatan pendaratan yang dilakukan seorang pilot ketika
cuaca tidak memungkin untuk saat itu mendarat, pilot akan berusaha mencari jalan
lain atau bila perlu berkeliling terlebih dahulu untuk mencari celah agar dapat
mendarat dengan aman.
Ada banyak pendekatan diantaranya pendekatan lingkungan, pendekatan inquiry,
pendekatan masalah, pendekatan interaktif, keterampilan proses, pendekatan nilai dan
lain-lain. Suatu pendekatan dapat menggunakan lebih dari satu metode atau bahkan
lebih dari satu pendekatan dapat dilakukan bersama-sama dalam satu pembelajaran.
Sains, teknologi dan masyarakat adalah hal yang tidak dapat dipisahkan dan selalu
saling mempengaruhi. Teknologi lahir karena kebutuhan dan sains berawal dari sifat
ingin tahu manusia. Tapi penemuan-penemuan di bidang sains kemudian memicu
perkembangan teknologi sabagai contoh penemuan dalam bidang kelistrikan tadinya
hanya dari sifat keingin tahuan tentang gejala-gejala yang ditimbulkan misalnya
listrik statis sampai tercipta alat-alat canggih yang menggunakan listrik. Tetapi
perkembangan teknologi misalnya dibuatnya mikroskop elektron memicu
perkembangan sains yang lain. Sedangkan masyarakat yang selalu memiliki
kebutuhan dan banyak rasa ingin tahu siap menggunakan teknologi dan menjelajahi
sains.
Tujuan yang ingin dicapai dari pendekatan STM dalam pembelajaran adalah
pendekatan interdisiplin ilmu dalam pembelajaran sains, memberikan siswa
10
pengetahuan tentang keadaan dunia yang sebenarnya, memberikan kesempatan siswa
untuk membentuk pemahaman yang kritis tentang hubungan sains, teknologi dan
masyarakat, dan mengembangkan kapasitas dan kepercayaan diri siswa untuk
mengaplikasikan sains dalam kehidupan sehari-harinya. (wikipedia article, 2008).
Menurut Yager (dalam Sugianti,2001) karakteristik pendekatan STM adalah sebagai
berikut:
1. Adanya masalah yang diidentifikasi
2. Penggunaan sumber daya masyarakat dan lingkungan sebagai bahan pemecahan
masalah.
3. Siswa aktif turut serta dalam pemecahan masalah.
4. Belajar dapat dilakukan di luar kelas, tidak harus selalu di dalam kelas.
5. Terfokus pada dampak sains dan teknologi yang dirasakan siswa.
6. Sains tidak hanya berisi konsep-konsep saja, malainkan juga proses baik proses
penemuan, pengembangan dan pengendalian.
7. Penekanan pada keterampilan proses.
8. Penekanan pada kesadaran karier yang berkaitan dengan Sains dan Teknologi.
9. Turut serta sebagai warga negara dalam pemecahan masalah yang ada di
masyarakat
10. Siswa memiliki kebebasan dalam proses belajar.
STM sebagai Model Pembelajaran
Suatu model pembelajaran merupakan rencana, pola atau pengaturan kegiatan
guru dan siswa yang menunjukkan adanya interaksi antara unsur-unsur yang terkait
dalam pembelajaran yakni guru, peserta didik dan media termasuk bahan ajar atau
materi subjek. Terdapat berbagai macam model pembelajaran diantaranya yang
disebutkan dalam Models of Teaching karangan Bruche Joyce dan Marsha Weil dan
dikelompokkan menjadi empat rumpun besar yaitu model pemrosesan informasi,
pribadi, interaksi sosial dan tingkah laku.
Disamping model-model yang diperkenalkan oleh Bruche Joyce dan Marsha
Weil, dalam buku karangan Anna Poedjiadi diperkenalkan model pembelajaran STM.
Pada awalnya STM merupakan pendekatan sebelum akhirnya menjadi model setelah
melalui proses yang lama melalui hasil-hasil penelitian, skripis, tesis dan disertasi
11
diperoleh kesimpulan bahwa STM sebagai pendekatan dapat menjangkau siswa yang
tergolong pada kelompok berkemampuan rendah dalam kelas karena dirasakan oleh
siswa lebih menarik, nyata dan aplikatif. Dari analisis terhadap penelitian-penelitian
tersebut tampak adanya pola-pola tertentu dari langkah-langakah yang dilakukan
dalam proses pembelajaran. Misalnya, suatu hal yang tidak boleh diabaikan adalah
adanya pemantapan konsep yang menuntut kejelian guru, untuk mencegah terjadinya
miskonsepsi. Dengan demikian pendekatan STM layak di sebut sebagai model.
2. Dampak Polusi
Perubahan kualitas terhada udara, air dan tanah bisa berupa perubahan fisis dan
kimiawi. Perubahan kimiawi dapat berupa pengurangan atau penambahan salah satu
komponen kimia yang terkandung dalam udara, air atau tanah yang disebut polutan.
Polutan polutan tersebut akan mempengaruhi kesehatan manusai dan menimbulkan
dampak negatif pada lingkungan baik abiotik maupun biotik.
Dampak polusi udara air dan tanah dalam kesehatan dapat mengakibatkan timbulnya
berbagai macam penyakit. Dalam hal ini terbagi menjadi tiga kelompok yaitu :
1. pencemaran yang mlai menyebabkan iritasi
2. pencemaran yang menyebabkan reaki pada tubuh dan menyebabkan penyakit
kronis
3. pencemaran yang memiliki kadar polutan sangat besar dan menimbulkan
kematian.
