34
39 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dibahas mengenai tentang pelaksanaan penelitian. Hasil penelitian membahas bagaimana cara mengembangkan media pembelajaran video animasi materi fase-fase bulan dengan pendekatan saintifik untuk kelas 4 SD dengan desain pengembangan Borg and Gall. Selanjutnya akan dijelaskan pula pembahasan secara mendalam dan dipaparkan hasil temuan peneliti. Hasil penelitian dan pembahasan akan dijelaskan secara rinci sebagai berikut. 4.1 Hasil Penelitian Sesuai dengan model pengembangan Borg and Gall, langkah-langkah pembuatan media pembelajaran video animasi materi fase-fase bulan dengan pendekatan saintifik adalah sebagai berikut : 4.1.1.Penelitian dan pengumpulann data Dalam langkah ini meliputi dua tahap, yaitu pengukuran kebutuhan dan studi literatur. a. Pengukuran kebutuhan Pengukuran kebutuhan dilakukan dengan wawan cara yang telah dilakukan. Didapatkan informasi bahwa penggunaan media pembelajaran dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) masih belum banyak digunakan, media yang digunakan hanya buku dan LKS saja, sehingga peserta didik kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran. Menanggapi situasi tersebut, maka dirasa perlu untuk mengembangkan media pembelajaran yang menarik, khususnya adalah pada K.D 9.2 Mendeskripsikan posisi bulan dan kenampakan bumi dari hari ke hari. Media yang dikembangkan berupa video animasi materi fase-fase bulan dengan pendekatan saintifik yang memuat materi mendalam dan penyajian yang menarik sehingga dapat mendorong minat belajar peserta didik dan keaktifan peserta didik. b. Studi literatur Berdasarkan analisis bab II, diketahui bahwa manfaat menggunakan media dalam proses pembelajaran dapat menumbuhkan minat belajar peserta didik, sehingga memunculkan rasa ingin tahu peserta didik dan menumbuhkan motivasi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ......3. Validasi Pakar Soal Soal yang digunakan dalam penelitian ini berupa soal pretest dan soal posttest. Sebelum diujicobakan,

  • Upload
    others

  • View
    8

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • 39

    BAB IV

    HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    Pada bab ini akan dibahas mengenai tentang pelaksanaan penelitian. Hasil

    penelitian membahas bagaimana cara mengembangkan media pembelajaran video

    animasi materi fase-fase bulan dengan pendekatan saintifik untuk kelas 4 SD

    dengan desain pengembangan Borg and Gall. Selanjutnya akan dijelaskan pula

    pembahasan secara mendalam dan dipaparkan hasil temuan peneliti. Hasil

    penelitian dan pembahasan akan dijelaskan secara rinci sebagai berikut.

    4.1 Hasil Penelitian

    Sesuai dengan model pengembangan Borg and Gall, langkah-langkah

    pembuatan media pembelajaran video animasi materi fase-fase bulan dengan

    pendekatan saintifik adalah sebagai berikut :

    4.1.1.Penelitian dan pengumpulann data

    Dalam langkah ini meliputi dua tahap, yaitu pengukuran kebutuhan dan studi

    literatur.

    a. Pengukuran kebutuhan

    Pengukuran kebutuhan dilakukan dengan wawan cara yang telah dilakukan.

    Didapatkan informasi bahwa penggunaan media pembelajaran dalam

    pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) masih belum banyak digunakan,

    media yang digunakan hanya buku dan LKS saja, sehingga peserta didik kurang

    antusias dalam mengikuti pembelajaran. Menanggapi situasi tersebut, maka dirasa

    perlu untuk mengembangkan media pembelajaran yang menarik, khususnya

    adalah pada K.D 9.2 Mendeskripsikan posisi bulan dan kenampakan bumi dari

    hari ke hari. Media yang dikembangkan berupa video animasi materi fase-fase

    bulan dengan pendekatan saintifik yang memuat materi mendalam dan penyajian

    yang menarik sehingga dapat mendorong minat belajar peserta didik dan keaktifan

    peserta didik.

    b. Studi literatur

    Berdasarkan analisis bab II, diketahui bahwa manfaat menggunakan media

    dalam proses pembelajaran dapat menumbuhkan minat belajar peserta didik,

    sehingga memunculkan rasa ingin tahu peserta didik dan menumbuhkan motivasi

  • 40

    peserta didik untuk belajar dan meningkatkan prestasi belajar. Media

    pembelajaran video memliki kelebihan dapat memberikan gambaran suatu kejadia

    atau peristiwa. Peserta didik dapat mendapatkan informasi dari gambar dan suara

    yang disajikan dalam video tersebut.

    4.1.2Perencanaan

    Dalam tahap ini dilakukan bebera langkah yaitu :

    a. Menentukan Kompetensi Khusus

    Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Truko 01 Kec. Bringin.

    Pengembangan media pembelajaran video animasi materi fase-fase bulan dengan

    pendekatan saintifik ini disesuaikan dengan kompetensi dasar yaitu

    mendeskripsikan posisi bulan dan kenampakan bumi dari hari ke hari.

    b. Menentukan Tujuan Penggunaan Produk

    Tujuan dari penggunaan produk media pembelajaran video animasi materi

    fase-fase bulan dengan pendekatan saintifik ini adalah untuk meningkatkan

    motivasi belajar siswa dan mempermudah peserta didik dalam memahami materi

    perubahan kenampakan benda langit.

    c. Menentukan Pengguna Produk

    Produk dari penelitian ini berupa media pembelajaran berbentuk video

    animasi yang digunakan oleh peserta didik SD/Mi sedrajat kelas 4.

    4.1.3Pengembangan Produk

    Tahap ini adalah tahap mengembangkan media pembelajaran video animasi

    materi fase-fase bulan dengan pendekatan saintifik kelas 4 SD dan uji validasi

    kepada pakar / ahli (expert judgement).

    A. Pengembangan video animasi materi fase-fase bulan

    Dalam pembuatan video animasi fase-fase bulan menggunakan aplikasi Adobe

    Aftereffects, dan pembuatan tokoh animasi yang terdapat pada video animasi

    menggunakan Adobe Ilustrator. Pengembangan media pembelajaran video

    animasi ini terdiri dari beberapa bagian, yaitu :

  • 41

    a. Bagian mengamati

    Video animasi ini berawal dari seorang anak laki-laki dan anak perempuan

    yang sedang mengamati bulan yang berbeda bentuknya pada saat malam hari.

    Bagian mengamati tampak pada Gambar 1 berikut.

    Gambar 3 Anak mengamati bulan pada malam hari

    b. Bagian menanya

    Pada bagian ini, seorang anak laki-lak bernama arsya bertanya kepa ibu guru

    di sekolah tentang perubahan bentuk-bentuk bulan yang terjadi. Bagian

    mengamati tampak pada Gambar 2 berikut.

