18
58 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. VISI & MISI PT. UNITED TRACTORS TBK a. VISI PT. United Tractors Tbk Menjadi perusahaan kelas dunia berbasis solusi di bidang alat berat, pertambangan dan energi, untuk menciptakan manfaat bagi para pemangku kepentingan. b. MISI PT. United Tractors Tbk Menjadi perusahaan yang : Bertekad membantu pelanggan meraih keberhasilan melalui pemahaman usaha yang komprehensif dan interaksi berkelanjutan. Menciptakan peluang bagi insan perusahaan untuk dapat meningkatkan status sosial dan aktualisasi diri melalui kinerjanya. Menghasilkan nilai tambah yang berkelanjutan bagi para pemangku kepentingan melalui tiga aspek berimbang dalam hal ekonomi, sosial dan lingkungan. Memberi sumbangan yang bermakna bagi kesejahteraan bangsa. IV.2. Gambaran Umum PT. United Tractors, Tbk PT United Tractors Tbk ( UT / Perseroan ) berdiri pada tanggal 13 Oktober 1972 sebagai distributor tunggal alat berat Komatsu di Indonesia. Pada tanggal 19 September 1989, Perseroan mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya dengan kode perdagangan UNTR, dimana PT Astra International Tbk menjadi pemegang saham mayoritas. Selain dikenal sebagai distributor alat berat terkemuka di Indonesia, PT United Tractors Tbk dan Grupnya yang bergerak di bidang kontraktor penambangan dan bidang pertambangan batu bara. Ketiga unit usaha ini dikenal dengan sebutan Mesin Konstruksi, Kontraktor Penambangan dan Pertambangan.

BAB IV Drama

Embed Size (px)

DESCRIPTION

jgfgfcghvgcvjgyctyctctctc gcjd yitdtrxgfcg

Citation preview

Page 1: BAB IV Drama

58

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

IV.1. VISI & MISI PT. UNITED TRACTORS TBK

a. VISI PT. United Tractors Tbk

Menjadi perusahaan kelas dunia berbasis solusi di bidang alat berat,

pertambangan dan energi, untuk menciptakan manfaat bagi para

pemangku kepentingan.

b. MISI PT. United Tractors Tbk

Menjadi perusahaan yang :

Bertekad membantu pelanggan meraih keberhasilan melalui pemahaman

usaha yang komprehensif dan interaksi berkelanjutan.

Menciptakan peluang bagi insan perusahaan untuk dapat meningkatkan

status sosial dan aktualisasi diri melalui kinerjanya.

Menghasilkan nilai tambah yang berkelanjutan bagi para pemangku

kepentingan melalui tiga aspek berimbang dalam hal ekonomi, sosial dan

lingkungan.

Memberi sumbangan yang bermakna bagi kesejahteraan bangsa.

IV.2. Gambaran Umum PT. United Tractors, Tbk

PT United Tractors Tbk ( UT / Perseroan ) berdiri pada tanggal 13

Oktober 1972 sebagai distributor tunggal alat berat Komatsu di Indonesia. Pada

tanggal 19 September 1989, Perseroan mencatatkan saham perdana di Bursa Efek

Jakarta dan Bursa Efek Surabaya dengan kode perdagangan UNTR, dimana PT

Astra International Tbk menjadi pemegang saham mayoritas. Selain dikenal

sebagai distributor alat berat terkemuka di Indonesia, PT United Tractors Tbk dan

Grupnya yang bergerak di bidang kontraktor penambangan dan bidang

pertambangan batu bara.

Ketiga unit usaha ini dikenal dengan sebutan Mesin Konstruksi,

Kontraktor Penambangan dan Pertambangan.

Page 2: BAB IV Drama

59

Gambar 3 PT United Tractors, Tbk

DATA PERUSAHAAN

• 20 Hectares Area ( PPI Cakung ) • Jumlah karyawan PT United Tractors

Tbk per April 2011 • Head Office + Jakarta Branch= 714

Orang

Page 3: BAB IV Drama

60

Gambar 4 Diagram Proses Bisnis PT United Tractors, Tbk

IV.3. Gambaran Pekerjaan Karyawan PT. United Tractors, Tbk

Secara garis besar ada 2 bagian dalam struktur bisnis PT. United Tractors,

Tbk yaitu bagian operation dan support and administration. Bagian operation

terdiri dari divisi marketing, sales, dan product support yang terdiri dari divisi

service dan spare parts. Bagian Support and Administration terdiri dari divisi

Corporate Secretary, Human Capital, ESRGA, Finance, Accounting, IT,

Corporate Audit, Corporate Planning and Management Development, dan

Corporate Learning Center.

