Upload
others
View
10
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
67
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bagian ini akan membahas hasil penelitian yang telah peneliti
lakukan. Pembahasan hasil penelitian meliputi rencana tindakan, pelaksanaan
tindakan dan observasi, hasil tindakan, refleksi, analisis data, penerapan
pembelajaran Realistic Mathematics Education (RME) berbantuan media lidi, dan
pembahasan. Secara rinci diuraikan sebagai berikut.
4.1 Deskripsi Siklus I
Pada deskripsi siklus I akan diuraikan mengenai tahap perencanaan,
pelaksanaan tindakan dan observasi, hasil tindakan, dan refleksi. Kegiatan
pembelajaran pada siklus I dilaksanakan selama 3 pertemuan.
4.1.1 RencanaTindakan
Rencana tindakan pada siklus I terdiri dari 3 pertemuan dengan rincian
sebagai berikut:
1) Pertemuan pertama setelah penulis memperoleh data dari observasi,
penulis bersama guru kelas II berdiskusi mengenai materi pelajaran yang akan
diajarkan menggunakan pembelajaran Realistic Mathematics Education (RME)
berbantuan media lidi. Standar kompetensi untuk siklus I adalah 3. Melakukan
perkalian dan pembagian bilangan sampai dua angka dengan kompetensi dasar 3.2
Melakukan pembagian bilangan dua angka.Indikator yang digunakan adalah
menuliskan pembagian sebagai pengurangan berulang sampai habis, menyatakan
pembagian sebagai lawan perkalian, membagi satu bilangan dengan bilangan 1,
dan membagi satu bilangan dengan bilangan itu sendiri.Penulis mempersiapkan
media dan alat peraga yang mendukung penerapan pembelajaran Realistic
Mathematics Education (RME) berbantuan media lidi. Selain itu penulis juga
mempersiapkan RPP, lembar observasi, dan lembar kerja siswa.
2) Pertemuan kedua indikator yang digunakan adalah membagi
bilangan sampai dua angka dan menyelesaikan masalah kontekstual atau soal
cerita mengenai pembagian dua angka. Penulis mempersiapkan media dan alat
68
peraga yang mendukung penerapan pembelajaran Realistic Mathematics
Education (RME) berbantuan media lidi. Selain itu penulis juga mempersiapkan
RPP, lembar observasi, dan lembar kerja siswa.
3) Pertemuan yang ketiga atau terakhir adalah pemantapan materi dan
soal evaluasi siklus I.
Langkah-langkah pembelajaran yang dirancang disesuaikan dengan
pembelajaran Realistic Mathematics Education (RME) berbantuan media lidi.
Untuk mengetahui penerapannya di kelas, yang dilakukan peneliti yakni
menyiapkan lembar observasi kegiatan guru dan siswa yang memuat penerapan
pembelajaran Realistic Mathematics Education (RME) berbantuan media lidi.
Dengan adanya lembar observasi ini, wali kelas II sebagai pengamat dapat
mengamati lebih jelas kesesuaian tindakan yang dilakukan di kelas dengan
langkah – langkah yang seharusnya dilakukan. Di dalam lembar observasi
terdapat dua kolom pelaksanaan yang harus di isi yakni “Ya” jika tindakan yang
dilakukan dalam kegiatan belajar mengajar sesuai dengan langkah pembelajaran
yang sesuai dengan model, serta “Tidak” jika langkah tersebut tidak
diimplementasikan di dalam kelas.
Sebelum dilaksanakannya tindakan di kelas, instrumen yang dibutuhkan
untuk mengukur hasil belajar siswa juga disusun berdasarkan indikator yang telah
ditetapkan peneliti.
4.1.2 Pelaksanaan Tindakan dan Pengamatan
Pelaksanaan dan pengamatan pembelajaran dalam siklus I dilakukan
sejumlah 3 kali pertemuan sesuai dengan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP).
4.1.2.1 Pelaksanaan Tindakan Siklus I
1. Pertemuan Pertama
Pertemuan I pada siklus I dilaksanakan pada hari Senin tanggal 18
April 2016. Semua siswa kelas II SD Negeri Samban 02 hadir dalam kegiatan
pembelajaran. Materi yang digunakan dalam pelaksanaan pembelajaran adalah
pembagian bilangan sampai dua angka. Pelaksanaan tindakan menggunakan
69
langkah-langkah pembelajaran Realistic Mathematics Education (RME)
berbantuan media lidi.
Sesuai dengan rencana tindakan yang akan dilaksanakan, kegiatan awal
pada pertemuan I yakni melakukan pemeriksanaan kesiapan siswa dalam
mengikuti pelajaran, absensi siswa, penyampaian apersepsi dan pembentukan
kelompok.
Siswa diberi motivasi oleh guru dengan diberikan permasalahan kontekstual
yang berkaitan dengan pembagian. Siswa menjawab pertanyaan dengan jawaban
mereka masing –masing.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran untuk hari ini. Kemudian siswa
diberi soal cerita atau masalah kontekstual yang berkaitan dengan materi
pembagian. Kemudian siswa diajak oleh guru untuk menjawab pertanyaan dengan
cara berdiskusi bersama teman kelompok dan menggunakan media batang lidi
sebagai alat bantu hitung. Di dalam kelas siswa dibentuk menjadi 12 kelompok,
setiap kelompok terdiri dari 2 siswa.
Berdasarkan permasalahan yang telah diberikan, siswa bersama kelompok
berdiskusi bagaimana menyelesaikan masalah tersebut dengan bimbingan guru.
Masalah yang diberikan adalah masalah mengenai pembagian. Setelah diskusi
selesai, siswa bersama kelompok mencari hasil dari permasalahan tersebut yaitu
hasil tentang pembagian. Guru memberi arahan agar siswa menghitung dengan
menggunakan media batang lidi. Masing-masing kelompok dapat menghitung
hasil dari soal pembagian dengan mudah. Setelah semua kelompok menemukan
jawaban dari permasalahan yang telah diberikan, maka selanjutnya
membandingkan dan mendiskusikan jawaban bersama guru. Guru menjelaskan
cara menghitung pembagian yang benar dengan menggunakan media lidi yang
berkaitan dengan kosep pembagian. Guru menegaskan mengenai konsep
pembagian dari penyelesaian masalah kontekstual tersebut yaitu pembagian
merupakan pengurangan berulang. Guru bersamasiswa menarik kesimpulan dari
permasalahan kontekstual yang sudah diselesaikan dan dikaitkan dengan konsep
pembagian. Selanjutnya guru memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya
tentang kesulitan yang mereka alami. Beberapa siswa yang mengalami kesulitan
70
aktif bertanya kepada guru, namun sebagian besar hanya diam. Guru menjelaskan
kembali materi yang ditanyakan oleh siswa.
Guru menjelaskan materi selanjutnya yaitu menyatakan pembagian sebagai
lawan perkalian, membagi satu bilangan dengan bilangan 1, dan membagi satu
bilangan dengan bilangan itu sendiri. Guru memberikan soal latihan kepada siswa
di papan tulis dan beberapa siswa secara acak maju ke depan untuk mengerjakan
soal latihan tersebut. Guru bersama siswa berdiskusi dan mengoreksi jawaban dari
soal-soal latihan.