    Gambar 4 Anak bertanya kepada guru di kelas

    c. Bagian mengumpulkan informasi

    Bagian mengumpulkan informasi merupakan bagian dimana ibu guru

    memberikan informasi berupa gambaran tentang benda-benda langit dan fase-fase

    bulan kepada peserta didik. Bagian mengumpulkan informasi tampak pada

    Gambar 3, Gambar 4, Gambar 5, dan Gambar 6 berikut.

  • 42

    Gambar 5 Ibu guru memberikan informasi mengenai benda langit

    Gambar 6 definisi matahari

    Gambar 7 definisi bintang

    Gambar 8 bagan fase-fase bulan

  • 43

    d. Bagian mengasosiasi / mengolah informasi

    Pada bagian ini ibu guru memberikan pertanyaan kepada peserta didik dan

    seorang anak perempuan bernama Raisa menjawab pertayaan yang telah diberikan

    oleh ibu guru. Bagian mengasosiasi/mengolah informasi tampak pada Gambar 7

    dan Gambar 8 berikut.

    Gambar 9 Ibu memberikan pertanyaan kepada peserta didik

    Gambar 10 Raisa menjawab pertanyaan dari ibu guru

    e. Bagian mengomunikasikan

    Bagian mengomunikasikan merupakan bagian dimana seorang anak laki-laki

    bernama Arsya mempresentasikan hasil pekerjaannya didepan kelas. Bagian

    mengomunikasikan tampak pada Gambar 8 berikut.

    Gambar 11 Arsya mempresentasikan hasil pekerjaannya

  • 44

    B. Validasi pakar / ahli (expert judgement)

    Validasi ahli adalah tahap untuk validasi media pembelajaran video animasi

    materi fase-fase bulan dengan pendekatan saintifik oleh validator. Pada tahap

    validasi ahli menggunakan instrumen yang sebelumnya telah mendapat

    persetujuan dari dosen pembimbing. Instrumen validasi media pembelajaran video

    animasi materi fase-fase bulan terdiri dari 2 aspek untuk instrumen ahli / pakar

    materi, dan 3 aspek untuk instrumen ahli / pakar media. Validasi dilaksanakan

    dengan tujuan agar media pembelajaran video animasi yang telah dikembangkan

    mendapat masukan dari validator yang memang ahli dalam bidangnya dan sebagai

    bukti bahwa media yang dikembangkan layak untuk digunakan dalam penelitian.

    Daftar validator media pembelajaran video animasi terdapat pada Tabel 1 berikut.

    Tabel 10

    Daftar Nama Validaror

    No Nama Validator Keterangan

    1. Ibnu Hasyim, S.Pd

    Materi Guru SD N

    Truko 01

    Bringin

    2. Michael Bezaleel Wenas, S.Kom.,

    M.Cs

    Media Dosen progdi

    DKV UKSW

    3.

    Sri Warih, S.Pd Soal Guru SD N

    Truko 01

    Bringin

    1. Validasi Pakar Materi

    Sebelum di ujicobakan, terlebih dahulu materi produk diujicobakan

    kepada pakar materi. Pakar materi yang memvalidasi media pembelajaran video

    animasi materi fase-fase bulan dengan pendekatan saintifik adalah Ibnu Hasyim,

    S.Pd. hasil validasi pakar materi dapat dilihat pada Tabel 1 berikut.

    Tabel 11

    Hasil Validas Pakar Materi

    No Aspek Skor Perolehan Skor Maksimal

    1 Materi 36 36

    2 Bahasa 11 12

    Rata-rata 3,9 4

  • 45

    Validasi pakar materi dilakukan untuk menilai produk media pembelajaran video

    animasi materi fase-fase bulan dari 2 aspek, yaitu : aspek materi dan aspek bahasa.

    a) Aspek Materi

    Pada aspek materi mencangkup 9 indikator, yaitu kesesuaian materi dengan

    kompetensi, ketetapan urutan penyajian materi, keaktualan materi, kesesuaian

    dengan tujuan pembelajaran, keseuaian materi dengan tingkat kemampuan siswa,

    kejelasan uraian materi, kedalaman materi, kemudahan untuk dipahami, dan

    penggunaan sumber dalam muatan materi. Materi yang berada pada media

    pembelajaran video animasi materi fase-fase bulan sesuai dengan kebutuhan

    peserta didik kelas 4 SD yang ditunjukkan dengan skor 4. Ketetapan urutan

    penyajian materi ditunjukkan dengan skor 4. Keaktualan materi yang disajikan

    ditunjukkan dengan skor 4. Materi fase-fase bulan sesuai dengan tujuan

    pembelajaran yang akan dicapai ditunjukkan dengan skor 4. Materi yang disajikan

    sesuai dengan tingkat kemampuan siswa ditunjukkan dengan skor 4. Materi fase-

    fase bulan diuraian secara jelas ditunjukkan dengan skor 4. Kedalam materi

    ditunjukkan dengan skor 4. Media pembelajaran video animasi materi fase-fase

    bulan yang dikembangkan mempermudah peserta didik untuk memahami materi

    fase-fase bulan ditunjukkan dengan skor 4. Penggunaan sumber dalam muatan

    materi ditunjukkan dengan skor 4.

    Penggunaan media pembelajaran video animasi materi fase-fase bulan dengan

    pendekatan saintifik bertujuan untuk mempermudah peserta didik dalam

    memahami materi khususnya pada materi fase-fase bulan. Media pembelajaran

    video animasi materi fase-fase bulan dengan pendekatan saintikfik berisi materi

    yang sesuai dengan kompetensi, aktual, dan sesuai dengan kebutuhan peserta

    didik agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik dan maksimal. Dalam

    penyajian, materi disajikan secara urut dan sesuai dengan tingkat kemampuan

    peserta didik. Dengan begitu media pembelajaran video animasi materi fase-fase

    bulan dengan pendekatan saitifik sangat bermanfaat bagi peserta didik dalam

    memahami materi.

  • 46

    Gambar 12 Grafik validasi materi aspek materi

    b) Aspek Bahasa

    Pada aspek bahasa mencangkup 3 indikator, yaitu kejelasan bahasa yang

    digunakan, kebakuan istilah yang digunakan dan keterbacaan teks. Kejelasan

    bahasa ditunjukkan dengan skor 3. Bahasa yang digunakan dalam media

    pembelajaran video animasi materi fase-fase bulan sudah baku ditunjukkan

    dengan skor 4. Teks pada media pembelajaran video animasi materi fase-fase

    bulan dapat dibaca dengan jelas dan bermanfaat sebagai pendukung animasi

    ditunjukkan dengan skor 4.

