78
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Setting Penelitian Secara umum usaha tani tembakau khususnya jenis tembakau Virginia (FC) di Kabupaten Lombok Timur dapat digambarkan sebagai berikut: 1. Letak dan Luas Wilayah Kabupaten Lombok Timur merupakan salah satu Kabupaten di Propinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dan berada paling timur di Pulau Lombok. Secara geografis terletak pada 116 0 - 117 0 bujur timur dan 8 0 - 9 0 Lintang Selatan, dengan batas wilayah: Sebelah Barat : Kab. Lombok Utara dan Lombok Tengah. Sebelah Timur : Selat Alas. Sebelah Utara : Laut Jawa. Sebelah Selatan : Samudera Indonesia. Luas wilayah kabupaten Lombok Timur adalah 2.679,88 Km 2 dengan rincian luas daratan 1.605,55 (59,91%) dan lautan seluas 1.074,33 Km 2 (40,09%). Luas daratan Kabupaten Lombok Timur mencakup 33,88% dari luas pulau Lombok atau 7,97% dari luas daratan Provinsi Nusa Tenggara Barat. Pada tahun 2012 luas daratan Kabupaten Lombok Timur yang digunakan sebagai lahan sawah seluas 46.354 Ha (28,87%) dan lahan kering seluas 114.201 Ha (71,13%). 1 Terdiri dari 20 wilayah kecamatan yaitu kecamatan 1 Katalog BPS: 1102001.5203, Lombok Timur dalam Angka No. Publikasi: 5203.1301 Badan Pusat Statistik kabupaten Lombok Timur 2013., 3. 79

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi ...digilib.uinsby.ac.id/893/7/Bab 4.pdf · ciri utama di wilayah beriklim tropis. pada umumnya terdapat dua musim dalam setahun

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi ...digilib.uinsby.ac.id/893/7/Bab 4.pdf · ciri utama di wilayah beriklim tropis. pada umumnya terdapat dua musim dalam setahun

79

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Setting Penelitian

Secara umum usaha tani tembakau khususnya jenis tembakau Virginia (FC)

di Kabupaten Lombok Timur dapat digambarkan sebagai berikut:

1. Letak dan Luas Wilayah

Kabupaten Lombok Timur merupakan salah satu Kabupaten di Propinsi

Nusa Tenggara Barat (NTB) dan berada paling timur di Pulau Lombok. Secara

geografis terletak pada 1160 - 1170 bujur timur dan 80 - 90 Lintang Selatan,

dengan batas wilayah:

Sebelah Barat : Kab. Lombok Utara dan Lombok Tengah.

Sebelah Timur : Selat Alas.

Sebelah Utara : Laut Jawa.

Sebelah Selatan : Samudera Indonesia.

Luas wilayah kabupaten Lombok Timur adalah 2.679,88 Km2 dengan

rincian luas daratan 1.605,55 (59,91%) dan lautan seluas 1.074,33 Km2

(40,09%). Luas daratan Kabupaten Lombok Timur mencakup 33,88% dari luas

pulau Lombok atau 7,97% dari luas daratan Provinsi Nusa Tenggara Barat.

Pada tahun 2012 luas daratan Kabupaten Lombok Timur yang digunakan

sebagai lahan sawah seluas 46.354 Ha (28,87%) dan lahan kering seluas

114.201 Ha (71,13%).1 Terdiri dari 20 wilayah kecamatan yaitu kecamatan

1 Katalog BPS: 1102001.5203, Lombok Timur dalam Angka No. Publikasi: 5203.1301 Badan Pusat Statistik kabupaten Lombok Timur 2013., 3.

79

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi ...digilib.uinsby.ac.id/893/7/Bab 4.pdf · ciri utama di wilayah beriklim tropis. pada umumnya terdapat dua musim dalam setahun

80

Sembalun, Sambelia, Pringgabaya, Suela, Wanasaba, Aikmel, Pringgasela,

Suralaga, Sukamulia, Masbagik, Sikur, Terara, Montong Gading, Selong,

Labuhan Haji, Sakra, Sakra Barat, Sakra Timur, Keruak, Jerowaru. Sedangkan

batas-batas wilayah Kabupaten Lombok Timur dapat dilihat pada gambar 4.1.

2. Topografi

Berdasarkan topografi wilayah, Kabupaten Lombok Timur terletak pada

ketinggian 0 - 3.726 meter di atas permukaan laut dengan kemiringan

hamparan dari utara ke selatan. Kemiringan lahan bervariasi mulai dari kelas

kemiringan lereng antara 0 - 2 persen sampai kelas kemiringan lereng lebih

dari 40 persen. Kemiringan lereng antara 0 - 2 persen mencakup daerah-daerah

di sepanjang pantai yang terbentang mulai dari bagian utara ke arah timur

hingga ke bagian selatan, sedangkan kemiringan lereng lebih dari 40 persen

mencakup pegunungan Rinjani yang terletak di bagian utara.2

3. Keadaan Iklim Curah Hujan dan Tanah

Iklim adalah kondisi rata-rata cuaca dalam waktu yang panjang.

Pengetahuan tentang iklim dari satu wilayah sangat penting, sehingga

diperlukan penyajian atau deskripsi iklim yang tepat supaya dapat memberikan

gambaran tentang kondisi suatu wilayah dengan baik. Deskripsi iklim bukan

hanya sekedar penyajian data iklim, melainkan harus bisa menjelaskan kepada

pembaca sehingga mereka dapat memahami beberapa hal penting misalnya:3

2 Ibid., 3-4. 3 Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Lombok Timur, Laporan Akhir Pendataan dan Pemetaan Sebaran Oven Tembakau Kabupaten Lombok Timur (Selong: CV Bangun Cipta, 2011), 20-22.

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi ...digilib.uinsby.ac.id/893/7/Bab 4.pdf · ciri utama di wilayah beriklim tropis. pada umumnya terdapat dua musim dalam setahun

81

a. Alasan-alasan petani memilih jenis-jenis tanaman yang diusahakan dan

menentukan kalender tanam atau pola tanam.

b. Kejadian-kejadian yang disebabkan oleh elemen iklim yang dapat

mempengaruhi keberhasilan atau kegagalan usaha tani.

c. Strategi petani dalam mengalokasikan tenaga kerja dan sumberdaya lain

yang dimilikinya.

d. Latar belakang dan alasan untuk memberikan anjuran terhadap introduksi

tanaman baru, perbaikan pola tanam, dan perbaikan pola pengelolaan

lainnya.

Iklim dicirikan oleh berbagai unsur atau elemen iklim, yang masing-

masing memiliki peran dan mempengaruhi usaha tani. Semua elemen memang

penting, namun ada elemen yang dianggap sangat penting dan ada juga elemen

yang dianggap kurang penting disuatu daerah. Ini harus dapat diungkapkan

dengan jelas, karena apa yang dianggap penting disuatu wilayah belum tentu

sama pentingnya dengan wilayah lain atau sebaliknya.

1) Suhu udara, radiasi matahari dan kelembaban udara.

Elemen-elemen iklim tersebut sangat menentukan jenis-jenis

tumbuhan dan hewan yang dapat hidup dikawasan ini. Pilihan jenis

komoditi pertanian yang dapat tumbuh dan berproduksi secara optimal

pertama-tama harus didasarkan pada kondisi unsur-unsur iklim seperti suhu

udara, radiasi matahari, panjang hari dan lama penyinaran, serta mungkin

yang menjadi pertimbangan tambahan adalah tekanan udara, kelembaban

udara dan kecepatan angin. Perubahan elemen iklim tersebut di daerah ini

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi ...digilib.uinsby.ac.id/893/7/Bab 4.pdf · ciri utama di wilayah beriklim tropis. pada umumnya terdapat dua musim dalam setahun

82

dapat dikatakan kurang penting, karena fluktuasi musiman atau tahunan

ternyata kecil sekali. Bahkan fluktuasi unsur iklim harian ternyata lebih

besar dibandingkan fluktuasi musiman, misalnya suhu udara. Faktor suhu

ini sangat penting apabila terjadi fluktuasi yang besar dalam waktu relatif

singkat,misalnya seperti yang terjadi didaerah yang beriklim dingin (Sub

Tropika). Di daerah tropika dataran rendah suhu udara relatif konstan

sehingga tidak menimbulkan permasalahan yang berarti bagi pertanian.

Elemen-elemen iklim yang lain pada umumnya juga relatif konstan,

sehingga pada umumnya kurang diperhatikan. Dari uraian diatas dapat

disimpulkan bahwa terdapat elemen-elemen iklim yang mudah ditaksir

(predictable), misalnya suhu udara, radiasi matahari dan kelembaban udara

relatif yang pada umumnya hampir merata sepanjang tahun. Suatu hal yang

perlu diperhatikan apakah pernah terjadi nilai-nilai ekstrim yang dapat

mengakibatkan kerusakan pada tanaman. adanya kejadian yang ekstrim

walaupun cuma berlangsung singkat seringkali berpengaruh besar terhadap

pertanian.kejadian seperti angin kencang (topan, tsunami, dsb.) atau suhu

dingin datang tiba-tiba dan sebagainya perlu mendapat perhatian khusus.

Bilamana kejadian-kejadian ekstrim ini sering terjadi disuatu wilayah, maka

harus dicatat dan dilaorkan supaya dapat dipertimbangkan dalam menyusun

perencanaan dan rekomendasi.

Berdasarkan data pengamatan di Kabupten Lombok Timur yang

merupakan kawasan beriklim tropik, ternyata bahwa nilai-nilai unsur iklim

tersebut tidak terlalu berfluktuasi dari tahun ke tahun. Oleh karena itu

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi ...digilib.uinsby.ac.id/893/7/Bab 4.pdf · ciri utama di wilayah beriklim tropis. pada umumnya terdapat dua musim dalam setahun

83

adanya data yang sangat terbatas sudah dapat dipakai untuk mencirikan

wilayah ini dengan cukup baik.

Wilayah kabupatan Lombok Timur beriklim tropis yang di pengaruhi

oleh angin dari belahan bumi utara dan belahan bumi selatan, serta

perubahan tekanan udara pada garis khatulistiwa. Suhu udara hanya

diperoleh dari dua stasiun, yaitu Dasan Lekong dan Leruak. suhu udara

terendah terjadi pada bulan Juli sampai Agustus, sedangkan suhu udara

tertnggi terjadi pada bulan Januari sampai April. Suhu udara rata-rata

Kabupaten Lombok Timur adalah 24,50C di stasiun Dasan Lekong (160

mdpl) dan 26,80C di stasiun Keruak (49 mdpl). semakin tinggi elevasi

daerah maka suhu udara semakin rendah, maka dengan asumsi untuk daerah

tropis tiap kenaikan elevasi 100 m terjadi penurun suhu udara 0,60C.

2) Curah Hujan.

Elemen iklim yang dianggap paling penting diwilayah beriklim tropis

adalah curah hujan karena sebarannya tidak merata menurut dimensi ruang

dan waktu, sehinnga sulit diprediksi. Hujan menjadi faktor penentu utama

pada usaha tani sistem tadah hujan. Namun bila ada irigasi yang cukup,

maka faktor curah hujan bisa menjadi kurang penting.

Pola curah hujan yang sangat dipengaruhi oleh pola muson menjadi

ciri utama di wilayah beriklim tropis. pada umumnya terdapat dua musim

dalam setahun yaitu musim penghujan musim kemarau. Berbeda dengan

elemen-elemen iklim lainnya, curah hujan tidak dipengaruhi oleh siklus

harian (perubahan siang dan malam), tetapi pengaruh dari siklus musiman

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi ...digilib.uinsby.ac.id/893/7/Bab 4.pdf · ciri utama di wilayah beriklim tropis. pada umumnya terdapat dua musim dalam setahun

84

atau tahunan (muson) yang disebabkan oleh peristiwa revolusi bumi

(perputaran bumi mengelilingi matahari) adalah sangat dominan. Banyak

keputusan dalam usaha pertanian yang sangat ditentukan dan dipengaruhi

oleh faktor hujan ini, terutama pada sistem pertanian tadah hujan.

Sebagian besar curah hujan yang jatuh diatas permukaan tanah akan

mengalir sebagai aliran permukaan, kemudian masuk kedalam sungai dan

mengalir ke laut, atau masuk ke dalam badan air lain seperti waduk, danau,

check, dam, dan embung. Aliran permukaan yang berlebihan dapat

menyebabkan banjir, genangan dan kerusakan lahan pertanian. Kondisi

tanah dan vegetasi penutup yang kurang baik menyebabkan air hujan yang

meresap ke dalam tanah sangat sedikit, sehingga volume aliran permukaan

meningkat dan mengikis permukaan tanah atau menyebakan erosi.

Kelebihan air aliran permukaan tersebut dapat ditampung untuk mengairi

lahan pertanian pada musim kemarau atau pada saat-saat diperlukan.4

Didaerah beriklim tropika basah curah hujan penyebab utama

pengikisan tanah. Sedangkan angin tidak mempunyai pengaruh yang begitu

berarti. Proses pengikisan tanah oleh air merupakan kombinasi dua sub

proses yaitu penghancur struktur tanah menjadi butir-butir primer oleh

energi tumbuk butir-butir hujan yang menimpa tanah dan perendaman oleh

air yang tergenang (proses dispersi) dan pemindahan (pengangkutan) butir-

butir tanah oleh percikan hujan dan penghancuran struktur tanah diikuti

4 Ibid., 23-24.

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi ...digilib.uinsby.ac.id/893/7/Bab 4.pdf · ciri utama di wilayah beriklim tropis. pada umumnya terdapat dua musim dalam setahun

85

pengangkutan butir-butir tanah tersebut oleh air yang mengalir di

permukaan tanah.

Beberapa aspek penting dari curah hujan yang perlu diperhatikan

adalah: jumlah dan sebaran (distribusi) hujan tahunan, hujan bulanan,

dasarian dan lima harian, bahkan sampai harian tidak merata dapat

berpengaruh buruk terhadap pertumbuhan tanaman.

Hujan merupakan sumber utama masukan air untuk lahan pertanian

(terutama lahan tadah hujan) dan evaporasi adalah indikator keluarnya. Oleh

karena itu neraca air dari suatu kawasan dapat dilihat secara tepat dengan

membandingkan masukan dan keluaran ini, walaupun sifatnya masih sangat

kasar. Dari neraca ini dapat diketahui apakah dalam suatu periode terjadi

surplus (pemasukan air lebih banyak) atau terjadi defisit (kebutuhan air

lebih banyak). periode surplus merupakan indikator musim penghujan

semantara periode defisit dapat dikatakan sebagai musim kemarau.

Curah hujan rata-rata bulanan memperlihatkan bahwa didaerah

Kabupaten Lombok Timur terjadi bulan-bulan kering ( 100 mm) mulai

April sampai Oktober dengan curah hujan terendah terjadi bulan Juli,

Agustus dan September. Bulan-bulan lembab (100-200 mm) terjadi pada

November, Februari, Maret.

4. Keadaan Penduduk

Jumlah penduduk Lombok Timur tahun 2012 mencapai 1.123.488 jiwa,

jumlah tersebut mengalami peningkatan sekitar 0,6 persen jika dibandingkan

jumlah penduduk tahun 2011. Apabila dirinci menurut jenis kelamin, penduduk

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi ...digilib.uinsby.ac.id/893/7/Bab 4.pdf · ciri utama di wilayah beriklim tropis. pada umumnya terdapat dua musim dalam setahun

86

Lombok Timur tahun 2012 terdiri dari 524.126 laki-laki dan 599.362

perempuan, dengan demikian rasio jenis kelamin penduduk Lombok Timur

sebesar 87,45 artinya terdapat 87 laki-laki setiap 100 penduduk perempuan.

Penduduk Lombok Timur tersebar di 20 Kecamatan. Tiga kecamatan

dengan jumlah penduduk terbanyak pada tahun 2012 adalah kecamatan

Masbagik, kecamatan Aikmel dan kecamatan Pringgabaya, sedangkan

kecamatan dengan penduduk paling sedikit adalah kecamatan Sembalun,

Sambalia, dan kecamatan Sukamulia.5

Dilihat dari kepadatan penduduk, kecamatan dikelompokkan kedalam

tiga kategori kepadatan yaitu:

a. Tinggi ( > 2.000 jiwa per km2)

Meliputi Sakra, Masbagik, Sukamulia, Selong.

b. Sedang (1000-2000 jiwa per km2)

Meliputi Keruak, Sakra Barat, Sakra Timur, Terara, Montong Gading,

Suralaga, Labuhan haji dan Wanasaba.

c. Rendah (< 1000 jiwa per km2)

Meliputi Jerowaru, Sikur, Pringgasela, Pringgabaya, Suela, Aikmel,

Sembalun dan Sambelia.6

Masyarakat Kabupaten Lombok Timur merupakan masyarakat yang

masih menghargai budaya dan tata nilai leluhur yang dikembangkan secara

turun temurun. Hal ini tercermin dari berbagai prilaku komunal yang

diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Masyarakat Susku Sasak yang ada di

5 Ibid., 79. 6 BPS, Lombok Timur dalam Angka 2013, 79-80.

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi ...digilib.uinsby.ac.id/893/7/Bab 4.pdf · ciri utama di wilayah beriklim tropis. pada umumnya terdapat dua musim dalam setahun

87

pulau Lombok dalam kehidupan kesehariannya menganut pola kehidupan

kebersamaan dan gotong royong sehingga hampir setiap aspek yang

menyangkut kepentingan bersama dalam masyarakat Lombok Timur dapat

teratasi.

Sistem kemasyarakatan yang berkembang umumnya di Pulau Lombok

dan khususnya di Kabupaten Lombok Timur adalah sistem kebersamaan,

gotong royong, dan kekeluargaan. Sistem kekeluargaan dalam masyarakat

bersifat patrilineal mengikuti garis keturunan ayah, sehingga pengaruh orang

tua laki-laki sangat besar dalam sebuah keluarga ataupun keluarga besar

mereka. Sistem kekeluargaan dalam masyarakat Sasak bersifat tinggal dekat

yang dapat digambarkan dalam pola bermukim mereka dimana masih

ditemukan dari beberapa daerah Kabupaten Lombok Timur, kompleks

perumahan yang ditempati oleh satu kelompok besar masyarakat yang masing-

masing di antara mereka masih mempunyai hubungan kekeluargaan yang

dekat. Kondisi ini berpengaruh pula terhadap tingkat keinginan masyarakat

untuk melakukan imigrasi kedaerah lain.

