31
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan berdasarkan permasalahan yang terjadi di kelas V SD N Ngajaran 02.Langkah pertama yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pengamatan kegiatan belajar mengajar di kelas. Observasi dilaksanakan selama 2 minggu dalam pembelajaran matematika sejak tanggal 17 Februari sampai dan 2 Maret 2016. Hasil observasi menunjukkan bahwa proses kegiatan belajar mengajar lebih didominasi guru, Guru menjelaskan materi dengan metode ceramah kemudian dilanjutkan dengan pemberian pertanyaan kepada siswa. Adapun pada proses latihan soal, Guru hanya menunjuk siswa yang dianggap bisa untuk mengerjakan soal di papan tulis. Selama proses pembelajaran terlihat bahwa siswa kurang bersemangat. Hal ini dapat dilihat darisedikitnya siswa yang langsung mencoba mengerjakan soal guru memberikan pertanyaan sebagian besar dari mererka menunggu jawaban guru atau jawaban dari teman yang mengerjakan di papan tulis. Hasil dari proses pembelajaran tersebut tidak optimal. Hal ini salah satunya dilihat dari rekap hasil ulangan harian yang ditampilkan pada Tabel 4.1. Meskipun nilai tertinggi yang diraih siswa sebesar 80, namun masih terdapat siswa yang mendapat nilai 55. Rata-rata dari 12 siswa tersebut hanya mencapai 64. Nilai ini masih di bawah KKM di tentukan yaitu 65. Selain itu, siswa yang masuk dalam kategori tuntas juga hanya mencapai 33,33%, Adapun yang 66,67% lainya tidak mencapai KKM. Hal ini tidak sesuai dengan Kriteria Ketuntasan Minimal yang telah ditetapkan dalam kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) SD N Ngajaran 02 yang menyatakan bahwa suatu kelas dikatakan telah tuntas belajarnya apabila sekurang-kurangnya 75% siswa telah mencapai KKM. Oleh karena itu perlu adanya tindakan perbaikan guna meningkatkan hasil belajar matematika pada kelas V SD N Ngajaran 02. Salah satunya dengan dilakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). 54

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Kondisi … › bitstream › 123456789 › 11023 › 4 › T1_2… · dilihat dari rekap hasil ulangan harian yang ditampilkan pada

  • Upload
    others

  • View
    2

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • BAB IV

    HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    4.1 Deskripsi Kondisi Awal

    Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan berdasarkan permasalahan yang

    terjadi di kelas V SD N Ngajaran 02.Langkah pertama yang dilakukan dalam

    penelitian ini adalah pengamatan kegiatan belajar mengajar di kelas. Observasi

    dilaksanakan selama 2 minggu dalam pembelajaran matematika sejak tanggal 17

    Februari sampai dan 2 Maret 2016. Hasil observasi menunjukkan bahwa proses

    kegiatan belajar mengajar lebih didominasi guru, Guru menjelaskan materi

    dengan metode ceramah kemudian dilanjutkan dengan pemberian pertanyaan

    kepada siswa. Adapun pada proses latihan soal, Guru hanya menunjuk siswa yang

    dianggap bisa untuk mengerjakan soal di papan tulis. Selama proses pembelajaran

    terlihat bahwa siswa kurang bersemangat. Hal ini dapat dilihat darisedikitnya

    siswa yang langsung mencoba mengerjakan soal guru memberikan pertanyaan

    sebagian besar dari mererka menunggu jawaban guru atau jawaban dari teman

    yang mengerjakan di papan tulis.

    Hasil dari proses pembelajaran tersebut tidak optimal. Hal ini salah satunya

    dilihat dari rekap hasil ulangan harian yang ditampilkan pada Tabel 4.1. Meskipun

    nilai tertinggi yang diraih siswa sebesar 80, namun masih terdapat siswa yang

    mendapat nilai 55. Rata-rata dari 12 siswa tersebut hanya mencapai 64. Nilai ini

    masih di bawah KKM di tentukan yaitu 65. Selain itu, siswa yang masuk dalam

    kategori tuntas juga hanya mencapai 33,33%, Adapun yang 66,67% lainya tidak

    mencapai KKM. Hal ini tidak sesuai dengan Kriteria Ketuntasan Minimal yang

    telah ditetapkan dalam kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) SD N

    Ngajaran 02 yang menyatakan bahwa suatu kelas dikatakan telah tuntas

    belajarnya apabila sekurang-kurangnya 75% siswa telah mencapai KKM. Oleh

    karena itu perlu adanya tindakan perbaikan guna meningkatkan hasil belajar

    matematika pada kelas V SD N Ngajaran 02. Salah satunya dengan dilakukan

    Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

    54

  • 55

    Tabel 12 Rekapitulasi Hasil Belajar Matematika pada Pra Siklus

    Jumlah Siswa

    Nilai Tertinggi

    Nilai Terendah

    Nilai Rata-Rata Kelas

    Siswa yang Tuntas Siswa yang Belum

    Tuntas

    Jumlah Persentase Jumlah Persentase

    12 80 55 64 4 33,33% 8 66,67%

    4.2 Deskripsi Siklus I

    Penelitian pada siklus I dilaksanakan pada tanggal 13 sampai dengan tanggal

    18 April 2016 selama 3 kali pertemuan. Masing-masing pertemuan dilaksanakan

    pukul 07.00 - 08.10 WIB. Kegiatan Siklus I meliputi 4 tahap, yaitu perencanaan

    tindakan, pelaksanaan tindakan, hasil pengamatan atau observasi, dan refleksi.

    Berikut uraian diketiga pertemuan ditinjau dari 4 tahap tersebut.

    4.2.1 Perencanaan Tindakan

    Tahap perencanaan diperlukan sebagai pedoman pada pelaksanaan

    tindakan dalam pembelajaran. Perencanaan pembelajaran disusun dengan

    memperhatikan sintaks model pembelajaran kooperatif tipe NHT. Berikut

    kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan tindakan.

    a) Diskusi dengan guru untuk menentukan materi dan waktu pelaksanaan

    Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

    b) Menyusun skenario pembelajaran yang sesuai dengan model pembelajaran

    kooperatif tipe NHT.

    c) Menyiapkan media yang digunakan dalam pembelajaran sesuai dengan

    skenario yang telah ada. Diantaranya menyiapkan: Kartu Pecahan senilai dan

    Kartu Desimal senilai untuk pembagian kelompok, Identitas kelompok untuk

    mempermudah penamaan kelompok; Topi bernomor dan berwarna sebagai

    identitas siswa; Pembuatan Sumpit Bernomor dan Berwarna untuk proses

    pemanggilan siswa; Mendesain Lembar Kerjas Siswa (LK) untuk

    mempermudah jalannya head together (diskusi kelompok), membuat Rewards

    sticker smile untuk hadiah kepada siswa yang mengerjakan soal.

    d) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran sesuai skenario dan

    berdasarkan standar proses KTSP (RPP dapat dilihat pada Lampiran 2)

  • 56

    e) Menyusun lembar observasi untuk kegiatan guru (Lampiran 8) dan lembar

    observasi untuk aktifitas belajar siswa (Lampiran 9).

    f) Membuat instrumen penilaian yang digunakan untuk mengukur hasil belajar

    pada siklus I. Kisi-kisi dapat dilihat pada Lampiran 3. Adapun instrumen tes

    dapat dilihat pada Lampiran 4.

    g) Mencari pakar untuk memvalidasi instrument yang disusun.

    4.2.2 Pelaksanaan Tindakan

    Penelitian pada siklus I dilaksanakan selama 3 kali pertemuan yaitu pada

    tanggal 13 sampai dengan tangal 18 April 2016 selama 3 kali pertemuan. Pada

    siklus I ini Standar Kompetensi yang direncanakan untuk dikuasai oleh siswa

    adalah “Menggunakan Pecahan dalam pemecahan masalah”, dengan Kompetensi

    Dasar yang digunakan adalah “Mengalikan dan membagi berbagai bentuk

    pecahan”. Adapun indikator tersebut dari Perkalian Pecahan “Perkalian Bilangan

    Bulat dengan Pecahan Biasa, Perkalan Bilangan Bulat dengan Pecahan Campuran,

    Perkalian Pecahan Biasa dengan Pecahan Biasa, Perkalian Pecahan Biasa dengan

    Kebalikannya, Perkalian Bilangan Bulat dan Bilangan Desimal, dan Perkalian

    Bilangan Desimal dan Desimal”, masing-masing pertemuan dilaksanakan pukul

    07.00 - 08.10 WIB. Pelaksanaan tindakan ini dilakukan oleh peneliti yang

    bertindak sebagai guru, adapun guru kelas V bertindak sebagai observer. Berikut

    deskripsi setiap pertemuan pada siklus I.

    4.2.2.1 Pertemuan I

    Pelaksanaan tindakan pada siklus satu pertemuan pertama dilaksanakan pada

    hari Rabu tanggal 13 April 2016 pukul 07.00 WIB sampai pukul 08.10 WIB (jam

    ke-1 sampai ke-2). Siswa yang mengikuti pembelajaran berjumlah 11 siswa dari

    12 siswa yang terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 2 siswa perempuan. Dalam

    pertemuan pertama ini siswa yang tidak masuk atas nama Isti Kurniawati dengan

    keterangan sakit.

    a. Kegiatan Pendahuluan

    Pelaksanaan tindakan pada siklus satu pertemuan pertama diawali dengan

    mengkondisikan kelas yaitu meminta ketua kelas untuk memimpin doa. Guru

  • 57

    memberi salam dan menanyakan kabar siswa. Sesuai rencana yang dibuat, guru

    melakukan absensi dengan cara yang efisien yaitu dengan menanyakan siswa

    yang tidak hadir. Dalam pertemuan ini, siswa atas nama Isti Kurniawati tidak

    hadir dengan keterangan sakit.

