22
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini diuraikan hasil-hasil penelitian beserta pembahasannya tentang penerapan metode eksperimen pada materi gerak lurus, yang meliputi data (1) keterampilan berkomunikasi sains siswa, dan (2) pengelolaan pembelajaran dengan metode eksperimen dan metode ceramah. Deskripsi hasil-hasil penelitian disajikan pada bagian awal bab ini kemudian dilanjutkan dengan uji normalitas, homogenitas dan uji hipotesis. A. Hasil Penelitian 1. Keterampilan Berkomunikasi Sains a. Deskripsi pretest, posttest, gain dan N-gain keterampilan berkomunikasi sains Keterampilan berkomunikasi sains siswa dinilai dari jawaban tes berkomunikasi sains siswa sebanyak 13 (tiga belas) soal berbentuk essay yang telah diuji keabsahannya. Tes dilakukan setelah mengikuti pembelajaran dengan menerapkan metode eksperimen pada kelas eksperimen dan metode ceramah pada kelas kontrol. Perbedaan keterampilan berkomunikasi sains siswa antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol ditampilkan pada tabel 4.1. Rekapitulasi nilai rata-rata untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 2.3. 48

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANdigilib.iain-palangkaraya.ac.id/111/5/BAB IV (EL).pdf · BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... Rekapitulasi nilai rata-rata pretest, posttest

  • Upload
    others

  • View
    9

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANdigilib.iain-palangkaraya.ac.id/111/5/BAB IV (EL).pdf · BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... Rekapitulasi nilai rata-rata pretest, posttest

48

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini diuraikan hasil-hasil penelitian beserta pembahasannya

tentang penerapan metode eksperimen pada materi gerak lurus, yang meliputi data

(1) keterampilan berkomunikasi sains siswa, dan (2) pengelolaan pembelajaran

dengan metode eksperimen dan metode ceramah. Deskripsi hasil-hasil penelitian

disajikan pada bagian awal bab ini kemudian dilanjutkan dengan uji normalitas,

homogenitas dan uji hipotesis.

A. Hasil Penelitian

1. Keterampilan Berkomunikasi Sains

a. Deskripsi pretest, posttest, gain dan N-gain keterampilan

berkomunikasi sains

Keterampilan berkomunikasi sains siswa dinilai dari jawaban tes

berkomunikasi sains siswa sebanyak 13 (tiga belas) soal berbentuk essay

yang telah diuji keabsahannya. Tes dilakukan setelah mengikuti

pembelajaran dengan menerapkan metode eksperimen pada kelas

eksperimen dan metode ceramah pada kelas kontrol.

Perbedaan keterampilan berkomunikasi sains siswa antara kelas

eksperimen dengan kelas kontrol ditampilkan pada tabel 4.1. Rekapitulasi

nilai rata-rata untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol secara lengkap

dapat dilihat pada Lampiran 2.3.

48

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANdigilib.iain-palangkaraya.ac.id/111/5/BAB IV (EL).pdf · BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... Rekapitulasi nilai rata-rata pretest, posttest

49

Tabel 4.1 Rata-rata Keterampilan Berkomunikasi Sains

Kelas X MAN Model Palangka Raya

Kelompok N Pretest Posttest Gain N gain

Eksperimen 34 30,02 70,31 40,30 0,57

Kontrol 28 20,57 58,26 37,69 0,49

Dari tabel 4.1 di atas terlihat nilai pretest keterampilan

berkomunikasi sains siswa sebelum dilaksanakan pembelajaran oleh

peneliti pada kelas eksperimen (30,02) berbeda dengan nilai pada kelas

kontrol (20,57), nilai gain pada kelas eksperimen (40,30) lebih tinggi

dari pada kelas kontrol (37,69), nilai N-gain pada kelas eksperimen (0,57)

lebih tinggi dari nilai kelas kontrol (0,49), nilai N-gain untuk kelas

eksperimen dan kontrol termasuk dalam kategori sedang. Nilai posttest

keterampilan berkomunikasi sains siswa yang belajar dengan metode

eksperimen pada kelas eksperimen lebih tinggi daripada keterampilan

berkomunikasi sains siswa yang belajar dengan metode ceramah pada

kelas kontrol. Siswa yang belajar dengan metode eksperimen memiliki

nilai rata-rata 70,31, sementara siswa yang belajar dengan metode

ceramah memiliki nilai rata-rata 58,26.

b. Keterampilan berkomunikasi sains tiap indikator

Keterampilan berkomunikasi sains dalam penelitian ini

dikelompokkan dalam empat indikator yaitu menggambarkan data

empiris dengan tabel (indikator 1), membaca tabel atau grafik (indikator

2), mengubah data dalam bentuk tabel ke bentuk grafik (indikator 3), dan

menyampaikan hasil eksperimen secara jelas (indikator 4). Nilai rata-rata

N-gain untuk setiap indikator untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANdigilib.iain-palangkaraya.ac.id/111/5/BAB IV (EL).pdf · BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... Rekapitulasi nilai rata-rata pretest, posttest

50

ditunjukkan oleh gambar 4.1. Rekapitulasi nilai rata-rata pretest, posttest.