Sistem kepemimpinan dalam masyarakat diwilayah Kabupaten Lombok

Timur terutama masyarakat asli Suku Sasak sangat patuh dan tunduk pada

pemuka agama terutama Tuan Guru,7 mengingat masyarakat di Kabupaten

Lombok Timur mayoritas menganut agama Islam, sehingga petuah seorang

7 Tuan Guru adalah sebutan bagi seseorang yang memiliki pengetahuan agama yang tinggi yang diberikan oleh masyarakat sebagai wujud dari pengakuan mereka terhadap kelebihan-kelebihan yang dimilikiseseorang. Pada umumnya mereka yang diberikan gelar Tuan Guru adalah orang yang pernah berhaji yang memiliki jamaah pengajian. Dalam Jamaludin, Sejarah Sosial Islam di Lombok Tahun 1740-1935 (Study Kasus Terhadap Tuan Guru) (Jakarta: Puslitbang Lektur dan Khazanah Keagamaan badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI, 2011), 142.

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi ...digilib.uinsby.ac.id/893/7/Bab 4.pdf · ciri utama di wilayah beriklim tropis. pada umumnya terdapat dua musim dalam setahun

88

Tuan Guru sangat berpengaruh terhadap keberhasilan dan kelancaran segala

kegiatan keagamaan dan sosial kemasyarakatan. Selain Tuan Guru masyarakat

Lombok Timur juga patuh dan tunduk kepada tokoh atau pemuka masyarakat

dan kepala pemerintahan. Sedangkan sistem kemasyarakatan yang berkembang

dalam tata kehidupan masyarakat Lombok Timur adalah sistem kekeluargaan

dan tata nilai, sistem kekeluargaan dan kebersamaan.

5. Keadaan Pertanian.

Mata pencaharian penduduk Kabupaten Lombok Timur tidak terlepas

dari kondisi wilayah Kabupaten Lombok Timur sebagai salah satu kabupaten

agraris sehingga sebagian besar penduduknya bermata pencaharian di bidang

pertanian dan peternakan. Sektor pertanian didominasi oleh pertanian tanaman

pangan (padi, palawija, jagung, ubi-ubian), pertanian tanaman perkebunan

(tembakau, kelapa, kakao, vanili, jambu mete, cengkeh) dan pertanian tanaman

sayuran (cabe, bawang merah, bawang putih, serta beraneka jenis sayur-

sayuran lainnya). Sedangkan pada sektor peternakan didominasi oleh

peternakan sapi dan kambing.

Pola tanam untuk setiap tahunnya adalah padi untuk musim hujan dan

palawija untuk musim kemarau. Kebiasaan menanam palawija seperti jagung,

tomat, kedelai, kacang, cabe, ubi dan tembakau pada akhir-akhir ini sudah

berorientasi agribisnis sehingga tanaman tembakau mendapat perhatian dan

selalu banyak ditanam petani untuk tiap tahunnya. Mengingat animo petani

untuk menanam tembakau sangat besar khususnya tembakau virginia, maka

petani perlu dipacu dengan pengetahuan dan modal baik dari pemerintah dan

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi ...digilib.uinsby.ac.id/893/7/Bab 4.pdf · ciri utama di wilayah beriklim tropis. pada umumnya terdapat dua musim dalam setahun

89

swasta. Budidaya tembakau juga ditunjang dengan kelembagaan mendukung

sektor pertanian dapat dikatakan cukup baik mengingat segala keperluan baik

sarana pertanian, modal dan tempat pemasaran hasil produksi berupa tembakau

krosok kering sudah tersedia.

6. Tembakau.

Pengusahaan tembakau Virginia di pulau Lombok Nusa Tenggara Barat

dirintis sejak tahun 1969 oleh PT. Faroka, tahun 1971 oleh PT. BAT Indonesia.

Tahun 1974 oleh PT. XXVII dan NV GIEB pada tahun 1974. Memperhatikan

keberhasilan rintisan usaha tembakau Virginia di Pulau Lombok tersebut, maka

secara bertahap hadir perusahaan-perusahaan lain untuk turut mengembangkan

tembakau virginia tersebut seperti hadirnya PT. Djarum pada tahun 1980, PT.

Anugrah Alam Abadi, PT. Mangli Jaya Raya, PT. Cakrawala pada tahun 1987,

PT. Tresno Bentoel pada tahun 1989, kemudian menyusul pada tahun-tahun

berikutnya oleh PT. Trisno Adi, PT. HM. Sampoerna, PT. Sadhana Arifnusa

dan pada tahun 1999 hadir lagi perusahaan baru yakni PT. Gelora Djaja dan

UD. Nyoto Permadi.

Hadirnya perusahaan-perusahaan pengelola Tembakau Virginia tersebut

mendorong minat petani untuk mengusahakan tanaman tembakau sebagai

tanaman alternatif yang cukup menarik dan menjanjikan. Para petani yang

semula sebagai petani padi dan palawija, memilih tanaman lain yang dapat

menambah pilihan dalam pola tanaman yang setelah tanam padi 1 (pertama)

yaitu tembakau sebagai pengganti tanaman padi atau palawija sebagai pola

tanam berikutnya. Sistem dan pola pengusahaan Tembakau Virginia di Pulau

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi ...digilib.uinsby.ac.id/893/7/Bab 4.pdf · ciri utama di wilayah beriklim tropis. pada umumnya terdapat dua musim dalam setahun

90

Lombok pada awalnya berupa areal rintisan berupa demplot-demplot yang

dikelola oleh perusahaan dan areal plasma yang diusahakan oleh petani.

Perkembangan selanjutnya adalah berupa pola kemitraan usaha antara petani

dengan perusahaan pengelola yang menjadi partner dalam usaha tani

Tembakau Virginia dimaksud. Selanjutnya luas tanaman Tembakau Virginia di

Pulau Lombok seluas 27.446,96 Ha, luas areal dimaksud terkonsentrasi di

Lombok Timur 70%, Lombok Tengah 25% dan Lombok Barat 5%.

Perkembangan Tembakau Virginia di Pulau Lombok tersebut juga semakin

terprogram dan terarah sejalan dengan kebijakan Pemerintah Pusat dalam hal

ini berupa Program Intensifikasi Tembakau Virginia (ITV) yang dilaksanakan

oleh Direktorat Jenderal Perkebunan Departemen Pertanian RI dan Program

ITV hingga saat ini masih terus berlanjut dan dilaksanakan di Propinsi Nusa

Tengara Barat.

Tembakau merupakan salah satu komoditi unggulan perkebunan di

Kabupaten Lombok Timur, bahkan merupakan produk idola yang memberikan

penghasilan asli daerah yang tergolong paling besar dan mampu meningkatkan

kesejahteraan masyarakat sehingga pengembangan tembakau ini mendapat

dukungan yang besar baik dari pemerintah maupun masyarakat petani

khususnya di Kabupaten Lombok Timur. Wilayah pengembangan tembakau

virginia meliputi sebagian besar wilayah Kabupaten Lombok Timur dengan

potensi pengembangan tembakau virginia seluas 27.446,96 Ha sedangkan areal

yang sudah sekitar 16.678 Ha dengan produksi mencapai 1.836,57 per musim

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi ...digilib.uinsby.ac.id/893/7/Bab 4.pdf · ciri utama di wilayah beriklim tropis. pada umumnya terdapat dua musim dalam setahun

91

tanam.8 Adapun pengembangan potensi tembakau disetiap wilayah Kabupaten

Lombok Timur dapat dilihat pada tabel 4.1.

Tabel 4.1 :

Wilayah Pengembangan dan Potensi Tembakau Virginia Kabupaten Lombok Timur Tahun 2013

No Kecamatan Potensi (Ha)

Areal Tanam (Ha)

Produksi (Ton)

Produktivitas (Kg/Ha)

Petani (KK)

Sisa potensi

(Ha) 1 Keruak 1.381,10 1.335,50 1.826,20 1.13 1.061 -

2 Jerowaru 3.115,50 2.290,00 4,621.15 1.47 1.770 -

3 Sakra 1.942,00 1.900,50 3,029.71 1,55 1.124 54,18

4 Sakra Barat 2.434,00 1.451,00 3,845,96 1,53 1.472 -

5 Sakra Timur 2.823,00 1.535,00 4,915.95 1,61 1.191 -

6 Terara 2.806,00 1.165,50 2,753,67 1,67 906 977,70

7 Montong gading 1.973,13 250,00 744,69 1,72 198 1.541,19

8 Sikur 2.626,13 1.001,00 1,626,17 1,77 771 1.650,90

9 Masbagik 857,10 74,50 143,45 1,5 59 760,70

10 Pringgasela 985,63 190,50 285,45 1,38 152 778,78

11 Sukamulia 966,13 730,70 599,66 1,90 569 546,62

12 Suralaga 0 0 - 0 0 0

13 Selong 250,00 82,50 95,31 1,83 65 143,27

14 Labuhan Haji 1.400 0 - 0 0 1.400,00

15 Pringgabaya 110,00 0 - 0 0 110,00

16 Suela 1.596,13 168,50 359,50 1,67 123 1.381,13

17 Aikmel 250,00 27,00 - 2,10 12 223,00

8 Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Lombok Timur , Laporan Akhir Pendataan dan Pemetaan Sebaran Oven Tembakau Kabupaten Lombok Timur (Selong: CV Bangun Cipta, 2011), 32.

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi ...digilib.uinsby.ac.id/893/7/Bab 4.pdf · ciri utama di wilayah beriklim tropis. pada umumnya terdapat dua musim dalam setahun

92

18 Wanasaba 739,00 47 335,93 1,97 37 370,00

19 Sembalun 0 0 - 0 0 0

20 Sambelia 678,13 0 - 0 0 678,13

JUMLAH 26.932,98 12.269,00 25.182,37 1,52 9.510 12.380,53

Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Lombok Timur, 2013.

Kemudian agar usaha tani tembakau Virginia Pola Kemitraan dapat

berlangsung dengan efektif dan berkelanjutan, berbagai kebijakan dan

kesepakatan perlu dilakukan sejalan dengan perkembangan dan dinamika

agribisnis pertembakauan dan perkembangan sosial kemasyarakatan. Adapun

kebijakan yang menjadi dasar dalam penetapan harga pasar tembakau Virginia

di Pulau Lombok adalah :

a. Peraturan Pemerintah Daerah Propinsi NTB Nomor 4 Tahun 2006,

khususnya Pasal 13 yang menggariskan, penetapan harga dasar dan kelas

mutu tembakau virginia.

b. Peraturan Gubernur Nusa Tenggara Barat No. 2 Tahun 2007, khususnya

pada pasal 29 ayat 1 dan 2.

c. Kesepakatan bersama dalam pengembangan tembakau Virginia dengan

pola kemitraan (antara petani dan perusahaan sebagai pelaku utama,

lembaga penyandang dana, Pemerintah sebagai pembina/ lembaga/

instansi lainnya sebagai pendukung pola kemitraan) adapun petani teknis/

plasma dan swadaya disarankan untuk menjadi mitra perusahaan

pengelola.

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi ...digilib.uinsby.ac.id/893/7/Bab 4.pdf · ciri utama di wilayah beriklim tropis. pada umumnya terdapat dua musim dalam setahun

93

Adapun pihak-pihak yang terkait di dalam usaha tani tembakau di Pulau

Lombok Nusa Tenggara Barat khususnya di Kabupaten Lombok Timur antara

lain adalah:

a. Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten (Tk.II).

b. Pemerintah Daerah Kabupaten Cq.Bagian Ekonomi (Tk.II).

c. Dinas Koperasi dan Perdagangan Kabupaten (Tk.II).

d. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Propinsi dan Kabupaten Komisi B.

e. Hiswana Migas (Pertamina).

f. Lembaga Pembiayaan (Bank dan non Bank).

g. Perusahaan Pengelola Tembakau.

h. Asosiasi Petani Tembakau.

i. Masyarakat Petani Tembakau (mitra, teknis/ plasma, dan swadaya).

Adapun kebijakan pemerintah daerah dalam mengendalikan

pertembakauan antara lain:

a. Pemerintah daerah berupaya mengoptimalkan peranan dinas/ instansi

terkait dalam fungsi bimbingan, pengawasan, pengendalian dan

monitoring sesuai dengan ketentua yang diatur dalam Lembaran Daerah

Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor 4 tahun 2006

yang dipertegas dengan petunjuk pelaksanaan melalui surat keputusan

Gubernur Nusa Tenggara Barat Nomor 2 Tahun 2007 yang setiap tahun

ditinjau dan disesuaikan dengan perkembangan yang ada.

b. Mengakselerasi hubungan antara perusahaan pengelola dan petani

(binaan, teknis/ plasma, dan swadaya) sehingga iktikad kerjasama yang

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi ...digilib.uinsby.ac.id/893/7/Bab 4.pdf · ciri utama di wilayah beriklim tropis. pada umumnya terdapat dua musim dalam setahun

94

telah disepakati berjalan dengan baik dan apabila ada hal-hal yang tidak

sesuai dengan ketentuan dapat diketahui dan diantisipasi secara dini.

c. Memfasilitasi pertemuan dalam pelaksanaan musyawarah penghitungan

biaya dan penetapan harga pasar tembakau krosok kering pada tingkat

mutu/ grade, melaksanakan pengawasan sekaligus menjadi mediator/

penengah apabila terjadi perselisihan antara petani dengan perusahaan

pengelola/ pembina.

Dalam perkembangan usaha tani tembakau di Kabupaten Lombok Timur

secara umum petani tembakau dapat dikategorikan kepada beberapa kategori

yaitu: a) petani yang menanam dan mengoven sendiri hasil tanamnya, b) petani

yang hanya menanam dan menjual daun basah di tengah sawah c) petani yang

hanya mengoven tembakau basah yang dibeli dari petani yang hanya menanam

d) petani yang hanya membeli kering dari petani pengolah biasanya praktek ini

dilakukan oleh para broker/ tengkulak.9

Selain itu dalam perkembangan usaha tani tembakau antara petani dan

perusahaan memiliki beberapa pola dalam pengusahaan tembakau Virginia

pada umumnya melakukan hubungan kerjasama usaha dengan tiga macam pola

yaitu:10

a. Pola Petani Kemitraan.

Dalam pola binaan kemitraan ini, perusahaan pengelola dalam

mengusahkan usahanya dibidang usaha tani tembakau virginia menjalin

9 Lalu Alwan Wijaya, Sekertaris Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Lombok Timur. Wawancara, Rarang, Jum’at 10 Januari 2014. 10 Lalu Suparlan, Ketua Solidaritas Petani Plasma Tembakau Virginia Lombok (TASNIMA). Wawancara, Kilang, Jum’at 16 Oktober 2013.

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi ...digilib.uinsby.ac.id/893/7/Bab 4.pdf · ciri utama di wilayah beriklim tropis. pada umumnya terdapat dua musim dalam setahun

95

hubungan kemitraan dengan para petani yang bersifat saling mengikat di

antara kedua belah pihak dan dituangkan dalam bentuk perjanjian tertulis

(perjanjian kerjasama usaha) dengan segala hak dan kewajiban yang timbul

dari masing-masing pihak. Jalinan kerjasama atas dasar saling

membutuhkan dan menguntungkan ini dimulai sejak perencanaan,

pembenihan, penanaman, pemeliharaan tanaman, prosesing sampai pada

tahap pemasaran hasilnya.

Petani binaan perusahaan pengelola diberikan saprodi oleh perusahaan

dalam menjalankan usahanya seperti bibit, plastik penutup bibit, tali bal-

balan, pupuk, modal (pinjaman) tergantung area yang dimiliki oleh petani

binaan, mereka memiliki jatah untuk memasukkan hasil produksi mereka

berupa tembakau kerosok kering dengan batas 5 ton untuk setiap petani.

b. Pola Petani Teknis (Petani Plasma).

Dalam pola yang kedua ini, para petani yang melaksanakan kegiatan

usaha taninya menggunakan modal sendiri dalam melaksanakan usaha

taninya, mereka tidak dapat saprodi berupa pupuk dan pinjaman dana dari

perusahaan pengelola seperti petani yang bermitra dengan perusahaan, tapi

mereka memiliki hak untuk memasukkan tembakau keperusahaan

menggunakan nama salah seorang petani yang terdaftar sebagai mitra

perusahaan pengelola, dan syarat petani baru bisa memasukkan

tembakaunnya ke perusahaan pengelola harus menjadi petani binaan/ mitra,

dan petani plasma sedangkan untuk petani swadaya tidak berhak untuk

memasukkan tembakaunya ke perusahaan pengelola tanpa melalui dua jalur

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi ...digilib.uinsby.ac.id/893/7/Bab 4.pdf · ciri utama di wilayah beriklim tropis. pada umumnya terdapat dua musim dalam setahun

96

tersebut baik mereka adalah petani swadaya atau para broker (tengkulak/

penendak).

c. Pola Petani Swadaya

Dalam pola yang ketiga ini, para petani yang melaksanakan kegiatan

usaha taninya di bidang usaha tani tembakau virginia yaitu menggunakan

modal sendiri dalam melaksanakan usaha taninya dan tidak melakukan

kerjasama dalam pengadaan atau penyediaan sarana produksi dengan

perusahaan pengelola tembakau, tetapi pada tahap atau pasca produksi yaitu

pada waktu pemasaran hasil produksi tembakau telah mendapat jaminan

pemasaran dari pengusaha yang akan menampung hasil produksinya.

Kaitannya dengan jaminan pemasaran hasil, Glover,11 menyebutnya

dengan istilah kontrak pemasaran (marketing contract), dalam kontrak ini tidak

mengharuskan pihak pengelola (inti) untuk menyediakan masukan-masukan

seperti bibit dan peralatan, atau dengan kata lain kontrak pemasaran merupakan

kesepakatan untuk membeli hasil produksi dikemudian hari. Dalam kontrak

pemasaran pada pola swadaya ini tidak dilakukan dengan kesepakatan yang

dituangkan dalam bentuk perjanjian tertulis, sehingga tidak ada jaminan dan

kepastian hukum dalam pelaksanaannya.

Pada sistem pemasaran hasil tembakau virginia petani tembakau menjual

langsung keperusahaan pengelola dalam bentuk krosok atau tembakau kering.

