40
65 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1 Gambaran Lokasi Penelitian Penelitian ini di SDN Pedurungan Kidul 04 Semarang dengan alamat Jalan Blancir Pedurungan Kidul Semarang. Data guru terdiri dari 15 orang (11 orang berstatus Pegawai Negeri Sipil dan 4 orang berstatus wiyata bakti). 4.2 Pelaksanaan Penelitian Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) ini dilaksana- kan dalam dua siklus yaitu siklus 1 dan siklus 2. Siklus 1 terdiri atas beberapa tahap, yaitu: (1) peren- canaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan dan evaluasi, dan (4) refleksi. 1. Perencanaan Perencanaan adalah langkah awal peneliti saat akan memulai tindakan. Agar perencanaan mudah dipahami dan dilaksanakan maka penulis membuat rencana tindakan sebagai berikut: (a) Merumuksan masalah yang akan dicari solusinya. (b) Merumus- kan tujuan penyelesaian masalah/tujuan mengha- dapi tantangan atau tujuan melakukan inovasi atau tindakan. (c) Merumuskan indikator keberhasilan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN · membantu dalam menyusun laporan mengenai hasil pantauan yang berfungsi sebagai sarana dalam pemberian reward dan punishment, hal ini mampu

  • Upload
    others

  • View
    13

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN · membantu dalam menyusun laporan mengenai hasil pantauan yang berfungsi sebagai sarana dalam pemberian reward dan punishment, hal ini mampu

65

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

PENELITIAN

4.1 Gambaran Lokasi Penelitian

Penelitian ini di SDN Pedurungan Kidul 04

Semarang dengan alamat Jalan Blancir Pedurungan

Kidul Semarang. Data guru terdiri dari 15 orang (11

orang berstatus Pegawai Negeri Sipil dan 4 orang

berstatus wiyata bakti).

4.2 Pelaksanaan Penelitian

Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) ini dilaksana-

kan dalam dua siklus yaitu siklus 1 dan siklus 2.

Siklus 1 terdiri atas beberapa tahap, yaitu: (1) peren-

canaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan dan evaluasi,

dan (4) refleksi.

1. Perencanaan

Perencanaan adalah langkah awal peneliti saat akan

memulai tindakan. Agar perencanaan mudah

dipahami dan dilaksanakan maka penulis membuat

rencana tindakan sebagai berikut: (a) Merumuksan

masalah yang akan dicari solusinya. (b) Merumus-

kan tujuan penyelesaian masalah/tujuan mengha-

dapi tantangan atau tujuan melakukan inovasi atau

tindakan. (c) Merumuskan indikator keberhasilan

Page 2: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN · membantu dalam menyusun laporan mengenai hasil pantauan yang berfungsi sebagai sarana dalam pemberian reward dan punishment, hal ini mampu

66

penerapan Reward dan Punishment dalam mening-

katkan disiplin guru dalam kehadiran di kelas pada

proses belajar mengajar. (d) Merumuskan langkah-

langkah kegiatan penyelesaian masalah/kegiatan

menghadapi tantangan/kegiatan melakukan tinda-

kan. (e) Mengidentifikasi warga sekolah dan atau

pihak-pihak terkait lainnya yang terlibat dalam

penyelesaian masalah atau menghadapi tantangan

atau melakukan tindakan. (f) Mengidentifikasi meto-

de pengumpulan data yang akan digunakan. (g)

Menyusun instrumen pengamatan dan evaluasi. (h)

Mengidenifikasi fasilitas yang diperlukan.

2. Pelaksanaan

Penelitian tindakan sekolah ini dilaksanakan

melalui beberapa penilaia kegiatan, antara lain: 1)

TS (Teaching Skills) adalah guru memiliki kete-

rampilan mengajar yang baik, mencakup enam

indikator, yaitu: (a) Menggunakan gaya mengajar

yang berbeda-beda, (b) Kebanyakan siswa nilai

perkembangan anak dengan baik, (c) Mengajar

siswa sesuai kapasitas mereka, (d) Membuat

persiapan dari rumah sebelum mengajar, (e)

Mengajar materi yang sulit dengan mudah, (f)

Menjawab pertanyaan dari siswa sebaik mungkin

sehingga siswa merasa puas. 2) MS (Management

Skills) adalah keterampilan guru untuk mengatur

waktu mengajar dan tugas-tugasnya yang lain

yang ditugaskan oleh kepala sekolah dan

departemen terdiri empat indikator, yaitu: (a)

Page 3: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN · membantu dalam menyusun laporan mengenai hasil pantauan yang berfungsi sebagai sarana dalam pemberian reward dan punishment, hal ini mampu

67

berbuat adil dalam memberi nilai, (b) Kegiatan

belajar mengajar di kelas tidak terpengaruh dengan

kegiatan ekstra kurikuler, (c) Selama kegitan

belajar mengajar tidak terpengaruh oleh pekerjaan

rumah, (d) Berusaha untuk mengembangkan diri.

3) DR (Discipline and Regulirity) adalah terkait

dengan keteraturan dan ketepatan waktu guru di

sekolah meliputi: (a) Datang ke kelas tepat waktu,

(b) Tidak mengerjakan pekerjaan tambahan selama

mengajar di dalam kelas, (c) Mengerjakan

pekerjaan mengajar dengan penuh tanggung

jawab, (d) Menyelesaikan silabus tepat waktu di

kelas, (e) Memelihara metoda-metoda di dalam

kelas. 4) IS (Interpersonal Skill) adalah terkait

dengan ketrampilan guru menjalin interaksi yang

baik dengan siswa,orang tua, dan rekan

sekerajanya meliputi (a) Menolong siswa yang

mengalami masalah selain masalah pendidikan, (b)

Memiliki hubungan yang baik dengan rekan

sekerja, (c) Membantu pekerjaan rekan sekerja, (d)

Menerima saran dari rekan guru untuk memecah-

kan masalah di kelas, (e) Memotivasi untuk

mengambil bagian dalam kegiatan yang lain, (f)

Menghubungi orang tua siswa untuk pengem-

bangan siswa, (g) Membantu kepala sekolah

memecahkan masalah disekolah.

3. Pengamatan dan Evaluasi

Pengamatan atau observasi dilakukan oleh peneliti

dengan menggunakan lembar observasi selama satu

Page 4: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN · membantu dalam menyusun laporan mengenai hasil pantauan yang berfungsi sebagai sarana dalam pemberian reward dan punishment, hal ini mampu

68

bulan (satu siklus), untuk semua guru yang

berjumlah 15 orang. Pengamatan dilakukan oleh

kepala sekolah. Adapun pengamatan tersebut

meliputi: (a) Teaching Skill, (b) Management Skill (c)

Disipline and Regulirity, dan (d) Interpersonal Skill.

4. Refleksi

Setelah selesai satu siklus maka diadakan refleksi

mengenai kelemahan atau kekurangan dari

pelaksanaan tindakan pada siklus pertama. Refleksi

dilaksanakan bersama-sama kolaborator untuk

menentukan tindakan perbaikan pada siklus

berikutnya. Dari hasil refleksi dapat diambil suatu

kesimpulan bahwa perlu penerapan Reward dan

Punishment yang lebih tegas lagi daripada siklus

pertama, untuk itu perlu dilakukan siklus 2.

Sedangkan Siklus 2 terdiri atas beberapa tahap,

sama seperti siklus 1 yaitu: (1) perencanaan, (2)

pelaksanaan, (3) pengamatan dan evaluasi, dan (4)

refleksi.

1. Perencanaan

Dari hasil refleksi pada siklus pertama, peneliti

merencanakan untuk melakukan tindakan reward

dan punishment yang lebih tegas dibandingkan

dengan siklus pertama. Hal ini terlebih dulu

disosialisasikan kepada semua guru seperti pada

saat refleksi siklus. Adapun bentuk dari Reward

adalah (1) pemberian piagam, (2) Hadiah nilai DP3

yang lebih baik, (3) Pujian secara lisan dalam

Page 5: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN · membantu dalam menyusun laporan mengenai hasil pantauan yang berfungsi sebagai sarana dalam pemberian reward dan punishment, hal ini mampu

69

upacara atau rapat, dan (4) Hadiah uang.

