25
36 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Madyogondo 03 Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang dengan subyek penelitian siswa kelas IV sebanyak 36 siswa yang terdiri dari 21 siswa laki-laki dan 15 siswa perempuan. Letak SD Negeri Madyogondo 03 berada di wilayah Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang. Siswa SD Negeri Madyogondo 03 terdiri dari kelas I sampai dengan kelas VI dengan jumlah 200 siswa. Jumlah tenaga kependidikan di SD Negeri Madyogondo 03 adalah sebanyak 14 orang. Dengan perincian 1 kepala sekolah, 9 guru kelas, 1 guru olahraga, 1 guru pendidikan agama Islam, 1 guru mata pelajaran dan 1 penjaga sekolah. Proses belajar mengajar berlangsung mulai pukul 07.00 sampai dengan pukul 12.30. Kecuali pada hari Jumat dan Sabtu berlangsung mulai pukul 07.00 sampai dengan pukul 10.30. 4.2. Kondisi Awal Penelitian dilakukan di SD Negeri Madyogondo 03 Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang dengan subyek penelitian siswa kelas IV sebanyak 36 siswa pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. Diperoleh data hasil pembelajaran sebelum dilakukan tindakan pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti yang terdapat dalam tabel 4.1

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/856/5/T1_292008104_BAB IV.pdf · keceriaan dan antusias siswa dalam pembelajaran, menumbuhkan

  • Upload
    others

  • View
    4

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/856/5/T1_292008104_BAB IV.pdf · keceriaan dan antusias siswa dalam pembelajaran, menumbuhkan

36

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Madyogondo 03 Kecamatan

Ngablak Kabupaten Magelang dengan subyek penelitian siswa kelas IV

sebanyak 36 siswa yang terdiri dari 21 siswa laki-laki dan 15 siswa perempuan.

Letak SD Negeri Madyogondo 03 berada di wilayah Kecamatan Ngablak

Kabupaten Magelang.

Siswa SD Negeri Madyogondo 03 terdiri dari kelas I sampai dengan

kelas VI dengan jumlah 200 siswa. Jumlah tenaga kependidikan di SD Negeri

Madyogondo 03 adalah sebanyak 14 orang. Dengan perincian 1 kepala

sekolah, 9 guru kelas, 1 guru olahraga, 1 guru pendidikan agama Islam, 1 guru

mata pelajaran dan 1 penjaga sekolah. Proses belajar mengajar berlangsung

mulai pukul 07.00 sampai dengan pukul 12.30. Kecuali pada hari Jumat dan

Sabtu berlangsung mulai pukul 07.00 sampai dengan pukul 10.30.

4.2. Kondisi Awal

Penelitian dilakukan di SD Negeri Madyogondo 03 Kecamatan

Ngablak Kabupaten Magelang dengan subyek penelitian siswa kelas IV

sebanyak 36 siswa pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. Diperoleh data

hasil pembelajaran sebelum dilakukan tindakan pembelajaran yang dilakukan

oleh peneliti yang terdapat dalam tabel 4.1

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/856/5/T1_292008104_BAB IV.pdf · keceriaan dan antusias siswa dalam pembelajaran, menumbuhkan

37

Tabel 4.1 Analisis dan Rekapitulasi Hasil Tes Formatif Kondisi Awal

Sebelum Diadakan Tindakan Kelas IV SD Negeri Madyogondo 03 Mata Pelajaran IPA Pokok Bahasan Energi Semester II

Tahun Ajaran 2011/2012

No Nilai Sebelum Tindakan

Frekuensi Prosentase (%)

1 <50 6 16,67 2 50 – 59 17 47,23 3 60 – 69 5 13,88 4 70 – 79 5 13,88 5 80 – 89 3 8,34 6 90 – 100 0 0 Jumlah 36 100

Secara lebih rinci, rekapitulasi hasil tes formatif kondisi awal dapat

dilihat pada gambar 4.1 di bawah ini

Gambar 4.1 Diagram Hasil Tes Formatif Kondisi Awal Sebelum Diadakan

Tindakan Kelas IV SD Negeri Madyogondo 03 Mata Pelajaran IPA Pokok Bahasan Energi Semester II

Tahun Ajaran 2011/2012

0

5

10

15

20

<50 50 - 59 60 - 69 70 - 79 80 - 89 90 - 100

6

17

5 5 3 0

jumlah siswa

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/856/5/T1_292008104_BAB IV.pdf · keceriaan dan antusias siswa dalam pembelajaran, menumbuhkan

38

Dari tabel analisis dan rekapitulasi hasil tes formatif kondisi awal dan

diagram di atas dapat disimpulkan bahwa dari 36 siswa SD N Madyogondo 03

Diketahui untuk nilai <50 sebanyak 6 siswa (16,67%), sedangkan nilai 50 s/d

59 sebanyak 17 siswa (47,23%), untuk nilai 60 s/d 69 sebanyak 5 siswa

(13,88%), nilai 70 s/d 79 sebanyak 5 siswa (13,88%), nilai 80 s/d 89 sebanyak

3 siswa (8,34%) dan yang memiliki nilai 90 s/d 100 sebanyak tidak ada (0%).

Sehingga peneliti merasa perlu mengadakan tindakan pembelajaran

demi membantu meningkatkan hasil belajar IPA pokok bahasan energi pada

siswa kelas IV SD Negeri Madyogondo 03 Kecamatan Ngablak Kabupaten

Magelang.