Dampk pada lingkungan bisa berupa terjadinya hujan asam, efek rumah kaca,
kerusakan lapisan ozon, keracunan organisme air serta rusaknya terumbu karang.
Sehingga estetetika lingkungan rusak dan nutrisi tanah pun berkurang.
Dari ringkasan materi tersbut yang membahas tentang dampak polusi terhadap
kesehatan dan lingkungan dapat dijadikan sebagai materi untuk menumbuhkan rasa
peka terhadap lingkungan dengan mengambil isu yang beredar di masyarakat.
3. Kepedulian Lingkungan
Kepedulian lingkungan adalah sikap dimana seseorang berusaha memelihara
lingkungan sekitar dengan melakukan tindakan – tindakan yang dapat menjaga
tatanan kehidupan tanpa merusak organisme dan komponen kehidupa yang lain.
Adapun indikator dari kepedulian terhadapa lingkungan adalah sebagai berikut :
12
mengurangi jajan/membeli produk makanan dan minuman dengan kemasan
plastik. Dengan demikian penggunaan kemasan plastik sekali pakai/ tak dapat
didaur ulang dapat dikurangi. plastik terbuat dari campuran bahan kimia yang
sangat sulit diurai atau dihancurkan secara alami.
Menyayangi makhluk hidup, baik hewan maupun tumbuhan unatuk menjaga
keseimbangan alam.
Siswa membiasakan diri hemat penggunaan alat elektronik (lampu, televisi, AC
dll) jika tidak diperlukan. Tak hanya di rumahnya sendiri tapi juga disekolah.
Mengurangi penggunaan kertas. Dengan cara menggunakan kembali sisi
belakang kertas yang telah dipakai. Kayu sebagai bahan baku kertas, telah
menyebabkan berkurangnya luasan hutan. Sehingga volume gas-gas karbon
diudara makin bertambah.
Menaerapkan konsep reduce (mengurangi). Recycle (mendaur ulang), re use
(menggunakan kembali) dan mengganti penggunaan bahanl-bahan yang tidak
ramah lingkungan dengan yang ramah llingkungan. Misalnya membeli produk-
produk makanan atau minuman yang menggunakan kemasan ramah ligkungan
dan sebagainya.
menjaga kebersihan lingkungan dari mulai lingkungan kelas hingga sekolah dan
diharapkan akhirnya pada lingkungan masyarakat.’
menjaga kelestarian alam, dengan cara menanam pohon dan tanaman hijau
lainnya untuk mengurangi tingginya kadar polutan dalam udara sehari –hari
menggunakan kendaraan ramah lingkungan pada saat datang ke sekolah seperti
bersepeda dan jalan kaki
4. Pengaruh Pendekatan Sains Teknologi Masyarakat Terhadap Kepedulian Lingkungan
Pada Pokok Bahasan Dampak Polusi Pada Siswa Kelas XI semester 2 di SMK Plus
Fatahillah Jagapura
Penerapannya di dalam kelas sesungguhnya tidak membutuhkan konsep ataupun
proses yang terlalu unik. Sebagaimana menurut pandangan National Science
TeachersAssociation (1990:1), there are no concepts and/or processes uniqe to STS.
Hanya saja, ada beberapa prinsip yang harus dimunculkan dalam pendekatan STM
menurut National Science Teachers Association (1990:2) yaitu sebagai berikut:
13
1) Peserta didik melakukan identifikasi terhadap persoalan dan dampak yang
ditimbulkan dari persoalan tersebut yang muncul di sekitar lingkungannya
2) Menggunakan sumberdaya lokal untuk mencari informasi yang dapat digunakan
dalam penyelesaian persoalan yang telah berhasil diidentifikasi
3) Menfokuskan pembelajaran pada akibat yang ditimbulkan oleh sains dan
teknologi bagi peserta didik
4) Pandangan bahwa pemahaman terhadap konten sains lebih berharga daripada
sekedar mampu mengerjakan soal
5) Adanya penekanan kepada keterampilan proses yang dapat digunakan peserta
didik untuk menyelesaikan persoalannya sendiri
6) Adanya penekanan pada kesadaran akan pentingnya lingkungan untuk
keberlangsungan sains dan teknologi tanpa merusak tatanan alam.
7) Adanya penekanan pada kesadaran berkarir, terutama karir yang berhubungan
dengan sains dan teknologi
8) Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk memperoleh pengalaman
tentang aturan hidup bermasyarakat yang dapat digunakan untuk menyelesaikan
persoalan yang telah diidentifikasi
Pendekatan STM menghajatkan agar peserta didik mampu merespon setiap
perkembangan di masyarakat secara scientific, itu berarti bahwa peserta didik
diarahkan untuk memiliki thinking skills dan academic skills sekaligus kepekaanya
terhadap lingkungan yang mereka temui sehari – hari sehingga bisa eksis hidup di
masyarakat dan tetap memelihara lingkungannya.
Dari pembahasan diatas dapat diduga bahwa pembelajaran dengan model sains
teknologi masyarakat dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam belajar efektif
dan kreatif, dimana siswa dapat membangun sendiri pengetahuannya, menemukan
pengetahuan dan keterampilannya sendiri melalui proses bertanya, kerja kelompok,
belajar dari hal yang benar – benar baru dan terkini serta dapat membangun
pengertian dan pemecahan suatu masalah. sehingga peningkatan hasil belajar yang
didapat bukan hanya sekedar hasil menghapal materi belaka namun berimbas juga
pada sikap mereka dalam kehidupan.
14