Rantai pemasaran pada pola kemitraan dapat digambarkan sebagai berikut:

11 Glover dalam Erna Ermawati Chotim, Disharmoni Inti-Plasma dalam Pola PIR (Bandung: Yayasan Akatiga, 1996), 21-22.

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi ...digilib.uinsby.ac.id/893/7/Bab 4.pdf · ciri utama di wilayah beriklim tropis. pada umumnya terdapat dua musim dalam setahun

97

Gambar 4.2:

Rantai pemasaran petani mitra

Sedangkan sistem pemasaran hasil tembakau virginia pada petani teknis

dan swadaya ada dua cara yaitu:

a. Petani dapat menjual langsung kepihak perusahaan pengelola dengan

catatan petani teknis/ plasma dan swadaya harus bergabung dengan

petani binaan perusahaan.

Gambar 4. 3:

Rantai pemasaran petani plasma dan swadaya pola ke satu.

b. Petani dapat menjual kepada broker/ tengkulak baru keperusahaan

pengelola sehingga dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 4. 4:

Rantai pemasaran petani plasma dan swadaya pola ke dua.

Petani Mitra Perusahaan Pengelola Krosok

Petani Plasma dan Swadaya Perusahaan Pengelola Krosok

Petani Plasma dan Swadaya Perusahaan Pengelola Krosok

Broker/ Tengkulak Krosok Krosok

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi ...digilib.uinsby.ac.id/893/7/Bab 4.pdf · ciri utama di wilayah beriklim tropis. pada umumnya terdapat dua musim dalam setahun

98

Dengan memperhatikan rantai pemasaran di atas jelas petani bermitra

lebih mudah pemasarannya karena langsung ke pihak perusahaan pengelola

dan dapat perhatian khusus dari pihak perusahaan pengelola karena ada ikatan

kemitraan. Lain halnya dengan petani teknis/ plasma dan petani swadaya,

walaupun dapat langsung kepihak perusahaan pengelola, tapi hanya ditentukan

oleh pihak pengelola dan nilai tawar petani teknis/ plasma dan swadaya sangat

rendah apalagi melalui perantara broker/ tengkulak sudah jelas keuntungannya

akan dinikmati oleh pihak broker/ tengkulak.

Dari rantai pemasaran di atas jelas petani yang bermitra sangat

diuntungkan oleh pola kemitraan dari pada petani yang menggunakan pola

petani teknis/ plasma dan petani swadaya. selain sistem pemasaran yang

menentukan tinggi rendahnya harga tembakau yang tidak kalah pentingnya

adalah mutu dari tembakau itu sendiri. Berkaitan dengan mutu ditunjukkan

oleh grade yang menggambarkan ciri-ciri fisik kualitas krosok kering tembakau

tersebut mulai dari kulaitas yang terbaik sampai yang terjelek meliputi tingkat

keseragaman dan toleransi kerusakan, warna juga merupakan faktor dalam

penilaian mutu tembakau tersebut. Menurut Dinas Kehutanan dan Perkebunan

Kabupaten Lombok Timur yang diwakili oleh Ir. Muhrim, KABID bina usaha

perkebunan12 dan Ir. Pathullah Said, seksi P2HP (Pemasaran Pengolahan Hasil

Perkebunan)13 menyatakan bahwa tembakau diklasifikasikan menjadi 3 sesuai

dengan posisi daun:

12 Muhrim, KABID Bina Usaha Perkebunan Kabupaten Lombok Timur. Selong, Wawancara, 04 Januari 2014. 13 Pathullah Said, Seksi P2HP (Pemasaran Pengolahan Hasil Perkebunan) Kabupaten Lombok Timur, Wawancara, Selong, 05 Januari 2014.

Page 21: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi ...digilib.uinsby.ac.id/893/7/Bab 4.pdf · ciri utama di wilayah beriklim tropis. pada umumnya terdapat dua musim dalam setahun

99

1) Daun bawah/ daun tanah.

2) Daun tengah.

3) Daun atas.

Sedangkan kelas atau grade tembakau jika dilihat dari warnanya

memiliki tiga kelas yaitu:

1) Lemon (L), kuning agak pucat.

2) Orange (O), kuning atau keemasan.

3) Makogami (R), orange gelap atau agak cokelat cerah.

Sedangkan grade yang diklasifikasikan sesuai dengan warna dan tingkat

keseragaman dan kebersihan dari pada tembakau krosok kering oleh

perusahaan pengelola ada yang mengklasifikasikan dari 11 grade sampai 77

macam grade tergantung dari setiap perusahaan yang merupakan hasil

musyawarah harga untuk musim tanam tahun 2013. Untuk lebih jelasnya dapat

dilihat pada tabel.

Tabel 4.2:

Data Hasil Musyawarah Harga Perusahaan Pengelola Tembakau PT Djarum

dan UD Jawara Musim Tanam Tahun 2013

NO

PERUSAHAAN PT DJARUM UD JAWARA

GRADE HARGA GRADE HARGA 1 T3F 23.000 A1O+ 34.500 2 T4KF 21.000 A1L+ 33.500 3 T5KF 15.000 A1O 33.000 4 B2F 32.500 A1L 32.000 5 B3F 32.000 A2O 31.000 6 B4KF 27.000 A2L 30.000 7 B5KF 15.000 A3O 28.000 8 B4FR 29.000 A3L 27.000 9 B5FR 17.000 A4 25.000

Page 22: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi ...digilib.uinsby.ac.id/893/7/Bab 4.pdf · ciri utama di wilayah beriklim tropis. pada umumnya terdapat dua musim dalam setahun

100

10 B4KM 17.000 B1O+ 31.000 11 B5LP 12.500 B1L+ 30.000 12 B3L 30.500 B1O 29.000 13 B4KL 27.000 B1L 28.000 14 M2F 35.000 B2O 27.000 15 M3F 34.000 B2L 26.000 16 M4F 31.500 B3O 24.000 17 M4KF 31.000 B3L 22.000 18 M2L 34.250 B4O 19.000 19 M3L 33.250 B4L 17.500 20 M4L 30.500 B5 15.500 21 M4KL 30.000 C1OS 27.500 22 M4KM 18.000 C1LS 26.500 23 M5LP 12.500 C1O+ 26.000 24 C2F 33.250 C1L+ 25.000 25 C3F 32.500 C1O 24.000 26 C4F 29.000 C1L 23.000 27 C5F 24.000 C2O 22.000 28 C2L 32.500 C2L 21.000 29 C3L 30.750 C3O 20.000 30 C4L 28.500 C3L 19.000 31 C5L 23.000 C4 18.000 32 C4KL 27.500 D1 17.000 33 C4KM 18.000 D2 15.500 34 C5KM 15.000 D3 13.500 35 C4LP 12.500 D4 11.500 36 C5LP 12.500 D5 10.000 37 X3L 26.000 ND 5.000 38 X4L 24.000 39 X5L 18.000 40 PS1 12.000

Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan Lombok Timur 2013.

Tabel 4.3:

Data Hasil Musyawarah Harga Perusahaan Pengelola Tembakau PT ELI,

UD Maju Jaya dan CV Trisno Adi Musim Tanam 2013.

NO

PERUSAHAAN PT ELI UD MAJU JAYA

GRADE HARGA GRADE HARGA 1 CF2M 17.500 AO 34.000 2 CF1M 16.000 A+ 32.000

Page 23: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi ...digilib.uinsby.ac.id/893/7/Bab 4.pdf · ciri utama di wilayah beriklim tropis. pada umumnya terdapat dua musim dalam setahun

101

3 AF3 15.000 A- 30.000 4 AF2M 30.250 B+ 28.000 5 AF2 34.000 B- 26.000 6 AF1 31.500 C+ 20.000 7 AF1M 29.750 C- 19.000 8 AF 26.500 D+ 16.000 9 AFM 23.000 D- 10.000 10 AFW 14.500 E+ 8.000 11 BFKL 14.500 E- 5.000 12 BFKF 10.500 13 MF2M 29.750 CV TRISNO ADI 14 MF2 32.000 GRADE HARGA 15 MF1 31.500 TA 36.000 16 MF1M 28.750 AO 34.000 17 MFM 23.000 SP 32.000 18 E3 13.000 AA 30.000 19 E2M 26.750 A 28.000 20 E2 30.000 BB 25.000 21 E1 28.000 B 22.000 22 E1M 24.750 C+ 19.000 23 E 22.000 C 16.000 24 X3 12.000 X1 13.000 25 X2M 22.000 X2 10.000 26 X2 24.750 X3 7.000 27 X1 24.000 28 XM 21.000 29 NZ 4.500 30 NX 7.500

Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan Lombok Timur 2013.

Tabel 4.4:

Data Hasil Musyawarah Harga Perusahaan Pengelola Tembakau PT Shadana Arif

Nusa dan Rinjani Maju Bersama Musim Tanam 2013.

NO

PERUSAHAAN PT SHADAN ARIF

NUSA RINJANI MAJU

BERSAMA GRADE HARGA GRADE HARGA GRADE HARGA

1 X1F 23.500 X2OF 27.000 C6 10.000 2 X1O 23.000 X2O 25.000 B2OF 37.000 3 X1L 23.000 X2LF 26.000 B2O 35.000 4 X2F 20.000 X2L 24.000 B2LF 36.000 5 X2LF 20.000 X3OF 23.000 B2L 34.000

Page 24: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi ...digilib.uinsby.ac.id/893/7/Bab 4.pdf · ciri utama di wilayah beriklim tropis. pada umumnya terdapat dua musim dalam setahun

102

6 X3O 18.000 X3O 21.000 B3OF 33.000 7 X3L 18.000 X3LF 22.000 B3O 31.000 8 XR 9.000 X3L 20.000 B3LF 32.500 9 NDX 7.500 X4 15.000 B3L 30.000 10 NX 3.000 X5 12.000 B3V 18.000 11 C1F 31.000 X6 8.000 B3Q 15.000 12 C1O 31.000 NDX 4.000 B3OJ 27.000 13 C1L 31.000 T3OF 27.000 B3LJ 26.000 14 C2F 28.500 T3O 25.000 B4OF 27.000 15 C2O 28.500 T3LF 26.000 B4O 25.000 16 C2L 28.500 T3L 24.000 B4LF 26.000 17 C3O 26.500 T4OF 21.000 B4L 24.000 18 C3L 26.500 T4O 19.000 B4V 8.000 19 C4O 18.500 T4LF 20.000 B4Q 15.000 20 C4L 18.500 T4L 18.000 B4OJ 22.000 21 CR 9.500 T5 15.000 B4LJ 21.000 22 M1F 31.500 T5R 12.000 B5O 20.000 23 M1LF 31.500 T5RJ 10.000 B5L 17.000 24 M2F 29.500 T3OJ 18.000 B5R 14.000 25 M2LF 29.500 T3LJ 17.000 B5RJ 12.000 26 B1F 32.500 T4OJ 14.000 B6 11.000 27 B1O 31.000 T4LJ 13.000 M2OF 36.000 28 B1L 31.000 C2OF 35.000 M2O 33.500 29 B2F 29.500 C2O 33.000 M2LF 35.000 30 B2O 27.500 C2LF 34.000 M2L 32.500 31 B2L 27.500 C2L 32.000 M3OF 32.000 32 B3O 26.000 C3OF 31.000 M3O 30.000 33 B3L 26.000 C3O 29.000 M3LF 31.000 34 B4O 17.000 C3LF 30.000 M3L 29.000 35 BR 9.000 C3L 28.000 36 T2O 19.000 C3V 17.000 37 T2L 19.000 C4OF 25.000 38 T3O 16.500 C4O 21.000 39 T3L 16.500 C4LF 24.000 40 T4O 13.500 C4L 20.000 41 NDT 6.500 C4V 7.000 42 NT 4.000 C5 14.000

Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan Lombok Timur 2013.

Page 25: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi ...digilib.uinsby.ac.id/893/7/Bab 4.pdf · ciri utama di wilayah beriklim tropis. pada umumnya terdapat dua musim dalam setahun

103

Tabel 4.5:

Data Hasil Musyawarah Harga Perusahaan Pengelola Tembakau UD Nyoto

Permadi Musim Tanam 2013.

No

PERUSAHAAN UD NYOTO PERMADI

GRADE HARGA GRADE HARGA GRADE HARGA 1 B1OS 35.000 C3L 28.000 T6 9.000 2 B1O 34.000 C4O 26.000 T7 8.000 3 B1L 33.000 C4L 25.500 TT 6.000 4 B2O 32.500 C5O 23.500 ZA 7.000 5 B2L 31.500 C5L 23.000 ZAB 6.000 6 B3O 31.000 C3V 16.000 ZBC 4.000 7 B3L 30.500 C5V 14.000 T2L 20.000 8 B4O 28.500 C4K 17.000 T3L 16.000 9 B4L 27.500 C5K 14.000 T4L 13.000 10 B5O 24.000 C4H 16.000 X3 16.000 11 B5L 23.000 L1O 27.000 X4 15.000 12 B5V 16.000 L1 26.000 X5 14.000 13 B5R 17.000 L2 25.000 X6 13.000 14 B5M 18.000 L3 23.500 PS1 11.000 15 B4K 16.000 L4 21.500 PS2 8.000 16 B5K 14.000 L5 19.000 PLS 6.500 17 C1OS 33.500 L6 18.000 PLO 5.500 18 C1O 32.500 L7 16.000 PL 4.500 19 C1L 31.500 T2O 23.000 PO 3.500 20 C2O 31.000 T3 20.000 P 3.000 21 C2L 30.000 T4 16.000 X 2.500 22 C3O 29.000 T5 11.000

Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan Lombok Timur 2013.

Tabel 4.6:

Data Hasil Musyawarah Harga Perusahaan Pengelola Tembakau UD

Supianto Musim Tanam 2013.

NO UD SUPIANTO

GRADE HARGA GRADE HARGA GRADE HARGA 1 T2OF 14.000 M2OF 31.000 X1OF 23.000 2 T2LF 13.000 M2LF 30.000 X1LF 22.000 3 T2L 11.000 M2L 29.000 X1LF 21.000 4 B1OF 33.000 M3OF 26.500 X2OF 19.000 5 B1LF 32.000/31.000 M3LF 25.500 X2LF 18.000

Page 26: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi ...digilib.uinsby.ac.id/893/7/Bab 4.pdf · ciri utama di wilayah beriklim tropis. pada umumnya terdapat dua musim dalam setahun

104

6 B2OF 29.000 M3L 24.500 X2L 17.000 7 B2LF 28.000 C1OF 33.000 8 B2L 27.000 C1LF 32.000 9 B3OF 25.000 C1L 31.000 10 B3LF 24.000 C2OF 29.000 11 B3L 23.000 C2LF 28.000 12 B4OF 18.000 C2L 27.000 13 B4LF 17.000 C3OF 25.000 14 B4LF 16.000 C3LF 24.000 15 B5OF 14.000 C3L 23.000 16 B5LF 13.000 C4OF 17.500 17 B5L 11.000 C4LF 16.500 18 M1OF 34.000 C4L 15.500 19 M1LF 33.000 C4R 12.000 20 M1L 32.000 C5L 7.500

Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan Lombok Timur 2013.

Tabel 4.7:

Data Hasil Musyawarah Harga Perusahaan Pengelola Tembakau PT AOI

Musim Tanam 2013.

PT AOI NO GRADE HARGA GRADE HARGA 1 XO1 25.500 MF2 32.800 2 XO2 24.000 MF3 31.000 3 XO3 22.000 MO1 32.000 4 XL1 22.000 MO2 30.000 5 XL2 18.000 MO3 34.500 6 XL3 17.000 BO1 33.000 7 XR2 15.000 BO2 32.000 8 XR3 13.000 BO3 32.000 9 XR4 12.000 BL1 30.500 10 XV1 11.000 BL2 26.000 11 XV2 4.500 BO3J 18.000 12 XND 5.000 BO4J 20.000 13 XN 3.000 BL3J 25.000 14 CO1 32.000 BL4J 18.000 15 CO2 31.000 BR3 20.500 16 CO3 28.000 BR4 18.000 17 CL1 30.000 BK3 15.000 18 CL2 25.000 BK4 14.000 19 CL3 19.000 BV1 8.000

Page 27: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi ...digilib.uinsby.ac.id/893/7/Bab 4.pdf · ciri utama di wilayah beriklim tropis. pada umumnya terdapat dua musim dalam setahun

105

20 CO3J 20.000 BV2 5.000 21 CO4J 13.500 BND 6.000 22 CL3J 19.000 TO1 28.000 23 CL4J 14.500 TO2 25.000 24 CR2 20.000 TO3 20.000 25 CR3 16.000 TL3J 12.000 26 CR4 13.500 TL4J 10.000 27 CK3 12.000 TK3 6.000 28 CK4 10.000 TND 3.000 29 CV1 11.000 30 CV2 5.000 31 CND 6.000 32 MF1 33.250

Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan Lombok Timur 2013.

B. Penetapan Harga Pasar Tembakau di Kabupaten Lombok Timur.

Dalam hal penentuan harga pasar tembakau di Kabupaten Lombok Timur

peneliti mengamati dan menyimpulkan bahwa dalam penetapan harga pasar

tembakau menggunakan prinsip-prinsip penetapan harga yang dikemukakan oleh

Zeithalm dan Bitner adalah sebagai berikut.

1. Penetapan Harga Berdasarkan Biaya (cost based pricing).

Perkiraan biaya, (analisis biaya usaha tani oleh perusahaan), Yaitu

perkiraan biaya yang dikeluarkan oleh petani pada saat melakukan

pekerjaannya hingga menciptakan sebuah produk tembakau virginia krosok

kering yang sudah siap untuk dipasarkan. Melalui petugas lapangan/ PL

perusahaaan memperoleh informasi biaya usaha tani tersebut. Petani pun

memiliki acuan analisis biaya usaha tani yang mereka susun sendiri dan

bertemu pada kesimpulan yang disepakati sebagai analisis biaya usaha tani

yang disetujui bersama.

Page 28: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi ...digilib.uinsby.ac.id/893/7/Bab 4.pdf · ciri utama di wilayah beriklim tropis. pada umumnya terdapat dua musim dalam setahun

106

Berbagai jenis biaya harus dipertimbangkan dalam menetapkan harga,

termasuk didalamnya adalah biaya langsung dan tidak langsung, biaya tetap

dan biaya variabel, serta biaya-biaya lainnya.

Oleh sebab itu sebelum ditetapkannya harga tembakau terlebih dahulu

diadakan musyawarah harga dengan memperhitungkan di dalamnya biaya tetap

dan biaya variabel yang dikeluarkan oleh petani selama proses menciptakan

tembakau krosok kering sampai selesai/ final.

a. Biaya pada analisis usaha tani baik dari petani mitra perusahaan, petani

plasma dan petani swadaya dikelompokkan menjadi dua kelompok

yaitu:14

1) Biaya Tetap.

