Upload
vuongtuyen
View
217
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
50
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini dilakukan di kelas 2 dengan jumlah siswa 33 siswa dan
dilaksanakan pada tanggal 24-28 Maret 2015. Pemerolehan data penelitian
dilakukan dengan menggunakan pendekatan saintifik melalui metode discovery
pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yaitu hasil belajar IPA yang
diperoleh melalui postes. Sebelum melakukan pembelajaran dengan menggunakan
metode discovery terlebih dahulu siswa diberikan pretes untuk mengetahui tingkat
kemampuan siswa. Setelah diperoleh hasil nilai pretes kemudian kelas tersebut
sebagai kelas eksperimen diberikan perlakuan dengan menggunakan pendekatan
saintifik melalui metode discovery. Sebelum pembelajaran berlangsung, peneliti
menyusun rancangan pembelajaran yang selanjutnya disebut RPP kemudian
dikonsultasikan pada guru dan dosen pembimbing untuk dikaji atau direvisi.
Setelah RPP selesai direvisi, guru kelas sebagai orang yang akan melaksanakan
pembelajaran discovery mempelajari setiap langkah pembelajaran dan peneliti
menjelaskan setiap langkah agar guru mengerti isi dari RPP. Pelaksanaan
penelitian atau observasi dilaksanakan sesuai dengan langkah yang telah
dirancang pada RPP.
Pelaksanaan penelitian di SD Negeri Tingkir Tengah 02 Salatiga tahun
ajaran 2014/2015 dilakukan pada 3 kali pertemuan seperti tercantum dalam jadwal
penelitian berikut:
Tabel 15
Uraian Kegiatan Selama Penelitian
No. Hari/ Tanggal Uraian Kegiatan
1. Senin, 16 Februari 2015 a. Permohonan izin penelitian dan
observasi di SD Negeri Tingkir Tengah
02 Salatiga
2. Sabtu, 21 Maret 2015 a. Memberikan pretes kepada siswa.
51
3. Selasa, 24 Maret 2015 a. Perkenalan dengan siswa.
b. Kegiatan pembelajaran 1 tentang
mengenal lagu “Burung Hantu”, posisi
atau kedudukan matahari, dan
mengenal bangun datar.
4. Rabu, 25 Maret 2015 a. Kegiatan pembelajaran 2 tentang
perbedaan panas matahari dan
membuat gerakan berdasarkan lagu
5. Sabtu, 28 Maret 2015 a. Kegiatan pembelajaran 3 tentang
bayang-bayang matahari dan membuat
bayang-bayang melalui benda datar.
b. Memberikan postes kepada siswa
Berdasarkan Tabel 15, peneliti meminta izin penelitian dan melakukan
observasi di SD Negeri Tingkir Tengah 02 Salatiga pada hari Senin, 16 februari
2015. Setelah sekolah memberikan izin melakukan penelitian dan peneliti telah
melakukan konsultasi RPP, dilakukan penelitian di kelas 2 SD Negeri Tingkir
Tengah 02 Salatiga yang dilaksanakan dalam 3 kali pertemuan yaitu pada tanggal
24, 25, dan 28 Maret 2015. Sebelum melakukan penelitian, dilakukan
pengumpulan data pretes dengan pemberian instrumen pretes kepada siswa kelas
2 SD Negeri Tingkir Tengah 02 Salatiga yang dilakukan pada hari Sabtu, 21
Maret 2015. Kemudian pada hari Selasa 24 Maret 2015 penelitian metode
discovery mulai diterapkan di kelas 2 dengan materi Matahari dengan kompetensi
dasar mengidentifikasi kenampakan matahari pada pagi, siang dan sore hari dan
indikator melakukan percakapan melalui bacaan, menanggapi isi percakapan
Bima dan Ibu, mengidentifikasi pergerakan matahari ketika terbit sampai
terbenam, dan mengenal macam-macam bangun datar dengan sub materi
kedudukan matahari. Karena pembelajaran di kelas 2 KTSP masih menggunakan
pembelajaran tematik maka tema yang dipilih adalah Tempat Umum. Hari Rabu
25 Maret 2015 merupakan pertemuan kedua pembelajaran dengan indikator
melakukan percakapan melalui bacaan, menanggapai isi percakapan Bima dan
keluarganya, menyebutkan perbedaan kenampakan matahari pada pagi, siang, dan
sore hari, dan membedakan macam-macam bangun datar. Tujuan pembelajaran
mengidentifikasi panas matahari pada pagi, siang dan sore hari sub materi
perbedaan panas matahari. Pertemuan terakhir adalah pada hari Sabtu 28 Maret
52
2015 dengan indikator melakukan percakapan melalui bacaan, menanggapi isi
percakapan Bima dan Ibu, menyebutkan perbedaan kenampakan matahari pada
pagi, siang dan sore hari dengan tujuan pembelajaran menyebutkan perbedaan
bayang-bayang yang dihasilkan matahari dan membedakan macam-macam
bangun datar disekitar lingkungan. Sub materi pembelajaran pada pertemuan
ketiga adalah bayang-bayang matahari dan langkah terakhir penelitian yaitu
pemberian postes kepada siswa kelas 2 untuk mengtahui perubahan hasil belajar
yang dihasilkan setelah pelaksanaan pembelajaran dengan metode discovery.