Sedangkan Ketuntasan Hasil Tes Formatif Kondisi Awal dapat dilihat

pada tabel 4.2 berikut :

Tabel 4.2 Analisis dan Rekapitulasi Ketuntasan Hasil Tes Formatif Kondisi Awal

Sebelum Diadakan Tindakan Kelas IV SD Negeri Madyogondo 03 Mata Pelajaran IPA Pokok Bahasan Energi Semester II

Tahun Ajaran 2011/2012 No. Ketuntasan

Belajar Jumlah Siswa

Jumlah Persen (%) 1. Tuntas 13 36,11 2. Belum tuntas 23 63,89

Jumlah 36 100 Keterangan : KKM Sekolah = 60

Dari hasil analisis tes formatif kondisi awal, masih ada 23 siswa

(63,89%) yang belum tuntas atau belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal

sekolah yaitu 60. Secara lebih rinci, ketuntasan hasil tes formatif kondisi awal

dapat dilihat pada gambar 4.2 berikut :

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/856/5/T1_292008104_BAB IV.pdf · keceriaan dan antusias siswa dalam pembelajaran, menumbuhkan

39

Gambar 4.2

Diagram Ketuntasan Hasil Tes Formatif Kondisi Awal Sebelum Diadakan Tindakan Kelas IV SD Negeri Madyogondo 03

Mata Pelajaran IPA Pokok Bahasan Energi Semester II Tahun Ajaran 2011/2012

Dari tabel analisis dan rekapitulasi hasil tes formatif kondisi awal dan

diagram di atas dapat disimpulkan bahwa dari 36 siswa SD Negeri

Madyogondo 03 hanya 13 siswa (36,11%) yang tuntas (yang sudah memenuhi

kriteria ketuntasan minimal yaitu 60) dan 23 siswa (63,89%) yang belum tuntas

(yang belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal) serta nilai rata-rata yang

masih sangat rendah yaitu 56,80. Sedangkan dari hasil catatan oleh peneliti,

dalam kondisi awal ini proses belajar mengajar guru masih menggunakan

metode pembelajaran konvensional sehingga siswa hanya mendengarkan dan

menunggu perintah dari guru, guru kurang melibatkan siswa dalam

menyimpulkan materi pembelajaran sehingga pembelajaran menjadi

membosankan.

Selain itu, dalam proses pembelajaran guru belum menggunakan media

pembelajaran. Jadi pembelajaran berlangsung tanpa adanya media

pembelajaran apapun. Berdasarkan hasil tes formatif tersebut peneliti

mengupayakan adanya tindakan kelas untuk tercapainya tujuan pembelajaran

dengan kriteria keberhasilannya yaitu 80% dari seluruh siswa kelas IV SD

Negeri Madyogondo 03 Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang Semester II.

36,11%63,89%

tuntas

belum tuntas

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/856/5/T1_292008104_BAB IV.pdf · keceriaan dan antusias siswa dalam pembelajaran, menumbuhkan

40

4.3. Hasil Analisis Penelitian

4.3.1. Siklus I

Pelaksanaan siklus I dilakukan pada tanggal 8, 13, 15 Maret 2012.

Pada siklus I peneliti bersama guru kelas IV juga menyiapkan rencana

pembelajaran beserta lembar observasi berupa aktivitas siswa dan kegiatan

mengajar guru yang diisi oleh 6 observer.

Peneliti langsung berperan sebagai observer kegiatan siswa dengan

dibantu 5 orang observer lainnya yaitu 2 guru kelas III, 1 guru kelas V, 1

kepala sekolah dan 2 mahasiswa. Sedangkan guru kelas IIIa berperan

sebagai observer guru kelas IV. Materi yang dipilih guru kelas IV yaitu

energi panas. Pelaksanaan pembelajaran pada siklus I dilakukan dalam 3

kali pertemuan.

1. Hasil Penelitian Siklus I

Dalam siklus I, proses belajar mengajar menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe group investigation dengan indikator

keberhasilan pada siklus I dikatakan berhasil jika nilai tes siswa ≥ 60 atau

80% dari jumlah siswa yang ada.

Hasil evaluasi pada akhir siklus sebagai tingkat pemahaman siswa

tentang energi panas yang telah disampaikan oleh guru masih kurang

dengan nilai tertinggi 95 dan nilai terendah 30 dari 36 siswa. 26 siswa (72,

22%) dinyatakan mampu memenuhi indikator keberhasilan yang telah

ditetapkan. Sehingga pelaksanaan pembelajaran pada siklus I dinyatakan

belum berhasil.

Dari hasil pembelajaran yang telah dilaksanakan. Maka hasil tes

siswa pada pelaksanaan siklus I sebagai berikut:

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/856/5/T1_292008104_BAB IV.pdf · keceriaan dan antusias siswa dalam pembelajaran, menumbuhkan

41

Tabel 4.3 Hasil Belajar IPA dengan Menggunakan Model Pembelajaran

Kooperatif Tipe Group Investigation Siklus I

No Nilai Sesudah siklus I

Frekuensi Prosentase (%)

1 <50 8 22, 22 2 50 – 59 2 5, 56 3 60 – 69 8 22, 22 4 70 – 79 13 36, 11 5 80 – 89 3 8, 33 6 90 – 100 2 5, 56 Jumlah 36 100

Secara lebih rinci, hasil belajar siswa pada siklus I dapat dilihat

pada gambar 4.3 di bawah ini :

Gambar 4.3 Diagram Hasil Tes Formatif Siklus I Kelas IV

SD Negeri Madyogondo 03 Mata Pelajaran IPA Pokok Bahasan Energi Semester II

Tahun Ajaran 2011/2012 Dari tabel analisis dan rekapitulasi hasil tes formatif siklus I dan

diagram di atas dapat disimpulkan bahwa dari 36 siswa SD N

Madyogondo 03 Diketahui untuk nilai <50 sebanyak 8 siswa (22,22%),

nilai 50 s/d 59 sebanyak 2 siswa (5,56%), untuk nilai 60 s/d 69 sebanyak 8

siswa (22,22%), nilai 70 s/d 79 sebanyak 13 siswa (36,11%), nilai 80 s/d

89 sebanyak 3 siswa (8,33%) dan yang memiliki nilai 90 s/d 100 sebanyak

2 siswa (5,56%).

0

5

10

15

<50 50 - 59 60 - 69 70 - 79 80 - 89 90 - 100

82

813

3 2

jumlah siswa

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/856/5/T1_292008104_BAB IV.pdf · keceriaan dan antusias siswa dalam pembelajaran, menumbuhkan

42

Sedangkan Ketuntasan Hasil Tes Formatif Siklus I dapat dilihat

pada tabel 4.4 sebagai berikut :

Tabel 4.4 Analisis dan Rekapitulasi Ketuntasan Hasil Tes Formatif Siklus I

Kelas IV SD Negeri Madyogondo 03 Mata Pelajaran IPA Pokok Bahasan Energi Semester II

Tahun Ajaran 2011/2012 No. Ketuntasan

Belajar Jumlah Siswa

Jumlah Persen (%) 1. Tuntas 26 72,22 2. Belum tuntas 10 27,78

Jumlah 36 100 Keterangan : KKM Sekolah = 60

Dari hasil analisis tes formatif siklus I, masih ada 10 siswa yang

belum tuntas atau belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal sekolah

yaitu 60.

