Upload
hahanh
View
216
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
16
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Kondisi Awal
Sebelum diadakan perbaikan pembelajaran atau sebelum pelaksanaan
siklus I dan siklus II penulis terlebih dahulu melakukan observasi yang
berupa tes ulangan harian pada konsep Energi dan penggunaannya dan
ulangan tengah semester II / 2011 – 2012 awal dengan tujuan mengetahui
tingkat hasil belajar siswa tentang energi dan penggunaannya pada siswa
kelas IV SD Negeri Sidorejo 02 Kecamatan Gringsing. Untuk mengetahui
tingkat hasil belajar tersebut, maka peneliti mengumpulkan data hasil belajar
sebagai berikut :
Tabel 4.1
Ulangan Harian Mapel IPA
No Interval Frekuensi Prosentase
1 40 – 49 1 4
2 50 – 59 10 44
3 60 – 69 10 44
4 70 – 79 1 4
5 80 – 89 1 4
Jumlah 23 100
Pada ulangan harian ketuntasan 12 siswa dari 23 siswa ( 52 %)
Tabel 4.2
Ulangan Tengah Semester II / 2011 – 2012 Mapel IPA
No Interval Frekuensi Prosentase
1 40 – 49 - -
2 50 – 59 8 35
3 60 – 69 12 52
4 70 – 79 2 9
5 80 – 89 1 4
Jumlah 23 100
Pada ulangan tengah semester II ketuntasan 15 siswa (65 %) dari 23 siswa
16
17
Rendahnya tingkat penguasaan siswa terhadap materi ini, dapat
dikatakan pembelajaran yang telah dilaksanakan kurang berhasil. Dari
masalah tersebut yang menjadi refleksi penulis yaitu menggunakan metode
pembelajaran demonstrasi yang efektif
4.2. Deskripsi Hasil Siklus I
Pertemuan I
1. Perencanaan Tindakan
Tindakan pada siklus I direncanakan selama 4 jam pelajaran
dengan 2 kali pertemuan. Setiap pertemuan alokasi waktunya 2 jam
pelajaran selama 70 menit. Setiap kali proses pembelajaran sesuai dengan
langkah metode demonstrasi dibagi 3 tahap : Persiapan dengan alokasi
waktu 5 menit, pelaksanaan dengan alokasi waktu 50 menit dan evaluasi
dengan alokasi waktu 15 menit.
Pada kegiatan awal bertujuan menciptakan kondisi belajar siswa
untuk melaksanakan demonstrasi dengan menyediakan alat – alat
demonstrasi, tempat duduk siswa juga kegiatan awal bertujuan
memotivasi siswa untuk memperhatikan pelajaran yang disampaikan oleh
guru. Kegiatan awal antara lain menyampaikan tujuan pembelajaran,
menyampaikan standar kompetensi yang harus dikuasai siswa,
menyampaikan pola kegiatan yang akan dilakukan selama pembelajaran
berlangsung, mengingatkan materi yang telah dipelajari siswa pada
pertemuan sebelumnya.
Kegiatan inti merupakan tahapan pelaksanaan melaksanakan
demonstrasi, menjelaskan dan mendemonstrasikan konsep Energi dan
Penggunaannya dan mengadakan tanya jawab, kegiatan ini merupakan
kegiatan pokok yang dilakukan dalam pembelajaran. Dalam setiap
pertemuan pada siklus I kegiatan intinya adalah sebagai berikut: (a) guru
bersama siswa membentuk kelompok belajar, yang terbagi menjadi 5
kelompok, pada kesempatan ini guru menjelaskan tujuan, kebutuhan dan
gambaran mengenai kegiatan-kegiatan yang harus dikerjakan oleh
18
kelompok; (b) guru memberikan tugas – tugas kepada siswa menurut
kelompoknya masing-masing, pada kesempatan ini guru memberikan
petunjuk-petunjuk mengenai pelaksanaan tugas dan berbagai aspek
kegiatan yang mungkin dilakukan oleh setiap kelompok dalam rangka
mewujudkan hasil kerja kelompok sebagai satu kesatuan; (c) siswa
bekerjasama menyelesaikan tugas yang dibebankan kepadanya dalam
rangka mewujudkan hasil kerja kelompoknya masing-masing,
mengawasi dan menjawab pertanyaan dalam rangka menjamin ketertiban
dan kelancaran tugas kelompok; (d) guru dan siswa melakukan penilaian
terhadap cara kerjasama dan aspek-aspek yang sesuai dengan tujuan
meliputi penilaian individual, kelompok maupun kelas sebagai satu
kesatuan.