Keterlaksanaan pemberian treatment dapat diperoleh melalui hasil
pengamatan atau observasi dengan menggunakan lembar observasi yang telah
sesuai dengan sintak pembelajaran pendekatan saintifik melalui metode discovery
dalam standar proses.
Tabel 16
Hasil Observasi Pelaksanaan Pembelajaran Pendekatan Saintifik Melalui
Metode Discovery
No. Sintak
Pembelajaran
Butir
Penga
matan
Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3
Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
1. Kegiatan Awal
Guru
mengucapkan
salam
4 4 - 3 1 4 -
2. Kegiatan Inti
Mengamati
Guru
membimbing
siswa dalam
mengamati
objek atau
gambar.
(Pengumpulan
Data)
2 2 - 2 - 2 -
3. Menanya
Guru
membimbing
siswa untuk
memancing rasa
ingin tahu.
2 2 - 2 - 2 -
53
(Stimulasi dan
Identifikasi
Masalah)
4. Menalar
Guru
memberikan
kesempatan
kepada siswa
untuk
merumuskan
hipotesis.
(Generalisasi)
2 1 1 2 - 2 -
5. Mencoba
Guru
memberikan
bimbingan
kepada siswa
dalam mencoba
hipotesis.
(Pengolahan
Data)
1 1 - 1 - 1 -
6. Mengkomunikas
ikan
Guru
memberikan
kesempatan
siswa untuk
menyampaikan
hasil
pengamatan.
(Pembuktian)
2 2 - 2 - 2 -
7. Kegiatan
Penutup
Menarik
Kesimpulan
Guru
membimbing
siswa dalam
membuat
kesimpulan
pembelajaran.
3 2 1 3 - 3 -
Jumlah 16 14 2 15 1 16 0
Terdapat 5 aspek penilaian pada Tabel 16 yang harus dilakukan oleh guru
yaitu pada aspek 1 yaitu kegiatan awal yang bertujuan untuk mengawali
54
pembelajaran dengan berdoa dan memancing rasa ingin tahu siswa. Aspek 2
mengamati dengan kegiatan guru membimbing siswa dalam mengamati objek
atau gambar dan menampilkan gambar atau alat peraga di depan kelas
(pengumpulan data), aspek 3 menanya dengan kegiatan guru membimbing siswa
untuk fokus dalam pembelajaran dengan bertanya kepada siswa tentang materi
(stimulasi) dan memberikan rumusan masalah untuk siswa (identifikasi masalah).
Aspek 4 mencoba dengan kegiatan guru memberikan bimbingan kepada masing-
masing kelompok dalam menemukan hal baru (pengolahan data). Aspek 5
menalar dengan kegiatan guru membimbing siswa untuk membuat kesimpulan
dari data yang telah dianalisis (generalisasi). Aspek 6 mengkomunikasikan dengan
kegiatan guru memberikan kesempatan siswa secara kelompok untuk
menyampaikan hasil pengamatan di depan kelas (verifikasi) dan memberikan
arahan kepada siswa dalam pengaplikasian materi dalam kehidupan sehari-hari.
Aspek 7 adalah kegiatan untuk mengakhiri pembelajaran dengan memberikan soal
evaluasi maupun pekerjaan rumah.