    Guna menumbuhkan motivasi, guru menayangkan sebuah video “Bebek”.

    Video ini berisi tentang beberapa anak bebek yang berusaha untuk menaiki

    tangga. Video ini mengajarkan tentang bagaimana siswa harus Terus Berusaha,

    Pantang Menyerah, Toleransi, dan Kesabaran. Video ini ditayangkan agar

    mengunggah rasa toleransi. Hal ini diperlukan untuk menunjang proses diskusi

    pada langkah pembelajaran berikutnya.

    Sebagai apersepsi, guru menanyakan materi sebelumnya kemudian mengajak

    siswa untuk menyanyikan lagu “Tik Tik Tik Ayo Ingat Pecahan Biasa”. Lagu ini

    berisi tentang apa itu pecahan dan contoh bilangan pecahan dengan nada lagu

    “Tik Tik Bunyi Hujan” Guru kemudian mengajukan pertanyaan tentang lagu

    tersebut. Pertanyaan yang diajukan diantaranya. “Apa itu pecahan?” Manakah

    yang dinamakan dengan pembilang? Manakah yang dinamakan dengan penyebut?

    Berikan contoh bilangan pecahan”. Pada tahap ini, siswa telah dapat menjawab

    pertanyaan guru.

    Langkah selanjutnya, guru menyampaikan dan menulis tujuan pembelajaran di

    papan tulis. Guru sengaja menulis di papan tulis agar dapat membantu siswa

    dalam menuliskan tujuan pembelajaran ini di buku catatan masing-masing. Untuk

    selanjutnya, guru memberi kesempatan siswa untuk mencatat tujuan tersebut.

    b. Kegiatan Inti

    Kegiatan eksplorasi, dimulai dari tahap I, yaitu pembentukan kelompok. Guru

    membagi siswa menjadi 4 kelompok, guru membagi kartu pecahan ( , , , , ,

    , , , , dan ) kepada masing-masing siswa. Siswa mencari meja

    dengan nilai pecahan yang sama dan bergabung dengan kelompoknya.

    Selanjutnya guru meletakkan identitas kelompok dan memberi nama kelompok

    sesuai identitas kelompok ( kelompok merah muda, kelompok merah tua,

  • 58

    kelompok biru muda, dan kelompok biru tua) yang ada di meja masing-masing

    kelompok sesuai dengan warna yang ada pada meja.

    Selanjutnya sebagai tahap penomoran, guru membagikan topi bernomor (1,2,

    dan 3) yang nomornya berwarna (Merah Muda, Merah Tua, Biru Muda dan Biru

    Tua). Kemudian siswa mengenakan topi bernomor (1,2, dan 3) yang nomornya

    berwarna (Merah Muda, Merah Tua, Biru Muda dan Biru Tua).

    Sebagai kegiatan elaborasi, guru membagikan LKS (Lembar Kerja Siswa)

    kepada seluruh siswa. (LK dapat dilihat pada Lampiran III). LK berisi tentang

    materi Perkalian Pecahan Bulat dengan Pecahan Biasa dan Perkalian Bilangan

    Bulat dengan Pecahan Campuran. Kelompok berdiskusi tentang materi tersebut

    dan anggota kelompok mempunyai tugas untuk mengerjakan soal yang sama.

    Selanjutnya sebagai tahap berpikir bersama, siswa diberi kesempatan untuk

    berdiskusi dalam mengerjakan LKS (Lembar Kerja Siswa) soal nomor 1 sampai

    dengan 3.

    Sebagai tahap pemanggilan siswa, guru mengambil sumpit bernomor

    (memilih nomor pada kepala bernomor yang dikenakan oleh siswa) dilanjut

    mengambil sumpit berwarna (memilih warna kelompok pada identitas kelompok).

    Guna menjawab soal nomor 1, guru mengambil 1 sumpit berwarna dan 1 sumpit

    bernomor. Sebagai contoh, guru mengambil sumpit bernomor secara acak dan

    memperoleh nomor 1, selanjutnya guru mengambil sumpit berwarna secara acak

    dan memperoleh warna Merah, siswa yang memperoleh nomor 1 berwarna Merah

    Muda dan Merah Tua diminta untuk mempersiapkan jawaban mereka untuk

    dibahas di papan tulis. Jadi ada 2 siswa yang mengerjakan soal yang sama di

    papan tulis yang masing-masing siswa berasal dari 2 kelompok yang berbeda

    yaitu kelompok Merah Muda dan kelompok Merah Tua. Langkah ini dilakukan

    berulang kali sehingga soal di nomor 2 sampai dengan soal di nomor 3

    terselesaikan. Proses ini berulang untuk materi Perkalian Pecahan Biasa dengan

    Pecahan Biasa, dan Perkalian Bilangan Pecahan dengan Kebalikannya. Meskipun

    demikian, guru melakukan variasi dalam teknik pemanggilan siswa. Untuk soal

    nomor ganjil, guru mengambil sumpit bernomor baru mengambil sumpit

    berwarna. Adapun untuk soal nomor genap, guru mengambil sumpit berwarna

  • 59

    baru mengambil sumpit bernomor. Hal ini bertujuan untuk menumbuhkan

    antusias siswa dalam mengerjakan soal.

    Dalam kegiatan konfirmasi, guru meminta 2 siswa terpilih untuk mengerjakan

    soal nomor 1 di papan tulis (tahap menjawab). Untuk mengerjakan soal di papan

    tulis tanpa membawa LK. Guru bersama siswa lainnya mengoreksi hasil

    pekerjaan teman yang ada di papan tulis. Apabila ada kesalahan guru

    mempersilahkan siswa yang lain untuk mengoreksi kesalahan dari teman mereka.

    Siswa yang mampu mengerjakan soal dengan benar akan diberi rewards berupa

    sticker smile. Tiga sticker smile diberikan jika jawaban benar dan mengerjakan

    paling cepat, dua sticker smile jika jawaban benar namun selesai lebih lambat, dan

    satu sticker smile jika jawaban salah (karena sudah berani maju ke depan).

    Selanjutnya sebagai tahap konfirmasi, guru memberikan soal individu kepada

    siswa dan seluruh siswa diminta mengerjakan soal secara individu. (Soal individu

    dapat dilihat pada Lampiran IV).

    c. Kegiatan Penutup

    Guru bersama siswa menyimpulkan pembelajaran. Guru memberi bantuan

    berupa contoh soal sehingga siswa dapat menyebutkan 4 sub materi yang telah

    dipelajari yaitu Perkalian Pecahan Bulat dengan Pecahan Biasa, Perkalian

    Bilangan Bulat dengan Pecahan Campuran, Perkalian Pecahan Biasa dengan

    Pecahan Biasa, dan Perkalian Bilangan Pecahan dengan kebalikannya. Guru

    memberikan tindak lanjut berupa Pekerjaan Rumah. Siswa diminta mengerjakan

    PR, PR diberikan dalam bentuk lembaran kertas. PR dapat dilihat pada lampiran

    dari RPP (Lampiran V). Guru memberi salam penutup dan mengajak siswa berdoa

    sesuai kepercayaan masing-masing. Setelah selesai, siswa diminta mempersiapkan

    diri untuk mengikuti kegiatan pembelajaran selanjutnya.

    4.2.2.2 Pertemuan II

    Pelaksanaan tindakan pada siklus satu pertemuan kedua dilaksanakan pada

    hari Kamis tanggal 14 April 2016 pukul 07.00 WIB sampai pukul 08.10 WIB

    (jam ke-1 sampai ke-2). Siswa yang mengikuti pembelajaran berjumlah 11siswa

    dari 12 siswa yang terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 2 siswa perempuan. Dalam

  • 60

    pertemuan kedua ini siswa atas nama Isti Kurniawati masih tidak masuk sekolah

    dengan keterangan sakit.

    a. Kegiatan Pendahuluan

    Pelaksanaan tindakan pada siklus satu pertemuan kedua diawali dengan

    mengkondisikan kelas yaitu meminta ketua kelas untuk memimpin doa. Guru

    memberi salam dan menanyakan kabar siswa. Sesuai rencana yang dibuat, guru

    melakukan absensi dengan cara yang efisien yaitu dengan menanyakan siswa

    yang tidak hadir. Dalam pertemuan ini, siswa atas nama Isti Kurniawati tidak

    hadir dengan keterangan sakit. Sebagai apersepsi, guru menanyakan materi

    sebelumnya kemudian mengajak siswa untuk menyanyikan lagu “Desimal-

    Desimal”. Lagu ini berisi tentang apa itu desimal dan contoh bilangan desimal

    dengan nada lagu “Pelangi-Pelangi” Guru kemudian mengajukan pertanyaan

    tentang lagu tersebut. Pertanyaan yang diajukan diantaranya.“Apa itu desimal?”