Siswa bersama guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari, kemudian
mengakhiri kegiatan pembelajaran pertemuan pertemuan pertama.
Bersamaan dengan tindakan pada pertemuan pertama, dilakukan pula
pengamatan terhadap langkah – langkah kegiatan pembelajaran yang terdapat
lembar observasi. Berdasarkan lembar observasi tersebut, langkah – langkah
kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan sintak mencapai 94,3% atau sebanyak
33 pernyataan dari 35 pernyataan kegiatan guru dan siswa sesuai dengan tindakan
yang dilakukan di kelas. Kegiatan yang belum sesuai dengan perencanaan antara
lain siswa masih tidak mau bertanya kepada guru ketika mengalami kesulitan dan
belum bisa menyimpulkan materi dari gambar yang mereka urutkan sendiri.
Meskipun demikian, pada pertemuan pertama langkah – langkah pembelajaran
sudah sesuai rencana.
2. Pertemuan Kedua
Pertemuan kedua dari siklus I dilaksanakan pada hari Selasa, 19 April 2016.
Kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan adalah melanjutkan materi tentang
pembagian sampai dua angka dan menyelesaian soal cerita pembagian dengan
menggunakan pembelajaran Realistic Mathematics Education (RME). Sesuai
dengan rencana tindakan yang akan dilaksanakan, kegiatan awal yang dilakukan
yakni melakukan pemeriksaan kesiapan siswa dalam mengikuti pelajaran, absensi
siswa, penyampaian apersepsi, dan pembentukan kelompok. Guru melakukan
tanya jawab dengan siswa tentang materi yang telah dibahas pada pertemuan
sebelumnya. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini, guru mulai
menyampaikan materi pelajaran dengan memberikan siswa permasalahan
71
kontekstual yang berkaitan dengan materi yang akan dibahas yaitu mengenai
pembagian sampai dua angka dan soal cerita. Guru membagikan lembar kerja
siswa kepada masing-masing kelompok. Siswa terlebih dahulu memahami
masalah kontekstual yang diberikan guru. Setelah memahami, siswa bersama
kelompok mulai berdiskusi menyelesaikan masalah tersebut. Guru memberi
arahan kepada seluruh siswa untuk menggunakan media batang lidi sebagai alat
bantu hitung.
Masing-masing kelompok dapat menghitung hasil dari soal pembagian
dengan mudah. Setelah semua kelompok menemukan jawaban dari permasalahan
yang telah diberikan, maka selanjutnya membandingkan dan mendiskusikan
jawaban bersama guru. Setelah itu, siswa bersama guru menarik kesimpulan dari
masalah kontekstual yang telah diselesaikan. Guru memberikan kesempatan pada
siswa untuk bertanya tentang kesulitan yang mereka alami dan menjelaskan
kembali bagian yang ditanyakan oleh siswa. Kemudian guru menjelaskan lebih
lanjut mengenai pembagian dua angka dan memberi soal latihan.
Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari kemudian
memberikan tugas untuk dikerjakan di rumah yaitu soal cerita tentang pembagian.
Hasil pengamatan yang dilakukan pada pertemuan kedua dapat diketahui
bahwa 34 pernyataan sudah dilakukan dengan baik, hanya ada 1 pernyataan yang
belum dilakukan sesuai rencana, yaitu siswa belum mempunyai keberanian untuk
bertanya kepada guru apabila mengalami kesulitan. Meskipun demikian pada
pertemuan kedua ini terdapat peningkatan dari pertemuan pertama.
3. Pertemuan Ketiga
Pertemuan ketiga dari siklus I dilaksanakan pada hari Rabu, 20 April 2016.
Kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan adalah pemantapan materi
menggunakan pembelajaran Realistic Mathematics Education (RME). Selanjutnya
siswa diberi soal evaluasi untuk mengukur hasil belajar siswa selama tiga kali
pertemuan.
Kegiatan awal yang dilakukan yakni melakukan pemeriksaan kesiapan
siswa dalam mengikuti pelajaran, absensi siswa, penyampaian apersepsi. Guru
melakukan tanya jawab dengan siswa tentang materi yang telah dibahas pada
72
pertemuan sebelumnya. Siswa mengumpulkan tugas mereka dan guru membahas
tugas tersebut dan memberi nilai.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini. Siswa masih dituntut
untuk bekerja dalam kelompok. Guru memberikan sedikit penjelasan mengenai
materi yang sudah diajarkan pada pertemuan pertama dan kedua.
Guru memberikan kesempatan siswa untuk bertanya tentang kesulitan
sebelum siswa mengerjakan soal evaluasi. Selanjutnya siswa mengerjakan soal
evaluasi yang terdiri dari 20 nomor soal pilihan ganda. Soal yang diberikan
kepada siswa sudah melalui proses uji validitas dan reliabilitas.
Hasil pengamatan pada pertemuan ketiga, dapat diketahui bahwa
pelaksanaan kegiatan belajar mengajar sudah sangat sesuai dengan perencanaan.
Hal ini menunjukkan bahwa indikator proses telah tercapai,dan kegiatan
pembelajaran sudah baik.
4.1.2.2 Hasil Observasi Siklus I
Tabel 17
Hasil Observasi Kegiatan Guru Siklus I
Pelaksanaan
No Aspek Indikator Ya Tidak
1. Pra
pembelaja
ran
Mempersiapkan perlengkapan pembelajaran atau alat peraga
yang digunakan selama proses pembelajaran.
Memeriksa kesiapan siswa .
√
√
2. Kegiatan
Awal
Guru mengucap salam
Guru meminta ketua kelas untuk memimpin doa.
Guru mengabsen kehadiran siswa.
Apersepsi
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
Guru membentuk kelompok (berpasangan)
Guru memberikan permasalahan kontekstual kepada siswa
(memahami masalah kontekstual).
Guru menjelaskan masalah kontekstual yang harus
diselesaikan siswa secara berpasangan dengan memanfaatkan
media batang lidi (menjelaskan masalah kontekstual).
√
√
√
√
√
√
√
√
√
73
Pelaksanaan
No Aspek Indikator Ya Tidak
3. Kegiatan
Inti
Guru membentuk siswa menjadi berkelompok yaitu secara
berpasangan dan membagikan lembar kerja siswa kepada tiap
pasangan.
Guru membimbing siswa secara kerja kelompok
menyelesaikan permasalahan kontekstual menggunakan
media lidi (menyelesaikan masalah kontekstual secara
berkelompok dengan penggunaan media)
Guru meminta siswa untuk mendiskusikan dan
membandingkan jawaban dari permasalahan yang diberikan
oleh guru, kemudian dilanjutkan dengan diskusi kelas
(mendiskusikan dan membandingkan jawaban).
Guru membimbing siswa menarik kesimpulan suatu konsep,
kemudian guru meringkas atau menyelesaikan konsep yang
termuat dalam soal (menyimpulkan hasil diskusi).
Guru menjelaskan lebih lanjut mengenai materi yang sedang
dipelajari.