Biaya tetap adalah biaya yang tidak berubah walaupun jumlah

produksinya berubah atau tidak terpengaruh oleh besar kecilnya

produksi. Dari hasil penelitian menunjukkan besarnya biaya tetap yang

dikeluarkan oleh petani responden adalah sebagai berikut:

a) Sewa Tanah

Sewa tanah adalah salah satu pengeluaran petani untuk

memperoleh lahan sebagai media atau tempat berusaha tani, besar

kecilnya nilai sewa tanah tergantung dari harga kesepakatan pada

umumnya sangat ditentukan oleh faktor letak, kesuburan tanah, dan

tersedianya irigasi yang cukup.

14 Muslim, Analisis Pendapatan Petani Tembakau Virginia Melalui Pola Kemitraan. Balai Penyuluhan Perikanan dan Kehutanan (BP3K) kecamatan Montong Gading Kabupaten Lombok Timur Tahun 2012, 25-32.

Page 29: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi ...digilib.uinsby.ac.id/893/7/Bab 4.pdf · ciri utama di wilayah beriklim tropis. pada umumnya terdapat dua musim dalam setahun

107

Tabel 4.8:

Besarnya Biaya Sewa Tanah dalam Satuan Hektar Petani Tembakau

Virginia Petani Mitra, Plasma dan Swadaya.

No Perhektar Besar sewa tanah (Rp)

1 Pertani mitra 8.000.000

2 Petani plasma & swadaya 8.000.000

Sumber: Data Primer Diolah.

b) Iuran Air/ Irigasi

Iuran air ini merupakan pengeluaran yang harus dikeluarkan

oleh petani pemakai air, biasanya ditentukan oleh lembaga masyarakat

desa (LMD) dalam musyawarah di desa.

Tabel 4.9:

Biaya Iuran Air Petani Tembakau Virginia Selama Musim Tanam dalam

Satu Hektar.

No Perhektar Iuran air (Rp)

1 Petani mitra 200.000

2 Petani plasma & swadaya 200.000

Sumber: Data Primer Diolah.

c) Penyusutan Alat Pertanian

Penyusutan alat yaitu nilai manfaat alat pertanian tahan lama

terhadap produksi yang diukur dengan cara menghitung selisih antara

Page 30: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi ...digilib.uinsby.ac.id/893/7/Bab 4.pdf · ciri utama di wilayah beriklim tropis. pada umumnya terdapat dua musim dalam setahun

108

nilai baru dengan nilai sisa pada tahun tertentu dibagi dengan rumus

ekonomi dari alat yang bersangkutan yang dinyatakan dengan rupiah.

Tabel 4.10:

Biaya Penyusutan Alat-Alat Pertanian Yang Digunakan oleh Petani Selama

Pengolahan Tembakau.

No Perhektar Biaya penyusutan alat pertanian (Rp)

1 Petani mitra 289.726

2 Petani plasma & swadaya 270.231

Sumber: Data Primer Diolah.

d) Sewa Oven

Peran oven dalam usaha tani tembakau virginia sangat

menentukan kualitas dari pada hasil produksi, sehingga anjuran dari

pihakpengelola petani tembakau harus siap oven sebelum menanam

tembakau. Kesiapan yang dimaksud berupa berapa besarnya oven

akan menentukan berapa jumlah areal tembakau yang akan ditanam.

Tabel 4.11:

Biaya Sewa Oven Masing-Masing Petani per Hektar.

No Perhektar Sewa oven permusim (Rp)

1 Petani mitra 2.500.000

2 Petani plasma & swadaya 2.500.000

Sumber: Data Primer Diolah.

Page 31: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi ...digilib.uinsby.ac.id/893/7/Bab 4.pdf · ciri utama di wilayah beriklim tropis. pada umumnya terdapat dua musim dalam setahun

109

2) Biaya Tidak Tetap.

Biaya ini juga disebut biaya operasi, petani tembakau selalu

mengeluarkan biaya sepanjang waktu produksi. Biaya ini selalu berubah

tergantung pada besar kecilnya produksi, yang termasuk biaya ini adalah:

a) Biaya Saprodi

Biaya sarana produksi merupakan sejumlah biaya yang

dikeluarkan oleh petani untuk pembelian pupuk, insektisida, plastik

dan bahan bakar.

Tabel 4.12:

Rata-Rata Biaya Sarana Produksi Yang Dikeluarkan Petani.

N

o

Perhektar

Jenis sarana produksi

Jumlah

Bibit (Rp)

Pupuk (Rp)

Pestisida (Rp)

Batu bara (Rp)

1 Petani mitra 401.369 6.171.060 777.123 12.041.095 19.390.647

2 Petani plasma & swadaya

303.757

4.732.658

572.253

9.615.606

15.224.274

Sumber: Data Primer Diolah.

b) Biaya Tenaga Kerja

Biaya tenaga kerja merupakan sejumlah biaya yang

dikeluarkan oleh petani untuk mengerjakan kegiatan produksi,

khususnya untuk kegiatan produksi pada tanaman tembakau

virginia. Adapun kegiatannya adalah: pemeliharaan bibit,

pengolahan tanah, pemeliharaan tanaman, pemupukan,

penyemprotan panen dan pasca panen. Setelah proses pemetikan di

Page 32: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi ...digilib.uinsby.ac.id/893/7/Bab 4.pdf · ciri utama di wilayah beriklim tropis. pada umumnya terdapat dua musim dalam setahun

110

sawah kemudian proses penggelantangan, kemudian pengovenan

setelah tembakau kering proses yang harus dilalui diantaranya

sortir, dan pengebalan.

Pada umumnya tenaga kerja yang digunakan dalam usaha

tani tembakau yaitu tenaga kerja pria dan tenaga kerja wanita,

upahnya dihitung dalam satu hari kerja. Adapun banyaknya upah

antara lain untuk tenaga kerja laki-laki Rp 50.000 untuk satu hari

kerja dan Rp 30.000 untuk tenaga kerja wanita.

Tabel 4.13:

Biaya Tenaga Kerja Yang Dikeluarkan.

No

Perhektar

Jenis pekerjaan

jumlah Pembibitan

(Rp) Pengolahan

tanah (Rp)

Tanam & pemelihraan

(Rp)

Panen & pasca panen

(Rp)

1 Petani mitra

802.739 2.508.561 1.404.793 5.017.122 9.733.215

2 Petani plasma & swadaya

595.375

1.991.907

1.085.548

4.796.531

8.469.361

Sumber: Data Primer Diolah.

c) Bunga Modal

Bunga modal merupakan hasil jasa dari biaya yang

dikeluarkan oleh petani dalam proses produksi. Adapun besarnya

dihitung berdasarkan berapa besar yang berlaku, yaitu 18% per

tahun 9% dalam waktu usaha tani tembakau.

Page 33: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi ...digilib.uinsby.ac.id/893/7/Bab 4.pdf · ciri utama di wilayah beriklim tropis. pada umumnya terdapat dua musim dalam setahun

111

Tabel 4. 14:

Biaya Bunga Bank Yang Dikeluarkan Oleh Petani.

No Perhektar Bunga bank (Rp)

1 Petani mitra 3.610.223

2 Petani plasma & swadaya 3.113.219

Sumber: Data Primer Diolah.

d) Total Biaya

Total biaya adalah jumlah biaya yang dikeluarkan oleh petani

selama proses pengolahan tembakau sampai kepada tembakau yang

siap untuk dipasarkan.

Tabel 4.15:

Total Biaya Yang Dikeluarkan Oleh Petani.

No

Perhektar

Biaya Jumlah

Tetap Variabel

1 Petani mitra 10.998.726 32.734.092 43.723.818

2 Petani plasma & swadaya

10.970.231 26.807.149 37.777.380

Sumber: Data Primer Diolah.

Penentuan harga pasar tembakau dengan proses musyawarah merupakan

proses awal dalam menetapkan harga, pada dasarnya tembakau ditentukan oleh

kualitas atau mutu dari pada tembakau itu sendiri, dan harga tembakau bersifat

bisa berubah setiap saat, tidak terikat dengan hasil musyawarah yang sudah

Page 34: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi ...digilib.uinsby.ac.id/893/7/Bab 4.pdf · ciri utama di wilayah beriklim tropis. pada umumnya terdapat dua musim dalam setahun

112

ditetapkan. Harga yang ditawarkan oleh perusahaan lain pun ikut

dipertimbangkan sebelum menetapkan harga pasar tembakau karena akan

berpengaruh pada banyaknya produksi yang bisa diserap oleh perusahaan.

2. Penetapan Harga Berdasarkan Persaingan (competition based pricing)

Harga-harga yang ditawarkan oleh para pesaing akan mempengaruhi

tingkat permintaan barang yang ditawarkan sehingga harga pesaing harus turut

dipertimbangkan dalam proses penetapan harga. Hal ini menyangkut

penguasaan pasar tembakau oleh perusahaan

Penetapan harga berdasarkan persaingan antar perusahaan menjadi

sesuatu yang perlu diperhitungkan oleh perusahaan sebelum menetapkan harga

dasar pembelian tembakau, penetapan harga berdasarkan persaingan menjadi

kebijakan mutlak dari perusahaan itu sendiri, ada pun pemerintah, masyarakat

petani atau asosiasi pengawas pertembakauan tidak bisa melakukan intervensi

terhadap penetapan harga berdasarkan persaingan, karena menyangkut interen

perusahaan.

3. Penetapan Harga Berdasarkan Permintaan (demand based pricing)

Menentukan tingkat permintaan, dalam hal ini perusahaan pengelola

menentukan jumlah permintaan tembakau yang akan dibelinya, supaya tidak

terjadi over produksi. Petani tembakau virginia disarankan untuk menjadi

petani mitra perusahaan untuk mempermudah perusahaan pengelola

mengetahui banyaknya areal penanaman tembakau dan mempermudah

perusahaan untuk menentukan jumlah produksi petani yang akan diterimanya,

karena jika terjadi over produksi akan menyebabkan banyak tembakau para

Page 35: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi ...digilib.uinsby.ac.id/893/7/Bab 4.pdf · ciri utama di wilayah beriklim tropis. pada umumnya terdapat dua musim dalam setahun

113

petani yang tidak terbeli yang akan berdampak kerugian bagi pihak petani.

Dalam hal ini kuota permintaan perusahaan terhadap produksi tembakau petani

bisa dilihat pada tabel.

Tabel 4.16:

Kuota Permintaan Tembakau Perusahaan Mitra Tembakau Virginia Musim

Tanam 2013

No

Nama Perusahaan

Araeal (Ha)

Petani (KK)

OVEN (Unit)

Produksi (Ton)

Target Pembelian

(Ton)

1 PT. ELI 3.436,00 817 1.718 6.872,00 6.872,00 2 PT. AOI 1.586,00 561 845 3.177,00 3.177,00 3 PT. SHADANA 1.518,00 582 787 3.036,00 3.036,00 4 PT. DJARUM 1.278,30 453 744 2.556,69 2.556,69 5 UD. JAWARA 202,00 72 101 404,00 404,00 6 UD. ISWANTO 103,00 62 78 206,00 206,00 7 UD. SUMBER REZEKI 82,00 28 41 164,00 164,00 8 CV. TRISNO ADI 580,00 237 290 1.610,00 1.610,00 9 CV. RMB 120,00 60 60 240,00 240,00 10 UD. NYOTO PERMADI 125,00 56 63 250,00 250,00 11 PT. IDS 433,82 260 267 781,00 781,00 12 UD. KELUARGA SAKTI 40,00 20 20 80,00 80,00 13 CV. STEVI 37,00 28 20 100,00 100,00 14 UD. CAKRAWALA 167,00 105 117 334,00 334,00 15 UD. SUPIANTO 106,00 25 71 284,00 300,00 16 UD. SML 158,40 83 126 316,80 500,00 17 PR. SUKUN 67,00 36 46 148,50 148,50 18 UD. MAJU JAYA 35 15 18 70,00 70,00 19 UD. SJL 150,00 65 72 300,00 0

TOTAL JUMLAH 10.224,52 3.565 5.484 20.480,59 20.499,79

Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Lombok Timur 2013.

Adapun tujuan-tujuan dari penetapan harga pasar tembakau adalah:

1) Sebagai acuan dasar pembelian tembakau di Kabupaten Lombok Timur.

Page 36: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi ...digilib.uinsby.ac.id/893/7/Bab 4.pdf · ciri utama di wilayah beriklim tropis. pada umumnya terdapat dua musim dalam setahun

114

2) Peningkatan taraf hidup petani tembakau virginia di Kabupaten Lombok

Timur.

3) Menciptakan kestabilan harga tembakau virginia di Kabupaten Lombok

Timur.

Inti dari pada tujuan itu adalah mencapai suatu kebaikan bagi semua

golongan bukan pada perusahaan pengelola saja tetapi untuk pemerintah dan

masyarakat petani tembakau yang ada di Kabupaten Lombok Timur. Allah

SWT mengingatkan dalam Al-Qur’an:

Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.15

Penentuan harga tembakau yang dibeli oleh perusahaan melalui

mekanisme musyawarah harga untuk pembelian tembakau menetapkan harga

dasar sebagai acuan untuk pembelian produksi tembakau para petani, walaupun

harga dasar pembelian tembakau sudah ditetapkan dalam musyawarah harga

dengan mempertimbangkan analisis biaya produksi dari berbagai pihak dan hal

itu disepakati, tetapi pada hakikatnya harga pasar tembakau ditentukan dengan

kulitas atau mutu tembakau itu sendiri sedangkan jika ditinjau dari kualitas 15 Al-Qur’an, 28: 77.

Page 37: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi ...digilib.uinsby.ac.id/893/7/Bab 4.pdf · ciri utama di wilayah beriklim tropis. pada umumnya terdapat dua musim dalam setahun

115

atau mutu penerapan harga tersebut bersifat bisa berubah kapan saja (fluktuatif)

oleh sebab itu harga pasar tembakau selalu berubah dengan beberapa

pertimbangan dari pihak pembeli dalam hal ini perusahaan pengelola seperti:

posisi daun, warna dan kelas daun, tingkat kelembaban daun krosok kering,

panjang daun, pegangan, dll. Oleh sebab itu setiap tahun harga pasar tembakau

selalu berubah walaupun sudah ada kesepakatan harga dasar pembelian

tembakau dalam musyawarah harga yang telah dilakukan. Posisi dari pada

hasil musyawarah harga yang sudah dilakukan adalah sebagai standarisasi

pembelian tembakau bisa berkurang dan bisa lebih tinggi.

Tabel 4.17:

Kriteria Penilaian Kualitas Tembakau

No Keterangan Baik Sedang Kurang 1 Warna 2 Panjang daun 3 Pegangan/ body 4 Tingkat kekeringan 5 Kebersihan 6 Campuran 7 Aroma 8 Posisi daun 9 Petikan 10 Lebar daun

Sumber: Data Primer diolah

Keterangan:

a. Warna, dikatakan baik jika warnanya kuning (lemon, orin, dll)

sedang dengan warna kuning kehijauan, merah bata dll, kurang

dengan warna coklat dan hitam. Perlu untuk diketahui bahwa

Page 38: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi ...digilib.uinsby.ac.id/893/7/Bab 4.pdf · ciri utama di wilayah beriklim tropis. pada umumnya terdapat dua musim dalam setahun

116

kecerahan dari pada warna ini memiliki 3 tingkatan yaitu: cerah,

pucat dan kusam.

b. Panjang daun, tanda sehatnya tembakau dilihat dari kesuburannya

yang menghasilkan daun yang panjang dan lebar dikatakan baik

jika daun mencapai panjang 75-100 cm bahkan lebih, dikatakan

sedang, panjang daun mencapai 50-70 cm dan dikatakan kurang,

panjang daun mencapai 40 cm bahkan kurang.

c. Pegangan/ body, dinilai baik elastis, sedang kurang elastis, kurang

tidak elastis.

d. Tingkat kekeringan, dinilai baik tembakaunya kering, sedang

lembab, kurang basah dengan kadar air yang luamayan.

e. Kebersihan, dinilai baik tidak ada campuran dari plastik dan bahan

material lain, sedang ada campuran plastik dan material walau

sedikit, kurang campuran material dan plastik yang lumayan.

f. Campuran, dinilai baik terdiri dari satu jenis, tidak ada campuran

dari jenis lain kalupun ada hanya 5%, sedang ada campuran dari

jenis lain sekitar 10%, kurang ada campuran dari lain jenis lain

mencapi 10% bahkan lebih.

g. Aroma, dinilai baik apabila (harum aromatis), sedang (harum agak

aromatis), kurang (tidak harum dan aromatis).

h. Posisi daun, dinilai dari daun atas, daun tengah, dan daun bawah.

i. Petikan, dinilai dari petikan daun muda, sedang, tua dan terlalu tua.

Page 39: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi ...digilib.uinsby.ac.id/893/7/Bab 4.pdf · ciri utama di wilayah beriklim tropis. pada umumnya terdapat dua musim dalam setahun

117

j. Lebar daun, dinilai dari lebar daun yang berukuran lebar, sedang

dan sempit.

Petani, memproduksi tembakau sesuai dengan permintaan perusahaan

tempat mereka bermitra, oleh sebab itu petani mendapatkan saprodi berupa

bibit yang sesuai dengan standar perusahaan, pupuk, obat-obatan dan lain-lain,

kemudian mendapatkan bimbingan dari petugas lapangan (PL) perusahaan

pengelola, agar mereka bekerja sesuai dengan aturan perusahaan yang sudah

ditetapkan, supaya mendapatkan hasil tembakau yang diinginkan oleh

perusahaan dengan kualitas yang bagus.

Pertanian dalam arti yang luas perlu terus dikembangkan agar semakin

maju, efisien dan diarahkan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas

produksi serta keanekaragaman hasil pertanian, baik melalui usaha

diversifikasi, intensifikasi, ekstensifikasi serta rehabilitasi pertanian dengan

memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Semuanya untuk dapat

memenuhi kebutuhan pangan, gizi serta kebutuhan bahan baku industri.

Di sisi yang lain, usaha pertanian yang dilaksanakan didorong

perkembangannya sehingga mampu memanfaatkan peluang pasar dalam dan

luar negeri, serta dapat memperluas kesempatan usaha dan lapangan kerja.

Semua itu diarahkan untuk memperbaiki taraf hidup petani dan masyarakat

pada umumnya. Dengan demikian maka keikut sertaan petani dalam

pembangunan pertanian melalui koperasi ataupun melalui kelompok tani terus

didorong dan dibina. Hal itu sebagai usaha dalam meningkatkan kegiatan dan

membantu pengembangan usaha pertanian rakyat termasuk hasil produksinya.

