Upload
others
View
8
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
72
BAB IV
METODE PENELITIAN
4.1. Desain Penelitian
Metodologi penelitian merupakan cara untuk mendapatkan kebenaran ilmu
pengetahuan serta memecahkan suatu masalah didasari dengan metode ilmiah. Desain
penelitian merupakan strategi atau rencana penelitian yang disusun sedemikian rupa
sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban terhadap pertanyaan penelitian.
Pada penelitian ini desain yang digunakan adalah correlation analitik dengan
pendekatan cross sectional. Dalam penelitian cross sectional, variabel sebab atau resiko dan
akibat atau kasus yang terjadi pada objek penelitian diukur dan dikumpulkan secara
simultan, sesaat atau satu kali saja dalam satu waktu (waktu yang bersamaan), dan tidak
ada follow-up (Setiadi, 2013 : 69).
4.2. Kerangka Kerja Penelitian
Kerangka kerja merupakan langkah-langkah dalam aktivitas ilmiah, mulai dari
penetapan populasi, sampel, sampai seterusnya dengan kegiatan sejak awal
dilaksanakanya penelitian. Kerangka penelitian disajikan pada Gambar 4.2 berikut
73
Gambar 4.1. Kerangka kerja penelitian tentang hubungan motivasi dengan kepatuhan penggunaan APD di PR. Putra Masa Depan Nganjuk.
Populasi Seluruh karyawan laki-laki dan perempuan yang diruang produksi dan mesin di PR. X
Nganjuk sebanyak 135 orang
Sampel Sampel diambil sebanyak 95 orang yang bekerja diruang produksi dan mesin di PR. X
Nganjuk
Teknik Sampling Quota Sampling
Variabel Independen Motivasi
Variabel Dependen Kepatuhan Penggunaan APD
Skala Data: Ordinal Skala Data: Ordinal
Instrumen Penelitian: Kuesioner
Instrumen Penelitian: Observasi
Analisa Data: Uji Spearman Rank
H1: Ada Hubungan motivasi dengan kepatuhan penggunaan APD di PR. X Nganjuk
Kesimpulan
74
4.3. Populasi, Sampel, dan Tehnik Sampling
4.3.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari: suatu obyek atau subyek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tersendiri yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian diambil kesimpulannya (Sugiyono, 2016). Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh karyawan laki-laki dan perempuan yang diruang produksi
dan mesin di PR. Putra Masa Depan Nganjuk sebanyak 135 orang.
4.3.2 Sampel
Sampel adalah beberapa obyek dari jumlah total yang akan diteliti dan dianggap
mewakili seluruh populasi (Setiadi, 2013 : 104). Sampel pada penelitian ini adalah
karyawan di PR. Putra Masa Depan Nganjuk yang telah dipilih sesuai dengan kriteri
inklusi sebagai berikut :
Kriteria inklusi :
1. Karyawan yang bersedia menjadi responden.
2. Masa kerja minimal 1 tahun.
3. Tidak mempunyai riwayat penyakit asma atau sesak.
Adapun penentuan jumlah sampel dari populasi tertentu yang dikembangkan dari
Nomogram Herry King, untuk tingkat kesalahannya 5% (Sugiyono, 2014 : 71). Jadi sampel
pada penelitian ini adalah sebanyak 95 orang yang bekerja diruang produksi dan mesin di
PR. Putra Masa Depan Nganjuk dan sisa dari 95 responden tersebut tidak memenuhi
kriteria inklusi.
75
4.3.3 Teknik Sampling
Teknik sampling adalah proses menyeleksi porsi dari populasi untuk bisa
mewakili populasi. Teknik sampling merupakan cara-cara yang dicapai dalam
pengambilan sampel. Untuk memperoleh sampel yang benar-benar sesuai dengan
keseluruhan subyek penelitian. Pemilihan responden pada penelitian ini dilakukan
dengan teknik nonprobability yaitu Quota sampling. Quota sampling adalah metode untuk
pengambilan sampel secara quota dilakukan dengan cara menetapkan sejumlah anggota
sampel secara quotum (jatah), kemudian jumlah quotum itulah yang dijadikan dasar untuk
mengambil unit sampel yang diperlukan (Notoatmodjo, 2012 : 125).