    Manakah yang dinamakan dengan pembilang? Manakah yang dinamakan dengan

    penyebut? Berikan contoh bilangan desimal”. Pada tahap ini, siswa telah dapat

    menjawab pertanyaan guru. Langkah selanjutnya, guru menyampaikan dan

    menulis tujuan pembelajaran di papan tulis. Guru sengaja menulis di papan tulis

    agar dapat membantu siswa dalam menuliskan tujuan pembelajaran ini di buku

    catatan masing-masing. Untuk selanjutnya, guru memberi kesempatan siswa

    untuk mencatat tujuan tersebut.

    b. Kegiatan Inti

    Kegiatan eksplorasi, dimulai dari tahap I, yaitu pembentukan kelompok. Guru

    membagi siswa menjadi 4 kelompok, guru membagi kartu desimal ( , 0,3, 0,4,

    0,02, 0,03, 0,04, 0,002, 0,003, 0,004, 0,0002, 0,0003, dan 0,0004) kepada masing-

    masing siswa. Siswa mencari meja dengan nilai pecahan yang sama dan

    bergabung dengan kelompoknya. Selanjutnya guru meletakkan identitas

    kelompok dan memberi nama kelompok sesuai identitas kelompok ( kelompok

    merah muda, kelompok merah tua, kelompok biru muda, dan

    kelompok biru tua) yang ada di meja masing-masing kelompok sesuai dengan

    warna yang ada pada meja.

  • 61

    Selanjutnya sebagai tahap penomoran, guru membagikan topi bernomor (1,2,

    dan 3) yang nomornya berwarna (Merah Muda, Merah Tua, Biru Muda dan Biru

    Tua). Kemudian siswa mengenakan topi bernomor (1,2, dan 3) yang nomornya

    berwarna (Merah Muda, Merah Tua, Biru Muda dan Biru Tua).

    Sebagai kegiatan elaborasi, guru membagikan LKS (Lembar Kerja Siswa)

    kepada seluruh siswa. (LK dapat dilihat pada Lampiran III). LK berisi tentang

    materi Perkalian Bilangan Bulat dengan Pecahan Desimal. Kelompok berdiskusi

    tentang materi tersebut dan anggota kelompok mempunyai tugas untuk

    mengerjakan soal yang sama.

    Selanjutnya sebagai tahap berpikir bersama, siswa diberi kesempatan untuk

    berdiskusidalam mengerjakan LKS (Lembar Kerja Siswa) soal nomor 1 sampai

    dengan 3.

    Sebagai tahap pemangilan siswa, guru mengambil sumpit bernomor (memilih

    nomor pada kepala bernomor yang dikenakan oleh siswa) dilanjut mengambil

    sumpit berwarna (memilih warna kelompok pada identitas kelompok). Guna

    menjawab soal nomor 1, guru mengambil 1 sumpit berwarna dan 1 sumpit

    bernomor. Sebagai contoh, guru mengambil sumpit bernomor secara acak dan

    memperoleh nomor 1, selanjutnya guru mengambil sumpit berwarna secara acak

    dan memperoleh warna Merah, siswa yang memperoleh nomor 1 berwarna Merah

    Muda dan Merah Tua diminta untuk mempersiapkan jawaban mereka untuk

    dibahas di papan tulis. Jadi ada 2 siswa yang mengerjakan soal yang sama di

    papan tulis yang masing-masing siswa berasal dari 2 kelompok yang berbeda

    yaitu kelompok Merah Muda dan kelompok Merah Tua. Langkah ini dilakukan

    berulang kali sehingga soal di nomor 2 sampai dengan soal di nomor 3

    terselesaikan. Proses ini berulang untuk materi Perkalian Pecahan Desimal dengan

    Desimal. Meskipun demikian, guru melakukan variasi dalam teknik pemanggilan

    siswa. Untuk soal nomor ganjil, guru mengambil sumpit bernomor baru

    mengambil sumpit berwarna.Adapun untuk soal nomor genap, guru mengambil

    sumpit berwarna baru mengambil sumpit bernomor. Hal ini bertujuan untuk

    menumbuhkan antusias siswa dalam mengerjakan soal.

  • 62

    Dalam kegiatan konfirmasi, guru meminta 2 siswa terpilih untuk mengerjakan

    soal nomor 1 di papan tulis (tahap menjawab). Untuk mengerjakan soal di papan

    tulis tanpa membawa LK.Guru bersama siswa lainnya mengoreksi hasil pekerjaan

    teman yang ada di papan tulis. Apabila ada kesalahan guru mempersilahkan siswa

    yang lain untuk mengoreksi kesalahan dari teman mereka. Siswa yang mampu

    mengerjakan soal dengan benar akan diberi rewards berupa sticker smile. Tiga

    sticker smile diberikan jika jawaban benar dan mengerjakan paling cepat, dua

    sticker smile jika jawaban benar namun selesai lebih lambat, dan satu sticker smile

    jika jawaban salah (karena sudah berani maju ke depan).

    Selanjutnya sebagai tahap konfirmasi, guru memberikan soal individu kepada

    siswa dan seluruh siswa diminta mengerjakan soal secara individu. (Soal individu

    dapat dilihat pada Lampiran IV).

    c. Kegiatan Penutup

    Guru bersama siswa menyimpulkan pembelajaran. Guru memberi bantuan

    berupa contoh soal sehingga siswa dapat menyebutkan 2 sub materi yang telah

    dipelajari yaitu Perkalian Bilangan Bulat dengan Pecahan Desimal dan Perkalian

    Pecahan Desimal dengan Desimal. Guru memberikan tindak lanjut berupa

    Pekerjaan Rumah. Siswa diminta mengerjakan PR, PR diberikan dalam bentuk

    lembaran kertas. PR dapat dilihat pada lampiran dari RPP (Lampiran V). Guru

    memberi salam penutup dan mengajak siswa berdoa sesuai kepercayaan masing-

    masing. Setelah selesai, siswa diminta mempersiapkan diri untuk mengikuti

    kegiatan pembelajaran selanjutnya.

    4.2.2.3 Pertemuan III

    Pelaksanaan tindakan pada siklus satu pertemuan pertama dilaksanakan pada

    hari selasa tanggal 18 April 2016 pukul 07.00 WIB sampai pukul 08.10 WIB (jam

    ke-1 sampai ke-2). Siswa yang mengikuti pembelajaran berjumlah 11 siswa dari

    12 siswa yang terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 2 siswa perempuan. Dalam

    pertemuan pertama ini siswa yang tidak masuk atas nama Isti Kurniawati dengan

    keterangan sakit.

  • 63

    a. Kegiatan Awal

    Pada pertemuan III ini siswa diberikan soal evaluasi untuk mengukur hasil

    belajar setelah melakukan pembelajaran menggunakan model Numbered Head

    Together. Sebelumnya pembelajaran diawali dengan berdoa dahulu dipimpin oleh

    ketua kelas. Setelah selesai, guru memberi salam. Guru mengajak untuk

    membahas PR yang telah diberikan pada pertemuan sebelumnya. Setelah itu,

    siswa diajak mengingat kembali lagu yang berhubungan dengan perkalian

    pecahan yaitu lagu “Tik Tik Tik Ayo Ingat Pecahan Biasa” dan lagu “Desimal-

    Desimal.

    b. Kegiatan Inti

    Guru menginformasikan bahwa tes akan segera dilakukan. Tes ini merupakan

    tes individu. Siswa diberikan soal tes yang terdiri dari 20 soal dengan waktu

    mengerjakan selama 60 menit. (Soal tes dapat dilihat pada Lampiran 4).

    c. Kegiatan Penutup

    Setelah waktu habis, guru meminta siswa untuk mengumpulkan hasil evaluasi.

    Guru mengakhiri pembelajaran dan siswa diminta mempersiapkan diri untuk

    mengikuti kegiatan pembelajaran selanjutnya.

    4.2.3 Hasil Pengamatan atau Observasi

    Hasil pengamatan pada siklus I secara terperinci sebagai berikut.

    4.2.3.1 Hasil Pengamatan Terhadap Aktivitas Guru

    Lembar observasi guru diisi oleh observer Bapak Margiyanta, S.Pd.SD

    yang merupakan guru kelas V SD N Ngajaran 02. Lembar observasi tersebut

    terbagi atas 2 bagaian yaitu bagian persiapan dan pelaksanaan pembelajaran.

    Lembar observasi bagian persiapan digunakan untuk mengukur kesesuaian RPP

    berdasarkan model pembelajaran NHT dan kurikulum yang berlaku. Adapun

    lembar observasi bagian pelaksanaan pembelajaran digunakan untuk mengukur

    kesesuaian proses pembelajaran yang dilakukan guru dengan RRP dan

    keterampilan guru dalam melaksanakan pembelajaran di kelas. Hasil pengisian

    lembar pengamatan guru pada siklus I dapat dilihat pada Lampiran 8. Rekapitulasi

    hasil pengamatan tersebut disajikan pada Tabel 13.

  • 64

    Tabel 13 Rekapitulasi Hasil Observasi Guru Siklus I Aspek Persentase Kategori

    Kesesuaian dengan Kurikulum KTSP 90,90% Baik Sekali

    Kesesuaian dengan NHT 90,90% Baik Sekali

    Kegiatan Awal 87,50% Baik Sekali

    Kegiatan Inti 83,33% Baik Sekali

    Kegiatan Penutup 83,83% Baik Sekali

    Keterampilan guru dalam mengajar 82,14% Baik Sekali

    Tabel 13, menunjukkan bahwa persentase hasil pengamatan pelaksanaan

    siklus I yang terdiri dari 4 aspek yaitu kegiatan awal sebesar 87,50%, kegiatan inti

    sebesar 83,33%, kegiatan penutup sebesar 83,83% dan keterampilan guru dalam

    mengajar sebesar 82,14%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa keempat aspek

    pelaksanaan siklus I termasuk dalam kategori sangat baik karena persentase tiap

    aspek >75,01%. Namun ada beberapa kekurangan pada kegiatan inti yaitu Guru

    masih menulis sambil memberikan penjelasan, dan masih terdapat beberapa siswa

    yang tidak mendengarkan penjelasan guru. Dominasi guru masih cukup tinggi,

    dan guru masih kesulitan dalam menilai aktifitas siswa. Guru belum memberikan

    peraturan penggunaan topi bernomor sehingga beberapa siswa yang melepas topi

    bernomor. Guru belum mengatur posisi duduk siswa untuk memungkinkan siswa

    untuk berdiskusi dan guru belum mengatur jalannya diskusi antar kelompok

    sehingga terlihat seperti anggota kelompok mengerjakan sendiri-sendiri.

