22
45 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum SDN Sidorejo Lor 02 Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SDN Sidorejo Lor 02 Salatiga Semester II tahun pelajaran 2013/2014 dengan subyek penelitian kelas 5. Jumlah siswa kelas 5 sebanyak 24 orang yang terdiri dari laki-laki 17 orang dan perempuan 7 orang. Tenaga pengajar di SDN Sidorejo Lor 02 ini terdiri dari guru kelas dari kelas 1 sampai kelas 6 dengan setiap kelas diampu 1 guru, juga terdapat tenaga pengajar yang mengampu mata pelajaran olahraga, agama, dan bahasa inggris, masing-masing diampu oleh 1 guru. 4.2. Hasil Penelitian 4.2.1. Deskripsi Kondisi Awal Kondisi awal adalah kondisi sebelum penelitian tindakan kelas dilakukan. Berdasarkan hasil observasi di kelas 5 SDN Sidorejo Lor 02 menunjukan bahwa hasil nilai kelas tersebut sangat rendah yaitu dibawah KKM yang ditentukan sebesar 70. Dari hasil belajar pada mata pelajaran matematika dapat dilihat bahwa siswa yang tuntas sebanyak 8 siswa sedangkan siswa yang yang belum tuntas sebanyak 16 siswa. Hal ini disebabkan guru dalam menyampaikan materi masih menggunakan metode konvensional sehingga berpengaruh pada aktivitas siswa. Persentase ketuntasan hasil belajar matematika siswa dapat dilihat pada tabel 4.1. Tabel 4.1 Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Prasiklus Nilai Jumlah Siswa Persentase (%) Keterangan ≥ 70 8 33% Tuntas < 70 16 67% Belum tuntas Jumlah 24 100 Rata-rata 67,04 Nilai tertinggi 90 Nilai terendah 40 Persentase ketuntasan hasil belajar siswa kelas 5 SDN Sidorejo Lor 02 Salatiga sebelum dilakukan tindakan, diketahui bahwa siswa yang memeroleh

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · 2016. 8. 29. · matematika kelas 5 SDN Sidorejo Lor 02. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, dan di setiap siklus terdapat dua

  • Upload
    others

  • View
    6

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • 45

    BAB IV

    HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    4.1. Gambaran Umum SDN Sidorejo Lor 02

    Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SDN Sidorejo Lor 02 Salatiga

    Semester II tahun pelajaran 2013/2014 dengan subyek penelitian kelas 5. Jumlah

    siswa kelas 5 sebanyak 24 orang yang terdiri dari laki-laki 17 orang dan

    perempuan 7 orang. Tenaga pengajar di SDN Sidorejo Lor 02 ini terdiri dari guru

    kelas dari kelas 1 sampai kelas 6 dengan setiap kelas diampu 1 guru, juga terdapat

    tenaga pengajar yang mengampu mata pelajaran olahraga, agama, dan bahasa

    inggris, masing-masing diampu oleh 1 guru.

    4.2. Hasil Penelitian

    4.2.1. Deskripsi Kondisi Awal

    Kondisi awal adalah kondisi sebelum penelitian tindakan kelas dilakukan.

    Berdasarkan hasil observasi di kelas 5 SDN Sidorejo Lor 02 menunjukan bahwa

    hasil nilai kelas tersebut sangat rendah yaitu dibawah KKM yang ditentukan

    sebesar 70. Dari hasil belajar pada mata pelajaran matematika dapat dilihat bahwa

    siswa yang tuntas sebanyak 8 siswa sedangkan siswa yang yang belum tuntas

    sebanyak 16 siswa. Hal ini disebabkan guru dalam menyampaikan materi masih

    menggunakan metode konvensional sehingga berpengaruh pada aktivitas siswa.

    Persentase ketuntasan hasil belajar matematika siswa dapat dilihat pada tabel 4.1.

    Tabel 4.1Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Prasiklus

    Nilai Jumlah Siswa Persentase (%) Keterangan≥ 70 8 33% Tuntas< 70 16 67% Belum tuntas

    Jumlah 24 100Rata-rata 67,04Nilai tertinggi 90Nilai terendah 40

    Persentase ketuntasan hasil belajar siswa kelas 5 SDN Sidorejo Lor 02

    Salatiga sebelum dilakukan tindakan, diketahui bahwa siswa yang memeroleh

  • 46

    nilai kurang dari KKM 70 sebanyak 16 siswa atau 67% dari total keseluruhan

    siswa, sedangkan siswa yang mencapai KKM sebanyak 8 siswa atau 33% dari

    total seluruh siswa. Berikut ini disajikan diagram lingkaran persentase ketuntasan

    hasil belajar sebelum tindakan.

