15
22 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Komposisi Hasil Tangkapan Jaring Kejer Hasil tangkapan jaring kejer selama penelitian menunjukkan bahwa proporsi jumlah rajungan tertangkap adalah 42,07% dari total hasil tangkapan. Hal ini berarti bahwa proporsi by-catch relatif tinggi yaitu 57,93% (Tabel 1). By-catch yang tinggi tersebut mencerminkan komposisi biota di lokasi penelitian. Hasil tangkapan rajungan selama penelitian relatif rendah dibandingkan dengan musim penangkapan lain dalam penelitian lainnya seperti Gardenia (2002) dan Suadela (2004) serta komunikasi dengan nelayan. Besarnya by-catch perlu dipertimbangkan dalam pengelolaan jaring kejer, karena dapat berdampak pada keseimbangan ekologis perairan Gebang Mekar.periode waktu lain, yaitu pada saat musim rajungan, proporsi by-catch dapat lebih sedikit dari yang diperoleh selama penelitian ini. Selektivitas jaring kejer dapat mempengaruhi hasil tangkapan. Jumlah by- catch yang lebih dari 50% menunjukkan bahwa jaring kejer termasuk alat tangkap yang tidak selektif terhadap jenis tangkapan. Selektivitas suatu alat tangkap dipengaruhi oleh proses tertangkapnya biota. Hasil tangkapan jaring kejer pada umumnya tertangkap secara entangled. Menurut von Brandt (1984) dalam Suadela (2004), jaring rajungan termasuk alat tangkap tangled-net, atau lebih spesifik single-walled tangled net, karena rajungan yang merupakan sasaran utama penangkapannya tertangkap dengan cara terpuntal (entangled) bagian tubuhnya pada badan jaring. Von Brandt (1984 dalam Suadela (2004) juga menyatakan bahwa kelompok alat tangkap jaring puntal memiliki selektivitas yang rendah, karena berbagai macam spesies dan ukuran yang tertangkap. Selain itu beberapa faktor biologis rajungan juga mempengaruhi selektivitas jaring kejer, antara lain morfologi dan tingkah laku rajungan dan biota lain (Monintja 1997 dalam Suadela 2004). Morfologi biota yang tertangkap seperti Murex sp yang merupakan hasil tangkapan sampingan dominan dengan morfologi yang rumit, mengakibatkan hasil tangkapan umumnya tertangkap

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - media.unpad.ac.idmedia.unpad.ac.id/thesis/230110/2009/230110090045_4_4561.pdf · terpuntal pada badan jaring, maka perbedaan mesh size yaitu 3 ... 4.3

  • Upload
    ledieu

  • View
    224

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - media.unpad.ac.idmedia.unpad.ac.id/thesis/230110/2009/230110090045_4_4561.pdf · terpuntal pada badan jaring, maka perbedaan mesh size yaitu 3 ... 4.3

22

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Komposisi Hasil Tangkapan Jaring Kejer

Hasil tangkapan jaring kejer selama penelitian menunjukkan bahwa

proporsi jumlah rajungan tertangkap adalah 42,07% dari total hasil tangkapan. Hal

ini berarti bahwa proporsi by-catch relatif tinggi yaitu 57,93% (Tabel 1). By-catch

yang tinggi tersebut mencerminkan komposisi biota di lokasi penelitian. Hasil

tangkapan rajungan selama penelitian relatif rendah dibandingkan dengan musim

penangkapan lain dalam penelitian lainnya seperti Gardenia (2002) dan Suadela

(2004) serta komunikasi dengan nelayan. Besarnya by-catch perlu

dipertimbangkan dalam pengelolaan jaring kejer, karena dapat berdampak pada

keseimbangan ekologis perairan Gebang Mekar.periode waktu lain, yaitu pada

saat musim rajungan, proporsi by-catch dapat lebih sedikit dari yang diperoleh

selama penelitian ini.

