46
37 BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah Kegiatan inventarisasi naskah dilakukan dengan mendaftar dan mengumpulkan naskah yang judulnya sama dan sejenis untuk dijadikan objek penelitian. Kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui naskah tersebut sudah diteliti atau belum pernah diteliti.Dalam penelitian ini inventarisasi naskah dilakukan dengan studi katalog terbitan dan katalog online. Katalog terbitan adalah katalog yang dikeluarkan dalam bentuk buku. Berikut daftar katalog terbitan yang digunakan. 1. Malay Manuscripts: A Bibliograpical Guide (Howard, 1966), 2. Katalogus Koleksi Naskah Melayu Museum Pusat (Sutarga, et.al, 1972), 3. Katalog Induk Naskah-Naskah Nusantara Jilid 4 (Behrend, 1998), 4. Katalog Induk Naskah-Naskah Nusantara Jilid 5A: Jawa Barat; Koleksi Lima Lembaga(Ekadjati dan Undang A. Darsa, 1999), 5. Katalog Naskah Buton: Koleksi Abdul Mulku Zahari (Ikram, et.al, 2001), 6. Katalog Naskah Merapi-Merbabu (Setyawati, I. Kuntara Wiryamartana, dan Willem Van der Mollen, 2002), 7. Katalog Naskah Palembang (Ikram, 2004), 8. Katalog Naskah Bima: Koleksi Museum Kebudayaan Samparaja(Maryam ,R. Salahuddin dan Mukhlis, 2007), 9. Katalog Naskah Ali Hashmy Aceh, Catalog of Aceh Manuscripts: Ali Hashmy Colllection (Fathuraman dan Munawar Holil, 2007), 10. Katalog Naskah Dayah Tanoh Abee Aceh Besar (Fathuraman, 2010).

BAB IV SUNTINGAN TEKS A.Inventarisasi Naskah · penulisan, bahan naskah, bentuk teks, bahasa naskah, umur naskah, sejarah teks, identitas pengarang, dan ihtisar isi teks yang dikandung

  • Upload
    others

  • View
    34

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB IV SUNTINGAN TEKS A.Inventarisasi Naskah · penulisan, bahan naskah, bentuk teks, bahasa naskah, umur naskah, sejarah teks, identitas pengarang, dan ihtisar isi teks yang dikandung

37

BAB IV

SUNTINGAN TEKS

A. Inventarisasi Naskah

Kegiatan inventarisasi naskah dilakukan dengan mendaftar dan

mengumpulkan naskah yang judulnya sama dan sejenis untuk dijadikan objek

penelitian. Kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui naskah tersebut sudah diteliti

atau belum pernah diteliti.Dalam penelitian ini inventarisasi naskah dilakukan

dengan studi katalog terbitan dan katalog online.

Katalog terbitan adalah katalog yang dikeluarkan dalam bentuk buku.

Berikut daftar katalog terbitan yang digunakan.

1. Malay Manuscripts: A Bibliograpical Guide (Howard, 1966),

2. Katalogus Koleksi Naskah Melayu Museum Pusat (Sutarga, et.al, 1972),

3. Katalog Induk Naskah-Naskah Nusantara Jilid 4 (Behrend, 1998),

4. Katalog Induk Naskah-Naskah Nusantara Jilid 5A: Jawa Barat; Koleksi

Lima Lembaga(Ekadjati dan Undang A. Darsa, 1999),

5. Katalog Naskah Buton: Koleksi Abdul Mulku Zahari (Ikram, et.al, 2001),

6. Katalog Naskah Merapi-Merbabu (Setyawati, I. Kuntara Wiryamartana, dan

Willem Van der Mollen, 2002),

7. Katalog Naskah Palembang (Ikram, 2004),

8. Katalog Naskah Bima: Koleksi Museum Kebudayaan Samparaja(Maryam ,R.

Salahuddin dan Mukhlis, 2007),

9. Katalog Naskah Ali Hashmy Aceh, Catalog of Aceh Manuscripts: Ali Hashmy

Colllection (Fathuraman dan Munawar Holil, 2007),

10. Katalog Naskah Dayah Tanoh Abee Aceh Besar (Fathuraman, 2010).

Page 2: BAB IV SUNTINGAN TEKS A.Inventarisasi Naskah · penulisan, bahan naskah, bentuk teks, bahasa naskah, umur naskah, sejarah teks, identitas pengarang, dan ihtisar isi teks yang dikandung

38

Katalog onlineyang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. katalog onlinedari manuskrip Aceh dengan lamanhttp://acehms.dl.uni-

leipzig.de/recieve/NegeriMSBook islamhs(diakses pada 5 oktober 2014

pukul 12.50 WIB)

2. katalog onlinedari British Library dengan laman atau situs

internethttp://eap.bl.uk/database/results.a4d?uid=3395920716;random=41(dia

kses pada 5 oktober 2014 pukul 12.50 WIB)

3. katalogonline naskah-naskah kunodengan lamanhttp://ifanjayadi1980.

wordpress.com/2010/07/12/katalog-tentang-naskah-kuno/, (diakses pada 5

oktober 2014 pukul 12.58 WIB)

4. katalog online manuskrip perpustakaan Universitas Harvard dengan

lamanhttp://ocp.hul.harvard.edu/ihp/browse_all.php?by=title&type=Manuscri

pts,(diakses pada 5 oktober 2014 pukul 13.05 WIB)

5. katalogonlineUniversitas Malaya dengan laman MyManuskrip or Digital

Library of Malay Manuscript dengan laman atau situs

internethttp://mymanuskrip.fsktm.um.edu.my/Greenstone/cgi-bin/library.exe.

(diakses pada 5 oktober 2014 pukul 13.09 WIB)

6. Katalog online Perpustakaan Nasional Republik Indonesia dengan laman

http://www.pnri.go.id/KoleksiManuskrip.aspx (diakses pada 5 oktober 2014

pukul 13.09 WIB)

Berdasarkan studi katalog melalui katalog terbitan tidak ditemukan teks

yang sama dengan teks Miftāhu‟-l-Aqā‟id,tetapi berdasarkan katalog online hanya

ditemukan satu teks, yaitu pada katalog onlineManuskrip-Manuskrip Peninggalan

Aceh yang beralamat di situs internethttp://acehms.dl.uni-

Page 3: BAB IV SUNTINGAN TEKS A.Inventarisasi Naskah · penulisan, bahan naskah, bentuk teks, bahasa naskah, umur naskah, sejarah teks, identitas pengarang, dan ihtisar isi teks yang dikandung

39

leipzig.de/recieve/NegeriMSBook islamhs 00002061.Oleh karena itu dapat

disimpulkan bahwa teks Miftāhu‟-l-Aqā‟idyang terdapat dalam naskah dengan

nomor inventarisasi 07_00402 adalah teks tunggal.

B. Deskripsi Naskah

Deskripsi naskah ialah gambaran mengenai seluk beluk keadaan naskah

yang akan diteliti. Untuk mendapatkan seluk-beluk naskah digunakan metode

deskriptif. Metode deskriptif menurut Edwar Djamaris, yaitumendeskripsikan

naskah yang akan diteliti dengan pola yang sama dimulai dari judul naskah,

nomor naskah, tempat penyimpanan naskah, keadaan naskah, ukuran naskah, tebal

naskah, jumlah baris pada setiap halaman naskah, huruf, aksara, dan tulisan, cara

penulisan, bahan naskah, bentuk teks, bahasa naskah, umur naskah, sejarah teks,

identitas pengarang, dan ihtisar isi teks yang dikandung dalam naskah. Hal itu

dilakukan untuk mempermudah penelitian (Djamaris, 2001: 11). Sesuai dengan

keterangan di atas, deskripsi naskah dengan nomor inventaris 07_00402adalah

sebagai berikut.

1. Judul Naskah

Naskah ini mempunyaijudul Kumpulan Teks dengan nomor

inventarisasi 07_00402 (KT 07_00402) naskah ini berisi delapan teks.Teks

pertama berisi tentang akidah dengan judulMiftāhu‟-l-Aqā‟id (hal 1-17).Teks

kedua berisi tentang tafsir (hal 17-36).Teks ketiga berisi tentang tauhid yang

menyatakan perkataan rukun syahadat (hal 36-47), sudah diteliti oleh Arifah

Rizky Aviliyah dengan NIM C0210007 Universitas Sebelas Maret pada

tahun 2015.Teks keempat berisi tentang bersuci dari najis, lidah, dan hati

Page 4: BAB IV SUNTINGAN TEKS A.Inventarisasi Naskah · penulisan, bahan naskah, bentuk teks, bahasa naskah, umur naskah, sejarah teks, identitas pengarang, dan ihtisar isi teks yang dikandung

40

dengan judul milil imān (hal 47-49).Teks kelima berisi tentang mandi

janabah dengan judulJunub Janabat (hal 49-60),sudah diteliti oleh Wahyu

Setyowati dengan NIM C0210073 Universitas Sebelas Maret pada tahun

2014.Teks keenam berisi tentang hakikat makrifat (hal 60-77).Teks ketujuh

berisi tentang Sy f ‟ul hulub(hal 77-81).dan teks terakhir berisi tentang

azan, salat dan kurban (hal 81-96).

2. Nomor Naskah

Naskah inidijumpai dalam katalog onlineMuseum Aceh (Museum

Negeri Banda Aceh)dengan nomor naskah 07_00402.

3. Ukuran File

Naskah ini berbentuk foto digital dengan ukuran 5.433.084 bytes

yang terbagi dalam delapan teks.Teks Miftāhu‟-l-Aqā‟idmempunyai ukuran

25.406bytes.

4. Tempat Penyimpanan Naskah

Naskah dengan nomor inventaris 07_00402berasal dari aceh dan

tersimpandi Museum Negeri Banda Aceh (sekarang Museum Aceh) yang

beralamat di Jalan Sultan Alaidin Mahmudsyah Nomor 12 Kecamatan

Baiturahman, Banda Aceh 23241.

5. Keadaan Naskah

Kondisi fisik naskah masih bagus dan lengkap, sampul naskah depan

masih ada,sampul naskah belakang tidak ada, dan tulisan terbaca jelas.