Secara lebih rinci, ketuntasan hasil tes formatif siklus I dapat dilihat

pada gambar 4.4 berikut :

Gambar 4.4 Diagram Ketuntasan Hasil Tes Formatif Siklus I

Kelas IV SD Negeri Madyogondo 03 Mata Pelajaran IPA Pokok Bahasan Energi

Semester II Tahun Ajaran 2011/2012

Dari tabel analisis dan rekapitulasi hasil tes formatif kondisi awal dan

diagram di atas dapat disimpulkan bahwa dari 36 siswa SD Negeri

Madyogondo 03. Sebanyak 26 siswa (72,22%) yang tuntas (yang sudah

memenuhi kriteria ketuntasan minimal yaitu 60 dan masih ada 10 siswa

(27,78%) yang belum tuntas (yang belum memenuhi kriteria ketuntasan

72,22%

27,78% tuntas

belum tuntas

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/856/5/T1_292008104_BAB IV.pdf · keceriaan dan antusias siswa dalam pembelajaran, menumbuhkan

43

minimal) jika dilihat dari kondisi awal siklus I sudah mengalami

peningkatan dilihat dari nilai rata-rata yang mencapai 73,05.

Akan tetapi peneliti belum mampu mencapai tujuan yang

diharapkan, maka peneliti perlu mengadakan revisi-revisi mengenai

langkah-langkah yang ditempuh dalam penelitian terutama menentukan

perbaikan dalam mengoptimalkan model pembelajaran yang dipakai,

sehingga ditemukan variasi yang tepat untuk mencapai tujuan. Kemudian

peneliti melanjutkan pada program siklus II yang direncanakan dengan

berbagai revisi yaitu guru memantau siswa dalam penelitian pada masing-

masing kelompok.

2. Analisis data dari hasil observasi Siklus I

a. Analisis data hasil observasi guru

Hasil observasi siklus I pada umumnya guru sudah

melaksanakan dengan baik semua kegiatan pembelajaran antara lain

dalam pra pembelajaran guru sudah menyiapkan ruang, alat dan media

pembelajaran. Guru mengatur siswa menempati tempat duduknya

masing-masing, guru memeriksa kesiapan siswa dalam menerima

pembelajaran walaupun masih ada beberapa siswa yang masih susah

diatur.

Dalam pelaksanaan pembelajaran guru juga sudah memotivasi

peserta didik, menyampaikan apersepsi dengan bertanya “apa yang

kalian rasakan saat berada di lapangan terbuka disiang hari yang

cerah?”, menyampaikan tujuan pembelajaran. Setelah itu guru

menjelaskan akan langkah-langkah model pembelajaran group

investigation secara jelas dan rinci, guru membagi siswa dalam

kelompok yang heterogen walaupun suasana kelas semakin bertambah

ramai dari kondisi sebelumnya.

Tahap perencanaan guru aktif membimbing siswa berdiskusi

untuk mengajukan subtopik/pertanyaan yang akan digunakan dalam

penelitian dalam penentuan subtopik, guru membimbing siswa dalam

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/856/5/T1_292008104_BAB IV.pdf · keceriaan dan antusias siswa dalam pembelajaran, menumbuhkan

44

menyusun rencana penelitian walaupun belum terlihat menyeluruh

dalam membimbing siswa.

Tahap penyelidikan guru sudah membimbing siswa dalam

mengumpulkan informasi dan data, akan tetapi belum menunjukkan

sikap terbuka terhadap respon siswa. Guru sudah menumbuhkan

keceriaan dan antusias siswa dalam pembelajaran, menumbuhkan

partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran.

Tahap pengorganisasian guru memantau hasil penelitian siswa,

membimbing siswa menyusun laporan penelitian dan guru juga sudah

memeriksa hasil penelitian siswa walaupun tidak semua kelompok

diperiksa hasilnya.

Dalam kegiatan akhir atau laporan penelitian (presentasi) guru

mengatur jalannya penelitian (presentasi) dari masing-masing

kelompok walaupun dalam hal ini siswa terlihat bingung dan

menunggu perintah dari guru. Hal ersebut bisa teratasi karena guru

membimbing siswa dalam menyampaikan laporan penelitian

(presentasi).

Tahap evaluasi guru sudah membimbing siswa untuk

merangkum hasil presentasi dari masing-masing kelompok hanya saja

masih didominasi oleh guru. Guru juga melakukan refleksi

pembelajaran dengan melibatkan siswa walaupun dalam hal ini belum

menyeluruh hanya siswa yang duduk di depan saja yang terlibat.

Dari hasil observasi guru pada siklus I ini menujukkan adanya

peningkatan kaualitas guru dalam mengajar yang sebelumnya pada

kondisi awal hanya menggunakan metode yang konvensional kini

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe group

investigation. Sehingga hasil belajar IPA pada siswa kelas IV SD

Negeri Madyogondo materi energi dengan sub pokok bahasan energi

panas mengalami peningkatan.

Namun yang perlu diperhatikan dalam mengatasi kelemahan

tersebut guna memperbaiki pembelajaran pada perbaikan selanjutnya.

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/856/5/T1_292008104_BAB IV.pdf · keceriaan dan antusias siswa dalam pembelajaran, menumbuhkan

45

Guru diharapkan lebih terbuka terhadap respon siswa, memotifasi

siswa untuk bekerja secara kooperatif dan membantu siswa

menyiapkan sarana pendukung.

Agar dalam pembelajaran dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe group investigation pada tindakan

selanjutnya dapat sesuai dengan yang diharapkan. Guru dapat

menguasai kemampuan kelompok hal ini dikarenakan tugas guru

dalam pembelajaran group investigation haruslah menyediakan

kesempatan bagi anggota kelompok untuk memberikan berbagai

macam kontribusi, dan tidak boleh dirancang hanya sekedar bisa

menjawab pertanyaan-pertanyaan yang bersifat faktual (siapa, apa,

kapan, dan sebagainya).

b. Analisis data hasil observasi siswa.