Page 40: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi ...digilib.uinsby.ac.id/893/7/Bab 4.pdf · ciri utama di wilayah beriklim tropis. pada umumnya terdapat dua musim dalam setahun

118

Dari paparan tersebut, sebenarnya pembangunan pada sektor pertanian

bertujuan untuk :

a. Meningkatkan pendapatan dan taraf hidup petani.

b. Memperluas lapangan kerja dan kesempatan usaha.

c. Mengisi dan memperluas pasar.

d. Meningkatkan dan menganekaragamkan hasil, meningkatkan mutu dan

derajat pengolahan produksi.

e. Menunjang pembangunan wilayah.

Dengan demikian apabila kita cermati tujuan dari pembangunan sektor

pertanian mengandung tujuan pula yaitu untuk memerangi kemiskinan serta

mengembangkan potensi dinamik petani dan kelompok miskin di pedesaan.

Penanaman temabakau di Kabupaten Lombok Timur menggunkan pola

kemitraan yang dipandang belum mampu untuk menyelesaikan permasalahan

harga pasar tembakau dalam musyawarah harga yang dilaksanakan oleh

beberapa elemen seperti pemerintah, pengusaha, perwakilan dari petani dan

dari lembaga-lembaga kemasyarakatan pengawas pertembakauan yang

hasilnya masih belum bisa memberikan kepuasan pada tingkat masyarakat atau

petani.

Sebelum dilaksanakannya musyawarah harga terlebih dahulu dilakukan

analisis usaha tani oleh kedua belah pihak yaitu antara perusahaan dan petani

tembakau menganalisis biaya produksi yang akan dikeluarkan selama proses

menciptakan tembakau yang siap untuk dipasarkan (krosok kering). Analisis

biaya produksi ini dikalangan petani sangat berfariasi karena sesuai dengan

Page 41: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi ...digilib.uinsby.ac.id/893/7/Bab 4.pdf · ciri utama di wilayah beriklim tropis. pada umumnya terdapat dua musim dalam setahun

119

kondisi tempat dan lingkungan masing-masing petani oleh sebab itu petani

tembakau di Lombok Timur berdasarkan lokasi atau tempat penanaman

tembakau dibedakan menjadi dua kelompok yaitu Dayan Kawat (kelompok

petani bagian utara) dan Lauk Kawat (kelompok petani bagian selatan) dengan

batas jalan raya yang menjadi tolak ukur pengelompokan.16

Dalam hal ini Ibnu Taimi >yah sudah menegaskan bahwa untuk

menentukan harga perlu dilakukan musyawarah harga. Ia menekankan

pengetahuan tentang pasar dan barang dagangan serta transaksi penjualan dan

pembelian berdasarkan persetujuan bersama dan persetujuan itu memerlukan

pengetahuan dan saling pengertian.17 Dalam hubungannya dengan masalah ini,

Ibnu Taimi >yah menjelaskan sebuah metode yang diajukan pendahulunya, Ibnu

Habib. Menurutnya: “imam (kepala pemerintah), harus menyelenggarakan

musyawarah dengan para tokoh perwakilan dari pasar (wujuh ahl al-su>q). Yang

lain-lain juga diterima hadir dalam musyawarah itu, karena mereka harus ikut

diperiksa keterangannya. Setelah melakukan perundingan dan penyelidikan

tentang pelaksanaan jual beli, pemerintah harus secarapersuasif menawarkan

ketetapan harga yang didukung oleh para peserta musyawarah, juga penduduk

semuanya. Jadi keseluruhannya harus bersepakat tentang hal itu. Harga itu

tidak boleh ditetapkan tanpa persetujuan dan izin mereka.18 Jadi, proses

penetapan harga tembakau di Kabupaten Lombok Timur telah melaksanakan

16 H.Lalu Sukardi, Wawancara, Desa Kilang, 10 Januari 2014. 17 Islahi, Konsep Ekonomi., 117. 18 Ibid., 121.

Page 42: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi ...digilib.uinsby.ac.id/893/7/Bab 4.pdf · ciri utama di wilayah beriklim tropis. pada umumnya terdapat dua musim dalam setahun

120

kebijakan harga yang disarankan oleh pemikir Islam klasik Ibnu Taimi>yah dan

para pendahulunya.

Lalu Alimudin (37), Sedangkan analisis usaha tani yang dikeluarkan oleh

perusahaan juga berbeda karena mereka berpatokan dengan hasil laporan yang

diberikan oleh petugas lapangan (PL) sesuai dengan tempat mereka bertugas

dan membimbing petani binaan mereka, baik di bagian utara dan bagian

selatan. Dari laporan-laporan itu kemudian perusahaan mengolah data temunan

di lapangan oleh para petugas lapangan mereka (PL) kemudian

membandingkan analisis biaya produksi dari setiap kelompok dan mengambil

kesimpulan yang netral di antara kedua kelompok tersebut atau lebih

cenderung mengambil rata-rata dari analisis usaha tani. Dari pengambilan

keputusan perusahaan yang mengambil rata-rata dari analisis usaha tani untuk

menentukan harga pasar tembakau seringkali kelompok petani yang

menggunakan analisis usaha tani yang lebih tinggi merasa dirugikan.19

Insentif ekonomi adalah bagaimana mengubah sinyal pasar ke dalam

suatu cara sehingga para pelaku ekonomi mau menanggung biaya sosial dalam

setiap aktivitasnya. Instrumen yang biasa digunakan adalah subsidi, pajak

input, standarisasi, lisensi, dan sebagianya.20

Untuk menilai kebijakan pemerintah, harus dilihat dampak dari kebijakan

tersebut. Setiap kebijakan pemerintah mempunyai pangaruh terhadap alokasi

faktor produksi serta macam barang yang dihasilkan oleh suatu perekonomian,

disamping terhadap distribusi barang dan jasa yang dihasilkan oleh 19 L. Alimudin, Ketua kelompok tani Temusik Kiri II Desa Kilang. Wawancara, Kilang, 11 Januari 2014. 20 Karwan A. Salikin, Sistem Pertanian Berkelanjutan (Yogyakarta: Penerbit Kansius, 2003), 84.

Page 43: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi ...digilib.uinsby.ac.id/893/7/Bab 4.pdf · ciri utama di wilayah beriklim tropis. pada umumnya terdapat dua musim dalam setahun

121

perekonomian baik antara penerima manfaat pada saat ini dan yang akan

datang. Kriteria yang dipakai untuk menilai kebijakan pemerintah di antaranya

adalah: keadilan, efisiensi, kebapakan, maupun kebebasan perorangan.21

C. Kendala Dan Solusi Untuk Mengatasi Masalah Penerapan Harga Pasar

Tembakau di Kabupaten Lombok Timur.

Kabupaten Lombok Timur yang menjadi lokasi penelitian menunjukkan

bahwa harapan petani antara lain adalah: keberhasilan panen, kestabilan harga dan

kelancaran input produksi. Asumsi dari ketiga keadaan tersebut adalah menafikan

kerugian dan untuk mendapatkan keuntungan. Berbagai macam kendala dihadapi

petani dalam rangka mewujudkan harapan mereka. Kendala-kendala tersebut yang

pada akhirnya dapat menjadi penyebab kerugian mereka dalam usaha tembakau

mereka.

Salah satu tindakan yang seharusnya bisa dilakukan oleh petani untuk

menstabilkan harga adalah dengan adanya informasi sempurna (perfect

information) dari petani antar wilayah. Maka yang perlu mereka bangun adalah

modal sosial dalam jaringan yang lebih luas, yaitu modal sosial petani yang tidak

dibatasi oleh wilayah teritorial. Modal sosial yang terbangun dengan baik akan

memunculkan suatu gagasan atau pikiran yang cenderung sama antar petani dan

sama-sama memiliki keinginan untuk memajukan kesejahteraan petani dan

melahirkan tindakan bersama-sama untuk membebaskan diri dari kemiskinan

21 Ibid., 334.

Page 44: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi ...digilib.uinsby.ac.id/893/7/Bab 4.pdf · ciri utama di wilayah beriklim tropis. pada umumnya terdapat dua musim dalam setahun

122

yang membelenggu petani dengan cara pembangunan interaksi sosial yang

diilhami dari masing-masing individu petani.22

Secara garis besarnya sistem ekonomi (sistem pengaturan kegiatan

ekonomi) dapat dibedakan kepada tiga bentuk: ekonomi pasar, ekonomi campuran

dan ekonomi perencanaan pusat. Ekonomi pasar adalah ekonomi yang

kegiatannya dikendalikan sepenuhnya oleh interaksi antar pembeli dan penjual di

pasar. Ekonomi campuran adalah sistem ekonomi pasar yang disertai campur

tangan pemerintah. Sedangkan sistem ekonomi perencanaan pusat adalah sistem

ekonomi yang kegiatannya diatur sepenuhnya oleh pemerintah.23

Kemajuan yang telah dicapai berbagai perekonomian, terutama

perekonomian negara-negara maju, membuktikan bahwa (i) pada umumnya

mekanisme pasar adalah sistem yang cukup efisien di dalam mengalokasikan

faktor-faktor produksi dan mengembangkan perekonomian, tetapi (ii) dalam

keadaan tertentu ia menimbulkan beberapa akibat buruk sehingga diperlukan

campur tangan pemerintah untuk memperbaikinnya.24

Peraturan Pemerintah Daerah Propinsi NTB Nomor 4 Tahun 2006,

khususnya Pasal 13 yang menggariskan, penetapan harga dasar dan kelas mutu

tembakau virginia dilakukan secara musyawarah antara badan usaha dengan

petani mitranya dengan difasilitasi oleh Tim Pembina dan Pengendali berdasarkan

biaya produksi dan kualitas produksi. Apabila musyawarah tidak mencapai

mufakat, maka penetapan harga biaya produksi dan mutu diputuskan oleh Tim 22 Muslim, PPL, Balai Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan BP3K Kecamatan Montong Gading Kabupaten Lombok Timur, Wawancara, Paok Motong, 11 Oktober 2013. 23 Sadono Sukirno, Pengantar Teori Mikro Ekonomi Edisi III (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2003), 31. 24 Ibid., 43.

Page 45: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi ...digilib.uinsby.ac.id/893/7/Bab 4.pdf · ciri utama di wilayah beriklim tropis. pada umumnya terdapat dua musim dalam setahun

123

Pembina dan Pengendali. agar semua petani tembakau yang ada di Lombok

melakukan usaha taninya menggunkan pola kemitraan agar jumlah produksi dapat

ditampung oleh perusahaan pengelola, hal ini juga untuk menghindari over

produksi yang akan mengakibatkan konflik antara perusahaan pengelola dan para

petani.25

Mengingat keterbatasan pembelian oleh perusahaan pengelola dan untuk

menghindari terjadinya over produksi dalam musim tanam tahun 2013 yang

nantinya akan mengganggu keseimbangan permintaan dan penawaran (suplay and

demand), maka dilakukan sosialisasi penyelenggaraan intensifikasi tembakau

virginia terutama di wilayah-wilayah sentra pengembangan oleh petani plasma

dan petani swadaya.26

Sudah menjadi rahasia umum jika perusahaan pengelola menghendaki

tersedianya produksi tembakau yang baik, banyak tanpa ada material tertentu yang

menjadi campurannya dan dengan harga yang murah, tetapi dilain pihak petani

tembakau juga menginginkan hasil produksi yang baik dan banyak dengan harga

yang tinggi, pada tujuan dasarnya adalah untuk memperoleh keuntungan. Kedua

persepsi ini bertolak belakang dan membutuhkan pihak ketiga yang menjadi

penengah dalam hal ini, oleh sebab itu dibutuhakan peranan pemerintah .Tatkala

terjadi distorsi pasar ataupun mekanisme pasar tidak bekerja sesuai dengan

fungsinya maka dibutuhkanlah peranan pemerintah untuk mengarahkan

permintaan, penawaran dan pasar pada titik keseimbangan (equilibrium).

25 Framadi Anugerah Kartika, Kepala Dinas Energi Sumberdaya Mineral Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lombok Timur, Wawancara. Selong, 06 Januari 2014. 26 Muhammad Tauhid, Kepala Seksi Kemetrologian dan Perlindungan Konsumen, Wawancara, Desa Rumbuk, 07 Januari 2014.

Page 46: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi ...digilib.uinsby.ac.id/893/7/Bab 4.pdf · ciri utama di wilayah beriklim tropis. pada umumnya terdapat dua musim dalam setahun

124

Bagi petani, ketidak mampuan mereka untuk lepas dari kemiskinan

disebabkan oleh rendahnya nilai tukar (term of trade) yang diterima. Nilai tukar

petani yang merupakan perbandingan antara pendapatan dan biaya yang

dikeluarkan petani untuk menghasilkan satu macam produk pertanian, belum

dapat memberikan kesempatan pada petani untuk mendapatkan surplus. Padahal

surplus ini penting untuk melakukan investasi dan akumulasi modal bagi

peningkatan teknik pertanian. Rendahnya nilai tukar yang diterima petani

disebabkan oleh kurang berfungsinya kelembagaan yang ada di masyarakat,

terutama kelembagaan yang dapat berperan dalam menaikkan kekuatan tawar-

menawar (bargaining power) petani terhadap pedagang perantara.27

Menurut bapak Tomi mengeluhkan hasil produksi tembakaunya dari segi

porsentase (berat dan kualitas) yang disebabkan oleh beberapa faktor seperti cuaca

yang tidak bersahabat, karena curah hujan untuk tahun ini lebih tinggi, unsur hara

dalam tanah yang sudah berkurang yang menyebabkan kualitas tembakau

menurun.28 Terlalu banyak biaya buruh dan biaya yang lain-lain dalam proses

pengolahan tembakau, penyebab turunnya pendapatan tembakau.29 Degredasi

lahan yang ditanami selama berpuluh-puluh tahun perlu dikonservasi, karena

tanaman tembakau adalah jenis tanaman keras yang menyerap unsur hara dalam

tanah sehingga unsur hara tanah di pulau lombok khususnya di Kabupaten

27 Cornelis Rintuh dan Miar, Kelembagaan Ekonomi Rakyat, Edisi. 1 (Yogyakarta: BPEF-Yogyakarta, 2005), 60. 28 Bapak Tomi, petani mitra Shadana Arif Nusa yang sudah 5 tahun pengalaman menanam tembakau, Wawancara, tanggal 09 Oktober 2013. Dan dengan H. Syarifuddin, wawancara, Kota raja. 13 Januari 2014. 29 Amak Dani, Wawancara, Desa Jantuk, petani binaan PT. BAT. pada tanggal 13 Oktober 2013

Page 47: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi ...digilib.uinsby.ac.id/893/7/Bab 4.pdf · ciri utama di wilayah beriklim tropis. pada umumnya terdapat dua musim dalam setahun

125

Lombok Timur yang terkuras akan menjadi subur kembali.30 penurunan

pendapatan juga dialami oleh pak Muhammad Kasim karena tidak sesuai analisis

usaha tani dengan harga tembakau yang yang dibeli oleh perusahaan, untuk

pengovenan juga menggunkan bahan bakar kayu tidak bisa mempertahankan suhu

panas pada oven sehingga suhu tidak stabil yang berdampak pada kualitas daun

tembakau baik dari segi warna dan berat.31

Berdasarkan uraian umum tentang pengusahaan tembakau virginia di

Kabupaten Lombok Timur tersebut di atas, maka secara rinci kendala dan solusi

untuk mengatasi masalah penerapan harga pasar tembakau virginia di Kabupaten

Lombok Timur dapat disebutkan sebagai berikut:

1. Kendala penerapan harga pasar tembakau di Kabupaten Lombok Timur antara

lain adalah:

a. Modal kerja untuk usaha tani tembakau cukup besar dan sulit untuk dapat

dipenuhi oleh petani. Keperluan modal untuk usaha tani tembakau

diperkirakan Rp.43.000.000 bahkan lebih, dimana modal tersebut diperoleh

sebagian dari perusahaan pengelola (bagi petani binaan), sedangkan untuk

petani plasma dan swadaya kadang-kadang memperoleh dana dari Bank

Pemerintah dan Swasta melalui kredit komersial dan sebagian lainnya

diperoleh dari sumber yang tidak jelas (Rentenir, Bank Gelap, dsb).32

b. Dari pengamatan peneliti terjadi kerisis kejujuran yang dilakukan oleh

kedua belah pihak baik dari perusahaan dan para petani (petani mitra, 30 Lalu Hatman, ketua APTI (Asosiai Petani Tembakau Indonesia) Lombok Timur, Wawancara, di kediaman beliau Desa Sukadana, pada tanggal 12 Oktober 2013. 31 Muhammad Kasim Wawancara, 09 Januari 2014. Dan dengan Marzuki, wawancara, ketua kelompok tani Beriuk Tinjal 09 Januari 2014. 32 Lalu Hanjayadi, Wawancara. Sukadana, Kamis, 12 Oktober 2013.

Page 48: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi ...digilib.uinsby.ac.id/893/7/Bab 4.pdf · ciri utama di wilayah beriklim tropis. pada umumnya terdapat dua musim dalam setahun

126

plasma, dan swadaya) dan tidak semua dari perusahaan dan petani tidak

mematuhi perda.

1) Perusahaan pengelola (mitra petani)

a) Tidak semua perusahaan melaksanakan tugasnya untuk membina

petani binaannya.

b) Sebagian perusahaan tidak transparan dalam memberikan daftar

grade/ daftar harga pembelian tembakau kepada para petani.

c) Perusahaan juga kadang-kadang memilih orang untuk memberikan

grade.

d) Adanya isu-isu kelebihan produksi tanaman tembakau virginia

lombok yang diduga sebagai siasat untuk menjatuhkan harga.

2) Petani (mitra, teknis/ plasma dan swadaya)

a) Petani tidak konsisten dengan perusahaan tempat dia bermitra.

b) Untuk mendapatkan kualitas tembakau yang terbaik sangat rendah.

c) Pemahaman tentang grade dan kesepakatan harga tembakau yang

sering menimbulkan perbedaan pendapat bahkan menimbulkan

kesalah fahaman.

c. Broker (tengkulak/ penendak).