    Gambar 4.1Diagram Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Prasiklus

    Berdasarkan hasil belajar sebelum dilakukan tindakan, maka dalam

    penelitian di SDN Sidorejo Lor 02 ini menggunakan Pembelajaran Matematika

    Realistik atau PMR dengan rancangan seperti diuraikan di dalam bab sebelumnya

    guna meningkatkan motivasi belajar dan hasil belajar siswa pada pelajaran

    matematika kelas 5 SDN Sidorejo Lor 02. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua

    siklus, dan di setiap siklus terdapat dua kali pertemuan.

    4.2.2. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I

    4.2.2.1. Pertemuan I

    A. Perencanaan

    Pada tahap perencanaan ini peneliti mempersiapkan hal-hal sebagai berikut:

    1. Merancang RPP yang menerapkan model Pembelajaran Matematika

    Realistik.

    2. Mempersiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan dalam pembelajaran

  • 47

    3. Mempersiapkan lembar diskusi kelompok dan lembar observasi

    pelaksanaan pembelajaran untuk guru dan siswa.

    B. Pelaksanaan

    1. Kegiatan Awal

    Kegiatan awal yang dilakukan oleh pengajar antara lain

    memulai pembelajaran dengan memimpin doa, mengucapkan salam,

    menanyakan kondisi peserta didik. Dilanjutkan dengan melakukan

    kegiatan apersepsi yaitu bertanya kepada siswa berapa jumlah siswa

    kelas 5. Semua jawaban siswa ditampung dan kemudian pengajar

    menginformasikan tujuan pembelajaran.

    2. Kegiatan Inti

    Guru memberikan penjelasan singkat tentang materi yang akan

    disampaikan. Siswa menghitung jumlah siswa laki-laki dan

    perempuan di kelas 5. Siswa membandingkan jumlah siswa laki-laki

    dan perempuan di kelas 5. Siswa dibagi menjadi 5 setiap kelompok

    terdiri dari 5 orang. Setiap kelompok untuk mencari tahu jumlah

    siswa laki-laki dan perempuan kemudian dibuat perbandingan

    pecahannya dari kelas 1 sampai kelas 6. Kelompok 1 membuat

    perbandingan di kelas 1, kelompok 2 di kelas 2, kelompok 3 di kelas

    3, kelompok 4 di kelas 4 dan kelompok 5 di kelas 6. Guru membagi

    siswa kedalam beberapa kelompok secara heterogen. Siswa bekerja

    sesuai kelompoknya masing-masing

    Setelah siswa selesai mengerjakan tugas kelompok, siswa

    menyampaikan hasil kerja kelompok di depan anggota kelompok

    yang lain. Kelompok lain mencatat dan memberikan komentar pada

    hasil kerja kelompok lain. Apabila semua kelompok sudah

    menyampaikan hasil diskusi, masing-masing kelompok membuat

    perbandingan jumlah siswa laki-laki dan perempuan untuk satu

    sekolah.

  • 48

    3. Kegiatan Akhir

    Guru dan siswa secara bersama-sama menyimpulkan hasil

    pembelajaran tentang materi perbandingan. Kemudian guru

    memberikan tugas di rumah untuk mempelajari menegenai

    perbandingan selanjutnya guru menutup pembelajaran dengan doa.

    C. Observasi

    Pada kegiatan observasi yang dilakukan adalah mengamati

    berdasarkan lembar observasi yang dilakukan oleh guru yang bertindak

    sebagai observer pelaksanaan pembelajaran pertemuan I.

    1) Analisis Hasil Observasi Guru

    Hasil analisis lembar observasi guru pada pertemuan pertama

    dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut ini:

    Tabel 4.2Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I Pertemuan I

    No Skor Frekuensi Jumlah

    1 1 -

    2 2 2 4

    3 3 19 57

    4 4 12 48

    Jumlah 109

    Pada tabel 4.2 didapat data bahwa jumlah skor yang diperoleh

    adalah 109 dalam kategori baik. Aktivitas guru dalam pembelajaran

    masih terdapat kekurangan antara lain dalam hal alokasi waktu, guru

    belum mengarahkan siswa pada pembelajaran yang menumbuhkan

    sifat positif dalam memberikan motivasi dan mengarahkan untuk

    menyelesaikan tugas kelompok.

    2) Analisis Hasil Observasi Siswa

    Berikut ini adalah hasil analisis dari lembar observasi siswa

    yang dilakukan oleh observer pada siklus I pertemuan pertama.

  • 49

    Berdasarkan observasi yang dilakukan observer terhadap aktivitas

    siswa pada pertemuan I siklus I diperoleh data hasil observasi yang

    dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut ini:

    Tabel 4.3Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan I

    No Skor Frekuensi Jumlah

    1 1 - -

    2 2 6 12

    3 3 17 51

    4 4 2 8

    Jumlah 71

    Dari data pada tabel 4.3 diketahui bahwa jumlah skor yang

    diperoleh berjumlah 71 masuk dalam kategori baik. Aktivitas siswa

    dalam pembelajaran masih terdapat kekurangan antara lain yaitu siswa

    masih belum paham dan tidak aktif bertanya ketika pembelajaran

    berlangsung, dan siswa masih tidak berani dalam menyampaikan

    pendapatnya.