    Pada media pembelajaran video animasi materi fase-fase bulan, bahasa

    adalah salahsatu aspek pentinng untuk diperhatikan. Jelas atau tidak nya suatu

    video dapat dilihat dari kejelasan bahasa. Jadi penggunaan bahasa yang baik

    dan benar (baku) sangatlah penting, serta bahasa yang digunakan sesuai

    dengan tingkat perkembangan peserta didik khususnya pada kelas 4 SD.

    0

    1

    2

    3

    4

    Aspek Materi

    Keterangan :

    1 = Kurang

    2 = Cukup

    3 = Baik

    4 = Sangat Baik

  • 47

    Gambar 13 Grafik Validasi materi aspek bahasa

    2. Validasi Pakar Media

    Selain validasi pakar materi, produk juga harus divalidasi oleh pakar media

    sebelum di ujicobakan. Pakar media yang memvalidasi produk media

    pengembangan video materi fase-fase bulan adalah Michael Bezaleel Wenas,

    S.Kom., M.Cs.

    Tabel 12

    Hasil validasi pakar media

    No Aspek Skor Perolehan Skor Maksimal

    1. Tampilan 21 24

    2. Warna 6 8

    3. Bentuk 8 8

    Rata-rata 3,5 4

    Validasi pakar media dilakukan untuk menilai produk media pembelajaran video

    animasi materi fase-fase bulan dari beberapa aspek, yaitu : aspek tampilan, aspek

    warna dan aspek bentuk. Menurut pakar media Michael Bezaleel Wenas, media

    pembelajaran video materi fase-fase bulan masuk dalam kategori sangat baik,

    ditunjukkan dengan rata-rata skor 3,5. Setiap aspek dalam tabel 2 di atas

    dijelaskan sebagai berikut.

    0

    1

    2

    3

    4

    Aspek Bahasa

    Keterangan :

    1 = Kurang

    2 = Cukup

    3 = Baik

    4 = Sangat Baik

  • 48

    a) Aspek tampilan

    Pada aspek tampilan mencangkup 6 indikator, yaitu animasi menarik,

    animasi mudah dimengerti, animasi sesuai dengan karakter peserta didik,

    penyajian menarik, berfungsi sebagai media pembelajaran dengan baik, dan audio

    sesuai dengan konsep. Animasi pada media pembelajaran video animasi materi

    fase-fase bulan menarik ditunjukkan dengan skor 3. Dalam media pembelajaran

    video animasi materi fase-fase bulan mudah dimengerti dan tidak

    membingungkan siswa ditunjukkan dengan skor 4. Animasi sudah sesuai dengan

    karakter karakter peserta didik ditunjukkan dengan skor 4. Media pembelajaran

    video animasi materi fase-fase bulan disajikan dengan menarik ditunjukkan

    dengan skor 4. Media pembelajaran video materi fase-fase bulan berfungsi

    sebagai media pembelajaran dengan baik ditunjukkan dengan skor 3.

    Diberikannya audio yang sesuai konsep pada media pembelajaran video materi

    fase-fase bulan membuat siswa lebih mudah memahama materi fase-fase bulan

    ditunjukkan dengan skor 3.

    Media pembelajaran video animasi materi fase-fase bulan mudah dipahami

    oleh peserta didik dan menarik. Penggunaan animasi disesuaikan dengan karakter

    peserta didik kelas 4 SD. Media pembelajaran dilengkapi dengan audio yang

    meningkatkan minat dan konsentrasi bagi peserta didik, akantetapi tidak

    mengganggu proses pembelajaran.

  • 49

    Gambar 14 Grafik validasi media aspek tampilan

    b) Aspek warna

    Pada aspek warna mencangkup 2 indikator yaitu : gradasi warna jelas dan

    pemilihan warna gambar kontras. Gradasi warna yang digunakan sesuai dengan

    karakteristik peserta didik kelas 4 SD ditunjukkan dengan skor 3. Pemilihan

    warna gambar yang sesuai dalam media pembelajaran video animasi materi fase-

    fase bulan sesuai dengan karakteristik peserta didik kelas 4 SD ditunjukkan

    dengan skor 3.

    Dalam penyajian media pembelajaran video animasi materi fase-fase bulan,

    dikemas sedemikian rupa sehingga menjadi media pembelajaran yang menarik

    minat belajar bagi peserta didik. Pemilihan gradasi warna dapat berpengaruh pada

    tinggi rendahnya minat peserta didik.

    0

    1

    2

    3

    4

    Aspek Tampilan

    Keterangan :

    1 = Kurang

    2 = Cukup

    3 = Baik

    4 = Sangat Baik

  • 50

    Gambar 15 Grafik validasi pakar media aspek warna

    c) Aspek bentuk

    Pada aspek bentuk mencangkup 2 indikator, yaitu : gambar menarik dan jenis

    huruf yang digunakan. Gambar animasi yang di buat sudah menarik ditunjukkan

    dengan skor 4. Bentuk teks atau jenis huruf dalam media pembelajaran video

    materi fase-fase bulan mundah di baca dan jelas ditunjukkan dengan skor 4.

    Media pembelajaran video animsi materi fase-fase bulan merupakan media

    yang dapat dilihat dan didengarkan, sehhingga animasi dan teks merupakan

    elemen penting untuk diperhatikan. Animasi dan teks dibuat dengan bentuk yang

    menarik, dan membantu siswa memahami materi khususnya materi fase-fase

    bulan. Animasi juga didukung dengan bentuk atau jenis fontyang menarik dan

    mudah dibaca oleh peserta didik.

    0

    1

    2

    3

    4

    Gradasi warna

    jelas

    Pemilihan

    warna gambar

    kontras

    Aspek Warna

    Keterangan :

    1 = Kurang

    2 = Cukup

    3 = Baik

    4 = Sangat Baik

  • 51

    Gambar 16 Grafik validasi pakar media aspek bentuk

    3. Validasi Pakar Soal

    Soal yang digunakan dalam penelitian ini berupa soal pretest dan soal

    posttest. Sebelum diujicobakan, soal pretest dan soal posttests terlebih dahulu

    divalidasi oleh pakar soal. Pakar soal yang memvalidasi soal pretest dan soal

    posttest adalah Sri Warih, S.Pd.

    a.) Validasi Pretest

    Validasi soal pretest terdiri dari 10 item soal dari KD 9.1 Mendeskripsikan

    perubahan kenampakan bumi.

    Tabel 13

    Hasil validasi pakar soal pretest

    Kompetensi

    Dasar

    Indikator Jumlah Soal Jumlah

    Soal Valid

    9.1

    Mendeskripsikan

    perubahan

    kenampakan

    bumi

    9.1.1 Mengidentifikasi

    perubahan daratan yang

    disebabkan oleh air dan

    udara, misalnya :

    perubahan akibat pasang-

    surut air laut, badai, erosi

    dan kebakaran huatan.