Dari hasil pengamatan observasi pada Tabel 16, pada pertemuan pertama
dari 16 kegiatan yang harus dilaksanakan, 2 kegiatan belum dilaksanakan yaitu
guru membimbing siswa untuk membuat kesimpulan dari data yang telah
dianalisis dan guru memberikan uji kompetensi untuk siswa. Pertemuan kedua
dari 16 kegiatan, 1 kegiatan belum dilakukan yaitu guru memberi pertanyaan atau
motivasi sebelum memulai pembelajaran. Pertemuan ketiga, 16 kegiatan telah
dilaksanakan dengan baik oleh guru secara keseluruhan. Pada ketiga pertemuan
pelaksanaan pembelajaran, guru telah melaksanakan kegiatan pembelajaran
dengan baik.
4.2 Data Hasil Penelitian
4.2.1 Data Hasil Belajar
Sebelum melakukan analisis data terlebih dahulu menyusun tabel distribusi
frekuensi untuk menyederhanakan hasil nilai pretes dan postes. Berikut adalah
langkah-langkah dalam menyusun tabel frekuensi pretes dengan rumus sebagai
berikut:
55
Banyaknya kelas = 1+3,3 log n
n (jumlah siswa) = 33
log33 = 1,518
Jadi banyak kelas = 1+(3,3*1,518)
= 1+5,0094
= 6,0094 dibulatkan ke atas menjadi 7 kelas
Range = Nilai Maksimum-Nilai Minimum+1
= 93-27+1
= 67
Interval =𝑅𝑎𝑛𝑔𝑒
Kelas
=67
7
= 9,57 dibulatkan ke atas menjadi 10
Hasil tabel distribusi frekuensi pretes dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 17
Hasil Tabel Distribusi Frekuensi Pretes
Interval Frekuensi Persentase
27-36 1 3,03%
37-46 0 0%
47-56 3 9,09%
57-66 8 24,24%
67-76 9 27,27%
77-86 9 27,27%
87-96 3 9,09%
Jumlah 33 99,99%
Tabel 17 diketahui bahwa siswa yang mendapat skor 27 sampai 36 ada 1
siswa, skor 37 sampai 46 tidak ada siswa, skor 47 sampai 56 ada 3 siswa, skor 57
sampai 66 ada 8 siswa, skor 67 sampai 76 ada 9 siswa, skor 77 sampai 86 ada 9
siswa, dan skor 87 sampai 96 ada 3 siswa. Hasil analisis tabel distribusi frekuensi
pretes dapat dilihat pada Gambar 2 seperti di bawah ini:
56
Gambar 2 Grafik Distribusi Data Hasil Belajar Pretes pada
Siswa Kelas 2 SD Negeri Tingkir Tengah 02 Salatiga
Tabel distribusi frekuensi postes juga disusun dengan menggunakan
langkah-langkah sebagai berikut:
Banyaknya kelas = 1+3,3 log n
n (jumlah siswa) = 33
log33 = 1,518
Jadi banyak kelas = 1+(3,3*1,518)
= 1+5,0094
= 6,0094 dibulatkan ke atas menjadi 7 kelas
Range = Nilai Maksimum-Nilai Minimum+1
= 100-63+1
= 37+1
= 38
Interval =𝑅𝑎𝑛𝑔𝑒
Kelas
=38
7
= 5,42 dibulatkan ke atas menjadi 6
Hasil tabel distribusi frekuensi postes dapat dilihat sebagai berikut:
0
2
4
6
8
10
27-36 37-46 47-56 57-66 67-76 77-86 87-96
57
Tabel 18
Hasil Tabel Distribusi Frekuensi Postes
Interval Frekuensi Persentase
63-68 5 15,15%
69-74 3 9,09%
75-80 2 6,06%
81-86 8 24,24%
87-92 8 24,24%
93-98 5 15,15%
99-104 2 6,06%
Jumlah 33 99,99%
Tabel 18 diketahui bahwa siswa yang mendapat skor 63 sampai 68 ada 5
siswa, skor 69 sampai 74 ada 3 siswa, skor 75 sampai 80 ada 2 siswa, skor 81
sampai 86 ada 8 siswa, skor 87 sampai 92 ada 8 siswa, skor 93 sampai 98 ada 5
siswa, dan skor 99 sampai 104 ada 2 siswa. Hasil analisis tabel distribusi
frekuensi pretes dapat dilihat pada Gambar 3 seperti di bawah ini:
Gambar 3 Grafik Distribusi Data Hasil Belajar Postes pada
Siswa Kelas 2 SD Negeri Tingkir Tengah 02 Salatiga
Tabel distribusi frekuensi gain disusun dengan menggunakan langkah-
langkah sebagai berikut:
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