Dalam tugasnya karyawan PT. United Tractors, Tbk terbagi menjadi 2

kelompok besar yaitu back office dan field. Divisi yang berada pada bagian

Support and Administration ditambah divisi marketing hanya memiliki karyawan

yang bekerja di kantor (back office). Divisi yang tergolong pada bagian operation

seperti service dan spare part memiliki karyawan yang bekerja di lapangan,

Page 4: BAB IV Drama

61

misalnya divisi service terdapat mechanic yang berada pada tiap site dan selalu

siap ditugaskan pada job site para costumer PT. United Tractors, Tbk. Karyawan

kelompok field tidak terdapat pada head office yang berada di jakarta.

Page 5: BAB IV Drama

62

IV.4. Hasil Penelitian

1. Hasil analisis univariat

Tujuan dari analisis ini adalah untuk menjelaskan atau

mendeskripsikan karakteristik masing-masing variabel yang diteliti.

Pada penelitian ini analisis univariat bertujuan untuk melihat

distribusi frekuensi sampel menurut jenis kelamin, dan IMT. Data yang

didapatkan dikelompokkan setelah itu dilakukan analisis univariat

a. Gambaran sampel menurut jenis kelamin

Data dari penelitian ini diambil dari catatan hasil medical check

up PT. United Tractors, Tbk yang melakukan medical check up pada

bulan April tahun 2011. Hal ini dilakukan agar data yang diperoleh

lengkap sesuai dengan variabel-variabel penelitian yang akan

dianalisis lebih lanjut.

Jumlah pegawai yang melakukan Medical check up sebanyak

714 orang. Akan tetapi data yang memenuhi kriteria sebanyak 668

buah. Gambaran sampel menurut jenis kelamin di PT. United

Tractors, Tbk tahun 2011

Tabel 4.1.

Distribusi responden menurut jenis kelamin di PT. United Tractors,Tbk

tahun 2011

Jenis kelamin Jumlah Persentase

Laki-laki 610 91.3

Perempuan 58 8.7

Total 668 100

Total subjek sebanyak 668 orang. Jumlah responden berjenis

kelamin laki-laki sebanyak 610orang atau sebesar 91.3%, sedangkan

yang berjenis kelamin wanita sebanyak 58 orang atau sebesar 8.7%.

berdasarkan tabel diatas maka mayoritas responden berjenis kelamin

laki-laki.

Page 6: BAB IV Drama

63

b. Gambaran sampel menurut Umur

Tabel 4.2

Distribusi Sampel Menurut Umur

Umur N Percent (%)

21-30 238 35.6

31-40 179 26.8

41-50 196 29.3

>50 55 8.2

Total 668 100.0

Dari data diatas didapatkan dari 668 responden yang diteliti

sebagian besar memiliki umur antara 21-30 tahun (35.6%)

c. Gambaran Sampel Menurut Divisi

Tabel 4.3

Distribusi Sampel Menurut Divisi

NO Divisi N Percent (%)

1 ACT 14 2.1

2 BOD 6 0.9

3 CAU 6 0.9

4 CIS 31 4.6

5 CLC 6 0.9

6 CPMD 13 1.9

7 CSE 4 0.6

8 ESRGA 71 10.6

9 FIN 17 2.5

10 HC 37 5.5

11 JKT 46 6.9

12 MKT 63 9.4

13 MNG 24 3.6

14 PIN 11 1.6

15 PJK 30 4.5

16 PRT 93 13.9

17 SBO 24 3.6

18 SVC 158 23.7

19 TRC 14 2.1

Total 668 100

Page 7: BAB IV Drama

64

Dari data diatas didapatkan bahwa dari 668 responden yang

diteliti dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden berasal

dari divisi Service/SVC (23.7%).