6. Ukuran Halaman

Panjang naskah ini adalah 16,9 cm dan lebar naskah ini 11 cm

7. Jumlah Halaman

Page 5: BAB IV SUNTINGAN TEKS A.Inventarisasi Naskah · penulisan, bahan naskah, bentuk teks, bahasa naskah, umur naskah, sejarah teks, identitas pengarang, dan ihtisar isi teks yang dikandung

41

Tebal naskah dengan nomor inventaris 07_00402 seluruhnya 191

halamandan ada 6 halaman yang kosong.Teks Miftāhu‟-l-Aqā‟idterdapat

pada halaman 1 – 31.Tebal teks Miftāhu‟-l-Aqā‟id31 halaman.

8. Jumlah Baris

Rata-rata jumlah baris dalam setiap halaman 13 baris.Halaman 1 ada

6 baris.Halaman 2 ada 7 baris.Halaman 32 ada 9 baris.Halaman 33 – 64 ada

7 baris setiap halaman.Halaman 65 ada 4 baris.Halaman 191 ada 11 baris.

9. Bahasa Naskah

Bahasa yang digunakan dalam naskah dengan nomor inventaris

07_00402 adalah bahasa Melayu klasik. Didalamnya banyak digunakan

istilah bahasa Arab namun lebih dominan penggunaan bahasa Melayu.

Page 6: BAB IV SUNTINGAN TEKS A.Inventarisasi Naskah · penulisan, bahan naskah, bentuk teks, bahasa naskah, umur naskah, sejarah teks, identitas pengarang, dan ihtisar isi teks yang dikandung

42

10. Jumlah Susunan Kuras

Dalam deskripsi naskah dengan nomor inventaris 07_00402 dari

Museum Negeri Banda Aceh dijelaskan bahwa jenis kurasnya adalah kuras

tradisional, tetapi dalam deskripsi tersebut tidak disebutkan jumlah susunan

kurasnya.

11. Umur Naskah

Naskah ini selesai disalin pada 1250 H / 1834 M, itu berarti umur

naskah mencapai 180 tahun. Hal itu berdasarkan kutipan berikut,“Adapun

hijrah Nabi Shalla 'l-Lāhu „ l ihi w s ll m sekarang ini seribu dua ratus

lima puluh pada tahun dal1” (Naskah dengan nomor inventaris 07_00402:2).

Dari keterangan tersebut, diketahui bahwa naskah ini selesai dibuat pada

tahun 1250 H

Perhitungan umur naskah dari 1250 H menjadi 1834 M dihitung

dengan rumus berikut.

Tahun masehi = ( 32 x H ) + 622

33

= ( 32 x 1250 ) + 622

33

= 1212,12128 + 622

= 1834,12128

= 1834 M

Maka, naskah dengan nomor inventaris 07_00402 selesai dibuat pada

tahun 1250 H atau bertepatan dengan tahun 1834 M.

11

Tahun Dal adalahtahunyang kelima dlm daur kecil (windu) (Kamus Dewan Edisi ke-4)

Page 7: BAB IV SUNTINGAN TEKS A.Inventarisasi Naskah · penulisan, bahan naskah, bentuk teks, bahasa naskah, umur naskah, sejarah teks, identitas pengarang, dan ihtisar isi teks yang dikandung

43

12. Huruf, Aksara, dan Tulisan

a. Jenis Tulisan

Jenis tulisan yang dipakai adalah Khat Naskhi. Naskhi adalah

tulisan yang sangat lentur dengan banyak putaran dan hanya memiliki

sedikit sudut yang tajam.

b. Ukuran Huruf

Ukuran huruf yang dipakai dalam penulisan berukuran sedang

atau normal.

c. Bentuk Huruf

Bentuk huruf yang dipakai tegak lurus (perpendicular), dan

scholia yang berbentuk sedikit miring.

d. Keadaan Tulisan

Keadaan tulisan cukup baik dan jelas.

Page 8: BAB IV SUNTINGAN TEKS A.Inventarisasi Naskah · penulisan, bahan naskah, bentuk teks, bahasa naskah, umur naskah, sejarah teks, identitas pengarang, dan ihtisar isi teks yang dikandung

44

e. Jarak Antarhuruf

Jarak antarhuruf agak rapat

f. Jarak Antarbaris

Jarak antarbaris rata-rata sedang.Pada halaman 1-31 memiliki

jarak antarbaris renggang.

g. Goresan Pena

Goresan pena dalam teks denganketebalan sedang.

h. Warna Tinta

Warna tinta yang dipakai dalam teks ada dua macam, yaitu tinta

merah dan hitam. Adapun kata-kata yang tertulis dengan tinta merah

sebagian adalah kosakata yang menjadi tumpuan awal kalimat seperti:

dan, syahdan, ketahui, tentang urutan, sifat-sifat Allah dan Rasulullah.

Page 9: BAB IV SUNTINGAN TEKS A.Inventarisasi Naskah · penulisan, bahan naskah, bentuk teks, bahasa naskah, umur naskah, sejarah teks, identitas pengarang, dan ihtisar isi teks yang dikandung

45

Selain itu tinta merah juga digunakan untuk menandai kalimat-

kalimat atau dalil Quran dan hadis yang menggunakan bahasa Arab.

i. Pemakaian tanda baca

Naskah ini tidak menggunakan tanda baca yang sifatnya

standaratau yang lazim digunakan untuk memisahkan kalimat atau

antaralinea, seperti tanda titik (.) dan koma (,). Dalam naskah ini terdapat

kata-kata tumpuan yang berfungsi sebagai pembatas antarkalimat,

antaralinea, misalnya:dan, adapun, bermula, syahdan, pertama.

13. Cara Penulisan

a. Penempatan tulisan pada lembar naskah

Cara penempatan tulisan pada lembar naskah, yaitu teks ditulis

dari arah kanan ke kiri, cara seperti ini mengikuti cara penulisan huruf

Arab. Penulisan teks pada lembaran naskah secara bolak-balik.Kedua

sisi halaman pada setiap lembar naskah terdapat tulisan.Cara penulisan

seperti ini biasanya disebut dengan istilah recto2 dan verso

3.

b. Pengaturan ruang tulisan

Ruang tulisan terbentuk secara bebas, tidak ada pembatas,

misalnya garis yang mengatur ruang tulisan, kecuali terdapat pada

2 Recto / Halaman depan / bagian halaman sebelah kanan (KBBI)

3 Verso /vérso/ n1 halaman sebelah kiri buku atau naskah yg terbuka, biasanya bernomor

halaman genap; 2 bagian belakang atau bagian kedua lembaran kertas yg akan dicetak (KBBI)

Page 10: BAB IV SUNTINGAN TEKS A.Inventarisasi Naskah · penulisan, bahan naskah, bentuk teks, bahasa naskah, umur naskah, sejarah teks, identitas pengarang, dan ihtisar isi teks yang dikandung

46

halaman 31, 93, 96, 161, 191.Pada halaman ini ruang tulisan membentuk

segitiga yang meruncing ke bawah.

c. Penomoran naskah

Tidak ada nomor halaman pada naskahakan, tetapi terdapat

catchword (alihan kata) pada ujung pias kiri halaman ganjil yang

menggantikan fungsi nomor halaman.

d. Keterangan lain

a. Catchword

Keseluruhan catchword yang terdapat pada naskah dapat dilihat

sebagai berikut.

Tabel 1

Catchword

No Halaman Catchword

1. 6

2. 8

3. 10

Page 11: BAB IV SUNTINGAN TEKS A.Inventarisasi Naskah · penulisan, bahan naskah, bentuk teks, bahasa naskah, umur naskah, sejarah teks, identitas pengarang, dan ihtisar isi teks yang dikandung

47

4. 12

5. 14

6. 18

7. 20

8. 22

9. 24

10. 26

11. 28

12. 30

b. Scholia

Scholia adalah catatan pada pias halaman.Scholia dalam teks Miftāhu‟-

l-Aqā‟idhanya satu yang terdapat pada halaman 8.

Tabel 2

Scholia

No Halaman Scholia

1. 8

Page 12: BAB IV SUNTINGAN TEKS A.Inventarisasi Naskah · penulisan, bahan naskah, bentuk teks, bahasa naskah, umur naskah, sejarah teks, identitas pengarang, dan ihtisar isi teks yang dikandung

48

14. Bahan Naskah

Bahan naskah yang digunakan adalah kertas Eropa. Kertas ini

sudah berwarna kecoklatan dan terdapatwatermarkpada kertas dengan

keterangan dalam deskripsi naskah yaitu bulan sabit tersenyum dalam

perisai.

15. Bentuk Teks

Bentuk teks yang digunakan adalah bentuk prosa dan dialog.

C. Ikhtisar Isi Teks

Halaman Isi Teks

1 Pembukaan terdiri dari :

- Basmalah dan puji-pujian kepada Allah dalam bahasa

Arab diikuti terjemahannya dalam bahasa Melayu.

2

2-3

- Salawat dan salam kepada Nabi Muhammad saw, keluarga

dan sahabatnya dalam bahasa Arab diikuti terjemahannya

dalam bahasa Melayu.

Isi :

- Kata “Amma ba‟du”, yang artinya „adapun kemudian dari

itu‟.

- Mukalaf wajib mengetahui semua hal yang wajib,

mustahil dan jaiz dari Allah dan Rasulullah.

- Mukalaf wajib mengetahui makna atau definisi

Makrifatullah dengan dalil aqli dan dalil naqli.

3-4 - Makrifat degan dalil aqli serta contoh.

4-5 - Makrifat dengan dalil naqli QS. Yunus ayat 101 dan QS.

Page 13: BAB IV SUNTINGAN TEKS A.Inventarisasi Naskah · penulisan, bahan naskah, bentuk teks, bahasa naskah, umur naskah, sejarah teks, identitas pengarang, dan ihtisar isi teks yang dikandung

49

Ali Imran ayat 191 dalam bahasa Arab diikuti

terjemahannya dalam bahasa Melayu.

5 - Mukalaf wajib mengetahui bahwa Allah ada dengan

sendirinya, disertai hadis dalam bahasa arab dan

terjemahannya dalam bahasa Melayu.

6

6-7

- QS. Al an‟am ayat 103 dan hadis nabi bahwa makrifat

tentang Allah bisa diketahui melalui alam dan akal.

- Pendapat Ali dan Abu Bakar berkata bahwa tentang

ketiadaan Allah dilihat oleh makhluk.

- Mukalaf wajib mengetahui sifat wajib Allah, mustahil

Allah dan jaiz Allah

- Sifat wajib Allah ada 20, Terbagi dalam 4 bagian yatu

n fsiy h, s lbiy h, m ‟ ni, dan maknawiyah.