    D. Refleksi

    Pelaksanaan pembelajaran pada pertemuan pertama dinilai masih

    banyak kekurangan jika dilihat dari hasil analisis lembar observasi guru

    dan lembar observasi siswa. Berdasarkan hasil diskusi pengajar dengan

    observer , kekurangan tersebut antara lain :

    1. Siswa belum terbiasa dengan model Pembelajaran Matematika

    Realistik dan menuntut siswa untuk belajar di dalam kelompok

    2. Siswa masih terlihat asyik bermain dengan teman di luar

    kelompoknya

    3. Guru dalam pembelajaran kurang dapat mengarahkan siswa

    bekerja dalam kelompok

    Berdasarkan analisis hasil observasi dan siswa terhadap

    pembelajaran yang telah dilakukan, maka peneliti dan guru kelas

  • 50

    berdiskusi untuk menentukan solusi guna memperbaiki pembelajaran

    selanjutnya. Adapun solusi tersebut antara lain guru harus lebih

    membimbing siswa untuk dapat bekerja dalam kelompok dan memberikan

    motivasi siswa dalam belajar dengan menerapkan model Pembelajaran

    Matematika Realistik agar siswa lebih bersemangat lagi dalam bekerja

    sama di dalam kelompok.

    4.2.2.2. Pertemuan II

    A. Perencanaan

    Tahap perencanaan yang dilaksanakan adalah dengan melihat hasil refleksi

    pada pertemuan pertama. Persiapan yang dilaksanakan antara lain:

    1. Merancang RPP yang menerapkan model Pembelajaran Matematika

    Realistik

    2. Mempersiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan dalam pembelajaran

    3. Mempersiapkan lembar diskusi kelompok, lembar kuis individu, soal

    evaluasi dan lembar observasi pelaksanaan pembelajaran untuk guru

    dan siswa.

    B. Pelaksanaan

    1. Kegiatan Awal

    Kegiatan awal yang dilakukan oleh pengajar dalam pertemuan II

    adalah memulai pembelajaran dengan mengucapkan salam,

    mengabsen siswa, menanyakan kondisi peserta didik. Dilanjutkan

    dengan melakukan kegiatan apersepsi yaitu bertanya kepada siswa

    tentang materi sebelumnya. Selanjutnya pengajar menginformasikan

    tujuan pembelajaran.

    2. Kegiatan Inti

    Guru menunjukan gambar topeng yang berwarna putih dan

    hitam. Setelah melihat gambar topeng guru mengeksplor

    pengetahuan siswa mengenai perbandingan dan guru menjelaskan

    sedikit tentang materi perbandingan. Siswa kembali dibagi dalam

    kelompok dengan anggota masing-masing kelompok sama seperti

  • 51

    pada pertemuan I. Kemudian tiap kelompok dibagikan soal diskusi

    tentang materi perbandingan. Pada pertemuan II ini, siswa sudah

    mulai terbiasa dengan anggota kelompoknya. Hal ini ditandai dengan

    sudah ada interaksi dan kerjasama antar anggota di dalam kelompok.

    Ada beberapa siswa yang masih mengganggu siswa yang lain tetapi

    masih bisa dikendalikan oleh guru. Guru memotivasi dan membantu

    siswa dalam diskusi jika ada yang mengalami kesulitan. Selanjutnya

    adalah mempresentasikan hasil diskusi kelompok di depan kelas

    seperti pada pertemuan I dan dilanjutkan membuat kesimpulan hasil

    diskusi kelompok yang telah dipresentasikan dan tanya jawab hal-hal

    yang belum dipahami oleh siswa.

    3. Kegiatan Akhir

    Guru bersama-sama dengan siswa menyimpulkan hasil

    pembelajaran tentang materi perbandingan. Pada akhir kegiatan guru

    memberikan soal evaluasi untuk menentukan peningkatan hasil

    belajar siswa dengan penerapan model Pembelajaran Matematika

    Realistik. Guru menutup pembelajaran dengan memberi salam.

    C. Observasi

    Pada kegiatan observasi dalam pertemuan II, yang diamati adalah

    hasil belajar siswa.

    1) Hasil Belajar Siswa pada Siklus I

    Persentase hasil belajar matematika siswa kelas 5 SDN

    Sidorejo Lor 02 pada pertemuan II dengan penerapan model

    Pembelajaran Matematika Realistik dapat dilihat pada tabel 4.4

    berikut ini.