Gain dan N-gain untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol per indikator

secara lengkap dapat dilihat pada lampiran 2.3.

(1) Indikator 1: Menggambarkan Data Empiris dengan Tabel

Kemampuan menggambarkan data empiris dengan tabel

adalah kemampuan siswa untuk mengubah data hasil eksperimen

yang dilakukannya dalam bentuk tabel agar dapat dikomunikasikan

kepada orang lain. Berdasarkan gambar 4.1, diperoleh nilai rata-rata

N-gain untuk kelas eksperimen yaitu 0,57 (kategori sedang) dan untuk

kelas kontrol yaitu 0,55 (kategori sedang). Dilihat dari nilai rata-rata

N-gain tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan pada

kemampuan menggambarkan data empiris dalam bentuk tabel antara

kelas eksperimen dengan kelas kontrol.

0

0.2

0.4

0.6

0.8

1

indikator 1 indikator 2 indikator 3 indikator 4

Nila

i

eksperimen

kontrol

Gambar 4.1 Diagram batang perbandingan nilai rata-rata N-gain

keterampilan berkomunikasi sains per indikator pada kelas

eksperimen dan kontrol

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANdigilib.iain-palangkaraya.ac.id/111/5/BAB IV (EL).pdf · BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... Rekapitulasi nilai rata-rata pretest, posttest

51

(2) Indikator 2: Membaca Tabel atau Grafik

Kemampuan membaca tabel atau grafik adalah kemampuan

siswa dalam menganalisis tabel atau grafik. Berdasarkan gambar 4.1,

diperoleh nilai rata-rata N-gain untuk kelas eksperimen yaitu 0,51

(kategori sedang) dan untuk kelas kontrol yaitu 0,46 (kategori

sedang). Dilihat dari nilai rata-rata N-gain tersebut dapat

disimpulkan bahwa terdapat perbedaan pada kemampuan membaca

tabel atau grafik antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol.

(3) Indikator 3: Mengubah Data dalam Bentuk Tabel ke Bentuk

Grafik

Mengubah data dalam bentuk tabel ke bentuk grafik

merupakan salah satu keterampilan mengkomunikasikan hasil

eksperimen kepada orang lain. Berdasarkan gambar 4.1, diperoleh

nilai rata-rata N-gain untuk kelas eksperimen yaitu 0,62 (kategori

sedang) dan untuk kelas kontrol yaitu 0,36 (kategori sedang). Dilihat

dari nilai rata-rata N-gain tersebut dapat disimpulkan bahwa ada

perbedaan pada kemampuan mengubah data dalam bentuk tabel ke

bentuk grafik antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol.

(4) Indikator 4: Menyampaikan Hasil Eksperimen dengan Jelas

Menyampaikan hasil eksperimen dengan jelas adalah

keterampilan menyimpulkan suatu hasil eksperimen dan

mengkomunikasikan kesimpulan tersebut dalam bentuk tulisan.

Berdasarkan gambar 4.1, diperoleh nilai rata-rata N-gain untuk kelas

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANdigilib.iain-palangkaraya.ac.id/111/5/BAB IV (EL).pdf · BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... Rekapitulasi nilai rata-rata pretest, posttest

52

eksperimen yaitu 0,48 (kategori sedang) dan untuk kelas kontrol

yaitu 0,36 (kategori sedang). Dilihat dari nilai rata-rata N-gain

tersebut dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan pada kemampuan

menyampaikan hasil eksperimen dengan jelas antara kelas

eksperimen dengan kelas kontrol.

Berdasarkan uraian tentang peningkatan keterampilan

berkomunikasi sains, dapat dijelaskan bahwa perbedaan peningkatan

keterampilan berkomunikasi sains indikator ketiga, mengubah data dalam

bentuk tabel ke bentuk grafik, lebih tinggi daripada peningkatan

keterampilan berkomunikasi sains yang lainnya, dengan selisih N-gain

antara kelas eksperimen dan kelas kontrol sebesar sebesar 0,26.

c. Uji normalitas, homogenitas dan uji hipotesis keterampilan

berkomunikasi sains

(1) Uji Normalitas

Uji normalitas data dimaksudkan untuk mengetahui distribusi

atau sebaran skor data dari keterampilan berkomunikasi sains siswa.

Uji normalitas menggunakan One Sample Kolmogorov-Smirnov Test

dengan kriteria pengujian pada signifikansi > 0,05 maka data

berdistribusi normal. Hasil uji normalitas pada kelas eksperimen dan

kelas kontrol dapat dilihat pada tabel 4.2. Rekapitulasi uji normalitas

untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol secara lengkap dapat dilihat

pada Lampiran 2.2.

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANdigilib.iain-palangkaraya.ac.id/111/5/BAB IV (EL).pdf · BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... Rekapitulasi nilai rata-rata pretest, posttest

53

Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas Data pada Kelas Eksperimen dan

Kelas Kontrol

No

Nilai Keterampilan

Berkomunikasi

Sains

Sig*

Keterangan Eksperimen Kontrol

1. Pretest 0,716 0,999 Normal

2. Posttest 0,830 0,748 Normal

3. Gain 0,778 0,947 Normal

4. N-gain 0,650 0,784 Normal

*level signifikan 0,05

Tabel 4.2 menunjukkan hasil uji normalitas pada level

signifikan 0,05 bahwa skor pretest, posttest, gain dan N-gain pada

kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah berdistribusi normal.