8 - Arti dan definisi sifat nafsiyah, sifat nafsiyah hanya satu

yaitu Wujud

- Pendapat Imam Rozi dan Syekh Abu Bakar Alasyari

tentang sifat nafsiyah.

9 - Sifat salbiyah ada 5 yaitu Qadim, Baqa`, mukhalafatul lil

khawadisi, qiyam binafsihi dan wahdaniyah disetai arti

masing-masing beserta dalilnya, QS. Asy Syam ayat 42

tentang Allah yang Maha Melihat dan Maha mendengar.

10 - Definisi sifat salbiyah.

11 - Sifat m ‟ ni ada 7.

- Sifat hayat arti dan definisi.

Page 14: BAB IV SUNTINGAN TEKS A.Inventarisasi Naskah · penulisan, bahan naskah, bentuk teks, bahasa naskah, umur naskah, sejarah teks, identitas pengarang, dan ihtisar isi teks yang dikandung

50

- Sifat ilmu arti dan definisi.

12 - Arti sifat qudrat dan iradat dan t ‟ lluq diantara kedua

sifat tersebut.

13 - Pembagian mumkin ada 4 bagian yaitu mumkin maujud,

mumkinm ‟dum, mumkin akan wujud, mumkin tidak akan

wujud.

- Arti sifat s m ‟ dan bashar dan t ‟ lluq diantara kedua

sifat tersebut.

14 - Arti dan definisi sifat kalam dan t ‟ lluq kalam dengan

ilmu.

15

16

- Perbedaan pendapat tentang kemakhlukan Alquran ,

pendapat dari Ibnu Abbas, Imam Syafi‟i dan Syekh Abu

Hasan Alasy‟ari.

- Definisi sifat m ‟ ni.

- Sifat maknawiyah ada 7 ,sifat maknawiyah adalah cabang

dari sifat m ‟ ni.

17 - Sifat maknawiyah ada 7 yaitu hayat, aliman, qadiran ,

murid n, s mi‟ n, b shir n, mut k lim n.

- Definisi sifat maknawiyah.

18 - T ‟ lluq dibagi 3 yaitu t ‟ lluq kepada wajib dan mustahil

yaitu sifat ilmu dan kalam, t ‟ lluq kepada yang maujud

yaitu sifat s m ‟ dan bashar, t ‟ lluq kepada segala yang

mumkinat yaitu qudrat dan iradat.

19-20 - T ‟ lluqs m ‟ dan bashar masuk dalam kategori umum

Page 15: BAB IV SUNTINGAN TEKS A.Inventarisasi Naskah · penulisan, bahan naskah, bentuk teks, bahasa naskah, umur naskah, sejarah teks, identitas pengarang, dan ihtisar isi teks yang dikandung

51

dan khusus.

- T ‟ lluq ilmu dan kalam masuk dalam kategori khusus.

21-22 - Definisi t ‟ lluq menurut shahibul mufidah.

- Mukalaf wajib mengetahui sifat wajib dibagi dalam 4

bagian dan juga 3 bagian yaitu sifat itu zat, sifat itu

berbeda dengan zat dan sifat itu bukan zat.

22-23 - Sifat wajib dibagi 3 yaitu m ‟ ni, m ‟ nim kn wiy h dan

salbiyah.

- Sifat mustahil Allah ada 20 disertai arti.

24 - Definisi sifat jaiz Allah.

25 - Arti dan definisi sifat shidiq dan amanah Rasulullah.

25-26

27

- Arti dan definisi sifat tablig Rasulullah.

- Definisi sifat jaiz Rasulullah dan contoh.

- Setelah mukalaf mengetahui sifat wajib, mustahil dan jaiz

Allah dan Rasulullah maka lafal “ Lāilāhai`l-lallāh

Muhammad Rasulullah” adalah bukti mukalaf percaya.

28 - Sifat wajjib Allah dibagi dalam 2 bagian yaitu iftiqār (

membutuhkan makhluk )dan istignā` (tidak membutuhkan

makhluk).

- Bentuk sifat Istignā` Allah ada 11 sifat yaitu : wujud,

Qadim, Baqa`, mukhalafatul lil khawadisi, qiyam

bin fsihi, s m ‟, s mi‟, b sh r, b shir, k l m dan

mutakalim.

Page 16: BAB IV SUNTINGAN TEKS A.Inventarisasi Naskah · penulisan, bahan naskah, bentuk teks, bahasa naskah, umur naskah, sejarah teks, identitas pengarang, dan ihtisar isi teks yang dikandung

52

- Bentuk sifat Iftiqār Allah ada 9 sifat yaitu : hayat, qudrat,

qadar, iradat,muridan, aliman, ilmu, dan wahdaniyah.

29 - Lafal Lāilāh i`l-lallāh adalah himpunan dari semua sifat

wajib, mustahil dan jaiz Allah.

- Segala yang wajib, mustahil dan jaiz Rasulullah ada dalam

sidik.

- Rukun iman.

30 - Harapan agar mukalaf memperba-Nyak kalimat

Lailahaillallah Muhammad Rasulullah agar selalu dekat

dengan Allah dan Rasulullah.

31 - Penutup dengan ditandai kata tamat.

D. Kritik Teks

Kritik teks adalah suatu pengkajian, pertimbangan, perbandingan, dan

penentuan teks serta pembersihan teks dari segala macam kesalahan.Kegiatan

kritik teks ini dilatarbelakangi oleh adanya tradisi penyalinan teks yang

memungkinkan timbulnya kesalahan salin tulis.Tujuannya, untuk membantu

tersedianya sebuah suntingan teks yang baik dan benar. Dengan demikian, teks

akan mudah dibaca dan dipahami oleh semua pembaca dari berbagai

kalangan.Seperti pendapat Siti Baroroh Baried et.al. bahwa “Kritik teks

memberikan evaluasi terhadap teks, meneliti dan menempatkan teks pada

tempatnya yang tepat.Kegiatan kritik teks yang bertujuan untuk menghasilkan

teks yang sedekat-dekatnya dengan teks aslinya (constitutio textus”) (Bariedet.al.

1994: 61).

Page 17: BAB IV SUNTINGAN TEKS A.Inventarisasi Naskah · penulisan, bahan naskah, bentuk teks, bahasa naskah, umur naskah, sejarah teks, identitas pengarang, dan ihtisar isi teks yang dikandung

53

Secara keseluruhan, di dalam teks Miftāhu‟-l-Aqā‟idditemukan 29 bentuk

kesalahan salin tulis dan 4 ketidakkonsistenan penulisan.Berikut penjelasan

mengenai bentuk kesalahan salin tulis.

1. Lakuna, yaitu bagian yang terdapat pengurangan huruf, suku kata, kata,

frasa, klausa, kalimat, dan pada teks;

2. Adisi, yaitu bagian yang terdapat penambahan huruf, suku kata, kata,

frasa, klausa, kalimat, dan pada teks;

3. Substitusi, yaitu bagian yang terdapat penggantian huruf, suku kata, kata,

frasa, klausa, kalimat, dan pada teks;

4. Ditografi, yaitu bagian yang terdapat perangkapan kata pada teks;

5. Transposisi, yaitu bagian yang terdapat perpindahan frasa pada teks;

6. Ketidakkonsistenan, yaitu bagian yang terdapat ketidakselarasan penulisan

kata pada teks.

Bentuk kesalahan salin tulis dan ketidakkonsistenan penulisan dalam teks

Miftāhu‟-l-Aqā‟id, meliputi: 5 lakuna, 8 adisi, 4 substitusi, 8 ditografi, 2

transposisi, dan 4ketidakkonsistenanatauketidakajegaan.Perincian kesalahan salin

tulis dari masing-masing kasus dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut.

Tabel 3

Lakuna dalam teks Miftāhu’-l-Aqā’id

No Halaman/

baris Tertulis Terbaca Edisi

1. 2/2

dini islām dini `l-islam

2. 3/12

mikian lagi demikian lagi

Page 18: BAB IV SUNTINGAN TEKS A.Inventarisasi Naskah · penulisan, bahan naskah, bentuk teks, bahasa naskah, umur naskah, sejarah teks, identitas pengarang, dan ihtisar isi teks yang dikandung

54

3. 4/8

fi khalqi fi anfusihim khalqi

4. 8/4

Lilzati lizzati

5. 22/7

la hiya fihuwa la hiya huwa

Tabel 4

Adisi dalam teks Miftāhu’-l-Aqā’id

No Halaman/baris Tertulis Terbaca Edisi

1. 1/6

biwāhadāniyyatin biwāhdaniyyatin

2. 1/6

biwāhadāniyyatin biwāhdaniyyatin

3. 1/6

biwāhadāniyyatin biwāhdaniyyatihi

4. 4/12

wa an wa a

5. 7/3 Dariki darki

6. 8/5 mull ‟ tin mu‟ ll l tin

7. 23/7

Menetukan menentukan

8. 31/1

kare-Nya karena-Nya

Tabel 5

Subtitusi dalam teks Miftāhu’-l-Aqā’id

No Halaman/

baris Tertulis Terbaca Edisi

1. 1/6

biwāhadāniyyatin biwahdaniyyatihi

Page 19: BAB IV SUNTINGAN TEKS A.Inventarisasi Naskah · penulisan, bahan naskah, bentuk teks, bahasa naskah, umur naskah, sejarah teks, identitas pengarang, dan ihtisar isi teks yang dikandung

55

2. 4/11

w „ l mu f „ l mu

3. 7/3

Idraku idraki

4. 30/10

in t j‟ l nā n t j‟ l nā

Tabel 6

Ditografi dalam teks Miftāhu’-l-Aqā’id

No. Halaman/

baris Tertulis Terbaca Edisi

1. 3/11

perperbuatan perbuatan

2. 7/5

mengehu

mengetahui mengetahui

3. 12/12

iradat iradat iradat

4. 20/7

dan dan

khususlah dan khususlah

5. 21/7

maklu

maklumat-Nya

maklumat-

Nya

6. 21/10

ber bermula bermula

7. 22/7 zat zat zat

8. 30/6 mudah mudah-

mudahan

mudah-

mudahan

Page 20: BAB IV SUNTINGAN TEKS A.Inventarisasi Naskah · penulisan, bahan naskah, bentuk teks, bahasa naskah, umur naskah, sejarah teks, identitas pengarang, dan ihtisar isi teks yang dikandung

56

Tabel 7

Transposisi dalam teks Miftāhu’-l-Aqā’id

No Halaman/

baris Tertulis Terbaca Edisi

1. 7/3 Dariki darki

2. 8/5 mull ‟ tin mu‟ ll l tin

Tabel 8

KetidakajeganMiftāhu’-l-Aqā’id

No. Hal. / Baris Naskah Latin Edisi

1. 1/3

pujipujian puji-

pujian

2. 6/13,16/7

tiap2 tiap-tiap

3. 3/4

pertama2 pertama-

pertama

4. 3/6,5/7

iaitu iaitu

E. Suntingan Teks

1. Pedoman Suntingan

Salah satu tujuan penelitian ini adalah menyajikansuntingan teks

Miftāhu‟-l-Aqā‟id.Suntingan ini diharapkan tersaji bentuk teks Miftāhu‟-l-

Aqā‟id yang mudah dibaca dan dipahami, dan isi teks dapat

dipertanggungjawabkan secara ilmiah.Oleh karena itu, dalam suntingan teks

Melayu diperlukan pedoman suntingan.Pedoman suntingan tersebut sebagai

berikut.