Sedangkan bentuk dari Punishment adalah (1)

Teguran secara lisan dan tulisan, (2) Nilai DP3 lebih

rendah dari yang lain, (3) Pembinaan tersendiri

2. Pelaksanaan

Pelaksanaan penelitian tindakan sekolah pada

siklus yang kedua ini dilaksanakan melalui

beberapa kegiatan, antara lain: (a) Menyebarkan

lembar pengamatan seperti pada siklus 1 (b)

berkoordinasi dengan kepala sekolah yang setiap

hari seperti siklus 1 (c) dilaksanakan melalui

beberapa kegiatan pengamatan, antara lain: (a)

Teaching Skill, (b) Management Skill (c) Disipline and

Regulirity, dan (d) Interpersonal Skill.

Pengamatan atau observasi dilakukan oleh peneliti

dengan menggunakan lembar observasi selama satu

bulan. Peneliti juga melakukan penilaian dari hasil

lembar observasi yang diberikan kepada kepala

sekolah untuk mengamati kinerja guru.

4. Refleksi

Setelah selesai pelaksanaan tindakan pada siklus

kedua maka diadakan refleksi mengenai kelemahan

atau kekurangan dari pelaksanaan tindakan pada

siklus kedua tersebut.

Page 6: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN · membantu dalam menyusun laporan mengenai hasil pantauan yang berfungsi sebagai sarana dalam pemberian reward dan punishment, hal ini mampu

70

4.3 Hasil Penelitian

Adapun hasil yang diperoleh dari penelitian

tindakan sekolah yang berjudul teknik reward dan

punishment pembinaan kepala sekolah dalam

memotivasi untuk meningkatkan kinerja guru di SDN

Pedurungan Kidul 04 Semarang, dapat peneliti

paparkan sebagai berikut:

Penelitian tindakan sekolah ini dilaksanakan

dengan dua siklus, yaitu siklus 1 dan siklus 2, adapun

untuk siklus pertama:

4.3.1. Perencanaan

Rencana yang digunakan dalam teknik reward

dan punishment di SD Negeri Pedurungan Kidul 04

Semarang dilakukan dengan cara mengkoordinasikan

kepada semua guru untuk menentukan rencana

reward dan punishment. Kegiatan kongkritnya berupa

menyusun program reward dan punishment, serta

evaluasi pelaksanaan. Sedangkan mekanismenya

melalui rapat guru, Yaitu guru diundang untuk

mensosialisasikan program reward dan punishment

yang akan dilakukan oleh kepala sekolah.

Pelaksanaan penyusunan program perencanaan

reward dan punishment tersebut tiap awal tahun

pelajaran. Pada saat menyusun program reward dan

punishment, guru-guru memberi masukan dan saran

mengenai kegiatan reward dan punishment. Guru

Page 7: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN · membantu dalam menyusun laporan mengenai hasil pantauan yang berfungsi sebagai sarana dalam pemberian reward dan punishment, hal ini mampu

71

dilibatkan penyusunan program reward dan

punishment, agar guru menjadi paham mengenai

reward dan punishment ini. Kepala sekolah selalu

memberikan reward dan punishment dalam satu

tahun.

Sarana yang digunakan dalam mendukung

program reward dan punishment antara lain: program

reward dan punishment dan buku ketentuan-

ketentuan pemberian reward dan punishment. Semua

itu dibuat dan digunakan untuk mendukung

tercapainya tujuan pemberian reward dan punishment

yaitu peningkatan mutu pendidikan agar lebih

bermakna dan bermanfaat bagi kinerja guru ke

depannya.

Perolehan hasil wawancara diketahui bahwa

reward dan punishment di SD Negeri Pedurungan

Kidul 04 Semarang, sebagai bagian dari proses

manajemen. Kegiatannya didahului dengan perencana-

an setiap awal tahun. Program perencanaan reward

dan punishment disusun oleh kepala sekolah

disampaikan kepada sasaran reward dan punishment

yaitu guru–guru. Teknik pelaksanaannya dengan

diumumkan secara lisan dalam forum pembinaan. Hal

ini dikemukakan oleh kepala sekolah, adalah sebagai

berikut:

“Rencana program yang digunakan dalam pemberian reward dan punishment di SD Negeri

Pedurungan Kidul 04 Semarang ini, caranya

dengan melakukan koordinasi kepada semua guru. Untuk menentukan rencana program reward

Page 8: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN · membantu dalam menyusun laporan mengenai hasil pantauan yang berfungsi sebagai sarana dalam pemberian reward dan punishment, hal ini mampu

72

dan punishment dengan menyiapkan sarana yang

mendukung yang diperlukan”.

“Perencanaan dalam reward dan punishment di

SD ini kegiatan kongkritnya berupa menyusun program reward dan punishment, sedangkan

mekanismenya melalui rapat dewan guru”.

Mengenai perencanaan reward dan punishment di

SD Negeri Pedurungan Kidul 04 Semarang, salah satu

guru juga diwawancarai untuk mengkroscek apa yang

dikatakan oleh kepala sekolah. Seperti diungkapkan

oleh guru kelas satu mengatakan:

“Dalam perencanaan, guru juga diajak membuat kesepakatan dalam penyusunan program reward

dan punishment, karena dilibatkan, kami jadi

paham mengenai reward dan punishment ini.

reward dan punishment mendorong semangat

kami dan dapat pula sebagai koreksi apa yang telah saya lakukan”.

Berdasarkan hasil wawancara mengenai perenca-

naan program reward dan punishment di SD Negeri

Pedurungan Kidul 04 Semarang dalam penyusunan

program reward dan punishment guru dilibatkan agar

dapat lebih paham mengenai pelaksanaan reward dan

punishment sehingga dapat mendorong kinerja guru.

Dalam pelaksanaan kegiatan reward dan

punishment kepala sekolah perlu menyusun program

reward dan punisment tersebut yang dalam penyu-

sunannya melibatkan semua guru di SD Negeri

Pedurungan Kidul 04 Semarang, adapun formatnya

adalah sebagai berikut:

Page 9: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN · membantu dalam menyusun laporan mengenai hasil pantauan yang berfungsi sebagai sarana dalam pemberian reward dan punishment, hal ini mampu

73

Tabel 4.1 Program Reward dan Punishment di SD Negeri

Pedurungan Kidul 04 Semarang

No Nama Guru

Kls Bulan pada minggu ke

Bulan minggu ke

Bulan minggu ke

Bulan ke Ket

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

Januari 2014 Februari 2014

Maret 2014 April 2014

1 R.1 1A x x x x

2 R.2 1B x x x x

3 R.3 2A x x x x

4 R.4 2B x x x x

5 R.5 3A x x x x

6 R.6 3B x x x x

7 R.7 4A x x x x

8 R.8 4B x x x x

9 R.9 5A x x x x

10 R.10 5B x x x x

11 R.11 6A x x x x

12 R.12 6B x x x x

13 R.13 Or x x x x

14 R.14 Ig x x x x

15 R.15 ag x x x x

Sumber: Data yang diolah, 2014

Perencanaan dalam reward dan punishment di

SD ini kegiatan kongkritnya berupa menyusun

program reward dan punishment, sedangkan

mekanismenya melalui rapat dewan guru. Dalam

perencanaan, guru juga diajak membuat kesepakatan

dalam penyusunan program reward dan punishment.

Kegiatan perencanaan reward dan punishment di

SD Negeri Pedurungan Kidul 04 Semarang, dibutuh-

kan sarana yang akan digunakan dalam kegiatan

reward dan punishment, Hasil wawancara dengan

Page 10: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN · membantu dalam menyusun laporan mengenai hasil pantauan yang berfungsi sebagai sarana dalam pemberian reward dan punishment, hal ini mampu

74

kepala sekolah terkait sarana tersebut adalah sebagai

berikut:

“Dalam perencanaan program reward dan

punishment perlu adanya sarana yang sangat

membantu dalam menyusun laporan

mengenai hasil pantauan yang berfungsi sebagai sarana dalam pemberian reward dan

punishment, hal ini mampu melihat kinerja

guru”.

Reward dan punishment yang dilakukan oleh

kepala sekolah SD Negeri Pedurungan Kidul 04

Semarang untuk memberikan motivasi kepada guru-

guru, tujuannya agar dapat mengembangkan situasi

pembelajaran yang dilakukan guru. Selain itu juga

untuk mengkoordinasi, menstimulasi, mendorong ke

arah partumbuhan kinerja guru.

4.3.2. Pelaksanaan

Kegiatan perencanaan yang disusun kemudian

diimplentasikan untuk peningkatan kinerja guru.