    Tabel 4.4Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Siklus I

    Nilai Jumlah Siswa Persentase (%) Keterangan≥ 70 17 71% Tuntas< 70 7 29% Belum tuntas

  • 52

    Jumlah 24 100%Rata-rata 77,50Nilai tertinggi 100Nilai terendah 50

    Berdasarkan tabel 4.4 persentase ketuntasan hasil belajar siswa

    pada siklus I didapatkan data bahwa dari 24 siswa yang mendapatkan

    nilai kurang dari Kriteria Ketuntasan Minimal adalah sebanyak 7

    siswa atau 29% sedangkan untuk siswa yang mencapai Kriteria

    Ketuntasan Minimal adalah sebanyak 17 siswa atau 71% dengan rata-

    rata kelas yang dicapai yaitu 77,50. Untuk lebih jelas lagi dapat dilihat

    diagram ketuntasan hasil belajar siklus I pada gambar 3.

    Gambar 4.2Diagram Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Siklus I

    Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil belajar siklus I

    maka dapat disimpulkan bahwa penerapan model Pembelajaran

    Matematika Realistik pada pembelajaran matematika di kelas 5 SDN

    Sidorejo Lor 02 dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Meskipun

    demikian hasil belajar belum memenuhi indikator yang diharapkan

    oleh peneliti yaitu 90%.

    2) Hasil Analisis Lembar Observasi Guru

    Hasil analisis lembar observasi guru pada pertemuan kedua

    dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut ini:

  • 53

    Tabel 4.5Hasil Observasi Aktivitas Guru

    Siklus I Pertemuan II

    No Skor Frekuensi Jumlah

    1 1 - -

    2 2 2 4

    3 3 12 36

    4 4 19 76

    Jumlah 116

    Berdasarkan tabel 4.5 didapat data bahwa jumlah skor yang

    diperoleh adalah 116 dengan kategori sangat baik. Hal ini

    menunjukkan bahwa pada pembelajaran pertemuan kedua siklus I

    sudah lebih baik dari pembelajaran pertemuan pertama siklus I. Akan

    tetapi pembelajaran pada pertemuan kedua juga masih terdapat

    kekurangan yang antara lain guru kurang memperhatikan alokasi

    waktu dan kurang memberikan motivasi dalam pembelajaran

    berlangsung.

    3) Hasil Analisis Lembar Observasi Siswa

    Berdasarkan observasi yang dilakukan observer terhadap

    aktivitas siswa pada pertemuan kedua siklus I diperoleh data hasil

    observasi yang dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut ini:

    Tabel 4.6Hasil Observasi Aktivitas Siswa

    Siklus I Pertemuan IINo Skor Frekuensi Jumlah1 1 - -2 2 3 63 3 18 544 4 4 16

    Jumlah 76

    Dari data pada tabel 4.6 diketahui bahwa jumlah skor yang

    diperoleh berjumlah 76 dengan kategori baik. Pada pertemuan II ini

    mengalami peningkatan dan juga masih terdapat kekurangan antara

    lain siswa belum terlihat aktif bertanya pada saat pembelajaran

  • 54

    berlangsung, siswa juga belum sepenuhnya memahami materi dan

    siswa masih takut dalam menyampaikan pendapatnya.

    4) Motivasi Belajar

    Dalam mengukur skala motivasi belajar siswa menggunakan rumus

    Likert yang terdiri dari 3 kategori yaitu tinggi, sedang dan rendah.

    Untuk mengetahui tingkat motivasi belajar siswa, digunakan

    ketentuan yang dibuat oleh Depdiknas (2003) yaitu:

    Dengan ketentuan sebagai berikut:≥ 80 ke atas : tinggi60 – 79 : sedang≤ 59 : rendah

    Nilai = X 100%

    Nilai = X 100%

    Nilai = 75 %

    Hasil observasi angket motivasi belajar siswa dapat dipaparkan melaluitabel berikut ini:

    Tabel 4. 7Motivasi Belajar Siswa Siklus I

    Siklus Total skor Total skor

    Maksimum

    Nilai kinerja(%)

    Kriteria

    I 720 960 75 Sedang

    Berdasarkan ketentuan di atas, maka dapat ditarik kesimpulanbahwa motivasi belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran denganmodel pembelajaran matematika realistik pada siklus I berada padakategori sedang dengan nilai 75%

  • 55

    D. Refleksi

    Berdasarkan hasil observasi hasil belajar siswa siklus I mengalami

    peningkatan jika dibandingkan dengan hasil belajar pada prasiklus. Hasil

    Belajar pada prasiklus diketahui bahwa jumlah siswa yang nilainya

    memenuhi KKM adalah sebanyak 33%. Pada siklus I jumlah siswa yang

    nilainya memenuhi KKM adalah sebanyak 71% dari jumlah siswa yang

    hadir sebanyak 24 siswa. Akan tetapi pembelajaran pada siklus I ini belum

    berhasil mencapai kriteria yang ditentukan yaitu sebesar 90%.