    4.2.3.2 Hasil Pengamatan Terhadap Aktivitas Belajar Siswa

    Proses pembelajaran diamati dengan menggunakan lembar pengamatan

    terhadap aktivitas siswa pada saat kegiatan pembelajaran. Lembar observasi siswa

    terbagi menjadi 4 aspek yaitu kegiatan klasikal, diskusi kelompok, presentasi, dan

    individu. Dalam kegiatan klasikal mencangkup memperhatikan guru, aktifitas

    bertanya, dan aktifitas menjawab. Kegiatan diskusi kelompok mencangkup

    aktifitas mengerjakan LK dan aktifitas berdiskusi. Kegiatan presentasi

    mencangkup keberanian maju dan kelancaran menjelaskan hasil temuan.Kegiatan

    individu mencangkup kejujuran, ketekunan dalam mengerjakan tugas/tes. Hasil

  • 65

    pengisian lembar pengamatan aktifitas siswa pada siklus I dapat dilihat pada

    Lampiran 9. Rekapitulasi hasil pengamatan tersebut disajikan pada Tabel 14.

    Tabel 14 Rekapitulasi Hasil Observasi Aktifitas Siswa Siklus I

    Tahap Pembelajaran

    Kategori

    Kurang Cukup Baik Baik sekali

    Jumlah Persentase Jumlah Persentase Jumlah Persentase

    Klasikal 5 45,45% 5 45,45% 1 9,09%

    Kelompok 6 54,54% 5 45,45% 0 0%

    Presentasi 0 0% 9 81,81% 2 18,18%

    Individu 3 27,27% 2 18,18% 6 54,54%

    Tabel 14, menunjukkan bahwa pada siklus I dalam kegiatan klasikal,

    sebagian siswa masuk dalam kategori cukup baik dan kurang baik (45,45%). Hal

    ini dikarenakan sebagian siswa tidak memperhatikan guru bahkan tidak menjawab

    pertanyaan dari guru dan siswa belum banyak yang berani bertanya tentang materi

    yang belum jelas. Hanya ada satu siswa yang masuk dalam kategori baik sekali

    (9,09%), hal ini dikarenakan siswa tersebut memperhatikan guru, berani bertanya

    dan menjawab pertanyaan dari guru.

    Dalam kegiatan kelompok, sebagian besar siswa sudah masuk dalam

    kategori kurang (54,54%). Hal ini menunjukkan bahwa pada siklus I diskusi

    belum terlihat, anggota kelompok seperti mengerjakan sendiri-sendiri.

    Dalam hal presentasi, masuk dalam kategori cukup baik (81,81%), hal ini

    dikarena dalam pelaksanaannya banyak siswa yang kurang cermat dalam

    mengerjakan soal atau bahkan tidak selesai. Hanya ada dua siswa yang masuk

    dalam kategori baik sekali (18,18%) hal ini dikarena dalam pelaksanaannya dua

    siswa tersebut mengerjakan soal sampai selesai dan benar.

    Dalam hal individu masuk dalam kategori baik sekali (54,54%) hal ini

    dikarenakan ketika melakukan tes, siswa sudah banyak yang mengerjakan secara

    jujur dan tekun, serta tugas/PR yang diberikan guru sudah banyak yang

    dikerjakan. Meskipun ada tiga siswa yang masuk dalam kategori kurang

  • 66

    (27,27%), hal ini dikarenakan ketiga siswa tersebut tidak jujur bahkan tidak tekun,

    terkadang tugas/PR tidak dikerjakan.

    4.2.3.3 Hasil Penilaian Tes Siklus (Hasil Belajar)

    Hasil dari pembelajaran siklus I dengan menggunkan model Numbered

    Head Together dapat dilihat pada Tabel 15 berikut ini.

    Tabel 15 Rekapitulasi Hasil Belajar Siklus I

    Jumlah

    Siswa

    Nilai

    Tertinggi

    Nilai

    Terendah

    Nilai

    Rata-rata

    Kelas

    Siswa yang Tuntas Siswa yang Belum

    Tuntas

    Jumlah Persentase Jumlah Persentase

    11 90 60 72,72 8 72,72% 3 27,27%

    Hasil belajar matematika pada siklus I dapat di jabarkan dalam Gambar 12

    Adapun hasil analisis ketuntasan dapat dilihat pada Gambar 13

    Tabel 12 menunjukkan bahwa nilai tertinggi yang diraih siswa sebesar 90

    nilai terendah diraih siswa 60. Ada salah satu siswa yang tidak ikut siklus I yaitu

    siswa nomor absen 1 atas nama Isti Kurniawati. Masih ada 3 siswa yang tidak

    mencapai KKM yaitu siswa nomor absen 2 atas nama Ardani Khoirul F, siswa

    nomor urut 10 atas nama Khalim Fahma R, dan siswa nomor absen 11 atas nama

    M. Bayu S, hal itu karena pada saat kegiatan pembelajaran 3 siswa tersebut tidak

    memperhatikan, tidak bertanya, tidak aktif menjawab dan kurang meguasai

    materi. Adapun rata-ratanya mencapai 72,27 telah mencapai KKM yang telah

    ditetapkan. Kriteria Kriteria Ketuntasan Klasikal Minimal yang telah ditetapkan

    dalam kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) SD N Ngajaran 02 yang

  • 67

    menyatakan bahwa suatu kelas dikatakan telah tuntas belajarnya apabila sekurang-

    kurangnya 75% belum terpenuhi. Siswa yang masuk dalam kategori tuntas

    mencapai 72,72%, Adapun yang 27,27% lainnya tidak mencapai KKM.

    Meskipun hasil belajar rata-rata kelas meningkat serta KKM terpenuhi,

    namun Kriteria Ketuntasan Klasikal Minimal belum terpenuhi, oleh karena itu

    diperlukannya siklus II.

    4.2.4 Refleksi

    Berdasarkan hasil pengamatan baik terhadap persiapan dan pelaksanaan

    oleh guru atau aktifitas siswa dalam mengikuti proses pembelajaran dan

    berdasarkan analisis Hasil Belajar siswa maka diperoleh refleksi sebagai berikut.

    4.2.4.1 Kelebihan

    Siklus I dilakukan dalam 3 kali pertemuan. Berdasarkan pelaksanaan dan

    observasi siklus I yang terdiri 3 pertemuan tersebut, diperoleh beberapa kelebihan

    diantaranya sebagai berikut.

    a. Guru sudah baik dalam tahap pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan RPP

    b. Keterampilan kooperatif siswa belum tampak, hal itu karena guru belum

    memfasilitasi untuk berdiskusi.

    c. Siswa berani mengerjakan soal yang diberikan oleh guru.

    d. Menghemat waktu, karena pemanggilan siswa yang mengerjakan soal 2

    siswa sekaligus dengan pertanyaan yang sama.

    e. Hasil belajar siswa mengalami peningkatan.

    4.2.4.2 Kekurangan

    Kekurangan yang ditemukan pada siklus I antara lain sebagai berikut.

    a. Beberapa siswa melepas topi bernomor dan menggunakan untk bermain.

    b. Dominasi guru masih cukup tinggi.

    c. Guru masih kesulitan dalam menilai aktifitas siswa.

    d. Diskusi antar kelompok belum terlihat, anggota kelompok terlihat seperti

    mengerjakan sendiri-sendiri.

    e. Masih terdapat beberapa siswa yang tidak mendengarkan penjelasan guru.

  • 68

    4.3 Deskripsi Siklus II

    Penelitian pada siklus II dilaksanakan pada tanggal 20 sampai dengan

    tanggal 25 April 2016 selama 3 kali pertemuan. Masing-masing pertemuan

    dilaksanakan pukul 07.00 - 08.10 WIB. Kegiatan Siklus II meliputi 4 tahap, yaitu

    perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, hasil pengamatan atau observasi,

    dan refleksi. Berikut uraian diketiga pertemuan ditinjau dari 4 tahap tersebut.

    4.3.1 Perencanaan Tindakan

    Seperti pada siklus I, pada siklus II juga dilakukan perencanaan sebelum

    melakukan pelaksanaan tindakan. Perencanaan tindakan pada siklus II yang

    dilakukan peneliti yaitu sebagai berikut.

    a. Peneliti menyusun skenario pembelajaran dengan memperhatikan kekurangan

    pada siklus I, berikut hal-hal yang dilakukan untuk memperbaiki siklus I.

    1. Guru mendesain peraturan penggunaan topi bernomor. (memberikan

    pengurangan skor bagi kelompok yang anggotanya melepas topi

    bernomor).

    2. Guru meminta salah satu siswa untuk menjelaskan materi yang akan

    disampaikan dengan arahan dari guru dan siswa yang lain membacakan

    materi. Hal ini bertujuan untuk mengurangi dominasi guru.

    3. Guru mengingat untuk menilai aktifitas siswa.

    4. Guru mengatur jalannya diskusi antar kelompok dengan cara mengatur

    posisi tempat duduk siswa untuk memperbaiki jalannya diskusi kelompok.