Langkah kongkrit implementasi reward dan punish-

ment dilakukan dengan cara: Pemberian penghargaan

atau reward terhadap guru dan staf yang berprestasi

sehingga prestasi yang tinggi dari guru mendapat

penghargaan dari sekolah, Penghargaan dan hadiah

ditentukan berdasarkan prestasi yang diraih dan

memberikan kepada guru untuk meraihnya, tiap guru

yang mendapatkan penghargaan atas suatu prestasi

yang membanggakan diumumkan jika perlu

dirayakan, guru yang produktif dan mempunyai

Page 11: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN · membantu dalam menyusun laporan mengenai hasil pantauan yang berfungsi sebagai sarana dalam pemberian reward dan punishment, hal ini mampu

75

kinerja tinggi diprioritaskan untuk menikmati kesem-

patan promosi atau pilihan program lain untuk

pengembangan karir.

Sedangkan tindakan punishment dilakukan hanya

akan terwujud jika: Tindakan punishment itu

didasarkan atas kriteria yang objektif yang sama-sama

diketahui baik oleh yang menindak maupun oleh yang

ditindak, tindakan punishment itu telah didahului oleh

tindakan-tindakan lain seperti pengarahan, teguran,

dan peringatan, bobot tindakan adil, dalam arti

dikenakan pada tingkat dan bentuk yang sama kepada

semua orang yang melakukan kesalahan serupa, dan

tindakan yang diambil bersifat mendidik. Pelaksanaan

reward dan punishment selanjutnya dikomunikasikan

dengan guru yang bersangkutan.

Pelaksanaan reward dan punishment di SD Negeri

Pedurungan Kidul 04 dilakukan dengan cara

wawancara kepada seluruh warga sekolah, kemudian

berkomunikasi dengan guru yang bersangkutan. Hasil

wawancara mengenai hal tersebut dikemukakan oleh

responden 2 guru kelas VI, sebagai berikut:

“Langkah kongkrit pelaksanaan reward dan

punishment yang dilakukan oleh kepala

sekolah di SD ini dengan cara pemberian

penghargaan dan insentif terhadap guru dan staf yang berprestasi sehingga prestasi yang

tinggi dari guru mendapat penghargaan dari

sekolah, Penghargaan dan hadiah ditentukan

berdasarkan prestasi yang diraih dan

memberikan kepada guru untuk meraihnya,

tiap guru yang mendapatkan penghargaan atas suatu prestasi yang membanggakan

Page 12: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN · membantu dalam menyusun laporan mengenai hasil pantauan yang berfungsi sebagai sarana dalam pemberian reward dan punishment, hal ini mampu

76

diumumkan jika perlu dirayakan, guru yang

produktif dan punya kinerja tinggi

diprioritaskan untuk menikmati kesempatan promosi atau pilihan program lain untuk pengembangan karir, tindakan punishment

didahului dengan pengarahan, teguran, dan

peringatan, bobot tindakan adil, dan

tindakan yang diambil bersifat mendidik. Pelaksanaan reward dan punishment selan-

jutnya dikomunikasikan dengan guru yang bersangkutan.

Kepala sekolah dalam hal penerapan reward dan

punishment juga mengatakan:

“Dalam pelaksanaannya reward dan punish-ment dilakukan dengan cara pemberian

penghargaan dan insentif terhadap guru dan

staf yang berprestasi, penghargaan dan hadiah ditentukan berdasarkan prestasi yang

diraih, tiap guru yang mendapatkan peng-

hargaan atas suatu prestasi yang membang-

gakan diumumkan jika perlu dirayakan, guru

yang produktif dan punya kinerja tinggi diprioritaskan untuk menikmati kesempatan

promosi atau pilihan program lain untuk pengembangan karir, tindakan punishment

didahului dengan pengarahan, teguran, dan

peringatan, bobot tindakan adil, dan tinda-

kan yang diambil bersifat mendidik”.

Komunikasi kepala sekolah pada waktu akan

melakukan reward dan punishment dilakukan diawal

pembelajaran. Hal ini terungkap dalam penuturan

responden 4 guru kelas IV sebagai berikut:

“Pelaksanaan kegiatan pemberian reward dan

punishment kepada warga sekolah dilakukan

diawal pembelajaran, bagi guru yang berprestasi mendapat penghargaan dari

sekolah, dan diumumkan, selain itu juga

diberi kesempatan untuk promosi, tindakan punishment yang dilakukan didahului dengan

Page 13: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN · membantu dalam menyusun laporan mengenai hasil pantauan yang berfungsi sebagai sarana dalam pemberian reward dan punishment, hal ini mampu

77

pengarahan, teguran, dan peringatan, yang

bersifat mendidik”.

Dilanjutkan lagi mengenai pelaksanaan reward

dan punishment yang dilakukan oleh kepala sekolah

juga dituturkan oleh responden 1 guru kelas 1 sebagai

berikut:

"Pada saat awal pembelajaran memberikan reward dan punishment kepala sekolah

kepada guru yang berprestasi mendapat

penghargaan dari sekolah, dan diumumkan, juga diberi kesempatan promosi, tindakan

punish-ment yang dilakukan didahului

dengan pengarahan, teguran, dan peringatan,

yang bersifat mendidik”.

Mengenai pelaksanaan reward dan punishment

yang dilakukan oleh kepala sekolah, saya kroscekkan

dengan pendapat guru. Hasil wawancara mengenai hal

itu disampaikan oleh responden 2 guru kelas II

sebagai berikut:

"Kepala sekolah dalam memberikan reward dan punishment di awal pembelajaran kepada

guru yang berprestasi dengan pemberian

penghargaan, dan diumumkan, tindakan punishment yang dilakukan kepala sekolah

dengan pengarahan, teguran, dan peringatan,

yang bersifat mendidik”.

Berdasarkan hasil wawancara mengenai pelaksa-

naan reward dan punishment di SD Negeri Pedurungan

Kidul 04 Semarang diketahui bahwa kepala sekolah

juga melakukan pemberian hadiah dan teguran

mengenai kegiatan pelaksanaan pembelajaran. Hasil

wawancara dengan kepala sekolah SD Negeri

Page 14: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN · membantu dalam menyusun laporan mengenai hasil pantauan yang berfungsi sebagai sarana dalam pemberian reward dan punishment, hal ini mampu

78

pedurungan kidul 04 Semarang mengenai reward dan

punishment tersebut adalah sebagai berikut:

“Selain penggunaan tehnik percakapan

pribadi juga melaksanakan secara kelompok.

Dengan mengadakan pembinaan secara

kelompok, biasanya saya tekankan pada

kegiatan pembelajaran. Pembinaan saya lakukan melalui pembinaan rutin”.

Seperti penuturan responden 4 guru kelas IV

sebagai berikut:

"Untuk pelaksanaan reward dan punishment penggunaan tehnik percakapan pribadi juga

melaksanakan secara kelompok. Pembinaan

dilakukan melalui pembinaan rutin”.

Penuturan yang disampaikan oleh responden 5

guru kelas 5 tersebut mengenai reward dan

punishment sebagai berikut:

"Reward dan punishment diumumkan setiap

hari senin pada saat upacara bendera,

sekaligus penyerahan penghargaan".

Berdasarkan hasil wawancara tersebut, mengenai

pelaksanaan kegiatan reward dan punishment

diumumkan setiap hari senin. Hal tersebut sesuai

dengan yang dituturkan oleh kepala sekolah, sebagai

berikut:

"Dalam pembinaan kepada guru-guru, kepala

sekolah menyampaikan setiap hari senin pada

saat upacara bendera, sekaligus penyerahan

penghargaan”.

Berdasarkan hasil wawancara tersebut mengenai

pelaksanaan reward dan punishment di SD Negeri

Page 15: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN · membantu dalam menyusun laporan mengenai hasil pantauan yang berfungsi sebagai sarana dalam pemberian reward dan punishment, hal ini mampu

79

Pedurungan Kidul 04 Semarang diketahui bahwa

kepala sekolah juga melakukan pemberian hadiah dan

teguran mengenai kegiatan dalam hal pelaksanaan

pembelajaran. Hasil wawancara dengan kepala

sekolah:

“Bentuk dari reward adalah dengan (1)

pemberian piagam, (2) Hadiah nilai DP3 yang

lebih baik, (3) Pujian secara lisan dalam

upacara atau rapat, dan (4) Hadiah uang. Sedangkan bentuk dari punishment adalah (1)

Teguran secara lisan dan tulisan, (2) Nilai

DP3 lebih rendah dari yang lain, (3)

Pembinaan tersendiri”.