(2) Uji Homogenitas

Uji homogenitas pada suatu data bertujuan untuk mengetahui

apakah sampel yang dipakai pada penelitian diperoleh dari populasi

yang bervarian homogen atau tidak. Uji homogenitas data

menggunakan uji Levene SPSS for Windows Versi 17.0 dengan

kriteria pengujian pada signifikansi > 0,05 maka data dikatakan

homogen. Hasil uji homogenitas data pada kelas eksperimen dan

kelas kontrol dapat dilihat pada tabel 4.3. Rekapitulasi uji

homogenitas untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol secara lengkap

dapat dilihat pada Lampiran 2.2.

Tabel 4.3 Hasil Uji Homogenitas Data pada Kelas Eksperimen

dan Kelas Kontrol

No. Nilai Keterampialan

Berkomunikasi Sains

Sig* Keterangan

1. Pretest 0,035 Tidak Homogen

2. Posttest 0,015 Tidak Homogen

3. Gain 0,554 Homogen

4. N-gain 0,680 Homogen

*level signifikan 0,05

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANdigilib.iain-palangkaraya.ac.id/111/5/BAB IV (EL).pdf · BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... Rekapitulasi nilai rata-rata pretest, posttest

54

Tabel 4.3 menunjukkan hasil uji homogenitas pada level

signifikansi 0,05 bahwa skor pretest dan posttest kelas eksperimen

dan kelas kontrol adalah tidak homogen, sedangkan gain dan N-gain

kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah homogen.

(3) Uji Hipotesis

Uji hipotesis kesamaan rerata hasil belajar siswa kelas

eksperimen dan kelas kontrol menggunakan uji Mann-Whitney U

SPSS for Windows Versi 17.0. Uji ini menggunakan asumsi bahwa

data tidak harus berdistribusi normal dan tidak harus memiliki varian

sama. Uji ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan yang signifikan

antara keterampilan berkomunikasi sains kelas eksperimen dengan

kelas kontrol. Hasil uji hipotesis data pada kelas eksperimen dan kelas

kontrol dapat dilihat pada tabel 4.4. Rekapitulasi uji hipotesis untuk

kelas eksperimen dan kelas kontrol secara lengkap dapat dilihat pada

Lampiran 2.2.

Tabel 4.4 Hasil Uji Hipotesis Rerata Keterampilan

Berkomunikasi Sains pada Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

No. Nilai Keterampilan

Berkomunikasi Sains

Sig* Keterangan

1. Pretest 0,001 Berbeda secara signifikan

2. Posttest 0,008 Berbeda secara signifikan

3. Gain 0,416 Tidak berbeda secara signifikan

4. N-gain 0,063 Tidak berbeda secara signifikan

*level signifikansi 0,05

Tabel 4.4 menunjukkan hasil uji Mann Whitney U skor tes

awal (pretest) kelas eksperimen dan kelas kontrol bahwa pada level

signifikan 0,05, maka Asymp. Sig. (2-tailed) < 0,05. Hal ini berarti

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANdigilib.iain-palangkaraya.ac.id/111/5/BAB IV (EL).pdf · BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... Rekapitulasi nilai rata-rata pretest, posttest

55

terdapat perbedaan yang signifikan antara rerata skor pretest kelas

eksperimen dengan kelas kontrol sebelum pembelajaran.

Hasil uji pada posttest menunjukkan bahwa pada level

signifikan 0,05, diperoleh Asymp. Sig.(2-tailed) < 0,05. Hal ini

berarti terdapat perbedaan yang signifikan antara rerata skor posttest

kelas eksperimen dan rerata skor posttest kelas kontrol setelah

pembelajaran. Hasil uji pada gain pada selisih posttest dan pretest

menunjukkan bahwa pada level signifikan 0,05, diperoleh Asymp.

Sig. (2-tailed) > 0,05. Hal ini berarti tidak ada perbedaan yang

signifikan pada selisih posttest dan pretest antara kelas eksperimen

dan kelas kontrol.

Hasil uji Mann-Whitney U skor N-gain kelas eksperimen dan

kelas kontrol menunjukkan bahwa pada level signifikan 0,05,

diperoleh Asymp. Sig. (2-tailed) > 0,05. Hal ini berarti tidak ada

perbedaan yang signifikan antara peningkatan keterampilan

berkomunikasi sains antara siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Peneliti menampilkan adanya penilaian pengelolaan pembelajaran

pada kelas eksperimen dan kelas kontrol untuk mendukung data

penelitian.

Hasil uji paired sample T test pada kelas eksperimen dan kelas

kontrol dapat dilihat pada tabel 4.5. Rekapitulasi uji paired sample T

test untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol secara lengkap dapat

dilihat pada Lampiran 2.2.