Tengkulak/ penendak yang semakin menjamur dimana-mana, Salah

satu penyebab rusaknya tatanan harga pasar tembakau yang ada di

Kabupaten Lombok Timur adalah dengan ulah yang dilakukan oleh para

tengkulak/ penendak ini, dengan beberapa alasan seperti:

Page 49: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi ...digilib.uinsby.ac.id/893/7/Bab 4.pdf · ciri utama di wilayah beriklim tropis. pada umumnya terdapat dua musim dalam setahun

127

1) Mereka memanfaatkan keterbatasan informasi tentang harga pasar

tembakau.

2) Praktek mencampur tembakau.

3) Tengkulak/ penendak yang membeli tembakau dari petani binaan

perusahaan, petani plasma, dan petani swadaya, biasanya menggunakan

metode hutang.33

Setelah memaparkan permasalahan umum yang terjadi tentang

pertembakauan dalam pengembangannya diwilayah Pulau Lombok khususnya

di Kabupaten Lombok Timur, Secara khusus untuk memberdayakan para

petani tembakau binaan, teknis (petani plasma) dan swadaya yang diluar pola

kemitraan. Solusi untuk memecahkan permasalahan-permasalahan di atas

adalah:

a. Penyediaan modal untuk pembiayaan usaha tani tembakau Virginia.

b. Hendaknya ada keterpaduan dan ketegasan pemerintah dan badan-badan

pengawas/ asosiasi pertembakauan dan menghilangkan adanya penjual

perantara (broker/ tengkulak/ penendak).

D. Pembahasan Hasil Penelitian.

1. Penetapan Harga Pasar Pembakau di Kabupaten Lombok Timur.

Setelah dilakukan penelitian atas dasar permasalahan yang

dikemukakan dalam penentuaan harga pasar tembakau di Kabupaten Lombok

Timur yang ditentukan dengan musyawarah harga kemudian ditentukan oleh

33Lalu Hanjayadi Kepala Desa Sukadana petani mitra binaan perusahaan ELI (Eksport Leave Indonesia). Wawancara, Sukadana, 12 Oktober 2013.

Page 50: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi ...digilib.uinsby.ac.id/893/7/Bab 4.pdf · ciri utama di wilayah beriklim tropis. pada umumnya terdapat dua musim dalam setahun

128

kualitas atau mutu tembakau itu sendiri, maka pembeli dalam hal ini

perusahaan harus jujur dan terbuka dalam menentukan kualitas atau mutu

tembakau para petani. Sesuai dengan pengamatan yang peneliti lakukan maka

dalam hal penentuan harga pasar tembakau di Kabupaten Lombok Timur

menggunakan prinsip-prinsip penetapan harga adalah sebagai berikut:

a. Penetapan Harga Berdasarkan Biaya

Penetapan harga berdasarkan penghitungan biaya yang dikeluarkan

oleh petani mencakup biaya tetap dan biaya variabel seperti yang sudah

peneliti sebutkan di atas, setiap petani memiliki analisis biaya usaha tani

yang mereka tentukan dengan jumlah pengeluaran riil mereka selama dalam

peroses memproduksi/ menciptakan tembakau krosok kering yang siap

untuk dipasarkan.

Dalam hal menganalisis biaya usaha tani tidak hanya dilakukan oleh

petani tetapi, perusahaan mitra petani juga melakukan analisis biaya usaha

tani, perusahaan memperoleh informasi tentang biaya-biaya yang

dikeluarkan oleh petani dari awal sampai akhir sampai menciptakan

tembakau yang siap untuk dipasarkan dari petugas lapangan (PL) sesuai

dengan informasi yang diperoleh dari petani yang mereka bina, dari sinilah

proses penentuan harga dilakukan, setelah menghitung biaya-biaya yang

dikeluarkan oleh petani, kemudian ditentuka pula kira-kira keuntungan yang

akan diperoleh oleh petani dalam perhektar tanaman tembakau, hal ini

dilakukan dalam musyawarah harga yang yang dihadiri oleh elemen

pemerintahan, asosiasi pengawas pertembakauan, perusahaan mitra dan

Page 51: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi ...digilib.uinsby.ac.id/893/7/Bab 4.pdf · ciri utama di wilayah beriklim tropis. pada umumnya terdapat dua musim dalam setahun

129

perwakilan dari petani tembakau yang merupakan mitra dari perusahaan

tentunya disepakati oleh semua elemen tadi yang membentuk harga dasar

bagi pembelian tembakau virginia oleh perusahaan.

b. Penetapan Harga Berdasarkan Persaingan

Sesuai dengan pengamatan yang peneliti lakukan dan hasil wawan

cara, penetapan harga berdasarkan persaingan antar perusahaan juga

menjadi pertimbangan bagi perusahaan untuk menetapkan harga pada

musyawarah harga, perusahaan yang ada di Kabupaten Lombok Timur

mencapai 19 perusahaan dimana perusahaan-perusahaan ini bersaing untuk

memenuhi kebutuhan kuota permintaan dari perusahaan pusat yang sudah

dianggarkan, mereka bersaing dengan menggunakan harga penawaran

tertinggi pembelian tembakau, bagi perusahaan yang berani menawarkan

harga tertinggi maka perusahaan itulah yang akan menguasai pasar

tembakau, oleh sebab itu banyak perusahaan yang menyembunyikan garade

tembakau mereka untuk menghindari persaingan harga antara perusahaan,

tapi hal ini tidak lah sesuai dengan PERDA dan PERGUB yang telah

dikeluarkan oleh pemerintah provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dalam

hal ini Gubernur NTB dan tidak sesuai dengan syarat sah jual beli dimana

syarat sah ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu syarat umum dan syarat

khusus. Syarat umum adalah syarat yang harus ada pada setiap jenis jual

beli agar jual beli tersebut dianggap sah menurut syara’. Secara global akad

jual beli harus terhindar dari enam macam ‘aib yaitu:34

34 H. Ahmad Wardi Muslich, Fiqih Muamalat (Jakarta: Amzah, 2013), 190.

Page 52: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi ...digilib.uinsby.ac.id/893/7/Bab 4.pdf · ciri utama di wilayah beriklim tropis. pada umumnya terdapat dua musim dalam setahun

130

1) Ketidak jelasan (jahalah)

2) Pemaksaan (al-Ikrah)

3) Pembatasan dengan waktu (at-tauqit)

4) Penipuan (gharar)

5) Kemudaratan (dharar)

6) Syarat-syarat yang merusak.

Sedangkan syarat-syarat khusus yang berlaku untuk beberapa jenis

jula beli adalah sebagai berikut:35

1) Benda harus diterima.

2) Mengetahui harga pertama apabila jual belinya berbentuk murabahah,

tauli>yah, wadhi’ah, atau isyrak.

3) Saling menerima (taqabudh) penukaran, sebelum berpisah, apabila

jual belinya jual beli sharf (uang).

4) Dipenuhinya syarat-syarat salam, apabila jual belinya jual beli salam

(pesanan).

5) Harus sama dalam penukaran, apabila barangnya barang ribawi.

6) Harus diterima dalam utang piutang yang ada dalam perjanjian, seperti

muslam fi>h dan modal salam, dan menjual sesuatu dengan utang

kepada selain penjual.

c. Penetapan Harga Berdasarkan Permintaan.

Perusahaan-perusahaan pengelola tembakau yang ada di Kabupaten

Lombok Timur merupakan perusahaan-perusahaan cabang yang membeli

35 Ibid., 193.

Page 53: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi ...digilib.uinsby.ac.id/893/7/Bab 4.pdf · ciri utama di wilayah beriklim tropis. pada umumnya terdapat dua musim dalam setahun

131

dan menampung tembakau untuk perusahaan induk yang berada di daerah

lain bahkan berada di luar negeri yang berfungsi untuk menyiapkan bahan

baku yang akan dijadikan bahan jadi (rokok kretek, rokok putih, cerutu, dll.)

yang siap untuk dipasarkan oleh perusahaan-perusahaan rokok baik yang

ada di dalam negeri maupun yang ada di luar negeri.

Penetapan harga berdasarkan permintaan perusahaan sepenuhnya

merupakan kewenangan dari perusahaan itu sendiri, tergantung dari

kebutuhannya terhadap tembakau yang diminta oleh perusahaan induk yang

membutuhkan tembakau untuk memenuhi kebutuhan produksinya. Mereka

tidak akan mungkin membeli tembakau melebihi dari kuota yang telah

ditetapkan, hal inilah yang belum dipahami oleh sebagian besar petani yang

ada di Kabupaten Lombok Timur bahkan di Lombok secara keseluruhan,

oleh sebab itu pemerintah dan pihak perusahaan selalu menghimbau kepada

para petani untuk menjadi mitra perusahaan dalam usahanya menanam

tembakau virginia, supaya tidak terjadi over produksi oleh para petani dan

tembakau hasil produksi para petani bisa ditampung dan dibeli dengan layak

oleh perusahaan, jika terjadi over produksi maka sesuai dengan hukum

ekonomi jika terdapat banyak barang yang beredar di pasar maka akan

terjadi penurunan harga secara drastis dan berlaku secara umum tidak

memandang bahwa dia adalah petani mitra, teknis/ plasma dan petani

swadaya, sesuai dengan keterangan ketua APTI Lombok Timur Lalu

Page 54: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi ...digilib.uinsby.ac.id/893/7/Bab 4.pdf · ciri utama di wilayah beriklim tropis. pada umumnya terdapat dua musim dalam setahun

132

Hatman36 mengatakan bahwa: petani teknis/ plasma dan petani swadaya

sengaja dipelihara untuk menciptakan suasana pasar seperti ini.

d. Penetapan Harga Berdasarkan Musyawarah

Menganalisis harga yang ditetapkan dan produk yang ditawarkan

pesaing, pemilihan metode penetapan harga, adapun metode penetapan

harga oleh perusahaan menggunakan metode musyawarah harga yang

dilakukan oleh perwakilan dari pemerintah daerah yaitu Dinas Kehutanan

dan Perkebunan (DISBUN), Dinas Energi Sumberdaya Mineral

Perindustrian dan Perdagangan (ESDM), perusahaan pengelola, perwakilan

dari petani tembakau dan organisasi-organisasi pengawas pertembakauan

(TASNIMA, APTI). Mereka berkumpul bermusyawarah untuk menentukan

harga pasar tembakau sesuai dengan hal-hal yang telah peneliti sebutkan di

atas, hingga mencapai kata sepakat. Harga-harga para pesaing akan

mempengaruhi tingkat permintaan barang yang ditawarkan sehingga harga

pesaing harus turut dipertimbangkan dalam proses penetapan harga.

Setelah melakukan proses musyawarah harga dengan

mempertimbangkan analisis biaya usaha tani, maka penetapan harga pasar

tembakau ditentukan dengan harga yang disepakati bersama. Penguasaan

pasar oleh perusahaan pengelola tembakau dengan memperhitungkan

keberadaan perusahaan lain yang menjadi pesaing dengan berkompetisi

melalui harga, perusahaan yang mampu menawarkan harga yang tinggi akan

menguasai pasar tembakau virginia dan begitu pula sebaliknya.

36 Lalu Hatman, wawancara, Sukadana 13 Januari 2014.

Page 55: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi ...digilib.uinsby.ac.id/893/7/Bab 4.pdf · ciri utama di wilayah beriklim tropis. pada umumnya terdapat dua musim dalam setahun

133

e. Penetapan Harga Berdasarkan Penentuan Kualitas Tembakau Sesuai

Dengan Kriteria yang Sudah Ditentukan.

Sedangkan penetapan harga yang terakhir berdasarkan kualitas adalah

hak penuh perusahaan untuk menentukan kualitas tembakau sesuai dengan

kriteria yang ditetapkan oleh setiap gudang/ perusahaan, perlu untuk di

ketahui bahwa setiap perusahaan memiliki kriteria tentang penilaian

tembakau berbeda-beda walaupun memiliki kelas asal yang sama sesuai

dengan kriteria yang diberikan oleh Dinas Kehutanan dan Perkebunan yang

mengklasifikasikan menjadi tiga kelompok daun yaitu:37 a) Daun atas, b)

Daun tengah dan c) Daun bawah/ daun tanah. Tetapi, setiap perusahaan

mengklasifikasikan grade tembakau sesuai dengan klsifikasi grade yang

telah ditentukan sendiri oleh setiap perusahaan, jadi tidak ada keseragaman

antar perusahaan dalam hal penentuan grade sebagai acuan dasar pembelian

tembakau, hal ini terjadi karena kebutuhan tembakau setiap perusahaan

berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan dari bahan baku dasar pembuatan

rokok, sebagai contoh, pembuatan cerutu dengan pembuatan rokok keretek

menggunakan bahan baku tembakau dengan kriteria yang berbeda, karena

akan berpengaruh dengan rasa khas dari setiap bahan dasar yang digunkan.

Keterlibatan pemerintah daerah terhadap penentuan harga pasar

tembakau hanya sebatas memfasilitasi dan menjadi penengah pertemuan antara

perusahaan pengelola dan para petani tembakau (petani binaan, petani plasma

dan petani swadaya). Penentuan harga tembakau yang dibeli oleh perusahaan

37 Musim, Wawancara, Selong, 4 Januari 2014.

Page 56: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi ...digilib.uinsby.ac.id/893/7/Bab 4.pdf · ciri utama di wilayah beriklim tropis. pada umumnya terdapat dua musim dalam setahun

134

pengelola melalui mekanisme musyawarah harga untuk pembelian tembakau

menetapkan harga dasar sebagai acuan untuk pembelian produksi tembakau

para petani, walaupun harga dasar pembelian tembakau sudah ditetapkan dalam

musyawarah harga dengan mempertimbangkan analisis biaya produksi dari

berbagai pihak, tetapi penetapan tersebut bersifat bisa berubah kapan saja

(fluktuatif) oleh sebab itu harga pasar tembakau selalu berubah dengan

beberapa pertimbangan dari pihak pembeli dalam hal ini pengusaha seperti:

posisi daun, warna dan kelas daun, tingkat kelembaban daun krosok kering,

panjang daun, dll. Seperti yang sudah peneliti jelaskan di atas, Oleh sebab itu

setiap tahun harga pasar tembakau selalu berubah walaupun sudah ada

kesepakatan harga dasar pembelian tembakau dalam musyawarah harga yang

telah dilakukan. Hal ini lah yang menjadi permasalahan dikalangan petani, apa

gunanya melakukan musyawarah harga jika harga ditentukan dengan mutu atau

kualitas tembakau itu sendiri maka, dengan sendirinya hasil dari musyawarah

harga tidak dapat dilaksanakan.

Sesuai dengan hasil temuan peneliti dilapangan melalui proses observasi

dan wawancara, peneliti menyimpulkan penetapan harga pasar tembakau yang

ada di Kabupaten Lombok Timur merupakan penetapan harga yang

menggunakan gabungan beberapa macam metode penetapan harga yang

kemudian metode-metode itu digabungkan dalam musyawarah atau rapat harga

untuk menentukan harga pasar tembakau virginia Kabupaten Lombok Timur

sesuai dengan kesepakatan bersama setelah mempertimbangkan beberapa hal

seperti yang telah peneliti sebutkan sebelumnya.

Page 57: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi ...digilib.uinsby.ac.id/893/7/Bab 4.pdf · ciri utama di wilayah beriklim tropis. pada umumnya terdapat dua musim dalam setahun

135

Dalam kasus seperti ini pemikir ekonomi Islam Ibnu Taimi>yah memang

sudah menyarankan dalam kebijakan penetapan harga untuk dilakukan

musyawarah sebelum dilakukan pemberlakuan harga terhadap suatu produk.

Posisi dari hasil musyawarah harga yang dilakukan oleh perusahaan pengelola,

perwakilan dari petani, badan-badan pengawas pertembakauan seperti:

Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI), TASNIMA (Solidaritas Petani

Plasma Tembakau Virginia Lombok), kemudian pemerintah Kabupaten

Lombok Timur yang diwakili oleh DISBUN (Dinas Kehutanan dan

Perkebunan) dan Dinas Energi Sumber Daya Mineral Perindustrian dan

Perdagangan (ESDM), dimana hasil dari pada musyawarah tersebut sebagai

laporan perusahaan pengelola kepada pemerintah bahwa telah melaksanakan

musyawarah harga dan sebagai acuan dasar pembelian tembakau petani yang

ada di Kabupaten Lombok Timur.

Sedangkan keterlibatan pemerintah Kabupaten Lombok Timur dalam

penetapan harga pasar tembakau diimplementasi melalui kebijakan Pemerintah

Daerah Nusa Tenggara Barat lewat PERDA No. 04 tahun 2006 tentang usaha

budidaya dan kemitraan tembakau Virginia Lombok, pada Pasal 13 ayat 1, 2,

dan 3 menegaskan Gubernur berwenang mengatur program usaha budidaya

perkebunan tembakau virginia di daerah.

Lembaran Daerah Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat

Nomor 4 Tahun 2006

Tentang

Page 58: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi ...digilib.uinsby.ac.id/893/7/Bab 4.pdf · ciri utama di wilayah beriklim tropis. pada umumnya terdapat dua musim dalam setahun

136

Usaha Budidaya dan Kemitraan Perkebunan Tembakau Virginia di Nusa Tenggara Barat

Pasal 13

1. Penetapan harga dasar dan kelas mutu tembakau virginia dilakukan

secara musyawarah antara badan usaha dengan pekebun mitranya dengan

difasilitasi oleh tim pembina dan tim pengendali berdasarkan biaya

produksi dan kualitas produksi.

2. Harga dasar sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 ditetapkan atas dasar

biaya produksi, standar mutu dan keuntugan,

3. Dalam hal musyawarah tidak mencapai mufakat, maka penetapan harga

biaya produksi dan mutu diputuskan oleh tim pembina dan tim

pengendali.38

Hal ini juga ditegaskan dalam peraturan Gubernur Nusa Tenggara Barat

No. 2 tahun 2007 yang merupakan penjelasan dari perda No. 4 tahun 2006

khususnya pada pasal 29 ayat 1 dan 2 menyatakan:

Peraturan Gubernur Nusa Tenggara Barat

Nomor 2 Tahun 2007

Tentang

Petunjuk Pelaksanaan Peraturan daerah Nomor 4 Tahun 2006 Tentang Usaha Budidaya dan Kemitraan Perkebunan Tembakau Virginia di

Provinsi Nusa Tenggara Barat

Pasal 29

38 Lembaran Daerah Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat No.4 Tahun 2006 Tentang: Usaha Budidaya dan Kemitraan Perkebunan Tembakau Virginia di Nusa Tenggara Barat, 6.