    5. Guru menunjuk siswa yang tidak memperhatikan untuk membacakan

    materi. Hal ini bertujuan agar seluruh siswa dapat fokus dalam

    pembelajaran.

    6. Peneliti merancang pembelajaran dengan materi pembagian pecahan

    dengan menyesuaikan pada tahap-tahap model pembelajaran Numbered

    Head Together.

    b. Menyiapkan media yang digunakan dalam pembelajaran sesuai dengan

    skenario yang telah ada. Diantaranya menyiapkan: Kartu Pecahan senilai dan

    Kartu Desimal senilai untuk pembagian kelompok, Identitas kelompok untuk

    mempermudah penamaan kelompok; Topi bernomor dan berwarna sebagai

  • 69

    identitas siswa; menyiapkan Sumpit Bernomor dan Berwarna untuk proses

    pemanggilan siswa; Mendesain Lembar Kerjas Siswa (LK) untuk

    mempermudah jalannya head together (diskusi kelompok), membuat

    Rewards sticker smile untuk hadiah kepada siswa yang mengerjakan soal.

    c. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran sesuai skenario dan

    berdasarkan standar proses KTSP (RPP dapat dilihat pada Lampiran 11)

    d. Menyiapkan lembar observasi untuk kegiatan guru (Lampiran 17) dan lembar

    observasi untuk aktifitas belajar siswa (Lampiran 18)

    e. Membuat instrumen penilaian yang digunakan untuk mengukur hasil belajar

    pada siklus I. Kisi-kisi dapat dilihat pada lampiran 12. Adapun instrumen tes

    dapat dilihat pada Lampiran 13.

    f. Mencari pakar untuk memvalidasi instrument yang disusun.

    4.3.2 Pelaksanaan Tindakan

    Penelitian pada siklus II dilaksanakan selama 3 kali pertemuan yaitu pada

    tanggal 20 sampai dengan tangal 25 April 2016 selama 3 kali pertemuan. Pada

    siklus II ini Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang sama tetapi, dengan

    indikator yang berbeda yaitu Pembagian Pecahan. Adapun indikator tersebut dari

    Pembagian Pecahan “Pembagian Pecahan Biasa dengan Pecahan Biasa,

    Pembagian Bilangan Bulat dengan Pecahan Campuran, Pembagian Pecahan

    Desimal dengan Bilangan Bulat, dan Pembagian Desimal dan Desimal. Masing-

    masing pertemuan dilaksanakan pukul 07.00 - 08.10 WIB. Pelaksanaan tindakan

    ini dilakukan oleh peneliti yang bertindak sebagai guru, adapun guru kelas V

    bertindak sebagai observer. Berikut deskripsi setiap pertemuan pada siklus II.

    4.3.2.1 Pertemuan I

    Pelaksanaan tindakan pada siklus satu pertemuan pertama dilaksanakan

    pada hari Rabu tanggal 20 April 2016 pukul 07.00 WIB sampai pukul 08.10 WIB

    (jam ke-1 sampai ke-2). Siswa yang mengikuti pembelajaran berjumlah 10 siswa

    dari 12 siswa yang terdiri dari 8 siswa laki-laki dan 2 siswa perempuan. Dalam

    pertemuan pertama ini siswa yang tidak masuk atas nama Isti Kurniawati dan

    Micko Adjie S. dengan keterangan sakit.

  • 70

    a. Kegiatan Pendahuluan

    Pelaksanaan tindakan pada siklus satu pertemuan pertama diawali dengan

    mengkondisikan kelas yaitu meminta ketua kelas untuk memimpin doa. Guru

    memberi salam dan menanyakan kabar siswa. Sesuai rencana yang dibuat, guru

    melakukan absensi dengan cara yang efisien yaitu dengan menanyakan siswa

    yang tidak hadir. Dalam pertemuan ini, siswa atas nama Isti Kurniawati dan

    Micko Adjie tidak hadir dengan keterangan sakit.

    Guna menumbuhkan motivasi, guru menayangkan sebuah video “Semut”.

    Video ini berisi tentang beberapa semut yang berusaha untuk menyelamatkan

    temannya. Video ini mengajarkan tentang bagaimana siswa harus Bekerjasama,

    Tolong Menolong, dan Saling Membantu. Video ini ditayangkan agar

    mengunggah rasa Bekerjasama. Hal ini diperlukan untuk menunjang proses

    diskusi pada langkah pembelajaran berikutnya.

    Sebagai apersepsi, guru menanyakan materi sebelumnya kemudian mengajak

    siswa untuk menyanyikan lagu “Tik Tik Tik Ayo Ingat Pecahan Biasa”. Lagu ini

    berisi tentang apa itu pecahan dan contoh bilangan pecahan dengan nada lagu

    “Tik Tik Bunyi Hujan” Guru kemudian mengajukan pertanyaan tentang lagu

    tersebut. Pertanyaan yang diajukan diantaranya. “Apa itu pecahan?” Manakah

    yang dinamakan dengan pembilang? Manakah yang dinamakan dengan penyebut?

    Berikan contoh bilangan pecahan”. Pada tahap ini, siswa telah dapat menjawab

    pertanyaan guru.

    Langkah selanjutnya, guru menyampaikan dan menulis tujuan pembelajaran di

    papan tulis. Guru sengaja menulis di papan tulis agar dapat membantu siswa

    dalam menuliskan tujuan pembelajaran ini di buku catatan masing-masing. Untuk

    selanjutnya, guru memberi kesempatan siswa untuk mencatat tujuan tersebut.

    b. Kegiatan Inti

    Kegiatan eksplorasi, dimulai dari tahap I, yaitu pembentukan kelompok. Guru

    membagi siswa menjadi 4 kelompok, guru membagi kartu pecahan ( , , , , ,

    , , , , dan ) kepada masing-masing siswa. Siswa mencari meja

    dengan nilai pecahan yang sama dan bergabung dengan kelompoknya.

  • 71

    Selanjutnya guru meletakkan identitas kelompok dan memberi nama kelompok

    sesuai identitas kelompok ( kelompok merah muda, kelompok merah tua,

    kelompok biru muda, dan kelompok biru tua) yang ada di meja masing-masing

    kelompok sesuai dengan warna yang ada pada meja.

    Selanjutnya sebagai tahap penomoran, guru membagikan topi bernomor (1,2,

    dan 3) yang nomornya berwarna (Merah Muda, Merah Tua, Biru Muda dan Biru

    Tua). Kemudian siswa mengenakan topi bernomor (1,2, dan 3) yang nomornya

    berwarna (Merah Muda, Merah Tua, Biru Muda dan Biru Tua).

    Sebagai kegiatan elaborasi, guru membagikan LKS (Lembar Kerja Siswa)

    kepada seluruh siswa. (LK dapat dilihat pada Lampiran III). LK berisi tentang

    materi Pembagian Pecahan Biasa dengan Pecahan Biasa. Kelompok berdiskusi

    tentang materi tersebut dan anggota kelompok mempunyai tugas untuk

    mengerjakan soal yang sama.

    Selanjutnya sebagai tahap berpikir bersama, siswa diberi kesempatan untuk

    berdiskusi dalam mengerjakan LKS (Lembar Kerja Siswa) soal nomor 1 sampai

    dengan 3.

    Sebagai tahap pemangilan siswa, guru mengambil sumpit bernomor (memilih

    nomor pada kepala bernomor yang dikenakan oleh siswa) dilanjut mengambil

    sumpit berwarna (memilih warna kelompok pada identitas kelompok). Guna

    menjawab soal nomor 1, guru mengambil 1 sumpit berwarna dan 1 sumpit

    bernomor. Sebagai contoh, guru mengambil sumpit bernomor secara acak dan

    memperoleh nomor 1, selanjutnya guru mengambil sumpit berwarna secara acak

    dan memperoleh warna Merah, siswa yang memperoleh nomor 1 berwarna Merah

    Muda dan Merah Tua diminta untuk mempersiapkan jawaban mereka untuk

    dibahas di papan tulis. Jadi ada 2 siswa yang mengerjakan soal yang sama di

    papan tulis yang masing-masing siswa berasal dari 2 kelompok yang berbeda

    yaitu kelompok Merah Muda dan kelompok Merah Tua. Langkah ini dilakukan

    berulang kali sehingga soal di nomor 2 sampai dengan soal di nomor 3

    terselesaikan. Proses ini berulang untuk materi Pembagian Bilangan Bulat dengan

    Pecahan Campuran. Meskipun demikian, guru melakukan variasi dalam teknik

  • 72

    pemanggilan siswa. Untuk soal nomor ganjil, guru mengambil sumpit bernomor

    baru mengambil sumpit berwarna.Adapun untuk soal nomor genap, guru

    mengambil sumpit berwarna baru mengambil sumpit bernomor. Hal ini bertujuan

    untuk menumbuhkan antusias siswa dalam mengerjakan soal.

    Dalam kegiatan konfirmasi, guru meminta 2 siswa terpilih untuk mengerjakan

    soal nomor 1 di papan tulis (tahap menjawab). Untuk mengerjakan soal di papan

    tulis tanpa membawa LK. Guru bersama siswa lainnya mengoreksi hasil

    pekerjaan teman yang ada di papan tulis. Apabila ada kesalahan guru

    mempersilahkan siswa yang lain untuk mengoreksi kesalahan dari teman mereka.

    Siswa yang mampu mengerjakan soal dengan benar akan diberi rewards berupa

    sticker smile. Tiga sticker smile diberikan jika jawaban benar dan mengerjakan

    paling cepat, dua sticker smile jika jawaban benar namun selesai lebih lambat, dan

    satu sticker smile jika jawaban salah (karena sudah berani maju ke depan).