Selektivitas jaring kejer dapat mempengaruhi hasil tangkapan. Jumlah by-

catch yang lebih dari 50% menunjukkan bahwa jaring kejer termasuk alat tangkap

yang tidak selektif terhadap jenis tangkapan. Selektivitas suatu alat tangkap

dipengaruhi oleh proses tertangkapnya biota. Hasil tangkapan jaring kejer pada

umumnya tertangkap secara entangled. Menurut von Brandt (1984) dalam

Suadela (2004), jaring rajungan termasuk alat tangkap tangled-net, atau lebih

spesifik single-walled tangled net, karena rajungan yang merupakan sasaran

utama penangkapannya tertangkap dengan cara terpuntal (entangled) bagian

tubuhnya pada badan jaring. Von Brandt (1984 dalam Suadela (2004) juga

menyatakan bahwa kelompok alat tangkap jaring puntal memiliki selektivitas

yang rendah, karena berbagai macam spesies dan ukuran yang tertangkap.

Selain itu beberapa faktor biologis rajungan juga mempengaruhi

selektivitas jaring kejer, antara lain morfologi dan tingkah laku rajungan dan biota

lain (Monintja 1997 dalam Suadela 2004). Morfologi biota yang tertangkap

seperti Murex sp yang merupakan hasil tangkapan sampingan dominan dengan

morfologi yang rumit, mengakibatkan hasil tangkapan umumnya tertangkap

Page 2: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - media.unpad.ac.idmedia.unpad.ac.id/thesis/230110/2009/230110090045_4_4561.pdf · terpuntal pada badan jaring, maka perbedaan mesh size yaitu 3 ... 4.3

23

secara terpuntal atau entangled. Tingkah laku rajungan dan biota lain yang

berusaha melepaskan diri saat tersangkut pada jaring dapat merusak membuat

biota-biota tersebut lebih terpuntal.

Tabel 1. Komposisi Hasil Tangkapan Jaring Kejer

SpesiesJumlah Individu

(Ekor)Persentase (%)

Rajungan (Portunus pelagicus) 639 42,07Rajungan Angin(Podopthalamus vigil) 122 8,03

Mimi (Tachypleus tridentatus) 7 0,46Udang Pletok (Oratosguillaoratoria) 124 8,16

Jumlah 253 16,66

Rangah (Murex sp) 480 31,60

Sotong (Loligo sp) 18 1,18

Jumlah 498 32,78

Ikan pari (Dasyatis sp) 13 0,86Ikan Remang (Congresoxtalabon) 24 1,58

Ikan Lidah (Cynoglossus spp) 30 1,97Ikan Sembilang (Paraplotosussp) 7 0,46

Ikan Kakap (Lates Calcarifer) 28 1,84

Ikan Tigawaja (Johnius sp) 14 0,92Ikan Gerok (Pomadasysmaculatum) 9 0,59Ikan Kerong-kerong (Teraponjarbua) 4 0,26

Jumlah 129 8,49

Jumlah Total 1519 100,00

Page 3: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - media.unpad.ac.idmedia.unpad.ac.id/thesis/230110/2009/230110090045_4_4561.pdf · terpuntal pada badan jaring, maka perbedaan mesh size yaitu 3 ... 4.3

24

4.2 Komposisi Jumlah Rajungan Hasil Tangkapan

Total tangkapan rajungan (Portunus pelagicus) dalam 10 kali ulangan

adalah 639 ekor. Jumlah tangkapan rajungan paling banyak diperoleh dari

perlakuan A dengan mesh size 3 yaitu berjumlah 236 ekor dengan rata-rata 23,6

(Tabel 2) atau 36,93% (Gambar 3 dan Lampiran 11).

