18
71 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Jenis Penelitian Penelitian berdasarkan pada tujuan dan objeknya bertujuan untuk mempelajari, mendeskripsikan (mencanderakan), mendeteksi (mengungkapkan), dan ada yang menyelidiki hubungan kausalitas. Sedangkan penelitian dilihat berdasarkan metode, penelitian yang umum digunakan adalah penelitian kasus, penelitian deskriptif, penelitian korelasional/penelitian kausalitas, penelitian sejarah, dan penelitian tindakan. Tiga bentuk terakhir merupakan penelitian verifikasi (Sutriono & Hanafie, 2007:164). Penelitian korelasi adalah penelitian yang melihat hubungan antar variable. Dua atau lebih variable diteliti untuk melihat hubungan yang terjadi di antara mereka tanpa mencoba untuk merubah atau mengadakan perlakuan terhadap variable-variabel tersebut. Penelitian korelasi biasanya dilakukan untuk meneliti perilaku manusia dan memprediksi kemungkinan yang terjadi terhadap suatu fenomena atau gejala (Kountur, 2003:108). Penelitian tentang analisis pengaruh design aesthetic user interface iOS terhadap behavior pengguna di Surabaya melalui intention to use menggunakan metode penelitian kuantitatif berjenis penelitian verifikasi. Peneliti menggunakan penelitian jenis penelitian verifikasi, karena ingin menguji jawaban masalah hasil pemikiran (rasional) dari peneliti sebelumnya yang terkait dengan objek penelitian dalam tugas akhir ini. Sedangkan pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kausalitas (causality research) dengan model penelitian survai eksplanatori

BAB IV METODE PENELITIANrepository.dinamika.ac.id/id/eprint/3036/6/08420100026... · 2018-08-13 · METODE PENELITIAN . 4.1. Jenis Penelitian Penelitian berdasarkan pada tujuan dan

  • Upload
    others

  • View
    1

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB IV METODE PENELITIANrepository.dinamika.ac.id/id/eprint/3036/6/08420100026... · 2018-08-13 · METODE PENELITIAN . 4.1. Jenis Penelitian Penelitian berdasarkan pada tujuan dan

71

BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1. Jenis Penelitian

Penelitian berdasarkan pada tujuan dan objeknya bertujuan untuk

mempelajari, mendeskripsikan (mencanderakan), mendeteksi (mengungkapkan),

dan ada yang menyelidiki hubungan kausalitas. Sedangkan penelitian dilihat

berdasarkan metode, penelitian yang umum digunakan adalah penelitian kasus,

penelitian deskriptif, penelitian korelasional/penelitian kausalitas, penelitian

sejarah, dan penelitian tindakan. Tiga bentuk terakhir merupakan penelitian

verifikasi (Sutriono & Hanafie, 2007:164).

Penelitian korelasi adalah penelitian yang melihat hubungan antar variable.

Dua atau lebih variable diteliti untuk melihat hubungan yang terjadi di antara

mereka tanpa mencoba untuk merubah atau mengadakan perlakuan terhadap

variable-variabel tersebut. Penelitian korelasi biasanya dilakukan untuk meneliti

perilaku manusia dan memprediksi kemungkinan yang terjadi terhadap suatu

fenomena atau gejala (Kountur, 2003:108).

Penelitian tentang analisis pengaruh design aesthetic user interface iOS

terhadap behavior pengguna di Surabaya melalui intention to use menggunakan

metode penelitian kuantitatif berjenis penelitian verifikasi. Peneliti menggunakan

penelitian jenis penelitian verifikasi, karena ingin menguji jawaban masalah hasil

pemikiran (rasional) dari peneliti sebelumnya yang terkait dengan objek penelitian

dalam tugas akhir ini. Sedangkan pendekatan yang digunakan adalah pendekatan

kausalitas (causality research) dengan model penelitian survai eksplanatori

Page 2: BAB IV METODE PENELITIANrepository.dinamika.ac.id/id/eprint/3036/6/08420100026... · 2018-08-13 · METODE PENELITIAN . 4.1. Jenis Penelitian Penelitian berdasarkan pada tujuan dan

72

(explanatory survey). Model penelitian ini dipilih karena peneliti menyelidiki

kemungkinan hubungan sebab akibat dari suatu peristiwa/fenomena. Penelitian

survai eksplanatori adalah penyelidikan kausalitas dengan cara mendasarkan pada

pengamatan terhadap akibat yang terjadi dan mencari faktor-faktor yang mungkin

menjadi penyebabnya melalui data tertentu (Sutriono & Hanafie, 2007:165).