Seperti penuturan responden 4 guru kelas IV

sebagai berikut:

“Kepala sekolah dalam pemberian reward

berupa pemberian piagam, Hadiah nilai DP3,

pujian secara lisan dalam upacara atau

rapat, dan Hadiah uang. Sedangkan untuk punishment adalah Teguran secara lisan dan

tulisan, Nilai DP3 lebih rendah dari yang lain, pembinaan tersendiri”.

Berdasarkan hasil Wawancara mengenai pelaksa-

naan reward dan punishment tersebut, kepala sekolah

dalam menyelesaikan masalah pemberian pengharga-

an dan pembinaan. Pemberian penghargaan atau

reward meliputi: untuk reward berupa pemberian

piagam, Hadiah nilai DP3, pujian secara lisan dalam

upacara atau rapat, dan Hadiah uang. Sedangkan

untuk punishment adalah Teguran secara lisan dan

tulisan, Nilai DP3 lebih rendah dari yang lain,

pembinaan tersendiri.

Page 16: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN · membantu dalam menyusun laporan mengenai hasil pantauan yang berfungsi sebagai sarana dalam pemberian reward dan punishment, hal ini mampu

80

Hal ini dilakukan dengan mengikuti prosedur

pemberian penghargaan dan insentif terhadap guru

dan staf yang berprestasi, tiap guru yang mendapat-

kan penghargaan atas suatu prestasi yang membang-

gakan diumumkan jika perlu dirayakan, guru yang

mempunyai kinerja tinggi diprioritaskan untuk diberi

kesempatan promosi. Sedangkan tindakan punishment

didasarkan atas kriteria yang objektif dengan melalui

tindakan-tindakan pengarahan, teguran, dan peringa-

tan, bobot tindakan adil, dan tindakan yang diambil

bersifat mendidik.

4.3.3. Pengamatan dan Evaluasi

Pengamatan atau observasi dilakukan oleh

peneliti dengan menggunakan lembar observasi selama

satu bulan (satu siklus), untuk semua guru yang

berjumlah 15 orang. Selama pengamatan peneliti

dibantu atau berkolaborasi dengan kepala sekolah.

Pengamatan oleh peneliti meliputi : (a) Teaching Skill,

(b) Management Skill (c) Disipline and Regulirity, dan (d)

Interpersonal Skill.

Dari hasil rekapitulasi reward dan punishment

diperoleh data observasi sebagai berikut:

1) Guru yang memiliki TS (Teaching Skill) yaitu

ketrampilan mengajar sebanyak 5 orang guru dari

15 guru sehingga terdapat 33% guru memiliki

ketrampilan mengajar sangat rendah, 6 orang guru

Page 17: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN · membantu dalam menyusun laporan mengenai hasil pantauan yang berfungsi sebagai sarana dalam pemberian reward dan punishment, hal ini mampu

81

dari 15 guru sehingga terdapat 40% guru rendah, 4

orang guru dari 15 guru sehingga terdapat 20%

orang sedang dan guru yang memiliki ketrampilan

mengajar tinggi dan sangat tinggi tidak ada.

2) Guru yang memiliki MS (Manajemen Skill) yaitu

ketrampilan mengatur waktu dengan tugas lain

sebanyak 1 orang guru dari 15 guru sehingga

terdapat 7% orang guru memiliki manajemen skill

sangat rendah, 3 orang guru dari 15 guru sehingga

terdapat 20% guru rendah, 3 orang guru dari 15

guru sehingga terdapat 20% guru sedang, 5 orang

guru dari 15 guru sehingga terdapat 33% guru

tinggi, dan guru yang memiliki manajemen skill

sangat tinggi tidak ada.

3) Guru yang memiliki DR (Disipline and Regulirity)

yaitu keteraturan dan ketepatan waktu di sekolah

sebanyak 8 orang guru dari 15 guru sehingga

terdapat 53% guru sangat rendah, 4 orang guru dari

15 guru sehingga terdapat 27% guru rendah, 3

orang guru dari 15 guru sehingga terdapat 20%

sedang, dan guru yang memiliki Disipline and

Regulirity tinggi dan sangat tinggi tidak ada.

4) Guru yang memiliki IS (Interpersonal Skill) yaitu

ketrampilan guru menjalin interaksi dengan orang

lain sebanyak 1 orang guru dari 15 guru sehingga

terdapat 7% guru sangat rendah, 4 orang guru dari

15 guru sehingga terdapat 27% guru rendah, 6

orang guru dari 15 guru sehingga terdapat 40%

Page 18: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN · membantu dalam menyusun laporan mengenai hasil pantauan yang berfungsi sebagai sarana dalam pemberian reward dan punishment, hal ini mampu

82

guru sedang, 2 orang guru dari orang guru dari 15

guru sehingga terdapat 13% guru sangat tinggi

dalam menjalin interaksi dengan pihak lain.

4.3.4. Refleksi

Setelah selesai satu siklus maka diadakan refleksi

mengenai kelemahan atau kekurangan dari pelak-

sanaan tindakan pada siklus pertama. Refleksi dilak-

sanakan bersama-sama kolaborator untuk menentu-

kan tindakan perbaikan pada siklus berikutnya. Hasil

refleksi sebagai berikut: guru yang memiliki ketram-

pilan mengajar tinggi dan sangat tinggi tidak ada, guru

yang memiliki manajemen skill sangat tinggi tidak ada,

guru yang memiliki Disipline and Regulirity tinggi dan

sangat tinggi tidak ada, dan hanya terdapat 2 orang

guru sangat tinggi dalam menjalin interaksi dengan

pihak lain Dari hasil refleksi dapat diambil suatu

kesimpulan bahwa perlu penerapan reward dan

punishment yang lebih tegas lagi daripada siklus

pertama.

Pelaksanaan teknik reward dan punishment pada

siklus I masih banyak kekurangan, namun demikian

berdasarkan hasil refleksi tindakan reward dan

punishment siklus I maka perlu dilakukan perbaikan

pelaksanaan teknik reward dan punishment siklus II.

Dari hasil pada siklus pertama perlu dilakukan siklus

yang kedua, yaitu:

Page 19: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN · membantu dalam menyusun laporan mengenai hasil pantauan yang berfungsi sebagai sarana dalam pemberian reward dan punishment, hal ini mampu

83

4.3.5 Perencanaan

Dari hasil refleksi pada siklus pertama, peneliti

merencanakan untuk melakukan tindakan reward dan

punishment yang lebih tegas dibandingkan dengan

siklus pertama. Hal ini terlebih dulu disosialisasikan

kepada semua guru seperti pada saat refleksi siklus.

Rencana yang digunakan dalam teknik reward

dan punishment di SD Negeri Pedurungan Kidul 04

Semarang dilakukan dengan cara mengkoordinasikan

kepada semua guru untuk menentukan rencana

reward dan punishment. Kegiatan kongkritnya berupa

menyusun program reward dan punishment, serta

evaluasi pelaksanaan. Sedangkan mekanismenya

melalui rapat guru, Yaitu guru diundang untuk

mensosialisasikan program reward dan punishment

yang akan dilakukan oleh kepala sekolah.

Pelaksanaan penyusunan program perencanaan

reward dan punishment tersebut tiap awal tahun

pelajaran. Pada saat menyusun program reward dan

punishment, guru-guru memberi masukan dan saran

mengenai kegiatan reward dan punishment. Guru

dilibatkan penyusunan program reward dan

punishment, agar guru menjadi paham mengenai

reward dan punishment ini. Kepala sekolah selalu

memberikan reward dan punishment dalam satu

bulan.

Sarana yang digunakan dalam mendukung

program reward dan punishment antara lain: program

Page 20: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN · membantu dalam menyusun laporan mengenai hasil pantauan yang berfungsi sebagai sarana dalam pemberian reward dan punishment, hal ini mampu

84

reward dan punishment dan buku ketentuan-

ketentuan pemberian reward dan punishment. Semua

itu dibuat dan digunakan untuk mendukung

tercapainya tujuan pemberian reward dan punishment

yaitu peningkatan mutu pendidikan agar lebih

bermakna dan bermanfaat bagi kinerja guru ke

depannya.