Page 21: BAB IV SUNTINGAN TEKS A.Inventarisasi Naskah · penulisan, bahan naskah, bentuk teks, bahasa naskah, umur naskah, sejarah teks, identitas pengarang, dan ihtisar isi teks yang dikandung

57

c. Tanda dan angka yang digunakan dalam penyuntingan:

1) Tanda garis miring ganda, ( // ) digunakan untuk menunjukkan

pergantian halaman.

2) Kata, frasa, dan kalimat yang diberi angka, (1,2,3

,…) di kanan atas dapat

dilihat di dalam catatan kaki.

3) Angka, (1,2,3,…), yang terdapat pada sisi pias kanan teks menunjukkan

halaman naskah.

4) Tanda kurung dua, (…) menunjukkan lakuna, yaitu tambahan huruf dan

suku kata

5) Tanda kurung siku, […], menunjukkan adisi, yaitu penghilangan huruf

dan kata

6) Tanda \...\, menunjukkan substitusi, yaitu penggantian kata huruf, suku

kata, dan frasa.

7) Tanda <…>, menunjukkan ditografi, yaitu perangkapan suku kata dan

kata pada teks.

8) Tanda kurung kurawal {…}, menunjukkan transposisi, yaitu

perpindahan kata huruf, suku kata, kata dan frasa.

9) Teks yang tidak dapat dibaca masuk ke dalam aparat kritik dengan

menuliskan huruf-huruf yang terbaca dan tiap huruf diberi tanda titik

(.).

d. Ketentuan dalam pedoman ejaan:

1) Ejaan dalam suntingan ini disesuaikan dengan kaidah-kaidah yang

terdapat pada Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang

Disempurnakan (EYD).

Page 22: BAB IV SUNTINGAN TEKS A.Inventarisasi Naskah · penulisan, bahan naskah, bentuk teks, bahasa naskah, umur naskah, sejarah teks, identitas pengarang, dan ihtisar isi teks yang dikandung

58

2) Kosakata yang berasal dari bahasa Arab yang sudah diserap dalam

bahasa Indonesia disesuaikan dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia

(KBBI).

3) Kata-kata berbahasa Melayu yang dianggap sebagai kata arkais atau

kata yang tidak lazim dipakai lagi ditransliterasikan

sebagaimanaadanya dan diberi tanda garis bawah.

4) Istilah-istilah dan kosakata dalam bahasa Arab yang belum diserap ke

dalam bahasa Indonesia ditulis sesuai dengan asal kata dan dicetak

miring.

5) Penulisan kata ulang disesuaikan dengan Pedoman Umum Ejaan

Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan (EYD), yaitu ditulis secara

lengkap dengan menggunakan tanda hubung.

6) Apabila dalam teks terdapat angka yang ditulis dengan huruf, maka

ditulis dengan huruf. Apabila dalam teks terdapat angka yang ditulis

dengan angka, maka disunting dengan angka.

7) Frasa dan kata-kata dari bahasa Arab yang belum terserap ke dalam

bahasa Indonesia ditransliterasikan dengan ketentuan sebagai berikut.

a) Huruf ain (ع) yang terletak di tengah dan disukunkan, diedisikan

dengan /k/ pada kosakata yang telah diserap dalam bahasa

Indonesia, dan diedisikan dengan tanda apostrof ( „ ) jika terdapat

pada kosakata yang belum diserap. Misalnyam ‟n ditulis menjadi

makna, m ‟ānī tetap ditulis m ‟ānī.

b) Tanda tasydid ( ّ ) dilambangkandengan huruf rangkap.

Misalnyasayyidinā (huruf y ditulis rangkap).

Page 23: BAB IV SUNTINGAN TEKS A.Inventarisasi Naskah · penulisan, bahan naskah, bentuk teks, bahasa naskah, umur naskah, sejarah teks, identitas pengarang, dan ihtisar isi teks yang dikandung

59

c) Tanda fatah tanwin ( ّ ) ditransliterasikan dengan /an/, tanda

kasrah tanwin ( ّ ) ditransliterasikan dengan /in/, dan tanda damah

tanwin ( ّ ) ditransliterasikan dengan /un/ apabila terletak di awal

atau di tengah kalimat. Apabila fatah tanwin ( ّ ) terletak di akhir

kalimat selain huruf ta' marbuthah (ة ), maka ditransliterasikan

dengan /ā/. Misalnyajazīlān ditulis menjadi jazīlā, shifatan tetap

ditulis shifatan.

d) Tanda maddah alif (ا), wawu (و), dany ‟(ي) sebagai penanda vokal

panjang diedisikan dengan memberi garis datar di atasnya.

Misalnya huruf /ā/ pada kata Rāhman, huruf /ī/ pada kata Rahīm ,

huruf /ū/ pada kata lāyafhamūna.

e) Kata sandang (ال) yang diikuti huruf kamariah(ف ,غ ,ع ,ج ,خ ,ح ,ب ,ا,

diedisikan dengan /al-/ apabila terletak di awal (ه ,ي ,و ,م ,ك ,ق

kalimat. Apabila terletak di tengah kata, frasa, atau kalimat, maka

diedisikan dengan /′l-/. Misalnya pada huruf kamariah Al-

mutafarridu.

f) Kata sandang (ال) yang diikuti huruf syamsiah (س ,ز ,ر ,ذ ,د ,ث ,ت,

diedisikan menjadi huruf syamsiah yang(ن,ل ,ظ ,ط ,ض ,ص ,ش

mengikuti-Nya. Misalnyapada huruf syamsiah ditulis wa `s-s lāmu

g) Huruf-huruf pendiftong, yaitu (او) ditulis dengan vokal /au/ dan (اي)

ditulis dengan vokal /ai/.

h) Huruf-huruf yang hidup atau mendapat harakat fatah ( ّ ), kasrah

( ّ ), dan damah( ّ ) pada awal atau tengah kata, frasa, atau

kalimat ditransliterasikan sesuai bacaan tersebut. Apabila huruf-

Page 24: BAB IV SUNTINGAN TEKS A.Inventarisasi Naskah · penulisan, bahan naskah, bentuk teks, bahasa naskah, umur naskah, sejarah teks, identitas pengarang, dan ihtisar isi teks yang dikandung

60

huruf tersebut terletak pada akhir kalimat, maka ditransliterasikan

dengan huruf mati/diwakafkan, kecuali khusus kosakata yang

berhubungan dengan sifat Allah, maka boleh tidak menggunakan

pedoman waqaf. Misalnyawa `s-s lāmu ditulis menjadi wa `s-

s lām, „Ilmu tetap ditulis „Ilmu.

i) hamzah ( ۶ ) dilambangkan dengan tanda aksen ( ` ) jika terletak di

tengah atau di akhir kata. Misalnyakata Baqā`.

j) Huruf ta' marbuthah( ة ) yang terletak di awal atau di tengah kata,

frasa, atau kalimat ditransliterasikan dengan /t/ apabila huruf

tersebut mendapat harakat fatah ( ّ ), kasrah ( ّ ), dan damah( ّ

). Apabila huruf tersebut tidak mendapat harakat atau menunjukkan

kosakata khusus yang berhubungan dengan sifat Allah, maka

ditransliterasikan dengan /t/ atau /h/ mengikuti ketentuan yang

berlaku pada kata-kata yang bersangkutan. Misalnya,Wa `sh-

shalātu tetap ditulis Wa `sh-shalātu, Salbiyat ditulis menjadi

Salbiyah, Irādat tetap ditulis Irādat, Hayat tetap ditulis Hayat.

k) Pedoman transliterasi yang digunakan dalam penyuntingan teks

Miftāhu‟-l-Aqā‟id adalah sistem yang digunakan oleh Institut

Agama Islam Negeri (IAIN) Syarif Hidayatullah Jakarta (sekarang

menjadi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta).

Namun, tidak semua fonem tercakup dalam sistem ini sehingga

terdapat penambahan beberapa fonem untuk melengkapi fonem-

fonem bahasa Melayu.

Page 25: BAB IV SUNTINGAN TEKS A.Inventarisasi Naskah · penulisan, bahan naskah, bentuk teks, bahasa naskah, umur naskah, sejarah teks, identitas pengarang, dan ihtisar isi teks yang dikandung

61

Tabel 9

Pedoman Transliterasi Arab-Latin (Berdasarkan Sistem yang Dipakai di

UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta)

Huruf Latin Huruf Latin Huruf Latin

q/k ق z ز a ا

k ك s س b ب

l ل sy ش t ت

m م sh ص s ث

n ن dl ض j ج

w و th ط h ح

h ه zh ظ kh خ

y ي „ ع d د

` gh ۶ غ z ذ

t ة f/p ف r ر

Tambahan Huruf Arab Melayu

Huruf Latin

g ڬ

c چ

ng ڠ

ny پ /ڽ

Page 26: BAB IV SUNTINGAN TEKS A.Inventarisasi Naskah · penulisan, bahan naskah, bentuk teks, bahasa naskah, umur naskah, sejarah teks, identitas pengarang, dan ihtisar isi teks yang dikandung

62

2. Suntingan Teks

4 Tertulis biwāhadaniyyatin, kalimat ini seharusnya tertulis biwāhdaniyyatihi karena

terdapat beberapa kesalahan tulis bi w(ā

) h(a) d

]niyyati[hi] (lakuna dan adisi)

5 Tertulis ; dini islām, kata ini seaharusnya tertulis dini `l-islam karena terdapat

kesalahan tulis dini [`l]-islam(lakuna)

Teks Miftāhu‟-l-Aqā‟id Hal.