Kegiatan akhir merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan
untuk mengakhiri satu pertemuan. Kegiatan yang dilakukan pada
kegiatan akhir antara lain merefleksi pambelajaran yang telah
dilaksanakan, guru bersama siswa membuat rangkuman untuk semua
materi yang telah dibahas dan dipelajari, memberikan tugas-tugas yang
harus diselesaikan secara kelompok maupun individu.
2. Pelaksanaan Tindakan
Setelah diperoleh data mengenai tingkat pemahaman siswa yang
kemudian dilanjutkan melaksanakan tindakan siklus I. Pada pertemuan
pertama peneliti menyampaikan materi pelajaran tentang mengenal
energi dan kegunaannya dengan indikator (a) menyebutkan contoh energi
panas (b) menyebutkan sumber bunyi (c) menjelaskan pemantulan,
penyerapan bunyi
Langkah-langkah pelaksanaan pembeajaran dan kegiatan awal
diantaranya adalah menyampaikan tujuan pembelajaran, menyampaikan
standar kompetensi yang harus dikuasai siswa, menyampaikan pola
kegiatan yang akan dilakukan selama pembelajaran berlangsung,
19
mengingatkan materi yang telah dipelajari siswa pada pertemuan
sebelumnya.
Pada kegiatan inti : (a) guru bersama siswa membentuk kelompok
menjadi 5 kelompok; (b) secara berkelompok, dengan memperhatikan
penjelasan guru, menyelesaikan tugas sesuai dengan kelompoknya
masing-masing; (c) bersama dengan siswa membahas hasil kerja
kelompok tentang energi dan penggunaannya. Pada kegiatan akhir adalah
pemantapan dan penguatan materi yang sudah diajarkan.
3. Pengamatan
Pada saat pembelajaran berlangsung penulis meminta bantuan
kepada observer/pengamat untuk mengamati atau merekam jalannya
pembelajaran dari awal sampai akhir dengan cara mengisi lembar
observasi yang telah disediakan. Hasil dari lembar observasi tersebut
yang menjadi kelemahan atau kekurangan dalam pertemuan pertama
diantaranya adalah kurangnya guru melibatkan siswa dalam proses
pembelajaran, dalam kerja kelompok masih didominasi oleh siswa yang
pandai saja, penggunaan metode demonstrasi belum efektif. Sedangkan
yang menjadi keberhasilan dalam pertemuan pertama diantaranya adalah
dalam proses pembelajaran guru sudah melakukan tanya jawab secara
lisan, guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan materi yang telah
dipelajari, pemberian masukan oleh guru terhadap hasil jawaban siswa.
Pertemuan 2
1. Perencanaan
Pada pertemuan kedua merupakan tindak lanjut dari pertemuan
pertama, sebelum pelaksanaan pertemuan kedua, maka penulis terlebih
dahulu merencanakan segala sesuatu yang nantinya digunakan dalam
pertemuan kedua. Perencanaan tersebut diantaranya adalah
mendiskusikan bersama observer/pengamat untuk menentukan waktu
pelaksanaan pertemuan kedua, membuat rencana pelaksanaan
20
pembelajaran, merancang kegiatan belajar yang Iebih baik, dan membuat
lembar pengamatan.