Perolehan hasil wawancara diketahui bahwa

reward dan punishment di SD Negeri Pedurungan

Kidul 04 Semarang, sebagai bagian dari proses

manajemen. Kegiatannya didahului dengan perencana-

an setiap awal tahun. Program perencanaan reward

dan punishment disusun oleh kepala sekolah

disampaikan kepada sasaran reward dan punishment

yaitu guru–guru. Teknik pelaksanaannya dengan

diumumkan secara lisan dalam forum pembinaan. Hal

ini dikemukakan oleh kepala sekolah, adalah sebagai

berikut:

“Rencana program yang digunakan dalam pemberian reward dan punishment di SD

Negeri Pedurungan Kidul 04 Semarang ini,

caranya dengan melakukan koordinasi

kepada semua guru. Untuk menentukan rencana program reward dan punishment

dengan menyiapkan sarana yang mendukung yang diperlukan”.

Mengenai perencanaan reward dan punishment di

SD Negeri Pedurungan Kidul 04 Semarang, salah satu

guru juga diwawancarai untuk mengkroscek apa yang

Page 21: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN · membantu dalam menyusun laporan mengenai hasil pantauan yang berfungsi sebagai sarana dalam pemberian reward dan punishment, hal ini mampu

85

dikatakan oleh kepala sekolah. Seperti diungkapkan

oleh guru kelas satu mengatakan:

“Dalam perencanaan, guru juga diajak

membuat kesepakatan dalam penyusunan

program reward dan punishment, karena

dilibatkan, kami jadi paham mengenai reward dan punishment ini. reward dan

punishment mendorong semangat kami dan

dapat pula sebagai koreksi apa yang telah

saya lakukan”.

Berdasarkan hasil wawancara tersebut dalam

perencanaan program reward dan punishment di SD

Negeri Pedurungan Kidul 04 Semarang guru dilibatkan

dalam penyusunan program, untuk formatnya adalah

sebagai berikut:

Tabel 4.3 Program Reward dan Punishment di SD Negeri

Pedurungan Kidul 04 Semarang

No Nama Guru

Kls Bulan pada minggu ke

Bulan minggu ke

Bulan minggu ke

Bulan ke Ket

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

Januari 2014 Feb. 2014 Maret 2014 April 2014

1 R.1 1A x x x x

2 R.2 1B x x x x

3 R.3 2A x x x x

4 R.4 2B x x x x

5 R.5 3A x x x x

6 R.6 3B x x x x

7 R.7 4A x x x x

8 R.8 4B x x x x

9 R.9 5A x x x x

10 R.10 5B x x x x

11 R.11 6A x x x x

12 R.12 6B x x x x

13 R.13 Or x x x x

14 R.14 Ig x x x x

15 R.15 ag x x x x

Sumber: Data yang diolah, 2014

Page 22: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN · membantu dalam menyusun laporan mengenai hasil pantauan yang berfungsi sebagai sarana dalam pemberian reward dan punishment, hal ini mampu

86

Perencanaan dalam reward dan punishment di SD

ini kegiatan kongkritnya berupa penyusunan program

reward dan punishment, sedangkan mekanismenya

melalui rapat dewan guru. Dalam perencanaan, guru

juga diajak membuat kesepakatan dalam penyusunan

program reward dan punishment.

Kegiatan perencanaan reward dan punishment di

SD Negeri Pedurungan Kidul 04 Semarang,

dibutuhkan sarana yang akan digunakan dalam

kegiatan reward dan punishment. Sarana meliputi

program reward dan punishment, buku ketentuan

reward dan punishment dan buku pantauan, Hasil

wawancara dengan kepala sekolah terkait sarana

tersebut adalah sebagai berikut:

“Sarana yang digunakan dalam mendukung

program reward dan punishment antara lain program reward dan punishment, buku

ketentuan reward dan punishment dan buku

pantauan”.

“Dengan adanya sarana ini sangat membantu

saya dalam menyusun laporan mengenai

hasil pantauan, artinya buku-buku tersebut

yang berfungsi sebagai sarana dalam pemberian reward dan punishment, hal ini

mampu melihat kinerja guru”.

Reward dan punishment yang dilakukan oleh

kepala sekolah SD Negeri Pedurungan Kidul 04

Semarang untuk memberikan motivasi kepada guru-

guru, tujuannya agar dapat mengembangkan situasi

pembelajaran yang dilakukan guru. Selain itu juga

untuk mengkoordinasi, menstimulasi, mendorong ke

Page 23: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN · membantu dalam menyusun laporan mengenai hasil pantauan yang berfungsi sebagai sarana dalam pemberian reward dan punishment, hal ini mampu

87

arah partumbuhan kinerja guru disamping untuk

memperbaiki proses.

4.3.6 Pelaksanaan

Pelaksanaan penelitian tindakan sekolah pada

siklus yang kedua ini dilaksanakan melalui beberapa

kegiatan, antara lain: (a) Menyebarkan lembar

pengamatan seperti pada siklus 1 (b) Berkoordinasi

dengan kepala sekolah yang setiap hari seperti siklus

1 (c) dilaksanakan melalui beberapa kegiatan peng-

amatan, antara lain: (a)

Teaching Skill, (b) Management Skill (c) Disipline

and Regulirity, dan (d) Interpersonal Skill.

Pengamatan atau observasi dilakukan oleh

peneliti dengan menggunakan lembar observasi selama

satu bulan. Peneliti juga melakukan penilaian dari

hasil lembar observasi yang diberikan kepada kepala

sekolah untuk mengamati kinerja guru. Kegiatan

perencanaan yang disusun kemudian diimplentasikan

untuk peningkatan kinerja guru. Langkah kongkrit

implementasi reward dan punishment dilakukan

dengan cara: Pemberian penghargaan atau reward

meliputi: mengikuti prosedur pemberian penghargaan

dan insentif terhadap guru dan staf yang berprestasi

sehingga prestasi yang tinggi dari guru mendapat

penghargaan dari sekolah, penghargaan dan hadiah

ditentukan berdasarkan prestasi yang diraih dan

memberikan kepada guru untuk meraihnya, tiap guru

Page 24: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN · membantu dalam menyusun laporan mengenai hasil pantauan yang berfungsi sebagai sarana dalam pemberian reward dan punishment, hal ini mampu

88

yang mendapatkan penghargaan atas suatu prestasi

yang membanggakan diumumkan jika perlu

dirayakan, guru yang produktif dan punya kinerja

tinggi diprioritaskan untuk menikmati kesempatan

promosi atau pilihan program lain untuk pengem-

bangan karir.

Sedangkan tindakan punishment dilakukan hanya

akan terwujud jika: tindakan punishment itu

didasarkan atas kriteria yang objektif yang sama-sama

diketahui baik oleh yang menindak maupun oleh yang

ditindak, tindakan punishment itu telah didahului oleh

tindakan-tindakan lain seperti pengarahan, teguran,

dan peringatan, bobot tindakan adil, dalam arti

dikenakan pada tingkat dan bentuk yang sama kepada

semua orang yang melakukan kesalahan serupa, dan

tindakan yang diambil bersifat mendidik. Pelaksanaan

reward dan punishment selanjutnya dikomunikasikan

dengan guru yang bersangkutan.

Pelaksanaan reward dan punishment di SD Negeri

Pedurungan Kidul 04 dilakukan dengan cara

wawancara dengan warga sekolah, kemudian

berkomunikasi dengan guru yang bersangkutan. Hasil

wawancara mengenai hal tersebut dikemukakan oleh

responden 4 guru kelas VI, sebagai berikut:

“Langkah kongkrit pelaksanaan reward dan

punishment yang dilakukan oleh kepala

sekolah di SD ini dengan cara pemberian penghargaan dan insentif terhadap guru dan

staf yang berprestasi sehingga prestasi yang

tinggi dari guru mendapat penghargaan dari

sekolah, Penghargaan dan hadiah ditentukan

Page 25: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN · membantu dalam menyusun laporan mengenai hasil pantauan yang berfungsi sebagai sarana dalam pemberian reward dan punishment, hal ini mampu

89

berdasarkan prestasi yang diraih dan

memberikan kepada guru untuk meraihnya,

tiap guru yang mendapatkan penghargaan atas suatu prestasi yang membanggakan

diumumkan jika perlu dirayakan, guru yang

produktif dan punya kinerja tinggi dipriori-

taskan untuk menikmati kesempatan promo-

si atau pilihan program lain untuk pengem-bangan karir, tindakan punishment didahului

dengan pengarahan, teguran, dan peringatan,

bobot tindakan adil, dan tindakan yang

diambil bersifat mendidik. Pelaksanaan reward dan punishment selanjutnya dikomu-

nikasikan dengan guru yang bersangkutan.”