Berangkat dari teori dan gagasan para ahli, dikembangkanlah

permasalahan-permasalah yang diajukan untuk memperoleh pembenaran

(verifikasi) dalam bentuk dukungan data empiris di lapangan. Fokus dari

penelitian ini menitikberatkan pada upaya untuk mengetahui pengaruh design

aesthetic user interface iOS terhadap behavior pengguna, sekaligus mendapatkan

penjelasan tentang peran mediasi niat (intention to use) dalam hubungannya

dengan variabel design aesthetic dan perilaku (behavior). Dalam penelitian ini

menggunakan tiga variabel, yaitu sebagai berikut:

1. Variabel independen (X1) dalam hal ini adalah aesthetic design pada

perangkat iOS (iPhone atau iPad).

2. Variabel Intervening (perantara) (X2) dalam hal ini adalah niat (intention

to use) yaitu niatan seseorang dalam menggunakan perangkat iOS.

3. Variabel dependen (Y) dalam hal ini adalah perilaku (behavior) pengguna

perangkat iOS di Surabaya.

4.2. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel

4.2.1. Populasi dan Sampel

Prasetyo dan Jannah (2008:119) menjelaskan, bahwa populasi adalah

keseluruhan gejala/satuan yang ingin diteliti. Sedangkan menurut Sutriono dan

Page 3: BAB IV METODE PENELITIANrepository.dinamika.ac.id/id/eprint/3036/6/08420100026... · 2018-08-13 · METODE PENELITIAN . 4.1. Jenis Penelitian Penelitian berdasarkan pada tujuan dan

73

Hanafie (2007:175), populasi adalah kumpulan atau agregasi dari seluruh elemen

atau individu-individu yang merupakan sumber informasi dalam suatu penelitian.

Dalam penelitian ada dua pengertian populasi yang perlu diperhatikan.

1. Populasi target

Merupakan sumber informasi yang representatif yang diinginkan.

2. Populasi contoh

Populasi dari mana suatu contoh benar-benar diambil ditentukan oleh

kerangka contoh (sampling frame). Sedangkan kerangka contoh adalah suatu

daftar dari unit-unit contoh (sampling unit) yang merupakan representasi

suatu populasi.

Sekaran (2006:121) mendefinisikan populasi sebagai keseluruhan

kelompok orang, kejadian, atau hal minat yang peneliti ingin investigasi. Populasi

merupakan suatu kumpulan menyeluruh dari suatu objek yang merupakan

perhatian peneliti. Objek penelitian dapat berupa makhluk hidup, benda, sistem

dan prosedur, fenomena, dan lain-lain (Kountur, 2003:137).

Populasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah seluruh pengguna iOS

yang ada di Surabaya, sedangkan sampel yang dipilih berdasarkan kriteria yang

sudah ditentukan oleh peneliti, yaitu semua pengguna iOS di Surabaya. Untuk

mewakili populasi di Surabaya, peneliti memilih tempat-tempat representatif yang

diasumsikan peneliti sebagai tempat pengguna iOS, yaitu dengan melihat adanya

pusat penjualan produk Apple, service center, dan toko-toko penjual smartphone.

Di tempat-tempat tersebut, pengunjung datang dari beberapa tempat di Surabaya,

bahkan ada yang berasal dari luar daerah, sehingga dianggap sudah mewakili

populasi dan sampel yang diharapkan.

Page 4: BAB IV METODE PENELITIANrepository.dinamika.ac.id/id/eprint/3036/6/08420100026... · 2018-08-13 · METODE PENELITIAN . 4.1. Jenis Penelitian Penelitian berdasarkan pada tujuan dan

74

Sampel atau contoh menurut Sutriono dan Hanafie (2007:175) adalah

anggota populasi yang dianggap dapat mewakili. Sampel digunakan untuk

menduga populasi. Sedangkan menurut Prasetyo dan Jannah (2008:119)

menjelaskan, bahwa sampel merupakan bagian dari populasi yang ingin diteliti.

Sampel yang baik merupakan sampel yang akurat dan tepat. Sampel yang tidak

akurat dan tidak tepat akan memberikan kesimpulan riset yang tidak diharapkan

atau menghasilkan simpulan yang salah (Jogiyanto, 2008:69). Menurut Kountur

(2003:137), sampel merupakan bagian dari populasi. Umumnya kita tidak akan

meneliti seluruh anggota populasi karena terlalu banyak, namun dipilih anggota

yang representatif dari populasi. Pemilihan sampel dikenal dengan istilah

sampling. Peneliti tidak mengetahui pasti jumlah populasi pengguna iOS,

sehingga populasi dalam penelitian ini adalah setiap orang yang dijumpai dan

menggunakan perangkat iOS di Surabaya. Lebih spesifik sampel diambil dengan

melihat kriteria sesuai dengan kebutuhan peneliti, yaitu setiap orang yang

menggunakan perangkat iOS baik iPhone maupun iPad. Peneliti juga tidak akan

membedakan versi iOS tertentu maupun versi device-nya, karena yang diteliti

adalah estetika desain UI semua versi iOS dan perilaku pengguna iOS.