    Dari hasil diskusi antara guru dengan peneliti untuk menentukan

    solusi yang akan ditempuh guna memperbaiki pembelajaran selanjutnya

    antara lain:

    a. Mengurangi anggota kelompok, sebelumnya setiap kelompok terdiri 5

    siswa kemudian diubah setiap kelompok terdiri 4 siswa

    b. Lebih membimbing siswa untuk dapat bekerja dalam kelompok

    c. Memberikan motivasi siswa dalam belajar dengan menerapkan model

    Pembelajaran Matematika Realistik agar siswa lebih bersemangat lagi

    dalam bekerja sama di dalam kelompok.

    d. Memberikan penghargaan berupa permen jika siswa dapat menjawab

    dengan benar

    4.2.3. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II

    Pelaksanaan pembelajaran siklus II ini dilaksanakan 2 pertemuan dengan

    mempertimbangkan hasil dari pembelajaran siklus I.

    4.2.3.1. Pertemuan I

    A. Perencanaan

    Berdasarkan hasil diskusi antara observer dengan peneliti, maka

    dalam tahap perencanaan ini antara lain:

    1. Peneliti mempersiapkan kembali RPP

    2. Menyiapkan alat, dan bahan yang dibutuhkan dalam pembelajaran

    3. Mempersiapkan lembar diskusi kelompok dan lembar observasi

    pelaksanaan pembelajaran untuk guru dan siswa.

  • 56

    B. Pelaksanaan

    1. Kegiatan Awal

    Sebelum pembelajaran dimulai guru terlebih dahulu memulai

    pembelajaran dengan memimpin doa, mengucapkan salam, kemudian

    dialnjut guru mengabsen siswa. Guru dengan melakukan kegiatan

    apersepsi yaitu membawa gambar almari dan guru bertanya mengenai

    gambar almari tersebut. Kemudian guru menyampaikan tujuan

    pembelajaran.

    2. Kegiatan Inti

    Guru memberikan penjelasan singkat mengenai materi skala.

    Selanjunya guru membagi siswa menjadi 6 kelompok dan setiap

    kelompok terdiri 4 siswa dalam pembagian kelompok tersebut terbagi

    secara heterogen. Setelah siswa dibagi dalam kelompok, kemudian

    guru membagikan bahan diskusi kelompok tentang materi skala,

    kelompok 1, 2 dan 3 mendapatkan gambar almari dan kelompok 4, 5

    dan 6 mendapatkan gambar meja. Guru memberikan tugas untuk

    mengukur panjang dan lebar almari dan meja tersebut. Setelah semua

    kelompok mendapatkan ukuran sebenarnya masing-masing kelompok

    harus menentukan besar skala dengan cara membandingkan ukuran

    pada gambar dengan ukuran sebenarnya.

    Tahap berikutnya adalah pewakilan masing-masing kelompok

    mempresentasikan hasil diskusi kelompok di depan kelompok lain.

    Bagi perwakilan kelompok yang dapat menjawab benar akan

    mendapatkan permen. Tahap berikutnya adalah membuat kesimpulan

    bersama-sama antara guru dengan siswa tentang hasil diskusi

    kelompok yang telah dipesentasikan. Guru memberi kesempatan

    kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum dipahami.

    3. Kegiatan Akhir

    Guru dan siswa secara bersama-sama menyimpulkan hasil

    pembelajaran tentang materi skala selanjunya guru meminta siswa

  • 57

    untuk mempelajari kembali materi tentang skala. Kemudian guru

    menutup pembelajaran dengan doa.

    C. Observasi

    Berikut ini adalah hasil pengamatan berdasarkan lembar observasi

    guru dan siswa.

    1) Analisis Hasil Observasi Guru

    Hasil analisis lembar observasi guru pada pertemuan pertama

    siklus II dapat dilihat pada tabel 4.8 sebagai berikut:

    Tabel 4.8Hasil Observasi Aktivitas Guru

    Siklus II Pertemuan I

    No Skor Frekuensi Jumlah1 1 - -

    2 2 - -

    3 3 10 30

    4 4 23 92

    Jumlah 122

    Berdasarkan tabel 4.8 didapat data bahwa jumlah skor yang

    diperoleh adalah 122 dengan kategori sangat baik.

    2) Analisis Hasil Observasi Siswa

    Berdasarkan observasi yang dilakukan observer terhadap

    aktivitas siswa pada pertemuan I siklus II diperoleh data hasil

    observasi yang dapat dilihat pada tabel 4.9.

    Tabel 4.9Hasil Observasi Aktivitas Siswa

    Siklus II Pertemuan INo Skor Frekuensi Jumlah1 1 - -2 2 1 23 3 14 42

    4 4 10 40Jumlah 84

  • 58

    Data hasil observasi aktivitas siswa pada tabel 4.9 diketahui

    bahwa jumlah skor yang diperoleh sebesar 84 dengan kategori baik.

    Kekurangan tersebut dikarenakan siswa dalam mengikuti

    pembelajaran masih terdapat kekurangan antara lain yaitu siswa tidak

    memperhatikan ketika guru menjelaskan materi pembelajaran.