Bismi `l-Lāhi `r-Rāhm ni `r-R hīm. Al-hamdu li 'l-Lāhi `l-Lazi

kān w lā m kān `l-mut n zz hi „ ni `t-t ghā`ishi Wā nnuqshān.

Segala puji-pujian bagi Allah Tuhan Yang ada-Nya tatkala itu tiada di

tempat pada-Nya: Yang Suci Ia daripada kehinaan dan kekurangan. Al-

mutafarridi bij lālihi `l-mutawakhhidi biwāhdaniyyatihi4. Yang tunggal Ia

dengan kebesaran-Nya lagi Esa Ia dengan keesaan-Nya.

Wa `sh-sh lātu // wa `s-s lāmu „ lā s yyidi `l- nāmi w „ lā

lihi w shhābihi `l-mu yyidin ‟ lā dini `l-islam5. Dan rahmat dan

salamnya atas penghulu kami Nabi Muhammad, yaitu penghulu segala

manusyia, dan atas keluarganya, dan segala sahabatnya yang meneguh

agama Islam.

Ammā b ‟du, f h zihi „ qid tun fimā lā budd li `l-mukallafiiina

n y ‟t qid hu mimmā y jibu fi h qqi m ulānā j ll w „ zz w mā

y st hilu w mā y jūzu w k z y jibu „ l ihim mislu z lik fi h qqi `r-

rusuli „ l ihim `sh-sh lātu wa `s-s lāmu. Adapun kemudian dari itu,

maka inilah iktikad pada menyatakan barang yang tadapat tiada bagi

segala mukalaf bahwa iktikadkan mereka itu akan Dia daripada barang

1

2

Page 27: BAB IV SUNTINGAN TEKS A.Inventarisasi Naskah · penulisan, bahan naskah, bentuk teks, bahasa naskah, umur naskah, sejarah teks, identitas pengarang, dan ihtisar isi teks yang dikandung

63

6Tertulis ; per perbuatan, kata ini seharusnya tertulis perbuatan karena terdapat

kesalahan tulis < per> perbuatan (ditografi)

yang wajib pada Hak Tuhan kita Yang Mahabesar amat mulialah dan

barang yang mustahil // dan barang yang jaiz. Dan demikian lagi, wajib

atas mereka itu mengiktikadkan seperti demikian itu pada hak segala

rasulullah „ l ihimu`sh-sh lātuw `s-s lām.

Ketahui olehmu, hai segala mukalaf.Bahwasanya pertama-tama

yang wajib atas segala akil balig itu makrifatullah. Maka, makna

makrifat itu iaitu mengetahui akan yang diketahui seperti adanya dengan

dalil akli atau dengan naqli.

Maka, misal makrifat dengan dalil akli itu upama seseorang

melihat asap pada tempatnya yang jauh.Maka, pada bicara akal tadapat

tiada adalah apidi bawah asap itu atau seperti melihat suatu

perbuatan6tadapat tiada adalah yang berbuat Dia. Dan demikianlagi, hal

alam tadapat tiada adalah yang menjadikan Dia.Maka, pada bicara akal

jikalau tiada ada yang menjadikan // niscaya adalah ia jadi sendirinya.

Maka, jika jadi ia sendirinya, niscaya bersamaanlah segala barang yang

didalamnya. Maka, yang demikian itu nyatalah batalnya.

3

4

Page 28: BAB IV SUNTINGAN TEKS A.Inventarisasi Naskah · penulisan, bahan naskah, bentuk teks, bahasa naskah, umur naskah, sejarah teks, identitas pengarang, dan ihtisar isi teks yang dikandung

64

7QS. Yunus, ayat 101

8 tertulis ;fi khalqi, kalimat ini seharusnya tertulis fianfusihim khalqikarena terdapat

beberapa kesalahan tulis fi[anfusihim] khalqi(lakuna) 9QS.Ali imran, ayat 191

10 tertulis ; w „ l mū, kalimat ini seharusnya tertulis f „ l mū karena terdapat

beberapa kesalahan tulis /fa/ „ l mū(substitusi)

11 tertulis ; nlā, kata ini seharusnya tertulis lākarena terdapat beberapa kesalahan tulis

(n)lā(adisi) 12

QS. Hud, ayat 14

Dan misal makrifat dengan dalil naqli itu, yaitu seperti firman

Allah Taala, “Qul unzhurū māzā fi `s-s māwāti w `l-ardl7.” Artinya,

“Katakan olehmu, ya Muhammad.Bicarakan olehmu apa yang ada dalam

ketujuh petala bumi!” Dan lagi firman Allah Taala, “ w l m y t f kk rū

fianfusihim8 khalqi `s-s māwāti wa `l-ardl

9.” Artinya, “Tiadakah

bicarakan kamu, pada kujadikan tujuh petala langit dan tujuh petala

bumi?”. Dan lagi firman Allah huwata‟ala, “f „ l mū10

nn mā unzil

bi‟ilmi `l-Lāhi w lā11

il h illā huw 12” Artinya, “ketahui olehmu,

hanyasanya diturunkan Quran// itu dengan ilmu Allah dan bahwasanya

tiada Tuhan hanya Ia”. Maka,nyatalah daripada isyarat ayat yang

Mahamulia itu.Bahwa, yang menjadikan alam itu hanya Allah

Subhān hu w t ‟āl , Ialah yang wajibu `l-wujud, artinya, tadapat tiada

Allah wujud-Nya.

Maka, wajib atas segala mukalaf yang akil balig makrifat akan

Dia. Maka, yang dikehendaki dengan makrifat itu disini iaitu, makrifat

akan keadaan Allah Subhān hu w t ‟āl maujud sendirinya, serta

mengetahui setengah daripada segala sifat-Nya jua.Seperti sabda nabi

5

Page 29: BAB IV SUNTINGAN TEKS A.Inventarisasi Naskah · penulisan, bahan naskah, bentuk teks, bahasa naskah, umur naskah, sejarah teks, identitas pengarang, dan ihtisar isi teks yang dikandung

65

13

QS. Al an‟am ayat 103

14Tertulis ; dariki l-idraku, kalimat ini seharusnya tertulis d rkil idrākikarena

terdapat beberapa kesalahan tulis dark{i}(l) idrāk\i\ (transposisi, adisi dan subtitusi)

15 Tertulis ; mengehu, kata ini seharusnya tertulis mengetahui karena terdapat kesalahan

tulis <mengehu> mengetahui (ditografi)

sh ll hu „ l ihi w s ll m, “kān ll hu w l m y kun m ‟ hu sy iun.”

Artinya, adalah Allah tatkala itu tiada diserta-Nya suatu juapun.

Bukan makrifat itu dengan idrāk dan ihāth h akan kunhi

hakikatnya karena yang demikian itu terteguh // pada akal dan pada

syarak seperti firman Allah Taala, “La tudrikuhu `l- bshāru w huw

yudrikhu `l- bshāru13.” Artinya, tiada mendapatkan segala mata, seperti

sabda Nabi sh ll hu „ l ihi w s ll m“ Subh n k mā rr fnāk

h qq n m‟ rif tika.” Artinya, Mahasuci Engkau tiada kami kenal akan

Dikau dengan sempurna pengenal akan Dikau. Maka,nyatalah daripada

rajin ayat dan hadis itu bahwa hak Taala itu tiada dapat diliput oleh

makrifat dan alam dan akal dari karena sekalian itu makhluk jua.

Maka, barang yang dapat oleh makhluk, Maka yaitu makhluk

seperti kata Ali karāma`l-lāhu wajhah “ ullumā t kh tth ra fi hibā lik

w t sh ww ru fi bālik f `l-l hu bikhilā fi z lik .” Artinya, “tiap-tiap

barang yang // berupa dalam hatimu maka Allah Taala bersalahan yang

demikian itu.Dan kata Abu Bakar Ashsidiq radiya`l-l hu „ nhu “Al-„ jzu

„ n d rkil idrāki14idr kun.”Artinya, yang lemah daripada mendapatkan

yang didapat itulah pendapat.

Syahdan setelah sudahlah mengetahui15

segala mukalaf makrifat

yang demikian itu. Maka wajib pula atasnya barang yang wajib pada hak

6

7

Page 30: BAB IV SUNTINGAN TEKS A.Inventarisasi Naskah · penulisan, bahan naskah, bentuk teks, bahasa naskah, umur naskah, sejarah teks, identitas pengarang, dan ihtisar isi teks yang dikandung

66

16Tertulis ; lilzzāti, kalimat ini seharusnya tertulis lizzātikarena terdapat beberapa

kesalahan tulis li[l]zzāti(Lakuna)

17Tertulis ; mull‟ tin, kalimat ini seharusnya tertulis mu‟ ll l tinkarena terdapat beberapa

kesalahan tulismu{„a}lla(la)tin (transposisi dan adisi)

Taala, dan barang yang mustahil, dan barang yang jaiz pada-Nya.Maka

setengah daripada segala sifat yang wajib, yakni yang tsabit bagi

Subhān hu w t ‟āl itu yaitu dua puluh sifat yang terbagi ia kepada

empat bahagi. Pertama sifat nafsiyah, kedua sifat salbiyah, ketiga sifat

m ‟ ni, keempat sifat maknawiyah.

Maka sifat nafsiyah// itu, yaitu suatu sifat juayaitu wujud artinya

ada, yakni adanya dengan zat-Nya dan ada seru tempat sekalian alam itu

dengan diadakanya. Dan adalah takrif sifat “Hiy `l-hālu `l-lwājib tu

lizzāti16

mā d m ti `z-zātu gh ir mu‟ ll latin17

bi „ill tin.” Artinya,

bahwa sifat nafsiyah itu suatu hal yang wajib bagi zat selamazat itu tiada

di karnakan dengan suatu karna dan adalah yang membilangkan wujud

itu sifat pada mazhab Imam Rozi dan mengikut dia dan pada Syekh Abu

Hasan Alasyari dibilangkan wujud itu sifat jua, tetapi dengan takwil dari

karena mazhabnya bahwa wujud itu ain zat.

Dan sifat salbiyah itu lima sifat jua, yaitu qadim artinya // sedia.