Teknik sampel yang digunakan menggunakan accidental sampling atau

convenience sampling. Accidental Sampling merupakan teknik pengambilan

sampel yang didasarkan pada kemudahan (convenience), sampel yang dipilih

harus berada pada waktu, situasi, dan tempat yang tepat (Prasetyo & Jannah,

2008:134). Sedangkan menurut Jogiyanto (2008:76), convenience sampling

dilakukan dengan memilih sampel bebas sekehendak peneliti.

Page 5: BAB IV METODE PENELITIANrepository.dinamika.ac.id/id/eprint/3036/6/08420100026... · 2018-08-13 · METODE PENELITIAN . 4.1. Jenis Penelitian Penelitian berdasarkan pada tujuan dan

75

Teknik accidental sampling digunakan, karena peneliti tidak tahu pasti

jumlah populasi unit analisis (infinite population). Tidak ada lembaga atau

instansi yang menerbitkan secara resmi jumlah populasi pengguna atau pemilik

produk iOS Apple di Surabaya. Pada prosedur ini sampel dipilih berdasarkan

anggota populasi yang diketahui dan dijumpai sampai batas tertentu (Sutriono &

Hanafie, 2007:188). Populasi infinit ukuran populasi sama sekali tidak menjadi

dasar dalam penentuan besaran sampel. Menurut Eriyanto (2007:291), besar

kecilnya sampel ditentukan oleh tiga faktor, yaitu keragaman (variasi) dari

populasi/proporsi, batas kesalahan sampel yang dikehendaki (sampling error), dan

interval kepercayaan (convidence interval).

Sampel penelitian sebaiknya di atas 30 unit. Angka ini diambil

berdasarkan persyaratan yang diwajibkan terhadap kriteria sampel kecil atau

besar. Jumlah sampel di bawah 30 unit dianggap sampel kecil, sedangkan di atas

30 unit dianggap sampel besar (Sutriono & Hanafie, 2007:188).

4.2.2. Teknik Pengambilan Sampel

Pengambilan sampel dilakukan di beberapa tempat di Surabaya yang

memiliki basis pengguna iOS. Selain itu peneliti juga melakukan pengambilan

sampel di kampus Stikom Surabaya dan mengirim angket kepada pengguna iOS

yang peneliti kenal serta jumpai. Pemilihan tempat dan responden untuk sampel

didasarkan pada adanya tempat penjualan produk iOS, dealer, retail, autorized

dealer produk-produk iOS dan aksesorisnya, sehingga tempat yang dipilih

merupakan tempat representatif untuk pengambilan sampel. Teknik pengambilan

sampel menggunakan accidental sampling. Metode ini sangat baik jika

Page 6: BAB IV METODE PENELITIANrepository.dinamika.ac.id/id/eprint/3036/6/08420100026... · 2018-08-13 · METODE PENELITIAN . 4.1. Jenis Penelitian Penelitian berdasarkan pada tujuan dan

76

dimanfaatkan untuk penelitian yang memiliki keterbatasan dalam menentukan

populasi dan sampel serta memudahkan peneliti dalam aksesibilitas dalam

mendekati responden. Ditinjau dari substansi tujuan penarikan sampel yaitu untuk

memperoleh gambaran populasi yang tepat maka sampel yang diteliti perlu

mempertimbangkan aspek populasi. Pertimbangan karakteristik populasi akan

sangat menentukan teknik pengambilan sampel yang tepat dan akurat. Sampel

yang diambil berjumlah minimal 30 unit sampel. Dalam penelitian ini besar

sampel adalah 105. Responden tersebut akan diberi angket terstruktur. Tujuan

penyebaran angket dibutuhkan untuk memperoleh data utuh yang sebenarnya dan

tidak cacat dalam memperoleh informasi yang dibutuhkan peneliti. Penentuan

jumlah sampel dari populasi tidak terbatas (infinite) ditentukan berdasarkan model

analisis yang digunakan, yaitu menggunakan Structural Equation Model (SEM).

SEM merupakan gabungan dua metode statistik, yaitu analisis faktor

(factor analysis) yang dikembangkan di ilmu psikologi dan psikometri serta

model persamaan simultan (simultaneous equation modeling) yang dikembangkan

oleh ekonometrika (Ghozali, 2011:3). Model persamaan struktural merupakan

gabungan analisis faktor dan analisis jalur (path analysis). Model SEM dengan

jumlah variabel laten (konstruk) sampai lima buah dan tiap konstruk dijelaskan

oleh tiga atau lebih indikator, jumlah sampel 100 - 150 sudah dianggap memadahi

(Santoso, 2011:70). Berkaitan dengan hal tersebut, jumlah sampel yang digunakan

dalam penelitian ini mengacu pada penelitian multivariat (termasuk analisis

regresi berganda) dengan ukuran sampel sebanyak 10 kali atau lebih dari jumlah

indikator variabel (Sekaran, 2006:160), sehingga besar sampel ditentukan 105.