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANdigilib.iain-palangkaraya.ac.id/111/5/BAB IV (EL).pdf · BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... Rekapitulasi nilai rata-rata pretest, posttest

56

Tabel 4.5 Hasil Uji Paired Sample T Test pada Kelas Eksperimen

dan Kelas Kontrol

No. Nilai Keterampilan

Berkomunikasi Sains

Sig* Keterangan

1. Kelas Eksperimen 0,000 Berbeda secara signifikan

2. Kelas Kontrol 0,000 Berbeda secara signifikan

Hasil uji Paired Sample T Test pada kelas eksperimen

diperoleh nilai sig 0,000, hal ini menunjukkan bahwa ada perbedaan

antara pretest dan posttest pada kelas eksperimen. Uji yang sama juga

dilakukan pada kelas kontrol diperoleh nilai sig 0,000, hal ini juga

menunjukkan bahwa ada perbedaan antara pretest dan posttest pada

kelas kontrol.

2. Pengelolaan Pembelajaran Fisika

a. Pengelolaan Pembelajaran Fisika Pada Kelas Eksperimen

Pengelolaan pembelajaran fisika pada kelas eksperimen oleh

peneliti dinilai dengan menggunakan instrumen yaitu lembar pengamatan

pengelolaan pembelajaran fisika dengan menggunakan metode

eksperimen (lampiran 1.3). Pengamatan dilakukan oleh 2 (dua) orang

pengamat. Persentasi nilai rata-rata pengelolaan pembelajaran untuk

setiap kegiatan pada setiap RPP dapat dilihat pada tabel 4.6. Rekapitulasi

keterlaksanaan dan persentasi nilai rata-rata pengelolaan pembelajaran

tiap pertemuan secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 2.4.

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANdigilib.iain-palangkaraya.ac.id/111/5/BAB IV (EL).pdf · BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... Rekapitulasi nilai rata-rata pretest, posttest

57

Tabel. 4.6 Rekapitulasi Nilai Rata-rata Pengelolaan Pembelajaran

dengan Metode Eksperimen

NO Aspek yang diobservasi

Nilai Pengelolaan

Pembelajaran (%) Nilai

Rata-Rata

(%) RPP 1 RPP 2 RPP 3

1

Guru membimbing siswa

sehingga siswa dapat

memberikan hipotesis

75,0 75,0 87,5 79,2

2

Guru mengorganisasikan

siswa ke dalam

kelompok-kelompok

100,0 100,0 100,0 100,0

3

Guru membagikan LKS

dan menjelaskan prosedur

dalam LKS

100,0 100,0 100,0 100,0

4 Guru membimbing siswa

melakukan eksperimen 75,0 75,0 87,5 79,2

5 Guru membimbing siswa

dalam mengolah data dan 65,0 70,0 72,0 69,0

6

Guru membimbing siswa

mempresentasikan hasil

eksperimen

70,0 75,0 80,0 75,0

RATA-RATA (%) 80,8 82,5 87,8 83,7

Berdasarkan tabel 4.6, penilaian pengelolaan pembelajaran

fisika menggunakan metode eksperimen secara keseluruhan didapat

persentasi rata-rata penilaian sebesar 83,7% dan termasuk kategori sangat

baik. Rata-rata penilaian aspek pengelolaan pembelajaran pada setiap

pertemuan disajikan pada gambar 4.2:

0102030405060708090

100

Pertemuan I Pertemuan II Pertemuan III

Pe

rse

nta

si

Persentasi Rata-rata Penilaian

Gambar 4.2 Diagram Persentasi Rata-rata Penilaian

Pengelolaan Pembelajaran dengan Metode

Eksperimen

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANdigilib.iain-palangkaraya.ac.id/111/5/BAB IV (EL).pdf · BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... Rekapitulasi nilai rata-rata pretest, posttest

58

b. Pengelolaan Pembelajaran Fisika pada Kelas Kontrol

Pengelolaan pembelajaran fisika pada kelas kontrol oleh peneliti

dinilai dengan menggunakan instrumen yaitu lembar pengamatan

pengelolaan pembelajaran fisika dengan menggunakan metode ceramah

(lampiran 1.4). Pengamatan dilakukan oleh 2 (dua) orang pengamat.

Persentasi nilai rata-rata pengelolaan pembelajaran untuk setiap kegiatan

pada setiap RPP dapat dilihat pada tabel 4.7. Rekapitulasi keterlaksanaan

dan persentasi nilai rata-rata pengelolaan pembelajaran tiap pertemuan

secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 2.5.

Tabel. 4.7 Rekapitulasi Nilai Rata-rata Pengelolaan Pembelajaran

dengan Metode Ceramah

NO Aspek yang diobservasi

Nilai Pengelolaan

Pembelajaran (%) Nilai

Rata-Rata

(%) RPP 1 RPP 2 RPP 3

1 Guru memotivasi siswa

dalam pembelajaran 100,0 75,0 75,0 83,3

2 Guru menjelaskan materi

pembelajaran 75,0 100,0 100,0 91,7

3

Guru memberi

kesempatan kepada siswa

untuk bertanya

75,0 100,0 100,0 91,7

4 Guru memberikan latihan

soal kepada siswa 75,0 100,0 100,0 91,7

5

Guru membimbing siswa

dalam menyimpulkan

materi pembelajaran

75,0 75,0 75,0 75,0

RATA-RATA (%) 80,0 90,0 90,0 86,7

Berdasarkan tabel 4.7, penilaian pengelolaan pembelajaran fisika

menggunakan metode ceramah secara keseluruhan didapat persentasi

rata-rata penilaian sebesar 86,7% dan termasuk kategori sangat baik.