Tabel 2. Jumlah Rajungan Hasil Tangkapan

Perlakuan Hasil rata-rata (ekor)

A (Mesh size 3 inci) 23,6 a

B (Mesh size 3,5 inci) 19,6 a

C (Mesh size 4 inci) 20,7 a

Keterangan : Nilai-nilai yang diikuti dengan notasi yang sama menyatakan tidakberbeda nyata pada Uji F taraf 5%

Gambar 3. Komposisi Jumlah Rajungan Hasil Tangkapan

Frekuensi tertangkapnya rajungan pada tiap ulangan berfluktuasi. Jumlah

tertangkapnya rajungan paling banyak terjadi pada ulangan ke-9 dengan jumlah

tangkapan sebanyak 93 ekor, kemudian disusul dengan ulangan ke-8 dengan

A 36,93 %

B 30,67 %

C 32,39 %

A (MS 3 inci)

B (MS 3.5 inci)

C (MS 4 inci)

Page 4: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - media.unpad.ac.idmedia.unpad.ac.id/thesis/230110/2009/230110090045_4_4561.pdf · terpuntal pada badan jaring, maka perbedaan mesh size yaitu 3 ... 4.3

25

jumlah 76 ekor. Jumlah tangkapan rajungan yang terkecil terjadi pada ulangan ke-

7 dan ke-2 dengan jumlah tangkapan sebanyak 45 dan 46 ekor.

Berdasarkan hasil Uji F dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap

(RAL) terhadap jumlah rajungan hasil tangkapan tiga perlakuan mesh size yang

berbeda diperoleh nilai FHitung sebesar 0,78 sedangkan FTabel pada taraf 5% sebesar

3,35 dengan kata lain bahwa FHitung lebih kecil dibandingkan Ftabel sehingga

keputusannya yaitu tolak H1 (Lampiran 12). Hal ini berarti bahwa perbedaan

mesh size tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah rajungan yang tertangkap di

perairan Gebang Mekar Cirebon.

Perbedaan mesh size yang tidak berpengaruh terhadap jumlah individu

rajungan disebabkan oleh proses tertangkapnya rajungan yaitu dengan cara

terpuntal pada badan jaring, maka perbedaan mesh size yaitu 3 sampai dengan 4

inci tidak memberikan hasil yang berbeda nyata, selain itu juga perbedaan mesh

size yang sangat kecil yaitu 0,5 inci.

4.3 Komposisi Jenis Kelamin Rajungan Hasil Tangkapan

Selama penelitian berlangsung hasil tangkapan rajungan (Portunus

pelagicus) dibedakan berdasarkan jenis kelaminnya. Jumlah rajungan jantan lebih

banyak tertangkap daripada rajungan betina. Rajungan jantan yang tertangkap

berjumlah 393 ekor atau 61,50% sedangkan rajungan betina yang tertangkap

berjumlah 246 ekor atau 38,50% (Gambar 4 dan Lampiran 14).

Persentase rajungan jantan yang tertangkap hampir 2 kali lipat hasil

rajungan betina. Hal ini sesuai dengan penelitian lain yang telah dilakukan Kangas

(1997), Darya (2002). Gardenia (2002) dan Suadela (2004) rajungan jantan lebih

banyak tertangkap dengan perbandingan yang cukup besar terhadap rajungan

betina. Banyaknya rajungan jantan dan betina yang tertangkap bergantung pada

keberadaan dan aktivitasnya di fishing ground tersebut (Saedi, 1997). Hal ini

diperkirakan disebabkan oleh kondisi lingkungan yang berubah. Perubahan

salinitas dan suhu di suatu perairan mempengaruhi aktivitas dan keberadaan suatu

biota (Gunarso, 1985).

Page 5: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - media.unpad.ac.idmedia.unpad.ac.id/thesis/230110/2009/230110090045_4_4561.pdf · terpuntal pada badan jaring, maka perbedaan mesh size yaitu 3 ... 4.3

26

Gambar 4. Komposisi Jenis Kelamin Rajungan Hasil Tangkapan

Berdasarkan Uji F dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL)

terhadap jumlah rajungan yang tertangkap pada tiga mesh size berbeda diperoleh

F Hitung sebesar 0,629 untuk rajungan jantan (Lampiran 14) dan 0,057 untuk

rajungan betina (Lampiran 15), sedangkan F Tabel pada taraf 5% adalah sebesar

3,35 sehingga keputusannya yaitu tolak H1 (terima Ho). Hal ini berarti bahwa

perbedaan mesh size tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah rajungan jantan

maupun betina yang tertangkap pada tiap-tiap perlakuan.