Pada siklus I peneliti dengan dibantu 5 observer lainnya

mengamati aktivitas masing-masing kelompok. Sedangkan kegiatan

pembelajaran tetap dilakukan oleh guru kelas dengan menggunakan

model pembelajaran kooperatif tipe group investigation pada

pelajaran IPA pokok bahasan energi. Analisis hasil dari observer dapat

dilihat pada tabel 4.5 berikut :

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/856/5/T1_292008104_BAB IV.pdf · keceriaan dan antusias siswa dalam pembelajaran, menumbuhkan

46

Tabel 4.5 Keaktifan Siswa dalam Kelompok pada Siklus I dengan Menggunakan

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation

Berdasarkan tabel 4.5 hasil observasi siswa pada siklus I dapat

diketahui bahwa siswa yang siap menerima pembelajaran IPA dengan

sub pokok bahasan energi panas sebanyak 90% dari keseluruhan

siswa. Akan tetapi dalam pelaksanaan pembelajaran siswa yang

memperhatikan penjelasan guru dan aktif menjawab pertanyaan dari

guru hanya sekitar 66,67% dari keseluruhan siswa.

Dalam tahap pengelompokan siswa memperhatikan dan

mendengarkan dengan serius materi pembelajaran yang ditentukan,

memperhatikan dengan seksama akan langkah-langkah pembelajaran

group investigation dan siswa merasa antusias bergabung dengan

kelompoknya dengan prosentase sebesar 91,09% dari keseluruhan

siswa. Dalam hal ini masih ada beberapa siswa yang masih kesulitan

dalam memahami langkah-langkah pembelajaran group investigation.

Tahap perencanaan siswa berdiskusi membuat pertanyaan

untuk penelitian, mengajukan sebuah pertanyaan dan menyusun

rencana penelitian dengan prosentase 68,85% dari keseluruhan siswa.

Hal ini dibuktikan saat beberapa siswa diajukan sebuah pertanyaan

No Aspek Penilaian

Aktivitas Siswa dalam Kelompok Rata-rata Prosentase

(%)

Kel I

(%)

Kel II

(%)

Kel III (%)

Kel IV (%)

Kel V

(%)

Kel VI (%)

I Pra Pembelajaran

70 90 90 100 90 100 90

II Kegiatan Awal Pembelajaran

60 60 70 70 80 60 66,6

III Pengelompokan 93,33 80 93,33 86,67 100 93,33 91,09 IV Perencanaan 66,67 66,67 80 93,33 46,67 60 68,85 V Penyelidikan 86,67 100 93,33 80 80 86,67 87,75 VI Pengorganisasian 80 65 70 65 65 75 70 VII Presentasi 60 45 50 50 55 45 50,83 VIII Evaluasi 70 50 50 60 70 70 61,67

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/856/5/T1_292008104_BAB IV.pdf · keceriaan dan antusias siswa dalam pembelajaran, menumbuhkan

47

hanya diam dan kesulitan untuk menjawab. Siswa masih kesulitan

dalam membuat pertanyaan atau menentukan subtopik karena siswa

belum terbiasa diminta untuk membuat pertanyaan dan menyusun

penelitian.

Tahap penyelidikan siswa mengikuti proses penelitian,

pengumpulan informasi/data dan mencatat hasil penelitian. Sebagian

besar siswa aktif dalam tahap penyelidikan ini jika di prosentase

sebesar 87,75% dari keseluruhan siswa. Hal ini terlihat dari

antusisasme siswa dalam mengikuti proses penelitian.

Tahap pengorganisasian siswa berdiskusi membahas hasil

penelitian, menyusun laporan penelitian, melakukan pembagian tugas

untuk melaporkan hasil penelitian dan mengoreksi kembali

laporannya. Jika diprosentasekan dari keseluruhan siswa yang terlibat

dalam tahap pengorganisasian ini sebesar 70% dari keseluruhan siswa.

Dikarenakan masih banyak siswa yang tidak mengoreksi kembali hasil

laporannya.

Tahap laporan penelitian (presentasi) siswa melaporkan hasil

penelitiannya didepan kelas, mendengarkan laporan penelitian dari

kelompok lain, mengajukan pertanyaan kepada kelompok yang

melaporkan hasil penelitiannya dan menjawab/menanggapi

pertanyaan yang diajukan teman. Dalam tahap ini hanya sebagian

siswa yang terlibat jika diprosentasikan sebesar 50,83% dari

keseluruhan siswa. Hal ini terlihat dari banyaknya siswa yang masih

kesulitan untuk melakukan presentasi. Disebabkan karena siswa

belum pernah sebelumnya melakukan presentasi secara berkelompok

di depan kelas. Selain itu sebagian besar siswa juga belum berani

untuk bertanya kepada kelompok yang sedang melakukan presentasi.

Tahap evaluasi siswa menarik kesimpulan dari hasil presentasi

dari masing-masing kelompok dan menggabungkan rangkuman

kesimpulan secara berkelompok. Siswa yang terlibat dalam tahap ini

hanya 61,67% dari keseluruhan siswa. Dalam tahap evaluasi ini hanya

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/856/5/T1_292008104_BAB IV.pdf · keceriaan dan antusias siswa dalam pembelajaran, menumbuhkan

48

sebagian siswa yang terlibat dikarenakan masih didominasi oleh guru

dalam menarik kesimpulan.

Dari hasil observasi siswa pada siklus I ini adanya peningkatan

hasil belajar IPA dan keaktifan siswa dibandingkan dengan kondisi

awal sebelum diadakan tindakan dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe group investigation.

Dari beberapa kelemahan tersebut dapat diatasi dengan cara

menumbuhkan rasa kepercayaan diri yang tinggi bagi siswa dan

memberi peluang untuk siswa lebih aktif dalam pembelajaran

sehingga semua siswa ikut terlibat dalam pembelajaran.