63-68 69-74 75-80 81-86 87-92 93-98 99-104
58
Banyaknya kelas = 1+3,3 log n
n (jumlah siswa) = 33
log33 = 1,518
Jadi banyak kelas = 1+(3,3*1,518)
= 1+5,0094
= 6,0094 dibulatkan ke atas menjadi 7 kelas
Range = Nilai Maksimum-Nilai Minimum+1
= 41-(-14)+1
= 56
Interval =𝑅𝑎𝑛𝑔𝑒
Kelas
=56
7
= 8
Tabel 19
Hasil Tabel Distribusi Frekuensi Gain
Interval Frekuensi Persentase
(-14)-(-7) 4 12,12%
(-6)-1 3 9,09%
2-9 4 12,12%
10-17 5 15,15%
18-25 6 18,18%
26-33 6 18,18%
34-41 5 15,15
Jumlah 33 99,99%
Tabel 19 diketahui bahwa siswa yang mendapat gain (-14) sampai (-7) ada
4 siswa, gain (-6) sampai 1 ada 3 siswa, gain 2 sampai 9 ada 4 siswa, gain 10
sampai 17 ada 5 siswa, dan gain 18 sampai 25 ada 6 siswa, gain 26 sampai 33 ada
6 siswa, dan gain 34 sampai 41 ada 5 siswa. Hasil analisis tabel distribusi
frekuensi gain dapat dilihat pada Gambar 4 seperti di bawah ini:
59
Gambar 4 Grafik Distribusi Data Gain (Nilai Tambah) pada
Siswa Kelas 2 SD Negeri Tingkir Tengah 02 Salatiga
4.3 Analisis Data
Analisis data yang dilakukakan menggunakan analisis uji F dan uji T
berpasangan (Paired Samples T Test). Analisis data penelitian menggunakan
bantuan SPSS versi 16.0.
Penelitian ini diawali dengan uji coba soal pretes dan postes di SD Negeri
Tingkir Lor 01 Salatiga yang terletak di Kecamatan Tingkir Kota Salatiga. Uji
coba dimaksudkan untuk menguji validitas dan reliabilitas instrumen sebelum
digunakan dalam penelitian sehingga hasil pengukuran yang diperoleh dapat
dipertanggungjawabkan. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, sebelum
melakukan perlakuan (treatment) guru mempelajari RPP dengan langkah
discovery dan terlebih dahulu berlatih agar sesuai dengan langkah pembelajaran.
Sebelum melakukan pengujian dengan uji F, penelitian harus melakukan
uji prasyarat untuk memenuhi syarat yang menjadi ketentuan dalam uji F yaitu uji
normalitas dan uji homogenitas dengan bantuan SPSS 16.0.
4.3.1 Uji T (Paired Samples T Test)
4.3.1.1 Uji Prasyarat
Uji prasyarat sebelum melakukan uji Paired Samples T Test adalah uji
normalitas. Uji normalitas data bertujuan untuk mengetahui normal atau tidaknya
penyebaran data dari variabel penelitian. Uji normalitas pretes dan postes
menggunakan teknik Kolmogorov Test karena banyaknya data lebih dari 30 siswa.
Penghitungan dilakukan dengan bantuan SPSS 16.0.
01234567
60
Untuk melihat normal atau tidaknya penyebaran data pada nilai pretes dan
postes maka digunakan uji normalitas data. Berikut hasil uji normalitas nilai
pretes dan nilai postes.
Tabel 20
Hasil Uji Normalitas Nilai Pretes SD Negeri Tingkir Tengah 02 Salatiga
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic Df Sig.
pretes .105 33 .200* .958 33 .233
a. Lilliefors Significance Correction
*. This is a lower bound of the true
significance.
Dari Tabel 20 tampak bahwa hasil uji normalitas dari Kolmogorov-
Smirnov untuk hasil pretes signifikansi sebesar 0,200. Berarti signifikansi lebih
besar dari 0,05 maka hal ini menunjukkan bahwa distribusi hasil pengukuran
variabel pretes adalah normal. Berikut ini adalah gambar plot yang menunjukkan
bahwa nilai pretes berdistribusi normal.
Gambar 5 Normal Q-Q Plot Nilai Pretes
Tabel 21
Hasil Uji Normalitas Nilai Postes SD Negeri Tingkir Tengah 02 Salatiga
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic Df Sig. Statistic df Sig.