    D. Refleksi

    Berdasarkan analisis hasil lembar observasi siswa dan guru yang

    telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran pada

    pertemuan pertama siklus II ini masih terdapat kekurangan. Kekurangan

    tersebut antara siswa tidak memperhatikan ketika guru menjelaskan materi

    pembelajaran. Berdasarkan hasil diskusi antara peneliti dengan guru

    ditentukan solusi guna memperbaiki pembelajaran selanjutnya adalah agar

    lebih memperhatikan siswa yang kurang memperhatikan guru dalam

    menjelaskan materi serta lebih memberikan motivasi dalam pembelajaran.

    4.2.3.2. Pertemuan II

    A. Perencanaan

    Berdasarkan hasil diskusi antara observer dengan peneliti, maka

    dalam tahap perencanaan ini peneliti antara lain:

    1. Mempersiapkan kembali RPP

    2. Menyiapkan alat dan bahan ajar

    3. Menyiapkan lembar kerja siswa, lembar observasi yang akan

    digunakan untuk menilai kegiatan siswa dan guru

    B. Pelaksanaan

    1. Kegiatan Awal

    Kegiatan yang dilaksanakan dalam pertemun II adalah memulai

    pembelajaran dengan memimpin doa, mengucapkan salam, serta

    mengabsen siswa. Dilanjutkan dengan melakukan kegiatan apersepsi

    yaitu guru membawakan sebuah denah sekolah, kemudian bertanya

    mengenai denah sekolah yang dibawa oleh guru. Selanjutnya guru

    menyampaikan tujuan pembelajaran.

  • 59

    2. Kegiatan Inti

    Guru mengulas sedikit materi sebelumnya tentang materi skala.

    Siswa dibagi ke dalam 6 kelompok setiap kelompok terdiri 4 siswa

    Guru memfasilitasi siswa dengan memberikan denah sekolah kepada

    masing-masing kelompok. Guru memberikan tugas untuk mengukur

    panjang dan lebar setiap ruang kelas kepada masing-masing

    kelompok. Kelompok 1 mengukur ruang kelas 1, kelompok 2

    mengukur ruang kelas 2, kelompok 3 mengukur ruang kelas 3,

    kelompok 4 mengukur ruang kelas 4, kelompok 5 mengukur ruang

    kelas 5 dan kelompok 6 mengukur ruang kelas 6. Setelah semua

    kelompok mendapatkan ukuran sebenarnya masing-masing ruang

    kelas, kelompok harus menentukan besar skala dengan cara

    membandingkan ukuran pada denah dengan ukuran sebenarnya.

    Kegiatan berikutnya adalah mempresentasikan hasil diskusi

    kelompok di depan kelompok lain dilanjutkan membuat kesimpulan

    hasil diskusi kelompok yang telah dipresentasikan dan tanya jawab

    hal-hal yang belum dipahami oleh siswa. Guru bersama-sama dengan

    siswa menyimpulkan hasil pembelajaran selanjunya guru memberikan

    evaluasi kemudian guru menutup pembelajaran dengan doa.

    C. Observasi

    Pada kegiatan observasi pelaksanaan siklus II pertemuan II, yang

    diamati adalah hasil belajar siswa dan hasil pengamatan berdasarkan

    lembar observasi yang dilakukan oleh guru dan siswa.

    1) Hasil Belajar Siswa pada Siklus II

    Persentase ketuntasan hasil belajar matematika siswa kelas 5

    SDN Sidorejo Lor 02 dengan penerapan model Pembelajaran

    Matematika Realistik dapat dilihat pada tabel 22 berikut ini.

  • 60

    Tabel 4.10Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Siklus II

    Nilai Jumlah Siswa Persentase (%) Keterangan≥ 70 24 100% Tuntas< 70 - - -

    Jumlah 24 100%Rata-rata 90,42Nilai tertinggi 100Nilai terendah 75

    Berdasarkan tabel 4.10 persentase ketuntasan hasil belajar

    siswa pada siklus II, diperoleh data bahwa dari 24 siswa yang

    mendapatkan nilai mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal adalah

    sebanyak 24 siswa atau 100% dengan rata-rata kelas yang dicapai

    yaitu 90,42. Untuk lebih jelas lagi dapat dilihat diagram ketuntasan

    hasil belajar siklus II pada gambar 4.

    100.00%

    0.00%

    Tuntas

    Belum Tuntas

    Gambar 4.3Diagram Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Siklus II

    Berdasarkan data hasil belajar siklus II maka dapat ditarik

    kesimpulan bahwa penerapan model Pembelajaran Matematika

    Realistik pada mata pelajaran matematika di kelas 5 SDN Sidorejo

    Lor 02 dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini menjelaskan

    bahwa hasil pembelajaran telah melampaui indikator kinerja yang

  • 61

    telah ditetapkan yaitu 90% dari jumlah siswa memenuhi KKM sebesar

    = 70.