Yakni qadim itu ibarat daripada menafikan alam yang mendahulu bagi

zat-Nya. Dan baqa`artinyakekal. Yakni baqa` itu ibarat daripada

menafikan alam yang mendatang bagi wujud-Nya. Dan mukhalafatuhu

lilhawadisiartinyabersalahan hak Taala dan segala yang bahar. Yakni

tiada bersamaan hak Taala dengan suatu jua pun daripada segala yang

bahar daripada zat-Nya; dan pada segala sifat-Nya; dan pada segala afal-

8

9

Page 31: BAB IV SUNTINGAN TEKS A.Inventarisasi Naskah · penulisan, bahan naskah, bentuk teks, bahasa naskah, umur naskah, sejarah teks, identitas pengarang, dan ihtisar isi teks yang dikandung

67

18

Qs. Asy Syam, ayat 42

19Tertulis ; r.k.l.y.h. tidak terbaca

20Tertulis ; r.i.y.l.h. tidak terbaca

Nya karena firma-Nya yang Mahamulia “laisa kamislihi syai`un wa

huwa `s-s mi‟ul b shir.18” Artinya, “Tiada seperti-Nya suatu juapun, dan

Ia jua yang amat menengar lagi amat melihat”. Dan qiyam bi nafsihi

artinyaqaim sendirinya. Yakni tiada siapa menjadikan Dia; dan tiada

berkehendak // Ia kepada tempat; dan kepada f ‟il yang menentukan Dia;

Dan hanyasanyaqaim jua Ia sendirinya; Dan tiadalah Ia mukhtaj kepada

suatu jua pun daripada segala makhluk. Dan wahdaniyahartinyaesa Ia.

Yakni tiada dua bagi zat-Nya; dan tiada dua bagi-Nya pada segala afal-

Nyaartinyanafilah tarkib mau daripada zat-Nya. Dan tiadalah sebagainya

dengan Dia. Dan dengan segala sifat-Nya suatu jua pun daripada segala

yang hadis dan tengoklah hadirat-Nya dengan memerintahkan segala

makhluk. Dan adalah t ‟ rif sifat salbiyah itu ibarat daripada menafikan

barang sifat-Nya yang tiadalah yang bersifat dengan Dia Tuhan yang

Maha Besar dan amat tinggi-Nya.

Dan sifat m ‟ ni itu tujuh sifat, // yaitu hayat artinyahidup. Yakni

hayat-Nya itu suatu sifat sah jika maushuf-Nya dengan sifatkan dengan

idrāk . Maka hayat-Nya itu tiada ta‟alluq kepada suatu jua pun dari

karena Ia tiada berkehendak kepada pekerjaan yang r.k.l.y.h.19

bersalahan

dengan segala sifat m ‟ ni yang lain daripada-Nya dari karena sekalian

itu menghendaki segala pekerjaan yang r.i.y.l.h.20

ini. Ilmu artinyatau

10

11

Page 32: BAB IV SUNTINGAN TEKS A.Inventarisasi Naskah · penulisan, bahan naskah, bentuk teks, bahasa naskah, umur naskah, sejarah teks, identitas pengarang, dan ihtisar isi teks yang dikandung

68

21Tertulis ; r.y.r.h. tidak terbaca

22Tertulis f.n.j.ng.s tidak terbaca

23 Tertulis ; iradat, kata ini seharusnya tertulis iradatkarena terdapat beberapa kesalahan

tulis<iradat> iradat (ditografi)

yang t ‟ lluq Ia kepada segala wajib, dan kepada segala mustahil, dan

kepada segala yang jaiz sama ada yang demikian itu qadim itu hadis

makdum. Yakni alam itu suatu sifat yang nyata dengan Dia, Dia segala

yang diketahui dan tiadalah terbuat pada-Nya suatu r.y.r.h.21

juapun. //

Dan qudratartinyakuasa. Dan iradahartinyaberkehendak yang t ‟ lluq

keduanya pada segala mumkinat, yakni bahwa tempat t ‟ lluqqudrat dan

iradat itu suatu jua. Yaitu dan tiada t ‟ lluq keduanya pada wajib-Nya

dan mustahil tetap adalah t ‟ lluq keduanya pada segala mumkin itu

bersalahan. Maka qudrat itu suatu sifat yang memberi ta`tsir pada

mengadakan mumkin itu meniadakan Dia. Dan iradat itu suatu sifat yang

memberi ta`tsir pada menentukan mumkin daripada wujud-Nya dan

adam-Nya f.n.j.ng.s22

dan pundak itu barang seyogyanya, Maka ta`tsir

qudrat itu jua cawang bagi ta`tsiriradat dan ta`tisr iradat23

jua cawang

bagi ta`tsir alam. //

Maka adalah bagianya mumkin itu empat perkara pertama

mumkin maujud, Dan kedua mumkinm ‟dumartinyamumkin yang telah

diadakan yaitu seperti zat nanti kita dan negeri dahululah masanya,

ketiga mumkinsayūjaduartinyamumkin akan datang yaitu seperti hari

kiamat, keempat mumkin ” lima `l-lahu annahu lam

yujad.”Artinyamumkin diketahui Allah bahwasanya Ia tiada ada. Maka

12

13

Page 33: BAB IV SUNTINGAN TEKS A.Inventarisasi Naskah · penulisan, bahan naskah, bentuk teks, bahasa naskah, umur naskah, sejarah teks, identitas pengarang, dan ihtisar isi teks yang dikandung

69

yaitu seperti iman daripada Abu Jahal dan daripada kafir.

Dan s m ‟artinyamenengar dan basharartinyamelihat yang

ta‟alluq keduanya pada segala maujud dan sama ada yang maujud itu

qadim atau hadis. Maka arti kata kami ta‟alluq pada maujud itu.Maka

tiada ta‟alluq s m ‟ dan bashar kepada mumkin yang m ‟dum dan

mumkin // sewujud dan kalam artinyaberkata yaitu suatu sifat yang azali

lagi qadim dengan zat-Nya yang ta‟alluq ia kepada barang yang ta‟alluq

ilmu daripada segala mu‟ ll q-Nya dan adalah kalam itu tiada huruf dan

tiada suara.

Dan menerima adamartinyatiada diam dan bersetengah dan tiada

berdahulu kemudian karena sekalian itu daripada segala sifat yang hadis

jua. Maka sekali-kali tiada harus disifatkan yang qadim dengan dia.

inilah mazhab ahlul haq daripada mazhab ahlusunah waljamaah.

Hanyasanya adalah disebutkan Allah Taala dalam Quran pada

dua puluh delapan tempat, bahwasanya itu mahkluk dan disebutkan-Nya

dalam jua Qadimempat tempat bahwa Quran itu bukan // makhluk kata

ibnu Abbas r dhiy ll hu „ nhu bahwa Quran itu bukan makhluk cetera

daripada Buiti ia menengar daripada Imam Syafi‟i radhiyallahu anhum

katanya, “Bahwasanya dijadikan Allah akan segala suatu dengan firma-

Nyakun. Maka jika adakun itu makhluk maka adalah yang menjadikan

khaliq itupun makhluk. Maka adapun Quran itu yang disuratkan pada

segala mushaf kita dan yang dikhafadzkan dengan segala dada kita dan

yang dibaca dengan segala lidah kita itu qadim jua tetap suratnya dan

yang menyurat dan pembacaan dan yang membaca itu muhd s” kata

14

15

Page 34: BAB IV SUNTINGAN TEKS A.Inventarisasi Naskah · penulisan, bahan naskah, bentuk teks, bahasa naskah, umur naskah, sejarah teks, identitas pengarang, dan ihtisar isi teks yang dikandung

70

Syekh Abu Hasan Alasyari dan segala yang mengikut dia seperti

tiadat ‟ zurmengetahui kita akan zat hak Taala // bukanjisim

artinyabertubuh dan bukan „ radhartinyabertubuh-bertubuh dilihat akan

Dia dalam negeri akhirat.

Demikianlah tiada t ‟azur pengetahuan kita akan kalam Allah

tiada huruf dan tiada suara didengar akan Dia. Dan adalah t ‟rif sifat itu

segala sifat “qām t bi m kh llinau jaba l hu hukm n.” Artinya, bahwa

sifat m ‟ ni itu tiap-tiap yang qa`im Ia pada zat-Nya diwajibkan akan

zat-Nya suatu hukum.

Dan sifat m ‟n wiy h itu pun tujuh sifat jua yang ber kekalan

ketujuhnya dengan tujuh sifat yang pertama jua yaitu sifat m ‟ ni dari

karena segala sifat m ‟n wiy h ini cawang bagi tujuh sifat yang pertama.

Maka tiada harus dikata akan zat-Nya itu alim atau Qadir melainkan

apabila tsabitlah pada-Nya. // Ilmu dan qudrat maka jadilah alimdan

qudrat itu dan jadilah „ lim n dan qadiran itu m ‟lulqiy skanlah olehmu

hai Thalib mukalaf atas qiyas ini.

Maka jadilah tujuh sifat yang pertama itu malzūm. Dan tujuh sifat

yang kemudian ini lazim yaitu “h yyan, „ lim n, q dir n, murid n,

s mi‟ n, b shir n, mut k lim n.” Artinya, yang hidup, dan yang tahu,

dan yang kuasa, dan yang berkehendak, dan yang menengar ,dan yang

melihat, dan yang berkata. Dan adalah t ‟rifsifat m ‟n wiy h itu “ hiy

`l-lhālu `s-syāiyy tu lizzāti mā dām ti `l-zzātu mu‟ ll t n bi „ill tin.”