    Selanjutnya sebagai tahap konfirmasi, guru memberikan soal individu kepada

    siswa dan seluruh siswa diminta mengerjakan soal secara individu. (Soal individu

    dapat dilihat pada Lampiran IV).

    c. Kegiatan Penutup

    Guru bersama siswa menyimpulkan pembelajaran. Guru memberi bantuan

    berupa contoh soal sehingga siswa dapat menyebutkan 2 sub materi yang telah

    dipelajari yaitu Pembagian Pecahan Biasa dengan Pecahan Biasa dan Pembagian

    Bilangan Bulat dengan Pecahan Campuran. Guru memberikan tindak lanjut

    berupa Pekerjaan Rumah. Siswa diminta mengerjakan PR, PR diberikan dalam

    bentuk lembaran kertas. PR dapat dilihat pada lampiran dari RPP (Lampiran V).

    Guru memberi salam penutup dan mengajak siswa berdoa sesuai kepercayaan

    masing-masing. Setelah selesai, siswa diminta mempersiapkan diri untuk

    mengikuti kegiatan pembelajaran selanjutnya.

    4.3.2.2 Pertemuan II

    Pelaksanaan tindakan pada siklus satu pertemuan pertama dilaksanakan pada

    hari selasa tanggal 21 April 2016 pukul 07.00 WIB sampai pukul 08.10 WIB (jam

    ke-1 sampai ke-2). Siswa yang mengikuti pembelajaran berjumlah 10 siswa dari

    12 siswa yang terdiri dari 8 siswa laki-laki dan 2 siswa perempuan. Dalam

  • 73

    pertemuan kedua ini siswa atas nama Isti Kurniawati dan Micko Adjie S. masih

    tidak berangkat sekolah dengan keterangan sakit.

    a. Kegiatan Pendahuluan

    Pelaksanaan tindakan pada siklus satu pertemuan pertama diawali dengan

    mengkondisikan kelas yaitu meminta ketua kelas untuk memimpin doa. Guru

    memberi salam dan menanyakan kabar siswa. Sesuai rencana yang dibuat, guru

    melakukan absensi dengan cara yang efisien yaitu dengan menanyakan siswa

    yang tidak hadir. Dalam pertemuan ini, siswa atas nama Isti Kurniawati dan

    Micko Adjie tidak hadir dengan keterangan sakit.

    Guna menumbuhkan motivasi, guru menayangkan sebuah video “Burung

    Hantu”. Video ini berisi tentang beberapa burung hantu yang berusaha untuk

    mencelakai burung unta. Video ini mengajarkan tentang bagaimana siswa harus

    Saling Berbagi, Saling Menghormati, dan Jangan membeda-bedakan teman.Video

    ini ditayangkan agar mengunggah rasa Saling Berbagi. Hal ini diperlukan untuk

    menunjang proses diskusi pada langkah pembelajaran berikutnya.

    Sebagai apersepsi, guru menanyakan materi sebelumnya kemudian mengajak

    siswa untuk menyanyikan lagu “Desimal-Desimal”. Lagu ini berisi tentang apa itu

    desimal dan contoh bilangan desimal dengan nada lagu “Pelangi-Pelangi” Guru

    kemudian mengajukan pertanyaan tentang lagu tersebut. Pertanyaan yang

    diajukan diantaranya. “Apa itu desimal?” Manakah yang dinamakan dengan

    pembilang? Manakah yang dinamakan dengan penyebut? Berikan contoh bilangan

    desimal”. Pada tahap ini, siswa telah dapat menjawab pertanyaan guru.

    Langkah selanjutnya, guru menyampaikan dan menulis tujuan pembelajaran di

    papan tulis. Guru sengaja menulis di papan tulis agar dapat membantu siswa

    dalam menuliskan tujuan pembelajaran ini di buku catatan masing-masing. Untuk

    selanjutnya, guru memberi kesempatan siswa untuk mencatat tujuan tersebut.

    b. Kegiatan Inti

    Kegiatan eksplorasi, dimulai dari tahap I, yaitu pembentukan kelompok. Guru

    membagi siswa menjadi 4 kelompok, guru membagi kartu desimal ( , 0,3, 0,4,

    0,02, 0,03, 0,04, 0,002, 0,003, 0,004, 0,0002, 0,0003, dan 0,0004) kepada masing-

    masing siswa. Siswa mencari meja dengan nilai pecahan yang sama dan

  • 74

    bergabung dengan kelompoknya. Selanjutnya guru meletakkan identitas

    kelompok dan memberi nama kelompok sesuai identitas kelompok ( kelompok

    merah muda, kelompok merah tua, kelompok biru muda, dan

    kelompok biru tua) yang ada di meja masing-masing kelompok sesuai dengan

    warna yang ada pada meja.

    Selanjutnya sebagai tahap penomoran, guru membagikan topi bernomor (1,2,

    dan 3) yang nomornya berwarna (Merah Muda, Merah Tua, Biru Muda dan Biru

    Tua). Kemudian siswa mengenakan topi bernomor (1,2, dan 3) yang nomornya

    berwarna (Merah Muda, Merah Tua, Biru Muda dan Biru Tua).

    Sebagai kegiatan elaborasi, guru membagikan LKS (Lembar Kerja Siswa)

    kepada seluruh siswa. (LK dapat dilihat pada Lampiran III). LK berisi tentang

    materi Pembagian Pecahan Desimal dengan Bilangan Bulat. Kelompok berdiskusi

    tentang materi tersebut dan anggota kelompok mempunyai tugas untuk

    mengerjakan soal yang sama.

    Selanjutnya sebagai tahap berpikir bersama, siswa diberi kesempatan untuk

    berdiskusidalam mengerjakan LKS (Lembar Kerja Siswa) soal nomor 1 sampai

    dengan 3.

    Sebagai tahap pemangilan siswa, guru mengambil sumpit bernomor (memilih

    nomor pada kepala bernomor yang dikenakan oleh siswa) dilanjut mengambil

    sumpit berwarna (memilih warna kelompok pada identitas kelompok).Guna

    menjawab soal nomor 1, guru mengambil 1 sumpit berwarna dan 1 sumpit

    bernomor. Sebagai contoh, guru mengambil sumpit bernomor secara acak dan

    memperoleh nomor 1, selanjutnya guru mengambil sumpit berwarna secara acak

    dan memperoleh warna Merah, siswa yang memperoleh nomor 1 berwarna Merah

    Muda dan Merah Tua diminta untuk mempersiapkan jawaban mereka untuk

    dibahas di papan tulis. Jadi ada 2 siswa yang mengerjakan soal yang sama di

    papan tulis yang masing-masing siswa berasal dari 2 kelompok yang berbeda

    yaitu kelompok Merah Muda dan kelompok Merah Tua.Langkah ini dilakukan

    berulang kali sehingga soal di nomor 2 sampai dengan soal di nomor 3

    terselesaikan. Proses ini berulang untuk materi Pembagian Pecahan Desimal

  • 75

    dengan Desimal. Meskipun demikian, guru melakukan variasi dalam teknik

    pemanggilan siswa. Untuk soal nomor ganjil, guru mengambil sumpit bernomor

    baru mengambil sumpit berwarna.Adapun untuk soal nomor genap, guru

    mengambil sumpit berwarna baru mengambil sumpit bernomor. Hal ini bertujuan

    untuk menumbuhkan antusias siswa dalam mengerjakan soal.

    Dalam kegiatan konfirmasi, guru meminta 2 siswa terpilih untuk mengerjakan

    soal nomor 1 di papan tulis (tahap menjawab). Untuk mengerjakan soal di papan

    tulis tanpa membawa LK. Guru bersama siswa lainnya mengoreksi hasil

    pekerjaan teman yang ada di papan tulis. Apabila ada kesalahan guru

    mempersilahkan siswa yang lain untuk mengoreksi kesalahan dari teman mereka.

    Siswa yang mampu mengerjakan soal dengan benar akan diberi rewards berupa

    sticker smile. Tiga sticker smile diberikan jika jawaban benar dan mengerjakan

    paling cepat, dua sticker smile jika jawaban benar namun selesai lebih lambat, dan

    satu sticker smile jika jawaban salah (karena sudah berani maju ke depan).

    Selanjutnya sebagai tahap konfirmasi, guru memberikan soal individu kepada

    siswa dan seluruh siswa diminta mengerjakan soal secara individu. (Soal individu

    dapat dilihat pada Lampiran IV).

    c. Kegiatan Penutup

    Guru bersama siswa menyimpulkan pembelajaran. Guru memberi bantuan

    berupa contoh soal sehingga siswa dapat menyebutkan 2 sub materi yang telah

    dipelajari yaitu Pembagian Pecahan Desimal dengan Bilangan Bulat dan

    Pembagian Pecahan Desimal dengan Desimal.Guru memberikan tindak lanjut

    berupa Pekerjaan Rumah. Siswa diminta mengerjakan PR, PR diberikan dalam

    bentuk lembaran kertas. PR dapat dilihat pada lampiran dari RPP (Lampiran V).

    Guru memberi salam penutup dan mengajak siswa berdoa sesuai kepercayaan

    masing-masing. Setelah selesai, siswa diminta mempersiapkan diri untuk

    mengikuti kegiatan pembelajaran selanjutnya.