d. Gambaran Sampel Menurut IMT

Tabel 4.4

Distribusi Responden Menurut Indeks Massa Tubuh di PT. United Tractors,

Tbk tahun 2011

Kategori Jumlah Persentase

Berat Badan

Kurang

<18.5 16 2.4

Normal 18.5-25.0 296 44.3

Berat Badan Lebih >25.0 356 53.3

Total 668 100

Dari data diatas didapatkan bahwa dari 668 responden yang

diteliti dapat disimpulkan bahwa sebagian besar karyawan PT. United

Tractors, Tbk memiliki indeks massa tubuh dengan kategori lebih

(53.3%).

e. Gambaran sampel menurut Kadar Kolesterol Total

Tabel 4.5

Distribusi Sampel Menurut Kadar Kolesterol Total

Kategori N %

Normal (<200 mg/dl) 320 47.9

Batas Tinggi (200-239 mg/dl) 237 35.5

Tinggi (≥240) 111 16.6

Total 668 100

Dari hasil pemeriksaan diketahui bahwa sebagian besar

karyawan memiliki kadar kolesterol normal dengan jumlah sampel

sebanyak 320 orang (47.9%).

Page 8: BAB IV Drama

65

f. Gambaran sampel menurut kadar kolesterol HDL

Tabel 4.6

Distribusi Sampel Menurut Kadar HDL

Kategori HDL N %

Rendah (<40) 219 32.8

Normal (≥40) 449 67.2

Total 668 100

Dari hasil pemeriksaan diketahui bahwa sebagian besar

karyawan memiliki kadar HDL normal dengan jumlah sampel

sebanyak 449 orang (67.2%).

g. Gambaran sampel menurut kadar kolesterol LDL

Tabel 4.7

Distribusi Sampel Menurut Kadar LDL

Kategori LDL N %

Optimal 124 18.6

Mendekati optimal 243 36.4

Batas Tinggi 188 28.1

Tinggi 87 13,0

Sangat Tinggi 26 3.9

Total 668 100

Dari hasil pemeriksaan diketahui bahwa sebagian besar

karyawan memiliki kadar LDL Mendekati optimal dengan jumlah

sampel sebanyak 243 orang (36.4%).

Page 9: BAB IV Drama

66

h. Gambaran sampel menurut kadar trigliserida

Tabel 4.8

Distribusi Sampel Menurut Kadar Trigliserida

Kategori Trigliserida N %

Normal (< 150 mg/dl) 439 65.7

Batas tinggi (150-199 mg/dl) 102 15.3

Tinggi (200-499 mg/dl) 114 17.1

Sangat tinggi (>500) 13 1.9

Total 668 100

Dari hasil pemeriksaan diketahui bahwa sebagian besar

karyawan memiliki kadar trigliserida normal dengan jumlah sampel

sebanyak 439 orang (65.7%).

i. Gambaran Sampel Menurut Lingkar Perut

Tabel 4.9

Distribusi sampel menurut lingkar perut pada pria

Lingkar Perut N Percent (%)

Normal (< 90 cm) 316 51.8

Lebih (≥ 90 cm) 294 48.2

Total 610 100

Dari hasil pemeriksaan diketahui bahwa sebagian besar

karyawan pria memiliki lingkar perut dalam kategori normal (51.8%)

Page 10: BAB IV Drama

67

Tabel 4.10

Distribusi Sampel Menurut Lingkar Perut Pada Wanita

Lingkar Perut N Percent (%)

Normal (<80 cm) 56 96.6

Lebih (≥ 80 cm) 2 3.4

Total 58 100

Dari hasil Pemeriksaan diketahui bahwa sebagian besar

karyawan wanita memiliki lingkar perut dalam kategori normal

(96.6%)

Page 11: BAB IV Drama

68

2. Analisis Bivariat

Karakteristik dasar responden disajikan secara deskriptif dalam tabel

dan dalam bentuk narasi.. Hubungan antara IMT dengan kadar lipid serum

dianalisis menggunakan uji Chi-square. Analisis statistik menggunakan

program komputer dengan tingkat kemaknaan yang dapat diterima bila

p<0.05

a. Hubungan Indeks Massa Tubuh terhadap Kadar Kolesterol

Tabel 4.11

Hubungan indeks Massa Tubuh dengan Kadar Kolesterol

Indeks Massa

Tubuh

Kadar kolesterol Jumlah p-Value

Normal Batas

Tinggi

Tinggi 0.001

N % N % N % N %

Kurang BB 12 75 3 18.8 1 6.3 16 100

Normal 158 53.4 108 36.5 30 10.1 296 100

Kelebihan BB

Ringan

54 43.5 42 33.9 28 22.6 124 100

Kelebihan BB

Berat

96 41.4 84 36.2 52 22.4 232 100

Total 320 237 111 668

Dari hasil analisis hubungan antara Indeks Massa tubuh terhadap

kadar kolesterol didapatkan karyawan dengan IMT normal paling banyak

memiliki kadar kolesterol normal. Berdasarkan hasil uji Chi-Square

menunjukkan ada hubungan antara IMT dan kadar kolesterol. Hal ini

ditunjukkan oleh angka p-Value sebesar 0.001 (p-Value <0.05)