3. Refleksi

Berdasarkan pembelajaran yang telah dilaksanakan, hasil belajar

IPA sudah mengalami peningkatan. Tetapi masih ada siswa yang

mendapat nilai di bawah KKM. Siswa yang aktif dalam mengikuti

pembelajaran belum menyeluruh. Guru dalam membimbing siswa

menyusun rencana penelitian belum terlihat menyeluruh dan guru juga

belum menunjukkan sikap terbuka terhadap respon siswa.

Berdasarkan kekurangan-kekurangan dari pelaksanaan

pembelajaran siklus I, akan digunakan oleh peneliti dan guru kelas untuk

memperbaiki PBM pada siklus II. Pada siklus II ini model pembelajaran

kooperatif tipe group investigation lebih ditekankan dan sebagian besar

siswa diharapkan dapat lebih aktif dan berani untuk menjawab pertanyaan

dari guru tanpa ragu-ragu. Selain itu diharapkan guru dapat membiasakan

siswa untuk berani mengungkapkan pendapat dan berbicara di depan kelas

dengan percaya diri.

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/856/5/T1_292008104_BAB IV.pdf · keceriaan dan antusias siswa dalam pembelajaran, menumbuhkan

49

4.3.2. Siklus II

Pelaksanaan siklus II dilakukan pada tanggal 22, 27, 29 Maret

2012. Pada siklus II peneliti bersama guru kelas IV juga menyiapkan

rencana pembelajaran beserta lembar observasi berupa aktivitas siswa dan

kegiatan mengajar guru yang diisi oleh 6 observer.

Peneliti langsung berperan sebagai observer kegiatan siswa dengan

dibantu 5 orang observer lainnya yaitu 2 guru kelas III, 1 guru kelas V, 1

kepala sekolah dan 2 mahasiswa. Sedangkan guru kelas IIIa berperan

sebagai observer guru kelas IV. Materi yang dipilih guru kelas IV yaitu

energi bunyi. Pelaksanaan pembelajaran pada siklus II dilakukan dalam 3

kali pertemuan.

1. Hasil Penelitian Siklus II

Dari hasil pembelajaran yang telah dilaksanakan. Maka hasil tes

siswa pada pelaksanaan siklus II sebagai berikut:

Tabel 4.6 Hasil Belajar IPA dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation Siklus II

No Nilai Sesudah siklus II

Frekuensi Prosentase (%)

1 <50 1 2, 78 2 50 – 59 1 2, 78 3 60 – 69 4 11, 11 4 70 – 79 6 16, 67 5 80 – 89 12 33, 33 6 90 – 100 12 33, 33 Jumlah 36 100

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/856/5/T1_292008104_BAB IV.pdf · keceriaan dan antusias siswa dalam pembelajaran, menumbuhkan

50

Secara lebih rinci, hasil belajar siswa pada siklus II dapat dilihat

pada gambar 4.5 di bawah ini :

Gambar 4.5

Diagram Hasil Tes Formatif Siklus II Kelas IV SD Negeri Madyogondo 03 Mata Pelajaran IPA

Pokok Bahasan Energi Semester II Tahun Ajaran 2011/2012

Dari tabel analisis dan rekapitulasi hasil tes formatif siklus II dan

diagram di atas dapat disimpulkan bahwa dari 36 siswa SD N

Madyogondo 03 diketahui untuk nilai <50 sebanyak 1 siswa (2,78%), nilai

50 s/d 59 sebanyak 1 siswa (2,78%), untuk nilai 60 s/d 69 sebanyak 4

siswa (11,11%), nilai 70 s/d 79 sebanyak 6 siswa (16,67%), nilai 80 s/d 89

sebanyak 12 siswa (33,33%) dan yang memiliki nilai 90 s/d 100 sebanyak

12 siswa (33,33%).

Sedangkan Ketuntasan Hasil Tes Formatif Siklus II dapat dilihat

pada tabel 4.7 berikut :

Tabel 4.7 Analisis dan Rekapitulasi Ketuntasan Hasil Tes Formatif

Siklus II Kelas IV SD Negeri Madyogondo 03 Mata Pelajaran IPA Pokok Bahasan Energi Semester II

Tahun Ajaran 2011/2012

No. Ketuntasan Belajar

Jumlah Siswa Jumlah Persen (%)

1. Tuntas 34 94,44 2. Belum tuntas 2 5,56

Jumlah 36 100

0

5

10

15

<50 50 - 59 60 - 69 70 - 79 80 - 89 90 - 100

1 1 4 612 12

jumlah siswa

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/856/5/T1_292008104_BAB IV.pdf · keceriaan dan antusias siswa dalam pembelajaran, menumbuhkan

51

Keterangan : KKM Sekolah = 60

Dari hasil analisis tes formatif siklus II, masih ada 2 siswa yang

belum tuntas atau belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal sekolah

yaitu 60.

Secara lebih rinci, ketuntasan hasil tes formatif siklus II dapat

dilihat pada gambar 4.6 berikut :

Gambar 4.6 Diagram Ketuntasan Hasil Tes Formatif Siklus II

Kelas IV SD Negeri Madyogondo 03 Mata Pelajaran IPA Pokok Bahasan Energi

Semester II Tahun Ajaran 2011/2012 Gambar 4.6 mendeskripsikan ketuntasan siswa dalam belajar IPA

pokok bahasan energi. Gambar tersebut terdapat 34 siswa telah mencapai

indikator keberhasilan yaitu 94,44% tuntas dan 2 siswa masih belum

tuntas yaitu 5,56%.

2. Analisis data dari hasil observasi Siklus II

a. Analisis data hasil observasi guru

Hasil observasi siklus II pada umumnya guru sudah

melaksanakan dengan baik semua kegiatan pembelajaran antara lain

dalam pra pembelajaran guru sudah menyiapkan ruang, alat dan media

pembelajaran. Guru mengatur siswa menempati tempat duduknya

masing-masing, guru memeriksa kesiapan siswa dalam menerima

pembelajaran dengan baik.