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANdigilib.iain-palangkaraya.ac.id/111/5/BAB IV (EL).pdf · BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... Rekapitulasi nilai rata-rata pretest, posttest

59

Rata-rata penilaian aspek pengelolaan pembelajaran pada setiap

pertemuan disajikan pada gambar 4.3:

B. Pembahasan

Pembelajaran yang diterapkan pada kelas eksperimen adalah

menggunakan metode eksperimen. Pembelajaran dengan metode ekpserimen

adalah pembelajaran yang menuntut keaktifan siswa. Pembelajaran ini diawali

dengan guru menyampaikan informasi kepada siswa tentang materi pelajaran.

Kemudian guru membagi siswa dalam kelompok-kelompok belajar untuk

melakukan eksperimen sesuai LKS yang diberikan oleh guru dengan kelompok

masing-masing. Setelah itu setiap kelompok melakukan presentasi tentang hasil

eksperimen yang telah dilakukan. Di akhir pembelajaran, guru bersama-sama

siswa menyimpulkan materi pelajaran dan kemudian guru memberikan

penghargaan kepada kelompok yang terbaik serta guru memberikan Pekerjaaan

Rumah (PR).

0102030405060708090

100

Pertemuan I Pertemuan II Pertemuan III

Pe

rse

nta

si

Persentasi Rata-rata Penilaian

Gambar 4.3 Diagram Persentasi Rata-rata Penilaian

Pengelolaan Pembelajaran dengan Metode

Ceramah

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANdigilib.iain-palangkaraya.ac.id/111/5/BAB IV (EL).pdf · BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... Rekapitulasi nilai rata-rata pretest, posttest

60

Pembelajaran yang dilaksanakan pada kelas kontrol adalah menggunakan

metode ceramah. Pada pembelajaran ini, penjelasan materi pelajaran langsung

disampaikan oleh guru. Guru menjelaskan materi kemudian memberikan

beberapa contoh soal. Terlihat siswa lebih tertib memperhatikan penjelasan

guru. Ketika diberikan kesempatan untuk bertanya, beberapa orang siswa juga

bertanya kepada guru. Guru juga meminta siswa mengerjakan soal latihan di

papan tulis. Di akhir pembelajaran, guru bersama-sama siswa menyimpulkan

materi pelajaran dan kemudian guru memberikan Pekerjaaan Rumah (PR).

1. Keterampilan Berkomunikasi Sains

Peningkatan keterampilan berkomunikasi sains siswa pada kelas

eksperimen tidak berbeda secara signifikan dengan siswa pada kelas kontrol.

Pembelajaran dengan metode eksperimen yang diterapkan di kelas

eksperimen tidak memberikan peningkatan keterampilan berkomunikasi sains

siswa yang lebih baik dibandingkan dengan pembelajaran dengan metode

ceramah di kelas kontrol. Hal tersebut ditunjukkan oleh nilai rata-rata N-gain

kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Peningkatan keterampilan berkomunikasi sains antara kelas

eksperimen dengan kelas kontrol menunjukkan kualitas peningkatan

keterampilan berkomunikasi sains siswa setelah pembelajaran gerak lurus di

kedua kelas tergolong sedang. Nilai rata-rata N-gain kelas eksperimen adalah

0,57 dan kelas kontrol adalah 0,48, sehingga 0,30< <g> ≤ 0,70 termasuk

kategori sedang. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran dengan metode

eksperimen maupun metode ceramah cukup memberikan pengaruh terhadap

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANdigilib.iain-palangkaraya.ac.id/111/5/BAB IV (EL).pdf · BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... Rekapitulasi nilai rata-rata pretest, posttest

61

peningkatan keterampilan berkomunikasi sains siswa pada materi gerak lurus.

Hal tersebut juga dibuktikan oleh uji Paired Sample T Test yang dilakukan

pada masing-masing grup atau kelas yang menunjukkan nilai sig sebesar

0,000 yang menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antara

keterampilan berkomunikasi sains siswa sebelum pembelajaran (pretest)

dengan sesudah pembelajaran (posttest).