Page 7: BAB IV METODE PENELITIANrepository.dinamika.ac.id/id/eprint/3036/6/08420100026... · 2018-08-13 · METODE PENELITIAN . 4.1. Jenis Penelitian Penelitian berdasarkan pada tujuan dan

77

4.3. Teknik Pengumpulan Data

Riduwan (2012:24) menjelaskan, bahwa metode pengumpulan data

merupakan teknik atau cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk

mengumpulkan data. Metode pengumpulan data berupa angket, wawancara,

pengamatan, ujian (tes), dan dokumentasi. Sedangkan menurut Jogiyanto

(2008:79), metode pengumpulan data dapat dilakukan dengan teknik observasi,

wawancara, dan studi waktu serta gerak langsung dengan pengamatan di

lapangan. Bisa juga menggunakan teknik simulasi atau eksperimen, dan survei.

Metode pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan pendekatan

survei melalui penyebaran angket terstruktur dan bersifat tertutup. Survei menurut

Jogiyanto (2008:117) adalah metode pengumpulan data primer dengan

memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada responden. Angket-angket tersebut

akan digunakan untuk memperoleh data yang akan di analisis.

Angket tertutup (angket berstruktur) adalah angket yang disajikan dalam

bentuk sedemikian rupa sehingga responden diminta untuk memilih satu jawaban

yang sesuai dengan karakteristik dirinya dengan cara memberikan tanda silang (x)

atau tanda checklist (√) (Riduwan, 2012:27). Responden akan diberi satu angket

terstruktur yang terdiri dari dua bagian yang berisi identitas responden dan daftar

pernyataan-pernyataan. Metode survei dapat dilakukan dengan beberapa cara,

survei pos (mail survey), dikirim lewat komputer (computer-delivered survey)

menggunakan jaringan intranet dan internet, dan survei intersep (intersept study)

yang dilakukan dengan bertemu langsung responden di mana saja (Jogiyanto,

2008:117).

Page 8: BAB IV METODE PENELITIANrepository.dinamika.ac.id/id/eprint/3036/6/08420100026... · 2018-08-13 · METODE PENELITIAN . 4.1. Jenis Penelitian Penelitian berdasarkan pada tujuan dan

78

Metode pengumpulan data yang digunakan peneliti dilakukan dengan cara

mendatangi langsung responden yang menggunakan produk iOS Apple. Selain

intersept study, peneliti juga menyebar angket di tempat penjualan produk Apple,

service center, serta dikirim lewat internet melalui Google Doc kepada responden

yang peneliti kenal, baik lewat pesan langsung maupun melalui komunitas

berbasis pengguna iOS. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan

angket berupa pernyataan tertutup agar peneliti mendapatkan data mengenai

variabel-variabel estetika desain iOS, niat pengguna, dan perilaku pengguna.

4.4. Instrumen Penelitian

4.4.1. Skala dan Pengukuran Data

Berdasarkan pada pendekatan jenis data yang digunakan dalam penelitian

ini menggunakan penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif berupa data-data

yang berwujud angka-angka. Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian

ini menggunakan skala interval, Skala Likert. Skala Likert digunakan untuk

mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok terhadap suatu

kejadian atau gejala sosial. Dalam penelitian gejala sosial ini telah ditetapkan

secara spesifik oleh peneliti yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian

(Riduwan, 2012:12). Dengan Skala Likert, variabel yang akan diukur dijabarkan

menjadi indikator dan item instrumen. Item-item ini akan digunakan untuk

membuat pernyataan penelitian. Skala Likert yang digunakan menggunakan Skala

Likert 5 poin, yaitu dari poin 1 (sangat tidak setuju) hingga poin 5 (sangat setuju).

Page 9: BAB IV METODE PENELITIANrepository.dinamika.ac.id/id/eprint/3036/6/08420100026... · 2018-08-13 · METODE PENELITIAN . 4.1. Jenis Penelitian Penelitian berdasarkan pada tujuan dan

79

4.4.2. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan reliabilitas

sebagai syarat penting yang digunakan untuk pembuatan angket dalam penelitian.

Angket yang disusun harus benar-benar mewakili tujuan dari penelitian yang

dilaksanakan yang secara konsisten dapat digunakan dalam waktu yang berbeda.

Pengujian instrumen penelitian bertujuan untuk mengukur kualitas instrumen

penelitian. Jika dalam waktu yang berbeda terdapat perbedaan yang terlalu besar

dalam pengukuran, maka pengukuran dianggap tidak reliabel.