Kepala sekolah dalam hal penerapan reward dan

punishment juga mengatakan:

“Dalam pelaksanaannya reward dan punish-

ment dilakukan dengan cara pemberian

penghargaan dan insentif terhadap guru dan

staf yang berprestasi, penghargaan dan

hadiah ditentukan berdasarkan prestasi yang

diraih, tiap guru yang mendapatkan peng-hargaan atas suatu prestasi yang membang-

gakan diumumkan jika perlu dirayakan, guru

yang produktif dan punya kinerja tinggi

diprioritaskan untuk menikmati kesempatan

promosi atau pilihan program lain untuk pengembangan karir, tindakan punishment

didahului dengan pengarahan, teguran, dan

peringatan, bobot tindakan adil, dan tinda-

kan yang diambil bersifat mendidik”.

Komunikasi kepala sekolah pada waktu akan

melakukan reward dan punishment dilakukan diawal

pembelajaran. Hal ini terungkap dalam penuturan

responden 4 guru kelas IV sebagai berikut:

“Kepala sekolah dalam memberikan reward

dan punishment, bagi guru yang berprestasi

mendapat penghargaan dari sekolah, dan

diumumkan, juga diberi kesempatan promo-

Page 26: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN · membantu dalam menyusun laporan mengenai hasil pantauan yang berfungsi sebagai sarana dalam pemberian reward dan punishment, hal ini mampu

90

si, tindakan punishment yang dilakukan

didahului dengan pengarahan, teguran, dan

peringatan, yang bersifat mendidik”.

Dilanjutkan lagi mengenai pelaksanaan reward

dan punishment yang dilakukan oleh kepala sekolah

juga dituturkan oleh responden 1 guru kelas 1 sebagai

berikut:

"Pada saat memberikan reward dan punish-ment kepala sekolah kepada guru yang

berprestasi mendapat penghargaan dari

sekolah, dan diumumkan, juga diberi kesem-patan promosi, tindakan punishment yang

dilakukan didahului dengan pengarahan,

teguran, dan peringatan, yang bersifat

mendidik”.

Mengenai pelaksanaan reward dan punishment

yang dilakukan oleh kepala sekolah, saya kroscekkan

dengan pendapat guru. Hasil wawancara mengenai hal

itu disampaikan oleh responden 2 guru kelas II

sebagai berikut:

"Kepala sekolah dalam memberikan reward dan punishment kepada guru yang berpres-

tasi dengan pemberian penghargaan, dan diumumkan, tindakan punishment yang

dilakukan dengan pengarahan, teguran, dan

peringatan, yang bersifat mendidik”.

Berdasarkan hasil wawancara mengenai pelaksa-

naan reward dan punishment di SD Negeri Pedurungan

Kidul 04 Semarang diketahui bahwa kepala sekolah

juga melakukan pemberian hadiah dan teguran

mengenai kegiatan pelaksanaan pembelajaran. Hasil

wawancara dengan kepala sekolah SD Negeri

Page 27: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN · membantu dalam menyusun laporan mengenai hasil pantauan yang berfungsi sebagai sarana dalam pemberian reward dan punishment, hal ini mampu

91

Pedurungan Kidul 04 Semarang mengenai reward dan

punishment tersebut adalah sebagai berikut:

“Selain penggunaan tehnik percakapan

pribadi juga melaksanakan secara kelompok.

Dengan mengadakan pembinaan secara ke-

lompok, biasanya saya tekankan pada kegia-

tan pembelajaran. Pembinaan saya lakukan melalui pembinaan rutin”.

Seperti penuturan responden 4 guru kelas IV

sebagai berikut:

"Untuk pelaksanaan reward dan punishment penggunaan tehnik percakapan pribadi juga

melaksanakan secara kelompok. Pembinaan

dilakukan melalui pembinaan rutin”.

Penuturan yang disampaikan oleh responden 5

guru kelas 5 di atas mengenai reward dan punishment

sebagai berikut:

"Reward dan punishment diumumkan setiap

hari senin pada saat upacara bendera, sekaligus penyerahan penghargaan".

Berdasarkan hasil wawancara tersebut, yang dila-

kukan kepala sekolah. Hal tersebut sesuai dengan

yang dituturkan oleh kepala sekolah, sebagai berikut:

"Dalam pembinaan kepada guru-guru, kepala

sekolah menyampaikan setiap hari senin pada

saat upacara bendera, sekaligus penyerahan

penghargaan”.

Berdasarkan hasil wawancara tersebut sesuai

dengan hasil observasi yang dilakukan peneliti menge-

nai pelaksanaan reward dan punishment di SD Negeri

Pedurungan Kidul 04 Semarang diketahui bahwa

Page 28: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN · membantu dalam menyusun laporan mengenai hasil pantauan yang berfungsi sebagai sarana dalam pemberian reward dan punishment, hal ini mampu

92

kepala sekolah juga melakukan pemberian hadiah dan

teguran mengenai kegiatan pelaksanaan pembelajar-

an. Hasil wawancara dengan kepala sekolah:

“Bentuk dari reward adalah dengan (1)

pemberian piagam, (2) Hadiah nilai DP3 yang

lebih baik, (3) Pujian secara lisan dalam upacara atau rapat, dan (4) Hadiah uang. Sedangkan bentuk dari punishment adalah (1)

Teguran secara lisan dan tulisan, (2) Nilai

DP3 lebih rendah dari yang lain, (3)

Pembinaan tersendiri”.

Seperti penuturan responden 4 guru kelas IV

sebagai berikut:

“Kepala sekolah dalam pemberian reward

berupa pemberian piagam, Hadiah nilai DP3,

pujian secara lisan dalam upacara atau

rapat, dan Hadiah uang. Sedangkan untuk Punishment adalah Teguran secara lisan dan

tulisan, Nilai DP3 lebih rendah dari yang lain,

pembinaan tersendiri”.

Berdasarkan hasil Wawancara tersebut sesuai

dengan hasil observasi yang dilakukan peneliti

mengenai pelaksanaan reward dan punishment

tersebut, kepala sekolah dalam menyelesaikan

masalah pemberian penghargaan dan pembinaan.

Pemberian penghargaan atau reward meliputi:

mengikuti prosedur pemberian penghargaan dan

insentif terhadap guru dan staf yang berprestasi, tiap

guru yang mendapatkan penghargaan atas suatu

prestasi yang membanggakan diumumkan jika perlu

dirayakan, guru yang mempunyai kinerja tinggi

diprioritaskan untuk diberi kesempatan promosi.

Page 29: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN · membantu dalam menyusun laporan mengenai hasil pantauan yang berfungsi sebagai sarana dalam pemberian reward dan punishment, hal ini mampu

93

Sedangkan tindakan punishment didasarkan atas

kriteria yang objektif dengan melalui tindakan-

tindakan pengarahan, teguran, dan peringatan, bobot

tindakan adil, dan tindakan yang diambil bersifat

mendidik.

4.3.7 Pengamatan dan Evaluasi

Dari hasil pengamatan serta rekap dari tingkat

kinerja guru pada pelaksanaan pemberian reward dan

punishment pada siklus kedua dapat dilihat pada tabel

yang terlampir. Dari hasil rekapitulasi kinerja guru

diperoleh data:

1) Guru yang memiliki TS (Teaching Skill) yaitu

ketrampilan mengajar sebanyak 2 orang guru dari

15 guru sehingga terdapat 13% guru guru memiliki

ketrampilan mengajar sangat rendah, 2 orang guru

dari 15 guru sehingga terdapat 13% guru rendah, 6

orang guru dari 15 guru sehingga terdapat 40%

orang sedang, 3 orang guru dari 15 guru sehingga

terdapat 20% guru tinggi dan 2 orang guru dari 15

guru sehingga terdapat 13% guru yang memiliki

ketrampilan mengajar sangat tinggi.

2) Guru yang memiliki MS (Manajemen Skill) yaitu

ketrampilan mengatur waktu dengan tugas lain

sebanyak 1 orang guru dari 15 guru sehingga

terdapat 7% orang guru memiliki manajemen skill

rendah, 3 orang guru dari 15 guru sehingga

terdapat 20% guru rendah, 3 orang guru dari 15

Page 30: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN · membantu dalam menyusun laporan mengenai hasil pantauan yang berfungsi sebagai sarana dalam pemberian reward dan punishment, hal ini mampu

94

guru sehingga terdapat 20% guru tinggi, 8 orang

guru dari 15 guru sehingga terdapat 53% sangat

tinggi sedangkan guru yang memiliki manajemen

skill sangat rendah tidak ada.