Artinya, bahwa sifat m ‟n wiy h itu suatu hal yang sabit bagi zat selama

zat itu dialatkan dengan suatu alat tanbihun adalah dalam kitab zuratu `l-

16

17

Page 35: BAB IV SUNTINGAN TEKS A.Inventarisasi Naskah · penulisan, bahan naskah, bentuk teks, bahasa naskah, umur naskah, sejarah teks, identitas pengarang, dan ihtisar isi teks yang dikandung

71

f‟āhir h dan syarahnya Sanusi dan mufidah tau-// Tauquf mud1af-Nya

daripada menyatakan bahwa segala sifat m ‟n wiy h itu adalah ia

t ‟ lluq atau tiada sungguh-Nya demikian pada qiyas apabila adalah

segala sifat m ‟n wiy h ini terang bagi segala sifat m ‟ ni yang ia asal

bagi-Nya.Maka barang ikhwal segala asal niscaya adalah

segalafuru`mengikut dia

Syahdan bahwa adalah sekalian sifat yang t ‟ lluq itu terbahagi

kepada tiga bahagi pertama barang yang t ‟ lluq ia kepadawajib dan

mustahil dan maka sifat yang demikian ilmu dan kalam kedua barang

yang t ‟ lluq ia kepada segala yang maujud. Maka sifat yang demikian

itu s m ‟dan bashar ketiga barang yang t ‟ lluq ia kepada segala

mumkinat maka sifat yang t ‟ lluq demikian iradat dan qudrat dan

adalah antara tempat // t ‟ lluqs m ‟ b sh r itu umum dan khusus

daripada suatu wajah. Maka adalah keempat sifat itu umum t ‟ lluq pada

mumkin maujud, dan khususlah qudrat dan ir d tt ‟ lluq kepada segala

mumkin m ‟dum, dan khusus s m ‟ dan b sh r,t ‟ lluq kepada wajib

dan adalah antara tempat t ‟ lluq qudr t dan iradat, dan antara tempat

t ‟ lluq ilmu dan kalam itu umum dan khusus mutlak. Maka adalah

keempat-Nya itu umum t ‟ lluq-Nya kepada segala mumkin dan

khususlah ilmu dan kalam t ‟ lluq kepada wajib dan mustahil dan antara

tempat t ‟ lluqs m ‟ b sh r dan antara tempat t ‟ lluq ilmu dan kalam

itu umum dan khusus mutlak. Maka adalah keempat sifat umum t ‟ lluq

kepada wajib dan kepada mumkin yang maujud.// Dan khususlah ilmu

dan kalam t ‟ lluq kepada mustahil, dan kepada mumkin yang

18

19

20

Page 36: BAB IV SUNTINGAN TEKS A.Inventarisasi Naskah · penulisan, bahan naskah, bentuk teks, bahasa naskah, umur naskah, sejarah teks, identitas pengarang, dan ihtisar isi teks yang dikandung

72

24Tertulis ; dan, kata ini seharusnya tertulis „dan‟ sekali karena terdapat kesalahan tulis<dan>

dan (ditografi)

25Tertulis ; s.y.w.j.d. tidak terbaca

26Tertulis ; t.a.b.t.l.h. tidak terbaca

27 Tertulis ; maklu, kata ini seharusnya tertulis maklumat-Nya karena terdapat kesalahan

tulis <maklu> maklumat-Nya (ditografi)

m ‟dum,dan kepada mumkin sewujud, dan adalah antara tempat

t ‟ lluqqudr t, dan iradat, dan antara t ‟ lluqs m ‟, dan bashar, dan

antara tempat t ‟ lluq ilmu, dan kalam itu umum, dan khususlah mutlak

maka ilmu, dan kalam, dan qudrat dan iradat itu. Keempat umum

t ‟ lluq-Nya kepada segala mumkin dan24

dan khususlah ilmu, dan kalam

t ‟ lluq kepada wajib dan mustahil. Maka ilmu dan kalam dan s m ‟dan

bashar itu keempatnya umum t ‟ lluq-Nya kepada wajib dan mumkin

yang maujud dan khususlah ilmu dan t ‟ lluq kepada mustahil, dan

mumkin m ‟dum, dan kepada mumkin s.y.w.j.d.25

Maka muridan

daripada segala t ‟ lluq yang tersebut // itu seperti kata shahibul

Mufidah rahmatullah alaih “ tt ‟ lluqu huw th labu `s-shifāti mr n

z `īd n b ‟dā qiyā mihā bim h llihā.” Artinya, yang t ‟ lluq itu tuntut

suatu sifat akan pekerjaan yang zaid kemudian daripada qa`imsifat itu

pada zat-Nya, yakni tatkalat.a.b.t.l.h.26

,dan bersifat ilmu, dan qudrat dan

iradat.Maka dituntut ilmu itulah akan maklumat-Nya27

dan tuntut iradat

itulah akan muridad-Nyadan tuntut qudrat itulah akanmaqdurat-Nya

Demikianlah dikiaskan pada segala sifat m ‟ ni yang

21

Page 37: BAB IV SUNTINGAN TEKS A.Inventarisasi Naskah · penulisan, bahan naskah, bentuk teks, bahasa naskah, umur naskah, sejarah teks, identitas pengarang, dan ihtisar isi teks yang dikandung

73

28 Tertulis ; ber, kata ini seharusnya tertulis bermula karena terdapat kesalahan tulis <ber>

bermula (ditografi)

29Tertulis ; la hiya fi huwa, kalimat ini seharusnya tertulis la hiya huwakarena terdapat

kesalahan tulisla hiya [fi]huwa (lakuna)

30 Tertulis ; zat, kata ini seharusnya tertulis zat sekali karena terdapat kesalahan tulis<zat>

zat (ditografi)

lainbermula28

bermula apabila sudahlah diketahui segala mukalaf akan

empat bahagi sifat seperti yang telah tersebut pada permulaan risalah ini.

Maka seyogyanya pula // diketahui bahwa sekalian sifat itu terbahagi

pula kepada tiga bahagi. Pertama, barang yang dikata akan dia hiya

huwaartinyasifat itu zat maka, yaitu sifat nafsiyah kedua, barang yang

dikata akan dia hiya ghairahuartinyasifat itu lain daripada zat maka yaitu

sifat salbiyah ketiga, barang yang dikata akan dia la hiya huwa29

wa la hi

ghairaha artinyabukan sifat itu zat30

.

Dan tiada sifat itu lain daripada zat maka yaitu segala m ‟ ni.

Dan lagi pula sekalian sifat itu terbahagi kepada tiga bahagi pertama,

barang yang dikata akan Dia maujud daripada zihnun dan maujud pada

khārijMaka yaitu sifatm ‟ ni kedua barang yang dikata akan dia maujud

daripadazihnun dan tiada maujud padakhārijMaka yaitu sifat m ‟ ni//

m ‟ n wiy h ketiga barang yang dikata akan dia tiada maujud

padakhārij pada zihnun dan tiada maujud pada khārij

Maka yaitu sifat salbiyah dan setengah daripada segala sifat yang

mustahil pada hak Taala itu yaitu dua puluh sifat yang pertama tiada ada

, kedua baharu, ketiga tiada kekal, keempat bersamaan dengan segala

yang baharu, kelima berkehendak kepada tempat atau kepada f ‟il yang

22

23

Page 38: BAB IV SUNTINGAN TEKS A.Inventarisasi Naskah · penulisan, bahan naskah, bentuk teks, bahasa naskah, umur naskah, sejarah teks, identitas pengarang, dan ihtisar isi teks yang dikandung

74

31 Tertulis ; menetukan, kata ini seharusnya tertulis menentukankarena terdapat beberapa

kesalahan tulismene(n)tukan (adisi)

menenentukan31

Dia, keenam tiada esa, ketujuh mati, kedelapan babil,

kesembilan lemah,kesepuluh mengadakan suatu dengan tiada

dikehendaki, kesebelas tuli, kedua belas buta, ketiga belas kelu, keempat

belas yang mati, kelima belas yang babil, keenam belas yang lemah,

ketujuh belas yang mengadakan suatu dengan tiada dikehendaki,

kedualapan belas yang tuli, kesembilan belas yang buta, kedua puluh //

belas yang kelu, dan setengah daripada segala yang jaiz pada hak Taala

itu menjadikan ilmu dengan segala suka daripada segala suka, dan

menurunkan Quran, dan menyuruhkan segala rasul, dan barang yang lain

dari itu.

Setelah sudahlah diketahui segala mukalaf akan segala barang

yang wajib pada Tuhan kitajalla wa azzadan akan segala barang yang

mustahil, dan akan segala barang yang atas-Nya mengetahui akan segala

barang yang wajib, dan barang yang mustahil dan barang yang pada hak

Rasulullah alaihimu `s-shalatu wassalam.

Maka daripada segala yang wajib dan segala yang mustahil pada

mereka itu yaitu shidiq artinya benar dari karena bahwasanya jikalau

tiada pada sekalian mereka itu benar niscaya tiadalah // harus mereka itu

jadi pesuruh yang kepercayaan pada tuhan kita jalla wa azza. Maka yang

demikian itu mustahil jua pada mereka itu dan lagi pula wajib atas

mereka itu amanah artinya kepercayaan daripada karena bahwasanya

jikalau tiada ada segala Rasulullah itu amanah niscaya adalah mereka itu

24

25

Page 39: BAB IV SUNTINGAN TEKS A.Inventarisasi Naskah · penulisan, bahan naskah, bentuk teks, bahasa naskah, umur naskah, sejarah teks, identitas pengarang, dan ihtisar isi teks yang dikandung

75

khianat dari karena mereka itu dipilih daripada sekalian makhluk lagi

disuruhkan mereka itu mengajar sekalian itu mereka itu. Maka yang

demikian itupun mustahil jua pada mereka itu.

Dan lagi pula wajib atas mereka itu tablig artinya menyampaikan

segala titah Allah dari karena bahwasanya jikalau tiada ada segala

Rasulullah itu menyampaikan segala yang disuruhkan Allah kepada-Nya

niscaya adalah mereka itu menambahkan atau menukarkan segala titah

Allah. // Maka yang demikian itu melazimkan tiada harus mengikut

barang yang perbuatan dan perkataan mereka itu maka yang demikian

itupun mustahil jua pada mereka itu.

Dan daripada segala yang jaiz pada segala Rasulullah itu, yaitu

segala perangai tubuh manusia seperti sakit dan makan dan minum dan

beranak dan beristri dan barang sebagainya maka yang demikian itu tiada

mengurangkan derajat dan ketinggian martabat mereka itu kepada Allah.

Syahdan apabila sudahlah diketahui segala mukalaf akan segala

barang yang wajib pada hak Subhān hu w t ‟āl dan akan segala

barang yang mustahil dan segala barang yang jaiz pada hadirat-Nya dan

akan segala barang yang wajib pada segala Rasulullah „ l ihimu `s-

sh lātu w ss l m, // dan akan segala barang yang mustahil, dan akan

barang yang jaiz pada mereka itu. Maka seyogyanya diketahui segala

iktikad yang telah tersebut itu sekalian terhimpun dalam kalimat

Lāilāh ill ll h Muh mm d Rasululullah, artinya tiada tuhan hanya

Allah, nabi Muhammad pesuruh Allah. Maka makna Tuhan itu kaya Ia

daripada segala barang yang lain daripada-Nya. Maka hasil daripada

26

27

Page 40: BAB IV SUNTINGAN TEKS A.Inventarisasi Naskah · penulisan, bahan naskah, bentuk teks, bahasa naskah, umur naskah, sejarah teks, identitas pengarang, dan ihtisar isi teks yang dikandung

76

makna Lāilāh ill ll h itu Istignā‟ Allah artinya tiadalah berkehendak

Allah kepada suatu juapun daripada segala makhluk-Nya dan iftiqarlah

kepada Allah, artinya berkehendak kepada Allah sekalianmakhluk-Nya.