    5 5

    9.1.2 Menjelaskan

    pengaruh air laut pasang

    dan surut bagi nelayan

    dan dermaga yang

    5 5

    0

    1

    2

    3

    4

    Gambar menarik Jenis huruf

    mudah dibaca

    Aspek bentuk

    Keterangan :

    1 = Kurang

    2 = Cukup

    3 = Baik

    4 = Sangat Baik

  • 52

    Kompetensi

    Dasar

    Indikator Jumlah Soal Jumlah

    Soal Valid

    dangkal, pengaruh erosi,

    kebakaran hutan bagi

    makhluk hidupdan

    lingkungannya

    Dari 10 item soal yang valid, dengan demikian dapat digunakan sebagai soal

    pretest dalam penelitian.

    b.) Validasi Posttest

    Validasi soal posttest terdiri dari 10 item soal dari KD Mendeskripsikan posisi

    bulan dan kenampakan bumi dari hari ke hari.

    Tabel 14

    Hasil validasi pakar soal posttest

    Kompetensi

    dasar

    Indikator Jumlah Soal Jumlah Soal

    Valid

    9.2

    Mendeskripsikan

    posisi bulan dan

    kenampakan

    bumi dari hari ke

    hari.

    9.2.1 Mengidentifikasi

    kedudukan benda

    langit. Misal

    menyebutkan benda-

    benda langit yang

    mudah dilihat tanpa

    alat bantu.

    5 5

    9.2.2 Mencari

    informasi tentang

    kedudukan benda

    langit.

    5 5

    Dari 10 item soal yang divalidasi, terdapat 10 item soal yang valid. Dengan

    demikian dapat digunakan sebagai soal posttest dalam penelitian.

    4.1.4 Revisi Produk

    Revisi produk awal dilakukan dengan mengikuti saran dari pakar materi dan

    pakar media. Skor dalam perolehan pada validasi materi dan media termasuk

    dalam kategori bagus, akan tetapi masih ada beberapa saran guna perbaikan media

    pembelajaran video animasi materi fase-fase bulan dengan pendekatan saintifik.

    Pada saat mendeskripsikan matahari sebelumya tidak ada keterangan untuk

    mempermudah peserta didik dalam memahami materi. Untuk perbaikan pada saat

  • 53

    mendeskripsikan matahari diberi teks guna memperjelas peserta didik dalam

    memahami materi. Perbaikan pada deskripsi matahari disajikan pada Tabel 5.

    Tabel 15

    Perbaiakan Deskripsi Matahari

    Sebelum Revisi Setelah Revisi

    Animasi definisi bintang yang monoton dan terlalu banyak audio. Untuk

    perbaikan diberikan elemen pendukung animasi yaitu tulisan / teks pada saat

    mendeskripsikan bintang. Perbaikan pada animasi bintang disajikan pada tabel 6.

    Tabel 16

    Perbaikan Animasi Bintang

    Sebelum Revisi Setelah Revisi

    Animasi bulan memantulkan cahaya dari matahari kurang begitu jelas,

    untuk perbaikan diberi anak panah sebagai keterangan bulan bercahaya karena

    memantulkan cahaya dari matahari. Perbaikan animasi bulan disajikan pada Tabel

    7.

  • 54

    Tabel 17

    Perbaikan Animasi Bulan

    Sebelum Revisi Sesudah Revisi

    Volume audio back sound terlalu keras sehingga menyamarkan audio dari

    pengisi suara sehingga kurang maksimal dalam memahami materi pada saat

    pengisi suara menyampaiakn materi. Untuk perbaikan audio maka volume pada

    backsound di kuramgi agar tidak menyamarkan audio pengisi suara.

    4.1.5 Uji Coba Lapangan Awal

    Uji coba lapangan awal dapt disebut juga dengan uji terbatas. Uji coba

    terbatas dilaksanakan stelah melakukan validasi kepada pakar media dan pakar

    materi. Revisi pada media pembelajaran video animasi materi fase-fase bula

    dilakukan sesuai dengan saran dan kritik pakar media dan pakar materi. Uji coba

    terbatas dilaksanakan pada tanggal 07 April 2017. Data yang diperoleh dari uji

    coba terbatas meliputi angket respon guru, lembar observasi guru selama

    mengajar, angket respon siswa, dan hasil tes pretest dan posttest pesera didik kelas

    4. Berikut akan di bahas secara rinci mengenai data angket respon guru, angket

    respon siswa, hasil pretest dan posttest, dan lembar observasi dari hasil uji coba

    terbatas.

    a. Data Angket Uji Coba Terbatas

    Pada uji coba terbatas, angket diberikan kepada guru kelas dan 5 peserta

    didik. Hasil respons guru dan respons siswa terhadap media pembelajaran video

    materi fase-fase bulan dapat dilihat pada Tabel dibawah ini.

  • 55

    Tabel 18

    Hasil Angket Respon Guru Uji Coba Terbatas

    No Indikator Skor Kategori

    1 Pembelajaran menggunakan media pembelajaran

    video animasi materi fase-fase dengan pendekatan

    saintifik lebih mudah.

    4 Sangat

    Baik

    2 Video animasi fase-fase bulan dengan pendekatan

    saintifik sangat membantu dalam pembelajaran. 4

    Sangat

    Baik

    3 Pembelajaran menggunakan video animasi fase-fase

    bulan dapat memfasilitasi peserta didik lebih aktif

    dan kreatif

    3 Baik

    4 Pembelajaran menggunakan video animasi fase-fase

    bulan dapat meningkatkan motivasi siswa dalam

    belajar.

    4 Sangat

    Baik

    5 Desain dalam video animasi fase-fase bulan

    menarik bagi siswa. 4

    Sangat

    Baik

    6 Pembelajaran menggunakan video animasi fase-fase

    bulan dapat meningkatkan rasa ingin tahu peserta

    didik.

    4 Sangat

    Baik

    Rata-rata 3,83 Sangat

    Baik

    Angket yang diberikan kepada guru kelas terdiri dari 6 indikator. Rata-rata

    skor yang diperoleh adalah 3,83 yang termasuk dalam kategori sangat baik.

    Dengan demikian menurut hasil angket respons guru media pembelajaran video

    materi fase-fase bulan dengan pendekatan saintifik sangat baik digunakan dalam

    proses pembelajaran.

    Selain diberikan kepada guru kelas, angket juga diberikan kepada 5 siswa.

    Hasil angket respons siswa uji terbatas dapat dilihat pada Tabel 6.

    Tabel 19

    Hasil Angket Respon Siswa Uji Coba Terbatas

    No Aspek Jumlah Jawaban

    YA TIDAK

    1. Tampilan 5 0

    2. Isi Materi 5 0

    3. Kemanfaatan 5 0

  • 56

    Setiap aspek dalam Tabel 6 akan dijelaskan sebagai berikut.