Dalam pelaksanaan pembelajaran guru juga sudah memotivasi

siswa sesuai kondisi siswa yang sudah mulai gaduh dikarenakan

setelah jam olahraga, menyampaikan apersepsi dengan bertanya

“berasal dari manakah suara nyamuk yang sedang terbang?”,

94,44%

5,56%

tuntas

belum tuntas

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/856/5/T1_292008104_BAB IV.pdf · keceriaan dan antusias siswa dalam pembelajaran, menumbuhkan

52

menyampaikan tujuan pembelajaran. Setelah itu guru menjelaskan

akan langkah-langkah model pembelajaran group investigation secara

jelas dan rinci, guru membagi siswa dalam kelompok yang heterogen

walaupun suasana kelas semakin bertambah ramai dibanding siklus I.

Tahap perencanaan guru aktif dalam membimbing siswa

berdiskusi untuk mengajukan subtopik/pertanyaan yang akan

digunakan dalam penelitian dan guru membimbing siswa dalam

menyusun rencana penelitian.

Tahap penyelidikan guru sudah membimbing siswa dalam

mengumpulkan informasi dan data, menunjukkan sikap terbuka

terhadap respon siswa, menumbuhkan keceriaan dan antusias siswa

dalam pembelajaran, menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam

pembelajaran.

Tahap pengorganisasian guru memantau hasil penelitian siswa,

membimbing siswa menyusun laporan penelitian dan memeriksa hasil

penelitian siswa. Dalam hal ini guru sudah ada peningkatan dalam

tahap pengorganisasian dibanding siklus I.

Dalam kegiatan akhir atau laporan penelitian (presentasi) guru

mengatur jalannya penelitian (presentasi) dari masing-masing

kelompok walaupun dalam hal ini suasana kelas mejadi semakin

gaduh dibandingkan dengan siklus I. Akan tetapi guru nampak

membimbing siswa dalam menyampaikan laporan penelitian

(presentasi) sehingga suasana kelas bisa terkendali.

Tahap evaluasi guru sudah membimbing siswa untuk

merangkum hasil presentasi dari masing-masing kelompok,

melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan.

Dari hasil observasi guru pada siklus II ini menujukkan adanya

peningkatan cara atau kualitas mengajar dari pada siklus I khususnya

materi energi dengan sub pokok bahasan energi bunyi. Dengan

pendekatan khusus terhadap siswa yang belum menguasai materi guru

dapat menguasai kelas dengan pembelajaran group investigation,

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/856/5/T1_292008104_BAB IV.pdf · keceriaan dan antusias siswa dalam pembelajaran, menumbuhkan

53

sehingga dapat dikatakan bahwa guru telah berhasil menerapkan

model pembelajaran kooperatif tipe group investigation.

b. Analisis data hasil observasi siswa

Pada siklus II peneliti dengan dibantu 5 observer lainnya

mengamati aktivitas masing-masing kelompok. Sedangkan kegiatan

pembelajaran tetap dilakukan oleh guru kelas dengan menggunakan

model pembelajaran kooperatif tipe group investigation pada

pelajaran IPA pokok bahasan energi. Hasil dari observer pada siklus II

dapat di lihat pada tabel 4.8 berikut :

Tabel 4.8 Keaktifan Siswa dalam Kelompok Pada Siklus II dengan Menggunakan

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation

Berdasarkan tabel 4.8 hasil observasi pada siklus I dapat

diketahui bahwa siswa yang siap menerima pembelajaran IPA dengan

sub pokok bahasan energi bunyi sebanyak 96,67% dari keseluruhan

siswa. Dalam pelaksanaan pembelajaran siswa yang memperhatikan

penjelasan guru dan aktif menjawab pertanyaan dari guru meningkat

menjadi 93,33% dari siklus I.

Dalam tahap pengelompokan siswa yang memperhatikan dan

mendengarkan dengan serius materi pembelajaran, memperhatikan

No Aspek Penilaian

Aktivitas Siswa dalam Kelompok Rata-rata Prosentase

(%)

Kel I

(%)

Kel II

(%)

Kel III (%)

Kel IV (%)

Kel V

(%)

Kel VI (%)

I Pra Pembelajaran

100 90 100 90 100 100 96,67

II Kegiatan Awal Pembelajaran

90 100 90 90 90 100 93,33

III Pengelompokan 93,33 93,33 100 100 100 100 97,78 IV Perencanaan 86,67 86,67 93,33 86,67 93,33 93,33 90 V Penyelidikan 93,33 86,67 93,33 93,33 100 93,33 93,34 VI Pengorganisasian 95 95 100 90 90 100 95 VII Presentasi 80 95 90 90 95 95 90,83 VIII Evaluasi 80 70 100 80 100 100 88,33

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/856/5/T1_292008104_BAB IV.pdf · keceriaan dan antusias siswa dalam pembelajaran, menumbuhkan

54

dengan seksama akan langkah-langkah pembelajaran group

investigation dan siswa yang merasa antusias bergabung dengan

kelompoknya sebesar 97,78% dari keseluruhan siswa.

Tahap perencanaan siswa berdiskusi membuat pertanyaan

untuk penelitian, mengajukan sebuah pertanyaan dan menyusun

rencana penelitian dengan prosentase 90% dari keseluruhan siswa.

Tahap penyelidikan siswa mengikuti proses penelitian,

pengumpulan informasi/data dan mencatat hasil penelitian. Sebagian

besar siswa aktif dalam tahap penyelidikan ini jika di prosentasekan

sebesar 93,34% dari keseluruhan siswa. Hal ini terlihat dari

antusisasme siswa dalam mengikuti proses penelitian.

Tahap pengorganisasian siswa berdiskusi membahas hasil

penelitian, menyusun laporan penelitian, melakukan pembagian tugas

untuk melaporkan hasil penelitian dan mengoreksi kembali

laporannya. Jika diprosentasekan dari keseluruhan siswa yang terlibat

dalam tahap pengorganisasian ini sebesar 95% dari keseluruhan siswa.

Tahap laporan penelitian (presentasi) siswa melaporkan hasil

penelitiannya didepan kelas, mendengarkan laporan penelitian dari

kelompok lain, mengajukan pertanyaan kepada kelompok yang

melaporkan hasil penelitiannya dan menjawab/menanggapi

pertanyaan yang diajukan teman. Dalam tahap ini hanya sebagian

siswa yang terlibat jika diprosentasikan sebesar 90,83% dari

keseluruhan siswa. Walaupun suasana kelas menjadi semakin ramai

dibandingkan dengan siklus I.