Peneliti menggunakan beberapa instrumen penelitian dari peneliti

sebelumnya. Meskipun demikian, instrumen tetap perlu diuji karena digunakan

dalam situasi yang berbeda (tempat dan waktu), responden berbeda, atau bahkan

dari terjemahan dari satu bahasa ke bahasa lain. Validitas menunjukkan seberapa

jauh suatu tes dilakukan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Validitas

berkaitan dengan ketepatan alat ukur untuk mencapai sasarannya.

Validitas berhubungan dengan kenyataan (actually), validitas juga

berhubungan dengan tujuan pengukuran. Pengukuran dikatakan valid jika

mengukur tujuannya dengan nyata dan benar. Alat ukur yang tidak valid

memberikan hasil yang menyimpang, disebut kesalahan (error) atau varian

(Jogiyanto, 2008:164).

Reliabilitas suatu pengukuran menunjukkan stabilitas dan konsistensi dari

suatu instrumen yang mengukur suatu konsep dan berguna untuk mengakses

kebaikan dari suatu pengukur. Reliabilitas menunjukkan akurasi dan ketepatan

dari pengukuran, dan berhubungan dengan konsistensi dari pengukuran.

Pengukuran dikatakan reliabel (dapat diandalkan) jika dapat dipercaya, akurat,

Page 10: BAB IV METODE PENELITIANrepository.dinamika.ac.id/id/eprint/3036/6/08420100026... · 2018-08-13 · METODE PENELITIAN . 4.1. Jenis Penelitian Penelitian berdasarkan pada tujuan dan

80

dan konsisten (Jogiyanto, 2008:164). Uji reliabilitas instrumen dapat dilakukan

dengan beberapa cara, yaitu belah dua (split half), spearman brown, dan alpha

(Riduwan, 2008:113).

Tahapan awal uji validitas dan reliabilitas menggunakan 10 sampai 40

sampel dengan menggunakan angket terstruktur berjumlah 18 pernyataan. Pretest

dilakukan karena data empiris yang didapat bersumber dari berbagai macam

situasi, kondisi, dan waktu yang berbeda. Tujuan pretest untuk meyakinkan

bahwa item-item sudah benar, dapat dipahami, dan konsisten. (Jogiyanto,

2008:147). Dalam uji ini responden tidak harus bagian dari populasi, tetapi bisa

berupa individu-individu yang dipilih sesuai dengan kriteria yang ditentukan

peneliti (Jogiyanto, 2008:140). Tujuan pertama dari uji ini adalah untuk

meyakinkan item-item pernyataan telah mencukupi, benar, dan dapat dipahami.

Jika dianggap ada yang kurang, responden diminta untuk melengkapi. Tujuan

kedua uji awal adalah untuk mengetahui penilaian reliabilitas awal dari skala-

skala pengukur yang ada di angket. Uji reliabilitas menggunakan teknik split half,

metode ini digunakan untuk menilai apakah data hasil angket dapat

dipercaya/reliabel atau tidak. Nilai-nilai untuk pengujian reliabilitas berasal dari

skor-skor item angket yang valid. Item yang tidak valid tidak dilibatkan dalam

pengujian reliabilitas. Tahap akhir uji validitas instrumen penelitian adalah uji

lapangan secara nyata (final field test), yaitu uji yang benar-benar digunakan

dalam penelitian, data yang digunakan harus valid dan reliabel.

Page 11: BAB IV METODE PENELITIANrepository.dinamika.ac.id/id/eprint/3036/6/08420100026... · 2018-08-13 · METODE PENELITIAN . 4.1. Jenis Penelitian Penelitian berdasarkan pada tujuan dan

81

Tabel 4.1. Hasil Uji Validitas Variabel Design Aesthetic

Variabel

Penelitian

Indikator

Variabel

Item

(Butir)

Korelasi

antara

Nilai

Korelasi

(r)

Nilai r

tabel

(n=39,

α=5%)

Keterangan Kesimpulan

Design

Aesthetic

Warna x111

x111

dengan

Total

0,59

0,316

r Positif,

(r)hitung>(r)tabel Valid

Bentuk x121

x121

dengan

Total

0,60 r Positif,

(r)hitung>(r)tabel Valid

Animasi

x131

x131

dengan

Total

0,61 r Positif,

(r)hitung>(r)tabel Valid

x132

x132

dengan

Total

0,63 r Positif,

(r)hitung>(r)tabel Valid

Suara x141

x141

dengan

Total

0,61 r Positif,

(r)hitung>(r)tabel Valid

Tipografi

x151

x151

dengan

Total

0,60 r Positif,

(r)hitung>(r)tabel Valid

x152

x152

dengan

Total

0,60 r Positif,

(r)hitung>(r)tabel Valid

Sumber: Data Primer, Hasil Olahan Peneliti (2015)

Tabel 4.2. Hasil Uji Validitas Variabel Intention to Use

Variabel

Penelitian

Indikator

Variabel

Item

(Butir)

Korelasi

antara

Nilai

Korelasi

(r)

Nilai r

tabel

(n=39,

α=5%)