Maka daripada pihakistignā` Allah Subhān hu w t ‟āl daripada

segala makhluk-Nya itu mengewajibkan bagi hadirat-Nya bersifat

dengan sebelas sifat yaitu wujud, dan qadim,<dan> // dan baqa`, dan

mukhalafatul lil hawadisi, dan qiyamuhu bi nafsihi, dan sama`, dan

sami`,dan bashir,dan bashar, dan kalam, dan mutakalim, dan daripada

pihakiftiqār sekalian makhluk-Nya kepada hadirat-Nya itu

mengewajibkan daripada hadirat-Nya bersifat dengan sembilan sifat,

yaitu dan hayat, dan qudrat, dan qadar, dan iradat, dan muridan, dan

aliman, dan ilmu, dan wahdaniyah, dari karenajika tiada ada bersifat

pada hadirat-Nya dengan salah suatu daripada segala sifat yang sebagian

ini, niscaya tiadalah berkehendak kepada-Nya suatu jua daripada segala

yang hadis dan lagi pula masuk dalam Lāilāh ill ll h itu daripada segala

barang yang wajib; dan daripada segala barang yang mustahil; dan

daripada segala barang yang jaiz // pada hak Subhān hu w t ‟āl .

Seperti yang telah tersebut itu setelah sudahlah diketahui segala mukalaf

daripada segala barang yang wajib; dan mustahil dan jaiz itu terhimpun

dalam kalimat tauhid yaitu Lāilāh ill ll h.

Dan demikian lagi hendaklahdiketahui bahwasanya segala barang

yang wajib, dan mustahil, dan jaiz pada segala Rasulullah seperti yang

telah tersebut itu sekalian terhimpun dalam kalimat sidiq Rasulullah,

yaitu Muhammad Rasulullah. Dan lagi pula masuk dalamnyaiman akan

28

29

Page 41: BAB IV SUNTINGAN TEKS A.Inventarisasi Naskah · penulisan, bahan naskah, bentuk teks, bahasa naskah, umur naskah, sejarah teks, identitas pengarang, dan ihtisar isi teks yang dikandung

77

32Tertulis ; mudah, kata ini seharusnya tertulis mudah sekali karena terdapat kesalahan

tulis<mudah>mudah (ditografi)

33Tertulis ; a.s.r.a.r.y.a.g.r.y.s.b.h. tidak terbaca

34 Tertulis ; in t j„ l nā, kalimat ini seharusnya tertulis n t j‟ l nā karena terdapat

kesalahan tulis\a\n t j‟ l n (subtitusi)

35 Tertulis ; karenya, kata ini seharusnya tertulis karenanya sebab terdapat kesalahan

tuliskare(na)Nya (adisi)

sekalian anbiya`, dan akan segala kitab, dan segala malaikat, dan akan

hari kiamat, dan akan antang banyak, dan jahat,dan akan b ‟ s, dan

hasyr, dan nasyar, dan jannah, dan neraka, dan barang yang lain dari itu.

Makasanya telah nyatalah // kepadamu hai mukalaf daripada

segala barang yang dihampunkan kedua kalimat itu daripada segala

barang yang wajib atasmu mengiktikad akan dia daripada iman akan

Allah „azza wa ja`l-la; dan iman segala rasul-Nya; dan iman akan segala

barang yang lain daripada keduanya. Maka seyogyanya pula atasmu

berbanyak menyita-menyita kalimat ini hingga mesralah segala

dagingmu dan darahmu dengan maknanyamudah32

mudahan dirasakan

hak Subhān hu w t ‟āl akan dikau segala nikmat yang ijabah. Dan

dipertunjukkan kepadamu segala a.s.r.a.r.y.a.g.r.y.s.b.h.33w billāhi

t ufiq lā r bb siwāhu w n s` luk ll humm an34t j‟ l nā w

hbā`inā „ind `l-m uti nā thi‟īnā bi k lim ti `th-th yyib ti āl mīn bihā

bermula kepada Allah jua memohonkan negri hai tiada tuhan lain

daripada-Nya bahwa kupohonkan// kepada hadiratmu ya Tuhanku bahwa

kujadikan karena-Nya35

akan kamu. Dan akan segala ketika mengata

l ilāh ill ll h Muhammad Rasulullah dengan Ia pun akan dia

30

31

Page 42: BAB IV SUNTINGAN TEKS A.Inventarisasi Naskah · penulisan, bahan naskah, bentuk teks, bahasa naskah, umur naskah, sejarah teks, identitas pengarang, dan ihtisar isi teks yang dikandung

78

3. Daftar Kata Sukar

a. Kosakata Arkais

- antang : lebih

- bahagi : bagian

- bahar : besar

- dihampunkan : diampunkan

- hanyasanya : bahwasanya

- karna : karena

- karnakan : karenakan

- kupohonkan : kumohonkan

- makasanya : maka dari itu

- manusyia : manusia

- menengar : mendengar

- mengewajibkan : mewajibkan

- mumkin : yang mungkin

- mumkinat : sesuatu yang bisa ada bisa tidak ada

- negri : negeri

- tadapat : tak dapat

- upama : umpama

tamat kitab musamma bi `l- qid h mus mm bi mift hul qāid fi waqti

wa kitabihi takwilih tama.

Page 43: BAB IV SUNTINGAN TEKS A.Inventarisasi Naskah · penulisan, bahan naskah, bentuk teks, bahasa naskah, umur naskah, sejarah teks, identitas pengarang, dan ihtisar isi teks yang dikandung

79

b. Kosakata Arab, Frasa Arab, dan Kata Serapan dari Bahasa Arab

- ain zat : bentuk kongkret

- akli : bersifat akal

- azali : tiada awal bagi wujud

- b ‟ s : kebangkitan

- baqa` : Maha tidak Berkesudahan

- f ‟il : yang berbuat

- furu‟ : cabang

- hasyr : digiring

- idrāk : mendapati atau menemukan

- Iftiqar : membutuhkan makhluk

- ihathah : meliputi

- iradat : menetapkan sesuatu menurut kehendak-Nya,

Maha Berkehendak.

- istigna` : tidak membutuhkan makhluk

- khārij : kenyataan

- kunhi : hakikat

- m ‟ ni : sifat-sifat wajib bagi Allah swt yang dapat

digambarkan oleh akal pikiran manusia dan dapat

meyakinkan orang lain karena keberadaan-Nya

dapat dibuktikan oleh panca indera

- m ‟dum : yang ditiadakan/ tidak ada

- mahluqat : semua hal yang diciptakan

Page 44: BAB IV SUNTINGAN TEKS A.Inventarisasi Naskah · penulisan, bahan naskah, bentuk teks, bahasa naskah, umur naskah, sejarah teks, identitas pengarang, dan ihtisar isi teks yang dikandung

80

- maknawiyah : sifat yang berhubungan dengan sifat m ‟ānī atau

merupakan kelanjutan logis dari sifat m ‟ānī

- malzum : kepastian

- maushuf : yang disifati atau yang disifatkan

- muhdas : diwujudkan

- muhtaj : membutuhkan

- mukalaf : orang dewasa yg wajib menjalankan hukum

agama

- nafilah : kelebihan

- nafsiyah : sifat yang berhubungan dengan zat Allah

- naqli : berdasarkan Alquran dan hadis

- nasyar : dihamparkan

- qa`im : yang menetap / yang berada/ yang nyata adanya

- qadim : sesuatu yang maujud yang tidak ada awal bagi

wujud-Nya/ Mahadulu/ tidak ada awal

- qaim : zat yang berdiri

- qyam : berdiri

- sabit : tetap

- salbiyah : sifat-sifat yang tidak sesuai dan tidak layak bagi

Allah

- sayujadu : akan wujud

- syahdan : selanjut-Nya

- ta`rif : definisi

- t ‟ lluq : berkaitan

Page 45: BAB IV SUNTINGAN TEKS A.Inventarisasi Naskah · penulisan, bahan naskah, bentuk teks, bahasa naskah, umur naskah, sejarah teks, identitas pengarang, dan ihtisar isi teks yang dikandung

81

- t ‟ zur : alasan

- t ‟tsir : memberi bekas atau efek

- Tanbihun : peringatan/ catatan

- Tarkib : susunan

- wahdaniyah : esa,Maha Esa.

- wājibu `l-Wujūd: wujud yang wajib, yang adanya tidak disebabkan

oleh wujud lain

- zaid : lain atau lebih

- zihnun : hati

c. Ungkapan Arab

- bismi 'l-Lāhi'r-Rāhmāni'r-Rahīm : dengan menyebut nama Allah

yang Maha Pengasih lagi Maha

Penyayang

- wa `sh-sh lātu w `s-s lāmu‟ lā

R sūli `l-Lāhi sh llā `l-Lāhu

‟ l ihi w s ll m.

: semoga kesejahteraan dan

keselamatan tercurahkan atas

Rasulullah

- sh llā `l-Lāhu ‟ l ihi w s ll m : semoga Allah swt memberi

kemudahan dan keselamatan

untuknya.

- ahli ˈs-sunnī wa ˈl-j mā‟ah :pengikutsunah Nabi dan pengikut

jamaah (parasahabat Nabi)

- ‟alaihimu `sh-sh lātu w `s-s lām : semoga atasnya kesejahteraan

dan keselamatan

- radiya`l-l hu „ nhu : semoga Allah senantiasa

Page 46: BAB IV SUNTINGAN TEKS A.Inventarisasi Naskah · penulisan, bahan naskah, bentuk teks, bahasa naskah, umur naskah, sejarah teks, identitas pengarang, dan ihtisar isi teks yang dikandung

82

melimpahkan keridhaan kepada-

Nya

- ‟alaihi `s-s lām : semoga atasnya keselamatan

- karamallahu wajhah : semoga Allah memuliakan wajah-

Nya