Page 12: BAB IV Drama

69

b. Hubungan Indeks Massa Tubuh dengan kadar HDL

Tabel 4.12

Hubungan Indeks Massa Tubuh dengan Kadar HDL

Indeks

Massa

Tubuh

Kadar HDL Jumlah p -Value

Rendah Normal 0.001

N % N % N %

Kurang

BB

2 12.5 14 87.5 16 100

Normal 66 22.3 230 77.7 296 100

Kelebihan

BB

Ringan

49 39.5 75 60.5 124 100

Kelebihan

BB Berat

102 44.0 130 56 232 100

Total 219 449 668

Dari hasil analisis hubungan antara Indeks Massa tubuh terhadap

kadar HDL didapatkan karyawan dengan IMT normal paling banyak

memiliki kadar HDL normal. Berdasarkan hasil uji Chi-Square

menunjukkan ada hubungan antara IMT dan kadar HDL. Hal ini

ditunjukkan oleh angka p-Value sebesar 0.001 (p-Value <0.05)

Page 13: BAB IV Drama

70

c. Hubungan Indeks Massa Tubuh dengan LDL

Tabel 4.13

Hubungan Indeks Massa Tubuh dengan kadar LDL

Indeks

Massa

Tubuh

Kadar LDL Total p-Value

normal Normal

Tinggi

Tinggi

N % N % N % N %

Kurang

BB

12 75.0 3 18.8 1 6.3 16 100 0.025

Normal 171 57.8 90 30.4 35 11.8 296 100

Kelebihan

BB

Ringan

67 54.0 30 24.2 27 21.8 124 100

Kelebihan

BB Berat

117 50.4 65 28 50 21.6 232 100

Total 367 188 113 668

Dari hasil analisis hubungan antara Indeks Massa tubuh terhadap

kadar LDL didapatkan karyawan dengan IMT normal paling banyak

memiliki kadar LDL normal. Berdasarkan hasil uji Chi-Square

menunjukkan ada hubungan antara IMT dan kadar LDL. Hal ini ditunjukkan

oleh angka p-Value sebesar 0.025 (p-Value <0.05)

Page 14: BAB IV Drama

71

d. Hubungan Indeks Massa Tubuh dengan Trigliserida

Tabel 4.14

Hubungan Indeks Massa Tubuh dengan Trigliserida

Indeks

Massa

Tubuh

Kadar Trigliserida Total P- Value

Normal Normal

Tinggi

Tinggi 0.001

N % N % N % N %

Kurang

BB

15 93.8 1 6.3 0 0 16 100

Normal 242 81.8 35 11.8 19 6.4 296 100

Kelebihan

BB

Ringan

62 50.0 26 21.0 36 29.0 124 100

Kelebihan

BB Berat

120 51.7 40 17.2 72 31.0 232 100

Total 439 102 127 668

Dari hasil analisis hubungan antara Indeks Massa tubuh terhadap kadar

trigliserida didapatkan karyawan dengan IMT normal paling banyak

memiliki kadar trigliserida normal. Berdasarkan hasil uji Chi-Square

menunjukkan ada hubungan antara IMT dan kadar trigliserida. Hal ini

ditunjukkan oleh angka p-Value sebesar 0.001 (p-Value <0.05)

IV.5. Pembahasan

1. Keterbatasan Penelitian

Data yang digunakan berupa IMT, kolesterol total, HDL, LDL, dan

trigliserida. Data merupakan hasil medical check up karyawan PT. United

Tractors, Tbk tahun 2011. Data ini memiliki kelemahan dalam hal

kelengkapan data, sehingga data yang tidak lengkap tidak diikutsertakan

dalam penelitian

Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional, sehingga hanya

dapat memberikan gambaran adanya hubungan antara IMT dengan profil

lipid. Desain ini tidak dapat menerangkan adanya hubungan kausal juga

tidak dapat menentukan perjalanan penyakit. Proporsi karyawan laki-laki

yang jauh lebih tinggi dari perempuan menyebabkan data ini tidak dapat

menggambarkan profil lipid berdasarkan jenis kelamin

Page 15: BAB IV Drama

72

Berdasarkan teori dan hasil studi yang ada, banyak faktor penyebab

yang mempengaruhi profil lipid. Namun penggunaan data sekunder

memiliki keterbatasan variabel, maka penelitian ini tidak dapat menganalisis

semua faktor tersebut.