    1. Apek Tampilan

    Pada aspek tampilan mencangkup 3 indikator, yaitu teks dapat dibaca dengan

    bauk, gambar ilustrasi mudah untuk memahami materi, dan animasi mudah untuk

    memahami materi. Dari 5 peserta didik memberikan jawaban YA.

    2. Aspek Isi Materi

    Pada aspek isi materi mencangkup 6 indikator yaitu materi mudah dipahami,

    soal membantu untuk penguasaan materi, pembelajaran menjadi menarik,

    mempermudah dalam mengerjakan soal, bahasa mudah dipahami, materi sangat

    bermanfaat. Dari 5 peserta didik yang mengisi angket respons siswa uji terbatas

    memberikan jawaban YA.

    3. Aspek Kemanfaatan

    Pada aspek kemanfaatan mencangkup 4 indikator yaitu meningkatkan

    motivasi belajar, memberikan pengalaman dan pengetahuan, meningkatkan

    semangat belajar, dan mendpatkan sesuatu yang menarik dan bermanfaat. Dari 5

    peserta didik yang mengisi angket respons siswa uji terbatas memberikan jawaban

    YA.

    b. Data Pretest dan Posttest Uji Coba Terbatas

    Data hasil tes disajikan dalam tabel distribusi frekuensi dengan tujuan untuk

    mempermudah dalam membuat interval kelas. Cara menghitung interval kelas

    dapat dilihat dibawah ini.

    K = 1+3,3log n

    Rentang data = data terbesar – data terkecil + 1

    Panjang kelas = rentang : jumlah kelas

    Keterangan

    K = jumlah kelas interval

    n = banyaknya data

    1. Data Hasil Pretest

    Data hasil pretest diolah berdasarkan rumus yang telah disajikan sehingga

    didapatkan hasil perhitungan sebagai berikut.

    K = 1 + 3,3 log n

  • 57

    = 1 + 3,3 log 5

    = 1 + 3,3 x 0,7

    = 1 + 2,31

    = 3,31

    = 3

    Sedangkan rentang data dihitung dengan rumus sebagai berikut.

    Rentang data = data terbesar – data terkecil + 1

    = 85 – 35 + 1

    = 51

    Panjang kelas = rentang : jumlah kelas

    = 51 : 3

    = 17

    = 17

    Berdasarkan hasil perhitungan, dapat disajikan kedalam tabel distribusi frekuensi

    menggunakan 3 kelas dengan panjang kelas 17. Tabel distribusi frekuensi dasil

    pretest dapat dilihat pada Tabel 7.

    Tabel 20

    Distribusi Frekuensi Hasil Pretest Uji Terbatas

    Kelas Interval Frekuensi (f) Persentase

    35-52 1 20%

    53-70 2 40%

    71-88 2 40%

    Dari tabel 7dapat diketahui bahwa jumlah peserta didik dalam kelas interval

    35-52 sebanyak 1 anak dengan persentase 20%. Jumlah peserta didik dalam kelas

    interval 53-70 sebanyak 2 anak dengan persentase 40%. Jumlah peserta didik

    dalam kelas inteval 77-88 sebanyak 2 anak dengan persentase 40%.

    Berdasarkan distribusi hasil pretest di atas, dapat disajkan persebarn data hasil

    pretest pada grafik dibawah ini.

  • 58

    Gambar 17 Grafik Distribusi Frekuensi Hasil Pretest Uji Coba Terbatas

    2. Data Hasil Posttest

    Data hasil posttest yang didapatkan, diolah berdasarkan rumus yang telah

    dijelaskan, sehingga didapatkan hasil perhitungan sebagai berikut.

    K = 1 + 3,3 log n

    = 1 + 3,3 log 5

    = 1 + 3,3 x 0,7

    = 1 + 2,31

    = 3,31

    = 3

    Sedangkan rentang data dihitung dengan rumus sebagai berikut.

    Rentang data = data terbesar – data terkecil + 1

    = 95 – 45 + 1

    = 51

    Panjang kelas = rentang : jumlah kelas

    = 51 : 3

    = 17

    Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, dapat disajikan kedalam tabel

    distribusi frekuensi menggunakan 3 kelas dengan panjang kelas 17. Tabel

    distribusi hasil posttest dapat dilihat pada Tabel 21 berikut.

    0

    1

    2

    35-52 53-70 71-88

    Pretst Uji Terbatas

  • 59

    Tabel 21

    Distribusi Frekuensi Hasil Posttest Uji Coba Terbatas

    Kelas Interval Frekuensi Persentase

    45-62 1 20%

    63-80 2 40%

    81-98 2 40%

    Dari tabel 4.13 dapat diketahui bahwa jumlah peserta didik dalam kelas

    interval 45-62 sebanyak 1 anak dengan persentase 20 %. Jumlah peserta didik

    dalam kelas interval 63-80 sebanyak 2 anak dengan persentase 40%. Jumlah

    peserta didik dalam kelas interval sebanyak 81-98 sebanyak 2 nak dengan

    persentase 40%.

    Berdasarkan distribusi hasil posttest uji coba terbatas diatas, dapat disajikan

    persebaran data hasil posttest pada grafik di bawah ini.

    Gambar 18 Grafik Distribusi Frekuensi Hasil Posttest Uji Coba Terbatas

    c. Data Lembar Observasi Uji Coba Terbatas

    Lembar observasi diberikan kepada guru kelas pada saat melakukan uji coba

    terbatas. Hasil lembar observasi dapat dilihat pada Tabel 9.

    0

    1

    2

    45-62 63-80 81-98

    Posttest Uji Terbatas

  • 60

    Tabel 22

    Hasil Observsi Uji Coba Terbatas

    No Instrumen Skor

    1 2 3 4

    1. Guru menyampaikan materi pembelajaran sesuai dengan

    materi yang terdapat dalam media pembelajaran video

    dengan materi fase-fase bulan.

    2. Pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan alur media

    pembelajaran video fase-fase bulan

    3. Pesertadidik antusias dalam mengikuti pembelajaran √

    4. Guru bersama siswa menyimpulkan materi pembelajaran

    yang telah dipelajari

    5. Guru meminta siswa untuk mengerjakan LKS √

    6. Siswa mengerjakan soal LKS dengan antusias √

    7. Guru memberikan umpan balik √

    Jumlah 0 0 6 20

    Total 26

    Rata-rata 3,25

    Kategori Sangat Baik

    Dari tabel 9 dapat diketahui dari 7 item yang disajikan terdapat 2 item yang

    mendapatkan skor 3 dan 5 item yang mendapat skor 4. Dengan jumlah total 26

    total maksimal 28 didapatkan rata-rata 3,25 dengan kategori sangat baik. Dengan

    demikian pembelajaran yang dilakukan peneliti menggunakan media

    pembelajaran video materi fase-fase bulan dengan pendekatan saintifik sudah

    sangat baik.

    d. Revisi Hasil Uji Coba Lapangan Awal

    Media pembelajaran video materi fase-fase bulan dengan pendekatan saintifik

    sudah bagus dan tidak perlu dilakukan perbaikan, namun pada pelaksanaannya

    digunakan bantuan speaker agar peserta didik dapat mendengarkan audio dengan

    jelas.