Postes .142 33 .090 .957 33 .209
a. Lilliefors Significance Correction
Dari Tabel 21 tampak bahwa hasil dari Kolmogorov-Smirnov untuk hasil
postes signifikansi sebesar 0,209. Berarti signifikansi lebih besar dari 0,05 maka
hal ini menunjukkan bahwa distribusi hasil pengukuran variabel postes adalah
61
normal. Berikut ini adalah gambar plot yang menunjukkan bahwa nilai postes
berdistribusi normal.
Gambar 6 Normal Q-Q Plot Nilai Postes
Berdasarkan Gambar 5 dan Gambar 6 garis pada grafik atau plot adalah
data yang mengikuti distribusi normal dan titik-titik pada sekitar garis adalah
keadaan yang diuji. Jika titik-titik berada sangat dekat atau menempel pada garis
dalam jumlah yang besar maka dapat disimpulkan data berdistribusi normal.
Uji Paired Samples T Test digunakan untuk menguji ada tidaknya
perbedaan rata-rata pada dua sampel berpasangan. Berpasangan maksudnya
adalah perubahan atau perbedaan hasil belajar. Berikut adalah hasil uji Paired
Samples T Test untuk menguji apakah ada perbedaan pengaruh yang signifikan
penerapan pendekatan saintifik melalui metode discovery terhadap hasil belajar
IPA dengan bantuan SPSS 16.0 for windows.
Tabel 22
Hasil Uji Paired Samples T Test Pada Pretes dan Postes
Paired Samples Statistics
Mean N
Std.
Deviation
Std. Error
Mean
Pair 1 pretes 79.58 33 13.739 2.392
postes 83.82 33 10.267 1.787
62
Paired Samples Test
Paired Differences
t df Sig. (2-
tailed)
Mean Std.
Deviation
Std.
Error
Mean
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
Pair
1
pretes -
postes -4.242 7.529 1.311 -6.912 -1.573 -3.237 32 .003
Dari Tabel 22, rata-rata pretes adalah 79,58 sedangkan rata-rata postes
adalah 83,82. Dapat kita lihat bahwa rata-rata postes lebih tinggi daripada rata-rata
pretes. Hasil uji Paired Samples T Test terhadap pretes dan postes memiliki
koefisien signifikansi (2 tailed) sebesar 0,003. Berarti signifikansi lebih kecil dari
0,05 maka hal ini menunjukkan bahwa terdapat perubahan hasil belajar pada
siswa kelas 2 SD Negeri Tingkir Tengah 02 Salatiga.
4.3.2 Uji F
Untuk menguji perbedaan yang signifikan antar kelompok eksperimen
analisis data yang digunakan adalah uji F (ANOVA). Uji F digunakan untuk
menguji perbedaan rata-rata tiga kelompok atau lebih dengan membandingkan
varian. Data yang digunakan untuk mengelompokkan siswa berdasarkan tingkat
kemampuannya adalah data selisih skor postes dan skor pretes yang disebut
dengan gain.
Tabel 23
Hasil Uji F pada Tingkat Kemampuan Siswa
Descriptives
Gain
N Mean
Std.
Deviation
Std.
Error
95% Confidence
Interval for Mean
Minimum Maximum
Lower
Bound
Upper
Bound
Rendah 5 6.20 21.879 9.785 -20.97 33.37 -14 41
Sedang 6 1.17 9.988 4.078 -9.32 11.65 -13 12
Tinggi 22 21.50 11.887 2.534 16.23 26.77 -9 38
Total 33 15.48 15.651 2.724 9.94 21.03 -14 41
63
ANOVA
Gain
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Between
Groups 2457.109 2 1228.555 6.849 .004
Within Groups 5381.133 30 179.371
Total 7838.242 32
Tabel 23 menunjukkan rata-rata tingkat kemampuan siswa kelas 2 SD
Negeri Tingkir Tengah 02 Salatiga. Tingkat kemampuan rendah memiliki rata-
rata sebesar 6,20, tingkat kemampuan sedang memiliki rata-rata 1,17, dan tingkat
kemampuan tinggi memiliki rata-rata sebesar 21,50. Dapat kita lihat bahwa rata-
rata kemampuan tinggi lebih besar dibandingkan kemampuan rendah dan sedang.