Tahap evaluasi siswa menarik kesimpulan dari hasil presentasi

dari masing-masing kelompok dan menggabungkan rangkuman

kesimpulan secara berkelompok. Siswa yang terlibat dalam tahap ini

hanya 88,33% dari keseluruhan siswa.

Dari hasil observasi siswa pada siklus II ini adanya

peningkatan yang signifikan terhadap keaktifan siswa dibandingkan

dengan kondisi awal dan siklus I. Walaupun situasi kelas menjadi

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/856/5/T1_292008104_BAB IV.pdf · keceriaan dan antusias siswa dalam pembelajaran, menumbuhkan

55

bertambah ramai dibandingkan dengan siklus I untuk

mempresentasikan hasil kerja kelompok masing-masing. Hal tersebut

dapat diatasi dengan cara guru memberi kesempatan kepada masing-

masing siswa untuk membacakan hasil diskusi secara bergiliran.

Dalam siklus II dapat disimpulkan bahwa guru berhasil

meningkatkan aktivitas siswa yang berakibat pada hasil belajar IPA

kelas IV SD Negeri Madyogondo juga mengalami peningkatan. Hal

ini terbukti dari hasil prosentase siswa lebih dari 80% dan dalam

indikator keberhasilan sudah terpenuhi yaitu siswa aktif.

3. Refleksi

Berdasarkan observasi pada siklus II, terjadi peningkatan yang

lebih baik dari siswa maupun guru walaupun masih terdapat beberapa

kekurangan pada siswa, seperti : kondisi kelas lebih ramai dari siklus I, hal

ini disebabkan oleh karena siswa saling berebut untuk membacakan hasil

laporan dalam kelompok.

Pada siklus II terjadi peningkatan pada aktivitas siswa dan guru

yang lebih baik dari siklus I. Kelebihan dari siklus II yaitu :

a. Rasa percaya diri siswa meningkat, hal ini terlihat dari keberanian siswa

dalam menjawab pertanyaan guru dan menjawab pertanyaan teman

ketika presentasi.

b. Aktivitas siswa meningkat, hal ini terlihat dari cara siswa bekerja sama

dalam kelompok dan cara siswa dalam menyajikan laporan (presentasi).

c. Sedangkan guru sudah bisa menguasai kelas sehingga dapat dikatakan

bahwa guru telah berhasil menerapkan model pembelajaran kooperatif

tipe group investigation.

Page 21: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/856/5/T1_292008104_BAB IV.pdf · keceriaan dan antusias siswa dalam pembelajaran, menumbuhkan

56

4.4. Hasil Penelitian Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II

Berdasarkan paparan hasil penelitian di atas maka dapat diketahui adanya

peningkatan hasil belajar IPA melalui penerapan model pembelajaran

kooperatif tipe group investigation. Berikut ini dapat dilihat tabel nilai kondisi

awal, siklus I dan siklus II serta rekapitulasi pengelompokkan nilai dalam tabel

4.9 berikut :

Tabel 4.9 Rekapitulasi Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran

Kooperatif Tipe Group Investigation Kelas IV SD Negeri Madyogondo 03 Pokok Bahasan Energi Pada Kondisi Awal,

Siklus I dan siklus II

No Nilai Kondisi Awal Siklus I Siklus II

Jml Siswa Prosentase (%)

Jml Siswa

Prosentase (%)

Jml Siswa

Prosentase (%)

1 Tuntas 13 36,11 26 72,22 34 94,44 2 Belum Tuntas 23 63,89 10 27,78 2 5,56 Jumlah 36 100 36 100 36 100

Dari tabel rekapitulasi pengelompokkan nilai pada tabel 4.9 dapat dilihat

adanya peningkatan jumlah siswa yang tuntas dalam mata pelajaran Ilmu

Pengetahuan Alam terbukti untuk klasifikasi Tuntas, pada kondisi awal

sebelum diadakan tindakan ada 23 siswa (63,89%) yang belum tuntas setelah

diadakan tindakan siklus I ada 10 siswa (27,78%) yang belum tuntas,

sedangkan siklus II jumlah siswa yang belum tuntas hanya ada 2 siswa

(5,56%). Ini membuktikan bahwa pembelajaran menggunakan model

kooperatif tipe group investigation dapat meningkatkan hasil belajar IPA pada

pokok bahasan energi. Hal ini dapat dilihat pada gambar 4.7 dan gambar 4.8

Page 22: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/856/5/T1_292008104_BAB IV.pdf · keceriaan dan antusias siswa dalam pembelajaran, menumbuhkan

57

Gambar 4.7

Diagram Rekapitulasi Pengelompokkan Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II

Berdasarkan gambar 4.7 diatas tampak bahwa terjadi peningkatan

ketuntasan belajar IPA pada kondisi awal dan siklus I kemudian ke siklus II.

Dalam kondisi awal siswa sebelum diadakan tindakan dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation masih

banyak yang belum tuntas atau memenuhi KKM = 60 sebesar 63,89%

sedangkan yang sudah tuntas hanya sebesar 36,11% dari keseluruhan siswa.

Setelah diadakan tindakan dengan menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe group investigation pada siklus I terjadi peningkatan ketuntasan

hasil belajar IPA sebesar 72,22% dan masih ada 27,78% siswa yang belum

tuntas. Maka dari itu peneliti perlu mengadakan perbaikan pada siklus II.

Sedangkan pada siklus II tampak telah terjadi peningkatan hasil belajar

IPA yang signifikan dengan 94,44% siswa tuntas dan hanya 5,56% saja siswa

yang belum tuntas atau memenuhi KKM.

Secara lebih rinci, ketuntasan hasil tes formatif kodisi awal, siklus I dan

siklus II dapat dilihat pada gambar 4.8 berikut :

0102030405060708090

100

Kondisi Awal

siklus I siklus II

36,11%

72,22%

94,44%

63,89%

2778,00%

5,56%

Pros

enta

se

Tuntas

Belum Tuntas

Page 23: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/856/5/T1_292008104_BAB IV.pdf · keceriaan dan antusias siswa dalam pembelajaran, menumbuhkan

58

Gambar 4.8 Grafik Rekapitulasi Pengelompokkan Nilai Kondisi Awal,

Siklus I dan Siklus II

Dari gambar 4.8 Pelaksanaan hasil tes akhir siklus II siswa sudah

mencapai ketuntasan yaitu siswa yang tuntas adalah 34 siswa (94,44%) jauh

dengan indikator pencapaian yang diharapkan oleh peneliti yaitu sebanyak

80% siswa telah mencapai nilai ≥ 60. Siswa yang belum tuntas hanya 2 siswa

(5,56%) dengan alasan 2 siswa tersebut mengalami keterbelakangan mental.