2. Pelaksanaan
Pada pertemuan kedua penulis melanjutkan materi pada
pertemuan pertama yaitu mata pelajaran IPA tentang energi dan
penggunaannya. Langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran pada
kegiatan awal diantaranya adalah dengan mengulang pembelajaran yang
lalu.
Pada kegiatan inti: (a) guru bersama siswa membentuk kelompok,
menjadi 5 kelompok; (b) secara berkelompok, dengan memperhatikan
penjelasan guru, siswa menyelesaikan tugas sesuai dengan kelompoknya
masing-masing; (c) bersama dengan siswa membahas hasil kerja
kelompok tentang energi dan penggunaannya. Pada kegiatan akhir adalah
pemantapan dan penguatan materi yang sudah diajarkan.
3. Pengamatan
Selama proses pembelajaran berlangsung, pengamat merekam
jalannya pembelajaran melalui lembar observasi yang telah disediakap.
Dari hasil pengamatan tersebut dapat diketahui apa yang menjadi
kelemahan clan kelebihan selama pembelajaran berlangsung, diantaranya
adalah banyak siswa yang belum terlibat dalam kelompoknya, alat peraga
yang digunakan kurang menarik perhatian siswa, dalam
mempresentasikan hasil kerja kelompok, kelompok yang lain kelihatan
masa bodoh. Sedangkan yang menjadi keberhasilan pada pertemuan
kedua ini adalah siswa berani meyebutkan masalah atau kendala dari
materi peiajaran, siswa berani bertanya.
4. Refleks
Dari kekurangan tersebut maka penulis merencanakan suatu
kegiatan belajar sebagai upaya mengatasi kendala selama proses
pembelajaran. Kegiatan tersebut diantaranya adalah dari setiap
pembelajaran guru memberikan masukan dari hasil jawaban siswa
mengefektifkan pelaksanaan metode pembelajaran demonstrasi.
21
Deskripsi Siklus II
Pertemuan 1
1. Perencanaan
Pada pertemuan pertama siklus II ini merupakan tindak lanjut dari
pertemuan sebelumnya, sebelum pelaksanaan pertemuan pertama siktus II
ini, maka penulis terlebih dahulu merencanakan segala sesuatu yang
nantinya digunakan dalam pertemuan kedua. Perencanaan tersebut
diantaranya adalah mendiskusikan bersama observer untuk menentukan
waktu pelaksanaan pertemuan kedua, membuat rencana pelaksanaan
pembelajaran, merancang kegiatan belajar yang lebih baik dan membuat
lembar pengamatan. Tindakan pada siklus II direncanakan selama 4 jam
pelajaran dengan 2 kali pertemuan. Setiap pertemuan alokasi waktunya 2
jam pelajaran selama 70 menit. Setiap kali pertemuan proses
pembelajaran dibagi menjadi tiga tahap yaitu kegiatan awal, kegiatan inti
dan kegiatan akhir. Alokasi waktu untuk kegiatan awal kurang lebih 5
menit, kegiatan inti kurang lebih 50 menit dan kegiatan akhir kurang lebih
5 menit
Pada kegiatan awal bertujuan memotivasi siswa untuk
memperhatikan pelajaran yang disampaikan oleh guru. Kegiatan awal
antara lain menyampaikan tujuan pembelajaran, menyampaikan standar
kompetensi yang harus dikuasai siswa, menyampaikan pola kegiatan yang
akan dilakukan selama pembelajaran berlangsung, mengingatkan materi
yang telah dipelajari siswa pada pertemuan sebelumnya.