4.4. Variabel Penelitian
Variabel penelitian merupakan bentuk yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari agar didapatkan informasi mengenai masalah penelitian dan diambil menjadi
sebuah kesimpulan (Lusiana, 2015 : 19).
4.4.1 Variabel Independent
Variabel independent atau bebas merupakan variabel yang bisa
mempengaruhivariabel lainnya dan menentukan nilai pada variabel dependen (Sugiyono,
016 : 4). Variabel independent yang diteliti yaitu motivasi karyawan PR. Putra Masa Depan
Nganjuk.
4.4.2 Variabel Dependen
Variabel dependen atau terikat adalahvariabel yang dipengaruhi variabel lain atau
variabel respons akan muncul sebagai akibat dari manipulasi variabel-variabel lain.
Variabel terikat adalah faktor yang diamati dan diukur untuk menentukan ada tidaknya
hubungan atau pengaruh dari variabel bebas (Nursalam, 2016 : 178). Variabel
76
dependentpada penelitian ini adalah kepatuhan penggunaan APD di PR. Putra Masa
Depan Nganjuk.
4.5. Definisi Operasional
Definisi operasional merupakan batasan dari pengertian yang digunakan sebagai
suatu pedoman untuk menentukan tehnik validasi instrument penelitian yang digunakan.
Definisi operasional juga harus ditulis secara jelas, tepat dan tidak membingungkan agar
pembaca dapat memahami tentang data secara keseluruhan sebelum dilakukannya
penelitian. Definisi operasional yaitu suatu variabel yang bisa diamati dan dapat di uji
menggunakan angka, tanpa harus adanya definisi operasional maka bisa membuat
penafsiran semakin luas dan bermacam-macam (Djiwandono, 2015 : 19).
77
Table 4.1. Tabel Definisi Operasional hubungan motivasi dengan kepatuhan penggunaan APD di PR. Putra Masa Depan Nganjuk
Variabel
Definisi Operasional
Indikator Instrument Skala Data
Keterangan
Variabel Independen Motivasi karyawan dalam mematuhi penggunaan APD
1. Dorongan karyawan PR. Putra Masa Depan Nganjuk dalam mematuhi penggunaan APD saat bekerja
1. Penghargaan dari pihak manager atau pabrik jika sudah mematuhi penggunaan APD saat bekerja
2. Perasaan karyawan dalam mematuhi penggunaan APD pada saat bekerja
3. Keinginan karyawan terhadap kinerjanya dan kualitas kerjanya
Kuesioner (Shahzadi, et al. 2014 yang telah dimodifikasi oleh peneliti) dengan skala: Sangat setuju: SS Setuju: S Tidak setuju: TS Sangat tidak setuju: STS
Ordinal − Motivasi Tinggi : ≥ 42
− Motivasi Sedang : 42-30
− Motivasi Rendah : ≤ 30
(Azwar Ed.2, 2016 : 149)
Variabel Dependen Kepatuhan Penggunaan APD
Perilaku seorang karyawan untuk selalu patuh dalam penggunaan APD dalam bekerja
1. Karyawan menggunakan APD lengkap, yang meliputi: topi, masker, celemek
Observasi Ordinal Patuh: 3 Tidak Patuh: < 3-2
4.6. Tempat Penelitian
Tempat penelitian ini dilakukan di PR. Putra Masa Depan Nganjuk yang terletak
di Dsn Jegles, Ds Getas, Kec. Pace, Kab. Nganjuk.
4.7. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei tahun 2018, yang dimana peneliti
membagikan kuesioner untuk responden yang sudah dipilih sesuai dengan kriteria.