3) Guru yang memiliki DR (Disipline and Regulirity)

yaitu keteraturan dan ketepatan waktu di sekolah

sebanyak 2 orang guru dari 15 guru sehingga

terdapat 13% guru sangat rendah, 1 orang guru dari

15 guru sehingga terdapat 7% guru rendah, 1 orang

guru dari 15 guru sehingga terdapat 7% sedang, 6

orang guru dari 15 guru sehingga terdapat 40%

tinggi, 5 orang guru dari 15 guru sehingga terdapat

33% guru yang memiliki keteraturan dan ketepatan

waktu yang sangat tinggi.

4) Guru yang memiliki IS (Interpersonal Skill) yaitu

ketrampilan guru menjalin interaksi dengan orang

lain sebanyak 1 orang guru dari 15 guru sehingga

terdapat 7% guru rendah, 3 orang guru dari 15 guru

sehingga terdapat 20% guru sedang, 7 orang guru

dari 15 guru sehingga terdapat 40% guru sedang, 4

orang guru dari 15 guru sehingga terdapat 33%

guru tinggi dan 2 orang guru dari 15 guru sehingga

terdapat 13% guru sangat tinggi dalam menjalin

interaksi dengan pihak lain.

Page 31: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN · membantu dalam menyusun laporan mengenai hasil pantauan yang berfungsi sebagai sarana dalam pemberian reward dan punishment, hal ini mampu

95

4.3.8 Refleksi

Setelah selesai pelaksanaan tindakan pada siklus

kedua maka diadakan refleksi mengenai kelemahan

atau kekurangan dari pelaksanaan tindakan pada

siklus kedua tersebut. Dari hasil observasi dan data

yang diperoleh, dapat diartikan bahwa tindakan pada

siklus 2 dinyatakan berhasil, karena terdapat 2 orang

guru dari 15 guru sehingga terdapat 3% guru yang

memiliki ketrampilan mengajar sangat tinggi, 8 orang

guru dari 15 guru sehingga terdapat 53% sangat tinggi

sedangkan guru yang memiliki manajemen skill sangat

rendah tidak ada, 5 orang guru dari 15 guru sehingga

terdapat 33% guru yang memiliki keteraturan dan

ketepatan waktu yang sangat tinggi, dan 2 orang guru

dari 15 guru sehingga terdapat 13% guru sangat tinggi

dalam menjalin interaksi dengan pihak lain.

Dari hasil pengamatan serta rekap dari tingkat

kinerja guru pada pelaksanaan pemberian reward dan

punishment pada perubahan hasil dari siklus satu ke

siklus kedua dapat dilihat pada table terlampir

berikut. Dari tabel di atas didapatkan hasil penelitian

siklus 1 dan siklus 2 disimpulkan bahwa:

1) Guru yang memiliki TS (Teaching Skill) yaitu

ketrampilan mengajar ada perbedaan sebanyak 20%

guru guru memiliki ketrampilan mengajar sangat

rendah, 27% guru rendah, 13% orang sedang, 20%

guru tinggi, 13% guru yang memiliki ketrampilan

mengajar sangat tinggi.

Page 32: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN · membantu dalam menyusun laporan mengenai hasil pantauan yang berfungsi sebagai sarana dalam pemberian reward dan punishment, hal ini mampu

96

2) Guru yang memiliki MS (Manajemen Skill) yaitu

ketrampilan mengatur waktu dengan tugas lain

sebanyak 0% orang guru memiliki manajemen skill

rendah, 7% guru rendah, 20% guru sedang, 20%

sangat tinggi sedangkan guru yang memiliki

manajemen skill sangat rendah 53%..

3) Guru yang memiliki DR (Disipline and Regulirity)

yaitu keteraturan dan ketepatan waktu di sekolah

sebanyak 40% guru sangat rendah, 20% guru

rendah, 13% sedang, 40% tinggi, 13% guru yang

memiliki keteraturan dan ketepatan waktu yang

sangat tinggi.

4) Guru yang memiliki IS (Interpersonal Skill) yaitu

ketrampilan guru menjalin interaksi dengan orang

lain sebanyak 7% guru rendah , 20% guru sedang,

20% guru sedang, 27% guru tinggi dan 20% guru

sangat tinggi dalam menjalin interaksi dengan pihak

lain.

Dari hasil observasi dan data yang diperoleh,

kinerja guru sebelum dilakukan tindakan sebagian

besar guru yang memiliki ketrampilan mengajar,

manajemen, keteraturan dan ketepatan waktu dan

guru dalam menjalin interaksi dengan pihak lain

masih rendah. Sedangkan setelah dilakukan tindakan

guru sudah banyak yang memiliki ketrampilan

mengajar, manajemen, keteraturan dan ketepatan

waktu dan guru dalam menjalin interaksi dengan

pihak lain.

Page 33: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN · membantu dalam menyusun laporan mengenai hasil pantauan yang berfungsi sebagai sarana dalam pemberian reward dan punishment, hal ini mampu

97

Berdasarkan data tersebut, maka dalam peneli-

tian ini dapat diakhiri sampai pada siklus ke 2 karena

dalam siklus kedua dengan adanya teknik reward dan

punishment sudah ada peningkatan terhadap kinerja

guru.

4.3.9 Faktor Yang Mempengaruhi Reward dan

Punishment Terhadap Kinerja Guru Di SDN

Pedurungan Kidul 04 Semarang

Faktor Yang Mempengaruhi Reward dan Punish-

ment Terhadap Kinerja Guru Di SDN Pedurungan

Kidul 04 Semarang seperti yang dikemukakan oleh

responden 1 guru kelas 1 sebagai berikut:

“Dalam pemberian reward dan punishment

terdapat faktor yang mempengaruhi yaitu

faktor internal yang mencakup motivasi,

kemampuan dan minat kerja, dan faktor

eksternal yang mencakup lingkungan kerja, ketersediaan sarana dan prasarana serta

kesejahteraan guru”.

Responden 2 guru kelas 2 SDN Pedurungan Kidul

4 juga menambahkan mengenai faktor-faktor yang

mempengaruhi reward dan punishment Terhadap

Kinerja Guru Di SDN Pedurungan Kidul 04 Semarang

sebagai berikut:

“Faktor pemberian reward dan punishment

yaitu motivasi guru dalam mengajar,

kemampuan guru yang berbeda-beda, minat kerja, lingkungan kerja, sarana yang

mendukung dalam bekerja, dan yang tidak

ketinggalan kesejahteraan guru.”

Page 34: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN · membantu dalam menyusun laporan mengenai hasil pantauan yang berfungsi sebagai sarana dalam pemberian reward dan punishment, hal ini mampu

98

Hal tersebut sejalan dengan yang disampaikan

oleh responden 4 guru kelas IV sebagai berikut:

“Pelaksanaan pemberian reward dan

Punishment dipengaruhi oleh faktor internal

dan eksternal yang meliputi keinginan dan

kebutuhan yang melatarbelakangi guru

dalam bekerja, kemampuan keilmuannya, minat dalam mengajar, keadaan lingkungan

sekitar, sarana prasarana yang memadai,

serta gaji guru.”

Hasil wawancara tersebut memberikan informasi

bahwa Faktor Yang Mempengaruhi Reward dan

Punishment Terhadap Kinerja Guru Di SDN

Pedurungan Kidul 04 Semarang diantaranya:

1. Faktor Internal

Sebagaimana ditegaskan diatas bahwa faktor

internal yang mempengaruhi kinerja mencakup

beberapa aspek yaitu:

a. Motivasi. Motivasi disini dipahami secara luas

termasuk minat guru, motivasi kerja dapat

diartikan sebagai keinginan atau kebutuhan

yang melatar belakangi seseorang sehingga ia

terdorong untuk bekerja. Motivasi mencakup

upaya, pantang mundur, dan sasaran. Motivasi

melibatkan keinginan seseorang untuk

menunjukkan kinerja.

b. Kemampuan. Kemampuan yang dimiliki sese-

orang berbeda-beda. Seorang guru tentu saja

kemampuan melaksanakan pembelajaran dipe-

ngaruhi oleh kapasitas keilmuan yang dimiliki

Page 35: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN · membantu dalam menyusun laporan mengenai hasil pantauan yang berfungsi sebagai sarana dalam pemberian reward dan punishment, hal ini mampu

99

misalnya jenjang pendidikan atau kualifikasi

pendidikannya, pengalaman mengajarnya, dan

materi yang diajarkan apakah sesuai latar

belakang ilmu yang dimiliki atau tidak.

c. Minat juga mempengaruhi kinerja. Minat

merupakan dorongan dari dalam diri yang

menyebabkan seseorang melakukan sesuatu

aktivitas. Minat ini bukan merupakan bawaan

atau tidak dibawa sejak lahir. Semakin

berminat guru pada mata pelajaran atau

profesinya, maka semakin besar peluang untuk

meningkatkan kinerjanya dan sebaliknya

semakin kurang berminat, maka kinerjanya

kemungkinan semakin rendah. Jadi, minat ini

sangat besar pengaruhnya terhadap kinerja

bahkan prestasi guru dalam melaksanakan

tugasnya sebagai pendidik dipengaruhi oleh

minat.