Page 59: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi ...digilib.uinsby.ac.id/893/7/Bab 4.pdf · ciri utama di wilayah beriklim tropis. pada umumnya terdapat dua musim dalam setahun

137

1. Penetapan harga produksi dilakukan secara musyawarah dan ditetapkan

berdasarkan:

a. Estimasi biaya produksi dan target produktivitas yang telah

disosialisasikan kepada semua pekebun pada awal musim tanam.

b. Kesepakatan antara pelaku usaha dengan memperhatikan biaya produksi

dan keuntungan yang wajar.

c. Harga yang disepakati adalah harga dasar dari masing-masing grade/

mutu yang ditentukan secara transparan dan bertanggung jawab serta

apabila terjadi perubahan harga dari badan usaha dapat diadakan

musyawarah kembali.

2. Menyatakan penetapan harga sebagaiman dimaksud pada ayat 1 difasilitasi

oleh tim pembina dan pengendali.39

Tapi dalam PERDA dan PERGUB ini tidak dijelaskan secara logis

karakteristik mutu atau kualitas tembakau yang dijadikan patokan untuk

menentukan harga tembakau dalam tataniaga pertembakauan, sehingga dengan

demikian harga tembakau tidak ditentukan berapa nominal harga per kilo gram

dan per mutu dari pada tembakau. Pemerintah hanya mengharuskan pembeli

untuk berlaku jujur dan terbuka dalam menentukan kualitas atau mutu

tembakau yang akan dibeli. Hal ini akan membuka peluang yang besar untuk

terjadinya tindakan ke tidak jujuran dalam pembelian tembakau.

39 Peraturan Gubernur Nusa Tenggara Barat No. 2 Tahun 2007 Tentang: Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Daerah No. 4 Tahun 2006 Tentang Usaha Budidaya dan Kemitraan Perkebunan Tembakau Virginia di Provinsi Nusa Tenggara Barat., 2.

Page 60: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi ...digilib.uinsby.ac.id/893/7/Bab 4.pdf · ciri utama di wilayah beriklim tropis. pada umumnya terdapat dua musim dalam setahun

138

Namun dengan tidak adanya ketentuan yang jelas mengenai penentuan

harga tembakau oleh pemerintah Kabupaten Lombok Timur dan perda Provinsi

Nusa Tenggara Barat sebagai acuan maka, pelaku pasar yang memiliki kendali

dalam menentukan karakteristik mutu atau kualitas tembakau sebagai patokan

harga nominal tembakau adalah perusahaan pengelola/ pembeli tembakau

seperti yang dijelaskan di atas. Pelaku ini menentukan harga tembakau sesuai

dengan standar mutu perusahaan mereka sendiri dan itupun berlaku pada setiap

perusahaan oleh sebab itu grade pada setiap perusahaan berbeda-beda,

sedangkan pedagang dalam hal ini petani yang seharusnya dijadikan subyek

penentu harga tapi diposisikan sebagai obyek dalam tataniaga tembakau.

Peraturan Daerah (PERDA) yang sekarang ini diberlakukan untuk terus

mengawal usaha pengembangan tanaman perkebunan tembakau Virginia sudah

dianggap tidak relevan lagi, dikarenakan semakin kompleksnya permasalahan

dalam pengusahaan tanaman tembakau virginia, perda seperti yang telah

peneliti paparkan diatas perlu direvisi dan dikaji ulang karena itu akan

menentukan keberlangsungan usaha tani tembakau Virginia, apabila payung

hukum dari pada pengusahaan tembakau Virginia ini sudah usang dan tidak

mampu menyesuaikan dengan kecepatan perkembangan masalah yang terjadi,

maka itu merupakan suatu ancaman kedepan bagi usah budidaya tanaman

tembakau Virginia, padahal sektor pertanian yang memberikan kontribusi yang

sangat berarti bagi pendapatan asli daerah (PAD) khususnya di Kabupaten

Lombok Timur, sudah seyogyanya pemerintah mengayomi hak-hak petani

tembakau yang merupakan mata pencaharian pokok mereka dan menanam

Page 61: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi ...digilib.uinsby.ac.id/893/7/Bab 4.pdf · ciri utama di wilayah beriklim tropis. pada umumnya terdapat dua musim dalam setahun

139

tembakau merupakan tumpuan harapan untuk memperoleh kehidupan yang

lebih layak.40

Memang benar dalam penentuan harga tembakau untuk menentukan

harga pasar tembakau di Kabupaten Lombok Timur dilakukan musyawarah

harga terlebih dahulu dengan mempertimbangkan analisis biaya usaha tani

yang dikeluarkan oleh petani dibandingkan dengan analisis biaya usaha tani

yang dilakukan oleh perusahaan pengelola melaui petugas/ pembina lapangan

(PL), tetapi disini perusahaan cenderung mengambil keputusan rata-rata dalam

menentukan analisis biya usaha tani dari para petani, sehingga yang biasanya

dirugikan dalam hal ini adalah petani dengan analisis biaya usaha tani yang

lebih tinggi yaitu petani yang berada dibagian utara (dayan kawat), tapi jika

ditinjau dari sisi penetapan harga tembakau sesuai dengan kualitas atau mutu

dari pada tembakau itu sendiri maka penentuan harga pasar tembakau

dilakukan secara sepihak oleh perusahaan pengelola, Dari sini kita sudah bisa

untuk memprediksikan posisi petani masih belum diuntungkan dengan sistem

ini, walaupun sudah melakukan musyawarah harga untuk menetapkan harga

pasar tembakau dengan mempertimbangkan analisis biaya usaha tani dan

dengan kata sepakat, tapi musyawarah harga itu seolah-olah tidak berperan

samasekali setelah dihadapkan dengan penetapan harga dengan mutu atau

kualitas tembakau itu sendiri, oleh sebab itu harga pasar tembakau setiap saat

selalu berubah (fluktuatif) sesuai dengan posisi daun, warna daun, pegangan,

panjang, aroma, seperti yang sudah dijelaskan di atas. apalagi dengan pola

40 Lalu Hatman, Ketua APTI (Asosiasi Petani Tembakau Indonesia) Lombok Timur, Wawancara, Sukadana, 13 Januari 2014.

Page 62: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi ...digilib.uinsby.ac.id/893/7/Bab 4.pdf · ciri utama di wilayah beriklim tropis. pada umumnya terdapat dua musim dalam setahun

140

pemikiran petani Lombok Timur secara umum yang menghendaki keuntungan

dari usahanya masing-masing mereka mencari perusahaan yang berani

menawarkan harga yang lebih tinggi, mereka tidak perduli walaupun harus

menjual ke perusahaan pengelola lain yang bukan mitranya dari pada harus

menanggung kerugian, hal ini pun akan membawa dampak bagi kelangsungan

kerjasama kemitraan antra petani dan perusahaan pengelola.

Ibnu Khaldun menekankan bahwa kenaikan penawaran atau penurunan

permintaan menyebabkan kenaikan harga, demikian sebaliknya. Ia sangat

percaya bahwa akibat dari rendahnya harga yang terjadi sangat drastis akan

merugikan pengerajin dan pedagang dan mendorong mereka keluar dari pasar,

sedangkan akibat dari tingginya harga yang naik secara drastis sangat

menyusahkan konsumen. Harga damai dalam kasus seperti ini tentunya

diharapkan oleh kedua belah pihak, karena ia tidak saja memungkinkan para

pedagang mendapatkan tingkat pengembalian yang ditolerir oleh pasar dan

juga mampu menciptakan kegairahan pasar dengan meningkatkan penjualan

untuk memperoleh keuntngan dan kemakmuran tersebut. Sayangnya, harga

yang rendah dibutuhkan karena memberikan kelapangan bagi kaum miskin

yang menjadi mayoritas dalam sebuah populasi.41

41 Eko Suprayitno, Ekonomi Islam Pendekatan Ekonomi Makro Islam dan Konvensional (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2005), 211-212.

Page 63: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi ...digilib.uinsby.ac.id/893/7/Bab 4.pdf · ciri utama di wilayah beriklim tropis. pada umumnya terdapat dua musim dalam setahun

141

2. Kendala dan solusi untuk mengatasi masalah dalam penerapan harga

tembakau di Kabupaten Lombok Timur.

Adapun kendala dan solusi untuk mengatasi penerapan harga pasar

tembakau di Kabunpaten Lombok Timur seperti yang sudah peneliti uraikan di

atas bahwa dalam pelaksanaan penerapan harga pasar tembakau memiliki

banyak kendala, diantaranya:

a. Modal kerja untuk usaha tani tembakau cukup besar dan sulit untuk dapat

dipenuhi oleh petani.

Keperluan modal untuk usaha tani tembakau diperkirakan

Rp.43.000.000 bahkan lebih, dimana modal tersebut diperoleh sebagian

dari perusahaan pengelola (bagi petani binaan), sedangkan untuk petani

plasma dan swadaya kadang-kadang memperoleh dana dari Bank

Pemerintah dan Swasta melalui kredit komersial dan sebagian lainnya

diperoleh dari sumber yang tidak jelas (Rentenir, Bank Gelap, dsb).42 Hal

ini sangat berpengaruh dengan harga pasar yang diterapkan oleh perusahaan

sebagai acuan dasar pembelian hasil produksi petani yang berupa tembakau

krosok kering, jika perusahaan membeli hasil produksi petani dengan harga

yang relatif rendah maka akan menghasilkan kerugian bagi pihak petani,

oleh sebab itu yang pertama kali dibahas dalam musyawarah harga adalah

biaya keseluruhan dalam pengolahan untuk menciptakan tembakau krosok

kering yang siap dipasarkan.

42Lalu Hanjayadi, Wawancara. Sukadana, Kamis, 12 Oktober 2013.

Page 64: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi ...digilib.uinsby.ac.id/893/7/Bab 4.pdf · ciri utama di wilayah beriklim tropis. pada umumnya terdapat dua musim dalam setahun

142

Hal ini memang sudah dipertimbangkan, tapi tatkala hasil produksi

para petani dihadapkan dengan mutu atau kualitas tembakau itu sendiri tidak

sedikit petani yang mengeluhkan hasil produksinya karena banyaknya

kendala di lapangan sperti:

1) Curah hujan yang tinggi, pada musim tanam tahun 2013 terjadi curah

hujan yang cukup tinggi yang berdampak pada hasil produksi petani

berupa tembakau mentah yang masih basah yang kurang sehat (lekes/

menguning sebelum masanya), karena tanaman tembakau cocok

ditanam pada daerah dengan cuaca kering. Hal ini akan menurunkan

kualitas tembakau yang akan berpengaruh pada harga tembakau itu

sendiri.

2) Bahan bakar yang mencukupi dan mampu mempertahankan suhu

oven sesuai ketentuan pengovenan, setelah pencabutan subsidi minyak

tanah oleh pemerintah, petani tembakau yang ada di Lombok

direkomendasikan untuk menggunakan bahan bakar batu bara, kayu

turi, cangkang kemiri, cangkang sawit. Tapi, semua bahan bakar

pengganti minyak tanah masih berdampak kurang memuaskan pada

hasil produksi tembakau, karena sedikit saja suhunya turun pada saat

pengovenan maka akan menghasilkan kualitas tembakau yang kurang

baik oleh sebab itu tembakau membutuhkan perawatan secara intensif

dan ekstra hati-hati.

Semua kendala di atas sangat mempengaruhi hasil produksi petani

tembakau jika ditinjau dari kualitas tembakau, oleh sebab itu tembakau bisa

Page 65: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi ...digilib.uinsby.ac.id/893/7/Bab 4.pdf · ciri utama di wilayah beriklim tropis. pada umumnya terdapat dua musim dalam setahun

143

menghasilkan hasil yang baik jika diolah dengan prosedur yang intensif,

modal yang cukup untuk pembiayaan, sebagai contoh: dari segi pembiayaan

tatkala modal untuk membiayaai tembakau sangat terbatas maka petani

menggunakan alternatif in put tekhnologi rendah, tatkala penerapannya

semua yang menjadi standar pengolahan tembakau dikurangi, pupuk yang

seharusnya menggunakan produk seperti KNO3 terpaksa diganti dengan

UREA padahal untuk tanaman tembakau tidak cocok menggunakan urea,

hal ini berpengaruh terhadap hasil produksi petani berupa daun tembakau

yang bagus di lapangan tetapi tatkala dioven akan menghasilkan tembakau

yang sangat jauh dari standar (tembakau berdaun keropos, berwarna hitam

pekat dan tidak memiliki berat), jika proses pemupukan sudah salah maka

seterusnya akan salah. Begitu juga yang akan terjadi dalam proses

penyemaian, pengairan, pengovenan, penyortiran, pengebalan dan

penjualan. Bahwa menggunakan in put tekhnologi yang rendah dan tidak

sesuai dengan prosedur maka akan menciptakan kerugian bagi setiap

pengusaha tembakau yang tidak siap mengusahakan tembakau dari segala

aspek.

b. Dari pengamatan peneliti terjadi kerisis kejujuran yang dilakukan oleh

kedua belah pihak baik dari perusahaan dan para petani (petani mitra,

plasma, dan swadaya) dan tidak semua dari perusahaan dan petani tidak

mematuhi perda.

Page 66: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi ...digilib.uinsby.ac.id/893/7/Bab 4.pdf · ciri utama di wilayah beriklim tropis. pada umumnya terdapat dua musim dalam setahun

144

1) Perusahaan pengelola (mitra petani)

a) Tidak semua perusahaan melaksanakan tugasnya untuk membina

petani binaannya, tapi pada saat panen tiba mereka melakukan

pembelian baik dari petani mita dari perusahaan itu sendiri dan petani

yang bukan mitrannya. Maka, dari sisi ini perusahaan pengelola sudah

melanggar ketentuan PERDA No. 4 Tahun 2006.

b) Sebagian perusahaan tidak transparan dalam memberikan daftar

grade/ daftar harga pembelian tembakau kepada para petani, bahkan

yang lebih mengherankan petugas lapangan (PL) dari perusahaan itu

sendiri tidak tahu harga setiap grade tatkala ditanya oleh petani

binaannya. Tindakan ini untuk mengantisipasi terjadinya persaingan

harga antara perusahaan supaya petani binaannya dan petani yang

cenderung untuk memasukkan hasil produksinya tidak berpindah

kepada perusahaan pengelola yang lain. Dalam artian perusahaan yang

satu menyembunyikan grade harga tembakau yang menjadi acuan

pembelian tembakau, petani baru bisa mengetahui kelas grade

tembakaunya setelah memasukkannya pada perusahaan untuk

ditentukan gradenya dan setiap grade sesuai dengan harga yang sudah

ditentukan, tujuan disembunyikannya harga ini adalah untuk

mengantisipasi perusahaan lain untuk menaikkan harga beli sehingga

para petani tidak berpindah kepada gudang/ perusahaan yang

Page 67: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi ...digilib.uinsby.ac.id/893/7/Bab 4.pdf · ciri utama di wilayah beriklim tropis. pada umumnya terdapat dua musim dalam setahun

145

menaikkan harga yang lebih tinggi,43 walaupun itu adalah petani

binaan dari gudang itu sendiri tidak segan untuk pindah menjual

tembakaunya kegudang lain yang menawarkan harga yang lebih

tinggi, apalagi petani plasma/ swadaya yang tidak memiliki

keterikatan samasekali dengan gudang/ perusahaan pembeli tembakau

ruang gerak mereka lebih luas, karena mereka tidak mau mengambil

resiko kerugian pada hasil akhir dengan harga rendah yang ditawarkan

oleh perusahaan mitra mereka.44 Terjadi juga permainan grade oleh

perusahaan, karena memang yang menetapkan harga sesuai dengan

grade adalah perusahaan, gradernya45 juga adalah orang perusahaan

juga, jadi dalam menetapkan harga tembakau sesuai dengan keinginan

perusahaan dan dari petani sendiri kurang hubungan kedekatan dengan

perusahaan.46

c) Perusahaan juga kadang-kadang memberikan grade yang bagus

kepada orang-orang yang dia kenal dan memberikan grade yang

kurang bagus bagi orang yang tidak dia sukai ataupun tidak dia kenal

(hal ini sudah menjdi rahasia umum), karena yang memberikan grade

adalah pihak perusahaan sendiri dari teknisi yang diberi kewenangan

43 Lalu Wawan/ Mamiq Awan, Wawancara, Perwakilan dari Gudang PT. BAT pada tanggal 09 Oktober 2013. 44 Lalu Hanjayadi (Kepala Desa Sukadana) Wawancara, sebagai seorang petani mitra binaan perusahaan ELI (EKSPORT LEAVE INDONESIA) Sukadana, kamis, 12 Oktober 2013. 45 Grader adalah seseorang yang memiliki keahlian tentang kriteria tembakau, orang ini ditunjuk oleh perusahaan sebagai penentu klasifikasi grade tembakau yang akan dibeli oleh perusahaan. 46 Husain, Wawancara, Kondak Lepak, Sakra Timur, 06 Januari 2014.

Page 68: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi ...digilib.uinsby.ac.id/893/7/Bab 4.pdf · ciri utama di wilayah beriklim tropis. pada umumnya terdapat dua musim dalam setahun

146

oleh perusahaan pengelola, mereka memanfaatkan kedekatan denagn

petugas perusahaan (grader).47

d) Adanya isu-isu kelebihan produksi tanaman tembakau virginia

lombok yang diduga sebagai siasat untuk menjatuhkan harga. isu-isu

semacam ini sengaja disebarkan oleh oknum yang sengaja mencari

kesempatan untuk menjatuhkan harga.

Allah SWT berfiraman:

Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya sebahagian besar dari orang-orang alim Yahudi dan rahib-rahib Nasrani benar-benar memakan harta orang dengan jalan batil dan mereka menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah. dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya pada jalan Allah, Maka beritahukanlah kepada mereka, (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih.48

Lebih jauh lagi Ibnu Taimiyah mengkritik adanya kolusi antara

pembeli dan penjual. Ia menyokong homogenitas dan standarisasi produk

dan melarang pemalsuan produk serta penipuan pengemasan produk untuk

dijual.49

Sejauh ini dari penelitian yang peneliti lakukan dan ketahui dari

perakteknya dari beberapa tahun sebelumnya pembelian tembakau yang

47 Husain, Wawancara, Kondak Lepak, Sakra Timur, 06 Januari 2014. 48 Al-Qur’an, 9: 34. 49 Ismail Nawawi, Ekonomi mikro Dalam Perspektif Islam (Jakarta: Dwiputra Pustaka Jaya, 2010), 165.