Kegiatan inti adalah kegiatan pokok yang dilakukan dalam
pembelajaran. Dalam setiap pertemuan pada siklus II kegiatan intinya
adalah sebagai berikut: (a) guru bersama siswa membentuk kelompok
belajar, yang terbagi menjadi 5 kelompok, pada kesempatan ini guru
menjelaskan tujuan, kebutuhan dan gambaran mengenai kegiatankegiatan
yang harus dikerjakan oleh kelompok; (b) guru memberikan tugas-tugas
kepada siswa menurut kelompoknya masing-masing, pada kesempatan ini
guru memberikan petunjuk-petunjuk mengenai pelaksanaan tugas dan
22
berbagai aspek kegiatan yang mungkin dilakukan oleh setiap kelompok
dalam rangka mewujudkan hasil kerja kelompok sebagai satu kesatuan;
(c) siswa bekerjasama menyelesaikan tugas yang dibebankan kepadanya
dalam rangka mewujudkan hasil kerja kelompoknya masing-masing, guru
mengawasi dan menjawab pertanyaan dalam rangka menjamin ketertiban
dan kelancaran tugas kelompok; (d) guru dan siswa melakukan penilaian
terhadap cara kerjasama dan aspek-aspek yang sesuai dengan tujuannya
meliputi penilaian individual, kelompok maupun kelas sebagai satu
kesatuan.
2. Pelaksanaan
Pada pertemuan pertama siklus II ini penulis melanjutkan materi
pada pertemuan sebelumnya yaitu mengajar mata pelajaran IPA tentang
mengenal Energi dan Penggunaannya. Langkah – langkah pelaksanaan
pembelajaran pada kegiatan awal diantaranya adalah dengan mengulang
pembelajaran yang lalu.
Pada kegiatan inti: Pada kegiatan guru bersama siswa membentuk
kelompok menjadi 5 kelompok; (b) secara berkelompok, dengan
memperhatikan penjelasan guru, siswa menyelesaikan tugas sesuai
dengan kelompoknya masing-masing (c) bersama dengan siswa
membahas hasil kerja kelompok tentang Energi dan penggunaannya. Pada
kegiatan akhir adalah pemantapan dan penguatan materi yang sudah
diajarkan.
Kegiatan akhir : menguji ketrampilan siswa dengan mengerjakan
soal – soal latihan yang berkaitan Energi dan Penggunaannya dan guru
mengadakan penelitian.
3. Pengamatan
Selama proses pembelajaran berlangsung, pengamat merekam
jalannya pembelajaran melalui lembar observasi yang telah disediakan.
Dari hasil pengamatan tersebut dapat diketahui apa yang menjadi
kelemahan dan kelebihan selama pembelajaran berlangsung, diantaranya
adalah banyak siswa yang belum terlibat dalam kelompoknya, alat peraga
23
yang digunakan menarik perhatian siswa hanya saja ukurannya kurang
besar, dalam mernpresentasikan hasil kerja kelompok, kelompok yang
lain kelihatan masa bodoh. Sedangkan yang menjadi keberhasilan pada
pertemuan kedua ini adalah siswa berani meyebutkan masalah atau
kendala dari materi pelajaran, siswa berani bertanya.
Pertemuan 2
1. Perencanaan
Pada pertemuan kedua merupakan tindak lanjut pada pertemuan
pertama. Adapun perencanaan pembelajarannya pada kegiatan awal :
melakukan tanya jawab berkaitan dengan pembelajaran sebelumnya,
memberi penguatan dan motivasi, menyampaikan tujuan pembelajaran
dan kegiatan – kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan
Sedangkan kegiatan inti: (a) Guru bersama siswa membentuk
kelompok belajar, yang terbagi menjadi 5 kelompok, pada kesempatan ini
guru menjelaskan tujuan, kebutuhan dan gambaran mengenai yang harus
dikerjakan oleh kelompok; (b) guru memberikan tugas-tugas kepada siswa
menurut kelompoknya masing – masing pada kesempatan ini guru
memberikan petunjuk-petunjuk mengenai pelaksanaan tugas dan berbagai
aspek kegiatan yang mungkin dilakukan oleh setiap kelompok dalam
rangka mewujudkan hasil kerja kelompok sebagai satu kesatuan (c) siswa
bekerjasama menyelesai tugas yang dibebankan kepadanya dalam rangka
mewujudkan hasil kerja kelompoknya masing-masing, guru mengawasi
dan menjawab pertanyaan dalam rangka menjamin ketertiban dan
kelancaran tugas kelompok; (d) guru dan siswa melakukan penilaian
terhadap cara kerjasama dan aspek-aspek yang sesuai dengan tujuannya
mellputi penilaian individual, kelompok maupun kelas sebagai satu
kesatuan.