2. Gambaran IMT

Berdasarkan hasil analisis univariat terhadap IMT responden pada

tahun 2011 diperoleh gambaran IMT sebagian besar masuk dalam kategori

normal (44.3%), namun prevalensi obesitas di PT. United Tractors, Tbk

yang mencapai 34.7% lebih tinggi dari rata-rata nasional yang hanya 19.1%

(Riskesdas,2007). hal ini dapat disebabkan oleh faktor-faktor yang

berhubungan dengan terjadinya obesitas seperti pola makan dan kurangnya

aktivitas fisik karyawan mengingat sebagian besar karyawam di head office

bekerja di kantor yang minim aktivitas fisik.

3. Hubungan Indeks massa Tubuh Dengan Kadar Kolesterol

Hasil analisis menunjukkan jumlah responden yang mengalami

hiperkolesterolemia meningkat pada mereka yang memiliki IMT lebih. Hal

ini diperkuat dengan hasil p-Value sebesar 0.001 (p-Value <0.05) yang

menunjukkan ada hubungan bermakna antara IMT dan kadar kolesterol.

Meningkatnya kadar kolesterol pada penderita obesitas dapat terjadi

karena gangguan pada regulasi asam lemak dan ester kolesterol (Sherwood,

2001). Peningkatan kolesterol darah juga dapat disebabkan oleh kenaikan

kolesterol yang terdapat pada VLDL dan LDL sekunder karena peningkatan

trigliserida yang besar dalam sirkulasi apabila terjadi penumpukan lemak

berlebihan didalam tubuh (Ginsberg, 1998)

Hal ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang menyatakan bahwa

terdapat hubungan bermakna antara IMT dengan kadar kolesterol. Penelitian

Milias et al (2006) di Yunani mendapatkan orang dewasa kelebihan berat

badan dengan total kolesterol tinggi sebesar 19.6% dan disimpulkan bahwa

obesitas berhubungan positif dengan total kolesterol. Hasil serupa juga

Page 16: BAB IV Drama

73

ditunjukkan oleh Hatma (2001) pada beberapa etnis di Indonesia, bahwa

total kolesterol tinggi banyak ditemukan pada orang dewasa dengan IMT

≥25 kg/m2.

4. Hubungan Indeks Massa Tubuh dengan kadar HDL

Hasil menunjukkan jumlah responden yang memiliki kadar HDL

rendah meningkat pada mereka yang memiliki IMT lebih. Hal ini diperkuat

dengan hasil p-Value sebesar 0.001 (p-Value <0.05) yang menunjukkan

terdapat hubungan bermakna antara indeks massa tubuh dengan kadar HDL.

HDL berfungsi untuk mengangkut kolesterol dari jaringan dan organ

ke dalam hati, dimana kolesterol akan dihancurkan atau dijadikan bahan

baku pembentuk empedu, jadi HDL berfungsi sebagai pembersih kolesterol

di jaringan dan organ sehingga dapat mencegah terjadinya pengendapan

kolesterol pada dinding pembuluh darah (Sherwood, 2001)

Perubahan kadar lemak tersebut akan mengubah profil lipid darah

normal menjadi tidak normal yang disebut dislipidemia, yang bercirikan

adanya peningkatan kolesterol, LDL, trigliserida yang disertai atau tanpa

penurunan HDL. Pada dislipidemia, kadar HDL plasma bisa turun atau tidak

turun (Howard, 2003)

Berkurangnya kadar HDL pada obesitas terjadi karena peningkatan

VLDL. Peningkatan kadar VLDL dapat meningkatkan pertukaran

trigliserida dari VLDL dengan cholesteryl ester pada HDL yang diperantarai

oleh CETP. Pertukaran inti trigliserida ke HDL menyebabkan kadar HDL

menurun saat diukur, selain itu Trigliserida pada HDL akan di hidrolisis

oleh lipase, akibatnya molekul HDL menjadi lebih kecil dan akan lebih

cepat dibersihkan dari plasma (Goldberg, 2001)

Hasil tersebut juga sesuai dengan penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Denke et al (1993) yang menyatakan bahwa adanya

hubungan antara obesitas dengan penurunan kadar HDL dalam darah. Selain

Page 17: BAB IV Drama

74

itu Wakabayashi (2004) juga menemukan adanya korelasi negatif antara

indeks massa tubuh dan kadar HDL dalam serum.