Perbedaan yang signifikan antara pretest pada kelas eksperimen dan

kelas kontrol berpengaruh terhadap perbedaan hasil posttest-nya. Hasil

posttest yang berbeda signifikan antara dua kelas sampel tersebut, bukan

berarti menunjukkan perbedaan yang signifikan pada peningkatan

keterampilan berkomunikasi sains siswa. Penelitian ini sebaiknya dilakukan

pada kedua kelas sampel dengan kemampuan siswa yang homogen atau tidak

ada perbedaan yang signifikan pada hasil pretest kedua kelas. Seperti salah

satu persyaratan penelitian eksperimen yaitu sebelum dilaksanakan

eksperimen, kondisi kedua kelompok diusahakan sama sehingga paparan

tentang hasil akhir dapat betul-betul merupakan hasil ada dan tidaknya

perlakuan.104

Hasil posttest menjadi bias karena kelemahan tersebut. Kelemahan

lainnya adalah beberapa soal yang diberikan pada kegiatan posttest sudah

pernah dibahas pada kegiatan evaluasi di akhir pembelajaran, baik itu di kelas

eksperimen maupun di kelas kontrol. Adanya perlakuan lain diluar

pembelajaran di kelas juga mempengaruhi hasil keterampilan berkomunikasi

104

Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian, h. 273

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANdigilib.iain-palangkaraya.ac.id/111/5/BAB IV (EL).pdf · BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... Rekapitulasi nilai rata-rata pretest, posttest

62

sains siswa, misalnya pelajaran tambahan yang diberikan oleh guru lain

diluar jam belajar mengajar di sekolah. Kondisi-kondisi yang ada di sekitar

atau yang diperkirakan mempengaruhi subjek yang digunakan untuk

eksperimen ”seyogyanya disingkirkan”, sehingga apabila perlakuan selesai

dan ternyata ada perbedaan antara hasil pada kelompok eksperimen dengan

kelompok pembanding maka perbedaan hasil ini merupakan akibat dari

adanya perlakuan.105

Keterampilan berkomunikasi sains indikator pertama,

menggambarkan data empiris dengan tabel, tidak menunjukkan perbedaan N-

gain yang tinggi antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Keterbatasan

waktu dalam membimbing siswa dalam mengolah atau menganalisis data

menyebabkan keterampilan berkomunikasi siswa antara kelas eksperimen

dan kelas kontrol tidak menunjukkan perbedaan dalam aspek

menggambarkan data empiris dalam bentuk tabel.Pada indikator kedua,

membaca tabel atau grafik, juga tidak menunjukkan perbedaan N-gain yang

tinggi antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hal ini bisa saja

dikarenakan siswa kurang terbiasa dengan pembelajaran menggunakan

metode eksperimen, dimana siswa yang lebih aktif dalam pengloahan grafik

dan tabel.

Indikator ketiga, keterampilan mengubah data dalam bentuk tabel ke

bentuk grafik, merupakan keterampilan yang menunjukkan perbedaan N-gain

yang paling tinggi daripada keterampilan berkomunikasi sains yang lainnya.

105

Ibid.,

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANdigilib.iain-palangkaraya.ac.id/111/5/BAB IV (EL).pdf · BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... Rekapitulasi nilai rata-rata pretest, posttest

63

Hal tersebut berarti pembelajaran dengan metode eksperimen dapat lebih

meningkatkan keterampilan mengubah data dalam bentuk tabel ke bentuk

grafik daripada pembelajaran dengan metode ceramah. Pada pembelajaran di

kelas eksperimen, siswa lebih terlatih dalam keterampilan ini karena dalam

LKS yang diberikan peneliti terdapat soal tentang mengubah data dalam

bentuk tabel ke bentuk grafik.

Begitu pula pada indikator keempat, menyampaikan hasil eksperimen

dengan jelas, menunjukkan perbedaan N-gain antara kelas eksperimen dan

kelas kontrol. Hal ini menunjukkan dengan metode eksperimen membuat

siswa lebih memahami konsep materi gerak lurus dan menyimpulkan serta

menyampaikan hasil eksperimennya. Sesuai dengan salah satu kelebihan

metode eksperimen yaitu siswa belajar dengan mengalami atau mengamati

sendiri suatu proses atau kejadian,106

jadi siswa akan lebih mudah untuk

menyampaikan hasil eksperimennya dengan jelas apabila siswa melakukan

eksperimen itu sendiri.

Secara umum, pembelajaran dengan metode eksperimen yang

diterapkan pada kelas eksperimen menunjukkan peningkatan keterampilan

berkomunikasi sains lebih tinggi dibandingkan dengan pembelajaran dengan

metode ceramah yang diterapkan pada kelas kontrol, walaupun perbedaan N-

gain diantara keduanya tidak terlalu tinggi. Dari keempat indikator

keterampilan berkomunikasi sains, keterampilan mengubah data dalam

106

Syaiful Sagala, Konsep dan Makna Pembelajaran, h. 220-221.

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANdigilib.iain-palangkaraya.ac.id/111/5/BAB IV (EL).pdf · BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... Rekapitulasi nilai rata-rata pretest, posttest

64

bentuk tabel ke bentuk grafik adalah keterampilan yang mengalami

perbedaan peningkatan paling tinggi.