Untuk kegiatan Akhir: menguji ketrampilan siswa dengan
mengerjakan soal-soal latihan yang berkaitan dengan Energi dan
penggunaannya, guru mengadakan penilaian.
24
2. Pelaksanaan Tindakan
Pada pelaksanaan tindakan yaitu pada petemuan kedua siklus II Ini
merupakan pembelajaran yang terakhir pada siklus II, dimana
pembelajarannya menekankan berbagai ulasan atau upaya dari kegagalan
pada pertemuan sebelumnya. Langkah-iangkah pembelajarannya adalah
sebagai berikut: (a) guru bersama siswa membentuk kelompok menjadi 5
kelompok; (b) secara bbrkelompok, dengan memperhatikan penjelasan
guru, siswa menyelesaikan tugas sesuai dengan kelompoknya rnasing
masing, (c) bersama dengan siswa membahas hasil kerja kelompok
tentang Energi dan Penggunaannya. Untuk kegiatan akhir guru menguji
ketrampilan siswa dengan mengerjakan soal – soal latihan yang berkaitan
dengan Energi dan Penggunaannya, guru mengadakan penilaian
3. Pengamatan
Selama proses pembelajaran berlangsung, pengamat merekam
jalannya pembelanjaran melalui lembar observasi yang telah disediakan.
Dan hasil pengamatan tersebut dapat diketahui apa yang menjadi
keberhasilan selama pembelajaran berlangsung, diantaranya adalah
banyak siswa yang aktif dalam kelompoknya, alat peraga yang digunakan
menarik perhatian siswa dalam mempresentasikan hasil kerja kelompok,
kelompok yang lain dengan sunggug-sungguh menanggapinya. Dengan
kata lain, pada pertemuan kedua siklus II ini pembelajaran berlangsung
sesuai dengan yang diharapakan sehingga proses pembelajaran menjadi
lebih bermakna.
4. Refleksi
Setelah guru melakukan proses pembelajaran, maka yang menjadi
refieksi pada siklus ini adalah tercapainya kriteria ketuntasan minimal,
pembelajaran menjadi lebih optimal dengan adanya kerja kelompok dan
media pembelajaran yang nyata sehingga pemahaman siswa menjadi
meningkat dan dapat diaplikasikan ke dalam kehidupan sehari-hari
25
0
2
4
6
8
10
40-49 50-59 60-69 70-79 80-89
Hasil Penelitian
Hasil penelitian disajikan dengan penjelasan pra siklus I dan siklus II.
Adapun hasil penelitian tersebut adalah sebagai berikut :
1. Kondisi awal (Prasiklus)
Deskripsi prasiklus disajikan sesuai dengan data tes formatif siswa yang
berkait dengan perencanaan, pelaksanan, pengamatan dan refleksi
paparannya pada tabel sebagai berikut :
Tabel 4.3.
Hasil Tes Formatif IPA Pra Siklus
No Interval Frekuensi Prosentase
1 40 – 49 1 4
2 50 – 59 10 44
3 60 – 69 10 44
4 70 – 79 1 4
5 80 – 89 1 4
Jumlah 23 100
Pada tabel diatas dapat dilihat hasil evaluasi IPA tentang Energi dan
Penggunaannya kelas IV semester II sebelum kegiatan perbaikan
pembelajaran, dari 23 siswa yang memperoleh nilai 40 – 49 ada 1 siswa
(4 %), nilai 50 – 59 ada 10 siswa (44 %), nilai 60 – 69 ada 10 siswa
(44 %), nilai 70 – 79 ada 1 siswa (4 %), nilai 50 – 59 ada 10 siswa (4 %),
nilai 80 – 89 ada 1 siswa ( 4 %)
Disajikan dalam diagram batang seperti pada gambar 4.1 sebagai berikut :
.