Rajungan jantan menyenangi perairan dengan salinitas rendah sehingga

penyebarannya di sekitar perairan pantai yang dangkal. Rajungan betina

menyenangi perairan dengan salinitas lebih tinggi terutama untuk melakukan

pemijahan, sehingga menyebar ke perairan yang lebih dalam dibanding jantan

(Wharton 1975 dan Rudiana 1989 dalam Saedi 1997).

4.4 Komposisi Ukuran Rajungan Hasil Tangkapan

Ukuran rajungan jantan yang tertangkap di Perairan Gebang Mekar

Kabupaten Cirebon bervariasi mulai dari panjang, lebar karapas serta bobot

individu (Tabel 3).

61,50 %

38,50 %

Jantan

Betina

Page 6: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - media.unpad.ac.idmedia.unpad.ac.id/thesis/230110/2009/230110090045_4_4561.pdf · terpuntal pada badan jaring, maka perbedaan mesh size yaitu 3 ... 4.3

27

Tabel 3. Sebaran Ukuran Rajungan Jantan Hasil Tangkapan

Dimensi

Ukuran

Kisaran Ukuran Dominan

A

(MS 3 inci)

B

(MS 3,5 inci)

C

(MS 4 inci)

CL, cm 4,0 – 8,4 5,5 – 5,9 5,0 – 5,4 6,0 – 6,4

CW, cm 8,5 – 16,5 12,1 – 12,9 13,0 – 13,8 13,9 – 14,7

BW, gram 32 - 310 94 – 124 94 – 124 94 - 124

Keterangan : CL: Carapace Lenght (Panjang Karapas)CW: Carapace Widht (Lebar Karapas)BW: Body Weight (Bobot individu)

Rajungan jantan yang tertangkap didominasi oleh 3 kelas CL (panjang

karapas) pada 3 perlakuan berbeda. Untuk mesh size 3 inci rajungan jantan yang

tertangkap didominasi oleh kelas 5,5-5,9 cm, mesh size 3,5 inci didominasi oleh

kelas 5,0-5,4cm sedangkan untuk mesh size 4 inci didominasi oleh kelas 6,0-6,4

cm (Gambar 5 dan Lampiran 16).

Kelas CW (lebar karapas) untuk mesh size 3 inci dinominasi oleh kelas

12,1-12,9cm dan 13,0-13,8cm untuk mesh size 3,5 serta 13,9-14,7cm untuk mesh

size 4 inci (Gambar 6 dan Lampiran 16). Kelas (BW) bobot individu rajungan

jantan yang tertangkap juga bevariasi, untuk mesh size 3 inci berat yang dominan

pada kelas 94-124 gram, serta 94-124 gram untuk mesh size 3,5 dn 4 inci (Gambar

7 dan Lampiran 16).

Page 7: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - media.unpad.ac.idmedia.unpad.ac.id/thesis/230110/2009/230110090045_4_4561.pdf · terpuntal pada badan jaring, maka perbedaan mesh size yaitu 3 ... 4.3

28

Gambar 5. Komposisi Panjang Karapas (CL) Rajungan Jantan

Gambar 6. Komposisi Lebar Karapas (CW) Rajungan Jantan

0

5

10

15

20

25

30

35

40

45

50

4,0-4,4 4,5-4,9 5,0-5,4 5,5-5,9 6,0-6,4 6,5-6,9 7,0-7,4 7,5-7,9 8,0-8,4

Jum

lah

(Eko

r)

Ukuran (cm)

MS 3 inci

MS 3,5 inci

MS 4 inci

0

5

10

15

20

25

30

35

40

45

50

Jum

lah

(Eko

r)

Ukuran (cm)

MS 3 inci

MS 3,5 inci

MS 4 inci

Page 8: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - media.unpad.ac.idmedia.unpad.ac.id/thesis/230110/2009/230110090045_4_4561.pdf · terpuntal pada badan jaring, maka perbedaan mesh size yaitu 3 ... 4.3