78
4.8. Instrumen Penelitian
4.8.1 Kuesioner
Instrument penelitian yang digunakan yaitu kuesioner Motivasi. Kuesioner
merupakan suatu pertanyaan yang sudah dibuat sedemikian rupa untuk memperoleh data
dari responden yang diinginkan peneliti (Wasis, 2008 : 53). Kuesioner yang digunakan
dalam penelitian ini mengambil dari jurnal Shahzadi, et al. 2014 yang berjudul “Impact of
Employee Motivation on Employee Performance”, dan dimodifikasi sedikit. Jenis kuesioner yang
dipakai oleh peneliti yaitu kuesioner tertutup yang disusun sedemikian rupa oleh peneliti
sehingga responden hanya memilih atau menjawab pada jawaban yang sudah disediakan
oleh peneliti. Penilaian dalam kuesioner ini menggunakan skala likert. Skala likert
merupakan skala yang dapat dipergunakan untuk mengukur kuesioner dalam penelitian
ini. Ada dua bentuk skala likert yaitu positif dan negatif, jika positif diberikan skor dari
SS= 4, S= 3, TS= 2, dan STS= 1 tetapi sebaliknya jika negatif diberikan skor dari SS= 1,
S= 2, TS= 3, dan STS= 4 (Budiman, 2013 : 18). (Lampiran 5)
Tabel 4.2. Kisi-Kisi Kuesioner Penelitian Tentang Motivasi Karyawan PR. Putra Masa Depan Nganjuk
No. Aspek Jumlah Soal
1. Demografi 8
2. Motivasi 12
Positif :1, 2, 3, 6, 7,
11, 12
Negatif : 4, 5, 8, 9, 10
79
Pada instrumen Motivasi berisi 18 pertanyaan menggunakan skala Likert, secara rinci
penghitungan yang digunakan dalam penentuan skor motivasi adalah sebagai berikut :
Penilaian:
Nilai Tertinggi 12x4 = 48
Nilai Terendah 12x1 = 12
Maka rentang antara rendah tinggi 48 – 12 = 36
Deviasi 36/6 = 6 Mean teoritis = 12x3 = 36 (6 dan 3 adalah ketetapan dalam rumus)
Kesimpulan:
Kategori motivasi tinggi: (36+1,0 (6)) = ≥ 42
Kategori motivasi sedang: (36+1,0 (6)) ≤ X < (36 − 1,0 (6)) = ≤ 42 X < 30
Kategori motivasi rendah: < (36 − 1,0 (6)) = X< 30
80
4.8.2 Observasi
Observasi atau pengamatan yaitu suatu prosedur yang berencana dengan cara melihat,
mendengar dan mencatat sejumlah yang diperlukan oleh peneliti serta frekuensi tindakan atau situasi
tertentu yang ada hubungannya dengan masalah yang akan diteliti. Observasi untuk Kepatuhan APD
yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi partisipatif (pengamatan terlibat) yang
merupakan suatu metode dengan mengambil bagian dalam kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh
sasaran pengamatan. Kemudian untuk jenis pengukuran observasi dengan menggunakan cara
terstruktur yaitu dengan perencanaan yang matang dan mengobservasi sesuai dengan fakta yang
terlihat. Alat observasi yang digunakan oleh peneliti adalah check list. Observasi yang digunakan oleh
peneliti didapatkan dari penelitian sebelumnya yaitu dari Iriana G.C., et al. (2013) yang berjudul
Attitude Towards Personal Protective Equipment In The French Nuclear Fuel Industry. Tetapi dimodifikasi
sedemikian rupa dan disesuaikan dengan APD yang dipakai di PR. X Nganjuk Ada beberapa macam
yang akan diobservasi yaitu, pelindung kepala/topi, pelindung wajah/masker, pelindung
badan/celemek. (Lampiran 6)
4.9. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
4.9.1 Uji Validitas
Instrument dalam penelitian menggunakan kuesioner yang diperoleh dari jurnal serta
dimodifikasi oleh peneliti sehingga akan dilakukan uji validitas. Uji validitas ini menggunakan rumus
person product moment dengan bantuan computer melalui software SPSS versi 16 for window (Hidayat,
2014 : 106).