    4.1.6 Uji Coba Luas

    Uji coba luas dilaksanakan setelah pelaksanaan uji coba terbatas. Sebelum

    medi pembelajaran video materi fase-fase bulan dengan pendekatan saintifik diuji

    cobkan pada pada uji coba luas, media pembelajaran video materi fase-fase bulan

    dengan pendekatan saintifik harus di revisi sesuai saran dan kritik yang diberikan

  • 61

    pada saat uji coba terbatas. Pelaksanaan uji coba luas yaitu pada tanggal 10 April

    2017. Data yang diperoleh dari uji coba luas adalah angket respons guru, angket

    respons siswa, lembar observasi guru, dan hasil pretest dan pretest siswa kelas 4.

    a. Data Angket Uji Coba Luas

    Pada uji coba luas, angket diberikan kepada guru dan siswa 1 kelas. Hasil dari

    angket respons guru dan angket respons siswa terhadap pembelajaran

    menggunakan media pembelajaran video materi fase-fase bulan dengan

    pendekatan saintifik dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

    Tabel 23

    Hasil Angket Respon Guru Uji Coba Luas

    No Indikator Skor Kategori

    1. Pembelajaran menggunakan media pembelajaran

    video animasi materi fase-fase dengan pendekatan

    saintifik lebih mudah.

    4

    Sangat

    Baik

    2. Video animasi fase-fase bulan dengan pendekatan

    saintifik sangat membantu dalam pembelajaran. 4

    Sangat

    Baik

    3. Pembelajaran menggunakan video animasi fase-fase

    bulan dapat memfasilitasi peserta didik lebih aktif

    dan kreatif.

    4

    Sangat

    Baik

    4. Pembelajaran menggunakan video animasi fase-fase

    bulan dapat meningkatkan motivasi siswa dalam

    belajar.

    3

    Baik

    5. Desain dalam video animasi fase-fase bulan menarik

    bagi siswa. 4

    Sangat

    Baik

    6. Pembelajaran menggunakan video animasi fase-fase

    bulan dapat meningkatkan rasa ingin tahu peserta

    didik.

    4

    Sangat

    Baik

    Rata-rata 3,8 Sangat

    Baik

    Angket yang diberikan kepada guru kelas terdiri dari 6 indikator. Rata-rata skor

    yang diperoleh adalah 3,83 yang termasuk dalam kategori sangat baik. Dengan

    demikian menurut hasil angket respons guru media pembelajaran video materi

    fase-fase bulan dengan pendekatan saintifik sangat sesuai untuk digunakan proses

    pembelajaran.

  • 62

    Selain memberikan angket kepada guru kelas, angket juga diberikan kepada

    peserta didik. Hasil dari angket respons peserta didik uji coba luas dapat dilihat

    pada Tabel 11.

    Tabel 24

    Hasil Angket Respon Siswa Uji Coba Luas

    No Aspek Jumlah Jawaban

    YA TIDAK

    1. Tampilan 14 0

    2. Isi Materi 14 0

    3. Kemanfaatan 14 0

    1. Aspek Tampilan

    Pada aspek tampilan mencangkup 3 indikator, yaitu teks dapat dibaca dengan

    baik, gambar ilustrasi mudah untuk memahami materi, dan animasi mudah untuk

    memahami materi. Dari 14 peserta didik memberikan jawaban YA.

    2. Aspek Isi Materi

    Pada aspek isi materi mencangkup 6 indikator yaitu materi mudah dipahami,

    soal membantu untuk penguasaan materi, pembelajaran menjadi menarik,

    mempermudah dalam mengerjakan soal, bahasa mudah dipahami, materi sangat

    bermanfaat. Dari 14 peserta didik yang mengisi angket respons siswa uji coba luas

    memberikan jawaban YA.

    3. Aspek Kemanfaatan

    Pada aspek kemanfaatan mencangkup 4 indikator yaitu meningkatkan

    motivasi belajar, memberikan pengalaman dan pengetahuan, meningkatkan

    semangat belajar, dan mendpatkan sesuatu yang menarik dan bermanfaat. Dari 14

    peserta didik yang mengisi angket respons siswa uji coba luas memberikan

    jawaban YA.

    b. Data Pretest dan Posttest Uji Coba Luas

    Data hasil tes disajikan dalam tabel distribusi frekuensi dengan tujuan untuk

    mempermudah dalam membuat interval kelas. Cara menghitung interval kelas

    sebagai berikut.

  • 63

    K = 1+3,3 log n

    Rentang data = data terbesar - data terkecil + 1

    Panjang kelas = rentang : jumlah kelas

    Keterangan

    K = Jumlah kelas interval

    n = banyaknya data

    1. Data Hasil Pretest Uji Coba Luas

    K = 1 + 3,3 log n

    = 1 +3,3 log 14

    = 1 + 3,3 x 1,14

    = 1 + 3,76

    = 4,76

    = 5

    Sedangkan rentang data dihitung dengan rumus sebagai berikut.

    Rentang data = data terbesar - data terkecil + 1

    = 90 - 40 + 1

    = 51

    Panjang kelas = rentang : jumlah kelas

    = 51 : 5

    = 10,2

    = 10

    Berdasarkan hasil perhitungan, dapat disajikan kedalam tabel distribusi frekuensi

    menggunakan 5 kelas dengan panjang kelas 10. Tabel distribusi frekuensi hasi

    pretest uji coba luas dapat dilihat pada tabel 12.

    Tabel 25

    Distribusi Frekuenasi Hasil Pretest Uji Coba Luas

    Kelas Interval Frekuensi (f) Persentase

    40-50 2 14%

    51-61 2 14%

    62-72 4 29%

    73-83 5 36%

    84-94 1 7%

  • 64

    Dari tabel 12 dapat diketahui bahwa jumlah peserta didik dalam kelas interval

    40-50 sebanyak 2 anak dengan persentase 14%. Jumlah peserta didik dalam kelas

    interval 51-61 sebanyak 2 anak dengan persentase 14%. Jumlah peserta didik

    dalam kelas interval 62-72 sebanyak 4 anak dengan persentase 29%. Jumlah

    peserta didik dalam kelas interval 73-83 sebanyak 5 anak dengan persentase 36%.