Page 69: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi ...digilib.uinsby.ac.id/893/7/Bab 4.pdf · ciri utama di wilayah beriklim tropis. pada umumnya terdapat dua musim dalam setahun

147

dilakuakan oleh perusahaan pengelola sebagai perwakilan dari pabrik rokok

itu berada di luar harga yang wajar dengan adanya kemerosotan harga yang

melonjak yang dilakukan oleh perwakilan perusahaan pengelola pembeli

tembakau sehingga pada umumnya masyarakat petani tembakau di

Kabupaten Lombok Timur merugi dengan sisa hasil usaha tersebut, bahkan

banyak yang tidak mencukupi modal yang dikeluarkan dalam pengelolaan

tanaman tembakau tersebut.

Adapun juga praktek yang peneliti ketahui setelah melakukan

pengamatan beberapa lama dari tahun-tahun sebelumnya adalah dengan

berbagai macam variasi, adakalanya perusahaan pengelola membuka

gudangnya sesegera mungkin, dimana para petani belum panen atau

kebanyakan belum mencapai masa panen dengan membuka penawaran

harga tembakau dengan harga tinggi namun pada masa pertengahan atau

pada akhirnya saat para petani kebanyakan mencapai masa panen harga pun

mulai turun dengan beberapa alasan yang diantaranya adalah pihak

perusahaan pengelola terlalu banyak menyimpan tembakau.

Selain itu juga adakalanya perusahaan pengelola mengulur-ulur waktu

membuka gudangnya dengan alasan yang sama masih banyak tembakau

yang tersimpan, sehingga akibat dari semua itu adalah para petani terpaksa

menjual tembakau walaupun dengan harga yang murah dikarenakan mereka

tidak sanggup untuk menyimpan sedemikian lama karena selain mereka

membutuhkan biaya untuk kehidupan sehari-hari, biaya untuk pengolahan

tembakau, petani juga tidak memiliki tempat yang cukup untuk menyimpan

Page 70: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi ...digilib.uinsby.ac.id/893/7/Bab 4.pdf · ciri utama di wilayah beriklim tropis. pada umumnya terdapat dua musim dalam setahun

148

tembakaunya kemudian kualitas dari pada tembakau akan berubah karena

lamanya tersimpan baik dari segi warna akan berubah dan kelembaban pun

akan bertambah yang berdampak pada penurunan harga. Terlebih pada saat

musim panen 2013 curah hujan juga tinggi, yang bisa mempengaruhi

kualitas daun tembakau yang tentu sekali akan mempengaruhi hasil

produksi para petani tembakau.

Praktek-praktek semacam ini yang harus di antisipasi, strategi yang

mereka gunakan adalah strategi untuk menjatuhkan harga, prinsip ekonomi

Kolonial Belanda ternyata masih diterpakan di negeri ini yaitu:

“mengeluarkan biaya yang sekecil-kecilnya untuk mendapatkan keuntungan

yang sebesar-besarnya”. Dulu negeri kita dijajah dengan pemerintahan

Belanda secara fisik sekarang pun kita masih dijajah dengan sistem ekonomi

yang diterapkannya, oleh sebab itu keterlibatan pemerintah untuk membuat

suatu aturan yang mengayomi kepentingan masyarakat banyak khususnya

para petani tembakau direalisakan dengan mengeluarkan kebijakan yang

jelas dan tegas terhadap pelanggaran aturan yang telah ditentukan.

2) Petani (mitra, teknis/ plasma dan swadaya)

a) Petani tidak konsisten dengan perusahaan tempat dia bermitra kecuali

petani yang setia, walaupun tidak semuanya, tetapi sebagian besar

melakukan hal ini. Karena mereka mencari perusahaan yang

menawarkan harga yang lebih tinggi dengan harapan mereka tidak

dirugikan. sedangakan petani teknis/ plasma dan swadaya bebas mau

Page 71: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi ...digilib.uinsby.ac.id/893/7/Bab 4.pdf · ciri utama di wilayah beriklim tropis. pada umumnya terdapat dua musim dalam setahun

149

memasukkan hasil produksinya kemanapun mereka suka yang

menawarkan harga yang lebih tinggi.

b) Untuk mendapatkan kualitas tembakau yang terbaik memiliki

kesempatan yang relatif kecil yaitu dari pengovenan 4 sampai 5, jadi

kesempatan untuk memperoleh harga tertinggi (top grade) yang

ditawarka oleh perusahaan sangat rendah, oleh sebab itu alternatif

yang biasa digunakan oleh petani dengan mencampurnya dengan daun

tembakau yang dioven sebelumnya, bahkan dicampur dengan daun

tembakau yang setelahnya. Karena memang produktifitas tembaku

beberapa tahun ini mulai menurun dikarenakan banyak faktor kendala

seperti cuaca, irigasi, unsur hara dalam tanah dan sistem pemupukan

yang tidak mengikuti prosedur dan minmnya pengetahuan tentang

sistem pengovenan tembakau yang benar, serta ditunjang dengan

tekhnologi.

c) Pemahaman tentang grade dan kesepakatan harga tembakau yang

sering menimbulkan perbedaan pendapat bahkan menimbulkan

kesalah fahaman.

d. Broker (tengkulak/ penendak).

Sifat kekeluargaan dan gotong royong yang memang tertanam dalam hati

masyarakat Kabupaten Lombok Timur memang masih dipegang teguh, tetapi

justru sikap ini disalah gunakan oleh oknum-oknum tengkulak yang ingin

memperoleh keuntungan dari usaha pertanian tembakau. Mereka membeli

Page 72: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi ...digilib.uinsby.ac.id/893/7/Bab 4.pdf · ciri utama di wilayah beriklim tropis. pada umumnya terdapat dua musim dalam setahun

150

tembakau dari petani dengan harga yang tentunya relatif lebih murah dari harga

yang ada di pasaran.

Tengkulak/ penendak yang semakin menjamur dimana-mana, Salah satu

penyebab rusaknya tatanan harga pasar tembakau yang ada di Kabupaten

Lombok Timur adalah dengan ulah yang dilakukan oleh para tengkulak/

penendak ini, dengan beberapa alasan seperti:

1) Mereka memanfaatkan keterbatasan informasi tentang harga pasar

tembakau dari petani untuk memperoleh keuntungan dari pembelian

tembakau yang dibeli dari petani mitra perusahaan ataupun dari petani

plasma dan petani swadaya, seperti yang sudah peneliti jelaskan di atas

bahwa tidak semua perusahaan mencantumkan harag grade tembakau.

2) Tembakau yang mereka beli dari petani baik yang sudah dalam bentuk

bal-balan (tembakau yang sudah siap dipasarkan) dibongkar ulang

kemudian ditata kembali seperti yang diinginkan oleh mereka, dan yang

belum di sortir (grade), kemudian dicampur antara kelas satu (1) dengan

kelas di bawahnya sehingga menghasilkan tembakau yang lebih baik

dengan cara memasukkan kelas tembakau yang kelas tiga atau empat

kepada kelas satu dengan menyisipkannya di tengah-tengah sortiran

menggunakan porsentase 10-30% : 70%. Walaupun perbandingannya

memang sedikit tapi mereka berhitung dengan pertimbangan skala

kuantitas maka akan menghasilkan keuntungan yang banyak pula. Apa

yang mereka lakukan ini juga akan berpengaruh kepada cara pandang

Page 73: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi ...digilib.uinsby.ac.id/893/7/Bab 4.pdf · ciri utama di wilayah beriklim tropis. pada umumnya terdapat dua musim dalam setahun

151

perusahaan kepada setiap petani yang menjual hasil produksinya kepada

mereka, walaupun petani itu adalah mitra perusahaan sendiri.

3) Tengkulak/ penendak yang membeli tembakau dari petani binaan

perusahaan, petani plasma, dan petani swadaya, biasanya menggunakan

metode hutang yang dibayarkan separuh dari harga total tembakau

petani, sisanya akan dibayarkan setelah mereka menjual tembakau petani

ke gudang/ perusahaan. Hal inilah yang sering menjadi konflik antara

petani tembakau dan para tengkulak/ penendak, karena tatkala para

tengkulak/ penendak mengalami kerugian mereka menahan sisa hutang

yang harus mereka bayarkan kepada pemilik barang, padahal pemilik

barang hanya mengetahui barangnya harus dibayar dengan full dan

kontan, tidak perduli tengkulak/ penendak itu untung atau rugi.50

Walaupun tidak keseluruhannya tengkulak/ penendak melakukan hal-hal

di atas tapi mayoritas para tengkulak/ penendak melakukan praktek seperti ini,

bahkan tidak sedikit petani binaan perusahaan, petani plasma, dan petani

swadaya mengikuti praktek para tengkulak/ penendak, dan ini berpengaruh

terhadap penilaian perusahaan terhadap setiap petani tembakau yang ternyata

berdampak sangat buruk, tatkala seorang petani tembakau diketahui melakukan

kecurangan maka grader secara langsung menjatuhkan harga tembakau dengan

tipe garade rendah yang tentu sekali dengan harga yang murah, yang dengan

50 Lalu Hanjayadi Kepala Desa Sukadana petani mitra binaan perusahaan ELI (Eksport Leave Indonesia). Wawancara, Sukadana, 12 Oktober 2013.

Page 74: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi ...digilib.uinsby.ac.id/893/7/Bab 4.pdf · ciri utama di wilayah beriklim tropis. pada umumnya terdapat dua musim dalam setahun

152

ini diharapkan dapat memberikan efek jera bagi petani untuk tidak berlaku

curang.51

Pada hal kita sudah mengetahui ada enam prinsip yang harus

diaplikasikan dalam ekonomi Islam, yaitu :

a. Rizqi adalah karunia Allah SWT.

b. Hukum asal perniagaan adalah halal.

c. Sebab-sebab diharamkannya suatu perniagaan.

d. Arti keuntungan dalam syari’at Islam.

e. Asas suka sama suka.

f. Jujur dan transparan.52

Allah SWT berfirman dalam al-Qur’an al Karim:

Sempurnakanlah takaran dan janganlah kamu Termasuk orang-orang yang merugikan.53

dan dalam firmannya yang lain Allah SWT berfirman:

Dan janganlah kamu merugikan manusia pada hak-haknya dan janganlah kamu merajalela di muka bumi dengan membuat kerusakan.54

Setelah memaparkan permasalahan umum yang terjadi tentang

pertembakauan dalam pengembangannya diwilayah Pulau Lombok khususnya

51 Wawancara dengan Lalu Sukran, perwakilan dari perusahaan pengelola SADHANA ARIF NUSA, Sukadana, 06 Oktober 2013. 52 Anonim. Modul Dasar Ekonomi Islam, Kelompok Studi Ekonomi Islam, (Semarang: Rohis FE Undip, 2001), 21 53 Al-Qur’an, 26: 181. 54 Ibid., 26: 183.

Page 75: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi ...digilib.uinsby.ac.id/893/7/Bab 4.pdf · ciri utama di wilayah beriklim tropis. pada umumnya terdapat dua musim dalam setahun

153

di Kabupaten Lombok Timur, Secara khusus untuk memberdayakan para

petani tembakau binaan, teknis (petani plasma) dan swadaya yang diluar pola

kemitraan. Solusi untuk memecahkan permasalahan-permasalahan di atas

adalah:

a. Penyediaan modal untuk pembiayaan usaha tani tembakau Virginia.

Kebanyakan dari petani tembakau untuk pembiyaan dalam pengolahan

tembakau tidak mampu mencukupi kebutuhan standar, khususnya untuk biaya

pembelian sarana produksi (pupuk dan pestisida), biaya pengolahan tanah,

biaya tenaga kerja dan pembelian bahan bakar pengomprongan karena

terbatasnya pembiayaan. Maka, petani mitra, plasma/ teknis, dan swadaya

dalam menerapkan paket teknologi cenderung menggunakan input rendah dan

sangat berpengaruh pada hasil produksi.

Kaitannya dalam hal penyediaan modal, penerapan paket teknologi

rendah disebabkan dengan penyediaan modal yang terbatas memiliki efek yang

sangat fatal bagi hasil produksi tembakau petani yang mereka tidak sadari,

tatkala hasil produksi tembakau tidak sesuai dengan yang diharapkan oleh

mereka, kebanyakan petani cenderung menyalahkan cuaca dan yang lebih

memperihatinkan mereka selalu mengatakan bahwa ini memang nasib

seseorang yang sudah ditentukan oleh Allah SWT padahal ini memang jelas-

jelas kesalahan yang mereka buat sendiri, sesungguhnya Allah SWT telah

membuat segala sesuatu itu dilengkapi dengan sistem tatkala kita bekerja

sesuai dengan sistem maka kita akan memperoleh hasil yang sesuai dengan apa

yang telah digariskan dalam sistem, tapi apabila kita sudah berusaha sekuat

Page 76: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi ...digilib.uinsby.ac.id/893/7/Bab 4.pdf · ciri utama di wilayah beriklim tropis. pada umumnya terdapat dua musim dalam setahun

154

tenaga dan mencurahkan segala potensi yang ada, tapi hasilnya begitu-begitu

juga maka barulah kita berpasrah diri kepada Allah SWT bukannya pasrah

sebelum berbuat. Allah SWT dalam firmannya menegaskan yang artinya:

“Sesungguhnya Allah SWT tidak akan merubah nasib suatu kaum sampai dia merubah nasibnya sendiri”

Terhadap petani mitra mungkin tidak dipermasalahkan tentang modal

usaha karena perusahaan pengelola sudah menyiapkan sebagian modal dan

saprodi untuk menjalankan usahanya, tetapi bagi petani yang tidak bermitra

mereka kesulitan untuk mencari modal untuk menjalankan usahanya oleh

sebab itu dituntut keterlibatan pemerintah daeran untuk menyiapkan

permodalan dan bantuan operasional untuk para petani diluar pola kemitraan.

b. Hendaknya ada keterpaduan dan ketegasan pemerintah dan badan-badan

pengawas pertembakauan.

Keterpaduan dari pemerintah dan badan-badan pengawas pertembakauan

sangat perlu untuk lebih meningkatkan pengawasannya terhadap

penyimpangan yang dilakukan oleh setiap perusahaan pengelola dan

merekomendasikan untuk saling menguntungkan, saling menghargai, saling

bertanggung jawab, saling memperkuat dan saling ketergantungan dengan

pekebun, terutama kejujuran dan ketransparanan dari pelaku usaha padahal

sudah jelas ditegaskan oleh pemerintah dalam PERDA Provinsi Nusa Tenggara

Barat kemudian diperjelas dengan PERGUB dimana terdapat pasal yang

khusus membahas tentang ini.

Keterpaduan dan ketegasan dari pemerintah daerah dalam bertindak baik

dari dinas kehutanan dan perkebunan, kepolisian, dan dinas ESDM

Page 77: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi ...digilib.uinsby.ac.id/893/7/Bab 4.pdf · ciri utama di wilayah beriklim tropis. pada umumnya terdapat dua musim dalam setahun

155

perindustrian dan perkebunan dalam memberikan bimbingan, mengawasi

pelaksanaan dan memberikan sangsi yang tegas terhadap pelanggaran perda

sesuai dengan aturan hukum yang berlaku.55 Kesadaran untuk menjalankan

hukum bagi setiap pelaku pasar perlu untuk ditingkatkan dan senantiasa

diawasi dalam menjalankan usaha tembakau, karena bisnis ini merupakan

ladang emas bagi orang-orang yang memahami mata rantai pemasaran dan

memanfaatkan keterbatasan informasi para petani tentang harga tembakau.

Petani teknis/ plasma, dan swadaya harus menjadi petani mitra perusahaan, jika

hal itu tidak bisa untuk diterapkan maka petani teknis/ plasma, dan swadaya

harus bergabung dengan petani mitra dan mendaftarkan jumlah lahan yang

ditanami untuk menghindari terjadinya over produksi. Serta penghapusan

penjual perantara/ broker/ tengkulak untuk mengurangi terlalu banyaknya

rantai pemasaran yang dapat menyebabkan kerugian bagi pihak produsen/

petani.

Kaitannya dalam hal ini regulasi harga oleh pemerintah sangat

dibutuhkan karena menyangkut kepentingan umum, tidak bisa usaha ini

diserahkan begitu saja kepada pasar (bisnis to bisnis) karena yang akan

tertindas adalah kaum yang lemah yaitu petani tembakau, untuk menghindari

terjadinya permainan harga yang dilakukan oleh perusahaan dengan berdalih

grade dan aturan perusahaan, pemerintah juga tidak boleh terlalu menekan

karena akan membuat investor enggan untuk menanamkan modal dan mencari

peluang yang lain. Tapi disini pemerintah perlu untuk menegaskan dan

55 Muhrim, KABID Bina Usaha Perkebunan Kabupaten Lombok Timur, Wawancara, Selong, 4 Januari 2014.

Page 78: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi ...digilib.uinsby.ac.id/893/7/Bab 4.pdf · ciri utama di wilayah beriklim tropis. pada umumnya terdapat dua musim dalam setahun

156

memperjelas kriteria tembakau sesuai kualitas yang menjadi acuan dasar

pembelian tembakau dalam PERDA yang menjadi payung hukum usaha ini

untuk menghindari pelanggaran dan ketidak adilan dari oknum yang

memanfaatkan situasi.

c. Menghilangkan adanya penjual perantara (broker/ tengkulak/ penendak).

Menghilangkan penjul perantra dengan cara menyarankan kepada petani

teknis/ plasma, dan swadaya harus menjadi petani mitra perusahaan, jika hal itu

tidak bisa untuk diterapkan maka petani teknis/ plasma, dan swadaya harus

bergabung dengan petani mitra dan mendaftarkan jumlah lahan yang ditanami

untuk menghindari terjadinya over produksi. Serta penghapusan penjual

perantara/ broker/ tengkulak untuk mengurangi terlalu banyaknya rantai

pemasaran yang dapat menyebabkan kerugian bagi pihak produsen/ petani.

Jadi kita bisa menangkap dari penjelasan di atas bahwa pengusahaan

tembakau di Kabupaten Lombok Timur masih kurang memperhatikan aspek

moralitas dan spiritualitas yang sudah digariskan oleh prinsip-prinsip dasar

ekonomi Islam, dan hal ini tidak bisa dibiarkan begitu saja berjalan karena

akan diwarisi oleh generasi yang akan datang, oleh sebab itu pemerintah

dengan otoritasnya harus merubahnya dengan segenap kemampuan. Dengan

demikian segala macam bentuk distorsi pasar yang terjadi saat ini di tengah-

tengah masyarakat tidak akan terjadi jika peran pemerintah daerah lebih ketat

dan tegas.