29

Gambar 7. Komposisi Bobot individu (BW) Rajungan Jantan

Ukuran rajungan betina juga bervariasi dari segi panjang, lebar karapas

serta bobot individu (Tabel 4). Rajungan betina yang tertangkap didominasi oleh 3

kelas CL (panjang karapas) pada 3 perlakuan berbeda. Untuk mesh size 3 inci

rajungan betina yang tertangkap didominasi oleh kelas 3,8-8,3cm, mesh size 3,5

inci didominasi oleh kelas 5,9-6,3cm sedangkan untuk mesh size 4 inci didominasi

oleh kelas 5,9-6,3cm (Gambar 8 dan Lampiran 17).

Kelas CW (lebar karapas) rajungan betina untuk mesh size 3 inci

dinominasi oleh kelas 11,9-12,7cm dan 12,8-13,6cm untuk mesh size 3,5 serta

11,9-12,7cm untuk mesh size 4 inci (Gambar 9 dan Lampiran 17). Kelas bobot

individu (BW) rajungan betina yang tertangkap pada bebagai perlakuan berada

pada 1 kelas yang sama yaitu pada kisaran 103 gram – 127 gram (Gambar 10 dan

Lampiran 17).

0

10

20

30

40

50

60

70

32-62 63-93 94-124 125-155 156-186 187-217 218-248 249-279 280-310

Jum

lah

(Eko

r)

Berat (gram)

MS 3 inci

MS 3,5 inci

MS 4 inci

Page 9: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - media.unpad.ac.idmedia.unpad.ac.id/thesis/230110/2009/230110090045_4_4561.pdf · terpuntal pada badan jaring, maka perbedaan mesh size yaitu 3 ... 4.3

30

Tabel 4. Sebaran Ukuran Rajungan Betina Hasil Tangkapan

Dimensi

Ukuran

Kisaran Dominan

A

(MS 3 inci)

B

(MS 3,5 inci)

C

(MS 4 inci)

CL, cm 3,9-8,3 4,9-5,3 5,9-6,3 5,9-6,3

CW, cm 8,3-16,3 11,9-12,7 12,8-13,6 11,9-12,7

BW, gram 28-252 103-127 103-127 103-127

Keterangan : CL: Carapace Lenght (Panjang Karapas)CW: Carapace Widht (Lebar Karapas)BW: Body Weight (Bobot individu)

Gambar 8. Komposisi Panjang Karapas (CL) Rajungan Betina

0

5

10

15

20

25

30

35

40

3,9-4,3 4,4-4,8 4,9-5,3 5,4-5,8 5,9-6,3 6,4-6,8 6,9-7,3 7,4-7,8 7,9-8,3

Jum

lah

(Eko

r)

Ukuran (cm)

MS 3 inci

MS 3,5 inci

MS 4 inci

Page 10: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - media.unpad.ac.idmedia.unpad.ac.id/thesis/230110/2009/230110090045_4_4561.pdf · terpuntal pada badan jaring, maka perbedaan mesh size yaitu 3 ... 4.3

31

Gambar 9. Komposisi Lebar Karapas (CW) Rajungan Betina

Gambar 10. Komposisi Bobot individu (BW) Rajungan Betina

0

5

10

15

20

25

30

35Ju

mla

h (E

kor)

Ukuran (Cm)

MS 3 inci

MS 3,5 inci

MS 4 inci

0

5

10

15

20

25

30

35

28-52 53-77 78-102 103-127129-152153-177178-202203-227228-252

Jum

lah

(Eko

r)

Berat (gram)

MS 3 inci

MS 3,5 inci

MS 4 inci

Page 11: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - media.unpad.ac.idmedia.unpad.ac.id/thesis/230110/2009/230110090045_4_4561.pdf · terpuntal pada badan jaring, maka perbedaan mesh size yaitu 3 ... 4.3

32

Kumar et al. (2000) dalam Suadela (2004) menyatakan bahwa rajungan

mencapai umur dewasa setelah berukuran panjang karapas 3,7 cm dan lebar

karapas 9 cm. Semua rajungan yang tertangkap oleh mesh size 3 – 4 inci di

perairan Gebang Mekar Kabupaten Cirebon seluruhnya memiliki ukuran panjang

karapas (CL) diatas 3,7 cm, ini berarti telah dewasa. Rajungan berukuran lebar

kaparas (CW) dibawah 9 cm yang tertangkap sebanyak 1 ekor jantan pada mesh

size 4 inci dan 1 ekor betina pada mesh size 3 inci. Rajungan jantan sebanyak 392

ekor dan rajungan betina sebanyak 245 ekor dari berbagai mesh size mempunyai

ukuran lebar karapas diatas 9cm.