Hal ini menunjukkan bahwa melalui model pembelajaran kooperatif tipe group

investigation dapat meningkatkan hasil belajar IPA kelas IV di SD Negeri

Madyogondo 03 khususnya materi energi.

4.5. Pembahasan

Hasil observasi sebelum tindakan yang dilakukan di kelas IV SD Negeri

Madyogondo 03 Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang ditemukan bahwa

tingkat pemahaman siswa masih rendah, hal ini disebabkan siswa diberikan

pemahaman tentang materi “Energi” melalui metode konvensional yang

dilakukan oleh guru, sehingga siswa cenderung bosan dan tidak mau mencoba

sesuatu yang ada di sekitar lingkungan siswa.

Proses pembelajaran sebelum tindakan menunjukkan bahwa siswa masih

pasif, karena tidak diberi respon yang menantang. Siswa masih bekerja secara

individual, tidak tampak kreatif siswa maupun gagasan yang muncul. Siswa

terlihat jenuh dan bosan tanpa gairah karena pembelajaran selalu monoton

sehingga nilai rata-rata pelajaran IPA rendah, khususnya pada materi “Energi”.

05

10152025303540

Kondisi Awal

siklus I siklus II

jum

lah

sisw

atuntas

tidak tuntas

Page 24: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/856/5/T1_292008104_BAB IV.pdf · keceriaan dan antusias siswa dalam pembelajaran, menumbuhkan

59

Nilai rata-rata yang didapatkan siswa sebelum tindakan adalah 56,80.

Siswa yang mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM =60) hanya 13 siswa

(36,11%) sedangkan siswa yang belum mencapai kriteria ketuntasan minimal

sebanyak 23 siswa (63,89%). Nilai tertinggi yang berhasil di dapatkan oleh

siswa sebelum tindakan adalah 85 sedangkan nilai terendahnya adalah 30.

Adanya perbandingan yang signifikan antara jumlah siswa yang tuntas

dan tidak tuntas karena siswa yang sudah mencapai ketuntasan sudah dapat

menangkap materi yang disajikan oleh guru walaupun hanya dengan model

pembelajaran yang konvensional, karena ke-13 siswa ini memang mempunyai

daya tangkap yang lebih dibandingkan teman-temannya yang lain walaupun

hanya dengan mendengarkan saja, sedangkan 23 siswa yang lain belum bisa

menangkap materi yang disajikan oleh guru hanya dengan model pembelajaran

yang monoton saja karena daya tangkap mereka rendah jika hanya

mendengarkan saja. Sehingga diperlukan tindakan yang sesuai yaitu dengan

kondisi siswa agar siswa dapat bekerjasama dan mudah dalam memahami

sebuah materi khususnya energi .

Menurut Umi Zulfa (2010: 88), pembelajaran kooperatif merupakan suatu

rangkaian kegiatan belajar yang dilakukan oleh siswa dalam kelompok-

kelompok tertentu untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah

dirumuskan. Sedangkan group investigasi merupakan proses yang menekankan

inisiatif siswa untuk melakukan penyelidikan ilmiah supaya memperoleh suatu

pengetahuan. Jadi dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif tipe

group investigation merupakan model pembelajaran dimana siswa dalam

kelompok-kelompok kecil melakukan suatu penyelidikan ilmiah untuk

memperoleh suatu pengetahuan.

Teori dari Umi Zulfa tersebut selaras dengan hasil penelitian yang

dilakukan penulis. Karena saat penulis menggunakan pembelajaran group

investigation, keaktifan belajar siswa dan hasil belajar IPA meningkat.

Page 25: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/856/5/T1_292008104_BAB IV.pdf · keceriaan dan antusias siswa dalam pembelajaran, menumbuhkan

60

Peningkatan hasil belajar IPA dapat dilihat dari perolehan nilai siklus I

dan II.

1. Siklus I

Siklus I dengan penerapan pembelajaran group investigaton siswa yang

mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM =60) sebanyak 26 siswa

(72,22%) dan yang belum mencapai KKM sebanyak 10 siswa (27,78%).

Nilai rata-ratanya adalah 73,05 sedangkan nilai tertinggi adalah 95 dan nilai

terendahnya adalah 30.

2. Siklus II

Siklus II dengan penerapan pembelajaran group investigaton siswa yang

mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM =60) sebanyak 34 siswa

(94,44%) dan yang belum mencapai KKM sebanyak 2 siswa (5,56%). Nilai

rata-ratanya adalah 80,28 sedangkan nilai tertinggi adalah 100 dan nilai

terendahnya adalah 40.

Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian terdahulu yang

dilakukan oleh Ratih Endarini Sudarmono (2011) dengan judul “Peningkatan

Aktivitas dan Hasil Belajar siswa Kelas V melalui Penerapan Metode Group

Investigation pada Pembelajaran IPA di SD Sidorejo Lor 02 Salatiga Semester

I Tahun Ajaran 2009/2010”. Dari hasil analisis data tersebut menunjukkan

bahwa pembelajaran kooperatif tipe group investigation dapat meningkatkan

hasil belajar IPA di SD Sidorejo Lor 02 Salatiga.

Berdasarkan perolehan nilai yang didapatkan pada siklus I dan siklus II

didapatkan bahwa pembelajaran group investigation dengan pengamatan/

observasi, kerjasama kelompok dapat meningkatkan pemahaman siswa pada

materi “Energi” kelas IV SD Negeri Madyogondo 03 Kecamatan Ngablak

Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran 2011/2012, karena dengan pembelajaran

group investigation siswa dapat belajar sesuai dengan subtopik yang mereka

pilih sendiri sehingga siswa merasa antusias, dapat terlibat secara langsung dan

aktif dalam pembelajaran.