Guru memberikan soal latihan kepada siswa.
√
√
√
√
√
√
4. Kegiatan
Akhir
Guru melakukan tanya-jawab mengenai materi yang belum
dimengerti.
Guru memberikan soal evaluasi kepada seluruh siswa.
Guru dan siswa membuat kesimpulan untuk pelajaran yang
sudah dipelajari.
Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan mengucap
salam.
√
√
√
√
Total
74
Tabel 18
Hasil Observasi Kegiatan Siswa Siklus 1
No
Aspek Indikator Pelaksanaan
Ya Tidak
1. Pra
pembelajaran
Mempersiapkan perlengkapan pembelajaran atau alat peraga
yang digunakan selama proses pembelajaran.
Memeriksa kesiapan siswa .
√
√
2. Kegiatan
Awal
Siswa mengucap salam
Salah satu perwakilan kelas memimpin doa.
Siswa melakukan absensi bersama guru.
Apersepsi
Siswa mendengarkan penjelasan guru ketika menyampaikan
tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
Siswa membentuk kelompok secara berpasangan (2 orang)
Siswa menerima permasalahan atau pertanyaan kontekstual
dan mencoba untuk memahaminya (memahami masalah
kontekstual).
Siswa mendengarkan guru menjelaskan masalah kontekstual
yang harus diselesaikan siswa secara berpasangan dengan
memanfaatkan media batang lidi (menjelaskan masalah
kontekstual).
√
√
√
√
√
√
√
75
No Aspek Indikator
Pelaksanaan
Ya Tidak
3. Kegiatan Inti Siswa secara kerja kelompok menyelesaikan permasalahan
kontekstual menggunakan media lidi (menyelesaikan
masalah kontekstual secara berkelompok dengan
penggunaan media)
Siswa mendiskusikan dan membandingkan jawaban dari
permasalahan yang diberikan oleh guru, kemudian
dilanjutkan dengan diskusi kelas (mendiskusikan dan
membandingkan jawaban).
Siswa menarik kesimpulan suatu konsep, kemudian guru
meringkas atau menyelesaikan konsep yang termuat dalam
soal (menyimpulkan hasil diskusi).
Siswa mendengarkan penjelasan lebih lanjut mengenai
materi yang sedang dipelajari.
√
√
√
√
4. Kegiatan
Akhir
Siswa melakukan tanya-jawab mengenai materi yang belum
dimengerti.
Siswa mengerjakan soal evaluasi.
siswa membuat kesimpulan untuk pelajaran yang sudah
dipelajari dengan bimbingan guru.
Siswa dan guru menutup pelajaran hari ini.
√
√
√
√
Total
Prosentase : jumlah skor yang diperoleh
Jumlah skor maksimal
𝑃𝑅𝑂𝑆𝐸𝑁𝑇𝐴𝑆𝐸 =33
35x100% = 94,3%
X 100 %
76
4.1.3 Hasil Tindakan Siklus I
4.1.3.1 Hasil Belajar
Hasil belajar siswa diperoleh setelah pembelajaran selesai
dilaksanakan yaitu pada pertemuan ketiga siklus I. Pada akhir
pertemuan ketiga, siswa mengerjakan tes evaluasi sesuai dengan
materi yang sudah disampaikan guru selama tiga hari tersebut. Siswa
mengerjakan tes dengan jumlah soal 20 pilihan ganda yang sudah di uji
tingkat validitas dan reliabilitasnya.
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) pelajaran Matematika di SD
Negeri Samban 02 adalah 65. Tabel hasil belajar Siklus I berikut ini
akan menunjukkan nilai dan kategori ketuntasan siswa.
Tabel 19
Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Siklus I
No Nilai Frekuensi Presentase
1 40 – 49 1 4, 2%
2 50 – 59 5 20, 8%
3 60 – 69 2 8, 3%
4 70 – 79 2 8, 3%
5 80 – 89 4 16, 7%
6 90 – 99 7 29, 2%
7 100 3 12, 5%
Jumlah 24 100%
nilai tertinggi 100
nilai terendah 40
rata – rata 77, 708
Dari tabel di atas dapat dilihat persebaran nilai yang diperoleh
siswa bahwa jumlah siswa yang mendapatkan nilai dari 40 - 49
sebanyak 1 orang atau sebesar 4, 2 % dari 24 siswa, sedangkan siswa
yang memperoleh nilai antara 50 - 59 sebanyak 5 siswa atau 20, 8%
dari jumlah siswa, siswa yang mendapatkan nilai antara 60 -
77
69sebanyak 2 anak atau hanya 8, 3%. Siswa yang mendapat nilai
antara 70 – 79 sebanyak 2 anak atau 8, 3% dari jumlah seluruh siswa.
Siswa yang mendapat nilai antara 80 - 89 sebanyak 4 anak atau 16, 7%
dari jumlah siswa. Siswa yang mendapat nilai antara 90 – 99 sebanyak
7 anak atau 29, 2% dari jumlah seluruh siswa, dan siswa yang
mendapat nilai 100 ada 3 anak atau 12, 5% dari jumlah seluruh siswa.
Nilai terendah yang diperoleh siswa adalah 40, nilai tertinggi 100, dan
rata – rata 77, 708.
Tabel 20
Presentase Ketuntasan Hasil Belajar Siklus I
Nilai Kategori Jumlah Siswa
Jumlah Presentase
≥ 65 Tuntas 20 83, 3%
<65 Tidak Tuntas 4 16, 7%
Jumlah 24 100%
Dari tabel hasil belajar siswa pada siklus I, dapat diketahui bahwa
siswa yang sudah tuntas sebanyak 20 siswa dan 4 anak belum
tuntas.Presentase jumlah siswa yang tuntas adalah sebesar 83,3% dan
yang belum tuntas sebesar 16,7%. Diagram berikut menampilkan
persentase ketuntasan siswa pada siklus I .
Gambar 2. Diagram Presentase Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus I
tuntas 83, 3%
tidak tuntas 16, 7%
78
4.1.4 Refleksi
Melalui refleksi dapat diketahui bahwa kegiatan pembelajaran cukup
sesuai dengan rencana dan langkah – langkah pembelajaran menggunakan
pembelajaran Realistic Mathematics Education (RME) berbantuan media
lidi. Pada pertemuan pertama masih terdapat kekurangan dalam pelaksanaan
kegiatan belajar mengajar, siswa masih belum mempunyai keberanian untuk
bertanya kepada guru apabila mengalami kesulitan dan belum bisa membuat
kesimpulan setelah bekerja bersama kelompok. Namun pada pertemuan
kedua, kekurangan tersebut sudah bisa teratasi namun belum semua. Siswa
sudah mulai berani memberikan tanggapan mereka, dan sedikit – sedikit
sudah bisa menyimpulkan apa yang telah mereka kerjakan, namun mereka
masih malu untuk bertanya kepada guru ketika mereka mengalami kesulitan.
Namun hal tersebut dapat diatasi oleh guru, sehingga pada pertemuan
ketiga, kegiatan pembelajaran sudah sesuai dengan rencana dan sintaks.