Gambar 4.1
Hasil Tes Formatif IPA Pra Siklus
26
2. Siklus I
Setelah dilakukan perbaikan pembelajaran pada siklus I, maka hasil
evaluasi yang diperoleh pada akhir siklus I mengalami peningkatan yang
dapat dilihat pada tabel 4.4.
Tabel 4.4
Hasil Tes Formatif IPA Siklus I
No Interval Frekuensi Prosentase
1 50 – 59 10 44
2 60 – 69 11 48
3 70 – 79 1 4
4 80 – 89 1 4
Jumlah 23 100
Pada tabel 4.2. dapat dilihat hasil evaluasi IPA tentang Energi dan
Penggunaannya kelas IV semester II pada kegiatan perbaikan
pembelajaran siklus I, dari 23 siswa yang memperoleh nilai 50 – 59 ada
10 siswa ( 44 %), 1 siswa (4 %), nilai 80 – 89 ada 1 siswa (4%)
Disajikan dalam diagram batang seperti pada gambar 4.2. sebagai
berikut :
0
2
4
6
8
10
12
50-59 60-69 70-79 80-89
Gambar 4.2
Hasil Tes Formatif IPA Siklus I
27
3. Siklus II
Setelah selesai perbaikan pembelajaran pada siklus II, maka hasil evaluasi
yang diperoleh pada akhir siklus II mengalami peningkatan, seperti yang
ada pada tabel berikut :
Tabel 4.5
Hasil Tes Formatif IPA Siklus II
No Interval Frekuensi Prosentase
2 60 – 69 8 35
3 70 – 79 11 48
4 80 – 89 4 17
Jumlah 23 100
Pada tabel tersebut dapat dilihat hasil evaluasi IPA tentang Energi dan
Penggunaannya kelas IV semester II pada kegiatan perbaikan
pembelajaran siklus II dari 23 siswa yang memperoleh nilai 60 – 69 ada 8
siswa (35 %), nilai 70 – 79 ada 11 siswa (48 %), nilai 80 – 89 ada 4 siswa
(17 %).
Hasil evaluasi IPA tentang Energi dan penggunaannya pada kegiatan
perbaikan pembelajaran siklus II apabila disajikan dalam diagram batang
adalah seperti pada gambar 4.3 sbagai berikut :
0
2
4
6
8
10
12
60-69 70-79 80-89
Gambar 4.3
Hasil Tes Formatif IPA Siklus II
28
4. Perbandingan Hasil Belajar Tiap Siklus
Perbandingan hasil belajar dari pra siklus I dan siklus II dipaparkan
dalam tabel 4.6. sebagai berikut :
Tabel 4.6
Perbandingan Hasil Belajar Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II
No Uraian Pra Siklus Siklus I Siklus II
1 Jumlah Nilai 1315 1336 1580
2 Rata rata kelas 57,17 58,08 68,69
3 Ketuntasan Klasikal 52 % 57 % 100 %
Pada tabel 4.4. dapat dilihat perbandingan tingkat ketuntasan klasikal dari
sebelum perbaikan yaitu 48 % (11 siswa ) pada siklus I 57 % (13 siswa )
dan siklus II 100 % (23 siswa ). Sedangkan rata – rata hasil belajar yang
diperoleh pada pra siklus 57,17, pada siklus I memperoleh 58,08 dan pada
siklus II 68,69. Hal tersebut apabila disajikan dalam bentuk diagram
batang pada gambar 4.4 adalah sebagai berikut :
0
20
40
60
80
100
120
140
160
Jumlah Nilai Rata - rata Ketuntasan
Pra Siklus
Siklus I
Siklus II
Gambar 4.4
Perbandingan Hasil Belajar Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II
29
5. Pembahasan tiap siklus
a. Siklus I
Pada pembelajaran sebelum perbaikan yang hanya
mengandalkan metode ceramah disiapkan tanya jawab (demonstrasi
kurang efektif, sehingga hasil yang dicapai pada pembelajaran
tersebut siswa yang tuntas belajar atau memperoleh nilai > 60 hanya
57 %.