Kangas (2000) mengemukakan bahwa ukuran legal yang berlaku di

Australia, yaitu rajungan yang mempunyai ukuran lebar karapas diatas 11 cm.

Dalam penelitian ini tertangkap sebanyak 345 ekor jantan dan 217 ekor betina dari

3 ukuran mesh size. Selebihnya yaitu sebanyak 48 ekor rajungan jantan dan 29

ekor rajungan betina mempunyai ukuran lebar karapas dibawah 11 cm atau tidak

layak tangkap (Tabel 5).

Tabel 5. Komposisi Ukuran Dewasa Seksual Dan Kelayakan Tangkap

Rajungan Berdasarkan Panjang dan Lebar Karapas

Kategori Ukuran Jantan

(ekor)

Persentase

(%)

Betina

(ekor)

Persentase

(%)

Belum dewasa < 3,7 cm CL 0 0 0 0

Dewasa ≥ 3,7 cm CL 393 100 246 100

Jumlah 393 100 246 100

Belum Dewasa < 9 cm CW 1 0,25 1 0,40

Dewasa ≥9 cm CW 392 99,75 245 99,60

Jumlah 393 100 246 100

Tidak layak

tangkap

< 11 cm CW 48 12,21 29 11,79

Layak tangkap ≥ 11 cm CW 345 87,79 217 88,21

Jumlah 393 100 246 100

Page 12: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - media.unpad.ac.idmedia.unpad.ac.id/thesis/230110/2009/230110090045_4_4561.pdf · terpuntal pada badan jaring, maka perbedaan mesh size yaitu 3 ... 4.3

33

Dengan demikian rajungan yang tertangkap dengan jaring kejer 3 sampai

dengan 4 inci 87,79% jantan dan 88,21% betina termasuk layak tangkap dan

hanya 12,21% rajungan jantan dan 11,79% rajungan betina yang tidak layak

tangkap.

Komposisi ukuran rajungan baik jantan maupun betina memperlihatkan

beragamnya ukuran rajungan yang tertangkapnya oleh jaring kejer pada masing-

masing mesh size, tetapi jika dibandingkan tiap-tiap mesh size mempunyai ukuran

yang relatif homogen. Mengingat rajungan tertangkap secara terpuntal atau

entangled, sulit menentukan bahwa jaring tersebut selektif terhadap ukuran

tertentu rajungan.

Gardenia (2002) yang menggunakan jaring kejer dengan mesh size 3,5 inci

mendapatkan sebaran rajungan yang mempunyai panjang karapas berkisar antara

4,0 sampai 8,0 cm dengan didominasi oleh kelas 4,6 sampai 5,1 cm dan lebar

karapas 8,6 sampai 16,9 cm dengan dominasi kelas 10,3 sampai 11,3 cm.

Rajungan yang tertangkap selama penelitian hampir seluruhnya berukuran

panjang karapas diatas 3,7 cm yaitu 100% dan lebar karapas diatas 9 cm yaitu

99,75% untuk rajungan jantan dan 99,60% untuk rajungan betina, tiga

perempatnya atau 87,79 % untuk rajungan jantan dan 88,21% untuk rajungan

betina yang memiliki lebar karapas lebih dari 11 cm.

Sunarto (2011) menyatakan bahwa pemijahan rajungan berlangsung pada

bulan april. Hal ini berarti bahwa rajungan yang tertangkap pada bulan maret

merupakan rajungan dewasa yang siap memijah.