    Jumlah peserta didik dalam kelas interval 84-94 sebanyak 1 anak dengan

    persentase 7%.

    Berdasarkan distribusi hasil pretest uji coba luas disatas, dapat disajikan

    persebaran data hasil pretest pada grafik di bawah ini.

    Gambar 19 Grafik Distribusi Frekuensi Hasil Pretest Uji Coba Luas

    2. Data Hasil Posttest Uji Coba Luas

    Data hasil posttest yang didapatkan diolah berdasrkan rumus yang telah

    dijelaskan, sehingga didapatkan hasil perhitungan sebagai berikut.

    K = 1 + 3,3 log n

    = 1 +3,3 log 14

    = 1 + 3,3 x 1,14

    = 1 + 3,76

    = 4,76

    = 5

    Sedangkan rentang data dihitung dengan rumus sebagai berikut.

    0

    1

    2

    3

    4

    5

    40-50 51-61 62-72 73-83 84-94

    Pretest Uji Coba Luas

  • 65

    Rentang data = data terbesar - data terkecil + 1

    = 100 - 45 + 1

    = 56

    Panjang kelas = rentang : jumlah kelas

    = 56 : 5

    = 11,2

    = 11

    Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, dapat disajikan kedalam tabel

    distribusi frekuensi menggunakan 5 kelas demgam panjang kelas 11. Tabel

    distribusi frekuensi hasil posttest dapat dilihat pada tabel 13 berikut.

    Tabel 26

    Distribusi Frekuensi Hasil Posttest Uji Coba Luas

    Kelas Interval Frekuensi (f) Persentase

    45-56 3 21%

    57-68 1 8%

    69-80 5 35%

    81-92 4 28%

    91-100 1 8%

    Dari tabel 13 dapat diketahui bahwa jumlah peserta didik dalam kelas interval

    45-56 sebanyak 3 anak dengan persentase 21%. Jumlah peserta didik dalam kelas

    interval 57-68 sebanyak 1 anak dengan persentase 8%. Jumlah peserta didik

    dalam kelas interval 69-80 sebanyak 5 anak dengan persentase 35%. Jumlah

    peserta didik dalam kelas interval 81-92 sebanyak 4 anak dengan persentase 28%.

    Jumlah peserta didik dalam kelas interval 91-100 sebanyak 1 anak dengan

    persentase 8%.

    Berdasarkan distribusi hasil posttest uji coba luas di atas, dapat disajikan

    persebaran data hasil posstest pada grafik dibawah ini.

  • 66

    Gambar 20 Grafik Distribusi Frekuensi Hasil Posttest Uji Coba Luas

    3. Data Hasil Pretest dan Posttest

    Data pada tabel 12 berikut ini menyajikan nilai terendah (minimum), nilai

    tertinggi (maksimum), jumlah (sum), rata-rata (mean), dan skor hasil pretest dan

    posttest. Data ini diolah dengan menggunakan aplikasi IBM SPSS Statistics 23.

    Tabel 27

    Deskriptif Statistik Pretest dan Posttest

    N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

    Pretest 14 40,00 90,00 65,0000 15,93255

    Posttest 14 45,00 100,00 74,6429 16,46258

    Valid N (listwise) 14

    Dari tabel 4.19 dapat dilihat bahwa nilai terendah dari pretest adalah 40 dan

    nilai tertinggi dari pretest adalah 90 dengan rata-rata 65. Nilai terendah dari

    posttest adalah 45 dan nilai tertinggi dari posttest adalah 100 dengan rata-rata

    74,64. Grafik skor rata-rata hasil pretest dan posttest disajikan pada grafik

    dibawah ini.

    0

    1

    2

    3

    4

    5

    45-56 57-68 69-80 81-92 91-100

    Posttest Uji Coba Luas

  • 67

    Gambar 21 Grafik Rata-Rata Pretest dan Possttest

    4. Data Ketuntasan Hasil Pretest dan Posttest

    Berikut ini akan disajikan data ketuntasan hasil pretest dan posttes dengan

    KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) 70.

    Tabel 28

    Ketuntasan Hasil Pretest dan Posttest

    Ketuntasan Pretest Posttest

    Jumlah Persentase Jumlah Persentase

    Tuntas 7 50% 10 72%

    Tidak Tuntas 7 50% 4 28%

    Berdasrkan data yang di sajikan pada tabel 13 dapat dilihat bahawa peserta

    didik yang tidak tuntas pada saat dilaksanakan pretest adalah 7 anak atau 50% dan

    yang tuntas sebanyak 7 anak atau 50%. Pada saat posttest terdapat 4 peserta didik

    yang tidak tuntas atau 28%, dan 10 peserta didik yang sudah tuntas atau 72%.

    Data ketuntasan disajikan dalam bentuk grafik di bawah ini.

    60

    65

    70

    75

    Pretest Posttest

    Pretest dan Posttest

  • 68

    Gambar 22 Grafik Ketuntasan Pretest dan Posttest

    5. Analisis Hasil Pretest dan Posttest

    Analisis hasil dari pretest dan posttest diuji secara statistik dengan melakukan

    uji beda rerata. Langkah sebelum melakukan uji beda rerata adalah dengan

    melakukan uji normalitas. Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui data

    berdistribusi normal atau tidak. Hasil uji normalitas disajikan pada tabel berikut

    ini.

    Tabel 29

    Uji Normalitas Hasil Pretest

    Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

    Statistic Df Sig. Statistic df Sig.

    Pretest ,163 14 ,200* ,905 14 ,133

    a. Lilliefors Significance Correction

    Dari uji normalitas hasil pretest, diketahui bahwa nilai signifikansi shapiro-

    Wilk menunjukkan angka 0,133. Hal ini berarti data tersebut berdistribusi normal

    karena nilai signifikansi > 0,05. sedangkan uji normalitas posttest dapat dilihat

    pada Tabel 13 berikut ini.

    0

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    7

    8

    9

    10

    Pretest Posttest

    Tuntas

    Tidak Tuntas

  • 69

    Tabel 30

    Uji Normalitas Hasil Posttest

    Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

    Statistic Df Sig. Statistic df Sig.

    Posttest ,270 14 ,007 ,897 14 ,102

    a. Lilliefors Significance Correction

    Dari uji normalitas hasil posttest, diketahui bahwa nilai signifikansi Shapiro-

    Wilk menunjukkan angka 0,102. Hal ini berarti data tersebut berdistribusi normal.

    Setelah diketahui kedua data berdistribusi normal maka dapat dilakukan uji beda

    rerata, yakni dengan uji T berpasangan (Paired Sample T-Test). Hasil Uji T

    berpasangan dapat dilihat pada Tabel 14 berikut ini

    Tabel 31

    Hasil Uji T Berpasangan

    Paired Differences

    t df

    Sig. (2-

    tailed) Mean

    Std.