Kuesioner yang digunakan bisa dibilang valid jika nilai signifikansi hasil < 0,05 atau dengan
kata lain terdapat korelasi yang signifikan antara item pertanyaan dengan nilai totalnya atau dikatakan
valid. Tetapi jika nilai signifikansi hasil analisa data > 0,05 maka dapat dikatakan item pertanyaan
dalam kuesioner tersebut tidak valid.
81
Hasil uji validitas pada variabel independen tentang motivasi dengan jumlah 12 pertanyaan
dilakukan sebanyak 3 kali uji validitas, hasil yang pertama yang valid ada 6 pertanyaan dari 12
pertanyaan dengan responden sebanyak 10 karyawan, hasil uji validitas yang kedua jumlah responden
diperbanyak menjadi 15 karyawan dengan jumlah pertanyaan yang valid yaitu 8 pertanyaan dari 12
pertanyaan. Untuk hasil uji validitas yang terakhir mempunyai nilai yang valid semua dibawah 0,05
dengan jumlah 12 pertanyaan dan jumlah responden 20 karyawan, sehingga peneliti bisa memakai
kuesioner ini untuk penelitiannya. (Lampiran 17)
4.9.2 Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat
dipercaya atau dapat diandalkan. Kuesioner dalam penelitian ini akan di uji reliabilitas. Kuesioner
akan diuji reliabilitas menggunakan rumus alfa cronbach’ dengan bantuan komputer menggunakan
software SPSS versi 16 for window dengan tingkat signifikansi 5%.
Hasil pengujian reliabilitas pada variabel independen tentang motivasi dengan menggunakan
uji alpha cronbach diatas menunjukkan bahwa kuesioner variabel independen tentang motivasi
dikatakan reliable dengan nilai hasil 0,9 yaitu yang artinya > 0,6 dan bisa digunakan untuk mengambil
data pada penelitian ini. (Lampiran 17)
4.10. Prosedur Pengumpulan Data
Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada subjek dan proses pengumpulan
karakteristik subjek yang diperlukan dalam suatu penelitian (Nursalam, 2014).
Langkah-langkah yang dilakukan dalam pengumpulan data sebagai berikut:
a. Tahap Persiapan
1. Sebelum melakukan pengumpulan data, peneliti mengajukan surat permohonan ijin
kepada Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
82
2. Setelah mendapatkan ijin, peneliti mengajukan permohonan ijin kepada manager PR.
Putra Masa Depan Nganjuk untuk melakukan penelitian di tempat tersebut.
3. Setelah mendapatkan ijin dari pihak yang berkepentingan, mempersiapkan lembar
informed consent dan kuesioner yang berisi sejumlah pertanyaan yang digunakan untuk
memperoleh informasi dari responden sesuai dengan jumlah sampel dan kriteria inklusi
yang telah ditentukan.
b. Tahap Pelaksanaan
1. Sebelum melakukan penelitian, saya meminta izin terlebih dahulu ke pihak manager
untuk melakukan penelitian secara langsung pada karyawan
2. Setelah mendapatkan izin, saya diantar oleh manager ke tempat karyawan bekerja
3. Setelah itu saya mengumpulkan sebagian karyawan untuk saya jadikan responden
penelitian
4. Sebelum saya memberikan data demografi untuk diisi dan kuesioner saya melakukan
pendekatan dan perkenalan serta saya memberikan arahan dan tujuan saya pada karyawan
5. Setelah karyawan paham dan mengerti baru saya memperbolehkan untuk mengisi data
demografi dan kuesinoer yang sudah saya berikan
6. Saya mendampingi dan melihat pada saat proses pengisian data demografi dan kuesioner,
karena kalau ada karyawan yang belum paham bisa saya ajarkan cara-cara mengisinya dll
7. Setelah data demografi dan kuesioner sudah selesai diisi, saya memberikan ucapan terima
kasih atas partisipasi dan kerjasamanya kepada karyawan yang sudah bersedia menjadi
reponden saya
8. Setelah itu saya meminta izin kembali kepada pihak manager untuk melakukan observasi
secara langsung pada karyawan PR. Putra Masa Depan Nganjuk pada saat karyawan
bekerja.