Tingkat signifikasi gain adalah 0,004. Tingkat signifikasi adalah jika di
bawah 0,05 maka signifikan dan jika di atas 0,05 maka tidak signifikan. Dapat
disimpulkan bahwa terdapat perubahan hasil belajar pada tingkat kemampuan
siswa kelas 2 SD Negeri Tingkir Tengah 02 Salatiga.
4.4 Uji Hipotesis
Uji hipotesis dilakukan setelah melakukan uji Paired Samples T Test dan
uji F (ANOVA) yang terdapat pada Tabel 22 dan Tabel 23. Berikut adalah uji
hipotesis dalam penelitian pendekatan saintifik melalui metode discovery terhadap
hasil belajar yang dinyatakan sebagai berikut:
Ho : µ1=µ2 artinya tidak terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan
penerapan pendekatan saintifik melalui metode discovery terhadap hasil
belajar IPA siswa kelas 2 SD Negeri Tingkir Tengah 02 Salatiga.
Ha : µ1≠µ2 artinya terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan penerapan
pendekatan saintifik melalui metode discovery terhadap hasil belajar IPA
siswa kelas 2 SD Negeri Tingkir Tengah 02 Salatiga.
Uji hipotesis dalam penelitian pendekatan saintifik melalui metode
discovery terhadap hasil belajar dilihat dari tingkat kemampuan siswa yang
dinyatakan sebagai berikut:
64
Ho : µ3=µ4 artinya tidak terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan
penerapan pendekatan saintifik melalui metode discovery terhadap hasil
belajar IPA pada berbagai tingkat kemampuan belajar siswa kelas 2 SD
Negeri Tingkir Tengah 02 Salatiga.
Ha : µ3≠µ4 artinya terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan penerapan
pendekatan saintifik melalui metode discovery terhadap hasil belajar IPA
pada berbagai tingkat kemampuan belajar siswa kelas 2 SD Negeri
Tingkir Tengah 02 Salatiga.
Pengambilan keputusan hipotesis menggunakan 2 uji yaitu uji F dan uji
Paired Samples T Test, jika uji F untuk melihat perubahan hasil belajar melalui
tingkat kemampuan yang telah dikelompokkan menurut nilai UTS dan UAS, uji
Paired Samples T Test d digunakan untuk melihat pengaruh dari metode terhadap
hasil belajar melalui nilai pretes dan postes. Berdasarkan signifikansi yaitu apabila
signifikansi >0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak. Berdasarkan Tabel 22 hasil
analisis uji Paired Samples T Test rata-rata pretes adalah 79,58 sedangkan rata-
rata postes adalah 83,82. Dapat kita lihat bahwa rata-rata postes lebih tinggi
daripada rata-rata pretes. Hasil uji Paired Samples T Test terhadap pretes dan
postes memiliki koefisien signifikansi (2 tailed) sebesar 0,003 yang artinya lebih
kecil dari 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Ho menyatakan bahwa tidak
terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan penerapan pendekatan saintifik
melalui metode discovery terhadap hasil belajar IPA siswa kelas 2 SD Negeri
Tingkir Tengah 02 Salatiga ditolak.
Berdasarkan Tabel 23 hasil analisis uji F menunjukkan tingkat
kemampuan rendah memiliki rata-rata sebesar 6,20, tingkat kemampuan sedang
memiliki rata-rata 1,17, dan tingkat kemampuan tinggi memiliki rata-rata sebesar
21,50. Tingkat signifikasi hasil belajar pada tingkat kemampuan siswa adalah
0,004. Jika tingkat signifikasi di bawah 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak. Ho
menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan penerapan
pendekatan saintifik melalui metode discovery terhadap hasil belajar IPA pada
berbagai tingkat kemampuan belajar siswa kelas 2 SD Negeri Tingkir Tengah 02
Salatiga ditolak.
65
Maka dengan adanya dua uji hipotesis terdapat dua hasil yaitu:
1) Dengan ditolaknya Ho, maka Ha yang menyatakan bahwa terdapat
perbedaan pengaruh yang signifikan penerapan pendekatan saintifik
melalui metode discovery terhadap hasil belajar IPA siswa kelas 2 SD
Negeri Tingkir Tengah 02 Salatiga diterima.
2) Dengan ditolaknya Ho, maka Ha yang menyatakan bahwa terdapat
perbedaan pengaruh yang signifikan penerapan pendekatan saintifik
melalui metode discovery terhadap hasil belajar IPA pada berbagai tingkat
kemampuan belajar siswa kelas 2 SD Negeri Tingkir Tengah 02 Salatiga
diterima.