Dari kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan, hasil belajar siswa
dalam mata pelajaran Matematika menggunakan pembelajaran Realistic
Mathematics Education (RME) berbantuan media lidi mengalami
peningkatan. Setelah melakukan kegiatan pembelajaran siklus I dapat
dilihat bahwa indikator kinerja sudah dapat dicapai.
Hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Matematika dengan
menggunakan pembelajaran Realistic Mathematics Education (RME)
berbantuan media lidi meningkat menjadi 83, 3% atau sebanyak 20 anak
berhasil mendapatkan nilai di atas KKM, hanya 4 anak yang belum bisa
mencapai KKM.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa penerapan pembelajaran
Realistic Mathematics Education (RME) berbantuan media lidi berhasil
mencapai indikator yang telah ditetapkan. Namun belum semuanya sesuai
dengan rencana yang telah dibuat, terutama pada kegiatan pembelajaran
yang mengajak siswa untuk dapat menarik kesimpulan dari apa yang setelah
mereka lakukan dan bertanya pada guru apabila masih kesulitan.
4.2 Deskripsi Siklus II
79
Berdasarkan catatan perbaikan pelaksanaan dalam pembelajaran
Matematika menggunakan pembelajaran Realistic Mathematics Education
(RME) berbantuan media lidi masih terdapat siswa yang belum mencapai
KKM, siswa belum bisa menarik kesimpulan dari apa yang telah
dipelajari,dan kurangnya keberanian siswa untuk bertanya mengenai hal-hal
yang masih sulit dipahami, maka di dalam siklus II ini dilakukan perbaikan
kembali agar catatan – catatan yang terdapat pada siklus I tidak terulang
kembali.
4.2.1 Rencana Tindakan
Rencana pelaksanaan pembelajaran disusun berdasarkan standar
kompetensi yaitu 3. Melakukan perkalian dan pembagian bilangan sampai
dua angka kompetensi dasar 3.3 Melakukan pengerjaan hitung campuran
dan indikator pembelajaran di dalam silabus Matematika Kelas II Semester
2. RPP siklus II dirancang dalam 3 kali pertemuan dimana pertemuan
pertama dan kedua penyampaian materi dan pertemuan ketiga adalah
pemantapan materi serta diadakannya tes evaluasi siswa.
Tes evaluasi untuk mengukur hasil belajar siswa juga dibuat
berpedoman pada indikator-indikator pembelajaran dalam kompetensi
dasar yang diambil peneliti. Selain itu, tahapan perencanaan yang
dilakukan adalah menyiapkan materi ajar yang diambil dari berbagai
sumber. Media gambar – gambar yang sesuai materi pelajaran dibuat lebih
menarik agar siswa berantusias dalam mengikuti kegiatan pembelajaran
dan mempermudah dalam memahami materi. Kegiatan pembelajaran
dirancang lebih baik lagi yang memberi lebih banyak kesempatan kepada
siswa agar lebih aktif, peran guru dalam pembelajaran lebih dikurangi
sehingga siswa mampu bekerja dengan kemampuan, pengetahuan dan
pengalaman mereka berdasarkan kehidupan sehari-hari.
Langkah-langkah pembelajaran yang dirancang disesuaikan dengan
pembelajaran Realistic Mathematics Education (RME) berbantuan media
lidi.Untuk mengetahui penerapannya di kelas, yang dilakukan peneliti
yakni menyiapkan lembar observasi penerapan pembelajaran Realistic
80
Mathematics Education (RME) berbantuan media lidi. Dengan adanya
lembar observasi ini peneliti dapat mengamati lebih jelas kesesuaian
tindakan yang dilakukan di kelas dengan langkah – langkah yang
seharusnya dilakukan. Di dalam lembar observasi terdapat dua kolom
pelaksanaan yang harus di isi yakni Ya jika tindakan yang dilakukan
dalam kegiatan belajar mengajar sesuai dengan langkah pembelajaran
yang sesuai dengan model, serta Tidak jika langkah tersebut tidak
diimplementasikan di dalam kelas.
Sebelum dilaksanakannya tindakan di kelas, instrumen yang
dibutuhkan untuk mengukur hasil belajar siswa juga disusun berdasarkan
indikator yang telah ditetapkan peneliti.
4.2.2 Pelaksanaan Tindakan dan Pengamatan
Pelaksanaan dan pengamatan pembelajaran dalam siklus II dilakukan
sejumlah 3 kali pertemuan sesuai dengan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP).
4.2.2.1 Pelaksanaan Tindakan Siklus II
1. Pertemuan Pertama
Pertemuan I pada siklus II dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 21
April 2016. Semua siswa kelas II SD Negeri Samban 02 hadir dalam
kegiatan pembelajaran. Materi yang digunakan dalam pelaksanaan
pembelajaran adalah hitung campuran. Pelaksanaan tindakan
menggunakan langkah-langkah pembelajaran Realistic Mathematics
Education (RME) berbantuan media lidi.
Sesuai dengan rencana tindakan yang akan dilaksanakan, kegiatan
awal pada pertemuan I yakni melakukan pemeriksaan kesiapan siswa
dalam mengikuti pelajaran, absensi siswa, penyampaian apersepsi dan
pembentukan kelompok.
Siswa diberi motivasi oleh guru dengan diberikan permasalahan
kontekstual yang berkaitan dengan hitung campuran. Siswa menjawab
pertanyaan dengan jawaban mereka masing –masing.
81
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran untuk hari ini. Kemudian
siswa diberi soal cerita atau masalah kontekstual yang berkaitan dengan
materi hitung campuran. Siswa diajak oleh guru untuk menjawab
pertanyaan dengan cara berdiskusi bersama teman kelompok dan
menggunakan media batang lidi sebagai alat bantu hitung. Di dalam kelas
siswa dibentuk menjadi 12 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 2
siswa.
Berdasarkan permasalahan yang telah diberikan, siswa bersama
kelompok berdiskusi bagaimana menyelesaikan masalah tersebut dengan
bimbingan guru. Masalah yang diberikan adalah masalah mengenai hitung
campuran. Siswa bersama kelompok mencari hasil atau penyelesaian dari
permasalahan tersebut yaitu hasil tentang hitung campuran. Guru memberi
arahan agar siswa menghitung dengan menggunakan media batang lidi.
Masing-masing kelompok dapat menghitung hasil dari soal hitung
campurandengan mudah. Setelah semua kelompok menemukan jawaban
dari permasalahan yang telah diberikan, maka selanjutnya
membandingkan dan mendiskusikan jawaban bersama guru. Guru
menjelaskan cara menghitung yang benar dengan menggunakan media
lidi yang berkaitan dengan hitung campuran. Guru bersama siswa menarik
kesimpulan dari permasalahan kontekstual yang sudah diselesaikan dan
dikaitkan dengan hitung campuran. Guru memberikan kesempatan pada
siswa untuk bertanya tentang kesulitan yang mereka alami. Beberapa
siswa yang mengalami kesulitan aktif bertanya kepada guru, namun
sebagian besar hanya diam. Kemudian guru menjelaskan kembali materi
yang ditanyakan oleh siswa.