    2) Analisis Hasil Observasi Guru

    Hasil analisis lembar observasi guru pada pertemuan II dapat

    dilihat pada tabel 4.11 berikut.

    Tabel 4.11Hasil Observasi Aktivitas Guru

    Siklus II Pertemuan II

    No Skor Frekuensi Jumlah

    1 1 - -

    2 2 - -

    3 3 5 15

    4 4 28 112

    Jumlah 127

    Berdasarkan tabel 4.11 didapat data bahwa jumlah skor yang

    diperoleh adalah 127 dengan kategori sangat baik. Hal ini

    menunjukkan bahwa pembelajaran pada pertemuan kedua siklus II

    sudah lebih baik dari pembelajaran pertemuan pertama siklus II.

    3) Analisis Lembar Observasi Siswa

    Berdasarkan observasi yang dilakukan observer terhadap

    aktivitas siswa pada pertemuan kedua siklus II diperoleh data hasil

    observasi yang dapat dilihat pada tabel 4.12 berikut ini:

    Tabel 4.12Hasil Observasi Aktivitas Siswa

    Siklus II Pertemuan II

    No Skor Frekuensi Jumlah1 1 - -2 2 -3 3 10 304 4 15 60

    Jumlah 90

  • 62

    Dari data pada tabel 4.12 diketahui bahwa jumlah skor yang diperoleh

    berjumlah 90 dengan kategori sangat baik.

    4) Motivasi Belajar Siswa

    Dalam mengukur skala motivasi belajar siswa menggunakan rumus Likert

    yang terdiri dari 3 kategori yaitu tinggi, sedang dan rendah. Untuk mengetahui

    tingkat motivasi belajar siswa, digunakan ketentuan yang dibuat oleh Depdiknas

    (2003) yaitu:

    Dengan ketentuan sebagai berikut:

    ≥ 80 ke atas : tinggi

    60 – 79 : sedang

    ≤ 59 : rendah

    Nilai = X 100%

    Nilai = X 100%

    Nilai = 85,4 %

    Hasil observasi angket motivasi belajar siswa dapat dipaparkan melalui tabel 4.13

    sebagai berikut:

    Tabel 4. 13Motivasi Belajar Siswa Siklus II

    Siklus Total skor Total skor

    Maksimum

    Nilaikinerja (%)

    Kriteria

    I 820 960 85,4 Tinggi

    Berdasarkan tabel 4.13, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa keaktifan

    belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran

    matematika realistik pada siklus II berada pada kategori tinggi dengan nilai

    85,4%.

  • 63

    D. Refleksi

    Berdasarkan hasil observasi hasil belajar siklus II hasil belajar

    siswa diketahui bahwa jumlah siswa yang nilainya memenuhi KKM

    adalah sebanyak 100% dari jumlah total siswa yang hadir yaitu 24 siswa.

    Berdasarkan dari hasil belajar siswa pada siklus II ini dapat disimpulkan

    bahwa jumlah siswa yang nilainya memenuhi KKM telah melampaui

    target indikator kinerja sebanyak 90%. Penelitian ini dihentikan hanya

    sampai pada siklus II karena atas dasar pertimbangan 100% siswa telah

    memenuhi KKM.

    4.3. Analisis Data

    Berdasarkan tindakan yang telah dilakukan pada prasiklus, siklus I dan

    siklus II dapat ditarik kesimpulan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar

    matematika dengan menerapkan Pembelajaran Matematika Realistik. Berikut ini

    dapat dilihat tabel rekapitulasi hasil belajar siswa mulai dari prasilkus, siklus I,

    dan siklus II dalam tabel 4.14.

    Tabel 4.14Rekapitulasi Hasil Belajar

    pada prasiklus, Siklus I, dan Siklus II

    NoKategori

    Ketuntasan

    Prasiklus Siklus I Siklus II

    JumlahPersen

    tase(%)

    JumlahPersen

    tase(%)

    JumlahPersen

    tase(%)

    1 Tuntas 8 33% 17 71% 24 100%

    2 BelumTuntas

    16 67% 7 29% - -

    JumlahSiswa

    24 100% 24 100% 24100%

    Rata-rataKelas

    67,04 77,50 90,42

    NilaiTertinggi

    90 100 100

    NilaiTerendah

    40 50 75

  • 64

    Berdasarkan tabel rekapitulasi hasil belajar pada tabel 4.14 terlihat adanya

    peningkatan jumlah ketuntasan siswa pada mata pelajaran matematika dengan

    menerapkan Pembelajaran Matematika Realistik. Pada prasiklus dari 24 siswa

    terdapat 8 siswa atau 33% sudah tuntas. Kemudian pada hasil belajar siklus I

    mengalami peningkatan dari 24 siswa terdapat 17 siswa atau 71% sudah tuntas,

    selanjutnya pada hasil belajar siklus II tercatat dari 24 siswa tuntas semua 100%

    tuntas. Hal ini membuktikan bahwa dengan menerapkan Pembelajaran

    Matematika Realistik pada mata pelajaran matematika di kelas 5 SDN Sidorejo

    Lor 02 Salatiga dapat meningkatkan hasil belajar matematika. Untuk lebih jelas

    lagi dapat dilihat perbandingan hasil ketuntasan siswa pada gambar 5.