Keterangan Kesimpulan

Intention

to use

Kebutuhan x211

x211

dengan

Total

0,70

0,316

r Positif,

(r)hitung>(r)tabel Valid

Keyakinan

x221

x221

dengan

Total

0,74 r Positif,

(r)hitung>(r)tabel Valid

x222

x222

dengan

Total

0,72 r Positif,

(r)hitung>(r)tabel Valid

Kemauan

x231

x231

dengan

Total

0,70 r Positif,

(r)hitung>(r)tabel Valid

x232

x232

dengan

Total

0,72 r Positif,

(r)hitung>(r)tabel Valid

Sumber: Data Primer, Hasil Olahan Peneliti (2015)

Page 12: BAB IV METODE PENELITIANrepository.dinamika.ac.id/id/eprint/3036/6/08420100026... · 2018-08-13 · METODE PENELITIAN . 4.1. Jenis Penelitian Penelitian berdasarkan pada tujuan dan

82

Tabel 4.3. Hasil Uji Validitas Variabel Behavior

Variabel

Penelitian

Indikator

Variabel

Item

(Butir)

Korelasi

antara

Nilai

Korelasi

(r)

Nilai r

tabel

(n=39,

α=5%)

Keterangan Kesimpulan

Behavior

Penggunaan

y11

x311

dengan

Total

0,56

0,316

r Positif,

(r)hitung>(r)tabel Valid

y12

x312

dengan

Total

0,59 r Positif,

(r)hitung>(r)tabel Valid

Kesenangan

y21

x321

dengan

Total

0,73 r Positif,

(r)hitung>(r)tabel Valid

y22

x322

dengan

Total

0,66 r Positif,

(r)hitung>(r)tabel Valid

Kepuasan

y31

x331

dengan

Total

0,61 r Positif,

(r)hitung>(r)tabel Valid

y32

x332

dengan

Total

0,72 r Positif,

(r)hitung>(r)tabel Valid

Sumber: Data Primer, Hasil Olahan Peneliti (2015)

Uji awal menggunakan 39 data responden. Uji awal ini dilakukan untuk

menguji instrumen penelitian yang akan digunakan untuk angket. Uji validitas

menggunakan aplikasi excel dengan metode korelasi Pearson Product Moment

(PPM). PPM digunakan untuk mengetahui derajat hubungan antar variabel bebas

dan variabel terikat. Teknik ini termasuk analisis statistik parametrik yang

menggunakan data interval dan rasio. Metode PPM harus memenuhi syarat, yaitu

jika koefisien korelasi product moment melebihi 0,3 dan jika koefisien korelasi

product moment > r tabel, (∝ ; n-2), n = jumlah sampel serta nilai Sig. ≤ ∝

(Suliyanto, 2006:149).

Uji validitas dilakukan dengan membandingkan korelasi skor item dengan

skor total seluruh item. Perbandingan antara nilai korelasi (r hitung) dengan r tabel

setelah diolah menunjukkan nilai korelasi (r hitung) masing-masing item lebih

besar dari nilai r tabel, sehingga instrumen yang digunakan dalam angket

Page 13: BAB IV METODE PENELITIANrepository.dinamika.ac.id/id/eprint/3036/6/08420100026... · 2018-08-13 · METODE PENELITIAN . 4.1. Jenis Penelitian Penelitian berdasarkan pada tujuan dan

83

dinyatakan valid. Sedangkan uji reliabilitas dilakukan dengan metode belah dua

(split half) yaitu perbandingan Pearson (r hitung) dari perbandingan jumlah awal

dan akhir item dibandingkann dengan nilai r tabel.

Menurut Riduwan (2008:128) untuk mengukur reliabilitas dengan alpha

ditentukan dengan membanding nilai (r) Product Moment terhadap r tabel. r Tabel

diperoleh dari melihat jumlah responden (N) - 1, dengan signifikansi 5%. Jika (r)

> r tabel, maka reliabel, jika (r) < r tabel, maka tidak reliabel. Setelah data diolah

menunjukkan nilai Pearson lebih besar dari r tabel, sehingga dapat disimpulkan

bahwa instrumen yang digunakan dalam penelitian reliable.

4.5. Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan upaya yang dilakukan untuk mengolah data

menjadi informasi sehingga karakteristik datanya dapat dengan mudah dipahami

dan bermanfaat untuk manjawab permasalahan-permasalahan yang berkaitan

dengan penelitian. Pemilihan alat análisis data bergantung pada tujuan riset, jenis

pengukuran (nominal, ordinal, interval, rasio) jumlah sampel, dan jumlah variabel

(Suliyanto, 2006:173). Data yang didapatkan dalam penelitian ini diolah dan

dianalisis menggunakan teknik Generalized Structured Component Analysis

(GeSCA).

GeSCA merupakan metode baru Structural Equation Modelling (SEM).