Guru menjelaskan materi selanjutnya yaitu menentukan urutan
pengerjaan hitung penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian.
Guru memberikan soal latihan kepada siswa di papan tulis dan beberapa
siswa secara acak maju ke depan untuk mengerjakan soal latihan tersebut.
Setelah itu, guru bersama siswa berdiskusi dan mengoreksi jawaban dari
soal-soal latihan.
82
Siswa bersama guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari,
kemudian mengakhiri kegiatan pembelajaran pertemuan pertemuan
pertama.
Bersamaan dengan tindakan pada pertemuan pertama, dilakukan pula
pengamatan terhadap langkah – langkah kegiatan pembelajaran yang
terdapat lembar observasi. Berdasarkan lembar observasi tersebut, langkah
– langkah kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan sintak mencapai
100% atau sebanyak 35 pernyataan dari 35 pernyataan kegiatan guru dan
siswa sesuai dengan tindakan yang dilakukan di kelas.
2. Pertemuan Kedua
Pertemuan kedua dari siklus II dilaksanakan pada hari Jumat, 22April
2016. Kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan adalah melanjutkan
materi tentang menyelesaian soal cerita tentang hitung campuran dengan
menggunakan pembelajaran Realistic Mathematics Education (RME).
Sesuai dengan rencana tindakan yang akan dilaksanakan, kegiatan awal
yang dilakukan yakni melakukan pemeriksaan kesiapan siswa dalam
mengikuti pelajaran, absensi siswa, penyampaian apersepsi, dan
pembentukan kelompok. Guru melakukan tanya jawab dengan siswa
tentang materi yang telah dibahas pada pertemuan sebelumnya. Guru
menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini, guru mulai menyampaikan
materi pelajaran dengan memberikan siswa permasalahan kontekstual
yang berkaitan dengan materi yang akan dibahas yaitu mengenai soal
penyelesaian masalah atau soal cerita yang berkaitan dengan hitung
campuran. Guru membagikan lembar kerja siswa kepada masing-masing
kelompok. Siswa terlebih dahulu memahami masalah kontekstual yang
diberikan guru. Setelah memahami, siswa bersama kelompok mulai
berdiskusi menyelesaikan masalah tersebut. Guru memberi arahan kepada
seluruh siswa untuk menggunakan media batang lidi sebagai alat bantu
hitung.
Masing-masing kelompok dapat menghitung hasil dari soal hitung
campuran yang terdapat di dalam masalah kontekstual yang diberikan
83
dengan mudah. Setelah semua kelompok menemukan jawaban dari
permasalahan yang telah diberikan, maka selanjutnya membandingkan dan
mendiskusikan jawaban bersama guru. Siswa bersama guru menarik
kesimpulan dari masalah kontekstual yang telah diselesaikan. Guru
memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya tentang kesulitan yang
mereka alami dan menjelaskan kembali bagian yang ditanyakan oleh
siswa. Kemudian guru menjelaskan lebih lanjut mengenai cara
menyelesaikan soal cerita hitung campuran dan memberi latihan soal
kepada siswa..
Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari
kemudian memberikan tugas kepada siswa agar siswa belajar di rumah
mengenai hitung campuran. Hasil pengamatan yang dilakukan pada
pertemuan kedua dapat diketahui bahwa 35 pernyataan sudah dilakukan
dengan baik. Siswa sudah mempunyai keberanian untuk bertanya kepada
guru apabila mengalami kesulitan.
3. Pertemuan Ketiga
Pertemuan ketiga dari siklus I dilaksanakan pada hari Sabtu, 23
April 2016. Kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan adalah
pemantapan materi menggunakan pembelajaran Realistic Mathematics
Education (RME). Selanjutnya siswa diberi soal formatif untuk
mengukur hasil belajar siswa selama tiga kali pertemuan.
Kegiatan awal yang dilakukan yakni melakukan pemeriksaan
kesiapan siswa dalam mengikuti pelajaran, absensi siswa,
penyampaian apersepsi. Guru melakukan tanya jawab dengan siswa
tentang materi yang telah dibahas pada pertemuan sebelumnya.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini. Guru
mengulang sedikit materi pada pertemuan pertama dan kedua yang
masih dianggap sulit oleh siswa.
Guru memberikan kesempatan siswa untuk bertanya tentang
kesulitan sebelum siswa mengerjakan soal evaluasi. Selanjutnya siswa
84
mengerjakan soal evaluasi yang terdiri dari 20 nomor soal pilihan
ganda. Soal yang diberikan kepada siswa sudah melalui proses uji
validitas dan reliabilitas.
4.2.2.2 Hasil Observasi Siklus II
Tabel 21
Hasil Observasi Kegiatan Guru Siklus 1I
Pelaksanaan
No Aspek Indikator Ya tidak
1. Pra
pembelajaran
Mempersiapkan perlengkapan pembelajaran atau alat
peraga yang digunakan selama proses pembelajaran.
Memeriksa kesiapan siswa .
√
√
2. Kegiatan
Awal
Guru mengucap salam
Guru meminta ketua kelas untuk memimpin doa.
Guru mengabsen kehadiran siswa.
Apersepsi
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai.
Guru membentuk kelompok (berpasangan)
Guru memberikan permasalahan kontekstual kepada siswa
(memahami masalah kontekstual).
√
√
√
√
√
√
√
3. Kegiatan Inti Guru menjelaskan masalah kontekstual yang harus
diselesaikan siswa secara berpasangan dengan
memanfaatkan media batang lidi (menjelaskan masalah
kontekstual).
Guru membentuk siswa menjadi berkelompok yaitu secara
berpasangan dan membagikan lembar kerja siswa kepada
tiap pasangan.
Guru membimbing siswa secara kerja kelompok
menyelesaikan permasalahan kontekstual menggunakan
media lidi (menyelesaikan masalah kontekstual secara
berkelompok dengan penggunaan media)
Guru meminta siswa untuk mendiskusikan dan
membandingkan jawaban dari permasalahan yang
diberikan oleh guru, kemudian dilanjutkan dengan diskusi
kelas (mendiskusikan dan membandingkan jawaban).
√
√
√
√
85
Guru membimbing siswa menarik kesimpulan suatu
konsep, kemudian guru meringkas atau menyelesaikan
konsep yang termuat dalam soal (menyimpulkan hasil
diskusi).
Guru menjelaskan lebih lanjut mengenai materi yang
sedang dipelajari.
Guru memberikan soal latihan kepada siswa.
√
√
√
4. Kegiatan
Akhir
Guru melakukan tanya-jawab mengenai materi yang belum
dimengerti.
Guru memberikan soal evaluasi kepada seluruh siswa.
Guru dan siswa membuat kesimpulan untuk pelajaran yang
sudah dipelajari.
Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan mengucap
salam.
√
√
√
√
Total
Tabel 22
Hasil Observasi Kegiatan Siswa Siklus II
No
Aspek Indikator Pelaksanaan
Ya Tidak
1. Pra
pembelajaran
Mempersiapkan perlengkapan pembelajaran atau alat peraga
yang digunakan selama proses pembelajaran.