5. Hubungan Indeks Massa Tubuh dengan Kadar LDL

Secara keseluruhan dapat dilihat bahwa kadar LDL meningkat seiring

peningkatan IMT. Nilai p-Value sebesar 0.025 (p-Value <0.05)

menunjukkan terdapat hubungan bermakna antara indeks massa tubuh

dengan kadar LDL.

Hasil tersebut sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh

Howard (2003). Dalam penelitiannya dijelaskan bahwa meningkatnya LDL

pada penderita obesitas serupa dengan yang ditemukan pada pasien dengan

resistensi insulin. Peningkatan LDL tersebut diakibatkan oleh meningkatnya

kadar trigliserida pada penderita obesitas. Trigliserida di hati akan diubah

menjadi VLDL. VLDL dalam sirkulasi akan dihidrolisis oleh enzim

lipoprotein lipase (LPL) dan akan berubah menjadi IDL, kemudian IDL

juga akan dihidrolisis oleh LPL yang akhirnya menjadi LDL.

LDL adalah pengangkut kolesterol dari hati ke seluruh organ. Kadar

kolesterol dan LDL darah yang tinggi berpotensi untuk mengendapkan

kolesterol pada dinding pembuluh darah sehingga diameter pembuluh darah

menyempit, yang dapat menyebabkan tekanan darah meningkat.

Penyempitan sering diikuti dengan penyumbatan pembuluh darah sehingga

aliran pembuluh darah yang memberi makanan pada suatu organ terhenti.

Bila terjadi penyumbatan pada otot jantung, terjadi serangan jantung dimana

sebagian otot jantung mengalami kematian (infark) akibat tidak mendapat

suplai zat gizi (Howard, 2003)

Hasil tersebut juga sesuai dengan hasil meta-analisis yang dilakukan

oleh Weisweiler (1987) yang menemukan bahwa peningkatan berat badan

dapat meningkatkan kadar LDL serum sebaliknya penurunan berat badan

dapat menurunkan kadar LDL serum. Penurunan 1 kg berat badan dapat

menurunkan kadar LDL sekitar 0.05 mmol/L. Penelitian tersebut diperkuat

Page 18: BAB IV Drama

75

oleh penelitian dari Corsetti (1991) yang menunjukkan penurunan berat

badan dapat menormalisasi kadar lipoprotein darah termasuk LDL.

6. Hubungan Indeks Massa Tubuh dengan kadar trigliserida

Hasil analisis memperlihatkan bahwa terjadi peningkatan jumlah

karyawan yang mengalami hipertrigliseridemia pada karyawan yang

memiliki IMT lebih. Nilai p-Value sebesar 0.001 (p-Value <0.05)

menunjukkan terdapat hubungan bermakna antara indeks massa tubuh

dengan kadar trigliserida.

Hasil tersebut sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh

Howard (2003). Dalam penelitiannya dijelaskan bahwa terjadi flux glukosa

dan asam lemak bebas ke dalam hati pada penderita obesitas dan resistensi

insulin. Glukosa dan asam lemak bebas akan dimetabolisme di hati menjadi

trigliserida dan dikeluarkan dalam bentuk terikat oleh lipoprotein yang

disebut VLDL. Selain itu terjadi penurunan aktivitas LPL karena resistensi

insulin, akibatnya clearance VLDL berkurang yang mengakibatkan

meningkatnya kadar VLDL pada darah.

Hasil serupa juga ditunjukkan pada penelitian yang dilakukan oleh

Lemieux et al (2000) yang menyatakan bahwa IMT yang meningkat

berhubungan dengan peningkatan kadar trigliserida. Pada individu yang

mengalami keseimbangan energi negatif, serum trigliserida cenderung

menurun.