2. Pengelolaan Pembelajaran

a. Pengelolaan Pembelajaran Fisika Pada Kelas Eksperimen

Pengelolaan pembelajaran fisika dengan metode eksperimen pada

aspek membimbing siswa untuk memberikan hipotesis, pertemuan pertama

memperoleh persentasi nilai rata-rata 75%. Hal ini menunjukan bahwa

peneliti sudah baik dalam memulai pembelajaran fisika. Pertemuan kedua

memperoleh persentasi nilai rata-rata 75%. Pertemuan ketiga memperoleh

persentasi nilai rata-rata 87,5%. Pada pertemuan kedua tidak terjadi

peningkatan atau penurunan dan pertemuan ketiga mengalami peningkatan

karena peneliti sudah belajar dari pertemuan pertama sehingga berusaha

meningkatkannya pada pertemuan berikutnya. Jumlah rata-rata penilaian dari

pertemuan pertama sampai pertemuan ketiga adalah 79,2% termasuk kategori

sangat baik.

Aspek kedua yaitu mengorganisasikan siswa dalam kelompok-

kelompok, pada pertemuan pertama peneliti memperoleh persentasi nilai

100%. Pertemuan kedua dan ketiga peneliti memperoleh persentasi nilai yang

sama yaitu 100%. Pada tiap pertemuan peneliti mendapatkan persentasi nilai

rata-rata 100% dalam aspek ini. Hal tersebut menunjukkan bahwa peneliti

dapat mengorganisasikan siswa dalam kelompok-kelompok dengan sangat

baik. Peneliti mengelompokkan siswa berdasarkan hasil pretest keterampilan

berkomunikasi sains yang telah dilakukan sebelum pembelajaran. Siswa yang

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANdigilib.iain-palangkaraya.ac.id/111/5/BAB IV (EL).pdf · BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... Rekapitulasi nilai rata-rata pretest, posttest

65

memiliki keterampilan berkomunikasi sains rendah, sedang dan tinggi

dikumpulkan dalam satu kelompok. Jumlah rata-rata penilaian aspek

mengorganisasikan siswa dalam kelompok adalah 100% termasuk kategori

sangat baik.

Aspek ketiga yaitu membagikan LKS dan menjelaskan prosedur

dalam LKS, pada pertemuan pertama memperoleh persentasi nilai 100%.

Pertemuan kedua dan ketiga memperoleh persentasi nilai yang sama yaitu

100%. Hal ini menunjukkan bahwa peneliti sudah melaksanakan kegiatan

pada aspek ini dengan sangat baik. Peneliti membagikan LKS kepada setiap

kelompok yang telah dibentuk, lalu menjelaskan prosedur LKS di depan

kelas dengan membimbing beberapa siswa untuk melakukan demonstrasi

penggunaan alat eksperimen.

Aspek keempat yaitu membimbing siswa melakukan eksperimen,

pada pertemuan pertama memperoleh persentasi nilai 75%. Pertemuan kedua

memperoleh persentasi nilai 75%. Dan pertemuan ketiga mengalami

peningkatan dengan persentasi nilai 87,5%. Pada pertemuan ketiga

memperoleh peningkatan karena peneliti belajar dari pertemuan pertama dan

kedua untuk melaksanakan kegiatan pada aspek ini dengan lebih baik .

Jumlah persentasi rata-rata penilaian aspek memberikan latihan soal kepada

siswa adalah 79,2% termasuk kategori sangat baik.

Aspek kelima yaitu membimbing siswa dalam mengolah data, pada

pertemuan pertama memperoleh persentasi nilai 65%. Pertemuan kedua

memperoleh persentasi nilai 70% dan pertemuan ketiga memperoleh

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANdigilib.iain-palangkaraya.ac.id/111/5/BAB IV (EL).pdf · BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... Rekapitulasi nilai rata-rata pretest, posttest

66

persentasi nilai 72%. Walaupun tiap pertemuan mengalami peningkatan

persentasi nilai dari pertemuan sebelumnya, namun jumlah persentasi rata-

rata penilaian aspek membimbing siswa dalam mengolah data adalah 69%

termasuk kategori baik. Aspek ini menunjukkan persentasi nilai paling

rendah diantara aspek lainnya. Hal ini karena peneliti agak kesulitan

membimbing siswa dalam berdiskusi untuk mengolah data dengan

kelompoknya masing-masing.

Aspek keenam yaitu membimbing siswa mempresentasikan hasil

eksperimen, pada pertemuan pertama memperoleh persentasi nilai 70%.

Pertemuan kedua memperoleh persentasi nilai 75% dan pertemuan ketiga

memperoleh persentasi nilai 80%. Jumlah persentasi rata-rata penilaian aspek

membimbing siswa mempresentasikan hasil eksperimen adalah 75%

termasuk kategori baik. Peneliti juga kurang maksimal dalam melaksanakan

kegiatan pada aspek ini dikarenakan keterbatasan waktu.

Kegiatan eksperimen adalah salah satu solusi yang dapat menciptakan

pembelajaran aktif. Namun hal tersebut baru terwujud jika kegiatan

eksperimen dapat dilakukan oleh siswa dengan baik. Untuk mewujudkan

kegiatan eksperimen yang benar-benar dapat membuat siswa menjadi aktif

diperlukan usaha yang ekstra dari para guru dan kerjasama dari siswa sendiri.