Sebutan lain dari SEM adalah analisis struktur kovarian (covariant structure

analysis), analisis variabel laten (latent variable analysis), analisis faktor

konfirmatori (confirmatory factor analysis), dan analisis linier structural relations

(lisrel). SEM dideskripsikan sebagai análisis yang menggabungkan pendekatan

Page 14: BAB IV METODE PENELITIANrepository.dinamika.ac.id/id/eprint/3036/6/08420100026... · 2018-08-13 · METODE PENELITIAN . 4.1. Jenis Penelitian Penelitian berdasarkan pada tujuan dan

84

análisis faktor (factor analysis), model struktural (structural model), dan análisis

jalur (path analysis). SEM dapat serentak melakukan tiga macam kegiatan, yaitu

pengecekan validitas dan reliabilitas, pengujian hubungan antar variabel, dan

mendapatkan suatu model yang cocok untuk prediksi. SEM gabungan dua metode

statistik, yaitu analisis faktor (factor analysis) yang dikembangkan di ilmu

psikologi dan psikometri serta model persamaan simultan (SEM) yang

dikembangkan oleh ekonometrika (Ghozali, 2011:3).

Metodologi analisis konfirmasi faktor (confirmatory factor analysis)

memungkinkan penguji hipotesis berkaitan dengan jumlah faktor dan pola

loadingnya. Analisis faktor bersifat eksploratori dan konfirmatori merupakan

metodologi analisis kuantitatif populer (Ghozali, 2011:4). Model persamaan

struktural gabungan analisis faktor dan analisis jalur.

Metode GeSCA dapat dipakai untuk perhitungan skor dan dapat

diterapkan pada sampel yang sangat kecil. GeSCA dapat diterapkan pada model

struktural, baik yang dasar teorinya sudah mapan sebagai metode analisis

konfirmatori atau pada model yang dasar teorinya belum mapan. Selain itu,

GeSCA dapat juga digunakan pada model struktural yang mencakup variabel

dengan indikator refleksif dan/atau formatif (Fianto, 2014:124).

Penjelasan tentang indikator refleksif dan formatif ditentukan oleh variabel

laten, seperti konstruk personalitas, sikap, dan perilaku umumnya dipandang

sebagai faktor yang menimbulkan suatu yang kita amati, sehingga indikatornya

bersifat refleksif. Sebaliknya jika konstruk merupakan penjelasan dari indikator

yang ditentukan oleh kombinasi variabel maka indikatornya bersifat formatif

(Ghozali, 2008:7).

Page 15: BAB IV METODE PENELITIANrepository.dinamika.ac.id/id/eprint/3036/6/08420100026... · 2018-08-13 · METODE PENELITIAN . 4.1. Jenis Penelitian Penelitian berdasarkan pada tujuan dan

85

Biasanya model struktural yang memiliki dasar teori yang kuat dan

berbasis hasil penelitian, seringkali dianalisis dengan analisis SEM berbasis

kovarian, sedangkan jika model tidak didasari landasan teori yang kuat seringkali

dihitung menggunakan analisis SEM berbasis komponen. GeSCA yang berbasis

komponen dianggap memiliki parameter recovery yang lebih baik bila

dibandingkan dengan metode SEM lainnya karena tidak didasarkan banyak

asumsi, data tidak harus berdistribusi normal multivariate (indikator dengan skala

kategori, ordinal, interval, sampai rasio dapat digunakan pada model yang sama),

sampel juga tidak harus besar. GeSCA dapat juga digunakan untuk menjelaskan

ada tidaknya hubungan antar variabel laten (Aprilia & Ghozali, 2013:7). Evaluasi

model GeSCA dilakukan tiga tahap, pertama evaluasi model pengukuran (outer

model) dengan melihat convergent validity, dicriminant validity, composite

reliability, dan average variance extracted (AVE). Tahap kedua evaluasi model

strukturalnya (inner model) dengan melihat koefisien jalur dari variabel exogen ke

endogen dan melihat nilai signifikansi. Tahap ketiga melihat overall goodness fit

model dengan uji FIT, AFIT, GFI, dan SRMR.

Outer model dengan melihat convergent validity pengukuran dengan

refleksif indikator dinilai berdasarkan nilai loading factor masing-masing

indikator pembentuk konstruk laten. Konstruk laten dinilai baik convergent

validity jika nilai loading factor lebih dari 0,7 dan signifikan. Namun penelitian

tahap awal nilai loading 0,5 hingga 0,6 dianggap cukup (Aprilia & Ghozali,

2013:17).