    Deviati

    on

    Std.

    Error

    Mean

    95% Confidence

    Interval of the

    Difference

    Lower Upper

    Pai

    r 1

    pretest -

    posttest

    -

    21,07

    143

    18,415

    98

    4,9218

    8

    -

    31,704

    50

    -

    10,438

    36

    -

    4,28

    1

    13 ,001

    Berdasarkan uji paired sampel T Test apabila sig (2--tailed) < 0,005 yang

    berarti ada perbedaan antara pretest dan posttets. Pada tabel sig (2-tailed)

    menunjukkan angka 0,001, berarti ada perbedaan antara pretest dan posstest, dan

    media pembelajaran video animasi materi fase-fase bulan dengan pendekatan

    saintifik.

    6. Hasil Lembar Observasi Uji Coba Luas

    Lembar observasi diberikan kepada guru pada saat melakukan uji coba luas.

    Lembar observasi dapat dilihat pada Tabel 32 berikut.

  • 70

    Tabel 32

    Hasil Observasi Uji Coba Luas

    No Instrumen Skor

    1 2 3 4

    1. Guru menyampaikan materi pembelajaran sesuai

    dengan materi yang terdapat dalam media

    pembelajaran video dengan materi fase-fase bulan.

    2. Pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan alur

    media pembelajaran video fase-fase bulan

    3. Pesertadidik antusias dalam mengikuti

    pembelajaran

    4. Guru bersama siswa menyimpulkan materi

    pembelajaran yang telah dipelajari

    5. Guru meminta siswa untuk mengerjakan LKS √

    6. Siswa mengerjakan soal LKS dengan antusias √

    7. Guru memberikan umpan balik √

    Jumlah 0 0 3 24

    Total 27

    Rata-rata 3,85

    Kategori Sangat Baik

    Dari tabel 15 dapat dilihat dari 7 item yang disajikan terdapat 1 item yang

    mendapatkan skor 3 dan 6 item yang medapatkan skor 4. Dengan julmah total 27

    dari skor maksimal 28 didapatkan rata-rata 3,85 dengan kategori sangat baik.

    Dengan demikian pembelajaran yang dilakukan peneliti menggunakan media

    pembelajaran video animasi materi fase-fase bulan dengan pendekatan saintifik

    sudah sangat baik.

    4.1.7 Penyempurnaan Produk Akhir

    Dari hasil uji coba luas media pembelajaran video animasi materi fase-fase

    bulan dengan pendekatan saintifik tidak ada revisi yang diberikan oleh guru kelas

    sehingga tidak perlu dilakukan perbaikan. Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar

    sudah berjalan dengan baik dan lancar.

  • 71

    4.2 PEMBAHASAN

    4.2.1 Kevalidan Media Pembelajaran Video Animasi

    Penelitian pengembangan ini mengembangkan media pembelajaran berupa

    video animasi materi fase-fase bulan dengan pendekatam saintifik. Proses

    pengembangan media pembelajaran video animasi dilaksanakan sesuai dengan

    alur model pengembanga Borg and Gall. Produk media pembelajaran video materi

    fase-fase bulan ini telahdisetujui oleh validator. Hasil validasi ahli/pakar media

    dengan skor rata-rata 3,5 dengan kategori sangat baik. Hasil dari validasi

    ahli/pakar materi dengan skor rata-rata 3,9 dengan kategori sangat baik.

    4.2.2 Keefektifan Media Pembelajaran Video Materi Fase-Fase Bulan

    Keefektifan pembuatan media pembelajaran video animasi materi fase-fase

    bulan dengan pendekatan saintifik dapat diketahui dari peningkatan hasil pretest

    dan posttest. Berdasarkan analisis data yang dilakukan pada pretest dan posttest,

    dihasilkan nilai signifikansi 0,001 < 0,005. Dengan demikian Ho ditolak dan Ha

    diterima. Hal ini berarti media pembelajaran video animasi materi fase-fase bulan

    yang dikembangkan efektif dalam pembelajaran IPA.

    Keefektifan produk juga terlihat pada rata-rata hasil posttest yang lebih besar

    dari rata-rata hasil pretest, yaitu rata-rata posttest sebesar 74,6429 sementara hasil

    pretest sebesar 65,0000. Terdapat peningkatan posttest sebesar 9,6429 poin dari

    rata-rata pretest. Keefektifan juga dapat dilihat pada jumlah peserta didik yang

    mendapatkan nilai baik (di atas KKM). Persentase peserta didik yang mendapat

    nilai di atas KKM pada saat pretest adalah 50% sementara yang mendapat nilai di

    atas KKM pada saat posttest sebesar 72%. Terdapat peningkatan sebanyak 22%

    dari pretest.

    Keefektifan dari pengembangan media pembelajaran video animasi dapat

    dilihat pula pada skor yang didapatkan dari angket respon guru dan angket respon

    siswa hasil implementasi. Di bawah ini dijelaskan secara rinci keefektifannya.

    1. Angket Respons Guru Terhadap Media Pembelajaran Video Materi Fase-Fase

    Bulan.

    Berdasarkan hasil analisis dari angket respons guru yang di implementasikan

    memperoleh skor 3,83 dari skor maksimal 4 dengan kategori sangat baik. Skor ini

  • 72

    menunjukkan bahwa guru sangat setuju dengan digunakannya media

    pembelajaran video materi fase-fase bulan dengan pendekatan saintifik untuk

    kelas 4 SD.

    2. Angket Respons Siswa Terhadap Media Pembelajaran Video Animasi Materi

    Fase-Fase Bulan.

    Berdasarkan analisis respons siswa yang diimplementasikan memilih jawaban

    YA. Jawaban ini menunjukkan bahwa peserta didik sangat setuju apabila

    pembelajaran IPA materi fase-fase bulan dilakukan dengan menggunakan media

    pembelajaran video animasi materi fase-fase bulan yang dikembangkan.

    4.3 KAJIAN PRODUK AKHIR

    Produk akhir yang dihasilkan dari penelitian pengembangan ini adalah media

    pembelajaran video anmasi materi fase-fase bulan dengan pendekatan saintifik.

    Dengan melalui revisi-revisi sesuai saran dan kritik ahli/pakar media dan materi,

    maka kajian akhir produk ini adalah sebagai berikut :

    Video animasi yang dikembangkan menggunakan pendekatan saintifik yang

    dimasukkan kedalam konsep video animasi tersebut. Pada video animasi yang

    dikembangkan memuat beberapa bagian (adegan) yaitu bagian mengamati,

    bagian menanya, bagian mengumpulkan informasi, bagian mengasosiasi /

    mengolah informasi, dan bagian mengomunikasikan.