83
9. Setelah mendapatkan izin kembali, saya langsung menuju ketempat karyawan pada saat
karyawan bekerja dengan didampingi oleh pihak manager
10. Setelah observasi selesai saya ucapkan terima kasih kepada pihak manager yang sudah
memberikan kesempatan untuk melakukan penelitian di PR. X Nganjuk
c. Tahap Pengolahan Data
Rangkaian data yang telah diisi oleh semua sampel kemudian dikumpulkan untuk
dikelola lebih lanjut. Berikut tahap-tahap pengolahan data.
1. Editing data, yaitu penulis melihat tulisan sudah jelas dan dapat dipahami. Peneliti
mengecek semua lembar kuesioner yang telah dibagikan kepada responden apakah semua
item pertanyaan terisi jawaban semua dan valid atau tidak.
2. Coading data, yaitu mengklarifikasikan hasil dan jawaban dengan memberi kode pada
masing-masing hasil jawaban dari kuesioner motivasi dan jawaban kuesioner kepatuhan
penggunaan APD di PR. Putra Masa Depan Nganjuk.
3. Entrydata, yaitu jawaban-jawaban dari semua responden yang sudah dalam bentuk kode
(angka atau huruf) dimasukan kedalam program atau software computer. Software
computer ini bermacam-macam, masing-masing memilliki kelebihan dan kekuranganya,
salah satu paket program yang paling umum digunakan untuk entry data penelitian adalah
program SPSS.
4. Cleaning adalah pembersihan atau pengecekan ulang terlebih dahulu data yang sudah di
dapatkan dari lembar kuesioner oleh peneliti agar semua data yang didapat terhindar dari
kesalahan sebelum dilakukan analisis. Sebelum dilakukan pengelolahan data, peneiti
memeriksa kembali data kuesioner kualitas hidup yang sudah di entry. Peneliti memeriksa
apakah ada data yang tidak masuk kedalam analisa program komputer, apakah sudah
84
benar pengkodeanya. Setelah semua sudah benar dan dibersihkan maka data kuesioner
kualitas hidup dilanjutkan dengan analisa data.
4.11. Analisa Data
Analisa data yang dilakukan untuk menilai hubungan motivasi dengan kepatuhan
penggunaan APD di PR. Putra Masa Depan Nganjuk adalah uji Spearman Rank, yaitu:
4.11.1 Analisa Univariat
Analisa univariat ditujukan untuk mendeskripsikan serta menjelaskan karakteristik dari semua
responden atau dari variabel penelitian. Analisa univariat menyajikan data yang disertai dengan tabel
distribusi frekuensi dan grafik dari beberapa variabel (Susila, 2015). Bentuk analisa univariat ini
tergantung dari jenis datanya. Untuk data numeric digunakan nilai rata-rata, median dan standar
devisiasi. Dalam penelitian ini yang akan dianalisa karakteristik responden berdasarkan usia, jenis
kelamin, pendidikan terakhir, lama kerja, riwayat penyakit asma, pelatihan yang pernah diikuti,
seperti: pelatihan kerawanan kecelakaan yang harus dihindari, Hazard, APD dan safety equipment,
penghargaan yang pernah diperoleh, seperti: diberikan gaji tambahan atau bonus dari pabrik tempat
bekerja atau diberikan kepercayaan dari pabrik.