Oleh karena itu, sebelum metode eksperimen dilakukan, guru harus dapat

merencanakan dan mempersiapkan kegiatan ini dengan baik. Tanpa adanya

suatu perencanaan dan persiapan dan kegiatan yang baik, maka semua

fasilitas yang ada tidak akan berfungsi untuk mendukung tercapainya

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANdigilib.iain-palangkaraya.ac.id/111/5/BAB IV (EL).pdf · BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... Rekapitulasi nilai rata-rata pretest, posttest

67

kegiatan eksperimen yang efektif. Perencanaan dan persiapan yang dilakukan

oleh guru harus pula mencakup alokasi waktu yang digunakan untuk kegiatan

eksperimen dan penyediaan peralatan dan bahan eksperimen bagi setiap

kelompok siswa.107

Dalam penelitian ini, alokasi waktu yang kurang merupakan salah satu

kendala yang dihadapi pada saat melakukan pembelajaran dengan metode

eksperimen. Sehingga peneliti tidak dapat dengan maksimal membimbing

siswa dalam mengolah data, dimana kegiatan tersebut sangat melatih

keterampilan berkomunikasi sains siswa.

b. Pengelolaan Pembelajaran Fisika Pada Kelas Kontrol

Pengelolaan pembelajaran fisika dengan metode ceramah pada aspek

memotivasi siswa dalam pembelajaran, pertemuan pertama memperoleh

persentasi nilai rata-rata 100%. Hal ini menunjukan bahwa peneliti sudah

baik dalam memulai pembelajaran fisika. Pertemuan kedua memperoleh

persentasi nilai rata-rata 75%. Pertemuan ketiga memperoleh persentasi nilai

rata-rata 75%. Pada pertemuan kedua dan ketiga mengalami penurunan

dikarenakan siswa terlihat kurang tertarik dengan motivasi yang disampaikan

oleh guru. Jumlah rata-rata penilaian dari pertemuan pertama sampai

pertemuan ketiga adalah 83,3% termasuk kategori sangat baik.

Aspek kedua yaitu menjelaskan materi pembelajaran, pada pertemuan

pertama peneliti memperoleh persentasi nilai 75%. Pertemuan kedua peneliti

107

Intan Syahroni, “Penggunaan Model Pembelajaran Konstruktivisme Melalui Metode

Eksperimen untuk Mengurangi Miskonsepsi Siswa pada Pokok Bahasan Kinematika Gerak

Lurus”, Skripsi, Bandung: UPI, 2011, h. 35-36.

Page 21: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANdigilib.iain-palangkaraya.ac.id/111/5/BAB IV (EL).pdf · BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... Rekapitulasi nilai rata-rata pretest, posttest

68

memperoleh persentasi nilai 100%. Dan pertemuan ketiga peneliti

memperoleh persentasi nilai 100%. Pada pertemuan kedua dan ketiga

memperoleh peningkatan karena peneliti sudah belajar dari pertemuan

pertama sehingga berusaha meningkatkannya pada pertemuan kedua dan

ketiga. Jumlah rata-rata penilaian aspek menjelaskan materi pembelajaran

adalah 91,7% termasuk kategori sangat baik.

Aspek ketiga yaitu memberi kesempatan kepada siswa untuk

bertanya, pada pertemuan pertama memperoleh persentasi nilai 75%.

Pertemuan kedua dan ketiga memperoleh persentasi nilai yang sama yaitu

100%. Pada pertemuan kedua dan ketiga memperoleh peningkatan karena

peneliti sudah belajar dari pertemuan pertama sehingga berusaha

meningkatkannya pada pertemuan kedua dan ketiga. Jumlah rata-rata

penilaian aspek memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya adalah

91,7% termasuk kategori sangat baik.

Aspek keempat yaitu memberikan latihan soal kepada siswa, pada

pertemuan pertama memperoleh persentasi nilai 75%. Pertemuan kedua dan

ketiga memperoleh nilai yang sama yaitu 100%. Pada pertemuan kedua dan

ketiga memperoleh peningkatan karena siswa terlihat lebih antusias untuk

menyelesaikan soal-soal latihan yang diberikan. Jumlah persentasi rata-rata

penilaian aspek memberikan latihan soal kepada siswa adalah 91,7%

termasuk kategori sangat baik.

Aspek kelima yaitu membimbing siswa dalam menyimpulkan materi

pembelajaran, pada pertemuan pertama memperoleh nilai 75%. Pertemuan

Page 22: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANdigilib.iain-palangkaraya.ac.id/111/5/BAB IV (EL).pdf · BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... Rekapitulasi nilai rata-rata pretest, posttest

69

kedua dan ketiga memperoleh nilai yang sama dengan pertemuan pertama

yaitu 75%. Jumlah persentasi rata-rata penilaian aspek membimbing siswa

dalam menyimpulkan materi pembelajaran adalah 75% termasuk kategori

baik.

Pada pembelajaran dengan metode ceramah di kelas kontrol, guru

lebih mudah menjelaskan materi beserta soal-soal yang melatih keterampilan

berkomunikasi sains siswa pada pokok bahasan gerak lurus. Hal ini sesuai

dengan salah satu kelebihan metode ceramah yaitu guru mudah menerangkan

dengan baik.108

108

Roestiyah, Didaktik Metodik, h.69