Ukuran panjang karapas diatas 3,7 cm dan lebar karapas diatas 9 cm

merupakan ukuran rajungan yang sudah dewasa, sedangkan untuk lebar karapas

dia atas 11 cm merupakan ukuran yang digunakan sebagai acuan kriteria layak

tangkap bagi rajungan. Layak tangkap dalam hal ini berdasarkan tingkat

kedewasaan secara seksual dari rajungan yang berhubungan dengan siklus

reproduksi rajungan itu sendiri. Dengan demikian jaring kejer mampu menangkap

rajungan yang telah layak tangkap secara seksual sepertiganya dari keseluruhan

yang tertangkap pada saat musim dilakukannya penelitian. Penangkapan rajungan

yang mempunyai lebar karapas diatas 11 cm dapat memberi peluang bagi

Page 13: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - media.unpad.ac.idmedia.unpad.ac.id/thesis/230110/2009/230110090045_4_4561.pdf · terpuntal pada badan jaring, maka perbedaan mesh size yaitu 3 ... 4.3

34

rajungan untuk dapat bereproduksi dan memijah terlebih dahulu sebelum

tertangkap.

Berat total hasil tangkapan rajungan sebesar 75.714 g dengan rata-rata

berat hasil tangkapan tiap langan atau trip sebesar 2523,8 g. Berat rata-rata

terbesar yaitu pada perlakuan C (mesh size 4 inci) seberat 29.291 g, kemudian

berturut-turut diikuti oleh perlakuan A (mesh size 3 inci) seberat 24.442 g dan

perlakuan B (mesh size 3.5 inci seberat 21.981 g (Lampiran 18).

Berdasarkan hasil Uji F dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap

(RAL) terhadap berat rajungan hasil tangkapan pada tiga mesh size berbeda

diperoleh nilai F hitung sebesar 0,02 (Lampiran 19) sedangkan nilai Ftabel pada

taraf 5% adalah sebebsar 3,53 dengan kata lain bahwa F hitung lebih kecil dari

Ftabel sehingga keputusannya yaitu terima Ho. Hal ini berarti bahwa perbedaan

mesh size tidak berpengaruh nyata terhadap berat rajungan hasil tangkapan.

Komposisi hasil tangkapan rajungan juga dapat dilihat berdasarkan jenis

kelamin. Rajungan yang berjenis kelamin jantan mempunyai bobot yang lebih

berat jika dibangdingkan dengan rajungan yang berjenis kelamin betina (Tabel 6).

Tabel 6. Komposisi Berat Rajungan Jantan dan Betina

Perlakuan Jantan (g)

Notasi

Betina (g)

NotasiBerat

total

Rata-

rata

Berat total Rata-

rata

A (MS 3 inci) 15.673 1567,3 a 8.769 876,9 a

B (MS 3,5 inci) 14.232 1423,2 a 7.749 774,9 a

C (MS 4 inci) 18.701 1870,1 a 10.590 1059 a

Keterangan : Nilai-nilai yang diberi notasi yang sama menyatakan tidak berbedanyata pada Uji F taraf 5%

Berdasarkan hasil Uji F dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap

(RAL) terhadap berat rajungan hasil tangkapan pada tiga mesh size berbeda

diperoleh nilai F hitung sebesar 1,03 (Lampiran 20) untuk rajungan jantan dan

1,17 untuk rajungan betina, sedangkan Ftabel pada taraf 5% sebesar 3,35 sehingga

Page 14: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - media.unpad.ac.idmedia.unpad.ac.id/thesis/230110/2009/230110090045_4_4561.pdf · terpuntal pada badan jaring, maka perbedaan mesh size yaitu 3 ... 4.3

35

keputusannya yaitu tidak berbeda nyata atau terima Ho (Lampiran 21). Hal ini

berarti bahwa perbedaan mesh size antara 3 sampai dengan 4 inci tidak

berpengaruh nyata terhadap berat rajungan hasil tangkapan baik jantan maupun

betina.