    Gambar 4.4Diagram Rekapitulasi Persentase Ketuntasan Siswa

    pada Prasiklus, Siklus I, dan Siklus II

    4.4. Pembahasan

    Penelitian ini dilaksanakan di SDN Sidorejo Lor 02 Salatiga pada kelas 5

    pada mata pelajaran matematika. Berdasarkan hasil observasi pembelajaran yang

    telah dilakukan di kelas SDN Sidorejo Lor 02 Salatiga ditemukan berbagai

    permasalahan pada pembelajaran, yaitu siswa dinilai masih pasif dalam

    pembelajaran karena guru hanya menggunakan metode ceramah dalam

  • 65

    pembelajaran. Hal ini mempengaruhi motivasi siswa dan hasil belajar siswa

    sehingga hasil belajar siswa akan menjadi rendah. Permasalahan ini dapat dilihat

    dari nilai pada mata pelajaran matematika yang menunjukkan masih banyak siswa

    yang memeroleh nilai di bawah KKM yaitu 70. Dari 24 siswa terdapat 8 siswa

    atau 33% yang tuntas hasil belajarnya sedangkan 16 siswa atau 67% belum tuntas.

    Dari hasil observasi tersebut maka perlu adanya pembelajaran yang dapat

    mengembangkan kemampuan komunikasi, berdiskusi, berpikir kritis dan belajar

    dengan hal yang konkrit. Kemudian dilaksanakanlah penelitian di dalam

    pembelajaran dengan menerapkan Pembelajaran Matematika Realistik untuk

    meningkatkan motivasi siswa dan hasil belajar matematik. Pembelajaran

    Matematika Realistik merupakan pembelajaran yang menekankan pada aktivitas

    siswa dalam mempelajari sesuatu dengan cara melihat realita langsung. Guru

    dalam hal ini berperan sebagai fasilitator yang mengatur dan mengawasi jalannya

    proses belajar.

    Pembelajaran Matematika Realistik sangat dinanti siswa karena dengan

    pembelajaran tersebut siswa dapat mengembangkan kreativitas pada dirinya untuk

    terlibat penuh dari awal hingga akhir selama proses pembelajaran. Selain itu juga

    pembelajaran matematika realistik dapat menghilangkan kebosanan dalam

    kegiatan belajar karena guru menggunakan varian baru dalam kegiatan

    pembelajaran tidak hanya menggunakan metode ceramah. Hal ini terjadi karena

    pembelajaran matematika realistik disajikan secara menarik dengan terlibat

    langsung dalam mengamati benda tersebut. Kegiatan pembelajaran menjadi lebih

    menyenangkan dan kondusif karena siswa lebih leluasa menemukan sendiri

    pengetahuan tentang benda yang dipelajarinya yang telah diberikan kepada

    masing-masing kelompok. Siswa merasa lebih senang dengan pembelajaran

    matematika realistik yang dilakukan kerena siswa merasa proses pembelajaran

    dilakukan sambil bermain dengan cara berkompetisi dengan teman sendri atau

    dengan kelompok lain. Selain itu model pembelajaran matematika realistik juga

    menumbuhkan dan memupuk keberanian siswa dalam bertanya dan menjawab

    pertanyaan guru.

  • 66

    Berdasarkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika kelas 5

    SDN Sidorejo Lor 02 Salatiga dengan menerapkan model pembelajaran

    matematika realistik dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hasil ini

    menunjukan bahwa model pembelajaran matematika realistik sangat tepat

    diterapkan dalam pembelajaran matematika karena model ini mendorong siswa

    mengembangkan kemampuan komunikasi, berdiskusi, berpikir kritis dan belajar

    dengan hal yang konkrit.

    Dari pembahasan tersebut maka penelitian yang dilakukan peneliti yang

    berjudul “Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar dan Hasil Belajar Siswa Pada

    Mata Pelajaran Matematika dengan Menerapkan Pembelajaran Matematika

    Realistik di Kelas 5 Semester II SDN Sidorejo Lor 02 Salatiga Tahun Pelajaran

    2013/2014” sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Akbar, Esa Dhuhur

    Putra (2012) dengan judul penelitian “Penggunaan Pendekatan Matematika

    Realistik pada Pembelajaran Matematika Topik Bangun Ruang untuk

    Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Bagi Siswa Kelas IV SD Negeri Sidorejo

    Lor 05 Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga”, Kholidah (2012) dengan judul

    penelitian “Penerapan Matematika Realistik dalam Rangka Meningkatkan Hasil

    Belajar pada Siswa Kelas I SDN Sidomukti 02 Tahun 2011/2012”.