    4.3.2.3 Pertemuan III

    Pelaksanaan tindakan pada siklus satu pertemuan pertama dilaksanakan pada

    hari selasa tanggal 25 April 2016 pukul 07.00 WIB sampai pukul 08.10 WIB (jam

    ke-1 sampai ke-2). Siswa yang mengikuti pembelajaran berjumlah 10 siswa dari

  • 76

    12 siswa yang terdiri dari 8 siswa laki-laki dan 2 siswa perempuan. Dalam

    pertemuan ketiga ini, siswa atas nama Isti Kurniawati dan Micko Adjie S. masih

    tidak hadir dengan keterangan sakit.

    a. Kegiatan Awal

    Pada pertemuan III ini siswa diberikan soal evaluasi untuk mengukur hasil

    belajar setelah melakukan pembelajaran menggunakan model Numbered Head

    Together. Sebelumnya pembelajaran diawali dengan berdoa dahulu dipimpin oleh

    ketua kelas. Setelah selesai, guru memberi salam. Guru mengajak untuk

    membahas PR yang telah diberikan pada pertemuan sebelumnya. Setelah itu,

    siswa diajak mengingat kembali lagu yang berhubungan dengan perkalian

    pecahan yaitu lagu “Tik Tik Tik Ayo Ingat Pecahan Biasa” dan lagu “Desimal-

    Desimal.

    b. Kegiatan Inti

    Guru menginformasikan bahwa tes akan segera dilakukan. Tes ini merupakan

    tes individu.Siswa diberikan soal tes yang terdiri dari 20 soal dengan waktu

    mengerjakan selama 60 menit. (Soal tes dapat dilihat pada Lampiran 15).

    c. Kegiatan Penutup

    Setelah waktu habis, guru meminta siswa untuk mengumpulkan hasil

    evaluasi. Guru mengakhiri pembelajaran dan siswa diminta mempersiapkan diri

    untuk mengikuti kegiatan pembelajaran selanjutnya.

    4.3.3 Hasil Pengamatan atau Observasi

    Hasil pengamatan pada siklus I secara terperinci sebagai berikut.

    4.3.3.1 Hasil Pengamatan Terhadap Aktivitas Guru

    Lembar observasi guru diisi oleh observer Bapak Margiyanta, S.Pd.SD

    yang merupakan guru kelas V SD N Ngajaran 02. Lembar observasi tersebut

    terbagi atas 2 bagaian yaitu bagian persiapan dan pelaksanaan

    pembelajaran.Lembar observasi bagian persiapan digunakan untuk mengukur

    kesesuaian RPP berdasarkan model pembelajaran NHT dan kurikulum yang

    berlaku. Adapun lembar observasi bagian pelaksanaan pembelajaran digunakan

    untuk mengukur kesesuaian proses pembelajaran yang dilakukan guru dengan

    RRP dan keterampilan guru dalam melaksanakan pembelajaran di kelas.

  • 77

    Hasil pengisian lembar pengamatan guru pada siklus II dapat dilihat pada

    Lampiran 17. Rekapitulasi hasil pengamatan tersebut disajikan pada Tabel 16.

    Tabel 16 Rekapitulasi Hasil Observasi Guru Siklus II Aspek Persentase Kategori

    Kesesuaian dengan Kurikulum KTSP 95,45% Baik Sekali

    Kesesuaian dengan NHT 90,90% Baik Sekali

    Kegiatan Awal 100% Baik Sekali

    Kegiatan Inti 94,44% Baik Sekali

    Kegiatan Penutup 83,83% Baik Sekali

    Keterampilan guru dalam mengajar 85,71% Baik Sekali

    Tabel 16, menunjukkan bahwa kesuluruhan pembelajaran sudah masuk

    dalam kategori Baik Sekali, dengan memperbaiki kesalahan yang terjadi pada

    siklus I. Guru mendesain peraturan penggunaan topi bernomor. (memberikan

    pengurangan skor bagi kelompok yang anggotanya melepas topi bernomor). Guru

    meminta salah satu siswa untuk menjelaskan materi yang akan disampaikan

    dengan arahan dari guru dan siswa yang lain membacakan materi. Hal ini

    bertujuan untuk mengurangi dominasi guru. Guru mengingat untuk menilai

    aktifitas siswa. Guru mengatur jalannya diskusi antar kelompok dengan cara

    mengatur posisi tempat duduk siswa untuk memperbaiki jalannya diskusi

    kelompok. Guru menunjuk siswa yang tidak memperhatikan untuk membacakan

    materi. Hal ini bertujuan agar seluruh siswa dapat fokus dalam pembelajaran.

    4.3.3.2 Hasil Pengamatan Terhadap Aktivitas Belajar Siswa

    Proses pembelajaran diamati dengan menggunakan lembar pengamatan

    terhadap aktivitas siswa pada saat kegiatan pembelajaran. Lembar observasi siswa

    terbagi menjadi 4 aspek yaitu kegiatan klasikal, diskusi kelompok, presentasi, dan

    individu. Dalam kegiatan klasikal mencangkup memperhatikan guru, aktifitas

    bertanya, dan aktifitas menjawab.Kegiatan diskusi kelompok mencangkup

    aktifitas mengerjakan LK dan aktifitas berdiskusi. Kegiatan presentasi

    mencangkup keberanian maju dan kelancaran menjelaskan hasil temuan.Kegiatan

    individu mencangkup kejujuran, ketekunan dalam mengerjakan tugas/tes.Hasil

  • 78

    pengisian lembar pengamatan guru pada siklus II dapat dilihat pada Lampiran 18.

    Rekapitulasi hasil pengamatan tersebut disajikan pada tabel 17.

    Tabel 17

    Rekapitulasi Hasil Observasi Aktifitas Siswa Siklus II

    Tahap Pembelajaran

    Kategori

    Kurang Cukup Baik Baik sekali

    Jumlah Persentase Jumlah Persentase Jumlah Persentase

    Klasikal 0 0% 7 70% 3 30%

    Kelompok 0 0% 5 50% 5 50%

    Presentasi 0 0% 5 50% 5 50%

    Individu 0 0% 4 40% 6 60%

    Tabel 17, menunjukkan bahwa pada siklus Idalam kegiatan klasikal,

    masuk dalam kategori cukup baik (70%). Hal ini dikarenakan sebagian siswa

    sudah memperhatikan guru bahkan dan menjawab pertanyaan dari guru. Beberapa

    siswa sudah berani bertanya tentang materi yang belum jelas.

    Dalam kegiatan kelompok, sebagian besar siswa sudah masuk dalam

    kategori cukup baik dan baik sekali (50%). Hal ini menunjukkan bahwa pada

    siklus II diskusi siswa mulai terlihat, anggota kelompok tidak ada yang

    mengerjakan sendiri-sendiri.

    Dalam hal presentasi, masuk dalam kategori cukup baik dan baik sekali

    (50%), hal ini dikarena dalam pelaksanaannya banyak siswa cermat dalam

    mengerjakan soal.

    Dalam hal individu masuk dalam kategori baik sekali (60%) hal ini

    dikarenakan ketika melakukan tes, siswa sudah banyak yang mengerjakan secara

    jujur dan tekun, serta tugas/PR yang diberikan guru sudah banyak yang

    dikerjakan. Meskipun ada empat siswa yang masuk dalam kategori cukup (40%),

    hal ini dikarenakan empat siswa tersebut kurang cermat dalam mengerjakan

    tugas/PR.

  • 79

    4.4.3.3 Hasil Penilaian Tes Siklus (Hasil Belajar)

    Hasil dari pembelajaran siklus II dengan menggunkan model Numbered

    Head Together dapat dilihat pada Tabel 18 berikut ini.

    Tabel 18

    Rekapitulasi Hasil Pembelajaran Siklus II

    Jumlah

    Siswa

    Nilai

    Tertinggi

    Nilai

    Terendah

    Nilai

    Rata-rata

    Kelas

    Siswa yang Tuntas Siswa yang Belum

    Tuntas

    Jumlah Persentase Jumlah Persentase

    10 95 60 77,00 8 80% 2 20%

    Hasil belajar matematika pada siklus II dapat di jabarkan dalam Gambar

    14, Adapun hasil analisis ketuntasan dapat dilihat pada Gambar 15.

    Pada tabel 15 menunjukkan bahwa Nilai tertinggi yang diraih siswa

    sebesar 95 nilai terendah diraih siswa 60. Ada 2 siswa yang tidak mengikuti siklus

    II ini yaitu siswa nomor absen 1 atas nama Isti Kurniawati dan siswa nomor absen

    4 atas nama Micko Adjie S, masih ada 2 siswa yang tidak mencapai KKM yaitu

    siswa nomor absen 2 atas nama Ardani Khoirul F dan siswa nomor absen 10 atas

    nama Khalim Fahma R. Hasil belajar telah mencapai KKM yang telah di tetapkan,

    Kriteria Kriteria Ketuntasan Klasikal Minimal yang telah ditetapkan dalam

    kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) SD N Ngajaran 02 yang

    menyatakan bahwa suatu kelas dikatakan telah tuntas belajarnya apabila sekurang-

    kurangnya 75% telah terpenuhi. Siswa yang masuk dalam kategori tuntas

    mencapai 80%, Adapun yang 20% lainya tidak mencapai KKM. Rata-rata kelas

  • 80

    mencapai KKM, mengalami peningkatan dan mencapai KKM yang telah

    ditetapkan yaitu 65, oleh karena itu penelitian ini dihentikan pada siklus II.

    4.3.4 Refleksi

    Berdasarkan hasil pengamatan baik terhadap persiapan dan pelaksanaan

    oleh guru atau aktifitas siswa dalam mengikuti proses pembelajaran dan

    berdasarkan analisis Hasil Belajar siswa maka diperoleh refleksi sebagai berikut.