2. Faktor Eksternal

Sebagaimana dikemukakan sebelumnya bahwa

ada beberapa faktor eksternal yang dapat mem-

pengaruhi kinerja diantaranya:

a. Lingkungan kerja. Merupakan keadaan bahan,

peralatan, proses produksi, cara dan sifat

pekerjaan serta keadaan lainnya di sekitar

tempat kerja yang dapat mempengaruhi

keselamatan dan kesehatan kerja.

Page 36: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN · membantu dalam menyusun laporan mengenai hasil pantauan yang berfungsi sebagai sarana dalam pemberian reward dan punishment, hal ini mampu

100

b. Ketersediaan saran dan prasarana. Semakin

lengkap sarana, maka semakin besar kemung-

kinan terjadi penigkatan produktivitas kerja.

Guru yang ditunjang dengan sarana pembela-

jaran yang memadai, berpotensi meningkatkan

kinerjanya. Bahkan sarana yang tidak berhubu-

ngan langsung dengan pembelajaran dapat

mempengaruhi kinerja guru, misalnya di suatu

sekolah yang tidak memiliki kelengkapan WC

yang memadai, dapat menye-babkan guru

terlambat memulai pembelajaran artinya kinerja

guru terganggu.

c. Kesejahteraan guru berpengaruh terhadap

kinerja. Hal ini tentu semakin terasa bagi guru

yang belum berstatus PNS karena guru non PNS

juga memiliki imbalan atau penghasilan yang

terbatas dibandingkan dengan guru yang sudah

PNS apalagi guru yang sudah berstatus

tersertifikasi.

4.4 Pembahasan

Berdasarkan teori dan kajian penelitian terdahulu

dalam melakukan teknik reward dan punishment

pembinaan kepala sekolah dalam memotivasi untuk

meningkatan kinerja guru di SDN Pedurungan Kidul

04 Semarang dilakukan dengan dua siklus.

Page 37: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN · membantu dalam menyusun laporan mengenai hasil pantauan yang berfungsi sebagai sarana dalam pemberian reward dan punishment, hal ini mampu

101

Pihak sekolah mempersiapkan berbagai macam

persiapan keterkaitan dengan teknik reward dan

punishment, baik program perencanaan, pelaksanaan,

pengamatan dan evaluasi serta refleksi agar dapat

memotivasi guru untuk lebih meningkatkan kinerja-

nya. Perencanaan reward dan punishment di SD

Pedurungan Kidul 04 Semarang dibuat oleh kepala

sekolah yang disusun di awal pembelajaran dengan

disosialisasikan melalui rapat dewan guru.

Perencanaan merupakan langkah-langkah yang

penting untuk mencapai suatu keberhasilan. Apabila

rencana pembelajaran disusun secara baik akan

menjadikan tujuan pembelajaran dapat dicapai secara

efektif dan efisien. Menurut Siswanto (2007: 42)

perencanaan adalah proses dasar yang digunakan

untuk memilih tujuan dan menentukan cakupan

pencapaiannya. Menurutnya, merencanakan berarti

mengupayakan penggunaan sumberdaya manusia

(human resources), sumber daya alam (natural

resources), dan sumberdaya lainnya (other resources)

untuk mencapai tujuan.

Untuk menjamin terwujudnya pelaksanaan teknik

reward dan punishment untuk meningkatkan kinerja

guru diperlukan adanya faktor internal dan faktor

internal yang dapat mempengaruhi reward dan

punishment diantaranya seperti yang dikemukakan

oleh Indrafachrudi (2000: 52) membagi faktor yang

mempengaruhi kinerja ke dalam dua kategori yaitu

faktor internal dan faktor eksternal.

Page 38: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN · membantu dalam menyusun laporan mengenai hasil pantauan yang berfungsi sebagai sarana dalam pemberian reward dan punishment, hal ini mampu

102

Menurut Arikunto (2008: 9) mengemukakan

penjelasan perencanaan dari masing-masing fungsi

adalah sebagai berikut: Perencanaan adalah proses

mempersiapkan serangkaian pengambilan keputusan

untuk dilakukannya tindakan dalam mencapai tujuan-

tujuan organisasi dengan atau tanpa menggunakan

sumber-sumber yang ada. Aspek-aspek perencanaan

meliputi: a) apa yang akan dilakukan, b) siapa yang

harus melakukan, c) kapan dilakukan, d) dimana

dilakukan, e) bagaimana melakukan, dan f) apa saja

yang perlu dilakukan agar tercapai tujuannya secara

maksimal.

Pelaksanaan reward dan punishment kepala

sekolah dalam teknik pemberian penghargaan dan

pembinaan. Pemberian penghargaan atau reward

meliputi: untuk reward berupa pemberian piagam,

Hadiah nilai DP3, pujian secara lisan dalam upacara

atau rapat, dan Hadiah uang. Sedangkan untuk

punishment adalah Teguran secara lisan dan tulisan,

Nilai DP3 lebih rendah dari yang lain, pembinaan

tersendiri.

Hal ini dilakukan dengan mengikuti prosedur

pemberian penghargaan dan insentif terhadap guru

dan staf yang berprestasi, tiap guru yang mendapat-

kan penghargaan atas suatu prestasi yang membang-

gakan diumumkan jika perlu dirayakan, guru yang

mempunyai kinerja tinggi diprioritaskan untuk diberi

kesempatan promosi. Sedangkan tindakan punishment

didasarkan atas kriteria yang objektif dengan melalui

Page 39: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN · membantu dalam menyusun laporan mengenai hasil pantauan yang berfungsi sebagai sarana dalam pemberian reward dan punishment, hal ini mampu

103

tindakan-tindakan pengarahan, teguran, dan peringa-

tan, bobot tindakan adil, dan tindakan yang diambil

bersifat mendidik.

Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang

dilakukan oleh Black (2003: 8) Tafe head teachers

discourse brokers at the management teaching

interface, yang mengemukakan bahwa kepala sekolah

harus mempunyai strategi dalam memberikan reward

dan punishment terhadap guru. Kepala sekolah

merupakan kunci dalam pengelolaan tersebut. Banyak

kegiatan guru dipengaruhi oleh reward dan punish-

ment yang diberikan oleh kepala sekolah. Kegiatan

reward dan punishment ini untuk meningkatkan

kinerja guru dalam pendidikan. reward dan punish-

ment ini mampu mempengaruhi kinerja guru secara

berkelanjutan. Dijelaskan lebih dalam lagi mengenai

pengelolaan guru dan staf, sarana dan prasarana,

hubungan masyarakat dengan sekolahan, pengelolaan

kesiswaan dan kurikulum, hal tersebut dalam rangka

pendayagunaan sumber daya secara optimal. Pada

intinya adalah pada faktor utama dikelola dengan baik

maka komponen-komponen yang lain akan terimbas

juga. Dengan demikian apabila faktor semangat guru

sudah termotifasi dengan baik maka semua yang

berkaitan dengan tugas guru akan berhasil secara

optimal.

Penelitian ini berbeda dengan Rucinski and Hazi

(2007: 3) Reward dan punishment as Professional

Development: Compatible or Strange Bedfellows in the

Page 40: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN · membantu dalam menyusun laporan mengenai hasil pantauan yang berfungsi sebagai sarana dalam pemberian reward dan punishment, hal ini mampu

104

Policy Quest for Increased Student Achievement, yang

mengemukakan bahwa reward dan punishment terse-

but merupakan usaha evaluasi guru yang berguna

untuk meningkatkan kualifikasi guru sebagai tenaga

pengajar. Prosesnya berlangsung secara berjangka

atau bertahap yang dilakukan dalam rangka pening-

katan pembelajaran siswa di kelas melalui guru yang

diberi reward dan punishment. Dijelaskan pula bahwa

kinerja guru dikembangkan melalui pemberian reward

dan punishment.