Memeriksa kesiapan siswa .
√
√
2. Kegiatan Awal Siswa mengucap salam
Salah satu perwakilan kelas memimpin doa.
Siswa melakukan absensi bersama guru.
Apersepsi
Siswa mendengarkan penjelasan guru ketika menyampaikan
tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
Siswa membentuk kelompok secara berpasangan (2 orang).
Siswa menerima permasalahan atau pertanyaan kontekstual
dan mencoba untuk memahaminya (memahami masalah
kontekstual).
√
√
√
√
√
√
√
86
Siswa mendengarkan guru menjelaskan masalah kontekstual
yang harus diselesaikan siswa secara berpasangan dengan
memanfaatkan media batang lidi (menjelaskan masalah
kontekstual).
√
3. Kegiatan Inti Siswa mendengarkan guru menjelaskan masalah kontekstual
yang harus diselesaikan siswa secara berpasangan dengan
memanfaatkan media batang lidi (menjelaskan masalah
kontekstual).
Siswa secara kerja kelompok menyelesaikan permasalahan
kontekstual menggunakan media lidi (menyelesaikan
masalah kontekstual secara berkelompok dengan
penggunaan media)
Siswa mendiskusikan dan membandingkan jawaban dari
permasalahan yang diberikan oleh guru, kemudian
dilanjutkan dengan diskusi kelas (mendiskusikan dan
membandingkan jawaban).
Siswa menarik kesimpulan suatu konsep, kemudian guru
meringkas atau menyelesaikan konsep yang termuat dalam
soal (menyimpulkan hasil diskusi).
Siswa mendengarkan penjelasan lebih lanjut mengenai
materi yang sedang dipelajari.
√
√
√
√
√
4. Kegiatan Akhir Siswa melakukan Tanya-jawab mengenai materi yang belum
dimengerti.
Siswa mengerjakan soal evaluasi.
Siswa membuat kesimpulan untuk pelajaran yang sudah
dipelajari dengan bimbingan guru.
Siswa dan guru menutup pelajaran hari ini.
√
√
√
√
Total
𝑃𝑅𝑂𝑆𝐸𝑁𝑇𝐴𝑆𝐸 =33
35x 100% = 100%
87
4.2.3 Hasil Tindakan Siklus II
4.2.3.1 Hasil Belajar
Hasil belajar siswa diperoleh setelah pembelajaran selesai
dilaksanakan yaitu pada pertemuan ketiga siklus II. Pada akhir
pertemuan ketiga, siswa mengerjakan tes evaluasi (posttest) sesuai
dengan materi yang sudah disampaikan guru selama tiga hari tersebut.
Siswa mengerjakan tes dengan jumlah soal 20 pilihan ganda yang
sudah di uji tingkat validitas dan reliabilitasnya.
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) pelajaran Matematika di SD
Negeri Samban 02adalah 65. Tabel hasil belajar Siklus II berikut ini
akan menunjukkan nilai dan kategori ketuntasan siswa.
Tabel 23
Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Siklus 1I
No Nilai Frekuensi Presentase
1 45 – 53 2 8,3%
2 54 – 62 - -
3 63 – 70 4 16,7%
4 71 – 79 3 12,5%
5 80 – 88 7 29,2%
6 89 – 97 4 16,7%
7 100 4 16,7%
Jumlah 24 100%
nilai tertinggi 100
nilai terendah 45
rata – rata 80,20
Berdasarkan pada tabel distribusi frekuensi hasil belajar siswa
Siklus II, dapat diketahui bahwa jumlah siswa yang memperoleh nilai
antara 45-53 ada 2siswa, antara 54-62 tidak ada, antara 63-70 ada 4
siswa, antara 71-79 terdapat 3 siswa, antara 80-88 terdapat 7 siswa,
antara 89-97 terdapat 4 siswa, dan yang mendapat nilai 100 ada 4 siswa
88
Nilai tertinggi yang diperoleh siswa yaitu 100 sedangkan nilai terendah
45. Sedangkan untuk rata – rata nilai mengalami peningkatan menjadi
80,20
Persentase ketuntasan hasil belajar siswa terlihat dalam tabel yang
disajikan di bawah ini.
Tabel 24
Presentase Ketuntasan Hasil Belajar Siklus 1I
Nilai Kategori Jumlah Siswa
Jumlah Presentase
≥ 65 Tuntas 21 87,5%%
<65 Tidak Tuntas 3 12,5%
Jumlah 24 100%
Persentase ketuntasan belajar sebesar 87,5% yang berarti hampir
seluruh siswa kelas II dengan jumlah 24 siswa telah memperoleh nilai di
atas KKM (65). Sedangkan yang belum mencapai KKM ada 3 siswa.
Diagram berikut merupakan persentase ketuntasan siswa pada Siklus II.
Gambar 3. Diagram Presentase Ketuntasan Hasil Belajar Siswa
Siklus II
Siklus II
Tuntas 87,5%
Tidak tuntas 12,5%
89
4.2.4 Refleksi
Melalui refleksi dapat diketahui bahwa kegiatan pembelajaran
sangat sesuai dengan rencana dan langkah – langkah pembelajaran
menggunakan pembelajaranRealistic Mathematics Education (RME)
berbantuan media lidi.
Pada pertemuan pertama, kedua, dan ketiga hasil pengamatan tidaklah
jauh berbeda. Siswa sudah berani dalam menyatakan pendapat mereka,
mampu menyimpulkan materi dari kegiatan yang telah dilakukan. Siswa
menjadi lebih aktif, lebih berantusias, terlihat lebih senang dalam mengikuti
kegiatan belajar mengajar matematika. Langkah –langkah yang dilakukan
sudah sesuai dengan sintaks dengan kata lain lembar observasi sudah
menyatakan “ya” tanpa ada catatan apapun. Hal ini berarti kegiatan
pembelajaran yang dilakukan telah mencapai indikator proses yang telah
ditetapkan sebelumnya.
Tes evaluasi hasil belajar pada siklus II juga menunjukkan ada 87,5%
atau 21 siswa telah mencapai ketuntasan atau KKM yang sudah ditentukan.
Meskipun masih ada 3 siswa atau 12,5% masih berada di bawah KKM. Pada
siklus II diperoleh nilai tertinggi 100 nilai terendah 45 dan nilai rata-rata
kelas yang diperoleh di siklus II adalah 80,2. Dibandingkan dengan siklus I
di siklus II terdapat peningkatan. Pada siklus I siswa yang tuntas berada
diatas KKM hanya 83,3% atau 20 siswa pada siklus II menjadi 87,5% atau
21 siswa. Pada siklus II ini nilai tertiggi yang diperoleh siswa meningkat
yakni ada yang mendapatkan nilai 100 dan nilai terendahnya yaitu 45. Rata
– rata kelas yang diperoleh pada siklus II ini meningkat yakni 80,20.
Berdasarkan tindakan kelas yang dilakukan, hasil belajar siswa
dalam mata pelajara Matematika menggunakan pembelajaran Realistic
Mathematics Education (RME) berbantuan media lidi mengalami
peningkatan.