    4.3.4.1 Kelebihan

    Siklus II dilakukan dalam 3 kali pertemuan.Berdasarkan pelaksanaan dan

    observasi siklus II yang terdiri 3 perteman tersebut, diperoleh beberapa kelebihan

    diantaranya sebagai berikut.

    a. Guru sudah baik dalam tahap pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan RPP

    b. Keterampilan kooperatif siswa mulai berkembang, karena guru memfasilitasi

    untuk berdiskusi.

    c. Siswa berani mengerjakan soal yang diberikan oleh guru.

    d. Menghemat waktu, karena pemanggilan siswa yang mengerjakan soal 2

    siswa sekaligus dengan pertanyaan yang sama.

    e. Hasil belajar siswa mengalami peningkatan.

    f. Guru sudah memperbaiki kesalahan yang terjadi pada siklus I yaitu.

    1. Guru memberikan peraturan penggunaan topi bernomor sehingga beberapa

    siswa tidak ada yang melepas topi bernomor.

    2. Dominasi guru relatif rendah dengan bantuan siswa menjelaskan materi

    berdasarkan arahan dari guru.

    3. Guru mengingat langkah pembelajaran yaitu menilai aktifitas siswa.

    4. Guru mengatur posisi duduk siswa sehingga diskusi kelompok terlihat.

    5. Guru sudah tidak menulis sambil memberikan penjelasan.

    6. Siswa yang tidak mendengarkan penjelasan guru disuruh untuk

    membacakan materi.

    4.3.4.2 Kekurangan

    Kekurangan masih ditemukan pada siklus II yaitu pada pertemuan I, guru

    tidak menegur siswa yang tidak memperhatikan dan ada salah satu kelompok yang

    beranggotakan 2 siswa (laki-laki dan perempuan) tidak mau berdiskusi. Pada

  • 81

    pertemuan kedua, guru menegur kelompok tersebut untuk berdiskusi bergantian,

    ada siswa yang menjelaskan dan ada siswa yang mendengarkan. Pada pertemuan

    kedua, guru meminta siswa yang tidak memperhatikan untuk menjelaskan materi

    yang sedang dibahas. Selain itu guru juga mengatur anggota kelompok agar tidak

    terjadi salah satu kelompok beranggotakan 2 siswa (laki-laki dan perempuan).

    4.4 Deskripsi Antar Siklus

    Berdasarkan analisis hasil belajar matematika pada siklus I dan II dapat

    dibuat perbandingan secara terperinci peningkatan hasil belajar setiap siklusnya

    seperti Tabel 4.6. Tabel tersebut menunjukkan bahwa pada siklus I rata-rata kelas

    adalah 77,72 telah mencapai KKM yang ditentukan (65). Kriteria ketuntasan

    klasikal (72,72%) belum dipenuhi. Sebesar 72,72% siswa telah masuk ke dalam

    kategori tuntas. Hasil belajar matematika tersebut mengalami peningkatan pada

    siklus ke II. Rata-rata pada siklus II naik menjadi 77,00 dengan persentase

    ketuntasan klasikal 80%. Hal ini menunjukkan bahwa dari pelaksanaan II tujuan

    penelitian ini telah tercapai sehingga penelitian tindakan kelas ini diakhiri pada

    siklus II.

    Diagram hasil belajar antar siklus dapat dilihat pada Gambar 16 Terdapat

    nilai yang kosong pada gambar tersebut, namun bukan berati siswa tersebut

    mendapatkan nilai 0 melainkan tidak mengikuti kegiatan pembelajaran maupun

    tes evaluasi sehingga terdapat perbedaan jumlah siswa antara siklus I dan siklus II.

    Tidak seluruh siswa mendapatkan hasil belajar yang meningkat dari siklus I ke

    siklus II.

    Tabel 19

    Perbandingan Rekapitulasi Hasil Belajar Siklus I dan Siklus II

    Kelas V SD N Ngajaran 02

    Siklus

    Jumlah

    Siswa

    Nilai

    Tertinggi

    Nilai

    Terendah

    Nilai

    Rata-rata

    Kelas

    Siswa yang Tuntas Siswa yang Belum

    Tuntas

    Jumlah Persentase Jumlah Persentase

    I 11 90 60 72,72 8 72,72% 3 27,27%

    II 10 95 60 77,00 8 80% 2 20%

  • 82

    Kenaikan hasil belajar tersebut disebabkan oleh peningkatan proses

    pembelajaran yang melibatkan siswa secara penuh aktif dalam melakukan tahap-

    tahap pembelajaran. Adanya diskusi kelas, siswa lebih mampu memahami materi

    maupun langkah-langkah mengerjakan soal yang diberikan.Penggunaan media

    pembelajaran seperti kartu pecahan membuat siswa aktif bergerak untuk

    menyederhanakan berbagai macam bentuk pecahan.Penggunaan topi bernomor

    dan berwarna, mempermudah siswa dalam pemanggilan. Media pembelajaran

    yang lain seperti stik bernomor dan berwarna membuat siswa penasaran dan

    tertantang untuk mengerjakan soal di papan tulis.

    Pada siklus I NHT sudah dilaksanakan oleh guru dengan menggunakan

    media kartu pecahan dan desimal pada kegiatan eksplorasi dalam aspek

    intelektual siswa untuk bergabung dengan kelompoknya. Penggunaan topi

    bernomor dan berwarna, mempermudah siswa dalam pemanggilan untuk

    mengerjakan soal dan penilaian kepada masing-masing siswa melalui rewards

    sticker smile. Media pembelajaran yang lain seperti stik bernomor dan berwarna

    membuat siswa penasaran dan mempunyai kesempatan yang sama untuk

    mengerjakan soal di papan tulis.

  • 83

    Pada siklus II NHT lebih diperjelas, pada saat diskusi kelompok guru

    mengatur tempat duduk siswa agar memungkinkan siswa berdiskusi. Selanjutnya

    guru memperbaiki pemanggilan siswa, yang semula pada siklus I guru belum

    terlihat adil dalam pemanggilan siswa. Pada siklus II pemanggilan siswa sudah

    diperbaiki. Namun ada siswa yang tidak mengikuti siklus I dan Siklus II yaitu

    siswa nomor absen 1 atas nama Isti Kurniawati karena sedang sakit. Ada siswa

    yang yang mengikuti siklus I tetapi tidak mengikuti siklus II yaitu siswa nomor

    absen 4 atas nama Micko Adjie S. karena sedang sakit. Masih ada 2 siswa yang

    baik pada siklus I dan siklus II nilainya belum mencapai KKM, hal itu karena

    pada saat kegiatan pembelajaran 2 siswa tersebut tidak memperhatikan guru, tidak

    aktif menjawab, dan kurang menguasai materi yang diberikan oleh guru.

    Adapun 2 siswa yang nilainya belum mencapai KKM yang pertama siswa

    nomor absen 2 atas nama Ardani Khoirul F. siswa tersebut masih kurang dalam

    perhitungan khususnya perkalian, hal tersebut dapat dilihat pada nilai pra siklus

    siswa tersebut mendapat nilai 55 (Nilai pra siklus dapat dilihat pada Lampiran 1),

    pada siklus I dan siklus II siswa tersebut mendapat nilai 60 (Nilai siklus I dapat

    dilihat pada Lampiran 12 sedangkan nilai siklus II dapat dilihat pada lampiran 23).

    Selain itu pada saat menjawab pertanyaan siswa tersebut mengalami kesulitan

    dalam mengalikan bilangan dan kurang menguasai materi yang telah disampaikan.

    Siswa yang nilainya belum mencapai KKM selanjutnya adalah siswa

    nomor absen 10 atas nama Khalim Fahma R. siswa tersebut tidak sungguh-

    sungguh salam setiap kegiatan pembelajaran, hal tersebut dapat dilihat pada

    lembar observasi aktifitas siswa siklus I, pada pertemuan I siswa tersebut tidak

    memperhatian guru, tidak aktif bertanya, tidak aktif menjawab, tidak aktif

    berdiskusi, tidak jujur karena pada saat mengerjakan tugas siswa tersebut masih

    sering melihat LK dan melihat pekerjaan temannya, dan tidak tekun dalam

    mengerjakan tugas yang diberikan. Pada pertemuan II siswa tersebut sudah

    memperhatikan guru, tetapi tidak aktif bertanya, tidak aktif menjawab, tidak aktif

    berdiskusi, tidak jujur karena pada saat mengerjakan tugas siswa tersebut masih

    sering melihat LK dan melihat pekerjaan temannya, dan tidak tekun dalam

    mengerjakan tugas yang diberikan. (Lembar observasi siswa siklus I dapat dilihat

  • 84

    pada Lampiran 10). Selanjutnya pada siklus II pada pertemuan I siswa tersebut

    sudah memperhatikan guru, aktif menjawab tetapi mengikuti kata teman-

    temannya, tetapi tidak aktif bertanya dan tidak aktif berdiskusi karena 1 kelompok

    hanya 2 siswa (laki-laki dan perempuan), sudah jujur tetapi tidak tekun dalam

    mengerjakan tugas. Pada pertemuan II siswa tersebut memperhatikan guru, aktif

    menjawab tetapi mengikuti kata teman-temannya, tetapi tidak aktif bertanya dan

    tidakm berdiskusi tetapi tidak sungguh-sungguh, tidak jujur meskipun tekun

    dalam mengerjakan tugas, tetapi masih belum menguasai materi yang diberikan.

    (Lembar observasi siswa siklus II dapat dilihat pada Lampiran 21).