4.11.2 Analisa Bivariat
Analisis bivariat adalah analisis dua variabel. Analisa bivariat pada penelitian ini adalah
hubungan motivasi dengan kepatuhan penggunaan APD di PR. Putra Masa Depan Nganjuk. Setelah
semua data didapatkan, maka proses selanjutnya yaitu mengelola dan menganalisa data. Uji statistik
pada penelitian ini menggunakan nonparametik karena akan digunakan untuk menjawab hipotesis
asosiatif atau hubungan (korelasi) dengan skala data ordinal sehingga menggunakan teknik statistik
Spearman Rank yang akan dibantu dengan menggunakan SPSS versi 16 for windows. Interpretasi hasil
dari analisa uji Spearman Rank berdasarkan SPSS sebagai berikut :
Melihat kekuatan hubungan antar variabel :
85
Tabel 4.3 Kekuatan Hubungan Uji Spearman Rank. koefisien Kekuatan Hubungan
00.00 – 0.75 Sangat lemah
0.26 – 0.50 Sedang
0.51 – 0.75 Kuat
0.76 – 0.99 Sangat kuat
1.00 Sempurna
Melihat arah hubungan antar variabel :
- Untuk melihat arah hubungan antar variabel maka dapat dilihat dari nilai koefisien
korelasi hasilnya positif atau negatif. Dikatakan positif jika nilai koefisien korelasi
diantara +1 sampai -1 artinya, jika positif (+) X (independen) meningkat maka Y
(dependen) juga meningkat, jika negatif (-) X (independen) meningkat maka Y
(dependen) menurun.
Melihat signifikasi hubungan antar variabel :
- Jika nilai signifikansi hasil < 0,05 maka hubungan antar variabel berkorelasi. H1: ada
hubungan motivasi dengan kepatuhan penggunaan APD pada PR. Putra Masa
Depan.
- Jika nilai signifikansi hasil > 0,05 maka hubungan antar variabel tidak berkorelasi. H1:
tidak ada hubungan motivasi dengan kepatuhan penggunaan APD pada PR. Putra
Masa Depan.
4.12. Etika Penelitian
Etika penelitian merupakan perilaku peneliti yang harus di penggang secara teguh pada sikap
ilmiah dan etika penelitian meskipun penelitian yang kita lakukan tidak merugikan responden tetapi
86
etika penelitian harus tetap dilakukan. Masalah etika penelitian yang harus diperhatikan oleh peneliti
yaitu sebagai berikut (Hidayat, 2014 : 93):
1. Informed consent
Informed consent adalah salah satu bentuk persetujuan yang telah diterima subjek penelitian
setelah mendapatkan keterangan yang jelas mengenai perlakuan dan dampak yang timbul pada
penelitian yang akan dilakukan. Informed consent ini diberikan kepada responden sebelum
dilakukan penelitian supaya responden mengetahui maksud dan tujuan serta memahami
dampak dari penelitian tersebut. Saat responden bersedia, maka mereka harus menandatangani
lembar informed consent tersebut. Apabila responden tidak bersedia, maka peneliti tidak boleh
memaksa dan harus menghormati keputusan dan hak responden.
2. Anonymity (Tanpa Nama)
Masalah etika responden yang memberikan jaminan dengan cara tidak memberikan atau
mencantumkan nama responden atau memakai nama inisial pada lembar kuesioner dan hanya
menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang akan dilaksanakan.
3. Confidentiality (Kerahasiaan)
Masalah etika responden pada setiap penelitian di berikan jaminan untuk menjaga kerahasiaan
hasil penelitian, baik secara informasi tertulis maupun tidak tertulis ataupun masalah lain yang
terjadi saat penelitian berlangsung. Semua informasi yang didapatkan dari responden yang
telah dikumpulkan pada peneliti akan dijamin kerahasiaannya, hanya kelompok data tertentu
yang dilaporkan pada hasil perhitungan data.
4. Justice and Inklusiveness (Keadilan dan Keterbukaan)
Permasalahan etika responden yang memberikan jaminan keadilan untuk setiap responden
untuk mendapatkan perlakuan yang sama tanpa membedakan gender, agama dan etnis.
Sedangkan untuk keterbukaan peneliti memberikan jaminan untuk lingkungan peneliti supaya
87
dikondisikan agar peneliti dapat menjelaskan prosedur penelitian secara terbuka kepada
responden.