Setiap variabel terikat hasilnya telah menunjukkan bahwa hasilnya
berada di atas Indikator yang telah diterapkan. Karena hasil yang
90
diperoleh sudah berada di atas indikator yang ditetapkan, maka peneliti
hanya melakukan tindakan sampai siklus II dan tidak diadakan penelitian
di siklus selanjutnya lagi.
4.3 Hasil Analisis Data Rekapitulasi Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II
Berikut ini merupakan rekapitulasi datahasil belajar siswa sebelum
tindakan, siklus I dan siklus II pada mata pelajaran Matematika kelas II SD
Negeri Samban 02 Bawen.
Tabel 25
Rekapitulasi Perbandingan Hasil Belajar Pra Siklus, Siklus I,
dan Siklus II
Kriteria Nilai
Prasiklus
Siklus I Siklus II
Jumlah
siswa
Prosentase
%
Jumlah
siswa
Prosentase
%
Jumlah
siswa
Prosentase
%
Tuntas ≥ 65 11 45, 8% 20 83, 3% 21 87, 5%
Tidak
tuntas < 65 13 54, 2% 4 16, 7% 3 12, 5%
Jumlah 24 100 24 100 24 100
Rata-rata 57,08 77,70 80,20
Nilai Minimal 25 40 45
Nilai Maksimal 75 100 100
Jumlah siswa yang belum tuntas pada kondisi awal sebanyak 13 anak. Setelah
siklus I berlangsung,jumlah anak yang mendapat nilai di bawah KKM menjadi
berkurang drastis yaitu hanya 4 anak saja. Pada akhir siklus II jumlah anakyang
mendapat nilai di bawah KKM semakin berkurang, hanya ada 3 anak saja. Dapat
dikatakan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar dari keadaan awal, siklus I dan
siklus II. Persentase siswa yang telahmencapai KKM di kondisi awal adalah
45,8%, sedangkan pada Siklus I sebesar 83,3%. Pada akhir siklus II 87,5% siswa
sudah tuntas. Untuk memperjelas peningkatan hasil belajar siswa kelasII SD
Negeri Samban 02 Bawen pada mata pelajaran Matematika dapat dilihat dari
diagram batang di bawah ini.
91
Gambar 4. Diagram Rekapitulasi Ketuntasan Hasil Belajar Pra Siklus,
Siklus I, dan Siklus II
4.4 Penerapan Pembelajaran Realistic Mathematics Education (RME)
Berbantuan Media Lidi
Dalam penelitian tindakan kelas ini, peneliti sudah menggunakan
pembelajaran Realistic Mathematics Education (RME) berbantuan media lidi
pada mata pelajaran Matematika sesuai dengan langkah-langkah yang telah
ditetapkan sebelumnya. Peneliti dan guru kelas bekerja sama untuk mengamati
pelaksanaan pembelajaran tersebut. Berikut ini tabel rekapitulasi lembar
observasi penerapan pembelajaran Realistic Mathematics Education (RME)
berbantuan media lidi selama Siklus I dan Siklus II.
0.00%
10.00%
20.00%
30.00%
40.00%
50.00%
60.00%
70.00%
80.00%
90.00%
100.00%
Pra siklus Siklus I Siklus II
Peningkatan Presentase Ketuntasan
92
Tabel 26
Rekapitulasi Hasil Observasi Siklus I dan Siklus II
No Aspek yang diamati Siklus 1 Siklus 2
1 2 3 1 2 3
1 Kesiapan ruang, alat, dan media pembelajaran √ √ √ √ √ √
2 Memeriksa kesiapan siswa √ √ √ √ √ √
3 Guru mengucap salam √ √ √ √ √ √
4 Guru meminta ketua kelas untuk memimpin doa. √ √ √ √ √ √
5 Guru mengabsen kehadiran siswa. √ √ √ √ √ √
6 Apersepsi √ √ √ √ √ √
7 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. √ √ √ √ √ √
8 Guru membentuk kelompok (berpasangan) √ √ √ √ √ √
9 Guru memberikan permasalahan kontekstual kepada siswa
(memahami masalah kontekstual). √ √ √ √ √ √
10 Guru menjelaskan masalah kontekstual yang harus
diselesaikan siswa secara berpasangan dengan memanfaatkan
media batang lidi (menjelaskan masalah kontekstual)
√ √ √ √ √ √
11 Guru membentuk siswa menjadi berkelompok yaitu secara
berpasangan dan membagikan lembar kerja siswa kepada tiap
pasangan.
√ √ √ √ √ √
12 Guru membimbing siswa secara kerja kelompok
menyelesaikan permasalahan kontekstual menggunakan
media lidi (menyelesaikan masalah kontekstual secara
berkelompok dengan penggunaan media)
√ √ √ √ √ √
13 Guru meminta siswa untuk mendiskusikan dan
membandingkan jawaban dari permasalahan yang diberikan
oleh guru, kemudian dilanjutkan dengan diskusi kelas
(mendiskusikan dan membandingkan jawaban).
√ √ √ √ √ √
14 Guru membimbing siswa menarik kesimpulan suatu konsep,
kemudian guru meringkas atau menyelesaikan konsep yang
termuat dalam soal (menyimpulkan hasil diskusi).
√ √ √ √ √ √
15 Guru menjelaskan lebih lanjut mengenai materi yang sedang
dipelajari. √ √ √ √ √ √
16 Guru memberikan soal latihan kepada siswa. √ √ √ √ √ √
17 Guru melakukan Tanya-jawab mengenai materi yang belum
dimengerti √ √ √ √ √ √
18 Guru memberikan soal evaluasi kepada seluruh siswa. √ √ √ √ √ √
19 Guru dan siswa membuat kesimpulan untuk pelajaran yang
sudah dipelajari. √ √ √ √ √ √
20 siswa menyiapkan buku dan alat tulis yang diperlukan. √ √ √ √ √ √
21 siswa mempersiapkan diri untuk mengikuti pembelajaran. √ √ √ √ √ √
22 Siswa bersama-sama mengucapkan salam. √ √ √ √ √ √
23 Salah satu perwakilan kelas memimpin doa terlebih dahulu. √ √ √ √ √ √
24 Siswa melakukan absensi √ √ √ √ √ √
25 Apersepsi √ √ √ √ √ √
26 Siswa mendengarkan penjelasan guru ketika menyampaikan
tujuan pembelajaran yang akan dicapai. √ √ √ √ √ √
27 Siswa membentuk kelompok secara berpasangan (2 orang) √ √ √ √ √ √
93
No Aspek yang diamati Siklus 1 Siklus 2
1 2 3 1 2 3
28 Siswa menerima permasalahan atau pertanyaan kontekstual
dan mencoba untuk memahaminya (memahami masalah
kontekstual).
√ √ √ √ √ √
29 Siswa mendengarkan guru menjelaskan masalah kontekstual
yang harus diselesaikan siswa secara berpasangan dengan
memanfaatkan media batang lidi (menjelaskan masalah
kontekstual)
√ √ √ √ √ √
30 Siswa secara kerja kelompok menyelesaikan permasalahan
kontekstual menggunakan media lidi (menyelesaikan
masalah kontekstual secara berkelompok dengan penggunaan
media)
√ √ √ √ √ √
31 Siswa mendiskusikan dan membandingkan jawaban dari
permasalahan yang diberikan oleh guru, kemudian
dilanjutkan dengan diskusi kelas (mendiskusikan dan
membandingkan jawaban).