Outer model dengan melihat discriminant validity merupakan model

pengukuran dengan refleksif indikator dinilai dengan membandingkan nilai

Page 16: BAB IV METODE PENELITIANrepository.dinamika.ac.id/id/eprint/3036/6/08420100026... · 2018-08-13 · METODE PENELITIAN . 4.1. Jenis Penelitian Penelitian berdasarkan pada tujuan dan

86

square root (akar kuadrat) dari AVE ( ) setiap konstruk laten dengan

korelasi antara konstruk bersangkutan dengan konstruk lainnya dalam model. Jika

nilai kuadrat dari AVE setiap konstruk lebih besar dari nilai korelasi antara

konstruk dengan konstruk lainnya, maka dikatakan nilai discriminant validity baik

(Aprilia & Ghozali, 2013:17). AVE dapat digunakan untuk mengukur reliabilitas

component score, konstruk laten. Direkomendasikan nilai AVE lebih dari 0,5.

Outer model dengan melihat composite reliability mengukur suatu

konstruk laten dapat menggunakan cara aplha. Dengan menggunakan output dari

GeSCA, direkomendasikan nilai composite reliability lebih besar atau sama

dengan 0,7. Sedangkan untuk melihat outer model dengan konstruk formatif

dilihat dari nilai weight masing-masing indikator. Indikator dinyatakan valid jika

nilai weight memiliki t statistik yang signifikan.

Model struktural atau inner model dievaluasi dengan melihat nilai

koefisien parameter dan nilai t statistik serta serta signifikansi koefisien parameter

tersebut. Nilai t statistik diperoleh dari hasil bootstraping dengan membagi nilai

koefisien parameter dengan nilai standar errornya (Aprilia & Ghozali, 2013:18).

Model FIT ada tiga ukuran, FIT, AFIT, GFI, dan SRMR. FIT mengukur

seberapa besar variance dari data yang dapat dijelaskan oleh model, nilai berkisar

antara 0 sampai 1. Nilai FIT mendekati 1 semakin baik. Nilai FIT sangat sensitif

terhadap kompleksitas model, sehingga diperlukan AFIT. AFIT digunakan untuk

membandingkan model. AFIT yang lebih besar dipilih untuk membandingkan

model. General Fit Index (GFI) yang baik adalah lebih dari 90%, termasuk nilai

SRMR yang baik mendekati 0 (Aprilia & Ghozali, 2013:19).

Page 17: BAB IV METODE PENELITIANrepository.dinamika.ac.id/id/eprint/3036/6/08420100026... · 2018-08-13 · METODE PENELITIAN . 4.1. Jenis Penelitian Penelitian berdasarkan pada tujuan dan

87

4.6. Uji Mediasi

Uji mediasi dilakukan untuk menjelaskan peran variabel intervening yang

mempengaruhi variabel independen terhadap variabe dipenden. Uji mediasi ini

dilakukan dengan melihat perkalian koefisien (product of coefficient). Metode

perkalian ini dilakukan dengan Sobel Test. Metode tersebut memerlukan

standard error dari variabel bebas terhadap variabel mediasi (a) dan standard

error dari variabel mediasi terhadap variabel terikat (b). Pengujian pengaruh tidak

langsung dilakukan dengan membagi a dan b dengan akar kuadrat dari varian dan

memperlakukan rasio sebagai uji Z (Fianto, 2014:128). Pengujian dengan metode

Sobel ini dapat dilakukan dengan menggunakan koefisien standar yang

ditunjukkan dalam persamaan sebagai berikut:

Z =

Z = nilai Z-value

ab = koefisien indirect effect yang diperoleh dari perkalian direct effect a dan b.

a = koefisien direct effect (X1) → (X2)

b = koefisien direct effect (X2) → (Y)

SEa = standar error dari koefisien a

SEb = standar error dari koefisien b

Design Aesthetic

Behavior

Intention to Use

X1

X2

Y

(a = 0,518)

(b = 0,504)

(c' = 0,339)

(SEc' = 0,069)

(SEa = 0,063)

(SEb = 0,069)

Page 18: BAB IV METODE PENELITIANrepository.dinamika.ac.id/id/eprint/3036/6/08420100026... · 2018-08-13 · METODE PENELITIAN . 4.1. Jenis Penelitian Penelitian berdasarkan pada tujuan dan

88

Gambar 4.1. Mediasi Variabel

Sumber: Data diolah (2015)

Jika (a) dan (b) signifikan, (c') tidak signifikan, maka intention to use (X2)

merupakan variabel mediasi sempurna (complete mediation). Jika (a) dan (b)

signifikan serta (c') juga signifikan, serta koefisien dari (c') lebih kecil (turun) dari

(c) maka (X2) merupakan variabel mediasi sebagian (partial mediation). Jika (a)

dan (b) signifikan serta (c') juga signifikan, serta koefisien dari (c') hampir sama

dengan (c) maka (X2) bukan variabel mediasi. Jika salah satu (a) atau (b) atau

keduanya tidak signifikan maka (X2) bukan sebagai variabel mediasi (Hair et al.,

2010:744).

Design Aesthetic Behavior (c = ab + c')

X1 Y

(c = 0,6')