4.5 Selektivitas Mesh Size Jaring Kejer

Jaring kejer merupakan alat tangkap yang tujuan utamanya untuk

menangkap rajungan, namun kenyataannya jumlah rajungan yang tertangkap

sangat sedikit bila dibandingkan dengan hasil tangkapan sampingannya. Proporsi

hasil tangkapan utama menunjukkan selektivitas dari suatu alat tangkap. Dimana

bila proporsi hasil tangkapan utama yang dihasilkan semakin besar, maka alat

tersebut dapat dikatakan selektif dari segi jenis. Menurut Suadela (2004), bila

proporsi hasil tangkapan sasaran utama adalah ≥60% maka suatu alat tangkap

dapat dikatakan selektif yang merupakan bagian dari kriteria ramah lingkungan.

Berdasarkan kriteria tersebut, maka jaring kejer kejer tidak memenuhi satu

keriteria ramah lingkungan, yaitu dengan proporsi hasil tangkapan utama sebesar

42,07%.

Rendahnya proporsi hasil tangkapan utama dikarenakan biota di fishing

ground sangat beranekaragam. Menurut Sarmintohadi (2002) tingginya hasil

tangkapan sampingan disebabkan ada kesamaan habitat diantara ikan target dan

ikan non target. Selain itu, besarnya proporsi hasil tangkapan sampingan

menunjukkan bahwa jaring kejer tidak selektif terhadap jenis spesies.

Selektivitas alat tangkap terhadap hasil tangkapan umumnya berdasarkan

kemampuan dalam menangkap hasil tangkapan pada ukuran tertentu. Panjang

karapas (CL) rajungan jantan yang tertangkap oleh berbagai perlakuan bervariasi

mulai dari 4,0 sampai 8,4 cm. Lebar karapas (CW) rajungan jantan berkisar dari

8,5-16,5cm. Bobot individu (BW) Rajungan jantan berkisar dari 32 gram sampai

dengan 310 gram.

Panjang karapas (CL) rajungan betina yang tertangkap oleh berbagai

perlakuan bervariasi mulai dari 3,9 sampai 8,3cm. Lebar karapas (CW) rajungan

betina berkisar dari 8,3 sampai 16,3cm. Bobot individu (BW) Rajungan jantan

Page 15: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - media.unpad.ac.idmedia.unpad.ac.id/thesis/230110/2009/230110090045_4_4561.pdf · terpuntal pada badan jaring, maka perbedaan mesh size yaitu 3 ... 4.3

36

berkisar dari 28 gram sampai 252 gram. Rajungan yang tertangkap menyebar

dalam semua kelas ukuran, sehingga dapat dipastikan jaring kejer ini tidak selektif

terhadap ukuran tertentu dari rajungan.

Monintja et al. (1997) dalam Suadela (2004) menyatakan bahwa proporsi

jumlah hasil tangkapan yang tertangkap secara entangled mempengaruhi total

selektivitas jaring. Dengan mempertimbangkan cara tertangkapnya tersebut,

komposisi ukuran rajungan yang tertangkap jaring kejer cenderung dapat

dikatakan tidak selektif. Sehingga diperkirakan komposisi ukuran yang diperoleh

mencerminkan komposisi ukuran rajungan yang ada di lokasi penelitian.

Perbedaan mesh size pada alat tangkap jaring kejer ternyata tidak

memberikan pengaruh terhadap rajungan (Portunus pelagicus) hasil tangkapan

dilihat dari jenis spesies hasil tangkapan, jumlah individu dan distribusi ukuran,.

Tidak adanya perbedaan hasil tangkapan pada tiap-tiap mesh size menunjukkan

bahwa jaring kejer memiliki selektivitas mata jaring yang rendah. Matsuoka

(1995) dalam Tabrizi (2003) juga mengemukakan bahwa faktor yang terbesar

dalam penentuan selektivitas adalah mesh size.

Jaring kejer merupakan alat tangkap yang memiliki tingkat selektivitas

rendah karena alat tangkap ini menangkap rajungan secara entangled atau

terpuntal, dimana rajungan yang memiliki ukuran kecil masih bisa terjerat oleh

jaring.