√ √ √ √ √ √
32 Siswa menarik kesimpulan suatu konsep, kemudian guru
meringkas atau menyelesaikan konsep yang termuat dalam
soal (menyimpulkan hasil diskusi).
-
-
-
√ √ √
33 Siswa melakukan Tanya-jawab mengenai materi yang belum
dimengerti √ √ √
34 Siswa mengerjakan soal evaluasi √ √ √ √ √ √
35 Siswa membuat kesimpulan untuk pelajaran yang sudah
dipelajari dengan bimbingan guru. √ √ √ √ √ √
Jumlah Presentase 94,3% 100%
Berdasarkan tabel rekapitulasi hasil observasi siklus I dan II pada lampiran,
dapat dilihat bahwa pelaksanaan pembelajaran Realistic Mathematics
Education (RME) berbantuan media lidi pada siklus I kegiatan pembelajaran
masih belum terlaksana sesuai dengan langkah – langkahnya, masih terdapat
beberapa poin yang belum sesuai dengan rencana. Pada pertemuan pertama
siklus I, siswa masih belum berani bertanya kepada guru, dan belum bisa
menyimpulkan materi dari kegiatan yang dilakukan. Pada pertemuan kedua
siklus I, siswa masih belum bisa menyimpulkan materi dari kegiatan yang
dilakukan, dan masih tidak berani untuk bertanya. Pada pertemuan ketiga
pelaksanaan masih sama dengan pertemuan pertama dan kedua. Berbeda
dengan pelaksanaan Siklus I, padaSiklus II kegiatan pembelajaran sudah
sangat sesuai dengan langkah – langkah Realistic Mathematics Education
(RME) berbantuan media lidi.Jadi, penerapan pembelajaran tersebut telah
94
terlaksana sesuai langkah-langkah yang benar selama perbaikan pembelajaran
berlangsung.
4.5 Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan dan penelitian hasil belajar siswa Kelas II
SD Negeri Samban 02 Bawen pada mata pelajaran Matematika Tahun Ajaran
2015/2016 dapat diketahui bahwa terjadi peningkatan dari kondisi awal siswa
hingga akhir siklus II. Peningkatan tersebut terlihat pada saat awal pelajaran siswa
sangat berantusias mengikuti kegiatan pembelajaran, aktif memberikan jawaban
terhadap pertanyaan dari guru, senang ketika mendapat tugas dari guru, selalu
memperhatikan yang dijelaskan oleh guru, melaksanakan diskusi sesuai petunjuk,
dapat bekerja sama dengan baik dengan teman satu kelompok, serta siswa mampu
memecahkan masalah sesuai dengan pengetahuan dan pengalaman mereka.
Hasil belajar siswa begitu berbeda pada kondisi awal, karena dalam
pembelajaran ini siswa diberikan kesempatan yang lebih untuk dapat
meningkatkan pemahaman mereka. Dengan menggunakan media yang nyata,
mereka mudah untuk memahami setiap materi yang dekat dengan proses
berhitung. Siswa lebih aktif untuk mengembangkan kemampuan dan memperluas
ilmu dengan saling bertukar pikiran dengan teman sebayanya.
Dalam penelitian tindakan kelas yang sudah dilaksanakan, peneliti
mengambil inti dari peningkatan yang terjadi selama siklus berlangsung.
Persentase Hasil Belajar pada Pra Siklus 45,8% dengan 13 siswa yang belum
tuntas mencapai KKM. Pada Siklus I meningkat menjadi 83,3% dengan 4 siswa
yang belum tuntas KKM dan pada akhir Siklus II juga terlihat bahwa hasil
belajar siswa meningkat menjadi 87,5% dengan hanya 3 siswa yang belum tuntas
mencapai KKM. Hal ini masih terjadi karena terdapat 2 siswa yang merupakan
Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) dan 1 siswa yang memang memiliki tingkat
pemahaman lambat dari siswa normal lainnya, sehingga penelitian ini tidak dapat
mencapai angka presentase keberhasilan sebesar 100%.
95
Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Eka Puasa
Astuti tahun 2013 dengan judul “Penerapan Pembelajaran Realistic Mathematics
Education (RME) untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Matematika Siswa Kelas
V SD Negeri 5 Karangrejo Tahun Ajaran 2012/2013”.
Pada tindakan kelas siklus I motivasi belajar siswa meningkat. Hal tersebut
dapat terlihat dari data motivasi belajar siswa pada tindakan kelas siklus I yaitu
siswa yang memiliki perhatian dalam pembelajaran sebanyak 15 orang (68,18%),
siswa yang bergairah belajar sebanyak 13 orang (59,09%), siswa yang suka
berlatih mengerjakan latihan soal sebanyak 11 orang (50%), keberanian siswa
dalam bertanya dan menjawab pertanyaan sebanyak 10 orang (45,45%). Siswa
yang mendapat nilai ≤ 75 ada 7 orang. Pada siklus II kegiatan pembelajaran
sudah berjalan cukup baik, sehingga motivasi belajar siswa mengalami
peningkatan yang baik. Hal ini terlihat dari meningkatnya indikator-indikator dari
motivasi belajar siswa yang meliputi siswa yang perhatian dalam pembelajaran
sebanyak 18 orang (81,81%), siswa yang bergairah belajar sebanyak 18 orang
(81,81%), siswa yang suka berlatih mengerjakan soal sebanyak 17 orang
(77,27%), keberanian siswa dalam bertanya dan menjawab pertanyaan sebanyak
16 orang (72,72). Siswa yang mendapat nilai ≥ 75 ada 18 orang.
Penerapan pembelajaran Realistic Mathematics Education (RME)
berbantuan media lidi terbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas II
SD Negeri Samban 02 Bawen pada mata pelajaran Matematika. Manfaat praktis
yang didapat setelah pelaksanann penelitian tindakan kelas yakni bagi siswa dapat
memudahkan siswa dalam memahami materi pada matapelajaran matematika
karena adanya media yang nyata. Dengan demikian tidak ada lagi siswa yang
pasif dalam kegiatan pembelajaran, karena siswa diberikan kesempatan untuk
memanfaatkan media secara maksimal.
96
Manfaat yang didapat bagi guru dapat memberikan wawasan untuk
mengembangkan cara belajar sehingga siswa diberikan ruang untuk
mengungkapkan gagasannya untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Bukan lagi
guru yang berperan aktif tetapi guru hanya memberikan pelayanan pada siswa
untuk aktif dan mengembangkan dirinya mengungkapkan ide yang dimiliki. Dan
manfaat bagi sekolah dapat menerapkan pembelajaran Realistic Mathematics
Education (RME) agar pembelajaran di sekolah tidak membosankan dan lebih
menarik perhatian siswa sehingga meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah
terutama pada mata pelajaran Matematika.