4.5 Pembahasan Hasil Penelitian
Dari uji hipotesis yang telah dilakukan dengan menggunakan uji Paired
Samples T Test dan uji F (ANOVA) diperoleh hasil signifikansi sebesar 0,003 dan
0,004. Apabila signifikansi <0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima sehingga
terdapat dua kesimpulan yaitu adanya pengaruh pendekatan saintifik melalui
metode discovery terhadap hasil belajar IPA dan adanya pengaruh pendekatan
saintifik melalui metode discovery terhadap hasil belajar IPA pada berbagai
tingkat kemampuan. Metode discovery berpengaruh terhadap hasil belajar IPA
kelas 2 SD Negeri Tingkir Tengah 02 Salatiga.
Pendekatan saintifik melalui metode discovery berpengaruh terhadap hasil
belajar siswa. Hal ini sesuai dengan teori menurut Kurniasih (2014:24) dan
Daryanto (2014:54) yang telah diuraikan bahwa pendekatan saintifik melalui
metode discovery bertujuan untuk membuat siswa aktif dan saling bekerja sama
dalam menyelesaikan tugas dari guru. Tujuan lainnya menurut Illahi dan Hosnan
adalah untuk melatih kepercayaan diri siswa dalam menyampaikan pendapatnya,
melatih pemikiran siswa untuk menjawab permasalahan secara kreatif, dan dapat
menyerap pembelajaran dengan cepat. Dengan menggunakan metode discovery,
siswa dapat belajar secara sistematis atau sesuai dengan langkah-langkah ilmiah
dan secara berkelompok dapat mengkomunikasikan pendapat tanpa takut merasa
salah.
66
Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa menurut Slameto
(2013:54) yaitu metode mengajar guru yang berbeda, relasi guru dengan siswa,
dan relasi siswa dengan siswa ternyata mempengaruhi hasil belajar siswa.
Dampak cara mengajar guru yang memusatkan pembelajaran pada siswa yaitu
membuat siswa terlibat aktif dalam pembelajaran. Berdasarkan uraian tersebut,
dengan penggunaan pendekatan saintifik melalui metode discovery berpengaruh
terhadap hasil belajar siswa kelas 2 sekolah dasar dan berpengaruh terhadap hasil
belajar siswa kelas 2 pada berbagai kemampuan belajar siswa kelas 2 sekolah
dasar.
Dari kajian penelitian yang relevan yang telah dilakukan oleh Kristianti,
Yuli Astutik dan Zainal Arifin menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang
signifikan pada penerapan metode discovery berbantuan media realita. Javid
Nama Ayu Laksmi juga memberikan hasil bahwa metode discovery berpengaruh
terhadap hasil belajar siswa kelas V SDN Gendongan 01 Salatiga Semester II
tahun pelajaran 2011/ 2012. Pada penelitian Lisa Saputri menunjukkan bahwa
penggunaan metode discovery pada pelajaran IPA pokok bahasan bunyi
berpengaruh terhadap hasil belajar siswa kelas 4 SD Kristen Satya Wacana
Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2011/2012.
Secara umum berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan, dapat
disimpulkan bahwa hasil penelitian yang telah diperoleh memiliki hasil yang sama
dengan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya yaitu pendekatan saintifik
melalui metode discovery memberikan pengaruh terhadap hasil belajar siswa dan
terhadap hasil belajar siswa pada berbagai kemampuan belajar siswa kelas 2
sekolah dasar.
Kelebihan yang dapat ditemukan dari penelitian ini adalah pendekatan
pembelajaran yang digunakan karena belum adanya penelitian yang membahas
pendekatan saintifik di sekolah dasar. Kemudian kelebihan penelitian ini adalah
melihat hasil belajar pada berbagai kemampuan belajar. Dengan melihat hasil
belajar kognitif pada berbagai kemampuan belajar dapat melihat pengaruh metode
yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Meskipun demikian, hasil penelitian
ini tidak dapat digeneralisasikan ke kelas lain maupun sekolah lainnya
67
dikarenakan penelitian ini merupakan penelitian sampel. Dilihat dari keterbatasan
hasil penelitian ini, hasil penelitian tetap dapat digunakan sebagai bahan referensi
dalam penelitian lain atau dalam kegiatan guru mengajar.