Hasil tersebut penulis, bermaksud untuk meningkakan, hasil
belajar IPA tentang Energi dan Penggunaannya pada siswa kelas IV
SD Negeri Sidorejo 02 dengan melaksanakan perbaikan pembelajaran
dengan pola PTK pada pembelajaran berikutnya.
Pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus I penulis
melaksanakannya dari menyusun rencana perbaikan pembelajaran
menggunakan metode demonstrasi. Dengan metode demonstrasi,
proses penerimaan siswa terhadap pelajaran akan lebih berkesan
secara mendalam sehingga membentuk pengertian dengan baik dan
sempurna. Pendapat ini dikemukakan oleh Djamarah dan Zain
(2006).
Menurut Team Didaktik Metodik Kurikulum IKIP Surabaya
(1976) dengan metode demonstrasi memperlihatkan kepada seluruh
kelas suatu proses. Dengan metode pembelajaran demonstrasi akan
lebih efektif dan efisien, setelah pelaksanaan tes formatif kami nilai
dan kami analisis, ternyata proses perbaikan pembelajaran siklus I
dapat meningkatkan hasil belajar pada siswa yaitu siswa yang
mengalami tuntas belajar yaitu 57 %.
b. Siklus II
Setelah melakukan kegiatan pembelajaran siklus I maka penulis
mendiskusikan kepada pengamat mengenai berbagai kelemahan dari
pembelajaran tersebut. Dari lembar pengamatan terrsebut didapat
diantaranya adalah penggunaan metode demonstrasi yang kurang
efektif, seharusnya dilakukan oleh siswa secara menyeluruh sehingga
30
kurang jelas, sedangkan yang menjadi keberhasilan pada pertemuan
ini adafah siswa banyak yang terlibat dalam kegiatan pembelajaran.
terutama dalam kerja kelompok, keberanian siswa dalam bertanya
sehingga kegiatan pembelajaran terasa lebih bermakna.
Setelah guru melaksanakan kegiatan pembelajaran, maka yang
menjadi refleksi pada siklus II tercapainya ketuntasan belajar,
pembelajaran lebih bermakna, banyak siswa yang terlibat dalam
kegiatan pembelajaran, siswa lebih bersemangat dalam kegiatan
pembelajaran, metode demonstrasi lebih efektif
Berpijak dari refleksi dan observasi teman sejawat di atas, kami
melaksanakan perbaikan pembelajaran siklus II dengan
mengoptimalkan penggunaan metode demonstrasi. Manfaat metode
demonstrasi dalam pembelajaran antara lain; penyampaian materi
pelajaran dapat diseragamkan, proses pembelajaran menjadi lebih
jelas dan menarik, proses pembelajaran menimbulkan interaksi aktif
antara guru dan siswa, menjadikan penggunaan waktu dan tenaga
menjadi lebih efisien, kualitas hasil belajar siswa meningkat.
Setelah evaluasi pembelajaran siklus II kemudian kami nilai
dan kami analisis ternyata hasilnya meningkat lagi, yaitu siswa yang
pada siklus I mencapai tuntas belajar sebesar 57 % meningkat sebesar
43 % pada perbaikan pembelajaran siklus II menjadi 100%.
Dengan mengamati nilai ketuntasan ini berarti hasil yang
dicapai pada proses perbaikan pembelajaran siklus II sudah mencapai
hasil yang diinginkan.